Skripsi Suciati Rahayu Widyastuti

download Skripsi Suciati Rahayu Widyastuti

of 333

Transcript of Skripsi Suciati Rahayu Widyastuti

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANGMENGGUNAKAN STRATEGI PENGORGANISASIANPEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI ELABORASIDAN BERDASARKAN URUTAN BUKU TEKSPADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA(Studi Eksperimen di Kelas VIII SMPN 9 Cirebon)SkripsiDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan Islam (S.PdI) pada Jurusan Pendidikan MatematikaInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati CirebonDisusun oleh:SUCIATI RAHAYU WIDYASTUTINIM: 07450792KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SYEKH NURJATI CIREBON2011ABSTRAKSuciati Rahayu Widyastuti : Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antara yangMenggunakanStrategi PengorganisasianPembelajaranBerdasarkanTeoriElaborasi dan Berdasarkan Urutan Buku Teks Pada PembelajaranMatematika (Studi Eksperimen di Kelas VIII SMPN 9 Cirebon)Keberhasilan pembelajaran matematika tidak luput dari persiapan pesertadidik dan juga persiapan gurunya. Sebelum pelaksanaan proses pembelajaaran dikelas, seorang guru terlebih dahulu harus mengorganisasi isi pembelajaranyangakan disampaikan. Salah satu cara mengorganisasi isi pembelajaran yang inovatifyaitustrategi pengorganisasianpembelajaranberdasarkanteori elaborasi, untukitupenulisinginmeneliti perbandingantentanghasil belajar matematikasiswayang menggunakan strategi pengorganisasian pembelajaran berdasarkan teorielaborasi dengan berdasarkan urutan buku teks.Terdapattigatujuanyangingindicapaidarihasilpenelitianini. Berikutmerupakan tujuan penelitiannya yaitu, untuk memgetahui data tentang hasilbelajar siswa pada bidang studi matematika yang menggunakan strategipengorganisasian pembelajaran berdasarkan teori elaborasi, untuk mengetahuidata tentang hasil belajar siswa pada bidang studi matematika yang menggunakanstrategi pengorganisasian pembelajaran berdasarkan urutan buku teks, untukmengetahui ada tidaknyaperbedaan antara hasil belajar siswa pada bidang studimatematika yang menggunakan strategi pengorganisasian pembelajaranberdasarkan teori elaborasi dan berdasarkan urutan buku teks.Menyadari pentingnya strategi pengorganisasian pembelajaran pada prosespembelajaran matematika, maka perlu dilakukan suatu inovasi pada kegiatanmengorganisasi isi pembelajaran matematika, agar siswa dapat lebih mudahmenerima dan memahami materi. Hal paling mendasar dalam melakukan inovasitersebut terletakpada bagaimana gurudapat dengantepat mengorganisasi isipembelajaran matematika sesuai dengan kebutuhan tujuan pembelajaran danaspek-aspek kurikulum.Populasi dalampenelitianini adalahseluruhsiswakelasVIII SMPN9Cirebon Tahun Ajaran 2010/2011, sampelnya dipilih dengan menggunakan teknikcluster randomsampling yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2,didapat kelasVIIIGsebagai kelaseksperimen1denganjumlah37siswadandidapat kelas VIII A sebagai kelas eksperimen 2 dengan jumlah 37 siswa. Metodepenelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, sedangkan teknikpengumpulan datanya melalui tes pada pokok bahasan Prisma dan Limas Tegak.Setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa hasil rata-rata post teskelompok eksperimen 1 sebesar 68,51 dan kelompok eksperimen 2 sebesar 62,02kedua kelompok mencapai kriteria ketuntasan mimimal (KKM) yang telahditetapkan yaitu sebesar 60. Pada uji hipotesis diketahui nilai sig.(2-tailed) 0,042< 0,05 dan thitung (2,114) > ttabel (2,028) maka Ho ditolak, sehingga ada perbedaanantara hasil belajar siswa pada bidang studi matematika antara kelas eksperimen 1dan kelas eksperimen 2.RIWAYAT HIDUPSUCIATIRAHAYUWIDYASTUTI, lahirdi Cirebon pada tanggal 29 Agustus 1988,anakke-3dari 3bersaudaradari Bpk. IndraKusuma, S.Pddan Ibu Darmaningsih, S.Pd.Tempat tinggal di Jl. Paduraksa No. 10ART.01 / RW.03, Kota Cirebon.A. Latar Belakang Pendidikan1. SD Negeri Kebon Pelok Tahun 20012. SMP Negeri Tahun 20043. SMA Negeri Tahun 20074. Sejak tahun 2007 melanjutkan kuliah di STAIN Cirebon dan tahun 2010sudah berubah status menjadi menjadi Institut Agama IslamNegeri(IAIN) Syekh Nurjati Cirebon, Fakultas Tarbiyah Jurusan TadrisMatematika.B. Pengalaman Organisasi1. PRAMUKA SD Negeri Kebon Pelok2. PMR SD Negeri Kebon Pelok3. PRAMUKA SMP Negeri 6 Cirebon4. OSIS SMP Negeri 6 Cirebon5. PADUAN SUARA Negeri 6 Cirebon6. BASKET SMP Negeri 6 Cirebon7. PRAMUKA Negeri 3 Cirebon8. DKM SMA Negeri 3 Cirebon9. KIR SMA Negeri 3 CirebonPERSEMBAHANDengan tidak mengurangi rasa syukur kehadiratALLAH SWT, zatyangmaha abstrak yang kupercayai dan yakini sebagai zat yang menguasai danmelindungi setiap jalanku, karya kecil ini kupersembahkan untuk:Papah, Mamah, Aa Uman dan Aa Dian, yang selama ini telah banyakmemberikan doa dan motivasi setiap langkah yang ku tempuh.SemuadosenjurusanPendidikanMatematikaInstitut AgamaIslamNegeriSyekh Nurjati Cirebon.Sahabat-sahabatThe Gank(Icha,Ade,Oom,danIra)saudara seperjuanganyang selalu bersama ketika susah dan senang dalam perkuliahan.Rekan-rekan Matematika D IAIN Syek Nurjati Cirebon angkatan 2007/2011,khususnya untuk Aid, Andi, Fajar, Mumu, Hildan, Adi, Ichal, dan Amah.Mahasiswa dan rekan-rekan IAIN Syek Nurjati Cirebon angkatan 2007/2011.MOTTOKetika kamu tidak bisa dan butaJangan sedikitpun merasa maluKetika kamu dihina dan direndahkanJangan sedikitpun merasa gentarKetika kamu tidak diakui dan dipinggirkanJangan sedikitpun merasa kecewaBangkit dan percaya bahwa kamu bisaFrom Zero To HeroBukan untuk menyombongkan diriTapi sekedar ingin mengukuhkan bahwa kamu ada diantara merekayang merendahkan dan memandang remehIngatkan kepada merekaHidup tidak menghadiahkan barang sesuatupunkepada manusia tanpa bekerja kerasBy : Suciati Rahayu WidyastutiiKATA PENGANTARSegala puji bagi AllahSWT, atas limpahanRahmat danKarunia-Nyapenulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini yang berjudul PerbandinganHasilBelajarSiswaPadaBidangStudiMatematikaAntarayangMenggunakanStrategi Pengorganisasian Pembelajaran Berdasarkan Teori Elaborasi danBerdasarkanUrutanBukuTeksPadaPokokBahasanPrismadanLimasTegak(Studi Eksperimen di Kelas VIII SMPN 9 Cirebon).Penyusunan Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalammenyelesaikanprogramStrata-I pada Jurusan PendidikanMatematika InstitutAgama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.Dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini tidak luput dari bimbingan danbanyaknya masukan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan banyak terimakasih kepada:1. Bapak Prof. Dr. MaksumMukhtar, M. Ag, Rektor IAINSyekh NurjatiCirebon.2. Bapak Dr. Saefudin Zuhri, M. Ag, Ketua Fakultas Tarbiyah.3. Bapak Toheri, S. Si, M. Pd, Ketua Jurusan Matematika.4. Bapak Toheri, S. Si, M. Pd, Pembimbing I.5. Ibu Dra. Etty Ratnawati, M. Pd, Pembimbing II.6. Bapak Djodjo Sutardjo, SE. MM, Kepala SMP Negeri 9 Kota Cirebon.7. Ibu Dra. Meliana dan Bapak Hotli Sianturi, S.Pd, Guru mata pelajaranmatematika SMPNegeri 9 Kota Cirebon.ii8. Staff Tata Usaha SMPNegeri 9 Kota Cirebon.9. Semua dosen yang telah mentransfer ilmunya kepada penulis.10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi iniyangtidakdapat penulis sebut satupersatu, mudah-mudahanAllahSWTmembalas semua kebaikannya.Penulis menyadari tidakada sesuatuyang sempurna kecuali Allah SWT,sehinggadalamskripsiinipenulissadarkarenamasihbanyakkekuranganyangterselipbaikdari segi isi maupunteknikpenyusunanpenulisannya. Untukitudengan penuh lapang dada penulis harapkan kritik dan saran yang bersifatmembangun.Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaatbagi perkembangan dan kemajuan akademik IAINSyekh Nurjati Cirebon,khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.Cirebon, Juli 2011PenulisiiiDAFTAR ISIHalamanABSTRAKKATA PENGANTAR .......................................................................... iDAFTAR ISI ......................................................................................... iiiDAFTAR TABEL ................................................................................. vDAFTAR GAMBAR ............................................................................ viiiDARTAR LAMPIRAN ....................................................................... ixBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ........................................... 1B. Perumusan Masalah .................................................. 6C. Tujuan Penelitian ..................................................... 9D. Kegunaan Penelitian ................................................ 10E. Kerangka Pemikiran ................................................. 10F. Hipotesis .................................................................. 14G. Sistematika Penulisan .............................................. 14BAB II LANDASAN TEORIA. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran ................. 15B. Strategi Pengorganisasian PembelajaranBerdasarkan Teori Elaborasi ................................... 22C. Strategi Pengorganisasian PembelajaranBerdasarkan Urutan Buku Teks ............................... 36ivHalamanD. Hasil Belajar Siswa Pada Bidang StudiMatematika .............................................................. 40BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian .................................. 48B. Populasi dan Sampel ................................................. 49C. Metode dan Desain Penelitian ................................. 50D. Pelaksanaan Penelitian ............................................ 51E. Instrumen Penelitian ................................................ 53F. Teknik Pengumpulan Data ...................................... 66G. Prosedur Pengolahan Data ....................................... 66BAB IV HASIL PENELITIANA. Deskripsi Data .......................................................... 72B. Analisis Data ............................................................ 87C. Pembahasan .............................................................. 93BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan .............................................................. 95B. Saran ........................................................................ 96DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 97LAMPIRANvDAFTAR TABELHalamanTabel 3.1 : Jadwal Waktu Penelitian ................................................... 48Tabel 3.2 : Jumlah Siswa Kelas VIII SMPN 9 CirebonTahun Ajaran 2010-2011 .................................................... 49Tabel 3.3 : Perhitungan Validitas Soal Item-itemCorrelastion Matrix.......................................................... 55Tabel 3.4 : Rangkuman Perhitungan Validitas Soal ............................. 56Tabel 3.5 : Perhitungan Validitas Soal Revisi Item-itemCorrelastion Matrix ............................................................ 57Tabel 3.6 : Rangkuman Perhitungan ValiditasSoal Uji Coba Revisi .......................................................... 58Tabel 3.7 : Rekapitulasi Perhitungan Tingkat KesukaranHasil Uji Coba .................................................................... 61Tabel 3.8 : Rekapitulasi Perhitungan Tingkat KesukaranHasil Uji Coba Revisi ......................................................... 