BAB I TEORI ROY

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan sebagai suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang berbentuk pelayanan bio-psiko- sosial-spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia. Keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan individu dan kelompok dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Keperawatan merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang respon manusia terhadap penyakit, pengobatan dan perubahan lingkungan yang dapat menimbulkan suatu fenomena.Fenomena tersebut dapat diatasi perawat dengan mengaplikasikan berbagai konsep model dan teori keperawatan yang dimilikinya. Selain itu dengan mengaplikasikan teori dan konsep model keperawatan, perawat dapat mengetahui apa tindakan keperawatan yang harus dilakukan dan alasan mengapa tindakan keperawatan tersebut dilakukan. Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan Page 1 of 21

Transcript of BAB I TEORI ROY

Page 1: BAB I TEORI ROY

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan sebagai suatu bentuk pelayanan profesional yang

merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan

kiat keperawatan, yang berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang

komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit

maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia. Keperawatan

diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan

serta kurangnya kemauan individu dan kelompok dalam melaksanakan

kegiatan sehari-hari secara mandiri. 

Keperawatan merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari

tentang respon manusia terhadap penyakit, pengobatan dan perubahan

lingkungan yang dapat menimbulkan suatu fenomena.Fenomena tersebut dapat

diatasi perawat dengan mengaplikasikan berbagai konsep model dan teori

keperawatan yang dimilikinya. Selain itu dengan mengaplikasikan teori dan

konsep model keperawatan, perawat dapat mengetahui apa tindakan

keperawatan yang harus dilakukan dan alasan mengapa tindakan keperawatan

tersebut dilakukan.

Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah

keluarga.Keluarga unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien

keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam

menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit.

Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia–sia jika

tidak menjadi tidak dilanjutkan oleh keluarga di rumah.Secara empiris dapat

dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga

sangat berhubungan atau sangat signifikan.

Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat, sehingga

dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat

dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan

Page 1 of 13

Page 2: BAB I TEORI ROY

individu, dan keuntungan kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dalam pemberian pelayanan kesehatan, perawat harus memperhatikan

nilai–nilai dan budaya keluarga, sehingga keluarga dapat menerima.Pelayanan

keperawatan di rumah merupakan pelayanan keperawatan yang diberikan di

tempat tinggal klien dan keluarga sehingga klien tetap memiliki otonomi

untuk memutuskan hal–hal yang terkait dengan masalah kesehatannya.

Perawat yang melakukan keperawatan di rumah bertanggung jawab

untuk meningkatkan kemampuan keluarga untuk mencegah penyakit dan

pemeliharaan kesehatan.Karena itu, perawat dibekali dengan beberapa teori

tentang keperawatan keluarga yang berguna sebagai dasar acuan perawat saat

memberikan asuhan kepada keluarga.

Model Adaptasi Roy menggambarkan manusia sebagai sistem terbuka

dan sistem adaptif yang akan merespons terhadap kejadian atau perubahan-

perubahan yang terjadi pada lingkungan baik yang internal maupun external.

Respons yang ditimbulkan tersebut dapat berupa respon adaptif dan

maladaptif, sesuai dengan mekanisme koping yang digunakan pasien dalam

menghadapi stressor yang dihadapinya.Roy juga memandang lingkungan

sebagai kondisi internal maupun eksternal yang dapat diatur dan dimanipulasi

perawat dalam rangka membantu pasien memulihkan diri. 

Kegiatan keperawatan diarahkan pada penciptaan lingkungan yang

memungkinkan terjadinya penyembuhan dan pemulihan kesehatan. Selain itu

kegiatan keperawatan juga diharapkan dapat mempertahankan dan

meningkatkan kemampuan proses adaptasi klien terhadap stimulus ke arah

yang lebih positif. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang lebih baik

tentang teori dan aplikasi Model Adaptasi Roy.

