kur rm
description
Transcript of kur rm
PRESENTASI KASUS REHABILITASI MEDIS
SEORANG WANITA USIA 60 TAHUN DENGAN NEUROPATI RADIALIS DEXTRA e/c LESI TOTAL NERVUS RADIALIS DEKSTRA PADA POST ORIF
FRAKTUR SHAFT HUMERI
oleh:
Adi Kurniawan
G0004029
Pembimbing
DR.Dr.Noer Rachma, Sp.RM
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN REHABILITASI MEDIKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RSUD DR.MOEWARDI2009
1
STATUS PASIEN
I. ANAMNESA
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status : Menikah
Tanggal Periksa : 25 Jauari 2010
No CM : 853717
B. Keluhan Utama
Pergelangan tangan kanan tidak dapat digerakkan ke arah
punggung tangan dan posisinya menekuk ke arah telapak tangan.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Sekitar 2 1/2 bulan sebelum pasien memeriksakan diri, yakni
setelah pasien mengalami patah tulang lengan atas dan melakukan
operasi patah tulang lengan atas kanan pasien mengeluh pergelangan
tangan kanan tidak dapat digerakkan ke arah punggung tangan dan
posisinya menekuk ke arah telapak tangan.. Pasien juga merasakan
sebagian tangan terasa tebal dan kesemutan yakni pada sebagian
punggung tangan dan punggung telapak tangan mulai jari pertama
sampai sebagian jari ketiga. Akan tetapi pasien tidah tahu tepatnya
keluhan ini terjadi, pada saat setelah kecelakaan yang mengakibatkan
patah tulang atau setelah operasi.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit serupa : disangkal
2
Riwayat trauma : (+) 2 1/2 bulan yang lalu fraktur
humeri karena kecelakaan sepeda
motor.
Riwayat mondok : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat sakit gula : disangkal
Riwayat asma : disangkal
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat sakit gula : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat asma : disangkal
F. Riwayat Kebiasaan dan Gizi
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat minum alkohol : disangkal
Riwayat olahraga : disangkal
II. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
Keadaan umum baik, compos mentis E4V5M6, gizi kesan cukup.
B. Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88x / menit
Respirasi : 22x / menit
Suhu : 36,5º C per aksiler
3
C. Kulit
Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-)
D. Kepala
Bentuk kepala mesochepal, kedudukan kepala simetris
E. Mata
Conjunctiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya langsung
(+/+), pupil isokor (3mm/3mm)
F. Hidung
Nafas cuping hidung (-), deformitas (-), darah (-/-), sekret (-/-)
G. Telinga
Deformitas (-/-), darah (-/-), sekret (-/-)
H. Mulut
Bibir kering (-), sianosis (-), lidah kotor (-)
I. Leher
Simetris, JVP tidak meningkat, kelenjar getah bening tidak membesar
J. Thorax
a. Retraksi (-), bentuk simetris, retraksi
intercostal (-), spider nevi (-), pernafasan toracoabdominal, sela iga
melebar (-), muskulus pektoralis atrofi (-), pembesaran KGB axilla
(-/-).
b. Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis tidak kuat angkat
Perkusi : Konfigurasi Jantung kesan tidak melebar
4
Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II intensitas normal, reguler,
bising (-)
c. Paru
Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri
Palpasi : Fremitus raba kanan = kiri
Perkusi : Sonor / Sonor
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
L. Abdomen
Inspeksi : Dinding perut sejajar dinding dada
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
Perkusi : Tympani
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
1. Ekstremitas
Extremitas superior Extremitas inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Edema - - - -
Sianosis - - - -
Pucat - - - -
Akral dingin - - - -
5
2. Range of Motion (ROM)
Neck Aktif Pasif
Flexi 0-70o 0-70o
Extensi 0-40o 0-40o
Rotasi ke kanan 0-90o 0-90o
Rotasi ke kiri 0-90o 0-90o
Extremitas Superior Dextra Sinistra
Aktif Pasif Aktif Pasif
Shoulder Flexi 0-180o 0-180o 0-180o 0-180o
Extensi 0-30o 0-30o 0-30o 0-30o
Abduksi 0-150o 0-150o 0-150o 0-150o
Adduksi 0-75o 0-150o 0-150o 0-150o
Internal rotasi 0-90o 0-90o 0-90o 0-90o
External rotasi 0-90o 0-90o 0-90o 0-90o
Elbow Flexi 0-1000 0-1000 0-1350 0-1350
Extensi 135-
180)
135-
180)
135-
180)
135-
180)
Supinasi 0-90o 0-90o 0-90o 0-90o
Pronasi 0-90o 0-90o 0-90o 0-90o
Wrist Flexi 0-80o 0-90o 0-80o 0-90o
Extensi -500 0-80o 0-70o 0-80o
Ulnar deviasi 0-30o 0-30o 0-30o 0-30o
Radius deviasi 0-30o 0-30o 0-30o 0-30o
Finger MCP I flexi 0-90o 0-90o 0-90o 0-90o
MCPII,III,IVflexi 0-90o 0-90o 0-90o 0-90o
DIP II,III,IV flexi 0-90o 0-90o 0-90o 0-90o
PIP II,III,IV flexi 0-100o 0-100o 0-100o 0-100o
MCP I extensi -10o 0-30o 0-30o 0-30o
6
Trunk ROM pasif ROM aktif
Flexi 0-90o 0-90o
Extensi 0-30o 0-30o
Rotasi 0-35o 0-35o
Extremitas Inferior Dextra Sinistra
Aktif Pasif Aktif Pasif
Hip Flexi 0o 0o 0-140o 0-140o
Extensi 0o 0o 0-30o 0-30o
Abduksi 0o 0o 0-45o 0-45o
Adduksi 0o 0o 0-45o 0-45o
Knee Flexi 130o 130o 0-130o 0-130o
Extensi 0o 0o 0o 0o
Ankle Dorsoflexi 40o 0-40o 0-40o 0-40o
Plantarflexi 40o 0-40o 0-40o 0-40o
3. Manual Muscle Testing (MMT)
Ekstremitas Superior Dextra Sinistra
Shoulder Flexor M.deltoideus antor 5 5
M.biceps brachii 5 5
Extensor M.deltoideus antor 5 5
M.teres major 5 5
Abduktor M.deltoideus 5 5
M.biceps brachii 5 5
Adduktor M.latissimus dorsi 5 5
M.pectoralis major 5 5
Rotasi internal M.latissimus dorsi 5 5
M.pectoralis major 5 5
Rotasi M.teres major 5 5
7
eksternal
M.pronator teres 5 5
Elbow Flexor M.biceps brachii 5 5
M.brachialis 5 5
Extensor M.triceps brachii 5 5
Supinator M.supinator 0 0
Pronator M.pronator teres 5 5
Wrist Flexor M.flexor carpi
radialis
5 5
Extensor M.extensor
digitorum
0 0
Abduktor M.extensor carpi
radialis
5 5
Adduktor M.extensor carpi
ulnaris
5 5
Finger Flexor M.flexor digitorum 5 5
Extensor M.extensor
digitorum
0 0
Extremitas Inferior Dextra Sinistra
Hip Flexor M.psoas major 5 5
Extensor M.gluteus maximus 5 5
Abduktor M.gluteus medius 5 5
Adduktor M.adductor longus 5 5
Knee Flexor Hamstring muscles 5 5
Extensor M.quadriceps
femoris
5 5
Ankle Flexor M.tibialis 5 5
Extensor M.soleus 5 5
8
4. Fungsi sensorik
Kedua ekstremitas bawah dan ekstremitas atas kiri normalTerdapat penurunan fungsi sensorik pada sebagian sisi ekstremitas kanan, yakni pada sebagian dorsal regio antebrachii pada sisi radial, berlanjut ke proksimal pada dorsum digiti I, II, dan sisi radial digiti III.
