LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

53
LAPORAN KASUS Penyusun : Dahvia Nursriyanti 110.2008.320 Rina Widia Astuti 110.2008.216 Pembimbing : dr. Isa Multazam Noor, SpKJ

description

psikiatri

Transcript of LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Page 1: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

LAPORAN KASUSPenyusun :Dahvia Nursriyanti 110.2008.320Rina Widia Astuti 110.2008.216

Pembimbing : dr. Isa Multazam Noor, SpKJ

Page 2: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Status Psikiatri• IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. NJenis Kelamin : PerempuanTempat/Tanggal Lahir : Pamanukan, 04 September 1980Usia : 33 tahunAgama : IslamSuku bangsa : Jawa Pendidikan : SMEAStatus pernikahan : JandaAlamat : Tanah tinggi JakartaPekerjaan : Tidak bekerjaMasuk Rumah Sakit : 19 Desember 2013

Page 3: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

RIWAYAT PSIKIATRIBerdasarkan • Autoanamnesa: Diambil tanggal 20

Desember 2013• Alloanamnesis : Diambil tanggal 23

Desember 2013

Page 4: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Keluhan Utama• Pasien gelisah dan sulit tidur sejak 1

minggu yang lalu.

Page 5: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Keluhan Tambahan• Pasien bicara kacau• Pasien bicara dan tertawa sendiri• Pasien suka marah-marah tanpa sebab pada keluarga• Pasien sering mendengar bisikan-bisikan• Pasien merasa yakin punya kekuatan saat memakai

anting sepasang• Pasien suka melihat hewan ular dan macan yang tidak

dilihat oleh orang lain• Pasien juga melihat tangannya seperti tangan monyet

Page 6: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Riwayat Gangguan Sekarang• Dua bulan sebelum masuk rumah sakit jiwa Islam Klender,

pasien mengaku dirawat di rumah sakit jiwa Karawang. Pasien dirawat selama sebulan dengan keluhan pasien marah-marah dengan keluarga dan yakin dirinya mengalami reinkarnasi yang dimaksudkan pasien adalah selama ini dirinya bukan dia namun orang lain. Pasien dijemput kakaknya untuk pulang ke jakarta dalam keadaan tenang dan menjalani rawat jalan.

Page 7: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Riwayat Gangguan Sekarang• Sebulan yang lalu pasien bicara kacau. Keluarga pasien

mengaku melihat pasien bicara dan tertawa sendiri. Keluarga juga mengeluhkan pasien suka main api dari kompor, lalu suka marah-marah dan membanting barang. Keluarga mengira bahwa sakit pasien timbul karena pasien tidak diterima lagi bekerja di indomaret padahal pasien sangat menginginkannya.

• Pasien juga mengaku suka mendengar suara bisikan dari seseorang yang tidak dia kenal yang menyatakan bahwa keluarganya ingin menjahati pasien. Pasien sering marah-marah tanpa sebab dan jika pasien bosan di rumah dia akan keluyuran tanpa arah.

Page 8: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Lanjutan..• Pasien mengaku dikeluarkan dari tempat kerjanya dan STTB

nya ditahan. Kini pasien sudah tidak bekerja selama 2 tahun.• Pasien yakin bahwa dirinya punya kekuatan jika dia memakai

anting sepasang.• Pasien juga mengaku kalau tangannya suka berubah seperti

tangan monyet dan di kulit kakinya ada harimau dan ular berjalan yang orang lain tidak bida melihatnya.

• Pasien juga mengaku bahwa dirinya adalah seorang princess atau putri bernama “Maria Kler” yaitu tokoh kartun yang gambarnya ada di gelas tempat minumnya ketika ia sedang bercermin.

• Pasien datang ke RSIJ Klender diantar oleh kakaknya dengan keluhan gelisah dan sulit tidur sejak seminggu SMRS.

Page 9: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Riwayat Gangguan Sebelumnya

• Gangguan Psikiatri• Pada tahun 2008, bulan Oktober pasien dirawat inap di RSIJK

karena sulit tidur, gelisah, mengamuk, agresif, suka bicara sendiri, melihat hal-hal aneh yang orang lain tidak melihat, sulit diarahkan dan suka semaunya sendiri. Pasien dirawat selama 2 minggu dan keluar dalam keadaan tenang serta menjalani rawat jalan.

