Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

29
Laporan kasus Anestesi umum PEMBIMBING: dr. H. Sabur Nugraha, Sp. An dr. !u Nurhadiat, Sp. An dr. Ade Nurka!an, Sp. An "ISSN #LEH: Shend$ Noor Prati%i &'('.').*(*+ Andraina Pranathania S &'('.').'-+ /EPANI0E1AAN /LINI/ ILM ANES0ESI 1MAH S A/I0 MM "AE1AH /A1A2 ANG 3A /L0 AS /E"#/0E1AN NI4E1SI0AS 01ISA/0I PE1I#"E 56 3EB1A1I 7 ** MA1E0 *'58

Transcript of Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

Page 1: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 1/29

Laporan kasus

Anestesi umum

PEMBIMBING:

dr. H. Sabur Nugraha, Sp. An

dr. !u Nurhadiat, Sp. An

dr. Ade Nurka!an, Sp. An

"ISSN #LEH:

Shend$ Noor Prati%i &'('.').*(*+

Andraina Pranathania S &'('.').'-+

/EPANI0E1AAN /LINI/ ILM ANES0ESI

1MAH SA/I0 MM "AE1AH /A1A2ANG

3A/L0AS /E"#/0E1AN NI4E1SI0AS 01ISA/0I

PE1I#"E 56 3EB1A1I 7 ** MA1E0 *'58

Page 2: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 2/29

BAB I

ILS01ASI /ASS

I"EN0I0AS

 Nama : Ny. Eyos

Umur : 65 tahun

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Alamat : desa kuta karya, kecamatan kuta waluya

tatus !ernikahan : menikah

Agama : "slam

Pendidikan terakhir : #uku : unda

$anggal masuk ruangan : % &aret '()*

 Nomor catatan medis : 5'+%*)

PEME1I/SAAN P1E #PE1ASI

Anamnesis dilakukan Auto dan allo anamnesis !ada tanggal * &aret '()*, !ada jam (+.%(

-"/

• 0eluhan Utama : !englihatan mata sebelah kanan semakin buram dan tidak

 bisa melihat sejak % bulan sebelum masuk rumah

sakit.

• 0eluhan $ambahan : mata sebelah kanan silau jika terjkena cahaya

• 1iwayat Penyakit sekarang :

Pasien datang ke Poli mata 1U# 0arawang dengan keluhan !englihatan mata

kanan semakin buram dan tidak bisa melihat sejak % bulan ini. Penglihatan

dirasakan semakin buram sudah dalam % tahun terakhir, teta!i baru dirasakan

tidak bisa melihat sama sekali sudah % bulan ini. Pasien juga mengaku awalnya

 jika terkena cahaya, mata nya terasa silau, dan !andangan nya se!erti berkabut,

kadang juga terasa se!erti !englihtannya ganda. Pasien mengaku mata nya tidak 

 !ernah nyeri, tidak gatal dan tidak merah. Pasien memang sudah memakai

Page 3: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 3/29

kacamata jika untuk melihat dekat, teta!i !asien jarang kontrol ke dokter. $idak 

ada riwayat trauma !ada mata.kanan mau!un kiri.

• 1iwayat !enyakit #ahulu :

Pasien memiliki riwayat hi!ertensi teta!i hanya sesekali berobat dan tidak !ernah

lebih dari )5(23(. Pasien tidak memiliki riwayat #&, Asma, akit jantung, akit

 !aru, sakit ginjal. dan tidak ada riwayat alergi obat4obatan mau!un makanan.

Pasien !ernah o!erasi katarak juga )5 tahun yang lalu !ada mata kiri, teta!i tidak 

ada kom!likasi yang berarti setelah !roses anestesi mau!un !embedahannya.

• 1iwayat Penyakit keluarga :

1iwayat hi!ertensi, diabetes mellitus, asma, alergi makanan dan obat4obatan,

katarak dalam keluarga disangkal oleh !asien.

• 1iwayat 0ebiasaan :

Pasien tidak merokok, dan juga tidak mengkonsumsi alkohol mau!un obat4

obatan terlarang. $idak ada makanan yang menjadi !antangan bagi !asien.

PEME1I/SAAN 3ISI/ 

• 0eadaan umum : tam!ak sakit sedang

• 0esadaran : com!os mentis

•tatus gii : 5( kg $ )5( cm

• $anda 7ital

$ekanan darah : )*(23( mm8g

 Nadi : 9* 2mntuhu : %6,5; <

Perna!asan : )6 2mnt

Status Genera-is

0e!ala : normoce!hali, simetris, de=ormitas 4

&ata : conjungti7a anemis 424, sclera ikterik 424

&ulut : trismus 4/, da!at membuka mulut lebih dari ' jari, oral higiene baik,

  &allam!ati ), tidak memakai gigi !alsu>eher : 0? dan tiroid tidak teraba membesar  

$hora : @antung : @ "4"" regular, &urmur 4/, ?allo! 4/Paru : N 7esikuler 2, wheeing 424, ronki 424

Abdomen : #atar, su!el, he!ar dan lien tidak teraba, nyeri tekan 4/, tim!ani, bising usus /

normal.

