Laporan Kasus Vulnus
-
Upload
rimasari-istiqomah-polhaupessy -
Category
Documents
-
view
510 -
download
12
Transcript of Laporan Kasus Vulnus
-
7/26/2019 Laporan Kasus Vulnus
1/14
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi Luka
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat
proses patalogis yang berasal dari internal dan eksternal dan mengenai organ
tertentu (Lazarus, et al., 1994). Luka adalah kerusakan kontinuitas kulit, mukosa
membran dan tulang atau organ tubuh yang lain dan menimbulkan efek seperti
hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respon stress simpatis, perdarahan dan
pembekuan darah, kontaminasi bakteri, dan kematian sel (Kozier, 1995).
Gambar 1. Lapisan Kulit
1.2 Jenis Luka
erdasarkan lama !aktu penyembuhannya, luka dibagi men"adi # "enis, yaitu$
a. Luka %kut
Luka akut adalah luka trauma yang biasanya segera mendapat penanganan dan
biasanya dapat sembuh dengan baik bila tidak ter"adi komplikasi. Kriteria luka akut
adalah luka baru, mendadak dan penyembuhannya sesuai dengan !aktu yang
diperkirakan. &ontohnya adalah luka sayat, luka bakar, luka tusuk.
b. Luka Kronik
Luka akut adalah luka yang berlangsung lama atau sering timbul kembali (rekuren)
atau ter"adi gangguan pada proses penyembuhan yang biasanya disebabkan oleh
1
-
7/26/2019 Laporan Kasus Vulnus
2/14
masalah multifaktor dari penderita. 'ada luka kronik luka gagal sembuh pada !aktu
yang diperkirakan, tidak berespon baik terhadap terapi dan punya tendensi untuk
timbul kembali. &ontohnya adalah ulkus tungkai, ulkus ena, ulkus arteri (iskemi),
penyakit askular perifer ulkus dekubitus, neuropati perifer ulkus dekubitus.
erdasarkan dera"at kontaminasi, luka dibagi men"adi 4 maam yaitu$
a. Luka bersih
Luka bersih adalah luka yang tidak terdapat inflamasi dan infeksi, yang merupakan
luka sayat elektif dan steril dimana luka tersebut berpotensi keil untuk terinfeksi.
Kemungkinan ter"adinya infeksi luka sekitar 1* + 5*.
b. Luka bersih terkontaminasi
Luka bersih terkontaminasi biasanya merupakan luka pembedahan dalam kondisi
terkontrol. 'roses penyembuhan luka akan lebih lama. Kemungkinan timbulnya
infeksi luka sekitar * + 11*.
. Luka terkontaminasi
Luka terkontaminasi adalah luka yang berpotensi besar terinfeksi. Luka ini dapat
ditemukan pada luka terbuka karena trauma atau keelakaan (luka laserasi), fraktur
terbuka maupun luka penetrasi. Kemungkinan infeksi luka 1-* + 1*.
d. Luka kotor
Luka kotor adalah luka lama yang mengandung "aringan mati dan luka dengan tanda
infeksi seperti airan purulen. Luka ini bisa sebagai akibat pembedahan yang sangat
terkontaminasi. entuk luka seperti perforasi isera, abses dan trauma lama.
erdasarkan penyebab, luka dibagi men"adi beberapa maam yaitu$
a. Vulnus ekskoriasi atau luka leet/gores adalah edera pada permukaan epidermis
akibat bersentuhan dengan benda berpermukaan kasar atau runing. Luka ini banyak
di"umpai pada ke"adian traumatik seperti keelakaan lalu lintas, ter"atuh maupun
benturan benda ta"am ataupun tumpul.
b. Vulnus scissum adalah luka sayat atau iris yang di tandai dengan tepi luka berupa
garis lurus dan beraturan. Vulnus scissum biasanya di"umpai pada aktifitas sehari+
hari seperti terkena pisau dapur, sayatan benda ta"am ( seng, kaa ), dimana bentuk
luka teratur.
