Laporan Kasus II
-
Upload
kezia-marsilina -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
description
Transcript of Laporan Kasus II
LAPORAN KASUS II
Seorang Anak dengan Demam Tifoid, Faringitis Akut, dan Status Gizi Normal
PEMBIMBING :dr. Zuhriah Hidajati, Sp. A, Msi Med
dr. Slamet Widi Saptadi, Sp.Adr. Lilia Dewiyanti, Sp.A, Msi Med
dr. Neni Sumarni, SpA
Disusun oleh :Kezia Marsilina (030.10.151)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAKRSUD KOTA SEMARANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI19 OKTOBER 2015 – 26 DESEMBER 2015
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
PASIEN
Nama : An. LC
Umur : 5 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Klipang blok Z3/10, Tembalang – Kota Semarang
No. CM : 2213xx
Masuk RS : 17 November 2015
Bangsal : NAKULA 4 kamar 4.5
ORANG TUA/WALI
Ayah Ibu
Nama : Tn. SA Nama : Ny. DI
Umur : 33 tahun Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
II. RIWAYAT PENYAKIT
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan Ny. DI (ibu kandung pasien)
pada tanggal 17 November 2015 jam 14.30 di ruang Nakula 4 kamar 4.5
Keluhan Utama : demam
Keluhan Tambahan : mual, nyeri tenggorok, nyeri menelan, tidak
bisa BAB
1
Riwayat Penyakit Sekarang
9 hari SMRS pasien demam tidak terlalu tinggi, timbul mendadak, dirasakan
lebih tinggi di malam hari dan demam turun mencapai suhu normal dengan
konsumsi obat penurun panas namun suhu naik lagi jika tidak minum obat.
Demam tidak disertai kejang, mencret, batuk, pilek, menggigil, maupun mual
muntah. Pasien masih bisa makan dan minum seperti biasa. Ruam kulit, gusi
berdarah, maupun mimisan disangkal. Tidak terdapat cairan yang keluar dari
telinga. BAB 1 kali sehari, konsistensi lunak. BAK 4 kali sehari, warna kuning
jernih, dan tidak nyeri.
Seminggu SMRS demam dirasakan makin tinggi, turun dengan pemberian
obat penurun panas namun tidak sampai suhu normal. Napsu makan pasien
menurun namun pasien masih minum seperti biasa. BAB dan BAK seperti biasa.
3 hari SMRS pasien masih demam tinggi yang hanya turun dengan obat
penurun panas. Demam tertinggi mencapai 390C pada pengukuran suhu aksila,
dan tidak pernah mencapai suhu normal. Pasien mengeluh mual tanpa muntah,
disertai nyeri tenggorok dan nyeri menelan. Sakit kepala, rasa mengganjal di
tenggorokan, nyeri telinga terutama saat menelan disangkal. Napsu makan dan
minum pasien menurun. Pasien tidak BAB seharian. Riwayat pengobatan diluar
obat penurun panas disangkal.
Saat di rumah sakit
Pasien masih demam tinggi, mual, nyeri tenggorok, nyeri menelan, napsu
makan dan minum kurang namun masih bisa masuk sedikit-sedikit. Pasien belum
BAB sejak 3 hari SMRS. BAK terakhir 2 kali, warna jernih, tidak nyeri.
2
9 hari SMRS3 hari SMRS - RS- Demam tidak tinggi- Kejang (-)- Menggigil (-)- Diare (-)- Batuk/pilek (-)- Mual/muntah (-) - Otorrhea (-)- Tanda perdarahan (-)- BAB/BAK (+)N
- Demam makin tinggi, remitten
- Napsu makan <
- BAB/BAK (+) N
- Demam tinggi, remitten- Mual (+)- Nyeri tenggorok (+)- Nyeri telan (+)- Sakit kepala, rasa
mengganjal di tenggorokan, nyeri telinga (-)
- Napsu makan/minum <<- BAB (-), BAK (+) N
Diagram 1. Alur RPS
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat
alergi dan asma disangkal. Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien menyangkal adanya riwayat alergi maupun asma di keluarga. Tidak
terdapat keluhan yang sama di keluarga pasien
Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan jajan sembarangan saat di sekolah dan hampir
setiap hari mengkonsumsi es. Pasien tidak selalu mencuci tangan sebelum makan.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Ibu pasien memeriksakan kandungannya secara teratur di bidan sebulan sekali
dan mendapatkan imunisasi TT dua kali. Riwayat penyakit selama kehamilan,
perdarahan, trauma, merokok, konsumsi alkohol dan konsumsi obat-obatan
disangkal.
