Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

22
PENDAHULUAN Gunung merupakan bentuk muka bumi yang menjulang tinggi berbentuk kerucut atau kubah dan berdiri sendiri. Sedangkan pegunungan merupakan suatu jalur memanjang yang berhubungan antara puncak yang satu dengan puncak lainnya, misalnya Pegunungan Yura di Prancis dan Pegunungan Panini di Inggris. Di Indonesia juga banyak ditemukan pegunungan seperti pegunungan serayu di jawa tengah. Dalam geomorfologi, bentang alam pegunungan menjadi satu bagian tersendiri. Pembagian bentang alam pegunungan antara lain sebgai berikut. a. Pegunungan Lipatan Pegunungan lipatan disebabkan oleh terlipatnya lapisan (strata) sedimen yang besar karena tekanan dari dalam bumi. Akibat proses pelipatan ini, lebar lapisan sedimen menciut sedangkan tebalnya bertambah. Lapisan sedimen yang terlipat itu disebut lipatan atas atau disebut juga antiklinal. Sedangkan lapisan sedimen yang terlipat ke bawah dinamakan lipatan bawah atau sinklinal. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini!

Transcript of Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

Page 1: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

PENDAHULUAN

Gunung merupakan bentuk muka bumi yang menjulang tinggi berbentuk

kerucut atau kubah dan berdiri sendiri. Sedangkan pegunungan merupakan suatu jalur

memanjang yang berhubungan antara puncak yang satu dengan puncak lainnya,

misalnya Pegunungan Yura di Prancis dan Pegunungan Panini di Inggris. Di

Indonesia juga banyak ditemukan pegunungan seperti pegunungan serayu di jawa

tengah.

Dalam geomorfologi, bentang alam pegunungan menjadi satu bagian

tersendiri. Pembagian bentang alam pegunungan antara lain sebgai berikut.

a. Pegunungan Lipatan

Pegunungan lipatan disebabkan oleh terlipatnya lapisan (strata) sedimen yang

besar karena tekanan dari dalam bumi. Akibat proses pelipatan ini, lebar lapisan

sedimen menciut sedangkan tebalnya bertambah. Lapisan sedimen yang terlipat itu

disebut lipatan atas atau disebut juga antiklinal. Sedangkan lapisan sedimen yang

terlipat ke bawah dinamakan lipatan bawah atau sinklinal. Untuk lebih jelasnya

perhatikan gambar berikut ini!

.

Terbentuknya pegunungan lipatan

b. Pegunungan oleh Pengangkatan Kerak Bumi

Page 2: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

Ada pegunungan yang disebabkan oleh pengangkatan kerak bumi.

Pengangkatan kerak bumi ini khususnya sepanjang garis sesar atau garis retakan.

Oleh karena itu gunung ini disebut gunung bungkah atau horst. Untuk lebih jelasnya

perhatikan gambar berikut ini!

Pegunungan bungkah

Pegunungan Lipatan (Folded Mountains)

Istilah pegunungan lipatan digunakan untuk suatu jenis pegunungan dengan

struktur lipatan yang relatif sederhana. Pada tahapan muda morfologinya masih

menggambarkan adanya lingkungan antiklin dan sinklin. Bila erosi melanjut maka

pengikisan sungai lateral dapat menajam ke hulu dan juga sepanjang puncak antiklin.

Pada tahapan dewasa pengikisa di puncak antiklin dapat melanjut, melebar ke

arah dalam sepanjan puncak antiklin dan akhirnya terbentuk lembah antiklin dengan

kenampakan morfologi terhadap struktur geologi menjadi terbalik (interved relief),

bukit-bukit antiklin (anticlinal ridges), dan lembah-lembah sinklin (sinclinal ridges),

serta bukit-bukit yang terbentuk oleh lapisan-lapisan yang miring searah disebut

bukit-bukit homoklin (homoclinal ridges). Pada tahapan tua, daerah pegunungan

lipatan oleh pengikisan menjadi peneplane dan sungai mengalir di dataran tersebut

seolah tanda mengindahkan adanya lapisan lunak ataupun keras.