LI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
EMG, kesan : lesi total n. Radialis kanan
LII. ASSESMENT
Klinis : Wrist drop dekstra
Topis : N. Radialis dekstra
Etiologi : Trauma (fraktur shaft humeri)
LIII. DAFTAR MASALAH
Masalah Medis : Wrist drop dekstra
Problem Rehabilitasi Medik
1. Speech Terapi : (-)
2. Okupasi Terapi : Keterbatasan aktivitas dengan tangan lkanan
3. Sosiomedik : Memerlukan bantuan untuk melakukan aktifitas
sehari-hari tertentu
4. Ortesa-protesa : membutuhkan penggunaan splint saat tidur
5. Psikologi : pasien khawatir tentang prognosis penyakit yang
diderita
6. Fisioterapi : kelemahan otot yang dipersarafi n. radialis
7. PENATALAKSANAAN
Rehabilitasi Medik
1. Fisioterapi.
9
ROM exercise aktif dan pasif
2. Speech Terapi : Tidak dilakukan
3. Okupasi Terapi : ADL dengan tangan kanan
4. Sosiomedik : Menjembatani antara pasien, keluarga, dan
pemberi pelayanan kesehatan.
5. Ortesa-protesa : Night splint.
6. Psikologi : menentukan status neurologi lebih lanjut
8. IMPAIRMENT, DISABILITAS, dan HANDICAP
A. Impairment : Wrist drop dekstra
B. Disabilitas : penurunan fungsi lengan bawah tangan kanan
C. Handicap : keterbatasan aktivitas sehari-hari
9. PLANNING
Edukasi untuk home exercise dan ketaatan untuk melakukan terapi
10. PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad sanam : malam
Ad fungsionam : malam
10
TINJAUAN PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
Neuropati radialis adalah suatu kelainan fungsional dan struktural pada nervus
radialis, kelainan mana dihubungkan dengan adanya bukti klinis, elektrografis dan
atau morfologis yang menunjukkan terkenanya saraf tersebut atau jaringan
penunjangnya.
Pada umumnya neuropati radialis (NR) disebabkan oleh trauma, baik karena
trauma atau penekanan langsung pada sarafnya atau dapat juga akibat dislokasi
atau fraktur yang mengenai lengan atas. Gangguan dalam fungsi motorik akibat
parese nervus radialis lebih menimbulkan kecacatan dari pada parese nervus
medianus atau nervus ulnaris
II. ANATOMI DAN FUNGSI MEKANIK TANGAN
Tangan manusia merupakan mekanisme yang paling rumit. Tulang, otot, saraf,
tendon, artikulasi dan peredaran darah sebagai komponennya.
Otot fleksor dan ekstensor sistem menjadi beberapa segmen utama sepanjang
sumbu distal proksimal menyediakan berbagai pola ekstensi fleksi. Tindakan
terkoordinasi terbentuk antara kelompok fleksor ekstensor pada berbagai sistem
pegerakan.
Konformasi jari dan jempol adalah serupa dengan yang ditampilkan oleh bagian
palmaris untuk memegang, jari-jari menjadi lebih dan lebih lentur dari indeks
kelingking. Fleksibilitas jempol sebagai jari pertama sangat berperan dalam
berbagai fleksi ekstensi dari pola-pola gerakan. Yang sangat penting adalah
langsung analog dengan sistem digital empat jari yang lain, dalam bahwa untuk
setiap posisi metakarpal ada berbagai kemungkinan posisi dari falang. Efek kedua
adalah karena mobilitas relatif carpometacarpal bersama, yang memungkinkan
jempol untuk bertindak dalam setiap bidang yang diperlukan untuk melawan digit.
Tiga jenis gerakan utama tangan antara lain gerakan fiksasi, dalam memegang
sesuatu, gerakan balistik saat memulai gerakan dan menghentikannya, serta
11
gerakan dinamis tangan saat bergerak. Ketiganya membentuk seluruk komplek
pergerakan tangan dengan penuh koordinasi.3
III. NERVUS RADIALIS
Nervus radialis adalah cabang terbesar dari pleksus brakhialis. Mulai pada tepi
bawah muskulus pektorialis minor sbg lanjutan dari trunkus posterior pleksus
brakllialis. Berasal dari radiks spinalis servikalis V sampai VIII. Sesudah
meninggalkan aksila, saraf ini melilit pada lekukan spiral (musculospiral groove)
pada humerus dan menempel erat pada tulang bersama cabang profunda dari arten
brakhialis. Setelah mencapai septum intermuskularis lateralis sedikit dibawah
insersio muskulus deltoideus, pada tempat ini dengan landasan tulang humerus,
saraf ini dapat diraba. Pada fossa antekubiti, pada bagian depan bawah lengan atas
setinggi kondilus lateralis humerus, saraf ini membagi diri dalam 2 cabang
terminal yaitu:
a. cabang motoris profundus (nervus interosseus posterior)
b. cabang kutaneus superflsialis
Percabangan ini biasanya terletak pada bagian proksimal lengan bawah, tetapi
dapat bervariasi dalam jarak 4 sampai 4,5 cm dibawah epikondilus lateralis. N.
