Modul Anemia a6

38
MODUL ANEMIA KELOMPOK A6 Sistem Hematologi Universitas Hasanuddin 2009

Transcript of Modul Anemia a6

Page 1: Modul Anemia a6

MODUL ANEMIAKELOMPOK A6

Sistem Hematologi

Universitas Hasanuddin

2009

Page 2: Modul Anemia a6

SKENARIO Seorang wanita, berusia 30 tahun, ke puskesmas dengan keluhan, cepat lelah, dan merasa lemah. Disaat bersepeda pernah hampir pingsan. Penderita sering demam, dan mimisan. Menurut keluarganya dia terlihat lebih pucat dari biasanya.

Page 3: Modul Anemia a6

KATA KUNCI Wanita Usia 30 tahun Cepat lelah Lemah Bersepedahampir pingsan Sering demam Epistaksis Lebih pucat dari biasa

Page 4: Modul Anemia a6

PERTANYAAN Bagaimana patomekanisme dari setiap

gejala dan komponen-komponen apa saja yang terganggu?

Apa penyebab setiap gejala? Bagaimana hub antar gejala? Bagaimana hubungan gender dengan

usia terhadap gejala? DD?

Page 5: Modul Anemia a6

Anamnesis dan pemeriksaan tambahan? Pemeriksaan penunjang? Penatalaksanaan Prognosis?

Page 6: Modul Anemia a6

PATOMEKANISME GEJALA2

Anemia

Berkurangnya oksigen ke

Otak Jaringan Kulit

Lemah, Cepat lelah PucatHampir pingsan

Page 7: Modul Anemia a6

MEKANISME DEMAM

Endogen/eksogen pirogen

Perubahan set point pada

hipotalamus

Demam

Page 8: Modul Anemia a6

MEKANISME EPISTAKSISInfeksi Trauma

Gangguan Hemostas

is

Gangguan Vaskuler

Page 9: Modul Anemia a6

HUBUNGAN ANTAR GEJALA Cepat lelah, lemah, tampak pucat

merupakan sindrom anemia Timbul akibat iskemia organ target serta

akibat mekanisme kompensasi tubuh terhadap penurunan kadar Hb.

Muncul pada setiap kasus anemia setelah penurunan Hb sampai kadar tertentu (7g/dl).

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 10: Modul Anemia a6
Page 11: Modul Anemia a6

DD Anemia Aplastic AML Anemia Def besi

Page 12: Modul Anemia a6

Kata Kunci Anemia Aplastik Anemia Def. Fe

Acute Mieloid Leukimia

Wanita, 30 thn

+ + +

Cepat lelah & lemah

+ + +

Sering demam

+ + +

Hampir pingsan

+ + +

Lebih pucat dari biasanya

+ + +

Page 13: Modul Anemia a6

ANAMNESIS TAMBAHAN Onset dari gejala-gejala yang timbul Riwayat Perdarahan Pekerjaan Tempat tinggal dan lingkungan Asupan gizi Siklus bulanan Riwayat penyakit keluarga Riwayat pengobatan Kebiasaan (merokok, minum alkohol,

begadang)

Page 14: Modul Anemia a6

PEMERIKSAAN FISIS Pembesaran organ Konjunctiva Nyeri tulang Tanda-tanda Infeksi Tanda-tanda koilonikia (kuku sendok),

atrofi papil lidah Perdarahan ada atau tidak

Page 15: Modul Anemia a6

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Page 16: Modul Anemia a6

ANEMIA DEFISIENSI BESI Paling sering dijumpai di klinik Lebih dari sepertiga penduduk dunia Pada ibu hamil, wanita usia produktif, bayi dan

anak-anak

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 17: Modul Anemia a6

Anemia mikrositik hipokrom disertai penurunan kualitatif pada sintesis Hb.

Timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoiesis, karena cadangan besi kosong (depletion iron store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan Hb berkurang.

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 18: Modul Anemia a6

ETIOLOGI Suplai besi kurang

a. Simpanan besi waktu lahir tidak cukupb. Masukan (intake) Fe kurangc. Gangguan absorpsi Fe

Kebutuhan meningkat Kehilangan besi karena perdarahan Kombinasi

Slide kuliah

Page 19: Modul Anemia a6

KLASIFIKASI DERAJAT DEFISIENSI BESI

Deplesi besi (iron depletion state) Eritropoiesis defisiensi besi Anemia defisiensi besi

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 20: Modul Anemia a6

GEJALA Gejala umum anemia : badan lemah,

lesu, cepat lelah, mata berkunang, telinga mendenging

Gejala khas : koilonikia (kuku sendok), atrofi papil lidah, stomatitis angularis, disfagia, atrofi mukosa gaster, pika

Gejala penyakit dasar Gejala non-hematologik Mudah Infeksi

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 21: Modul Anemia a6

PEMERIKSAAN LAB Kadar hemoglobin dan indeks eritrosit

menurun Hapusan darah tepi : anemia mikrositik

hipokrom, anisositosis, poikilositosis Leukosit dan trombosit umumnya normal.

Granulositopenia ringan dapat dijumpai pada ADB yang lama

Konsentrasi besi serum menurun dan TIBC meningkat

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 22: Modul Anemia a6

Feritin serum menurun < 20 ug/l Protoporfirin eritrosit meningkat (normal <

30mg/dl) Kadar reseptor transferin dalam serum

meningkat Sumsum tulang menunjukkan hiperplasia

normoblastik ringan –sedang dengan normoblast kecil-kecil.

