Laporan analisa kualitatif karbohidrat
description
Transcript of Laporan analisa kualitatif karbohidrat
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
“ANALISA KUALITATIF TERHADAP KARBOHIDRAT”
Nama : Rissa Rochimah
Nim : 1147020056
Kelas : Biologi 3B
Kelompok : 1
Tanggal Praktikum : 14 September 2015
Tanggal Pengumpulan : 28 September 2015
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2015
III. HASIL PENGAMATAN
Perlakuan Hasil
1. Tes umum karbohidrat
a. Tes Molisch
- 2 ml larutan karbohidrat
- + 2 tetes pereaksi molisch
- + 2 ml H2SO4
- Larutan bewarna kuning
- Larutan tidak berwarna
- Tidak terjadi reaksi
- Larutan tidak berwarna
- Larutan menjadi warna ungu tua
2. Tes oksidasi gula
a. Tes Benedict
- 5 ml pereaksi benedict
- + 8 tetes larutan karbohidrat
- Aduk, masukkan ke dalam penangas
air dan dinginkan
b. Tes Barfoed- 2 ml larutan karbohidrat
- + 3 ml pereaksi barfoed
- Larutan bewarna hijau tosca
- Larutan berwarna kuning
- Larutan berwarna merah bata
- Larutan berwarna merah bata
- Larutan berwarna kuning
- Larutan berwarna biru
- Terdapat lapisan di tengah yang
berwarna hijau dan berbentuk
seperti cincin
- Tidak homogen
- Letakkan di dalam penangas air
selama 1 menit dan amati
- Larutan tidak homogen
- Lapisan tengah berubah menjadi
berwarna merah bata
3. Tes untuk ketosa dan pentose
a. Tes Seliwanof Resorsinol untuk
Ketosa
- 3 tetes larutan karbohidrat
- + 3 ml pereaksi seliwanoff
- Masukkan ke dalam penangas air dan
amati
- Larutan berwarna kuning
- Larutan berwarna kuning
- Terdapat endapan merah bata
- Terdapat 3 fase permukaan atas
merah bata dan bawah berwarna
kuning bening
4. Tes iodium untuk kanji
- 3 ml larutan kanji 1% ke dalam
tabung 1,2,3
- Tabung 1 + 2 tetes air
- Tabung 2 + 2 tetes larutan HCL 6M
- Tabung 3 + 2 tetes larutan NaOH 6M
- Kocok
- + 1 tetes larutan iodium 0,01 M
- Amati
- Larutan tidak bewarna
- Terdapat endapan berwarna putih
- Larutan tidak berwarna
- Terdapat endapan berwarna putih
- Larutan tidak berwarna
- Terdapat endapan berwarna putih
- Tidak terjadi perubahan hanya endapan berwarna putih
5. Hidrolisis kanji
- 10 ml larutan kanji 1%
- + 3 ml larutan HCL 3M
- Masukkan ke dalam air mendidih
- Setiap selang waktu 3 menit selama
15 menit, ambil 5 tetes campuran
- Larutan tidak berwarna
- Larutan tidak berwarna
- 1 menit berwarna pucat (biru)- 3 menit berwarna pekat
- 6 menit berwarna pekat- 9 menit berwarna pekat- 12 menit berwarna pucat- 15 menit berwarna pekat
Tes Molisch Tes Benedict
Tes Barfoed sebelum dipanaskan Tes Barfoed setelah didiamkan
Tes Seliwanoff Tes Iodium untuk Kanji
IV. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu analisa kualitatif terhadap karbohidrat, kami melakukan
beberapa percobaan yaitu tes umum karbohidrat, tes oksidasi gula, tes untuk ketosa dan
pentose, tes iodium untuk kanji, dan hidrolisis kanji. Untuk praktikum kali ini kami tidak
melakukan percobaan tes asam pikrat, tes tauber, dan tes fermentasi dikarenakan tidak adanya
larutan untuk melakukan uji tersebut.
Pertama yaitu tes umum karbohidrat dengan cara tes molisch. Prinsip dari percobaan
ini adalah berdasarkan kepada reaksi karbohidrat dengan H2SO4 sehingga terbentuk senyawa
hidroksimetil furfural dengan α-naftol akan membentuksenyawa kompleks berupa cincin
ungu. Hasil dari percobaan ketika larutan karbohidrat ditambahkan 2 tetes pereaksi molisch
ditambahkan 2 ml H2SO4 pekat larutan tersebut menjadi warna ungu berarti larutan tersebut
positif mengandung karbohidrat. Fungsi H2SO4 pada tes ini adalah untuk menghidrolisis
ikatan pada sakarida sehingga menghasilkan furfural.