interosseus posterior menembus muskulus supinator untuk mencapai sisi posterior
lengan bawah dan memberi persarafan motorik Cabang kutaneus mencapai
superfisial kira-kira 10 cm diatas pergelangan tangan. Turun sepanjang sisi lateral
lengan bawah dan berakhir dengan memberi persarafan sensorik kekulit dorsum
tangan, ibu jari, telunjuk dan jari tengah.
Nervus radialis pada lengan atas, memberi persarafan motorik untuk:
a. m.triseps dan m.ankoneus; ekstensor lengan bawah
b. m.brakhioradialis; fleksor lengan bawah pada posisi semipronasi
c. m.ekstensor karpi radialis longus dan brevis; ekstensor radial tangan
Pada lengan bawah, melalui cabang motoris profunda memberi persarafan
motorik untuk:
a. m. supinator; supinator lengan bawah
b. m. ekstensor digitorum; ekstensor ruas jari telunjuk, jari tengah, jari manis
dan kelingking
12
c. m.ekstensor digiti minime; ekstensor ruas kelingking dan tangan
d. m.ekstensor karpi ulnaris; ekstensor ulnar tangan
e. m.abduktor pollicis longus; abduktor ibu jari dan ekstensor radial tangan
f. m.ekstensor pollicis brevis dan longus; ekstensor ibu jari dan ekstensor radial
tangan
g. m.ekstensor indicis; ekstensor telunjuk dan tangan
Fungsi utama dari nervus radialis ini adalah untuk ekstensi sensi siku,
pergelangan tangan dan jari.
Cabang sensorik nervus radialis biasanya mempersarafi sisi posterior
lengan atas, lengan bawah, tangan dan jari jari kecuali kelingking dan sisi ulnar
jari manis, tetapi karena ada anstomosis dan persarafan yang tumpang tindih,
maka distribusi sensoriknys ini sulit ditentukan. Jika ada terdapat maksimal pada
daerah dorsum ibu jari dan telunjuk.1
13
Level Untuk
1. Tepi bawah aksila M.triseps
2. Antara septum intermuskularis
lateralis dan percabangannya menjadi
rofunda dan superficial
M.brakhioradialis
M.ekstensor korpi radialis longus
3. Antara percabangan dan tempat M.ekstensor karpi radialis brevia
M.supinator
4. Distal dari M.supinator M.ekstensor digitorum communis
M.ekstensor digiti quinti
M.ekstensor karpi ulnaris
M.ekstensor pollicis longus
M.ekstensor pollicis brevis
M.ekstensor indicis
M.abduktor pollicis longus
IV. ETIOLOGI
Neuropati radialis dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor mana
mungkin terjadi sendiri-sendiri atau secara bersamaan (multiple factors).
Misalnya, suatu diabetes melitus yang pada mulanya subklinis akan menjadi
simptomatis sesudah adanya suatu trauma atau kompresi yang mengenai saraf.
1. Trauma
Pada fraktur dan dislokasi, neuropati terjadi karena penekanan safar oleh
fragmen tulang, hematom, kallus yang berbentuk sesudah fraktur, atau
karena peregangan sarar akibat suatu dislokasi. Neuropati radialis sering
terjadi pada fraktur kaput humerus. Presis nervus radialis dapat terjadi akibat
tidur dengan menggantungkan lengan diatas sandaran kursi (Saturday night
palsy), atau tidur dengan kepala diatas lengan atas. Akibat penekanan pada
waktu saraf ini menembus septum intermuskularis lateralis. Pada tempat
14
mana saraf ini terletak agak superfisial dan menempel pada tulang. Disamping itu
trauma pada waktu olah raga, kerja, pemakain kruk,
atau posisi tangan pada waktu operasi dapat menyebabkan terjadinya parese
NR.1,2
2. Infeksi.
Dapat terjadi karena: sifilis, herpes zoster, lepres dan TBC. Bisa mengenai
saraf atau banyak saraf
3. Toksi.
Lebih spesifik mengenai nervus radialis adalah pada lead intoxication
4. Penyakit vaskuler
5. Neoplasma1
V. LOKALISASI LESI DAN GEJALA KLINIS
Lesi penyebab neuropati radialis dapat mengenai saraf disepanjang perjalanannya.
