Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

20
LAPORAN FIELDTRIP DASAR ILMU TANAH DI GUBUK KLAKAH PONCO KUSUMO KABUPATEN MALANG (CUBAN PELANGI) Disusun Oleh : Kelompok C-1 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011

Transcript of Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

Page 1: Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

LAPORAN FIELDTRIP

DASAR ILMU TANAH

DI GUBUK KLAKAH PONCO KUSUMO KABUPATEN MALANG

(CUBAN PELANGI)

Disusun Oleh :

Kelompok C-1

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2011

Page 2: Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

LAPORAN FIELDTRIPDASAR ILMU TANAH

DI DESA GUBUK KLAKAH, KECAMATAN PONCO KUSUMO MALANG(CUBAN PELANGI)

Disusun Oleh :Kelompok C-1

Nama Kelas Asisten Praktikum

Bagoes Dwi Prasojo

Ghassani Anggiah

Agung Wicaksono

Arfan Alfian

M.Ramadhani Ladelan

Nurul Setyaningsih

Muhammad Saddam

Rizky Darmawan S.

Dhimas Sigit B.

Ramadhani Mahendra

Etty Wahyuningsih

Moch.Illafi S.

Rugun Pasaribu

Mochamad Taufiqur R.

Devia Nur Etrina

Gema Rizki I.

Andy Wijaya

Dyah Ayu Laras Sukma

Virdausi Nuzula

Febrian Candra B.K

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

JOHANDRE

JOHANDRE

JOHANDRE

JOHANDRE

JOHANDRE

JOHANDRE

JOHANDRE

JOHANDRE

JOHANDRE

JOHANDRE

JOHANDRE

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

2011

Page 3: Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Profil tanah merupakan penampang tegak tanah yang memperlihatkan berbagai lapisan tanah.

Pengamatan profil sangat penting dalam mempelajari sifat-sifat tanah secara cepat dilapangan,

terutama yang berkaitan dengan genetis dan klasifikasi tanah. Sidik cepat beberapa sifat fisik, kimia

dan biologi tanah juga biasanya dilakukan dengan bersamaan dan merupakan bagian pengamatan

profil tanah. Evaluasi terhadap sifat-sifat tanah ini kemudian dilanjutkan secara lebih rinci di

laboratorium dengan menggunakan contoh tanah.

Contoh tanah dibedakan atas beberapa macam tergantung pada tujuan dan cara pengambilan.

Bila contoh tanah diambil pada setiap lapisan untuk mempelajari perkembangan profil menetapkan

jenis tanah maka disebut “contoh tanah satelit”. Contoh tanah yang diambil dari beberapa tempat dan

digabung untuk menilai tingkat kesuburan tanah disebut “contoh tanah komposit”. Pengambilan

contoh tanah secara komposit dapat menghemat biaya analisis bila dibandingkan dengan

pengambilan secara individu ( Peterson dan calvin, 1986 ). Adalagi contoh tanah yang diambil

dengan pengambilan sampel (care) dan disebut dengan contoh tanah utuh, yang biasanya digunakan

untuk menetapkan sifat tanah disebut contoh tanah utuh karena strukturnya asli seperti apa adanya di

lapangan sedangkan contoh tanah yang sebagian atau seluruh strukturnya telah rusak disebut contoh

tanah terganggu.

B. TUJUAN PRAKTIKUM

Adapun tujuan dari kedua acara praktikum ini adalah :

1. Untuk mempelajari sifat-sifat dari beberapa jenis tanah pada setiap lapisan atau horison

2. Mengambil contoh tanah di lapangan untuk dianalisis di laboratoirum.

3. Menyiapkan contoh tanah sebelum dianalisis.

Page 4: Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya pembuatan laporan

praktikum makalah dasar ilmu tanah mengenai Sifat-sifat tanah. Pembuatan makalah dasar ilmu tanah ini

merupakan salah satu tugas kelompok untuk  meningkatkan pemahaman mahasiswa fakultas pertanian

Universitas Brawijaya terhadap dasar ilmu tanah mengenai Sifat-sifat Tanah. Harapan kami hal

ini dapat menjadi laporan makalah yang baik untuk media pemahaman mengenai dasar ilmu

tanah dikalangan mahasiswa fakultas pertanian Universitas Brawijaya.