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 23: Modul Anemia a6

TERAPI Terapi kausal Pemberian preparat besi

Terapi besi oralTerapi besi parenteral

• Modifikasi diet

Price, Sylvia A., dkk. Patofisiologi Jilid I Edisi IV.1995. Jakarta : EGC

Page 24: Modul Anemia a6

ANEMIA APLASTIK Merupakan kegagalan hemopoiesis yang relatif

jarang ditemukan namun berpotensi mengancam jiwa

Anemia aplastik dapat herediter atau acquired(didapat).

Anemia aplastik didapat umumnya muncul pada usia 15-25 tahun.

Puncak insidens kedua yang lebih kecil muncul pada usia >60 tahun.

Perjalanan penyakit pada pria lebih berat daripada perempuan.

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 25: Modul Anemia a6

PATOFISIOLOGI Dasar kelainan : Stem cell pluripotensialjumlah dan

fungsi proliferasi dan diferensiasi Microenviromentjaringan sumsum

tulang tidak mampu tumbuh & kembang

Slide kuliah

Page 26: Modul Anemia a6

FAKTOR PENYEBABI. Primer/idiopatikII. Sekunder

1. Agen antineoplastik atau sitotoksik2. Terapi radiasi3. Antibiotika tertentu, ex : kloramfenikol4. Berbagai obat seperti antikonvulsan,

pengobatan tiroid, senyawa emas, dan fenilbutazon

5. Zat kimia, ex : benzena, insektisida, pelarut organik, dll

6. Infeksi virus (khususnya virus hepatitis)7. Kongenital/familial

Price, Sylvia A., dkk. Patofisiologi Jilid I Edisi IV.1995. Jakarta : EGC

Page 27: Modul Anemia a6

GEJALA Gejala umum anemia Pansitopenia

Defisiensi eritrosit anemiaDefisiensi granulosit mudah infeksiDefisiensi trombosit manifestasi

perdaraahan, ex : ekimosis, peteki, epistaksis, perdarahan saluran cerna, kemih, SSP (berat)

Price, Sylvia A., dkk. Patofisiologi Jilid I Edisi IV.1995. Jakarta : EGC

Page 28: Modul Anemia a6

DIAGNOSIS Keluhan terbanyak : perdarahan, badan

lemah, pusing, jantung berdebar, demam, nafsu makan , pucat, sesak napas, penglihatan kabur, telinga berdenging

Pemfis : pucat (100%), perdarahan (kulit >>), demam, hepatomegali (krn berbagai sebab 7%)

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 29: Modul Anemia a6

PEMERIKSAAN LAB Darah tepi, anemia normositik normokrom.awalpenyakit

tidak selalu ada pansitopenia. Limfositosis >75% kasus Retikulosit normal/rendah

Sumsum tulang– Aplasia sumsum tulang– Jaringan lemak lebih banyak

Besi serum

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

slide kuliah

Page 30: Modul Anemia a6

TERAPI Stimulasi sumsum tulanghormon

androgen Transfusi darahseminimal mungkin Transplantasi sumsum tulang Tindakan lain

Kortikosteroidtrombositopenia berat Immunosupresifkausa imunologik

Slide kuliah

Page 31: Modul Anemia a6

PROGNOSIS Berakhir dengan remisi sempurna

(jarang) Meninggal dalam 1 tahun (sebagian

besar kasus) Bertahan hidup selama 20 tahun atau >

(banyak kasus remisi tidak sempurna)

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 32: Modul Anemia a6

LEUKIMIA MIELOBLASTIK AKUT (LMA) Ditandai dengan transformasi neoplastik

dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari sel mieloid

Lebih sering ditemukan pada dewasa daripada anak-anak

Insidensi LMA meningkat secara eksponensial sejalan dengan menigkatnya usia.

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 33: Modul Anemia a6

ETIOLOGI Sebagian besar kasus tidak diketahui Faktor predisposisi : benzena, radiasi ionik,

sindrom genetik (sindrom Bloom dan anemia fanconi), sindrom Down, kemoterapi sitotoksik

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 34: Modul Anemia a6

PATOGENESIS Blokade maturitas menyebabkan diferensiasi

sel-sel mieloid terhenti pada sel-sel muda (blast)akumulasi pada sumsum tulang.

Akumulasigangguan hematopoiesis normalsindrom kegagalan sumsum tulang (bone marrow failure syndrome)pansitopenia

Sel-sel blast yang terbentuk punya kemampuan migrasi keluar sumsum tulang dan menginfiltrasi organ-organ lain.

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 35: Modul Anemia a6

TANDA DAN GEJALA Tidak selalu leukositosis Apusan darah tepi : sel-sel blast yang signifikan Perdarahan biasanya berupa : purpura & peteki

(>ekst. bawah), epistaksis, perdarahan gusi, dan retina

Rasa lelah, tanda anemia Infeksi : sering pada tenggorokan, paru-paru, kulit,

dan daerah peri rektal Leukostasis (pada paseien dgn angka leukosit>>) Infiltrasi sel blast bergantung pada organ yg

diinflitrasi

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 36: Modul Anemia a6

PEMERIKASAAN Pemfis Morfologi sel Sitokimia Immunophenotyping (prinsip : Rx

antigen-Antibodi) Analisis sitogenetik

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 37: Modul Anemia a6

TERAPI Tujuan :

eradikasi sel-sel klonal leukemik Pulihkan hematopoesis normal di sumsum

tulang

• Kemoterapi : fase induksi dan fase konsolidasi

• Terapi suportif : antibiotika, transfusi komponen darah

Sudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Page 38: Modul Anemia a6

TERIMA KASIH