Konseptual Model Calista Roy Dan Aplikasinya Dalam Keperawatan Jiwa

12
Konseptual Model Calista Roy dan aplikasinya dalam keperawatan jiwa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keperawatan sebagai suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia. Keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan individu dan kelompok dalam melaksanakan kegiatan sehari- hari secara mandiri. Keperawatan merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang respon manusia terhadap penyakit, pengobatan dan perubahan lingkungan yang dapat menimbulkan suatu fenomena. Fenomena tersebut dapat diatasi perawat dengan mengaplikasikan berbagai konsep model dan teori keperawatan yang dimilikinya. Selain itu dengan mengaplikasikan teori dan konsep model keperawatan, perawat dapat mengetahui apa tindakan keperawatan yang harus dilakukan dan alasan mengapa tindakan keperawatan tersebut dilakukan.

Transcript of Konseptual Model Calista Roy Dan Aplikasinya Dalam Keperawatan Jiwa

Page 1: Konseptual Model Calista Roy Dan Aplikasinya Dalam Keperawatan Jiwa

Konseptual Model Calista Roy dan aplikasinya dalam keperawatan jiwa

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keperawatan sebagai suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian

integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang

berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif, ditujukan pada

individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh

siklus kehidupan manusia. Keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan

mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan individu dan kelompok

dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri.

Keperawatan merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang respon

manusia terhadap penyakit, pengobatan dan perubahan lingkungan yang dapat

menimbulkan suatu fenomena. Fenomena tersebut dapat diatasi perawat dengan

mengaplikasikan berbagai konsep model dan teori keperawatan yang dimilikinya. Selain

itu dengan mengaplikasikan teori dan konsep model keperawatan, perawat dapat

mengetahui apa tindakan keperawatan yang harus dilakukan dan alasan mengapa tindakan

keperawatan tersebut dilakukan.

Aplikasi teori dan konsep model keperawatan dapat diterapkan diberbagai cabang

ilmu keperawatan, baik di keperawatan dasar, keperawatan klinik, maupun keperawatan

komunitas. Di keperawatan jiwa sendiri salah satu teori dan konsep model keperawatan

yang dapat diterapkan adalah Model Adaptasi Roy.

Model Adaptasi Roy menggambarkan manusia sebagai sistem terbuka dan sistem

adaptif yang akan merespons terhadap kejadian atau perubahan-perubahan yang terjadi pada

lingkungan baik yang internal maupun external. Respons yang ditimbulkan tersebut dapat

berupa respon adaptif dan maladaptif, sesuai dengan mekanisme koping yang digunakan

pasien dalam menghadapi stressor yang dihadapinya. Roy juga memandang lingkungan

sebagai kondisi internal maupun eksternal yang dapat diatur dan dimanipulasi perawat dalam

rangka membantu pasien memulihkan diri.

Page 2: Konseptual Model Calista Roy Dan Aplikasinya Dalam Keperawatan Jiwa

Kegiatan keperawatan diarahkan pada penciptaan lingkungan yang memungkinkan

terjadinya penyembuhan dan pemulihan kesehatan. Selain itu kegiatan keperawatan juga

diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan kemampuan proses adaptasi klien

terhadap stimulus ke arah yang lebih positif. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang

lebih baik tentang teori dan aplikasi Model Adaptasi Roy.

B. TUJUAN PENULISAN

Setelah penulisan makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat:

1. Memahami Model Adaptasi Roy

2. Melakukan proses keperawatan berdasarkan Model Adaptasi Roy

3. Menganalisis kelebihan dan kekurangan Model Adaptasi Roy

BAB II

LANDASAN TEORI

Model Adaptasi Roy berasumsi bahwa dasar ilmu keperawatan adalah pemahaman

tentang proses adaptasi manusia dalam menghadapi situasi hidupnya. Roy

mengidentifikasikan 3 aspek dalam model keperawatannya yaitu: pasien sebagai penerima

layanan keperawatan, tujuan keperawatan dan intervensi keperawatan. Masing-masing aspek

utama tersebut termasuk didalamnya konsep keperawatan, manusia, sehat-sakit, lingkungan

dan adaptasi. Konsep adaptasi diasumsikan bahwa individu merupakan sistem terbuka dan

adaptif yang dapat merespon stimulus yang datang baik dari dalam maupun luar individu

