Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

28
PERLUASAN JAMINAN SOSIAL DAN KEBIJAKAN SOSIAL DI DAN KEBIJAKAN SOSIAL DI INDONESIA [email protected] Direktur Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat Bappenas Bappenas Konferensi INFID Jakarta, 26 November 2013

description

KONFERENSI INFID 2013 - VIVI YULASWATI - Perlindungan Sosial

Transcript of Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

Page 1: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

PERLUASAN JAMINAN SOSIAL DAN KEBIJAKAN SOSIAL DI DAN KEBIJAKAN SOSIAL DI

INDONESIA [email protected]

Direktur Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat

BappenasBappenas

Konferensi INFID f

Jakarta, 26 November 2013

Page 2: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

KERANGKA PAPARAN

• Arah kebijakan pembangunan jangka panjangArah kebijakan pembangunan jangka panjangdan menengah.

• Perlindungan Sosial Terintegrasi/Komprehensif.

• Tantangan perluasan jaminan sosial

• Kesimpulan.

Page 3: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

KERANGKA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

• Visi pembangunan ekonomi nasional sampai dengan2025 dalam UU No. 17/2007 tentang RPJPNgadalah ”mewujudkan masyarakat Indonesia yangmandiri, maju, adil dan makmur.”

• Mengacu proyeksi pertumbuhan RPJMN yg berkisar6,3% - 6,8% per tahun, pada tahun 2014 PDBdiperkirakan akan berkisar US$1 200 miliar dan PDB perdiperkirakan akan berkisar US$1.200 miliar dan PDB perkapita sedikit di bawah US$5.000.

• Untuk jangka waktu yang lebih panjang, pertumbuhanekonomi Indonesia diproyeksikan sbb:

PDB d t h 2025 b ki t US$ 3 760• PDB pada tahun 2025 berkisar antara US$ 3.760 –4.730 miliar.

• Dengan proyeksi penduduk sekitar 293 juta jiwa,PDB per kapita akan berkisar antara US$ 12.855 –16.160.

“Mendorong Indonesia menjadi kekuatan 10 besar dunia di tahun 2030 dan 6 besar dunia pada tahun 2050

• Menurut Goldmann Sachs dan Economist, padatahun 2050 PDB Indonesia akan mencapai lebih dariUS$ 26.000 miliar dan menjadi kekuatan 6 besardunia.

3Percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi yg inklusif Percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi yg inklusif dlaam rangka peningkatan kesejahteraan rakyatdlaam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat

melalui ”pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan”

Page 4: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005––20252025BIDANG PERLINDUNGAN SOSIABIDANG PERLINDUNGAN SOSIALL

MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG LEBIH MERATA DAN BERKEADILANMEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG LEBIH MERATA DAN BERKEADILAN

•Sistem perlindungan dan jaminan sosial disusun, ditata, dan dikembangkan

untuk memastikan dan memantapkan pemenuhan hak‐hak rakyat akanuntuk memastikan dan memantapkan pemenuhan hak‐hak rakyat akan

pelayanan sosial dasar.

•Sistem jaminan sosial nasional (SJSN) yang sudah disempurnakan bersamaSistem jaminan sosial nasional (SJSN) yang sudah disempurnakan bersama

Sistem perlindungan sosial nasional (SPSN), yang didukung oleh peraturan

perundang–undangan dan pendanaan serta sistem Nomor Induk

Kependudukan (NIK) dapat memberikan perlindungan penuh kepada

masyarakat luas secara bertahap sehingga Pengembangan SPSN dan SJSN

dilaksanakan dengan memperhatikan budaya dan sistem yang sudah berakarg p y y g

di kalangan masyarakat luas.4

Page 5: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

PENTINGNYA SJSN DAN SPSN

1960 ‐ 2000

P t K t ib i (%) BBONUS DEMOGRAFI

Pert. GDP/th (%)

Kontribusi (%) BonusDemografi thd pert. ekonomi

Cina 7.0 9.2

Korsel 7.3 13.2

Singapura 8.2 13.6

Thailand 6.6 15.5

Pada tahun 2050, bonus demografi hilang di g gsebagian besar negara barat, Jepang, Hongkong, Singapura. Negara lain (termasuk Indonesia) segera mengikuti.