2
-
7/26/2019 Laporan Kasus Vulnus
3/14
. Vulnus laseratum atau luka robek adalah luka dengan tepi yang tidak beraturan
atau ompang amping biasanya karena tarikan atau goresan benda tumpul. Luka ini
dapat kita "umpai pada ke"adian keelakaan lalu lintas dimana bentuk luka tidak
beraturan dan kotor, kedalaman luka bisa menembus lapisan mukosa hingga lapisan
otot.
d. Vulnus punctum/ictum atau luka tusuk adalah luka akibat tusukan benda runing
yang biasanya kedalaman luka lebih dari pada lebarnya. 0isalnya tusukan pisau
yang menembus lapisan otot, tusukan paku dan benda+benda ta"am lainnya.
e. Vulnus morsum adalah luka karena gigitan binatang. Luka gigitan he!an memiliki
bentuk permukaan luka yang mengikuti gigi he!an yang menggigit. engan
kedalaman luka "uga menyesuaikan gigitan he!an tersebut.
f. Vulnus combutio adalah luka karena terbakar oleh api atau airan panas maupun
sengatan arus listrik. Vulnus combutio memiliki bentuk luka yang tidak beraturan
dengan permukaan luka yang lebar dan !arna kulit yang menghitam. iasanya "uga
disertai bula karena kerusakan epitel kulit dan mukosa.
g. Vulnus scilopectorum adalah luka akibat tembakan sen"ata.
h. Vulnus contusionadalah luka memar akibat benturan, biasanya oleh benda tumpul
1. Pen!embu"an Luka
'enyembuhan luka didefinisikan oleh Wound Healing Society (WHS) sebagai
suatu proses yang kompleks dan dinamis dari pengembalian kontinuitas dan fungsi
anatomi luka. erdasarkan 23 suatu penyembuhan luka yang ideal adalah
kembali normalnya struktur, fungsi dan anatomi kulit dan "aringan yang mengalami
luka tersebut.
'roses fisiologis penyembuhan luka dapat dibagi ke dalam 4 fase utama, yaitu$
a. #em$stasis
'ada fase ini ter"adi peningkatan perlekatan platelet. 'latelet akan beker"a untuk
menutup kerusakan pembuluh darah. aringan yang rusak akan merangsang
adenosin diphosphat (%') membentuk platelet. 'latelet yang dibentuk berfungsi
untuk merekatkan kolagen dan mensekresi faktor yang merangsang pembekuan
darah. 'embekuan darah dia!ali dengan produksi trombin yang akan membentuk
3
-
7/26/2019 Laporan Kasus Vulnus
4/14
fibrin dari fibrinogen. 3ubungan fibrin diperkuat oleh agregasi platelet men"adi
hemostatik yang stabil. 'latelet "uga mensekresi platelet yang terkait dengan faktor
pertumbuhan "aringan (platelet-associated growth factor). 3emostatis ter"adi dalam
!aktu beberapa menit setelah edera keuali ada gangguan faktor pembekuan.
b. Inflamasi
'ada proses penyembuhan ini biasanya ter"adi proses pembersihan debris. aringan
yang rusak dan sel mast melepaskan plasma dan polimorfonuklear ke sekitar
"aringan. 6etrofil memfagositosis mikroorganisme dan berperan sebagai pertahanan
a!al terhadap infeksi. aringan yang rusak "uga akan menyebabkan asodilatasi dari
pembuluh darah sekeliling yang masih utuh serta meningkatkan penyediaan darah
ke daerah tersebut, sehingga men"adi merah dan hangat. 'ermeabilitas kapiler+
kapiler darah meningkat dan airan yang kaya akan protein mengalir kedalam
spasium intertisial, menyebabkan edema lokal dan mungkin hilangnya fungsi di atas
sendi tersebut. 0akrofag mengadakan migrasi ke luar dari kapiler dan masuk ke
dalam darah yang rusak sebagai reaksi terhadap agens kemotaktik yang dipau oleh
adanya edera. 0akrofag mampu memfagosit bakteri. 0akrofag "uga mensekresi
faktor pertumbuhan seperti faktor pertumbuhan fibrobalas (787), faktor
pertumbuhan epidermal (87), faktor pertumbuhan beta trasformasi (tgf) dan
interleukin+1 (:L+1).