Terima kasih kami ucapkan Kak Novia selaku pendamping praktikum dasar ilmu tanah mengenai Sifat

Tanah. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karenanya kami menerima saran dan

kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,semoga Laporan Praktikum ini

dapat bermanfaat.

Page 5: Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

BAB IIMETODOLOGI

2.1 TEMPAT DAN WAKTU            2.1.1 Tempat                        Coban Pelangi terletak di:

Desa                :Gubuk Klakah                        Kecamatan      :Poncokusumo                        Kabupaten       :Malang                        Provinsi           :Jawa Timur            2.1.2 Waktu                        Fieltrip dilakukan pada tanggal 17 Desember 2011.             2.2 Alat, Bahan, dan Fungsi            2.2.1 Alat

2.2.1.1 Pos 1 (Kimia)         Bolpoin           : untuk menulis         Buku               : sebagai media untuk menulis         Papan dada     : alas untuk menulis         Modul DIT      : untuk panduan dalam praktikum         Kamera            : untuk dokumentasi

                        2.2.1.2 Pos 2 (Fisika)         Klinometer      : untuk mengukur kelerengan suatu tempat         Kamera            : untuk dokumentasi         Bolpoin           : untuk menulis         Buku               : sebagai media untuk menulis         Papan dada     : alas untuk menulis         Modul DIT      : untuk panduan dalam praktikum

2.2.1.3 Pos 3 (Biologi)

         Cetok                        : untuk mengambil organism dalam tanah               Plastic                       : sebagai sampel tanah dan spesimen           Spidol OHP              : untuk member tanda di plastik         Kamera                     : untuk dokumentasi         Bolpoin                    : untuk menulis         Buku                       : sebagai media untuk menulis         Papan dada              : alas untuk menulis         Modul DIT               : untuk panduan dalam praktikum         Lup                           : untuk melihat organism dalam tanah         Besi pembatas plot  : untuk membatasi plot yang akan di amati

2.2.1.4 Pos Pedologi         Pisau lapang            : untuk membedakan antar horizon              Scop                     : untuk membuat singkapan         Cangkul               : untuk membuat singkapan         Munsell colour       : untuk meneliti warna tanah         Lup                      : untuk mengamati pori tanah        Meteran                   : untuk mengukur tinggi masing-masing horizon        Sabuk profil             : sebagai pembanding kedalaman setiap horizon        Petunjuk lapang      : sebagai panduan atau petunjuk dalam praktikum lapang

Page 6: Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

         Botol                       : untuk tempat air         Paku                     : untuk merekatkan sabuk profil di sampel tanah         Bolpoin           : untuk menulis         Buku               : sebagai media untuk menulis         Papan dada     : alas untuk menulis         Modul DIT      : untuk panduan dalam praktikum         Kamera            : untuk dokumentasi

             2.2.2 Bahan                        2.2.2.1 Pos (Kimia)

2.2.2.2 Pos 2 (Fisika)         Sample tanah   : untuk mengamati erosi

2.2.2.3 Pos 3 (Biologi)         Sample tanah : sebagai objek pengamatan

2.2.2.4 Pos 4 Pedologi          Air       : untuk menentukan konsistensi tanah

         Tanah  : sebagai objek yang di amati

2.3 Cara Kerja2.3.1 Pos 1 (Kimia)

Menyiapkan alat dan bahan

Penyampaian materi

            2.3.2 Pos 2 (Fisika)

            Menyiapkan alat dan bahan

Penyampaian materi

Melakukan pengamatan kelerengan tempat

 Menggambar sketsa

Mencatat hasil pengamatan

Dokumentasi

Page 7: Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

2.3.3 Pos 3 (Biologi)

            Menyiapkan alat dan bahan

Penyampaian materi

Melakukan pengamatan pada plot

Pengambilan specimen

Mencatat hasil pengamatan

Dokumentasi

2.3.4 Pos 4 (Pedologi)

Menyiapkan alat dan bahan

Membuat Singkapan

Menentukan horizon

Mengambil sample tanah

Melakukan pengamatan         Warna tanah         Struktur tanah         Tekstur tanah         Kelekatan          Pori tanah         Konsistensi tanah