Pasien merupakan anak kedua dari ibu P2A0, lahir spontan di rumah sakit,
langsung menangis, dengan BBL 3600 gram dan PB 50 cm. Ibu tidak mengingat
lingkar kepala dan lingkar dada saat lahir.
Kesan : riwayat kehamilan dan persalinan baik.
Riwayat Pemeliharaan Postnatal
Pemeliharaan postnatal dilakukan di puskesmas dengan anak dalam keadaan
sehat.
Kesan : riwayat pemeliharaan postnatal baik.
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Pertumbuhan : Berat badan lahir 3600 gram. Panjang badan lahir 50
cm.
Berat badan saat ini 19 kg, Tinggi badan saat ini 108
cm. Setiap kontrol ke puskesmas anak selalu dalam
keadaan sehat dan kondisi anak dicatat pada KMS.
3
Perkembangan : Tengkurap : 3 bulan
Duduk : 6 bulan
Mengoceh : 7 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berjalan : 11 bulan
Berlari : 2 tahun
Saat ini anak berusia 5 tahun, sudah bisa sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa
dibantu, dapat membedakan warna-warna dasar, dan dapat melompat dengan satu
kaki. Tidak ada gangguan perkembangan, mental, maupun emosional.
Kesan: Pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur.
Riwayat Makan dan Minum Anak
- ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan
- Usia 6 bulan diberikan ASI, susu formula dan bubur susu 3 x sehari.
- Usia 8 bulan diberikan ASI, susu formula, biskuit dan nasi tim 3 x sehari.
- Usia 1 tahun diberikan ASI, susu formula, makanan keluarga (nasi,sayuran,dan
telur/daging), dan buah
- Sekarang usia 5 tahun diberikan makanan keluarga (nasi,sayuran,dan
telur/daging), dan buah
Kesan : Diberikan ASI eksklusif. Kualitas makanan & minuman sekarang
baik.
Riwayat Imunisasi
BCG : 1x, saat umur 1 bulan.
Hepatitis B : 3x, setelah lahir dan saat umur 1 dan 6 bulan.
Polio : 4x, setelah lahir, dan saat umur 2, 4, dan 6 bulan.
DPT : 3x, saat umur 2, 4, dan 6 bulan.
Campak : 1x, saat umur 9 bulan
Kesan : Anak telah mendapat imunisasi dasar sesuai dengan usia anak.
4
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal di rumah bersama kedua orang tua dan satu orang kakak laki-
laki. Ayah pasien sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta dan ibu sebagai ibu
rumah tangga. Sumber biaya pengobatan berasal dari BPJS non PBI.
Kesan : keadaan sosial ekonomi cukup.
Data Perumahan
Kepemilikan rumah : rumah pribadi
Keadaan rumah : dinding rumah tembok, 2 kamar tidur, 1 kamar
mandi, 1 ruang tamu, 1 dapur. Limbah dibuang ke
selokan sekitar. Sumber air minum adalah air mineral
galon, sumber air untuk mencuci dari PAM. Terdapat
jendela di setiap ruangan dan sering dibuka.
Pencahayaan dan ventilasi rumah cukup.
Keadaan lingkungan : jarak antar rumah berdekatan dan padat.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaaan fisik dilakukan pada 17 November 2015 pukul 14.45 WIB di RSUD
Kota Semarang, Bangsal Nakula lantai 4.
