Lapkas Sepsis n

35
LAPORAN KASUS SEPSIS NEONATORUM Fitri Larasati (2010730136) Doktr P!"i!"i#$% Dr& 'ka Ma asari S*&A KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU KESEHATAN ANAK RSUD CIANJUR FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2014

description

interna

Transcript of Lapkas Sepsis n

SEPSIS NEONATORUM

LAPORAN KASUSSEPSIS NEONATORUMFitri Larasati (2010730136)Dokter Pembimbing: Dr. Heka Mayasari, Sp.AKEPANITERAAN KLINIKSTASE ILMU KESEHATAN ANAK RSUD CIANJURFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2014IDENTITAS PASIENNama: An.AUsia: 5 hariJenis kelamin: Laki-lakiAlamat: Cibodas, RT 9/RW 1 Ds. Gunung Sari, Kec. Ciranjang, CianjurNama Ibu: Ny.MPendidikan terakhir Ibu: SDNo.CM: 655648Tanggal masuk RS: 3 september 2014

ANAMNESISAlloanamnesis (5 september 2014)Keluhan Utama:Panas sejak 4 hari SMRSRiwayat penyakit sekarangPanas sejak 4 hari SMRS, panas tinggi timbul mendadak, panas turun pada pagi hari. Keluhan panas disertai kejang 3 kali, onset kejang kurang lebih 1 menit, jarak tiap kejang sekitar 10 menit, kejang kaku seluruh badan, mata melihat ke atas, setelah kejang pasien tertidur. Ibu pasien mengeluhkan BAB 4 kali hitam saat pasien berusia 1 hari. Pasien dapat menetek kuat, 1 hari 4-5 kali, menetek selama 2 jam. Tidak ada keluhan sesak napas, batuk, muntah, diare, timbul bintik-bintik / bercak merah, BAK normal .Riwayat Penyakit Keluarga:Riwayat penyakit diabetes, hipertensi, gangguan jantung, TBC dan asma pada keluarga disangkal oleh orang tua pasien.Riwayat Pengobatan:Sebelumnya pasien berobat ke bidan dan diberi obat penurun panas namun panas tidak juga turun.

Riwayat kehamilan dan PersalinanSelama kehamilan ibu pasien selalu kontrol tiap bulan dengan bidan setempat, ibu mengkonsumsi vitamin dan tablet Fe selama hamil, pada saat bulan ke empat kehamilan ibu pasien demam agak tinggi selama 3 hari dan saat bulan ke tujuh kehamilan ibu pasien menderita batuk pilek. Pada bulan ke delapan kehamilan ibu pasien mengeluhkan adanya keputihan selama 2 minggu. Ibu pasien tidak ingat hari pertama haid terakhirnya. Ibu pasien merasakan mules pada tanggal 28 agustus 2014 sore hari (6 jam sebelum persalinan), kemudian ketuban pecah 2 jam sebelum persalinan.

Bayi lahir spontan langsung menangis persalinan dibantu oleh bidan dan bersalin di tempat bidan, masa gestasi 36 minggu (G1P1A0). Berat badan Lahir 3200gram dengan panjang badan 48cm.

Riwayat Tumbuh Kembang:Motorik kasar: belum dapat dinilaiMotorik halus : belum dapat dinilaiBicara: belum dapat dinilaiSosial: belum dapat dinilaiKesan: riwayat pertumbuhan dan perkembangan belum dapat dinilai.

Riwayat Imunisasi:BCG: Belum dilakukanDPT: Belum dilakukanPOLIO: Belum dilakukanHepatitis B: Belum dilakukanCampak : Belum dilakukanKesan: Riwayat imunisasi dasar belum dilakukan.

Riwayat makanan : Usia 0 hari - sekarang : ASI

PEMERIKSAAN FISIKKeadaan Umum: pasien tampak sakit sedang Kesadaran: composmentisTanda vital: Suhu: 36,3oCHeart Rate: 144 kali/menitFrek.Napas: 56 kali/menit

Data AntropometriBB: 2800 gramPB: 48 cmBB/U: 2,8/3,6 x 100% = 77 %TB/U: 48/50 x 100% = 96%BB/TB: 2,8/3 x 100% = 93 %Kesan: status gizi KEP I

STATUS GENERALISATAKepala: LK: 36 cm, UUB datar.Mata: Pupil bulat isokor, refleks cahaya +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-Hidung: tidak ada pernapasan cuping hidungMulut: tidak ada kelainan Thorax: JantungInspeksi: ictus cordis tidak terlihat.Palpasi: ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicularis sinistra.Perkusi: tidak dilakukanAuskultasi: BJ 1 dan II normal, murmur (-), gallop (-)ParuInspeksi: bentuk dan gerak simetris.Palpasi: tidak dilakukanPerkusi: tidak dilakukanAuskultasi: suara napas vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-)AbdomenInspeksi: datarAuskultasi: bising usus (+)Palpasi: supel, hepar dan lien tidak teraba.Perkusi: timpani di seluruh kuadran abdomenEkstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-)Kulit: turgor baik, warna kulit tidak pucat, ikterik (-), ruam (-), ptekie (-)

