laporan anestesi GA peritonitis
Click here to load reader
-
Upload
arya-ady-nugroho -
Category
Documents
-
view
222 -
download
4
description
Transcript of laporan anestesi GA peritonitis
LAPORAN KASUS BESAR ANESTESI
SEORANG LAKI-LAKI 29 TAHUN DENGAN PERITONITIS
GENERALISATA
DENGAN GENERAL ANESTESI
Diajukan untuk melengkapi syarat kepaniteraan klinik senior di bagian
Anestesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Disusun oleh :
Anindita Kusuma Ardiani
22010113210155
Pembimbing :
dr. Prana Indra Putra
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU ANESTESIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
1
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. SW
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Ruang : Rajawali 6B
No. CM : C486426
Tgl Operasi : 6 Juli 2014
MRS : 6 Juli 2014
II. ANAMNESIS
A. Keluhan utama:
Nyeri perut
B. Riwayat Penyakit Sekarang:
±3 jam sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh nyeri perut, terus
menerus di seluruh lapangan perut. Nyeri dirasakan menetap dan tidak
berkurang saat istirahat maupun saat beraktivitas
± 8 jam sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami luka tusuk di perut
kanan bawah. Pasien ditusuk oleh pengendara motor yang ditabraknya,
kemudian pasien dibawa ke RS Sultan Agung, karena dokter bedah tidak
berada di tempat, pasien dibawa ke RSDK. Di RSDK dilakukan penutupan
luka
Anamnesis yang berkaitan dengan anestesi:
Batuk (-), pilek (-), demam (-)
Riwayat alergi obat dan makanan : (-)
Riwayat kejang : (-)
Riwayat asma : (-)
Riwayat kencing manis : (-)
Riwayat peyakit jantung : (-)
Riwayat darah tinggi : (-)
Riwayat operasi sebelumnya : (-)
2
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : baik
Kesadaran : kompos mentis
TV : TD : 84/53mmHg T : afebris
N : 116 x/menit RR : 24x/menit
BB : 60 kg
ASA : III E
Kepala : mesosefal
Mata : konjungtiva palpebra anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : discharge (-/-)
Hidung : discharge (-/-), epistaksis (-/-)
Mulut : sianosis (-), perdarahan gusi (-), Mallampati I
Tenggorok : T1-1, faring hiperemis (-)
Leher : pembesaran nnll (-), deviasi trachea (-)
THORAX
Cor : Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis di SIC V, 2 cm medial LMCS
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II normal, bising (-), gallop (-)
Pulmo : Inspeksi : simetris, statis, dinamis
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
Abdomen : Inspeksi : datar, tampak luka di kuadran kanan bawah
Auskultasi : bising usus (-)
Perkusi : timpani, pekak hepar (+), pekak sisi (+),
pekak alih (-)
Palpasi : nyeri tekan (+) di seluruh perut, defans
muskuler (+)
Ekstremitas : Akral dingin -/- -/-
3
Edema -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Capillary refill <2”/<2” <2”/<2”
Status Lokalis
Inspeksi : tampak luka di perut kanan bawah, dijahit, tepi luka kemerahan
Palpasi : ukuran ± 3 cm
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin ( Tanggal 6 Juli 2014 pukul 9.31)
Hb : 14,8 gr%
Ht : 41,7 %
Eritrosit : 4,7 juta /mmk
MCH : 31,6 pg
MCV : 88,9 fL
MCHC : 35,6 g/dL
Leukosit : 19.700 /mmk