Page 4: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 4/29

Ekstremitas : akral hangat 2 , oedema 424

2 424tatus >okalis : mata sebelah kanan 7isus )2B

PEME1I/SAAN PENN9ANG

Pemeriksaan -aboratorium tangga- *' 3ebruari *'58

8asil Nilai normal

8ematologi

Hemog-obin 55, g;d- )',(4)6,( g2dl

>eukosit 6.3(( 2 u> 5(((4)(((( 2 u>

$rombosit %6%.((( 2 u> )5(.(((4**(.((( 2 u>

&asa !erdarahan % menit )4% menit

Masa pembekuan 5* menit %4)) menit

"munologi

8s Ag Non reakti= Non reakti=  

0imia

?lukosa darah sewaktu )(6 mg2dl C)*( mg2dl

Ureum '5,) mg2dl )5,(45(,( mg2dl

0reatinin (,53 mg2dl (,5(4(,3( mg2dl

Pemeriksaan radio-ogi tangga- 5) 3ebruari *'58

Doto thora

− @antung kesan normal, aorta baik 

−<orakan !aru4!aru baik, tidak tam!ak in=iltrate2=ibrosis2kalsi=ikasi

− inus kosto=renikus kanan kiri tajam

− $ulang4tulang dan jaringan lunak, dinding dada baik 

0esan : @antung dan !aru saat ini kesan normal

Persiapan operasi :

Page 5: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 5/29

4 Pasien sudah di konsulkan ke dokter sesialis !enyakit dalam dan konsul anestesi.

4 !asien sudah menandatangani surat iin o!erasi in=ormed consent/ dan dijelaskan mengenai

rencana o!erasi beserta !embiusannya.

Peren!anaan anestesi :

Pada !asien ini direncanakan untuk dilakukan anestesi umum dan dilakukan intubasi oral

menggunakan E$$ non kinking no.+,5

/esimpu-an :

AA ""

Intraoperasi

Status anestesi

o #iagnosa !re o!erasi : katarak senilis hi!ermatur okuli detra

o @enis o!erasi : E0E0 dan ">

o 1encana teknik anestesi : Anestesi Umum

o tatus =isik: AA ""

/eadaan se-ama pembedahan

>ama o!erasi : 5( menit )*.(( F )*.5( -"/

>ama anestesi : 6( menit )%.55 F )*.55 -"/

@enis anestesi : Anestesi Umum dengan teknik intubasi oral , E$$ Non 0inking no +,5

Posisi : u!ine

"n=us : 1inger laktat !ada tangan kiri

&edikasi : &ilo &idaolam/ % mg, Dentanyl 5( mcg, Notrium atracurium bensylate/ '(

mg, Pro!o=ol )(( mg, deamethason 5 mg.

<airan masuk : G *(( cc 1inger >aktat

<airan 0eluar : G l( cc Perdarahan

Monitoring saat operasi

Page 6: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 6/29

Page 7: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 7/29

)*.5( #ilakukan tindakan ekstubasi, !emberian

oksigen murni 9 >2menit

))%2+* 96 2mnt

P' :)(( H

)*. Pemberian oksigen dihentikan ))(263 9' 2mntP' :)(( H

/eadaan akhir pembedahan

$ekanan darah : ))(263 mm8g, Nadi : 9' 2m, aturasi ' : )((H

Penilaian Pemulihan 0esadaran berdasarkan kor Aldrete/) :

Ni-ai * 5 '

/esadaran adar, orientasi baik 

"apat

dibangunkan

$ak da!atdibangunkan

2arna Merah muda

&pink+ tanpa #*,

Sa#* = )* >

Pucat atau

kehitaman !erlu '

agar a' I 3(H

ianosis dengan '

a' teta! C 3(H

Aktiitas * ekstremitas bergerak 

* ekstremitas

bergerak 

$ak ada ekstremitas bergerak 

1espirasi "apat napas

da-am

Batuk 

 Na!as dangkalesak na!as

A!nu atauobstruksi

/ardioasku-ar 0ekanan darah

berubah *' >

erubah '(4%( H erubah I 5( H

$otal J 9 Pasien teta! di!antau di ruang !emulihan

Page 8: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 8/29

BAB II

0IN9AAN PS0A/A

/A0A1A/ 

"e?inisi

0atarak adalah kelainan !ada lensa beru!a kekeruhan lensa yang menyebabkan tajam

 !englihatan !enderita berkurang. 0ata katarak berasal dari Kunani “katarraktes”, atau dalam

 bahasa "nggris <ataract/ dan >atin <ataracta/ yang berarti air terjun, karena !ada awalnya

katarak di!ikirkan sebagai cairan yang mengalir dari otak ke de!an lensa.

0atarak adalah setia! keadaan kekeruhan o!asitas/ !ada lensa yang tidak da!at

menggambarkan obyek dengan jelas di retina, yang da!at terjadi akibat hidrasi !enambahan

cairan/ lensa, denaturasi !rotein lensa atau kedua4duanya.

?ambar :Perbandingan lensa normal

dengan lensa yang terkena katarak 

Etio-ogi

a Penyebab !aling banyak adalah akibat !roses lanjut usia2 degenerasi, yang mengakibatkan

lensa mata menjadi keras dan keruh.

b #i!erce!at oleh =aktor lingkungan, se!erti merokok, sinar ultra7iolet, alkohol, kurang

7itamin E,radang menahun dalam bola mata, !olusi asa! motor2!abrik karena mengandung

timbal.! <edera mata, misalnya !ukulan keras, tusukan benda, !anas yang tinggi, bahan kimia yang

merusak lensa.

d Peradangan2in=eksi !ada saat hamil, !enyakit yang diturunkan.

e Penyakit in=eksi tertentu dan !enyakit metabolik misalnya diabetes mellitus.

