KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang...

41
KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA MEDIA BIOFLOK DIAN UTAMI PUTRI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Transcript of KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang...

Page 1: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

i

KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA

Oreochromis niloticus PADA MEDIA BIOFLOK

DIAN UTAMI PUTRI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

ii

ABSTRAK

DIAN UTAMI PUTRI. Kinerja Reproduksi Ikan Nila Oreochromis niloticus

pada Media Bioflok. Dibimbing oleh MUHAMMAD ZAIRIN JUNIOR dan

JULIE EKASARI.

Teknologi bioflok telah berhasil diterapkan untuk meningkatkan

pertumbuhan ikan nila, tetapi sedikit yang diketahui tentang kontribusi bioflok

pada kinerja reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh

penerapan teknologi bioflok terhadap kinerja reproduksi ikan nila Oreochromis

niloticus. Pada penelitian ini digunakan ikan nila dengan ukuran panjang dan

bobot awal rata-rata masing-masing 16,59 + 0,48 cm dan 84,56 + 4,81 g.

Penelitian ini terdiri dari dua perlakuan yaitu kontrol dan BFT (Biofloc

Technology) dengan empat kali ulangan. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan

bahwa bioflok mempengaruhi nilai indeks gonad somatik (P<0,05) pada hari ke-

84, indeks hepar somatik pada hari ke-56 (P<0,05). Perlakuan bioflok juga

menghasilkan fekunditas ikan dan jumlah larva lebih tinggi daripada kontrol

(P<0,05). Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa

bioflok mampu meningkatkan kinerja reproduksi ikan nila Oreochromis niloticus.

Kata kunci: bioflok, reproduksi, ikan nila.

----------------------

ABSTRACT

DIAN UTAMI PUTRI. Reproductive Performance of Oreochromis niloticus on

Biofloc System. Supervised by MUHAMMAD ZAIRIN JUNIOR and JULIE

EKASARI.

Biofloc technology system (BFT) has been successfully applied for nile

tilapia growth, but yet for contribution on reproductive performance. This study

aimed to evaluate the effect of the application of BFT on reproductive

performance of Oreochromis niloticus. This study used tilapia with an average

body weight of 84.56 + 4.81 g. Analysis of variance showed that gonadal somatic

index (P <0.05) on day 84, liver somatic index at day 56 (P <0.05), fecundity and

larvae production from biofloc treatment is higher than controls. But in egg

diameter and survival rate have no effect significantly from BFT application

(P<0,05).

Key words: biofloc, reproductive, nile tilapia.

Page 3: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

iii

KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA

Oreochromis niloticus PADA MEDIA BIOFLOK

DIAN UTAMI PUTRI

SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada

Program Studi Teknologi & Manajemen Perikanan Budidaya

Departemen Budidaya Perairan,

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 4: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus

PADA MEDIA BIOFLOK

Adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun

pada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal

atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian

akhir Skripsi ini.

Bogor, September 2012

Dian Utami Putri

C14080077

Page 5: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

v

Judul : Kinerja Reproduksi Ikan Nila Oreochromis niloticus pada Media

Bioflok

Nama : Dian Utami Putri

NIM : C14080077

Departemen : Budidaya Perairan

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Muhammad Zairin Junior Julie Ekasari, M.Sc.

NIP. 19590218 198601 1 001 NIP. 19770725 200501 2 002

Diketahui,

Ketua Departemen Budidaya Perairan

Dr. Sukenda

NIP. 19671013 199302 1 001

Tanggal Lulus :

Page 6: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak Januari 2012 sampai

dengan Agustus 2012 adalah reproduksi ikan, dengan judul “Kinerja Reproduksi

Ikan Nila Oreochromis niloticus pada Media Bioflok”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. M. Zairin Junior dan Julie Ekasari, M.Sc. selaku dosen

pembimbing atas semua arahan dan pengetahuan yang diberikan dalam

penelitian serta penulisan skripsi ini. Dr. Dedi Jusadi selaku Pembimbing

Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen

penguji tamu.

2. Ayahanda Belly Phan al Koko Wardana, Ibunda Cicih Susiati serta adik

Novita, Kurniawan, dan Angga yang selalu memberikan doa, dukungan

moral maupun material.

3. Bapak Ranta, Bapak Wasjan, Bapak Henda, Bapak Aam, Ibu Retno dan

Ibu Ida yang telah membantu dalam penelitian ini serta Bapak Agus yang

telah mengizinkan menggunakan bak penelitian dan Ibu Lina yang telah

mengizinkan menggunakan peralatan laboratorium.

4. Nora Putri Sari atas kerjasamanya dalam penelitian ini. Teman-teman

lingkungan: Ulfa, Diska, Rosita, Kak Yayan yang selalu ada saat senang

maupun duka, serta Desil, Ai, Titi, Nurlita, Jeanni, Dendi, Wahyu, Eko,

Asep, Abror, Eriza, Widi, Putri, Aqil, Taqin, Burhan, Brilian, Bayu,

Kurnia, Arin, dan teman-teman PATMO lainnya atas bantuan dan

dukungannya dalam penelitian ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Bogor, September 2012

Dian Utami Putri

Page 7: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 9 Juli 1990 di kota Jambi. Penulis

merupakan anak pertama dari pasangan Belly Phan alias Koko Wardana dan Cicih

Susiati.

Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah TK Nasional Sariputra, SD

Nasional Sariputra, SMP Al Chasanah Tanjung Duren, serta SMA Negeri 33

Cengkareng dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun yang sama, penulis diterima

sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan penulis memasuki Departemen

Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian

Bogor pada tahun 2009.

Selama masa perkuliahan, penulis aktif di organisasi kemahasiswaan

Himpunan Mahasiswa Akuakultur periode 2009-2010. Penulis juga aktif menjadi

Asisten Praktikum pada beberapa mata kuliah yaitu Fisiologi Reproduksi Ikan

(2012), dan Industri Pembenihan Organisme Akuatik (2012). Selain itu, untuk

meningkatkan pengetahuan di bidang perikanan budidaya, penulis pernah

mengikuti magang liburan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar

(BBPBAT) Sukabumi (2009), Stasiun Lapang Kegiatan Budidaya Ikan Gurame

PT Semata Tasikmalaya (2010), dan Praktik Lapangan Akuakultur pembenihan

patin siam di Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Subang (2011).

Selama di IPB penulis mendapatkan beasiswa Peningkatan Prestasi

Akademik (PPA) periode 2011-2012. Tugas akhir dalam pendidikan tinggi

diselesaikan penulis dengan menulis skripsi berjudul ”Kinerja Reproduksi Ikan

Nila Oreochromis niloticus pada Media Bioflok”.