Bonus demografi diikuti oleh femonena penuaan

Turunnya dependency ratio berkontribusi bagi 

Bonus demografi diikuti oleh femonena penuaan struktur umur penduduk (Population ageing)

Population ageing dapat menimbulkan permasalahan serius jika jaminan sosial tidak 

5

pertumbuhan ekonomi

Sumber: 1. UN Population Prospect Rev. 10 dan Mawson & Kinugasa 20052. Mawson, A and Kinugasa T, 2005. East Asian Economic Development: Two Demographic Dividend

dipersiapkan.  

Sistem perlindungan juga dibutuhkan, terutama utk melindungi yg miskin dan rentan.

Page 6: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

KOMPONEN PERLINDUNGAN SOSIALKOMPONEN PERLINDUNGAN SOSIALPROGRAM TUJUAN KEPESER

TAANMANFAAT

SJSN (Sistem

Jaminan Sosial Mewujudkan Manusia

Seluruh P k j

Manfaat Hari Tua (jaminan dan pensiun)

Manfaat Kematian

Non‐contributory 

Social Protection

Contributory Social 

Protection (S i l Nasional) Bermartabat

Pekerja Asuransi Kecelakaan Kerja

Perawatan Kesehatan

Perawatan KesehatanVoluntary

Protection (Social 

Assistance)

(Social Security)

Bantuan SosialPerlindungan 

Hidup

Kelompok‐Kelompok Rentan

Penambahan Modal

Transfer Tunai

Pendidikan

Voluntary Insurance

Program Pangan

Pelayanan Sosial

T b h &

Tambahan Produk Komersial Lainnya

6

Asuransi Pribadi

Tambahan &Melengkapi Manfaat

Sukarela

Lainnya

Manfaat Hari Tua

Perawatan Kesehatan

Page 7: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

PERLINDUNGAN SOSIAL ≈ PENGELOLAAN RESIKO 

Hidup adalah resiko ......

7

Orang miskin memiliki lebih banyak resiko ....... Namun memiliki paling sedikit perlindungan dan kapasitas mengelola resiko.

Perlu transformasi kebijakan yang menjamin seluruh warga negara mendapatkan kesempatan untuk hidup layak dan sejahtera

Page 8: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

KERANGKA PIKIR PEMBANGUNAN SOSIAL

Cultural Exclusion

Economic Exclusion

Political Exclusion

Cultural Based Social Exclusion

Limited access to health services

Limited access to education

Barriers for entering labour market

Instability and Insecurity

Cultural Based Barriers

health services education labour market

Limited access to productive resources (l d d )(land, credit) Lack of economic and

market integration Gender based

barriersLimited access to social security

Political Participation

Limited access to civil and human rights

SUMBER: ASDI, 2012

Page 9: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

DIMENSI EKSKLUSI SOSIALDIMENSI EKSKLUSI SOSIAL

Life Cycle Exclusion IndicatorsLife Cycle

Early childhood

Exclusion

Health

Indicators

Malnutrition prevalence, height for age (% of children under 5)

0‐5 Years

Formative Years Education Literacy rate (% of people aged 6‐14)

6 to 14 Years

Employment Opportunities Labour Unemployment, youth total (% of total labor force ages 15‐24)

15‐24 Years

Productive Period

Elderly

Income

Livelihood

Poverty headcount ratio at national poverty line (% of population)

% of employ contributing to Pension

25 ‐64 Years

64 and  y p y gover

SUMBER: ASDI, 2012

Page 10: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

BERBAGAI INSTRUMEN PENGELOLAAN RESIKOBERBAGAI INSTRUMEN PENGELOLAAN RESIKO

Keluarga besarmal

Menyimpan/menjual aset

Bantuan tetangga/keluarga

b d i j

Inform

nity    H

H

Tabungan dan pinjaman

Diversifikasi pendapatan 

(usaha/tanaman)Individual Universal          

 Com

mun

(usaha/tanaman)

Kredit kecil/bank

Asuransi

Individual Universal

                 

mmercial   

Ijon/resi gudang

Kontrol harga

Subsidirmal           

te    Co

m

Subsidi

Bantuan Sosial10

For

Sta

Page 11: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL BERDASARKAN SIKLUS HIDUP BAGI PENDUDUK MISKIN SAAT INIHIDUP BAGI PENDUDUK MISKIN SAAT INI

Janin‐Balita(0 5 t h )

Usia Sekolah(6 18 t h )

Memasuki usia produktif

Usia Produktif(25 60 t h )