B. Tujuan

a. Untuk mengetahui teory adaptasi menurut calista roy

b. Untuk mengetahui model adaptasi menurut calista roy

c. Untuk mengetahui model konseptual adaptasi menurut calista roy

Page 2 of 13

Page 3: BAB I TEORI ROY

C. Rumusan Masalah

a. Memahami teory adaptasi menurut calista roy

b. Memahami model teory keperawatan menurut calista roy

c. Memahami model konseptual adaptasi menurut calista roy

Page 3 of 13

Page 4: BAB I TEORI ROY

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Adaptasi Menurut Calista Roy

Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista

Roy (1969). Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses

adaptasi seperti diuraikan di bawah ini. Asumsi dasar model adaptasi Roy

adalah :

1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-

menerus berinteraksi dengan lingkungan.

2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi

perubahan-perubahan biopsikososial.

3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas

kemampuan untuk beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan

respon terhadap semua rangsangan baik positif maupun negatif.

4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang

lainnya, jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia

mempunyai kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif

maupun negatif.

5. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari

kehidupan manusia.

Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima

asuhan keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang

dipandang sebagai “Holistic adaptif system”dalam segala aspek yang

merupakan satu kesatuan. System adalah Suatu kesatuan yang di hubungkan

karena fungsinya sebagai kesatuan untuk beberapa tujuan dan adanya saling

ketergantungan dari setiap bagian-bagiannya. 

B. Model Adaptasi Calista Roy 

Model Adaptasi Roy berasumsi bahwa dasar ilmu keperawatan adalah

pemahaman tentang proses adaptasi manusia dalam menghadapi situasi

Page 4 of 13

Page 5: BAB I TEORI ROY

hidupnya. Roy mengidentifikasikan 3 aspek dalam model keperawatannya

yaitu: pasien sebagai penerima layanan keperawatan, tujuan keperawatan dan

intervensi keperawatan. Masing-masing aspek utama tersebut termasuk

didalamnya konsep keperawatan, manusia, sehat-sakit, lingkungan dan

adaptasi. Konsep adaptasi diasumsikan bahwa individu merupakan sistem

terbuka dan adaptif yang dapat merespon stimulus yang datang baik dari

dalam maupun luar individu (Roy & Andrews, 1991 dalam Araich, 2001).

Dengan Model Adaptasi Roy, perawat dapat meningkatkan penyesuaian

diri pasien dalam menghadapi tantangan yang berhubungan dengan sehat-

sakit, meningkatkan penyesuaian diri pasien menuju adaptasi dan dalam

menghadapi stimulus. Kesehatan diasumsikan sebagai hasil dari adapatasi

pasien dalam menghadapi stimulus yang datang dari lingkungan. Dalam

Model Adaptasi Roy juga terdapat proses keperawatan yang dimulai dari

mengkaji prilaku dan faktor faktor yang mempengaruhi, mengidentifikasi

masalah, menetapkan tujuandan mengevaluasi hasil.

Peran perawat adalah memberikan asuhan keperawatan pada pasien

dengan memanipulasi stimulus yang datang dari lingkungan yang akhirnya

menimbulkan koping yang positif sebagai hasil dari adaptasi dan respon

negatif dideskripsikan sebagai respon yang yang maladaptif (Tolson &

McIntosh, 1996 dalam Araich, 2001).

Adaptasi mempertimbangkan adanya biologis adaptasi mode dan

psikososial adaptasi mode. Psikososial adaptasi mode termasuk konsep diri,

fungsi peran, dan interdependen. Keempat adaptasi mode tersebut saling

berhubungan. Biologis dan fisiologis adaptasi mode berfokus pada kebutuhan

dasar yang menjaga integritas anatomi dan fisiologis individu. 

Stimulus yang datang dari lingkungan baik internal maupun eksternal

dikategorikan tiga yaitu: Stimulus Fokal, Kontekstual dan Residul. Stimulus

fokal adalah perubahan atau situasi yang segera berakibat terhadap individu

seperti stress, trauma atau sakit. Stimulus Kontekstual adalah stimulus lain

yang berpengaruh terhadap stimulus fokal contoh lingkungan keluarga,

Stimulus Residual adalah karakteristik, nilai, sikap individu yang berkembang

Page 5 of 13

Page 6: BAB I TEORI ROY

dari pengalaman masa lalu seperti nilai, pengalaman dan sifat (Tolson &

McIntosh dalam Araich, 2001).