Page 8: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

viii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

II. BAHAN DAN METODE ................................................................................ 3

2.1 Rancangan Penelitian ............................................................................... 3

2.2 Metode Pemeliharaan ............................................................................... 3

2.3 Prosedur Penambahan Karbon ................................................................. 4

2.4 Parameter Penelitian ................................................................................. 4

2.5 Analisis Data ............................................................................................ 6

III. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 7

3.1 Hasil .......................................................................................................... 7

3.1.1 Indeks Gonad Somatik (IGS) ............................................................. 7

3.1.2 Indeks Hepar Somatik (IHS) ............................................................. 7

3.1.3 Fekunditas ......................................................................................... 8

3.1.4 Diameter Telur .................................................................................. 9

3.1.5 Jumlah Larva ..................................................................................... 9

3.1.6 Sintasan ........................................................................................... 10

3.2 Pembahasan ............................................................................................ 10

IV. KESIMPULAN .............................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

LAMPIRAN .......................................................................................................... 20

Page 9: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Kandungan nutrisi pelet komersial nila Oreochromis niloticus dalam bobot

kering .................................................................................................................. 3

2. Kisaran parameter kualitas air pada media pemeliharaan ................................... 6

3. Nilai IGS untuk masing-masing TKG (Azwar 1997) ....................................... 11

Page 10: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Indeks gonad somatik (IGS) induk ikan nila Oreochromis sp. betina yang

dipelihara pada sistem BFT dan kontrol selama 84 hari masa pemeliharaan .... 7

2. Indeks hepar somatik (IHS) induk ikan nila Oreochromis sp. betina yang

dipelihara pada sistem BFT dan kontrol selama 84 hari masa pemeliharaan .... 8

3. Fekunditas induk ikan nila Oreochromis sp. betina yang dipelihara pada sistem

BFT dan kontrol selama 84 hari masa pemeliharaan ......................................... 8

4. Diameter telur ikan nila Oreochromis sp. betina yang dipelihara pada sistem

BFT dan kontrol selama 84 hari masa pemeliharaan ......................................... 9

5. Jumlah total larva ikan nila Oreochromis sp. betina yang dipelihara pada sistem

BFT dan kontrol selama masa pemeliharaan ..................................................... 9

6. Tingkat kelangsungan hidup induk ikan nila ikan nila Oreochromis sp. betina

yang dipelihara pada sistem BFT dan kontrol selama 84 hari masa

pemeliharaan .................................................................................................... 10

Page 11: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Perhitungan jumlah molase ............................................................................... 21

2. Analisis ragam indeks gonad somatik (IGS) nila pada hari ke-14, 28, 42, 56,

70, 84 ................................................................................................................ 22

3. Analisis ragam indeks hepar somatik (IHS) nila pada hari ke-14, 28, 42, 56, 70,

84 ...................................................................................................................... 23

4. Analisis ragam fekunditas nila pada hari ke-14, 28, 42, 56, 70, 84 .................. 24

5. Analisis ragam diameter telur nila pada hari ke-14, 28, 42, 56, 70, 84 ............ 25

6. Analisis ragam jumlah larva nila hingga akhir pemeliharaan ........................... 26

7. Analisis ragam sintasan nila hingga akhir pemeliharaan .................................. 27

8. Hasil analisis kualitas air ................................................................................... 28

Page 12: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal
Page 13: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

1

I. PENDAHULUAN

Teknologi bioflok merupakan teknologi budidaya yang didasarkan kepada

prinsip asimilasi nitrogen anorganik (amonia, nitrit, dan nitrat) oleh komunitas

mikroba (bakteri heterotrof) dalam media budidaya sebagai sumber makanan (De

Schryver et al. 2008). Avnimelech (2012) mengemukakan bahwa tujuan

dikembangkannya teknologi bioflok ini adalah untuk memperbaiki dan

mengontrol kualitas air budidaya, biosekuriti, membatasi penggunaan air, serta

efisiensi penggunaan pakan. Bioflok merupakan suspensi yang terdapat di dalam

air yang berupa fitoplankton, bakteri, agregat hidup, bahan organik dan pemakan

bakteri (Avnimelech 2007).

Penelitian mengenai penerapan teknologi bioflok terhadap kualitas air, telah

dilakukan Avnimelech (1999) yaitu dengan pemberian karbohidrat berupa glukosa

dan tepung tapioka dalam bak pemeliharaan ikan nila dengan kepadatan

80ekor/m3 dapat menurunkan konsentrasi TAN secara nyata. Selain dapat

memperbaiki kualitas air, penerapan teknologi bioflok juga dapat meningkatkan

pertumbuhan ikan nila (Maryam 2010). Sementara penelitian mengenai kontribusi

bioflok pada kinerja reproduksi telah dilakukan pada udang Litopenaeus

stylirostris (Emerenciano et al. 2011). Pada penelitian tersebut dilaporkan bahwa

kinerja pemijahan L. stylirostris pada kondisi flok lebih baik daripada dalam

kontrol (Emerenciano et al. 2011).

Ikan nila merupakan jenis ikan air tawar yang sangat potensial

dikembangkan di Indonesia. Ikan ini memiliki laju pertumbuhan yang cepat,

mudah bereproduksi, berdaging tebal, dan mudah dibudidayakan (Molina et al.

2009). Selain itu, ikan nila juga merupakan salah satu ikan konsumsi dari 10 jenis

ikan yang menjadi target peningkatan produksi yang dicanangkan KKP pada 2014

(KKP 2010). Menurut Moriarty (1997) tilapia mampu memanfaatkan mikroba

berupa bakteri sebagai pakan. Dengan demikian penerapan konsep teknologi

bioflok selain dapat menurunkan amonia air juga dapat menyediakan single cell

protein sebagai sumber pakan ikan nila selain pakan buatan. Avnimelech (1999)

menyatakan bahwa dengan adanya penambahan bahan berkarbon, bakteri akan

menggunakan nitrogen yang terdapat dalam kolam budidaya untuk memproduksi

Page 14: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

2

protein mikroba yang dapat dimanfaatkan oleh ikan sehingga terbukti mampu

mengurang nitrogen anorganik dan menggantikan protein pakan. Sementara

penelitian Emerenciano et al. (2011) melaporkan bahwa kinerja reproduksi udang

L. stylirostris yang dipelihara pada media bioflok lebih baik karena adanya

kontribusi bioflok sebagai “native protein”. Dengan latar belakang tersebut maka

penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penerapan teknologi bioflok

terhadap kinerja reproduksi ikan nila Oreochromis niloticus.

Page 15: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

3

II. BAHAN DAN METODE

2.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap

(RAL) yang terdiri dari dua perlakuan yaitu perlakuan kontrol dan perlakuan BFT

(Bioflocs Technology) dengan empat kali ulangan.

2.2 Metode Pemeliharaan

Ikan nila yang digunakan berasal dari Balai Pengembangan Benih Ikan Air

Tawar (BPBIAT) Wanayasa, berumur 125 hari dengan ukuran panjang 16,59 +

0,48 cm dan bobot 84,56 + 4,81 g. Ikan uji ditebar pada masing-masing bak

pemeliharaan dengan kepadatan 60 ekor/bak dengan rasio jantan dan betina 1:4.

Wadah pemeliharaan ikan yang digunakan berupa kolam beton berukuran 3m x

2m x 0,7m sebanyak 8 unit. Pakan yang diberikan berupa pelet tenggelam

komersial dengan kandungan protein 30% (Tabel 1).

Tabel 1. Kandungan nutrisi pelet komersial nila Oreochromis niloticus dalam

bobot kering

No. Komposisi proksimat Kandungan (%)

1. Kadar abu 16,04

2. Protein 33,00

3. Lemak 7,04

4. Serat kasar 7,13

5. BETN 36,79

*) Sesuai dengan analisis proksimat pakan

Prosedur penelitian meliputi masa persiapan dan masa pemeliharaan. Pada

masa persiapan, semua bak disikat dan dibersihkan dari lumut dan kotoran lain

yang menempel, diikuti dengan pengeringan selama 1 hari. Selanjutnya dilakukan

pemasangan instalasi aerasi dengan 12 titik aerasi per bak. Pada hari berikutnya

air ditambahkan sebanyak 3 m3 dan dibiarkan tergenang selama 3 hari sebelum

ikan ditebar. Sebelum diberi perlakuan, ikan diadaptasikan terlebih dahulu dalam

bak pemeliharaan selama 3 hari.