%. Pr$liferasi
7ibroblas meletakkan subtansi dasar dan serabut+serabut kolagen serta pembuluh
darah baru mulai menginfiltrasi luka. egitu kolagen diletakkan, maka ter"adi
peningkatan yang epat pada kekuatan regangan luka. Kapiler+kapiler dibentuk oleh
tunas endothelial, suatu proses yang disebut angiogenesis. ekuan fibrin yang
dihasilkan pada fase : dikeluarkan begitu kapiler baru menyediakan enzim yang
diperlukan. ;anda+tanda inflamasi mulai berkurang. aringan yang dibentuk dari
gelung kapiler baru, yang menopang kolagen dan subtansi dasar, disebut "aringan
granulasi karena penampakannya yang granuler dan !arnanya merah terang. 7ase
ini berlangsung selama +#4 hari.
4
-
7/26/2019 Laporan Kasus Vulnus
5/14
&. 'aturasi (Remodelling)
'ada tahap maturasi ter"adi proses epitelisasi, kontraksi dan reorganisasi "aringan
ikat. etiap edera yang mengakibatkan hilangnya kulit, sel epitel pada pinggir luka
dan sisa+sisa folikel rambut, serta glandula sebasea dan glandula sudoriera
membelah dan mulai bermigrasi diatas "aringan glandula baru. Karena "aringan
tersebut hanya dapat bergerak diatas "aringan yang hidup, maka mereka hidup
diba!ah eskar atau dermis yang mengering. %pabila "aringan tersebut bertemu
dengan sel+sel epitel lain, yang "uga mengalami migrasi, maka mitosis berhenti,
akibat inhibisi kontak. Kontraksi luka disebabkan karena miofibroblas kontraktil
membantu menyatukan tepi+tepi luka. ;erdapat suatu penurunan progresif alam
askularitas "aringan parut, yang berubah dalam penampilannya dari merah
kehitaman men"adi putih. erabut+ serabut kolagen mengadakan reorganisasi dan
kekuatan regangan meningkat.
erdasarkan fisiologi penyembuhan luka diatas, penyembuhan luka dapat
dibagi men"adi penyembuhan luka primer, sekunder, dan tersier.
1. 'enyembuhan 'rimer (luka dengan kedua tepi yang bertemu)
'enyembuhan primer dapat ter"adi pada luka yang tepi+tepinya dapat dengan
tepat didekatkan satu sama lain. iasanya untuk merapatkan tepi luka, dilakukan
beberapa ara seperti "ahit luka (3eting), elasti erban, plester ketat, dan lain+
lain. Luka insisi bedah yang bersih dengan kedua tepi yang dirapatkan akan
mengurangi kematian sel dan menyebabkan gangguan membran basalis yang
minimal.
#. 'enyembuhan ekunder
'enyembuhan sekunder ter"adi untuk luka yang tidak mengalami penyembuhan
primer dan tidak dilakukan tindakan merapatkan luka.
-
7/26/2019 Laporan Kasus Vulnus
6/14
%dalah penyembuhan primer yang tertunda. iasanya ter"adi ketika luka
penyembuhan primer mengalami infeksi, terbuka dan dibiarkan tumbuh "aringan
granulasi dan kemudian di"ahit.Intension tersier biasanya mengakibatkan skar
yang lebih luas dan lebih dalam dari pada intensionprimer atau sekunder.