PEMERIKSAAN NEUROLOGIRangsang Meningeal:Kaku kuduk: negatifBrudzinski I: negatifBrudzinski II: negatifSaraf Kranial (III,IV,VI): belum dapat di periksaRefleks Cahaya: positif +/+Fungsi Motorik: DextraSinistra5555Refleks Patologis:Babinski: negatifChadok : negatifOppenheim: negatif

PEMERIKSAAN PENUNJANGHematologi lengkap HasilNilai NormalSatuanHaemoglobin 12,713,5-21,5g/dLHematokrit36,344-64%Eritsosit3,764,1-6,110^6/LLeukosit13,56-1810^3/LTrombosit 101150-45010^3//LTgl 03/09/2014

RESUMEBayi laki-laki 5 hari dating dengan keluhan demam 4 hari SMRS disertai kejang 3 dan terdapat melena. Pada pemeriksaan fisik tidak ada kelainan. Pemeriksaan laborataorium tanggal 3 september 2014 ditemukan trombositopenia.Diagnosis Banding:Sepsis + PTI 36 minggu + AGA + spontan.Meningitis bakterial

Diagnosis Kerja:Sepsis + PTI 36 minggu + AGA + spontan.

PenatalaksanaanInf. D10% 17 gtt/mInj:Cefotaxim 2 x 140 mgGentamycin 2 x 7 mgRanitidine 2 x 2,8 mgVit.K 1 X 1 amp. (selama 3 hari)Metronidazole 2 x 21 mgTermoregulasi

FOLLOW UP TanggalSOAP5 september 2014Malam dingin dan menggigilS: 36,6oCHr: 132 kali/menitR: 40 kali/menitSepsisInf. D10% 17 gtt/mInj:Cefotaxim 2 x 140 mgGentamycin 2 x 7 mgRanitidine 2 x 2,8 mgVit.K 1 X 1 (hari ke 3)Metronidazole 2 x 21 mgTermoregulasi Coba minum ditetes6 september 2014Demam (-)Dingin (-)Kejang (-)S: 35,1 oCHr: 110 kali/menitR: 42 kali/menitSepsis Inf. D10% 17 gtt/mInj:Cefotaxim 2 x 140 mgGentamycin 2 x 7 mgRanitidine 2 x 2,8 mgVit.K 1 X 1 (STOP)Metronidazole 2 x 21 mgTermoregulasi Coba minum ditetes8 september 2014Demam (-)Kejang (-)Sesak (-)S: 36,3 oCHr: 120 kali/menitR: 32 kali/menitSepsis Inf. D10% 17 gtt/mInj:Cefotaxim 2 x 140 mgGentamycin 2 x 7 mgRanitidine 2 x 2,8 mgMetronidazole 2 x 21 mgCoba menetekO2 coba lepasNGT u/ Susu 30-40cc9 september 2014Demam (-)Dingin (-)Sesak (-)Batuk (-)S: 36,3 oCHr: 120 kali/menitR: 44kali/menitSepsis Inf. D10% 11 gtt/mInj:Cefotaxim 2 x 140 mgGentamycin 2 x 7 mgRanitidine 2 x 2,8 mgMetronidazole 2 x 21 mgNGT u/ Susu 50 cc10 september 2014Demam (-)Sesak (-)Batuk (-)Muntah (-)Mencret (-)S: 36,7 oCHr: 112 kali/menitR: 44 kali/menitSepsis Inf. D10% 11 gtt/mInj:Cefotaxim 2 x 140 mgGentamycin 2 x 7 mgRanitidine 2 x 2,8 mgMetronidazole 2 x 21 mgNGT u/ Susu 60 ccPasien boleh pulangHasil Pemeriksaan laboratorium tanggal 09/09/2014Hematologi lengkap HasilNilai NormalSatuanHaemoglobin 13,813,5-21,5g/dLHematokrit37,344-64%Eritsosit4,004,1-6,110^6/LLeukosit7,46-1810^3/LTrombosit 347150-45010^3//LTinjauan pustakaDEFINISISepsis adalah adanya mikroorganisme patogen atau toksinnya di dalam darah atau jaringan lain atau dapat dikatakan suatu keadaan yang berhubungan dengan keadaan tersebut.Menurut The International Sepsis Definition Conferences (ISDC,2001), sepsis adalah sindrom klinis dengan adanya Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) dan infeksiSepsis neonatorum adalah infeksi berat yang diderita neonatus dengan gejala sistemik dan terdapat bakteri dalam darah. EPIDEMIOLOGIPenelitian Nugrahani, dkk tahun 2005 di RS Dr. Sardjito Yogyakarta menyebutkan bahwa berdasarkan umur, proporsi bayi dengan sepsis yang berumur 0-7 hari adalah 77,2% sedangkan yang berumur > 7 hari adalah 22,8%. Berdasarkan jenis kelamin, proporsi bayi laki-laki dengan sepsis adalah 61,4% sedangkan bayi perempuan adalah 38,6%. ETIOLOGIPerbedaan pola kuman penyebab sepsis antar negara berkembang telah diteliti oleh World Health Organization Young Infants Study Group pada tahun 1999 di empat negara berkembang yaitu Ethiopia, Philipina, Papua New Guinea dan Gambia. kuman isolat yang tersering ditemukan pada kultur darah adalah Staphylococcus aureus (23%), Streptococcus pyogenes (20%) dan E. coli (18%).KLASIFIKASIBerdasarkan waktu terjadinya, sepsis neonatorum dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk yaitu sepsis neonatorum awitan dini (early-onset neonatal sepsis) dan sepsis neonatorum awitan lambat (late-onset neonatal sepsis).