Masa pemeliharaan terdiri dari pemberian pakan, penambahan molase,

sampling induk, serta pengukuran kualitas air. Masa pemeliharaan berlangsung

selama 84 hari. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pukul 09.00,

dan 16.00 WIB dengan tingkat pemberian pakan awal 3% bobot biomassa per

hari. Pemberian jumlah pakan selanjutnya dilakukan secara at satiation

Page 16: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

4

disesuaikan dengan respon makan ikan secara visual. Penambahan molase

dilakukan setiap 2 kali sehari setengah jam setelah pemberian pakan. Sampling

dilakukan setiap 14 hari sekali dengan mengambil contoh 5 ekor induk betina per

bak (20 ekor per perlakuan). Pengukuran kualitas air berupa suhu dilakukan setiap

hari, sedangkan pengukuran DO, pH, dan TAN dilakukan setiap seminggu sekali.

Larva dan benih ikan yang dihasilkan pada masing-masing bak pemeliharaan

dikumpulkan dan dihitung setiap hari.

2.3 Prosedur Penambahan Karbon

Sumber karbon organik yang digunakan dalam penelitian ini adalah molase

dengan konsentrasi C sebesar 40%. Penambahan molase pada media budidaya

dilakukan dengan mengadaptasi perhitungan yang dilakukan oleh Avnimelech

(1999). Berdasarkan perhitungan tersebut (Lampiran 1) maka didapatkan jumlah

molase yang ditambahkan ke dalam media budidaya adalah sebanyak 1,11 kali

jumlah pakan yang diberikan. Penambahan molase dilakukan setiap 2 kali sehari

setengah jam setelah pemberian pakan.

2.4 Parameter Penelitian

Data yang dikumpulkan selama penelitian meliputi bobot tubuh, indeks

gonad somatik (IGS), indeks hepar somatik (IHS), jumlah telur, diameter telur,

jumlah anakan, dan tingkat kelangsungan hidup.

Untuk mengetahui perubahan yang terjadi di gonad secara kuantitatif

dilakukan pengukuran indeks gonad somatik (IGS). IGS ditentukan dengan rumus

yang dikemukakan oleh Effendie (2002), yaitu:

Keterangan:

IGS = indeks gonad somatik (%)

Wg = bobot gonad (g)

W = bobot tubuh ikan (g)

Indeks hepar somatik (IHS) adalah rasio bobot hati terhadap bobot tubuh

(Ishibashi et al. 1994). IHS dapat diketahui dengan menggunakan rumus (Sulistyo

et al. 2000):

G Wg

W

Page 17: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

5

Fekunditas menurut Bagenal (1978) adalah jumlah telur matang yang ada

dalam ovarium sebelum dikeluarkan dalam pemijahan. Perhitungan fekunditas

dilakukan berdasarkan rumus Bagenal (1978):

Wg

W

Keterangan:

Wg = bobot gonad (g)

Ws = bobot sub sampel (g)

N = Jumlah telur dalam sub sampel

Telur ikan yang digunakan untuk pengukuran parameter ini berasal dari

induk betina yang disampling. Dari masing-masing induk tersebut, 100 butir telur

per gonad diukur diameternya dengan mengukur jarak panjang (a) dan lebar (b)

telur yang kemudian dirata-ratakan, selanjutnya diukur menggunakan mikroskop

dengan perbesaran 40 yang dilengkapi dengan micrometer yang kemudian

dikonversi menjadi mm.

(

)

Jumlah larva dihitung secara manual satu per satu kemudian diletakkan di

hapa pemeliharaan larva. Sintasan atau tingkat kelangsungan hidup adalah

persentase ikan yang hidup dari jumlah seluruh ikan yang dipelihara dalam suatu

wadah setelah masa pemeliharaan. Ikan yang diambil sebagai sampel setiap dua

minggu dihitung ikan hidup. Tingkat kelangsungan hidup ikan dapat dihitung

dengan menggunakan rumus (Effendie, 2002):

Keterangan:

No = Jumlah ikan awal

Nt = Jumlah ikan akhir

Pengukuran parameter kualitas air dilakukan di awal perlakuan dan setiap 7

hari selama perlakuan di bak. Hasil analisis kualitas air menunjukkan bahwa

kisaran parameter kualitas air yang diamati pada penelitian ini berada pada kisaran

yang optimum bagi pemeliharaan ikan nila (Tabel 2) (Lampiran 8).

Page 18: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

6

Tabel 2. Kisaran parameter kualitas air pada media pemeliharaan

Perlakuan

Parameter Kualitas Air

Suhu

(oC)

DO

(mg/l) pH

TAN

(mg/l)

Kontrol 27,8-32,0 4,7-6,6 7,28-8,29 0,166-1

Bioflok 27,8-32,2 3,6-6,5 7,39-8,13 0,146-0,847

Optimal

25,0-32,0

Hepher dan

Pruginin (1981)

>3,0

Henley

(2005)

6,0-9,0

Popma dan

Masser (1999)

0,5-1,0

Boyd (1990)

2.5 Analisis Data

Parameter yang diuji secara statistik adalah IGS, IHS, fekunditas, diameter

telur, jumlah larva, tingkat kelangsungan hidup ikan nila. Data yang diperoleh

diolah pada Microsoft Excel 2010 dan dianalisis ragam ANOVA (P<0,05)

program SAS 9.1.3.

Page 19: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

7

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Indeks Gonad Somatik (IGS)

Hasil pengamatan nilai IGS secara keseluruhan berkisar antara 0,89-3,50%

(Gambar 1). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa bioflok

mempengaruhi nilai IGS secara signifikan (P<0,05) (Lampiran 2) terutama pada

hari ke-84. Nilai IGS tertinggi diperoleh ikan yang diberi bioflok sebesar 3,50%

pada hari ke-56 sedangkan nilai indeks gonad somatik tertinggi pada ikan yang

tanpa diberi bioflok sebesar 2,94% (Gambar 1).

Gambar 1. Indeks gonad somatik (IGS) induk ikan nila Oreochromis sp. betina

yang dipelihara pada sistem BFT dan kontrol selama 84 hari masa

pemeliharaan

3.1.2 Indeks Hepar Somatik (IHS)

Nilai IHS pada perlakuan kontrol berkisar antara 1,03-2,46%, sedangkan

nilai IHS pada perlakuan bioflok berkisar antara 1,03-2,28%. Hasil analisis sidik

ragam menunjukkan bahwa pada perlakuan bioflok dapat mempengaruhi indeks

hepar somatik pada hari ke-56 (P<0,05). (Lampiran 3). Pada hari ke-56, nilai IHS

pada perlakuan kontrol sebesar 1,71% dan pada perlakuan bioflok sebesar 2,08%.