?  bat4obat tertentu misalnya kortikosteroid, klorokuin, klor!romain, ergotamine,

 !ilokar!in/

Page 9: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 9/29

Pato?isio-ogi

Patogenesis katarak belum se!enuhnya dimengerti. -alau!un demikian, !ada lensa

katarak secara karakteristik terda!at agregat4agregat !rotein yang menghamburkan berkas cahaya

dan mengurangi trans!araninya. Perubahan !rotein lainnya akan mengakibatkan !erubahan warna

lensa menjadi kuning atau coklat. $emuan tambahan mungkin beru!a 7esikel di antara serat4serat

lensa atau migrasi sel e!itel dan !embesaran sel4sel e!itel yang menyim!ang. ejumlah =aktor 

yang diduga turut ber!eran dalam terbentuknya katarak, antara lain kerusakan oksidati= dari

 !roses radikal bebas/, sinar ultra7iolet dan malnutrisi.

ecara umum ada dua !roses !atogenesis katarak, yaitu :

). 8idrasi

$erjadi !enimbunan kom!osisi ionik !ada korteks lensa dan !enimbunan cairan di antara

celah4celah serabut lensa

'. klerosis

erabut4serabut lensa yang terbentuk lebih dahulu akan terdorong ke arah tengah sehingga

 bagian tengah menjadi lebih !adat yang disebut nucleus/, mengalami dehidrasi serta

 !enimbunan kalsium dan !igmen

/-asi?ikasi

0atarak da!at diklasi=ikasikan menurut bebera!a as!ek, yaitu :

). erdasarkan usia :

a. 0atarak kongenital terlihat !ada usia dibawah ) tahun /

 b. 0atarak ju7enil terlihat sesudah usia ) tahun /

c. 0atarak senile setelah usia 5( tahun /

'. &enurut lokasi kekeruhan lensa :

  a. Nuklear 

  b. 0ortikal

  c. ubka!sular !osterior2anterior/ jarang

%. &enurut derajat kekeruhan lensa :

a. "nsi!ien

 b. "matur c. &atur  

Page 10: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 10/29

d. 8i!ermatur 

*. &enurut kece!atan !erkembangannya :

a. tationary

 b. Progressi7e

5. &enurut etiologi :

a. 0atarak !rimer 

 b. 0atarak sekunder 

/atarak Berdasarkan sia

a. /atarak /ongenita-

0atarak 0ongenital katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi

 berusia kurang dari ) tahun. 0ekeruhan sebagian !ada lensa yang sudah dida!atkan !ada waktu

lahir umumnya tidak meluas dan jarang sekali mengakibatkan keruhnya seluruh lensa. >etak 

kekeruhan tergantung !ada saat mana terjadi gangguan !ada kehidu!an janin.

b. /atarak 9ueni-

0atarak ju7enil adalah katarak yang lunak dan terda!at !ada orang muda, yang mulai

terbentuknya !ada usia lebih dari ) tahun dan kurang dari 5( tahun. &eru!akan katarak yang

terjadi !ada anak4anak sesudah lahir yaitu kekeruhan lensa yang terjadi !ada saat masih terjadi

 !erkembangan serat4serat lensa sehingga biasanya konsistensinya lembek se!erti bubur dan

disebut sebagai so=t cataract. iasanya katarak ju7enil meru!akan bagian dari suatu gejala

 !enyakit keturunan lain. Pembedahan dilakukan bila kataraknya di!erkirakan akan menimbulkan

amblio!ia.

$indakan untuk mem!erbaiki tajam !englihatan ialah !embedahan. Pembedahan dilakukan

 bila tajam !englihatan seduah mengganggu !ekerjaan sehari4hari. 8asil tindakan !embedahan

sangat bergantung !ada usia !enderita, bentuk katarak a!akah mengenai seluruh lensa atau

sebagian lensa a!akah disertai kelainan lain !ada saat timbulnya katarak, makin lama lensa

menutu!i media !englihatan menambah kemungkinan amblio!ia.

!. /atarak Seni-

0atarak senil adalah semua kekeruhan lensa yang terda!at !ada usia lanjut, yaitu usia di atas

5( tahun kadang4kadang !ada usia *( tahun. Perubahan yang tam!ak ialah bertambah tebalnya

Page 11: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 11/29

nukleus dengan berkembangnya la!isan korteks lensa. ecara klinis, !roses ketuaan lensa sudah

tam!ak sejak terjadi !engurangan kekuatan akomodasi lensa akibat mulai terjadinya sklerosis

lensa yang timbul !ada usia dekade * dalam bentuk keluhan !resbio!ia.

0abe- 5. Perbedaan Stadium /atarak Seni-is

Insipien Imatur Matur Hipermatur

4isus 626 L 626 F )26(/ LL )2%((4)2B/ LL )2%((4)2B/

/ekeruhan 1ingan ebagian eluruh &asi=  

@airan Lensa  Normal ertambah Normal erkurang

Iris  Normal $erdorong Normal $remulans

Bi-ik Mata "epan  Normal #angkal Normal #alam

Sudut Bi-ik Mata  Normal em!it Normal $erbuka

Shado% 0est  Negati= Positi= Negati= Pseudo!ositi= 

Pen$u-it 4 ?laukoma 4 U7eitis ?laukoma

/atarak Berdasarkan Etio-ogi

a. /atarak Primer

0atarak !rimer meru!akan katarak yang terjadi karena !roses !enuaan atau degenerasi,

 bukan karena !enyebab yang lain, se!erti !enyakit sistemik atau metabolik, traumatik, toksik,

radiasi dan kelainan kongenital.

b. /atarak Sekunder

5. /atarak Metabo-ik 

Page 12: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 12/29

0atarak metabolik atau disebut juga katarak akibat !enyakit sistemik, terjadi bilateral

karena berbagai gangguan sistemik berikut ini : diabetes melitus, hi!okalsemia oleh sebab

a!a!un/, de=isiensi gii.