 Mencatat hasil pengamatan

Dokumentasi

BAB III

Page 8: Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

KONDISI UMUM WILAYAH

3.1 KONDISI BIOFISIK PADA LOKASI PENGAMATAN

Pada track 1 :

Pada lokasi pengamatan yang dilakukan di daerah Coban pelangi ini, land use yang digunakan adalah lahan agroforesty, dengan land cover yaitu pohon pinus, karena sebagian besar yang mendominasi lahan tersebut adalah tanaman pinus, sedangkan pada bagian bawah bukit land use yang digunakan adalah lahan tegalan yang terdapat land cover antara lain tanaman wortel, tanaman bawang merah, tanaman jahe . Land cover yang menutupi land use di daerah pengamatan cocok dengan pengolahan tanah pada daerah tersebut dikarenakan kemiringan pada lahan tersebut 70⁰. Oleh karena itu, cocok ditanami vegetasi yang memiliki akar panjang dan kemungkinan terjadi erosi sangat rendah karena vegetasi yang memiliki akar panjang mampu menahan erosi.

Lokasi track 2 :

Pada lokasi ini land use yang digunakan terbagi dalam 2 bagian yaitu bagian atas bukit yang disebut sebagai lahan hutan yang memiliki land cover berupa pohon pinus, sedangkan pada bagian bawah bukit land use yang digunakan adalah lahan tegalan yang terdapat land cover antara lain tanaman jagung, tanaman bawang daun, tanaman kubis dan beberapa terdapat tanaman kopi. Land cover yang menutupi land use di daerah pengamatan tidak cocok dengan pengolahan tanah pada daerah tersebut dikarenakan kondisi lahan pada pegunungan sangat curam hingga mencapai 80⁰. Oleh karena itu, tidak cocok ditanami vegetasi yang memiliki akar pendek (vegetasi tegalan) karena kemungkinan terjadi erosi sangat tinggi.

Sedangkan pada tingkatan pengolahan lahan adalah penggaruan, menghancurkan bongkah tanah hasil pengolahan tanah pertama yang besar menjadi lebih kecil dan sisa makanan dan sisa tanaman dan gulma yang terbenam di potong lagi menjadi lebih halus sehingga akan mempecepat proses pembusukan.

3.2 Kondisi Fisiologi lokasi Pengamatan (lereng dan relief pada track 2)

Hasil Pengamatan fisiologis pada saat pengamatan pada track 1 dan track 2 kondisi lereng sangat curam , hal ini menyebabkan kemungkinan terjadi erosi cukup besar. Sehingga lahan tersebut cocok dijadikan sebagai lahan hutan yang vegetasinya memiliki akar yang kuat, bukan dijadikan lahan tegalan yang rata rata vegetasinya memiliki akar yang lemah atau pendek. Kemiringan pada lereng di lahan track 1 70⁰ dan pada track 2 sebesar 80⁰, data tersebut menunjukkan lahan tersebut sangat curam.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 9: Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

4.1 Hasil Deskripsi Lingkungan dan sketsa lokasi (Fisika Tanah)

Lingkungan di daerah Cuban Pelangi yang merupakan lokasi praktikum lapang Dasar Ilmu Tanah kelompok P2 (track 1) merupakan Agroforestri atau dapat di katakan sebagai hutan sekunder. Tanaman pokok di lahan tersebut adalah pohon pinus, dimana pohon ini sebagai penghasil bahan pembuatan karet yang di ambil dari getahnya. Dengan kelerengan 70˚ maka sangat memungkinkan terjadinya erosi. Baik erosi selokan maupun longsor sekalipun jika intensitas air hujan yang turun sangat desar dan dalam jangka waktu yang lama. Pada daerah ini juga di tanami tanaman budi daya sejenis kacang-kacangan dan beberapa jenis sayuran. Namun di dominasi olek semak. Ada beberapa lahan yang sudah mengalami erosi dan tanah longsor di daerah atau track 1 ini. Faktor yang mempengaruhi erosi tersebut antara lain intensitas air hujan yang turun, kecuraman lereng, maupun kekosongan lahan tanaman budidaya yang terlalu lama di biarkan hampa.

