Laporan A5 & A6 (5 Be)

12
LAPORAN PRAKTIKUM A5 & A6 Dosen Pengampu : Catarina Retno, S.Si, M.Biotech 1. Richardus Hugo (101 434 024) 2. Paula Indimela F. (101 434 026) 3. Ardy Wicaksono (101 434 048) 4. Citra Ayu W (101 434 054) 5. Ana Tri Yuliani (101 434 056) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

Transcript of Laporan A5 & A6 (5 Be)

LAPORAN PRAKTIKUM A5 & A6Dosen Pengampu : Catarina Retno, S.Si, M.Biotech

1. Richardus Hugo 2. Paula Indimela F. 3. Ardy Wicaksono 4. Citra Ayu W 5. Ana Tri Yuliani

(101 434 024) (101 434 026) (101 434 048) (101 434 054) (101 434 056)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

I.

PENDAHULUANa. Latar Belakang Air merupakan komponen utama dalam tumbuhan, dimana air menyusun 60-90 % dari berat daun. Jumlah air yang dikandung tiap tanaman berbeda-beda, hal ini bergantung pada habitat dan jenis spesies tumbuhan tersebut. Tumbuhan herba lebih banyak mengandung air daripada tumbuhan perdu. Tumbuhan yang berdaun tebal mempunyai kadar air antara 85-90 %, tumbuhan hidrofik 85-98 % dan tumbuhan mesofil mempunyai kadar air antara 100-300 %. Air mampu melarutkan lebih banyak bahan dari zat cair lainnya. Bila persedian air dalam tanah sedikit maka tumbuhan akan menyerap air sedikit pula, sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhannya. Jika persediaan air tanah makin kurang maka tumbuhan tersebut akan mengalami kelayuan. Air merupakan faktor utama pertahanan tumbuhan. Fungsi lain dari air adalah menjaga turgiditas yang penting bagi perbesaran sel dan pertumbuhan, serta membentuk tanaman herba. Turgor penting dalam membuka dan menutupnya stomata. Pergerakan daun dan pergerakan korola bunga dan terutama dalam variasi struktur tanaman. Kekurangan air dalam jumlah yang besar menyebabkan kurangnya tekanan turgor pada/dalam tumbuhan vegetatif.

b. Permasalahan Bagaimana pengaruh kadar garam terhadap penyerapan air dan pertumbuhan tanaman ? Bagaimana gejala kekurangan unsur hara pada tanaman yang dipengaruhi oleh macam kombinasi larutan ?

c. Tujuan Mengamati pengaruh kadar garam yang berbeda beda terhadap penyerapan air dan pertumbuhan tanaman. Membuat bermcam-macam kombinasi larutan hara dan mengamati gejala kekurangan unsur hara pada tanaman.

II.

TINJAUAN PUSTAKAPentingnya air sebagai pelarut dalam organisme hidup tampak amat jelas, misalnya pada proses osmosis. Dalam suatu daun, volume sel dibatasi oleh dinding sel dan relative hanya sedikit aliran air yang dapat diakomodasikan oleh elastisitas dinding sel. Konsekuensi tekanan hidrostatis (tekanan turgor) berkembang dalam vakuola menekan sitoplasma melawan permukaan dalam dinding sel dan meningkatkan potensial air vakuola. Dengan naiknya tekanan turgor, sel-sel yang berdekatan saling menekan, dengan hasil bahwa sehelai daun yang mulanya dalam keadaan layu menjadi bertambah segar (turgid). Pada keadaan seimbang, tekanan turgor menjadi atau mempunyai nilai maksimum dan disini air tidak cenderung mengalir dari apoplast ke vakuola. Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi. Air diperlukan oleh tanaman untuk mengangkut unsur-unsur hara dan zat-zat terlarut lain di dalam tanaman dan untuk produksi gula pada proses fotosintesis, dimana tanaman memperoleh energi untuk pertumbuhan dan menjadi dewasa. Sebagian besar air digunakan dalam proses transpirasi. Apabila air hilang ke dalam atmosfer melalui transpirasi melebihi dari air yang diserap tanaman dari tanah, maka air akan hilang dari sel-sel tanaman sehingga sel tanaman kehilangan tegangan turgor dan akhirnya tanaman menjadi layu. Setiap gejala kelayuan pada tanaman dapat dijadikan petunjuk bahwa pertumbuhan tanaman akan terhenti. Pertumbuhan akan tergantung pada tegangan turgor yang memungkinkan sel-sel baru terbentuk. Tanaman membutuhkan unsur hara makro antara lain Nitrogen, Pospor, dan Kalium untuk merangkat perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Jika kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda.

Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada tanaman, tergantung pada jenis dan sifat tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali memperlihatkan tanda-tanda kekurangan atau sebaliknya ada yang lambat. Pada umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian tanaman yang melakukan kegiatan fisiologis terbesar yaitu pada bagian yang ada di atas tanah terutama pada daun-daunnya.

III.

ALAT, BAHAN DAN CARA KERJAAcara A5 Pengaruh Kadar Garam Terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman a. Alat : 1. Botol 2. Kapas 3. Karton Penutup 4. Penggaris 5. Gelas Ukur 6. Pipet Ukur 7. Polybag

b. Bahan : 1. Semai Vigna sinensis 2. Larutan NaCl 3. Akuades

c. Cara Kerja : 1. Membuat larutan NaCl dengan konsentrasi 0,2 M. 2. Larutan NaCl diisikan kedalam botol yang tersedia masing masing 200 ml.

3. Mengambil semai tanaman Vigna sinensis dan membersihkan akar tanaman dari sisa sisa tanah dengan menggunakan akuades. 4. Mengukur panjang batang atas kotiledon kemudian dimasukkan ke dalam botol hingga akarnya terendam larutan. 5. Permukaan atas larutan ditandai dan diamati setiap dua hari sekali. Bila larutan berkurang, ditambahkan akuades sehingga permukaan larutan kembali ke volume semula (sesuai tanda). 6. Mencatat banyakknya akuades yang ditambahkan dan keadaan morfologi tanaman setiap kali pengamatan.

Acara A6 Membuat Larutan Hara dan Melihat Tanda Defisiensi a. Alat : 1. Botol warna gelap 2. Gelas ukur 3. Pipet ukur 4. Kapas 5. Karton 6. Polybag

b. Bahan : 1. Semai Vigna sinensis 2. Larutan Ca( 3. Larutan 4. Larutan KCl 5. Larutan 6. Larutan Mg 7. Larutan 8. Larutan 9. Akuades )2 )2 1M 1M 1M 1M 1M 1M 1M

c. Cara Kerja : 1. Membuat larutan hara dengan mencampur larutan garam yang meliputi: 5ml, 5ml dan kemudian menambahkan

akuades hingga menjadi 100 ml. (larutan hara dijdikan 5 kali ulangan pada masing masing botol). 2. Larutan yang sudah dibuat kemudian diisikan ke dalam botol

3. Menyiapkan semai tanaman yang akarnya telah dibersihkan dengan akuades. 4. Tanaman dimasukkan hingga terendam larutan dan tanaman ditegakkan dengan bantuan kapas serta karton penyangga. 5. Melakukan pengamatan setiap 2 hari sekali apakah telah nampak gejala defisiensi dan jika perlu ditambahkan akuades hingga permukaan larutan kembali seperti semula. 6. Tinggi tanaman diukur, menghitung jumlah daun, dan keadaan tanaman juga dicatat.

IV.

HASIL DAN PEMBAHASANPengamatan A5 Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Morfologi Tanaman Konsentrasi NaCl Hari ke-0 Segar, jumlah daun 7 0M berwarna hijau, tunas daun 1. 0,025 M Segar, jumlah Keadaan Tanaman Hari ke-2 Tidak segar, jumlah daun 7 berwarna hijau, tunas daun 1. Segar, jumlah Segar, jumlah Hari ke-5 Layu, jumlah daun 7 (2 daun layu), tunas daun 1. Hari ke-7 Layu, jumlah daun 5 menguning, tunas daun 1, batang patah. Layu, jumlah

daun 6 berwarna hijau, tunas daun 1.

daun 7 berwarna hijau, tunas daun 2.

daun 5 berwarna hijau, tunas daun 4.

daun 8 hijau dan kekuningan (2 daun layu), tunas daun 1.

