Sap Dm Gangren Ruang 29

21
SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELLITUS DAN GANGREN DI RUANG 29 IRNA 1 RSU. DR. SAIFUL ANWAR MALANG PKMRS RSU. DR. SAIFUL ANWAR MALANG 2015

description

ETRESR

Transcript of Sap Dm Gangren Ruang 29

Page 1: Sap Dm Gangren Ruang 29

SATUAN ACARA PENYULUHANDIABETES MELLITUS DAN GANGREN

DI RUANG 29 IRNA 1RSU. DR. SAIFUL ANWAR MALANG

PKMRS RSU. DR. SAIFUL ANWAR MALANG

2015

Page 2: Sap Dm Gangren Ruang 29

SATUAN ACARA PENYULUHANDIABETES MELLITUS DAN GANGREN

DI RUANG 29 IRNA 1RSU. DR. SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH:Anugerah Eka Purwanti 0810720013Rahmawatus S. 0810720053Ulfah Hapsari 105070209111019Rialis Setiawati 105070209111020Rizqiana Dita E. 115070209111019Hari Wahyudi 1150702091110

JURUSAN ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

2015

Page 3: Sap Dm Gangren Ruang 29

LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELLITUS DAN GANGREN

DI RUANG 29 IRNA 1RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

JUMAT, 12 APRIL 2013

Oleh:Anugerah Eka Purwanti 0810720013Rahmawatus S. 0810720053Ulfah Hapsari 105070209111019Rialis Setiawati 105070209111020Rizqiana Dita E. 115070209111019Hari Wahyudi 1150702091110

Mengetahui. Pembimbing Lahan

____________________

Page 4: Sap Dm Gangren Ruang 29

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Medikal

2. Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus dan Gangren

3. Subpokok Bahasan : Diabetes Mellitus dan Gangren

4. Sasaran : pasien, keluarga, dan masyarakat umum

5. Waktu dan Tempat Tempat : Ruang penyuluhan ruang 29 IRNA 1 RSU. Dr. saiful anwar

Waktu : Jumat, 12 april 2013 pukul 09:00

6. Alokasi Waktu : 15 menit

7. Pengajar : Mahasiswa PSIK A dan PSIK B Universitas Brawijaya

8. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

9. Media : lembar balik, leaflet

10. Pengorganisasian : Moderator : Rialis

Pemateri : Rizqiana Dita

Fasilitator : Rahmawatus, Anugerah Eka, Ulfah, Hari

11. Tujuan Tujuan Umum :

Setelah mengikuti ceramah, dan tanya jawab selama 15 menit diharapkan

peserta didik mampu menjelaskan tentang diabetes mellitus dan gangren

Tujuan Khusus :

Setelah ceramah dan tanya jawab selama 15 menit diharapkan peserta didik

mampu :

Menjelaskan pengertian diabetes mellitus dan gangren

Menjelaskan penyebab diabetes mellitus dan gangren

Menjelaskan klasifikasi diabetes mellitus dan gangren

Menjelaskan tanda dan gejala diabetes mellitus dan gangren

Menjelaskan tentang insulin

Menjelaskan kegunaan insulin

Menjelaskan macam-macam insulin

12. Materi( terlampir )

13. Tahap Kegiatan Penyuluhan

Page 5: Sap Dm Gangren Ruang 29

Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta Didik Metode & Media

Pembuka-an(2 menit)

Memperkenalkan diri Menyamakan persepsi Menyampaikan maksud dan

tujuan dilaksanakannya pengajaran

Menggali pengetahuan audiensi

Kontrak waktu

Menjawab salam

Memperhatikan dan menjawab pertanyaan

Ceramah dan tanya jawab

Penyajian(11 menit pengajaran)

Menjelaskan pengertian diabetes mellitus dan gangren

Menjelaskan penyebab diabetes mellitus dan gangren

Menjelaskan klasifikasi diabetes mellitus dan gangren

Menjelaskan tanda dan gejala diabetes mellitus dan gangren

Menjelaskan tentang insulin

Menjelaskan kegunaan insulin

Menjelaskan macam-macam insulin

Menyimak penjelasan

Mengajukan pertanyaan seputar materi

Ceramah dan tanya jawab

Penutup(2 menit)