*. /atarak 0raumatik 

0atarak traumatik !aling sering disebabkan oleh trauma benda asing !ada lensa atau

trauma tum!ul !ada bola mata. Peluru sena!an angin dan !etasan meru!akan !enyebab yang

sering !enyebab lain yang lebih jarang adalah anak !anah, batu, kontusio, !ajanan berlebih

terhada! !anas  glassblower’s cataract /, dan radiasi !engion.

(. /atarak /omp-ikata

Penyakit intraokular atau !enyakit di bagian tubuh yang lain da!at menimbulkan katarak 

kom!likata. Penyakit intraokular yang sering menyebabkan kekeruhan !ada lensa ialah

iridosiklitis, glukoma, ablasi retina, mio!ia tinggi dan lain4lain. 0atarak4katarak ini biasanya

unilateral.

8. /atarak 0oksik 

0atarak toksik atau disebut juga katarak terinduksi obat, se!erti obat kortikosteroid

sistemik atau!un to!ikal yang diberikan dalam waktu lama, ergot, na=talein, dinitro=enol,

tri!aranol, antikolinesterase, klor!romain, miotik, busul=an. bat4obat tersebut da!at

menyebabkan terjadinya kekeruhan lensa.

. /atarak Ikutan &membran sekunder+

0atarak ikutan meru!akan kekeruhan ka!sul !osterior yang terjadi setelah ekstraksi

katarak ekstraka!sular akibat terbentuknya jaringan =ibrosis !ada sisa lensa yang tertinggal, !aling

ce!at keadaan ini terlihat sesudah ' hari !asca ekstraksi ektraka!sular.

Gea-a /-inis

0atarak berkembang secara !erlahan dan tidak menimbulkan nyeri disertai gangguan

 !englihatan yang muncul secara bertaha!.

a/ Penglihatan kabur dan berkabut

 b/ Doto=obia

c/ Penglihatan ganda

d/ 0esulitan melihat di waktu malam

e/ ering berganti kacamata

Page 13: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 13/29

=/ Perlu !enerangan lebih terang untuk membaca

g/ e!erti ada titik gela! dide!an mata

?ambar . Perbedaan mata sehat dengan mata katarak 

 

"iagnosis

#iagnosis katarak da!at ditegakkan berdasarkan

anamnesis dan !emeriksaan o=talmologi.

a. Anamnesis

Pada anamnesis dida!atkan adanya keluhan yang meru!akan gejala utama yaitu :

Penglihatan yang berangsur4angsur memburuk atau berkurang dalam bebera!a bulan atau tahun

meru!akan gejala utama. Penurunan ketajaman !englihatan secara !rogresi= gejala utama

katarak/. &ata tidak merasa sakit, gatal atau merah. ?ambaran umum gejala katarak yang lain,

yaitu : berkabut, berasa!, !englihatan tertutu! =ilm. Perubahan daya lihat warna. ?angguan

mengendarai kendaraan !ada malam hari, lam!u besar sangat menyilaukan mata. >am!u dan

matahari sangat mengganggu karena silau. ering meminta ganti rese! kacamata. Penglihatan

ganda. &enjadi baik untuk melihat dekat !ada !asien rabun dekat hi!ermetro!ia/.

 b. Pemeriksaan o=talmologi

4 Pemeriksaan 7isus atau ketajaman !englihatan4 &elihat lensa melalui senter tangan, kaca !embesar.

#engan !enyinaran miring *5o  dari !oros mata/ da!at dinilai kekeruhan lensa dengan

mengamati lebar !inggir iris !ada lensa yang keruh iris shadow/. ila letak bayangan jauh

dan besar berarti kataraknya imatur, sedang bayangan kecil dan dekat dengan !u!il terjadi

 !ada katarak matur.4 lit lam!

Pemeriksaan dengan menggunakan slit lam! tidak hanya ditujukan untuk melihat adanya

kekeruhan !ada lensa, teta!i juga untuk melihat struktur okular yang lain se!erti konjungti7a,

kornea, iris dan segmen anterior lainnya.

4 Pemeriksaan o=talmosko!, sebaiknya dengan !u!il berdilatasi.

Pemeriksaan ini harus dilakukan terutama !ada katarak imatur dimana kita harus meluhat

keadaan =undus.

Pembedahan /atarak Seni-

Page 14: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 14/29

Pengobatan !ada katarak adalah !embedahan. Untuk menentukan waktu ka!an katarak da!at

dibedah ditentukan oleh keadaan tajam !englihatan dan bukan oleh hasil !emeriksaan.

Pembedahan dilakukan jika !enderita tidak da!at melihat dengan baik dengan bantuan kacamata

untuk melakukan kegiatan sehari4hari. ebera!a !enderita mungkin merasa !englihatannya lebih

 baik hanya dengan mengganti kacamatanya atau menggunakan kacamata bi=okus yang lebih kuat.

@ika katarak tidak mengganggu biasanya tidak !erlu dilakukan !embedahan.

#igunakan nama insi!ien, imatur, dan hi!ermatur didasarkan atas kemungkinan terjadinya

 !enyulit yang da!at terjadi. ila !ada stadium imatur terjadi glaukoma maka sece!atnya

dilakukan !engeluaran lensa walau!un kekeruhan lensa belum total. #emikian !ula !ada katarak 

matur dimana bila masuk ke dalam stadium lanjut hi!ermatur maka !enyulit mungkin akan

tambah berat dan sebaiknya !ada stadium matur sudah dilakukan tindakan !embedahan.

Ekstraksi lensa sebenarnya suatu tindakan yang sederhana, namun resikonya berat. 0esalahan

 !ada tindakan !embedahan atau terjadinya in=eksi akan mengakibatkan hilangnya !englihatan

tan!a da!at di!erbaiki lagi. Pembedahan biasanya dengan anestesi lokal. 8anya !ada anak kecil,

orang4orang yang tidak tenang, neurosis atau takut dilakukan dalam narkosa umum.