Lansia> 60 t h

Siklus Hidup

(0‐5 tahun) (6‐18 tahun)p

(19‐24 tahun)(25‐60 tahun) > 60 tahun

Intervensi ProgramAsistensi Sosial Orang Dengan Kecacatan Berat (ASODKB)

JSLU

Jampersal

PKSA

B i t k Si

Sasaran  bagi Individu Miskin

AskesosBeasiswa untuk Siswa 

Miskin

Rehabilitasi Sosial Penyalahgunaan NAPZA

Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial (Mantan Napi, HIV/AIDS)

Jamkesmas

Raskin

Bantuan Bencana Alam/Sosial/Ekonomi

Program Keluarga Harapan

Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)

Sasaran Bagi Rumah Tangga Miskin

Page 12: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL

RISIKO DAN KERENTANAN

Sikl Hid I di id l Ek i S i l Li kSiklus Hidup Individual:Kelaparan dan kekurangan gizi, 

cedera, sakit, kecacatan, ketuaan, kematian

Ekonomi: Pengangguran, pendapatan rendah dan tidak menentu, 

krisis ekonomi

Sosial:bencana sosial, ketelantaran, ketiadaan aset (rumah tinggal 

dan lahan).

Lingkungan:Bencana alam, kekeringan, banjir, kebakaran, man‐made 

disaster

TUJUANPreventive (Pencegahan): Upaya pencegahan danpenanggulangan risiko

Protective (Perlindungan):Upaya pemberian pelayanan

dasar dan bantuan sosial untuk

Promotive (Promosi): Upaya meningkatkan

kapasitas keahilan dan

Transformative (Transformatif): Upaya reformasi sistem melalui aspek

hukum & kebijakan publik untukpenanggulangan risikokemiskinan. 

dasar dan bantuan sosial untukjangka pendek/darurat.

kapasitas, keahilan, dantingkat pendapatan.

hukum & kebijakan publik untukmenghilangkan kerentanan & 

ketidaksetaraan

STRATEGISTRATEGI

Asuransi Sosial• Asuransi Kesehatan• Minimum Guaranteed 

Income

Kesejahteraan Sosial• Pelayanan sosial dasar• Bantuan tunai (bersyarat)

dan in‐kind

Perlindungan Pekerja• Jaminan Pensiun• Jaminan Kematian• Jaminan Hari Tua

Jaring Pengaman Sosial• Bantuan darurat• Subsidi harga• Subsidi pangan

• Asuransi Pertanian • Peningkatan kapasitas• Program pendukung

(targeting, safeguarding, Early Warning System)

• Jaminan Kecelakaan Kerjap g

• Targeted Safety Net: (lapangan kerja sementara, pelatihan kembali, makanan tambahan, income transfers) 1212

Page 13: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

KOMPONEN KUNCI PERLINDUNGAN SOSIAL

P li dPerlindunganSosial

Kerangka RegulasiKerangka Regulasi dan Kebijakan

Peraturan pelaksanaan yang mengurangi kesenjangan d l k l blik

Jaminan Sosial

Penguatan KelembagaanDewan Jaminan Sosial

Bantuan Sosial

Transformasi program sesuai skema MP3KI

Pelayanan Sosial

Penguatan sistem meliputi DBT, referral, complaint,dalam akses layanan publik 

dan kesempatan ekonomi

Peraturan pelaksanaan

Dewan Jaminan SosialNasional (DJSN)

Aspek Governance: Sistem

sesuai  skema MP3KI (reguler dan non reguler)

Sinergi antar program

C t h t f i

DBT, referral, complaint, dan pendampingan

Penguatan kelembagaan: Peraturan pelaksanaan pendukung implementasi 

jaminan sosial

Aspek Governance: Sistem pendukung, pengendalian 

mutu, dan monev

Contoh: transformasi kepesertaan PKH dan penguatan komponen 

pendukung

(pelayanan berbasis komunitas dan alternative 

care)

13

Aspek Outreach: khususnya untuk 

kelompok sektor informal

Efektivitas bantuan sosial (review kriteria dan paket 

manfaat, monev)

Page 14: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

TRANSFORMASI JAMINAN SOSIAL

2014 2015 2029

INFORMAL

BPJS  KESEHATANBPJS  KESEHATAN

JAMKESMASJAMKESDA

ASKES

JAMSOSTEKPT.ASKES

BPJS  KETENAGAKERJAANBPJS  KETENAGAKERJAAN

JAMSOSTEK

JAMINAN KEC JAMINAN KEC KERJA

JAMINAN KEMATIAN

JAMINAN HARI TUA

PT. JAMSOSTEK

TNI/ POLRIYANKES

JAMINAN PENSIUNASABRI

JAMINAN HARI TUA

TASPEN

PENSIUN

JAMINAN PENSIUN

TUA

JAMINAN HARI TUA

Sumber: UU No. 40/2004 Tentang SJSN14

Page 15: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

SJSN MENJADI TANGGUNG JAWAB NEGARA KARENAKARENA...

