All About Cataract, Vina

78
Mata merupakan bagian dari panca indera yang sangat penting dibanding indera lainnya. Para ahli mengatakan, jalur utama informasi 80 persen melalui mata. Tak ayal lagi, mata seringkali disebut jendela karena bisa menyerap semua yang memantulkan. Fatalnya, cahaya yang masuk justru bisa menjadi faktor penyebab kebutaan. Di Indonesia, jumlah penderita kebutaan akibat katarak selalu bertambah 210.000 orang per tahun, 16 % diantaranya diderita penduduk usia produktif. Berdasar data organisasi kesehatan dunia (WHO), saat ini di seluruh dunia, ada sekitar 135 juta penduduk dunia memiliki penglihatan lemah dan 45 juta orang menderita kebutaan. Dari jumlah itu, 90% diantaranya berada di negara berkembang dan sepertiganya berada di Asia Tenggara. Sementara itu, 1,5 % penduduk Indonesia berada dalam kebutaan. Hal ini merujuk dari hasil Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun 1993-1996 yang dilakukan Departemen Kesehatan di 8 propinsi (Sumatra Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat). Penyebab kebutaan di Indonesia ini, ungkap Prof Dr H Azrul Azwar, MPH, Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat (Binkesmas), Depkes, umumnya disebabkan oleh katarak. Faktor pemicu katarak itu sendiri bisa disebabkan oleh pantulan sinar ultraviolet, kekurangan riboflavin (vitamin B2) dan usia lebih panjang. Cara efektif melindungi mata dari sinar ultraviolet ini bisa dilakukan dengan memakai kaca mata hitam dan topi. “Pokoknya, jangan keluar menentang matahari tanpa pengaman,” cetus Azrul saat melakukan Jumpa Pers sehubungan Peringatan Hari Penglihatan Sedunia pada 10 Oktober 2002 lalu. Dr Farida Sirlan, SPM, Direktur Rumah Sakit Cicendo dalam kesempatan itu ikut juga menambahkan bahwa riboflafin banyak terdapat pada kacang-kacangan, sayuran dan daging. Kekurangan riboflafin, banyak dialami masyarakat pantai yang lebih sering mengkonsumsi makanan laut.

Transcript of All About Cataract, Vina

Page 1: All About Cataract, Vina

Mata merupakan bagian dari panca indera yang sangat penting dibanding indera lainnya. Para ahli

mengatakan, jalur utama informasi 80 persen melalui mata. Tak ayal lagi, mata seringkali disebut

jendela karena bisa menyerap semua yang memantulkan. Fatalnya, cahaya yang masuk justru bisa

menjadi faktor penyebab kebutaan. Di Indonesia, jumlah penderita kebutaan akibat katarak selalu

bertambah 210.000 orang per tahun, 16 % diantaranya diderita penduduk usia produktif.

Berdasar data organisasi kesehatan dunia (WHO), saat ini di seluruh dunia, ada sekitar 135 juta

penduduk dunia memiliki penglihatan lemah dan 45 juta orang menderita kebutaan. Dari jumlah itu,

90% diantaranya berada di negara berkembang dan sepertiganya berada di Asia Tenggara. Sementara

itu, 1,5 % penduduk Indonesia berada dalam kebutaan. Hal ini merujuk dari hasil Survei Kesehatan

Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun 1993-1996 yang dilakukan Departemen Kesehatan di 8

propinsi (Sumatra Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara,

Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat).

Penyebab kebutaan di Indonesia ini, ungkap Prof Dr H Azrul Azwar, MPH, Dirjen Bina Kesehatan

Masyarakat (Binkesmas), Depkes, umumnya disebabkan oleh katarak. Faktor pemicu katarak itu sendiri

bisa disebabkan oleh pantulan sinar ultraviolet, kekurangan riboflavin (vitamin B2) dan usia lebih

panjang. Cara efektif melindungi mata dari sinar ultraviolet ini bisa dilakukan dengan memakai kaca

mata hitam dan topi. “Pokoknya, jangan keluar menentang matahari tanpa pengaman,” cetus Azrul saat

melakukan Jumpa Pers sehubungan Peringatan Hari Penglihatan Sedunia pada 10 Oktober 2002 lalu.

Dr Farida Sirlan, SPM, Direktur Rumah Sakit Cicendo dalam kesempatan itu ikut juga menambahkan

bahwa riboflafin banyak terdapat pada kacang-kacangan, sayuran dan daging. Kekurangan riboflafin,

banyak dialami masyarakat pantai yang lebih sering mengkonsumsi makanan laut. Dampaknya, mereka

mudah terserang penyakit sistemik seperti hipertensi, diabetes melitus dan lain-lain. Apabila terjadi

gangguan metabolisme di tubuh, maka lensa mata yang jernih jadi keruh dan menjadi katarak.

Terus bertambah

Menurut Dr Istiantoro, Ketua Persatuan Dokter Ahli Mata indonesia (Perdami, kebutaan di Indonesia

pada tahun 1982 baru 1,2%, tetapi kebutaan terus naik hingga sepuluh tahun kemudian menjadi 1,5 %.

Padahal, hampir semestinya penduduk Indonesia tidak boleh buta. Mengapa? Karena komitmen ini

seharusnya datang dari diri kita sendiri. Kebutaan lebih dari 1% atau yang sering disebut katarak, ungkap

Istiantoro, tidak dapat ditanggulangi hanya dengan aspek lini atau pertolongan dokter, tapi juga harus

ditangani masyarakat sendiri.

Page 2: All About Cataract, Vina

“Katarak merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah kecuali pada kebutaannya. Itupun baru bisa

efektif bila dilakukan melalui operasi,” jelas speasilis mata ini seraya menguraikan alasannya, “salah satu

gangguan pada mata tersebut pasti akan dialami pada kaum lanjut usia karena katarak tergolong

penyakit degeneratif.”

Insiden kebutaan katarak di Indonesia diperkirakan 1 permil. Sehingga setiap tahun terdapat kira-kira

lebih dari 210.000 penderita katarak baru. Hal ini tidak sebanding dengan kemampuan operasi katarak

setiap tahunnya yang hanya mencapai 80.000 orang. Akibatnya, ada 1.720.000 penderita katarak tidak

ditangani.

Banyaknya penderita katarak yang tidak ditangani ini, ungkap Istiantoro, sebenarnya lebih dikarenakan

tidak adanya uang untuk biaya operasi katarak. Dari 750 orang yang tersebar di seluruh Indonesia, hanya

500 dokter yang aktif dengan kemampuan masing-masing menangani 100 penderita per tahun.

Realitanya, setiap minggu satu dokter hanya menangani dua kali operasi katarak.

Lebih jauh, Azrul mengakui, banyak dari penderita kebutaan di negara berkembang adalah mereka yang

hidup dalam kemiskinan dan merupakan kelompok lemah dan terpinggirkan. Untuk mengantisipasi

semua itu, melalui perogram Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan (JPS-BK), program operasi

katarak diberikan untuk keluarga miskin. Dan salah satu upaya mencegah kebutaan pada anak-anak,

sejak tahun 2001 Depkes telah memberikan vitamin A secara gratis untuk anak-anak usia di bawah lima

tahun dan di atas lima tahun, dua kali dalam setahun, yaitu setiap bulan Februari dan Agustus.

I. PENDAHULUANKatarak berasal dari bahasa Yunani katarrhakies, Inggris cataract dan latin cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua-duanya.Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat mengalami perubahan dalam waktu lamaKatarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata lokal menahun.Katarak merupakan penyebab utama dari kebutaan di Indonesia. Angka kebutaan di Indonesia adalah 1,4 % dan katarak menjadi masalah di masyarakat karena menimbulkan kebutaan.Katarak senilis adalah katarak yang disebabkan oleh proses penuaan.Tugas terpenting tenaga medis adalah memberi informasi yang benar mengenai buta katarak, bahwa buta katarak masih bisa ditanggulangi dengan dilakukan operasi sehingga dapat melihat kembali. Sebagai contoh, deteksi dini, monitoring yang ketat, dan intervensi bedah yang tepat waktu harus diperhatikan dalam manajemen katarak senilis.II. DEFINISIKatarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun.

Page 3: All About Cataract, Vina

III. EPIDEMIOLOGIPada dasarnya katarak adalah suatu penyakit mata yang erat hubungannya dengan mereka yang berusia lanjut, karena itu semakin meningkatnya usia harapan hidup, maka prevalensi katarak akan meningkat.Di Amerika serikat, sedikitnya 300.000 – 400.000 gangguan penglihatan karena katarak, dengan komplikasi dari teknik bedah modern menghasilkan 7000 kasus buta yang ireversibel. Pada penelitian Framingham Eye, tahun 1973 – 1975 ditemukan penderita katarak senilis sebanyak 15,5 % dari 2477 pasien yang diperiksa.Katarak senilis terus merupakan penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di dunia. Sedikitnya 5 – 10 juta pasien memiliki gangguan penglihatan katarak setiap tahunnya dengan metode teknik bedah modern menghasilkan 100.000 – 200.00 buta mata ireversibel.IV. ETIOLOGIPenyebab katarak senilis sampai sekarang tidak diketahui secara pasti.Beberapa studi telah membantu mengidentifikasi faktor-faktor risiko terhadap perkembangan dari katarak senilis. Bermacam-macam hal yang mempengaruhi termasuk kondisi lingkungan, penyakit sistemik, diet, dan umur.West dan Valmadrid mengatakan bahwa katarak yang berhubungan dengan usia adalah sebuah penyakit multifaktorial dengan faktor risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan tipe-tipe katarak yang berbeda. Selanjutnya mereka mengatakan bahwa katarak kortikal dan subkapsular posterior berhubungan erat dengan stres lingkungan seperti paparan sinar ultraviolet, diabetes, dan obat-obat yang diminum. Bagaimanapun katarak nuklear terlihat mempunyai korelasi dengan merokok. Alkohol berhubungan dengan semua jenis katarak.Analisis yang serupa dilengkapi oleh Miglior dan kawan-kawan. Mereka menemukan bahwa katarak kortikal berhubungan dengan adanya diabetes yang lebih 5 tahun dan meningkatnya kadar potasium dan sodium serum. Adanya riwayat pembedahan dengan anestesi umum dan penggunaan obat-obat sedatif berhubungan dengan penurunan risiko katarak kortikal. Katarak subkapsular posterior dihubungkan dengan penggunaan steroid dan diabetes, sedang katarak nuklear mempunyai hubungan yang berarti dengan asupan kalsitonin dan susu.

Penyakit sistemik dan katarak senilis

-          Katarak senilis berhubungan dengan banyak penyakit sistemik, termasuk kolelitiasis, alergi, pneumonia, penyakit koroner dan penyakit jantung insufisiensi, hipotensi, hipertensi, retardasi mental, dan diabetes.-          Hipertensi sistemik telah ditemukan secara berarti meningkatkan risiko katarak subkapsular posterior.-          Jalan lain yang mungkin pada perjalanan dari hipertensi dan glaukoma pada katarak senilis adalah perubahan struktur protein dalam kapsul lensa. Selanjutnya menyebabkan perubahan pada transpor membran dan permeabilitas terhadap ion dan akhirnya akan meningkatkan intra okuler yang menyebabkan perubahan bentuk katarak.

Sinar ultraviolet dan katarak senilis

-          Hubungan sinar ultraviolet dan perkembangan dari katarak senilis telah diuraikan secara menarik. Satu hipotesis menjelaskan bahwa katarak senilis, terutama opasitas dari korteks, mungkin disebabkan oleh dampak suhu terhadap lensa.

Page 4: All About Cataract, Vina

-          Pada binatang percobaan oleh Al-Ghadyan dan Cotlier mendokumentasikan adanya peningkatan suhu. Pada bagian posterior lensa pada kelinci setelah dipaparkan dengan sinar matahari yang disebabkan oleh efek temperatur pada kornea dan peningkatan suhu badan.-          Pada studi yang relevan, orang yang berkediaman di area yang besar terpapar sinar ultraviolet lebih mungkin berkembang katarak senilis dan lebih cepat dibandingkan orang yang berkediaman di tempat yang sedikit terpapar sinar ultraviolet.

Faktor risiko lain :

-          Hal lain yang signifikan berhubungan dengan katarak senilis adalah penambahan usia, jenis kelamin perempuan, kelas sosial, dan miopia. Pekerja yang terpapar dengan radiasi infra merah juga memiliki insiden yang tinggi terhadap perkembangan katarak senilis.-          Meskipun miopia merupakan sebuah faktor risiko, telah terlihat bahwa orang dengan miopia yang telah menggunakan kaca mata setidaknya 20 tahun akan diekstraksi katarak lebih tua dibandingkan emetrop. Secara tidak langsung terdapat efek protektif dari kaca mata terhadap radiasi solar ultraviolet.V. PATOFISIOLOGIMata kita bekerja seperti sebuah kamera. Lensa mata yang terletak di dalam mata (di belakang iris) bertugas memfokuskan cahaya agar membentuk suatu bayangan yang tajam di retina. Retina bekerja seperti film pada sebuah kamera yang berfungsi untuk merekam bentuk bayangan suatu objek dalam bentuk gambar. Gambar tersebut dihantarkan melalui saraf optik menuju otak untuk diterjemahkan menjadi sesuatu yang kita lihat.Lensa mata mempunyai bagian yang disebut pembungkus lensa atau kapsul lensa, korteks lensa yang terletak antara nukleus lensa atau inti lensa dan kapsul lensa. Pada anak dan remaja , nukleus bersifat lembek sedangkan pada orang tua nukleus ini menjadi keras. Katarak dapat mulai dari nukleus, korteks, dan subkapsularis lensa.Patofisiologi katarak senilis merupakan hal yang kompleks dan belum dimengerti penuh. Pada semua kejadian patogenesisnya merupakan multifaktorial yang melibatkan interaksi kompleks antara bermacam – macam proses fisiologis. Sebagai lensa yang tua, ketebalan dan berat bertambah sedangkan daya akomodasinya berkurang. Terdapat lapisan kortikal baru pada pola konsentrisnya, nukleus ditengah akan tertekan dan mengeras yang disebut sklerosis nuklear.Mekanisme multipel mempengaruhi kehilangan transparansi lensa yang progresif. Epitelium lensa yang berubah sebagian perubahan umur terutama penurunan densitas sel epithelial lensa dan penambahan sel serat lensa yang berbeda.Kerusakan oksidasi progresif dari lensa yang sudah tua berkembang menjadi katarak senilis. Beberapa studi menunjukkan peningkatan produk dari oksidasi dan penurunan dari vitamin anti oksidan  dan penurunan dari enzim superoksida dismutase. Penting untuk proses oksidasi pada pembentukan katarak.Katarak senilis dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe utama : katarak nuklear, katarak kortikal, dan katarak subkapsular posterior.VI. GEJALA KLINIKPengambilan anamnesa yang hati–hati sangat penting untuk menggambarkan progresifitas dan kerusakan fungsional dari penglihatan yang disebabkan oleh katarak dan identifikasi penyebab lain  yang mungkin menyebabkan opasitas lensa. Seorang pasien dengan katarak senilis biasanya memiliki riwayat kemunduran penglihatan progresif dan bertahap. Penyimpangan penglihatan yang bervariasi tergantung pada tipe katarak pasien tersebut.

Page 5: All About Cataract, Vina

Penurunan ketajaman penglihatan

Penurunan ketajaman penglihatan adalah keluhan umum pasien dengan katarak senilis. Katarak betul – betul dipertimbangkan secara klinis jika terdapat efek pada ketajaman penglihatan yang berarti. Selanjutnya tipe – tipe yang berbeda dari katarak menghasilkan efek yang berbeda pada ketajaman penglihatan.Sebagai contoh, tingkat ringan dari katarak subkapsular posterior dapat menyebabkan penurunan yang berat ketajaman penglihatan dengan efek pada penglihatan dekat lebih berat dari efek pada gangguan penglihatan jauh yang diperkirakan oleh karena akomadasi miosis. Bagaimanapun katarak  sklerosis nuklear sering disertai dengan penurunan penglihatan jauh dan penglihatan dekat yang bagus. Katarak kortikal umumnya tidak memberi gejala sampai tingkat progresifitas lanjut ketika jari-jari korteks membahayakan axis penglihatan.