Dalam proses adaptasi, kesehatan adalah hasil dari adaptasi manusia

terhadap stimulus yang dihadapinya, dan merupakan proses yang terjadi dan

terintegrasi serta menggambarkan hubungan antara individu dengan

lingkungan. Sedangkan adaptasi itu sendiri merupakan proses dan hasil dari

apa yang dipikirkan dan dirasakan individu sebagai individu dan kelompok,

dengan menggunakan kesadaran dan pilihan untuk membuat integrasi antara

individu dengan lingkungan. Respon yang timbul dalam proses adapatasi

dapat berupa respon adaptif dan respon inefektif.

Respon adaptif merupakan peningkatan integritas tujuan dari individu

dalam hidup, pertumbuhan, reproduksi, penguasaan dan transformasi individu

dan lingkungan. Sedangkan respon yang tidak efektif merupakan respon yang

tidak berkontribusi dalam pencapaian integritas individu. Dalam proses

adaptasi juga terdapat mekanisme koping dan juga sub sistem regulator dan

cognator. Regulator merupakan respon yang timbul secara otomatis terhadap

stimulus berupa proses syaraf, kimia dan sistem endokrin. Cognator

merespon melalui respon cognitif dan melalui saluran emosi dan kognitif

yaitu persepsi dan proses informasi, belajar, keputusan dan emosi. Selain itu

prilaku dikatakan sebagai aksi dan reaksi yang timbul baik internal dan

eksternal dalam keadaan yang spesifik. 

Tujuan perawatan adalah meningkatkan adapatasi dengan mengatur

stimulus lingkungan. Manajemen keperawatan pada asuhan keperawatan pada

pasien termasuk: meningkatkan, mengurangi, mempertahankan, mengubah

yang berhubungan dengan stimulus fokal dan kontekstual yang relevan.

Tujuan tindakan keperawatan adalah meningkatkan adaptasi, yang

berkontribusi terhadap kesehatan, kualitas kehidupan dan kematian yang

bermartabat.

C. Model Konseptual Adaptasi Roy 

Roy berpendapat bahwa ada empat elemen penting dalam model

Page 6 of 13

Page 7: BAB I TEORI ROY

adaptasi keperawatan, yakni manusia, lingkungan, kesehatan dan

keperawatan. Unsur keperawatan terdiri dari dua bagian yaitu tujuan

keperawatan dan aktivitas keperawatan, juga termasuk dalam elemen penting

pada konsep adaptasi.

a. Elemen Manusia

Manusia merupakan bagian dari sistem adaptasi, yaitu suatu

kumpulan unit yang saling berhubungan mempunyai masukan, proses

kontrol, keluaran dan umpan balik (Roy, 1986). Proses kontrol adalah

mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan adaptasi secara spesifik.

Manusia dalam sistem ini berperan sebagai kognator dan regulator

(pengaturan) untuk mempertahankan adaptasi. Terdapat empat cara

adaptasi, mencakup adaptasi terhadap fungsi fisologis, konsep diri, fungsi

peran dan terhadap kebutuhan saling ketergantungan. Pada model adaptasi

keperawatan, manusia dilihat dari sistem kehidupan yang terbuka, adaptif,

melakukan pertukaran energi dengan zat/benda dan lingkungan.Sebagai

sistem adaptif manusia dapat digambarkan dalam istilah karakteristik

sistem, Jadi manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang saling

berhubungan antar unit fungsional secara keseluruhan atau beberapa unit

fungsional untuk beberapa tujuan. Sebagai suatu sistem manusia juga

dapat digambarkan dengan istilah input, proses control dan umpan balik

serta output. Manusia sebagai masukan dalam sistem adaptif, terdiri dari

lingkungan eksternal dan internal. Proses kontrol manusia adalah

mekanisme koping yakni sistem regulator dan kognator. Keluaran dari

sistem ini dapat berupa respons adaptif atau respons tidak

efektif.Regulator dihubungkan dengan fungsi fisiologis sedangkan

kognator dihubungkan dengan konsep diri, fungsi peran, dan

interdependensi.