Segar, jumlah daun 8, tunas 0,05 M daun 2.

Segar, jumlah daun 5 berwarna hijau, tunas daun 1.

Layu , jumlah daun 5 berwarna hijau kekuningan (2 daun layu), tunas daun 1.

Layu, jumlah daun 4 kekuningan, tunas daun 1.

Segar, jumlah daun 6 0,1 M berwarna hijau, tunas daun 1.

Batang patah, tidak segar, jumlah daun 5 berwarna hijau, tunas daun 2.

Layu, jumlah daun 5 (satu daun layu), tunas daun 1.

Layu, jumlah daun 4 menguning, tunas daun 1.

Segar, jumlah daun 5 0,2 M berwarna hijau, tunas daun 1.

Batang patah, tidak segar, jumlah daun 5 berwarna hijau, tunas daun 1.

Batang patah, layu, jumlah daun 6 berwarna hijau kekuningan, tunas daun 1.

Batang patah, layu, jumlah daun 3 kekuningan.

Data Pembahasan A6 Rata rata Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman Medium Lengkap Tanpa P Tanpa N Tanpa K Minimal Kontrol 9,6 14,7 9,9 14,5 Hari ke-0 Hari ke-2 14,2 13,5 9,6 14,7 9,9 16,0 15,2 9,5 23,3 15,3 9,8 23,0 Hari ke-5 9,0 13,6 Hari ke-7 9,0 13,9

Rata rata Hasil Pengamatan Jumlah Daun Medium Hari ke-0 Hari ke-2 Hari ke-5 Lengkap Tanpa P Tanpa N Tanpa K Minimal Kontrol 4 3 3 2 4 3 6 2 4 3 4 5 4 5 2 6

Hari ke-7 0 5

4 2 8

Hasil Pengamatan Morfologi TanamanMedium Lengkap Hari ke-0 Segar, hijau Hari ke-2 Segar, hijau Hari ke-5 Semua daun layu Hri ke-7 Semua daun mengering, berwarna coklat dan rontok Tanpa P Tanaman masih Daun tanaman Daun yang

segar

1&2 mulai layu

letaknya paling bawah sudah mulai layu

Tanpa N

Tanaman terlihat subur

Tanaman mati

Tanaman mati

Tanaman mati

Tanpa K

Tanaman terlihat segar

Tanaman no 2&4 menguning

Tanaman no 2,3,4 menguning Daun ada yang menguning segar, tumbuh

Minimal

Batang & daun Daun agak layu masih segar

Kontrol

Batang & daun Daun & batang Batang masih segar sangat bagus daun tinggi

Pembahasan A6 Pada medium Lengkap, rata rata tinggi tanaman terjadi penurunan mulai hari ke 5, serta tanaman mengalami penurunan jumlah daun hingga menjadi rontok semua. Keadaan morfologinya ialah daun tanaman kacang panjang berwarna coklat, semua daun mengering dan rontok. Gejala defisiensi yang muncul adalah daun rontok. Berdasarkan kenyataan seharusnya tanaman yang menggunakan larutan hara dengan medium lengkap harus tumbuh subur karena dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman dibutuhkan unsur unsur makro sebagai penunjang pertumbuhan tanman, antara lain: unsur hara Nitrogen, Fosfor, dan Kalium yang sangat dibutuhkan tanaman. Pada medium tanpa P, rata rata tanaman kacang panjang mengalami kenaikan tinggi tanaman, mengalami penurunan jumlah daun pada hari ke-7. Keadaan morfologinya ialah, daun tanaman mulai layu pada hari ke-5. Jika kekurangan unsur hara P maka tanaman akan menjadi kerdil, daun berwarna coklat lalu lama-kelamaan akan mati. Peranan unsur hara P ini sangat menunjang dalam pertumbuhan akar