1 Karakteristik1. Karakteristikutama asuransi

sosial

2. Menjaminpeserta banyak

3. Menghindari seleksi bias

4. Menjaga kualitas Jaminan

Untuk

Sehingga “risk 

tranfers”d “h k h Kaya miskinmenjamin

subsidisilangberjalan

dan “hukum bilangan 

besar” (law of large

Sehinggakegagalanpasar dapatdicegah

Kaya miskinseharusnya memilikijaminanberjalan

optimalof large number) berfungsi 

dengan baik

dicegah sama

15

Page 16: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

LANDASAN UU SJSN & BPJS MENGAMANATKAN ASURANSI SOSIALASURANSI SOSIAL

1. Mendorong cakupan universalAmerika hingga kini belum mampu mencapai cakupan universal. Pada tahun 2011 terdapat 48.6 juta penduduk (15.7 persen) tidak memiliki jaminan, meskipun biaya kesehatannya terbilang mahal. Sementara itu, negara‐negara yang melaksanakan asuransi sosial seperti Jerman, Belanda, Jepang, Korea, Thailand, mampu mencapai cakupan universal. 

2. Pencegah kegagalan pasarSeleksi bias sering terjadi pada asuransi komersial karena tidak seimbangnya informasi antara calon pembeli dengan pengelola asuransi (asuradur) Adverse selection terjadi jika sebagin besar orang yang berisiko tinggi membeli asuransi danpengelola asuransi (asuradur). Adverse selection terjadi jika sebagin besar orang yang berisiko tinggi membeli asuransi dan sebaliknya, mereka yang sehat cenderung menghindar asuransi. Pada pasar asuransi komersial, hal ini direduksi melaluipenilaian risiko (underwriting). Asuradur umumnya hanya akan menerima calon pembeli yang memiliki risiko rendahsehingga terjadi favorable selection. Pada program asuransi sosial, dengan karakteristik wajib‐nya, masalah di atas dapatdihindarkan. 

3. Pendorong efisiensi makrogAmerika yang mengandalkan mekanisme pasar, memiliki biaya kesehatan paling mahal di dunia. Analisis perbandinganbiaya kesehatan di Amerika dengan negara seperti Eropa, Jepang, Australia yang mengadopsi asuransi sosialmemperlihatkan biaya kesehatan Amerika menempati urutan teratas.  Di tahun 2010, pengeluaran kesehatan Amerikamenghabiskan 17.6 persen dari PDB, bandingkan dengan Belanda (12%), Perancis dan Jerman (11.6%), Jepang (9.5%) serta Australia yang hanya 9.1%. Biaya kesehatan per kapita di Amerika (USD 8233) 2.5 kali lebih mahal dibandingkandengan rata‐rata biaya kesehatan di sejumlah negara‐negara ekonomi maju sebesar USD 3268 (Data OECD, 2012). 

4. Mendukung kinerja kesehatanNegara yang melaksanakan asuransi komersial memiliki indikator status kesehatan tidak lebih baik dengan negara yang memilih asuransi sosial. Indikator status kesehatan yang dapat dicermati antara lain angka kematian bayi (AKB), angkakematian ibu (AKI) serta usia harapan hidup penduduk

16

kematian ibu (AKI), serta usia harapan hidup penduduk.

Page 17: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

TRANSFORMASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI MP3KI

17

Page 18: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

AXES OF SOCIAL PROTECTION INTEGRATION

SUPPLYSUPPLY(policies, plans, & programs)

DEMAND(families, individuals & 

communities)ive level

Sectors

dministrati

cycle

Population groups

Ad

Life c

Source: Inclusive Social Protection, Cecchini & Martínez, 2012 

Page 19: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

Skema Pemanfatan Basis Data Terpadu dan Pusat Pelayanan dan Rujukan Terpadu dalam Kerangka MP3KI

?