1. Model Fungsi Fisiologi

Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya.

Roy mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus

dipenuhi untuk mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua

Page 7 of 13

Page 8: BAB I TEORI ROY

bagian, model fungsi fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5

kebutuhan dan fungsi fisiologis dengan proses yang kompleks terdiri

dari 4 bagian yaitu :

a. Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya, yaitu

ventilasi, pertukaran gas dan transpor gas (Vairo,1984 dalam Roy

1991).

b. Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk

mempertahankan fungsi, meningkatkan pertumbuhan dan mengganti

jaringan yang injuri. (Servonsky, 1984 dalam Roy 1991).

c. Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari metabolisme dari instestinal dan

ginjal. ( Servonsky, 1984 dalam Roy 1991)

d. Aktivitas dan istirahat : Kebutuhan keseimbangan aktivitas fisik dan

istirahat yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis

dalam memperbaiki dan memulihkan semua komponen-komponen

tubuh. (Cho,1984 dalam Roy, 1991).

e. Proteksi/ perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh termasuk proses

imunitas dan struktur integumen ( kulit, rambut dan kuku) dimana

hal ini penting sebagai fungsi proteksi dari infeksi, trauma dan

perubahan suhu. (Sato, 1984 dalam Roy 1991).

f. The sense / perasaan : Penglihatan, pendengaran, perkataan, rasa dan

bau memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungan.

Sensasi nyeri penting dipertimbangkan dalam pengkajian perasaan.

(Driscoll, 1984, dalam Roy, 1991).

g. Cairan dan elektrolit. : Keseimbangan cairan dan elektrolit di

dalamnya termasuk air, elektrolit, asam basa dalam seluler, ekstrasel

dan fungsi sistemik. Sebaliknya inefektif fungsi sistem fisiologis

dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.(Parly, 1984,

dalam Roy 1991).

h. Fungsi syaraf / neurologis : Hubungan-hubungan neurologis

merupakan bagian integral dari regulator koping mekanisme

seseorang. Mereka mempunyai fungsi untuk mengendalikan dan

Page 8 of 13

Page 9: BAB I TEORI ROY

mengkoordinasi pergerakan tubuh, kesadaran dan proses emosi

kognitif yang baik untuk mengatur aktivitas organ-organ tubuh

(Robertson, 1984 dalam Roy, 1991).

i. Fungsi endokrin : Aksi endokrin adalah pengeluaran horman sesuai

dengan fungsi neurologis, untuk menyatukan dan mengkoordinasi

fungsi tubuh. Aktivitas endokrin mempunyai peran yang signifikan

dalam respon stress dan merupakan dari regulator koping mekanisme

( Howard& Valentine dalam Roy,1991).

2. Model Konsep Diri

Model konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan

penekanan spesifik pada aspek psikososial dan spiritual manusia.

Kebutuhan dari konsep diri ini berhubungan dengan integritas psikis

antara lain persepsi, aktivitas mental dan ekspresi perasaan. Konsep diri

menurut Roy terdiri dari dua komponen yaitu the physical self dan the

personal self.

a. The physical self, yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya

berhubungan dengan sensasi tubuhnya dan gambaran tubuhnya.

Kesulitan pada area ini sering terlihat pada saat merasa kehilangan,

seperti setelah operasi, amputasi atau hilang kemampuan seksualitas.

b. The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri,

moral- etik dan spiritual diri orang tersebut. Perasaan cemas,

hilangnya kekuatan atau takut merupakan hal yang berat dalam area

ini.

3. Model fungsi peran

Mode fungsi peran mengenal pola -pola interaksi sosial seseorang

dalam hubungannya dengan orang lain, yang dicerminkan dalam peran

primer, sekunder dan tersier.Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat

memerankan dirinya dimasyarakat sesuai kedudukannya.

