F0 Demensia - Delirium Aj-An-jap OK

download F0 Demensia - Delirium Aj-An-jap OK

of 55

description

demensia dan delirium

Transcript of F0 Demensia - Delirium Aj-An-jap OK

  • F00 F09 GANGGUAN MENTAL ORGANIK (TERMASUK GANGGUAN MENTAL SIMPTOMATIK)Ajeng PramestiAnton HilmanFajar Afifatur Rahmah

  • GANGGUAN MENTAL ORGANIKGangguan mental organik = gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/ gangguan sistemik atau otak yang dapat didiagnosis sendiriTermasuk gangguan mental simptomatik pengaruh terhadap otak merupakan akibat sekunder dari penyakit/ gangguan sistemik di luar otak

  • GANGGUAN MENTAL ORGANIK (2)PenyebabKondisi medik primerSekunder/ sistemik

  • GANGGUAN MENTAL ORGANIK (3)Gambaran utama:Gangguan fungsi kognitif (memory, intelect, learning)Gangguan sensorium (kesadaran, atensi)Sindrom dengan manifestasi menonjol dalam bidang persepsi (halusinasi), isi pikiran (waham), suasana perasaan dan emosi (depresi, gembira)Menggunakan 2 kode:Sindrom psikopatologik (cont. demensia)Gangguan yang mendasari (cont. penyakit Alzheimer)

  • DEMENSIASuatu sindrom akibat penyakit/ gangguan otak yang biasanya bersifat kronik-progresif, dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang multipel (multiple higher cortical function), termasuk di dalamnya: daya ingat, daya pikir, orientasi, daya tangkap, berhitung, kemampuan belajar, berbahasa dan daya nilaiUmumnya disertai, dan ada kalanya diawali, dengan kemerosotan dalam pengendalian emosi, perilaku sosial atau motivasi hidup

  • PEDOMAN DIAGNOSTIK DEMENSIAPenurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir yang sampai mengganggu kegiatan harian seseorang (mandi, berpakaian)Tidak ada gangguan kesadaranGejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan

  • DIAGNOSIS BANDINGGangguan depresif (F30-F39)Delirium (F05), F05.1 Delirium, bertumpang tindih dengan DemensiaRetardasi Mental Ringan dan Sedang (F70-F71)

  • F00 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMERF00.0 Demensia pada penyakit Alzheimer dengan onset diniF00.1 Demensia pada penyakit Alzheimer dengan onset lambatF00.2 Demensia pada penyakit Alzheimer tipe tak khas atau tipe campuranF00.9 Demensia pada Penyakit Alzheimer YTT (unspecified)

  • PEDOMAN DIAGNOSTIK F00DemensiaOnset bertahap (insidious onset) dengan deteriorasi lambatTidak ada bukti klinis atau temuan dari pemeriksaan khusus yang menyatakan bahwa kondisi mental itu dapat disebabkan oleh penyakit otak atau sistemik lain yang dapat menimbulkan demensiaTidak ada serangan apopleptik mendadak atau gejala neurologik kerusakan otak fokal seperti hemiparesis, hilangnya daya sensorik, defek lapang pandang maya dan inkoordinasi yang terjadi dalam masa dini dari gangguan itu

  • DIAGNOSIS BANDINGGangguan Depresif (F30-F39)Delirium (F05)Sindrom Amnestik Organik (F04)Demensia primer penyakit lain YDK (F02.-)Demensia penyakit sekunder lain YDK (F02.8)Retardasi Mental (F70-F72)Demensia Alzheimer + Vaskuler (F00.2)

  • F01 DEMENSIA VASKULERF01.0 Demensia vaskuler onset akutF01.1 Demensia multi-infarkF01.2 Demensia vaskular subkortikalF01.3 Demensia vaskular campuran korktikal dan subkortikalF01.8 Demensia vaskular lainnyaF01.9 Demensia vaskular YTT

    YTT: Yang Tidak Tergolongkan

  • PEDOMAN DIAGNOSTIK F01Gejala demensiaHendaya fungsi kognitif biasanya tidak merata, daya tilik diri dan daya nilai secara relatif baikOnset yang mendadak atau deteriorasi yang bertahap, disertai adanya gejala neurologis fokal

  • DIAGNOSIS BANDINGDelirium (F05)Demensia Alzheimer (F00.-)Gangguan afektif (F30-F39)Retardasi mental ringan dan sedang (F70-F71)Perdarahan Subdural (traumatik S06.5, nontraumatik I62.0)Demensia vaskular + alzheimer (F00.2)