Dini LambatAwitan< 72 jam> 72 jamSumber InfeksiJalan lahirLingkungan (Nosokomial)* Klasifikasi sepsis berdasarkan awitan dan sumber infeksi.PATOFISIOLOGIInfeksi AntenatalInfeksi antenatal pada umumnya infeksi transplasenta, kuman berasal dari ibu, kemudian melewati plasenta dan umbilikus dan masuk ke dalam tubuh bayi melalui sirkulasi bayi. Infeksi bakteri antenatal antara lain oleh Streptococcus Group B. Pada dugaan infeksi tranplasenta biasanya selain skrining untuk sifilis, juga dilakukan skrining terhadap TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes).

Infeksi IntranatalInfeksi intranatal pada umumnya merupakan infeksi asendens yaitu infeksi yang berasal dari vagina dan serviks. Karena ketuban pecah dini maka kuman dari serviks dan vagina menjalar ke atas menyebabkan korionitis dan amnionitis. Infeksi PascanatalInfeksi pascanatal pada umumnya akibat infeksi nosokomial yang diperoleh bayi dari lingkungannya di luar rahim ibu, seperti kontaminasi oleh alat-alat, sarana perawatan dan oleh yang merawatnya. Kuman penyebabnya terutama bakteri, yang sebagian besar adalah bakteri Gram negatif.

MANIFESTASI KLINISGejala klinik sepsis pada neonatus dapat digolongkan sebagai:Gejala umum: bayi tidak kelihatan sehat (not doing well), tidak mau minum, kenaikan suhu tubuh, penurunan suhu tubuh dan sclerema.Gejala saluran pernafasan: dispnea, takipne dan sianosis.Gejala gastrointestinal: muntah, diare, hepatomegali dan perut kembung

Gejala sistem kardiovaskuler: takikardia, edema, dan dehidrasi.Gejala susunan saraf pusat: letargi, irritable, dan kejang.Gejala hematologik: ikterus, splenomegali, petekie, dan perdarahan lain.

* Sepsis pada kulit bayi karena infeksi bakteri dan jamur dari jalan lahirKriteria Diagnosis Variabel Klinis Variabel HemodinamikVariabel Perfusi Jaringan Variabel InflamasiSuhu tubuh tidak stabilTD < 2 SD menurut usia bayi

Pengisian kembali kapiler > 3 detikLeukositosis ( > 34.000 )Denyut nadi > 180 kali/menit atau < 100 kali/menitTD sistolik < 50 mmHg ( bayi usia 1 hari )Asam laktat plasma > 3 mmol/LLeukopenia ( < 5.000 )Laju nafas > 60 kali/menit, dengan retraksi atau desaturasi oksigen

TD sistolik < 65 mmHg ( bayi usia < 1 bulan )Neutrofil muda > 10%LetargiNeutrofil muda/total neutrofil ( I/T ratio ) > 0,2Intoleransi glukosa ( plasma glukosa > 10 mmol/L )Trombositopenia 10 mg/dL atau > 2 SD dari nilai normal

PENATALAKSANAANPrinsip pengobatan sepsis neonatorum adalah mempertahankan metabolisme tubuh dan memperbaiki keadaan umum dengan pemberian cairan intravena termasuk kebutuhan nutrisi. Pilihan obat yang diberikan ialah ampisilin dan gentamisin atau ampisilin dan kloramfenikol, eritromisin atau sefalasporin atau obat lain sesuai hasil tes resistensi.

Dosis antibiotik untuk sepsis neonatorum

Ampisilin 50 mg/kgBB/hari, dibagi 3 atau 4 kali pemberian.Gentamisin 1,5-2,5 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 2 pemberian. Kloramfenikol 25 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 3 atau 4 kali pemberian. Sefalasporin 100 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 2 kali pemberian.Eritromisin 500 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 3 dosis.

KOMPLIKASIKomplikasi sepsis neonatorum antara lain:MeningitisEnterokolitis NekrotikanPada sekitar 60 % keadaan syok septik akan menimbulkan komplikasi acut respiratory distress syndrome (ARDS).Syok SeptikTERIMA KASIH