Konsep Medis

16
LAPORAN PENDAHULUAN OSTEOPOROSIS A. Konsep Medis 1. Pengertian Osteoporosis adalah penyakit metabolik tulang yang memiliki penurunan matrix dan proses mineralisasi yang normal tetapi massa atau densitas tulang berkurang (Gallagher, 1999) Pada osteoporosis , kecepatan resorpsi tulang melebihi kecepatan pembentukan tulang, sebagai akibatnya tulang menjadi keropos secara progresif dan dapat mengalami fraktur karena faktor normal atau stres. 2. Etiologi Penyebab osteoporosis secara pasti belum diketahui. Faktor resiko terjadinya osteoporosis: - Jenis kelamin wanita - Diet rendah kalsium - Orang Caucasion atau Asian- Amerika - Pecandu alcohol - Perokok - Kurang aktivitas 3. Patofisiologi Pada osteoporosis mineralisasi tulang adalah normal, tetapi total bone massanya menurun. Osteopororsis yang terjadi secara alamiah karena berlanjutnya usia ini disebut osteoporosis primer. Osteoporosis primer dibagi menjadi 2 macam :

description

jj

Transcript of Konsep Medis

Page 1: Konsep Medis

LAPORAN PENDAHULUAN

OSTEOPOROSIS

A. Konsep Medis

1. Pengertian

Osteoporosis adalah penyakit metabolik tulang yang memiliki penurunan

matrix dan proses mineralisasi yang normal tetapi massa atau densitas tulang

berkurang (Gallagher, 1999)

Pada osteoporosis , kecepatan resorpsi tulang melebihi kecepatan

pembentukan tulang, sebagai akibatnya tulang menjadi keropos secara progresif dan

dapat mengalami fraktur karena faktor normal atau stres.

2. Etiologi

Penyebab osteoporosis secara pasti belum diketahui. Faktor resiko terjadinya

osteoporosis:

- Jenis kelamin wanita

- Diet rendah kalsium

- Orang Caucasion atau Asian- Amerika

- Pecandu alcohol

- Perokok

- Kurang aktivitas

3. Patofisiologi

Pada osteoporosis mineralisasi tulang adalah normal, tetapi total bone

massanya menurun. Osteopororsis yang terjadi secara alamiah karena berlanjutnya

usia ini disebut osteoporosis primer. Osteoporosis primer dibagi menjadi 2 macam :

a. Osteoporosis primer Post menopause (tipe I) sebagai akibat menurunnya

hormon estrogen yang lebih memperberat terjadinya proses resorpsi tulang.

b. Osteoporosis primer senelis (tipe II) yang disebabkan oleh penurunan bone

mass saja akibat umurnya bertambah.

Page 2: Konsep Medis

Normal

Penurunan faali

Bone massa / densitasnya menurun

Osteoporosis (gangguan sistem muskoloskletal)

Kiposis/Gibbus (Dowagers hump)

4. Klasifikasi osteoporosis

Osteoporosis dibagi 3 , yaitu:

a. Osteoporosis primer

Osteoporosis primer sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria

usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui.

b. Osteoporosis sekunder

Sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit yang berhubungan

dengan :

- Cushing's disease

- Hyperthyroidism

- Hyperparathyroidism

- Hypogonadism

- Kelainan hepar

- Kegagalan ginjal kronis

- Kurang gerak

- Kebiasaan minum alkohol

- Pemakai obat-obatan/corticosteroid

- Kelebihan kafein

- Merokok

c. Osteoporosis Idiopatik

Osteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya dan sering ditemukan pada:

- Usia anak-anak- Usia remaja

Page 3: Konsep Medis

- Wanita pra menopause- Pria usia pertengahan

5. Pemeriksaan laboratorium

a. Kadar Ca., P dan alkali posfatase tidak menunjukkan kelainan yang nyata.

b. Kadar HPT (pada post menopause kadar HPT meningkat) dan Ct (terapi estrogen

merangsang pembentukan Ct)

c. Kadar 1,25-(OH)2-D3 dan absorbsi CA menurun. Ekskresi fosfat dan

hydroksyproline terganggu sehingga meningkat kadarnya

6. Penatalaksanaan

Terapi pada osteoporosis harus mempertimbangkan 2 hal, yaitu terapi

pencegahan yang pada umumnya bertujuan untuk menghambat hilangnya massa

tulang. Dengan cara yaitu memperhatikan faktor makanan, latihan fisik ( senam

pencegahan osteoporosis), pola hidup yang aktif dan paparan sinar ultra violet. Selain

itu juga menghindari obat-obatan dan jenis makanan yang merupakan faktor resiko

osteoporosis seperti alkohol, kafein, diuretika, sedatif, kortikosteroid.

