Konsti Pas i

31
KONSTIPASI Pengertian Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana terjadi penurunan motilitas (pergerakan) usus sehingga mengalami pengerasan tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya.

description

ok

Transcript of Konsti Pas i

KONSTIPAS I

Pengertian

Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah

kelainan pada sistem pencernaan di mana

terjadi penurunan motilitas (pergerakan) usus

sehingga mengalami pengerasan tinja yang

berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau

dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan

yang hebat pada penderitanya.

Tempat ter jad inya

Penyebab / E t io log i

Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi.Menderita panas dalam. Stres atau depresi dan aktivitas yang

cukup padat.Usus kurang elastis (biasanya karena

sedang dalam masa kehamilan atau usia lanjut).

Gaya hidup dan pola makan yang kurang teratur (seperti diet yang buruk).

Efek samping akibat meminum obat yang mengandung banyak kalsium atau alumunium (misalnya obat antidiare, analgesik, dan antasida).

Lan jutan . . . .Kekurangan asupan vitamin C dan

kekurangan makanan berserat.Sering menahan rangsangan untuk buang

air besar dalam jangka waktu yang lama.Emosi, karena orang yang emosi atau cemas

ususnya kejang, sehigga pertaltik usus terhenti dan usus besar menyerap kembali cairan feses. Akibatnya feses menjadi semakin keras.

Jarang atau kurang berolahraga.Kelebihan memakan daging. Terutama

daging merah karena sulit dicerna dan memiliki banyak zat besi. Besi adalah zat yang membuat pengerasan tinja, membuatnya berwarna gelap dan hitam.

Lan ju tan . . . . .

Dari penyalahgunaan obat, seperti obat laksatif.

Makanan beku menghemat waktu dan energi tetapi menyebabkan banyak masalah kesehatan. Makanan beku memiliki serat yang sangat rendah dan banyak pengawet yang dapat mengganggu gerakan usus.

Memakan buah atau sayuran tertentu yang dapat memadatkan kotoran secara alami secara berlebihan seperti pisang.

Tanda dan ge ja la

Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa kaku karena tumpukan tinja.

Tinja menjadi lebih keras, panas, berwarna lebih gelap, jumlahnya lebih sedikit daripada biasanya (kurang dari 30 gram), dan bahkan dapat berbentuk bulat-bulat kecil bila sudah parah.

Pada saat buang air besar tinja sulit dikeluarkan, kadang-kadang harus mengejan terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan tinja.

Bagian anus terasa penuh, dan seperti terganjal sesuatu.

Lan jutan . . .

Tubuh tidak fit, tidak nyaman, lesu, cepat lelah, dan terasa berat sehingga malas mengerjakan sesuatu bahkan kadang-kadang sering mengantuk.

Kurang bersemangat dalam menjalani aktivitas.

Aktivitas sehari-hari terganggu karena menjadi tubuh terasa terbebani yang mengakibatkan kualitas dan produktivitas kerja menurun.

Nafsu makan dapat menurun.

Pa tofi s i o l og i Konstipasi pada dasarnya bukanlah

penyakit. Konstipasi hanyalah gejala yang menunjukan adanya penyakit atau masalah kesehatan tertentu. Pendekatan pengobatannya harus dimulai dengan mengenali penyebabnya. Gangguan saluran cerna seperti sindrom iritasi usus atau diverkulitis, gangguan metabolik seperti diabetes melitus dan gangguan endokrin seperti hipotiroidisme bisa jadi merupakan penyebab konstipasi tersebut. Selain itu diet rendah serat dan akibat obat-obatan seperti opiat juga dapat menjadi penyebab konstipasi.

Lan jutan

Jika selama ini konstipasi lebih sering dialami oleh orang lanjut usia, hal ini mungkin lebih disebabkan karena diet yang kurang tepat (rendah serat dan cairan), elastisitas otot perut yang berkurang dan kurangnya aktivitas olahraga.

Obat-obatan tertentu memang telah terbukti mampu menyebabkan konstipasi, dimana obat-obatan tersebut menghambat fungsi neurologis atau otot saluran cerna, terutama pada usus besar, sehingga menyebabkan terjadinya konstipasi. Opiat dan turunannya adalah contoh obat yang dapat menyebabkan efek konstipasi melalui efek antimotilitasnya.

Pencegahan . . . .

Makan makanan kaya seratBatasi makanan rendah serat Minum yang cukupRutin berolahragaTidak menunda ketika ingin BABBerhati hati dalam memilih obat

pencaharMengkonsumsi suplemen

berserat

D e m a m t i f o i d / t h y p o i d

Pengertian

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri

Salmonella enterica, khususnya

turunannya yaitu Salmonella Typhosa.

Penyakit ini dapat ditemukan di seluruh

dunia, dan disebarkan melalui

makanan dan minuman yang telah

tercemar oleh tinja.

Penyebab / E t io log i

Demam tifoid, penyakit yang sering ditemukan di Indonesia yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica.

PenyakitRickettsia (typhus), penyakit yang disebabkan oleh bakteri genus Rickettsia yang disebarkan oleh kutu.

Lan ju tan . . .Demam tifoid, atau typhoid adalah penyakit yang

disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella Typhi. Penyakit ini dapat ditemukan di seluruh dunia, dan disebarkan melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh tinja.

Penyakit Rickettsia atau tifus adalah berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri familia Rickettsiae. Penyakit ini disebarkan oleh arthropoda, khususnya kutu, tungau, dan caplak. Tiga jenis typhus utama adalah tifus epidemik, tifus endemik, dan tifus belukar. Jenis lain tifus yang juga sering ditemukan adalah penyakit Brill-Zinsser, yang merupakan tifus epidemik yang muncul kembali setelah bertahun-tahun sembuh. Tifus epidemik dan penyakit Brill-Zinsser disebabkan oleh bakteri  

L a n j u t a n . . .