Memberi kesimpulan materi Melakukan evaluasi Menutup acara penyuluhan

Memperhatikan penjelasan

Menjawab pertanyaan dari penyuluh

Tanya jawab

14. Evaluasi :a) Evaluasi terstruktur

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan

saat penyuluhan

Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP

Audiensi hadir di ruang penyuluhan di ruang 29 RSSA

Jumlah audiensi yang datang minimal 50 % dari total keluarga pasien di

ruang 29 RSSA

Page 6: Sap Dm Gangren Ruang 29

Kesimpulan penyuluh termasuk kesiapan modul termasuk kesiapan modul

dan media yang akan digunakan

Kesiapan audiensi meliputi kesiapan menerima penyuluhan

b) Evaluasi proses diharapkan

Audiensi antusias terhadap materi penyuluhan

Audiensi tidak meninggalkan tempat penyuluhan

Audiensi mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan

penyuluh

Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas dan

dengan suasana rileks

c) Evaluasi hasil yang diharapkan

Audiensi dapat menjelaskan menjelaskan pengertian, penyebab, klasifikasi,

tanda dan gejala, penatalaksanaan gangren di rumah, dan pencegahan diabetes

mellitus dan gangrene.

Page 7: Sap Dm Gangren Ruang 29

MATERI PENYULUHANDIABETES MELLITUS DAN GANGREN

1. Pengertian diabetes mellitus dan gangrenDiabetes mellitus merupakan kumpulan gejala yang timbul pada sesesorang

karena gangguan keseimbangan karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan

oleh kekurangan insulin secara absolut maupun relatif. Sehingga meyebabkan

terjadinya hiperglikemia dan glikosuria. Pada keadaan normal glukosa diatur

sedemikian rupa oleh insulin yang diproduksi oleh sel β pancreas. Sehingga

kadarnya dalam darah selalu dalam keadaan normal. Baik keadaan puasa maupun

sesudah makan, kadar gula darah selalu stabil sekitar 70 sampai 110 mg/dl. Pada

keadaan diabetes mellitus, tubuh relatif kekurangan sekresi insulin maupun

aktivitas insulin akibatnya pengaturan gula darah menjadi meningkat. Walaupun

kadar gula darah selalu tinggi, terjadi juga pemecahan lemak dan protein menjadi

gula (glukoneogenesis) di hati yang tidak dapat dihambat karena insulin sekresinya

relatif berkurang sehingga gula darah semakin meningkat.

Gangren diabetik adalah gangren yang dijumpai pada penderita DM.

Sedangkan gangren sendiri adalah kematian jaringan oleh karena obstruksi

pembuluh darah yang memberikan makanan kepada jaringan tersebut. Gangren

merupakan salah satu bentuk komplikasi dari penyakit DM. Gangren diabetik ini

dapat terjadi pada pasien bagian tubuh yang terendah diujung terutama pada

ekstremitas bawah.

2. Penyebab Diabetes Melitus DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi dapat

menyebabkan insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang

peranan penting pada mayoritas DM. Faktor lain yang dianggap sebagai

kemungkinan etiologi DM yaitu :

a. Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalan

sel beta melepas insulin.

b. Faktor-faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain agen yang

dapat menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan gula yang

diproses secara berlebihan, obesitas dan kehamilan.

Page 8: Sap Dm Gangren Ruang 29

c. Gangguan sistem imunitas. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang

disertai pembentukan sel-sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan

kerusakan sel - sel penyekresi insulin, kemudian peningkatan kepekaan sel

beta oleh virus.

d. Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan jaringan

terhadap insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat pada

membran sel yang responsir terhadap insulin.

3. Tanda dan gejala diabetes mellitus dan gangrenGejala-gejala diabetes mellitus yaitu poliuria, polifagi, polidipsi, lemas, berat

badan menurun. Bila dibiarkan berlarut-larut berakibat kegawatan diabetes mellitus

berupa ketoasidosis yang sering menimbulkan kematian.