  • F02 DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN YDKF02.0 Demensia pada penyakit PickF02.1 Demensia pada penyakit Creutzfeldt-JakobF02.2 Demensia pada penyakit HuntingtonF02.3 Demensia pada penyakit ParkinsonF02.4 Demensia pada penyakit HIVF02.8 Demensia pada penyakit YDT YDK

    YDT: Yang Di-TentukanYDK: Yang DiKlasifikasi di tempat lain

  • PEDOMAN DIAGNOSTIK F02Demensia yang progresifGambaran neuropatologis: atrofi selektif dari lobus frontalis yang menonjol disertai euforia, emosi tumpul dan perilaku sosial yang kasar, disinhibisi dan apatis atau gelisahManifestasi gangguan perilaku pada umumnya mendahului gangguan daya ingat

  • DIAGNOSIS BANDINGDemensia pada penyakit Alzheimer (F00)Demensia vaskular (F01)Demensia akibat penyakit lain (F02.8)

  • F03 DEMENSIA YTTKategori ini digunakan jika kriteria umum untuk diagnosis demensia terpenuhi, tetapi tidak mungkin diidentifikasi pada salah satu tipe tertentu.x0 Tanpa gejala tambahan.x1 Gejala lain, terutama waham.x2 Gejala lain, terutama halusinasi.x3 Gejala lain, terutama depresi.x4 Gejala lain campuran lain

    YTT: Yang Tidak Tergolongkan

  • F04 SINDROM AMNESIK ORGANIK BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYAPendoman DiagnostikHendaya daya ingat berkurangnya daya ingat jangka pendek; amnesia antegrad dan retrograd dan menurunnya kemampuan untuk mengingat dan mengungkapkan pengalaman telah lalu dalam urutan terbalik menurut kejadiannyaRiwayat atau bukti nyata adanya cedera, atau penyakit, pada otakTidak berkurangnya daya ingat segera, tidak ada gangguan atensi dan kesadaran, dan tidak ada hendaya intelektual secara umum

  • DIAGNOSIS BANDINGSindrom lain dengan hendaya daya ingat yang menonjol (F00-F03, F05)Amnesia disasosiatif (F44.0)Hendaya daya ingat akibat gangguan depresif (F30-F39)Berpura-pura dengan menampilkan keluhan hilangnya daya ingat (Z 76.5)Sindrom amnestik akibat alkohol (Korsakov) (F10.6)

  • F05 DELIRIUM BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYAF05. 0 Delirium, tak bertumpangtindih dengan demensiaF05. 1 Delirium, bertumpangtindih dengan demensiaF05. 2 Delirium lainnyaF05. 3 Delirium YTT

    YTT: Yang Tidak Tergolongkan

  • PEDOMAN DIAGNOSTIK F05Gangguan kesadaran dan atensiGangguan kognitif secara umumGangguan psikomotorGangguan siklus tidur-bangunGangguan emosionalOnset biasanya cepat, perjalanan penyakitnya hilang-timbul sepanjang hari, dan keadaan itu berlangsung kurang dari 6 bulan

  • F06 GANGGUAN MENTAL LAINNYA AKIBAT KERUSAKAN DAN DISFUNGSI OTAK DAN PENYAKIT FISIKF06.0 Halusinosis organikF06.1 Gangguan katatonik organikF06.2 Gangguan waham organik (lir-skizofrenia)F06.3 Gangguan suasana perasaan (mood, afektif) organik.30 Gangguan manik organik.31 Gangguan bipolar organik.32 Gangguan depresif organik.32 Gangguan afektif organik campuran

  • F06 GANGGUAN MENTAL LAINNYA AKIBAT KERUSAKAN DAN DISFUNGSI OTAK DAN PENYAKIT FISIK 2F06.4 Gangguan ansietas organikF06.5 Gangguan disosiatif organikF06.6 Gangguan astenik organikF06.7 Gangguan kognitif ringanF06.8 Gangguan mental YDK akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisikF06.9 Gangguan mental YTT akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik

  • PEDOMAN DIAGNOSTIK F06Adanya penyakit, kerusakan atau disfungsi otak atau penyakit fisik sistemik yang diketahui berhubungan dengan salah satu sindrom mentalKesembuhan dari gangguan mental setelah perbaikan atau dihilangkannya penyebab yang mendasarinyaTidak adanya bukti yang mengarah pada penyebab alternatif dari sindrom mental ini (riwayat keluarga, stress)