Selain pencegahan, tujuan terapi osteoporosis adalah meningkatkan massa

tulang dengan melakukan pemberian obat-obatan antara lain hormon pengganti

(estrogen dan progesterone dosis rendah). Kalsitrol, kalsitonin, bifosfat, raloxifene,

dan nutrisi seperti kalsium serta senam beban.

Page 4: Konsep Medis

B. KONSEP KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Sistem pernafasan

Terjadi perubahan pernafasan pada kasus kiposis berat, karena

penekanan pada fungsional paru.

b. Sistem persyarafan

Nyeri punggung yang disertai pembatasan pergerakan spinal yang

disadari dan halus merupakan indikasi adanya fraktur satu atau lebih fraktur

kompresi vertebral.

c. Sistem Pencernaan

Pembatasan pergerakan dan deformitas spinal mungkin menyebabkan

konstipasi, abdominal distance.

d. Sistem musklooskletal

Inspeksi dan palpasi pada daerah columna vertebralis, penderita

dengan osteoporosis seirng menunjukkan kiposis atau gibbus (dowager’s

hump) dan penurunan tinggi badan dan berat badan. Adanya perubahan gaya

berjalan, deformitas tulang, leg-length inequality, nyeri spinal. Lokasi fraktur

yang sering terjadi adalah antara vertebrae thorakalis 8 dan lumbalis 3.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Hambatan mobilitas fisik

Kode : 00085

Domain 4 : aktivitas/istrahat

Kelas 2 : aktivitas/latihan

b. Nyeri akut

Kode : 00132

Domain 12 : Kenyamanan

Kelas 1 : kenyamanan fisik

c. Resiko cedera (fraktur)

Kode : 00035

Domain 11 : keamanan/perlindungan

Kelas 2 : cedera fisik

Page 5: Konsep Medis

d. Kurang pengetahuan

Kode 00126

Domain 5 persepsi/kognisi

Kelas 4 kognisi

Page 6: Konsep Medis

3. Rencana intervensi keperawatan

NO Diagnosa keperawatanTujuan

dan kriteria hasil

Intervensi

keperawatan

1 Hambatan mobilitas fisik

Definisi:

keterbatasan dalam kebebasan

untuk pergerakan fisik tertentu

pada bagian tubuh atau satu

atau lebih ekstermitas

Batasan karakteristik :

1. Postur tubuh yang tidak stabil

selama melakukan kegiatan

rutin harian

2. Keterbatasan kemampuan untuk

melakukan keterampilan

motorik kasar

3. Keterbatasan kemampuan untuk

melakukan keterampilan

motorik halus

4. Tidak ada koordinasi atau

pergerakan yang tersentak

sentak

5. Keterbatasan rom

6. Kesulitan berbelok

7. Perubahan gaya berjalan

8. Pergerakan yang lambat

9. Bergerak menyebabkan tremor

NOC :

Join movement :

Active

Mobilty level

Self care :ADLs

Transfer perfomance

Kriteria hasil :

Klien meningkat dalam

aktivitas fisik

Mengerti tujuan dari

peningkatan mobilitas

Memverbalisasikan

perasaan dalam

meningkatkan kekuatan

dan kemampuan

berpindah

Memperagakan

penggunaan alat bantu

untuk mobilisasi

NIC :

Exercise therapy :

ambulation

Monitor vital sign

pasien sebelum/

sesudah latihan

dan lihat respon

pasien saat latihan

Konsultasikan

dengan terapi fisik

tentang rencana

ambulasi sesuai

dengan kebutuhan

Bantu klien untuk

menggunakan

tongkat saat

berjalan dan cegah

terhadap cedera

Ajarkan pasien

atau tenaga

kesehatan lain

tentang teknik

ambulasi

Kaji kemampuan

pasien dalam

mobilisasi

Latih pasien dalam

pemenuhan

Page 7: Konsep Medis

Faktor yang berhubungan :

