KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI...

199
1 DESTINATION BRANDING GUNUNG PINANG SEBAGAI TUJUAN WISATA DI KABUPATEN SERANG JUDUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Oleh : Suciati Farhanas NIM 6662140222 KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2018

Transcript of KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI...

Page 1: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

1

DESTINATION BRANDING GUNUNG PINANG SEBAGAI

TUJUAN WISATA DI KABUPATEN SERANG

JUDUL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Oleh :

Suciati Farhanas

NIM 6662140222

KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2018

Page 2: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

2

Page 3: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

3

Page 4: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

4

Page 5: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

5

ABSTRAK

Suciati Farhanas, NIM 6662140222, Skripsi, Destination Branding Gunung

Pinang sebagai tujuan Wisata di Kabupaten Serang, Pembimbing I : Dr.

Nurprapti Wahyu W., M.Si dan Pembimbing II : Uliviana Restu H, S.Sos.,

M.I.Kom

Wisata Gunung Pinang merupakan salah satu wisata baru yang dikelola

oleh Perum Perhutani KPH Banten. Wisata Gunung Pinang awalnya

merupakan konservasi alam, namun saat ini wisata Gunung Pinang menjadi

salah satu destinasi wisata favorit di Kabupaten Serang. Dalam kegiatan

komunikasi pemasaran pariwisata pada produk wisata ini, pengelola wisata

Gunung Pinang mengimplementasikan tahapan destination branding sebagai

strategi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

implementasi destination branding pada wisata Gunung Pinang. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data

melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Teori yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu teori difusi inovasi dan konsep yang digunakan dalam

penelitian ini adalah konsep destination branding oleh Morgan & Pritchard.

Hasil penelitian ini adalah pengelola mengimplementasikan teori difusi inovasi

dan tahapan destination branding dalam pengelolaan wisata gunung pinang

melalui lima tahapan yakni mulai dari market investigation, analysis and

srategic recommendation, brand identity development, brand launch and

introduction: communicating the vision, brand implementation dan monitoring

evaluation and review yang dapat dikatakan berhasil ditandai dengan

meningkatnya jumlah pengunjung wisata Gunung Pinang serta meningkatnya

kualitas wisata Gunung Pinang sebagai tujuan wisata di Kabupaten Serang.

Kata Kunci : Komunikasi Pemasaran Pariwisata, wisata Gunung Pinang, Destination

Branding.

Page 6: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

6

ABSTRACT

Suciati Farhanas, NIM 6662140222, Thesis, Destination Branding Gunung Pinang

as a tourist destination in Serang District, Advisor I : Dr. Nurprapti Wahyu W.,

M.Si and Advisor II : Uliviana Restu H, S.Sos., M.I.Kom

Gunung Pinang Tourism is one of the new tours managed by Perum

Perhutani KPH Banten. The Gunung Pinang tour was originally a nature

conservation, but now the Gunung Pinang tour became one of the favorite

tourist destinations in Serang District. In the tourism marketing communication

activities in this tourism product, the manager of Gunung Pinang tourism

implements the stages of destination branding as a strategy. The purpose of this

study is to find out how the implementation of destination branding on Gunung

Pinang tourism. This research used qualitative descriptive research method

with data collection through interview, observation and document study. The

theory used in this research was diffusion of innovations theory and the concept

used in this study is the concept of destination branding by Morgan &

Pritchard. The result of this research is the manager to implement the diffusion

of innovations theory and destination branding stages in the management of

Gunung Pinang tourism through five stages started from: market investigation,

analysis and strategic recommendation, brand identity development, brand

launch and introduction: communicating the vision, brand implementation,

monitoring, evaluation and review, which can be said successful marked by the

increasing number of visitors of Gunung Pinang as well as the increasing

quality of Gunung Pinang tourism as a tourist destination in Serang district.

Keywords : Tourism Marketing Communication, Gunung Pinang Tourism,

Destination Branding.

Page 7: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyusun skripsi guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar kesarjanaan strata (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang. Skripsi ini berjudul

“Destination Branding Gunung Pinang sebagai tujuan wisata di Kabupaten Serang”.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik

dan saran sangat penulis harapkan. Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali

yang datang dari Allah SWT. Perlu disebutkan pula bahwa selesai nya penyusunan

skripsi ini tidak terlepas dari bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu kelancaran penulisan skripsi ini, antara lain kepada :

1. Allah SWT dengan segala rahmat serta karunia-Nya yang memberikan

kekuatan bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Terimakasih yang sedalam dalamnya kepada kedua Orang tua saya, yang

selalu memberikan kasih sayang, semangat dan doa yang tidak ada

hentinya mengalir. Juga terimakasih banyak untuk kakak tercinta Wahyu

Pratama yang selalu memberikan segala dukungan dan perhatian.

3. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa beserta Wakil Dekan I,II,III.

Page 8: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

ii

4. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

5. Ibu Dr. Nurprapti Wahyu W., M.Si selaku Dosen Pembimbing I skripsi,

Terimakasih telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

memberikan bimbingan, arahan dan semangat dalam penyusunan skripsi

hingga selesai.

6. Ibu Uliviana Restu H, S.Sos., M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing II

skripsi, yang selalu memberikan dukungan, motivasi, dan arahan dari awal

penyusunan skripsi hingga selesai.

7. Seluruh Dosen dan Staff FISIP , khususnya program studi Ilmu

Komunikasi yang telah memberi Ilmu dan teladan selama ini.

8. Terimakasih kepada pihak Perhutani KPH Banten selaku pengelola wisata

Gunung Pinang, khususnya Bapak Djamin, Bapak Afi, Bapak Endang serta

seluruh staff Perhutani KPH Banten yang telah memberikan kesempatan

bagi penulis untuk melakukan penelitian dan membantu memberikan data

yang diperlukan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

9. Terimakasih kepada Annisa Pinki Septia, Trina Dhamartika, Mia

Amaniyah, Mega Baasith, Meriani, Dialus Andari, Rizka Andiani, Ririn K,

Deta Tri, Ilham Maulana, M. Firmansyah. Terimakasih banyak untuk

segala tawa, canda, tangis dan bahagia selama empat tahun ini, kalian yang

setiap harinya selalu ada untuk saya, kalian keluarga bagi saya.

Page 9: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

iii

10. Terimakasih kepada Elvia Dhestin, Nadia Hashifah, Safira Widya, Triana

Puspa, Arifah Utami, Muhammad Baihaqi, Irwan Tri Kurniawan, Agam

Alphani, Rizky Doang, Reyhan Zenas, Rafi Widyan untuk segala motivasi

dan perhatian untuk saya selama ini.

11. Terimakasih kepada Bela Anggreini, Indah Apriyani, Siti Fatimah, Vina

Audina, Feby Andriyani, Kartika Asih Lestari yang selalu menemani saya

sejak 2009 hingga saat ini dan nanti.

12. Terimakasih kepada Lab. Multimedia dan Fotografi Fisip Untirta. Kakak

saya Diajeng, Bang haikal, adik-adik saya Firas, Virda, Aldo, Riris, Reza,

Keken, Arif, Ridwan, Salwa, Oka, dan semua kawan-kawan senior &

junior Lab Mulmed.

13. Terimakasih kepada kawan seperjuangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa angkatan 2014 atas kebersamaannya

selama perkuliahan ini.

14. Terimakasih kepada semua Pihak yang telah membantu dalam kelancaran

proses penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per

satu. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Serang, September 2018

Penulis

Page 10: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................….i

DAFTAR TABEL.................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 10

1.3 Identifikasi Masalah ............................................................................. 10

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 11

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 11

1.5.1 Manfaat Akademis ..................................................................... 11

1.5.2 Manfaat Praktis .......................................................................... 11

BAB II TINJUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Pemasaran Pariwisata ...................................................... 12

2.2 Analisis SWOT .................................................................................... 20

2.3 Segmentasi, Targetting, Positioning .................................................... 21

2.4 Brand .................................................................................................... 24

2.5 Destination Branding ......................................................................... 26

2.6 Teori Difusi Inovasi ............................................................................ 32

2.7 Kerangka Berfikir ................................................................................. 35

2.8 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ................................................................................. 42

3.2 Fokus Penelitian ................................................................................... 44

3.3 Informan Penelitian .............................................................................. 44

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 46

Page 11: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

v

3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................ 49

3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian ............................................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek .................................................................................... 52

4.2 Deskripsi Data Penelitian ..................................................................... 53

4.3 Analisis dan Pembahasan ..................................................................... 55

4.3.1 Analisis SWOT .......................................................................... 55

4.3.2 Analisis Segmentasi, Targetting, Positioning ............................ 65

4.4 Destination Branding wisata Gunung Pinang ...................................... 73

4.4.1 Market investigation,analysis and strategic recommendations . 73

4.4.2 Brand Identity Development....................................................... 93

4.4.3 Brand Launch and Introduction: Communicating the vision... 101

4.4.4 Brand Implementation .............................................................. 123

4.4.5 Monitoring evaluation and review ........................................... 132

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 139

5.2 Saran ................................................................................................... 141

5.2.1 Saran Teoritis ........................................................................... 141

5.2.2 Saran Praktis ............................................................................. 142

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 12: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Wisata Alam Kelola Perum Perhutani KPH Banten …………… 5

Tabel 1.2 Data Jumlah Pengunjung Wisata Gunung Pinang Tahun 2015………….6

Tabel 1.3 Data Jumlah Pengunjung Wisata Gunung Pinang Tahun 2016………… 8

Tabel 1.4 Data Jumlah Pengunjung Wisata Gunung Pinang Tahun 2017………… 9

Tabel 1.5 Data Jumlah Pengunjung Wisata Gunung Pinang Maret Tahun 2018… 9

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu…………………………………………………… 40

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian……………………………………………………… 51

Page 13: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 The Destination Brand Benefit Pyramid …………………………………… 29

Gambar 2.2 Keterkaitan semua pihak dalam implementasi destination branding ……… 31

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir …………………………………………………………. 37

Gambar 4.1 Panorama alam yang ditawarkan dari puncak wisata Gunung Pinang ……… 57

Gambar 4.2 Infrastruktur jalan wisata Gunung Pinang yang rusak ……………………… 61

Gambar 4.3 Wahana yang ada di wisata Gunung Pinang ………………………………… 77

Gambar 4.4 Fasilitas penunjang yang ada di wisata Gunung Pinang.…………………… 83

Gambar 4.5 Fasilitas penunjang lain yang ada di wisata Gunung Pinang….……………… 85

Gambar 4.6 Harga tiket masuk Wisata Gunung Pinang ………………………………… 90

Gambar 4.7 Cerita Rakyat Gunung Pinang dan Sejarah Gunung Pinang.………………… 96

Gambar 4.8 Logo wisata Gunung Pinang ….………..…………………………………… 98

Gambar 4.9 Brosur wisata Gunung Pinang ……………………………………………… 103

Gambar 4.10 Media online Radar Banten ………………………………………………. 105

Gambar 4.11 Media online Kabar Banten ……………………………………………… 106

Gambar 4.12 Wisata Gunung Pinang pada media TV lokal Satu Banten TV …………… 107

Gambar 4.13 Wisata Gunung Pinang pada media TV lokal Sultan TV ………………… 108

Gambar 4.14 Wisata Gunung Pinang pada media TV lokal Antara TV ………………… 108

Gambar 4.15 Website Perhutani ………………………………………………………… 110

Gambar 4.16 Media sosial Facebook dan Instagram Wisata KPH Banten ……………… 112

Gambar 4.17 Media sosial Explore Serang ……………………………………………… 114

Gambar 4.18 Pengelola wisata Gunung Pinang bersama LMDH………………………… 126

Gambar 4.19 Investor wisata Gunung Pinang …………………………………………… 128

Gambar 4.20 Komentar positif dan negatif pengunjung pada media sosial instagram…… 134

Page 14: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dunia pemasaran pariwisata khususnya untuk memasarkan dan

mengembangkan potensi suatu daerah saat ini banyak dilakukan baik di kota besar

maupun kota kecil di Indonesia. Berbicara mengenai pemasaran dan pengembangan

potensi daerah, potensi alam yang dimiliki disuatu daerah menjadi andalan pengelola,

pemegang saham bahkan pemerintah guna dikelola menjadi destinasi pariwisata.

Pariwisata saat ini bisa dikatakan menjadi salah satu sektor yang dapat meningkatkan

pendapatan daerah serta menunjang pertumbuhan ekonomi bagi daerah.

Eksistensi pariwisata dalam beberapa tahun terakhir juga dapat dikatakan stabil

bahkan cenderung meningkat, menurut data dalam Travel & Tourism Competitiveness

Report dari World Economic Forum tahun 2016 menunjukan bahwa Indonesia

melompat dari peringkat 70 di tahun 2013 menjadi peringkat 50 di tahun 2015.

Lompatan ini disebabkan oleh pertumbuhan cepat dari kedatangan turis asing ke

Indonesia dimana pada tahun 2013 sebanyak 8,802,129 dan pada tahun 2015

meningkat menjadi 9,729,350 (Indonesia-Investment. 2016. https://www.indonesia-

Page 15: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

2

investments.com/id/bisnis/industri sektor/pariwisata/item6051? Diakses 27

Maret 2018 pukul 21.38).

Semakin lama kegiatan pariwisata menjadi kebutuhan bagi kehidupan

masyarakat modern seiring dengan Consumption Value masyarakat akan nilai

emosional yang tinggi seperti yang dinyatakan oleh Sheth (dalam Denys dan Mendes,

2014:8) “Emotional value can be acquired from the product’s ability to elicit feelings

and change emotional stage while consumption. Although any manufactured product

may create the emotional value for the consumer, it is usually associated with the

consumption of esthetic and hedonic products, such as tourism.”

Melihat segala kekayaan alam yang ada di Indonesia, tentu saja setiap daerah

mempunyai potensi wisata yang berbeda-beda. Banten adalah salah satunya. Walaupun

Banten terkenal dengan daerah yang religius, Banten memiliki potensi dalam sektor

pariwisata. Khususnya pada potensi alam yang saat ini sudah banyak diperhatikan oleh

pemerintah setempat dan dikelola menjadi sebuah destinasi pariwisata yaitu wisata

alam Gunung Pinang.

Sebagai produk industri pariwisata, wisata alam ini menuntut pengelolaan yang

maksimal baik dari pengelola, masyarakat, dan pemerintah setempat. Pengelolaan ini

juga harus sesuai dengan Tujuh Sapta Pesona Pariwisata Indonesia yang diusung oleh

pemerintah pada program Visit Indonesia tahun 1991 (Konsep Pariwisata. 2017.

http://konsep-pariwisata.blogspot.com/2009/04/sapta-pesona.html diakses 28

September 2018 pukul 15.15)

Page 16: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

3

Sapta Pesona Pariwisata Indonesia merupakan program yang bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, rasa tanggung jawab segenap lapisan masyarakat, baik

pemerintah, swasta maupun masyarakat luas untuk mampu bertindak dan

mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sapta Pesona merupakan kondisi yang

harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah

atau wilayah di Indonesia. Sapta Pesona terdiri dari tujuh unsur yaitu aman, tertib,

bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan. Kita harus menciptakan suasana indah

dan mempesona, dimana saja dan kapan saja. Khususnya ditempat-tempat yang banyak

dikunjungi wisatawan dan pada waktu melayani wisatawan.

Dengan kondisi dan suasana yang menarik serta nyaman, wisatawan akan betah

tinggal lebih lama, merasa puas atas kunjungannya dan memberikan kenangan indah

dalam hidupnya. Selain memperhatikan Sapta Pesona Pariwisata, Pengelola juga perlu

mengetahui apa kekuatan (strength), kelemahan (weakness), serta peluang

(opportunity) dari potensi alam yang akan dijadikan sebuah destinasi wisata. Dan perlu

diperhatikan juga ancaman (threat) yang akan muncul dikemudian hari. Sebuah

destinasi wisata juga memerlukan branding yang tepat, dimana branding ini berguna

agar sebuah destinasi memiliki identitas tersendiri yang bisa menjadi pembeda dengan

destinasi wisata lainnya, tidak hanya sebagai pembeda, branding ini berguna agar

sebuah destinasi bisa dikenal oleh masyarakat dan memiliki nilai dimasyarakat.

Pengelolaan pariwisata yang baik mampu menciptakan kesan baik yang timbul

dibenak masyarakat atau wisatawan. Maka dari itu pengelola harus memperhatikan

Page 17: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

4

beberapa aspek penting seperti halnya segmentasi, targeting, dan positioning dari

destinasi wisata Gunung Pinang ini. Segmentasi sendiri merupakan bagaimana cara

pengelola untuk mengelompokan pasar dengan memilah konsumen sesuai dengan

persamaan diantara mereka, pemilahan ini berdasarkan usia, tempat tinggal,

penghasilan dan gaya hidup. Sementara targeting disini merupakan bagaimana cara

pengelola untuk membidik sasaran kelompok konsumen dari destinasi wisata Gunung

Pinang. Dan positioning merupakan bagaimana pengelola menjelaskan posisi atau

julukan (tagline) dari produk jasa destinasi wisata Gunung Pinang kepada wisatawan.

Selain dari beberapa aspek diatas, dibutuhkan juga keterlibatan dan tanggung jawab

serta kerja sama dari berbagai elemen masyarakat guna mensukseskan industri yang

tergolong pada produk jasa ini. Salah satunya dengan mengimplementasikan konsep

Destination Branding pada potensi alam guna dikelola menjadi sebuah destinasi

pariwisata.

Destination branding merupakan suatu upaya branding yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas brand sebuah destinasi wisata. Menurut Morgan & Pritchard

(2004:69) Destination Branding ini mempunyai beberapa tahapan yang harus

dilakukan yang mencakup beberapa aspek mengenai bagaimana cara mengembangkan

potensi alam yang dimiliki, hingga bagaimana mengkomunikasikan dan

mengintegrasikan dengan berbagai pihak. Dalam pengelolaan sebuah destinasi wisata,

masyarakat dan pemerintah harus turut andil dalam proses pengembangan potensi alam

ini menjadi destinasi wisata. industry support seperti halnya travel agency, hotel,

Page 18: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

5

tansport operations juga menjadi bagian dalam destination branding ini. Melalui

destination branding, pengelolaan akan lebih baik karena pengelola bisa lebih

maksimal dalam merancang dan mengembangkan potensi yang dimiliki suatu daerah

guna dijadikan sebuah destinasi wisata.

Penerapan destination branding sendiri telah dilakukan di salah satu potensi

alam yang terletak di Kabupaten Serang Provinsi Banten yaitu Gunung Pinang.

Gunung Pinang merupakan kawasan konservasi hutan yang dikelola oleh Perum

Perhutani KPH Banten. Saat ini Perum Perhutani KPH Banten tidak hanya mengelola

satu destinasi wisata saja namun ada beberapa wisata alam yang dikelola. Berikut data

wisata alam yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Banten

Tabel 1.1

Data Wisata Alam Kelola Perum Perhutani KPH Banten

Sumber : Perum Perhutani KPH Banten

Berdasarkan data diatas, Perum Perhutani KPH Banten mengelola beberapa

wisata alam di Banten, namun menurut hasil prapenelitian dengan staff Perhutani KPH

A. Wisata Penetapan direksi

1 Kolam Pemandian Cihunjuran 2397/KPTS/Dir/2014 Lokasi wisata Perum Perhutani Kerja sama Pandeglang

2 Air terjun & kawah pulosari 2397/KPTS/Dir/2014 Lokasi wisata Perum Perhutani Kerja sama Pandeglang

3 Pantai Carita 2397/KPTS/Dir/2014 Lokasi wisata Perum Perhutani Kelola KPH Pandeglang

4 TWA Carita 424/KPTS/Dir/2015 Lokasi wisata kelola KBM & KPH Kelola KPH Pandeglang

5 Gunung Pinang 2397/KPTS/Dir/2014 Lokasi wisata Perum Perhutani Kelola KPH Serang

6 Pulo Manuk 2397/KPTS/Dir/2014 Lokasi wisata Perum Perhutani Kelola KPH Bayah

7 Cibobos 2397/KPTS/Dir/2014 Lokasi wisata Perum Perhutani Kelola KPH Bayah

8 Pulo Cangkir 2397/KPTS/Dir/2014 Lokasi wisata Perum Perhutani Kerja sama Serang

B. Wisata Rintisan

1 Goa Langir Srt No.851/043.7 Penunjukan lokasi wisata Goa Langir Kerja sama Bayah

NoNama Destinasi SK Penetapan Tentang Sistem Pengelolaan BKPH

Identitas Wisata

Page 19: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

6

Banten saat ini Perum Perhutani KPH Banten sedang memfokuskan pengelolaannya

pada wisata alam Gunung Pinang karena destinasi wisata ini masih terbilang sangat

baru dan masih pada tahap pengembangan secara berkala. Mengingat kebutuhan

masyarakat akan pariwisata yang lokasinya mudah dijangkau sangat besar.

Pada awal dibuka untuk umum, Gunung Pinang hanya kawasan konservasi

hutan saja. Dari hasil pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara

dengan salah satu staff Perhutani KPH Banten mengatakan bahwa, pada tahun 90-an

hingga tahun 2015 Gunung Pinang hanya digunakan untuk aktifitas olahraga seperti

jogging, hiking, downhill dan untuk wisata pendidikan seperti pramuka. Bahkan

fasilitas penunjang juga belum tersedia dan pengunjung pun masih terbilang sedikit.

Berikut adalah data jumlah pengunjung Gunung Pinang ketika masih menjadi kawasan

konservasi hutan:

Tabel 1.2

Data Jumlah Pengunjung Wisata Gunung Pinang Tahun 2015

KPH /

BKPH Nama Obyek Wisata Jumlah Pengunjung

Serang Wisata Gunung Pinang

a. Pengunjung 1.760 orang

b. Roda 2 1.033 orang

c. Roda 4 444 orang

d. Sepeda perorangan 283 orang

Sumber : Perum Perhutani KPH Banten

Seiring dengan tren dan kebutuhan masyarakat akan pariwisata, pengelola

gunung pinang mulai mengambil langkah yang serius dengan mengembangkan potensi

Page 20: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

7

yang ada menjadi sebuah destinasi wisata, dan pada tahun 2016 pengelola juga

menyadari bahwa peluang pasar yang dimiliki oleh gunung pinang cukup besar, yang

kemudian bekerja sama dengan investor, masyarakat setempat dan pemerintah.

Pengelola melakukan perubahan besar dan meningkatkan kualitas dari Gunung Pinang

ini dengan mengimplementasikan konsep destination branding.

Destination branding ini dilakukan dengan membangun secara bertahap

serangkaian sarana dan fasilitas yang sesuai dengan tujuh sapta pesona yang harus

dimiliki sebuah destinasi wisata, dan sesuai dengan kondisi potensi alam Gunung

Pinang yaitu membuat selfiedeck spot untuk berfoto, wahana alam, serta fasilitas

penunjang lainnya sehingga menarik pengunjung untuk datang ke Gunung Pinang.

Selain itu konsep destination branding yang diterapkan pengelola wisata Gunung

Pinang ini juga bertujuan untuk memasarkan produk wisatanya, dan untuk menjalin

hubungan baik dengan masyarakat, investor, pemerintah serta wisatawan Gunung

Pinang itu sendiri.

Jika melihat kondisi dan keadaan wisata Gunung Pinang saat ini setelah

diimplementasikannya konsep destination branding, bisa dikatakan sudah menjadi

suatu inovasi yang telah memenuhi kriteria Tujuh Sapta Pesona Pariwisata dengan

unsur aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan. Dimana pada

wisata Gunung Pinang ini wisatawan bisa mendapatkan unsur keindahan, bersih, sejuk

dan kenangan secara sekaligus melalui panorama, kondisi alam dan fasilitas yang

ditawarkan disana. Keamanan, ramah tamah dan tertib juga bisa wisatawan rasakan

Page 21: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

8

pada saat mengunjungi destinasi wisata ini. Dengan adanya perubahan yang terjadi

pada kawasan konservasi hutan ini menjadi destinasi wisata, menunjukan pula adanya

peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunung Pinang mulai dari

wisatawan lokal, luar provinsi hingga mancanegara. Berikut adalah data jumlah

pengunjung Gunung Pinang ketika sudah menjadi destinasi wisata:

Tabel 1.3

Data Jumlah Pengunjung Wisata Gunung Pinang Tahun 2016

KPH /

BKPH Nama Obyek Wisata Jumlah Pengunjung

Serang Wisata Gunung Pinang

a. Pengunjung 4.714 orang

b. Roda 2 2.728 orang

c. Roda 4 1.527 orang

d. Sepeda perorangan 459 orang

Sumber : Perum Perhutani KPH Banten

Peningkatan jumlah pengunjung terus meningkat setiap tahunnya, sejalan

dengan meningkatnya eksistensi wisata Gunung Pinang di social media yang

menawarkan suasana asri ditengah perkotaan dan terus dikembangkannya sarana dan

prasarana pada destinasi wisata Gunung Pinang oleh pengelola, menyebabkan

melonjaknya jumlah pengunjung pada tahun 2017 hingga Maret 2018. Berikut adalah

data jumlah pengunjung destinasi wisata Gunung Pinang pada tahun 2017 dan Maret

2018:

Page 22: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

9

Tabel 1.4

Data Jumlah Pengunjung Wisata Gunung Pinang Tahun 2017

KPH /

BKPH Nama Obyek Wisata Jumlah Pengunjung

Serang Wisata Gunung Pinang

a. Pengunjung 58.553 orang

b. Roda 2 41.818 orang

c. Roda 4 16.000 orang

d. Sepeda perorangan 735 orang

Tabel 1.5

Data Jumlah Pengunjung Wisata Gunung Pinang Maret Tahun 2018

KPH /

BKPH Nama Obyek Wisata Jumlah Pengunjung

Serang Wisata Gunung Pinang

a. Pengunjung 28.093 orang

b. Roda 2 18.532 orang

c. Roda 4 8.903 orang

d. Sepeda perorangan 658 orang

Sumber : Perum Perhutani KPH Banten

Maka dari itu dengan meningkatnya jumlah pengunjung dan perubahan serta

peningkatan kualitas dari wisata alam Gunung Pinang dari tahun 2015 hingga 2018,

proses dan serangkaian tahapan dari destination branding dan analisis SWOT serta

analisis segmentation, targeting, positioning yang dilakukan oleh pengelola gunung

pinang dianggap memiiki manfaat yang sangat besar. Sehingga destination branding

ini dirasa perlu untuk diteliti, mengingat branding yang dilakukan oleh pengelola dari

wisata alam Gunung Pinang yang dulunya hanya sebagai kawasan konservasi hutan,

Page 23: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

10

telah berubah menjadi satu destinasi wisata yang diminati dan banyak dikunjungi

wisatawan di Kabupaten Serang dikatakan berhasil.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas bahwasanya Destination Branding

menjadi suatu konsep pengelola gunung pinang yaitu Perhutani KPH Banten sebagai

strategi untuk menjadikan gunung pinang sebagai tujuan wisata. Maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Destination Branding Gunung Pinang

Sebagai Tujuan Wisata di Kabupaten Serang”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka

yang menjadi rumusan masalah penelitiannya adalah “Bagaimana Destination

Branding Gunung Pinang Sebagai Tujuan Wisata di Kabupaten Serang?”

1.3. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi dari rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana analisis SWOT dan analisis segmentation, targeting,

positioning dalam membranding Gunung Pinang sebagai tujuan wisata di

Kabupaten Serang?

2. Bagaimana tahapan Destination Branding Gunung Pinang sebagai tujuan

wisata di Kabupaten Serang?

3. Bagaimana implementasi Destination Branding Gunung Pinang sebagai

tujuan wisata di Kabupaten Serang?

Page 24: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

11

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui analisis SWOT dan analisis segmentation, targeting,

positioning dalam membranding Gunung Pinang sebagai tujuan wisata di

Kabupaten Serang.

2. Untuk mengetahui tahapan Destination Branding Gunung Pinang Sebagai

Tujuan Wisata di Kabupaten Serang

3. Untuk mengetahui implementasi Destination Branding Gunung Pinang

sebagai tujuan wisata di Kabupaten Serang.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan bagaimana destination

branding berperan sebagai konsep untuk menjadikan gunung pinang sebagai tujuan

wisata di Kabupaten Serang.

1.5.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Perhutani KPH Banten

untuk terus mengembangkan pengelolaan Gunung Pinang sebagai tujuan wisata di

Kabupaten Serang dan memberikan manfaat bagi kota-kota kecil di Indonesia dalam

mengembangkan potensi lokal yang dimiliki dengan melakukan destination branding.

Page 25: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komunikasi Pemasaran Pariwisata

Pembangunan industri pariwisata bukan hanya tentang pembangunan

infrastruktur dan pembangunan fasilitas fisik dan jasa dalam bidang pariwisata,

melainkan juga dengan membuat sebuah strategi komunikasi pemasaran guna

mengkomunikasikan destinasi tersebut kepada para wisatawan, baik wisatawan lokal

maupun mancanegara. pemasaran memegang peranan penting dalam industri

pariwisata karena pelanggan tidak dapat merasa atau mencoba produk pariwisata dari

suatu destinasi wisata jika ia tidak bepergian ke lokasi wisata tersebut.

