Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu

17
LAPORAN KASUS DENGAN DM DI RUANG ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU FIRDAUS EKO SAPUTRA 0711464785 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2008

Transcript of Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu

Page 1: Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu

LAPORAN KASUS DENGAN DM DI RUANG ICU

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN

ACHMAD PEKANBARU

FIRDAUS EKO SAPUTRA

0711464785

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU2008

Page 2: Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu

Pengkajian dilakukan pada tanggal 7 juli 2008.

Nama Klien : Ny. S Tgl masuk : 6 Juli 2008

Umur : 55 tahun

1. Pengkajian Airway (jalan nafas)

Pasien menggunakan ETT dengan oksigen 4 liter

2. Pengkajian Breating

Pernapasan, RR: 18x/menit, irama reguler

3. Pengkajian circulation

Bentuk dada simetris, pulsasi ictus cordis tidak terlihat, perkusi bunyi redup pada

intercostal 2-7 kiri, auskultasi Bj 1 dan Bj 2 terdengar lemah tetapi Bj 2 lebih keras

dari Bj 1, pengisian kapiler < 3 detik, warna kulit pucat, konjungtiva anemis , tidak

ada sianosis, HR : 106 x/menit, TD : 82/53 mmHg.

4. Pengkajian disability

Klien bedrest

5. Sistem endokrin

GDS terakhir 174 gr%, pasien mengalami diabetes Tipe I (IDDM) dengan luka

ganggren pada kaki kiri

6. aktivitas dan istirahat

kondisi pasien lemah pasien hanya berbaring di tempat tidur. Segala aktivitas dan

kebutuhan pasien dilakukan di atas tempat tidur.

7. makanan dan minuman

pasien mendapatkan diet rendah gula (Diabetasol) MC 3x1 200 CC. Out put cairan

tidak ada dari jam 14.00-21.00 WIB tanggal 7 juli 2008

Page 3: Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu

8. pemeriksaan laboratorium (7 juli 2008)

GDS : 202 gr%

Hb : 9,5 gr %

Leucocyt : 9500/mm3

Trombo : 157.000

9. pengobatan (7 juli 2008)

Nacl 0,9% + dopamine 10 mg

Nacl 0,9% + dobuject 15 mg

Metrodinazole 3x500

Ranitidine 2x1 ampl

Cyprofloxacin 2x200

Atrapid sesuai GDS

Page 4: Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu

ANALISA DATA

No DATA ETIOLOGI MASALAH 1 Ds :

- kesadaran samnolen Do : - tampak luka gangren

pada telapak kaki kiri- tercium bau khas

ganggren- TD : 82/53 mmHg- N : 106 x /m- RR : 18 x / m

defisiensi insulin

hiperglikemi

eterosklerosis

penebalan membran basalais

perubahan saraf perifer

aliran darah kejaringan menurun

ganggren pada daerah perifer

Kerusakan integritas kulit

2 DS: kesadaran samnolen DO:- Pasien terpasang

NGT- GDS 174gr%- .

Intake makanan kurang Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

Page 5: Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu

Rencana keperawatan

N

o

Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Intervensi Rasional

1 Kerusakan

integritas kulit

b/d luka

ganggren,

penurunan aliran

darah ke

jaringan perifer

ditandai dengan

DS:-

DO:

- tampak

luka

ganggren

pada kaki

kiri

- tercium

bau khas

ganggren

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

3x24 jam

diharapkan

kerusakan

integritas kulit

teratasi,

dengan

Kriteria Hasil:

1.Berkurangny

a oedema

sekitar luka.

2. pus dan

jaringan

berkurang

3. Adanya

jaringan

granulasi.

4. Bau busuk

luka

berkurang.

1. Kaji luas dan

keadaan luka serta

proses penyembuhan.

2. Rawat luka dengan

baik dan benar :

membersihkan luka

secara abseptik

menggunakan larutan

yang tidak iritatif,

angkat sisa balutan

yang menempel

pada luka dan

nekrotomi jaringan

yang mati.

3. Kolaborasi dengan

dokter untuk

pemberian insulin,

pemeriksaan kultur

pus

pemeriksaan gula

darah pemberian anti

biotik.

1. Pengkajian

yang tepat terhadap luka

dan proses penyembuhan

akan membantu dalam

menentukan tindakan

selanjutnya.

2. merawat luka

dengan teknik aseptik,

dapat menjaga

kontaminasi luka dan

larutan yang iritatif akan

merusak jaringan

granulasi tyang timbul,

sisa balutan jaringan

nekrosis dapat

menghambat proses

granulasi.

3. insulin akan

menurunkan kadar gula

darah, pemeriksaan kultur

pus untuk mengetahui

jenis kuman dan anti

biotik yang tepat untuk

pengobatan, pemeriksaan

kadar gula darahuntuk

mengetahui

perkembangan penyakit.

Page 6: Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu

2 DS: kesadaran samnolen DO:- Pasien

terpasang NGT

- GDS 174gr%

-

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

3x24 jam

diharapkan

gangguan

nutrisi teratasi,

dengan

Kriteria Hasil:

- Pening

katan berat

badan naik

secara

bertahap.

- Nafsu

makan

meningkat.