Tanda dan gejala gangren yaitu sakit pada daerah yang bersangkutan, Daerah

menjadi pucat, kebiruan dan berbecak ungu, Lama-kelamaan daerah tersebut

berwarna hitam, Tidak teraba denyut nadi (tidak selalu), Bila diraba terasa kering

dan dingin, Pinggirnya berbatas tegas, Dan akhirnya perasaan nyeri/sakit lambat

laun berkurang dan akhirnya menghilang. Gangren kering ini bisa lepas sendiri dari

jaringan yang utuh.

4. Klasifikasia. Klasifikasi diabetes mellitus

DM Tipe I

Penderita sangat bergantung terhadap insulin karena terjadi proses

autoimun yang menyerang insulinnya. DM tipe I merupakan jenis DM

yang diturunkan (inherited).

DM Tipe II

Jenis DM ini dipengaruhi baik oleh keturunan maupun factor

lingkungan. Seseorang mempunyai risiko yang besar untuk menderita

NIDDM jika orang tuanya adalah penderita DM dan menganut gaya

hidup yang salah.

DM Gestasional

Page 9: Sap Dm Gangren Ruang 29

DM jenis ini cenderung terjadi pada wanita hamil dan dalam

keluarganya terdapat anggota yang juga menderita DM. Faktor

risikonya adalah kegemukan atau obesitas.

DM Sekunder

Merupakan DM yang berkaitan dengan keadaan atau sindrom lain

(pancreatitis, kelainan hormonal, dan obat-obatan).

b. Klasifikasi Gangren Kaki Diabetik

Wagner ( 1983 ) membagi gangren kaki diabetik menjadi enam tingkatan, yaitu:

Derajat 0 Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan

kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki seperti “ claw,callus “.

Derajat I Ulkus superfisial terbatas pada kulit.

Derajat II Ulkus dalam menembus tendon dan tulang.

Derajat III Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.

Derajat IV Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau

tanpa selulitis.

Derajat V Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai

5. Definisi insulinInsulin dihasilkan oleh sel beta pulau-pulau Langerhan pankreas. Masa seluruh

pulau-pulau Langerhans mer upakan 1 – 3 % masaa pankreas dan secara embrio

logis berasal dari exstoderm. Jumlahnya sekitar 100.000 s /d 2,5 Juta dan

mengandung sel-sel beta yang mengekpresi insulin, sel alpa yang menghasilkan

glukagon dan sel delta menghasilkan somatostatin, poli peptida pankrersa, serta

sel neorondokrin. Pulau-pulau Langerhans pankreas dipersarapi oleh saraf

simpatis dan saraf para simpatis.

6. Kegunaan insulinKegunaan insulin antara lain untuk menjaga kadar glukosa darah dalam rentang

normal.

7. Macam-macam insulin Klasifikasi insulin dari cara pemberiannya

Page 10: Sap Dm Gangren Ruang 29

a. Injectors

Untuk injeksi jenis multipel, dapat digunakan insulfon atau I-port. Suntikan

diberikan melalui lokasi khusus yang terhubung melalui tabung yang

dimasukkan dengan jarum dan diganti sekitar seminggu sekali, namun sampai

saat ini injector belum begitu populer di Amerika Serikat namun sudah populer

di Eropa.

b. Insulin pen

Insulin pen digunakan untuk insulin dengan beberapa formula. Keuntungan dari

penggunaan insulin pen ini adalah keakuratan dan kekonsistensian dosis yang

baik jika menggunakan insulin pen. Berikut beberapa jenis insulin pen yang

dapat digunakan :

Page 11: Sap Dm Gangren Ruang 29

c. Automatic injectors

Automatic injector bekerja dengan menekan tombol pelepas (keluarnya) jarum

secara otomatis yang memeberikan suntuikan dengan sedikit partisipasi

pasien. Orang-orang yang menggunakan injector dikarenakan mereka tidak

bisa belajar untuk melakukan suntikan terhadap dirinya sendiri. Sebagian

besar, namun tidak semua, orang memiliki ketakutan atau penyesuaian emosi

lainnya pada diabetisi dalam melakukan suntikan pada dirinya sendiri samapai

mereka nyaman melakukan penyuntikan terhadap dirinya sendiri. Injector

Page 12: Sap Dm Gangren Ruang 29

otomatis ini dianjurkan digunakan pada penderita diabetes yang juga mengidap

cacat fisik, seperti serebral palsy.