Daerah pegunungan lipatan umumnya berbukit-bukit terjal, dengan lembah-

lembah yang panjang, adanya perulangan antara lembah lebar dan lembah sempit

akibat perbedaan kekerasan batuan, adanya gawir terjal dan pegunungan landai pada

hogbacks atau homoclinal ridges. Daerah pegunungan lipatan yang terdiri dari

Page 3: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

batuan-batuan sedimen sering pula mengandung nilai-nilai ekonomis seperti

batugamping, batulempung, batupasir kuarsa, gipsum, dan sebagainya.

Pegunungan Patahan (Block Mountains)

Pegunungan ini merupakan hasil deformasi oleh sesar. Pada tahapan muda

pegunungan patahan memperlihatkan gawir-gawir terjal yang memisahkan antara

satu blok pegunungan dengan blok yang lain atau antara blok pegunungan dengan

blok lembah. Umumnya bidang gawir tajam relatif rata, belum tersayat oleh lembah-

lembah. Bentuk blok dapat persegi, berundak, atau membaji tergantung kepada pola

sesar.

Pada tahapan dewasa menyebabkan adanya pengikisan pada bagian muka atau

punggungan blok dengan beberapa kenampakan bagian muka dari blok masih lebih

terjal dari pada bagian punggungan, masih terlihat adanya kelurusan garis dasar sesar,

adanya triangular facets yang merupakan sisa-sisa bidang sesar setelah terkikis,

adanya dataran aluvial berupa kipas aluvial yang terletak berjajar dalam garis lurus

sepanjang kaki bidang muka dan blok, serta munculnya mata air. Pada tahapan tua,

daerah pegunungan patahan menjadi mendatar dan kehilangan bentuk simetrinya,

dengan daerah aluvial yang meluas.

Pegunungan Kubah

Kubah diartikan sebagai struktur dari suatu daerah yang luas dengan sifat

lipatan regional dengan sudut kemiringan yang kecil. Ada beberapa sebab terjadinya

kubah, antara lain oleh intrusi garam atau diapir, intrusi lakolit, dan intrusi batuan

beku seperti batolit. Bentuk kubah,biasanya dijumpai pada gunungapi lava.Kubah

lava merupakan bentukan dari leleran lava kental yang keluar melalui celah dan

dibatasi oleh sisi curam di sekelilingnya.Bentuk-bentuk kubah sangat dipengaruhi

oleh viskositas lava. Dome Mountains, terbentuk ketika batu cair mendorong keatas

dari bawah bumi.

Dalam tahapan muda pegunungan kubah akan dikikis oleh sungai-sungai

namun belum dalam, bentuk kubah masih utuh, pengikisan dimulai di puncak dengan

Page 4: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

membentuk cekungan erosi. Kadang-kadang inti kubah yang keras tampak di dasar

cekungan erosi kubah. Pada tahapan dewasa, pengikisan di puncak makin meluas dan

mendalam. Undak-undak gawir terbentuk sesuai dengan banyaknya lapisan-lapisan

yang resistan, serta punggungan-punggungan dengan lapisan miring (hogbacks)

terbentuk.

Pada tahapan tua, mempunyai bentuk akhir dari pengikisan kubah akan

membentuk peneplane. Pola aliran annular hampir-hampir hilang. Kubah besar dan

tinggi dihasilkan oleh intrusi-intrusi batolit; yang lebih kecil dihasilkan oleh intrusi

lakolit, dan berbentuk kubah landai yang dihasilkan oleh sill. Kubah-kubah kecil

dapat dihasilkan oleh intrusi garam atau diapir lempung.

Inti kubah yang terdiri dari batuan kristalin sering memberi arti sebagai

sumber mineral logam; pertambangan sering dijumpai kubah-kubah garam tentunya

memberi makna sebagai sumber garam. Jika tidak berpotensi akan mineral, inti kubah

yang bertekstur kasar sering merupakan daerah hutan dan sekaligus merupakan

daerah tadah hujan. Juga lereng-lereng terjal dari hogbacks sebaiknya merupakan

daerah hutan untuk mencegah longsoran dan untuk tujuan konservasi air

Vulkanisme

Semua gejala di dalam bumi sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut

vulkanisme. Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang

merupakan sumber tenaga magma untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya.