Silau

Peningkatan kesilauan adalah keluhan utama lain pada pasien dengan katarak senilis

Pergeseran miopik

Progresifitas dari katarak akan sering meningkatkan kekuatan dioptri lensa terlihat pada tingkat ringan sampai sedang dari miopia. Selanjutnya, pasien – pasien presbiop dilaporkan peningkatan penglihatan dekat dan tidak membutuhkan kacamata baca yang disebut “ second sight “.Khasnya, pergeseran miopik dan second sight tidak terlihat pada katarak kortikal dan subkapsular posterior, lebih lanjut perkembangan kerusakan asimetris lensa miopia menyebabkan gejala anisometropia yang membutuhkan manajemen bedah.

Monookular diplopia

Pada saat perubahan nukleus terpusat pada lapisan paling dalam lensa menyebabkan area refraksi  pada sentral lensa, yang lebih sering jelas terlihat pada reflek merah dengan retinoskopi atau ophtalmoskopi direk. Seperti fenomena yang mengarah kepada diplopia monookular yang tidak dikoreksi dengan kacamata, prisma dan kontak lensa.STADIUM Stadium katarak senilis dapat dijelaskan sebagai berikut :

Katarak insipien

Pada stadium ini kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk gerigi menuju korteks anterior dan posterior (katarak kortikal). Katarak subkapsular posterior, dimana kekeruhan mulai terlihat anterior subkapsular posterior, celah terbentuk antara serat lensa dan korteks jaringan berisi jaringan degeneratif (benda morgagni) pada katarak insipien. Kekeruhan ini dapat menimbulkan poliopia oleh karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. Bentuk ini kadang-kadang menetap dalam waktu yang lama. Pemeriksaan shadow test negatif.

Katarak intumesen

Page 6: All About Cataract, Vina

Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif menyerap air. Masuknya air ke dalam celah lensa mengaakibatkan lensa menjadi bengkak dan besar yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal dibanding dengan keadaan normal. Pencembungan lensa ini akan dapat memberikan penyulit glukoma. Katarak intumesen biasanya terjadi pada katarak yang berjalan cepat dan mengakibatkan miopia lentikuler. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks hingga lensa akan mencembung dan daya biasnya akan bertambah, sehingga memberikan miopisasi. Pada pemeriksan slit lamp terlihat vakuol pada lensa disertai peregangan jarak lamel serat lensa.

Katarak imatur

Kekeruhan belum mengenai seluruh lapisan lensa. Volume lensa bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degeneratif. Pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil sehingga terjadi glaukoma sekunder. Pemeriksaan shadow test positif.

Katarak matur

Pada katarak matur, kekeruhan telah mengenai seluruh massa lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat deposit ion Ca yang menyeluruh. Cairan lensa akan keluar sehingga lensa kembali pada ukuran yang normal. Akan terjadi kekeruhan seluruh lensa yang bila lama akan mengakibatkan kalsifikasi lensa. Bilik mata depan akan berukuran normal kembali. Pemeriksaan shadow test negatif.

Katarak hipermatur

Stadium ini telah mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras atau lembek dan mencair. Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi mengecil, berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan dengan slit lamp terlihat bilik mata dalam dan adanya lipatan kapsul lensa. Bila proses katarak progresif disertai dengan kapsul lensa yang tebal maka korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar, maka korteks akan memperlihatkan bentuk seperti kantong susu disertai dengan nukleus yang terbenam di dalam korteks lensa karena lebih berat. Keadaan ini disebut sebagai katarak morgagni.VII. DIAGNOSISDiagnosa  dari katarak senilis dibuat atas dasar anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan seluruh tubuh terhadap adanya kelainan-kelainan harus dilakukan untuk menyingkirkan penyakit sistemik yang berefek terhadap mata dan perkembangan katarak.

Pemeriksaan mata yang lengkap harus dilakukan yang dimulai dengan ketajaman penglihatan untuk gangguan penglihatan jauh dan dekat. Ketika pasien mengeluh silau, harus diperiksa dikamar dengan cahaya terang.

Pemeriksaan adneksa okular dan struktur intraokular dapat memberikan petunjuk terhadap penyakit pasien dan prognosis penglihatannya. Pemeriksaan yang sangat penting yaitu tes pembelokan sinar yang dapat mendeteksi pupil Marcus Gunn dan defek pupil aferent relatif yang mengindikasikan lesi saraf optik atau keterlibatan difus makula

Page 7: All About Cataract, Vina

Pemeriksaan slit lamp  tidak hanya difokuskan untuk evaluasi opasitas lensa. Tapi dapat juga struktur okular lain( konjungtiva, kornea, iris, bilik mata depan).

-          Ketebalan kornea dan opasitas kornea seperti kornea gutata harus diperiksa hati-hati-          Gambaran lensa harus dicatat secara teliti sebelum dan sesudah pemberian dilator pupil-          Posisi lensa dan integritas dari serat zonular juga dapat diperiksa sebab subluxasi lensa dapat mengidentifikasi adanya trauma mata sebelumnya, kelainan metabolik, atau katarak hipermatur

Kepentingan ofthalmoskopi direk dan indirek dalam evaluasi dari integritas bagian belakang harus dinilai. Masalah pada saraf optik dan retina dapat menilai gangguan penglihatan.

VIII. DIAGNOSIS BANDINGDiagnosis banding dari katarak senilis yaitu katarak traumatik.IX. PENATALAKSANAANTerapi definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Beberapa tahun terakhir bermacam-macam teknik operasi telah dikembangkan dari tulisan teknik kuno sampai teknik terbaru fakoemulsi. Berdasarkan integritas dari capsula posterior lensa, 2 tipe utama bedah lensa adalah intracapsular catarak extraction (ICCE) dan extracapsular cataract extraction ( ECCE).

Ekstraksi katarak intrakapsular

Sebelum adanya instrumen bedah mikro yang lebih modern dan IOL yang baik, ICCE merupakan metode yang lebih disukai untuk pengangkatan katarak. Teknik ini melibatkan mengangkat seluruh lensa termasuk kapsula posterior. Dalam melakukan teknik ini tidak perlu khawatir terhadap perkembangan selanjutnya dan penanganan dari opasitas kapsul. Teknik ini dapat dilakukan dengan alat – alat yang sedikit canggih dan di daerah dimana tidak terdapat mikroskop operasi dan sistem origasi.Bagaimanapun sejumlah kerugian dan komplikasi post operasi, insisi limbus yang lebar sering 160o-180o dikaitkan dengan beberapa faktor risiko yang mengikutinya seperti penyembuhan yang terlambat, keterlambatan perbaikan visus, timbulnya astigmatismat, inkarserasi iris, luka operasi yang bocor, inkarserasi vitreus. Edem kornea merupakan suatu keadaan yang umum terjadi saat operasi dan komplikasi post operasi. Meskipun banyak komplikasi post operasi, namun ICCE masih dapat digunakan pada kasus-kasus dimana zonular rusak berat, sehingga dapat dilakukan pengangkatan lensa dengan sukses.ICCE merupakan kontraindikasi absolut pada anak-anak dan dewasa muda dengan katarak dan kasus-kasus dengan trauma ruptur kapsular. Kontraindikasi relatif adalah miopia tinggi, sindrom marfan, katarak morgagni, dan adanya vitreus di bilik mata depan.

Extracapsular Cataract Extraction

Berbeda dengan ICCE, ECCE melibatkan pengangkatan nukleus lensa dengan membuka kapsula anterior dan meninggalkan kapsula posterior. ECCE mempunyai sejumlah keuntungan dibandingkan ICCE, yang berhubungan dengan intaknya kapsula posterior, yaitu :-          Insisi yang kecil pada ECCE dan sedikit trauma dari endotel kornea

Page 8: All About Cataract, Vina

-          Komplikasi cepat dan lambat dari vitreus sampai kornea, iris dapat diminimalisasi atau dieliminasi-          Tempat anatomi yang baik terhadap IOL bila kapsula posterior masih intak-          Sebaliknya, kapsula yang intak menyebabkan masuknya bakteri dan mikroorganisme lain ke dalam kamera okuli anterior selama proses pembedahan, yang bisa mencapai rongga vitreus posterior dan dapat menyebabkan endoptalmitisX. KOMPLIKASIBerikut ini adalah komplikasi besar intraoperatif yang ditemukan selama operasi katarak, yaitu :

Kamera okuli anterior dangkal atau datar Ruptur kapsul Edem kornea Perdarahan atau efusi suprakoroid Perdarahan koroid yang ekspulsif Tertahannya material lensa Gangguan vitreous dan inkarserasi ke dalam luka Iridodialisis

Berikut ini merupakan komplikasi besar post operatif yang ditemukan segera selama operasi katarak, yang sering terlihat dalam beberapa hari atau minggu setelah operasi, yaitu :

Kamera okuli anterior datar atau dangkal karena luka robek Terlepasnya koroid Hambatan pupil Hambatan korpus siliar Perdarahan suprakoroid Edem stroma dan epitel Hipotoni Sindrom Brown-Mc. Lean (edem kornea perifer dengan kornea sentral jernih sangat

sering terlihat mengikuti ICCE) Perlekatan vitreokornea dan edem kornea yang persisten Perdarahan koroid yang lambat Hifema Tekanan intraokuler yang meningkat (sering karena tertahannya viskoelastis) Edem makular kistoid Terlepasnya retina Endoptalmitis akut Sindrom uveitis-glaukoma-hifema (UGH)

Berikut ini adalah komplikasi besar post operatif yang lambat, terlihat dalam beberapa minggu atau bulan setelah operasi katarak :

Jahitan yang menginduksi astigmatismus Desentrasi dan dislokasi IOL Edem kornea dan keratopati bullous pseudopakia Uveitis kronis

Page 9: All About Cataract, Vina

Endoptalmitis kronis Kesalahan penggunaan kekuatan IOL

XI. PROGNOSISSaat operasi tidak disertai dengan penyakit mata lain sebelumnya, yang akan mempengaruhi hasil secara signifikan seperti degenerasi makula atau atropi saraf optik, standar ECCE yang berhasil tanpa komplikasi atau fakoemulsifikasi memberikan prognosis penglihatan yang sangat menjanjikan mencapai sekurang-kurangnya 2 baris snellen chart. Penyebab. Faktor risiko utama yang mempengaruhi prognosis visual adalah adanya diabetes melitus dan retinopati diabetikhttp://razimaulana.wordpress.com/2011/03/24/katarak-senilis/

Katarak: Definisi dan PenyebabPosted on November 14, 2010 by Artikel Kedokteran

Katarak adalah hilangnya kebeningan dari lensa pengfokus di dalam mata-lensa ‘kristalin’ yang terletak tepat di belakang iris yang berwarna dan hanya bisa dilihat melalui pupil. Nama katarak muncul berabad-abad yang lalu dari sebuah ide bahwa keputihan pupil—yang kebetulan hanya dapat dilihat pada kasuskasus yang sudah lama terabaikan—adalah seperti air terjun yang mengalir turun dari otak. Pada katarak yang padat, pupil memang tampak putih tetapi tampilan ini lebih disebabkan oleh agregasi dari protein lensa yang dikenal sebagai ‘kristalin’—perubahan ini persis dengan perubahan yang terjadi pada albumin bening dari sebuah telur ketika direbus.

Bahkan kasus katarak yang paling padat sekalipun tidak pernah menghilangkan persepsi cahaya secara total sehingga, meskipun katarak dapat mengaburkan gambaran yang penting, tetapi tidak pernah membuat penderitanya sama sekali tidak dapat melihat. Mata yang tidak bisa melihat cahaya sama sekali biasanya mengalami kerusakan serius lainnya dan bukan sekedar katarak. Sering kali keputihan ini hanya mengenai bagian belakang lensa, sehingga penderitanya mengalami kelainan penglihatan yang parah meski matanya tampak normal.

Penyebab katarakMeskipun katarak bisa disebabkan oleh infeksi virus sebelum lahir, cedera benda tajam atau tumpul, diabetes yang parah, sindrom Down dan berbagai hal lainnya, sebagian besar katarak terjadi secara spontan, sebagai efek penuaan pada orang lanjut usia. Sebagian besar lansia yang berusia di atas 75 tahun mengalami kemunduran ketajaman penglihatan karena katarak. Banyak yang mengalami kemunduran penglihatan yang cukup besar, tetapi karena efek dari katarak yang disebabkan oleh penuaan terhadap penglihatan ini berjalan bertahap dan adaptasinya sangat baik, sehingga banyak penderita yang lensa matanya telah tampak putih menolak mengakui bahwa ada sesuatu yang salah pada matanya.

Meskipun demikian, pada akhirnya banyak yang menemukan bahwa mereka tidak bisa lagi mengemudikan mobil, membaca, atau bahkan menonton televisi dengan baik. Sayangnya, banyak orang dalam situasi ini menerima kekurangannya sebagai ciri ‘normal’ dari penuaan dan tidak melakukan tindakan apapun. Ini sangat disayangkan karena hasil bedah katarak dengan

Page 10: All About Cataract, Vina

penanaman lensa intra-okuler—asalkan matanya tidak memiliki kelainan lain sangat sukses, dan operasi katarak adalah salah satu prosedur pembedahan yang paling berhasil dari semua pembedahan lainnya. Bahkan begitu suksesnya pengobatan untuk kondisi ini sehingga para dokter bedah mata bila menghadapi pasien yang mengalami kemunduran penglihatan yang sangat parah, sering mengharapkan agar kelainan tersebut hanyalah katarak. Selain bedah katarak, pembedahan mata lainnya biasanya sangat menakutkan bagi pasien.

http://artikelkedokteran.net/katarak-definisi-dan-penyebab.html

Katarak dapat didefinisikan sebagai perubahan lensa mata akibat dari usia yang semakin tua sehingga terjadi proses pembentukan protein yang abnormal. Berbagai penyebab terjadinya katarak diantaranya seperti kontak dalam waktu lama dengan cahaya ultra violet, radiasi, efek sekunder dari penyakit seperti diabetes dan hipertensi, usia lanjut, atau trauma(dapat terjadi lebih awal), mereka biasanya akibat denaturasi dari lensa protein. faktor-faktor genetik sering menjadi penyebab katarak kongenital dan sejarah keluarga yang positif juga mungkin berperan dalam predisposisi seseorang untuk katarak pada usia lebih dini, fenomena "antisipasi" dalam katarak pra-senilis. Katarak juga dapat diakibatkan oleh cedera pada mata atau trauma fisik. Berdasarkan usia pasien, katarak dapat dibagi menjadi katarak kongenital (katarak yang terlihat pada usia dibawah 1 tahun), katarak juvenil (katarak yang terlihat pada usia diatas 1 tahun dan dibawah 40 tahun), katarak presenil (katarak sesudah usia 30-40 tahun), dan katarak senil (katarak yang mulai terjadi pada usia lebih dari 40 tahun). Pasien pada kasus ini didiagnosis sebagai katarak juvenilis dikarenakan pada saat mulai menderita katarak pasien berusia 33 tahun. Pasien ini dilakukan operasi dengan teknik EKEK(Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsuler).

Penanganan pada katarak adalah dilakukan pembedahan untuk mengangkat lensa mata. Pembedahan diindikasikan bagi mereka yang memerlukan penglihatan akut untuk bekerja ataupun keamanan. Biasanya diindikasikan bila koreksi tajam penglihatan yang terbaik yang dapat dicapai adalah 20/50 atau lebih buruk lagi bila ketajaman pandang mempengaruhi keamanan atau kualitas hidup, atau bila visualisasi segmen posterior sangat perlu untuk mengevaluasi perkembangan berbagai penyakit retina atau saraf optikus, seperti diabetes dan glaukoma. Pembedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa buatan. Pengangkatan lensa yaitu, pembedahan ekstrakapsuler : lensa diangkat dengan meninggalkan kapsulnya, Pembedahan intrakapsuler : pengangkatan lensa beserta kapsulnya. Namun, saat ini pembedahan intrakapsuler sudah jarang dilakukan. Penderita yang telah menjalani pembedahan katarak biasanya akan mendapatkan lensa buatan sebagai pengganti lensa yang teleh diangkat. Lensa buatan ini merupakan lempengan plastik yang disebut lensa intraokuler dan biasanya lensa intraokuler dimasukkan ke dalam kapsul lensa di dalam mata.Untuk mencegah infeksi, mengurangi peradangan, dan mempercepat penyembuhan selama beberapa minggu setelah pembedahan di berikan tetes mata atau salep. Untuk melindungi mata dari cedera, penderita sebaiknya menggunakan kaca mata atau pelindung mata yang terbuat dari logam sampai luka pembedahan benar-benar sembuh.