d. Pompa Insulin-CSII (Continous Subcutaneous Insulin

Infusion)

Pompa insulin diinjeksikan (disemprotkan) kedalam tubuh melalui jaringan

subcutan dimana pompa insulin ini menawarkan cara yang lebih tepat yaitu

meniru pengiriman insulin secara normal. Pada salah satu penelitian,

penggunaan jangka panjang dari pompa insulin (CSII) telah ditemukan

memberi manfaat dalam menurunkan kadar HbA1c dan mengurangi terjadinya

hipoglikemia berat. Namun insulin pump ini dilaporkan dapat meningkatkan

angka kejadian diabetisketoacidosis (DKA) dikarenakan kurangnya pengiriman

insulin yang sering dikaitkan dengan kinking dari tabung. Bahkan dengan nilai

HbA1c normal, ditemukan pemblokiran kemampuan insulin untuk mencapai

pasien yang diperlukan rata-rata 6 jam sampai DKA diidentifikasi. Pompa

insulin memberikan tingkat potensi variabel insulin basal selama periode 24-

jam. Salah satu insulin rapid-acting atau insulin secara teratur dapat diberikan

terus-menerus melalui jarum subcutan. Insulin bolus kemudian diberikan

dengan makanan dan makanan ringan yang diperlukan. Pompa insulin model

yang lebih baru mengandung augmentasi sensor glukosa, yang memungkinkan

pasien dan penyedia untuk menetapkan faktor koreksi terprogram seperti

Page 13: Sap Dm Gangren Ruang 29

insulin-karbohidrat atau ratio insulin-exchange dan parameter sensitivitas

insulin lain. Berikut jenis insulin pump yang dapat digunakan, yaitu :

Page 14: Sap Dm Gangren Ruang 29
Page 15: Sap Dm Gangren Ruang 29

( Guthrie, Diana W. dan Richard A. Guthrie. 2009)

Terdapat beberapa macam insulin dari waktu bekerjanya, yakni:

a. Rapid-acting atau waktu kerja cepat

Insulin jenis ini terbagi menjadi NovoLog, Humalog, Apidra dan Exubera.

Awitan kerjanya pada 5-15 menit dengan waktu puncak 30-90 menit dan durasi

efektif <5 jam. Pada Exubera durasi efektifnya adalah 5-8 jam.

b. Short-acting atau waktu kerja pendek

Untuk short-acting awitan kerja obat dimulai pada 30-60 menit setelah obat

dimasukkan dengan waktu puncak pada 2-3 jam dan menurun hingga 5-8 jam.

Disuntikkan 15-30 menit sebelum makan. Contoh: Humulin Actrapid

c. Intermediate atau waktu kerja sedang

Untuk intermediate, awitan kerja obat dimulai pada 2-4 jam setelah obat

dimasukkan dengan waktu puncak pada 4-10 jam dan menurun hingga 10-16

jam. disuntikkan 1-2 kali/hari 15-30 menit sebelum makan. Contoh: Insulin

Neutral Protamin hagedorn (NPH).

d. Long-acting atau waktu kerja panjang

Untuk long-acting jenis Lantus, awitan kerja obat dimulai pada 2-4 jam setelah

obat dimasukkan dan kinerjanya menurun hingga 20-24 jam. Sedangkan long-

acting jenis Levemir, awitan kerja obat dimulai pada 3-8 jam setelah obat

Page 16: Sap Dm Gangren Ruang 29

dimasukkan dan menurun hingga 5,7-23,2 jam. disuntikkan 1 kali/hari pagi 15-

30 menit sebelum makan

e. Premixed

Terdiri atas 75 bagian insulin humalog (insulin manusia) dan 25 bagian insulin

lispro.