62Tabel 3.9 : Rekapitulasi Perhitungan Daya PembedaHasil Uji Coba ................................................................... 64Tabel 3.10 : Rekapitulasi Perhitungan Daya PembedaHasil Uji Coba Revisi ......................................................... 65Tabel 4.1 : Interpretasi Nilai Post Test ................................................ 72viHalamanTabel 4.2 : Data Hasil Post Test Kelas Eksperimen 1 ......................... 73Tabel 4.3 : Deskripsi Statistik Nilai Post Test Kelas Eksperimen 1 .....74Tabel 4.5 : Frekuensi Statistik Nilai Post Test Kelas Eksperimen 1 ... 75Tabel 4.6 : Interpretasi Indikator Pertama Kelas Eksperimen 1 ........... 76Tabel 4.7 : Interpretasi Indikator Dua Kelas Eksperimen 1 ................. 77Tabel 4.8 : Interpretasi Indikator Tiga Kelas Eksperimen 1 ................ 77Tabel 4.9 : Interpretasi Indikator Empat Kelas Eksperimen 1 ..............78Tabel 4.10 : Interpretasi Indikator Lima Kelas Eksperimen 1 ............... 78Tabel 4.11 : Interpretasi Indikator Enam Kelas Eksperimen 1 .............. 78Tabel 4.12 : Interpretasi Indikator Tujuh Kelas Eksperimen 1 .............. 79Tabel 4.13 : Interpretasi Indikator Delapan Kelas Eksperimen 1 ........... 79Tabel 4.14 : Data Hasil Post Test Kelas Eksperimen 2 .......................... 80Tabel 4.15 : Deskripsi Statistik Nilai Post Test Kelas Eksperimen 2 .....82Tabel 4.16 : Frekuensi Statistik Nilai Post test Kelas Eksperimen 2 .... 82Tabel 4.17 : Interpretasi Indikator Pertama Kelas Eksperimen 2 ........... 84Tabel 4.18 : Interpretasi Indikator Dua Kelas Eksperimen 2 ................ 84Tabel 4.19 : Interpretasi Indikator Tiga Kelas Eksperimen 2 ............... 85Tabel 4.20 : Interpretasi Indikator Empat Kelas Eksperimen 2 ............ 85Tabel 4.21 : Interpretasi Indikator Lima Kelas Eksperimen 2 .............. 85Tabel 4.22 : Interpretasi Indikator Enam Kelas Eksperimen 2 .............. 86Tabel 4.23 : Interpretasi Indikator Tujuh Kelas Eksperimen 2 ............. 86Tabel 4.24 : Interpretasi Indikator Delapan Kelas Eksperimen 2 ......... 87viiHalamanTabel 4.25 : Normalitas Nilai Post Test ................................................ 88Tabel 4.26 : Homogenitas Nilai Post Test .......................................... 90Tabel 4.27 : Hasil Uji Hipotesis .......................................................... 92Tabel 4.28 : Paired Sample T Test ...................................................... 92viiiDAFTAR GAMBARHalamanGambar 4.1 : Grafik Frekuensi Nilai Post TestKelas Eksperimen 1 ................................................ 76Gambar 4.2 : Grafik Frekuensi Post Test Kelas Eksperimen 2 ... 83Gambar 4.3 : Gambar Grafik Normal Nilai Post TestEksperimen 1 ......................................................... 88Gambar 4.4 : Gambar Grafik Normal Post TestEksperimen 2 ........................................................ 89ixDAFTAR LAMPIRANHalamanLampiran ALampiran 1 : Silabus .............................................................................. 100Lampiran 2 : RPP Kelas Eksperimen 1 ................................................ 108Lampiran 3 : RPP Kelas Eksperimen 2 ................................................ 160Lampiran 4 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ......................................... 187Lampiran 5 : Soal Tes ............................................................................ 189Lampiran 6 : Jawaban Soal Tes ............................................................. 194Lampiran BLampiran 7 : Tabel B.1 Nilai Hasil Uji Coba ........................................ 195Lampiran 8 : Tabel Perhitungan Validitas Soal Uji Coba ..................... 197Lampiran 9 : Tabel B.2 Tingkat Kesukaran ........................................ 198Lampiran 10 : Tabel Rekapitulasi Perhitungan Tingkat KesukaranHasil Uji Coba .................................................................. 200Lampiran 11 : Tabel B.3 Nilai Hasil Uji Coba Setelah Diurutkan ......... 201Lampiran 12 : Tabel Daya Pembeda Hasil Uji Coba .............................. 203Lampiran 13 : Tabel Rekapitulasi Perhitungan Daya PembedaHasil Uji Coba ................................................................. 205Lampiran 14 : Tabel B.R.1 Nilai Hasil Uji Coba (Revisi) ..................... 206xHalamanLampiran 15 : Tabel Perhitungan Validitas Soal Uji Coba (Revisi) ...... 208Lampiran 16 : Tabel B.R.2 Tingkat Kesukaran (Revisi) ......................... 209Lampiran 17 : Tabel Rekapitulasi Perhitungan Tingkat KesukaranHasil Uji Coba (Revisi) ................................................... 210Lampiran 18 : Tabel B.R.3 Nilai Hasil Uji Coba (Revisi)Setelah Diurutkan ........................................................... 211Lampiran 19 : Tabel Daya Pembeda Hasil Uji Coba (Revisi) ................ 213Lampiran 20 : Tabel Rekapitulasi Perhitungan Daya PembedaHasil Uji Coba (Revisi) .................................................. 215Lampiran CLampiran 21 : Output SPSS ................................................................... 216Lampiran DLampiran 22 : Tabel D.1 Nilai-Nilai r Product Moment ........................ 241Lampiran 23 : Tabel D.2 Nilai Kritis Distribusi t ................................... 242Lampiran ESurat Persetujuan Tempat PenelitianSurat Keterangan Sudah PenelitianPengantar PenelitianSurat Keterangan Bimbingan Skripsi1BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahMatematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak danterorganisasi secara sistematik. (A. Saepul Hamdani. dkk, 2008:1).Matematikapulaidentikdengansimbol-simbol, rumus-rumus, danberbagaimacamnotasi. Melihat banyaknyasimbol, rumus dannotasi tersebut yangdapat menyebabkan peserta didik merasa tidak bersemangat, enggan, bahkantakut menghadapi pelajaran matematika.Bertahun-tahun telah diupayakan agar matematika dapat dikuasaidengan baik oleh para ahli pendidikan dan ahli pendidikan matematika.Namun, hasilnya masih menunjukan bahwa tidak banyak siswa yangmenyukai matematika dari setiap kelasnya. Meskipun kadang-kadang menjadisuatukebanggaanbagigurumatematikakarenapelajaranyangdipegangnyabergengsi sehingga menyebabkan tidak banyak siswa yang dapat lulus daripelajaran ini. (Turmudi. 2008:1). Keberhasilan pembelajaran matematika tidakluput dari persiapan peserta didik dan juga persiapan gurunya, dan dari pesertadidikyangsudahmempunyai minat untukbelajarmatematikaakanmerasasenang dan penuh perhatian dalam mengikuti pelajaran matematika.Seperti yang dikemukakan oleh Clark (Sudjana, 2000:39) bahwahasil belajar siswa di sekolah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan30%dipengaruhi olehlingkungan. Pengaruhintelegensi memangpunyaandil cukupbesar padahasil belajar siswa, namungurujanganmelupakan112faktor lingkungan juga memiliki pengaruh pada hasil belajar siswa. Salah satulingkungan yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolahadalahkualitaspengajaran. Kualitaspengajaranialahtinggirendahnyaatauefektiftidaknyaprosesbelajar-mengajardalammencapaitujuanpengajaran.Varibel yang mempengaruhi kualitas pengajaran adalah variabel guru. (NanaSudjana, 2000:40-43)Guru sebagai suatu profesi, membutuhkan sejumlah kompetensi yangharusdimilikinya. SesuaidenganPPRINo.19Tahun2005tentangStandarNasional PendidikanBabVIStandarPendidikandanTenagaKependidikanPasal 28 ayat 3, kompetensi yang harus dimikiki guru sebagai pendidik yaitumeliputi kompetensi pedagogik, kompetensi pribadi, kompetensi professionaldankompetensi kemasyarakatanperangurusebagai pengelolaharus dapatmelaksanakan pengelolaan pembelajaran, ada dua macam kegiatan yang harusdilakukan guru yaitu mengelola sumber belajar dan melaksanakan peransebagai sumberbelajaritusendiri. Padaintinyakegiatantersebut menuntutguru berperan untuk mengorganisasikan berbagai sumber belajar untukmewujudkan tujuan belajar. (Wina Sanjaya, 2005:149-150).Dalammengorganisasikanberbagai sumber belajar dapat dilakukandengan strategi pengorganisasian pembelajaran. Syaiful Bahri Djamarah(2002: 5) mengatakan, secaraumumstrategi mempunyai pengertiansuatugaris-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha untuk mencapai sasaranyang telah ditentukan. Pengorganisasian didefinisikan sebagai proseskegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-3sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalahstruktur organisasi. (http://id.shvoong.com; diunduh tanggal 6 September2010, jam 14.11). Pembelajaran itu adalah segala upaya yang dilakukan olehguru (pendidik) agar terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, didalam pembelajaran, ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkanmetodeuntukmencapai hasil pembelajaranyangdiinginkan. Pembelajaranlebih menekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan dan berkaitan denganbagaimanacaramengorganisasikanmateri pelajaran, menyampaikanmateripelajaran, dan mengelola pembelajaran. (M. Sobry Sutikno, 2008: 33-34).Strategi pengorganisasian pembelajaran secara keseluruhandidefinisikan sebagai berikut: Strategi pengorganisasian pembelajaran adalahcara untuk membuat urutan (sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta,konsep, prosedur, dan prinsip yang berkaitan, suatu isi pembelajaran.Sequencing terkait dengan cara pembuatan urutan penyajian isi suatu bidangstudi, dansynthesizingterkait dengancarauntukmenunjukankepadasiswahubungan/keterkaitan antara fakta, konsep, dan prosedur atau prinsip suatu isipembelajaran. (Made Wena, 2009: 7-8).Alasan strategi pengorganisasian pembelajaran yang merupakanbagian dari strategi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswasesuai pendapat Made Wena (2009:3) bahwa:Penggunaan strategi pembelajaran sangat perlu karena untukmempermudah proses pembelajaran sehingga mencapai hasil yangoptimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akanterarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapaisecaraoptimal, dengankatalainpembelajarantidakdapat berlangsung4secaraefektif danefisien. Strategi pembelajaransangat berguna, baikbagi guru maupun siswa.Hasil penelitian Made Wena, dkk (2009:31). tentang pengaruhstrategipengorganisasianpembelajaranterhadaphasilbelajarmenyimpulkanbahwa: kelompok mahasiswa yang diajar dengan sistem modul yangdirancangdengan teori elaborasi memiliki hasil belajar yanglebih tinggidibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang diajar dengan sistem modulyang tidak dirancangdengan teori elaborasi. Strategi atau teori elaborasidikategorikan sebagai strategi pengorganisasian pembelajaran tingkat makro.Berdasarkan studi pendahuluan penulis di SMPN 9 Cirebon, sebagianbesar guru-gurunya menggunakanmateri bukupelajaranmatematika padapokokbahasanPrisma danLimasyang telahdisediakanolehsekolah. Hasilpengamatan saya materi buku tersebut disusun menggunakan strategipengorganisasian pembelajaran tingkat makro dengan urutan buku teks.Ternyata hasil belajar siswanya mendapatkan rata-rata 61,04, sedangkan nilaiKKMyang harus dipenuhi adalah 60. Pengakuan dari guru-guru belummelakukaninovasi terhadapStrategi PengorganisasianPembelajarantingkatmakropadamateriPrismadanLimasTegak, agarsiswadapatlebihmudahmempelajari materi. Sehingga perlu diadakan eksperimen dalamStrategiPengorganisasian Pembelajaran berdasarkan teori elaborasi untuk tingkatmakro, agar dapat mengoptimalkanhasil belajar siswa. Menyusunstrategipengorganisasian pembelajaran termasuk pada kompetensi guru sebelummelaksanakan proses pengajaran. Dengan membuat strategi pengorganisasianpembelajaran berdasarkan teori elaborasi, guru diharapkan sukses dalam5proses pembelajaranyangpadaakhirnyadapat meningkatkanhasil belajarsiswa secara efektif dan efisien, sesuai kebutuhan tujuan pembelajaran.Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mengadakanpenelitianuntukmengetahui apakahterdapat perbedaanantarahasil belajarsiswa pada bidang studi matematika yang menggunakan strategipengorganisasian pembelajaran berdasarkan teori elaborasi dalampembelajarannyadenganhasil belajar siswapadabidangstudi matematikayang menggunakan strategi pengorganisasian pembelajaran berdasarkanurutan buku teks dalam pembelajarannya, dan demikian penulismengangkatnya dalam judul yaitu:Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antara yang Menggunakan StrategiPengorganisasian Pembelajaran Berdasarkan Teori Elaborasi dan BerdasarkanUrutanBukuTeks Pada PembelajaranMatemaatika (Studi EksperimendiKelas VIII SMPN 9 Cirebon).6B. Perumusan MasalahDalam merumuskan masalah skripsi ini, penulis membagi kedalam tiga bagianyaitu:1. Identifikasi Masalaha. Wilayah penelitianWilayah penelitian dalamskripsi ini adalah Pengelolaan Kelas, subwilayah penelitiannya adalah pengorganisasian pembelajaran yangefektif dan efisien.b. Pendekatan PenelitianPenelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitianlapangantentangperbandinganhasil belajar siswapadabidangstudimatematika yangpembelajarannyaantara yangmenggunakanstrategipengorganisasian pembelajaran berdasarkan teori elaborasi danberdasarkan urutan buku teks di kelas VIII SMPN 9 Cirebon pada pokokbahasan prisma dan limas tegak.c. Jenis MasalahJenis masalahdalamskripsi ini adalahkomparasi, karenamembahasseberapabesarperbedaanantarahasil belajarsiswapadabidangstudimatematika antara yang menggunakan strategi pengorganisasianpembelajaranberdasarkanteori elaborasi danberdasarkanurutanbukuteks.72. Pembatasan masalahPembatasan masalah bertujuan untuk menyederhanakan danmemfokuskanruanglingkuppermasalahandengantidakmengurangi nilaikeilmiahannya, maka penelitian ini hanya dibatasi pada ruang lingkupPerbandingan Hasil Belajar Siswa Antara yang Menggunakan StrategiPengorganisasian Pembelajaran Berdasarkan Teori Elaborasi danBerdasarkan Urutan Buku Teks Pada Pembelajaran Matemaatika (StudiEksperimendi Kelas VIII SMPN9Cirebon). Dari permasalahandi atasdapat diidentifikasikan dan menghindari kesalahpahaman, penelitian inipenulis batasi hal-hal berikut:a. Strategi pengorganisasian pembelajaran berdasarkan teori elaborasidalampenelitianini adalahstrategi pengorganisasianisi pembelajarantingkat makro, yaitu strategi untuk menata urutan keseluruhan isi bidangstudi (lebih satu ide) yang melibatkan lebih dari satu konsep, prosedur,atau prinsip berdasarkan teori elaborasi yang mendeskripsikan cara-carapengorganisasianisi pembelajarandenganmengikuti urutanumumkerinci. Pada penelitian ini strategi pengorganisasian pembelajaranberdasarkanteori elaborasi, disusunolehpeneliti. Sedangkanstrategipengorganisasian pembelajaran berdasarkan urutan buku teks adalahupayamemilihdanmenataurutanisi sehinggadihasilkancocokbukuteksyangselarasdanserasidengantingkatkemampuanprosesmentalatau kognitif para pemakainya atau siswa yang menggunakannya, pada8penelitian ini buku teks yang dimaksud adalah buku teks yang menjadipegangan guru dan siswa SMPN 9 Cirebon kelas VIII .b. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa padaranah kognitif dalam bentuk post test (tes akhir) di bidang Matematikapadapokokbahasanprismadanlimas tegak, di kelas VIII SMPN9Cirebon yang dilihat dari hasil tes yang dibuat oleh peneliti sendiri.c. PenelitianinidilaksanakandikelasVIII pada semesterII tahunajaran2010/2011diSMPN9Cirebonpadapokokbahasanprismadanlimastegak.3. Pertanyaan PenelitianPermasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah tentangperbedaan hasil belajar siswa pada bidang studi matematika yangpembelajarannya antara yang menggunakan strategi pengorganisasianpembelajaran berdasarkan teori elaborasi dan berdasarkan urutan buku teskdi kelas VIII SMPN 9 Cirebon pada pokok bahasan prisma dan limas tegak.Dengan demikian yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah:a. Bagaimanahasil belajar siswapadabidangstudi matematikadi kelasVIII SMPN9Cirebon yangpembelajarannya menggunakanstrategipengorganisasian pembelajaran berdasarkan teori elaborasi?b. Bagaimanahasil belajar siswapadabidangstudi matematikadi kelasVIII SMPN9Cirebon yangpembelajarannya menggunakanstrategipengorganisasian pembelajaran berdasarkan urutan buku teks?9c. Apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa pada bidang studimatematika di kelas VIII SMPN9 Cirebon yang pembelajarannyamenggunakan strategi pengorganisasian pembelajaran berdasarkan teorielaborasi dan berdasarkan urutan buku teks?C. Tujuan PenelitianTujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian yang dilakukanberorientasi dari perumusan diatas adalah sebagai berikut:1. Untuk mengetahui data tentang hasil belajar siswa pada bidang studimatematika di kelas VIII SMPN 9 Cirebon yang pembelajarannyamenggunakan strategi pengorganisasian pembelajaran berdasarkan teorielaborasi.2. Untuk mengetahui data tentang hasil belajar siswa pada bidang studimatematika di kelas VIII SMPN 9 Cirebon yang pembelajarannyamenggunakanstrategi pengorganisasianpembelajaranberdasarkanurutanbuku teks.3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara hasil belajar siswa padabidang studi matematika di kelas VIII SMPN 9 Cirebon yangpembelajarannya menggunakan strategi pengorganisasian pembelajaranberdasarkan teori elaborasi dan berdasarkan urutan buku teks.10D. Kegunaan PenelitianHasil penelitianini diharapkanakanmemberi manfaat antara lainsebagai berikut:1. Bagi guru atau tenaga pengajarDiperoleh strategi pengorganisasian pembelajaran yang efektif dan efisiendalampembelajaran matematika dan sebagai masukan dalamusahameningkatkan hasil belajar siswa.2. Bagi siswaDalampembelajaran dengan menggunakan strategi pengorgansiasianpembelajaranyang tepatdiharapkandapat mengoptimalkan hasil belajarsiswa dan membuat mereka merasa lebih mudah dalammemahamipembelajaran terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar dantakut pada matematika pada pokok bahasan prisma dan limas tegak.3. Bagi penelitiDiperoleh pemecahan masalah dalampenelitian ini, sehingga akandiperolehsuatucaramenstrategikanpengorganisasi pembelajaranyangefektif dan efisien dalam pembelajaran matematika.E. Kerangka PemikiranMade Wena (2009:5) Strategi pembelajaranadalahcara-cara yangberbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berbeda di bawah kondisiyang berbeda (Reigeluth dan Degeng). Variabel strategi pembelajarandiklasifikasikan menjadi tiga,yaitu strategi pengorganisasian (organizational11strategy), strategi penyampaian(deliverystrategy), danstrategi pengelolaan(management strategy). Strategi pengorganisasianpembelajarandanstrategipengelolaanpembelajarantidakbanyakdikaji dalampenelitianpendidikan.Para peneliti lebih tertarik meneliti tentang strategi penyampaianpembelajaran. Penulis telah mengemukakan pada latar belakang akan menelititentang strategi pengorganisasian pembelajaran, ini dikarenakan olehkeengganan guru untuk membuat strategi pengorganisasian pembelajaransecara makro. Para guru menggunakan buku-buku yang disusun menggunakanstrategi pengorganisasianpembelajaranberdasarkanurutanbukuteks yangsudah tersedia di sekolah untuk mengurutkan isi pembelajaran. Namunterkadang buku-buku tersebut belum tentu sesuai dengan hierarki belajar.Strategi atau teori elaborasi dikategorikan sebagai strategipengorganisasian isi pembelajaran tingkat makro. Teori elaborasimendeskripsikan cara-cara pengorganisasian isi pembelajaran denganmengikuti urutan umum ke rinci.(Made Wena, 2009:25). Strategipengorganisaian pembelajaran berdasarkan urutan buku teks merupakanpengorganisasian yang mengacu pada upaya memilih dan menata urutanisi.(Hamzah.B.Uno, 2009:148)Kelebihandari strategi pengorganisasianpembelajaranberdasarkanteori elaborasi memiliki kelebihan, yaitu: penggunaanteori elaborasi telahterbukti dapat memudahkan permahaman siswa terhadap materi yangdiajarkan, dapat meningkatkanmotivasi belajar siswa, danteori elaborasimemiliki cara-cara yang sistematis dalam mengurutkan isi pembelajaran dari12mudah ke sulit, dari sederhana ke kompleks.(Made Wena, 2009:24).Sedangkan kelebihan dari strategi pengorganisaian pembelajaran berdasarkanurutan buku teks, yaitu mengoptimalkan kegiatan belajar dalamrangkamencapai hasil belajar yang optimal, keberadaannya disesuaikan dengankemampuan pemrosesan informasi yang dilakukan siswa, dan turut membantuproses belajar siswa. (Hamzah.B.Uno, 2009:147-148).Kelebihan pertama dari strategi pengorganisasian pembelajaranberdasarkanteorielaborasi diatasmempermudahpemahamansiswaterhadapmateri yang didapat, sedangkan yang berdasarkan urutan buku teks hanya turutmembantuprosesbelajarsiswatanpaadastrategi yangdapatmempermudahpemahaman terhadap materi. Kelebihan yang kedua dapat meningkatkanmotivasi, sedangkan yang berdasarkan urutan buku teks mengoptimalkankegiatanbelajar dalamrangka mencapai hasil belajar yangoptimal, untukdapaat mengoptimalkan hasil belajar dalamkegiatan pembelajaran perluadanya motivasiagarsiswa dapatbelajarlebihbersemangat.Kelebihanyangke tiga teori elaborasi memiliki cara-cara yang sistematis dalam mengurutkanisi pembelajaran dari mudah ke sulit, dari sederhana ke kompleks, sedangkanyang berdasarkan urutan buku teks keberadaannya disesuaikan dengankemampuan pemrosesan informasi yang dilakukan siswa, dengan caramengurutkan isi pembelajaran dari mudah ke sulit, dari sederhana ke kompleksdapat diikuti oleh berbagai jenis kemampuan pemrosesan informasi yangdilakukan siswa.13Dari uraian di atas, penulis memiliki asumsi bahwa strategipengorganisasian pembelajaran berdasarkan teori elaborasi akan lebihmengoptimalkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan strategipengorganisasian pembelajaran berdasarkan urutan buku teks.Hasil belajar siswa adalah hasil dari proses pembelajaran siswa dalamjangka waktu tertentu. Sedangkan hasil belajar matematika adalah kemampuanmatematikasiswasetelahmenerimapembelajaranmatematikayangdibatasiolehranahkognitif, dalamtingkatpemahamankonsep, retensi, danaplikasikonsep. Hasil belajar siswa biasanya berupa nilai normatif maupun kualitatif,padapembahasankali ini hasil belajar yangdimaksudadalahberupanilainormatif. Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor-faktoryang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal dan faktoreksternal.Faktor internal adalah faktor kemampuan pribadi siswa itu sendiridisamping itu juga dan faktor eksternal adalah faktor lingkungan yang terdiridari kompetensi guru, karakteristik kelas dan karakteristik sekolah. Sebagianbesar faktor lingkunganyangsangat berpengaruhadalahkompetensi guru,salah satunya dalam pembuatan strategi pengorganisasian pembelajaran.Guruyangmampumembuat strategi pengorganisasianpembelajaranyang tepat memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan hasil belajar siswapadabidangstudi matematikadansiswajugalebihmudahmenerimajugamemahami materi yang sedang dipelajari.14F. Hipotesis PenelitianHipotesis adalah jawaban sementara terhadmasalah yang sedang diteliti(Jonathan Sarwono, 2006:37). Berdasarkan pertanyaan penelitian, makapenulis merumuskanjawabansementarayaitu, adaperbedaanantarahasilbelajar siswa pada bidang studi matematika antara yang menggunakanstrategi pengorganisasian pembelajaran berdasarkan teori elaborasi danberdasarkan urutan buku teks.G. Sistematika PenulisanSistematikadaalampenulisanskripsi iniadalahBABI:Pendahuluan, yangberisikantentangpenjelasan: Latarbelakangmasalah, Perumusanmasalah,Tujuan penelitian, Kegunaan penelitian, Kerangka pemikiran, Hipotesis,Sistematika penulisan. BABII: Landasan Teori, yang berisikan tentangpenjelasan: Strategi Pengorganisasian Pembelajaran, StrategiPengorganisasian Pembelajaran Berdasarkan Teori Elaborasi, StrategiPengorganisasianPembelajaranBerdasarkanUrutanBukuTeks, danHasilbelajar siswa pada bidang studi matematika. BAB III: Metodologi Penelitian,yangberisikantentangpenjelasan: Tempat danwaktupenelitian, Populasidan sampel, Metode dan desain penelitian, Pelaksanaan penelitian, Instrumenpenelitian, teknikpengumpulandata, prosedur pengolahandata. BABIV:Hasil Penelitiaan, yang berisikan deskripsi data, analisis data danpembahasan. Dan BAB V: Kesimpulan, berisikan kesimpulan dan saran.15BAB IILANDASAN TEORIH. Strategi Pengorganisasian PembelajaranSebelum mengetahui pengertian strategi pengorganisasianpembelajaran, perludiketahui terlebihdahulupengertiandesaindidaktik.Desainmerupakansebuahistilahyangdiambil dari katadesign(bahasaInggris) berarti perencanaan/rancangan/persiapan(Kamus Lengkap 15 Juta,2002:87), sedangkan dedaktik adalah ilmu pendidikan yang membahas caramembuat persiapan pembelajaran dan mengorganisasi materipembelajaran.(http.www.perbaikandmprenang.doc).Didaktik dapat dibagi dalam didaktik umum dan khusus. Dikdaktikumummemberi prinsip-prinsip yang umumyang berhubungan denganpenyajianbahanpelajaran(yaitumotivasi danperagaan) agaranak-anakmenguasainya. Prinsip-prinsip itu berlaku bagi semua mata pelajaran.Dikdaktik khusus membicarakan tentang cara mengajarkan mata pelajarantertentu dimana prinsip dikdaktik umum digunakan. Didaktik khusus perluoleh sebaba tiap mata pelajaran lain.(Nasution, 2005:5-6).Jadi desain didaktik adalah suatu perencanaan persiapanpembelajaran dan mengorganisasi materi pembelajaran. Denganmengetahui pengertian desain pembelajaran maka diketahuilha bahwastrategi pengorganisasian pembelajran merupakan bagian dari desaindidaktik, yaitu mengorganisasi materi pembelajaran.15161. Pengertian Strategi Pengorganisasian PembelajaranMenurut Made Wena (2009:5) Strategi pembelajaran adalah: cara-carayang berbeda untukmencapaitujuanpembelajaranyang berbeda dibawahkondisi yangberbeda(ReigeluthdanDegeng). Variabel strategipembelajaran diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu strategi pengorganisasian(organizational strategy), strategi penyampaian(deliverystrategy), danstrategi pengelolaan (management strategy).Strategi pengorganisasian pembelajaran adalah cara untukmembuat urutan (sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta,konsep, prosedur, dan prinsip yang berkaitan, suatu isi pembelajaran.Sequencing terkait dengan cara pembuatan urutan penyajian isi suatubidang studi, dan synthesizing terkait dengan cara untuk menunjukankepada siswa hubungan/keterkaitanantara fakta, konsep, danproseduratau prinsip suatu isi pembelajaran. (Made Wena, 2009: 7-8).Synthesizing bertujuan untuk membuat topik-topik dalamsuatubidang studi menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal ini dilakukan denganmenunjukan keterkaitan topik-topik itu terkait dalamkeseluruhan isibidangstudi. Adanyakebermaknaantersebut akanmenyebabkansiswamemiliki retensi yang lebih baik dan lebih lama terhadap topik-topik yangdipelajari Degeng (Wena, 2009: 8). Degeng dalam Made Wena (2009: 8)menyatakan penataan urutan sangat penting artinya, karena amatdiperlukandalampembuatansintesis. Sintesisyangefektif hanyadapatdibuat apabila isi telah ditata dengan cara tertentu, dan yang lebih penting,karena pada hakikatnya semua isi bidang studi memiliki prasyarat belajar.172. Jenis-Jenis Strategi Pengorganisasian PembelajaranReigeluth (Wena, 2009: 8) menyatakan strategi pengorganisasianpembelajaran dapat dipilah menjadi dua, yaitu strategi makro dan strategimikro.1) Strategi MakroStrategi makroadalahstrategi untukmenataurutankeseluruhanisibidang studi (lebih dari satu ide). Untuk strategi makro,pengintegrasian dari sejumlah teori, seperti hierarki belajar dari Gagne,urutan subsumatif dari Ausubel, teori skema, webteaching dariNorman, dan teori elaborasi dari Reigeluth. (Made Wena, 2009: 8).a) Hierarki BelajarGagnemenekankanpadapenataanurutandenganmemunculkangagasanprasyaratbelajaryang disebuthierarkibelajar.ReigeluthdalamDegeng mengemukakan bahwa analisis hierarki belajarkurangberarti untukmembuat sintesis. Pendapat ini dipertegasolehGagnebahwaanalisishierarki belajar kurangberarti untukmembuat sintesis, dengan demikian untuk mengorganisasikeseluruhanisibidangstudi(strategimakro)perancanganbelajarperlu beralih ke strategi lain. (Kistono.worspress.com; diunduhtanggal 6 September 2010, jam 15.07).b) Urutan SubsumatifDavid Ausubel mengemukakan gagasannya (Budiningsih,2005:46) mengenai cara membuat urutan isi pengajaran yang dapat18menjadikan pengajaran lebih bermakna bagi yang belajar. Inimenggunakanurutanumumkerinci atausubsumativesequencesebagai strategi utama untuk mengorganisasi pengajaran. Perolehanbelajar dan retensi akan dapat ditingkatkan bila pengetahuan barudiasimilasikan dengan pengetahuan yang sudah ada.c) Teori SkemaTeori skemajugamenggunakanurutanumumkerinci. Teori inimemandang bahwa proses belajar sebagai perolehan sebagaipengetahuan baru dalam diri seseorang dengan caramengkaitkannya denganstruktukognitif yangsudahada. Hasilbelajar sebagai hasil pengorganisasian struktur kognitif yang baru,merupakanintegrasi antarapengetahuanyanglamadenganyangbaru. Struktur kognitif yang baru ini nantinya akan menjadiassimilative schema pada proses belajar berikutnya. (AsriBudiningsih, 2005:46).d) WebteachingWebteaching yang dikemukakan Norman, merupakan suatuprosedur menata urutan isi bidang studi yang dikembangkandengan menampilkan pentingnya peranan pengetahuanyang telahdimiliki olehseseorang, danstruktur isi bidangstudi yangakandipelajari. Pengetahuanyang baru akan dipelajari secara bertahapharus diintegrasikan dengan struktur pengetahuan yang telahdimilikinya. (Asri Budiningsih, 2005:46).19e) Teori ElaborasiTeori elaborasi mengintegrasikansejumlahpengetahuantentangstrategi penataan isi pelajaran yang sudah ada, untuk menciptakanmodel yang komprehensif tentang cara mengorganisasi pengajaranpada tingkat makro. (Asri Budiningsih, 2005:46)Dapat disimpulkandari sejumlahteori-teori tersebut bahwastrategi pengorganisasian pembelajaran tingkat makro adalah suatustrategi untukmengurutkandanmensintesis keseluruhanisi bidangstudi dari yang bersifat umum ke rinci.2) Strategi MikroPendapatMadeWena(2009:6)strategimikroadalahstrategiuntukmenataurutansajiansuatuidetunggal (konsep, prinsip, dansebagainya). Sejumlah teori yang berurusan dengan strategi mikroantara lain adalah teori penataan urutan berdasarkan prasyarat belajardari Gagne, model pembentukanTaba, danpemahamankonsepdariBrunner.a) Prasyarat BelajarGagne (Budiningsih,2005:46)menekankankajiannyapada aspekpenataanurutanmateri pelajarandenganmemunculkangagasanmengenai prasyarat belajar,yang dituangkan dalam suatu strukturisi yangdisebut hierarki belajar. Keterkaitan di antara bagian-bagian bidang studi yang dituangkan dalambentuk prasyaratbelajar, berarti bahwapengetahuantertentuharus dikuasai lebih20dahulu sebelum pengetahuan yang lain dipelajari. Gagne (Nasution, 1982:79) juga memberikan suatu cara untuk menentukanpenataanurutanmateri pelajaranpadaumumnya. Berikut urutanmenurut Gagne:Untuk mencari materi pelajaran kita mulai dari tujuanpelajaran yang harus dicapai. Kita ketahui bahwa harus kita jalanisejumlah langkah untuk mencapai tujuan itu sebagai berikut:L a 3L a 2L a 1L aTUntuk mengetahui urutan langkah secara hierarkis kita mulaidengan langkah terakhir (La), kemudian langkah sebelumna (La-1),(La2), (La3)dan seterusnya. Jadi kita mulai dari tujuan dan surut kebelakang kepada langkah-langkah sebelumnya. Agar dicapai T(tujuan) harus dikuasai La. La merupakan syarat untuk mencapai T.Demikianpulasyarat untukmengetahui LaialahLa1, danuntukmencapai La1 perlu dikuasai La2 dan seterusnya, Gagne menyebutLa, La1, dan seterusnya enabling objectives, yaitu tujuan-tujuankhusus yangmemungkinkanatau memberi kemampuankepadaseseorang untuk mencapai tujuan khusus atau langkah berikutnya.Tiap langkah merupakan prasyarat untuk mencapai langkahberikutnya. Dengan menganalisis surut langkah, yakni La, La-1, La-2,La3, Lan. Kita dapat mencapai suatu tingkah pengetauan yangdikuasai oleh murid sebagai dasar untuk memulai pelajaran.21b) Model Taba : Pembentukan KonsepTaba (Kistono.worspress.com; diunduh tanggal 6 September 2010,jam 15.07) memperkenalkan strategi pengorganisasianpembelajarantingkatmikro, khususuntukbelajarkonsepdenganpendekataninduktif. Strategi yangdiciptakannyaterdiri dari tigatahapan sejalan dengan tiga tingkatan proses berpikir yangdikemukakannya. Ketigatingkatanprosesberpikirituadalah:(1)pembentukan konsep, (2) interprestasi, dan (3) aplikasi prinsip.Pengoraginsasian pembelajaran untuk keperluan pembentukankonsep terdiri dari tiga langkah:(a)Mengidentifikasi contoh-contohyangrelevandengankonsepyang akan dibentuk.(b) Mengelompokan contoh-contoh berdasarkan karakteristikserupa (criteria tertentu) yang dimiliki.(c)Mengembangkan katagori atau nama kelompok-kelompok itu.c) Model Brunner: Pemahaman KonsepBrunner menjelaskan dalam Degeng (Budiningsih, 2005:42)bahwa:Pembentukankonsepdanpemahamankonsepmerupakandua kegiatan mengkategori yang berbeda yang menurutproses berpikir yang berbeda pula. Seluruh kegiatanmengkategori meliputi mengindentifikasi dan menempatkancontoh-contoh (objek-objek atau peristiwa-peristiwa) kedalamkelas denganmenggunakandasar kriteriatertentu.Dalam pemahaman konsep, konsep-konsep yang sudah adasebelumnya. Sedangkan dalam pembentukan konsep adalahsebaliknya, yaitu tindakan untuk membentuk kategori-kategori baru. Jadi merupakan tindakan penemuan konsep.Menurut Brunner dalam Asri Budiningsih (2005:42) kegiatanmengkategori memiliki dua komponen yaitu; 1) tindakana22pembentukankonsep, 2) tindakanpemahamankonsep. Artinya,langkah pertama adalah pembentukan konsep kemudian barupemahaman konsep.Brunner(Budiningsih,2005:43)memandang bahwa suatukonsepmemiliki 5 unsur, dan seseorang dikatakan memahami suatukonsep apabila ia mengetahui semua untusr dari konsep itu,meliputi: nama; contoh-contoh baik yang positif maupun yangnegatif; karakteristik, baikyangpokokmaupuntidak; rentangankarakteristik; dan kaidah.Strategi mikro dapat disimpulkan yaitu strategi untukmengurutkan dan mensintesis sajian satu ide berupa konsep, prosedurdan prinsip. Urutan materi dan keterkaitan antara bagian-bagian bidangstudi yang dituangkan dalam bentuk prasyarat belajar.I. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Berdasarkan TeoriElaborasiReigeluth (Riyanto, 2010: 21) menyatakan bahwa teori elaborasimerupakan proses instruksional yang dimulai dengan mengadakanoverview yang mengajarkan ide-ide secara umum sederhana danmendasar (tetap bukan abstrak).Merril dan Twitchell (Riyanto, 2010: 21) menyatakan carapengorganisasian ini (dari umum ke detail) akan mengarahkan si belajaruntukbelajar terhadapperkembangannya. Si belajar akanselalusadar23akankonteksdanpentingnyaperbedaantopikyangdipelajarinyasertapentingnyahubunganantaratopikyangtelahdipelajari. Strategi atauteori elaborasi dikategorikan sebagai strategi pengorganisasian isipembelajaran tingkat makro. (Made Wena, 2009:25).1) Komponen Teori ElaborasiDalam melakukan pengorganisasian isi pembelajaran harusmemerhatikan komponen-komponen yang dijadikan dasar teorielaborasi. Pada dasarnya terdapat tujuh komponen strategi yangdiintegrasikandalamteori elaborasi, ReigeluthdanDegeng(Wena,2009:25) yaitu sebagai berikut: urutan elaborasi, urutan prasyaratbelajar, rangkuman, sintesis, analogi, pengaktifanstrategi kognitif,dan kontrol belajar.(a) Urutan ElaborasiMenurut Made Wena (2009:26) yang dimaksud dengan urutanelaborastif adalah sebagai berikut:Urutanisi pembelajaran dari yangbersifat sederhana kekompleks ataudari yangbersifat umumkerinci. Dalammembuat/melakukan urutan elaboratif, harus memerhatikandua hal pokok, yaitu penyajian isi bidang studi pada tingkatumum mengepitomasi (bukan merangkum) bagian isi yanglebih rinci, dan epitomasi dibuat atas dasar satu tipe strukturisi bidang studi. Dalamteori elaborasi epitome dapatdipadankandengankerangkaisiyanghanyamencakupsebagiankecil isi bidangstudi yangamat penting. Dalamepitome sebaiknya hanya terdapat satu tipe isi bidang studi:konsep, prosedur, atau prinsip.24(b) Urutan Prasyarat BelajarUrutanprasyarat belajar masihmenurut Made Wena (2009:26)adalahstrukturyangmenunjukkankonsep, prosedur, atauprinsipmana yang harus dipelajari sebelum konsep, prosedur, atau prinsiplain bisa dipelajari. Dengan kata lain, urutan prasyarat belajarmenampilkan hubungan prasyarat belajar untuk suatu konsep,prosedur, atauprinsip. Urutanprasyarat belajar yangdimaksudsepadan dengan struktur belajar atau hierarki belajar yangdikemukanan oleh Gagne.(c) RangkumanRangkumanadalahtinjauankembali (review) terhadapapayangtelahdipelajari. Rangkumandibuat karenasangat pentinguntukmempertahankanretensi (dayaingat). Demikianpularangkumanberfungsi untuk memberikan pernyataan singkat mengenai isibidang studi yang telah dipelajari siswa. (Made Wena, 2009:26)Dalamteori elaborasi rangkumandiklasifikasikanmenjadidua, yaiturangkumaninternaldaneksternal. Rangkumaninternal(internal summarizer)diberikanpadasetiapakhirsuatupelajarandan hanya merangkumisi bidang studi yang baru diajarkan.Rangkuman eksternal (within-set summarizer) diberikan setelahbeberapa kali pelajaran, yangmerangkumsemua isi yangtelahdipelajari dalam beberapa kali pelajaran itu. (Made Wena, 2009:26)25(d)PensintesisPensintesis berfungsi untuk menunjukkan kaitan-kaitan di antarakonsep, prosedur, atau prinsip yang diajarkan. Pensintesis sangatpenting karena akan menunjukkan sejumlah keterkaitan/hubungandi antara konsep, prosedur, atau prinsip sehingga dapatmemudahkanpemahamantentangsuatukonsep, kebermaknaandengan jalan menunjukkan konteks suatu konsep, prosedur, atauprinsip pada bagian isi yang lebih luas (Ausubel), sekaligus jugadapat memberikanpengaruhmotivasional pada siswa(Keller).Dengancara membuatkaitan-kaitandiantara pengetahuanyangbaru dengan yang lama, yang telah dimiliki oleh siswa,pensintesis juga berpeluang untuk meningkatkan retensi(Degeng). (Made Wena, 2009:27).(e) AnalogiAnalogi dibuat untukdapat memudahkanpemahamanterhadappengetahuanyang barudengancara membandingkannya denganpengetahuan yang sudah dikenal oleh siswa (Reigeluth). Analogimengambarkan persamaan antara pengetahuan yang baru denganpengetahuan lain yang berada di luar cakupan pengetahuan yangsedangdipelajari. Di sampingitu, analogi dapat dipakai untukmemperjelassuatukonsep, prosedur, atauteorisehinggamudahdipahami siswa. (Made Wena, 2009:27)26(f) Pengaktifan Strategi KognitifMasih menurut Made Wena (2009:27) Strategi kognitif adalah:Keterampilan yang diperlukan siswa untuk mengatur prosesinternal ketika belajar, mengingat, dan berpikir. Strategi kognitifhendaknya diaktifkan selama pembelajaran berlangsung.Pembelajaran akanmenjadi lebihefektif apabila gurumampumendorong siswa, baik secara sadar ataupun tidak, untukmengguanakan strategi kognitif yang sesuai. Rigneymengemukakanduacarauntukmengaktifkanstrategi kognitif,yaitu sebagai berikut:(1)Denganmerancangpembelajaransedemikianrupasehinggasiswa dipaksa untuk menggunakannya. Cara ini disebutdengan embedded strategy. Dalampelaksanaannya, seringkali siswamenggunakannyasecaratidaksadar. Embeddedstrategyactivatorbisaberupagambar, diagram, mnemonic,analogi, dan parafrase. Pertanyaan-pertanyaan penuntun(adjunct_questions) juga dapat dipakai untuk memenuhimaksud ini, yaitu sebagai Embedded strategy activator(Degeng).(2)Denganmenyuruhsiswamenggunakannya. Caraini disebutdengan detached strategy. Cara ini tepat dipakai apabilasiswa sudah pernah belajar bagaimana menggunakan strategikognitif ini. Contohnya,Sekarang buatlah diagramuntukmenunjukkan proses yang baru saja diajarkan! , atauPikirkansebuahanalogiuntukmemperjelasideyangbarusaja dibicarakan. (Degeng).(g)Kontrol BelajarMenurut Merrill (Wena 2009:28) konsepsi mengenai kontrolbelajar terkait dengan kebebasan siswa dalam melakukan pilihandan pengurutan terhadap isi yangdipelajari (content control),27kecepatan belajar (pacae control), dan strategi kognitif yang ingindigunakan (conscious cognition control).2) Model ElaborasiTeori elaborasi dilandasi atasbeberapaprinsipyangmenjadidasardalammelakukanpengorganisasianisi pembelajaran. MenurutDegeng (Wena, 2009:28), ada tujuh prinsip yang menjadi model teorielaborasi, yaitu penyajian kerangka isi, elaborasi secara bertahap,bagian terpenting disajikan pertama kali, cakupan optimasi elaborasi,penyajian pensintesis secara bertahap, penyajian jenis pensintesis, dantahapan pemberian rangkuman.Degeng (Wena, 2009:29) secara umum prinsip-prinsip yangmendasari model elaborasi adalah sebagai berikut.a)Prinsippertamaadalahpenyajiankerangkaisi (epitome). Dalamteori elaborasi, penyajian kerangka isi ditempatkan pada fase yangpaling awal dari keseluruan proses pembelajaran.b) Prinsipkeduaadalahberkaitandengantahapandalammelakukanelaborasi isi pembelajaran. Elaborasi tahap pertama akanmengelaborasi bagian-bagianyangtercakupdalamkerangkaisi;elaborasi tahap kedua akan mengelaborasi bagian-bagian yangtercakup dalam elaborasi tahap pertama, dan seterusnya.c)Prinsipketigaadalahberkaitandenganpenekananbahwabagianyang terpentinglah yang harus disajikan pertama kali. Gunamenentukanpentingatautidaknyasuatubagianditentukanolehsumbangannya untuk memahami keseluruhan isi bidang studi.d) Prinsip keempat berkaitan dengan tingkat kedalaman dan keluasanelaborasi. Setiap elaborasi hendaknya dilakukan cukup singkat agarkonstruk (fakta, konsep, prinsip, atau prosedur) dapat diterimadenganbaikolehsiswa. Namundemikian, elaborasi juga perludilakukan dengan cukup panjang agar tingkat kedalaman dankeluasan elaborasi memadai.e)Prinsip kelima berhubungan dengan penyajian pensintesis.Penyajian pensistesis dilakukan secara bertahap, yaitu setelahsetiap kali melakukan elaborasi, secara khusus dimaksudkan untukmenunjukkan hubungan di antara konstruk-konstruk yang lebih28rinci yang baru diajarkan, dan untuk menunjukkan kontekselaborasi dalam epitome.f) Prinsipkeenamberhubungandenganpenyajianjenispensintesis.Pensintesisyangfungsinyasebagaipengaitsatuan-satuankonsep,prosedur, atau prinsip hendaknya disesuaikan dengan tipe isibidang studi.g)Prinsip ketujuh pemberian rangkuman. Rangkuman yang dimaksuduntuk mengadakan tinjauan ulang mengenai isi bidang studiyangsudah dipelajari, dan hendaknya diberikan sebelumpenyajianpensintesis.3) Langkah-Langkah Pengorganisasian Teori ElaborasiDi sampingprinsip-prinsipseperti dijelaskandi atas, dalammelakukanpengorganisasianpembelajaranteorielaborasijugaharusdilakukan dengan langkah-langkahyang sistematis. Menurut Degeng(Wena, 2009:29), langkah-langkah pengorganisasian pembelajarandengan menggunakan model elaborasi adalah sebagai berikut:a)Penyajiankerangkaisi.Pembelajarandimulaidenganmenyajikankerangka isi: struktur yang memuat bagian-bagian yang palingpenting dari bidang studi.b) Elaborasi tahap pertama. Elaborasi tahap pertama adalahmengelaborasi tiap-tiap bagian yang ada dalam kerangka isi, mulaidari bagian yang terpenting. Elaborasi tiap-tiap bagian diakhiridengan rangkuman dan pensintesis yang hanya mencakupkonstruk-konstruk yang baru saja diajarkan (pensintesis eksternal).c)Pemberian rangkuman dan sintesis eksternal. Pada akhir elaborasitahap pertama, diberikan rangkuman dan diikuti dengan pensintesiseksternal. Rangkuman berisi pengertian-pengertian singkatmengenai konstruk-konstrukyangdiajarkandalamelaborasi, danpensintesis eksternal menunjukkan (a) hubungan penting yang adaantar bagian yang telah dielaborasi, dan (b) hubungan antar bagian-bagian yang telah dielaborasi dengan kerangka isi.d) Elaborasi tahapkedua. Setelahelaborasi tahappertamaberakhirdan diintegrasikan dengan kerangka isi, pembelajaran diteruskan keelaborasi tahap kedua yang mengelaborasi bagian pada elaborasitahap pertama dengan maksud membawa siswa pada tingkatkedalaman sebagaimana ditetapkan dalamtujuan pembelajaran.Seperti halnya dalamelaborasi tahap pertama, setiap elaborasitahap kedua disertai rangkuman dan pensintesis internal.29e)Pemberian rangkuman dan sintesis eksternal. Pada akhir elaborasitahapkedua, diberikanrangkumandansintesiseksternal, sepertipada elaborasi tahap pertama.f) Setelahsemuaelaborasi tahapkeduadisajikan, disintesiskan, dandiintegrasikan ke dalam kerangka isi, pola seperti ini akan berulangkembali untuk elaborasi tahap ketiga, dan seterusnya, sesuaidengan tingkat kedalaman yang ditetapkan oleh tujuanpembelajaran.g)Pada tahap akhir pembelajaran, disajikan kembali kerangka isiuntuk mensintesiskan keseluruhan isi bidang stufi yang telahdiajarkan.4) Kelebihan dan Kekurangan Strategi PengorganisasianPembelajaran Berdasarkan Teori Elaborasia) Kelebihana. penggunaan teori elaborasi telah terbukti dapat memudahkanpermahaman siswa terhadap materi yang diajarkan,b. dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,c. teori elaborasi memiliki cara-cara yang sistematis dalammengurutkan isi pembelajaran dari mudah ke sulit, darisederhana ke kompleks.(Made Wena, 2009:24)b) Kekurangana. membutuhkan waktu yang cukup lama, karena pada setiapselesaipenyajiansatumateripenting diberikananalogi,sintesisdan rangkuman,b. kurang memberikan keuntungan bagi pengajar yang lebihmenekankan pada pencapaian target materi,c. pengajar lebih membutuhkan waktu lama untuk mencari analogiyang cocok bagi setiap materi yang bersifat abstrak.