Gejala yang timbul dipengaruhi oleh lokasi lesi:
A. Pada level lengan atas lesi pada n.radialis dapat terjadi pada aksila, pada waktu
melilit humerus di musculoradialis groove, atau sewaktu berjalan superfisial pada
sisi lateral lenga atas. Menyebabkan parese semua otot yang dipersarafinya yaitu
triseps, ekstensor pergelangan tangan, ekstensor jari dan brakhioradialis, dan
disertai defisit sensorik pada daerah yang dipersarafi yaitu sisi lateral-dorsal
tangan, ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Lesi pada aksila dapat disebabkan
kompresi oleh kruk, dislokasi sendi bahu, fraktur humerus dan luka tembus.
B. Lesi neuropati radialis
Lesi neuropati radialis sewaktu melilit humerus atau sewaktu berjalan seperfisial
pada aspek lateral lengan atas, sering akibat kelamaan menggantung lengan diatas
sandaran kursi (Saturday nigth palsy), akibat tertekannya lengan karena posisi
yang tidak tepat selama anestesi atau tidur, penggunaan tomiket yang tidak benar
atau akibat iritasi dan kompresi oleh kallus sesudah fraktur tulang.
Gejalanya:
- tidak dapat ekstensi siku karena parese triseps
- tidak dapat fleksi siku pada posisi lengan bawah antara pronasi dan supinasi
karena parese m.brakhioradialis
15
- tidak dapat supinasi lengan bawah karena parese m.brakhioradialis
- tidak dapat supinasi lengan bawah karena parese m. supinator
- wrist drop dan finger drop karena parese ekstensor pergelangan tangan dan jari
- gangguan abduksi ibu jari tangan
- refleks trispes negatif atau menurun
- gangguan sensorik berupa parestesi atau baal pada bagian dorsal distal lengan
bawah, sisi leteral dan dorsal tangan, ibu jari, telunjuk dan jari tengah.
C. Lesi pada bagian saraf yang berjalan antara septum intermuskularis lateralis
dan tempat dimana n.interosseus posterior menembus m.supinator mengakibatkan
jari yang dipersarafi oleh nerpus ini.
Gejalanya:
- tidak dapat supinasi dan meluruskan jari
- tidak ada wrist drop
- refleks triseps positif
- gangguan sensorik tidak ada
D. Lesi pada punggung pergelangan tangan, hanya akan menimbulkan gejala
sensorik, tanpa defisit motorik.1,2
VI. PEMERIKSAAN TAMBAHAN
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan radiologi
3. Pemeriksaan EMG
VII. DIAGNOSA
Diagnosa suatu neuropati radialis ditegagkkan dengan pemeriksaan
Elektromiografi.
VIII. PROGNOSIS DAN TERAPI
16
1. Pasen neuropati radialis akibat fraktur atau dislokasi, dapat mengalami
perbaikan spontan. Pasen dengan Saturday nigth palsy biasanya membaik dalam
6-8 minggu bahkan kadang-kadang lebih lama.
2. Fisioterapi
3. Operasi pada keadaan terdorongnya nervus radialis oleh tulang atau jaringan
lunak, juga adanya jebakan pada muskulus supinator. Dapat membaik dalam
beberapa minggu atau bulan.1
DAFTAR PUSTAKA
1. Japardi Iskandar. 2004. Neuropati Radialis. Medan . USU digital Library.
2. Wynn Parry. 1981. Rehabilitation of the hand. London. Butterworth anjd
co publishers
3. Craig, Robert. 2009. Anatomi dan Mekanika dari Tangan Manusia. Los
Angeles. University of California.
17