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

0 14 28 42 56 70 84

IGS

(%

)

Hari ke-

kontrol

BFT

Page 20: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

8

Gambar 2. Indeks hepar somatik (IHS) induk ikan nila Oreochromis sp. betina

yang dipelihara pada sistem BFT dan kontrol selama 84 hari masa

pemeliharaan

3.1.3 Fekunditas

Fekunditas tertinggi ditemukan pada ikan dengan perlakuan bioflok yaitu

sebesar 1.317 butir telur sedangkan fekunditas ikan pada perlakuan tanpa bioflok

yang tertinggi yaitu sebesar 1.067 butir telur (Gambar 3). Hasil analisis sidik

ragam menunjukkan bahwa pada perlakuan bioflok dapat mempengaruhi

fekunditas (P<0,05) (Lampiran 4).

Gambar 3. Fekunditas induk ikan nila Oreochromis sp. yang dipelihara pada

sistem BFT dan kontrol selama 84 hari masa pemeliharaan

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

0 14 28 42 56 70 84

IHS

(%

)

Hari ke-

kontrol

BFT

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

0 14 28 42 56 70 84

Fek

un

dit

as

(bu

tir

telu

r)

Hari ke-

kontrol

BFT

Page 21: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

9

3.1.4 Diameter Telur

Hasil pengamatan ukuran diameter telur menunjukkan bahwa ikan nila

memiliki pola reproduksi tipe asinkronis. Analisis statistik menunjukkan bahwa

perlakuan bioflok tidak mempengaruhi diameter telur (P>0,05) (Lampiran 5).

Diameter telur tertinggi pada perlakuan bioflok sebesar 1,66 mm sedangkan pada

perlakuan tanpa bioflok, diameter telur tertinggi sebesar 1,55 mm (Gambar 4).

Gambar 4. Diameter telur pada induk ikan nila Oreochromis sp. yang dipelihara

pada sistem BFT dan kontrol selama 84 hari masa pemeliharaan

3.1.5 Jumlah Larva

Jumlah kumulatif larva selama 84 hari masa pemeliharaan menunjukkan

bahwa perlakuan bioflok menghasilkan anakan yang lebih tinggi secara signifikan

(P<0,05) (Lampiran 6) yaitu sebanyak 8.491 ekor, sedangkan pada kontrol

sebanyak 5.154 ekor (Gambar 5).

Gambar 5. Jumlah total larva yang dihasilkan oleh induk ikan nila Oreochromis

sp. yang dipelihara pada sistem BFT dan kontrol selama 84 hari masa

pemeliharaan

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

1,4

1,6

1,8

0 14 28 42 56 70 84

Dia

met

er t

elu

r (m

m)

Hari ke-

kontrol

BFT

5154

8491

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

kontrol BFT

Ju

mla

h l

arv

a (

eko

r)

Perlakuan

b

a

Page 22: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

10

3.1.6 Sintasan

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pada perlakuan bioflok tidak

memberikan pengaruh terhadap sintasan atau tingkat kelangsungan hidup ikan

nila (P>0,05) (Lampiran 7) dengan rata-rata untuk masing-masing perlakuan

adalah 99,17% untuk kontrol dan 97,50% untuk BFT.

Gambar 6. Tingkat kelangsungan hidup induk ikan nila ikan nila Oreochromis sp.

yang dipelihara pada sistem BFT dan kontrol selama 84 hari masa

pemeliharaan

3.2 Pembahasan

Reproduksi merupakan suatu proses biologi mulai dari diferensiasi seksual

hingga dihasilkannya individu baru (larva) yang melibatkan kinerja dari beberapa

jenis hormon (Bernier et al. 2009). Kegiatan reproduksi terjadi sesudah ikan

mencapai masa dewasa, dan diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin serta hormon-

hormon yang dihasilkannya. Perkembangan gonad ikan nila dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti hormon, makanan, dan faktor lingkungan. Stickney (1979)

mengemukakan bahwa ikan nila pada kondisi budidaya lebih cepat matang gonad

dibandingkan dengan ikan nila yang hidup di perairan alami. Karena pada kondisi

budidaya, pakan yang diberikan berdasarkan kebutuhan ikan tersebut.

Menurut Lagler et al. (1977) ada dua faktor yang memengaruhi kematangan

gonad yaitu faktor dalam dan luar. Faktor dalam meliputi perbedaan spesies,

umur, ukuran, serta sifat fisiologi ikan itu sedangkan faktor luar adalah makanan,

suhu, dan arus. Selama perkembangan gonad, sebagian besar hasil metabolisme

ditujukan untuk perkembangan gonad. Hal ini menyebabkan terjadi perubahan-

perubahan dalam gonad. Pengetahuan tentang tahap kematangan gonad

diperlukan untuk mengetahui waktu pemijahan, ukuran pertama kali matang

99,17 97,50

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

kontrol BFT

SR

(%

)

Perlakuan

a a

Page 23: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

11

gonad, hubungannya dengan pertumbuhan ikan dan faktor lingkungan yang

memengaruhinya (Effendie 2002).

Pengamatan kematangan gonad dapat dilakukan dengan dua cara, yang

pertama cara histologi dilakukan di laboratorium, yang kedua cara pengamatan

morfologi yang dapat dilakukan di laboratorium dan dapat pula dilakukan di

lapangan. Pada penelitian ini, pengamatan kematangan gonad dilakukan melalui

pengamatan morfologi. Dasar yang dipakai untuk menentukan tingkat

kematangan gonad dengan cara morfologi ialah bentuk, ukuran panjang dan berat,

warna dan perkembangan isi gonad yang dapat dilihat seperti diameter telur

(Effendie 2002).

Ukuran tingkat perkembangan ovarium dapat dinyatakan dalam satuan

indeks dari persentase bobot gonad per bobot tubuh dan dinyatakan sebagai satuan

IGS. Nilai IGS untuk masing-masing TKG menurut Azwar (1997) disajikan pada

Tabel 3.

Nilai IGS untuk masing-masing TKG menurut Azwar (1997) sebagai

berikut:

Tabel 3. Nilai IGS untuk masing-masing TKG (Azwar 1997)

TKG Nilai IGS

(%)

Ciri-ciri

I <0,20 ovarium berwarna putih, transparan, oosit dan oogonia

hanya dapat terlihat dengan menggunakan mikroskop.

Sel telur terdiri dari oosit stadum 1 (oosit awal) dengan

inti besar di tengah.

II 0,21-0,80

terbanyak

pada kisaran

0,21-0,60

ovarium berwarna kuning terang, butiran oosit mulai

terlihat dengan mata, secara mikroskopis terlihat adanya

oosit stadium 2, namun oosit belum terisi kuning telur

(previtelogenesis), ovarium terdiri dari oosit stadium 1

dan 2, sebagian besar oosit masih stadium 1.

III 0,61-2,20

Terbanyak

pada kisaran

0,61-1,80

ovarium berwarna kuning tua, terdiri dari oosit stadium

1, 2, dan 3 (oost vitelogenesis), oosit terbanyak masih

pada fase previtelogenesis. Oosit mudah dipisahkan.

IV 2,21-4,20

terbanyak

pada kisaran

2,41-4,20

ovarium berwarna coklat gelap, butiran terlihat jelas

dan mudah dipisahkan. Sebagian besar oosit pada

stadium 3 dan 4 dapat mencapai 64,92%.

V 1,01-2,40 ovarium putih kekuningan, ukurannya berkurang

menyerupai TKG I dan II. Ovarium terdiri dari oosit

stadium 1, 2, dan hanya sedikit ditemui oosit stadium 3.