Istilah yang lebih sering digunakan dalam komunikasi pemasaran destinasi

wisata adalah promosi. Promosi merupakan bagian dari komunikasi pemasaran.

komunikasi pemasaran pariwisata adalah suatu proses pengelolaan dalam mengirimkan

dan menyediakan informasi juga saran mengenai produk dan ide untuk mendapatkan

keuntungan dari orang-orang yang melakukan perjalanan atau kunjungan ke suatu

daerah. Komunikasi dalam pemasaran mempunyai peran untuk mendukung transaksi

dengan menginformasikan, membujuk, mengingatkan, membedakan produk, sebagai

sarana pertukaran (Sutisna,2003).

Page 26: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

13

Pihak yang terlibat dalam aktivitas komunikasi pemasaran destinasi wisata

bukan hanya pemerintah. organisasi yang dianggap atau telah turut campur melakukan

pemasaran sebuah destinasi wisata, atau dengan kata lain merupakan pihak-pihak yang

harus melakukan serangkaian usaha yang terintegrasi untuk mem-branding dan

mengkomunikasikan destinasi wisata. yaitu:

Operator pemilik swasta tunggal, atau ganda,

Badan pemerintah, mulai dari pemerintah lokal hingga pusat,

Kemitraan sektor pemerintah/swasta (asosiasi bidang pariwisata),

Kerjasama badan pemasaran destinasi.

Layaknya sebuah barang, ketika ingin dijual dan dipasarkan, sebuah destinasi

wisata harus mampu menawarkan kualitas dan manfaat. Kriteria destinasi wisata ketika

telah siap dipasarkan dan dikembangkan menjadi destinasi menurut International

Association Meeting Market Tahun 2012 adalah:

1. Atraksi atau daya tarik wisata

Atraksi pariwisata adalah segala sesuatu yang memiliki daya tarik meliputi

atraksi alam, atraksi buatan manusia, dan atraksi event yang menjadi obyek

dan tujuan kunjungan wisatawan. Atraksi pariwisata ini dapat menjadi ciri

khas (icon) dari suatu destinasi wisata yang menjadi daya tarik utama bagi

wisatawan.

Page 27: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

14

2. Aksesibilitas

Aksesibilitas pariwisata diartikan sebagai jalan masuk dan keluar dari dan

menuju destinasi wisata. Aksesibilitas ini merupakan suatu hal yang vital

mengingat akses inilah yang menentukan kelancaran pembangunan

fasilitas dan atraksi pariwisata.

3. Dukungan stakeholder

Pengelola destinasi meliputi pemerintah, asosiasi bidang pariwisata,

masyarakat, dan investor atau pengusaha di destinasi tersebut. Para

pengelola atau stakeholder ini harus memerikan dukungan dan ikut serta

untuk memajukan sebuah destinasi.

4. Fasilitas dan akomodasi pariwisata

Fasilitas pariwisata adalah sarana dan prasarana pendukung pariwisata

yang dapat meningkatkan kualitas dan nilai daya tarik destinasi wisata

tersebut. Usaha-usaha yang mampu mendukung melengkapi fasilitas

pariwisata meliputi usaha akomodasi, usaha penyediaan makanan dan

minuman, usaha jasa pariwisata, usaha rekreasi atau hiburan, dan usaha

kawasan pariwisata.

5. Citra destinasi

Penting bagi sebuah destinasi wisata memiliki citra yang baik di mata

wisatawan. Citra destinasi wisata perlu mendapatkan perhatian khusus

melalu manajemen yang baik. Citra yang baik akan menambah daya tarik

sebuah destinasi wisata sehingga mampu meningkatkan kunjungan.

Page 28: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

15

6. Kesiapan masyarakat dan profesionalitas SDM

Keikutsertaan masyarakat dalam usaha pembangunan destinasi wisata

dapat berupa partisipasi aktif dalam pembangunan kepariwisataan,

peningkatan sadar wisata, aktif menyampaikan saran dan aspirasinya,

penggalian sumber daya ekonomi, sosial, budaya, seni, kewirausahaan, dan

teknologi untuk membangun destinasi tersebut, membentuk organisasi

kemasyarakatan untuk membantu pengembangan daerah wisata, dan turut

serta dan mendukung pendidikan dan pelatian kepariwisataan.

7. Potensi pasar yang dimiliki

Potensi pasar berkenaan dengan jumlah cakupan area pemasaran destinasi

wisata tersebut. semakin baik potensi yang dimiliki sebuah destinasi maka

mampu menarik wisatawan dan menarik para investor untuk menanamkan

usahanya di daerah tersebut.

Kesiapan sebuah destinasi wisata dimulai dari dalam destinasi tersebut.

Kesiapan ini ditunjukkan dengan atraksi yang dimiliki, kelengkapan fasilitas, akses

yang memadai, serta kesiapan masyarakat dan profesionalitas SDM yang ada di

destinasi tersebut untuk aktif dan mendukung industri ini. Demi memenuhi 4 kriteria

tersebut, para stakeholder destinasi wisata harus memberikan dukungan positif

terhadap pengembangan destinasi ini. Destinasi juga perlu mengkaji dan mengenali

dengan baik potensi pasar yang ia miliki.

Page 29: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

16

Pitana (2009: 155 – 157) memaparkan beberapa karakter yang perlu

diperhatikan dalam menjalankan aktivitas komunikasi pemasaran pariwisata. Karakter-

karakter tersebut adalah sebagai berikut:

1. Intangibility

Produk dari industri pariwisata merupakan jasa atau layanan.

Konsekuensinya adalah produk ini tidak dapat dievaluasi atau

didemonstrasikan sebelum dipakai atau dibeli. Biasanya jasa

dideskrpisikan oleh konsumen atau wisatawan, ekspresi seperti

pengalaman, kepercayaan, perasaan, dan keamanan adalah tolak ukur yang

dipakai. Maka dalam mengenalkan produk pariwisata kepada konsumen

(wisatawan) perlu dipaparkan informasi yang valid. Jalan tersebut dapat

ditempuh dengan cara membuat brosur, video, dan berbagai sarana

komunikasi untuk membuat produk pariwisata tersebut lebih tangible.

2. Inseparability

Produk jasa/layanan pariwisata terbentuk atas beberapa produk layanan

yang terpisah. Hal tersebut mengandung resiko dimana masing-masing

produk tersebut dihasilkan oleh organisasi yang berbeda. sehingga standart

kualitas layanannya pun berbeda-beda. Pemecahan untuk resiko tersebut

adalah dengan membuat sebuah standart penjaminan mutu layanan yang

mengikat organisasi-organisasi tersebut.

3. Stressing the products benefits

Page 30: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

17

Pemasar destinasi wisata melalui berbagai media harus mampu

meyakinkan wisatawan bahwa produk mereka mampu memberikan

manfaat yang lebih dibandingkan produk dari destinasi yang lainnya.

4. Building a trusting relationship

Berbagai organisasi dan pengusaha di destinasi tersebut turut terlibat dalam

aktivitas komunikasi pemasaran tersebut. Oleh karena itu antara pihak-

pihak tersebut perlu menjaga hubungan demi mendukung kelancaran

aktivitas komunikasi pemasaran destinasi.

5. Perishability

Produk pariwisata bukan sesuatu yang dapat disimpan dan dijual kembali

ketika tidak terjual habis. Oleh karena itu pemasar perlu menjalankan

sebuah taktik dengan mengkomunikasikan penawaran promosi dari segi

harga dan layanan untuk menarik minat wisatawan.

Dalam menjalankan aktivitas komunikasi pemasaran selain memahami

karakter dari industri pariwisata di atas, para pelaku aktivitas komunikasi pemasaran

pariwisata ini harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang apa-apa saja yang akan

dihadapinya ketika proses komunikasi berlangsung termasuk tantangan yang akan

dihadapi di kemudian hari. Setelah memahami karakter dan tantangan yang harus

mereka hadapi, maka pelaku aktivitas komunikasi pemasaran destinasi wisata ini harus

menjawab permasalahan yang mereka hadapi melalui berbagai media komunikasi

pemasaran yang tersedia. Promosi sebagai ujung tombak penjualan destinasi wisata

Page 31: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

18

selama ini dilakukan dengan membuat brosur, leaflet, dan pameran-pameran. Namun,

upaya ini kurang maksimal karena masih banyak usaha lain yang dapat dilakukan untuk

menarik minat wisatawan. Hal tersebut tentunya harus didukung oleh serangkaian

kebijakan, program, dan kegiatan komunikasi pemasaran agar target yang telah

ditetapkan dapat tercapai salah satunya konsep bauran komunikasi pemasaran yang

dapat dimanfaatkan dalam aktivitas komunikasi pemasaran pariwisata yaitu:

1. Advertising

Bentuk bauran komunikasi ini merupakan aktivitas komunikasi serentak,

komunikasi nonpersonal. Bauran komunikasi ini memanfaatkan space

yang ada pada media elektronik, media cetak, dan media online untuk

menyampaikan informasi penjualannya. Advertising mampu menyentuh

khalayak luas dan dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan seperti

mengubah pengetahuan audience, membangun citra, dan mencapai target

penjualan tertentu.

2. Direct Marketing

Proses pemasaran ini memanfaatkan beberapa media iklan untuk

merangsang minat konsumen, dan menimbulkan respon yang terukur.

Fokus pada penggunaan bauran pemasaran ini adalah menciptakan merek

dan kepedulian produk. Promosi produk harus mampu memberikan

pengetahuan, penjelasan, dan deskripsi produk yang sejelas-jelasnya untuk

membangkitkan minat wisatawan kepada produk

Page 32: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

19

3. Sales Promotion

Sales promotion merupakan bauran pemasaran yang bertujuan untuk

meningkatkan penjualan atas produk dalam jangka pendek. Bentuk

kegiatan dari sales promotion merupakan kegiatan jangka pendek dimana

pemasar dapat membuat sebuah promosi atau program-program menarik

yang mampu mendorong penjualan dengan segera.

4. Personal Selling

Personal selling merupakan usaha untuk meningkatkan penjualan dan

meningkatkan keuntungan dengan kontak langsung dengan konsumen.

Kontak langsung ini dapat dilakukan dengan bertatap muka secara

langsung (face to face), atau kontak melalui telepon antara perwakilan

pemasar dengan konsumen potensial (wisatawan potensial).

5. Public Relations

Bauran pemasaran ini bertujuan untuk menciptakan pemberitaan dan

liputan yang positif seputar destinasi wisata serta mencegah adanya liputan

yang negatif terkait destinasi wisata tersebut (Morissan, 2010).

Page 33: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

20

2.2. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan keseluruhan evaluasi marketing mengenai

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap perusahaan. Analisis SWOT

adalah sebuah cara untuk mengamati lingkungan pemasaran yang terbagi atas dua

analisis yaitu lingkungan internal maupun lingkungan eksternal (Kotler 2008:51).

Berikut adalah penjelasan dari SWOT menurut Fred R David (David, 2005:47) :

1. Kekuatan (Strength), kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan, atau

keunggulan – keunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing

perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan.

Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan

kompetitif bagi perusahaan di pasar.

2. Kelemahan (Weakness), kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan

sumberdaya, keterampilan, kapabilitas, yang secara efektif menghambat

kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas,

sumberdaya keuangan maupun manusianya, kemampuan manajemen dan

keterampilan pemasar dapat merupakan sumber dari kelemahan

perusahaan.

3. Peluang (opportunities), peluang adalah situasi penting yang

menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Seperti perubahan

teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan

konsumen.

Page 34: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

21

4. Ancaman (threats), ancaman adalah faktor eksternal yang tidak

menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan

faktor eksternal yang sulit untuk dikontrol, yang dapat berasal perubahan

kebiasaan konsumen, perputaran ekonomi, bahkan kemajuan teknologi dan

pesaing dapat menjadi tantangan untuk perusahaan.

2.3. Segmentasi, Targetting, Positioning

Phillip Kotler (1980) mengatakan bahwa kegiatan proses pemasaran yang

berhasil terdiri dari serangkaian langkah yang saling berkaitan dan terdiri atas tiga

tahap yaitu segmentasi, targeting, dan positioning. Segmentasi, targeting dan

positioning tentunya sangat saling berkaitan karena pada dasarnya segmentasi

merupakan suatu strategi untuk memahami struktur konsumen, targeting merupakan

bagaimana suatu proses memilih, menyeleksi, dan menjangkau konsumen, kemudian

suatu perusahaan juga harus melakukan positioning agar bisa memasuki jendela otak

konsumen.

2.3.1. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam proses

pemasaran. Eric Berkwitz (2000) mendefinisikan bahwa segmentasi pasar dibagi

menjadi beberapa kelompok yang memiliki kebutuhan yang sama dan memberikan

respons yang sama terhadap suatu tindakan pemasaran. Dengan demikian, segmentasi

Page 35: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

22

pasar adalah suatu kegiatan untuk membagi- bagi atau mengelompokan konsumen ke

dalam kotak – kotak yang lebih homogen.

Konsumen umum memiliki sifat yang sangat heterogen sehingga menyulitkan

perusahaan untuk melayani semua konsumen. Segmentasi diperukan agar perusahaan

dapat melayani konsumen secara lebih baik, melakukan komunikasi yang lebih

persuasive dan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Segmentasi

terdiri dari:

1. Segmentasi demografis, segementasi ini adalah segmentasi yang

didasarkan pada peta kependudukan, misalnya : usia, jenis kelamin,

pendidikan, jenis pekerjaan, penghasilan, agama, suku. Segmentasi

konsumen berdasarkan demografi dibutuhkan untuk mengambil keputusan

manajerial perusahaan.

2. Segmentasi geografis, segmentasi ini membagi pasar kedalam beberapa

unit geografis yang berbeda yang mencakup suatu wilayah Negara,

provinsi, kabupaten, kota hingga lingkungan perumahan.

3. Segmentasi psikografis, segmentasi ini merupakan segmentasi berdasarkan

gaya hidup dan kepribadian hidup manusia. Gaya hidup mencerminkan

bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan

dalam aktivitas, minat dan opininya.

Page 36: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

23

2.3.2. Target Pasar

Target pasar adalah memilih satu atau memilih beberapa segmentasi konsumen

yang akan menjadi fokus kegiatan – kegiatan pemasaran maupun kegiatan promosi.

Targeting disebut juga dengan selecting karena audiensinya harus diseleksi.

Perusahaan harus menentukan tujuan dan sasaran berdasarkan target pasar yang sudah

dipilih serta apa yang diharapkan di pasar akan tercapai.

Pemilihan target pasar tempat perusahaan akan berkompetisi merupakan bagian

penting dari strategi pemasaran ketika akan melakukan kegiatan iklan ataupun promosi.

Pemilihan suatu segmen pasar hendaknya dilakukan berdasarkan riset yang memadai

dengn memperhatikan pertimbangan – pertimbangan yang matang.

2.3.3. Positioning

Positioning adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana

khalayak menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan sehingga khalayak dapat

memiliki penilaian tertentu. Positioning harus dilakukan dengan perencanaan yang

matang dan langkah yang tepat. Perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen

memproses infomasi, menciptakan pesepsi dan bagaimana persepsi mempengaruhi

pengambilan keputusan.

Positioning sangat penting bagi perusahaan karena tingkat kompetisi yang

sangat tinggi. Suatu produk harus memiliki pernyataan positioning yang memiliki

hubungan erat dengan strategi merebut konsumen dan harus bisa mewakili citra atau

Page 37: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

24

persepsi yang hendak dicetak dalam benak konsumen. Citra itu harus berupa suatu

hubungan asosiatif yang mencerminkan karakter suatu produk (Morissan 2010:72).

2.4. Brand

Dalam komunikasi pemasaran baik pemasaran barang maupun pemasaran jasa.

Branding merupakan cara untuk membentuk hubungan emosional antara produsen dan

konsumen. Kedekatan emosional ini akan mempengaruhi pemilihan dan keputusan

konsumen dalam memilih sebuah brand. Brand adalah cara membedakan sebuah nama

atau simbol seperti logo, trademark, atau desain kemasan yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasikan produk atau jasa dari satu produsen atau satu kelompok produsen

dan untuk membedakan produk atau jasa itu dari produsen pesaing (Aaker, 1991:2).

Kotler & Amstrong berpendapat bahwa brand sebagai nama, istilah, tanda, symbol,

desain, atau kombinasi seluruhnya yang digunakan untuk mengidentifikasi barang atau

jasa yang ditawarkan sekaligus sebagai diferensiasi produk (Ferrinadewi, 2008:137).

Dengan adanya brand, masyarakat mendapat jaminan tentang mutu suatu

produk atau jasa yaitu dengan memperoleh informasi yang berkaitan dengan brand

tersebut (Simamora, 2002). Dikenalnya brand oleh masyarakat membuat produsen

meningkatkan inovasi produk atau jasa untuk menghadapi persaingan.

Dalam Tjiptono (2005) disebutkan bahwa brand atau merek lebih dari sekedar

jaminan kualitas karena didalamnya terdapat enam pengertian sebagai berikut:

Page 38: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

25

1. Atribut

Suatu brand atau merek dapat mengingatkan pada atribut tertentu seperti

kualitas, gengsi, nilai jual kembali, desain, dan lain-lain.

2. Manfaat

Dimana atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan

emosional

3. Nilai

Suatu brand atau merek menyatakan sesuatu tentang nilai produsennya.

4. Budaya

Suatu brand atau merek melambangkan budaya tertentu.

5. Kepribadian

Suatu brand atau merek dapat mencerminkan kepribadian tertentu.

6. Pemakai

Suatu brand atau merek menyiratkan jenis konsumen yang membeli atau

menggunakan suatu produk.

Brand adalah sesuatu tentang merek tersebut, maka dalam hal ini persepsi

sangat penting digunakan. Sedangkan branding merupakan suatu usaha agar sebuah

brand tesebut hidup dan aktif sehingga terus berkembang dibenak konsumen. Branding

juga mempunyai tujuan yaitu untuk menyamakan persepsi antara prdusen dengan

konsumen. Jika persepsi yang ditimbulkan sejalan antara produsen dan konsumen

maka secara tidak langsung hubungan emosional antara produsen dengan konsumen

Page 39: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

26

juga tumbuh. Ketika terbentuk hubungan emosional yang positif antara produsen

(pengelola) dengan konsumen (pengunjung) maka akan terbentuk sebuah persepsi

tentang suatu citra merek dan kepercayaan yang menumbuhkan loyalitas.

2.5. Destination Branding

Branding tidak hanya berkaitan dengan bagaimana produsen

mengkomunikasikan barang, jasa atau personality seseorang. Namun branding juga

dapat digunakan mengkomunikasikan tempat, karena brand sendiri juga dapat

berkaitkan dengan tempat khususnya destinasi, salah satunya adalah destinasi

pariwisata. Istilah branding dalam industri pariwisata adalah Destination Branding.

Destination branding merupakan sebuah konsep branding yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas brand sebuah destinasi wisata.

Ritchie, Ritchie (1998) mengungkapkan destination branding adalah nama,

symbol, logo atau bentuk grafik lainnya yang mengidentifikasi dan membedakan

daerah tujuan (destination): memberi janji akan sebuah pengalaman perjalanan yang

tak terlupakan secara unik diasosiasikan dengan daerah tujuan tersebut juga untuk

mengkonsolidasi dan mendorong terciptanya sebuah memori yang menyenangkan

sebagai sebuah destination experience.

Melalui destination branding ini akan membantu konsumen untuk

membedakan destinasi yang satu dengan destinasi yang lain. selain itu mampu

memberikan nilai lebih kepada satu destinasi dibandingkan dengan destinasi serupa

yang lain. Konsep destination branding ini mampu mendatangkan manfaat bukan

Page 40: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

27

hanya untuk produsen tetapi juga untuk wisatawan. Tujuan Destination Branding ini

juga untuk memaksimalkan potensi suatu wilayah agar terjadi peningkatan kunjungan

(wisata maupun bisnis) yang akhirnya meningkatkan nilai ekonomi wilayah tersebut.

Branding ini harus berusaha untuk mengolah benak konsumen sehingga ia

mempunyai ekspektasi yang baik tentang destinasi tersebut. Hal ini akan memberikan

kontribusi yang besar bagi pada proses pengambilan keputusan pembelian. Dengan

kata lain destination branding ini merupakan sebuah janji yang di tawarkan oleh

pemerintah dan para pelaku komunikasi pemasaran untuk mempromosikan,

membangun citra, memberikan gambaran, dan memberikan informasi tentang apa-apa

saja yang akan konsumen dapatkan ketika memilih destinasi yang mereka miliki.

Selain itu pemerintah dan para pelaku komunikasi pemasaran pariwisata yang lainnya

harus menyampaikan janji untuk memberikan pengalaman yang berkualiatas dan

menarik bagi calon konsumen (wisatawan). Destination Branding juga akan

memberikan diferensiasi dengan destinasi wisata lain disekitarnya sehingga

meninggalkan kesan di benak para wisatawan yang akan menjadikanya sebagai salah

satu tujuan wisata utama mereka. Destination branding ini harus mampu mengelola

benak konsumen dengan baik, karena dalam benak konsumenlah persaingan pesan

dengan destinasi lain berlangsung (Yoeti, 1996).

Dalam Destination Branding terdapat lima tahapan yang harus dilakukan.

Menurut Morgan & Pritchard (2004:69) tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

Page 41: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

28

1. Market investigation, analysis and strategic recommendations

Pada tahap ini dilakukan kegiatan pemetaan potensi pasar. Kegiatan pemetaan

potensi pasar mencakup hal-hal apa saja yang dapat dikembangkan serta menyusun

strategi. Diantaranya mengidentifikasi kebutuhan pengunjung, menganalisa peluang

dipasar, menciptakan produk sesuai permintaan pasar, dan menentukan nilai

produk/jasa.

2. Brand identity development

Merupakan fase pengembangan identitas brand yang meliputi ekspresi visual

dari brand yang dikomunikasikan ke dunia luar, dan termasuk nama, logo, tagline.

Brand identity menciptakan hubungan emosional dan mencerminkan brand positioning

dan citra yang diinginkan. Pada tahap ini dilakukan riset analisis strength, weakness,

opportunity, dan threat dari destinasi wisata alam ini sendiri. Serta segmentasi,

targeting, dan positioning untuk menggambarkan image daerah yang akan dijadikan

tujuan wisata. Proses riset dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Page 42: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

29

Gambar 2.1 The Destination Brand Benefit Pyramid

3. Brand launch and introduction: communicating the vision

Merupakan strategi brand dalam upaya menentukan kepada siapa dan melalui

media apa komunikasi brand ditujukan. Alat bantu diperlukan untuk komunikasi

brand, yaitu media komunikasi pemasaran dimana pesan bertujuan menginformasikan,

membujuk, dan mengingatkan konsumen, langsung ataupun tidak langsung tentang

produk dan brand-nya. Dengan cara tertentu, alat bantu ini bertindak sebagai "suara"

brand dan menciptakan platform untuk menentukan dialog dan membangun hubungan

dengan customer. Brand launch dapat dilakukan melalui berbagai media sebagai

berikut:

Page 43: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

30

a. Advertising, yaitu memanfaatkan space yang ada pada media elektronik,

media cetak, dan media online untuk menyampaikan informasi seputar

destinasi wisata Gunung Pinang.

b. Direct Marketing, yaitu dengan memanfaatkan beberapa media iklan untuk

merangsang minat konsumen, dan menimbulkan respon sehingga

kemudian akan tertarik untuk berkunjung seperti direct mail, direct call,

pemasaran elektronik, telepon, website dan internet media social.

c. Sales Promotion, yaitu kegiatan jangka pendek dimana pemasar dapat

membuat sebuah promosi atau program-program menarik yang mampu

mendorong penjualan

d. Public Relations, upaya membangun dan mempertahankan saling

pengertian antara organisasi dan publiknya.

4. Brand implementation

Brand implementation merupakan suatu usaha untuk mengintegrasikan semua

pihak yang terlibat dalam pembetukan suatu brand, sehingga destination branding

dapat berhasil. Brand adalah sebuah janji. Semua pihak-pihak yang terlibat mulai dari

masyarakat setempat, investor, pemerintah, hotel, travel agensi harus berusaha

mewujudkan janji yang diucapkan. Sehingga turis yang datang akan merasa betah dan

terkesan dengan daerah tujuan. Kasus yang sering terjadi adalah banyak daerah yang

panorama alamnya indah, namun kurangnya sarana yang memadai serta perilaku

penduduk dan pengusaha lokal yang kurang ramah dalam pelayanan, belum adanya

Page 44: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

31

standar tarif jasa di sejumlah daerah tujuan wisata sehingga rentan menimbulkan

pungutan liar dan meresahkan wisatawan menyebabkan Brand yang dibentuk menjadi

sia-sia.

Gambar 2.2

keterkaitan semua pihak dalam implementasi destination branding

5. Monitoring, evaluation and review

Pada tahap ini dilakukan usaha untuk me-monitoring apakah ada

penyimpangan, kekurangan dan sebagainya. dengan cara memantau respon dari

audience dan menindaklanjuti jika terdapat respon yang perlu untuk ditanggapi. tahap

ini juga dilakukan monitoring mengenai promosi apa yang telah dilakukan, berapa

Page 45: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

32

lama promosi tersebut dilakukan, selanjutnya dilaksanakan evaluasi terhadap kegiatan

tersebut.

2.6. Teori Difusi Inovasi

Teori difusi inovasi menurut Rogers (1964) pada esensinya menjelaskan

bagaimana sebuah gagasan dan ide baru dikomunikasikan pada sebuah kultur atau

kebudayaan. Bahwa teori ini berfokus pada bagaimana sebuah gagasan atau ide baru

dapat dan dimungkinkan diadopsi oleh suatu kelompok sosial atau kebudayaan tertentu

(Nurudin, 2007).

Teori difusi inovasi dikatakan bahwa komunikator yang mendapatkan pesan

dari media massa sangat kuat untuk mempengaruhi orang-orang. Dengan demikian,

adanya inovasi (penemuan), lalu disebarkan (difusi) melalui media massa akan kuat

mempengaruhi massa untuk mengikutinya. Teori ini di awal perkembangannya

mendudukan peran pemimpin opini dalam memengaruhi sikap dan perilaku

masyarakat. Artinya, media massa mempunyai pengaruh yang kuat dalam

menyebarkan penemuan baru. Apalagi jika penemuan baru itu diteruskan oleh para

pemuka masyarakat. Akan tetapi, difusi-inovasi juga bisa langsung mengenai

khalayaknya (Nurudin, 2007).

Teori ini menjelaskan bahwa sesuatu yang baru akan menimbulkan

keingintahuan masyarakat untuk mengetahuinya. Seseorang yang menemukan hal baru

cenderung untuk mensosialisasikan dan menyebarkan kepada orang lain. Jadi sangat

cocok, penemu ingin menyebarkan, sementara orang lain ingin mengetahuinya. Lalu,

Page 46: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

33

dipakailah media massa untuk memperkenalkan inovasi tersebut. Jadi, antara penemu,

pemakai dan media massa sama-sama diuntungkan. Difusi mengacu pada penyebaran

informasi baru, inovasi atau proses baru ke seluruh masyarakat (Nurudin, 2007). Dalam

proses penyebarluasan inovasi terdapat empat unsur utama, yaitu:

1. Inovasi

Inovasi dapat diartikan sebagai gagasan, ide atau tindakan untuk

menciptakan sesuatu yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam bahasan

ini inovasi dapat dikatakan sebagai suatu hal yang baru atas dasar

bagaimana pandangan orang mengatakan bawa ide gagasan, atau tindakan

itu merupakan hal yang baru.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa gejala sesuatu, baik

dalam bentuk ide, cara-cara, maupun objek yang dioperasikan oleh

seseorang sebagai sesuatu yang baru, maka dapat dikatakan sebagai

inovasi. Pengertian baru disini tidak semata-mata dalam ukuran waktu

sejak ditemukannya atau pertama kali digunakan inovasi tersebut. Dengan

kata lain jika suatu hal dipandang baru bagi seseorang maka hal itu

merupakan inovasi.

2. Saluran Komunikasi

Suatu inovasi dapat diadopsi oleh seseorang apabila inovasi tersebut

dikomunikasikan atau di sampaikan kepada orang lain. Saluran komunikasi

yang dimaksud disini juga disesuaikan dengan siapa yang dituju dari

inovasi tersebut. Jika inovasi ditujulkan kepada masyarakat secara luas

Page 47: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

34

maka saluran yang digunakan tentu saja saluran komunikasi massa. Jika

yang dituju individu maka saluran yang digunakan adalah saluran

komunikasi personal.

3. Waktu

Waktu merupakan suatu dimensi waktu yang dimulai dari proses inovasi

itu dikomunikasikan atau disampaikan kepada seseorang sampai kepada

keputusan untuk mengadopsi inovasi tersebut.