4. Model Interdependensi

Mode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang

dijabarkan oleh Roy.Fokusnya adalah interaksi untuk saling memberi

Page 9 of 13

Page 10: BAB I TEORI ROY

dan menerima cinta/ kasih sayang, perhatian dan saling

menghargai.Interdependensi yaitu keseimbangan antara ketergantungan

dan kemandirian dalam menerima sesuatu untuk dirinya.

Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan untuk afiliasi dengan

orang lain. Kemandirian ditunjukkan oleh kemampuan berinisiatif

untuk melakukan tindakan bagi dirinya.Interdependensi dapat dilihat

dari keseimbangan antara dua nilai ekstrim, yaitu memberi dan

menerima.

b. Elemen lingkungan

Lingkungan digambarkan sebagai dunia di dalam dan di luar

manusia. Lingkungan merupakan masukan (input) bagi manusia sebagai

sistem yang adaptif sama halnya lingkungan sebagai stimulus eksternal

dan internal. Lebih lanjut stimulus itu dikoelompokkan menjadi tiga jenis

stimulus yaitu : fokal, konstektual, dan residual. Lebih luas lagi

lingkungan didefinisikan sebagai segala kondisi, keadaan disekitar dan

mempengaruhi keadaan, perkembangan dan perilaku manusia sebagai

individu atau kelompok.

c. Elemen kesehatan

Menurut Roy, kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses

menjadi manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan.

Integritas atau keutuhan manusia menyatakan secara tidak langsung bahwa

kkesehatan atau kondisi tidak terganggu mengacu kelengkapan atau

kesatuan dan kemungkinan tertinggi dari pemenuhan potensi manusia. Jadi

Integritas adalah sehat, sebaliknya kondisi yang tidak ada integritas kurang

sehat. Definisi kesehatan ini lebih dari tidak adanya sakit tapi termasuk

penekanan pada kondisi sehat sejahtera.

Dalam model adaptasi keperawatan, konsep sehat dihubungkan

dengan konsep adaptasi. Adaptasi yang bebas energi dari koping yang

inefektif dan mengizinkan manusia berespon terhadap stimulus yang lain.

Page 10 of 13

Page 11: BAB I TEORI ROY

Pembebasan energi ini dapat meningkatkan penyembuhan dan

mempertinggi kesehatan. Hal ini adalah pembebasan energi yang

menghubungkan konsep adaptasi dan kesehatan. Adaptasi adalah

komponen pusat dalm model keperawatan. Didalamnya menggambarkan

manusia sebagai sistem adaptif. Adaptasi dipertimbangkan baik proses

koping terhadap stressor dan produk akhir dari koping.

Proses adaptasi termasuk fungsi holistic untuk mempengaruhi

kesehatan secara positif dan itu meningkatkan integritas. Proses adaptasi

termasuk semua interaksi manusia dan lingkungan terdiri dari dua proses.

Bagian pertama dari proses ini dimulai dengan perubahan dalam

lingkungan internal dan eksternal yan gmembutuhkan sebuah respon.

Perubahan–perubahan itu adalah stressor atau stimulus fokal dan ditengahi

oleh factor-faktor konstektual dan residual. Bagian-bagian stressor

menghasilkan interaksi yang biasanya disebut stress. Bagian kedua adalah

mekanisme koping yang merangsang untuk menghasilkan respon adaptif

dan inefektif.

Produk adaptasi adalah hasil dari proses adaptasi dan digambarkan

dalam istilah kondisi yang meningkatkan tujuan-tujuan manusia yang

meliputi : kelangsungan hidup, pertumbuhan, reproduksi dan penguasaan

yang disebut integritas. Kondisi akhir ini adalah kondisi keseimbangan

dinamik equilibrium yang meliputi peningkatan dan penurunan respon-

respon. Setiap kondisi adaptasi baru dipengaruhi oleh adaptasi, sehingga

dinamik equilibrium manusia berada pada tingkat yang lebih tinggi. Jarak

yang besar dari stimulus dapat disepakati dengan suksesnya manusia

sebagai sistem adaptif. Jadi peningkatan adaptasi mengarah pada tingkat-

tingkat yang lebih tinggi pada keadaan sejahtera atau sehat. Adaptasi

kemudian disebut sebagai suatu fungsi dari stimuli yang masuk dan

tingkatan adaptasi.