Page 20: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

PENJABARAN SKEMA PEMANFATAN BASIS DATA TERPADU &PUSAT PELAYANAN DAN RUJUKAN TERPADU

RTS Pusat Pelayanan dan Rujukan TerpaduTingkatNasional

Tingkat Daerah

Penerima ManfaatMekanisme 

Penjangkauan

Ya

Tidak

• Voluntary?• Community/program Outreach?

Terdata/terjangkau Basis Data 

Terpadu

AdaVerifikasi Data

Kecamatan, Desa

YaTidak

Registrasi Program

Ya

Program Perlindungan Sosial  

Program Pelayanan Dasar

Program Perlindungan Sosial  

Program Pelayanan Dasar

P d t

Proses Musdes/Muskel

Keluhan

Mekanisme Keluhan dan Pelaporan

Ya

Universal Coverage

Proxy Mean Test

Tidak

YaPencetakan Kartu Peserta Program 

Pengembangan Kehidupan

Program Pengembangan Kehidupan

Pendataan Lapangan

Selesai

Tidak

Crosscheck alokasi PROGRAM2 PEMERINTAH PUSAT 

Memenuhi Kriteria

Ya

TidakProgram Community 

Based/CSR

alokasi anggaran DAN/ATAU DAERAH

Page 21: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

BEBERAPA TANTANGAN PERLUASAN CAKUPAN SEKTOR INFORMALSEKTOR INFORMAL

• Tersebar di berbagai pelosok nusantara (t k di t t i l b h(termasuk diantaranya petani, nelayan, buruh perkebunan, dsb)

• Sekitar 43% berusaha pada tempat yang tidak permanen.p p y g p

• Mobilitas tenaga kerja sangat tinggi

• Dapat memiliki 2‐3 pekerjaan sekaligus, atau jam kerja tidak menentu

• Pendapatan sering tidak stabil dan berkelanjutanberkelanjutan

• Kurang terlibat dalam jasa keuangan.• Hanya 16% dari pekerja informal yang memiliki rekening

21

Hanya 16% dari pekerja informal yang memiliki rekening bank atas nama sendiri

• Sekitar 86% menerima pendapatan dalam bentuk tunai

Page 22: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

ISU KRUSIAL PERLUASAN CAKUPAN BPJS KESEHATAN: AFFORDABILITY DAN FORMALITAS ADMINISTRASI

KEUNGGULAN BPJS KESEHATAN:

AFFORDABILITY DAN FORMALITAS ADMINISTRASI

KELEMAHAN:• Iuran relatif tidak terjangkau untuk TK 

• Risk pooling besar

• Paket manfaat sangatkomprehensif

j ginformal rentan miskin (proporsi upah)

• Sistem administrasi formal TK informal cenderung resistence dgn formalitasp

• Jaringan Pelayanan lebihbanyak dan lebih luas. 

• Portabilitas terjamin.

• Skema dan iuran tidak dapat taylor‐made sesuai kebutuhan TK informal 

• Umumnya melakukan pendekatan kolektifj

• Sustainabilitas program dalam jangka panjang

• Dapat ditambahkan dengan

• Umumnya TK informal tidak terorganisir dgnbaik

p gmanfaat lainnya: pinjamankredit, bantuanperumahan/pendidikan. 

22

Page 23: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

POLA‐POLA INISIATIF DALAM JAMKESDA SAAT INI BERAGAMProvinsi Kab/Kota Skema

P biSkema Kontribusi Catatan

Pembiayaan

Yogya‐karta

Sleman APBD Rp5000/orang/bln. Keanggotaan fix utk se‐th. Registrasi per group, min. 25 orang

Central Purbalingga APBD Rp 120 000/keluarg Keanggotaanfix utk se th registrasi mllCentral Java