4. Sistem sosial

Sistem sosial merupakan kumpulan unit-unit sosial yang membentuk suatu

ikatan dalam kehidupan sosial. Sistem sosial terdiri atas unit-unit yang

memiliki perbedaan secara fungsional namun terikat atas tujuan yang

dikehendaki bersama. Sistem sosial ini kiranya menjadi sasaran bagi

sebuah inovasi dan merekalah yang menjadi pihak yang menerima maupun

menolak suatu inovasi.

Berdasarkan hal diatas, teori difusi inovasi ini dianggap relevan dengan

penelitian ini mengenai destination branding Gunung Pinang sebagai tujuan wisata di

Kabupaten Serang yang menjelaskan bagaimana destination branding yang dilakukan

pada wisata Gunung Pinang yang merupakan sebuah inovasi dari konservasi alam

menjadi sebuah destinasi wisata di kabupaten Serang.

Page 48: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

35

2.7. Kerangka Berfikir

Dalam pengelolaan dan pengembangan sebuah potensi alam menjadi sebuah

destinasi wisata, perlu adanya suatu konsep komunikasi pemasaran pariwisata yang

baik yang harus dilakukan oleh pengelola dan pemerintah setempat. Dimana

komunikasi pemasaran pariwisata ini memiliki peran penting dalam suksesnya sebuah

destinasi wisata bisa dikenal dimasyarakat. Dan dapat diasumsikan bahwa aktivitas

komunikasi yang baik perlu dilakukan untuk menggerakkan stakeholder yang terlibat.

Maka perlu bagi pengelola destinasi wisata Gunung Pinang untuk menyiapkan sebuah

langkah-langkah komunikasi yang bersifat strategis.

Kriteria yang harus dipenuhi destinasi wisata untuk siap dipasarkan dan

dikembangkan menjadi destinasi meliputi tujuh sapta pesona pariwisata yaitu aman,

indah, tertib, bersih, sejuk, ramah tamah dan kenangan. Selain itu atraksi atau daya

tarik wisata, aksesibilitas, dukungan stakeholder, fasilitas dan akomodasi pariwisata,

citra destinasi, kesiapan masyarakat dan profesionalitas SDM, dan potensi pasar yang

dimiliki juga merupakan kriteria yang harus diperhatikan. Tahap selanjutnya untuk

mengemas sebuah destinasi wisata terangkum dalam proses destination branding.

Destination branding merupakan sebuah konsep branding yang bertujuan

untuk meningkatkan kualitas brand dengan jalan mempromosikan, membangun citra,

memberikan gambaran, dan memberikan paparan tentang apa-apa saja yang akan

konsumen dapatkan ketika mengunjungi destinasi tersebut.

Page 49: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

36

Adapun proses dari destination branding tersebut mulai dari market

investigation analysis and strategic recommendations, brand identity development,

brand launch and introduction, brand Implementation, dan monitoring, evaluation and

review. Kemudian pada penelitian ini peneliti menggunakan teori Difusi-Inovasi

sebagai asumsi dasar penelitian ini dan sebagai pendukung konsep destination

branding itu sendiri. Tahapan destination branding dan teori difusi-inovasi tersebut

akan digunakan oleh peneliti sebagai acuan alur penelitian proses pengembangan dan

pengelolaan destinasi wisata Gunung Pinang. Data yang akan diperoleh selama

pengumpulan data akan dikelompokkan dan disajikan dengan acuan bagan tersebut.

Dengan bagan tersebut diharapkan data akan mampu disajikan secara runtut dan

lengkap.

Page 50: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

37

Gambar 2.3

Sumber : Diolah, Peneliti.2018

Destinasi Wisata

Gunung Pinang

Konsep Komunikasi

Pemasaran Pariwisata

Destination Branding

(Nigel Morgan & Annete

Pritchard)

Market investigation, analysis and strategic

recommendations:

Mengidentifikasi kebutuhan

pengunjung

Menganalisa peluang pasar

Menciptakan produk sesuai

permintaan pasar

Menentukan nilai produk/jasa dalam

Brand identity development: Analisis SWOT,

Analisis STP, logo, tagline, dan image yang

ingin dibentuk didaerah tersebut.

Brand launch and introduction:

communicating the vision: Advertising, Sales

Promotion, Direct Marketing, public relations.

Brand Implementation: mengintegrasikan

semua pihak yang terlibat dalam

pembetukan suatu brand.

Monitoring, evaluation and review: memantau

respon dari audience dan menindaklanjuti jika

terdapat respon yang perlu untuk ditanggapi.

Destination Branding

Gunung Pinang

Sebagai Tujuan Wisata

di Kabupaten Serang

Teori Difusi Inovasi

Page 51: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

38

2.8. Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang peneliti gunakan sebagai bahan

perbandingan guna mempermudah peneliti dalam mendapatkan informasi seputar

Destination Branding yang dianggap relevan dan ada keterkaitan dengan penelitian

yang telah dilakukan penulis.

Penelitian yang pertama berjudul “Destination Branding Kampung Sate Desa

Ambal Resmi Kabupaten Kebumen Sebagai Tujuan Wisata Kuliner” yang disusun oleh

Anindita Fitria Devi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dilakukan pada tahun

2009. Penelitian ini bertujuan untuk merancang promosi untuk Destination Branding

Desa Ambal Resmi sebagai kampung sate agar dikenal dengan cara menguatkan image.

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan Destination Branding

dilakukan adalah dengan merancang strategi promosi yang diperlukan berupa

perancangan promosi luar ruang dan penempatan media yang tepat untuk Desa Ambal

Resmi sebagai kampung sate.

Selanjutnya penelitian kedua berjudul “Destination Branding Kepulauan

Seribu (Studi Kasus Destination Branding Kepulauan Seribu dalam Upaya

Meningkatkan Wisata Bahari Internasional)” yang disusun oleh Valdo Riando

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang dilakukan pada tahun 2015. Penelitian ini

menjelaskan bagaimana strategic planning serta program - program komunikasi

pemasaran yang dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta dalam upaya Destination

Branding kepulauan seribu. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada 5

Page 52: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

39

tahapan destination branding dan aktivitas komunikasi pemasaran dalam upaya

Destination Branding kepulauan seribu yang dilakukan oleh pemerintah yaitu

mengetahui vision and stakeholder management, target consumer, positioning and

differentiation strategies, communication strategies, dan feedback and response

management strategies namun masih belum maksimal dan masih harus ditingkatkan

terutama dalam segi kualitas sebagai destinasi wisata internasional.

Penelitian ketiga berjudul “Destination Branding dalam meningkatkan jumlah

pengunjung (studi deskriptif kualitatif pada UNESCO Global Geopark Gunung Sewu

Geo Area Kabupaten Pacitan)” yang disusun oleh Amelia Ayu Via Dewanti

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang dilakukan pada tahun 2016.

Penelitian ini menjelaskan bagaimana tahapan Destination Branding oleh UNESCO

Global Geopark Gunung Sewu Area Kabupaten Pacitan dalam meningkatkan jumlah

pengunjung. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan Destination

Branding yang telah dilakukan oleh UNESCO mulai dari analisis market hingga

evaluasi dan review yang menunjukan bahwa adanya peningkatan pengunjung dan

membantu pertumbuhan ekonomi lokal setempat.

Page 53: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

40

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Nama

Peneliti

Judul Penelitian Tahun Universitas Hasil Penelitian

1.

Anindita

Fitria

Devi

Destination

Branding

Kampung Sate

Desa Ambal

Resmi

Kabupaten

Kebumen

Sebagai Tujuan

Wisata Kuliner.

2009

Universitas

Sebelas

Maret

Surakarta

Hasil penelitian didapatkan bahwa

kegiatan Destination Branding

dilakukan adalah dengan merancang

strategi promosi yang diperlukan berupa

perancangan promosi luar ruang dan

penempatan media yang tepat untuk

Desa Ambal Resmi sebagai kampung

sate.

2.

Valdo

Riando

Destination

Branding

Kepulauan

Seribu (Studi

Kasus

Destination

Branding

Kepulauan

Seribu dalam

Upaya

Meningkatkan

Wisata Bahari

Internasional)

2015

Universitas

Gadjah Mada

Hasil penelitian didapatkan bahwa ada 5

tahapan destination branding dan

aktivitas komunikasi pemasaran dalam

upaya Destination Branding kepulauan

seribu yang dilakukan oleh pemerintah

yaitu mengetahui vision and stakeholder

management, target consumer,

positioning and differentiation

strategies, communication strategies,

dan feedback and response management

strategies namun masih belum

maksimal dan masih harus ditingkatkan

terutama dalam segi kualitas sebagai

destinasi wisata internasional.

3.

Amelia

Ayu Via

Dewanti

Destination

Branding dalam

meningkatkan

jumlah

pengunjung

(studi deskriptif

kualitatif pada

UNESCO

Global Geopark

Gunung Sewu

2016

Universitas

Islam Negeri

Sunan

Kalijaga

Yogyakarta

Hasil penelitian didapatkan bahwa

tahapan Destination Branding yang telah

dilakukan oleh UNESCO mulai dari

analisis market hingga evaluasi dan

review yang menunjukan bahwa adanya

peningkatan pengunjung dan membantu

pertumbuhan ekonomi lokal setempat.

Page 54: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

41

Geo Area

Kabupaten

Pacitan)

Dari penelitian terdahulu diatas, peneliti menemukan relevansi dengan

penelitian yang akan penulis teliti yakni memiliki pembahasan yang sama yakni

mengenai Destination Branding dimana penelitian ini berjudul Destination Branding

Gunung Pinang Sebagai Tujuan Wisata di Kabupaten Serang.

Page 55: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang harus

diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan (Sugiyono, 2012:2). Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian studi kasus dengan pendekatan

kualitatif. Metode penelitian studi kasus (case study) merupakan salah satu jenis

penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan eskplorasi secara mendalam terhadap

program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang. Studi kasus terikat

oleh waktu dan aktivitas dan peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail

dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam waktu yang

berkesinambungan (Sugiyono, 2013:14).

Penelitian kualitatif antara lain bersikap deskriptif, data yang dikumpulkan adalah

berupa kata-kata gambar, bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oeh adanya

penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan

menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti (Moleong,1989:11).

Page 56: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

43

Penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu penelitian yang hanya memaparkan

situasi dan peristiwa. Data yang dikumpulkan adalah beruba kata-kata, gambar, dan

bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan

data untuk memberi gambaran penyajian laporan. Data tersebut mungkin berasal dari

naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau

memo, dan dokumen resmi lainnya. Pertanyaan dengan kata tanya mengapa, alasan

apa, dan bagaimana terjadinya akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti (Moleong,

1989:11). Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu data yang terbentuk berupa uraian kata-kata

atau lampiran untuk dikumpulkan dan kemudian dilakukan analisa secara deskriptif.

Penulis menggunakan metode penelitian kulitatif deskriptif ini karena penulis

ingin membuat gambaran fakta mengenai tahapan Destination Branding Gunung

Pinang sebagai tujuan wisata di Kabupaten Serang. Penulis mengakumulasi data

sehingga membuat kesimpulan dari keseluruhan data yang diteliti. Pada penelitian ini

penulis membahas dan memaparkan tentang Destination Branding Gunung Pinang

sebagai tujuan wisata di Kabupaten Serang.

Page 57: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

44

3.2. Fokus Penelitian

Secara umum, penelitian ini difokuskan untuk mengetahui bagaimana tahapan

Destination Branding Gunung Pinang sebagai tujuan wisata di Kabupaten Serang.

Secara khusus, penelitian ini difokuskan untuk mengetahui analisis situasi Destination

Branding Gunung Pinang sebagai tujuan wisata di Kabupaten Serang, serta mengetahui

implementasi Destination Branding Gunung Pinang sebagai tujuan wisata di

Kabupaten Serang.

3.3. Informan Penelitian

Informan adalah orang diwawancarai, dimintai informasi oleh pewawancara, yang

diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek

penelitian (Bungin, 2008:10). Menurut Sugiyono (2012:57) Ada kriteria – kriteria yang

sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu:

1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi,

sehingga sesuau itu bukan sekedar diketahui tetapi juga dihayatinya.

2. Mereka yang masih tergolong berkecimpung atau terlibat dalam kegiatan yang

diteliti.

3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk diminta memberikan

informasi.

4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil kemasannya

sendiri.

Page 58: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

45

5. Mereka yang mulanya tergolong cukup asing dengan penulis sehingga lebih

menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber.

Penentuan informan pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

sampling, dimana pemilihan dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan

ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian. Mereka yang dipilih pun harus dianggap kredibel untuk menjawab masalah

penelitian.

Menurut Sugiyono (2013:218-219) purposive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu

ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,

sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti.

Adapun kriteria dan informan yang ditunjuk atau dipilih dalam penelitian ini adalah

informan yang terlibat dalam proses pengembangan dan pemasaran wisata Gunung

Pinang.

Pada suatu penelitian ada dua macam informan yaitu, Key informan dan Informan.

Key informan adalah narasumber inti dalam penelitian. Key informan penting dalam

sebuah penelitian sebab lebih banyak mengetahui informasi dari penelitian yang akan

peneliti lakukan. Kemudian Informan adalah narasumber pendukung dalam penelitian

(Ardianto, 2010:10). Oleh karena itu penentuan narasumber yang digunakan pada

penelitian ini yaitu dengan melakukan wawancara yang mendalam dengan orang-orang

yang berkompenten dibidangnya dan mengetahui segala informasi yang berkaitan

Page 59: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

46

dengan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi key informan dan informan

adalah:

a. Key informan:

1. Bapak Djamin selaku Divisi Pelaksanaan Pengelola Bidang Wisata

dan Aset.

b. Informan :

1. Bapak Afi Marzuki selaku Supervisor Wisata, Aset dan Pemasaran

Komunikasi Perusahaan.

2. Bapak Endang Kosasih Kaur selaku staff lapangan TU BKPH Serang.

3. Ryan selaku pengunjung wisata Gunung Pinang.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian,

karena metode ini merupakan startegi untuk mendapatkan data yang diperlukan.

Keberhasilan penelitian sebagian besar tergantung pada teknik-teknik pengumpulan

data yang dugunakan. Untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-

kenyataan dan informasi yang dapat dipercaya. Untuk memperoleh data seperti yang

dimaksudkan itu, dalam penelitian digunakan teknik-teknik, prossedur-prosedur, alat-

alat serta kegiatan yang nyata. Proses pengumpulan data dapat dilakukan melalui

wawancara, observasi dan dokumentasi (Basrowi dan Suwandi, 2008:93).

Page 60: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

47

3.4.1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) sebaga pengaju/pemberi pertanyaan dan yang

diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu (Basrowi dan

Suwandi, 2008:127).

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara semi struktur. Wawancara

semi struktur merupakan teknik pengumpulan data atau informasi yang lebih terbuka

dengan memberikan kesempatan kepada narasumber untuk memberikan ide atau

pendapat mereka. Pada wawancara semi struktur ini, pewawancara mempunyai garis

besar pokok pembicaraan, namun dalam pelaksanaanya mengajukan pertanyaan secara

bebas dan langsung membahas mengenai konsep Destination Branding Gunung Pinang

sebagai tujuan wisata di Kabupaten Serang.

3.4.2. Observasi

Observasi adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan. Observasi merupakan

proses pencarian data yang sangat akurat dalam sebuah penelitian karena peneliti

melihat langsung kepada objek penelitian karena dengan pancaindera kita sendiri dapat

mengamati objek – objek disekitar kita (Sugiyono, 2012:309).

Penulis akan melakukan observasi untuk mengumpulkan data atau informasi

sebanyak mungkin yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Dalam

Page 61: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

48

sebuah penelitian terdapat dua jenis metode observasi, yakni observasi partisipan dan

observasi nonpartisipan (Basrowi dan Suwandi, 2008:106).

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah jenis observasi non

partisipan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan non partisipan yakni

melakukan observasi tanpa melibatkan diri atau tidak menjadi bagian dari lingkungan

sosial yang diamati (Sugiyono, 2012:326). Penulis memerankan diri sebagai pengamat

dan tidak ikut dalam kegiatan Destination Branding Gunung Pinang yang dilakukan

oleh Perhutani KPH Banten. Penulis mengamati dan mencatat semua hal yang ada

kaitannya dengan Destination Branding Gunung Pinang sebagai tujuan wisata di

Kabupaten Serang.

3.4.3. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah teknik pengumpulan data yang bersifat tercetak yang

bertujuan untuk melengkapi data-data tambahan pada penelitian, seperti foto saat

wawancara dengan narasumber, dan berbagai literatur yang digunakan dalam

penelitian ini. Studi dokumentasi digunakan peneliti sebagai pelengkap dari

penggunaan metode wawancara dan observasi dalam penelitian kualitatif. Metode ini

digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian Destination

Branding Gunung Pinang sebagai tujuan wisata di Kabupaten Serang.

Page 62: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

49

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan

sitesa, menyusun kedalam pola, memilih yang penting dan akan dipelajari dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain

(Sugiyono, 2012 : 35).

Dalam penelitian kualitatif, kegiatan analisis data dimulai sejak penulis

melakukan kegiatan pra lapangan sampai dengan selesainya penelitian. Dalam

penelitian ini, penulis melakukan analisis terlebih dahulu pada pengumpulan data

berlangsung dan setelah pengumpulan data dilapangan. Dalam menganalisis data,

penulis melalui tahapan-tahapan berikut:

1. Data Reduction (Reduksi data)

Reduksi data disini adalah peneliti merangkum data-data yang sudah

dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi

mengenai Destination Branding Gunung Pinang sebagai tujuan wisata di Kabupaten

Serang. Tujuannya untuk memilih data yang pokok dan memfokuskannya pada hal-hal

yang penting.

Page 63: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

50

2. Data Display (Penyajian data).

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data.

Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun data-data yang telah diperoleh ke

dalam pola hubungan, sehingga data yang peneliti dapatkan akan semakin mudah

dimengerti. Dalam penelitian ini penyajian data berupa uraian dari hasil analisa dan

pembahasan yang dilakukan peneliti.

3. Conclusion Drawing/Verivication (Penarikan kesimpulan)

Pada tahap ini penulis menarik kesimpulan terhadap hasil penelitian.

Penarikan kesimpulan dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali, mengenai

Destination Branding Gunung Pinang sebagai tujuan wisata di Kabupaten Serang.

dengan meninjau kembali secara sepintas pada catatan lapangan.

3.6. Lokasi dan Jadwal Penelitian

3.6.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan bertempat di kantor Perhutani KPH Banten

dan Gunung Pinang di jalan raya Serang – Cilegon, Banten.

3.6.2. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian yakni pada tahun 2018 dengan dimulai dari masa

prapenelitian, pengajuan judul, penyusunan proposal penelitian,

penelitian dan hasil penelitian yang secara lengkap tertuang dalam tabel

berikut :

Page 64: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

51

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No

.

Kegiatan Januar

i

Februar

i

Mare

t

Apri

l

Me

i

Jun

i

Jul

i

1. Pengajuan

judul dan pra

penelitian

2. Pengumpula

n sumber

data

3. Proses

bimbingan,

revisi dan

Bab 1-3

4. Sidang

Outline

5. Penelitian

kelapangan

6. Bab IV-V

7. Acc sidang

akhir skripsi

Page 65: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek

Gunung Pinang merupakan sebuah bukit yang tingginya 300 mdpl dengan luas

222 Ha. Konfigurasi lapangan umumnya landai bergunung. Kawasan ini mempunyai

curah hujan 2.067 mm/tahun dengan suhu udara 23–32 0C. Gunung Pinang ini terdiri

dari hutan tanaman (jati, mahoni dan lain-lain). Sumber air yang ada berupa air hujan,

yang saat ini dimanfaatkan dengan cara menampung dengan tong/bak untuk keperluan

MCK.

Potensi visual lansekap menuju lokasi cukup menarik dengan pemandangan

alam berupa persawahan, pemukiman, sedangkan gejala alam/ potensi visual lansekap

didalam kawasan yang mempunyai karakteristik khas adalah hutan tanaman campuran

dan pandangan lepas kota Merak yang bisa menjadi pilihan untuk berwisata dan

berolahraga setiap hari dan hari libur terutama akhir pekan.

Aksebilitas Gunung Pinang dari Jakarta, masuk ke toll Jakarta-merak dari tol

dalam kota, menuju arah serang. Keluar pintu toll pada exit Cilegon Timur, sekitar km

56 tepat di jalur utama lalu lintas Serang-Cilegon. Gunung Pinang selalu dikunjungi

oleh pengunjung dari berbagai kalangan terutama anak muda. Saat berada di ketinggian

tepatnya di puncak pinang akan terlihat hamparan laut Jawa dan pulau panjang serta

tol Serang-

Page 66: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

53

Merak dan pelabuhan Bojonegoro. Selain menikmati indahnya panorama alam

pengunjung juga disuguhi oleh kicauan burung, serta dapat mengabadikan kepakan

sayap elang jawa yang terbang di atas selfie deck. Sungguh tempat yang begitu indah,

segar, dan mengesankan.

Bagi para pengunjung yang hoby berolahraga sepeda gunung, tempat ini sangat

bagus untuk melakukan kegiatan tersebut. Gunung Pinang juga memiliki track

downhill yang pernah digunakan sebagai ajang International Downhill Championship

2009. Selain track downhill, Gunung Pinang pun memiliki sirkuit offroad yang

merupakan salah satu sirkuit offroad terbaik di tanah air. Bahkan sempat digelar

kerjurnas 4x4 Real Adventure di sirkuit ini yang diikuti oleh 22 tim off-roader dari

seluruh Indonesia pada tahun 2011 lalu.

4.2. Deskripsi Data Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti meneliti tentang konsep Destination Branding

pada wisata alam Gunung Pinang. Penelitian ini dilakukan karena peneliti melihat

bahwa industri pariwisata di Banten khususnya di Kabupaten Serang yaitu pada wisata

alam Gunung Pinang memiliki peluang yang cukup besar sebagai salah satu destinasi

atau tujuan wisata yang diminati setelah dilakukannya destination branding oleh

pengelola. Pada tahap mengumpulkan data pada penelitian ini, Peneliti memaparkan

hasil dari observasi, wawancara dan studi dokumen yang mengacu pada identifikasi

masalah yang peneliti buat yaitu bagaimana key factor analisis yaitu analisis kekuatan,

kelemahan, peluang dan peluang. Serta analisis segmentasi, targeting, dan positioning.

Page 67: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

54

Kemudian bagaimana tahapan destination branding Gunung Pinang sebagai tujuan

wisata di Kabupaten Serang. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data kualitatif

yang diuraikan secara deskriptif. Berdasarkan kebutuhan data informasi penelitian

pada penelitian ini informan dibagi menjadi dua, yaitu key informan dan informan.

Key informan dalam penelitian ini adalah Bapak Djamin selaku Staff Divisi

Pelaksanaan Pengelola Bidang Wisata dan Aset Gunung Pinang yang ikut terjun

langsung dalam kegiatan-kegiatan pengelolaan dan pemasaran Wisata Gunung Pinang.

Bapak Djamin berperan sebagai key informan untuk memberikan informasi lebih

banyak seputar destination branding Gunung Pinang sebagai tujuan wisata di

Kabupaten Serang.

Selain key informan, untuk informasi tambahan yang berkaitan dengan

penelitian ini, peneliti juga melakukan wawancara dengan informan, dalam hal ini

peneliti memilih Bapak Afi Marzuki selaku Supervisor Wisata, Aset dan Pemasaran

Komunikasi Perusahaan yang juga sering terjun langsung dalam kegiatan-kegiatan

pemasaran yang dilakukan wisata Gunung Pinang. Selanjutnya untuk mendapatkan

informasi tambahan di lapangan, peneliti memilih informan pendukung yaitu Bapak

Endang Kosasih Kaur selaku Staff Lapangan TU BKPH Serang yang mengetahui, dan

bertanggung jawab atas segala keadaan yang berkaitan di lapangan. Serta Ryan yang

merupakan pengunjung wisata Gunung Pinang.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan konsep destination branding oleh

Morgan & Pritchard (2004:69) dan menganalisis SWOT dan STP yang merupakan

Page 68: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

55

sebuah evaluasi keseluruhan marketing mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman terhadap produk dari sebuah perusahaan yang terbagi atas dua analisis

lingkungan yaitu analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal (Kotler,

2008). Peneliti juga menggunakan teori Difusi-Inovasi pada peneitian ini yang peneliti

anggap relevan dengan masalah penelitian ini. Setelah mengetahui analisis SWOT dan

STP dari penelitian ini memudahkan peneliti untuk menganalisa konsep destination

branding yang digunakan oleh wisata Gunung Pinang.

4.3. Analisis Data dan Pembahasan

4.3.1. Analisis SWOT

Pengumpulan data untuk melakukan analisis SWOT dilakukan dengan

menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan studi

dokumen. Dalam hal ini proses pengelolaan harus mengetahui bagaimana

kekuatan dan kelemahan terhadap potensi alam yang akan dikelolanya serta

perlu melihat adanya peluang dan ancaman yang datang.

A. Strength (kekuatan)

Kekuatan sumberdaya memberikan keunggulan kompetitif tersendiri

bagi sebuah produk, baik produk barang maupun produk jasa seperti wisata.

Dalam hal ini menurut data yang terkumpul menunjukan bahwa wisata Gunung

Pinang memiliki kekuatan berupa kondisi alam yang baik, keindahan panorama

Page 69: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

56

dan suasana asri, selfie deck spot serta lokasi yang strategis yang mudah

dijangkau oleh pengunjung.

Berikut hasil wawancara dengan Bapak Djamin mengenai kekuatan

yang dimiliki oleh wisata Gunung Pinang:

“keunggulan dari Gunung Pinang sendiri sih view dan suasana alam

yang asri nya, karena Gunung Pinang sendiri kan hutan ya namun kan

lokasinya ada di tengah kota, serang-cilegon kan panas banget tuh.

terus lokasi yang strategis serta akses menuju wisata Gunung Pinang

ini juga dekat dari jalan tol jadi mudah untuk pengunjung dari luar

kota, jadi itu yang menjadi daya tarik unggulan dari Gunung Pinang.

Selain itu juga wahana selfie deck juga masih menjadi keunggulan dari

kami. Dan untuk pengunjung yang suka olahraga sepeda gunung atau

downhill juga masih menjadi favorit atau keunggulan dari wisata ini.

Namun yang menjadi kekuatan atau keunggulan dari wisata gunung

pinang saat ini ya selfie deck dan view nya.”(Lampiran . Wawancara

key informan . Djamin . Hal 1)

Dari hasil pemaparan bapak Djamin diatas, yang menjadi strength

(kekuatan) dari wisata Gunung Pinang ini diantaranya adalah keindahan

panorama atau view dan suasana alam yang asri. Gunung Pinang sendiri

merupakan kawasan hutan dan wisata Gunung Pinang ini terletak ditengah kota

Serang-Cilegon yang memiliki tingkat polusi udara yang cukup tinggi, namun

wisata Gunung Pinang ini menawarkan keindahan alam dan suasana asri yang

tidak bisa didapatkan dengan mudah ditengah kota.

Page 70: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

57

Gambar 4.1

Panorama alam yang ditawarkan dari puncak wisata Gunung Pinang

(Sumber : diambil oleh peneliti pada 1 Juli 2018 pukul 14.59 WIB)

Lokasi dari wisata Gunung Pinang ini juga terbilang strategis karena

posisinya berada di antara kota Serang dan Cilegon yang mempunyai akses

jalan yang bagus serta dapat dijangkau melalui jalan raya dan jalan tol untuk

pengunjung yang berasal dari luar kota.

Selain itu terdapat wahana selfie deck yang mengarah langsung kearah

pemandangan kota dan laut pulau jawa menjadi favorit dan daya tarik tersendiri

bagi pengunjung. Berikut pernyataan dari mas Ryan yang merupakan salah

satu pengunjung wisata Gunung Pinang:

Page 71: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

58

“selfie decknya bagus langsung ke arah pemandangan laut jawa sama

kota, saya sudah beberapa kali kesini untuk foto di selfie decknya selain

untuk santai hehe (Lampiran . Wawancara informan pendukung . Ryan

. Hal 21)

Kekuatan sumberdaya dan potensi alam yang dimiliki Gunung Pinang

ini menjadi hal penting dan menjadi kekuatan tersendiri sehingga wisata

Gunung Pinang dapat bersaing secara kompetitif dengan wisata alam lainnya

yang ada di Banten khususnya di Kabupaten Serang sesuai dengan pernyataan

yang menyatakan bahwa kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan

keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar (David, 2005:47).