'enyembuhan luka dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor yang
memperepat maupun yang memperlambatnya. erikut ini adalah beberapa faktor
yang memperepat penyembuhan luka$
1). >sia
%nak dan orang de!asa muda lebih epat lebih epat penyembuhan luka daripada
orang tua. 7aktor pertumbuhan "aringan pada anak dianggap lebih epat dari orang
tua. ?rang tua "uga lebih sering terkena penyakit kronis serta penurunan fungsi hati
yang dapat mengganggu sintesis dari faktor pembekuan darah.
#). 6utrisi
'enyembuhan menyebabkan penambahan metabolisme pada tubuh. eseorang
memerlukan diet kaya 'rotein, Karbohidrat, Lemak, @itamin dan 0iniral (7e, An)
dalam proses penyembuhan luka.
). :nfeksi
%da tidaknya infeksi pada luka merupakan penentu dalam perepatan penyembuhan
luka. umber utama infeksi adalah bakteri. engan adanya infeksi maka fase+fase
dalam penyembuhan luka akan terhambat.
4) irkulasi dan ?ksigenasi
e"umlah kondisi fisik dapat mempengaruhi penyembuhan luka. aat kondisi fisik
lemah maka oksigenasi dan sirkulasi "aringan sel tidak ber"alan lanar. %danya
se"umlah besar lemak subkutan dan "aringan lemak yang memiliki sedikit pembuluh
darah berpengaruh terhadap kelanaran sirkulasi dan oksigenisasi "aringan sel.
%liran darah dapat terganggu pada orang de!asa yang mederita gangguan pembuluh
darah prifer, hipertensi atau 0. ?ksigenasi "aringan menurun pada orang yang
menderita anemia atau gangguan pernafasan kronik pada perokok.
5). Keadaan luka
6
-
7/26/2019 Laporan Kasus Vulnus
7/14
Keadaan khusus dari luka mempengaruhi keepatan dan efektifitas penyembuhan
luka. eberapa luka dapat gagal untuk menyatu dengan epat. 0isalnya luka kotor
akan lambat penyembuhannya dibanding dengan luka bersih.
B). ?bat
?bat anti inflamasi (seperti aspirin dan steroid), heparin dan anti neoplasmik
mempengaruhi penyembuhan luka. 'enggunaan antibiotik yang lama dapat
membuat tubuh seseorang rentan terhadap infeksi luka. engan demikian
pengobatan luka akan ber"alan lambat dan membutuhkan !aktu yang lebih lama.
alam penyembuhan luka, ada beberapa faktor yang "uga memperlambat
penyembuhan luka. 7aktor ini diklasifikasikan men"adi faktor intrinsik dan
ekstrinsik.
1) 7aktor :ntrinsik
Ketika luka terinfeksi, respon inflamatoriberlangsung lama dan penyembuhan luka
terlambat. Luka tidak akan sembuh selama ada infeksi. :nfeksi dapat berkembang
saat pertahanan tubuh lemah. Kadang+kadang benda asing dalam luka adalah
sumber infeksi. uplai darah yang adekuat perlu bagi tiap aspek penyembuhan luka.
uplai darah dapat terbatas karena kerusakan pada pembuluh darah "antung.
3ipoksia mengganggu aliran oksigen dan nutrisi pada luka, serta aktifitas dari sel
pertumbuhan tubuh.
#) 7aktor ekstrinsik
+ 0alnutrisi dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka. Kekurangan protein
menurunkan sintesa dari kolagen dan leukosit. Kekurangan lemak dan karbonhidrat
memperlambat semua fase penyembuhan luka karena protein di rubah men"adi
energi selama malnutrisi. Kekurangan itamin menyebabkan terlambatnya produksi
dari kolagen respon imun dan respon koagulasi.
+ iabetes 0elitus adalah gangguan yang menyebabkan banyak pasien mengalami
kesulitan dalam proses penyembuhan karena gangguan sintesis kolagen,
angiogenesis dan fagositosis. 'eningkatan kadar gluosa mengganggu transport sel
asam askorbat bermaam sel termasuk fibroblast dan leukosit. 3iperglikemi "uga
menyebabkan aterosklerosis, khususnya pembuluh darah keil, "uga gangguan pada
suplai oksigen "aringan.