Pengobatan

Terapi pembatasan gerak

Kurang pengetahuan tentang

kegunaan pergerakan fisik

Indeks masa tubuh diatas 75

tahun

Kerusakan persepsi sensori

Tidak nyaman,nyeri

Kerusakan muskuloskeletal

Kerusakan kognitif

Penurunan kekuatan otot

Keengganan untuk memulai

gerak

kebutuhan AdLs

secara mandiri

sesuai kemamp

Dampingi dan

bantu pasien saat

mobilisasi dan

bantu penuhi

kebutuhan Adls

pasien

Berikan alat bantu

jika klien

memerlukan

Ajarkan pasien

bagaimana

merubah posisi

dan berikan

bantuan jika

diperlukan

2 Nyeri akut

Definisi :

Sensori yang tidak

menyenangkan dan

pengalaman emosional yang

muncul secara aktual atau

potensial kerusakan jaringan

atau menggambarkan adanya

kerusakan : serangan mendadak

atau pelan intensitasnya dari

ringan sampai berat yang dapat

diantisipasi dengan akhir yang

NOC :

- Pain level

- Pain control

- Comfort level

Kriteria hasil :

Mampu mengontrol nyeri

Melapotkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan management nyeri

Mampu mengenali nyeri

Menyatkan rasa nyaman setelah nyeri

NIC :

Pain management

Lakukan

pengkajian nyeri

secara

komprehensif

Observasi reaksi

nonverbal dari

ketidaknyamanan

Kaji kultur yang

mempengaruhi

respon nyeri

Evaluasi

pengalaman nyeri

Page 8: Konsep Medis

dapat diprediksi dan dengan

durasi kurang dari 6 bulan

Batasan karakteristik :

1. Laporan secara verbal atau nonverbal

2. Fakta dari observasi3. Posisi antalgic untuk

menghindari nyeri4. Gerakan melindungi5. Tingkahlaku berhati-hati6. Muka topeng 7. Gangguan tidur8. Terfokus pada diri sendiri9. Fokus menyempit10. Tingkah laku distraksi

11. Respon autonom12. Perubahan autonimic dalam

tonus otot13. Tingkah laku ekspresif14. Perubahan dalam nafsu

makan dan minum

Faktor yang berhubungan :

Agen injury ( biologi, kimia, fisik,

psikologis )

berkurang Tanda vital dalam

rentang normal

masa lampau

Kurangi faktor

presipitasi nyeri

Pilih dan lakukan

pengalaman nyeri

Ajarkan tentang

tehnik

nonfarmakologi

Berikan analgetic

untuk mengurangi

nyeri

Tingkatkan istrahat

Analgesic

administration

Tentukan

lokasi,karakteristik

,kualitas dan

derajat nyeri

sebelum pemberian

obat

Cek instruksi

dokter tentang

jenis obat,dosis

dan frekuensi

Cek riwayat alergi

Tentukan pilihan

analgesic

tergantung tipe dan

beratnya nyeri

Tentukan analgesic

pilihan, rute

pemberian dan

Page 9: Konsep Medis

dosis optimal

Monitor vital sign

sebelum dan

sesudah pemberian

analgesic pertama

kali

Berikan analgesic

tepat waktu

terutama saat nyeri

hebat

3 Kurang pengetahuan

Definisi :

Tidak adanya atau kurangnya

informasi kognitif sehubungan

dengan topik spesifik

Batasan karakteristik :

Memverbalisasiskan adanya

masalah ketidakakuratan

mengikuti instruksi, perilaku

tidak sesuai

Faktor yang berhubungan :

Keterbatasan kognitif,

interpretasi terhadap informasi

yang salah, kurangya keinginan

untuk mencari informasi, tidak

mengetahui sumber-sumber

informasi

NOC :

- Knowledge : disease

process

- Knowledge : health

behavior

Kriteria hasil :

Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan

Pesien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat atau tim kesehatan lainnya

NIC :

Teaching : disease

process

Berikan penilaian

tentang tingkat

pengetahuan

pasien tentang

proses penyakit

yang spesifik

Jelaskan

patofisiologi dari

penyakit dan

bagaimana hal ini

berhubungan

dengan anatomin

dan fisiologi,

dengan cara yang

tepat

Gambarkann

proses penyakit

dengan cara yang

tepat

Identifikasi

Page 10: Konsep Medis

kemungkinan

penyebab, dengan

cara yang tepat

Sediakan informasi

pada pasien

tentang kondisi

dengan cara yang

tepat

Hindari harapan

yang kosong

Sediakan bagi

keluarga informasi

tentang kemajuan

pasien dengan cara

yang tepat

Diskusikan pilihan

terapi atau

penanganan

Dukung pasien

untuk

mengeksplorasi

atau mendapatkan

second opinion

dengan cara yang

tepat atau

diindikasikan