Page 24: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

12

Pada Gambar 1, nilai IGS menunjukkan pola yang meningkat terutama

untuk perlakuan bioflok. Pada hari ke-14, ke-28, dan ke-42 induk ikan mencapai

fase persiapan dari tahap siklus reproduksi. Selanjutnya pada hari ke-56 sebagian

besar induk ikan mencapai tingkat kematangan gonad (TKG IV). Kemudian pada

hari ke-70 dan hari ke-84 mulai terlihat penurunan pada semua perlakuan. Hasil

ini menunjukkan bahwa induk ikan nila telah selesai melakukan ovulasi atau

pelepasan telur pada tahap pertama proses reproduksinya (Darwisito 2006). Pada

perlakuan bioflok hari ke-84, nilai IGS terlihat masih stabil sedangkan pada

perlakuan kontrol nilai IGS terlihat terus menurun (Gambar 1). Hal ini diduga

karena performa ikan nila pada perlakuan bioflok, masih baik untuk melakukan

ovulasi lagi.

Hati mempunyai peranan dalam sintesis material yang akan diakumulasikan

pada ovarium saat siklus reproduksi, oleh karena itu pada masa reproduksi terjadi

peningkatan aktivitas hati yang dicirikan dengan meningkatnya bobot hati. Rasio

bobot hati terhadap tubuh (IHS) pada induk ikan akan meningkat menjelang

vitelogenesis, dan rasio akan menurun menjelang ovulasi (Ishibashi et al. 1994).

Pola perubahan IHS berlawanan dengan pola perubahan IGS, pada saat IHS

menurun terjadi peningkatan IGS yang menunjukkan adanya mobilisasi material

dari hati ke ovarium.

Menurut Jensen (1979) peningkatan bobot hati menjelang perkembangan

ovarium disebabkan oleh peningkatan fraksi lipid. Selama proses perkembangan

ovarium, fraksi lipid akan ditransfer dari cadangan lipid tubuh dan lipid hati ke

ovarium. Terjadinya mobilisasi lipid ke ovarium dapat diperlihatkan dari fluktuasi

kandungan lipid plasma selama siklus reproduksi. Gambar 2 menunjukkan bahwa

nilai IHS pada semua perlakuan meningkat pada hari ke-14, hal ini diduga bahwa

pada hari ke-14 merupakan waktu dimana terjadi proses sintesis vitelogenesis

tertinggi.

Nilai fekunditas dari suatu spesies ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain oleh pakan, ukuran ikan, diameter telur, dan faktor lingkungan. Selain

itu, fekunditas merupakan suatu subjek yang dapat menyesuaikan dengan

bermacam-macam kondisi terutama respon terhadap pakan (Effendie 2002).

Fekunditas ikan yang baru pertama kali memijah cenderung masih rendah dan ini

Page 25: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

13

berpengaruh terhadap rekrutmennya. Sedangkan induk ikan yang telah berkali-

kali memijah fekunditasnya cenderung meningkat dengan ukuran telur dan larva

yang lebih besar. Kondisi ini akan menurun sejalan dengan mulai menurunnya

kondisi ikan yang memengaruhi kualitas dan kuantitas telur yang dihasilkan

(Bagenal 1957).

Secara alami ikan nila dapat memijah sepanjang tahun di daerah tropis. Pada

umumnya pemijahan ikan nila terjadi 6-7 kali/tahun dengan kisaran fekunditas

antara 300-3.000 butir telur per pemijahan (Kordi 2000; Stickney 1979). Gambar

3 menunjukkan bahwa induk ikan nila pada perlakuan bioflok secara signifikan

memiliki fekunditas yang lebih tinggi (P<0.05) (Lampiran 4) yaitu sebesar 1.317

butir telur daripada fekunditas ikan pada perlakuan kontrol yaitu sebesar 1.067

butir telur. Jumlah larva ikan yang dihasilkan juga lebih tinggi (P<0,05) pada ikan

nila dengan perlakuan bioflok yaitu sebanyak 8.491 ekor, sedangkan pada kontrol

sebanyak 5.154 ekor. Perkembangan gonad dan fekunditas dipengaruhi oleh

nutrien pakan penting tertentu (Izquierdo et al. 2001). Bioflok termasuk

komunitas mikroba heterotrof dalam media budidaya yang dapat digunakan

sebagai sumber makanan (De Schryver dan Verstraete 2009). De Schryver et al.

(2008) menyatakan bahwa bioflok mengandung protein, asam lemak tak jenuh,

dan lipid yang tinggi sehingga cocok digunakan sebagai pakan untuk ikan.

Dengan demikian, nutrien yang terkandung dalam bioflok tersebut diduga mampu

meningkatkan fekunditas ikan nila.

Dalam satu tingkat kematangan gonad (TKG), diameter telur yang

dikandung tidak homogen. Uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan bioflok

tidak memberikan pengaruh nyata terhadap diameter telur ikan nila (P>0,05)

(Lam piran 5). Pada periode awal perkembangan ovarium, ukuran oosit ikan nila

masih beragam, kemudian berkembang terdiri dari berbagai ukuran, dan setiap

ukuran mempunyai ciri-ciri sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Keanekaragaman ukuran oosit ini menunjukkan bahwa ikan nila memiliki pola

reproduksi asinkronis. Kondisi oosit tampak tidak seragam karena ikan nila

termasuk partial spawner, yaitu mengeluarkan telur tidak sekaligus melainkan

secara bertahap (Efendie 2002; Darwisito 2006)

Page 26: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

14

Tingkat kelangsungan hidup merupakan peluang hidup suatu individu dalam

waktu tertentu (Effendie 2002). Tingkat kelangsungan hidup ikan nila antar

perlakuan tidak berbeda nyata (Lampiran 7). Namun pada perlakuan bioflok,

tingkat kelangsungan hidup ikan nila lebih rendah dibandingkan pada perlakuan

kontrol. Hal ini diduga disebabkan karena pada masa pemeliharaan, pernah terjadi

penurunan DO atau oksigen terlarut dalam air yang menyebabkan kematian pada

ikan pada media perlakuan bioflok yang padat oleh bakteri pembentuk flok yang

juga membutuhkan oksigen terlarut yang cukup tinggi.

Berbagai parameter yang diamati pada penelitian menunjukkan bahwa

perlakuan BFT berpengaruh pada kinerja reproduksi ikan nila. Emerenciano et al.

(2011) menyatakan bahwa pada media bioflok, respon udang lebih cepat untuk

ablasi dengan tingkat pemijahan lebih tinggi yang diduga akibat konsumsi

biomassa bakteri yang dapat menyebabkan kinerja reproduksi yang lebih baik

pada kondisi flok. Pakan merupakan komponen penting dalam proses pematangan

gonad khususnya ovarium, karena proses vitelogenesis pada dasarnya merupakan

proses akumulasi nutrien dalam kuning telur. Pada dasarnya kualitas telur sangat

ditentukan oleh kualitas pakan yang diberikan. Defisiensi nutrien terutama asam

amino, vitamin, dan mineral dapat menyebabkan perkembangan telur terhambat

dan akhirnya terjadi kegagalan ovulasi dan pemijahan (Ediwarman 2006).