- Porsi

diet yang

diberikan

dihabiskan.

- TTV

dalam batas

normal.

Pemeriksaan

labor dalam

batas mormal.

1. Kaji status nutrisi

dan kebiasaan makan.

2. Anjurkan pasien

untuk mematuhi diet

yang telah

diprogramkan.

3. Timbang berat

badan setiap

seminggu sekali.

4. Identifikasi

perubahan pola

makan.

5. Kerja sama dengan

tim kesehatan lain

untuk pemberian

insulin dan diet

diabetik.

1. Untuk mengetahui

tentang keadaan dan

kebutuhan nutrisi pasien

sehingga dapat diberikan

tindakan dan pengaturan

diet yang adekuat.

2. Kepatuhan terhadap

diet dapat mencegah

komplikasi terjadinya

hipoglikemia/hiperglike

mia.

3. Mengetahui

perkembangan berat

badan pasien ( berat

badan merupakan salah

satu indikasi untuk

menentukan diet ).

4. Mengetahui apakah

pasien telah

melaksanakan program

diet yang ditetapkan.

5. Pemberian insulin

akan meningkatkan

pemasukan glukosa

kedalam jaringan

sehingga gula darah

menurun,pemberian diet

yang sesuai dapat

mempercepat penurunan

Page 7: Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu

gula darah dan

mencegah komplikasi.

Page 8: Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu

Perubahan

perfusi jaringan

b/d penurunana

komponen

seluler yang

diperlukan

untuk

pengiriman

segmen

DS: Klien

mengeluhkan

badannya lemas

DS: Hb: 6 gr%,

muka dan

ektremitas

pucat, mual dan

muntah, TD :

90/60mmHg,

HR : 88 x/i,

RR :18 x/i, suhu

: 36,7 0C

pengisian

kapiler lebih

dari 5 detik, urin

tida ada terdapat

di urin bag,

membran

mukosa kering

Setelah

dilakukan

tinkan

keperawatan

4x24 jam

masalah

keperawatan

perubahan

perfusi

jaringan dpat

diatasi dengan

KH:

Tanda – tanda

vital stabil

TD: 120/80

mmHg

N: 80 x/menit

Suhu: 36,5 o

CRR: 18-20

x/i. Pengisian

kapiler normal,

haluran urin

berkurang

1.Awasi pengisian

kapiler, tanda - tanda

vital, warna kulit dan

membran mukosa

2.Tinggikan kepala

tempat tidur sesuai

toleransi

3.Awasi pernafasan

4.Selidiki keluhan

nyeri dada

5.Kaji untuk respon

verbal melambat,

mudah terangsang,

bingung, gangguan

memori

6.Catat keluhan rasa

dingin pertahan suhu

lingkungan dan

tubuh hangat sesuai

indiksi

7.Hindari penggunaan

bantal hangat, ukur

suhu dengan

termometer.Kalaboras

i dalam pemberian

tranfusi darah sesuai

indikasi, berikan O2

tambahan dan

1.Memberikan informasi

tentang kekuatan perfusi

jaringan dan menentukan

kebutuhan intervensi

2.Meningkatkan ekspansi paru

dan memenuhi kebutuhan

O2 jaringan

3.Gawat nafas bisa terjadi

dengan adanya ganguan

perfusi

4.Iskemik seluler

mempenharuhi jaringan

miokard

5.Dapat mengidentifikasi

gangguan serebral karena

hipoxsia

6.Vasokonstiksi menurunkan

sirkulasi perifer

7.Termoreseptor jaringan

dermal dangkal karena

gangguan O2

Kalaborasi Berguan dal;am

pemenuhan kebutuhan

erytrocit bagi tubuh

Page 9: Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu

memantau kadar

Hb

Page 10: Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu

Implementasi keperawatan

Tanggal/jam No Dx Implementasi Evaluasi 7 Juli 08

15.00

15.00

18.00

1

- Kaji luas dan keadaan luka

serta proses penyembuhan.

- mengukur TTV

TD: 82/53 mmHg

HR: 106 x/menit

RR 18x/menit

- Kolaborasi dengan dokter

untuk pemberian insulin,

pemeriksaan gula darah

pemberian anti biotik.

Jam WIB 18.15

S:- pasien tidak sadar

O:- tercium bau khas

ganggren- TD 91/61 mmHg- HR 108 x/menit- RR 20 x/menit- GDS 174 gr%- Injeksi actrapid 5 unit- Memberikan diabetasol

200 cc per NGT

A:Masalah belum teratasi

P:Tindakan dipertahankan - pemeriksaan GDS- observasi TTV- pemberian atrapid

7 Juli 08 2

- Kaji status nutrisi dan

kebiasaan makan.

- Identifikasi perubahan pola

makan.

- Mengukur GDS

- Memberi diit MC

Jam 20.00 WIBS:-kesadaran samnolen

O:- AGD 174 gr%- memberikan diiit

Diabetasol MC 200cc per NGT

-

A :Masalah intoleransi aktifitas belum teratasi

P:Tindakan dipertahankan

Page 11: Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu
Page 12: Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu
Page 13: Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu
Page 14: Laporan Kasus Dengan Dm Di Ruang Icu