Page 10: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Lanjutan..• Pada tahun 2012, bulan Oktober pasien dirawat kembali di

RSJIK dengan keluhan sering marah-marah dan pergi tanpa tujuan. Pasien dirawat selama 1 bulan. Saat itu pasien pulang dalam kondisi tenang dan disarankan untuk melanjutkan rawat jalan. Namun pasien jarang kontrol setelah pulang rawat inap.

Page 11: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Lanjutan..

• Gangguan medik• Pasien tidak memiliki kelainan bawan sejak lahir. Pasien

tidak memiliki riwayat kejang dan trauma kepala.• Gangguan Zat Psikoaktif• Pasien bukan perokok. Pasien tidak pernah minum

minuman beralkohol. Pasien tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang maupun zat psikotropika jenis apapun.

Page 12: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Riwayat Kehidupan Pribadi Sebelum Sakit• Riwayat Prenatal dan Perinatal

Selama kehamilan, ibu pasien tidak pernah mengalami penyakit atau hal yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin. Pasien lahir dari pernikahan yang sah, cukup bulan dalam kandungan ibu, dan lahir secara normal dan saat lahir bayi langsung menangis. Tidak ada penggunaan obat-obatan selama masa kehamilan.

Page 13: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• Masa Kanak-Kanak Dini (0-3 tahun)Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya serta kakaknya. Pasien bisa bicara usia 2 tahun, dan berjalan usia 1,5 tahun. Pasien merupakan anak yang aktif.

• Masa Kanak-Kanak Pertengahan (3-11 tahun)Pasien termasuk anak yang baik, aktif dan punya banyak teman.

Page 14: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Masa Pubertas dan Remaja

• Hubungan Sosial Pasien termasuk orang periang yang punya banyak teman. Pasien juga aktif membantu ibunya di rumah dan rajin pergi ke sekolah. Pasien cukup dekat dengan ibu dan kakaknya.

• Riwayat Pendidikan Formal Pasien bersekolah SDN 04 di daerah Senen, lalu melanjutkan ke SMPN 5 Senen. Dan melanjutkan ke SMEA. Hubungan antara pasien dengan teman-temannya juga cukup baik

Page 15: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Riwayat Masa Dewasa

Riwayat pendidikan• Pasien bersekolah sampai SMEA lalu pasien bekerja sebagai

karyawati di indomaret. Sebelum melamar jadi karyawati, pasien membantu kakaknya berdagang mie rebus dan kopi di warung.

Riwat pekerjaan• Pasien dulunya bekerja sebagai karyawati indomaret. Gaji pasien

cukup untuk dia hidup dan membeli kebutuhan sehari-harinya saja. Kurang lebih 2 tahun yang lalu pasien dikeluarkan dari pekerjaannya dan STTB pasien ditahan hingga pasien tidak bisa melamar pekerjaan lain.

Riwayat Pernikahan• Pasien menikah lalu bercerai kira-kira 9 bulan yang lalu. Pasien

tidak memiliki anak.

Page 16: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Riwayat kehidupan beragama• Pasien beragama Islam. Pasien mengatakan rajin solat 5

waktu.

Riwayat militer• Pasien tidak pernah memiliki kegiatan militer.

Riwayat pelanggaran hukum• Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum

Riwayat psikososial• Pasien mulai meyukai lawan jenis ketika usianya 23 tahun. Ia

kemudian berpacaran dan menikah. Pasien hanya melakukan aktivitas seksual bersama suaminya duu ketika dia masih dalam status menikah.

Page 17: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Aktivitas sosial• Pasien jarang mengikuti aktivitas sosial di lingkungan sekitar

rumahnya.

Perkembangan Motorik dan Kognitif• Dalam Perkembangan motorik dan kognitif pasien tidak ada

gangguan. Pasien tidak mengalami kesulitan dalam hal keterampilan intelektual maupun motorik.