Lalu apa yang disebut magma? Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi

yang terdapat di dalam kulit bumi, terjadi dari berbagai mineral dan gas yang terlarut

di dalamnya. Magma terjadi akibat adanya tekanan di dalam bumi yang amat besar,

walaupun suhunya cukup tinggi, tetapi batuan tetap padat. Jika terjadi pengurangan

tekanan, misalnya adanya retakan, tekanannya pun akan menurun sehingga batuan

tadi menjadi cair pijar atau disebut magma.

Magma bisa bergerak ke segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan bumi.

Jika gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma.

Page 5: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

Sedangkan magma yang bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi

magma. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan gunung api atau disebut juga

vulkan. Hal ini berarti intrusi magma tidak mencapai ke permukaan bumi. Mungkin

hanya sebagian kecil intrusi magma yang bisa mencapai ke permukaan bumi. Namun

yang perlu diingat bahwa intrusi magma bias mengangkat lapisan kulit bumi menjadi

cembung hingga membentuk tonjolan berupa pegunungan. Secara rinci, adanya

intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam bentuk

(perhatikan gambar penampang gunung api), yaitu:

1. Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat

penurunan suhu yang sangat lambat.

2. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan

lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara

permukaan atasnya tetap rata.

3. Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara

lapisan batuan.

4. Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-

lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.

5. Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.

6. Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari

dapur magma sampai ke permukaan bumi.

Page 6: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

Karst

Karst adalah sebuah bentukan di permukaan bumi yang pada umumnya

dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan,

dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu

gamping.

Proses pembentukan karst

Daerah karst terbentuk oleh pelarutan batuan terjadi di litologi lain, terutama

batuan karbonat lain misalnya dolomit, dalam evaporit seperti halnya gips dan halite,

dalam silika seperti halnya batupasir dan kuarsa, dan di basalt dan granit dimana ada

bagian yang kondisinya cenderung terbentuk gua (favourable). Daerah ini disebut

karst asli.

Daerah karst dapat juga terbentuk oleh proses cuaca, kegiatan hidrolik,

pergerakan tektonik, air dari pencairan salju dan

pengosongan batu cair (lava). Karena proses dominan dari kasus tersebut adalah

bukan pelarutan, kita dapat memilih untuk penyebutan bentuk lahan yang cocok

adalah pseudokarst (karst palsu)

Page 7: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari fieldtrip mata kuliah geomorfologi adalah agar

praktikan dapat mengetahui bentuk-bentuk morfologi bumi di alam. Khususnya

dalam fieldtrip ini adalah morfologi pegunungan karst. Praktikan juga diharapkan

dapat mengetahui lotilogi terjadinya karst, kandungan, unsur, dan memahami bentuk-

bentuk eksokarst dan endokarst dari pegunungan karst.

Page 8: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

PEMBAHASAN

Lokasi I

Lokasi pertama atau stopsite pertama dalam fieldtrip geomorfologi adalah di

daerah Sida Mulya. Tepatnya 10m di pinggir jalan raya utama Sokaraja-Banyumas

dengan koordinat GPS S 7035.28410 | E 1090,16.663. Lokasi ini merupakan tambang

batuan basalt dimana terlihat jelas singkapan batu basalt tesebut.

Singkapan ini merupakan batuan beku intrusive yang terjadi akibat magma

yang keluar dari dalam bumi secara perlahan sehingga menghasilkan batuan hasil dari

pembekuan magma tersebut. Tentunya hasil dari pembekuan magma tersebut

menghasilkan batuan yang memiliki Kristal mineral yang terlihat jelas.

Singkapan ini terletak pada daerah punggungan antiklin. Singkapan ini sudah

terlihat hancur oleh proses penambangan. Mungkin dahulu singkapan ini bias sampai

lebih dari ukuran sekarang. Ukuran singkapan ini memanjang 20m dan

membelakangi utara.