Perkembangan gonad terjadi apabila terdapat kelebihan energi untuk

pemeliharaan tubuh, sedangkan kekurangan gizi dapat menyebabkan telur

mengalami atresia (Mayunar 2000). Dari beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi pematangan gonad, kualitas pakan mempunyai kaitan yang sangat

erat dengan kualitas telur yang dihasilkan (Watanabe et al. 1984; Mokoginta

1992). Pengaruh pakan terhadap perkembangan gonad dilaporkan oleh Lovell

(1988) bahwa kematangan gonad ikan channel catfish sangat berhubungan dengan

keseimbangan komposisi nutrisi pakan terutama komposisi protein yang sangat

dibutuhkan untuk perkembangan gonad.

Setiap spesies ikan membutuhkan zat gizi yang baik, yang terdiri dari

protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral serta energi untuk aktivitas

hidupnya. Menurut NRC (1993), energi sangat diperlukan oleh ikan untuk proses

metabolisme, perawatan tubuh, aktivitas fisik, pertumbuhan dan reproduksi.

Page 27: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

15

Besarnya energi yang dikonsumsi oleh ikan dipengaruhi oleh ketersediaan energi

di dalam pakan, kondisi fisik ikan, dan kondisi perairan (suhu dan oksigen

terlarut). Disamping itu, keseimbangan energi protein dan asam lemak sangat

berpengaruh terhadap tingkat perkembangan gonad dan kualitas telur yang

dihasilkan. Hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh Sari (2012) terhadap

kandungan nutrisi bioflok yang tumbuh pada air media pemeliharaan ikan pada

perlakuan bioflok yaitu protein sebesar 37,37% dan lemak sebesar 11,88%,

sedangkan pada perlakuan kontrol yaitu protein sebesar 34,31% dan lemak

sebesar 11,02%.

Protein merupakan komponen esensial yang dibutuhkan untuk reproduksi.

Protein merupakan komponen dominan kuning telur, sedangkan jumlah dan

komposisi kuning telur menentukan besar kecilnya ukuran telur, dan ukuran telur

merupakan indikator kualitas telur (Kamler 1992). Lipid adalah komponen kedua

setelah protein. Lipid sangat penting sebagai sumber energi dan asam lemak

esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan normal, serta memegang peranan

penting dalam proses reproduktif terutama fase awal perkembangan larva ikan

(Wilson 1995).

Menurut Watanabe et al. (1984), pakan induk yang kekurangan asam lemak

esensial menghasilkan laju pematangan gonad yang rendah, sedangkan proporsi

lipid yang lebih rendah dengan omega-3 HUFA tinggi dapat meningkatkan

kematangan gonad. Selain itu, flok adalah sumber asam amino bebas (Ju et al.

2008), dan asam lemak esensial (Ekasari et al. 2010). Komposisi lipid dan asam

lemak pakan induk telah diketahui sebagai faktor utama yang menentukan

keberhasilan reproduksi dan kelangsungan hidup benih (Izquierdo et al. 2001).

Page 28: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

16

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa bioflok

mampu meningkatkan kinerja reproduksi ikan nila Oreochromis niloticus yang

ditunjukkan oleh nilai IGS, fekunditas, dan jumlah larva yang lebih tinggi

daripada kontrol.

Page 29: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

17

DAFTAR PUSTAKA

Avnimelech Y. 1999. Carbon/nitrogen ratio as a control element in aquaculture

systems. Aquaculture 176:227-235.

___________. 2007. Feeding with microbial flocs by tilapia in minimal discharge

bioflocs technology ponds. Aquaculture Engineering 34:172-178.

___________. 2012. Biofloc technology- a practical guide book, 2nd

edition.

United States: The World Aquaculture Society.

Azwar ZI. 1997. Pengaruh askorbil fosfat magnesium sebagai sumber vitamin C

terhadap perkembangan ovarium dan penampilan larva ikan nila

(Oreochromis sp.). [Sekolah Pascasarjana]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Bagenal TB. 1957. Annual variations in fish fecundity. Journal of the Marine

Biological Association of the United Kingdom. 36:377-382.

Bagenal TB. 1978. Aspects of fish fecundity. Ecology of Fresh water Fish

Production. Black Well Scientific Publications, Oxfoad. 75-101 p.

Bernier JN, Kraak GVD, Farerell AP, Brauner CJ. 2009. Fish endocrinology.

Elsevier Academic Press. Amsterdam, Netherlands.

Boyd CE. 1990. Water quality in ponds for aquaculture. Auburn University.

Alabama: Birmingham Publishing Co.

Darwisito S. 2006. Kinerja reproduksi ikan nila Oreochromis niloticus yang

mendapat tambahan minyak ikan dan vitamin E dalam pakan yang

dipelihara pada salinitas media berbeda. [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana,

Institut Pertanian Bogor, Bogor.

De Schryver P, Crab R, Defoirdt T, Boon N, Verstraete W. 2008. The basics of

bio-flocs technology: The added value for aquaculture. Aquaculture 277:

125-137.

De Schryver P, Verstraete W. 2009. Nitrogen removal from aquaculture pond

water by heterotrophic nitrogen assimilation in lab-scale sequencing batch

reactors. Bioresource Technology 100:1162-1167.

Ediwarman. 2006. Pengaruh tepung ikan lokal dalam pakan induk terhadap

pematangan gonad dan kualitas telur ikan baung (Hemibagrus nemurus

Blkr.). [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Effendie MI. 2002. Biologi perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.

Ekasari J, Crab R, Verstraete W. 2010. Primary nutritional content of bio-flocs

cultured with different organic carbon sources and salinity. Hayati Journal of

Biosciences 17: 125-130.

Page 30: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

18

Emerenciano M, Cuzon G, Goguenheim J, Gaxiola G. 2011. Floc contribution on

spawning performance of blue shrimp Litopenaeus stylirostris. Aquaculture

Research. 1-11.

Henley F. 2005. A Guide to the farming of tilapia. Jamaica: Jamaica Broilers

Groups.

Hepher B, Pruginin Y. 1981. Commercial fish farming: with special reference to

fish culture in Israel. New York.

Izquierdo MS, Fernandez-Palacios H, Tacon AGJ. 2001. Effect of broodstock

nutrition on reproductive performance of fish. Aquaculture 197 : 25-42.

Jensen AJ. 1979. Energy content analysis from weight and liver index

measurements of mature pollock (Pollachius virens). Journal of the

Fisheries Research Board of Canada 36:1207-1213.

Ju ZY, Foster I, Conquest L, Dominy W, Kuo WC, Horgen FD. 2008.

Determination of microbial comunity structures of shrimp floc cultures by

biomarkers and analysis of floc amino acid profiles. Aquaculture Research

39: 118-133.

Kamler E. 1992. Early life history of fish. An energetics approach. London:

Chapman and Hall. 267 pp.

[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2010. Rencana strategis kementrian

kelautan dan perikanan 2010-2014. Jakarta.

Kordi GMH. 2000. Budidaya ikan nila di tambak sistem monosex kultur. Effhar

dan Dahara Prize. Semarang.

Lagler KF, Bardach JE, Miller RH, Passino DM. 1977. Ichthyology. John Willey

&Sons Inc. Toronto. Canada. 556 p.

Lovell RT. 1984. Ascorbic acid metabolism in fish Proc. Ascorbic acid in

Domestic Animal: The Royal Danish Agricultural Soc, Copenhagen: 206-

212.