d. Elemen keperawatan

Keperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan ilmu tersebut menjadi

Page 11 of 13

Page 12: BAB I TEORI ROY

landasan dalam melaksanakan praktik keperawatan (Roy, 1983). Lebih

spesifik Roy (1986) berpendapat bahwa keperawatan sebagai ilmu dan

praktik berperan dalam meningkatkan adaptasi individu dan kelompok

terhadap kesehatan sehingga sikap yang muncul semakin positif.

Keperawatan memberi perbaikan pada manusia sebagai sutu kesatuan

yang utuh untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada

lingkungan dan berespons terhadap stimulus internal yang mempengaruhi

adaptasi. Jika stressor terjadi dan individu tidak dapat menggunakan

“koping” secara efektif maka individu tersebut memerlukan perawatan.

Tujuan keperawatan adalah meningkatkan interaksi individu dengan

lingkungan, sehingga adaptasi dalam setiap aspek semakin meningkat.

Komponen-komponen adaptasi mencakup fungsi fisiologis, konsep diri,

fungsi peran, dan saling ketergantungan. Proses adaptasi Proses adaptasi

melibatkan seluruh fungsi secara holistik, mencakup semua interaksi

individu dengan lingkungannya dan dibagi menjadi dua proses, seperti

yang berikut.

1. Proses yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan internal dan

eksternal. Perubahan ini merupakan stresor atau stimulus fokal.

Apabila stresor atau stimulus tersebut mendapat dukungan dari faktor-

faktor konseptual dan resitual maka akanmuncul interaksi yang biasa

disebut stres. Dengan demikian adaptasi sangat diperlukan untuk

mengatasi stres.

2. Proses mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan

respons adaptif atau tidak efektif. Hasil dari proses adaptasi adalah

suatu kondisi yang dapat meningkatkan pencapaian tujuan individu

mencakup kelangsungan hidup, pertumbuhan, reproduksi, dan

integritas. Aplikasi Model Adaptasi Roy memberikan petunjuk untuk

perawat dalam mengembangkan proses keperawatan. Elemen dalam

proses keperawatan menurut Roy meliputi pengkajian tahap pertama

dan kedua, diagnosa, tujuan, intervensi, dan evaluasi, langkah-langkah

tersebut sama dengan proses keperawatan secara umum.

Page 12 of 13

Page 13: BAB I TEORI ROY

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model Adaptasi Roy menggambarkan manusia sebagai sistem terbuka

dan sistem adaptif yang akan merespons terhadap kejadian atau perubahan-

perubahan yang terjadi pada lingkungan baik yang internal maupun external.

Kegiatan keperawatan diarahkan pada penciptaan lingkungan yang

memungkinkan terjadinya penyembuhan dan pemulihan kesehatan. Selain itu

kegiatan keperawatan juga diharapkan dapat mempertahankan dan

meningkatkan kemampuan proses adaptasi klien. Model Adaptasi Roy

berfokus pada pemecahan masalah pasien dengan mengunakan proses

keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, tujuan, intervensi dan

evaluasi keperawatan

Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima

asuhan keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang

dipandang sebagai “Holistic adaptif system” dalam segala aspek yang

merupakan satu kesatuan. System adalah Suatu kesatuan yang di hubungkan

karena fungsinya sebagai kesatuan untuk beberapa tujuan dan adanya saling

ketergantungan dari setiap bagian-bagiannya

B. Saran

Oleh karena itu, kelompok memandang perlu untuk mengetahui dan

mengkaji lebih jauh tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan

teori Sister Callista Roy di lapangan atau rumah sakit, sehingga dapat

diketahui apakah teori Roy dapat diaplikasikan dengan baik dalam pelayanan

keperawatan/asuhan keperawatan.

Page 13 of 13