B. Weakness (kelemahan)

Kelemahan pada umumnya berupa keterbatasan sumberdaya alam atau

manusianya serta keterampilan dan kapabilitas yang menghambat sebuah

produk untuk bisa bersaing. Dalam hal ini menurut data yang terkumpul

menunjukan bahwa wisata Gunung Pinang memiliki kelemahan, terutama yang

berkaitan dengan dana dan infrastuktur wisata yang dapat menjadi penghambat,

baik langsung maupun tidak langsung terhadap suatu produk wisata khususnya

wisata Gunung Pinang. Seperti yang dinyatakan oleh Bapak Djamin:

“jalan ya infrastruktur dari gerbang sampe ke puncak masih jelek

banget. Sudah di aspal Cuma karena sudah lama ya dan belum ada

perbaikan lagi jadi skerang aspalnya udah pada hilang gitu jadi kerikil-

kerikil dan tanah, licin. Karena ya dana nya juga ga ada. Namun itu

menjadi perhatian serius bagi kita memang kita akan fokus ke penataan

itu Sama lahan parkir sih masih agak susah Cuma Alhamdulillah

sekarang sudah dibuat lahan parkir nya agak naik ke atas, luas untuk

Page 72: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

59

kendaraan roda empat dan roda dua.” (Lampiran . Wawancara key

informan . Djamin . Hal 2)

Berdasarkan pernyataan diatas menjelaskan bahwa keterbatasan

infrastruktur berupa jalan dari gerbang wisata Gunung Pinang hingga puncak

pinang masih sangat buruk. Jalanan menuju puncak masih berupa aspal yang

sudah lama belum diperbaiki dan berupa kerikil tajam. Dan tidak jarang

pengunjung banyak yang mengeluh mengenai hal ini dan tidak jarang pula

pengunjung mengalami hal yang tidak diinginkan seperti misalnya jatuh pada

saat turun dari puncak pinang. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Bapak

Endang selaku Staff TU Lapangan BKPH wisata Gunung Pinang:

“kelemahan nya sih jalan ya neng, jalan dari gerbang ke atas itu jelek,

aspal nya ga mulus. Jadi kadang kejadian tuh pengunjung yang jatoh

karena jalannya licin dan ga mulus. Karena dana nya pun ga ada ya

neng jadi susah juga.” (Lampiran . Wawancara informan 2 . Endang

Kosasih Kaur . Hal 18)

Dari dua pernyataan diatas menjelaskan bagaimana selain infrastruktur

wisata berupa jalan yang kurang memadai, keterbatasan dana juga masih

menjadi kelemahan dari wisata ini, hal tersebut tentunya sejalan dengan

pernyataan bahwa kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan

sumberdaya, keterampilan, kapabilitas, yang secara efektif menghambat kinerja

perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumberdaya keuangan

maupun manusianya, kemampuan manajemen dan keterampilan pemasar dapat

merupakan sumber dari kelemahan perusahaan. (David, 2005:47).

Page 73: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

60

Hal tersebut didukung pula oleh fakta yang menyebutkan bahwa dana

untuk pengelolaan wisata Gunung Pinang sendiri hanya berasal dari Perhutani

Pusat saja. Mulai dana untuk pembuatan wahana, fasilitas pendukung hingga

dana yang dibutuhkan untuk perbaikan infrastruktur jalan. Belum ada dukungan

dari pemerintah mengenai dana untuk pengelolaan wisata ini. Seperti yang

dinyatakan oleh bapak Djamin:

“sumber dana yang didapat sih dari Perhutani pusat. Berawal dari

pusat nanti turun ke dipre di bandung baru nanti bisa turun ke kita,

setelah itu nanti kita yang mengelola di sesuaikan dengan kebutuhan

yang ada di lapangan. Misalnya butuh ini, kita ajukan. Butuh itu, kita

ajukan nanti kalo dari pusat di acc kita segera laksanakan kalo memang

belum ya kita keep dulu.” (Lampiran . Wawancara key informan .

Djamin . Hal 6)

Dari berbagai pernyataan diatas menunjukan bahwa wisata Gunung

Pinang ini masih memiliki kelemahan dan kekurangan yang perlu diperhatikan.

Meski kelemahan dinyatakan sebagai suatu faktor yang menjadi penghambat

berkembangnya objek wisata, namun dengan pemikiran kreatif dan jika dikaji

lebih dalam lagi bisa mengubah kelemahan tersebut menjadi sebuah peluang

atau kekuatan baru bagi objek wisata Gunung Pinang ini.

Page 74: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

61

Gambar 4.2

Infrastruktur berupa jalan menuju puncak wisata Gunung Pinang yang rusak

(Sumber : diambil oleh peneliti pada 1 Juli 2018 pukul 15.25 WIB)

C. Opportunities (peluang)

Peluang adalah salah satu faktor yang dapat mendukung

berkembangnya dan menguntungkannya suatu usaha yang dalam penelitian ini

adalah wisata Gunung Pinang. Peluang ini biasanya berasal dari eksternal

seperti perubahan sosial dan perkembangan teknologi yang terjadi.

Dalam hal ini lokasi wisata Gunung Pinang dan perubahan sosial di

masyarakat yang didukung oleh perkembangan teknologi menjadi salah satu

peluang besar selain menjadi kekuatan yang dimiliki wisata Gunung Pinang.

Lokasi yang tidak jauh dari pusat kota pun menjadikan pengembangan wisata

Page 75: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

62

Gunung Pinang ini mudah. Pandangan akan peluang ini dinyatakan oleh Bapak

Djamin bahwa:

“peluang tentu saja besar, sekarang kan masyarakat udah kenal

teknologi ya, main media social facebook instagram dan suka selfie.

Sedangkan wisata yang nawarin keindahan pemandangan plus lokasi

deket harga murah meriah dan bisa sambil selfie itu belum ada. Ya kita

buat wisata ini apalagi sekarang kan terbantu sama teknologi dan

media social. Sangat membantu sekali untuk peluang calon

pengunjungnya. Karena dari kita sendiri sih target pengunjungnya ga

cuma dari pengunjung Banten aja tapi juga pengunjung dari luar

Banten. Bahkan alhamdulilahnya pengunjung dari mancanegara juga

ada, dari Korea, Tiongkok dan kemaren itu ada yang dari India. Nah

pengunjung dari luar banten maupun dari banten ini tau dari mana? Ya

tau dari media social.” (Lampiran . Wawancara key informan . Djamin

. Hal 2)

Dari pernyataan diatas menjelaskan, jarak yang tidak jauh dari pusat

kota serta mudah dijangkau bagi pengunjung Banten maupun luar Banten

menjadi suatu keuntungan dan peluang besar tersendiri bagi objek wisata

Gunung Pinang ini untuk bersaing dengan objek wisata lainnya khususnya di

Banten.

Selanjutnya adalah perubahan sosial dimasyarakat saat ini yang gemar

berswafoto atau selfie untuk kepentingan individu, yang kemudian muncul

kebutuhan masyarakat akan objek pariwisata untuk berswafoto disamping

untuk rekreasi.

Hal tersebut tentunya didukung oleh perkembangan teknologi, seperti

media sosial facebook dan instagram yang memfasilitasi masyarakat saat ini

dalam memenuhi kegemarannya melakukan swafoto atau selfie, selain itu

Page 76: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

63

dengan berkembangnya teknologi membuka peluang bagi wisata Gunung

Pinang untuk terus memasarkan dengan jangkauan yang lebih luas.

Sejalan dengan pernyataan bahwa peluang adalah situasi penting yang

menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Seperti perubahan teknologi

dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan konsumen (David,

2005:47). Yang kemudian mendorong dan membuka peluang yang besar bagi

pengelola untuk mengembangkan wisata Gunung Pinang sebagai sarana

rekreasi dan selfie.

D. Threats (ancaman)

Ancaman merupakan faktor eksternal yang tidak menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan. Ancaman ini biasanya selain pesaing juga bisa berasal

dari perubahan kebiasaan konsumen. Dalam hal ini peneliti meliht jika ancaman

yang dimiliki oleh wisata Gunung Pinang adalah kerusakan ekosistem hutan

dan kebersihan di kawasan Gunung Pinang.

Berikut pemaparan dari bapak Djamin mengenai ancaman dari wisata

Gunung Pinang:

“tentu saja ada, kerusakan ekosistem hutan sama kebersihan sih,

soalnya kan semakin rame pengunjung semakin banyak juga sampah

yang berserakan. Belum lagi pengunjung yang iseng nyorat nyoret

pohon atau metik pohon sembarangan. Kan itu bisa ngerusak.

Walaupun dikasih teguran juga tetep aja gitu ada aja yang bandel mah.

Kalo kompetitor mah pasti tapi hal itu kami anggap sebagai sarana

untuk perbaikan Gunung Pinang kedepan nya dan cenderung lebih

Page 77: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

64

kepada transfer ilmu, artinya ya kita belajar dari kompetitor tersebut

agar wisata Gunung Pinang sendiri bisa lebih unggul dan tetap menjadi

favorit pengunjung.” (Lampiran . Wawancara key informan . Djamin .

Hal 2)

Berdasarkan pemaparan diatas menjelaskan bahwa ancaman dari wisata

Gunung Pinang ini adalah adanya kemungkinan rusaknya ekosistem hutan dari

Gunung Pinang itu sendiri. Dimana hal tersebut bisa berasal dari eksternal yaitu

pengunjung yang tidak bertanggung jawab mencoret-coret pohon atau memetik

dan merusak pohon yang berada di kawasan wisata Gunung Pinang.

Selain itu kebersihan dan kebiasaan pengunjung menjadi poin penting

sekaligus ancaman dalam hal ini. Karena tidak jarang pengunjung tidak

menjaga kebersihan dan membuang sampah sembarangan tidak pada tempat

yang sudah disediakan oleh pengelola meskipun sudah banyak papan himbauan

akan hal ini.

Faktanya wisata Gunung Pinang ini menjual alam sebagai daya tarik

wisatanya. Sehingga bila terjadi kerusakan alam maka rusak pula wisata

Gunung Pinang. Banyaknya pengunjung yang datang ke wisata Gunung Pinang

ini selain menjadi keuntungan namun sekaligus menjadi ancaman juga bagi

keberlangsungan wisata Gunung Pinang.

Selanjutnya jika bicara mengenai kompetitor, wisata Gunung Pinang

pasti memiliki kompetitor namun peneliti melihat bahwa pengelola wisata

Gunung Pinang disini tidak menganggap kompetitor sebagai ancaman yang

Page 78: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

65

berarti. Namun lebih menganggap kompetitor sebagai sarana untuk perbaikan

wisata Gunung Pinang agar lebih baik kedepannya, dan cenderung

mengganggap sebagai sarana transfer ilmu yang artinya pengelola bisa banyak

belajar dari kompetitor agar wisata Gunung Pinang bisa lebih unggul dan lebih

baik serta tetap menjadi favorit pengunjung.

4.3.2. Analisis Segmentasi, Targetting, Positioning

Proses pemasaran wisata Gunung Pinang terdiri dari serangkaian

langkah yang saling berkaitan dan terdiri atas tiga tahap yaitu segmentasi,

targeting, dan positioning untuk mengetahui karakter pengunjung agar sesuai

dengan tujuan dari pengelolaan wisata Gunung Pinang.

A. Segmentasi

Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam proses

pemasaran. Dalam hal ini pengelola wisata Gunung Pinang yaitu Perhutani

KPH Banten memiliki segmentasi pasar sebagai berikut:

1. Segmentasi demografis wisata Gunung Pinang

Segmentasi ini adalah segmentasi yang didasarkan pada peta

kependudukan, misalnya usia, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan,

penghasilan, agama, suku. Segmentasi dari wisata Gunung Pinang ini tidak

dikelompokkan berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, pendidikan, jenis

pekerjaan, penghasilan, agama, suku karena segementasi wisata Gunung

Page 79: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

66

Pinang adalah untuk semua kalangan. Berikut pemaparan dari bapak Djamin

mengenai segmentasi pasar wisata Gunung Pinang yaitu:

“kalo segmentasi sih semua kalangan mulai dari anak kecil dibawah 5

tahun, anak sekolah hingga orang dewasa dan orangtua diatas 60 tahun

juga bisa.” (Lampiran . Wawancara key informan . Djamin . Hal 3)

Hal ini pun didukung oleh fakta dilapangan melalui pernyataan dari

bapak Endang yang menyatakan bahwa:

“remaja neng banyaknya, anak SMP, SMA, Kuliah juga banyak. Tapi

orang dewasa juga banyak. sekeluarga tuh biasanya. Pada nyari

suasana adem nya neng selain mau selfie. Waktu lebaran itu

pengunjung nyampe 1000orang neng yang datang seharinya.”

(Lampiran . Wawancara informan 2 . Endang Kosasih Kaur . Hal 18)

Dari dua pernyataan diatas menunjukan bahwa segmentasi demografis

wisata Gunung Pinang ini untuk semua kalangan. Karena semua lapisan

masyarakat di Banten khususnya di Kabupaten Serang membutuhkan objek

wisata, oleh karena itu pengelola wisata Gunung Pinang tidak mengelompokan

secara khusus dan cenderung menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

2. Segmentasi geografis wisata Gunung Pinang

Segmentasi geografis membagi pasar kedalam beberapa unit geografis

yang berbeda yang mencakup suatu wilayah Negara, provinsi, kabupaten, kota

hingga lingkungan perumahan. Dalam hal ini wisata Gunung Pinang

segmentasi geografisnya mencakup wilayah Banten, luar Provinsi dan

mancanegara.

Page 80: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

67

“Wilayahnya ya di kabupaten serang, kota serang, kota cilegon tapi ga

menutup kemungkinan juga dari luar banten bahkan mancanegara.”

(Lampiran . Wawancara key informan . Djamin . Hal 4)

Berdasarkan pernyataan dari bapak Djamin, menunjukan bahwa

segmentasi geografis dari wisata Gunung Pinang ini mencakup wilayah di

Provinsi Banten khususnya di Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon.

Namun bapak Djamin juga menambahkan bahwa segmentasi ini juga berlaku

untuk wilayah luar provinsi hingga mancanegara.

Hal tersebut didukung dengan fakta dilapangan yang diutarakan oleh

bapak Endang:

“ga cuma dari cilegon serang banten doang neng, dari luar kota juga

banyak. Dari bandung, lampung, Jakarta, tangerang, bekasi. Malahan

waktu itu ada juga orang korea, tiongkok sama orang india yang kesini.

(Lampiran . Wawancara informan 2 . Endang Kosasih Kaur . Hal 18)

Dari kutipan pernyataan diatas, segmentasi geografis wisata Gunung

Pinang sudah mencakup hampir seluruh wilayah Provinsi Banten dan sudah

menjalar ke luar provinsi Banten, seperti Kota Jakarta, Kota Bandung, Kota

Bekasi, Lampung. dan tidak hanya luar Provinsi saja, wisata Gunung Pinang

ini juga sudah memiliki pengunjung atau turis mancanegara. Seperti Korea,

Tiongkok dan India.

3. Segmentasi psikografis wisata Gunung Pinang

Segmentasi ini merupakan segmentasi berdasarkan gaya hidup dan

kepribadian hidup manusia. Dalam hal ini pengelola wisata Gunung Pinang

Page 81: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

68

mengelompokan calon pengunjungnya berdasarkan gaya hidup atau kebiasaan

serta kepribadian individu itu sendiri yang mempunyai daya tarik akan suatu

hal untuk menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas,

minat dan opininya

Berikut pemaparan bapak Djamin mengenai segmentasi psikografis dari wisata

Gunung Pinang:

“wisata gunung pinang ini ditujukan buat orang-orang yang pengen menikmati

suasana asri ditengah kota, plus buat orang-orang yang hobi selfie dan hobi

olahraga juga seperti downhill,outbond kan.” (Lampiran . Wawancara key

informan . Djamin . Hal 4)

Berdasarkan pemaparan tersebut, segmentasi psikografis dari wisata Gunung

Pinang ini ditujukan bagi semua kalangan masyarakat yang gemar berswafoto atau

selfie dengan daya tarik keindahan panorama alam namun sekaligus ingin menikmati

suasana asri ditengah kota. Selain itu wisata Gunung Pinang ini ditujukan bagi

masyarakat yang gemar berolahraga ekstrim dan memacu adrenalin.

Dengan mengetahui dan mengelompokan segmentasi pasar dari wisata Gunung

Pinang ini memudahkan pengelola wisata Gunung Pinang untuk mengembangkan

potensi wisata Gunung Pinang lebih maksimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

B. Targeting

Target pasar adalah memilih satu atau memilih beberapa segmentasi

konsumen yang akan menjadi fokus kegiatan – kegiatan pemasaran maupun

kegiatan promosi. Targeting disebut juga dengan selecting karena audiensinya

Page 82: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

69

harus diseleksi. Perusahaan harus menentukan tujuan dan sasaran berdasarkan

target pasar yang sudah dipilih serta apa yang diharapkan di pasar akan tercapai

(Kotler, 1980)

Perhutani KPH Banten selaku pengelola wisata memiliki sasaran

terhadap calon wisatawan atau pengunjung yang luas. Target pasar dari wisata

Gunung Pinang adalah wisatawan lokal, nasional, dan mancanegara.

Berdasarkan pernyataan oleh Bapak Djamin yang menyatakan:

“target sasaran nya sih khusunya warga banten, luar banten dan turis

mancanegara. Kita sasaran nya kesana.” (Lampiran . Wawancara key

informan . Djamin . Hal 4)

Dari kutipan pernyataan tersebut dijelaskan bahwa, target sasaran

wisata Gunung Pinang mencakup seluruh masyarakat Banten yang tentunya

tersebar di beberapa Kabupaten serta Kota. Kemudian meluas ke luar Provinsi

Banten dan tentunya kepada turis mancanegara.

Peneliti melihat bahwa ditentukannya target pasar tersebut tidak

semata-mata untuk menjadi bahan kajian pengelolaan saja. Fakta dilapangan

menunjukan adanya keberhasilan dan pencapaian dari proses menentukan

target pasar ini. Berikut keterangan dari pak Djamin mengenai kesesuaian target

pasar wisata Gunung Pinang:

“kebanyakan ya pasti dari dalam banten, seperti cilegon, serang,

pandeglang, tangerang. Tapi sekarang ini sudah banyak pengunjung

dari luar banten, seperti Jakarta, bandung bahkan mancanegara seperti

korea, tiongkok, india juga pernah mengunjungi wisata gunung pinang

Page 83: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

70

beberapa kali.” (Lampiran . Wawancara key informan . Djamin . Hal

4)

Dengan adanya pernyataan diatas menunjukan target pasar yang

ditentukan oleh pengelola wisata Gunung Pinang yaitu Perhutani KPH Banten,

sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. Sehingga hal ini memicu pengelola

untuk selalu memperbaiki dan terus mengembangkan wisata Gunung Pinang

ini agar menjadi wisata yang layak dikunjungi tidak hanya untuk masyarakat

Banten saja tetapi turis mancanegara.

C. Positioning

Positioning adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan

bagaimana khalayak menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan

sehingga khalayak dapat memiliki penilaian tertentu. Keberhasilan positioning

sangat ditentukan oleh kemampuan dari perusahaan atau dalam hal ini adalah

pengelola dari wisata Gunung Pinang untuk mendiferensiasikan produk jasanya

kepada pengunjung.

Pengelola wisata Gunung Pinang yaitu Perhutani KPH Banten berupaya

untuk menanamkan citra merek tersendiri di benak konsumen atau pengunjung

wisata Gunung Pinang melalui keunggulan dan perbedaan yang dimiliki dengan

kompetitor. Seperti yang dijelaskan oleh bapak Djamin:

“alamnya, kita lebih kepada wisata alam hutan di tengah kota. Jadi

disamping bisa dinikmati keindahan alam nya kita bisa melihat view

laut dari puncak gunung pinang sambil selfie dan main wahana wahana

Page 84: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

71

yang belum ada di wisata lainnya khususnya di banten misalnya sepeda

gantung, itu kan Cuma ada di gunung pinang aja. Jadi orang-orang

kalo mau rekreasi sambil selfie di tengah kota ya Cuma di gunung

pinang murah meriah hehehe” (Lampiran . Wawancara key informan .

Djamin . Hal 3)

Pada positioning wisata Gunung Pinang, pengelola mencoba

menempatkan posisi produk jasanya sebagai wisata alam yang menawarkan

keindahan panorama dan suasana asri di tengah kota. Dimana hal ini menurut

pengelola, wisatawan atau pengunjung tidak perlu jauh-jauh lagi ke luar Banten

untuk menikmati keindahan panorama serta suasana asri di tengah kota. Karena

wisatawan atau pengunjung yang berada di wilayah provinsi Banten khususnya

kabupaten Serang sudah bisa menikmati keindahan panorama dan suasana asri

sekaligus berselfie ria dengan lokasi di tengah kota dan mudah di jangkau sudah

tersedia di wisata Gunung Pinang.

Hal tersebut didukung oleh pernyataan dari salah satu pengunjung

wisata Gunung Pinang yaitu mas Ryan:

“wisata yang murmer tapi udah bisa refreshing sama dapet

pemandangan dan suasana asri ademnya gitu mbak. Plus nya sih bisa

foto foto. Sekarang susah banget ya dapetin suasana kaya begini di

cilegon serang yang puanas banget minta ampun. Jadi ya saya kalo lagi

pengen refresh pikiran sejenak karena kerjaan ya kepikiran nya

langsung kesini aja deket kota dibanding sama tempat-tempat wisata

lain di banten.” (Lampiran . Wawancara informan pendukung . Ryan .

Hal 21)

Dari pernyataan diatas, menjelaskan bahwa wisata ini cocok untuk

masyarakat atau pengunjung yang menginginkan keindahan panorama alam

serta suasana asri di tengah kota sekaligus untuk berswafoto atau selfie. Dengan

Page 85: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

72

lokasi yang mudah dijangkau dan dekat dari kota Cilegon-Serang dibandingkan

dengan wisata alam lainnya yang cenderung sulit dijangkau.

Peneliti melihat bahwa hal tersebut menunjukan adanya keberhasilan

terhadap positioning yang pengelola usung untuk wisata Gunung Pinang.

Dimana pengunjung wisata Gunung Pinang jika segmentasinya adalah usia 30-

60 tahun, maka destinasi wisata ini memposisikan dirinya sebagai wisata yang

menawarkan suasana asri ditengah kota dan mudah dijangkau. Sedangkan jika

segmentasinya adalah usia 12-25 tahun maka destinasi ini memposisikan

dirinya sebagai destinasi wisata yang instagramable, mengingat pengunjung

wisata pada usia muda banyak menghabiskan waktunya di destinasi wisata ini

untuk berswafoto atau selfie guna diunggah ke sosial media instagram ataupun

facebook.

4.4. Destination Branding wisata Gunung Pinang

4.4.1. Market investigation, analysis and strategic recommendations

Market investigation, analysis and strategic recommendations

merupakan fase pertama dalam tahapan destination branding menurut Morgan

& Pritchard (2004:69) pada wisata Gunung Pinang. Hal-hal yang mencakup

dalam fase ini adalah bagaimana pengelola mengidentifikasi kebutuhan

pengunjung, menganalisa peluang dipasar, menciptakan produk sesuai

permintaan pasar, dan menentukan nilai produk/jasa.

Page 86: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

73

Berikut adalah tahap Market investigation, analysis and strategic

recommendations, yakni:

A. Mengidentifikasi kebutuhan pengunjung

Peneliti melihat dalam hal ini pengelola wisata Gunung Pinang

melakukan identifikasi kebutuhan pengunjung dengan melihat minat dan

kebutuhan masyarakat saat ini akan rekreasi, disamping itu pengelola juga

mengidentifikasi tren masyarakat saat ini. Berikut pemaparan dari Bapak

Djamin mengenai identifikasi kebutuhan pengunjung:

“kita melihat tren masa kini yang disukai oleh calon pengunjung. Lalu

kita diskusikan apakah hasilnya akan bagus atau tidak, ternyata setelah

diperhatikan dari hari ke hari ya bagus, sebenernya sudah dari tahun

1991 dibuka tapi sebagai konservasi alam biasa aja, nah setelah liat

tren masa kini dan mengikuti perkembangan zaman akhirnya tahun

2016 mulai dikelola sebagai objek wisata.” (Lampiran . Wawancara

key informan . Djamin . Hal 5)

Menurut pemaparan diatas menjelaskan bahwa, proses identifikasi

kebutuhan ini dilihat dari minat dan tren yang sedang terjadi di masyarakat.

Dimana saat ini tren yang sedang terjadi adalah masyarakat gemar menunjukan

eksistensi dirinya dengan berswafoto untuk diunggah pada media sosial.

Dengan besarnya minat dan tren masyarakat tersebut peneliti melihat bahwa

pengelola mencoba untuk menyesuaikan dengan potensi alam yang dimiliki

untuk dijadikan sebuah objek wisata dengan mengikuti tren di masyarakat.

Karena pada dasarnya sebuah objek wisata yang baik menuntut pengelolaan

Page 87: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

74

yang baik pula dan hal tersebut tidak terjadi secara instan, karena butuh kajian

dan diskusi mendalam agar objek wisata ini bisa sesuai dengan kebutuhan.

B. Menganalisa peluang dipasar

Yang kedua adalah melakukan analisa peluang dipasar. Dalam hal ini

pengelola wisata Gunung Pinang melihat seberapa besar peluang pasar yang

dimiliki, terutama pada faktor perkembangan teknologi. Berikut penjelasan

mengenai analisa peluang pasar dari wisata Gunung Pinang:

“tentu saja besar, apalagi sekarang kan terbantu sama teknologi dan

media sosial. Sangat membantu sekali untuk peluang calon

pengunjungnya.” (Lampiran . Wawancara key informan . Djamin . Hal

2))

Berdasarkan uraian diatas, peneliti melihat bahwa pengelola

menyebutkan dengan adanya perkembangan teknologi seperti internet dan

media sosial, peluang wisata Gunung Pinang ini sangat besar. Mengingat

identifikasi kebutuhan pengunjung yang memang membutuhkan objek wisata

disamping untuk rekreasi namun sebagai sarana untuk berswafoto juga besar.

Hal ini juga didukung dengan media sosial yang memfasilitasi penggunanya

untuk menunjukan eksistensi diri, membuka peluang yang besar bagi pengelola

untuk mengembangkan potensi alam yang dimiliki untuk dijadikan sebuah

objek wisata. Selain itu dengan perkembangan teknologi juga memudahkan

pengelola dalam memasarkan dan mempromosikan wisata Gunung Pinang.

Peluang untuk mengjangkau pengunjung yang lebih luas juga sangat besar.

Page 88: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

75

C. Menciptakan produk sesuai dengan permintaan pasar

Selanjutnya yang ketiga adalah menciptakan produk sesuai dengan

permintaan pasar. Dalam hal ini pengelola tidak sulit untuk menciptakan

produk sesuai dengan permintaan pasar karena potensi alam yang dimiliki

Gunung Pinang sudah memadai. Kawasan hutan yang rindang dengan

panorama alam yang indah serta suasana asrinya menjadi poin tambah dan tidak

sulit untuk dijadikan objek wisata dengan permintaan dan kebutuhan

pengunjung yang gemar berswafoto. Dengan potensi yang memadai dan sesuai,

pengelola akhirnya membuat bermacam-macam wahana. Seperti yang

dijelaskan oleh Bapak Djamin:

“sudah banyak ya Alhamdulillah, sudah ada 10 wahana selfie deck, lalu

ada wahana outbond seperti flying fox, downhill track, lalu ada yang

paling baru yang masih kita kembangkan yaitu wahana sepeda

gantung.” (Lampiran . Wawancara key informan . Djamin . Hal 7)

Dari pernyataan tersebut, peneliti melihat bahwa saat ini proses

penciptaan produk yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan telah

dilakukan pengelola dengan membangun dan membuat wahana selfie deck,

wahana flying fox, downhill track dan wahana baru yaitu sepeda gantung.