Jenis tifus lainnya antara lain demam berbintik gunung Rocky, Rickettsialpox, demam Boutonneuse, tifus caplak Siberia, tifus caplak Australia, dan demam berbintik Oriental.

Tanda dan ge ja lanya

Demam tinggi dari 39° sampai 40 °C (103° sampai 104 °F) yang meningkat secara perlahan mulai sore hari hingga dini hari.

Tubuh menggigil Denyut jantung lemah (bradycardia) Badan lemah ("weakness") Sakit kepala yang hebat pada malam

hari, terutama di belakang kepala Nyeri otot myalgia kehilangan nafsu

makan konstipasi sakit perut

Tempat ter jad inya

Patofi s io log i

Mengemukakan bahwa kuman salmonella typhi masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limfoid plaque pleyeri di liteum terminalis yang mengalami hipertropi. Ditempat ini komplikasi perdarahan dan perforasi intestinal dapat terjadi.

Kuman salmonella typhi kemudian menembus ke dalam lamina profia, masuk aliran limfe dan mencapai kelenjar limfe mesentrial yang juga mengalami hipertropi.

Lan ju tan

Setelah melewati kelenjar-kelenjar limfe ini, salmonella typhi masuk aliran darah melalui duktus toracicus.

Kuman-kuman salmonella typhi mencapai hati melalui sirkulasi portal dari usus. 

Endotoksin salmonella typhi salmonella typhi berperan dalam patogenesis demam typhoid.

Demam pada typhoid disebabkan karena salmonella typhi dan endotoksinnya merangsang sintesis dan pelepasan septi pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.

Diare

Diare

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml/24jam.

Definisi lain memakai kriteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali/hari. Buang air besar encer tersebut dapat disertai lendir dan darah.

Lan jutan . . .

Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari.

Diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari 15 hari.

Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari namun tidak terus menerus dan dapat disertai penyakit lain.

Diare persisten merupakan istilah yang dipakai di luar negeri yang menyatakan diare yang berlangsung 15-30 hari dan berlangsung terus menerus.

Penyebab / E t io log i

1)      Faktor infeksi

Infeksi pada saluran pencernaan merupakan penyebab utama diare pada anak. Jenis-jenis infeksi yang umumnya menyerang antara lain:

a)     Infeksi oleh bakteri: Escherichia coli, Salmonella thyposa, Vibrio cholerae (kolera), dan serangan bakteri lain yang jumlahnya berlebihan dan patogenik seperti pseudomonas. Infeksi basil (disentri),

b)     Infeksi virus rotavirus.

c)     Infeksi parasit oleh cacing (Ascaris lumbricoides),

d)     Infeksi jamur (Candida albicans).

e)     Infeksi akibat organ lain, seperti radang tonsil, bronchitis dan radang tenggorokan, dan

f)      Keracunan makanan

Lanjutan ...

2)     Faktor malabsorpsi Faktor malabsorpsi dibagi menjadi dua

yaitu malabsorpsi karbohidrat dan lemak. Malabsorpsi karbohidrat, pada bayi kepekaan terhadap lactoglobulis dalam susu formula dapat menyebabkan diare. Gejalanya berupa diare berat, tinja berbau sangat asam, dan sakit di daerah perut. Sedangkan malabsorpsi lemak, terjadi bila dalam makanan terdapat lemak yang disebut triglyserida. Triglyserida, dengan bantuan kelenjar lipase, mengubah lemak menjadi micelles yang siap diabsorpsi usus. Jika tidak ada lipase dan terjadi kerusakan mukosa usus, diare dapat muncul karena lemak tidak terserap dengan baik.

Lanjutan ...

3)      Faktor psikologis Rasa takut, cemas, dan tegang, jika

terjadi pada anak dapat menyebabkan diare kronis.

4)      Faktor makanan Makanan yang mengakibatkan diare

adalah makanan yang tercemar, basi, beracun, terlalu banyak lemak, mentah (sayuran) dan kurang matang. Makanan yang terkontaminasi jauh lebih mudah mengakibatkan diare pada anak dan balita.

Tempat ter jad inya

Tanda dan ge ja la

Mula-mula bayi atau anak menjadi cengeng, gelisah

Suhu badan mungkin meningkatNafsu makan berkurang atau

tidak ada kemudian timbul diare. Tinja makin cair, mungkin

mengandung darah atau lendirWarna tinja berubah menjadi

kehijau-hijauan karena tercampur empedu.

Bahaya d iare

Zat zat gizi hilang dari tubuh Penderita akan kehilangan cairan

tubuhPenderita diare tidak merasa

laparPenderita menjadi lesu dan lemasPenderitaa dapat meninggal bila

kehilangan banyak cairan tubuh

Patofi s io log i

1)      Faktor infeksi Proses ini dapat diawali adanya mikroba

atau kuman yang masuk dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus dalam absorbsi cairan dan elektrolit atau juga dikatakan bakteri akan menyebabkan sistem transporaktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit meningkat.

Lan jutan . . .

2)      Faktor malabsorbsi Merupakan kegagalan dalam

melakukan absorbsi yang mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadi diare.

Lan jutan . . .

3)      Faktor makanan Dapat terjadi peningkatan peristaltik

usus yang mengakibatkan penurunan kesempatan untuk menyerap makanan yang kemudian menyebabkan diare.

4)      Faktor psikologis Keadaan psikologis seseorang dapat

mempengaruhi kecepatan gerakan peristaltik usus yang akhirnya mempengaruhi proses penyerapan makanan yang dapat menyebabkan diare.