Kesimpulan

Page 11: All About Cataract, Vina

Katarak pada orang tua atau pada kasus ini terjadi karena proses denaturasi protein lensa yang akan berakibat pembentukan bayangan kabut/awan putih yang semakin lama semakin menebal. penangan pada pasien katarak adalah dengan  tindakan pembedahan. Setelah pembedahan lensa diganti dengan kacamata afakia, lensa kontak atau lensa tanam intraokuler

http://www.fkumyecase.net/wiki/index.php?page=+katarak+pada+lansia

Definisi KatarakFrom Inascrs WikiJump to: navigation, search

Katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies yang berarti air terjun. Pandangan pasien dengan katarak tampak seperti terhalang air terjun. Kesan tersebut terjadi akibat keruhnya lensa akibat hidrasi lensa, denaturasi protein lensa atau keduanya. Penuaan merupakan penyebab utama katarak, namun dapat pula disebabkan faktor lain seperti trauma, toksin, penyakit sistemik (seperti diabetes), merokok, dan faktor keturunan. Katarak yang berkaitan dengan usia adalah penyebab utama gangguan penglihatan

Katarak merupakan penyebab utama berkurangnya penglihatan di Indonesia juga di negara lainnya. Di Amerika Serikat, jumlah operasi katarak diperkirakan lebih dari 2,5 juta kasus pertahun. Sedangkan di Indonesia, jumlah operasi katarak diperkirakan sekitar 110 ribu kasus pertahun.

Diketahui bahwa prevalensi kebutaan di Indonesia berkisar 1,2% dari jumlah penduduk di Indonesia. Dari angka tersebut, persentase kebutaan utamanya adalah yang disebabkan katarak yaitu sekitar 0,7% Sesungguhnya 60 % dari kebutaan di atas usia 60 tahun adalah diakibatkan katarak.

Secara umum dianggap bahwa katarak hanya mengenai orang tua. Lensa keruh atau katarak dapat juga terjadi akibat kelainan bawaan, kecelakaan, keracunan obat, atau umumya pada proses ketuaan normal. Katarak mengenai semua umur dan pada orang tua katarak seperti rambut beruban yang merupakan bagian umum pada usia lanjut. Makin lanjut usia seseorang makin besar kemungkinan mendapatkan katarak.

Pada saat ini katarak banyak ditemukan pada masyarakat. Hal ini akibat bertambahnya manula sebagai dampak dari menuingkatnya kesejahteraan.

Definisi Katarak

Katarak adalah suatu keadaan di mana lensa mata yang biasanya jernih dan bening menjadi keruh. Katarak berasal dari bahasa Yunani cataracta yang berarti air terjun. Asal kata ini

Page 12: All About Cataract, Vina

mungkin sekali karena pasien katarak seakan-akan melihat sesuatu seperti tertutup oleh air terjun di depan matanya. Seorang dengan katarak akan melihat benda seperti ditutupi kabut.

Penuaan merupakan penyebab utama katarak, namun dapat pula disebabkan faktor lain seperti trauma, toksin, penyakit sistemik (seperti diabetes), merokok, dan faktor keturunan. Katarak yang berkaitan dengan usia adalah penyebab utama gangguan penglihatan.

Penyebab Katarak

Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan sejak lahir (kongenital), ataupun akibat dari beberapa penyakit mata yang diderita sebelumny. Bermacam-macam penyakit mata dapat mengkibatkan katarak seperti glaukoma, ablasi, uveitis, dan retinitis pigmentosa. Katarak dapat pula terjadi akibat adanya riwayat trauma (benturan) pada daerah mata. Dengan menjadi tuanya seseorang maka lensa mata akan kekurangan air dan menjadi lebih padat. Lensa akan menjadi keras pada bagian tengahnya, sehingga kemampuannya memfokuskan benda dekat berkurang. Hal ini mulai terlihat pada usia 40 tahun di mana mulai timbul kesukaran melihat dekat (presbiopia). Dengan bertambahnya usia, lensa mulai berkurang kebeningannya, keadaan ini akan berkembang dengan bertambah beratnya katarak. Pada usia 60 tahun hampir 2/3 mulai mengalami katarak atau lensa keruh. Katarak biasanya berkembang pada kedua mata akan tetapi progresivitasnya berbeda. Kadang-kadang penglihatan pada satu mata nyata berbeda dengan mata yang sebelahnya. Pembentukan katarak secara kimiawi ditandai oleh penurunan penyerapan oksigen dan mula-mula terjadi peningkatan kandungan air diikuti oleh dehidrasi. Kandungan natrium dan kalsium meningkat; kandungan kalium, asam askorbat, dan protein berkurang. Pada lensa yang mengalami katarak tidak ditemukan glutation. Usaha-usaha untuk mempercepat atau menahan perubahan-perubahan kimiawi ini dengan terapi medis sampai saat ini belum berhasil. Perkembangan katarak menjadi berat memakan waktu dalam bulan hingga tahun. Kadang-kadang katarak berhenti berkembang pada stadium dini dan penglihatan terlihat tidak mengalami kemunduran. Dapat saja katarak berjalan agak cepat sehingga mengganggu penglihatan.

Faktor Risiko Terjadinya Katarak

Terdapat banyak faktor risiko untuk terjadinya katarak antara lain adalah usia lanjut, diabetes mellitus, riwayat katarak pada keluarga, riwayat peradangan atau trauma mata, riwayat pembedahan mata, penggunaan kortikosteroid yang lama, pajanan sinar matahari, pajanan radiasi, merokok, konsumsi alkohol, dan kelahiran prematur.

Pemeriksaan Mata Sebagian besar katarak tidak dapat dilihat oleh pengamat awam sampai menjadi cukup padat (matur atau hipermatur) dan menimbulkan kebutaan. Namun, katarak, pada stadium perkembangannya yang paling dini, dapat diketahui melalui pupil yang didilatasi maksimum dengan oftalmoskop, kaca pembesar, atau slitlamp.

Untuk lebih mudah melihat adanya katarak dapat dilakukan dengan melihat refleks merah di dalam pupil dengan oftalmoskop. Dengan oftalmoskop pada mata tanpa adanya katarak akan terlihat refleks merah pada pupil yang merupakan refleks retina yang terlihat melalui pupil. Bila terdapat katarak maka refleks merah ini tidak akan terlihat. Fundus okuli menjadi semakin sulit

Page 13: All About Cataract, Vina

dilihat seiring dengan semakin padatnya kekeruhan lensa, sampai reaksi fundus sama sekali hilang. Pada stadium ini katarak biasanya telah matang dan pupil mungkin tampak putih.

Derajat klinis pembentukan katarak, dengan menganggap bahwa tidak terdapat penyakit mata lain, dinilai terutama dengan uji ketajaman penglihatan Snellen. Secara umum, penurunan ketajaman penglihatan berhubungan langsung dengan kepadatan katarak. Pemeriksaan lain adalah pemeriksaan pada kornea, saraf penglihatan dan tekanan bola mata.

Klasifikasi Katarak

Berdasarkan usia katarak: Kongenital, juvenil, senilis

Berdasarkan morfologi: Subkapsular, inti, kortikal

Berdasarkan stadium kematangan: Insipien, imatur, matur, hipermatur

Katarak Senilis

Katarak adalah gangguan penglihatan dengan karakteristik penebalan lensa secara bertahap dan progresif. Penyakit ini merupakan salah satu dari penyebab utama dari kebutaan saat ini. Katarak senilis adalah jenis yang paling sering dijumpai. Jumlahnya mencapai sampai dengan 90% dari seluruh katarak. Katarak ini terjadi pada usia lanjut, biasanya lebih dari 40 tahun. Kedua mata dapat terlihat dengan derajat kekeruhan yang sama atau berbeda.

Penyebab Katarak Senilis . Penyebab terjadinya katarak senilis bisa bermacam-macam (multifaktorial), yaitu akibat interaksi yang kompleks antara berbagai proses yang mengganggu fungsi lensa mata. Seiring pertambahan usia lensa, berat dan ketebalannya bertambah sementara kekuatan akomodasinya berkurang. Ditambah lagi, terdapat pengurangan transport dari air, nutrisi dan antioksidan. Akibatnya kerusakan oksidatif yang progresif pada lensa menyebabkan berkembangnya katarak senilis.

Klasifikasi dan gejala

Katarak senilis dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologi dan stadium.

Berdasarkan morfologi, katarak senilis dibagi menjadi 3 tipe utama.

Yang pertama adalah katarak nukleus sebagai hasil dari sclerosis nukleus yang menyebabkan terbentuknya kekeruhan sentral lentikular (gambar di bawah). Pada dekade ke-empat kehidupan, tekanan serat lensa perifer menyebabkan penebalan seluruh lensa terutama nukleus. Katarak nukleus meningkatkan kekuatan refraksi lensa sehingga menyebabkan myopia lentikuler dan terkadang menghasilkan titik fokus ke-dua sehingga terjadi diplopia monokular. Katarak nukleus ini berkembang sangat lambat. Karena adanya myopia lentikular, penglihatan dekat (bahkan tanpa kacamata) tetap baik untuk waktu yang lama.

Page 14: All About Cataract, Vina

Pada katarak kortikal, terdapat perubahan komposisi ion dari korteks lensa dan akhirnya megubah hidrasi dari serat lensa. Pasien katarak kortikal cenderung mengalami hiperopia. Namun gangguan fungsi penglihatan bervariasi tergantung seberapa dekat kekeruhan dengan aksis visual.

Katarak subkapsular posterior berlokasi pada korteks di dekat kapsul posterior. Pada katarak ini terdapat terbentuk kekeruhan yang bergranuler. Awalnya terdapat sekumpulan kecil kekeruhan granular yang lalu berkembang ke perifer.Seiring dengan pertambahan kekeruhan, sisa korteks dan nucleus menjadi ikut terlibat. Gejala yang biasa timbul adalah penglihatan yang berkurang siang hari atau di saat terkena cahaya yang terang.

Berdasarkan stadiumnya, katarak terdiri dari 6 stadium yaitu:

1.Katarak insipien

Kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeruji menuju korteks anterior dan posterior (katarak kortikal).

2. Katarak intumesen

Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa degeneratif menyerap air. Lensa yang membengkak dan membesar akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal, hal ini dapat menimbulkan penyulit berupa glaukoma.

3. Katarak imatur

Lensa sebagian keruh, belum mengenai seluruh lapisan lensa. Volume lensa bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degeneratif.

4. Katarak matur

Kekeruhan telah mengenai seluruh lapisan lensa. Bila katarak imatur atau intumesen tidak dikeluarkan maka cairan akan keluar sehingga ukuran lensa kembali normal dan terjadi kalsifikasi lensa. Bilik mata depan kembali normal, tidak terdapat bayangan iris pada lensa yang keruh sehingga shadow test menjadi negatif.

5. Katarak hipermatur

Massa lensa yang berdegenerasi mencair dan keluar dari kapsul lensa sehingga ukuran lensa mengecil dan kapsul mengkerut.

6. Katarak Morgagni

Jika katarak hipermatur tidak dikeluarkan, akan terjadi pengerutan dan korteks telah mencair sehingga nukleus lensa akan turun dari tempatnya dalam kapsul lensa.

Page 15: All About Cataract, Vina

Pemeriksaan Lain

Diagnosis katarak senilis dibuat berdasarkan pemeriksaan oleh dokter. Pemeriksaan laboraturium diperlukan sebagai bagian untuk mengetahui adanya penyakit penyerta (misalnya diabetes mellitus, hipertensi dan kelainan jantung). Pemeriksaan radiologis seperti USG, CT Scan dan MRI diperlukan jika dicurigai adanya kelainan di daerah di bagian persarafan mata maupun kepala, dimana sulit mengetahui fungsi saraf mata pada penderita katarak yang sudah sangat padat. Pemeriksaan ini membantu dalam perencanaan tatalaksana bedah.

Tatalaksana

Meningkatkan fungsi penglihatan merupakan indikasi paling umum adalah dengan tindakan operasi yang disebut dengan istilah ekstraksi katarak, walaupun kepentingannya bersifat individual. Misalnya, seorang petugas perpustakaan dengan katarak ringan sudah membutuhkan operasi dibandingkan seorang petani yang belum merasa terganggu dengan derajat katarak yang sama.

Indikasi medis adalah bila katarak tersebut mempengaruhi kondisi kesehatan mata seperti menyebabkan glaukoma ataupun penyakit mata lainnya. Sedangkan indikasi kosmetik yaitu mengangkat katarak yang berwarna keputihan pada mata yang buta untuk menunjukkan kembali pupil yang hitam.

Teknik Operasi

Terapi definitif dari katarak senilis adalah operasi katarak yang disebut dengan teknik ekstraksi lensa. Terdapat 3 prosedur yang biasa digunakan yaitu ekstraksi katarak intrakapsular, ekstraksi katarak ekstrakapsular dan fakoemulsifikasi.

Pada ekstraksi katarak intrakapsular, seluruh lensa diekstraksi, termasuk kapsula posterior. Pada teknik ini tidak perlu dikhawatirkan terjadinya kekeruhan kapsular. Teknik ini juga tidak memerlukan peralatan yang canggih dan dapat dilakukan tanpa mikroskop operatif. Namun terdapat sejumlah kerugian dan komplikasi post-operatif seperti lamanya penyembuhan, lamanya rehabilitasi penglihatan, astigmatisme yang signifikan, inkarserasi iris, kebocoran luka post-operasi, inkarserasi vitreus serta edema kornea. Ditambah lagi, kehilangan sel endotelial pada ekstraksi intrakapsular lebih besar dibandingkan ekstrakapsular. Teknik ini juga lebih sulit karena penempatan lensa intraokular tidak semudah apabila diletakkan pada kantung kapsular. Walaupun banyak komplikasi yang menurunkan kepopuleran penggunaan metode ini, teknik ini masih dapat digunakan jika keutuhan zonular sangat terganggu sehingga lensa dapat dikeluarkan dengan sempurna.

Pada ekstraksi ekstra kapsular, nukleus dan korteks dikeluarkan dengan cara membuka kapsula anterior (anterior capsulectomy) meninggalkan kapsula posterior yang utuh. Operasi jenis ini terutama dilakukan pada negara maju dengan tersedianya mikroskop operatif yang baik.Kelebihan teknik ini adalah insisi yang lebih kecil sehingga kemungkinan terjadinya trauma

Page 16: All About Cataract, Vina

pada endotel kornea lebih kecil. Penempatan lensa intraokuler juga dapat dilakukan dengan lebih baik. Syarat untuk melakukan teknik ini adalah keutuhan zonular.

Pada fakoemulsifikasi (disintegrasi ultrasonic dari nukleus) dilakukan insisi kecil (3mm) untuk mengeluarkan lensa. Teknik ini memerlukan jarum yang diarahkan dengan gelombang ultrasonik ke arah nukleus untuk mengaspirasi substrat lensa .Teknik ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan ekstraksi ekstrakapsular yaitu insisi lebih kecil, rehabilitasi yang lebih cepat dan komplikasi post operatif yang lebih jarang. Namun operasi ini tergantung mesin dan operator serta lebih mahal.

Komplikasi operasi

Walaupun operasi katarak secara umum mudah dan efektif, sejumlah komplikasi post-operatf dapat terjadi. Komplikasi yang paling serius adalah infeksi setelah menjalani operasi yang disebut dengan endoftalmitis yang dapat berakibat kebutaan. Sumber infeksi biasanya kuman-kuman yang masuk ke dalam mata. Meskipun kejadian infeksi ini sangat jarang, yaitu 1 dari 1000 operasi katarak, tetapi tentu sangat menganggu pemulihan penglihatan. Komplikasi infeksi ini dapa diatasi dengan pemberian pengobatan antibiotik tetapi harus segera mendapatkan pengobatan dan segera ke dokter mata jika setelah operasi mengalami gejala seperti mata terasa sakit, merah dan penglihatan mulai menurun.