Pengelola juga menyebutkan selain melihat dari identifikasi kebutuhan dan

analisa pasar, dalam pembangunannya pengelola pun mengadaptasi beberapa

wahana yang ada di wisata Gunung Pinang dari objek wisata lain yang sudah

ada. Berikut pemaparan Bapak Endang:

Page 89: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

76

“nah kalo ide sih kita dapet referensi dari youtube neng dan dari yang

sudah ada sebenernya neng, istilahnya mah mengadaptasi dari wisata

alam seperti di bandung atau jogja, jadi pengunjung atau masyarakat

banten ga perlu jauh-jauh untuk menikmati suasana seperti di bandung

atau jogja karena di banten juga ada khususnya di wisata Gunung

Pinang ini neng. Lalu kita diskusikan kira-kira bisa ga di pasang di sini,

setelah diskusi baru deh kita panggil ahlinya yang bisa rakit segala

macem, karena kita juga mengutamakan safety ya neng terutama

wahana baru nih sepeda gantung.” (Lampiran . Wawancara informan

2 . Endang Kosasih Kaur . Hal 16)

Hal ini dilakukan oleh pengelola dengan tujuan semata-mata agar

masyarakat Banten khususnya di Kabupaten Serang tidak perlu jauh-jauh pergi

ke objek wisata lain yang berada di luar kota, karena saat ini masyarakat dapat

menikmati berbagai wahana tersebut di wisata Gunung Pinang. Namun dalam

pembangunannya, peneliti melihat pengelola masih memerlukan diskusi yang

panjang agar produk wahana tersebut bisa terealisasikan di wisata Gunung

Pinang ini mengingat dana yang dibutuhkan besar serta sumber daya manusia

yang dibutuhkan juga banyak untuk memastikan keamanan dan kenyamanan

pengunjung. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil observasi peneliti

sebagai berikut:

Page 90: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

77

Gambar 4.3

Wahana selfie deck, flying fox, downhill dan sepeda gantung di wisata Gunung Pinang

Page 91: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

78

Page 92: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

79

Page 93: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

80

( Sumber : Explore Serang . 2018 . https://www.instagram.com/explore_serang/?hl=id . 8 Juli pukul

19:46 )

Selain menciptakan wahana sesuai pemintaan pasar dan kebutuhan

pengunjung, pengelola juga membuat fasilitas penunjang atau sarana prasarana

pendukung di wisata Gunung Pinang ini. Berikut adalah penjelasan oleh Bapak

Djamin mengenai fasilitas penunjang wisata Gunung Pinang:

“fasilitas penunjang Alhamdulillah kami sudah menyediakan musholla,

gazebo, toilet umum, lahan parkir untuk kendaraan roda dua dan roda

empat, lahan kios untuk pedagang agar keliatan rapih gitu neng

soalnya kemaren-kemaren masih acak-acakan jd kami buatkan lahan

kios seperti kantin, terus yang paling baru ini kami buat aula di atas.

Nah aula ini bisa difungsikan untuk acara-acara seperti family

gathering, acara kantor, rapat, ulang tahun, acara sekolah juga bisa.

Untuk fasilitas penunjang lainnya ada asuransi bagi pengunjung,

Page 94: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

81

papan selamat datang, papan penunjuk jalan, papan informasi seputar

sejarah gunung pinang, papan himbauan dan papan peringatan untuk

pengunjung. Jadi insyaAllah lengkap semuanya.” (Lampiran .

Wawancara key informan . Djamin . Hal 7)

Dari pernyataan diatas, dijelaskan bahwa selain membangun wahana,

pengelola juga tidak lupa untuk membangun fasilitas penunjang yang juga tak

kalah penting untuk pengunjung. Diantaranya adalah mushola untuk beribadah

bagi pengunjung muslim, lalu gazebo serta tempat duduk bagi pengunjung, dua

toilet umum dan saat ini sedang tahap penambahan dua toilet tambahan,

kemudian sudah tersedia lahan parkir untuk kendaraan roda dua dan kendaraan

roda empat, sudah tersedia juga lahan khusus untuk kios-kios bagi masyarakat

setempat yang berjualan di wisata Gunung Pinang, serta fasilitas aula yang

diperuntukan bagi pengunjung yang ingin mengadakan acara di wisata Gunung

Pinang, misalnya acara gathering kantor atau acara sekolah. Hal tersebut dapat

dilihat dari hasil observasi peneliti sebagai berikut:

Page 95: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

82

Gambar 4.4

Berbagai fasilitas penunjang yang ada di wisata Gunung Pinang

Gazebo dan Mushola

Toilet umum

Page 96: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

83

Aula

Lahan kios untuk pedagang

Lahan parkir kendaraan roda empat dan roda dua

(Sumber : diambil oleh peneliti pada 1 Juli 2018 pukul 14:51 WIB)

Page 97: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

84

Peneliti juga melihat berdasarkan hasil observasi bahwa fasilitas

penunjang lainnya adalah berupa petunjuk arah yang diletakan sebelum dan

pada gerbang masuk wisata Gunung Pinang, lalu papan selamat datang, papan

petunjuk jalan, papan himbauan, papan peringatan, dan papan infomasi

mengenai sejarah Gunung Pinang yang disebar diseluruh kawasan wisata

Gunung Pinang.

Gambar 4.5

Berbagai fasilitas penunjang lain yang ada di wisata Gunung Pinang

Papan penunjuk lokasi wisata Gunung Pinang

Page 98: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

85

Papan selamat datang dan denah wisata Gunung Pinang

Page 99: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

86

Papan peringatan

Papan himbauan

Page 100: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

87

Papan informasi mengenai wisata Gunung Pinang

(Sumber : diambil oleh peneliti pada 1 Juli 2018 pukul 15:31 WIB)

D. Menentukan nilai produk/jasa

Selanjutnya yang keempat, pengelola menentukan nilai produk/jasa

yakni dalam hal ini adalah menentukan harga dari wisata Gunung Pinang.

Pengelola memberlakukan harga tiket masuk pada wisata Gunung Pinang dan

memberlakukan harga untuk setiap wahana yang ada di wisata Gunung Pinang.

Berikut pemaparan dari Bapak Djamin mengenai nilai atau harga produk/jasa

dari wisata Gunung Pinang:

“kalo harga sih kita udah tergolong murah meriah ya neng kendaraan

roda 2 dan roda 4 masing-masing 5000/unit, terus 10.000/orang harga

tiket masuknya, untuk selfie 5000/orang tapi kta beri waktu 15 menit

karena ya menghindari antrian pengunjung yang mau foto juga kan,

untuk wahana yang lainnya seperti flying fox, air soft gun dan sepeda

Page 101: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

88

gantung 20000/orang.” (Lampiran . Wawancara key informan . Djamin

. Hal 8)

Dari pemaparan diatas, dijelaskan bahwa nilai atau harga yang

ditentukan oleh pengelola untuk pengunjung wisata Gunung Pinang adalah

berkisar dari harga Rp.5000 hingga Rp.20000. jika diuraikan maka harga tiket

masuk wisata Gunung Pinang ini untuk kendaraan roda dua maupun roda empat

sebesar Rp.5000/unit, selanjutnya harga tiket masuk perindividu sebesar

Rp.10000/orang, untuk wahana selfie deck di berlakukan harga sebesar

Rp.5000/orang dengan waktu 15 menit. Pengelola menyebutkan hal tersebut

dilakukan untuk menghindari antrian pengunjung. Sedangkan untuk wahana

lainnya seperti Flying Fox, air softgun dan sepeda gantung dikenakan harga

sebesar Rp.20000/orang.

Page 102: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

89

Gambar 4.6

Harga tiket masuk Wisata Gunung Pinang

(Sumber : diambil oleh peneliti pada 1 Juli 2018 pukul 15:31 WIB)

Pengelola juga menyebutkan jika harga yang ditentukan dan yang harus

dibayar pengunjung sudah sesuai. Berikut pemaparan bapak Djamin:

“sudah sesuai neng, karena kan pengunjung sudah bisa menikmati

semua fasilitas yang tersedia disana dan selain itu karena setiap

pembelian tiket masuk secara otomatis dilindungi oleh asuransi.

Asuransinya ini berupa perlindungan sebagai tanggungjawab dari

pengelola jika terjadi hal yang tidak diinginkan selama pengunjung

masih berada di lokasi kawasan wisata Gunung Pinang. Jadi bagi yang

ga ada tiket tidak ada jaminan asuransi.” (Lampiran . Wawancara key

informan . Djamin . Hal 8)

Dari penjelasan tersebut, dijelaskan bahwa harga yang ditentukan oleh

pengelola memiliki kelebihan selain sudah dapat menikmati fasilitas yang

tersedia, pengunjung mendapatkan asuransi yang melindungi keselamatan

Page 103: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

90

pengunjung selama berada dikawasan wisata Gunung Pinang. Dalam arti disini

peneliti melihat pengelola mempunyai pelayanan yang cukup baik kepada

pengunjung wisata Gunung Pinang dan bertanggungjawab atas keselamatan

dan keamanan pengunjung wisata Gunung Pinang.

Selanjutnya mengenai paket wisata, dalam hal ini wisata Gunung

Pinang belum memberlakukan kebijakan tersebut. Berikut penjelasan dari

Bapak Djamin:

“kalo paket wisata kami belum ada masih perindividu aja, tapi kami

sedang menyusun program itu. Karena lebih mudah juga kan ya kalo di

bagi-bagi gitu ada yang untuk paket anak sekolah, paket keluarga dll,

kita masih menyusun. Tapi untuk pake prewedding kita sudah ada tarif

khususnya, Cuma kita belum menyediakan peralatannya, kita Cuma

menyediakan tempat aja dan fasilitas yang tersedia disini.” (Lampiran

. Wawancara key informan . Djamin . Hal 7)

Paket wisata yang biasanya sudah tersedia disetiap objek wisata, pada

wisata Gunung Pinang ini belum memiliki paket wisata, misalnya paket wisata

untuk anak sekolah maupun paket wisata keluarga. Pengelola menjelaskan

bahwa saat ini wisata Gunung Pinang hanya memberlakukan harga untuk

perindividu saja. Namun pengelola sudah memberlakukan harga atau paket

khusus untuk prewedding. Dimana dalam kebijakan tersebut pengunjung yang

ingin melakukan foto untuk keperluan pernikahan atau juga disebut dengan foto

prewedding bisa menggunakan segala fasilitas dan wahana yang tersedia di

wisata Gunung Pinang namun akan dikenakan biaya dan harga khusus.

Page 104: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

91

Berdasarkan uraian-uraian diatas, peneliti melihat bahwa disini

pengelola mengimplementasikan proses dan tahapan destination branding

menurut Morgan & Pritchard (2004:69) yaitu melakukan fase Market

investigation, analysis and strategic recommendations dimana pada tahap ini

pengelola membranding dan memasarkan wisata Gunung Pinang melalui

empat tahap penting yaitu identifikasi kebutuhan pengunjung menganalisis

peluang pasar, kemudian menciptakan produk sesuai dengan permintaan dan

kebutuhan, serta menentukan nilai dari produk itu sendiri dalam hal ini adalah

wisata Gunung Pinang.

Peneliti juga melihat bahwa pada tahap Market investigation, analysis

and strategic recommendations ini terdapat kesesuaian dengan teori difusi

inovasi yaitu dimana pada tahap ini pengelola melakukan sebuah inovasi pada

saat menganalisa kebutuhan pengunjung dengan melihat minat dan kebutuhan

masyarakat saat ini khususnya di Serang melalui media social facebook dan

instagram, selanjutnya inovasi yang dilakukan juga dengan membangun dan

membuat serangkaian wahana dan fasilitas, juga memberlakukan paket wisata

khususnya paket prawedding dimana hal tersebut belum pernah dilakukan

sebelumnya pada kawasan wisata ini, seperti yang dijelaskan dalam teori difusi

inovasi bahwa inovasi dapat dikatakan sebagai suatu hal yang baru atas dasar

bagaimana pandangan orang mengatakan bawa ide gagasan, atau tindakan itu

merupakan hal yang baru (Nurudin, 2007).

Page 105: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

92

4.4.2. Brand identity development

Brand identity development merupakan fase pengembangan identitas

brand yang meliputi ekspresi visual dari brand yang dikomunikasikan ke dunia

luar. Termasuk nama, logo, tagline. Sejalan dengan pernyataan dari Morgan &

Pritchard (2004:69) dalam hal ini peneliti melihat pengelola Gunung Pinang

juga membentuk brand identity development sebagai identitas dari wisata

Gunung Pinang untuk dikenal masyarakat.

A. Nama

Nama merupakan sebuah label atau sebutan yang diberikan kepada

manusia, benda, tempat atau produk. Sebuah nama diberikan dan dibentuk

dengan tujuan sebagai identitas pembeda yang mencirikan antara satu dengan

lainnya. Selain itu nama juga difungsikan sebagai cara untuk mengenali

sekelompok atau hanya sebuah benda dalam konteks tertentu.

Dalam hal ini nama yang dimiliki sebagai identitas dari wisata ini adalah

yakni Gunung Pinang. Nama Gunung Pinang berasal dari sebuah cerita rakyat

yang dipercaya oleh masyarakat, berikut pemaparan dari Bapak Djamin

mengenai asal muasal nama Gunung Pinang:

“kalo cerita rakyat atau legenda mah ada ga jauh beda sama malin

kundang neng, jadi konon ceritanya di daerah pesisir teluk banten ada

janda miskin punya anak laki-laki namanya dampu awang, nah si

dampu awang ini merantau dan menikah dengan gadis saudagar kaya

dan diangkat jadi nahkoda, nah suatu hari si dampu awang ini berlayar

Page 106: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

93

ke banten dan bertemu ibunya tapi ga mengakui ibunya, akhirnya

dampu awang ini lanjut berlayar lalu kapalnya dihantam badai angin

dan terlempar jatuh tertelungkup, nah bentuknya ini konon mirip

pinang dibelah dua terus menjelma menjadi gunung pinang.”

(Lampiran . Wawancara key informan . Djamin . Hal 8)

Dari pemaparan diatas dijelaskan bahwa nama Gunung Pinang

didapatkan dari cerita rakyat atau legenda yang berbedar dimasyarakat, dimana

cerita tesebut mirip seperti cerita rakyat Malin Kundang yaitu mengenai

seorang anak yang durhaka kepada ibunya karena menikah dengan seorang

putri saudagar kaya dan anak tersebut tidak mengakui ibunya. Yang kemudian

pada suatu hari anak tersebut berlayar menggunakan kapal menuju Banten dan

pada saat ditengah pelayarannya kapal tersebut dihantam oleh badai dan angina

yang membuat kapal tersebut terlempar jauh dan terselungkup. Konon katanya

kapal ini terselungkup dan bentuknya seperti Pinang dibelah dua. Dari situlah

nama Gunung Pinang berasal. Dan dari cerita rakyat inilah membuat Gunung

Pinang mempunyai identitas dan ciri khas tersendiri berupa cerita rakyat dibalik

namanya. Namun dari cerita rakyat yang beredar, Bapak Djamin

menambahkan:

“Tapi itukan Cuma cerita rakyat ya, kalo sejarahnya mah jaman

belanda lah kira-kira. Ada sejarahnya di atas neng sok atuh nanti dicari

aja ya disana kita udah pasang info sejarahnya.” (Lampiran .

Wawancara key informan . Djamin . Hal 8)

Selain dari cerita rakyat, Gunung Pinang juga memiliki sejarah dari

zaman pemerintahan Belanda, hingga saat ini dikelola oleh masyarakat

Indonesia khusunya Perhutani. Dimana disitu disebutkan bahwa Gunung

Page 107: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

94

Pinang sudah menjadi kawasan hutan 1940 berdasarkan Borsch Ordonantie

1927. Borsch Verordenin 1932, Agrarisch Besluit STB 1870 No 118 yang

dikelola oleh Den Dienst Van Het Boschwezen (Djawatan kehutanan negeri di

zaman Belanda) sampai terjadi Proklamasi kemerdekaan tahun 1945 terjadi

pergantian pengelolaan hutan Djawatan Kehutanan (Dinas Kehutanan

Kementrian Kehutanan dan pada akhirnya pada tahun 1978 terjadi pengalihan

pengelolaan kawasan Hutan Gunung Pinang dari Djawatan Kehutanan kepada

Perum Perhutani Unit III Jawa Barat (Sekarang Divisi Regional Jabar Banten)

Kesatuan pemangkuan hutan Banten.

Pengelola Gunung Pinang juga menambahkan bahwa sejarah dari

Gunung Pinang ini telah dipasang pada papan informasi yang diletakan di

wisata Gunung Pinang. Yang fungsinya adalah sebagai sarana edukasi

pengunjung agar pengunjung tidak hanya sekedar untuk rekreasi saja tetapi juga

mendapatkan edukasi dan pengetahuan mengenai Gunung Pinang. Hal tersebut

dapat dilihat dari hasil observasi peneliti sebagai berikut:

Page 108: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

95

Gambar 4.7

Cerita Rakyat Gunung Pinang dan Sejarah Gunung Pinang

(sumber: diambil oleh peneliti pada 1 Juli 2018 pukul 14:31 WIB)

B. Logo

Logo merupakan lambang atau simbol khusus yang mewakili suatu

perusahaan, organisasi atau produk. Sebuah logo diciptakan sebagai identitas

tersendiri agar unik dan mudah untuk dibedakan dengan kompetitor atau

pesaing. Logo juga diibaratan sebagai wajah dari sebuah produk. Dengan logo

yang dimiliki, sebuah produk dalam hal ini produk wisata Gunung Pinang,

dapat mudah dikenali.

Page 109: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

96

Wisata Gunung Pinang saat ini sudah memiliki logo atau simbol sebagai

identitas pendukung setelah identitas yang pertama yaitu nama. Berikut

penjelasan mengenai identitas logo:

“logo Alhamdulillah kita sudah punya, bukan logo perhutani ya tapi

logo wisata Gunung Pinang nya sendiri. yang buat pun saya sendiri.

Logonya dibuat sesuai sama keadaan disana aja gitu, bentuk gunung

terus pohon sama kaya ada bentuk deck supaya simbolisasi keadaan

disana lah pokonya. logonya ga susah, supaya gampang diingetnya

hehehe.” (Lampiran . Wawancara key informan . Djamin . Hal 9)

Bapak Djamin menyebutkan, logo wisata Gunung Pinang dibentuk

berdasarkan keadaan dan kenyataan yang ada dilapangan yakni berupa gambar

berbentuk Gunung dan pepohonan serta gambar berbentuk deck yang menjadi

ciri khas dari wisata Gunung Pinang ini.

Berdasarkan warnanya, logo ini menggunakan beberapa aksen warna

seperti Biru, Coklat, Hijau dan Putih. Pemilihan warna ini disesuaikan dengan

keadaan wisata Gunung Pinang. Yakni biru yang menggambarkan kesan luas,

sejuk, dingin dan relaksasi. Kemudian warna coklat dan hijau yang

menggambarkan kesan alam dan identik dengan suasana natural. Dan warna

putih pada aksen tulisan Gunung Pinang yang menggambarkan kesan minimalis

dan simple.

Melalui logo yang dimiliki oleh wisata Gunung Pinang ini, pengelola

berharap supaya pengunjung mendapatkan aura positif dan pengunjung juga

dapat mudah untuk mengingat wisata Gunung Pinang ini hanya dengan melihat

Page 110: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

97

logonya. Sesuai dengan fungsi awal dari logo itu sendiri sebagai identitas

pembeda yang membedakan dirinya dengan pesaing. Hal tersebut dapat dilihat

dari hasil observasi peneliti sebagai berikut:

Gambar 4.8

Logo wisata Gunung Pinang

(sumber: Arsip Perhutani KPH Banten)

C. Tagline

Tagline atau sering juga disebut sebagai alat pemasaran berupa kalimat

pendek yang mengasosiasikan sebuah brand atau merek dibenak konsumen.

Biasanya tagline ini diletakan berdampingan dengan logo dan mengandung

pesan kuat yang disampaikan dan ditujukan kepada audience.

Page 111: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

98

Dalam hal ini, wisata Gunung Pinang saat ini belum memiliki tagline

khusus yang menjadi identitas pendukung. Hal tersebut dibenarkan oleh Bapak

Djamin mengenai tagline wisata Gunung Pinang:

“tagline kita belum punya khusus secara resmi ya neng sejauh ini sih

kita baru punya logo aja, karena kita kan naungannya satu dengan

perhutani pusat, selain itu juga kita lagi memfokuskan ke pembangunan

di lapangan sih. Tapi seperti yang sudah saya bilang tadi, insyaAllah

kita akan melengkapi hal-hal yang belum ada di wisata gunung pinang

ini.” (Lampiran . Wawancara key informan . Djamin . Hal 9)

Pernyataan diatas menjelaskan, wisata Gunung Pinang belum memiliki

tagline yang secara khusus yang menggambarkan wisata ini dikarenakan wisata

Gunung Pinang masih bernaung kepada Perhutani pusat. Selain itu saat ini

pengelola wisata Gunung Pinang masih fokus kepada pembangunan wahana,

sarana dan prasarana serta pengelolaan wisatanya. Namun pengelola juga

menambahkan dengan masih banyaknya kekurangan yang dimiliki pengelola

berusaha untuk terus melengkapi atribut serta identitas seperti misalnya tagline

ini agar wisata Gunung Pinang lebih siap lagi dalam menghadapi persaingan

pariwisata di Banten khususnya di Kabupaten Serang.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti melihat bahwa disini pengelola

mengimplementasikan proses dan tahapan destination branding menurut

Morgan & Pritchard (2004:69) yaitu melakukan fase brand identity

development dimana didalamnya terdapat atribut dan kelengkapan identitas dari

sebuah objek wisata seperti halnya Nama, Logo dan Tagline. Dalam hal ini

Page 112: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

99

wisata Gunung pinang sudah memiliki dua dari tiga identitas penting yakni

Nama dan Logo.

Nama dari wisata ini adalah Gunung Pinang yang berasal dari sebuah

cerita rakyat dan sejarah. Kemudian wisata ini juga memiliki logo sebagai

identitas dan ciri khas tersendiri yang dibentuk berdasarkan keadaan alam

Gunung Pinang yang dipadukan dengan aksen warna dan memiliki makna yang

sesuai. Namun peneliti menemukan bahwa pada tagline, wisata Gunung Pinang

ini belum memiliki tagline khusus yang menjadi identitas pendukung yang

mengasosiasikan wisata ini dibenak pengunjung.

Peneliti juga melihat bahwa pada tahap Brand Identity Development ini

juga terdapat kesesuaian dengan teori difusi inovasi yaitu dimana pada tahap

ini pengelola melakukan sebuah inovasi dalam hal kelengkapan atribut

wisatanya seperti logo yang memang sebelumnya belum pernah dibuat oleh

pengelola. Dimana tentu saja dengan adanya inovasi berupa ide yang

dituangkan dalam sebuah logo, menjadikan wisata ini mudah untuk dikenali

dan disebarluaskan melalui media massa, seperti yang dijelaskan dalam teori

difusi inovasi bahwa gejala sesuatu, baik dalam bentuk ide, cara-cara, maupun

objek yang dioperasikan oleh seseorang sebagai sesuatu yang baru, maka dapat

dikatakan sebagai inovasi (Nurudin, 2007).

Page 113: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

100

4.4.3. Brand launch and introduction: communicating the vision

A. Advertising

Iklan menjadi strategi pemasaran yang sangat efektif dalam dunia

pemasaran. Iklan dianggap dapat dengan mudah menjangkau banyak khalayak

untuk memperkenalkan dan memasarkan produknya. Dalam penelitian ini,

peneliti melihat bahwa wisata Gunung Pinang menggunakan media cetak

seperti Brosur, kemudian Televisi dan media online sebagai sarana dalam

periklanannya.

Berikut adalah pemaparan dari bapak Afi Marzuki selaku Supervisor

Wisata, Aset dan Pemasaran Komunikasi Perusahaan dari pengelola wisata

Gunung Pinang:

“Kalo media cetaknya kita pake brosur, dimana isinya ya seputar

informasi mengenai gunung pinang, harga tiket masuknya berapa dan

tersedia wahana apa saja nah brosur itu kita bagiin nya ke pengunjung

yang datang aja apalagi kalo ada event diatas pasti kita bagikan

brosur.” (Lampiran . Wawancara informan 1 . Afi Marzuki . Hal 12)

Dari hasil pemaparan wawancara oleh bapak Afi Marzuki diatas, wisata

Gunung Pinang menggunakan media cetak, media elektronik, dan media online

sebagai sarana untuk penyampaian informasi mengenai produknya.

Media cetak yang digunakan wisata Gunung Pinang adalah Brosur.

Dimana pada brosur ini berisi tentang informasi penting mengenai wisata

Gunung Pinang. Didalam brosur tersebut terdapat beberapa informasi mengenai

Page 114: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

101

deskripsi objek wisata Gunung Pinang, beragam fasilitas dan wahana yang

tersedia, informasi mengenai lokasi dan akses jalan menuju wisata Gunung

Pinang, harga tiket masuk, serta informasi mengenai alamat email serta media

sosial yang bisa digunakan masyarakat untuk lebih mengetahui wisata Gunung

Pinang. Sejalan dengan pernyataan Pitana (2009: 155-157) dimana dalam

mengenalkan produk pariwisata kepada konsumen (wisatawan) perlu

dipaparkan informasi yang valid. Jalan tersebut dapat ditempuh dengan cara

membuat brosur, video, dan berbagai sarana komunikasi untuk membuat

produk pariwisata tersebut lebih tangible. Brosur yang dibuat oleh pengelola

wisata Gunung Pinang bertujuan untuk menarik perhatian calon pengunjung

dan supaya timbulnya rasa ingin tau mengenai wisata Gunung Pinang.

Selanjutnya brosur ini dibagikan ke wisatawan atau pengunjung yang datang ke

wisata Gunung Pinang atau pada saat ada event tertentu saja. Namun periklanan

menggunakan media cetak ini dirasa kurang efektif karena harga pembuatan

brosur ini yang terbilang mahal dan menghabiskan dana namun tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kenaikan pengunjung. seperti

yang diutarakan oleh bapak Afi:

“Cuma kelemahannya brosur ini mahal neng tapi efeknya ga begitu

besar, jadi ga efektif aja gitu. Biaya buatnya mahal tapi ga ngaruh sama

pengunjung yang datang bertambah atau tidaknya” (Lampiran .

Wawancara informan 1 . Afi Marzuki . Hal 12)

Hal itu dapat dilihat pada hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti

sebagai berikut:

Page 115: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

102

Gambar 4.9

Brosur wisata Gunung Pinang

(sumber: Arsip Perhutani KPH Banten)

Selanjutnya selain menggunakan media cetak yaitu brosur, wisata

Gunung Pinang ini menggunakan media online sebagai sarana dalam beriklan.

Tepatnya pada media online yang ada di Banten misalnya Radar Banten, Kabar

Banten dan Banten Post. Seperti yang dijelaskan melalui pernyataan oleh bapak

Afi:

Page 116: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

103

“kita pake media massa online, itu udah lama banget malah. Jadi kita

kerjasama juga dengan radar banten, kabar banten, dan banten post

buat ngiklan dan promosiin wisata gunung pinang ini apalagi pas awal-

awal dibuka kita bener-bener promosiin dari media online selain media

social. kita juga pake media televisi juga seperti satubanten tv dan

sultan tv, antara tv Alhamdulillah hampir semua tv local pernah.””

(Lampiran . Wawancara informan 1 . Afi Marzuki . Hal 12)

Dari pernyataan diatas, Bapak Afi menjelaskan bahwa periklanan

melalui media online sudah sering dilakukan untuk mengenalkan dan

mempromosikan wisata Gunung Pinang ini. Contohnya adalah pada media

online Radar Banten dengan judul “Gunung Pinang, Destinasi Wisata yang

Instagramable” kemudian pada media online Kabar Banten dengan judul

“Gunung Pinang jadi primadona” yang secara berkala mengiklankan dan

memuat konten serta informasi mengenai wisata ini. Dan secara langsung

memudahkan pengunjung untuk mencari informasi mengingat saat ini

masyarakat atau calon pengunjung lebih memilih media online ini karena faktor

efisiensinya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh

peneliti sebagai berikut:

Page 117: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

104

Gambar 4.10

Media online Radar Banten dengan judul “Gunung Pinang, Destinasi Wisata yang

Instagramable”

(sumber: Radar Banten . 2018 . https://www.radarbanten.co.id/gunung-pinang-destinasi-wisata-yang-

instagramable/ . 8 Juli 18:55)

Page 118: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

105

Gambar 4.11

Media online Kabar Banten dengan judul “Gunung Pinang jadi Primadona”

(sumber: Kabar Banten . 2018 . https://www.kabar-banten.com/gunung-pinang-jadi-primadona/ . 8 Juli

19:00)

Pengelola pun menjelaskan adanya keunggulan yang dimiliki media

online ini dibandingkan dengan brosur. Keunggulannya adalah media online

lebih murah dari segi dana dan lebih efektif dalam menarik pengunjung.

Page 119: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

106

Media lain yang juga digunakan dalam beriklan wisata Gunung Pinang

ini adalah Televisi. Secara umum Televisi dapat menjangkau calon pengunjung

secara serempak melalui indra pendengaran dan penglihatan sekaligus.

Jangkauan yang didapat dengan menggunakan televisi juga sangat luas. Dalam

hal ini wisata Gunung Pinang pernah diliput oleh stasiun televisi lokal

diantaranya adalah SatuBanten TV, Sultan TV, dan Antara TV. Dimana dalam

penayangannya berisi daya tarik dari wisata Gunung Pinang selain informasi

umum yang biasa disajikan pada iklan-iklan lainnya. Hal tersebut dapat dilihat

dari hasil observasi peneliti sebagai berikut:

Gambar 4.12

Wisata Gunung Pinang pada media TV lokal Satu Banten TV

(sumber: Satu Banten TV . 2018 . https://www.youtube.com/watch?v=EmvAX39NNdo . 8 Juli 19:47)

Page 120: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

107

Gambar 4.13

Wisata Gunung Pinang pada media TV lokal Sultan TV

(sumber: Sultan TV . 2018 . https://www.youtube.com/watch?v=C4pdQl8v96U . 8 Juli 19:48)

Gambar 4.14

Wisata Gunung Pinang pada media TV lokal Antara TV

(sumber: Antara TV . 2018 . https://www.youtube.com/watch?v=vJgUvGtd7vU . 8 Juli 19:48)

Peneliti melihat dengan adanya media online ini tentu saja membantu

karena dengan menciptakan berita-berita yang positif, wisata Gunung Pinang

Page 121: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

108

juga dapat lebih mudah memperkenalkan dirinya serta dapat dikenal

masyarakat luas dengan citra yang baik.