Keadaan umum :
Kesadaran : Compos mentis (GCS : E4M6V5)
Kesan sakit : Tampak sakit sedang
Kesan gizi : Gizi baik
Kesan lain : -
Tanda vital :
HR : 128 x/menit, reguler
RR : 36 x/menit, reguler
Suhu : 38,90C (aksila)
Nadi : isi dan tekanan cukup
Atropometri :
BB : 19 kg
TB : 108 cm
LK : 50 cm
5
Status Generalis
Kepala : Mesosefali, rambut hitam, terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, UUB telah
menutup.
Mata : Pupil bulat, isokor, konjungtiva anemis -/-
Hidung : Deformitas (-), sekret -/-, nafas cuping hidung -/-
Telinga : Normotia, discharge -/-, nyeri tekan aurikula -/-
Mulut : Bibir kering (-), lidah kotor (-), tremor (-)
Tenggorok: faring hiperemis (+), tonsil T2-T2, kripta melebar (+), detritus (+)
Leher : Simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening
Thoraks
Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat pulsasi iktus kordis
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V MCL sinistra
Perkusi : batas atas ICS 3 linea parasternal sinistra
batas kanan ICS ke 5 parasternal dekstra
batas kiri ICS 5 lateral mid clavicularis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru
Inspeksi : Simetris. Pergerakan dinding dada simetris saat inspirasi dan
ekspirasi, retraksi (-), rose spots (-)
Palpasi : Stem fremitus sama kuat
Perkusi : Sonor +/+ pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler di kedua hemitoraks, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen
Inspeksi : Perut datar, simetris, rose spots (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), tidak teraba pembesaran hepar maupun lien
Perkusi : Timpani
Genitalia : Perempuan. Dalam batas normal.
Anus : Dalam batas normal
6
Ekstremitas :
Superior
(dx/sn)
Inferior
(dx/sn)
Akral dingin -/- -/-
Akral sianosis -/- -/-
CRT <2”/<2” <2”/<2”
Tonus Normotonus Normotonus
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Nilai normal 17/11/2015 18/11/2015 19/11/2015 20/11/2015
HEMATOLOGI
Hb 11.0 - 15.0 g/dl 13,0 12,8 12,5 13,0
Hematokrit 40 - 52 % 37,10 37,4 38,30 39,8
Leukosit 3.8 – 10,6 /Ul 7,8 7,9 3,7 3,1
Trombosit 150 - 400 ml 178 217 317 310
SEROLOGI
S typhi O Negatif Negatif
S typhi H Negatif Negatif
IgM
Salmonella
< 2 5
7
URIN RUTIN
Makroskopis
Warna
Kekeruhan
pH
Jamur
Protein
Reduksi
Mikroskopis
Leukosit
Eritrosit
Silinder
Epitel
Kristal
Amorf
Bakteri
Trikhomonas
Lain-lain
Kuning
Jernih
4.8-7.8
Negatif
Negatif
Negatif
Kuning
Jernih
6.0
Negatif
Negatif
Negatif
1-2
0-1
Neg
1-3
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
V. PEMERIKSAAN KHUSUS
Data Antropometri
Anak perempuan 5 tahun, berat badan 19 kg, tinggi badan 108 cm.
• WAZ = (BB – Median) / SD = (19 – 18,2) / 2,2 = - 0,36 (BB normal)
• HAZ = (TB – Median) / SD = (108 – 109,4) / 3,3 = - 0,42 (TB normal)
• WHZ = (BB – Median) / SD = (19 – 17,8) / 0,6 = 2 (normal)
Kesan : berat badan normal, perawakan normal, gizi baik.