Page 9: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

Lokasi II

Lokasi kesua atau stopsite kedua dalam fieldtrip geomorfologi adalah di

daerah Gombong. Tepatnya 8km sebelum memasuki daerah kawasan wisata gua

jatijajar. Wilayah ini merupakan muka atau gambaran jelas kondisi morfologi daerah

Karang Bolong yang merupakan daerah pegunungan karst. Lokasi ini memilki

koordinat GPS S 7038” 842’ | E 1090,25.354.

Pengamatan pada stop site ini tertuju kepada dua objek yaitu mengarah ke

selatan ada pegunungan karst dank e arah utara ada kenampakan pegunungan lipatan.

Pegunungan karst yang berada di sebelah selatan merupakan daerah karang bolong

yang terkenal dengan pegunungan karstnya. Terlihat jelas jajaran pegunungan karst

yang panjangnya lebih dari 3km membentang di sebelah selatan. Terlihat bentuk-

bentuk konikel-konikel dari karst yang kecil-kecil yang hamper membentuk mogote

(tiang) namun hanya pada puncaknya.

Karst pada pegunungan ini masih termasuk kepada karst muda dan dewasa,

karena belum menunjukkan cirri-ciri karst tua yaitu telah menjadi karst-karst yang

berdiri sendiri atau seperti tiang. Ketingian pada karst tergantung kepada kadar

karbonat pada karst itu sendiri. Semakin tinggi kadar karbonat maka ketinggian karst

akan semakin rendah karena batuan akan semakin kompleks. Puncak-puncak pada

Page 10: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

karst itu sendiri merupakan pelindung dari material material karst yang berada di

bawah, karena material karst yang berada di bawah lebih lunak daripada yang berada

di atas.

Pegunungan lipatan yang berada di sebelah utara dari pengamatan merupakan

pegunungan lipatan yang merupakan pegunungan serayu selatan. Pegunungan lipatan

iti sendiri memiliki cirri-ciri terlihat kenampakan antiklin dan sinklin yang terlihat.

Pegunungan serayu selatan membentang di daerah selatan hingga Kutoarjo.

Page 11: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

Lokasi III

Gua

Lokasi ketiga atau stopsite ketiga dalam fieldtrip geomorfologi adalah

merupakan tambang batu gamping di daerah Undi Saling karang bolong. Lokasi ini

cukup dekat dengan objek wisata Gua jatijajar kurang lebih 1km. lokasi ini memiliki

koordinat GPS S 7039’, 53,4” E 109026’, 32,3” .

Objek pengamatan merupakan karst yang dijadikan tempat penambangan batu

gamping. Singkapan ini merupakan karst. Terbukti bahwa teori pada karst, batuan yang diatas

lebih resisten daripada yang dibawahnya, karena disini terlihat jelas bagaimana batuan diatas

lebih resisten karena singkapan ini telah terlihat dan tertambangkan oleh proses

penambangan.

Singkapan ini merupakan konikel yang terputus. Kemunginan putusnya konikel

tersebut disebabkan oleh proses penampangan yang sudah begitu besar dampaknya pada

singkapan ini. Pada karst ini juga terlihat kenampakkan adanya gua yang di

mungkinkan didalam gua tersebut terdapat stalagtit dan stalagmit.

Gua terbentuk karena air mengalir melalui rekahan pada lapisan batu gamping

ke sungai permukaan dan lubang aliran tanah semakin besar. Sungai permukaan

menggerus dasar sungai. Setelah semakin tergerus aliran air akan mencari jalur gua

Page 12: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

yang baru dan langit-langit atas gua tersebut akan runtuh dan bertemu sistem gua

yang baru hingga membentuk gua.

Pada lokasi tersebut terlihat adanya vegetasi jati yang termasuk dalam

kelompok eucalitus. Vegetasi seperti ini memang merupakan cirri khas daerah batu

gamping.

Page 13: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

Lokasi IV

Lokasi keempat atau stopsite keempat pada fieldtrip geomorfologi adalah di desa

Mangun Karang Bolong. Objek yang diamati adalah bentukan kekar pada singkapan batuan

beku. Koordinat GPS pada lokasi ini adalah S 7041’02.26” | 109024’41,90.