Retrieved from "http://inascrs.org/wiki/index.php?title=Definisi_Katarak"

ngka kebutaan di Indonesia (1,5 persen) tertinggi di Wilayah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara. Hal itu terutama disebabkan ketidakseimbangan antara insiden (kejadian baru) katarak yang besarnya 210.000 orang per tahun dengan jumlah operasi katarak yang hanya 80.000 orang per tahun. Akibatnya, terjadi backlog (penumpukan penderita) katarak yang cukup tinggi.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Prof. Dr. dr. Azrul Azwar MPH dalam seminar sehari memperingati Hari Penglihatan Sedunia/World Sight Day, Senin (21/10). Pembicara lain adalah Dr. dr. Tjahjono D. Gondhowiardjo Sp.M dari Bagian Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM), mantan penderita katarak Ismail Saleh SH, dan Parni Hadi dari Masyarakat Peduli Mata.

Angka kebutaan negara lain di Regional WHO Asia Tenggara yang cukup tinggi antara lain Bangladesh (1,0 persen), India (0,& persen), dan Thailand (0,3 persen), WHO memperkirakan, ada 45 juta penderita kebutaan di dunia. Tiap menit ada 12 orang buta di dunia. Di Indonesia tiap menit ada satu orang menjadi buta. Sebagian besar berada di daerah miskin dengan kondisi sosial ekonomi lemah.

Penyebab utama kebutaan adalah katarak (0,78 persen), glaucoma (0,20 persen), dan kelainan refraksi (0,14 persen) serta penyakit lain yang berhubungan dengan usia lanjut. Besarnya jumlah penderita katarak di Indonesia saat ini berbanding lurus dengan jumlah penduduk usia lanjut yang pada tahun 2000 diperkirakan berjumlah 15,3 juta (7,4 persen

Page 17: All About Cataract, Vina

total penduduk). Jumlah itu akan bertambah besar di masa depan seiring peningkatan usia harapan hidup.

Masalah gizi

Masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibandingkan di daerah subtropis. Sekitar 16-22 persen penderita katarak yang dioperasi berusia di bawah 55 tahun. Hal itu diduga berkaitan erat dengan faktor degeneratif akibat masalah gizi.

“Upaya pencegahan kebutaan di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1967. Waktu itu diutamakan pada pemberantasan trakoma dan defisiensi vitamin A. Sejak tahun 1984 Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan sudah diintegrasikan ke dalam kegiatan pokok puskesmas. Sedangkan Program Penanggulangan Kebutaan Katarak Paripurna di mulai sejak tahun 1987 lewat rumah sakit maupun Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM). Selain ditangani rumah sakit pemerintah dan swasta, ada BKMM di 11 provinsi”, papar Azrul.

Namun angka kebutaan terus meningkat dari 1,2 persen tahun 1982 menjadi 1,5 persen tahun 1996, padahal 90 persen kebutaan yang terjadi dapat dicegah maupun diobati. Masalah lain adalah gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi dengan prevalensi 24,7 persen. Di sisi lain angka pemakaian kaca mata koreksi masih rendah, yaitu 12,5 persen dari prevalensi kelainan refraksi.Sepuluh persen dari 66 juta anak usia sekolah menderita kelainan refraksi. Jika tidak ditangani sungguh-sungguh akan berdampak negatif pada perkembangan kecerdasan anak dan proses pembelajaran yang selanjutnya mempengaruhi mutu, kreativitas, dan produktivitas angkatan kerja. Pada gilirannya akan mengganggu laju pembangunan ekonomi nasional.

Kendala penanganan kesehatan mata, lanjut Azrul, antara lain belum memadainya jumlah tenaga kesehatan terkait dibanding jumlah penduduk, belum meratanya distribusi tenaga kesehatan terkait (70 persen dokter mata berada di kota besar, terutama di Jawa), terbatasnya puskesmas (hanya 28 persen) yang memiliki fasilitas pemeriksaan kesehatan mata dasar, serta lemahnya manajemen penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan dari pusat maupun daerah.

Dengan data itu jelas kesehatan mata nasional sudah menjadi masalah sosial yang tidak mungkin ditangani sendiri oleh Departemen Kesehatan, melainkan harus ditanggulangi secara terpadu oleh pemerintah dan seluruh unsur masyarakat. Lintas sector terkait, yaitu Departemen dalam Negeri, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Departemen Sosila, dan Departemen Tenaga Kerja, diharapkan berperan aktif.

Tanggal 15 February 2000 Megawati yang saat itu Wakil Presiden mencanagkan program WHO: Vision 2020-The Right to Sight di Indonesia. Hal itu berarti pemberian hak bagi setiap warga negara Indonesia untuk mendapatkan penglihatan optimal.(ATK)

Sumber: Kompas 22 Oktober 2002

Page 18: All About Cataract, Vina

Tentang Katarak

29 September 2010 — ichadchemical  Rate This

Katarak tak hanya diderita oleh manula. Kenali gejala, penyembuhan dan pencegahannya, mengingat katarak merupakan salah satu penyebab utama kebutaanSalah satu penyebab utama kebutaan pada manusia adalah katarak. Menurut penelitian beberapa tahun lalu, di Indonesia, angka kebutaan sekitar 1,4 persen dari jumlah penduduk, 78 persen-nya disebabkan oleh katarak.

Pandangan mata yang kabur atau berkabut bagaikan melihat melalui kaca berembun, ukuran lensa kacamata yang sering berubah, penglihatan ganda ketika mengemudi di malam hari, merupakan gejala katarak. Tetapi di siang hari penderita malah merasa silau karena cahaya yang masuk ke mata terasa berlebih.

Kalau pada orang normal lensa mata jernih dan tembus cahaya, maka penderita katarak tidak bisa melihat dengan jelas. Dalam penglihatan mereka segalanya terlihat keruh, berkabut dan buram. Cahaya sulit mencapai retina yang ada di bagian belakang mata, hingga akibatnya muncul bayangan pada retina yang kabur. Dapat diumpamakan seperti hasil pemotretan yang tidak jelas akibat lensa kamera yang kotor.

Menurut dr. Ira Sudarmadji, SpM dari Klinik Mata Nusantara – Jakarta, katarak merupakan istilah yang berarti kekeruhan pada lensa mata, yang letaknya di dalam biji mata dan dekat daerah pupil. Biasanya disebabkan oleh kelainan metabolisme di lensa mata. “Layaknya organ tubuh lain, lensa mata juga perlu suplai makanan untuk mempertahankan kejernihannya, hingga bila ada gangguan pada aliran darah yang selalu keluar masuk lensa akan menimbulkan kekeruhan pada lensa mata,” ujar dr. Ira.

Berbagai hal bisa menyebabkan gangguan pada suplai makanan ke lensa mata. Pada orangtua disebabkan sel-sel lensa yang mulai menua, “Seperti mobil yang mulai tua, rusak disana-sini, pada manula beberapa organnya sudah tidak mendapatkan suplai makanan yang baik,” ucap dokter berusia 47 tahun ini.

Bukan hanya diderita manula—————————–Dijelaskan dr. Ira, penyebab katarak beragam seperti penyakit yang diturunkan sejak lahir oleh ibu (katarak kongenital), benturan/trauma akibat kecelakaan (katarak traumatik), proses penuaan (katarak senilis), atau komplikasi penyakit lainnya (katarak komplikata). Dilihat dari penyebabnya, dapat disimpulkan bahwa kekeruhan pada lensa mata ini bukan hanya dialami oleh manula.Ibu hamil yang pada masa kehamilannya kekurangan gizi atau menderita infeksi seperti toxoplasma dan rubella, dapat menyebabkan katarak pada bayi yang dilahirkannya. Selain itu seseorang yang mengalami trauma akibat terbentur atau kecelakaan juga memiliki kemungkinan

Page 19: All About Cataract, Vina

untuk menderita katarak.Bila seseorang menderita uvetis atau disebut juga penyakit mata yang menyebabkan radang pada bagian mata yang bernama uvea, maka kemungkinan besar akan menimbulkan komplikasi berupa penyakit katarak.Selain penyakit mata, orang dengan diabetes melitus (kencing manis) juga berisiko mendapatkan katarak. “Penyakit kencing manis menganggu peredaran darah, darah cenderung lebih kental dan alirannya lebih lamban pada akhirnya dapat menganggu metabolisme di lensa mata,” jelas dokter yang hobi melukis ini.

Selain kategori penyebabnya, katarak juga dibagi berdasarkan tingkat kekeruhannya. Yaitu katarak awal, setengah matang, matang, dan terlalu matang. Semakin matang sifat katarak, maka semakin tebal juga kekeruhan yang ada pada lensa mata penderitanya.

Pengobatan dengan operasi——————————Satu-satunya pengobatan katarak adalah operasi untuk mengangkat lensa yang telah keruh dan sekaligus menanam lensa intra-okuler. Perlu tidaknya mata penderita dioperasi, ditentukan dari hasil konsultasi dengan dokter spesialis mata. Apabila penderita sudah merasa terganggu penglihatannya, maka biasanya dokter akan menyarankan operasi.Sebelum menjalani operasi, dokter akan mengadakan tes rutin untuk mengetahui keadaan kesehatan pasien. Hal ini dilakukan karena operasi memerlukan insisi (pembukaan) hingga menyebabkan luka yang harus sembuh setelah operasi. Jadi bila pasien menderita kencing manis, penyakitnya harus diatasi terlebih dahulu, supaya luka operasi dapat sembuh dengan baik.Teknik operasi terbaru disebut teknik fakoemulsifikasi dimana dokter akan membuat irisan sekitar tiga mm di sisi kornea. Untuk menghilangkan katarak / kekeruhan pada lensa, digunakan getaran ultrasonik, kemudian sebuah lensa intraocular akan dimasukkan melalui irisan tersebut.

Irisan kecil tersebut dapat pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan jahitan. Operasi berlangsung singkat, hanya sekitar 15-30 menit. Sedangkan biaya operasi tergantung tempat dan teknik operasi, biasanya berkisar antara 4-7 juta rupiah.Lensa yang ditanamkan di mata pasien terbuat dari beragam jenis bahan yaitu pmma (poly metil meta crylat), silikon, atau acrylic. Biasanya untuk pemilihan bahan, dokter akan mengetes terlebih dahulu jenis bahan mana yang lebih cocok untuk pasien.Fungsi lensa tanam pengganti ini agar mata kembali memiliki daya refraksi atau mampu membiaskan sinar. Hasilnya seseorang dapat melihat dengan jelas kembali dan bebas dari rasa buram atau berkabut pada mata. Selesai operasi pasien tidak perlu menginap di rumah sakit. Bila kondisi sehat pasien bisa langsung pulang tapi wajib kontrol tiap minggunya hingga beberapa bulan.Perlu diketahui bahwa operasi hanya untuk menghilangkan kekeruhan, bukan lantas menghilangkan minus atau plus pada mata seseorang. Karenanya selesai operasi (bila perlu) seseorang masih tetap menggunakan kacamata sebagai alat bantu penglihatan atau baca.

Apabila beberapa saat setelah operasi timbul keluhan dari pasien, misalnya penglihatannya kembali keruh, maka perlu diadakan tindakan dengan laser. Sebenarnya kekeruhan yang menimbulkan gejala katarak lagi (secondary cataract) tersebut diakibatkan kekeruhan pada lensa mata bagian belakang lensa tanam (lensa mata asli yang tidak dibuang).

Page 20: All About Cataract, Vina

“Biasanya sekitar 90 persen operasi berhasil dengan baik kecuali bila daya tahan tubuh kurang baik atau terkena infeksi,” tutur ibu dua anak ini. Karenanya bila mata menunjukkan gejala katarak, segeralah periksakan diri ke dokter dan jangan takut karena operasinya singkat dan penyembuhannya tidak memakan waktu lama

Pencegahan Katarak————————Untuk pencegahan katarak disarankan banyak mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C, A dan E. Selain itu cukup olahraga dan mengonsumsi makanan bergizi yang dapat memperlancar metabolisme di daerah lensa hingga dapat memperkecil kemungkinan terkena katarak.

Menurut literatur, para ahli dari Universitas Tufts AS, menyimpulkan bahwa mengkonsumsi vitamin dapat menghindari katarak. Hasil penelitian yang dimuat di American Journal of Clinical Nutritions beberapa waktu lalu juga menyebutkan, semakin lama tambahan vitamin dikonsumsi, semakin rendah risiko terkena katarak.

Pada beberapa kasus, angka penderita katarak sekitar 60 persen lebih rendah pada wanita yang mengkonsumi vitamin C untuk jangka waktu lebih dari 10 tahun. Selain itu wanita yang tidak pernah merokok dapat mengurangi risiko terkena katarak jika rajin mengonsum folat—salah satu jenis Vitamin B— dan Karotenoid, seperti Karoten.

Jika sudah pernah menjalani operasi pengangkatan katarak, untuk menghindari munculnya katarak kembali, pasien harus rajin kontrol sesuai anjuran dokter dan menjaga kebersihan mata untuk mencegah infeksiJangan lupa, periksakan kesehatan mata minimal setahun sekali sebagai langkah deteksi dini

http://ichadchemical.wordpress.com/2010/09/29/tentang-katarak/

Mata adalah salah satu organ sensorik yang diberikan oleh Allah kepada kita manusia untuk melihat dan melakukan pekerjaan untuk melanjutkan hidup di dunia ini. Namun bagaimana seandainya penglihatan kita berangsur-angsur menurun dan kita menjadi buta disaat kita tua nanti? Tentunya kualitas hidup kita akan jauh berangsur-angsur pula menurun, dan kita akan hidup serba ketergantungan dengan orang lain di saat mata kita tidak bisa lagi melihat. Salah satu penyebab kebutaan pada usia tua adalah Katarak. Proses katarak ini berlangsung pada usia diatas 40 tahun, sekitar kurang lebih 43% dari populasi manula di dunia ini menderita katarak, namun dengan kecanggihan teknologi kedokteran, katarak dapat diatasi.

Page 21: All About Cataract, Vina

Gambar perbedaan mata yang normal dan yang mengalami katarak

Per definisi katarak adalah memutihnya lensa mata sebagai proses akibat degenerasi pada usia tua. Katarak juga bisa terjadi pada usia balita, namun yang akan dibahas disini adalah jenis katarak yang terjadi pada usia tua. Akibat memutihnya lensa ini mengakibatkan cahaya yang masuk akan terhalang, sehingga akan menimbulkan sensasi penglihatan seperti berkabut atau berasap.

Sensasi penglihatan pada katarak

Page 22: All About Cataract, Vina

Katarak pada balita sebagai akibat infeksi virus Rubella dalam kandungan

Katarak yang dibiarkan saja akan memasuki stadium hipermatur dimana lensa seluruhnya akan memutih dan menyebabkan penurunan dari daya penglihatan sampai dengan kebutaan. Selain itu juga pada stadium katarak yang hipermatur akan terjadi pelepasan zat-zat dari lensa tersebut dan zat-zat tersebut akan menimbulkan penyumbatan pada saluran keluar dari cairan bola mata sehingga akan menyebabkan tingginya tekanan bola mata atau glaukoma sekunder dimana nantinya akan menyebabkan kerusakan dari saraf-saraf penglihatan dan menyebabkan buta yang permanen.

Terapi terbaik katarak adalah dengan operasi, operasi katarak ada dua macam yaitu ECCE (Extra Capsuler Cataract Extraction) dan ICCE (Intra Capsuler Cataract Extraction). ECCE ini adalah dengan pengangkatan badan lensa bagian depan, biasanya operasi ECCE ini biayanya jauh lebih murah karena tidak menggunakan tambahan lensa buatan. Sedangakan ICCE operasi katarak dengan penambahan lensa buatan di dalamnya. Saat ini operasi katarak pada saat pengangkatan badan depan lensa yang mengalami pemutihan menggunakan Phaco yaitu alat khusus yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Saat ini operasi katarak jenis Phaco sudah ada di beberapa rumah sakit di Indonesia.

Operasi katarak dengan Phaco

Bila Anda sudah berusia lanjut dan mengalami gangguan penglihatan pada fase yang masih awal-awal, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter mata terdekat, karena dengan operasi katarak akan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup Anda.

http://www.medicalera.com/info_answer.php?thread=4198

Rawat dan Periksakan Mata secara Teratur!