tanaman, tetapi dalam pengamatan terjadi pertambahan tinggi tanaman padahal medium yang digunakan tanpa Fosfor. Pada medium tanpa N, tidak terjadi pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun berkurang, dan tanaman mati pada hari ke-2 hal ini terjadi Nitrogen maka tanaman akan mengalami gejala karena jika tanpa antara lain:

defisiensi

pertumbuhannya kerdil, daun tampak kekuning-kuningan, sistem perakaran terbatas sehingga kemungkinan tanaman akan mati. Peran Nitrogen bagi tanaman ialah merangsang pertumbuhan vegetatif (batang dan daun). Jadi, pada percobaan dengan medium tanpa N berhasil karena tanamannya mati karena tanpa diberi Nitrogen. Pada medium tanpa K, sebagian tanaman kacang mengalami kenaikan tinggi tanaman tetapi sebagian ada yang mengalami penurunan tinggi. Jumlah daun

mengalami kenaikan, keadaan morfologinya ialah tanaman kacang panjang mulai menguning pada hari ke 2 dan mati pada hari ke 7 karena jika kekurangan Kalium makan akan terlihat gejala defisiensi antara lain: pertumbuhan kerdil, daun kelihatan kering dan terbakar pada sisi-sisinya, menghambat pembentukan hidrat arang pada biji, permukaan daun memperlihatkan gejala klorotik yang tidak merata, munculnya bercak coklat mirip gejala penyakit pada bagian yang berwarna hijau gelap. Peran unsur hara Kalium bagi tanaman ialah aktivator berbagai enzim, merangsang pertumuhan akar, tanaman lebih tahan hama dan penyakit. Jadi, jika kekurangan unsur hara Kalim maka tanaman tidak akan tumbuh subur seperti yang diharapkan bahkan bisa mati. Pada medium Minimal, rata rata tanaman mengalami penurunan tinggi tanaman, serta jumlah daunnya ada yang tetap, mengalami kenaikan pada hari ke-5 lalu mengalami penurunan. Morfologi daun yaitu pada hari ke-2 daun sudah mulai layu dan hingga mengguning lalu mati. Hal ini terjadi karena dalam tanaman tidak terkandung unsur P, N dan K yang seharusnya dibutuhkan oleh tanaman. Sedangkan yang Kontrol , rata rata tanaman kacang panjang mengalami peningkatan tinggi tanaman, jumlah daunnya pun mengalami peningkatan (bertambah). Keadaan morfologinya ialah tanaman masih segar, tumbuh segar dan

batang tumbuh tegak tinggi. Hal ini terjadi karena pada medium Kontrol hanya menggunakan aquades tanpa adanya kombinasi unsur hara yang lainnya.

NB: Terjadi keranjuan data yang diperoleh karena kemungkinan besar saat mengamati percobaan terjadi kesalahan dalam pengukuran tanaman sehingga data yang diperoleh juga berantakan.

V.

KESIMPULANPerbedaan konsentrasi garam mempengaruhi kemampuan tanaman dalam mengasorbsi air karena garam menarik dan mengikat molekul air. Kekurangan salah satu unsur hara tanaman sangat berpengaruh besar bagi pertumbuhan dan perkwmbangan tanaman tersebut, hingga mengakibatkan tanaman menjadi mati.

VI.

PUSTAKA ACUAN http://www.bing.com/search?q=pengaruh+kadar+garam+terhadap+penyerapan+ai r+dan+pertumbuhan+tanaman&src=IE-SearchBox&FORM=IE8SRC http://tyanagbio.blogspot.com/2010/11/pengaruh-kadar-garam-terhadap.html http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2089117-perananpupuk-npk-pada-tanaman/ http://ibra76.wordpress.com/2008/09/27/gejala-kekurangan-unsur-hara-bagitanaman-2/

VII.

LAMPIRAN

Tanggal 9 Maret

Tanggal 14 Maret