(Roy & Andrews, 1991 dalam Araich, 2001). Dengan Model Adaptasi Roy, perawat dapat

meningkatkan penyesuaian diri pasien dalam menghadapi tantangan yang berhubungan

dengan sehat-sakit, meningkatkan penyesuaian diri pasien menuju adaptasi dan dalam

menghadapi stimulus. Kesehatan diasumsikan sebagai hasil dari adapatasi pasien dalam

menghadapi stimulus yang datang dari lingkungan. Dalam Model Adaptasi Roy juga terdapat

proses keperawatan yang dimulai dari mengkaji prilaku dan faktor faktor yang

mempengaruhi, mengidentifikasi masalah, menetapkan tujuan . dan mengevaluasi hasil

Page 3: Konseptual Model Calista Roy Dan Aplikasinya Dalam Keperawatan Jiwa

Peran perawat adalah memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan

memanipulasi stimulus yang datang dari lingkungan yang akhirnya menimbulkan koping

yang positif sebagai hasil dari adaptasi dan respon negatif dideskripsikan sebagai respon yang

yang maladaptif (Tolson & McIntosh, 1996 dalam Araich, 2001). Adaptasi

mempertimbangkan adanya biologis adaptasi mode dan psikososial adaptasi mode.

Psikososial adaptasi mode termasuk konsep diri, fungsi peran, dan interdependen. Keempat

adaptasi mode tersebut saling berhubungan. Biologis dan fisiologis adaptasi mode berfokus

pada kebutuhan dasar yang menjaga integritas anatomi dan fisiologis individu.

Stimulus yang datang dari lingkungan baik internal maupun eksternal dikategorikan

tiga yaitu: stimulus fokal, kontekstual dan residul. Stimulus fokal adalah perubahan

atau situasi yang segera berakibat terhadap individu seperti stress,

trauma atau sakit. Stimulus kontekstual adalah stimulus lain yang

berpengaruh terhadap stimulus fokal contoh lingkungan keluarga,

stimulus residual adalah karakteristik, nilai, sikap individu yang

berkembang dari pengalaman masa lalu seperti nilai, pengalaman dan

sifat (Tolson & McIntosh dalam Araich, 2001).

Dalam proses adaptasi, kesehatan adalah hasil dari adaptasi

manusia terhadap stimulus yang dihadapinya, dan merupakan proses

yang terjadi dan terintegrasi serta menggambarkan hubungan antara

individu dengan lingkungan. Sedangkan adaptasi itu sendiri merupakan

proses dan hasil dari apa yang dipikirkan dan dirasakan individu sebagai

individu dan kelompok, dengan menggunakan kesadaran dan pilihan

untuk membuat integrasi antara individu dengan lingkungan. Respon

yang timbul dalam proses adapatasi dapat berupa respon adaptif dan

respon inefektif. Respon adaptif merupakan peningkatan integritas tujuan

dari individu dalam hidup, pertumbuhan, reproduksi, penguasaan dan

transformasi individu dan lingkungan. Sedangkan respon yang tidak

efektif merupakan respon yang tidak berkontribusi dalam pencapaian

integritas individu. Dalam proses adaptasi juga terdapat mekanisme

koping dan juga sub sistem regulator dan cognator. Regulator merupakan

respon yang timbul secara otomatis terhadap stimulus berupa proses

syaraf, kimia dan sistem endokrin. Cognator merespon melalui respon

Page 4: Konseptual Model Calista Roy Dan Aplikasinya Dalam Keperawatan Jiwa

cognitif dan melalui saluran emosi dan kognitif yaitu persepsi dan proses

informasi, belajar, keputusan dan emosi. Selain itu prilaku dikatakan

sebagai aksi dan reaksi yang timbul baik internal dan eksternal dalam

keadaan yang spesifik. Proses adaptasi individu menurut Model Adaptasi

Roy dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini:

Gambar 1. Individu sebagai sistem adaptif

Tujuan perawatan adalah meningkatkan adapatasi dengan mengatur stimulus

lingkungan. Manajemen keperawatan pada asuhan keperawatan pada pasien termasuk:

meningkatkan, mengurangi, mempertahankan, mengubah yang berhubungan dengan stimulus

fokal dan kontekstual yang relevan. Tujuan tindakan keperawatan adalah meningkatkan

adaptasi, yang berkontribusi terhadap kesehatan, kualitas kehidupan dan kematian yang

bermartabat.

Proses keperawatan berdasarkan Model Adaptasi Roy adalah metode pemecahan

masalah pasien dengan mengidentifikasi stimulus dan mengkaji fungsi dari adaptasi mode.

Dalam proses keperawatan ada 2 level pengkajian yaitu pengkajian prilaku pasien dan

pengkajian stimulus yang mengakibatkan prilaku pasien. Langkah pertama proses

keperawatan adalah pengkajian prilaku. Prilaku yang dikaji adalah 4

adaptasi mode yaitu fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan

interdependen. Fisiologis Adaptasi Mode adalah proses fisik dan kimiawi

dan prilaku yang menyinggung aspek fisik individu. Terdapat 5 kebutuhan

yaitu oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat dan proteksi.