Page 23: All About Cataract, Vina

Senin, 14 Maret, 2005 oleh: Gsianturi

Rawat dan Periksakan Mata secara Teratur!Gizi.net - Rawat dan Periksakan Mata secara Teratur!

SALAH satu indera manusia yang sangat esensial adalah indera penglihatan, mata. Meskipun demikian, karena indera tersebut tidak kita lihat sehari-hari-kecuali saat kita berkaca-kadang terlupakan perawatannya.

Padahal, seperti juga jaringan tubuh yang lain, mata mungkin saja terkena gangguan atau masalah kesehatan. Terlebih jika lingkungan kita sehari-hari kurang bersih dan terpolusi.

Pada prinsipnya, gangguan kesehatan pada mata yang umum adalah turunnya fungsi penglihatan, mata merah tanpa ada penurunan fungsi penglihatan, dan mata merah dengan fungsi penglihatan turun. Penyakit mata yang banyak diderita orang misalnya katarak, glukoma, serta infeksi.

"Katarak bisa mengancam orang-orang yang kesehariannya banyak terpapar sinar matahari. Sinar ultraviolet dari matahari yang menyebabkan katarak. Orang di kawasan ketinggian dan di daerah pesisir atau sering di laut, besar risikonya," tutur Dr dr Ratna Sitompul SpM, Kepala Divisi Penyakit Infeksi Mata dan Imunologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Meskipun demikian, bukan berarti orang di kawasan lain atau di perkotaan terbebas dari risiko tersebut. Jika pekerjaan seseorang banyak terpapar sinar matahari, seperti polisi lalu lintas, risiko terkena katarak menjadi besar. "Bahkan juga bagi mereka yang sering sekali menyetir mobil tanpa pelindung dari sinar matahari langsung, seperti kaca film," ungkap Ratna.

Menghindari paparan sinar matahari, minum alkohol, merokok, dan makan makanan yang sedikit mengandung antioksidan, disebutkan Ratna sangat rentan terkena katarak. Menghindari paparan sinar matahari pada mata bisa dengan menggunakan kacamata anti-ultraviolet (UV) jika berada di bawah sinar matahari yang terik atau saat menyetir mobil.

"Kejadian katarak pada perempuan lebih tinggi karena pada perempuan terjadi menopause. Saat itu biasanya ada gangguan hormonal sehingga ada jaringan-jaringan tubuh yang mudah rusak," tutur Ratna.

Saat ini, menurut Ratna, penanggulangan katarak satu-satunya hanya dengan mengangkat katarak tersebut melalui operasi. Meskipun sempat ada pendapat yang mengatakan bisa ditangani dengan antioksidan, ada juga penelitian yang mengatakan cara tersebut kurang efektif. "Sebab, bagaimanapun kerusakan yang sudah terbentuk tidak dapat dikurangi atau diturunkan," imbuh Ratna.

Ratna menuturkan, berbeda dengan dahulu, katarak pada seseorang ditunggu dulu hingga matang baru diangkat dengan operasi. Kini, dengan suatu teknik operasi terbaru, katarak tidak perlu ditunggu hingga matang sudah bisa diangkat dengan operasi. "Sebab, ada orang

Page 24: All About Cataract, Vina

yang pekerjaannya sangat membutuhkan ketajaman penglihatan. Jika tidak segera diangkat, bisa sangat mengganggu aktivitasnya," tutur Ratna.

Sedangkan masalah kesehatan mata yang lain adalah glukoma, yaitu saraf mata yang tertekan sehingga menyebabkan luas pandang mata seseorang menyempit. Acapkali, menurut Ratna, seseorang tidak menyadari dirinya telah menderita glukoma. "Karena itu, memeriksakan mata secara rutin sangat penting. Merawat mata tidak beda dengan merawat gigi, yang setiap enam bulan sekali harus diperiksakan," tutur Ratna.

Mata sudah harus diperiksa ketika seorang bayi baru lahir. Kemudian, ketika seorang anak mulai masuk sekolah, juga harus diperiksakan. Setelah itu, jika tidak ada masalah penglihatan, mata sebaiknya rutin diperiksakan setidaknya setahun sekali.

Untuk orang yang usianya di atas 40 tahun, mata perlu mendapat perhatian ekstra, dan jangan sampai lengah memeriksakan mata secara medis. Sebab, bagaimanapun, menanggulangi masalah mata dalam keadaan gangguan yang masih dini tetaplah lebih baik. Dengan demikian, penurunan fungsi mata lebih parah bisa dicegah.

"Terlebih jika seseorang menderita diabetes mellitus dan hipertensi, harus hati-hati dan sering memeriksakan matanya. Tingginya gula dalam darah bisa memicu kerusakan di berbagai jaringan tubuh, termasuk mata. Jika seseorang menderita hipertensi, pembuluh darah di retina matanya bisa terkena gangguan," saran Ratna.

DI kawasan perkotaan, terlebih jika lingkungannya kurang bersih, masalah mata yang kerap kali muncul menurut Ratna adalah mata merah serta penyakit infeksi mata yang bisa disebabkan bakteri, virus, serta jamur.

Orang biasanya menanggulangi gangguan mata merah dengan mencuci mata menggunakan air daun sirih. Pada prinsipnya konsep tersebut benar, sebab daun sirih mengandung minyak atsiri yang berfungsi sebagai antiseptik.

Namun, faktor higienitas air daun sirih serta dosisnya kurang diperhatikan orang. Berapa konsentrasi air daun sirih yang tepat, orang tidak dapat mengukur. Terlebih jika daun sirih tersebut hanya direndam dengan air dan tidak dimasak. "Malah risiko terkena kuman atau jamur jadi besar," ujar Ratna.

Kepekatan atau konsentrasi air daun sirih yang tepat juga tidak dapat dipastikan dan diukur. "Jika masalah mata tidak terlalu serius lalu dicuci dengan air daun sirih yang terlalu pekat konsentrasinya, malah bisa mengganggu kornea mata. Dalam kasus yang parah bisa memperburuk masalah dan mengakibatkan kebutaan," ujar Ratna.

Di pasaran saat ini juga banyak beredar berbagai macam obat tetes mata bebas dengan berbagai merek. Meski di kemasannya nyaris tidak ada yang menyebut bahwa obat tetes mata tersebut mengandung pengawet, pada kenyataannya hampir semua mengandung pengawet. Zat pengawet pada obat tetes mata tersebut berfungsi untuk menjaga obat mata tetap steril dari kuman.

Pada obat tetes mata yang kemasannya 5, 10, dan 15 mililiter tersebut hanya

Page 25: All About Cataract, Vina

mencantumkan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya, antara lain benzalkonium klorida dan dinatrium EDTA. Konsumen awam umumnya tidak tahu bahwa zat tersebut adalah zat pengawet. Apalagi ada yang hanya mencantumkan informasi soal pengawet tersebut di bagian dalam kemasan. Berbeda dengan obat tetes mata impor, umumnya dijelaskan pada kemasan luar, misalnya dengan keterangan preserved with benzalkonium chlorida.

"Obat tetes mata yang mengandung pengawet seperti itu tak boleh digunakan sering-sering setiap hari dalam jangka waktu yang panjang, karena akan menimbulkan efek toksik (racun) pada epitel permukaan mata. Mata malah bisa jadi kering," ungkap Ratna. Dengan demikian, meskipun sehari-hari pekerjaan seseorang terpapar debu atau asap knalpot, sebaiknya tidak menggunakan tetes mata semacam ini setiap hari.

Namun, kini ada pula obat tetes mata yang bebas pengawet. Obat tetes mata demikian biasanya secara eksplisit mencantumkan keterangan di kemasan luarnya tanpa pengawet. Obat tetes mata demikian umumnya terkemas dalam dosis kecil, misalnya 0,6 mililiter untuk setiap tabung-tabung plastik kecil. Isi setiap tabung kecil tersebut harus digunakan tidak lebih dari 24 jam setelah dibuka.

"Oleh karena tanpa pengawet, isinya harus digunakan tak lebih dari 24 jam setelah kemasannya dibuka. Kalau lebih dari itu dikhawatirkan sudah terkena kuman," ujar Ratna.

Pada dasarnya, jika masalah mata ringan seperti terkena debu, mencuci wajah dengan air yang bersih sudah cukup. Namun, jika setiap hari menggunakan obat tetes mata secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya dihindari. Terlebih jika mata merah tak berangsur baik, dianjurkan untuk segera memeriksakan mata secara medis. (SF)

Sumber:http://www.gizi.net/cgi-bin/newspro/newspro.cgi?submit13 Maret 2005

Katarak

Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal

ICD-10 H 25. -H 26. , H 28. , Q 12.0

ICD-9 366

Page 26: All About Cataract, Vina

DiseasesDB 2179

MedlinePlus 001001

Katarak adalah sejenis kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata berselaput dan rabun. Lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat menembusinya, bervariasi sesuai tingkatannya dari sedikit sampai keburaman total dan menghalangi jalan cahaya. dalam perkembangan katarak yang terkait dengan usia penderita dapat menyebabkan penguatan lensa, menyebabkan penderita menderita miopi, menguning secara bertahap dan keburaman lensa dapat mengurangi persepsi akan warna biru. Katarak biasanya berlangsung perlahan-lahan menyebabkan kehilangan penglihatan dan berpotensi membutakan jika tidak diobati. Kondisi ini biasanya memengaruhi kedua mata, tapi hampir selalu satu mata dipengaruhi lebih awal dari yang lain.

Sebuah katarak senilis, yang terjadi pada usia lanjut, pertama kali akan terjadi keburaman dalam lensa, kemudian pembengkakan lensa dan penyusutan akhir dengan kehilangan transparasi seluruhnya. Selain itu, seiring waktu lapisan luar katarak akan mencair dan membentuk cairan putih susu, yang dapat menyebabkan peradangan berat jika pecah kapsul lensa dan terjadi kebocoran. bila tidak diobati, katarak dapat menyebabkan glaukoma.

Daftar isi[sembunyikan]

1 Penyebaran 2 Gejala 3 Penyebab 4 Pranala luar

[sunting] Penyebaran

Katarak yang terjadi akibat usia lanjut bertanggung jawab atas 48% kebutaan yang terjadi di dunia, yang mewakili 18 juta jiwa, menurut WHO. kelayakan bedah katarak di beberapa negara belum memadahi sehingga katarak tetap menjadi penyebab utama kebutaan. Bahkan di mana ada layanan bedah yang tersedia, pengelihatan rendah yang terkait dengan katarak masih dapat dijumpai, sebagai hasil dari lamanya menunggu untuk operasi dan hambatan untuk dioperasi, seperti biaya, kurangnya informasi dan masalah transportasi.

Di Amerika Serikat, katarak yang terjadi akibat usia lanjut dilaporkan mencapai 42% dari orang-orang antara usia 52 sampai 64, 60% dari orang-orang antara usia 65 dan 74, dan 91% dari mereka antara usia 75 dan 85.

Page 27: All About Cataract, Vina

[sunting] Gejala

Penderita katarak akan mengalami pengelihatan yang buram, ketajaman pengelihatan berkurang, sensitivitas kontras juga hilang, sehingga kontur, warna bayangan dan visi kurang jelas karena cahaya tersebar oleh katarak ke mata. Tes sensitivitas kontras harus dilakukan dan jika kekurangan sensitivitas kontras terlihat makan dianjurkan untuk konsultasi dengan spesialis mata.

Di dunia berkembang, khususnya di kelompok berisiko tinggi seperti penderita diabetes, disarankan untuk mencari konsultasi medis jika 'halo' yang terjadi disekitar lampu jalan di malam hari, terutama jika fenomena ini tampak hanya dengan satu mata.

Gejala-gejala katarak sangat mirip dengan gejala citrosis mata.

[sunting] Penyebab

lampu celah foto pemburaman kapsuler anterior terlihat beberapa bulan setelah implantasi lensa intraokular di mata, gambar diperbesar

Katarak berkembang karena berbagai sebab, seperti kontak dalam waktu lama dengan cahaya ultra violet, radiasi, efek sekunder dari penyakit seperti diabetes dan hipertensi, usia lanjut, atau trauma(dapat terjadi lebih awal), mereka biasanya akibat denaturasi dari lensa protein. faktor-faktor genetik sering menjadi penyebab katarak kongenital dan sejarah keluarga yang positif juga mungkin berperan dalam predisposisi seseorang untuk katarak pada usia lebih dini, fenomena "antisipasi" dalam katarak pra-senilis.

Katarak juga dapat diakibatkan oleh cedera pada mata atau trauma fisik. Sebuah studi menunjukan katarak berkembang di antara pilot-pilot pesawat komersial tiga kali lebih besar dari pada orang-orang dengan pekerjaan selain pilot. Hal ini diduga disebabkan oleh radiasi berlebihan yang berasal dari luar angkasa. Katarak juga biasanya sering terjadi pada orang yang terkena radiasi inframerah, seperti para tukang (meniup)kaca yang menderita "sindrom Pengelupasan". Eksposur terhadap radiasi gelombang mikro juga dapat menyebabkan katarak. Kondisi atopik atau alergi yang juga dikenal untuk mempercepat perkembangan katarak, terutama pada anak-anak.

Page 28: All About Cataract, Vina

Katarak dapat terjadi hanya sebagian atau penuh seluruhnya, stasioner atau progresif, keras atau lembut.

Beberapa obat dapat menginduksi perkembangan katarak, seperti kortikosteron dan Seroquel.

http://id.wikipedia.org/wiki/Katarak

KATARAK SENILISPosted: Maret 24, 2011 by dr.Razi in Mata Tag:definisi katarak, Katarak, katarak senilis, lensa keruh, mata kabur

0

Rate This

I. PENDAHULUAN

Katarak berasal dari bahasa Yunani katarrhakies, Inggris cataract dan latin cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua-duanya.

Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat mengalami perubahan dalam waktu lama

Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata lokal menahun.Katarak merupakan penyebab utama dari kebutaan di Indonesia. Angka kebutaan di Indonesia adalah 1,4 % dan katarak menjadi masalah di masyarakat karena menimbulkan kebutaan.Katarak senilis adalah katarak yang disebabkan oleh proses penuaan.

Tugas terpenting tenaga medis adalah memberi informasi yang benar mengenai buta katarak, bahwa buta katarak masih bisa ditanggulangi dengan dilakukan operasi sehingga dapat melihat

Page 29: All About Cataract, Vina

kembali. Sebagai contoh, deteksi dini, monitoring yang ketat, dan intervensi bedah yang tepat waktu harus diperhatikan dalam manajemen katarak senilis.

II. DEFINISI

Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun.

III. EPIDEMIOLOGI

Pada dasarnya katarak adalah suatu penyakit mata yang erat hubungannya dengan mereka yang berusia lanjut, karena itu semakin meningkatnya usia harapan hidup, maka prevalensi katarak akan meningkat.

Di Amerika serikat, sedikitnya 300.000 – 400.000 gangguan penglihatan karena katarak, dengan komplikasi dari teknik bedah modern menghasilkan 7000 kasus buta yang ireversibel. Pada penelitian Framingham Eye, tahun 1973 – 1975 ditemukan penderita katarak senilis sebanyak 15,5 % dari 2477 pasien yang diperiksa.

Katarak senilis terus merupakan penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di dunia. Sedikitnya 5 – 10 juta pasien memiliki gangguan penglihatan katarak setiap tahunnya dengan metode teknik bedah modern menghasilkan 100.000 – 200.00 buta mata ireversibel.

IV. ETIOLOGI

Penyebab katarak senilis sampai sekarang tidak diketahui secara pasti.

Beberapa studi telah membantu mengidentifikasi faktor-faktor risiko terhadap perkembangan dari katarak senilis. Bermacam-macam hal yang mempengaruhi termasuk kondisi lingkungan, penyakit sistemik, diet, dan umur.

West dan Valmadrid mengatakan bahwa katarak yang berhubungan dengan usia adalah sebuah penyakit multifaktorial dengan faktor risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan tipe-tipe katarak yang berbeda. Selanjutnya mereka mengatakan bahwa katarak kortikal dan subkapsular posterior berhubungan erat dengan stres lingkungan seperti paparan sinar ultraviolet, diabetes, dan obat-obat yang diminum. Bagaimanapun katarak nuklear terlihat mempunyai korelasi dengan merokok. Alkohol berhubungan dengan semua jenis katarak.