4.2 Hasil pengamatan biodiversitas tanah ( Biologi Tanah )

Pada pengamatan di pos biologi dibuat plot sebesar 50 x 50 cm dan di dalam plot tersebut terdapat organisme sebagai berikut :

1. Cacing Tanah sebanyak 1 ekor2. Kelabang sebanyak 1 ekor3. Laba – laba sebanyak 1 ekor4. Semut sebanyak 1 ekor5. Rumput sebanyak

Banyaknya jenis organisme dalam plot tersebut menunjukkan bahwa biodiversitas pada lahan tersebut terjaga,dan menunjukkan bahwa adanya makanan bagi organisme.Hal ini menunjukkan tanah tersebut subur.Dan Vegetasi yang ada sangat mempengaruhi cadangan karbon,yaitu dengan adanya tanaman tahunan.

Bahan Organik adalah sisa makhluk hidup baik tanaman maupun hewan yang tertimbun dalam tanah. Sedangkan,bahan organik tanah adalah bahan organik yang telah mengalami pelapukan oleh mikroorganisme. Dan seresah adalah bagian tanaman yang telah mati dan menutupi tanah.

Dampak penggunaan dari lahan yang diamati tersebut adalah jika tidak seimbang akan mengganggu keseimbangan ekosistemnya. Dan jika lahan tersebut hanya ditanami tanaman budidaya maka kemungkinan erosi dalam lahan tersebut sangat besar.

4.3 Hasil Pengamatan Tingkat kesuburan tanah ( Kimia Tanah)

Hubungan vegetasi yang diamati di pos kimia dengan defisiensi unsur hara adalah tanaman atau vegetasi mengalami berbagai kerusakan dan pertumbuhan yang tidak baik. Misalnya, tanaman menjadi kekuningan yang menunjukkan bahwa tanah kekurangan unsur N. Sedangkan, beberapa tanaman tersebut banyak yang tidak membentuk bunga dan buah. Hal ini menunjukkan bahwa tanah juga kekurangan unsur P. Dan apabila daun berwarna kecoklatan maka tanah tersebut kekurangan unsur K.

Page 10: Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

Hubungan antara tanaman yang ada dengan kesuburan tanah adalah apabila tanaman tersebut tumbuhnya tidak baik maka kesuburannya pun juga buruk. Selain itu, juga dipengaruhi oleh persaingan untuk memperoleh unsur hara tertentu karena tanaman tersebut kekurangan unsur hara.

Hubungan sifat – sifat kimia tanah dengan sifat lain antara lain adalah

1. Semakin curam lereng maka semakin tinggi erosi, sehingga unsur hara akan tertimbun di bagian bawah.

2. Semakin banyak vegetasi dan organisme maka akan semakin banyak bahan organik dan mikroorganisme yang akan mendekomposisi sehingga akan menjadi unsur hara di tanah.

3. Apabila suatu tanah terbentuk oleh bahan induk maka akan mempengaruhi sifat kimia tanah, seperti pH dan unsur esensial dalam tanah.

Faktor yang mempengaruhi dekomposisi bahan organik adalah1. pH2. Kelembaban3. Suhu tanah4. Jenis Bahan Organik5. Aerasi 6. 4.4 Hasil Deskripsi Profil Tanah (Pedologi) 7. Dari pengamataan lapang yang diakukazn di Coban Pelangi diperoleh data profil tanah

(Pedologi) sebagai berikut:Lokasi Survei : Coban PelangiPemeta : P2Tanggal : 17 Desember 2011Desa : Gubuk KlakahKecamatan :Ponco KusumoKabupaten : MalangProvinsi : Jawa TimurJenis pengamatan: SingkapanFisiografi : LerengBahan Induk :Batuan vulkanikJenis Relief

8. Relief Makro:Berombak9. Relief Mikro:Gilgai

Jenis Lereng : Lereng TunggalKemiringan : 70 %Aliran Permukaan :SedangDrainase alami : 4-baikPermeabilitas :SedangGenangan :Sangat JarangPengelolaan : DrainaseErosi : Permukaan Bahaya Erosi :RinganPadas :Tapak-bajak

Page 11: Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

Vegetasi dan penggunaan Lahan: TegalanVegetasi alami :.....Tanaman Utama:PinusTanaman Lain :.....Sistem penanaman: Tumpang SariSumber Hujan : hujanEpipedon :.........Endopedon :........Ordo :....

