Kriteria Diagnostik Delirium Yang Disebabkan Putus Zat (

9
Kriteria Diagnostik Delirium yang disebabkan putus zat (DSM-IV-TR)

description

yoo

Transcript of Kriteria Diagnostik Delirium Yang Disebabkan Putus Zat (

Page 1: Kriteria Diagnostik Delirium Yang Disebabkan Putus Zat (

Kriteria Diagnostik Delirium yang disebabkan putus zat (DSM-IV-TR)

Page 2: Kriteria Diagnostik Delirium Yang Disebabkan Putus Zat (

• Gangguan kesadaran.• Hambatan dalam fungsi kognitif.• Awitannya tiba-tiba, perjalanan penyakit

singkat dan ada kecenderungan berfluktuasi sepanjang hari.

• Berdasarkan bukti dan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik atau laboratorium untuk menemukan penyakit delirium ini dalam kriteria A dan B. Keadaan ini berkembang selama atau dalam waktu singkat sesudah sindroma putus zat.

Page 3: Kriteria Diagnostik Delirium Yang Disebabkan Putus Zat (

Kriteria Diagnostik Delirium yang berkaitan dengan berbagai penyebab (DSM-IV-TR)

Page 4: Kriteria Diagnostik Delirium Yang Disebabkan Putus Zat (

• Gangguan kesadaran• Hambatan dalam fungsi kognitif• Awitannya tiba-tiba, perjalanan penyakit

singkat dan ada kecenderungan berfluktuasi sepanjang hari.

• Berdasarkan bukti dan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik atau laboratorium untuk menemukan etiologi delirium ini yang disebabkan oleh lebih dari kondisi medik umum, disertai intoksikasi zat atau efek samping medikasi.

Page 5: Kriteria Diagnostik Delirium Yang Disebabkan Putus Zat (

Gambaran Klinis yang dapat ditemukan pada delirium

• Prodromal: biasanya pasien akan mengeluh kelelahan, cemas, menjadi iritabel, mengalami gangguan tidur.

• Gangguan kesadaran: kejernihan tingkat kesadaran terhadap lingkungan (kesadaran berkabut)

• Kewaspadaan: Hiperaktivitas, kaitannya dengan sindrom putus zat, misalnya flushing, berkeringat, takikardia, nausea, hipertermia, dsb. Hipoaktivitas, seluruh aktivitas menurun sehingga sering dikatakan sebagai depresi.

Page 6: Kriteria Diagnostik Delirium Yang Disebabkan Putus Zat (

• Gangguan pemusatan perhatian: ditandai oleh adanya kesulitan mempertahankan, memusatkan dan mengalihkan perhatian.

• Orientasi: Gangguan orientasi waktu sering terjadi (pada delirium ringan), bila delirium berat akan mencakup orientasi tempat dan orang.

• Bahasa dan kognitif: sering terjadi abnormalitas dalam berbahasa dan terjadi inkoherensi. Daya ingat dan fungsi kognitif umum mungkin terganggu.

Page 7: Kriteria Diagnostik Delirium Yang Disebabkan Putus Zat (

• Persepsi: halusinasi visual dan audiotorik sering ditemukan.

• Mood: gejala yang sering nampak adalah marah, mengamuk, ketakutan yang tak beralasan.

• Gangguan tidur-bangun: agitasi pada malam hari dan masalah perilaku pada saat waktu tidur.

• Gejala neurologi: disfagia, tremor, asteriksis, inkoordinasi, dan inkontinensia urin.

Page 8: Kriteria Diagnostik Delirium Yang Disebabkan Putus Zat (

Diagnosis Banding

• DemensiaDelirium awitannya tiba-tiba, sedangkan pada demensia berjalan berlahan.

• SkizofreniaHalusinasi dan waham pada skizofrenia lebih konstan dan lebih terorganisir dibandingkan dengan kondisi pasien delirium.

Page 9: Kriteria Diagnostik Delirium Yang Disebabkan Putus Zat (

Terapi

• Dalam mengobati delirium, hal yang paling utama adalah mengobati penyebabnya.

• Bila penyebabnya akibat toksisitas antikolinergik, maka digunakan pisostigmin salisilat 1-2 mg IV atau IM dapat dapat diulang 15-30 menit bila diperlukan.