7
-
7/26/2019 Laporan Kasus Vulnus
8/14
+ 0erokok menyebabkan gangguan asokontriksi dan hipoksia karena kadar &?#
dalam rokok membatasi suplai oksigen ke "aringan. 0erokok meningkatkan resiko
aterosklerosis dan gangguan agregasi platelet.
+ 'enggunaan steroid lama memperlambat penyembuhan dengan menghambat
sintesis kolagen dan menghalangi epitilisasi.
1.) K$mplikasi Pen!embu"an Luka
0enurut 'otter C 'erry (#--B) komplikasi penyembuhan luka meliputi$
a. Infeksi
:nasi bakteri pada luka dapat ter"adi pada saat trauma, selama pembedahan atau
setelah pembedahan. 8e"ala dari infeksi sering munul dalam #+ hari setelah
pembedahan. 8e"alanya berupa infeksi termasuk adanya purulen, peningkatan
drainase, nyeri, kemerahan, bengkak disekeliling luka, peningkatan suhu, dan
peningkatan "umlah sel darah putih.
b. De"isen
ehisen adalah terpisahnya lapisan luka seara parsial atau total. ehisen sering
ter"adi pada luka pembedahan abdomen dan ter"adi setelah regangan mendadak,
misalnya batuk, muntah atau duduk tegak di tempat tidur.
%. *+iserasi
;erpisahnya lapisan luka seara total dapat menimbulkan eiserasi (keluarnya organ
iseral melalui luka yang terbuka). ila ter"adi eisersasi, pera!at meletakkan
handuk steril yang dibasahi dengan salin normal steril di atas "aringan yang keluar
untuk menegah masuknya bakteri dan kekeringan pada "aringan tersebut.
&. ,istul
7istul adalah saluran abnormal yang berada diantara dua buah organ atau diantara
organ dan bagian luar tubuh.
1.- 'anaemen Pera/atan Luka
'era!atan luka adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mera!at
luka agar dapat menegah ter"adinya komplikasi pada luka dan "aringan sekitarnya.
erangkaian kegiatan itu meliputi pembersihan luka, memasang balutan, mengganti
balutan, pengisian (packing) luka, memfiksasi balutan, tindakan pemberian rasa
8
-
7/26/2019 Laporan Kasus Vulnus
9/14
nyaman yang meliputi membersihkan kulit dan daerah drainase, irigasi,
pembuangan drainase, pemasangan perban.
'era!atan luka menggunakan berbagai bahan pera!atan antara lain balutan,
larutan pembersih, larutan antiseptik, balutan sekunder dan semprotan perekat.
a. Pembalut luka
'embalutan luka bertu"uan untuk mengabsorsi eksudat dan melindungi luka dari
kontaminasi eksogen. 'enggunaan balutan "uga harus disesuaikan dengan
karakteristik luka. enis+"enis balutan antara lain$
1. alutan kering$ 'aling sering digunakan kasa dengan "ala+"ala yang lebar
#. alutan basah kering$ Dang sering digunakan adalah balutan kasa ditambah
airan normal salin.
. alutan modern$ enis+"enis balutan luka yang mampu mempertahankan
kelembaban antara lain alginate, hydrogel, foam silikon lunak, hidrokoloid,
hidrofiber.
b. Larutan pembersi"
;u"uan pembersih luka adalah untuk mengeluarkan debris organik maupun
anorganik sebelum menggunakan balutan untuk mempertahankan lingkungan yang
optimum pada tempat luka untuk proses penyembuhan. 0enurut pedoman %3&'
-
7/26/2019 Laporan Kasus Vulnus
10/14
mengalami infeksi. "o!idone iodine "uga digunakan untuk mensterilkan alat dan
permukaan kulit yang utuh yang akan dioperasi. ehingga, untuk menegah
kerusakan "aringan baru pada luka, 23? menyarankan agar tidak lagi
menggunakan antiseptik pada luka bersih, tetapi menggunakan normal salin sebagai
agen pembersih (23?, #-1-). %gen topikal golongan antibiotik yang sering
digunakan adalah baitrain, siler sulfadiazine, neomysin, polymyEin. 'emberian
antibakteri diindikasikan pada luka yang memiliki tanda+tanda infeksi (0oon,
#--).