Analisis yang serupa dilengkapi oleh Miglior dan kawan-kawan. Mereka menemukan bahwa katarak kortikal berhubungan dengan adanya diabetes yang lebih 5 tahun dan meningkatnya kadar potasium dan sodium serum. Adanya riwayat pembedahan dengan anestesi umum dan penggunaan obat-obat sedatif berhubungan dengan penurunan risiko katarak kortikal. Katarak subkapsular posterior dihubungkan dengan penggunaan steroid dan diabetes, sedang katarak nuklear mempunyai hubungan yang berarti dengan asupan kalsitonin dan susu.

Penyakit sistemik dan katarak senilis

Page 30: All About Cataract, Vina

-          Katarak senilis berhubungan dengan banyak penyakit sistemik, termasuk kolelitiasis, alergi, pneumonia, penyakit koroner dan penyakit jantung insufisiensi, hipotensi, hipertensi, retardasi mental, dan diabetes.

-          Hipertensi sistemik telah ditemukan secara berarti meningkatkan risiko katarak subkapsular posterior.

-          Jalan lain yang mungkin pada perjalanan dari hipertensi dan glaukoma pada katarak senilis adalah perubahan struktur protein dalam kapsul lensa. Selanjutnya menyebabkan perubahan pada transpor membran dan permeabilitas terhadap ion dan akhirnya akan meningkatkan intra okuler yang menyebabkan perubahan bentuk katarak.

Sinar ultraviolet dan katarak senilis

-          Hubungan sinar ultraviolet dan perkembangan dari katarak senilis telah diuraikan secara menarik. Satu hipotesis menjelaskan bahwa katarak senilis, terutama opasitas dari korteks, mungkin disebabkan oleh dampak suhu terhadap lensa.

-          Pada binatang percobaan oleh Al-Ghadyan dan Cotlier mendokumentasikan adanya peningkatan suhu. Pada bagian posterior lensa pada kelinci setelah dipaparkan dengan sinar matahari yang disebabkan oleh efek temperatur pada kornea dan peningkatan suhu badan.

-          Pada studi yang relevan, orang yang berkediaman di area yang besar terpapar sinar ultraviolet lebih mungkin berkembang katarak senilis dan lebih cepat dibandingkan orang yang berkediaman di tempat yang sedikit terpapar sinar ultraviolet.

Faktor risiko lain :

-          Hal lain yang signifikan berhubungan dengan katarak senilis adalah penambahan usia, jenis kelamin perempuan, kelas sosial, dan miopia. Pekerja yang terpapar dengan radiasi infra merah juga memiliki insiden yang tinggi terhadap perkembangan katarak senilis.

-          Meskipun miopia merupakan sebuah faktor risiko, telah terlihat bahwa orang dengan miopia yang telah menggunakan kaca mata setidaknya 20 tahun akan diekstraksi katarak lebih tua dibandingkan emetrop. Secara tidak langsung terdapat efek protektif dari kaca mata terhadap radiasi solar ultraviolet.

V. PATOFISIOLOGI

Mata kita bekerja seperti sebuah kamera. Lensa mata yang terletak di dalam mata (di belakang iris) bertugas memfokuskan cahaya agar membentuk suatu bayangan yang tajam di retina. Retina bekerja seperti film pada sebuah kamera yang berfungsi untuk merekam bentuk bayangan suatu objek dalam bentuk gambar. Gambar tersebut dihantarkan melalui saraf optik menuju otak untuk diterjemahkan menjadi sesuatu yang kita lihat.

Page 31: All About Cataract, Vina

Lensa mata mempunyai bagian yang disebut pembungkus lensa atau kapsul lensa, korteks lensa yang terletak antara nukleus lensa atau inti lensa dan kapsul lensa. Pada anak dan remaja , nukleus bersifat lembek sedangkan pada orang tua nukleus ini menjadi keras. Katarak dapat mulai dari nukleus, korteks, dan subkapsularis lensa.

Patofisiologi katarak senilis merupakan hal yang kompleks dan belum dimengerti penuh. Pada semua kejadian patogenesisnya merupakan multifaktorial yang melibatkan interaksi kompleks antara bermacam – macam proses fisiologis. Sebagai lensa yang tua, ketebalan dan berat bertambah sedangkan daya akomodasinya berkurang. Terdapat lapisan kortikal baru pada pola konsentrisnya, nukleus ditengah akan tertekan dan mengeras yang disebut sklerosis nuklear.

Mekanisme multipel mempengaruhi kehilangan transparansi lensa yang progresif. Epitelium lensa yang berubah sebagian perubahan umur terutama penurunan densitas sel epithelial lensa dan penambahan sel serat lensa yang berbeda.

Kerusakan oksidasi progresif dari lensa yang sudah tua berkembang menjadi katarak senilis. Beberapa studi menunjukkan peningkatan produk dari oksidasi dan penurunan dari vitamin anti oksidan  dan penurunan dari enzim superoksida dismutase. Penting untuk proses oksidasi pada pembentukan katarak.

Katarak senilis dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe utama : katarak nuklear, katarak kortikal, dan katarak subkapsular posterior.

VI. GEJALA KLINIK

Pengambilan anamnesa yang hati–hati sangat penting untuk menggambarkan progresifitas dan kerusakan fungsional dari penglihatan yang disebabkan oleh katarak dan identifikasi penyebab lain  yang mungkin menyebabkan opasitas lensa. Seorang pasien dengan katarak senilis biasanya memiliki riwayat kemunduran penglihatan progresif dan bertahap. Penyimpangan penglihatan yang bervariasi tergantung pada tipe katarak pasien tersebut.

Penurunan ketajaman penglihatan

Penurunan ketajaman penglihatan adalah keluhan umum pasien dengan katarak senilis. Katarak betul – betul dipertimbangkan secara klinis jika terdapat efek pada ketajaman penglihatan yang berarti. Selanjutnya tipe – tipe yang berbeda dari katarak menghasilkan efek yang berbeda pada ketajaman penglihatan.

Sebagai contoh, tingkat ringan dari katarak subkapsular posterior dapat menyebabkan penurunan yang berat ketajaman penglihatan dengan efek pada penglihatan dekat lebih berat dari efek pada gangguan penglihatan jauh yang diperkirakan oleh karena akomadasi miosis. Bagaimanapun katarak  sklerosis nuklear sering disertai dengan penurunan penglihatan jauh dan penglihatan dekat yang bagus. Katarak kortikal umumnya tidak memberi gejala sampai tingkat progresifitas lanjut ketika jari-jari korteks membahayakan axis penglihatan.

Silau

Page 32: All About Cataract, Vina

Peningkatan kesilauan adalah keluhan utama lain pada pasien dengan katarak senilis

Pergeseran miopik

Progresifitas dari katarak akan sering meningkatkan kekuatan dioptri lensa terlihat pada tingkat ringan sampai sedang dari miopia. Selanjutnya, pasien – pasien presbiop dilaporkan peningkatan penglihatan dekat dan tidak membutuhkan kacamata baca yang disebut “ second sight “.

Khasnya, pergeseran miopik dan second sight tidak terlihat pada katarak kortikal dan subkapsular posterior, lebih lanjut perkembangan kerusakan asimetris lensa miopia menyebabkan gejala anisometropia yang membutuhkan manajemen bedah.

Monookular diplopia

Pada saat perubahan nukleus terpusat pada lapisan paling dalam lensa menyebabkan area refraksi  pada sentral lensa, yang lebih sering jelas terlihat pada reflek merah dengan retinoskopi atau ophtalmoskopi direk. Seperti fenomena yang mengarah kepada diplopia monookular yang tidak dikoreksi dengan kacamata, prisma dan kontak lensa.

STADIUM

Stadium katarak senilis dapat dijelaskan sebagai berikut :

Katarak insipien

Pada stadium ini kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk gerigi menuju korteks anterior dan posterior (katarak kortikal). Katarak subkapsular posterior, dimana kekeruhan mulai terlihat anterior subkapsular posterior, celah terbentuk antara serat lensa dan korteks jaringan berisi jaringan degeneratif (benda morgagni) pada katarak insipien. Kekeruhan ini dapat menimbulkan poliopia oleh karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. Bentuk ini kadang-kadang menetap dalam waktu yang lama. Pemeriksaan shadow test negatif.

Katarak intumesen

Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif menyerap air. Masuknya air ke dalam celah lensa mengaakibatkan lensa menjadi bengkak dan besar yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal dibanding dengan keadaan normal. Pencembungan lensa ini akan dapat memberikan penyulit glukoma. Katarak intumesen biasanya terjadi pada katarak yang berjalan cepat dan mengakibatkan miopia lentikuler. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks hingga lensa akan mencembung dan daya biasnya akan bertambah, sehingga memberikan miopisasi. Pada pemeriksan slit lamp terlihat vakuol pada lensa disertai peregangan jarak lamel serat lensa.

Katarak imatur

Page 33: All About Cataract, Vina

Kekeruhan belum mengenai seluruh lapisan lensa. Volume lensa bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degeneratif. Pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil sehingga terjadi glaukoma sekunder. Pemeriksaan shadow test positif.

Katarak matur

Pada katarak matur, kekeruhan telah mengenai seluruh massa lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat deposit ion Ca yang menyeluruh. Cairan lensa akan keluar sehingga lensa kembali pada ukuran yang normal. Akan terjadi kekeruhan seluruh lensa yang bila lama akan mengakibatkan kalsifikasi lensa. Bilik mata depan akan berukuran normal kembali. Pemeriksaan shadow test negatif.

Katarak hipermatur

Stadium ini telah mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras atau lembek dan mencair. Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi mengecil, berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan dengan slit lamp terlihat bilik mata dalam dan adanya lipatan kapsul lensa. Bila proses katarak progresif disertai dengan kapsul lensa yang tebal maka korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar, maka korteks akan memperlihatkan bentuk seperti kantong susu disertai dengan nukleus yang terbenam di dalam korteks lensa karena lebih berat. Keadaan ini disebut sebagai katarak morgagni.

VII. DIAGNOSIS

Diagnosa  dari katarak senilis dibuat atas dasar anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan seluruh tubuh terhadap adanya kelainan-kelainan harus dilakukan untuk menyingkirkan penyakit sistemik yang berefek terhadap mata dan perkembangan katarak.

Pemeriksaan mata yang lengkap harus dilakukan yang dimulai dengan ketajaman penglihatan untuk gangguan penglihatan jauh dan dekat. Ketika pasien mengeluh silau, harus diperiksa dikamar dengan cahaya terang.

Pemeriksaan adneksa okular dan struktur intraokular dapat memberikan petunjuk terhadap penyakit pasien dan prognosis penglihatannya. Pemeriksaan yang sangat penting yaitu tes pembelokan sinar yang dapat mendeteksi pupil Marcus Gunn dan defek pupil aferent relatif yang mengindikasikan lesi saraf optik atau keterlibatan difus makula

Pemeriksaan slit lamp tidak hanya difokuskan untuk evaluasi opasitas lensa. Tapi dapat juga struktur okular lain( konjungtiva, kornea, iris, bilik mata depan).

-          Ketebalan kornea dan opasitas kornea seperti kornea gutata harus diperiksa hati-hati

-          Gambaran lensa harus dicatat secara teliti sebelum dan sesudah pemberian dilator pupil

Page 34: All About Cataract, Vina

-          Posisi lensa dan integritas dari serat zonular juga dapat diperiksa sebab subluxasi lensa dapat mengidentifikasi adanya trauma mata sebelumnya, kelainan metabolik, atau katarak hipermatur

Kepentingan ofthalmoskopi direk dan indirek dalam evaluasi dari integritas bagian belakang harus dinilai. Masalah pada saraf optik dan retina dapat menilai gangguan penglihatan.

VIII. DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding dari katarak senilis yaitu katarak traumatik.

IX. PENATALAKSANAAN

Terapi definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Beberapa tahun terakhir bermacam-macam teknik operasi telah dikembangkan dari tulisan teknik kuno sampai teknik terbaru fakoemulsi. Berdasarkan integritas dari capsula posterior lensa, 2 tipe utama bedah lensa adalah intracapsular catarak extraction (ICCE) dan extracapsular cataract extraction ( ECCE).

Ekstraksi katarak intrakapsular

Sebelum adanya instrumen bedah mikro yang lebih modern dan IOL yang baik, ICCE merupakan metode yang lebih disukai untuk pengangkatan katarak. Teknik ini melibatkan mengangkat seluruh lensa termasuk kapsula posterior. Dalam melakukan teknik ini tidak perlu khawatir terhadap perkembangan selanjutnya dan penanganan dari opasitas kapsul. Teknik ini dapat dilakukan dengan alat – alat yang sedikit canggih dan di daerah dimana tidak terdapat mikroskop operasi dan sistem origasi.

Bagaimanapun sejumlah kerugian dan komplikasi post operasi, insisi limbus yang lebar sering 160o-180o dikaitkan dengan beberapa faktor risiko yang mengikutinya seperti penyembuhan yang terlambat, keterlambatan perbaikan visus, timbulnya astigmatismat, inkarserasi iris, luka operasi yang bocor, inkarserasi vitreus. Edem kornea merupakan suatu keadaan yang umum terjadi saat operasi dan komplikasi post operasi. Meskipun banyak komplikasi post operasi, namun ICCE masih dapat digunakan pada kasus-kasus dimana zonular rusak berat, sehingga dapat dilakukan pengangkatan lensa dengan sukses.

ICCE merupakan kontraindikasi absolut pada anak-anak dan dewasa muda dengan katarak dan kasus-kasus dengan trauma ruptur kapsular. Kontraindikasi relatif adalah miopia tinggi, sindrom marfan, katarak morgagni, dan adanya vitreus di bilik mata depan.

Extracapsular Cataract Extraction

Berbeda dengan ICCE, ECCE melibatkan pengangkatan nukleus lensa dengan membuka kapsula anterior dan meninggalkan kapsula posterior. ECCE mempunyai sejumlah keuntungan dibandingkan ICCE, yang berhubungan dengan intaknya kapsula posterior, yaitu :

-          Insisi yang kecil pada ECCE dan sedikit trauma dari endotel kornea

Page 35: All About Cataract, Vina

-          Komplikasi cepat dan lambat dari vitreus sampai kornea, iris dapat diminimalisasi atau dieliminasi

-          Tempat anatomi yang baik terhadap IOL bila kapsula posterior masih intak

-          Sebaliknya, kapsula yang intak menyebabkan masuknya bakteri dan mikroorganisme lain ke dalam kamera okuli anterior selama proses pembedahan, yang bisa mencapai rongga vitreus posterior dan dapat menyebabkan endoptalmitis

X. KOMPLIKASI

Berikut ini adalah komplikasi besar intraoperatif yang ditemukan selama operasi katarak, yaitu :

Kamera okuli anterior dangkal atau datar Ruptur kapsul Edem kornea Perdarahan atau efusi suprakoroid Perdarahan koroid yang ekspulsif Tertahannya material lensa Gangguan vitreous dan inkarserasi ke dalam luka Iridodialisis

Berikut ini merupakan komplikasi besar post operatif yang ditemukan segera selama operasi katarak, yang sering terlihat dalam beberapa hari atau minggu setelah operasi, yaitu :

Kamera okuli anterior datar atau dangkal karena luka robek Terlepasnya koroid Hambatan pupil Hambatan korpus siliar Perdarahan suprakoroid Edem stroma dan epitel Hipotoni Sindrom Brown-Mc. Lean (edem kornea perifer dengan kornea sentral jernih sangat sering

terlihat mengikuti ICCE) Perlekatan vitreokornea dan edem kornea yang persisten Perdarahan koroid yang lambat Hifema Tekanan intraokuler yang meningkat (sering karena tertahannya viskoelastis) Edem makular kistoid Terlepasnya retina Endoptalmitis akut Sindrom uveitis-glaukoma-hifema (UGH)

Berikut ini adalah komplikasi besar post operatif yang lambat, terlihat dalam beberapa minggu atau bulan setelah operasi katarak :

Jahitan yang menginduksi astigmatismus

Page 36: All About Cataract, Vina

Desentrasi dan dislokasi IOL Edem kornea dan keratopati bullous pseudopakia Uveitis kronis Endoptalmitis kronis Kesalahan penggunaan kekuatan IOL

XI. PROGNOSIS

Saat operasi tidak disertai dengan penyakit mata lain sebelumnya, yang akan mempengaruhi hasil secara signifikan seperti degenerasi makula atau atropi saraf optik, standar ECCE yang berhasil tanpa komplikasi atau fakoemulsifikasi memberikan prognosis penglihatan yang sangat menjanjikan mencapai sekurang-kurangnya 2 baris snellen chart. Penyebab. Faktor risiko utama yang mempengaruhi prognosis visual adalah adanya diabetes melitus dan retinopati diabetik

http://razimaulana.wordpress.com/2011/03/24/katarak-senilis/

Monitor CRT (Cathode Ray Tube) atau monitor tabung sering dituduh sebagai penyebab kerusakan mata. Dan orang-orang beralih menggunakan Monitor LCD (Liquid Crystal Display). Benarkah tuduhan tersebut? Apakah Kita sering merasa lelah saat berlama-lama di depan computer. Saat buat tugas, browsing , Facebookan atao bahkan lagi enak-enaknya nonton video . Apalagi mata kita yang sering capek karena terlalu focus ke layar monitor. Hal ini dikarenakan efek radiasi dari monitor ke mata kita. Dan memang sangat banyak sekali pengaruh monitor CRT terhadap kesehatan mata kita. Disini saya akan coba sedikit sharing mengenai pengaruh monitor CRT terhadap kesehatan mata dan bagaimana cara mengatasinya.