Trombosit : 165.200 / mmk
PPT : 11,8 detik / 10,6 detik
PTT : 30 detik / 34,2 detik
Kimia Klinik
GDS : 123 mg/dL
SGOT/SGPT : 16/39 U/L
Ureum : 23 mg/dL
Kreatinin : 0,68 mg/dL
Immunoserologi
HBSAg (+)
Elektrolit (Tanggal 6 Juli 2014)
Na : 140,2 mmol/L
K : 3,91 mmol/L
Cl : 107,1 mmol/L
BGA Kimia
Temp : 37,0 C
4
Hb : 14,8 g/dL
FIO2 : 32,0 %
pH : 7,38
pCO2 : 32 mmHg
pO2 : 183 mmHg
HCO3- : 18,9 mmol/L
HCO3std : 20,9 mmol/L
TCO2 : 19,9 mmol/L
BEecf : -6,2 mmol/L
BE (B) : -5,3 mmol/L
SO2c : 100 %
A-aDO2 : 5 mmHg
X Foto Thorax (6 Juli 2014 pukul 11.30 )
Tampak terpasang CVC dari subclavia kanan dengan ujung distal pada
paravertebra kanan setinggi corpus V. Thoracalis 8
Kesan : cor tak membesar, infiltrat pada lapangan atas paru kanan
X Foto Polos Abdomen ( 6 Juli 2014 pukul 11.30)
Kesan : mendukung gambaran peritonitis
Tak tampak gambaran pneumoperitoneum saat ini
V. DIAGNOSIS
a. Diagnosis preoperasi:
Peritonitis Generalisata
b. Pemeriksaan yang berkaitan dengan anestesi:
Tidak ada kelainan yang berkaitan dengan anestesi
VI. TINDAKAN OPERASI
Laparotomi Eksplorasi
VII. TINDAKAN ANESTESI
Jenis anestesi : General Anestesi
5
Risiko anestesi : Sedang
ASA : III E
1. Premedikasi: midazolam 2 mg
2. Anestesi:
Dilakukan secara general anestesi menggunakan:
Obat : Propofol 100mg, Roculax 40 mg
Maintanance : Isoflurane, N2O, O2
Mulai anestesi : 13.00 WIB
Selesai anestesi : 16.00 WIB
Lama anestesi : 180 menit
3. Terapi cairan
BB : 60 kg
EBV : 70 cc/kgBB x 60 = 4200 cc
Jumlah perdarahan : 500 cc
% perdarahan : 500/4200 x 100 % = 11,9 %
Kebutuhan cairan :
Maintenance = 2 x 60 = 120 cc
Stress operasi = 6 x 60 = 360 cc
Defisit puasa = 6 x 120 = 720 cc
Total kebutuhan cairan durante operasi
Jam I : M + SO + ½ DP = 120 + 360 + 360 = 840 cc
Jam II : M + SO + ¼ DP = 120 + 360 + 180 = 660 cc
Jam III : M + SO + ¼ DP = 120 + 360 + 180 = 660 cc
Cairan yang diberikan :
- RL 2100 cc
- Koloid 500 cc
Waktu Keterangan HR(x/menit) Tensi (mmHg) SpO2
12.50 Pre-oksigenasi 98 110/60 100
13.00 Anestesi mulai 96 110/60 100
6
13.10 Operasi mulai 90 120/70 100
15.50 Operasi selesai 90 120/70 100
16.00 Anestesi selesai 98 120/70 100
4. Pemakaian obat/bahan/alat :
I. Obat suntik:
Propofol I
Rocuronium I
Sulfas Atropin II
Neostigmin III
Midazolam I
Tramadol I
Ketorolac I
Efedrin I
II. Obat inhalasi : Isoflurane
N2O
O2 anestesi 6 L/menit
O2 ventilator 2L/menit
Total = 1440 L
III. Cairan : Ringer Laktat 7 botol
Fimahes 1 botol
IV. Alat/lain-lain : Spuit 3 cc II
Spuit 5 cc III
Spuit 10 cc I
Endotracheal tube 7,5 I
Lead EKG III
Suction catheter 14 I
Connecting Tube I
5. Pemantauan di Recovery Room
a. Beri oksigen 3 L/menit nasal kanul
7
b. Bila Apache Score 8 tanpa nilai 0, pasien boleh pindah ruangan
c. Bila terjadi kegawatan hubungi anestesi.
6. Perintah di ruangan :
a. Awasi TV setiap ½ jam selama 24 jam
b. Program cairan RL 20 tetes/menit
c. Program analgetik inj. Tramadol 100 mg/8 jam, inj. ketorolac
30mg/8jam iv
d. Jika menggigil diberi selimut dan cairan hangat
e. Jika mual diberi inj. ondansentron 4 mg iv
f. Jika tekanan darah kurang dari 90/60 lakukan injeksi efedrin 10
mg.
8