Perawat harus mempelajari proses yang normal. Konsep diri adaptasi

Page 5: Konseptual Model Calista Roy Dan Aplikasinya Dalam Keperawatan Jiwa

mode merupakan gabungan dari keyakinan dan perasaan tentang dirinya

pada suatu waktu. Fokusnya adalah aspek psikologis dan spiritual

individu. Fungsi peran adaptasi mode adalah harapan tentang pekerjaan

dan posisi individu terhadap posisi pekerjaan lainnya. Dasar kebutuhan

adalah integritas sosial, untuk mengetahui hubungan satu dengan

lainnya. Interdependen adapatasi mode adalah prilaku yang menyinggung

tentang hubungan interpenden antara individu dan kelompok. Dasar

kebutuhannya adalah perasaan aman dalam suatu hubungan.

Level kedua pengkajian adalah menganalisis 3 tipe stimulus yang

mempengaruhi prilaku yang inefektif, terdiri dari stimulus fokal,

konntekstual dan residual. Langkah perawat selanjutnya adalah

menetapkan diagnosa keperawatan yang berupa pernyataan yang

menginterpretasikan data tentang status adaptasi individu, termasuk

prilaku dan stimulus yang relevan. Setelah itu perawat menentukan tujuan

keperawatan yang meliputi pernyataan yang jelas tentang kriteria hasil dari pemberian

perawatan. Selanjutnya perawat melakukan intervensi keperawatan yang menentukan

bantuan yang diberikan pada individu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Langkah

terakhir adalah evaluasi keperawatan yang merupakan penilaian terhadap efektifitas dari

intervensi keperawatan. Proses keperawatan berdasarkan Model Adaptasi Roy dapat dilihat

pada gambar. 2 dibawah ini:

Page 6: Konseptual Model Calista Roy Dan Aplikasinya Dalam Keperawatan Jiwa

BAB III

ANALISIS TEORI

A. KELEBIHAN

Model Adaptasi Roy telah menggambarkan tahapan–tahapan dalam proses

keperawatan yang lengkap. Berdasarkan teori Roy, tahapan proses keperawatan dimulai

dari 2 level pengkajian , diagnosa keperawatan, tujuan tindakan keperawatan, intervensi

keperawatan dan evaluasi keperawatan. Kelebihan proses keperawatan berdasarkan

Model Adaptasi Roy ini adalah pada tahap 2 level pengkajian yang harus dilakukan

perawat.

Pengkajian keperawatan dimulai dengan; level 1) perawat mengkaji respon prilaku

pasien terhadap stimulus yaitu fisiologis adaptasi mode, konsep diri adaptasi mode, peran

adaptasi mode dan ketergantungan adaptasi mode, level 2) perawat mengkaji stressor

yang dihadapi pasein yaitu stimulus fokal & kontekstual ( yang pada dasarnya merupakan

faktor presipitasi dari masalah yang dihadapi pasien) dan stimulus residual (yang pada

dasarnya merupakan faktor predisposisi dari masalah yang dihadapi pasien), sehingga

pengkajian yang dilakukan perawat lebih lengkap dan perawat dapat menegakkan

diagnosa lebih akurat dari pengkajian tersebut.

Page 7: Konseptual Model Calista Roy Dan Aplikasinya Dalam Keperawatan Jiwa

Di tatanan keperawatan jiwa sendiri, pendekatan yang digunakan pada Teori Adaptasi

Roy ini sangat bermanfaat ketika perawat melakukan asuhan keperawatan pada pasien

dengan gangguan jiwa, resiko gangguan dan sehat jiwa. Dengan teori ini, perawat tidak

hanya dapat mengintervensi tanda dan gejala tapi juga dapat mengetahui & memberikan

intervensi pada faktor presipitasi dan faktor predisposisi dari masalah yang dihadapi

pasien. Sehingga perawat dapat mencegah pasien mengalami masalah resiko dan

gangguan jiwa, mengatasi masalah resiko dan gangguan jiwa dan meningkatkan individu

yang sehat agar tidak mengalami masalah resiko dan gangguan jiwa.

Selain itu, dengan Teori Adaptasi Roy ini, perawat sebagai pemberi asuhan

keperawatan dapat lebih memahami tentang proses adaptasi yang terjadi pada individu,

yang dimulai dari adanya stimulus/stressor yang dapat menjadikan individu mengalami

stress, proses mekanisme koping (kognator dan regulator) dan effektor sebagai upaya

individu mengatasi stressor dan terakhir timbulnya respon prilaku individu terhadap

stressor yang dihadapinya. Teori ini hampir mirip dengan Teori Stress Adaptasi Stuart-

Laraia yang ada di keperawatan jiwa.

