KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ......

28
KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus UKURAN 4-5 CM DENGAN Hydrilla verticillata SEBAGAI FITOREMEDIATOR ZULSUSYANTO DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

Transcript of KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ......

Page 1: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus

UKURAN 4-5 CM DENGAN Hydrilla verticillata SEBAGAI

FITOREMEDIATOR

ZULSUSYANTO

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...
Page 3: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Kinerja Produksi Benih

Ikan Nila Oreochromis niloticus ukuran 4-5 cm dengan Hydrilla verticillata sebagai

Fitoremediator” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, September 2015

Zulsusyanto

NIM C14110090

Page 4: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

ABSTRAK

ZULSUSYANTO. Kinerja Produksi Benih Ikan Nila Oreochromis niloticus ukuran

4-5 cm dengan Hydrilla verticillata sebagai Fitoremediator. Dibimbing oleh

KUKUH NIRMALA dan DANIEL DJOKOSETIYANTO.

Peningkatan produksi ikan nila (Oreochromis niloticus) dilakukan dengan

sistem intensif. Intensifikasi budidaya melalui peningkatan padat penebaran dan laju

pemberian pakan yang tinggi berakibat pada menurunnya kualitas air, menghambat

pertumbuhan ikan, dan membahayakan kelangsungan hidup ikan. Salah satu upaya

untuk menanggulangi masalah tersebut melalui sistem fitoremediasi dengan

menggunakan tanaman Hydrilla verticillata. Penelitian ini bertujuan untuk

menentukan bobot Hydrilla verticillata yang optimal terhadap kinerja produksi benih

ikan nila. Benih ikan nila berukuran panjang rata-rata 4,64±0,1 cm dan bobot rata-

rata 1,73±0,06 g dengan padat tebar 3 ekor/L. Ikan nila dipelihara selama 30 hari di

dalam akuarium berukuran 493230 cm yang diisi air sebanyak 30 L dengan

perlakuan pemberian Hydrilla verticillata sebanyak 25 g, 50 g, dan 75 g serta kontrol

(Hydrilla verticillata 0 g). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan Hydrilla

verticillata 75 g memberi hasil yang terbaik terhadap tingkat kelangsungan hidup,

laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan panjang mutlak, dan konversi pakan

dibandingkan dengan perlakuan lainya.

Kata kunci: Fitoremediasi, Hydrilla verticillata, Oreochromis niloticus

ABSTRACT

ZULSUSYANTO. Performance of Production Tilapia Fry Oreochromis niloticus

Size 4-5 cm By Hydrilla verticillata as Phytoremediation. Supervised by KUKUH

NIRMALA and DANIEL DJOKOSETIYANTO.

Production improvement of tilapia (Oreochromis niloticus) by use intensive

systems. Intensification of aquaculture with high stocking density and high rate of

feeding that impacted to decrease of water quality, inhibit growth of fish, and

harmful to survival of fish. One of efforts to overcome the problem is

phytoremediation by Hydrilla verticillata. This study aim to determine optimum

weight ratio Hydrilla verticillata on production performance of tilapia fry. Tilapia

fry have size of length body 4.64±0.1 cm and mean weight 1.73±0.06 g with stock

density 3 fish per litre. Tilapia was reared for 30 days in the aquarium 493230

centimetre that filled of water 30 L with treatment Hydrilla verticillata of 25 gram,

50 gram, 75 gram, and control (Hydrilla verticillata 0 gram). Results of the study

showed the treatment of Hydrilla verticillata 75 g have the best result on survival

rate, specific growth rate, absolute length of the growth, and feed conversion ratio.

Key Words: Hydrilla verticillata, Oreochromis niloticus, phytoremediation

Page 5: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan

pada

Departemen Budidaya Perairan

KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus

UKURAN 4-5 CM DENGAN Hydrilla verticillata SEBAGAI

FITOREMEDIATOR

ZULSUSYANTO

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 6: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...
Page 7: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...
Page 8: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian ini adalah “Kinerja Produksi Benih Ikan Nila Oreochromis

niloticus ukuran 4-5 cm dengan Hydrilla verticillata sebagai Fitoremediator”.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015 di Laboratorium

Lingkungan Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Halimatussadiah dan Khaidir atas doa, kasih sayang,

dukungan, dan motivasinya;

2. Bapak Dr Ir Kukuh Nirmala, MSc dan Bapak Prof Dr Ir Daniel Djokosetiyanto

selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran, dan

nasehat;

3. Ibu Dr Dinamella Wahjuningrum, SSi MSi dan Bapak Dr Ir Eddy Supriyono,

MSc selaku dosen penguji tamu dan komisi pendidikan departemen atas saran

bagi perbaikan skripsi;

4. Dr Ir Sukenda, MSc selaku ketua departemen Budidaya Perairan;

5. Bapak Jajang, Kang Abe, Dessy, Nurul, Rini dan teman teman Malingers atas

dukungan, bantuan dan kerjasamanya;

6. Keluarga besar BDP 48 atas bantuan dan kerjasamanya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi seluruh pihak yang

membutuhkannya.