Maryam S. 2010. Budidaya super intensif ikan nila merah Oreochromis sp.

dengan teknologi bioflok: profil kualitas air, kelangsungan hidup dan

pertumbuhan. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Mayunar. 2000. Aplikasi hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) pada

pemijahan ikan kakap putih Lates calcarifer. Prosiding Seminar Nasional

Perikanan Penangkapan dan Budidaya Perairan. Hal. 124-133.

Mokoginta I. 1992. Essential fatty acid requirements of catfish (Clarias batracus

Linn.) for broodstock development. [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana,

Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Page 31: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

19

Molina JPA, Apolinar SM, Antonio LG, Sergio EMD, Maurilia RC. 2009. Effect

of potential probiotic bacteria on growth and survival of Tilapia

Oreochromis niloticus L., Cultures In Laboratory Under High Density and

Suboptimum Temperature. Aquaculture Research 40:887-894.

Moriarty DJW. 1997. The role of microorganisms in aquaculture ponds.

Aquaculture 15:333-349.

NRC (National Research Council). 1993. Nutrien requirement of fish. National

Academy of Science, Washington D.C. 115 pp.

Popma T, Masser M. 1999. Tilapia life history and biology. Southern Regional

Aquaculture Center Publication No. 283.

Sari NP. 2012. Komposisi mikroorganisme penyusun dan kandungan nutrisi

bioflok dalam media pemeliharaan induk ikan nila Oreochromis niloticus

dengan aplikasi teknologi bioflok (BFT). [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Stickney RR. 1979. Principles of warm water aquaculture. John Willey and Sons,

New York. Chichester, Brisbane, Toronto. 375 p.

Sulistyo I, Fontaine P, Rincarh J, Gardeur JN, Migaud H, Capdeville B,

Kestemont P. 2000. Reproductive cycle and plasma level of steroid in male

eurasian perch Perca fluviatilis. Aquatic Living Resources 13(2):99-106.

Watanabe T, Arakawa I, Kitajima C, Fujita S. 1984. Effect of nutritional

composition of diets on chemical components of red sea bream broodstock

and eggs produced. Nippon Suisan Gakkaishi 50: 1207-1215.

Wilson RP. 1995. Lipid nutrition of fish. P 74-81. In Lim, C, D.J. Sessa (ed).

Nutrition and Utilization Technology in Aquaculture. USA: Champaign

illinois, AOCS Press.

Page 32: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

20

LAMPIRAN

Page 33: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

21

Lampiran 1. Perhitungan jumlah molase

Penambahan molase pada media budidaya dilakukan dengan mengadaptasi

perhitungan yang dilakukan oleh Avnimelech (1999). Asumsi-asumsi yang

digunakan dalam penelitian antar lain:

1. Kadar protein pakan 33%

2. C dalam pakan 15%

3. Kadar nitrogen dalam protein 16%

4. Kadar nitrogen yang terbuang ke media budidaya 75%

5. C/N rasio target 15

6. Kadar karbon dalam molase (%C) 40%

Misalkan ∑ pakan : A

∑ C : A x 0,15 = 0,15A

∑ protein pakan : 33% x A = 0,33A kg

∑ N : 0,33A x 0,16 = 0,0528A

∑ N yang dibuang : 0,0528A x 0,75 = 0,0396A

∑ C yang ditambah : 0,0396A x 15 = 0,594A

C dari molase : 0,594A – 0,15A = 0,444A

∑ molase : 0,444A x (100/40) = 1,11 A

Berdasarkan perhitungan di atas, maka banyaknya molase yang

ditambahkan ke dalam media budidaya adalah sebanyak 1,11 kali jumlah pakan

yang diberikan.

Page 34: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

22

Lampiran 2. Analisis ragam indeks gonad somatik (IGS) nila pada hari ke-14, 28,

42, 56, 70, 84

Hari ke- Sumber

Keragaman db JK KT F-hit Pr>F

14

Perlakuan 1 2,1206 2,1206 1,30 0,2609

Galat 38 61,8597 1,6278

Umum 39 63,9803

28

Perlakuan 1 9,6924 9,6924 4,05 0,0513

Galat 38 90,9030 2,3921

Umum 39 100,5954

42

Perlakuan 1 1,0048 1,0048 0,43 0,5137

Galat 38 87,8534 2,3119

Umum 39 88,8583

56

Perlakuan 1 3,1231 3,1231 1,51 0,2274

Galat 37 76,6958 2,0728

Umum 38 79,8189

70

Perlakuan 1 2,3136 2,3136 1,07 0,3078

Galat 38 82,2850 2,1653

Umum 39 84,5986

Perlakuan 1 10,0870 10,0870 7,22* 0,0111

84 Galat 34 47,4819 1,3965

Umum 35 57,5690 Keterangan : * berbeda nyata antara perlakuan pada selang kepercayaan 95%

Tukey

Grouping Mean N Perlakuan

Uji Tukey IGS

hari ke-14 A

A

1,2130

1,7525

20

20

K

BFT

Uji Tukey IGS

hari ke-28 A

A

2,7810

1,7965

20

20

K

BFT

Uji Tukey IGS

hari ke-42 A

A

2,5455

2,8625

20

20

K

BFT

Uji Tukey IGS

hari ke-56 A

A

2,9368

3,5030

19

20

K

BFT

Uji Tukey IGS

hari ke-70 A

A

2,7215

3,2025

20

20

K

BFT

Uji Tukey IGS

hari ke-84 B

A

2,1371

3,1974

17

19

K

BFT

Page 35: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

23

Lampiran 3. Analisis ragam indeks hepar somatik (IHS) nila pada hari ke-14, 28,

42, 56, 70, 84

Hari ke- Sumber

Keragaman db JK KT F-hit Pr>F

14

Perlakuan 1 0,3078 0,3078 0,63 0,4318

Galat 37 18,0352 0,4874

Umum 38 18,3431

28

Perlakuan 1 0,4115 0,4115 0,87 0,3574

Galat 38 18,0193 0,4741

Umum 39 18,4308

42

Perlakuan 1 0,5130 0,5130 1,02 0,3189

Galat 38 19,1137 0,5029

Umum 39 19,6267

56

Perlakuan 1 1,1617 1,1617 4,96* 0,0328

Galat 33 7,7236 0,2340

Umum 34 8,8854

70

Perlakuan 1 0,0000 0,0000 0,00 1,000

Galat 38 21,8791 0,5757

Umum 39 21,8791

Perlakuan 1 0,0275 0,0275 0,10 0,7502

84 Galat 38 10,1853 0,2680

Umum 39 10,2128 Keterangan : * berbeda nyata antara perlakuan pada selang kepercayaan 95%

Tukey

Grouping Mean N Perlakuan

Uji Tukey IHS

hari ke-14 A

A

2,4590

2,2813

20

19

K

BFT

Uji Tukey IHS

hari ke-28 A

A

1,9468

2,1497

20

20

K

BFT

Uji Tukey IHS

hari ke-42 A

A

1,6795

1,9060

20

20

K

BFT

Uji Tukey IHS

hari ke-56 B

A

1,7094

2,0751

16

19

K

BFT

Uji Tukey IHS

hari ke-70 A

A

1,9010

1,9010

20

20

K

BFT

Uji Tukey IHS

hari ke-84 A

A

1,8955

1,8430

20

20

K

BFT

Page 36: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

24

Lampiran 4. Analisis ragam fekunditas nila pada hari ke-14, 28, 42, 56, 70, 84

Hari ke- Sumber

Keragaman db JK KT F-hit Pr>F

14

Perlakuan 1 305401 305401 4,59* 0,0395

Galat 34 2263502 66573

Umum 35 2568904

28

Perlakuan 1 27559 27559 0,18 0,6771

Galat 31 4833548 155920

Umum 32 4861107

42

Perlakuan 1 1355261 1355261 8,35* 0,0066

Galat 35 5682300 162351.