Pembedahan katarak senil dikenal ' bentuk yaitu :

).  Intracapsular Cataract Extraction "<<E/ atau ekstraksi intraka!sular.

Ekstraksi katarak intraka!sular meru!akan tindakan umum !ada katarak senil karena

 bersamaan dengan !roses degenerasi lensa juga terjadi degenerasi onula Minn sehingga

dengan memutuskan onula ini dengan menarik lensa, maka lensa da!at keluar bersama4sama

dengan ka!sul lensa.

'.  Extracapsular Cataract Extraction E<<E/ atau ekstraksi ekstraka!sular.

0atarak ekstraksi ekstraka!sular dilakukan dengan merobek ka!sul anterior lensa dan

mengeluarkan lensa dan korteks lensa. #ilakukan !ada katarak senil bila tidak mungkin

dilakukan intraka!sular misal !ada keadaan terda!atnya banyak sinekia !osterior bekas suatu

u7eitis sehingga bila ka!sul ditarik akan mengkibatkan !enarikan ke!ada iris yang akan

menimbulkan !erdarahan.

Ekstraka!sular sering dianjurkan !ada katarak dengan mio!ia tinggi untuk mencegah

mengalirnya badan kaca yang cair keluar, dengan meninggalkan ka!sul !osterior untuk 

Page 15: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 15/29

menahannya. Pada saat ini ekstraka!sular lebih dianjurkan !ada katarak senil untuk mencegah

degenerasi makula !asca bedah.

<ara lain mengeluarkan lensa yang keruh adalah yang keruh adalah dengan

 Phacoemulsification, yaitu dengan terlebih dahulu menghancurkan masa lensa dengan

gelombang suara =rekuensi tinggi *(.((( &8/, dan masa lensa yang sudah se!erti bubur 

dihisa! melalui sayatan yang lebarnya cuku! %.' mm. Untuk memasukkan lensa intraokular 

yang da!at dili!at =oldable ">/ lubang sayatan tidak selebar sayatan !ada ekstraksi katarak 

ekstraka!sulat. 0euntungan bedah dengan sayatan kecil ini adalah !enyembuhan yang lebih

ce!at dan induksi terjadinya astigmatismat akan lebih kecil.

?ambar. Phacoemulsification

0euntungan dari metode ini antara lain:

• "nsisi yang dilakukan kecil, dan tidak di!erlukan benang untuk menjahit karena akan

menutu! sendiri. 8al ini akan mengurangi resiko terjadinya astigmatisma, dan rasa adanya

 benda asing yang menem!el setelah o!erasi. 8al ini juga akan mencegah !eningkatan

tekanan intraokuli selama !embedahan, yang juga mengurangi resiko !erdarahan.

• <e!at menyembuh.

• truktur mata teta! intak, karena insisi yang kecil tidak mem!engaruhi struktur mata.

!erasi katarak sering dilakukan dan biasanya aman. etelah !embedahan sering sekali

terjadi in=eksi atau !erdarahan !ada mata yang bisa menyebabkan gangguan !englihatan yang

Page 16: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 16/29

serius. Untuk mencegah in=eksi, mengurangi !erdarahan, atau mem!erce!at !enyembuhan,

 bebera!a minggu setelah !embedahan diberikan tetes mata atau sale!. Untuk menghindari

mata dari cedera, !asien sebaiknya menggunakan kacamata atau !elindung mata yang terbuat

dari logam sam!ai luka !embedahan benar4benar sembuh.

Persia!an bedah katarak 

#ilakukan !emeriksaan tajam !englihatan, Uji Anel, $onometri dari ada atau tidak adanya

in=eksi di sekitar mata.

Pemeriksaan keadaan umum !enderita sebaiknya sudah terkontrol gula darah, tekanan darah

selain !enderita sudah di!eriksa !aru untuk mencegah kemungkinan batuk !ada saat !embedahan

atau !asca bedah.

$E0N"0 ANE$E" UN$U0 PE1A" 0A$A1A0 

a. Anestesi Umum

Anestesi umum lebih di!ilih untuk !asien anak kecil, remaja serta !asien dengan demensia,

retardasi mental, batuk yang tidak terkontrol, atau tremor !ada ke!ala.

E7aluasi !reo!erati7e diantaranya adalah dokter bedah harus menilai status intelektual dan

 !sikologis !asien se!erti menilai =isik !asien untuk memilih metode anestesi yang sesuai.

 b. Anestesi >okal

− 1etrobulbar Anestesi : #engan atau tan!a anestesi regional ner7us ""

− Peribulbar Anestesi :#engan tem!at injeksi tunggal atau multi!le menggunakan jarum

 !endek, secara teori menghilangkan kom!likasi terhada! trauma ner7us "" dan e=ek

sam!ing terhada! sara= !usat karena injeksi intradural

c. Anestesi $o!ikal

Page 17: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 17/29

Anestesi to!ical telah dikembangkan dengan insisi kornea jernih <lear <orneal "nsisious/ dan

meletakan "> untuk o!erasi katarak.bat anestesi yang digunakan dengan atau tan!a sedasi

intra7ena. Anestesi to!ical sering menggunakan lidokain intracranial.

/omp-ikasi

?laucoma dikatakan sebagai kom!likasi katarak. ?laucoma ini da!at timbul akibat

intumesenensi atau !embengkakan lensa.

0om!likasi !erasi terbagi menjadi dua, yaitu :

a. "ntra o!erati= 

)/ 0erusakan endotel kornea

'/ 1u!tur ka!sula !osterior.