Profil Tanah Horizon Kedalaman

Deskripsi

Page 12: Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

A 0-34 Warna: 10 YR 3/3Struktur: granularKonsistensi * Kering: Tidak Mantap * Basah: GemburPori *Halus: Banyak *Sedang: Biasa *Kasar: SedangPerakaran *Jumlah: Banyak *Ukuran:Kasar

B 34-79 Warna:10 YR 3/3Struktur: granularKonsistensi * Kering: Tidak Mantap * Basah: GemburPori *Halus: Biasa *Sedang:Sedang *Kasar: SedangPerakaran *Jumlah: Banyak *Ukuran:Sedang

C 79-97 Warna:10YR 3/3Struktur: granularKonsistensi * Kering: Tidak Mantap * Basah: GemburPori *Halus: Banyak *Sedang: Biasa *Kasar: SedangPerakaran *Jumlah: sedang *Ukuran:Sedang

D 97-106 Warna:10YR 4/4Struktur: granularKonsistensi * Kering: Tidak Mantap * Basah: GemburPori *Halus: Banyak

Page 13: Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

*Sedang: Biasa *Kasar: SedangPerakaran *Jumlah: sedang *Ukuran:Halus

E 106-114 Warna: 10 YR 4/5Struktur: granularKonsistensi * Kering:Mantap * Basah: GemburPori *Halus: Banyak *Sedang: Biasa *Kasar: SedangPerakaran *Jumlah: sedang *Ukuran:Halus

F 114-128 Warna: 10 YR 3/4Struktur: granularKonsistensi * Kering: Tidak Mantap * Basah: GemburPori *Halus: Banyak *Sedang: Biasa *Kasar: SedangPerakaran *Jumlah: sedang *Ukuran:Halus

BAB V PEMBAHASAN

Page 14: Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

5.3 Pengaruh penggunaan lahan dan pengolahan terhadap biodiversitas fauna tanah?

      Penggunaan dan pegolahan lahan yang baik dan sesuai dengan kondisi yang ada akan mendukung biodiversitas fauna tanah. Biodiversitas tanah dapat hidup dan berkembang biak di dalam tanah bila terdapat cukup air, oksigen, dan makanan sebagai sumber energi dan nutrisi untuk hidup dan pertumbuhannya. Karena mereka umumnya heterotroph maka makanannya adalah bahan organik yang dihasilkan oleh autotroph dan organisme tanah yang telah mati.  Sampah organik merupakan sumber bahan organik untuk makanan biodiversitas tanah. Pembuatan lubang yang relatif kecil ke dalam tanah dapat memperluas permukaan vertikal yang dapat menampung sampah organik dan meresapkan air dalam lubang dengan lancar ke segala arah. Dimensi lubang yang kecil dapat memudahkan proses pembuatannya. Aktivitas biodiversitas tanah dapat mempercepat pelapukan sampah organik serta meningkatkan pembentukan biopori yang dapat memperlancar peresapan air dan pertukaran O2 dan CO2 di dalam tanah (aerasi). Maka dari itu pengolahan lahan harus disesuaikan dengan penggunaanya sehingga dapat menjaga kesuburan lahan yang didukung oleh biodiversitas fauna tanah.

5.4 Pengaruh pengolahan dan fisiografis lingkungan terhadap pembentukan dan perkembangan tanah?        Pengolahan dan kondisi fisiografis lingkungan sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan perkembangan tanah. Jika tanah diolah dengan baik maka akan membantu dalam proses pembentukannya dan perkembangan kesuburan tanah. Fisiografis adalah deskripsi tentang genesis dan wilayah yang dipandang dari faktor dan proses pembentukannya. Fisiografis mempengaruhi pembentukan tanah yang secara langsung menyebabkan terbukanya permukaan bumi terhadap pengaruh matahari angin dan udara dan secara tidak langsung mempengaruhi drainase run-off dan erosi. Relief datar : permukaan tanah yang datar atau hampir datar tanpa kenampakan tanda-tanda run-off dan erosi, tetapi juga tidak menjadi tempat penggenangan air atau penimbunan bahan yang dihanyutkan.

Page 15: Laporan Dit Fieldtrip Cuban Pelangi 1 c1

BAB VI KESIMPULAN

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jenis tanah pada Lahan yang diamati adalah