  • F07 GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU AKIBAT PENYAKIT, KERUSAKAN DAN DISFUNGSI OTAKF07.0 Gangguan kepribadian organikF07.1 Sindrom pasca-ensefalitikF07.2 Sindrom pasca-kontusioF07.8 Gangguan kepribadian dan perilaku organik lain akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otakF07.9 Gangguan kepribadian dan perilaku organik YTT akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak

  • PEDOMAN DIAGNOSTIK F07Riwayat yang jelas atau hasil pemeriksaan yang mantap menunjukkan adanya penyakit, kerusakan atau disfungsi otakDisertai 2 atau lebih gambaran berikut:Penurunan yang konsisten dalam kemampuan untuk mempertahankan aktivitas yang bertujuan, terutama yang memakan waktu lebih lama dan penundaan kepuasaanPerubuhan perilaku emosionalPengungkapan kebutuhan dan keinginan tanpa mempertimbangkan konsekuensi atau kelaziman sosialGangguan proses pikir dalam bentuk curiga, paranoid dan/atau preokupasi berlebihan pada 1 tema yang biasanya abstrakKecepatan dan arus pembicaraan berubah dengan nyataPerilaku seksual yang berubah

  • F09 GANGGUAN MENTAL ORGANIK ATAU SIMPTOMATIKTermasuk:Psikosis organik YTTPsikosis simptomatik YTT

  • DEMENSIA

  • Sindrom akibat penyakit/gangguan otak yang bersifat kronik progresif di mana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal multipelDengan meningkatnya populasi usia lanjut, prevalensi demensia meningkat. Penyebab tersering demensia pada individu di atas 65 tahun adalah Alzheimer (60%), demensia vaskular (15%), dan campuran demensia vaskular dan Alzheimer (15%)

  • KLASIFIKASIDemensia ringan: Kelupaan yang konsisten untuk kejadian yang baru terjadi, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas yang kompleks Demensia sedangMemori jangka pendek sangat buruk, memori jangka panjang sedikit terganggu, tidak dapat melakukan kegiatan di luar rumah secara mandiriDemensia berat Defisit memori jangka pendek dan panjang yang berat, disorientasi (waktu dan tempat), tidak mampu melakukan kegiatan di dalam dan luar rumah secara mandiri, inkontinensia

  • PEMERIKSAANAnamnesis:Lebih bermakna apabila dilakukan pada anggota keluarga atau orang lain yang mengetahui kondisi pasienRiwayat penyakit dan pengobatan pasien, riwayat cedera kepala, penyakit KV, faktor resiko vaskular, dan riwayat TIARiwayat demensia pada keluarga penting ditanyakan pada penyakit Alzheimer yang beronset dini

  • Pemeriksaan fisik dan neurologi melihat apakah ada kondisi medis yang masih aktif, tanda fokal neurologi atau gangguan pergerakan. Pemeriksaan status mental secara menyeluruh:Appearance, mood, thought processTes fungsi kognitif memori, orientasi, membaca, menulis, kemampuan berbicara (kelancaran dan kosakata yang digunakan), menghitung, dll

  • Pemeriksaan laboratorium:Tes darah lengkap mengevaluasi fungsi hati dan ginjal, ketidakseimbangan elektrolit dan nutrisi, abnormalitas endokrinPeningkatan homosistein merupakan faktor resiko penyakit KV dan serebrovaskular yang dapat menjadi faktor resiko penyakit AlzheimerTes lainnya: serum level obat, toksikologi urin, kultur darah atau urin, LED, antibodi antinukleusStructural neuroimaging evaluasi perubahan vaskular, hematoma subdural, neoplasma CNS primer atau sekunder

  • PEDOMAN DIAGNOSISPenurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir yang sampai mengganggu kegiatan harian seseorang seperti mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, buang air besar dan kecil Tidak ada gangguan kesadaranGejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan

  • GAMBARAN KLINISDefisit MemoriHilangnya memori jangka pendek seringkali merupakan hal pertama yang disadari pasien dan keluarganyaGangguan memori biasanya bermanifestasi dengan kesulitan mempelajari informasi baruPada fase yang lebih lanjut, memori jangka pankang juga dapat tergangguAfasiaGangguan atau hilangnya kemampuan untuk menulis atau berbicaraAwal kesulitan untuk mencari kata, afasia nominalLanjut afasia reseptif, kesulitan untuk mengerti