Peneliti pun melihat bahwa adanya kesesuaian antara teori difusi inovasi

dengan tahapan ini dimana pada tahap ini proses penyebaran informasi

mengenai inovasi Gunung Pinang yang dulunya hanya sebuah konservasi alam

telah berubah menjadi destinasi wisata dilakukan melalui media massa seperti

televisi dan media online. Seperti yang dijelaskan bahwa pada teori difusi

inovasi, difusi mengacu pada penyebaran informasi baru, inovasi atau proses

baru ke seluruh masyarakat (Nurudin, 2007).

B. Direct Marketing

Direct Marketing atau pemasaran langsung merupakan pemasaran

dengan memanfaatkan beberapa media iklan untuk merangsang minat

konsumen, dan menimbulkan respon sehingga kemudian akan tertarik untuk

berkunjung seperti direct mail, direct call, pemasaran elektronik, telepon,

website dan internet media sosial.

Dalam hal ini wisata Gunung Pinang menggunakan website dan internet

media sosial Facebook serta Instagram sebagai sarana pemasaran langsung.

Namun dalam pemasaran langsung atau direct marketing menggunakan

website, wisata Gunung Pinang ini belum memiliki website officialnya sendiri.

Tetapi masih bernaung pada website Perhutani.

Page 122: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

109

Berikut adalah pemaparan oleh Bapak Afi mengenai direct marketing

melalui website wisata Gunung Pinang:

“kalo website khusus wisata gunung pinang kita ga ada, kita cuma

make satu website yang dari pusat yaitu website perhutani. Yaitu

perhutani.co.id disitu ada informasi mengenai wisata gunung pinang.”

(Lampiran . Wawancara informan 1 . Afi Marzuki . Hal 13)

Dari pemaparan diatas menunjukan bahwa, saat ini wisata Gunung

Pinang belum memiliki website officialnya sendiri. Hal tersebut bukan tanpa

alasan, karena Perhutani memiliki kebijakan mengenai penggunaan satu

website dimana dalam website tersebut sudah tersedia berbagai informasi

mengenai wisata-wisata lainnya yang dikelola oleh Perhutani, tidak hanya

wisata Gunung Pinang saja. Jadi semua wisata atau usaha yang dikelola oleh

Perhutani berada di satu website saja yaitu perhutani.co.id .

Gambar 4.15

Website Perhutani

(sumber: Perhutani . 2018. http://www.perhutani.co.id/ . 8 Juli pukul 20:34)

Page 123: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

110

Media pemasaran langsung lainnya adalah Facebook dan Instagram

Dengan username facebook yaitu Wisata KPH Banten, sedangkan instagram

dengan username @Wisata_KPH_Banten Dengan akun Facebook dan

Instagram tersebut, wisata Gunung Pinang memasarkan produknya dengan

cara mengunggah berbagai foto yang ada di wisata tersebut di untuk menarik

perhatian konsumen. Seperti yang dijelaskan oleh bapak Afi:

“pemasaran langsungnya kita pake media social seperti facebook dan

instagram, kebetulan perhutani sudah punya media social resmi jadi

semua wisata kita iklanin dan promosiin disitu, sejauh ini sih kita belum

punya facebok dan instagram gunung pinang sendiri, kita masih pake

satu akun pusat saja. Tapi kita Alhamdulillah sudah kerja sama dengan

akun instagram explore serang. Jadi akun explore serang juga ikut

ngiklanin dan promosiin wisata gunung pinang. Kenapa kita kerja sama

dengan akun itu ya karena otomatis pengunjung banten atau luar

banten kalo mencari tujuan wisata yang ada di banten pasti mampir ke

akun itu jd bisa lebih mudah gitu sarana informasi tentang wisata

gunung pinangnya.” (Lampiran . Wawancara informan 1 . Afi Marzuki

. Hal 13)

Dalam akun facebook dan instagram tersebut peneliti melihat bahwa

pengelola atau admin tidak hanya menampilkan foto-foto dari objek wisata

Gunung Pinang saja, tetapi menampilkan wisata lainnya yang juga dikelola oleh

Perhutani KPH Banten. selain itu akun facebook dan instagram tersebut juga

menjadi sarana pengelola dan pengunjung untuk saling berinteraksi satu sama

lain, baik untuk saran maupun kritik dengan meninggalkan kolom komentar

yang akan direspon langsung oleh pengelola. Hal tersebut dapat dilihat dari

hasil observasi yang dilakukan peneliti sebagai berikut:

Page 124: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

111

Gambar 4.16

Media sosial Facebook Wisata KPH Banten

(sumber: Wisata KPH Banten . 2018. https://web.facebook.com/najwaalyawibawa/ . 8 Juli pukul

19:59)

Page 125: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

112

(sumber: Wisata KPH Banten . 2018 . https://www.instagram.com/wisata_kph_banten/?hl=id . 8 Juli

19:24)

Disamping mempunyai akun Facebook dan Instagram, wisata Gunung

Pinang saat ini bekerjasma dengan salah satu akun terkenal yang berisi konten

tentang explorasi wisata yang bisa dikunjungi di Banten khususnya Serang,

yaitu @Explore_Serang yang mempunyai followers sebanyak 39.800 akun.

Didalam akun ini terdapat foto-foto yang mengiklankan dan mempromosikan

daya tarik wisata Gunung Pinang seperti wahana selfie deck serta fasilitas dan

panorama alamnya untuk menarik pengunjung dari Banten maupun dari luar

Banten hingga mancanegara. Berikut hasil dari observasi peneliti:

Page 126: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

113

Gambar 4.17

Media sosial Instagram Explore Serang

Page 127: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

114

Page 128: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

115

(sumber: Explore Serang . 2018 . https://www.instagram.com/explore_serang/?hl=id . 8 Juli pukul

19:26)

Pengelola menyebutkan bahwa ada keunggulan yang didapat dari

beriklan dan melakukan promosi melalui akun instagram @explore_serang ini

yaitu wisata Gunung Pinang dengan mudah mendapatkan lebih banyak

pengunjung khususnya pengunjung dari luar kota. Sejalan dengan pernyataan

dari salah satu pengunjung yaitu mas Ryan:

“dari instagram mbak. @explore_serang. Karena saya follow akun itu,

dan sering banget akun itu ngeposting foto-foto bagus di gunung pinang

jd saya tertarik.” (Lampiran . Wawancara informan pendukung . Ryan

. Hal 21)

Dari pernyataan diatas peneliti melihat bahwa pengunjung seperti

halnya mas Ryan mengetahui adanya wisata Gunung Pinang melalui media

sosial instagram. Selain itu pengunjung lebih mudah untuk mendapatkan

informasi mengenai wisata Gunung Pinang ini melalui media sosial instagram

@explore_serang karena akun instagram ini cenderung memiliki intensitas

untuk mengunggah foto yang sering dan unggahan foto tersebut memiliki daya

tarik yang kemudian membuat pengunjung tertarik untuk datang ke wisata ini.

Disetiap unggahan di Instagram, wisata Gunung Pinang menggunakan

banyak hashtag seperti #exploreserang #explorebanten #Serang #Banten

#Indonesia #PesonaIndonesia #Wonderfulindonesia dan hashtag lainnya. Hal

ini dilakukan untuk mengkategorikan atau mengelompokan isi unggahan

sehingga mempermudah orang lain jika ingin mencari unggahan yang

Page 129: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

116

diinginkan dan secara langsung memperkenalkan serta mempromosikan jika

wisata Gunung Pinang merupakan bagian dari pesona Indonesia yang tak kalah

menarik dari wisata-wisata lainnya.

Dalam penelitian ini peneliti melihat adanya kelebihan dan keunggulan

serta keuntungan yang didapatkan dari iklan dan promosi melalui direct

marketing media sosial ini selain biayanya murah, pengelola bisa lebih mudah

untuk melakukan interaksi dengan pengunjung. Pengelola juga mudah untuk

menjangkau pengunjung luar kota dan mancanegara. Sejalan dengan tujuan dari

pengelola melakukan kegiatan beriklan yaitu agar masyarakat Banten dan luar

Banten khsususnya dapat mengenal Gunung Pinang saat ini sudah menjadi

destinasi wisata dan fungsi dari periklanan itu sendiri untuk membangun citra

jangka panjang sebuah produk. Secara efesien, iklan mampu menjangkau calon

pembeli walau letaknya berjauhan.

Peneliti pun melihat bahwa pada tahapan ini, media social berperan

sebagai sarana penyebaran informasi (difusi) mengenai inovasi wisata Gunung

Pinang ini. Dimana dalam tahapan ini ditemukan fakta di lapangan bahwa

pengunjung mengetahui destinasi wisata ini melalui media social khususnya

instagram. Selain itu inovasi yang dilakukan pengelola wisata pada tahapan ini

adalah bekerjasama dengan akun instagram explore serang dalam penyebaran

inovasinya, dimana hal tersebut belum pernah dilakukan sebelumnya pada

wisata lain di Banten. Hal tersebut menunjukan adanya kesesuaian antara teori

Page 130: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

117

difusi inovasi dengan tahapan ini yang menjelaskan bahwa sesuatu yang baru

akan menimbulkan keingintahuan masyarakat untuk mengetahuinya.

Seseorang yang menemukan hal baru cenderung untuk mensosialisasikan dan

menyebarkan kepada orang lain. Jadi sangat cocok, penemu ingin

menyebarkan, sementara orang lain ingin mengetahuinya. Lalu, dipakailah

media massa untuk memperkenalkan inovasi tersebut (Nurudin, 2007).

C. Sales Promotion

Sales promotion atau promosi penjualan merupakan kegiatan jangka

pendek dimana pemasar dapat membuat sebuah promosi atau program-program

menarik yang mampu mendorong penjualan. Dalam hal ini promosi penjualan

yang digunakan pengelola sebagai sarana memasarkan wisata Gunung Pinang

yakni berorientasi kepada pengunjung. Promosi penjualan yang dilakukan

adalah potongan atau discount harga.

Berikut penjelasan mengenai promosi penjualan yang dilakukan wisata

Gunung Pinang:

“sebetulnya kalo promo sih kita lebih ke diskon ya, setiap pengunjung

yang berjumlah 100orang atau lebih kita kasih diskon 20% tapi kalo

promo seperti doorprize atau promo lainnya sih kita belum lakukan ya

masih seperti biasa aja. Tapi kalo kedepannya pengunjung ada

penurunan ya kita bakal adakan promo menarik seperti misalnya 3x

mengunjungi gunung pinang bisa dapat gratis 1x saat kedatangan

selanjutnya gitu kan ya.” (Lampiran . Wawancara informan 1 . Afi

Marzuki . Hal 14)

Page 131: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

118

Dari penjelasan diatas, menunjukan bahwa promosi penjualan dari

wisata Gunung Pinang menggunakan sistem potongan harga atau discount

kepada pengunjung. Dimana potongan harga atau discount ini ditujukan kepada

wisatawan atau pengunjung yang datang dengan jumlah banyak atau

rombongan.

Pengelola menyebutkan bahwa promosi penjualan berupa potongan

harga ini berlaku apabila pengunjung yang datang berjumlah 100 atau lebih,

misalnya pada anak sekolah atau masyarakat dengan jumlah banyak. Pengelola

akan memberikan potongan harga atau discount sebanyak 20% dari total

pembelian tiket 100 orang atau lebih. Namun pengelola juga menambahkan jika

saat ini belum ada promo lain seperti halnya hadiah langsung atau promo

menarik lainnya. Tetapi hal tersebut akan diberlakukan apabila dimasa yang

akan datang ada penurunan jumlah pengunjung wisata Gunung Pinang,

misalnya dengan diberlakukan promosi penjualan berupa gratis mengunjungi

wisata Gunung Pinang tiga kali, pada kunjungan berikutnya pengunjung tidak

dikenakan biaya tiket masuk atau gratis.

Dengan melakukan kegiatan promosi penjualan secara langsung akan

meningkatkan minat masyarakat atau dalam hal ini pengunjung untuk datang

dan berkunjung ke wisata Gunung Pinang. Sesuai dengan pernyataan Sutisna

(2003) fungsi dari promosi penjualan ini sendiri yaitu sebagai sarana pemasaran

jangka pendek untuk meningkatkan penjualan.

Page 132: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

119

D. Public Relation

Public Relations atau hubungan masyarakat merupakan upaya

membangun dan mempertahankan saling pengertian antara organisasi dan

publiknya. Menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat intenal maupun

eksternal merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan Wisata Gunung

Pinang membangun image wisata Gunung Pinang dimata masyarakat dan

membina saling pengertian diantara kedua belah pihak.

Dalam hal ini peneliti melihat wisata Gunung Pinang menggunakan

Komunikasi Korporat sebagai strategi dan kegiatan pemasaran. Dimana

komunikasi korporat sendiri merupakan kegiatan yang meliputi komunikasi

internal dan eksternal untuk meningkatkan saling pengertian dan image wisata

Gunung Pinang. Strategi ini dilakukan wisata Gunung Pinang dengan menjalin

hubungan baik dengan masyarakat.

Berikut adalah pemaparan bapak Afi Marzuki mengenai menjalin

hubungan baik kepada masyarakat yang dilakukan oleh wisata Gunung Pinang:

“dengan cara kerja sama dengan LMDH (lembaga masyarakat desa

hutan), disitukan kita ada sharing sama anggotanya. Nah anggotanya

LMDH ini adalah masyarakat setempat. Jadi pada intinya ya wisata

gunung pinang ini punya legalitas dari masyarakat setempat juga

punya kesepakatan yang saling menguntungkan. Jadi ga ada

kesalahpahaman antara warga sekitar dengan pengelola.” (Lampiran

. Wawancara informan 1 . Afi Marzuki . Hal 14)

Page 133: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

120

Dari penjelasan diatas menunjukan, bahwa dalam melakukan kegiatan

public relation wisata Gunung Pinang menjalin hubungan dengan masyarakat

setempat. Dimana masyarakat setempat tersebut membentuk organisasi khusus

yaitu LMDH ( Lembaga Masyarakat Desa Hutan ) yang didalamnya terdapat

RT, RW, Tokoh masyarakat, Karang Taruna, DKM dan lain sebagainya.

Dalam proses menjalin hubungan baik, pengelola melakukan sharing

kepada LMDH dan mengikutsertakan masyarakat yang termasuk dalam

LMDH, untuk ikut serta mengelola dan membangun wisata Gunung Pinang.

Dengan cara memberlakukan kesepakatan yang saling menguntungkan dan

komunikasi diantara pengelola yaitu Perhutani KPH Banten dengan LMDH,

agar terciptanya image yang baik dimata masyarakat. Hal tersebut didukung

dengan pernyataan oleh bapak Djamin:

“LMDH kita full pengelolaan nya bersama, jadi kita juga

memberdayakan masyarakat setempat untuk membangun dan

mengelola wisata ini, tujuannya apa? Ya untuk meningkatkan ekonomi

dan kesejahteraan masyarakat setempat juga.” (Lampiran .

Wawancara key informan . Djamin . Hal 9)

Hubungan masyarakat yang dijalin oleh pengelola dengan masyarakat

yaitu LMDH, menurut pernyataan bapak Djamin diatas adalah dengan tujuan

untuk mendapatkan hubungan baik yang saling menguntungkan. Dimana dalam

hal ini pengelola mendapatkan keuntungan berupa image baik yang terbentuk

dimata masyarakat setempat, dan keuntungan yang didapat oleh masyarakat

atau LMDH yakni meningkatnya ekonomi dan kesejateraan masyarakat.

Page 134: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

121

Karena disini masyarakat dilibatkan dalam pengelolaan wisata serta masyarakat

dapat membuka lahan usaha di wisata Gunung Pinang.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, peneliti melihat bahwa disini

pengelola mengimplementasikan proses dan tahapan destination branding

menurut Morgan & Pritchard (2004:69) yaitu mengkomunikasikan dan

mempromosikan serta memasarkan wisata Gunung Pinang dengan beberapa

media pemasaran seperti Advertising, Direct Marketing, Sales Promotion, dan

Public Relation seperti yang diutarakan oleh Sutisna (2003) Yakni pada

advertising melalui media cetak dan media online, lalu pada direct marketing

menggunakan website dan media sosial, selanjutnya sales promotion

menggunakan potongan harga atau discount dan public relation menjalin

hubungan baik dengan masyarakat bukan hanya menciptakan image baik untuk

wisata Gunung Pinang saja, tetapi dapat meningkatkan penjualan dan juga

pengetahuan yang dapat digunakan dalam mengembangkan wisata Gunung

Pinang sendiri.

Peneliti juga melihat bahwa pada tahapan Brand launch and

introduction: communicating the vision terdapat kesesuaian dengan teori difusi

inovasi, yaitu wisata Gunung Pinang yang merupakan objek atau inovasi baru

disebarluaskan melalui media massa seperti televisi dan media online,

selanjutnya disebarluaskan juga melalui media social instagram dan facebook.

Serta inovasi yang dilakukan pada tahapan ini adalah bekerjasama dengan salah

Page 135: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

122

satu akun instagram yaitu Explore Serang dalam menyebarluaskan,

menginformasikan, dan memasarkan destinasi wisata ini. Dimana hal tersebut

belum pernah dilakukan oleh destinasi lain khususnya pada destinasi wisata

yang ada di Banten.

4.4.4. Brand implementation

Brand implementation merupakan suatu usaha untuk mengintegrasikan

semua pihak yang terlibat dalam pembetukan suatu brand, sehingga destination

branding dapat berhasil. Pihak yang terlibat diantaranya adalah masyarakat

setempat, investor, pemerintah, hotel, dan travel agensi. Brand implementation

ini berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan tujuan dibentuknya sebuah

objek wisata dan sebagai upaya kerjasama yang terintegrasi antara masyarakat,

investor, pemerintah, hotel, dan travel agensi. Dalam fase ini peneliti melihat

pengelola wisata Gunung Pinang telah bekerjasama dengan beberapa pihak

yang termasuk dalam tahapan dari destination branding yakni bekerjasama

dengan masyarakat setempat, investor, dan pemerintah.

Berikut adalah pemaparan mengenai keterkaitan dan kerjasama

pengelola dengan beberapa pihak dalam pengelolaan dan pembangunan wisata

Gunung Pinang:

“kita kerjasama dengan beberapa pihak. LMDH, investor dan

pemerintah. Yaitu investor green pinang dan investor taman langit.

Kalo pemerintah ya sekedar legalitas dari wisata ini kan ya perizinan

lah istilahnya. Kalo investor itu menyewa atau mengelola tempat yang

Page 136: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

123

sudah kami sediakan dan di tentukan oleh perhutani, nanti dari hasil

pengelolaan inilah kita berbagi. Kalo LMDH kita full pengelolaan nya

bersama, jadi kita juga memberdayakan masyarakat setempat untuk

membangun dan mengelola wisata ini, tujuannya apa? Ya untuk

meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masayarakat setempat

juga.” (Lampiran . Wawancara key informan . Djamin . Hal 9)

Dari pemaparan diatas, menunjukan adanya keterkaitan dan kerjasama

dalam upaya membranding wisata Gunung Pinang ini dengan beberapa pihak

penting, yang didalamnya terdapat masyarakat setempat, investor dan

pemerintah. Dalam pelaksanaan kerjasama yang dilakukan yang pertama

adalah dengan masyarakat setempat.

Pengelola menjelaskan bahwa masyarakat setempat disini membuat

sebuah organisasi bernama LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dimana

LMDH ini didalamnya terdapat perangkat desa dan tokoh masyarakat serta

masyarakatnya itu sendiri. Pengelola membuat kerjasama dengan LMDH

melalui sharing dan mengikutsertakan masyarakat yang termasuk dalam

LMDH tersebut untuk ikut serta mengelola dan membangun wisata Gunung

Pinang. Pengelola dan LMDH juga membuat kesepakatan yang saling

menguntungkan yaitu dengan memperbolehkan masyarakat untuk menjadi

bagian dari Wisata Gunung Pinang dan pengelola bisa mendapatkan izin

legalitas dari masyarakat setempat. Selain itu fungsi dari kerjasama ini adalah

semata-mata agar masyarakat setempat bisa siap dalam menghadapi

pengunjung dan turis yang datang dengan pelayanan yang memuaskan dari

masyarakat setempat. Selain itu keuntungan lain yang didapatkan masyarakat

Page 137: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

124

setempat ini adalah meningkatnya kesejahteraan dan ekonomi. Sedangkan

untuk pengelola sendiri dapat terbantu untuk segala pengelolaan dan

pembangunan wahana, sarana dan prasana wisata Gunung Pinang kedepannya.

Tentunya keterkaitan antara pengelola wisata Gunung Pinang dengan

masyarakat setempat ini sejalan dengan pernyataan dari International

Association Meeting Market (2012) bahwa keikutsertaan masyarakat dalam

usaha pembangunan destinasi wisata dapat berupa partisipasi aktif dalam

pembangunan kepariwisataan, peningkatan sadar wisata, aktif menyampaikan

saran dan aspirasinya, penggalian sumber daya ekonomi, sosial, budaya, seni,

kewirausahaan, dan teknologi untuk membangun destinasi tersebut,

membentuk organisasi kemasyarakatan untuk membantu pengembangan

daerah wisata dimana hal ini semata-mata bertujuan untuk kemajuan dan

keberlangsungan wisata Gunung Pinang ini agar menjadi wisata yang

mempunyai kualitas.

Page 138: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

125

Gambar 4.18

Pengelola wisata Gunung Pinang bersama LMDH

(sumber: Arsip Perhutani KPH Banten)

Selanjutnya yang kedua adalah adanya keterkaitan dan kerjasama

dengan investor. Disini pengelola membuka seluas-luasnya kerjasama untuk

pengelolaan dan pembangunan wisata Gunung Pinang seperti yang dijelaskan

oleh Bapak Endang:

“kalo investor kita ada kerjasama neng, Alhamdulillah sih udah ada

investor yaitu , Ibu Fanny .kan kami membuka seluas-luasnya kepada

masyarakat siapa yang punya modal bisa bekerja sama dengan

perhutani, karena perhutani sendiri ditugaskannya untuk mencari

peluang-peluang usaha mulai dari hasil hutan, wisata dan lain

sebagainya dengan syarat tidak merusak hutannya. Dengan cara ya

sharing aja neng 40:60 misalnya” (Lampiran . Wawancara informan 2

. Endang Kosasih Kaur . Hal 19)

Page 139: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

126

Dari penjelasan diatas, dijelaskan bahwa saat ini wisata Gunung Pinang

sudah bekerja sama dengan salah satu investor yaitu ibu Fanny. Pengelola

melakukan kerjasama dengan membuka seluas-luasnya peluang bagi

masyarakat yang memiliki modal untuk ikut dalam pengelolaan dan

pembangunan wisata Gunung Pinang, dan membagi hasil dengan perbandingan

40:60 dari total keuntungan. Investor disini diberikan keuntungan berupa lahan

yang sudah disediakan dan ditentukan oleh Perhutani KPH Banten yang

selanjutnya lahan tersebut bebas digunakan untuk membuat wahana atau

sarana. Dengan catatan tidak merusak hutan secara brutal karena setiap

pembangunan dan pengelolaan selalu ditinjau oleh Perhutani. Saat ini lahan

yang dikembangkan oleh investor bernama Green Pinang. Salah satu wahana

hasil dari kerjasama dengan investor ini adalah selfie deck spot dan Flying Fox

yang menjadi favorit dan banyak diminati oleh pengunjung khususnya anak

sekolah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti

sebagai berikut:

Page 140: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

127

Gambar 4.19

Pengelola wisata Gunung Pinang bersama Investor wisata Gunung Pinang dan wahana hasil

kerjasama dengan investor

Page 141: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

128

(sumber: Green Pinang Serang . 2018 . https://www.instagram.com/greenpinang.serang/?hl=id . 8 Juli

pukul 20:13)

Selanjutnya yang ketiga, adanya keterkaitan dengan pemerintah

khususnya pada Dinas Pariwisata Provinsi Banten. berikut pemaparan dari

Bapak Endang:

“sejauh ini sih perizinan ya neng, nah dari perizininan itu kan harus

dilegalkan. Jadi kami itu didukung oleh pemerintah yaitu Dinas

Pariwisata.” (Lampiran . Wawancara informan 2 . Endang Kosasih

Kaur . Hal 20)

Dari pernyataan diatas, menjelaskan bahwa wisata Gunung Pinang saat

ini memiliki keterkaitan dengan pemerintah hanya sekedar perizinan dan

legalitas saja. Selanjutnya belum ada dukungan lain yang diberikan oleh

pemerintah terhadap wisata ini misalnya pada kebijakan, karena pada dasarnya

wisata ini adalah BUMN dibawah naungan Perhutani, serta belum ada pula

dukungan dan bantuan dari pemerintah berupa dana.

Page 142: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

129

Pada hal kerjasama dan keterkaitan dengan hotel dan travel agensi,

pengelola menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada kerjasama atau

keterkaitan apapun dengan pihak-pihak tersebut. Berikut pemaparan oleh

Bapak Djamin:

“belum, karena kan pengunjung jarang sekali yang menginap,

pengunjung luar kota juga kalo kesini ya pulang pergi gitu. Selain itu

karena kitanya juga belum maksimal pembangunan disananya, kalo

memang semuanya sudah maksimal kan kita juga percaya diri semisal

mau kerja sama dengan travel dan hotel.” (Lampiran . Wawancara key

informan . Djamin . Hal 10)

Dari pemaparan Bapak Djamin diatas menunjukan, bahwa wisata

Gunung Pinang belum memiliki keterkaitan dan kerjasama dengan pihak-pihak

seperti misalnya hotel dan travel agensi. Pengelola menyebutkan bahwa

kebanyakan pengunjung dari dalam maupun luar kota belum sampai harus

bermalam di wisata Gunung Pinang ini, dan cenderung pengunjung langsung

pulang dan kembali ke kota masing-masing. Selain itu pengelolaan yang belum

maksimal juga yang menjadi alasan pengelola belum percaya diri untuk bekerja

sama dengan hotel maupun travel agensi. Dalam arti pengelola masih ingin

memfokuskan pada pembangunan dan pengelolaan wahana, sarana dan

prasarananya saja untuk saat ini.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, peneliti melihat bahwa disini

pengelola mengimplementasikan proses dan tahapan destination branding

menurut Morgan & Pritchard (2004:69) yaitu brand implementation dimana

pada fase ini pengelola melakukan kerjasama dan mengintegrasikan semua

Page 143: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

130

pihak yang terlibat dalam proses branding dan pemasaran serta pengelolaan

wisata Gunung Pinang yakni, bersama dengan masyarakat setempat yaitu

LMDH, kemudian bersama dengan investor, serta pemerintah yang masing-

masing memiliki hak dan kewajiban tertentu dalam proses pengelolaan,

pengembangan dan pembangunan dari proses destination branding wisata

Gunung Pinang ini. Namun pada pelaksanaannya, peneliti menemukan wisata

Gunung Pinang ini belum memiliki kerjasama ataupun integrasi dengan pihak

hotel dan travel agensi karena pengelola belum cukup percaya diri dengan

segala fasilitas yang ditawarkan dan tersedia di wisata ini, pengelola masih

ingin berfokus pada pengelolaan dan pembangunan wisata Gunung Pinang

terlebih dahulu.

Peneliti juga melihat pada tahapan Brand Implementation ini pengelola

melakukan inovasi pada wisatanya berupa kerjasama dengan pihak-pihak

tertentu yaitu yang pertama adalah LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan).

LMDH ini merupakan masyarakat setempat yang dilibatkan secara langsung

dalam pembangunan dan pemasaran wisata Gunung Pinang ini. Keterlibatan

masyarakat setempat ini bukan hanya semata-mata untuk menjalin hubungan

baik saja namun sebagai sarana untuk mensejahterakan ekonomi masyarakat

setempat. Yang kedua, pengelola juga bekerjasama dengan investor dalam

pembangunan destinasi wisata ini, dimana hal tersebut belum juga dilakukan

sebelumnya mengingat wisata ini merupakan konservasi alam. Kedua hal

Page 144: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

131

tersebut menunjukan adanya kesesuaian dengan teori difusi inovasi dimana

dalam setiap tahapan demi tahapan yang dilakukan ada sebuah inovasi baru

yang terjadi yang belum dilakukan sebelumnya dan dianggap baru pada

destinasi wisata ini.

4.4.5. Monitoring, evaluation and review

Tahap kelima dalam destination branding menurut Morgan & Pritchard

(2004:69) adalah monitoring, evaluation, and review. Dimana pada tahap ini

dilakukan usaha untuk memonitoring apakah ada penyimpangan, kekurangan

dan sebagainya. dengan cara memantau respon dari audience dan

menindaklanjuti jika terdapat respon yang perlu untuk ditanggapi.