B. KEKURANGAN DAN PERBAIKAN

Masukan dan perbaikan untuk Model Adaptasi Roy adalah untuk lebih menjabarkan

hubungan antara mekanisme koping: kognator dalam meningkatkan adaptasi serta

hubungannya dengan 4 adaptasi mode. Selain itu perlu penjabaran lebih lanjut tentang

hubungan adaptasi dengan kesehatan. Di praktek klinis, perlu dikaji lebih lanjut

bagaimana perawat dapat membantu individu ke arah yang positif dengan menggunakan

Model adaptasi Roy misal: ketika memberikan asuhan keperawatan pada pasien-pasien

dengan pemulihan kognitif / pasien dengan trauma / cedera kepala (Tiedman, 1996 dalam

Araich, 2001).

Selain itu Model Adaptasi Roy merupakan model keperawatan yang komplex dengan

konsep dan mempunyai hubungan antar konsep-konsep. Sehingga perlu diklarifikasi

kembali tentang:

Overlaping yang terjadi pada psikososial adaptif mode yaitu pada konsep diri, fungsi

peran dan interdependen. Konsep diri terdiri dari 5 komponen, salah satunya adalah

Page 8: Konseptual Model Calista Roy Dan Aplikasinya Dalam Keperawatan Jiwa

fungsi peran. Bagaimana perawat dapat membedakan antara konsep diri, fungsi peran

dan ketergantungan?

Ketika menilai prilaku adaptif dan maladaptif, ada banyak faktor yang dapat

mempengaruhi penilaian tersebut, salah satunya adalah sistem nilai yang dianut

perawat

Kata adaptasi tidak secara umum menyampaikan pengertian tentang pertumbuhan

(Lancester, 1992 dalam Araich, 2001).

Model Adaptasi Roy lebih berfokus pada proses adaptasi pasien dan bagaimana

pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses keperawatan dan tidak

menjelaskan bagaimana sikap dan prilaku caring perawat ketika melakukan asuhan

keperawatan. Pada prinsipnya pemecahan masalah pasien sangat penting dalam

keperawatan, tetapi prilaku caring juga sangat diperlukan ketika memberikan asuhan

keperawatan pada pasien, karena bisa saja seorang perawat yang tidak mempunyai

prilaku caring akan menjadi stressor baru bagi pasiennya.

BAB IV

PENUTUP

Model Adaptasi Roy menggambarkan manusia sebagai sistem terbuka dan sistem

adaptif yang akan merespons terhadap kejadian atau perubahan-perubahan yang terjadi pada

lingkungan baik yang internal maupun external. Kegiatan keperawatan diarahkan pada

penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya penyembuhan dan pemulihan

kesehatan. Selain itu kegiatan keperawatan juga diharapkan dapat mempertahankan dan

meningkatkan kemampuan proses adaptasi klien. Model Adaptasi Roy berfokus pada

pemecahan masalah pasien dengan mengunakan proses keperawatan yang terdiri dari

pengkajian, diagnosa, tujuan, intervensi dan evaluasi keperawatan.

REFERENSI

Araich (2001), Roy’s Adaptation Model: Demonstration of Theory Integration

into Process of Care in Coronary Care Unit, Nursing Web Jurnal Ed.7 tahun

2001

Page 9: Konseptual Model Calista Roy Dan Aplikasinya Dalam Keperawatan Jiwa

Tomey & Alligood (2006), Nursing Theoriests and Their Work, St. Louis:

Mosby

http://1.bp.blogspot.com/_IeMU3Ss0eG0/SIGiDt6nbCI/AAAAAAAAAHE/-izBIyU0Z2A/

s1600-h/PIC+6.jpg diakses pada tanggal 16 oktober 2008 jam 16.40 wib

http://nursingtheories.blogspot.com/2008/07/sister-callista-roy-adaptation-theory.html

diakses pada tanggal 16 oktober 2008 jam 16.00 wib

http://www2.bc.edu/~royca/htm/ram.htm diakses pada tanggal 16 oktober 2008 jam 16.30

wib

Roy (2005), Sister Calista Roy: Roy Adaptation Model

http://www.nipissingu.ca/faculty/arohap/aphome/NURS3006/Resources/

SisterCallistaRoy_2.pdf diakses tanggal 16 okt 2008 jam 07.00 wib

http://www.nursing.gr/protectedarticles/Roy.pdf diakses tanggal 16 okt