Singkapan yang diamati pada lokasi fieldtrip ke empat ini adalah batuan beku.

Pada singkapan batuan beku ini terlihat banyak sekali kekar. Kemungkinan kekar

tersebut terjadi karena adanya tekanan dari beban yang berada di atasnya.atau karena

adanya gaya tekan atau kompresi, dimana hasil dari gaya tekan ini adalah kekar

genus. Ciri-ciri kekar genus sama seperti kekar yang terdapat pada lokasi ke empat ini

yaitu, lurus, tertutup rapat ( pada rekahan tidak terisi material lain), tidak berubah

arah, namun pada kekar yang terdapat pada lokasi empat ini tidak berpasangan.

Kemungkinan dulu singkapan batuan beku ini adalah masif, namun karena hal yang

disebutkan tadi maka terjadi kekar.

Singkapan ini terbilang cukup unik. Karena singkapan ini merupakan batuan

beku yang berada di tengah-tengah morfologi karst. Pada batuan beku ini banyak

terdapat xenolit. Xenolit merupakan batuan dalam sebuah singkapan yang jumlahnya

sedikit dalam singkapan tersebut. Kemungkinan xenolit yang ada pada singkapan ini

Page 14: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

terjadi akibat adalnya intrusi yang kedua kalinya sehingga bercampur dengan material

batuan yang sudah beku.

Pada singkapan ini juga terdapat indikasi adanya bidang sesar geser. Terlihat

adanya pola gerak arah sesar yang bergeser. Pada lokasi ke empat ini juga dilakukan

pengukuran strike and dip dari kekar. Hasil pengukurannya yaitu:

N 1200 E / 680

N 960 W / 870

N 2620 E /550

N 740 W /560

N 1060 E /440

Page 15: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

Kesimpulan

Perbukitan karst adalah perbukitan yang menurut para ahli geologi dapat

menerangkan gejala-gejala rupa bumi dan diakibatkan oleh proses kimia dan fisika

pada kawasan berbatuan kapur atau batuan yang mudah larut sedangkan,

pegunnungan lipatan merupakan jenis suatu pegunungan dengan struktur perlipatan.

Dimana pengertian dari lipatan sendiri adalah hasil perubahan bentuk atau volume

dari suatu bahan yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan lengkungan

pada unsur garis atau bidang dari bahan tersebut.

Perbedaan antara perbukitan karst dan pegunungan lipatan dapat terlihat

secara langsung denan mata kita yaitu, bentuk dari perbukitan karst dan pegunungan

lipatan dimana perbukitan lipatan terlihat dengan punck yang banyak yang biasa

disebut menara karst dan perbukitan terlihat seperti kompleks pegunungan yang

sejajar. Selain itu perbedaan juga terdapat pada komposisinya masing-masing.

Perbukitan karst biasanya terbentuk oleh batuan karbonatan dan biasanya mudah

untuk larut sedangkan pegunungan lipatan terbentuk dari batuan vulkanik dan juga

batuan sedimen.

Karst yang memiliki komposisi batu gamping memiliki manfaat yang cukup

banyak bagi warga di sekitarnya. Selain ditambang untuk menjadi bahan baku

pembuatan kapur, gamping juga dimanfaatkan warga sekitar untuk menjadi bahan

baku bangunan.

Page 16: Laporan Fieldtrip Geomorfologi Karang Bolong

Daftar Pustaka

Endarto, Danang.2006.”Pengantar Geologi Dasar”.Surakarta: LPP UNS dan UNS

Pers.

Soeroto, Bambang.1994.”Geomorfologi”.Yogyakarta:Universitas Pembangunan

Nasional “Veterran” Yoyakarta.

Chabibie, A. 2009. Geomorfologi dan Geologi Foto. Semarang: UNDIP

Referensi lain:

http://id.wikipedia.org/wiki/karst

http://blog.fitb.itb.ac.id/BBrahmantyo

http://airkita.org/2010/02/catatan-dari-kebumen-dan-magelang-1/