Umum 36 7037561

56

Perlakuan 1 1108224 1108224 6,77* 0,0132

Galat 38 6224581 163804

Umum 39 7332805

70

Perlakuan 1 805,921 805,921 0,01 0, 9137

Galat 36 2434106 67614

Umum 37 2434912

Perlakuan 1 470407 470407 5,66* 0, 0245

84 Galat 28 2329065 83180

Umum 29 2799472 Keterangan : * berbeda nyata antara perlakuan pada selang kepercayaan 95%

Tukey

Grouping Mean N Perlakuan

Uji Tukey

fekunditas

hari ke-14

B

A

747,21

931,71

19

17

K

BFT

Uji Tukey

fekunditas

hari ke-28

A

A

887,8

830,0

17

16

K

BFT

Uji Tukey

fekunditas

hari ke-42

B

A

778,7

1161,6

18

19

K

BFT

Uji Tukey

fekunditas

hari ke-56

B

A

745,0

1077,9

20

20

K

BFT

Uji Tukey

fekunditas

hari ke-70

A

A

848,74

839,53

19

19

K

BFT

Uji Tukey

fekunditas

hari ke-84

B

A

1066,5

1317,5

14

16

K

BFT

Page 37: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

25

Lampiran 5. Analisis ragam diameter telur nila pada hari ke-14, 28, 42, 56, 70, 84

Hari ke- Sumber

Keragaman db JK KT F-hit Pr>F

14

Perlakuan 1 0,6011 0,6011 5,67* 0,0236

Galat 31 3,2863 0,1060

Umum 32 3,8874

28

Perlakuan 1 0,2000 0,2000 1,49 0,2309

Galat 34 4,5712 0,1344

Umum 35 4,7712

42

Perlakuan 1 0,0355 0,0355 0,32 0,5732

Galat 33 3,6183 0,1096

Umum 34 3,6538

56

Perlakuan 1 0,0180 0,0180 0,13 0,7158

Galat 38 5,1011 0,1342

Umum 39 5,1191

70

Perlakuan 1 0,1056 0,1056 1,42 0,2424

Galat 34 2,5374 0,0746

Umum 35 2,6430

Perlakuan 1 0,1504 0,1504 1,74 0,1959

84 Galat 33 2,8490 0,0863

Umum 34 2,9994 Keterangan : * berbeda nyata antara perlakuan pada selang kepercayaan 95%

Tukey

Grouping Mean N Perlakuan

Uji Tukey

diameter telur

hari ke-14

A

A

1,1826

1,2557

19

14

K

BFT

Uji Tukey

diameter telur

hari ke-28

A

A

1,4035

1,2542

17

19

K

BFT

Uji Tukey

diameter telur

hari ke-42

A

A

1,4471

1,3833

17

18

K

BFT

Uji Tukey

diameter telur

hari ke-56

A

A

1,5040

1,4615

20

20

K

BFT

Uji Tukey

diameter telur

hari ke-70

A

A

1,5511

1,6594

18

18

K

BFT

Uji Tukey

diameter telur

hari ke-84

A

A

1,4131

1,5447

16

19

K

BFT

Page 38: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

26

Lampiran 6. Analisis ragam jumlah larva nila hingga akhir pemeliharaan

Hari ke- Sumber

Keragaman db JK KT F-hit Pr>F

0-84

Perlakuan 1 22271138 22271138 11,29* 0,0152

Galat 6 11840164 1973360

Umum 7 34111302 Keterangan : * berbeda nyata antara perlakuan pada selang kepercayaan 95%

Tukey

Grouping Mean N Perlakuan

Uji Tukey

jumlah larva

hari ke-0-84

B

A

5154

8491

4

4

K

BFT

Page 39: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

27

Lampiran 7. Analisis ragam sintasan nila hingga akhir pemeliharaan

Hari ke- Sumber

Keragaman db JK KT F-hit Pr>F

0-84

Perlakuan 1 13,8611 3,4652 3,75 0,1531

Galat 6 2,7722 0,9240

Umum 7 16,6333 Keterangan : * berbeda nyata antara perlakuan pada selang kepercayaan 95%

Tukey

Grouping Mean N Perlakuan

Uji Tukey

sintasan

hari ke-0-84

A

A

99,16

97,50

4

4

K

BFT

Page 40: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

28

Lampiran 8. Hasil analisis kualitas air

Nilai rata-rata suhu (oC) pada air media pemeliharaan ikan nila pada perlakuan

kontrol dan bioflok.

Masa pemeliharaan

(Minggu)

Pagi Sore

Kontrol Bioflok Kontrol Bioflok

1 28 28,0 30,0 30,0

2 28,1 28,2 29,6 29,7

3 29,0 29,0 30,7 30,7

4 29,2 29,3 31,1 31,1

5 29,2 29,3 32,0 32,1

6 28,7 28,8 31,2 31,2

7 29,0 29,0 31,1 31,3

8 29,2 29,3 31,9 32,0

9 29,0 29,0 32,0 32,2

10 28,2 28,2 31,1 31,2

11 27,8 27,8 30,0 30,1

12 28,1 28,1 30,3 30,3

13 28,6 28,9 30,3 30,4

Nilai DO (mg/l) pada air media pemeliharaan ikan nila pada perlakuan kontrol dan

bioflok.

Masa

pemeliharaan

(Minggu)

Kontrol Bioflok

1 4.7 4.4

2 5.1 4.8

3 5.3 4.9

4 5.4 5.1

5 5.3 5.1

6 6.5 5.8

7 6.0 5.3

8 6.5 6.5

9 6.5 5.3

10 6.2 4.6

11 6.3 4.9

12 6.6 5.1

13 5.3 3.6

Page 41: KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA ... · Akademik, Dr. Widanarni dan Dadang Shafruddin, M.S selaku dosen penguji tamu. 2. ... Penulis dilahirkan pada tanggal

29

Nilai pH pada air media pemeliharaan ikan nila pada perlakuan kontrol dan

bioflok.

Masa

pemeliharaan

(Minggu)

Kontrol Bioflok

1 7.28 7.39

2 8.05 8.07

3 7.58 7.43

4 7.77 7.79

5 7.63 8.13

6 7.71 7.81

7 7.96 7.93

8 8.29 8.12

9 7.61 7.71

10 8.25 8

11 8.18 7.98

12 7.39 7.53

13 7.62 7.52

Nilai TAN (mg/l) pada air media pemeliharaan ikan nila pada perlakuan kontrol

dan bioflok

Masa

pemeliharaan

(Minggu)

Kontrol Bioflok

1 0.523 0.535

2 0.48 0.27

3 0.403 0.313

4 0.427 0.182

5 0.272 0.525

6 0.289 0.453

7 0.219 0.288

8 0.255 0.455

9 0.169 0.546

10 0.384 0.516

11 0.644 0.847

12 0.325 0.401

13 0.286 0.146