Purbalingga APBD Rp.120.000/keluarga/th

Keanggotaanfix utk se‐th, registrasi mllSKPD, perusahaan dan komunitas

Agam Rp.72.000/orang/th

Keanggotaan fix utk se‐th, registrasi mllgroup atau individu

West Sumatra

Co‐sharingAPBD Provdan Kab

50 Koto Rp.120.000/orang/th

Keanggotaan fix utk se‐th

Sawah Lunto Rp.12.000/orang/bl; 50% Pemda 50%

Keanggotaan fix utk se‐th. CSR membayar premi 1 desa; 50% Pemda, 50% 

membermembayar premi 1 desa

Goron‐talo

Kota Gorontalo

Co‐sharingAPBD Prov

Rp.10.000/orang/bln

Keanggotaan fix utk se‐th, registrasi mllSKPD & komunitas

dan KabBone Bolango None

Aceh Sabang, Bireun APBD Prov None

Bali Badung None

23

Bali Badung, Klungkung Co‐sharing

Prov dan Kab

None

Jembrana Tidak ada lagi

Page 24: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

I dik t G P k P t

GAP KETERSEDIAAN FASILITAS DAN TENAGA MEDIS

Indikator Gap Puskesmas Pustu

Instalasi Air 517 2.837

Inkubator bayi 5.860 22.154

Listrik 305 10.282 (termasuk Poskesdes dan Polindes)

Keberadaan Dokter 733 20.871

Keberadaan Bidan 187 5.831

Keberadaan Dokter 106 7 400Keberadaan Dokter Gigi

106 7.400

Sumber: Podes 2011

24

2011

Page 25: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

DISTRIBUSI/PERSEBARAN BIDAN DI TINGKAT DESA

PERSEBARAN  FASKES  YANG  DILENGKAPI  LISTRIK

25Sumber: Podes 2011

Page 26: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

PENGALAMAN NEGARA LAIN ‐ STRATEGI PERLUASAN CAKUPAN SEKTOR INFORMALPERLUASAN CAKUPAN SEKTOR INFORMAL

3 Pilihan Strategi Pembiayaan: 

1. Contributory (contoh: US, Jepang, Taiwan)Jepang, Taiwan)

2. Non contributory (contoh: Thailand Korsel(contoh:  Thailand, Korsel, dan Philipina)

b d3. Kombinasi 1 dan 2 (contoh: Vietnam, China)

26

Page 27: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

HAL‐HAL PENTING DALAM STRATEGI PERLUASAN KEPESERTAANPERLUASAN KEPESERTAAN

Hasil IES: 1. Design kontribusi dan manfaat • Sekitar 48% pekerja 

informal tidak mengetahui tentang j i k h t

yang didapat harus jelas agar masyarakat yakin perlunya menyisihkan pendapatan yg 

jaminan kesehatan.

• Sekitar 38% pekerja informal tidak 

t h i b i

y p p ygterbatas.

2. Pengumpulan/pembayaran mengetahui bagaimana proses pendaftaran kepesertaan jaminan kesehatan

premi yg fleksibel waktu dan besarannya, terpercaya, dan mudah.kesehatan

• Dari yang telah memiliki jaminan kesehatan, cukup banyak yang tidak

uda

3. Informasi (Social marketing): pentingnya hidup sehat, 

cukup banyak yang tidak memahami paket manfaat yg diberikan.

pengobatan yang benar, prinsip asuransi sosial, dsb.

27

Page 28: Konferensi Infid 2013 - Vivi Yulaswati - Perlindungan Sosial [Compatibility Mode]

KESIMPULAN

• Peran pemerintah daerah penting dalam mendukung perluasan kepesertaan. 

• Memanfaatkan sistem kelembagaan masyarakat yang telah berakar di masyarakat: koperasi• Memanfaatkan sistem kelembagaan masyarakat yang telah berakar di masyarakat: koperasi, asosiasi, dan organisasi sosial kemasyarakatan lainnya (Perlu penilaian terhadap dasar hukum kelembagaan, kapasitas pengelolaan, dan tata kelola).

• Memanfaatkan inovasi: branchless banking – e money untuk pengumpulan premi di daerah sulitMemanfaatkan inovasi: branchless banking  e money untuk pengumpulan premi di daerah sulit.

• Peningkatan efektivitas penjangkauan (outreach) pelayanan melalui kemitraan dengan berbagai unsur masyarakat 

• Pengembangan manajemen dan sumber daya manusia sistem rujukan untuk pemutakhiran pendataan/targeting, pelayanan sosial terpadu, & pengaduan.

• Koordinasi dan kerjasama antar institusi (pusat, daerah, LSM, dan swasta).

• Melakukan uji coba berbagai alternatif strategi dan evaluasinya.

• Pengalaman negara lain dapat membantu penyusunan strategi yang dapat menyeimbangkan prinsip: keadilan, keberlanjutan, efisiensi, dan kualitas layanan.

28TERIMA KASIH