  • ApraksiaHilang atau berkurangnya kemampuan untuk melakukan gerakan motorik yang terkoordinasi meskipun tidak ada kerusakan sarafPenyebab utama hilangnya kemandirian pasienAgnosiaKegagalan untuk mengenali stimulus sensori secara akurat walaupun tidak ada defisit sensoriVisual agnosia penyalahgunaan objek yang digunakan sehari-hariProsopagnosia ketidakmampuan untuk mengenali wajah, termasuk keluarga dan teman dekat

  • Fungsi EksekutifKemampuan untuk merencanakan dan melakukan pekerjaan yang kompleksDefisit fungsi eksekutif terlihat pada kelainan yang mempengaruhi lobus frontalPerubahan kepribadian dan perilakuUntuk melihat adanya perubahan kepribadian, kita harus bergantung pada keluarga atau teman dekat pasien, karena pasien seringkali tidak menyadari gejala iniFase awal gangguan moodFase lanjut depresi berat, mania, agitasi

  • PROGNOSISSebagian besar demensia bersifat progresif, sehingga memiliki prognosis yang burukPenanganan penyebab yang reversibel (mis. hipotiroid, defisiensi vit B12, hematoma subdural kronik) adalah krusial, walaupun tidak mengembalikan fungsi kognitif secara utuhModifikasi faktor resiko seperti kontrol hipertensi pada demensia vaskular dapat mempengaruhi perkembangan penyakitMorbiditas dan mortalitas demensia vaskular lebih buruk dibandingkan demensia pada penyakit Alzheimer kemungkinan karena resiko penyakit KV

  • F00 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMERPrevalensi Alzheimer meningkat seiring dengan meningkatnya usia (> 65 tahun 3 5 %, > 85 tahun 50%)Penyakit Alzheimer juga dapat muncul pada usia 40 60 tahun (10%) ada riwayat pada keluargaAlzheimer merupakan penyebab tersering demensia pada usia tua (50 60% dari seluruh demensia)Rasio wanita : pria = 2 : 1

  • ETIOLOGIMultifaktorial dapat disebabkan interaksi faktor genetik dan lingkunganFaktor resiko: peningkatan usia, riwayat keluarga, wanita, pendidikan yang rendah, riwayat cedera kepalaFaktor yang berpotensi protektif: antioksidan, NSAID, terapi pengganti estrogen pada wanita menopausePatofisiologi utama Alzheimer overproduksi atau penurunan klirens A (produk turunan amyloid precursor protein)

  • Secara mikroskopik, karakteristik lesi pada Alzheimer adalah plak amiloid dan neurofibrillary tangles. Studi autopsi menunjukkan bahwa deposisi A terjadi pada permulaan penyakit, dan banyaknya plak berhubungan dengan tingkat keparahan penyakitDeposit A tidak khas untuk penyakit Alzheimer, dapat juga ditemukan pada penyakit Parkinson dan proses penuaan normalTangles adalah badan inklusi intraseluler, terdiri dari sepasang filamen heliks yang tersusun atas protein fosforilasi abnormal Tangles juga dapat ditemukan pada penyakit lain, namun adanya deposit A dan tangles adalah fatognomonik untuk penyakit Alzheimer

  • DIAGNOSIS:Terdapatnya gejala demensia Onset bertahap dengan deteriorasi lambatTidak adanya bukti klinis atau temuan dari pemeriksaan khusus yang menyatakan bahwa kondisi mental itu dapat disebabkan oleh penyakit otak atau sistemik lain yang dapat menimbulkan demensiaTidak adanya serangan apopleptik mendadak atau gejala neurologik kerusakan otak fokal

  • PROGNOSISPenyakit Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang progresifJangka waktu dari diagnosis hingga pasien meninggal bervariasi antara 6 dan 9 tahunBeberapa faktor yang dapat memperburuk penyakit antara lain onset usia muda, afasia, adanya gejala psikotik, pria, fungsi kognitif yang buruk pada pemeriksaan awalSecara umum, pasien Alzheimer kehilangan 3 poin pada MMSE per tahun