&. Balutan sekun&er (Secondary dressing
alutan sekunder adalah bahan pera!atan luka yang memberikan efek terapi atau
berfungsi melindungi, megamankan dan menutupi balutan primer. enis+"enis
balutan sekunder antara lain$
+ 'lester okelat terdiri dari bahan tenunan katun se!arna kulit dengan perekat#inc
oksida berpori dengan daya lekat kuat namun tidak sakit saat dilepas. 'lester ini
diindikasikan untuk plester serbaguna, retensi bantalan penutup luka, fiksasi infus.
+ 'lester luka$on Wo!en, terbuat dari bahan akrilik yang hipoalergenik. &ontoh $
iopore, 3ipaiE.
ebelum dilakukan pera!atan luka, penting dilakukan pengka"ian luka
terlebih dahulu. erikut ini adalah beberapa hal yang dika"i pada suatu luka.
a. Lokasi
Lokasi luka dapat mempengaruhi penyembuhan luka, dimana tidak semua lokasi
tubuh mendapatkan peredaran darah yang sama. itin"au dari prinsip fisiologis,
pada bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah yang banyak akan
mendapatkan aliran darah yang banyak. 3al ini akan mendukung penyembuhan
luka lebih epat dibandingkan dari bagian tubuh yang lebih sedikit mendapat
aliran darah.
b. >kuran$ Lakukan pengukuran pan"ang, lebar dan diameter luka.
. Kedalaman$
Kedalaman luka dapat diukur dengan kapas lidi steril yang sudah dilembabkan
dengan normal saline, masukan dengan hati+hati kedalam luka dengan posisi
10
-
7/26/2019 Laporan Kasus Vulnus
11/14
tegak lurus hingga kedasar luka. eri tanda pada lidi se"a"ar dengan permukaan
kulit disekitar luka. >kur dengan sentimeter.
d. 2arna dasar$
2arna dasar luka sangat penting dika"i karena berhububungan dengan penentuan
terapi topikal dan "enis balutan luka. %da beberapa maam !arna dasar luka
yang membutuhkan perlakuan spesifik terhadap masing+masing sesuai !arna
dasar tersebut.
%) $ekrotik
iasanya !arna dasar hitam, tampak kering dan keras. Kering tidak berarti
"aringan diba!ahnya tidak terinfeksi atau tidak ada eksudat, ini tidak dapat
dipastikan tanpa dilakukan palpasi terlebih dahulu. engan melakukan
palpasi dapat dirasakan ada tenderness atau tidak diba!ah "aringan keropang
tersebut dan disekitar luka teraba panas dan tampak tanda radang
disekelilingnya yang perlu diperhatikan. an "uga tidak terlepas dari keluhan
penderita apakah merasa nyeri berdenyut diba!ah "aringan nekrotik tersebut.
&) Sloughy
2arna dasar luka ini tampak kekuningan, sangat eksudatif atau tampak
berair/basah. Sloughy ini harus diangkat dari permukaan luka karena "aringan
ini "uga sedang mengalami nekrotik, dengan demikian pada dasar luka akan
tumbuh "aringan granulasi buntuk proses penyembuhan.
) 8ranulasi
2arna dasar luka ini adalah merah. 'erlu diketahui bah!a ini merupakan
pertumbuhan "aringan yang baik, namun tidak dapat dibiarkan tanpa
pembalut.