Dalam hal ini pengelola yaitu Perhutani KPH Banten melakukan dan

mengimplementasikan tahapan memonitor, mengevaluasi dan mereview pada

wisata Gunung Pinang, pengelola memastikan apakah pada pelaksanaan

dilapangan terdapat kekurangan maupun kritik dan saran dari pengunjung.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menampung segala keluhan maupun kritik

dan saran dari pengunjung wisata Gunung Pinang. Seperti yang dijelaskan oleh

bapak Endang:

“biasanyasih kalo ada keluhan langsung ke staff yang jaga disini neng,

nanti staff disini lapor ke saya, setelah ditampung saya lapor ke atasan

neng pak djamin biar ditindaklanjuti.” (Lampiran . Wawancara

informan 2 . Endang Kosasih Kaur . Hal 19)

Page 145: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

132

Menurut penjelasan bapak Endang diatas menjelaskan bagaimana

pengelola memonitor segala keluhan, kritik dan saran, ditampung langsung

melalui staff yang berada dilapangan, selanjutnya segala keluhan mengenai

kekurangan tersebut dilaporkan kepada Staff Divisi Pelaksanaan Pengelola

Bidang Wisata dan Aset Gunung Pinang yakni bapak Djamin untuk

ditindaklanjuti dan dikaji secara mendalam dengan beberapa kebijakan.

Selain melalui laporan dari staff lapangan, pak Djamin menambahkan,

pengelola pun memonitor keluhan, kritik, dan saran melalui media sosial

facebook dan instagram. Berikut pemaparan dari bapak Djamin mengenai

bagaimana memonitor, evaluasi dan review wisata Gunung Pinang:

“di facebook dan instagram ada aja komentar atau pun masukan dari

pengunjung, nah nanti ditampung aja sebanyak-banyaknya setelah itu

kita kaji bersama. Kita review dan evaluasi Jadi kritik dan saran itu kan

sebenernya yang sangat kita butuhkan untuk pembangunan dan

pengelolaan yang lebih baik.” (Lampiran . Wawancara key informan .

Djamin . Hal 10)

Berdasarkan pernyataan bapak Djamin diatas, dijelaskan bahwa

pengelola memonitor segala kegiatan pemasaran dan pengelolaan melalui

media sosial yakni facebook dan instagram. Dimana pada media sosial

khususnya instagram peneliti menemukan terdapat banyak masukan serta

keluhan dari pengunjung wisata Gunung Pinang. Hal tersebut dapat dilihat dari

hasil observasi yang dilakukan peneliti sebagai berikut:

Page 146: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

133

Gambar 4.20

Tanggapan dan ulasan serta komentar positif dan negatif pengunjung pada media sosial

instagram

Page 147: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

134

(sumber: Explore Serang . 2018 . https://www.instagram.com/explore_serang/?hl=id . 8 Juli pukul

06:29)

Pengelola menyebutkan bahwa segala keluhan serta kritik saran

pengunjung pada media sosial tersebut akan ditanggapi langsung oleh

pengelola melalui kolom komentar yang tersedia, namun disini pengelola juga

mempertimbangkan keluhan serta masukan dan saran dari pengunjung dengan

cara meninjau kembali dengan melihat seberapa besar dan seberapa banyak

kekurangan yang dikeluhkan, mulai dari fasilitas hingga wahana.

Page 148: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

135

Misalnya saja pada kolom komentar facebook atau instagram terdapat

50 komentar yang 30 diantaranya merupakan komentar dan ulasan positif

pengunjung, baik dari segi fasilitas hingga wahana yang tersedia. Namun 20

dari 50 komentar tersebut mengungkapkan keluhan adanya ketidakpuasan dari

pengunjung mengenai fasilitas atau wahana. Secara langsung pengelola akan

menanggapi hal tersebut dengan melakukan dua tahap, seperti yang dijelaskan

oleh Bapak Djamin:

“dengan cara ya kita tampung terlebih dahulu, setelah itu kita kaji lebih

dalam, kalo ada kekurangan selama kita bisa perbaiki kita langsung

perbaiki atau kita langsung buatkan. Tapi selain di tampung juga kalo

ada pertanyaan-pertanyaan atau keluhan pasti kita langsung jawab

disitu. Tetapi kita seolah-olah bukan pengelolanya gitu, ya menyamar

lah di samarkan dan seolah-olah dijawabnya sama pengunjung lain itu

strateginya seperti itu. Terus dari kritik dan saran pengunjung di

facebook atau instagram misalnya ada 50 komentar kita kan bisa liat

juga dari situ lebih banyak yang puas atau yang tidak puas. Kalo 20

dari 50 yang menyatakan ga puas tapi 30 lainnya bilang puas ya berarti

masih fine fine aja. Tapi langsung kita sikapi juga, ga semerta-merta

kita diemin aja, kita jelaskan disitu. Berbeda kalo kejadiannya langsung

dilapangan, keluhan kritik atau sarannya bisa langsung ditangani, kan

disana ada staff juga yang jaga, ada pak endang disana yang

memonitoring lapangan. Ada 5 orang disana, ada 3 orang staff dan 2

orang yang bukan karyawan yang kita pekerjakan jadi petugas

kebersihan disamping LMDH itu.” (Lampiran . Wawancara key

informan . Djamin . Hal 11)

Yakni yang pertama, pengelola mencocokan segala keluhan dengan

keadaan dilapangan. Jika pada kenyataannya keadaan dilapangan masih baik-

baik saja, pengelola hanya akan memberi penjelasan kepada pengunjung

tersebut, tujuannya adalah agar terciptanya saling pengertian antara kedua belah

pihak yaitu pengelola dengan pengunjung.

Page 149: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

136

Kedua, jika pengelola menemukan adanya kecocokan antara keluhan

pengunjung mengenai kekurangan atau penyimpangan pada media sosial

dengan kenyataan yang terjadi dilapangan, secara otomatis pengelola akan

sigap untuk memperbaiki kekurangan tersebut dengan catatan, pengelola akan

terlebih dahulu melakukan kajian bersama mengenai hal tersebut.

Proses memonitor dilakukan oleh pengelola dengan selalu memantau

keadaan dilapangan, setiap harinya terdapat lima staff pengelola yang siap

melayani dan memantau segala kegiatan di wisata Gunung Pinang. Selain itu

proses monitoring dilakukan pada media social wisata Gunung Pinang dengan

melihat tanggapan, ulasan serta komentar dari pengunjung.

Selanjutnya proses review juga pengelola lakukan dengan cara

menampung setiap keluhan, kritik maupun saran dari pengunjung mengenai

fasilitas dan wahana yang tersedia di wisata Gunung Pinang. Selanjutnya segala

tanggapan positif dan negatif tersebut direview, apakah ada yang perlu

ditanggapi dan di perbaiki.

Terakhir, proses evaluasi dari wisata Gunung Pinang ini dilakukan

ketika ada perbaikan maupun ketika ada pembangunan mengenai fasilitas dan

wahana, evaluasi dilakukan terkait apakah sudah sesuai dengan tujuan

pengelola dan keinginan serta saran dari pengunjung. Karena pada dasarnya

proses memonitor, evaluasi dan review ini semestinya dilakukan disetiap

destinasi atau objek wisata, tidak hanya pada wisata Gunung Pinang saja.

Page 150: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

137

Mengingat proses ini sangat penting bagi pengelolaan dan pembangunan objek

wisata agar lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, peneliti melihat bahwa disini

pengelola mengimplementasikan proses dan tahapan destination branding

menurut Morgan & Pritchard (2004:69) yaitu Monitoring, evaluation and

review dan menunjukan pula kesesuaian dengan teori difusi inovasi, dalam hal

ini pengelola melakukan inovasi dengan memonitor, mereview dan

mengevaluasi melalui media social dalam upaya evaluasi terhadap wisatanya.

Dimana pada destinasi wisata lain dalam proses evaluasi masih konvensional

belum melalui media social.

Page 151: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

138

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisis mengenai destination branding

Gunung Pinang sebagai tujuan wisata di Kabupaten Serang, maka peneliti dapat

mengambil kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Kekuatan (strength) dari wisata Gunung Pinang yaitu berupa kondisi alam

yang baik, keindahan panorama dan suasana asri, selfie deck spot serta

lokasi yang strategis, Kelemahan (weakness) dari wisata Gunung Pinang

yaitu berkaitan dengan dana dan infrastuktur wisata, Peluang

(opportunities) dari wisata Gunung Pinang yaitu perubahan sosial di

masyarakat saat ini didukung oleh perkembangan teknologi serta lokasi

yang strategis, dan Ancaman (threats) dari wisata Gunung Pinang yaitu

adanya kemungkinan rusaknya ekosistem hutan dari Gunung Pinang.

2. Segmentasi dari wisata Gunung Pinang yaitu diperuntukan bagi semua

kalangan, Target pasar dari wisata Gunung Pinang yaitu wisatawan lokal,

nasional, dan mancanegara. Dan Positioning dari wisata Gunung Pinang

yaitu menempatkan posisi produk jasanya sebagai wisata alam yang

menawarkan keindahan panorama dan suasana asri di tengah kota.

3. Tahapan dan implementasi Destination Branding wisata Gunung Pinang:

Page 152: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

139

a. Market investigation, analysis and strategic recommendations dari

wisata Gunung Pinang yaitu melakukan identifikasi kebutuhan

pengunjung dengan melihat tren, minat dan kebutuhan masyarakat saat

ini, melakukan analisa peluang dipasar terutama pada faktor

perkembangan teknologi, Kemudian menciptakan produk yang sesuai

dengan permintaan dan kebutuhan, dan menentukan harga dari wisata

Gunung Pinang.

b. Brand identity development atau juga disebut dengan identitas dari

wisata Gunung Pinang ini yaitu memilki nama yakni Gunung Pinang,

kemudian wisata ini pun memiliki logo, namun wisata Gunung Pinang

belum memilki identitas berupa tagline.

c. Brand launch and introduction: communicating the vision atau cara

mengkomunikasikan, mempromosikan dan memasarkan produk

wisata Gunung Pinang yaitu menggunakan media cetak seperti Brosur,

Televisi dan media online, menggunakan website perhutani.co.id serta

media sosial facebook dengan Instagram. Memberikan potongan harga

atau diskon dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat setempat.

d. Brand Implementation dari wisata Gunung Pinang yaitu

mengintegrasikan semua pihak yang terlibat bersama dengan

masyarakat setempat yaitu LMDH, investor, serta pemerintah. Namun

pada pelaksanaannya, wisata Gunung Pinang ini belum memiliki

kerjasama ataupun integrasi dengan pihak hotel dan travel agensi.

Page 153: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

140

e. monitoring, evaluation, and review dari wisata Gunung Pinang yaitu

dilakukan melalui media sosial dan memantau keadaan dilapangan.

4. Teori Difusi Inovasi telah dilakukan dan menunjukan adanya kesesuaian

dengan konsep Destination Branding pada Destination Branding Gunung

Pinang Sebagai Tujuan Wisata di Kabupaten Serang mulai dari tahapan

Market investigation analysis and strategic recommendations, Brand

identity development, Brand launch and introduction: communicating the

vision, Brand Implementation, dan monitoring, evaluation, and review.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis

Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan

dalam keperluan keilmuan dalam bidang akademik. Dari hasil penelitian yang

dilakukan, peneliti menemukan kelemahan dalam hasil penelitian ini sehingga

peneliti menyarankan untuk dilakukannya penelitian dengan menggunakan

metode kuantitatif untuk mengetahui pengaruh konsep destination branding

yang dilakukan oleh pengelola terhadap kenaikan jumlah pengunjung wisata

Gunung Pinang.

Page 154: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

141

5.2.2 Saran Praktis

Berdasarkan hasil penelitian ini,peneliti ingin menyampaikan beberapa

hal berupa saran yang diharapkan dapat menjadi rekomendasi positif bagi

pengelola wisata Gunung Pinang yaitu sebagai berikut:

1. Dalam proses brand identity development yaitu pembentukan identitas dari

wisata Gunung Pinang, sebaiknya pengelola dapat melengkapi identitas

tersebut, khususnya pada tagline. Selain agar pengunjung bisa mengingat

dengan baik dan mudah mengenali wisata ini yang diwakilkan oleh tagline,

adanya kelengkapan identitas tagline ini juga bertujuan agar wisata Gunung

Pinang lebih siap lagi dalam menghadapi persaingan pariwisata di Banten

khususnya di Kabupaten Serang.

2. Dalam proses brand implementation, sebaiknya pengelola wisata Gunung

Pinang bisa lebih percaya diri lagi untuk melakukan kerjasama dan

keterkaitan khususnya dengan travel agensi, karena travel agensi akan

sangat membantu dalam pemasaran luar Provinsi Banten. selain itu agar

wisata Gunung Pinang juga lebih mudah untuk menjangkau pasar wisata

nasional maupun internasional.

3. Wisata Gunung Pinang diharapkan untuk tetap konsisten menggunakan

konsep yang saat ini digunakan sebagai ciri khas, dan lebih memberikan

inovasi-inovasi baru dalam setiap produk wisatanya yang lebih variatif dan

menarik.

Page 155: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

142

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D. A. 1991. Managing Brand Equity: Capitalizing on the value of a

brand name. New York: Free Press

A.J, Muljadi. 2009. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Ardianto, Elvinaro. 2010. Metoda Penelitian untuk public relations kuantitatif dan

Kualitatif . Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Basrowi & Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka

Cipta

Bungin, M. Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif . Jakarta: Kencana Prenada

Media Group

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek & Psikologi Konsumen: Implikasi pada Strategi

Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Keller, Kevin Lane. 1997. Strategic Brand Management, 4th ed., Upper Saddle

River, NJ: Pearson Prentice-Hall.

Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta :

Erlangga.

Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja

Rosdakarya Offset, Bandung

Morissan, M.A. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:

Prenada Media Group.

Morgan,. Nigel,. Annette, Pritchard. Dan Roger, Pride. 2004. Destination Branding

Creating The Unique Destination Proposition Second Edition. Elseiver:

Butterworth Heinemann.

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Pitana, I gede. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Ritchie, J. R. Brent. Robin J. B. Ritchie. 1998. The Branding of Tourism

Destination: The Past Achievement & Future Chalenges. A Basic Report

Prepared for Presentation to the 1998 Annual Congress of the

International Association of Scientific Experts in Tourism. Marrakech,

Morocco.

Page 156: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

143

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan promosi aspek tambahan komunikasi

pemasaran terpadu. Jakarta:

Simamora. (2005). Penerapan Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Vasyl Denys – Julio Mendes, 2014, “Consumption Values and Destination

Evaluation in Destination Decision Making”, Journal of Tourism and

Places, vol. 2, no. 1.

Yoeti, Oka. A. 1996. Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Sumber Lain

Indonesia Investment. 2016. Travel & Tourism Competitiveness Report. Diakses 27

Maret 2018 pukul 21.38. https://www.indonesia-

investments.com/id/bisnis/industri-sektor/pariwisata/item6051?

Konsep Pariwisata. 2017. Sapta Pesona Pariwisata Indonesia. Diakses 28 September

2018 pukul 15.15 http://konsep-pariwisata.blogspot.com/2009/04/sapta-

pesona.html

Page 157: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

LAMPIRAN

Page 158: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

1

HASIL WAWANCARA

Key Informan

Nama Informan: Djamin

Jabatan: Staff Divisi Pelaksanaan Pengelola Bidang Wisata dan Aset

Hari/Tanggal: 6 Juni 2018

Waktu: 14.00 WIB

Lokasi: Kantor Perhutani KPH Banten

1. Apa keunggulan yang dimiliki oleh wisata Gunung Pinang?

Jawab: keunggulan dari Gunung Pinang sendiri sih view dan suasana alam

yang asri nya, karena Gunung Pinang sendiri kan hutan ya namun kan

lokasinya ada di tengah kota, serang-cilegon kan panas banget tuh. terus

lokasi yang strategis serta akses menuju wisata Gunung Pinang ini juga

dekat dari jalan tol jadi mudah untuk pengunjung dari luar kota, jadi itu yang

menjadi daya tarik unggulan dari Gunung Pinang. Selain itu juga wahana

selfie deck juga masih menjadi keunggulan dari kami. Dan untuk

pengunjung yang suka olahraga sepeda gunung atau downhill juga masih

menjadi favorit atau keunggulan dari wisata ini. Namun yang menjadi

kekuatan atau keunggulan dari wisata gunung pinang saat ini ya selfie deck

dan view nya.

Page 159: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

2

2. Ada berapa wahana selfie deck yang tersedia di wisata Gunung

Pinang?

Jawab: kurang lebih ada 10 selfie deck spot untuk saat ini dan inyaAllah

akan terus bertambah kedepannya.

3. Apa kelemahan dari wisata Gunung Pinang?

Jawab: jalan sih ya infrastruktur dari gerbang sampe ke puncak masih jelek

banget. Sudah di aspal Cuma karena sudah lama ya dan belum ada perbaikan

lagi jadi skerang aspalnya udah pada hilang gitu jadi kerikil-kerikil dan

tanah, licin. Karena ya dana nya juga ga ada. Namun itu menjadi perhatian

serius bagi kita memang kita akan fokus ke penataan itu Sama lahan parkir

sih masih agak susah Cuma Alhamdulillah sekarang sudah dibuat lahan

parkir nya agak naik ke atas, luas untuk kendaraan roda empat dan roda dua.

4. Apakah peluang yang dimiliki oleh wisata Gunung Pinang? Seberapa

besar peluang itu?

Jawab: tentu saja besar, apalagi sekarang kan terbantu sama teknologi dan

media social. Sangat membantu sekali untuk peluang calon pengunjungnya.

Karena dari kita sendiri sih target pengunjungnya ga cuma dari pengunjung

Banten aja tapi juga pengunjung dari luar Banten. Bahkan alhamdulilahnya

pengunjung dari mancanegara juga ada, dari Korea, Tiongkok dan kemaren

itu ada yang dari India. Nah pengunjung dari luar banten maupun dari

banten ini tau dari mana? Ya tau dari media social.

5. Apakah ada ancaman dari wisata Gunung Pinang?

Jawab: tentu saja ada, kerusakan ekosistem hutan sama kebersihan sih,

soalnya kan semakin rame pengunjung semakin banyak juga sampah yang

berserakan. Belum lagi pengunjung yang iseng nyorat nyoret pohon atau

metik pohon sembarangan. Kan itu bisa ngerusak. Walaupun dikasih

teguran juga tetep aja gitu ada aja yang bandel mah. Kalo kompetitor mah

pasti tapi hal itu kami anggap sebagai sarana untuk perbaikan Gunung

Pinang kedepan nya dan cenderung lebih kepada transfer ilmu, artinya ya

kita belajar dari kompetitor tersebut agar wisata Gunung Pinang sendiri bisa

lebih unggul dan tetap menjadi favorit pengunjung.

Page 160: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

3

6. Apa deferensiasi dari wisata Gunung Pinang?

Jawab: alamnya, kita lebih kepada wisata alam hutan di tengah kota. Jadi

disamping bisa dinikmati keindahan alam nya kita bisa melihat view laut

dari puncak gunung pinang sambil selfie dan main wahana wahana yang

belum ada di wisata lainnya khusunya di banten misalnya sepeda gantung,

itu kan Cuma ada di gunung pinang aja. Jadi orang-orang kalo mau rekreasi

sambil selfie di tengah kota ya Cuma di gunung pinang murah meriah

hehehe yang kedua disitu ada semacam wisata pendidikan bagi anak sekolah

berupa pengenalan lingkungan. Disana kan bisa melakukan kegiatan

semacam camping ground, lalu ada outbond juga kan untuk mengasah

keterampilan dan keberanian anak disamping rekreasi ya.

7. Apakah pengelola bekerjasama dengan eksternal?

Jawab: ada, kita ada kerjasama dengan pihak eksternal khususnya dalam

pengembangan wahana ya, kalo ada investor yang ingin kerjasama ya kita

sangat terbuka untuk itu. Namun untuk akses jalan sih kita belum ada

kerjasama karena ya akses jalan itu dari perhutaninya sendiri. Terkecuali

dari emerintah yang memang ingin membantu untuk perbaikan jalan ya

Alhamdulillah.

8. Bagaimana upaya pengelola agar wisata gunung pinang semakin

berkembang dan bertahan dari persaingan pariwisata di banten?

Jawab: satu, selain dipenataan kita juga aktif dibidang pemasarannya dan

pnegenalan wisata Gunung Pinang itu sendiri. Misalkan kita bekerjasama

dengan sponsorship, kita cari itu. Namun saat ini kita belum mendapatkan

sponsor dengan perusahaan-perusahaan, tetapi kita masih terus berusaha

untuk menjajaki komunikasi dengan beberapa pihak sponsor

telekomunikasi, karena ini kan baru dijadikan sebagai wisata sekitar 2 tahun

ya jadi memang kedepannya kita ada langkah-langkah kita ambil untuk bisa

lebih maju.

9. bagaimana segmentasi dari wisata gunung pinang?

Page 161: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

4

Jawab: kalo segmentasi sih semua kalangan mulai dari anak kecil dibawah

5 tahun, anak sekolah hingga orang dewasa dan orangtua diatas 60 tahun

juga bisa. Wilayahnya ya di kabupaten serang, kota serang, kota cilegon tapi

ga menutup kemungkinan juga dari luar banten bahkan mancanegara. Terus

wisata gunung pinang ini ditujukan buat orang-orang yang pengen

menikmati suasana asri ditengah kota, plus buat orang-orang yang hobi

selfie dan hobi olahraga juga seperti downhill,outbond kan.

10. Siapa target sasaran dari wisata gunung pinang?

Jawab: target sasaran nya sih khusunya warga banten, luar banten dan turis

mancanegara. Kita sasaran nya kesana.

11. Apakah sudah sesuai dengan target yang disasar?

Jawab: Alhamdulillah sudah, karena pengunjung itu kalo kita perhatikan

rata-rata berusia 10 sampai 30 tahun. 50% nya sih anak muda, kalo orang

tua kan cenderung untuk refreshing ya, kalo anak kecil ya anak sekolah itu

untuk wisata pendidikan, kalo remaja nya sih untuk selfie biasanya.

12. Wisatawan berasal dari dalam atau luar banten?

Jawab: kebanyakan ya pasti dari dalam banten, seperti cilegon, serang,

pandeglang, tangerang. Tapi sekarang ini sudah banyak pengunjung dari

luar banten, seperti Jakarta, bandung, jogja bahkan mancanegara seperti

korea, tiongkok, india juga pernah mengunjungi wisata gunung pinang

beberapa kali.

13. Apakah ada usia minimal untuk mengunjungi wisata alam gunung

pinang?

Jawab: kita belum menentukan batasan usia, karena kan kalo orang tua bawa

bayi kan banyak juga, kan memang tujuan nya untuk refreshing. Tapi

mungkin kedepannya melihat dari kondisi dan situasi kemungkinan bisa jadi

kita menentukan batasan usia.

14. Apakah ada kebijakan khusus mengenai harga tiket masuk?

Jawab: untuk harga sih semua sama ya, karena setiap pembelian tiket masuk

itu di lindungi oleh asuransi, kalau kalau kan terjadi sesuatu yang tidak

diinginkan bisa terlindungi oleh asuransi. Jadi kalo ada pengunjung yang

Page 162: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

5

tidak membeli atau tidak mempunyai tiket secara otomatis tidak terlindungi

oleh asuransi dan bukan tanggung jawab pengelola selama pengunjung

masih didalam kawasan wisata gunung pinang.

15. Apakah dengan dibuatnya wisata alam gunung pinang sudah tepat

untuk menghadapi persaingan pariwisata di banten?

Jawab: kalo untuk bersaing sih sudah ya. Tapi kalo dibandingkan dengan

tanjung lesung dari segi pengunjung sih dilihat dari statistic tanjung lesung

sudah pasti unggul karena kan kelasnya beda ya. Kecuali kalo kita bicara

atau bandingkan dengan kelas yang sama, kita masih bisa didepan.

Contohnya ya kaya yang di pandeglang atau lebak kita masih di atas.saya

berani jamin sih wisata Gunung Pinang ini masih diatas.

16. Apakah kegiatan yang dilakukan digunung pinang sudah efektif?

Mulai dari pengelolaannya, kebersihannya dan lain-lainnya?

Jawab: sebetulnya sih kalo dibilang efektif ya sudah, tetapi yang namanya

kekurangan sih pasti ada dan itu selalu kita perbaiki dari hari ke hari.

Sekarang pun kita masih terus membangun fasilitas dan wahana baru disana.

17. Bagaimana awal mula gunung pinang menjadi wisata?

Jawab: awal mulanya tahun 1991 itu kan masih berupa gunung ya, hutan

gitu ada beberapa macam tanaman juga, nah kan dalam menciptakan suatu

objek wisata ada yang instan ya, kalo gunung pinang sendiri beda. Jadi

hanya memanfaatkan potensi alam dan situasi lingkungan, kebetulan

lokasinya sangat mudah di jangkau dan dekat dengan jalan raya dan view

nya juga bagus menghadap laut. Nah awalnya dari situ, jadi ga kaya objek

wisata yang instan yang langsung kita buat. Selanjutnya kita melihat tren

masa kini yang disukai oleh calon pengunjung. Lalu kita diskusikan apakah

hasilnya akan bagus atau tidak, ternyata setelah diperhatikan dari hari ke

hari ya bagus, sebenernya sudah dari tahun 1991 dibuka tapi sebagai

konservasi alam biasa aja, nah setelah liat tren masa kini dan mengikuti

perkembangan zaman akhirnya tahun 2016 mulai dikelola sebagai objek

wisata. Dulu kan belum ada tuh tren selfie ya, sudah ada namun belum

pernah terfikir untuk bikin objek wisata selfie gitu, karena dulu kan objek

Page 163: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

6

wisata hanya memang untuk refreshing dan main-main aja. Dulu juga saat

masih jadi konservasi alam biasa mah pengunjung bebas mau naik ke atas

tanpa bayar. Dulu ada event downhill, tapi itu jauh sebelum jadi objek

wisata. Malahan dulu saya kepikirannya belum sampe kaya sekarang ini,

dulu kan yang diunggulkan itu air soft gun, sepeda gunung, offroad. Jadi

kita fokusnya kesana terus dulu mah lebih ke olahraga petualangan, nah kan

sekarang mah udah mulai ditinggalkan karena ya minat pengunjungnya

berubah dan lebih focus ke penataan yang baru sesuai dengan minat

pengunjung, kalo kita melulu di konsep yang dulu berat gitu, karena kan

tidak semua masyarakat suka dengan hal-hal atau olahraga petualangan

kaya gitu. Tapi ga menutup kemungkinan juga kalo kedepannya nanti ada

event seperti itu kita masih bisa.

18. Apa tujuan dibuatnya wisata alam gunung pinang?

Jawab: pertama, pada dasarnya adalah sebagai usaha perhutani itu sendiri,

karena kan perhutani kan BUMN ya jadi otomatis harus mencari

penghasilan sendiri dengan segala potensi yang ada . ya jadi memang untuk

meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masayarakat sekitar. Perhutani

kan selain mengelola wisata juga mengelola hasil hutan. Namun sekarang

kan melhat antusias masyarakat akan wisata juga membuat kami sebagai

pengelola semangat untuk mengembangkan potensi alam yang kita punya

yaitu gunung pinang sebagai objek wisata, yang hasil dari wisata inikan

bakal balik lagi gitu muter untuk menggaji karyawannya juga. Yang kedua

yaitu untuk sarana wisata edukasi bagi anak-anak sekolah, kan seperti yang

saya bilang tadi, selain untuk rekreasi ada unsur pendidikan juga yang

ditawarkan disini seperti pengenalan lingkungan terutama faunanya.

19. Bagaimana ketersediaan modal untuk pengembangan wisata alam

gunung pinang?

Jawab: kalo modal sih kita belum cukup ya, karena besar sekali masih

banyak yang harus kita keluarkan untuk pengelolaannya. Namun sumber

Page 164: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

7

dana yang didapat sih dari Perhutani pusat. Berawal dari pusat nanti turun

ke dipre di bandung baru nanti bisa turun ke kita, setelah itu nanti kita yang

mengelola di sesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Misalnya

butuh ini, kita ajukan. Butuh itu, kita ajukan nanti kalo dari pusat di acc kita

segera laksanakan kalo memang belum ya kita keep dulu.

20. Apa saja wahana yang tersedia?

Jawab: sudah banyak ya Alhamdulillah, sudah ada 10 wahana selfie deck,

lalu ada wahana outbond seperti flying fox, downhill track, camping ground,

lalu ada yang paling baru yang masih kita kembangkan yaitu wahana sepeda

gantung.