%/ Prola!s 7itreous dan hilangnya 7itreous.

*/ 8y!haema.

5/ Pendaran ek!ulsi=.

6/ #islokasi nucleus ke 7itreous

 b. Post o!erati= 

)/ <e!at : Edema kornea., 0ebocoran luka., Prola!s iris, ilik anterior dangkal

atau datar., 8y!haema., glaukoma., Endo=talmitis., "> ber!indah tem!at, tidak

ditengah lagi.

'/ >ambat. : 0ekeruhan ka!sul !osterior., <ystoid macular edema, ?laukoma.,

ullous kerato!athy., U7eitis glaukoma hy!haema U?8/ syndrome.

Page 18: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 18/29

BAB III

ANALISA /ASS

eorang !asien !erem!uan usia 65 tahun datang ke !oli mata 1U# 0arawang !ada

tanggal '% @anuari '()* dengan kesadaran com!os mentis, keadaan umum tam!ak sakit ringan,

mengeluh !englihatan mata kanan semakin buram dan tidak bisa melihat sejak % bulan terakhir 

ini. $anda 7ital beru!a tekanan darah agak sedikit meningkat, suhu dan nadi dalam batas normal.

Pada !emeriksaan =isik dida!atkan status generalis dalam batas normal sedangkan !ada status

lokalis mata dida!atkan 7isus mata kanan )2B Pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan

kelainan.

#ari !oli mata, !asien dianjurkan untuk menjalani o!erasi E0E0 dan ">, !asien

 bersedia menandatangani surat iin o!erasi dan eminta untuk di bius umum. etelah dikonsulkan

ke!ada dokter s!esialis !enyakit dalam dan s!esialis anestesi, o!erasi tersebut disetujui untuk 

dilaksanakan !ada tanggal * maret '()*. 0esim!ulan status =isik !asien yang dida!atkan dari

anamnesis, !emeriksaan =isik dan !emeriksaan !enunjang adalah AA "".

!erasi dilakukan !ada tanggal * maret '()* !ukul )*.(( sedangkan anestesi dimulai

 !ada !ukul )%.55 anestesi diawali dengan memberikan obat medikasi &ilo % mg selanjutnya

diberikan obat medikasi yaitu Dentanyl 5( mcg, !ro!o=ol )(( mg, dan notrium '( mg dan

deamethasone 5 mg serta diberikan anestesi inhalasi beru!a cam!uran N'( ' l2 menit O ' '

l2m serta iso=lurane ' 7olH. Anesthesia dilakukan secara umum dengan suntikan secara intra

7ena dan inhalasi sesuai indikasinya

Page 19: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 19/29

Page 20: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 20/29

"ndikasi dilakukannya intubasi oral !ada !asien ini adalah untuk menjaga jalan na=as

yang bebas dalam keadaan4keadaan yang sulit, misalnya !ada o!erasi di daerah ke!ala, dan atas

 !ermintaan !asien, juga karena !asien tidak koo!erati=.

Pemberian @airan

  /ebutuhan !airan basa- &BB ' kg+

* )( kg J *(

' )( kg J '(

) %( kg J %(

)' m-;am

  E2L &Estimation %ater -oss+ ; /ebutuhan !airan intraoperasi &operasi sedang+

6 5( kg J ('' m-;am

  /ebutuhan !airan saat puasa dari &C am+

9 3( ml2jam J +'( ml

#i ruangan sudah diberi cairan 5(( ml

@adi kebutuhan cairan !uasa sekarang J +'( F 5(( J **' m-

• Pemberian !airan:

4 Pada jam !ertama o!erasi

: 0ebutuhan basal kebutuhan intrao!erasi 5(H kebutuhan cairan !uasa

: 3( %(( ))( J 5(( ml

4 Pada jam kedua o!erasi

: 0ebutuhan basal kebutuhan intrao!erasi '5H kebutuhan cairan !uasa

: 3( %(( 55 J **5 ml

Page 21: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 21/29

4 Pada jam ketiga o!erasi

: 0ebutuhan basal kebutuhan intrao!erasi '5H kebutuhan cairan !uasa

: 3( %(( 55 J **5 ml

4 Pada jam keem!at o!erasi

: 0ebutuhan basal kebutuhan intrao!erasi

: 3( %(( J %3( ml

 

/ebutuhan !airan se-ama operasi : &' menit+

526 @am " J526 5(( J 85 m-

@airan $ang masuk se-ama operasi &8' menit+

G *(( cc 1inger >aktat

A--o%ed B-ood Loss

@umlah cairan keluar 

J G)( ml maka tidak !erlu dilakukan trans=usi darah

0ebutuhan cairan selama o!erasi cairan yang harus diberikan sebagai !engganti

 !erdarahan J *)6 ml )( ml J 8* m-.

<airan yang harus diganti di ruang !emulihan

J *'6 ml F *(( ml J * m-

Page 22: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 22/29

/ESIMPLAN

Pasien, !erem!uan usia 65 tahun datang ke !oli mata 1U# 0arawang dengan keluhan

 !englihatan buram !ada mata kanan dan menjadi tidak bisa melihat. elain itu s juga awalnya

sering merasa !andangan menjadi berkabut dan silau jika melihat cahaya. &enurut dokter mata,

dan juga setelah melakukan konsultasi ke!ada dokter !enyakit dalam dan juga anestesi, rencana

o!erasi !ada tanggal * maret '(l* disetujui. Anestesi yang digunakan adalah anestesi umum

dengan intubasi oral, berlangsung selama 6( menit. edangkan, o!erasi E0E0 dan ">

 berlangsung selama 5( menit. 0eadaan !asien !asca anestesi dan o!erasi baik, aldrete skor 

menunjukkan angka 9. 1encana tera!i !ost o!erati= yang diberikan oleh dokter mata adalah

ci!ro=loacin, !rednisolon.

