Laporan Kasus Herves Zoster

12
LAPORAN KASUS HERPES ZOSTER DOKTER PEMBIMBING RS dr. Hj. Vita Noor A. Sp.KK. Disusun Oleh: ISTIANAH 2005730034 SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIANJUR FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

description

lapkas HErpes

Transcript of Laporan Kasus Herves Zoster

Page 1: Laporan Kasus Herves Zoster

LAPORAN KASUS

HERPES ZOSTER

DOKTER PEMBIMBING RS

dr. Hj. Vita Noor A. Sp.KK.

Disusun Oleh:

ISTIANAH

2005730034

SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIANJUR

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2010

Page 2: Laporan Kasus Herves Zoster

I.IDENTITAS

Nama : Ny. U

Umur : 70 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : kampung kegok picung

Pendidikan : SR

Agama : Islam

Status Marital : menikah

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis tgl 26 april 2010)

keluhan utama:

beruntus-beruntus berisi cairan pada paha kanan sejak 1 minggu SMRS.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Seorang wanita umur 80 tahun datang ke RSUD Cianjur dengan keluhan beruntus-beruntus berisi cairan pada paha kanan sejak 1 minggu SMRS, disertai dengan nyeri senut-senut dan panas. Keluhan beruntus tersebut hanya terdapat pada paha kanan, tidak terdapat pada tempat lain.

Riwayat Penyakit Dahulu : tidak pernah menderita penyakit cacar.

Riwayat Penyakit Keluarga :

tidak ada yang sakit cacar. Tetangga ada yang menderita cacar.

III. Pemeriksaan Fisik

Tanda-tanda vital:

Keadaan umum : tampak sakit ringan. Kesadaran : c.m.

Page 3: Laporan Kasus Herves Zoster

Tanda vital:

TD : 170/110 mmHg. Nadi : 70 x/menit. RR : 18 X/menit. Suhu : 36,5 ºC

Status Generalis

Kepala :

Alopesia : (-) Conjungtiva pucat : -/- Sklera ikterik : -/- Kulit : tampak lentigo senilis pada daerah muka

Leher :

KGB : tak teraba JVP : normal Kulit : tampak lentigo senilis pada daerah leher

Thorak

Bentuk dan gerak simetris Jantung : SI/SII reguller, mur-mur(-), gallop(-). Paru : vesikuler ka=ki, Rh(-/-), Whezeng(-/-). Kulit : tampak lentigo senilis pada daerah thorak

Abdomen

Inspeksi : supel Nyeri tekan : (-) H/L : Tak teraba

Ekstremitas :

acral : hangat, RCT <2 detik. Kulit : (lihat di status dermatologikus)

Page 4: Laporan Kasus Herves Zoster

III. Pemeriksaan Penunjang

Tzanck Smear

Page 5: Laporan Kasus Herves Zoster

IV. Diagnosis

Diagnosis banding:

Herpes zoster setinggi lumbal 2-3. Herpes simpleks.

Diagnosis kerja:

Herpes zoster setinggi lumbal 2-3.

V.Penatalaksanaan

Umum:

Menerangkan penyakit, dan Menerangkan cara pengobatan.

Khusus:

Topikal o Salicyl talc 0,5-1%

Sistemik o Asiklovir 3 x 800 mg.o Asetaminofen 3 x 500 mg/hari (simptomatik).o Vit.B1 1x1 (neurotropik).

Page 6: Laporan Kasus Herves Zoster

VI. Prognosis

Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad fungtionam : dubia ad bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Page 7: Laporan Kasus Herves Zoster

Tinjauan pustaka

Herpes Zoster

DEFINISI

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa.

Infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer.

Epidemiologi

Reaktivasi virus yang terjadi setelah penderita mendapat varisela. Kadang-kadang varisela ini berlangsung subklinis. Ada pendapat yang menyatakan kemungkinan transmisi virus secara aerogen dari pasien yang sedang menderita varisela atau herpes zoster.

Patogenesis

Virus ini berdiam di basal ganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion cranialis. Kelainan kulit yang timbul memberikan lokasi yang setingkat dengan daerah persyarafan gangglion tersebut. Kadang-kadang virus ini juga menyerang daerah ganglion anterior, bagian motorik cranialis sehingga memberikan gejala-gejala gangguan motorik.