VI. RESUME
Telah diperiksa seorang anak perempuan berusia 5 tahun , BB 19 kg, TB 108 cm
dengan keluhan terdapat demam sejak 9 hari SMRS. Keluhan disertai oleh mual, nyeri
tenggorok, nyeri menelan, dan tidak bisa BAB sejak 3 hari SMRS. Demam timbul
8
mendadak, meningkat terutama di malam hari, turun sampai suhu normal dengan
pemberian obat penurun panas. Satu minggu SMRS, demam dirasakan meninggi, tidak
pernah mencapai suhu normal dengan pemberian obat penurun panas, dan disertai
penurunan napsu makan pasien. Tiga hari SMRS pasien merasakan nyeri tenggorok, nyeri
menelan, tidak bisa BAB, dengan napsu makan dan minum yang berkurang. Tidak
terdapat kejang, diare, menggigil, ruam, gusi berdarah, mimisan, muntah, batuk, pilek,
maupun cairan yang keluar dari telinga. BAK tidak terdapat keluhan. Pasien memiliki
kebiasaan jajan sembarangan dan sering mengkonsumsi es. Pasien tidak selalu mencuci
tangan sebelum makan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit sedang, kesan
gizi baik, suhu 38,90C, nadi 128x/menit, napas 36x/menit. Pada mulut ditemukan faring
hiperemis, tonsil membesar T2-T2 dengan kripta melebar dan terdapat detritus. Thoraks,
abdomen, dan ekstremitas dalam batas normal.
Pemeriksaan laboratorium menunjukan leukopenia, dan IgM Salmonella positif 5.
Pemeriksaan antropometri menunjukan status gizi baik.
VII. DIAGNOSIS BANDING
Demam
Demam lebih dari 7 hari:
1. Demam tifoid
2. ISK
3. TB
Nyeri tenggorok, nyeri menelan
1. Faringitis akut
2. Tonsillitis akut
VIII. DIAGNOSIS KERJA
1. Demam Tifoid
2. Faringitis Akut
3. Status gizi baik
XI. PENATALAKSANAAN
9
Non-medikamentosa
- Diet lunak tanpa serat
- Observasi demam
- Kompres jika demam
- Edukasi
Medikamentosa
- Infus KAEN 3B 20 tpm
- Inj. Ceftriakson i.v 2 x 750 mg
- Inj. Ranitidin i.v (25 mg/1 ml) 3 x 1/3 amp
- Inj. Dexamethasone i.v (4mg/1 ml) 3 x ½ amp
- Inj. Paracetamol i.v 200 mg, interval minimal 6 jam, bila suhu ≥ 390C
- Paracetamol syr (125 mg/5 ml) 3 x 2 cth
IX. EDUKASI DAN PENCEGAHAN
Menjelaskan kepada orang tua pasien mengenai penyakit yang sedang diderita
pasien
Menjelaskan cara mengompres yang benar
Menjelaskan aturan diet lunak tanpa serat pasien
Mengingatkan untuk meminum obat sesuai aturan
Menjelaskan cara penyebaran penyakit dan mengingatkan untuk menjaga
kebersihan diri dan lingkungan termasuk kebiasaan mencuci tangan sebelum
makan
Menganjurkan untuk tidak jajan sembarangan
X. FOLLOW UP
10
Tanggal Subjektif Objektif Perencanaan
18/11/2015Pkl 10.00
Demam (+), mual (+), nyeri tenggorok (+), nyeri menelan (+), BAB (-)
HR : 90x/mRR : 20x/mT : 37,4oCN : i/t cukup
- Infus KAEN 3B 20 tpm- Inj. Ceftriakson 2 x 750 mg i.v - Inj. Dexamethason 3x 1/2
amp.- Inj. Ranitidin 3 x 1/3 amp i.v- Inj. Paracetamol 3x120 mg, jk
t≥ 390CP.O :- Paracetamol 3 x 2 cthCek DR dan UR besok.
19/11/2015Pkl 11.00
Demam (+), mual (+), nyeri tenggorok/ menelan <, BAB (-)
HR : 88x/mRR : 22x/mT : 37oCN : i/t cukup
- Terapi lanjut- Cek DR ulang + IgM
Salmonella besok
20/11/2015
Pkl. 11.00
Demam (+) tidak tinggi, mual (-), nyeri tenggorok/menelan <<, pasien sudah mau makan, BAB (+)
HR: 90x/mRR: 20x/mT : 36,80CN: i/t cukup
- Jika sampai sore demam (-) boleh pulang
- P/O:Cefixim syr 2 x 1 cth
XI. -PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
11