Monitor atu dengan istilah lain disebut VDU (Video Display Unit),  merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu unit komputer. Bagian monitor  inilah yang paling sering kita pandang bila kita memakai komputer.  Fungsi monitor adalah memperagakan data atu proses yang terjadi dalam CPU secara visual. Proses yang terjadi dalam CPU (Central Processing Unit)  dikonversikan oleh suatu “ Adapter Vide / Video board “ dari data yang digital menjadi sinyal yang akan disalurkan melalui kabel penghubung ke monitor.

Monitor yang memakai sistem CRT (Cathode Ray tube) bekerja dengan cara memancarkan elektron-elektron . Elektron-elektron ini menyapu layar dari kiri ke kanan dengan jalur-jalur dari atas ke bawah dalam pola yang disebut “raster” CRT atau yang lebih umum disebut  Tabung Sinar Katoda merupakan tabung pembungkus  yang dibuat dari kaca dan mengandung satu susunan penembak elektron dan mengeluarkan berkas-berkas elektron yang diarahkan pada layar

Page 37: All About Cataract, Vina

fluoresen. Bila berkas tersebut terkena cahaya, maka layar mengeluarkan sinardengan gelombang yang lebih panjang.  Pancaran – pancaran elektron ini menimbulkan cahaya yang terang. Bergantung intensitas pancaran elektron tadi. Cahaya ini sangat cepat menghilang. Untuk itu pancaran elektron harus tetap menyapu layar secara teratur untuk mempertahankan banyangan yang terjadi. Ini biasa disebut penyegaran ulang atau “refresh’ layar. Monitro umumnya memiliki laju penyegaran (vertical scan rate) 60 hertz, yang maksudnya layar disegarkan kembali sebanyak 60 kali per detik.  Jika laju penyegaran rendah, maka akan mengakibatkan layar tampak berkedip-kedip. Hal ini akan cepat melelahkan mata kita, maka sebaliknya kita memakai monitor dengan “vertical scan rate” 70 hertz ke atas sudah cukup baik untuk digunakan.

Efek Radiasi Monitor CRT Terhadap Kesehatan:

Gangguan kesehatan yang dicurigai disebabkan oleh radiasi VDU, antara lain:

katarak, dermatitis, epilepsi dan cacat bawaan pada bayi.

Katarak adalah gangguan penglihatan yang disebabkan adanya kekeruhan pada lensa mata. Katarak biasanya berkaitan dengan proses menua dan radiasi sinar ultraviolet.

Dermatitis pada muka merupakan salah satu gangguan kesehatan yang terbukti diakibatkan oleh radiasi VDU secara langsung. Tjon dan Rycroft melakukan penelitian pengaruh radiasi VDU pada kulit muka. Hasil penelitian mereka mengatakan bahwa salah satu akibat dari radiasi adalah kemerahan pada kulit muka. Hal ini akan terjadi setelah seorang operator bekerja selama 2-6 jam dan pada tempat yang tingkat kelembabannya rendah. Setelah kemerahan, kemudian terjadi pengelupasan kulit ari dan timbulnyabenjolan pada kulit.

Dermatitis ini akan terjadi akibat adanya medan magnet antara monitor dengan operator. Medan elektromagnet menyebabkan  partikel-partikel yang melayang diudara menempel pada kulit, sehingga menimbulkan iritasi pada kulit. Karena yang berhadapan langsung pada layar monitor adalah bagian muka, mata. Muka lebih sering mengalami iritasi. Timbunan elektrostatik ini dapat  menyebabkan pipi merah sehabis memakai monitor.

Epilepsi dan cacat bawaan pada bayi,  sampai saat ini belum ada bukti bahwa VDU dapat menimbulkannya.

Dan berikut beberapa cara mengantisipasi dan menanggulangi pengaruh dari radiasi monitor CRT:

1. Jaga jarak pandang dari monitor.Berada terlalu dekat dengan monitor memang sedikit membahayakan bagi mata kita. Seharusnya kita menjaga jarak pandang ke monitor kita dengan baik. Jarak yang disarankan adalah sekitar 20-40 inchi (50-100cm) dari mata. Jika kita masih kesulitan membaca padahal monitor sudah berada pada jarak 20 inchi, cobalah untuk memperbesar font kita hingga kita merasa nyaman.

2. Ganti Monitor CRT dan beralihlah ke LCDMonitor tabung (CRT) memang memberi efek yang lebih buruk dibanding LCD, selain energi

Page 38: All About Cataract, Vina

yang dibutuhkan juga lebih besar. Cobalah mengganti monitor CRT kita dengan LCD. Namun harga monitor LCD memang lebih mahal dibanding CRT. Bagi kita yang masih menyeyangi monitor CRT, ada baiknya kita membeli filter anti-radiasi. ini adalah solusi untuk mengurangi rasa nyeri mata akibat duduk berlama-lama di depan monitor, namun dengan harga yang murah.

3. Atur monitor settingBeberapa monitor yang ada sekarang banyak menyediakan pre-set display mode, untuk memudahkan pengguna mengganti setting layar mereka. Pre-set setting tersebut memberi level brightnes yang berbeda, untuk menyesuaikan kondisi penggunaan monitor. Adakalanya manfaatkan hal tersebut. Misal settingan seperti, ‘text’ atau ‘internet’ akan terasa lebih sejuk di mata, saat kita gunakan untuk mengetik ataupun browsing. Setingan ‘game’ atau ‘movie’ akan terlihat lebih terang saat digunakan.

4. Gunakan kacamata anti radiasiWalau hal ini membutuhkan biaya yang relatif lebih mahal, namun ada baiknya saat memiliki cukup uang kita membeli kacamata anti-radiasi. Selain bisa dibawa kemanapun kita bekerja, kacamata ini tak hanya berguna saat kita bekerja di depan monitor, namuna juga melindungi mata dari cahaya lampu mobil, radiasi TV, dan sebagainya. Faktanya lapisan anti-radiasi pada kacamata tersebut, sangat berguna bagi mata kita. Karena lapisan tersebut secara otomatis mengurangi efek nyeri di mata akibat radiasi cahaya berlebih.

5. Mengistirahatkan mata sejenak, secara berkalaCara termudah menghindari mata lelah akibat radiasi monitor adalah mengistirahatkannya secara berkala. Cobalah untuk mengistirahatkan mata sekitar 5 – 10 menit setiap jamnya. Kita dapat menggunakan waktu tersebut untuk berjalan-jalan, melihat pemandangan, mencuci muka dan sebagainya. Yang penting menjauh dari monitor.

Demikian apa yang bisa saya sharing kali ini, semoga bisa bermanfaat bagi pengunjung semua, terima kasih

http://sobatpc.com/pengaruh-monitor-crt-terhadap-kesehatan-mata-dan-cara-mengatasinya/

Page 39: All About Cataract, Vina

1. http://medicastore.com/penyakit/65/Katarak.html

Katarak

DEFINISI

Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan.

PENYEBAB

Pada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui.

Katarak biasanya terjadi pada usia lanjut dan bisa diturunkan.

Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan beracun lainnya.

Katarak bisa disebabkan oleh:

Cedera mata

Penyakit metabolik (misalnya diabetes)

Obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid).

Katarak kongenitalis adalah katarak yang ditemukan pada bayi ketika lahir (atau beberapa saat kemudian).

Page 40: All About Cataract, Vina

Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan (diwariskan secara autosomal dominan) atau bisa disebabkan oleh:

- Infeksi kongenital, seperti campak Jerman

- Berhubungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia.

Faktor resiko terjadinya katarak kongenitalis adalah:

- penyakit metabolik yang diturunkan

- riwayat katarak dalam keluarga

- infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan.

Katarak pada dewasa biasanya berhubungan dengan proses penuaan.

Katarak pada dewasa dikelompokkan menjadi:

Katarak immatur : lensa masih memiliki bagian yang jernih

Katarak matur : lensa sudah seluruhnya keruh

Katarak hipermatur : ada bagian permukaan lensa yang sudah merembes melalui kapsul lensa dan bisa menyebabkan peradangan pada struktur mata yang lainnya.

Kebanyakan lensa agak keruh setelah usia 60 tahun.

Sebagian besar penderita mengalami perubahan yang serupa pada kedua matanya, meskipun perubahan pada salah satu mata mungkin lebih buruk dibandingkan dengan mata yang lainnya.

Banyak penderita katarak yang hanya mengalami gangguan penglihatan yang ringan dan tidak sadar bahwa mereka menderita katarak.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya katarak adalah:

- kadar kalsium darah yang rendah

- diabetes

- pemakaian kortikosteroid jangka panjang

- berbagai penyakit peradangan dan penyakit metabolik.

Page 41: All About Cataract, Vina

- faktor lingkungan (trauma, penyinaran, sinar ultraviolet).

GEJALA

Semua sinar yang masuk ke mata harus terlebih dahulu melewati lensa. Karena itu setiap bagian lensa yang menghalangi, membelokkan atau menyebarkan sinar bisa menyebabkan gangguan penglihatan.

Beratnya gangguan penglihatan tergantung kepada lokasi dan kematangan katarak.

Katarak berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan nyeri disertai gangguan penglihatan yang muncul secara bertahap.

Gangguan penglihatan bisa berupa:

- kesulitan melihat pada malam hari

- melihat lingkaran di sekeliling cahaya atau cahaya terasa menyilaukan mata

- penurunan ketajaman penglihatan (bahkan pada siang hari).

Gejala lainnya adalah:

- sering berganti kaca mata

- penglihatan ganda pada salah satu mata.

Kadang katarak menyebabkan pembengkakan lensa dan peningkatan tekanan di dalam mata (glaukoma), yang bosa menimbulkan rasa nyeri.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Pemeriksaan diagnostik yang biasa dilakukan adalah:

Page 42: All About Cataract, Vina

Pemeriksaan mata standar, termasuk pemeriksaan dengan slit lamp

USG mata sebagai persiapan untuk pembedahan katarak.

PENGOBATAN

Satu-satunya pengobatan untuk katarak adalah pembedahan.

Pembedahan dilakukan jika penderita tidak dapat melihat dengan baik dengan bantuan kaca mata untuk melakukan kegitannya sehari-hari.

Beberapa penderita mungkin merasa penglihatannya lebih baik hanya dengan mengganti kaca matanya, menggunakan kaca mata bifokus yang lebih kuat atau menggunakan lensa pembesar.

Jika katarak tidak mengganggu biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan.

Pembedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa buatan.

Pengangkatan lensa

Ada 2 macam pembedahan yang bisa digunakan untuk mengangkat lensa:

- Pembedahan ekstrakapsuler : lensa diangkat dengan meninggalkan kapsulnya.

Untuk memperlunak lensa sehingga mempermudah pengambilan lensa melalui sayatan yang kecil, digunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (fakoemulsifikasi).

- Pembedahan intrakapsuler : lensa beserta kapsulnya diangkat. Pada saat ini pembedahan intrakapsuler sudah jarang dilakukan.

Penggantian lensa

Penderita yang telah menjalani pembedahan katarak biasanya akan mendapatkan lensa buatan sebagai pengganti lensa yang telah diangkat.

Lensa buatan ini merupakan lempengan plastik yang disebut lensa intraokuler, biasanya lensa intraokuler dimasukkan ke dalam kapsul lensa di dalam mata.

Operasi katarak sering dilakukan dan biasanya aman. Setelah pembedahan jarang sekali terjadi infeksi atau perdarahan pada mata yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan yang serius.

Page 43: All About Cataract, Vina

Untuk mencegah infeksi, mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan, selama beberapa minggu setelah pembedahan diberikan tetes mata atau salep.

Untuk melindungi mata dari cedera, penderita sebaiknya menggunakan kaca mata atau pelindung mata yang terbuat dari logam sampai luka pembedahan benar-benar sembuh.

PENCEGAHAN

Pencegahan utama adalah mengontrol penyakit yang berhubungan dengan katarak dan menghindari faktor-faktor yang mempercepat terbentuknya katarak.

Menggunakan kaca mata hitam ketika berada di luar ruangan pada siang hari bisa mengurangi jumlah sinar ultraviolet yang masuk ke dalam mata.

Berhenti merokok bisa mengurangi resiko terjadinya katarak.

Page 44: All About Cataract, Vina

2. http://anawinta.wordpress.com/2008/03/19/katarak-mata-anda/

KATARAK & MATA ANDA

19

03

2008

Katarak adalah suatu keadaan dimana lensa mata menjadi keruh akibat dari berbagai macam penyebab. Biasanya katarak merupakan bagian dari proses pertambahan umur seseorang. Namun dengan teknologi kedokteran modern, katarak tidak lagi merupakan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

Berjuta-juta orang telah bebas dari katarak melalui proses operasi mikro yang aman dan nyaman. Pasien bisa langsung pulang ke rumah dan dapat melakukan aktifitas kembali beberapa saat setelah menjalani operasi.

Brosur ini akan memberikan informasi umum mengenai katarak serta apa yang terjadi sebelum, pada saat dan sesudah operasi katarak. Dokter spesialis mata anda akan memberikan informasi lebih rinci berkaitan dengan mata anda.

Mata kita bekerja seperti sebuah kamera. Lensa mata yang terletak di dalam mata (di belakang Iris) bertugas memfokuskan cahaya agar membentuk suatu bayangan yang tajam di retina. Retina bekerja seperti film pada sebuah kamera yang berfungsi untuk merekam bentuk bayangan suatu obyek dalam

Page 45: All About Cataract, Vina

bentuk gambar. Gambar tersebut dihantarkan melalui syaraf optik menuju otak untuk diterjemahkan menjadi sesuatu yang kita lihat.

APA YANG DISEBUT KATARAK?

Katarak adalah perubahan lensa mata yang tadinya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Katarak menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas. Pada penderita katarak, cahaya sulit mencapai retina sehingga bayangan pada retina menjadi tidak jelas atau kabur. Keadaan ini sama seperti hasil pemotretan yang tidak jelas akibat lensa kamera yang kotor.

GEJALA KATARAK

Pandangan kabur atau berkabut seperti melihat melalui kaca yang berembun.

Ukuran kaca mata sering berubah.

Sering merasa silau pada siang hari atau pada cahaya yang berlebihan.

Dapat melihat bayangan ganda pada saat mengemudi di malam hari.

Page 46: All About Cataract, Vina

JENIS-JENIS KATARAK

1. Katarak Kongenital

Diderita oleh bayi dan anak-anak yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus pada saat ibu hamil muda.

2. Katarak Senilis

Katarak yang disebabkan oleh proses penuaan.

3. Katarak Traumatik

Katarak yang disebabkan oleh trauma atau kecelakaan langsung pada mata.