21. Apakah fasilitas penunjang lainnya sudah tersedia?

Jawab: fasilitas penunjang Alhamdulillah kami sudah menyediakan

musholla, gazebo, toilet umum, lahan parkir untuk kendaraan roda dua dan

roda empat, lahan kios untuk pedagang agar keliatan rapih gitu neng soalnya

kemaren-kemaren masih acak-acakan jd kami buatkan lahan kios seperti

kantin, terus yang paling baru ini kami buat aula di atas. Nah aula ini bisa

difungsikan untuk acara-acara seperti family gathering, acara kantor, rapat,

ulang tahun, acara sekolah juga bisa. Untuk fasilitas penunjang lainnya ada

asuransi bagi pengunjung, papan selamat datang, papan penunjuk jalan,

papan informasi seputar sejarah gunung pinang, papan himbauan dan papan

peringatan untuk pengunjung. Jadi insyaAllah lengkap semuanya

22. Apakah pengelola memiliki pilihan paket wisata?

Jawab: kalo paket wisata kami belum ada masih perindividu aja, tapi kami

sedang menyusun program itu. Karena lebih mudah juga kan ya kalo di

bagi-bagi gitu ada yang untuk paket anak sekolah, paket keluarga dll, kita

masih menyusun. Tapi untuk pake prewedding kita sudah ada tarif

khususnya, Cuma kita belum menyediakan peralatannya, kita Cuma

menyediakan tempat aja dan fasilitas yang tersedia disini.

23. Berapa harga yang harus dibayar wisatawan untuk berkunjung ke

wisata alam gunung pinang?

Page 165: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

8

Jawab: kalo harga sih kita udah tergolong murah meriah ya neng kendaraan

roda 2 dan roda 4 masing-masing 5000/unit, terus 10.000/orang harga tiket

masuknya, untuk selfie 5000/orang tapi kta beri waktu 15 menit karena ya

menghindari antrian pengunjung yang mau foto juga kan, untuk wahana

yang lainnya seperti flying fox, air soft gun dan sepeda gantung

20000/orang.

24. Apakah harga tersebut sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia?

Jawab: sudah sesuai neng, karena kan pengunjung sudah bisa menikmati

semua fasilitas yang tersedia disana dan selain itu karena setiap pembelian

tiket masuk secara otomatis dilindungi oleh asuransi. Asuransinya ini

berupa perlindungan sebagai tanggungjawab dari pengelola jika terjadi hal

yang tidak diinginkan selama pengunjung masih berada di lokasi kawasan

wisata Gunung Pinang. Jadi bagi yang ga ada tiket tidak ada jaminan

asuransi.

25. Apa visi dan misi wisata gunung pinang?

Jawab: kalo visi misi kita belum ada, ya namanya juga baru menggeliat jadi

ya belum kepikiran. Tapi insyaAllah setelah ada yang menanyakan seperti

ini tahun depan sudah ada.

26. Apakah ada cerita dibalik nama gunung pinang?

Jawab: kalo cerita rakyat atau legenda mah ada ga jauh beda sama malin

kundang neng, jadi konon ceritanya di daerah pesisir teluk banten ada janda

miskin punya anak laki-laki namanya dampu awang, nah si dampu awang

ini merantau dan menikah dengan gadis saudagar kaya dan diangkat jadi

nahkoda, nah suatu hari si dampu awang ini berlayar ke banten dan bertemu

ibunya tapi ga mengakui ibunya, akhirnya dampu awang ini lanjut berlayar

lalu kapalnya dihantam badai angin dan terlempar jatuh tertelungkup, nah

bentuknya ini konon mirip pinang dibelah dua terus menjelma menjadi

gunung pinang. Tapi itukan Cuma cerita rakyat ya, kalo sejarahnya mah

jaman belanda lah kira-kira. Ada sejarahnya di atas neng sok atuh nanti

dicari aja ya disana kita udah pasang info sejarahnya.

27. Apakah wisata gunung pinang sudah memiliki logo/lambang resmi?

Page 166: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

9

Jawab: logo Alhamdulillah kita sudah punya, bukan logo perhutani ya tapi

logo wisata Gunung Pinang nya sendiri.yang buat pun saya sendiri.

Logonya dibuat sesuai sama keadaan disana aja gitu, bentuk gunung terus

pohon sama kaya ada bentuk deck supaya simbolisasi keadaan disana lah

pokonya. logonya ga susah, supaya gampang diingetnya hehehe

28. Apakah wisata gunung pinang sudah memiliki tagline?

Jawab: tagline kita belum punya khusus secara resmi ya neng sejauh ini sih

kita baru punya logo aja, karena kita kan naungannya satu dengan perhutani

pusat, selain itu juga kita lagi memfokuskan ke pembangunan di lapangan

sih. Tapi seperti yang sudah saya bilang tadi, insyaAllah kita akan

melengkapi hal-hal yang belum ada di wisata gunung pinang ini.

29. Dalam pemasaran wisata gunung pinang, pengelola telah bekerja sama

dengan pihak mana saja?

Jawab: kita kerjasama dengan dengan beberapa pihak LMDH, investor dan

pemerintah. Yaitu investor green pinang dan investor taman langit. Kalo

pemerintah ya sekedar legalitas dari wisata ini kan ya perizinan lah

istilahnya. Kalo investor itu menyewa atau mengelola tempat yang sudah

kami sediakan dan di tentukan oleh perhutani, nanti dari hasil pengelolaan

inilah kita berbagi. Kalo LMDH kita full pengelolaan nya bersama, jadi kita

juga memberdayakan masyarakat setempat untuk membangun dan

mengelola wisata ini, tujuannya apa? Ya untuk meningkatkan ekonomi dan

kesejahteraan masayarakat setempat juga.

30. Apa kebijakan pemerintah mengenai wisata alam gunung pinang?

Jawab: kebijakan sih belum ada ya, karena kan wisata ini mah BUMN

dibawah naungan perhutani.

31. Bagaimana peran pemerintah dalam pengembangan wisata alam

gunung pinang?

Jawab: dinas pariwisata provinsi sangat mendukung sebetulnya mah,

dengan memberikan saran dan memberikan legalitas dan perizinan itu aja

sih. Dan yang menjadi mitra kita hanya Dinas Pariwisata Provinsi aja, kalo

Page 167: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

10

promosi dari dinas nya sih langsung melalui instagram bu KADIS nya

hehehe

32. Sejak kapan pemerintah terlibat dalam pengembangan wisata alam

gunung pinang?

Jawab: sejak tahun 2017 itu pemerintah baru ikut.

33. Apakah ada kerjasama dengan travel agency?

Jawab: belum ada kerjasama kalo kesitu

34. Apakah ada kerja sama dengan hotel atau penginapan setempat?

Jawab: belum, karena kan pengunjung jarang sekali yang menginap,

pengunjung luar kota juga kalo kesini ya pulang pergi gitu. Selain itu karena

kitanya juga belum maksimal pembangunan disananya, kalo memang

semuanya sudah maksimal kan kita juga percaya diri semisal mau kerja

sama dengan travel dan hotel.

35. Bagaimana cara pengelola dalam mengetahui adanya kritik dan saran

mengenai wisata alam gunung pinang?

Jawab: di facebook dan instagram ada aja komentar atau pun masukan dari

pengunjung, nah nanti ditampung aja sebanyak-banyaknya setelah itu kita

kaji bersama. Kita review dan evaluasi Jadi kritik dan saran itu kan

sebenernya yang sangat kita butuhkan untuk pembangunan dan pengelolaan

yang lebih baik.

36. Bagaimana pengelola memberikan penanggulangan atas respon kritik

negatif dan positif dari konsumen ?

Jawab: dengan cara ya kita tampung terlebih dahulu, setelah itu kita kaji

lebih dalam, kalo ada kekurangan selama kita bisa perbaiki kita langsung

perbaiki atau kita langsung buatkan. Tapi selain di tampung juga kalo ada

pertanyaan-pertanyaan atau keluhan pasti kita langsung jawab disitu. Tetapi

kita seolah-olah bukan pengelolanya gitu, ya menyamar lah di samarkan dan

seolah-olah dijawabnya sama pengunjung lain itu strateginya seperti itu.

Terus dari kritik dan saran pengunjung di facebook atau instagram misalnya

ada 50 komentar kita kan bisa liat juga dari situ lebih banyak yang puas atau

yang tidak puas. Kalo 20 dari 50 yang menyatakan ga puas tapi 30 lainnya

Page 168: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

11

bilang puas ya berarti masih fine fine aja. Tapi langsung kita sikapi juga, ga

semerta-merta kita diemin aja, kita jelaskan disitu. Berbeda kalo

kejadiannya langsung dilapangan, keluhan kritik atau sarannya bisa

langsung ditangani, kan disana ada staff juga yang jaga, ada pak endang

disana yang memonitoring lapangan. Ada 5 orang disana, ada 3 orang staff

dan 2 orang yang bukan karyawan yang kita pekerjakan jadi petugas

kebersihan disamping LMDH itu.

Page 169: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

12

Informan I

Nama Informan: Afi Marzuki

Jabatan: Supervisor Wisata, Aset dan Pemasaran Komunikasi Perusahaan

Hari/Tanggal: 6 Juni 2018

Waktu: 15.00 WIB

Lokasi: Kantor Perhutani KPH Banten

1. Media iklan apa yang digunakan dalam mengiklankan wisata Gunung

Pinang?

Jawab: kita pake media massa online, itu udah lama banget malah. Jadi kita

kerjasama juga dengan radar banten, fajar banten, dan banten post buat

ngiklan dan promosiin wisata gunung pinang ini apalagi pas awal-awal

dibuka kita bener-bener promosiin dari media online selain media social.

Terus kita juga pake media televisi juga seperti satubanten tv dan sultan tv,

antara tv Alhamdulillah hampir semua tv local pernah. Kalo media cetaknya

kita pake brosur, dimana isinya ya seputar informasi mengenai gunung

pinang, harga tiket masuknya berapa dan tersedia wahana apa saja nah

brosur itu kita bagiin nya ke pengunjung yang datang aja apalagi kalo ada

event diatas pasti kita bagikan brosur. Cuma kelemahannya brosur ini mahal

neng tapi efeknya ga begitu besar, jadi ga efektif aja gitu. Biaya buatnya

Page 170: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

13

mahal tapi ga ngaruh sama pengunjung yang datang bertambah atau

tidaknya.

2. Apa tujuan dari periklanan wisata gunung pinang?

Jawab: tujuan nya ya agar dikenal banyak orang, agar masyarakat banten

dan luar banten khususnya bisa mengetahui kalo di banten terutama di

gunung pinang sekarang sudah menjadi objek wisata. Selain dekat juga kan

murah meriah gitu terjangkau.

3. Bentuk pemasaan langsung apa yang digunakan?

Jawab: pemasaran langsungnya kita pake media social seperti facebook dan

instagram, kebetulan perhutani sudah punya media social resmi jadi semua

wisata kita iklanin dan promosiin disitu, sejauh ini sih kita belum punya

facebok dan instagram gunung pinang sendiri, kita masih pake satu akun

pusat saja. Tapi kita Alhamdulillah sudah kerja sama dengan akun instagram

explore serang. Jadi akun explore serang juga ikut ngiklanin dan promosiin

wisata gunung pinang. Kenapa kita kerja sama dengan akun itu ya karena

otomatis pengunjung banten atau luar banten kalo mencari tujuan wisata

yang ada di banten pasti mampir ke akun itu jd bisa lebih mudah gitu sarana

informasi tentang wisata gunung pinangnya.

4. Apakah wisata gunung pinang menggunakan website sebagai media

pemasaran langsung?

Jawab: kalo website khusus wisata gunung pinang kita ga ada, kita cuma

make satu website yang dari pusat yaitu website perhutani. Yaitu

perhutani.co.id disitu ada informasi mengenai wisata gunung pinang.

5. Hambatan apa yang dihadapi dalam beriklan dan mempromosikan

wisata gunung pinang?

Jawab: kalo hambatan sih Alhamdulillah ga ada ya, lancar-lancar aja.

Terkecuali waktu belum menjadi wisata, itu susah banget. Tapi sejak jadi

objek wisata mah lancar-lancar aja.

6. Menurut anda lebih efektif media periklanan atau pemasaran langsung

dalam memperkenalkan dan mempromosikan wisata gunung pinang?

Page 171: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

14

Jawab: menurut saya semuanya juga efektif, media online efektif karena

sekarang kan udah gampang ya kita buka smartphone juga udah banyak tuh

berita-berita, jaman sekarang mah orang juga udah jarang yang nonton tv

apalagi media cetak. tapi yang paling efektif dan paling cepat itu di facebook

dan instagram, karena kebanyakan pengunjung mengetahui wisata gunung

pinang dari instagram, kan seperti yang saya bilang tadi, selain kita promo

dan iklan di instagram perhutani sendiri kita juga kerja sama dengan explore

serang, dan explore serang ini amat sangat membantu kita.

7. Bentuk promosi seperti apa yang dilakukan agar calon wisatawan

tertarik?

Jawab: sebetulnya kalo promo sih kita lebih ke diskon ya, setiap pengunjung

yang berjumlah 100orang atau lebih kita kasih diskon 20% tapi kalo promo

seperti doorprize atau promo lainnya sih kita belum lakukan ya masih

seperti biasa aja. Tapi kalo kedepannya pengunjung ada penurunan ya kita

bakal adakan promo menarik seperti misalnya 3x mengunjungi gunung

pinang bisa dapat gratis 1x saat kedatangan selanjutnya gitu kan ya.

8. Bagaimana pengelola gunung pinang dalam menjalin hubungan baik

kepada masyarakat?

Jawab: dengan cara kerja sama dengan LMDH (lembaga masyarakat desa

hutan), disitukan kita ada sharing sama anggotanya. Nah anggotanya

LMDH ini adalah masyarakat setempat. Jadi pada intinya ya wisata gunung

pinang ini punya legalitas dari masyarakat setempat juga punya kesepakatan

yang saling menguntungkan. Jadi ga ada kesalahpahaman antara warga

sekitar dengan pengelola.

Page 172: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

15

Informan 2

Nama Informan: Endang Kosasih Kaur

Jabatan: Staff Lapangan TU BKPH Wisata Gunung Pinang Serang

Hari/Tanggal: 1 Juli 2018

Waktu: 13.30 WIB

Lokasi: Wisata Gunung Pinang

1. Apa saja wahana baru yang tersedia?

Jawab: wahana yang paling baru disini ada sepeda gantung, baru buka 2 hari

kemaren. Namun wahana ini masih dalam tahap uji coba, nanti rencana nya

mau diadakan ceremonial peresmian wahana baru. Nanti juga mau

ngundang ibu bupati. Tapi wahana ini dipastikan dan dijamin safety untuk

para pengunjung. Sepeda gantung ini dibuat oleh BUMDES, artinya dia

memanfaatkan uang Negara untuk dijadikan usaha disini bekerja sama

dengan Perhutani. Yang kedua ada juga spot selfie baru agak naik ke atas

sedikit.

2. Darimana pengelola mendapat ide untuk membangun wahana atau

spot selfie baru?

Jawab: nah kalo ide sih kita dapet referensi dari youtube neng dan dari yang

sudah ada sebenernya neng, istilahnya mah mengadaptasi dari wisata alam

seperti di bandung atau jogja, jadi pengunjung atau masyarakat banten ga

perlu jauh-jauh untuk menikmati suasana seperti di bandung atau jogja

karena di banten juga ada khususnya di wisata Gunung Pinang ini neng.

Lalu kita diskusikan kira-kira bisa ga di pasang di sini, setelah diskusi baru

Page 173: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

16

deh kita panggil ahlinya yang bisa rakit segala macem, karena kita juga

mengutamakan safety ya neng terutama wahana baru nih sepeda gantung.

3. Apakah pengunjung meningkat setelah ada wahana baru?

Jawab: sejauh ini belum terlihat yang neng karena kan baru dibuka 2 hari,

dan belum dipublikasikan juga sama kepala desa dan pasukan BUMDES

nya, nanti kan di publikasikan lewat facebook dan lain-lain, terus belum ada

undangan ke sekolah-sekolah juga sebagai perwakilan peresmiannya.

Maksudnya adalah biar tau lah kalo di gunung pinang ini ada wahana baru.

4. Apa saja fasilitas penunjang yang tersedia di wisata Gunung Pinang?

Jawab: Alhamdulillah sih kita sudah ada toilet umumya neng,kita juga lagi

nambah lagi itu toiletnya 2 pintu lagi, terus musholla juga ada, gazebo,

papan informasi sejarah gunung pinang juga sudah ada, kan itu juga untuk

edukasi juga ya neng, papan himbauan juga kami sudah pasang banyak

sepanjang jalan dari gerbang sampe ke atas neng. Supaya pengunjung bisa

lebih hati-hati.

5. Selain wahana, apa saja fasilitas baru yang tersedia?

Jawab: nah saat ini kita udah nyediain lahan parkir untuk kendaraan roda

dua dan empat yang lebih rapih, terus kita nambah gazebo juga, lalu ada

lahan kios untuk warga setempat yang ingin berjualan disini, biar ga acak-

acakan gitu neng. Kita sediakan biar keliatan rapih kaya kantin. Tapi kios-

kios ini kita sewakan. Udah ada 18 kios yang tersedia. Selain kios kita juga

sekarang sudah ada aula neng bisa digunain untuk acara, family gathering,

pertemuan dll. Kita juga udah nyediain paket nya neng untuk aula nya itu,

ada macem-macem mulai dari 1 juta sampe 2 juta neng. Harga nya beda

sesuai sama fasilitasnya juga.

6. Hal yang paling diunggulkan yang menjadi favorit pengunjung untuk

datang ke Gunung Pinang?

Jawab: suasana alam nya sih neng yang kita unggulkan, kebetulan kami kan

ada di tengah kota, cilegon-serang kan panas banget tuh neng, nah Gunung

Pinang ini adalah satu-satunya gunung yang berada di tengah kota. Artinya

pengunjung itu ga jauh-jauh kalo mau cari suasana yang adem dan asri di

Page 174: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

17

tengah kota itu neng. Selain itu juga spot selfie juga menjadi unggulan neng,

banyak banget pengunjung yang datang untuk foto-foto disini. Murah

meriah juga neng.

7. Apa hambatan dan kendala yang dihadapi?

Jawab: kelemahan nya sih jalan ya neng, jalan dari gerbang ke atas itu jelek,

aspal nya ga mulus. Jadi kadang kejadian tuh pengunjung yang jatoh karena

jalannya licin dan ga mulus. Karena dana nya pun ga ada ya neng jadi susah

juga.

8. Upaya apa yang dilakukan dalam menghadapi hambatan dan kendala?

Jawab: kita sih sudah sering mengusulkan ya ke direksi melalui KPH

Banten, selain itu juga kita mengusulkan dan mengajukan untuk

pembangunan jalan ke Dinas Pariwisata Provinsi neng.

9. Darimana saja pengunjung yang datang?

Jawab: ga cuma dari cilegon serang banten doang neng, dari luar kota juga

banyak. Dari bandung, lampung, Jakarta, tangerang, bekasi. Malahan waktu

itu ada juga orang korea, tiongkok sama orang india yang kesini.

10. Bagaimana pengunjung bisa mengetahui adanya wisata gunung

pinang?

Jawab: dari social media sih neng, dari facebook, instagram, berita online.

Youtube.

11. berapa rata-rata usia pengunjung yang datang?

Jawab: remaja neng banyaknya, anak SMP, SMA, Kuliah juga banyak. Tapi

orang dewasa juga banyak. sekeluarga tuh biasanya. Pada nyari suasana

adem nya neng selain mau selfie. Waktu lebaran itu pengunjung nyampe

1000orang neng yang datang seharinya.

12. Apakah pengelola mempunyai program khusus untuk anak sekolah?

Jawab: ya mungkin kedepan nya insyaAllah neng cuma saat ini kita sedang

mengarahkan ke arah sana baik administrasinya karena kan itu menyangkut

uang Negara itu.

13. Apakah pengelola bekerjasama dengan travel agensi?

Page 175: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

18

Jawab: belum sih neng. Karena memang pengunjung pada datang kesini ya

taunya dari media social, google dan youtube.

14. Apakah pengelola bekerjasama dengan investor?

Jawab: kalo investor kita ada kerjasama neng, Alhamdulillah sih udah ada

3 investor yaitu Bumdes, Ibu Fanny, dan orang pandeglang neng bapak lupa

namina hehehe.

15. Bagaimana cara investor bisa bekerjasama dengan pengelola?

Jawab: kan kami membuka seluas-luasnya kepada masyarakat siapa yang

punya modal bisa bekerja sama dengan perhutani, karena perhutani sendiri

ditugaskannya untuk mencari peluang-peluang usaha mulai dari hasil hutan,

wisata dan lain sebagainya dengan syarat tidak merusak hutannya. Dengan

cara ya sharing aja neng 40:60 misalnya

16. Bagaimana pengelola menampung kritikan dan keluhan pengunjung?

Jawab: biasanyasih kalo ada keluhan langsung ke staff yang jaga disini

neng, nanti staff disini lapor ke saya, setelah ditampung saya lapor ke atasan

neng biar ditindaklanjuti.

17. Apa permasalahan dan keluhan yang sering pengunjung keluhkan?

Jawab: Jalan aja sih neng.

18. Darimana dana yang didapat untuk membangun sarana dan

prasarana?

Jawab: kalo dana sih kita dapat dari perhutani pusat neng, kami mah selaku

orang lapangan tau beres aja. Terkecuali kalo yang masalah jalan itu yang

kita ajukan ke provinsi, kalo emang dikasih ya berarti dari situ juga.

19. Apa dukungan yang diberikan oleh pemerintah untuk wisata Gunung

Pinang?

Jawab: sejauh ini sih perizinan ya neng, nah dari perizininan itu kan harus

dilegalkan. Jadi kami itu didukung oleh pemerintah yaitu Dinas Pariwisata.

Kan kalo illegal dan masyarakat ga setuju mah ditutup neng, artinya kan

pemerintah dan masyarakat juga sudah menyetujui makanya adanya LMDH

Page 176: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

19

(Lembaga Masyarakat Desa Hutan) yang tanggung jawabnya juga persis

dengan kita. Dan LMDH ini adalah masyarakat setempat itu sendiri neng,

kalo kita ga kerjasama ya kita juga ga di dukung dengan tokoh masyarakat,

sekolah, pesantren, RT RW, DKM. Karang Taruna yang termasuk di

LMDH itu neng.

20. Selain dengan pemerintah, investor dan LMDH, dengan siapa lagi

pengelola bekerja sama?

Jawab: untuk kemanannya kita juga bekerja sama dengan POLDA,

POLRES.

Page 177: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

20

Informan Pendukung

Nama Informan: Ryan

Jabatan: Pengunjung wisata Gunung Pinang

Hari/Tanggal: 1 Juli 2018

Waktu: 16.00 WIB

Lokasi: Wisata Gunung Pinang

1. Punten dengan mas siapa?

Jawab: Ryan

2. Mas dari mana?

3. Jawab: serdang GSI

4. Mas kemari dengan siapa?

Jawab: sendiri mbak cuma mau nyantai aja

5. apa yang membuat mas tertarik untuk datang ke wisata gunung

pinang?

Jawab: selfie decknya bagus langsung ke arah pemandangan laut jawa sama

kota, saya sudah beberapa kali kesini untuk foto di selfie decknya selain

untuk santai hehe

6. kenapa lebih memilih wisata gunung pinang selain wisata lain di

banten?

Page 178: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

21

Jawab: wisata yang murmer tapi udah bisa refreshing sama dapet

pemandangan dan suasana asri ademnya gitu mbak. Plus nya sih bisa foto

foto. Sekarang susah banget ya dapetin suasana kaya begini di cilegon

serang yang puanas banget minta ampun. Jadi ya saya kalo lagi pengen

refresh pikiran sejenak karena kerjaan ya kepikiran nya langsung kesini aja

deket kota dibanding sama tempat-tempat wisata lain di banten.

7. mas tau wisata gunung pinang ini darimana?

Jawab: dari instagram mbak. @explore_serang. Karena saya follow akun

itu, dan sering banget akun itu ngeposting foto-foto bagus di gunung pinang

jd saya tertarik.

8. Gimana menurut mas mengenai harga tiket masuk dan harga yang

ditetapkan untuk wahana lainnya?

Jawab: menurut saya sih lumayan murah ya mbak dibanding saya mesti ke

bandung atau jogja dulu hehe Cuma ya tegantung ke masing-masing orang

sih kalo emang doyan selfie mah gapapa kali, Cuma kalo saya yang ga

begitu suka dan sesekali doing mah agak mahal ya kalo 5000 per 15 menit,

flying fox sih 20000 masih masuk akal. Sepeda gantung juga ya not bad lah.

9. Menurut mas ryan kurangnya dari wisata gunung pinang ini apa sih

mas?

Jawab: jalan mbak aduh licin bahaya, apalagi pas turun licin banget.

10. Kira-kira mas ryan akan kembali ke wisata Gunung Pinang ini?

Jawab: sepertinya sih lumayan untuk menghilangkan penat, ngadem sambil

ngopi hehe

Page 179: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

22

HASIL STUDI DOKUMEN DAN OBSERVASI WISATA GUNUNG

PINANG

1. Informan

Wawancara dengan key informan yaitu bapak Djamin selaku Staff Divisi

Pelaksanaan Pengelola Bidang Wisata dan Aset Perhutani KPH Banten

Wawancara dengan informan I yaitu bapak Afi Marzuki selaku Supervisor

Wisata, Aset dan Pemasaran Komunikasi Perusahaan

Page 180: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

23

Wawancara dengan informan II yaitu bapak Endang Kosasih Kaur selaku

Staff Lapangan TU BKPH Wisata Gunung Pinang Serang

Wawancara dengan informan pendukung yaitu Ryan selaku wisatawan

Gunung Pinang

Page 181: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

24

2. Panorama alam dan beberapa wahana selfie yang menjadi daya tarik

wisata Gunung Pinang

Panorama yang ditawarkan dari atas puncak Gunung Pinang yang menghadap ke

arah laut

Page 182: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

25

Selfi deck berbentuk Love dengan keindahan panorama dari puncak Gunung

Pinang

Page 183: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

26

Selfie Spot rumah hobbit

Page 184: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

27

Wahana pemacu adrenalin seperti sepeda gantung dan downhill

Page 185: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

28

3. Infrastruktur jalan dan berbagai fasilitas di wisata Gunung Pinang

Kondisi jalan dari gerbang masuk hingga puncak Gunung Pinang

Page 186: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

29

Fasilitas gazebo dan toilet umum bagi wisatawan Gunung Pinang yang tidak

dipungut biaya.

Page 187: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

30

Fasilitas mushola dan aula bagi wisatawan Gunung Pinang.

Page 188: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

31

Lahan kios untuk pedagang sekaligus kantin bagi wisatawan Gunung Pinang

Lahan parkir yang luas untuk wisatawan Gunung Pinang yang berkendara

menggunakan kendaraan roda empat ataupun roda dua.

Page 189: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

32

Papan himbauan dan peringatan yang tersebar diseluruh kawasan wisata

Gunung Pinang.

Page 190: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

33

4. Media pemasaran dan periklanan wisata Gunung Pinang melalui brosur

Page 191: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

34

5. Media pemasaran dan periklanan wisata Gunung Pinang melalui website

Perhutani.co.id

6. Media pemasaran dan periklanan wisata Gunung Pinang melalui media

online Kabar Banten dan Radar Banten

Page 192: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

35

7. Media pemasaran dan periklanan wisata Gunung Pinang melalui media

televisi yaitu Sultan TV, Antara TV dan Satu Banten TV

Page 193: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

36

8. Media pemasaran dan periklanan wisata Gunung Pinang melalui Instagram

dan Facebook

Page 194: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

37

9. Hubungan masyarakat serta kerjasama dan keterkaitan dengan masyarakat,

investor dan pemerintah

Page 195: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

38

Staff Perhutani KPH Banten bersama dengan masyarakat yang membentuk

organisasi yaitu LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan).

Staff Perhutani KPH Banten bersama dengan investor Gunung Pinang yaitu

ibu Fany yang mengelola Green Pinang.

Staff Perhutani KPH Banten bersama dengan pemerintah yaitu Dinas

Pariwisata Banten yang ikut mendukung pengelolaan dan melegalkan wisata

Gunung Pinang.

Page 196: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

39

Page 197: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

40

Page 198: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

41

Page 199: KONSENTRASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU ...repository.fisip-untirta.ac.id/1208/1/SKRIPSI - SUCIATI FARHANAS... · Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

BIODATA PENULIS

NAMA : SUCIATI FARHANAS

TTL : CILEGON, 16 AGUSTUS 1996

AGAMA : ISLAM

ALAMAT : LINK. KETILENG TIMUR BLOK SAEN RT 03 RW 01 NO 80

CILEGON – BANTEN.

NO HP : (+62) 812 1280 2553

EMAIL : [email protected]

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

2002 - 2008 SDN KETILENG 1

2008 - 2011 SMPN 5 CILEGON

2011 - 2014 SMAN 1 CILEGON

2014 – 2018 UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

PENGALAMAN ORGANISASI

Anggota Lab Multimedia & Fotografi FISIP UNTIRTA