Page 23: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 23/29

"A30A1 PS0A/A

). "lyas,idharta. atarak !ensa "ata eruh. ?losari ino!sis. <erakan 0edua. alai

Penerbitan D0U". @akarta. '((+.

'. "lyas, idharta &ailangkay $aim, 8ilman aman,1aman imarmata,&onang

-idodo,Purbo.  Ilmu Pen#akit "ata untuk dokter umum dan mahasiswa

kedokteran. Edisi kedua. agung eto. @akarto. '(('.

%. "lyas, idharta. Ilmu Pen#akit "ata. Edisi ketiga. alai Penerbitan D0U". @akarta.

'((6.

*. aughan, #aniel Asbury, $aylor 1iordan4E7a, Paul. Oftalmologi $mum. Edisi )+.

E?<. @akarta. '((9.

5. "lyas, idharta, dkk.  Ilmu Pen#akit "ata untuk Dokter $mum dan "ahasiswa

 edokteran. Perhim!unan #okter !esialis &ata "ndonesia. Penerbit : agung

eto. @akarta. '(('.

6. l7er @, <assidy >. Opthalmolog# at % &lance. 8ongkong : NP est4set

$y!esetter >imited. '((5. !%643.

+. National "nstitute o= 8ealth '((%/ @N< "" e!ress : $he +th re!ort o= the @oint

 National <ommite on Pre7ention. #etection, E7aluation, AN# $reatment o= 8igh

lood Pressure.

9. eckett N, Peters 1, Dletcher AE, taessen @A, >iu >, #umatrsacu #, et al.

$reatment o= hy!ertension in Patient 9( years o= age or older. N Engl @ &ed '((9

%53: l99+439.

Page 24: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 24/29

P">"8AN <A1A ANE$E"A

". ebagian besar o!erasi dilakukan dengan anestesi umum, lainnya dengan anestesia regional

atau lokal. !erasi sekitar ke!ala, leher, intra4torakal, intra4abdominal !aling baik dilakukan

dengan anestesia umum endotrakea. #engan cara terakhir ini jalan na=as da!at bertahan bebas

terus dan kalau !erlu na=as da!at dikendalikan

"". Daktor yang mem!engaruhi !ilihan cara anestesia. Pilihan cara anestesia harus selalu terlebih

dahulu mementingkan segi4segi keamanan dan kenyamanan !asien.

A. Umur 

). Pada bayi dan anak !aling baik dengan anestesia umum

'. Pada orang dewasa untuk tindakan lebih singkat dan hanya di!ermukaan dilakukan dengan

anestesia lokal atau umum.

. tatus =isik 

). 1iwayat !enyakit dan anestesia terdahulu.

Penting mengetahui a!akah !asien !ernah menjalani suatu !embedahan dan anestesia.

A!akah ada kom!likasi anestesia dan !asca bedah yang dialami saat itu. Pertanyaan !enting

tentang riwayat !enyakit terutama diarahkan !ada ada tidaknya gejala !enyakit kardiores!irasi,

kebiasaan merokok, meminum alkohol dan obat4obat. 8arus berhati4hati dengan !emakaian obat

 !elum!uh otot non de!olarisasi bila dida!ati atau dicurigai adanya !enyakit neuromuskuler,

antara lain !oliomielitis dan miastenia gra7is. ebaiknya tindakan analgesia regional dicegah

untuk !asien dengan neuro!ati diabetes karena mungkin da!at mem!erburuuk gejala yang sudah

ada. #emikian juga dengan !asien dalam tera!i antikoagulansia karena mungkin da!at terjadi

 !erdarahan subaraknoid.

'. ?angguan =ungsi kardiores!irasi berat

Page 25: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 25/29

Page 26: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 26/29

8. Pendidikan : di 1U !endidikan, untuk !emebelajaran sebaiknya !ilihan adalah anestesia

umum atau bila dengan analgesia s!inal2regional berikan sedasi yang cuku!.

Page 27: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 27/29

&ANA@E&EN PE1"PE1A$"D PEN#E1"$A 8"PE1$EN"

Penilaian !reo!erati= !enderita F !enderita hi!ertensi esensial yang akan menjalani !rosedur 

 !embedahan, harus mencangku! * hal dasar yang harus dicari:

−  jenis !endekatan medikal yang ditera!kan dalam tera!i hi!ertensinya

Penggunaan diuretika yang rutin da!at meningkatkan resiko hi!okalemia dan

hi!omagnesia yang da!at meningkatkan risisko terjadinya aritmia

−  !enilaian ada tidaknya kerusakan atau kom!likasi target organ yang telah terjadi

Adanya >8 menyebabkan meningkatnya resiko iskemi miokardial akibat

ketidakseimbangan antara su!lai dengan kebutuhan oksigen. Adanya gagal ginjal kronisharus mem!erhatikan !eningkatan 7olume !lasma. Adanya kom!likasi !ada

serebro7askuler misalnya stroke.