Kedua yaitu percobaan tes oksidasi gula dengan cara tes benedict. Tes benedict
bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi. Dimana gula pereduksi adalah gula yang
memiliki gugus karbonil bebeas berupa gugus aldehid atau gusgus keton yang bias mereduksi
ion logam yang memiliki muatan. Prinsip dari uji benedict merupakan berdasarkan adanya
gugus karbonil bebas yang mereduksi Cu2+ dalam reaksi basa membentuk Cu2O (endapan
warna merah bata atau kuning kehijauan). Pada percobaan yang kami lakukan hasilnya
adalah larutan berwarna merah bata. Berarti larutan tersebut positif mengandung gula
pereduksi.
Uji barfoed bertujuan untuk membedakan monosakarida dan disakarida dalam kata
lain untuk mengetahui adanya gula monosakarida pereduksi. Prinsip dari uji barfoed yaitu
adanya gugus karbonil bebas mereduksi Cu2+ dalam suasana asam membentuk Cu2O (endapan
berwarna merah bata). Pada hasil percobaan yang kami lakukan pada larutan tersebut lapisan
tengahnya berwarna merah bata. Berarti larutan tersebut positif mengandung gula
monosakarida pereduksi.
Ketiga yaitu uji seliwanoff, uji seliwanoff ini bertujuan untuk mengetahui adanya
ketosa. Jika karbohidrat tersebut memliki gugus keton berarti ia adalah ketosa. Pada
pengamatan yang kita lakukan 3 tetes larutan karbohidrat ditambahkan 3 ml pereduksi
seliwanoff yang warna larutannya bewarna kuning setelah dipanaskan larutan tersebut
berubah warna menjadi merah bata. Hal ini terjadi karena larutan yang kita gunakan
mengandung gugus keton.
Keempat adalah tes iodium untuk kanji. Pada percobaan kali ini kami meneteskan
kanji 1% ke dalam 3 tabung. Tabung 1 berisi 2 tetes air, tabung 2 berisi 2 tetes larutan HCL
6M, tabung 3 berisi 2 tetes larutan NaOH 6M. Dari ketiga tabung tersebut tidak mengalami
perubahan warna, hanya saja terdapat endapan berwarna putih. Hal ini menunjukkan kanji
tidak mengandung amilum. Jika larutan tersebut mengandung amilum maka pada larutn
tersebut seharusnya terjadi perubahan warna ketika diteteskan iodium.
Percobaan terakhir yaitu hidrolisis kanji, kanji 1% direaksikan dengan HCl menjadi
berwarna biru. Pada percobaan hidrolisis kanji larutan tersebut mengandung amilosa yang
larut, sedangkan jika amilofektin direaksikan dengan iodium akan menghasilkan warna ungu
kehitaman.
V. PERSAMAAN REAKSI
1. Uji Molisch
2. Uji Benedict
3. Uji Barfoed
4. Uji Seliwanoff
VI. KESIMPULAN
- Uji molisch mengandung (+) karbohidrat karena pada larutan tersebut berubah
menjadi berwarna ungu.
- Uji benedict memberikan hasil (+) mengandung gula pereduksi karena adanya
perubahan warna menjadi merah bata.
- Uji barfoed memberikan hasil (+) mengandung gula monosakarida pereduksi.
- Uji seliwanoff memberikan hasil (+) bahwa sampel yang digunakan mengandung
gugus keton.
- Tes iodium untuk kanji menunjukkan bahwa kanji tidak mengandung amilum.
- Uji hidrolisis kanji memberikan hasil bahwa larutan tersebut mengandung amilosa
yang larut.
DAFTAR PUSTAKA
Marzuki, Ismail. 2009. Biokimia Kesehatan. Makassar : Pustaka. As Salam.
Murray, R.K. 2009. Biokimia Harper. Jakarta : Kedokteran EGC.
Patong, A.R. 2011. Penuntun dan Laporan Praktikum Biokimia. Makassar :
Universitas Hasanuddin.
Sirajuddin, S. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar : Fakultas Kesehatan
Masyarakat.
Zulfa, T. 2014. Karbohidrat. Bogor : IPB.