Gejala klinik

o Daerah yang sering terkena adalah daerah thorakal.o Prevalensi wanita dan pria sama.o Umur lebih sering pada usia dewasa.o Gejala prodromal sistemik :

Demam, pusing, malese.

o Gejala prodromal lokal:

Nyeri otot tulang, gatal, pegal.

o Setelah itu timbul eritema yang dalam waktu singkat menjadi vesikel yang berkelompok dengan dasar kulit yang eritematous dan edema. Vesikel ini berisi cairan yang jernih. Kemudian menjadi keruh berwarna abu-abu. Dapat menjadi pustul dan krusta. Kadang vesikel berisi darah (herpes zoster hemoragik). Dapat pula timbul infeksi sekunder hingga timbul ulkus dengan penyembuhan berupa sikatrik.

o Masa tunasnya 7-12 hari.o Masa aktif berupa lesi-lesi baru yang tetap timbul berlangsung kira-kira 1 minggu.o Masa resolusi berlangsung 1-2 minggu.

Page 8: Laporan Kasus Herves Zoster

o Dapat juga dijumpai pembesaran kelenjar getah bening regionalo Lokalisasi penyakit ini adalah unilateral.o Dan bersifat dermatomal sesuai dengan tempat persyarafan. o Pada susunan syaraf tepi jarang timbul kelainan motorik.o Tetapi pada susunan syaraf pusat dapat terjadi kelainan motorik.o Hiperestesi pada daerah yang terkena.o Kelainan pada muka sering di sebabkan oleh karena gangguan pada nervus trigeminus (ganglion

gaseri).o Nervus fasialis dan oftikus(ganglion genikulatum).

Herpes zoster oftalmikus

o Infeksi cabang pertama nervus trigeminus, sehingga menimbulkan kelainan pada mata.o Cabang ke 2 dan ke 3 menimbulkan kelainan kulit pada daerah persyarafannya.

o

Sindrom ramsay hunt

o Diakibatkan oleh gangguan nervus fasialis dan optikus o Gejalanya paralisis otot muka (bell’s palsy)o Kelainan kulit yang sesuai dengan persyarafan.o Tinitus, vertigo, gangguan pendengaran, nistagmus, nausea, gangguan pengecapan.

Herves zoster abortif

o Penyakit ini berlangsung dalam waktu yang singkat kelainan kulitnya berupa vesikel dan eritem.

Page 9: Laporan Kasus Herves Zoster

Herves zoster generalisata

o Kelainan kulitnya unilateral dan segmental.o Ditambah kelainan kulit yang menyebar secara generalisata berupa vesikel yang soliter dan ada

umbilikasi.o Biasanya terdapat pada orang tua dan malignansi .

Neuralgia pasca hepatik

o Nyeri yang timbul pada daerah pasca penyembuhan lebih dari sebulan setelah penyakitnya sembuh.

o Nyeri dapat berlangsung sampai beberapa bulan sampai beberapa tahun dengan gradasi nyeri yang bervariasi.

o Biasanya pada orang yang mendapat herves zoster diatas 40 tahun.

Komplikasi

o Neuralgia pascaherpetik pada usia >40 tahun (10-15 %)o Penderita dengan defisiensi imunologi : HIV, Keganasan, atau berusia lanjut dapat disertai

dengan komplikasi. Vesikel sering menjadi ulkus pada jaringan nekrotik.

Herpes zoster oftalmikus

o Ptosis paralitik o Keratitis o Skleritis o Uveitis o Kerioretinitis o Neuritis optik

paralisis motorik terdapat pada 1-5% kasus.

Page 10: Laporan Kasus Herves Zoster

Diagnosis Banding

o Herpes simpleks

Pengobatan

Sistemik

o Antivirus : o Asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari

Diberikan pada herves zoster oftalmikus dan pasien dengan defisiensi imun.

o Valasiklovir 3 x 1000 mg diberikan pada 3 hari pertama.o Kostikosteroid o Prednison 3 x 20 mg sehari, setelah seminggu dosis di turunkan secara bertahap.Indikasinya

untuk sindrom Ramsay Hunt. Pemberian diberikan sedini mungkin untuk mencegah terjadinya paralisis.

o Analgesik o Neurotropik :Vit B1, B6, B12o Topikal (Tergantung stadiumnya): o Stadium vesikel (bedak )o Erosif (Kompres terbuka) o Ulserasi (Salep antibiotika)

Page 11: Laporan Kasus Herves Zoster

Prognosis

o Umumnya baik o Herpes zoster oftalmikus : Bergantung pada tindakan perawatan secara dini.

Page 12: Laporan Kasus Herves Zoster

DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Adhi. “Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin”. FK UI. Jakarta : 2007.