Page 18: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Riwayat Keluarga

Page 19: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• Pasien adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Terdiri dari satu adik laki-laki dan satu kakak perempuan. Ayah dan ibu pasien sudah meninggal dunia. Kini pasien tinggal bersama kakak pasien setelah pasien bercerai kira-kira 9 bulan yang lalu. Hubungan pasien dengan anggota keluarga lainnya cukup baik. Dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita gangguan jiwa.

Page 20: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Status Mental

Deskripsi Umum• Penampilan

Pasien seorang perempuan, berbadan kurus, berambut pendek seperti laki-laki, berkulit coklat, kuku rapi, tidak berbau, tampak ramah dan tangan lembab saat bersalaman, dengan tinggi sekitar 155 cm dan berat 45kg. Saat ini pasien berumur 33 tahun dan pasien terlihat sesuai dengan usianya. Ketika wawancara pasien mengenakan pakaian tidur lengan pendek dan celana panjang yang masing-masing berwarna merah muda dan 1 buah anting di telinga kirinya.

Page 21: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• Perilaku dan Aktivitas PsikomotorSelama wawancara pasien duduk dengan tenang. Pasien langsung menjawab pertanyaan yang diajukan. Saat berbicara pasien menatap dokter muda, tidak ada gerakan yang tidak disadari selama wawancara. Setelah wawancara dokter muda berpamitan dengan pasien, bersalaman dan pasien menerima dengan baik.

• Sikap terhadap PemeriksaPasien cukup kooperatif untuk menjawab pertanyaan yang diajukan ketika wawancara. Pasien bersikap tenang dan berperilaku sopan.

Page 22: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Pembicaraan• Volume : Normal• Irama : Teratur• Kelancaran : Kata-kata lancar, artikulasio dan intonasi jelas• Kecepatan : Normal• Gaya berbicara : Normal• Gangguan berbicara : Tidak ada afasia, tidak ada

disartria.

Keadaan Afektif• Suasana Perasaan / Mood : Eutimi • Afek : Menumpul• Keserasian : Serasi

Page 23: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Gangguan PersepsiHalusinasi • Auditorik : Ada Pasien sering mendengar suara

seseorang yang tidak ia kenal berbisik mengatakan kalau keluarganya ingin menjahatinya maka dia harus marah pada keluarganya.

• Visual : Ada Pasien suka melihat hewan ular dan harimau berjalan di kulit kakinya dan suka melihat tangannya berubah jadi tangan monyet.

• Taktil : Tidak Ada.• Olfaktorik : Tidak Ada.• Gustatorik : Tidak Ada.• Ilusi : Tidak Ada.• Derealisasi :Tidak Ada.• Depersonalisasi : Ada merasa dirinya seorang princess

(putri).

Page 24: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Proses Pikir1. Proses Pikir

Produktivitas : Cukup Ide

Kontinuitas • Assosiasi longgar : Ada• Inkoherensia : Tidak Ada• Flight of ideas : Tidak Ada• Neologisme : Tidak Ada

Page 25: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Isi pikir• Preokupasi : Ada• Waham – Waham kebesaran : Ada – Waham kejar : Ada– Waham refensi : Tidak Ada

• Thought echo : Ada (pikiran yang menyatakan keluarga pasien ingin menjahati pasien).

• Thought broadcasting : Tidak Ada.• Thought withdrawal : Tidak Ada

Page 26: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• Thought insertion : Tidak Ada• Thought control : tidak ada• Gagasan bunuh diri & membunuh : Tidak ada• Obsesi dan konvulsi : Tidak ada• Fobia : Tidak Ada

Page 27: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Fungsi Kognitif dan Kesadaran• Kesadaran : Kompos Mentis• Orientasi – Waktu Baik (pasien tahu dan dengan benar

menyebutkan tanggal, bulan, tahun, dan musim saat di wawancara)

– Tempat Baik (pasien dapat menyebutkan bahwa saat ini sedang berada di Rumah Sakit Jiwa Islam Klender Jakarta Timur, Negara Indonesia, kota jakarta, dan ruangan perawatannya)