4. Katarak Komplikata

Page 47: All About Cataract, Vina

Katarak yang disebabkan oleh infeksi atau penyakit tertentu seperti penyakit Kencing Manis.

APAKAH ANDA MEMERLUKAN OPERASI?

Perlu tidaknya mata anda dioperasi akan ditentukan dari hasil konsultasi anda dengan dokter spesialis mata. Bila pekerjaan anda memerlukan penglihatan yang tajam maka anda akan lebih membutuhkan operasi lebih dini dibanding dengan mereka yang jenis pekerjaannya kurang memerlukan penglihatan yang tajam.

SEBELUM OPERASI

Sebelum menjalani operasi, beberapa tes rutin akan dilakukan untuk mengetahui keadaan dan kelayakan mata yang akan dioperasi serta kesehatan umum anda disesuaikan dengan kebutuhan jenis operasi tersebut.

Mata anda akan diberikan obat tetes. Namun, mungkin juga akan diberi obat minum agar anda merasa santai. Kebanyakan operasi katarak tidak memerlukan pembiusan total karena pembiusan lokal sudah cukup.

OPERASI KATARAK

Page 48: All About Cataract, Vina

Ada 2 macam teknik yang biasa dilakukan pada operasi katarak, yaitu:

1. Fakoemulsifikasi.

2. Ekstraksi katarak ekstra kapsuler (EKEK).

FOKOEMULSIFIKASI

Fakoemulsifikasi adalah teknik yang paling modern. Hanya diperlukan sayatan yang sangat kecil yaitu sekitar 3 mm disisi kornea. Lensa akan dihancurkan menjadi kepingan halus dengan getaran ultrasonik kemudian disedot keluar. Lensa akan diganti dengan lensa intra-okuler yang dapat dilipat/dipilin dan dimasukkan melalui sayatan kecil tadi. Sayatan kecil tersebut dapat pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan jahitan sehingga memungkinkan anda cepat beraktifitas normal kembali. Operasinya sendiri memakan waktu kuranglebih 30 menit.

EKSTRAKSI KATARAK EKSTRA KAPSULER

Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsuler (EKEK) adalah teknik lama dan membutuhkan sayatan yang lebih besar untuk mengeluarkan dan mengganti lensa mata katarak dengan lensa intraokuler yang tidak dapat dilipat. Sayatan kemudian dijahit dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk pulih kembali.

PROSES PENYEMBUHAN

Page 49: All About Cataract, Vina

Dengan teknik operasi modern anda tidak perlu menginap di rumah sakit. Anda dapat segera mengerjakan aktifitas rutin anda seperti mandi dan cuci rambut, membaca dan kembali bekerja.

Page 50: All About Cataract, Vina

3. http://www.medicalera.com/info_answer.php?thread=4198

riocaesar : Katarak dan Penuaan

Mata adalah salah satu organ sensorik yang diberikan oleh Allah kepada kita manusia untuk melihat dan melakukan pekerjaan untuk melanjutkan hidup di dunia ini. Namun bagaimana seandainya penglihatan kita berangsur-angsur menurun dan kita menjadi buta disaat kita tua nanti? Tentunya kualitas hidup kita akan jauh berangsur-angsur pula menurun, dan kita akan hidup serba ketergantungan dengan orang lain di saat mata kita tidak bisa lagi melihat. Salah satu penyebab kebutaan pada usia tua adalah Katarak. Proses katarak ini berlangsung pada usia diatas 40 tahun, sekitar kurang lebih 43% dari populasi manula di dunia ini menderita katarak, namun dengan kecanggihan teknologi kedokteran, katarak dapat diatasi.

Page 51: All About Cataract, Vina

Gambar perbedaan mata yang normal dan yang mengalami katarak

Per definisi katarak adalah memutihnya lensa mata sebagai proses akibat degenerasi pada usia tua. Katarak juga bisa terjadi pada usia balita, namun yang akan dibahas disini adalah jenis katarak yang terjadi pada usia tua. Akibat memutihnya lensa ini mengakibatkan cahaya yang masuk akan terhalang, sehingga akan menimbulkan sensasi penglihatan seperti berkabut atau berasap.

Sensasi penglihatan pada katarak

Katarak pada balita sebagai akibat infeksi virus Rubella dalam kandungan

Katarak yang dibiarkan saja akan memasuki stadium hipermatur dimana lensa seluruhnya akan memutih dan menyebabkan penurunan dari daya penglihatan sampai dengan kebutaan. Selain itu juga pada stadium katarak yang hipermatur akan terjadi pelepasan zat-zat dari lensa tersebut dan zat-zat tersebut akan menimbulkan penyumbatan pada saluran keluar dari cairan bola mata sehingga akan menyebabkan tingginya tekanan bola mata atau glaukoma sekunder dimana nantinya akan menyebabkan kerusakan dari saraf-saraf penglihatan dan menyebabkan buta yang permanen.

Terapi terbaik katarak adalah dengan operasi, operasi katarak ada dua macam yaitu ECCE (Extra Capsuler Cataract Extraction) dan ICCE (Intra Capsuler Cataract Extraction). ECCE ini adalah dengan pengangkatan badan lensa bagian depan, biasanya operasi ECCE ini biayanya jauh lebih murah karena tidak menggunakan tambahan lensa buatan. Sedangakan ICCE operasi katarak dengan penambahan lensa buatan di dalamnya. Saat ini operasi katarak pada saat pengangkatan badan depan lensa yang mengalami pemutihan menggunakan Phaco yaitu alat khusus yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Saat ini operasi katarak jenis Phaco sudah ada di beberapa rumah sakit di Indonesia.

Operasi katarak dengan Phaco

Page 52: All About Cataract, Vina

Bila Anda sudah berusia lanjut dan mengalami gangguan penglihatan pada fase yang masih awal-awal, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter mata terdekat, karena dengan operasi katarak akan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup Anda.

Ditulis oleh:

Mohammad Caesario

Page 53: All About Cataract, Vina

4. http://radhityanotes.com/read/2011/05/29/12482/katarak-dan-radikal-bebas-artikel-kesehatan-terbaru-update.html

Katarak dan radikal bebas | Artikel kesehatan terbaru update

May 29th, 2011

admin

0 Comments

Mekanisme terjadinya katarak karena penuaan memang masih diperdebatkan, tetapi telah semakin nyata bahwa oksidasi dari protein lensa adalah salah satu faktor penting. Serat-serat protein yang halus yang membentuk lensa internal itu sendiri bersifat bening. Kebeningan lensa secara keseluruhan bergantung pada keseragaman penampang dari serat-serat ini serta keteraturan dan kesejajaran letaknya di dalam lensa. Ketika protein rusak, keseragaman struktur ini menghilang, dan serat-serat

Page 54: All About Cataract, Vina

bukannya meneruskan cahaya secara merata, tetapi menyebabkan cahaya terpencar dan bahkan terpantul. Hasilnya adalah kerusakan penglihatan yang parah.

Pandangan yang mengatakan bahwa katarak karena usia mungkin disebabkan oleh kerusakan radikal bebas memang tidak langsung tetapi sangat kuat dan terutama didasarkan pada perbedaan antara kadar antioksidan di dalam tubuh penderita katarak dibandingkan mereka yang memiliki lensa bening. Berbagai percobaan ini telah dilaporkan dalam jurnal kedokteran dan ilmiah seperti British Medical Journal, Archives of Ophthalmology, Annals of the New York Academy of Science, dan American Journal of Clinical Nutrition.

Salah satu penelitian yang paling mengesankan dilakukan oleh Departemen Ilmu Biomedis, Universitas Tampere, Finlandia, dan diterbitkan oleh British Medical Journal pada bulan Desember 1992. Dalam proyek ini, 47 orang yang mengalami katarak dibandingkan dengan kelompok pembanding yang telah dipilih dengan teliti yang terdiri atas 94 orang yang berlensa bening. Kelompok ‘kontrol’ yang normal dipilih agar semirip mungkin dengan kelompok penderita katarak dalam hal usia, jenis kelamin, pekerjaan, riwayat merokok, kadar kolesterol dalam darah, berat badan, tekanan darah, dan ada-tidaknya diabetes. Semua contoh darah mereka dianalisa dengan metode yang sangat peka untuk mengetahui kadar vitamin E dan betakaroten. Betakaroten adalah pigmen jingga (oranye) yang terdapat di dalam wortel dan sayuran lain, yang di dalam hati diubah menjadi vitamin A.

Hasilnya menunjukkan bahwa ada relasi yang berarti antara kadar vitamin E dan betakaroten dengan kemungkinan mengalami katarak. Kadar vitamin antioksidan yang rendah di dalam darah ditemukan pada kelompok katarak; kadar yang lebih tinggi terdapat pada kelompok kontrol yang berlensa bening. Mereka yang mempunyai kadar vitamin E dan betakaroten yang rendah mempunyai kemungkinan dua setengah kali lebih besar untuk terkena katarak dibanding yang mempunyai kadar lebih tinggi. Penulis kajian ini menyimpulkan: ‘Konsentrasi serum yang rendah dari vitamin antioksidan alpha-tocopherol (vitamin E) dan betakaroten adalah faktor risiko untuk tahap akhir katarak karena penuaan. Oleh karena itu, percobaan terkendali mengenai peran vitamin antioksidan dalam pencegahan katarak sangat diperlukan.’

Sebuah penelitian lain yang dilakukan di Kanada dan dilaporkan dalam sebuah konferensi internasional, melibatkan 175 penderita katarak dan 175 orang yang berlensa bening. Sekali lagi, penelitian ini menunjukkan perbedaan yang berarti di dalam asupan vitamin E dan C di antara kedua kelompok. Pada kelompok yang berlensa being, terdapat lebih banyak orang yang telah meminum vitamin C dan E tambahan selama lima tahun atau lebih dibandingkan kelompok penderita katarak. Profesor James

Page 55: All About Cataract, Vina

Robertson, seorang ahli epidemiologi yang juga menjadi ketua dari proyek ini, mengatakan, ‘Tambahan vitamin C dan E berkaitan dengan penurunan yang berarti pada risiko katarak.’

Daftar Pustaka

Antioksidan Oleh Dr. Robert Youngson

Page 56: All About Cataract, Vina

5. http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=3&jd=Tinggi%2C+Kasus+Penyakit+Katarak+Pada+Lansia&dn=20081009204527

Tinggi, Kasus Penyakit Katarak Pada Lansia

Oleh : Arba'iyah Satriani | 09-Okt-2008, 21:57:11 WIB

KabarIndonesia - Penyakit katarak merupakan gangguan penglihatan yang paling dominan dialami oleh para lanjut usia (lansia) dalam beberapa tahun terakhir. Dari jumlah 200 juta juta penduduk Indonesia, sebanyak 1,5 persen atau 3 juta orang mengalami kebutaan. Dari angka tersebut, 0,76 persennya (2,28 juta) menderita katarak.

Sementara itu, menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 80 persen penyandang tuna netra dari 45 juta orang buta di seluruh dunia, berusia di atas 50 tahun. Karena itulah, pada peringatan Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day) 2008 yang tahun ini jatuh pada 9 Oktober, kesehatan mata para lansia mendapat perhatian khusus. Tema peringatan tahun ini adalah Eye on the Future: fighting vision impairment in later life.

Page 57: All About Cataract, Vina

Direktur Utama Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, Dr. M. Kaustar Boesoirie MM, mengungkapkan bahwa usia harapan hidup di Indonesia saat ini semakin tinggi, mendekati angka 70 tahun. Padahal sebelumnya hanya 60-63 tahun saja. "Dengan peningkatan usia harapan hidup ini, kelainan mata pada lansia pun kini semakin banyak sehingga jumlah penderita pun semakin tinggi. Oleh karena itu, kita memberikan perhatian khusus," ujar dia di sela-sela puncak peringatan Hari Penglihatan Sedunia di Bandung, Rabu (9/10).

Pada acara yang merupakan kerja sama antara RS Mata Cicendo, UPT Kesehatan Unpad dan Syamsi Dhuha Foundation (SDF) digelar seminar setengah hari bagi para lansia dan kader PKK se-Kota Bandung serta pemeriksaan mata gratis bagi lansia.

Menurut Kaustar, penyakit katarak memang menyerang para lansia disebabkan karena faktor usia. Semakin tua usia seseorang, seringkali penglihatan mereka semakin menurun dengan berbagai indikasi. Ia menjelaskan bahwa 90 persen para pasien operasi katarak yang dilakukan di RS Mata Cicendo adalah lansia dengan usia lebih di atas 60 tahun.

Mengenai penyebab penyakit katarak ini, Kaustar mengatakan setidaknya ada dua hal. Pertama adalah asupan gizi yang kurang dan kedua, paparan sinar matahari yang tinggi. Untuk mencegahnya, ia mengakui tak mudah mengingat persoalan gizi terjadi sejak seseorang berusia muda. "Ini (katarak, Red) terjadinya pelan-pelan, jadi pencegahannya memang agak sulit,'' ungkap dia. Sedangkan untuk menghindari paparan langsung sinar matahari, ia menyarankan agar kita mengenakan kata mata hitam pada siang hari. "Bukan kaca mata //cengdam// (berharga murah yang dijual di pinggir jalan,Red) tapi yang UV block," cetus dia.

Lebih lanjut Kaustar menjelaskan, jumlah para penderita katarak mengalami penumpukan dari tahun ke tahun. Pasalnya, setiap tahun terjadi sekitar 200 ribu kasus baru sementara kemampuan untuk melakukan operasi, kata dia, hanya 600 orang. Di RS Mata Cicendo sendiri, kata dia, setiap hari hanya mampu mengoperasi antara 40-60 orang pasien.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihak RS Mata Cicendo pun kerap turun ke daerah, seperti Papua, Sulawesi atau Kalimantan, untuk menjemput bola - melakukan operasi katarak di daerah. Jumlah pasien yang bisa dioperasi dalam kegiatan itu jumlahnya bisa mencapai 100-200 orang. "Kegiatan ini dilakukan sebulan sekali," kata dia seraya menambahkan, jika ada perusahaan yang ingin menyalurkan dana CSR (corporate social responsibility) dengan melakuakn bakti sosial operasi katarak, pihaknya dengan tangan terbuka akan melayani. Biaya untuk operasi katarak ini pun bisa ditekan menjadi Rp 750 ribu per orang,

Page 58: All About Cataract, Vina

atau lebih murah hampir 250 persen dari biaya operasi untuk kelas 3 di RS Mata Cicendo yang mencapai sekitar Rp 3 juta per orang.

Pada bagian lain, Kaustar mengungkapkan bahwa persoalan penglihatan ini sangat penting karena berkaitan langsung dengan produktivitas seseorang. Jika seseorang mengalami gangguan penglihatan maka mereka akan sangat tergantung kepada orang lain. Padahal, orang yang membantu itu juga perlu melakukan aktivitasnya sendiri.

Persoalan produktivitas ini diamini oleh Ketua SDF, Dian Syarief, yang juga penyandang low vision (penglihatan terbatas). "Berkurangnya atau hilangnya penglihatan dapat berdampak pada turunnya produktivitas kerja atau hilangnya kemandirian yang bagi banyak orang merupakan sebuah kehilangan besar." Ia mengaku pernah mengalaminya karena pernah menjadi orang "normal" dengan penglihatan yang jelas tapi kini hanya mempunyai penglihatan 15 persen saja.

Ditambahkan Dian, para penyandang low vision masih bisa produktif dalam kegiatan sehari-hari asalkan difasilitasi. Faktanya, kata dia, selama ini para penyandang low vision dikategorikan sebagai orang buta total (totally blind) akibat kurangnya pemahaman dan pengetahuan sehingga mereka pun mendapat perlakuan seperti orang buta total.

Cara yang bisa dilakukan untuk membantu para penyandang low vision, ungkap Dian, adalah membangun kembali kepercayaan diri dan semangat untuk memulai hidup baru tanpa penglihatan. Langkah ini kemudian diikuti dengan serangkaian pelatihan seperti orientasi mobilitas, penggunaan alat Bantu dan belajar huruf Braille untuk melatih kepekaan.

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/

Alamat ratron (surat elektronik): [email protected]

Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:

http://www.kabarindonesia.com//

Page 59: All About Cataract, Vina

6.