−  !enialian yang akurat tentang status 7olume dan cairan tubuh !enderita

8al ini menyangkut a!akah status hidrasi yan dinilai meru!akan suatu keadaan yang

sebenernya atau suatu relati= hi!o7olemi

−  !enentuan kelayakan !enderita untuk dilakukan teknik hi!otensi, untuk !rosedur 

 !embedahan yang memerlkan teknik hi!otensi

PE1$"&AN?AN ANE$E" PA#A PA"EN 8"PE1$EN"

am!ai saat ini belum ada !rotokol untuk !enentuan tekanan darah bera!a sebaiknya

yang !aling tinggi yang sudah tidak bisa ditoleransi untuk dilakukannya !enundaan anestesi dan

o!erasi, tergantung dari kemam!uan o!erator !embedahan mau!un anestesi nya. Namun banyak 

literatur yang menyatakan bahwa tekanan darah diastolik ll( atau ll5 meru!akan cut4o== !oint

untuk mengambil ke!utusan !enundaan anestesi atau o!erasi kecuali o!erasi emergensi. $ekanan

darah diastolik dijadikan tolak ukur karena !eningkatan tekanan darah sistolik akan meningkat

sesuai !ertambhan umur, dimana !erubahan ini lebih diangga! sebagai !erubahan =isiologis

Page 28: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 28/29

dibandingkan !atologik. $a!i beber!a ahli juga menyatakan jika !enangan hi!ertensi dari

 !eningkatan tekanan darah sistolik nya juga mem!engaruhi resiko terjadinya !enyakit

serebro7askuler.

&enurut A8A acuan bahwa tekanan darah sistolik l9( mm8g dan atau tekanan darah

diastolik nya ll( mmhg sebaiknya dikontrol sebelum dilakukannya o!erasi terkecuali o!erasi

yang bersi=at emergensi. Pada keadaaan o!erasi yang bersi=at urgensi, tekana darah da!at

dikontrol dalam bebera!a menit sam!ai bebera!a jam dengan !emberian obat hi!ertensi yang

 bersi=at ra!id acting.

&enunda o!erasi yang hanya untuk mengontrol tekanan darah mungkin tidak di!erlukan

lagi !ada !sien dengan kasus hi!erstensi ringan atau sedang, namun !erlu !engawasan ketat

untuk menjaga kestabilan hemodinamik, karena e=ek ketidakstabilan hemodinamik memunyai

e=ek yang lebih !enting dari!ada hi!ertensinya sendiri. Penundaan o!erasi dilakukan jika telah

terjadi kerusakan organ target untuk e7aluasi lebih lanjut. Pasien hi!ertensi !reo!erati= yang

sudah dikontrol tekanan darahnya dengan baik akan lebih mem!unyai hemodinamik yang stabil

dibandingkan yang tekanan darahnya tidak terkontrol dengan baik.

8i!ertensi cenderung mem!unyai res!on tekanan darah yang berlebihan !ada !eriode

 !eri o!erati= yaitu =ase saat anestesi dan !osto!erasi. <ontoh yang sering terjadi adalah hi!ertensi

akibat laringosko! dan res!on hi!otensi akibat !emeliharaan anestesi.

8"PE1$EN" "N$1APE1A$"D

ecara keseluruhan tujuan anestesi untuk !asien dengan hi!ertensi adalah menjaga

kestabilan tekanan darah !asien. Pasien batas akhir hi!ertensi da!at diobati se!erti !asien dengan

tekanan darah normal. Pada a!sien usia lanjut atau !asien dengan hi!ertensi tidak terkontrol telah

terjadi !erubahan autoregulasi aliran darah serebral dimana tekanan darah yang tinggi

mem!ertahankan aliran darah otak yang memadai. Pada sebagian besar !asien dengan hi!ertensiyang lama harus di!ikirkan kemungknan terjadinya !enyakit arteri koroner dan hi!ertro=i

 jantung, sehingga !eningkatan tekanan darah yang berlebihan da!at dihindari. $ekana darah

arteri umumnya harus dijaga dalam l(4'(H dari tingkat ra oerasi. @ika hi!ertensi terjadi sebelum

oerasi, dimana tekanan darah lebih dari l9(2l'( mm8g, maka tekanan darah arteri harus

di!ertahankan dalam batas normal, yaitu l5(4l*(23(49( mm8g. Pemilihan obat antihiertensi

Page 29: Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

8/16/2019 Laoran Kasus GA (Shendy Vina)

http://slidepdf.com/reader/full/laoran-kasus-ga-shendy-vina 29/29

tergantung dari berat, akut, kronik, !enyebab hiertensi, =ungsi baseline 7entrikel, heart rate dan

ada tidaknya !enyakit bronkos!astik ulmoner dan tergantung tujuan !engobatan atau e=ek yang

diinginkan.

&ANA@E&EN P$ PE1A$"D PA"EN 8"PE1$EN"

8i!ertensi yang terjadi !ada !eriode asca o!erasi serin terjadi !ada !asien yang

mengalami hi!ertensi esensial. 8i!ertensi da!at meningkatkan kebutuhan oksigen miokard

sehingga ber!otensi menyebabkan iskemi miokard, disaritmia jantung dan <8D dan juga bisa

menyebakan stroke atau !erdarahan berulang luka o!erasi akibat terjadinyadisru!si 7askuler dan

da!at berkontribusi menyebabkan hematoma !ada daerah luka o!ersai sehingga menghambat

 !enyembuhan luka o!erasi. Penyebab terjadinya hi!ertensi !ascao!erasi banyak =aktor selain

dari hi!ertensi esensial juga bisa karena gangguan sistem res!irasi, nyeri, o7eload cairan atau

distensi dari kandung kemih. ebelum memberikan obat antihi!ertensi, atasi dahulu !enyebab

sekundernya. Pemberian obat hi!ertensi meski!un !asca !embedahan orang yang menglami

hi!ertensi, teta! diberikan. Pemilihan obat secara intra7ena lebih dianjurkan setelah ost o!erati=,

 beta blocker juga da!at di!ertimbangkan jika terjadi !eningkatan tekanan darah dan juga heart

rate