( http://ontarusria.tripod.com/bab2.html, diunduh tanggal 12 Juni2011, jam 15.00)305) Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Berdasarkan TeoriElaborasi dalam Pembelajaran MatematikaLangkah-langkahstrategipengorganisasianpembelajaranberdasarkanteorielaborasi pembelajaranmatematikapadapokokbahasanprismadan limasa) Penyajian epitome, yaitu menyajikan struktur isi pembelajaranPrisma dan Limas Tegak berupa gambaran umumyang palingpokok, paling penting, dan paling dapat dimengerti tentang isipelajaranyang akan disampaikan yaitu memahami sifat-sifat limasdan prisma serta bagian-bagiannya, menentukan jaring-jaring limasdan prisma serta membuatnya dan menghitung luas permukaan danvolume limas dan prisma.b) Menyajikan prasyarat belajar dalam bentuk tes prasyarat. Prasyaratbelajar adalah bekal pengetahuan yang diperlukan untukmempelajari suatubahanajar yangbaru. Padabahanajar prismadanlimas, prasyarat belajar yangharus dikuasai adalah operasihitungpadabilanganbulatmaupunpecahan, segitiga, segiempat,teorema Pythagoras, dan kuadrat serta akar kuadrat suatu bilangan.c) Elaborasi tahap pertama, menyajikan uraian-uraian tiap bagian yangtersaji pada epitome yaitu mengenai memahami sifat-sifat limas danprisma serta bagian-bagiannya. Elaborasi dimulai dari bagian-bagian terpenting yaitu pengertian prisma dan menyebutkan bagian-bagian prisma tegak: titik sudut, rusuk-rusuk, bidang sisi, diagonalbidang, diagonal ruang, bidang diagonal, dan tinggi.31d) Penyajian sintesis, analog, dan rangkuman internal. Mensintesispengetahuanyangbarusajadiberikandenganpengetahuanyanglama, yaitu memberi nama prisma berdasarkan bentuk segi-n bidangalasnya, untukitudiingatkankembali tentangnama-namabangundatar. Kemudian menganalog atau membandingkan pengetahuanyang baru dengan pengetahuan yang sudah dikenal oleh siswa,mengenai bagian-bagian kubus: titik sudut, rusuk-rusuk, bidang sisi,diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal, dan tinggi sertapengetahuan bahwa kubus dan balok merupakan bangun datarprisma, terhadap materi pengertian prisma dan bagian-bagianprisma tegak: titik sudut, rusuk-rusuk, bidang sisi, diagonal bidang,diagonal ruang, bidang diagonal, dan tinggi. Selanjutnyamenyajikan rangkuman hal-hal penting dari materi pengertianprismadanbagian-bagianprismategak: titiksudut, rusuk-rusuk,bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal, dantinggi.e) Elaborasi tahapkedua, menyajikanmenyajikanuraian-uraiantiapbagianyang tersaji pada epitome yaitu mengenai memahami sifat-sifat limas danprismasertabagian-bagiannya. Elaborasi dimulaidari bagian-bagian terpenting yaitu pengertian limas danmenyebutkanbagian-bagianlimastegak: titiksudut, rusuk-rusuk,bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal, dantinggi.32f) Penyajian sintesis, analog dan rangkuman internal. Mensintesispengetahuanyangbarusajadiberikandenganpengetahuanyanglama,yaitu mengenai pengertian prisma dan cara pemberian namaprisma berdasarkan bentuk segi-n bidang alasnya. Kemudianmenganalogataumembandingkanpengetahuanyangbarudenganpengetahuan yang sudah dikenal oleh siswa, yaitu memberikaninformasi bahwa bangunruangkrucut merupakanbangunruanglimassegi banyak, terhadapmateri pengertianlimasdanbagian-bagianlimastegak: titiksudut, rusuk-rusuk, bidangsisi, diagonalbidang, diagonal ruang, bidang diagonal, dan tinggi, sertamembandingkan sifat-sifat prisma dan limas tegak yang sudahdipelajari. Selanjutnya menyajikan rangkumanhal-hal penting darimateri pengertian limas dan bagian-bagian limas tegak: titik sudut,rusuk-rusuk, bidangsisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidangdiagonal, dan tinggi.g) Elaborasitahapketiga, menyajikanuraian-uraiantiapbagianyangtersaji pada epitome yaitu mengenai menentukan jaring-jaring limasdan prisma serta membuatnya. Elaborasi dimulai dari bagian-bagianterpenting yaitu langkah-langkah menggambar prisma tegak.h) Penyajian sintesis dan rangkuman internal. Mensintesispengetahuanyangbarusajadiberikandenganpengetahuanyanglama, yaitu mengingat kembali bagaimana cara menggambar kubusdan balok untuk dapat menggambar prisma dan limas tegak dengan33carayangmudahatausukar. Selanjutnyamenyajikanrangkumanhal-hal penting dari materi menggambar prisma dan limas tegak.i) Elaborasitahapempat, menyajikanuraian-uraiantiapbagianyangtersaji pada epitome yaitu mengenai menentukan jaring-jaring limasdan prisma serta membuatnya. Elaborasi dimulai dari bagian-bagianterpenting yaitu langkah-langkah membuat jaring-jaring prisma danlimas tegak.j) Penyajian sintesis, analog dan rangkuman internal. Mensintesispengetahuanyangbarusajadiberikandenganpengetahuanyanglama, yaitu mengingat kembali bagaimana cara menggambar jaring-jaring kubus untuk dapat menggambar jaring-jaring prisma danlimas tegak. Kemudian menganalog atau membandingkanpengetahuanyangbarudenganpengetahuanyangsudahdikenaloleh siswa, yaitu membandingka jaring-jaring prisma dan limastegak. Selanjutnya menyajikan rangkuman hal-hal penting darimateri menggambar jaring-jaring prisma dan limas tegak.k) Elaborasi tahaplima, menyajikanuraian-uraiantiapbagianyangtersaji pada epitome yaitu menghitung luas permukaan dan volumeprisma dan limas tegak. Elaborasi dimulai dari bagian-bagianterpenting yaitu menemukan dan menghitung rumus luaspermukaan prisma tegak.l) Penyajian sintesis analog, dan rangkuman internal. Mensintesispengetahuanyangbarusajadiberikandenganpengetahuanyang34lama, yaitu mengingat kembali rumus luas bangun datar danteorema pythagoras untuk menemukan dan menghitung luaspermukaan prisma tegak. Menganalog atau membandingkanpengetahuanyangbarudenganpengetahuanyangsudahdikenaloleh siswa, yaitu mengenai rumus luas permukaan balok, kubus danprisma. Selanjutnya menyajikan rangkuman hal-hal pentingdarimateri menemukan dan menghitung luas permukaan prisma tegak.m)Elaborasi tahapenam, menyajikanuraian-uraiantiapbagianyangtersaji pada epitome yaitu menghitung luas permukaan dan volumeprisma dan limas tegak. Elaborasi dimulai dari bagian-bagianterpenting yaitu menemukan dan menghitung rumus luaspermukaan limas tegak.n) Penyajian sintesis, analog dan rangkuman internal. Mensintesispengetahuanyangbarusajadiberikandenganpengetahuanyanglama, yaitu mengingat kembali cara menemukan rumus luaspermukaan prisma tegak untuk menemukan rumus luas permukaanlimas tegak. Kemudian menganalog atau membandingkanpengetahuanyangbarudenganpengetahuanyangsudahdikenaloleh siswa mengenai rumus luas permukaan prisma tegak danrumus luas permukaan limas tegak. Selanjutnya menyajikanrangkuman hal-hal penting dari materi menemukan dan menghitungluas permukaan limas tegak.35o) Elaborasi tahaptujuh, menyajikanuraian-uraiantiapbagianyangtersaji pada epitome yaitu menghitung luas permukaan dan volumeprisma dan limas tegak. Elaborasi dimulai dari bagian-bagianterpenting yaitu menemukan dan menghitung rumus volume prismategak.p) Penyajian sintesis dan rangkuman internal. Mensintesispengetahuanyangbarusajadiberikandenganpengetahuanyanglama, yaitu mengingat kembali rumus volume balok untukmenemukan dan menghitung volume prisma. Selanjutnyamenyajikan rangkuman hal-hal penting dari materi menemukan danmenghitung volume prisma tegak.q) Elaborasi tahap delapan, menyajikan uraian-uraian tiap bagian yangtersaji pada epitome yaitu menghitung luas permukaan dan volumeprisma dan limas tegak. Elaborasi dimulai dari bagian-bagianterpenting yaitu menemukan dan menghitung volume limas tegak.r) Penyajian sintesis, analog dan rangkuman internal. Mensintesispengetahuanyangbarusajadiberikandenganpengetahuanyanglama, yaitu mengingat kembali rumus volume kubus untukmenemukan dan menghitung volume limas tegak. Kemudianmenganalogataumembandingkanpengetahuanyangbarudenganpengetahuan yang sudah dikenal oleh siswa mengenai rumusvolumeprismategakdanrumusvolumelimastegak. Selanjutnya36menyajikan rangkuman hal-hal penting dari materi menemukan danmenghitung luas permukaan limas tegak.s) Menyajikan kerangka isi dan rangkuman eksternal. Menyajikankembali kerangkaisi yaitumulai dari Memahami sifat-sifat limasdan prisma serta bagian-bagiannya, Menentukan jaring-jaring limasdan prisma serta membuatnya, dan Menghitung luas permukaan danvolume limas dan prisma.J. Strategi PengorganisasianPembelajaranBerdasarkanUrutanBukuTeksBuku teks merupakan penerapan dan pengembangan dariintructional design yanglebih menekankan pada prinsip-prinsip yangdiadopsi dari teori dan temuan yang penelitian tentang belajar. Orientasibukuteksadalahuntukmengoptimalkankegiatanbelajardalamrangkamencapai hasil belajar yanag optimal. (Hamzah. B. Uno, 2009:147)Menurut Plomp dan Ely (Uno, 2009:147) karakteristik yang perludiperhatikan dalam merancang buku teks antara lain:1) isi pesannya harus dianalisis dan diklasifikasi di dalamkategori-kategori tertentu,2) setiap kategori harus dipenggal menjadi beberapa penggalan teks,3) perlu ada penyajian format visualisasi untuk memberikan kemenarikanisi,4) kategori format judul yang berisi bahan harus diseleksi.Strategi pengorganisasian isi pembelajaran urutan buku teksmengacu pada upaya memilih dan menata urutan isi sehingga dihasilkansosokbukuteks yangselaras danserasi dengantingkat kemampuan37proses mental atau kognitif para pemakainnya atau siswa yangmenggunakan. Denganmenganalogikanpengorganisasianisi bukuteksdengan pengorganisasian isi pembelajaran, maka dijumpai berbagaikajianteoretis danpenelitianyangberkaitandengancara pengurutan(sequencint)isi yangmenyatakanbahwapenataanisi urutanbukuteksmerupakan variabel yang berpengaruh terhadap pemahaman isi buku teksoleh pemakaiannya. (Hamzah.B.Uno. 2009:148)Masihmenurut Hamzah.B.Uno(2009:148) pengorganisasianisibukuteks ini sangat pentingartinyaapabiladikaitkandenganasumsiPacey yang antara lain menyatakan bahwa:1) belajar adalahmengaitkaninformasi baruke dalampengetahuansebelumnya,2) belajar adalah mengorganisasi pengetahuanArtinya, denganberkeyakinanbahwa jika proses belajar akanterjadiapabila siswa membaca buku teks, maka pengorganisasian isi buku tekstersebut memenuhi kriteria tersusun dari yang mudah ke yang sulit, ataudari yang sederhana ke yang kompleks.1) Beberapa hal yang menjadi acuan dalam pengorganisasian bukuteks:a. judul, pendek dan jelas,b. rangkuman, diberikandi awal yangmenunjukkanapaisi bukuteks tesebut, ditengah berisi argumen-argumen, dan di akhirberisi tentang review terhadap ide-ide pokok dari teks,c. heading, berupa kalimat tanya atau pernyataan,d. contoh soal, dane. soal-soal.Hal lainyangharusdiperhatikandalampenataanisi pembelajaranmelalui buku teks, yaitu:a. sequencing, yakni memerhatikan penataan isi,38b. sequencing of list, yakni memperhatikan penataan tabel-tabel,c. signalling, yakni bagan dan gambaryang perlu disajikan secaraeksplisit,d. typografhic, yakni istilah-istilahyangesensial ditonjolkandandijelaskan.Selain penataan di atas, juga perlu diperhatiakan tentang :a. penetapan topik ajaranb. pemilahan materi ajar ke dalam subtopik,c. uraian materi ajard. penyajian catatan penting dari subtopik,e. penyajian contoh-contoh soal, danf. pemberian soal-soal latihan. (Hamzah.B.Uno 2009:149)2) Kelebihan dan Kekurangan Strategi PengorganisasianPembelajaran Berdasarkan Urutan Buku Teksa) Kelebihana. mengoptimalkan kegiatan belajar dalam rangka mencapai hasilbelajar yang optimal,b. keberadaannya disesuaikan dengan kemampuan pemrosesaninformasi yang dilakukan siswa,c. turut membantu proses belajar siswa. (Hamzah.B.Uno,2009:147-148)b) Kekurangana. Buku teks kurang memperhatikan perbedaan individual siswab. Desain buku teks sering tidak sesuai dengan desain kurikulumpendidikanc. Bahan ajar yang terdapat dalam buku teks sering bias dan basid. Konteks dan bahan ajar yang terdapat dalam buku teks seringtidak sesuai dengan kondisi dan lingkunna siswa sasaran(http://masnur-muslich.blogspot.com/2008/10/html)393) Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Berdasarkan UrutanBuku Teks dalam Pembelajaran MatematikaLangkah-langkah strategi pengorganisasian pembelajaranberdasarkan urutan buku teks dalam pembelajaran matematika:a) Pemberian judul, pendek dan jelas. Bahan ajar yanag organisasiberdasarkan urutan buku teks berjudul Membangun KompetensiMatematika 2: Untuk Kelas VIII SMP dan MTs.b) Rangkumandiberikandi awal yangmenunjukanapaisi bukuteks tersebut.c) Penyajianargumen-argumenmengenaiisimateripembelajaranpada pokok bahasan prisma dan limas.d) Ditampilkanreviewterhadapide-idepokokdari materiprismadan limas.e) Terdapat beberapa kalimat tanya atau pertanyaan.f) Contoh soal.g) Soal-soal latihan.Untuk melihat perbedaan strategi pengorganisasian pembelajaranberdasarkan teori elaborasi dengan strategi pengorgansiasianpembelajaran berdasarkan urutan buku teks adalah sebagai berikut:Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Berdasarkan Teori Elaborasi :a) penyajian kerangka isi (epitome),b) penetapan prasyarat belajar,c) elaborasi materi tahap pertama,d) pemberian rangkuman,40e) elaborasi materi ajar tahap kedua,f) memberikan rangkuman, dang) pemberian pensintesi materi secara keseluruhan dalam topikbahasan.Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Berdasarkan Urutan BukuTeksa) penyajian topik ajaran,b) pemilihan materi ajar dalam subtopik,c) uraian materi ajar,d) penyajian catatan penting dari materi ajar pada setiap subtopik,e) penyajian contoh-contoh soal, danf) pemberian soal latihan berdasarkan topik bahasan.K. Hasil Belajar pada Bidang Studi Matematika1. Pengertian Hasil Belajar pada Bidang Studi MatematikaBelajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalamdiri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas tertentu. (M. SobriSutikno, 2008:4).Belajar jugadapat didefinisikansebagai suatuprosesyangkompleksyangterjadi padasemuaorangdanberlangsungseumurhidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat.( Arief S. Sudirmah. dkk,2008:2). Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2009:68) secara umumbelajar dapat dipahami sebagai tahapanperubahanseluruhtingkahlakuindividu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksidalam lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Bertolak dari41beberapa definisi yang telah diuraikan tadi, dapat disimpulkan bahwabelajar adalahperubahantingkahlakuyangterjadi pada semua orangyang berlangsung seumur hidup sebagai hasil dari pengalaman daninteraksi dalam lingkungan yang melibatkan proses kognitif.Hasil belajar merupakantingkatanbesarnyaperubahantingkahlakuyangdapat dicapai dari suatupenguasaanpengetahuan, kecakapan,dankebiasaanyangtelahdiberikansebelumnya. NanaSudjana(1995:3)menjelaskan bahwa: hasil belajar siswa pada hakikatnya adalahperubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalampengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.Begitu pula S. Nasution(1994:7:13) berpendapat bahwa:Hasil belajarmerupakansuatuperubahanperubahanyangterjadipada individu yang belajar, bukan saja perubahan mengenaipengetahuan tetapi juga untuk membentuk kecakapan, penghargaandalam diri pribadi yang belajar. Hasil belajar nampak padaperubahan-perubahantingkahlaku, yangsecarateknisdinyatakandalam suatu pernyataan verbal melalui tujuan instruksional.Keterampilan atau perilaku baru dapat berupa pengertian,kecakapan, sikap dan sebagainya. Keterampilan tersebut diperolehmelalui proses belajar sehingga apabila berbicara tentang hasilbelajar, maka selalu berhubungan dengan proses belajar mengajar.Prosesbelajarbukanhanyamempengaruhi orangagarmengubahcara bertindak dan bersikap, melainkan juga menciptakan danmenyediakan suatukondisi yangmerangsang, sikapserta nilai,yang mengakibatkan perubahan tingkah laku maupun pertumbuhantingkah laku sebagai pribadi.Pengertian matematika dijelaskan oleh A. Saepul Hamdani. dkk (2008:1):Pada saat berbicara matematika, yang terbayang dalam pikiran kitaselalu tentang bilangan, angka-angka, simbol-simbol atauperhitungan. Tidakadadefinisi tunggalyang disepakati olehparatokoh atau pakar matematika tentang matematika. Berikut beberapadefinisi tentang matematika: cabang ilmu pengetahuan yang eksakdanterorganisasisecarasistematik;pengetahuantentangbilangan42dan kalkulasinya; pengetahuan tentang penalaran logis danberhubungan dengan bilangan; pengetahuan tentang fakta-faktakuantitatif danmasalahtentangruangdanbentuk; pengetahuantentang struktur-struktur yang logis; dan pengetahuan tentangaturan-aturan yang ketat.Sedangkan definisi matematika yang di unduh dari http://id.wikipedia.org;diunduh tanggal 7 Oktober 2010, jam11.21 ) (dari bahasa Yunani:mathmatik) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan.Dalam(http://hafismuaddab.wordpress.com; diunduhtanggal 7Oktober2010, jam10.56) ada beberapa pendapat tentang belajar matematikamenurut para ahli:a. Robert GagneBelajar matematika harus didasarkan kepada pandangan bahwa tahapbelajar yanglebihtinggi berdasarkanatastahapbelajar yanglebihrendah.b. J. BrunerBelajarmatematika ialahbelajartentang konsep-konsepdanstrukturmatematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencarihubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika.c. Z.P DienesBerpendapat bahwa setiap konsep atau prinsip matematika dapatdimengerti secara sempurna hanya jika pertama-tama disajikan kepadasiswa dalam bentuk konkrit.Sementara itu Sri Wardani (2003:3-4) dalam(http://hafismuaddab.wordpress.com; diunduh tanggal 7 Oktober 2010,jam 10.56) mengemukakan pendapat beberapa pakar:a. Kolb (1949)Mendefinisikan belajar matematika sebagai proses memperolehpengetahuanyangdiciptakanataudilakukanolehsiswaitusendirimelalui transformasi pengalamanindividusiswa. Pendapat Kolbiniintinya menekankan bahwa dalam belajar siswa harus diberikesempatanseluas-luasnyamengkontruksi sendiri pengetahuanyangdipelajari dansiswaharusdidoronguntukaktifberinteraksi denganIingkunganbelajaryasehinggadapat memperolehpemahamanyanglebih tinggi dari sebelumnya.43b. Heuvel-Panhuizen (1998) dan Verchaffel-De Corte (1977)Pendidikanmatematikaseharusnyamemberikankesempatankepadasiswa untuk menemukan kembali matematikan dengan berbuatmatematika. Pembelajaranmatematikaharusmampummeberisiswasituasi masalah yang dapat dibanyangkan atau rnempunyai hubungandengan dunia nyata. Lebih lanjut mereka menernukan adanyakecenderungan kuat bahwa dalam memecahkanmasalah dunia nyatasiswatergantungpadapengetahuanpadapengetahuanyangdimilikisiswa tentang dunia nyata tersebut.c. Goldin (1992)Matematikaditemukandandibangunolehmanusiasehinggadalampembelajaranmatematikaharuslebihdibangunolehsiswadaripadaditanamkanolehguru. Pembelajaranmatematikamenjadilebihaktifbila gurumembantusiswa menemukandanmemecahkanmasalahdengan menerapkan pembelajaran bermakna.Daribeberapapendapat diatasdapatdisimpulkanbahwabelajarmatematika adalah belajar tentang rangkaian-rangkaian pengertian(konsep) dan rangkaian pertanyaan-pertanyaan (sifat, teorema, dalil,prinsip). Untuk mengungkapkan tentang pengertian dan pernyataandiciptakan lambang-lambang, nama-nama, istilah dan perjanjian-perjanjian(fakta). Konsepyaitupengertianabstrakyangmemungkinkanseseorangdapat membedakan suatu obyek dengan yang lain.Dari uraiandi atas, makahakikatnyahasil belajarsiswadalambidang studi matematika pada penelitian ini adalah hasil dari prosespembelajaran matematika dalam jangka waktu tertentu yang terbatas padaranah kognitif dalam tingkatan pemahaman konsep, latihan berupapertanyaan-pertanyaan dan juga aplikasi dari konsep matematika sendiri.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil BelajarTerdapat berberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarsiswa. NanaSudjana(2000:39) berpendapat hasil belajar yangdicapai44siswadipengaruhiolehduafaktorutamayaknifaktordaridirisiswaitusendiri dan faktor lingkungan. Faktor kemampuan siswa besar sekalipengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Faktor-faktor yangmempengaruhi hasil belajar siswamenurut ClarkdalamNanaSudjana(2000:39) bahwahasil belajar siswadi sekolah70%dipengaruhi olehkemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.a. Faktor Kemampuan SiswaKemampuan siswa yang dimaksud adalah kemampuanInteligensi Quosien-nya (IQ-nya) atau kecerdasan berfikir siswa.Menurut Binet dalamE. T. Ruseffendi (1991:125) memperkirakandengan tepat, memahami secara menyeluruh dengan betul, melakukanpenalaran dengan baik adalah perbuatan-perbuatan penting dariinteligensi.Tingkatan-tingkatan Inteligensi Quosien menurut tes WISC(Weschler Intellegency Scale for Children). Test WISC adalah tes yangberfungsi sebagai alat mengukur kecerdasan anak, tes WISCbisadiberikan untuk anak usia 6 bulan keatas. Tes ini dapat dilakukan tanpamembaca dan menulis. (http://www.bayisehat.com; diunduh tanggal 20Oktober 2010, jam 16.44). Maka anak yang :1. Deviasi IQ-nya kurang dari 70 termasuk kelompok anak yang cacatmental;2. Deviasi IQ-nya antara 70 dan 85 termasuk kelompok anak dibawah rata-rata;3. Deviasi IQ-nya antara 85 dan 115 termasauk kelompok anak rata-rata;4. Deviasi IQ-nya antara 115 dan 130 termasuk kelompok anak di atasrata-rata;455. Deviasi IQ-nya di atas 130 termasuk kelompok anak istimewa. (E.T. Ruseffendi. 1991:125)Disampingfaktorkemampuanyangdimilikiolehsiswa, jugaadafaktor yanglain, seperti motivasi belajar, minat danperhatian,sikapdankebiasaanbelajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisikdan psikis.Muhibbin Syah (2009:146) menjelaskan secara spesifik lagiyaitu:faktoryangberasaldaridirisiswasendirimeliputiduaaspek,yakni: 1) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah); 2) aspekpsikologis (yang bersifat rohaniah).1. Aspek FisiologisKondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandaitingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendiannya, dapatmempengaruhi semangat dan intensitassiswa dalammengikutipelajaran.Kondisi organtubuhyang lemah,apalagi jika disertaipusingkepalaberat misalnya, dapat menurunkankualitasranahcipta (kognitif)sehinggamateriyang dipelajaripunkurang atautidak berbekas.2. Aspek PsikologisBanyak faktor yang termasuk aspek psikologi diantaranya tingkatkecerdasan/inteligensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minatsiswa, dan motivasi siswa.b. Faktor LingkunganFaktor yang paling mempengaruhi hasil belajar siswa menurutNanaSudjana(2000:40) adalahsalahsatulingkunganbelajar yangpaling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah, ialah kualitaspengajaran. Variabel yangmempengaruhi kualitaspengajaranadalahvariabel guru. Di samping faktor guru, kualitas pengajaran dipengaruhijuga oleh karakteristik kelas. Faktor lain yang mempengaruhi kualitaspengajaran di sekolah adalah karakteristik sekolah itu sendiri.46Dengan demikiandapat disimpulkanbahwa ada tiga unsurdalamkualitas pengajaran yangberpengaruhterhadaphasil belajarsiswa, yakni :kompetensi guru, karakteristikkelas, dankarakteristiksekolah.Dari uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasilbelajar siswa adalah perubahan tingkah laku pada individu yang telahmelakukan aktivitas. Dari berbagai faktoryang berpengaruh terhadaphasil belajar siswa seperti telahdikemukakandi atas, tidaksemuafaktor tersebutkan diteliti dalam penelitian ini, melainkan hanya faktorkompetensi guru dalam membuat strategi pengorganisasianpembelajaran.3. Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Prisma dan Limas TegakHasilbelajarsiswapadapokokbahasanprisma danlimastegakadalah pencapaian tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum.Hasil belajar siswa tersebut mencakup bidang kognitif yang diujimenggunakan instrumenpenelitian berupa 20 soal pilihan ganda yangmemenuhi indikator pembelajaranpokokbahasanprisma danlimastegak berdasarkan kurikulum yanag dituangkan pada silabus.Standar Kompetensi:Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannyaserta menentukan ukurannya.47Kompetensi Dasar:5.1Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prismadanlimas sertabagian-bagiannya.5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas.5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma danlimas.Terdapatdelapanindikatoryang harusdikuasaiolehsiswa agardapatmencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Berikut adalah delapanindikator tersebut: Mengenal dan menyebutkan bagian-bagian prisma tegak: titik sudut,rusuk-rusuk, bidangsisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidangdiagonal, dan tinggi. Mengenal dan menyebutkan bagian-bagian limas tegak: titik sudut,rusuk-rusuk, bidangsisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidangdiagonal, dan tinggi. Melukiskan limas tegak. Melukiskan prisma tegak. Melukiskan jaring-jaring limas tegak. Melukiskan jaring-jaring prisma tegak. Menentukan luas permukaan limas tegak. Menentukan luas permukaan prisma tegak. Menggunakan rumus untuk menghitung volume limas tegak. Menggunakan rumus untuk menghitung volume prisma tegak.(Silabus Matematika SMP Kelas VIII, 2011).48BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian1. Tempat PenelitianPenelitian dilaksanakan di SMP Negeri 9 Cirebon Kota CirebonProvinsi JawaBarat. Jumlahsiswadi SMPNegeri 9Cirebonpadatahunpelajaran 2010/2011 sebanyak 789 yang tersebar di 21 kelas, yaitu kelas VIIada 7 kelas, kelas VIII ada 7 kelas, dan kelas IX ada 7 kelas.Jumlahguruyangmenjadi staf pengajar di SMPNegeri 9Cirebonadalah46orangdanjumlahkariyawansebanyak11orangdan1penjagasekolah.2. Waktu PenelitianPenelitiandilakukanpadasemester2tahunajaran2010/2011bulanApril sampai Juli dengan rincian sebagai berikut:Tabel 3.1Jadwal Waktu PenelitianNo. KegiatanApril Mei Juni Juli1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Persiapan2Uji cobainstrumen3 Penelitian4 Tes akhir5Analisisdata6Penyusunanlaporan4849B. Populasi dan Sampel1. PopulasiPopulasi merupakan keseluluhan elemen atau unit elementer, atau unitpenelitian, atau unit analisis yang memiliki karakteristik tertentu yangdijadikan sebagai objek penelitian. (Ating Somantri, dkk, 2006:62). Sesuaidengan pernyataan di atas, dalamkonteks penelitian ini yang menjadipopulasi sesuai dengan data yang didapat langsung dari sumber yaitu SMPN9 Cirebon adalah seluruh siswa kelas VIII adalah 262 siswa yang terdiri dari7 kelas.Tabel 3.2Jumlah Siswa Kelas VIII SMPN 9 Cirebon Tahun Ajaran 2010-2011Penulis memilihsiswakelas VIII sebagai objekpenelitiandenganalasan bahwa kelasVIII merupakan kelasyang dianggap siswa kelas VIIIsudah dapat beradaptasi terhadap lingkungan sekolah maupun karakteristikpembelajaraan jenjang SMP.2. SampelSampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.(Suharsimi, 2006 : 117). Pengertian teknik pengambilan sampel atauNo. Kelas/TingkatJenis KelaminJumlahLaki-LakiPerempuan1 VIII-A 19 18 372 VIII-B 22 14 363 VIII-C 17 20 374 VIII-D 23 16 395 VIII-E 18 21 396 VIII-F 20 27 377 VIII-G 20 17 37149 113 26250sampling adalah proses untuk mendapatkan sampel dari suatu populasi. Disini sampel harus benar-benar mencerminkan populasi, artinya kesimpulanyangdiangkat dari sampel merupakankesimpulanataspopulasi. Masalahyangdihadapiadalahtentangbagaimanaprosespengambilansampel, danberapa banyak unit analisis yang akan diambil (Ating Somantri. dkk,2006:69).Pada pengambilan sampel penulis menggunakan teknik clusterrandomsamplingdalampengundiankelaseksperimendankelaskontrol,didapatkelasVIIIGsebagaikelaseksperimen1denganjumlah37siswadandidapat kelasVIII Asebagai kelaseksperimen2denganjumlah37siswa.C. Metode dan Desain PenelitianMetodeyangdipakai dalampenelitianini adalahmenggunakanstudieksperimen yang berarti benar-benar untuk melihat sebab akibat terhadap duavariabel yangdapat perlakuanberbedauntukdapat dibandingkan. Penulisterlibat langsung dalam proses pembelajaran.Adapun rencana atau desain penelitian ini menggunakan One-Shot CaseStudi dinyatakan sebagai berikut:Eksperimen 1 : X1 O1Eksperimen 2 : X2 O2(Sugiyono, 2010:110)51Keterangan :X1= Perlakuan untuk kelompok eksperimen 1 yaitu pembelajarannyamenggunakan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Berdasarkan TeoriElaborasi (treatmen pada variabel bebas)X2= Perlakuan untuk kelompok eksperimen 2 yaitu pembelajarannyamenggunakanStrategi PengorganisasianPembelajaran BerdasarkanUrutanBuku Teks (treatmen pada variabel bebas)O1= Post tes terhadap variabel terikat pembelajarannya menggunakanStrategi Pengorganisasian Pembelajaran Berdasarkan Teori Elaborasi.O2= Post test terhadap variabel terikat pembelajarannya menggunakanStrategi Pengorganisasian Pembelajaran Berdasarkan Urutan Buku Teks.D. Pelaksanaan PenelitianPelaksanaan penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMPNegeri 9 Cirebon Kota Cirebon, yaitu kelas VIII G sebagai kelas eksperimen 1dankelas VIII Asebagai kelas eksperimen2, yangtelahdipilihterlebihdahulu sebelumnya. Pada kelas eksperimen 1 menggunakan strategipengorganisasian pembelajaran berdasarkan teori elaborasi. Pada kelasEksperimen 2 menggunakan strategi pengorganisasian pembelajaranberdasarkan urutan buku teks.Kemudiansetelahpembelajaransatupokokbahasantelahdibahas,masing-masing kelompokkelasdiberitesakhir. Pembelajarantersebutyaitumenggunakan strategi pengorganisasian pembelajaran tingkat makro yangdisusunsesuai denganprosedur yangada. Langkahpertamapembelajaran52yangmenggunakanbahanajaryangdiorganisasi berdasarkanteorielaborasiadalah dimulai dari guru yang menyampaikan tujuan pembelajaran,memberikanapersepsitentangpembelajaranyangsebelumnyadanmotovasisiswa untuk belajar selanjutnya. Siswa diberikan beberapa soal tentang materiprasyarat yang harus sudah dikuasai dengan baik sebelummelaksanakanpembelajaran prisma dan limas tegak. Siswa diberikan sedikit stimulus tentangmateri yang sedang diberikan, kemudian siswa secara aktif menemukanpengetahuan baru mengenai materi-materi selanjutnya, karena sudah diberikanbahan ajar yang sudah dirancang sesuai strategi pengorganisasianpembelajaran berdasarkan teori elaborasi siswa termotivasi untuk aktifmenemukan konsep, prosedur dan prinsip baru. Lalu langkah selanjutnyasiswa dan guru bersama-sama mengkonfirmasi hasil temuan pengetahuan barutersebut.Dilanjutkanmembahascontoh-contohyangsudahada dibahanajarserta mengerjakan soal-soal yang sudah disediakan oleh guru, tahap ini disebutevaluasi yaitu ditunjukan untuk menyampaikan hasil kerja individu,pemberian tanggapan, pengumpulan hasil kerja, dan pemberian nilai.Sedangkanlangkah-langkahpembelajaranyangmenggunakanbahanajarnya diorganisasi dengan urutan buku teks sebagai berikut: langkah pertamadimulai dari guru yang menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikanapersepsi tentangpembelajaranyangsebelumnyadanmotovasi siswauntukbelajar selanjutnya. Siswa diberikan sedikit stimulus tentang materi yangsedang diberikan. Siswa diberikan materi sepenuhnya dari guru, gurumenyampaikanteori-teori tentangmateri yangsedangdibahas. Selanjutnya53siswa mencatat hal-hal pentingyang disampaikanoleh guru.Lalu siswa dangurubersama-samamembahascontoh-contohyangsudahadadibahanajarsertamengerjakansoal-soal yangsudahtersediadalambukutekspegangansiswa, tahap ini disebut evaluasi yaitu ditunjukkan untuk menyampaikan hasilkerja individu, pemberian tanggapan, pengumpulan hasil kerja, dan pemberiannilai.E. Instumen PenelitianInstrumen dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar. Instrument teshasil belajar digunakanuntukmengukur hasil belajar dalambentukpilihanganda dengan 4 (empat) alternative jawaban.Langkah-langkah menyusun tes sebagai berikut:1. Persiapan2. Penyusunan kisi-kisi instrument penelitian3. Penyusunan item instrument4. Konsultasi dengan dosen pembimbing5. Penyempurnaan instrument6. Pengesahan instrumentPenyusunan instrument tes hasil belajar dibuat sebanyak 25 soal dalambentukpilihangandadengan4alteraatif jawaban. Sebeluminstrument teshasil belajar digunakandalampenelitian, makainstrument tersebut terlebihdahulu diuji cobakan. Uji coba ini dimaksudkan sebagai alat pengumpul datayang baik sehingga instrument ini dapat digunakan dalam penelitian.54Instrumendiuji cobakanpadasiswakelasIXSMPNegeri 9Cirebontahunpelajaran 2010/2011.Adapun langkah-langkah pengujicobaan penyusunan instrumen tes hasilbelajar:1. ValiditasValiditas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tesyangtelah mengukur apa yang seharusnya diukur.(Sumarna Surapranata,2004:50).Adapundalamskripsi ini pengujianvaliditas instrumentes hasil belajarmenggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) 16.0for windows.Langkah-langkahyangdigunakandalammenguji validitaspadaprogramSPSS:a. Buka file andab. Padakolomlabel, kliklabel item-itemsoal (itemsoal 1, soal 2, dst.termasuk total soal atau frekuensi)c. Klik menu Analyze > klik Correlate > Bivariatd. Blok butir pertanyaan, klik tanda panah sehingga semua butir masuk kekotak itemse. Kemudian klik Ok55Berdasarkan data tabel hasil uji coba pada lampiran 7, diperoleh nilaikorelasinya sebagai berikut:Tabel 3.3Perhitungan Validitas SoalItem-item Correlastion MatrixNo. Soal Jumlah1 0,2392 0,2013 0,4674 -0,2015 0,1966 0,2017 0,1438 0,4939 0,1910 0,05311 -0,36112 0,40513 0,00514 0,2215 0,31716 -0,04717 0,10618 0,18819 0,22620 -0,3121 0,36322 0,44523 0,00524 0,42825 0,33756Tabel di atas merupakan hasil perhitungan validitas soal dengan nilaikorelasi itemterhadap skor total (jumlah). Selanjutnya korelasi itemterhadapskortotal(rhitung)akandikonsultasikandenganrtabel, denganketentuanapabila denganrtabel, denganketentuanapabila rhitung>rtabelmaka soal dikatakan valid. Dengan menggunakan taraf signfikansi 5% dansampel 30 siswa dengan df sebesar (N-nr) = 30-2 = 28 maka menurut tabelrhitung product moment diperoleh nilai 0,361.Tabel 3.4Rangkuman Perhitungan Validitas SoalNo. Soal rhitung rtabel Keterangan1 0,239 0,361 TV2 0,201 0,361 TV3 0,467 0,361 V4 -0,201 0,361 TV5 0,196 0,361 TV6 0,201 0,361 TV7 0,143 0,361 TV8 0,493 0,361 V9 0,19 0,361 TV10 0,053 0,361 TV11 -0,361 0,361 TV12 0,405 0,361 V13 0,005 0,361 TV14 0,22 0,361 TV15 0,317 0,361 TV16 -0,047 0,361 TV17 0,106 0,361 TV18 0,188 0,361 TV19 0,226 0,361 TV20 -0,31 0,361 TV21 0,363 0,361 V22 0,445 0,361 V23 0,005 0,361 TV24 0,428 0,361 V25 0,337 0,361 TV57Berdasarkan data tabel hasil uji coba revisi pada lampiran 14,diperoleh nilai korelasinya sebagai berikut:Tabel 3.5Perhitungan Validitas Soal RevisiItem-item Correlastion MatrixNo Soal Jumlah1 0,1312 0,3114 0,2215 0,4446 0,3947 0,5589 0,52810 0,63411 0,40113 0,49914 0,50615 0,44616 0,26617 .a18 0,76219 0,83220 0,70523 0,74625 0,864Tabel di atasmerupakanhasil perhitunganvaliditassoal uji cobarevisi dengan nilai korelasi item terhadap skor total (jumlah). Selanjutnyakorelasi itemterhadapskor total (rhitung) akandikonsultasikandengan58rtabel, denanketentuanapabiladenganrtabel, denganketentuanapabilarhitung> rtabelmaka soal dikatakan valid. Dengan menggunakan tarafsignfikansi 5% dan sampel 30 siswa dengan df sebesar (N-nr) = 30-2 = 28maka menurut tabel rhitung product moment diperoleh nilai 0,361.Tabel 3.6Rangkuman Perhitungan Validitas Soal Uji Coba RevisiNo. Soal rhitung rtabel Keterangan1 0,131 0,361 TV2 0,311 0,361 TV4 0,221 0,361 TV5 0,444 0,361 V6 0,394 0,361 V7 0,558 0,361 V9 0,528 0,361 V10 0,634 0,361 V11 0,401 0,3