4) pitelisasi2arna dasarnya adalah pink, kadang+kadang sebagian luka ini masih dalam
prosesgranulasi'
aringan nekrotik sering di"umpai pada luka kronis seperti ulkus iskemi,
ulkus neuropatik, ulkus ena, dan ulkus dekubitus. ebridemen adalah
pengangkatan "aringan yang sudah mengalami nekrosis yang bertu"uan untuk
menyokong pemulihan luka. :ndikasi debridemen adalah luka akut atau kronik
dengan "aringan nekrosis, luka terinfeksi dengan "aringan nekrotik. 'emilihan
11
-
7/26/2019 Laporan Kasus Vulnus
12/14
metode debridemen harus berdasarkan karakteristik "aringan nekrotik yang ada pada
luka klien. 0enurut uriadi (#--4) ada beberapa ara debridemen diantaranya $
1. ebridemen mekanik, yaitu dengan kompres basah kering (wet to dry),
hidroterapi, dan irigasi luka. 0etode debridemen mekanik ini diindikasikan
untuk luka dengan "umlah "aringan nekrotik yang banyak dan luka infeksi.
#. ebridemen pembedahan (surgical), yaitu dengan bedah insisi. 0etode ini
merupakan ara yang paling epat untuk membuang "aringan nekrotik dalam
"umlah banyak.
. ebridemen autolisis, yaitu lisisnya "aringan nekrotik dengan sendirinya oleh
enzim badan sel darah putih, yang memasuki daerah luka selama proses
inflamasi.
'ada luka yang dianggap bisa mengalami penyembuhan primer, biasanya
dilakukan pen"ahitan luka. ;eknik+teknik pen"ahitan luka berariasi tergantung "enis
luka. 'enggunaan bahan benang yang tepat "uga akan mempengaruhi proses
penyembuhan luka.
ahitan biasanya diangkat pada saat sudah terlihat adanya kedekatkan tepi luka.
'engangkatan "ahitan ini tergantung usia, status nutrisi dan lokasi luka. ahitan biasanya
diangkat pada hari ke+B sampai ke+ untuk menghindari terbentuknya bekas "ahitan
(suture marks) !alaupun pembentukan kolagen sampai "ahitan menyatu berakhir hari
ke+#1. Kolagen sebagai "embatan penyembuhan ini munul pada hari ke+5 sampai ke+
post operasi. ila lebih dari hari berarti ter"adi perlambatan sintesis kolagen yang
berarti penyembuhan luka lambat.
uatu luka bersih akan tetap bersih bila dilakukan persiapan operasi yang baik
dan tehnik pembedahan yang baik serta pera!atan luka post operasi yang baik pula.
'emberian antibiotik peroral yang adekuat mampu menegah ter"adinya infeksi
sehingga meski tanpa airan antiseptik proses penyembuhan luka dapat tetap ter"adi.
12
-
7/26/2019 Laporan Kasus Vulnus
13/14
BAB II
LAP3AN KASUS
ID*NTITAS P*ND*3ITA
4 6ama $ ;n. 0
4 >mur $ - tahun
4 ;;L $ 0agelang, 1- anuari 19F5
4 %lamat $ 0anado
4 'eker"aan $ 'eker"a angunan
4 'endidikan ;erakhir $
4 tatus $ udah menikah
ANA'N*SIS (%uto %namnesis)
Keluhan >tama$
'enderita berobat ke 'oli edah
-
7/26/2019 Laporan Kasus Vulnus
14/14
+ Luka ukuran E1 m, tepi menyatu, darah (+), pus (+), "aringan granulasi (G),
"aringan parut (+)
+ 3eting$ metode interruptus B buah, benang "ahit "enis yang tidak diserap
+ Luka ditutup dengan kain kasa, difiksasi dengan plester 3ipafiE
DIAGNSIS K*3JA DAN P*NATALAKSANAAN
P$st #e%tin0 "ari ke417 e.% 8ulnus La%eratum 3e0i$ Antebra%"ii De6tra
'ada penderita direnanakan %ff 3eting
14