– Orang Baik (pasien tahu bahwa ia sedang diwawancarai oleh dokter muda dan mengenali beberapa pasien lainnya)

Page 28: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• Daya ingat : – Daya ingat jangka panjang Baik (pasien dapat mengingat

kejadian yang terjadi saat ia SD)– Daya ingat jangka pendek Baik (pasien dapat mengingat

hari pasien masuk rumah sakit) – Daya ingat yang baru-baru ini terjadi Baik (pasien dapat

mengingat menu sarapan tadi pagi, pukul berapa bangun tadi pagi)

– Daya ingat segera Baik (pasien dapat mengingat nama dokter yang merawatnya saat ini)

Page 29: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• Konsentrasi : Tidak baik Pasien tidak mampu menyebutkan kembali 3 jenis barang yang sudah disebutkan oleh dokter sebelumnya.

• Kemampuan Visuospasial : BaikPasien dapat menggambar jam & segi lima berhimpitan.

• Pikiran abstrak : Baik

Pasien dapat mengetahui perbedaan dan persamaan jeruk & apel.

• Pengetahuan umum dan intelegensi : Baik– Pasien mengetahui 2 nama presiden RI.– Pasien bisa menyebutkan 3 kota besar di Pulau Jawa.

Page 30: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• Pengendalian Impuls

Kemampuan mengendalikan impuls kehendak dan keinginan pada pasien baik, pasien bersedia mendengarkan dan menjawab pertanyaan pewawancara dengan baik.

• Daya Nilai

Uji Daya Nilai : Baik• Misalnya bila menemukan dompet di terminal,

pasien akan memberikannya pada supir. Takut membuka dompetnya karena takut dikira pencuri.

Daya Nilai Sosial : Baik• Pasien berteman dan kenal dengan pasien-pasien

lain.

Page 31: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Reality Test Ability (RTA) : TergangguTilikan : derajat 2.

• Taraf Dapat Dipercaya ―Secara umum dapat dipercaya karena keterangan pasien

selalu sama setiap diwawancara, hanya saja beberapa pertanyaan kadang tidak dijawab.

Page 32: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Status Fisik• Status Interna

Keadaan umum : BaikKesadaran : Compos MentisTanda vital > Tekanan Darah : 120/80 mmHg > Nadi : 88 x/menit > Suhu : Afebris> Pernapasan : 20 x/menitKepala : NormosefalMata : Pupil bulat, isokor, refleks cahaya langsung +/+,

konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-.Telinga : Dalam batas normalHidung : Bentuk normal, sekret -/-Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, T1/T1 tenang Thoraks : Cor : S1S2 Reguler, Murmur -/-, Gallop -/- Pulmo : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan (-), H/L tidak membesar Ekstremitas : Akral hangat

Page 33: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• Status Neurologik :– Tanda Rangsang Meningeal :Tidak ada– Refleks Fisiologis :Normal– Refleks Patologis :Tidak ada

» Tonus : Baik» Turgor : Baik» Kekuatan : Baik» Koordinasi : Baik» Sensibilitas : Baik» Kelainan khusus: Tidak ada

Page 34: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNARTA : TergangguKesadaran : Compos MentisMood : EutimiAfek : MenumpulKesesuaian : SerasiGangguan persepsi : Halusinasi auditorik, visual.Gangguan isi pikir : Waham kebesaran, waham kejar, Ideas of references (Thought echo).Gangguan proses pikir : Asosiasi LonggarTilikan : Derajat 2Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya

Page 35: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Formulasi diagnostik • Berdasarkan ikhtiar penemuan bermakna, kasus ini dapat

dinyatakan mengalami gangguan jiwa karena adanya distres / penderitaan dan akhirnya timbul suatu Gangguan fungsi (hendaya) sedang berupa :• Suasana perasaan yang menurun.• Disertai riwayat periode penurunan perasaan dan riwayat

pengurangan enersi dan aktivitas.

Page 36: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Kriteria diagnosis SkizoefektifMenurut DSM-IV :A. Suatu periode penyakit yang berkesinambungan selama

suatu waktu, terdapat salah satu episode depresi mayor, episode manik, atau episode campuran yang terjadi bersama-sama dengan gejala yang memenuhi kriteria A. skizofrenia.

B. Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham atau halusinasi selama paling kurang 2 minggu tanpa gejala mood yang menonjol.

C. Terdapat gejala yang memenuhi kritera suatu episode mood untuk bagian besar durasi total periode aktif dan residual dari penyakit.

D. Gangguan bukan karena efek fisiologis dari zat (misalnya, penyalahgunaan zat, pengobatan) atau suatu kondisi umum

Page 37: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• EVALUASI MULTIAKSIAL₋ Aksis I : Skizoafektif tipe manik₋ Aksis II : Tidak ditemukan gangguan kepribadian ₋ Aksis III : Tidak ada₋ Aksis IV : Masalah tentang pekerjaan.₋ Aksis V : GAF scale 60 (60-51), gejala sedang

(moderate), disabilitas sedang.

• DIAGNOSA Diagnosa Banding– Gangguan manik dengan gejala psikotik

Diagnosa kerja : ─ Skizoafektif tipe manik

Page 38: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• Rencana Farmakoterapi :₋ Antipsikosis :

Risperidone 2x 2mg Clozapin 1x 25 mg

₋ Anti manik :– Asam valproat ER 1x250 mg

- Antikolinergik :– THP 2x2mg

Page 39: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• Rencana Psikoterapi :– Psikoterapi Suportif

Menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejalanya akan hilang dengan menganjurkan pasien untuk selalu minum obat secara teratur agar gejala penyakitnya berkurang dan menjelaskan kepada pasien tentang akibat yang terjadi bila pasien tidak teratur minum obat.

– Psikoterapi Ventilasi Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya agar pasien merasa lega serta keluhannya berkurang.

– Terapi berorientasi keluarga Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai kondisi pasien agar keluarga dapat menerima dan tidak dijauhi, dan agar dapat mendukung kesembuhn pasien.

Page 40: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• Sosial budaya• Terapi kerja : memafaatkan waktu luang dengan

melakukan hobi atau pekerjaan yang bermanfaat, melibatkan pasien secara aktif dalam kegiatan terapi aktivitas kelompok di RSJI Klender agar ia dapat beraktivitas dan berinteraksi dengan lingkungannya secara normal.

• Terapi rekreasi : olahraga ringan, berlibur.• Religius

Memotivasi pasien agar selalu rajin beribadah, seperti shalat, puasa, dan berdzikir.

Page 41: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Prognosis• Quo ad vitam: ad bonam• Quo ad functionam: dubia ad bonam• Quo ad sanationam: dubia ad bonam

Page 42: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• PROGNOSISDubia ad bonam• Faktor yang memperberat :• Perekonomian yang sulit• Terjadi pada usia muda• Etiologi tidak jelas

• Faktor yang memperingan : • Tidak adanya faktor genetik• Dukungan dari keluarga dari segi motivasi untuk

sembuh sangat baik• Kepatuhan minum obat secara teratur.

Page 43: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

TINJAUAN PUSTAKA

GANGUAN SKIZOAFEKTIFDEFINISI• Ditandai dengan adanya gejala kombinasi antara gejala

skizofrenia dan gejala gangguan afektif yang sama-sama menonjol pada saat bersamaan (simultaneously).

• Adanya gabungan gejala-gejala dari spektrum divergen ini, membuat terapi pasien dengan gangguan skizoafektif ini menjadi sulit.

• Onset yang tiba-tiba pada masa remaja ; fungsi pramorbid baik ; terdapat stresor yang jelas ; riwayat keluarga dan gangguan afektif.

Page 44: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

ETIOLOGI• Beberapa data menunjukkan bahwa gangguan skizofrenia

dan gangguan afektif mungkin berhubungan secara genetic.

• Ada peningkatan resiko terjadinya gangguan skizofrenia diantara keluarga dengan gangguan skizoafektif.

Page 45: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

KRITERIA DIAGNOSTIKMenurut PPDGJ-III• Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-

gejala definitif adanya skizifrenia dan gangguan afektif bersama-sama menonjol pada saat yang bersamaan, atau dalam beberapa hari sesudah yang lain , dalam episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik atau depresif.

• Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda.

• Sebagian diantara pasien gangguan skizoafektif mengalami episode skizoafektif berulang, baik yang tipe manik , depresif atau campuran keduanya.

Page 46: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• Menurut PPDGJ-III• Gangguan skizoefektif tipe manik• Kategori ini digunakan baik untuk episod skizoefektif yang

tunggal maupun untuk gangguan berulang dengan sebagian besar episode skizoafektif tipe manik.

• Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tidak begitu menonjol dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan yang memuncak.

• Dalam episod yang sama harus jelas pada sedikitnya satu, atau lebih baik lagi dua, gejala skizofrenia yang khas (sebagaimana ditetapkan untuk skizofrenia)

Page 47: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Secara bersamaan dalam satu epsode terdapat gejala- gejala skizofrenia yg khas antara lain :– Merasa pikirannya sedang disiarkan, atau diganggu,

ada kekuatan2 yang mengendalikan pikirannya. Pasien yakin sedang di mata-matai, sedang diincar .

– Mendengar suara2 yang menghina, mengutuk dirinya, atau akan membunuhnya. Bahkan seperti ada yang mendiskusikan dirinya.

– Episode berlangsung lebih lama dari pada episode manik, dan bisa sembuh sempurna.

– Namun ada sebagian yang akhirnya berkembang menjadi defek skizofrenik.

Page 48: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Kriteria diagnosis menurut DSM -IVA. Suatu periode penyakit yang berkesinambungan selama

suatu waktu, terdapat salah satu episode depresi mayor, episode manik, atau episode campuran yan terjadi bersama-sama dengan gejala yang memenuhi kriteria A skizofrenia.

B. Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham atau halusinasi selama paling kurang 2 minggu tanpa gejala mood yang menonjol.

C. Terdapat gejala yang memenuhi kritera suatu episode mood untuk bagian besar durasi total periode aktif dan residual dari penyakit.

D. Gangguan bukan karena efek fisiologis dari zat (misalnya, penyalahgunaan zat, pengobatan) atau suatu kondisi umum.

Page 49: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

PENATALAKSANAAN SKIZOAFEKTIF

1. Indikasi rawat nginap – Mendeteksi penyebab nonpsikiatrik – Mengamati kemampuan mengendalikan impuls kekerasan – Menstabilkan hubungan sosial/ kerja

2. Farmakoterapi – Antipsikotik adalah obat terpilih untuk penanganan

gangguan waham menetap. – Mulai dengan dosis rendah anti psikotik (Haloperidol 2

mg) dan naikan bertahap.– Dosis maintenance biasanya rendah. – Bila gagal dengan anti psikotik, maka dihentikan.

Page 50: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

3. Psikoterapi – Terapi individual lebih efektif dari terapi kelompok. – Terapi suportif berorientasi tilikan, kognitif, dan perilaku

sering afektif.– Bina hubungan dan kepercayaan. – Hindari membicarakan waham pasien, dan tidak boleh

meremehkan ataupun mendukung isi waham tersebut

4. Terapi Keluarga – Target hubungan sosial yang baik.

Page 51: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

• Apabila ada pikiran bunuh diri atau ide-ide membunuh diindikasikan untuk dirawat inapkan dirumah sakit

• Terapi dengan melibatkan keluarga.pengembangan skill sosial dan berfokus pada rehabilitasi kognitif

• Pengobatan digunakan kombinasi antipsikotik dengan antidepresan bila memenuhi kriteria diagnostik gangguan skizoafektif tipe depresif

• Apabila gangguan skizoafektif tipe manik terapi kombinasi antara antipsikotik dengan mood stabilizer

Page 52: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Prognosa Semakin menonjol dan persisten gejala skizofrenianya maka

prognosisnya buruk.

Dan sebaliknya semakin persisten gejala-gejala gangguan afektifnya, prognosisnya diperkirakan akan lebih baik.

Page 53: LAPORAN KASUS Skizoafektif via-rina

Terima kasih