  • F01 DEMENSIA VASKULARDemensia vaskular merupakan penyebab kedua tersering demensia setelah penyakit AlzheimerPrevalensi bervariasi: 1,5 % pada usia70 75 tahun dan 15% pada usia > 80 tahunDemensia vaskular lebih sering mengenai laki-lakiFaktor resiko hipertensi, diabetes, riwayat TIA dan penyakit jantungGangguan kognitif dapat terjadi karena infark serebral, anoksia atau perdarahanGejala yang timbul bervariasi, bergantung pada area infark

  • DIAGNOSISTerdapatnya gejala demensiaHendaya fungsi kognitif biasanya tidak merataInsight dan judgment secara relatif tetap baikOnset mendadak atau deteriorasi yang bertahap, disertai adanya gejala neurologis fokalAda riwayat strokeAdanya faktor resiko multipel untuk penyakit serebrovaskular

  • DELIRIUMMerupakan suatu sindrom yang dapat disebabkan oleh banyak etiologi, dimana menyebabkan atau terjadi gangguan kesadaran dan kognitif

  • DELIRIUM MENURUT DORLANDGangguan mental akut dan seketika yg diikuti perubahan kognitif dan memiliki perjalanan penyakit yang berfluktuasi. Ditandai dengan penurunan kemampuan memelihara perhatian dan gangguan pikir; biacara tidak teratur, tdk relevan/inkoheren, penurunan kesadaran, gangguan siklus tidur, disorientasi waktu, tempat, dan kerusakan daya ingat.

  • Akut delirium : muncul mendadak dan berat dan berlangsung singkat.Alcohol withdrawal delirium: karena penghentian atau pengurangan konsumsi alkohol. Manif. Hiperaktivitas otonom; takikardi, berkeringat, dan hipertensi. Onset biasanya 2/3 hari setelah berhenti minumFebril delirium ; akibat demamSubstance intoxication d.; terjadi selama keracunan berbagai macam substansi ( alkohol, amfetamin, kokain,opioid,dll)

    Dorland, W.A Newman. Kamus Kedokteran Dorland. Ed.29. Jakarta: EGC, 2002.

  • GEJALAAbn. Mood, persepsi, dan gejala psikiatrik;TremorAsterixis : posisi terfiksasi; gangguan motorik dengan penyimpangan intermiten krn hilangnya kontraksi otot.NistagmusInkoordinasiGejala neurologi; inkontinensia urin.

    Sumber: Dorland, W.A Newman. Kamus Kedokteran Dorland. Ed.29. Jakarta: EGC, 2002.James S.B, Virginia A. S. Kaplan and Sadocks Synopsis of Psychiatry. 9th ed. Vol.1. Lippincott Williams and Wilkins.pg. 323-328.

  • EPIDEMIOLOGI90% pada pasien postcardiotomy20% pada pasien luka bakar30-40% pada pasien AIDS yang dirawat di RS80% pada pasien terminal usia meningkat maka resiko meningkat, prognosisnya buruk.

    Sumber : James S.B, Virginia A. S. Kaplan and Sadocks Synopsis of Psychiatry. 9th ed. Vol.1. Lippincott Williams and Wilkins.pg. 323-328.

  • ETIOLOGIEtiologiIntrakranial:EpilepsiTraumaInfeksiNeoplasmaGangg. vaskularEkstrakranial:ObatRacunDisfungsi endokrinPeny. Organ nonEndokrinPenyakit defisiensiSumber : James S.B, Virginia A. S. Kaplan and Sadocks Synopsis of Psychiatry. 9th ed. Vol.1. Lippincott Williams and Wilkins.pg. 323-328.

  • PEMERIKSAN FISIK DAN LAB.Biasanya didiagnosis saat pemeriksaan fisik dan ditandai dengan onset yang mendadak.EEG aktivitasnya menurun, kadang pada beberapa focal area hiperkinetik.

    Sumber : James S.B, Virginia A. S. Kaplan and Sadocks Synopsis of Psychiatry. 9th ed. Vol.1. Lippincott Williams and Wilkins.pg. 323-328.

  • DDDelirium vs Dementia

    Onset mendadak x onset lamaGangguan kognitif tdk stabil x gangguan kognitif stabilPenurunan kesadaran x sadar

  • TERIMAKASIH

  • SUMBERNeugroschl JA, Kolevzon A,Samuels SC, Marin DB. 10.3: Dementia. In: Sadock Benjamin J & Sadock Virginia A. Kaplan & Sadock's Comprehensive Textbook of Psychiatry, 8th Edition. 2005. USA: Lippincott Williams & Wilkins. p. 1069 1084.

    ************