Bogor, September 2015

Zulsusyanto

Page 9: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL………………………………………………………………... viii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….. viii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………... viii

PENDAHULUAN……………………………………………………………….. 1

Latar Belakang………………………………………………………………… 1

Tujuan…………………………………………………………………………. 2

METODE………………………………………………………………………… 2

Rancangan Penelitian………………………………………………………….. 2

Prosedur Penelitian…………………………………………………………….. 2

Persiapan Wadah……………………………………………………………..2

Ikan Uji……………………………………………………………………… 2

Sampling…………………………………………………………………….. 3

Pengelolaan Kualitas Air……………………………………………………. 3

Parameter Uji…………………………………………………………………...3

Tingkat Kelangsungan Hidup……………………………………………….. 3

Laju Pertumbuhan Harian…………………………………………………… 4

Pertumbuhan Panjang Mutlak………………………………………………. 4

Konversi Pakan……………………………………………………………… 4

Keuntungan Usaha………………………………………………………….. 4

Analisis Data………………………………………………………………....... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………….. 5

Hasil…………………………………………………………………………… 5

Pembahasan……………………………………………………………………. 9

KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………….. 13

Kesimpulan……………………………………………………………………. 13

Saran…………………………………………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 13

Page 10: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

DAFTAR TABEL

1 Alat dan metode pengukuran parameter kualitas air. ............................. 3 2 Laju pertumbuhan harian, pertumbuhan panjang mutlak, dan

konversi pakan ikan nila selama penelitian ............................................ 6

3 Hasil pengamatan kualitas air media pemeliharaan ikan nila

selama penelitian .................................................................................... 7 4 Analisis usaha pendederan ikan nila dalam satu siklus produksi ........... 9

DAFTAR GAMBAR

1 Kelangsungan hidup ikan nila selama penelitian ................................... 5 2 Bobot rata-rata ikan nila selama penelitian dengan perlakuan

penambahan bobot Hydrilla verticillata yang berbeda. ......................... 6 3 Panjang rata-rata ikan nila selama penelitian dengan perlakuan

penambahan bobot Hydrilla verticillata yang berbeda. ......................... 7 4 Pengamatan parameter kualitas air ikan nila selama penelitian dengan

perlakuan penambahan bobot Hydrilla verticillata yang berbeda. ........ 9

DAFTAR LAMPIRAN

1 Desain wadah pemeliharaan ikan nila menggunakan fitoremediasi

tanaman Hydrilla verticillata selama penelitian .................................. 15 2 Anova dan hasil uji Duncan kelangsungan hidup ................................ 16

3 Anova dan hasil uji Duncan laju pertumbuhan harian ......................... 16 4 Anova dan hasil uji Duncan pertumbuhan panjang mutlak ................. 16 5 Anova dan hasil uji Duncan konversi pakan ........................................ 17

Page 11: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas

budidaya air tawar yang bernilai ekonomis dan banyak dikembangkan di Indonesia.

Ikan nila menjadi komoditas unggulan dikarenakan cepat berkembangbiak, mudah

dibudidayakan, tahan terhadap perubahan lingkungan, mampu mencerna makanan

secara efisien, memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap serangan

penyakit (Suyanto 2010). Produksi ikan nila mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (2014), produksi ikan nila

pada tahun 2011 sebanyak 567.078 ton, pada tahun 2012 sebanyak 695.063 ton, dan

903.016 ton pada tahun 2013. Peningkatan produksi ikan nila dapat dicapai melalui

aplikasi sistem budidaya secara intensif. Intensifikasi budidaya melalui peningkatan

padat penebaran dan laju pemberian pakan yang tinggi kepada ikan dapat

mengakibatkan penumpukan bahan organik dalam wadah baik dari sisa

metabolisme ikan maupun sisa pakan yang terbuang (Djokosetiyanto et al. 2006).

Akumulasi bahan organik dapat menyebabkan terjadinya pembentukan senyawa-

senyawa yang beracun bagi ikan, sehingga mempercepat penurunan kualitas air

seperti berkurangnya oksigen terlarut dan konsentrasi amonia semakin meningkat.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat atau bahkan

mengakibatkan kematian. Salah satu solusi untuk mengatasi penurunan kualitas air

adalah dengan menerapkan teknologi fitoremediasi.

Fitoremediasi merupakan salah satu pemanfaatan tumbuhan, dimana

tumbuhan tersebut bekerjasama dengan mikroorganisme dalam media untuk

mengubah, menstabilkan, atau menghancurkan zat kontaminan menjadi berkurang

atau tidak berbahaya sama sekali, bahkan menjadi bahan yang berguna secara

ekonomi (Artiyani 2011). Keuntungan teknologi fitoremediasi yaitu prosesnya

masih alami yaitu adanya sinergi antara tanaman, mikroorganisme, dan habitat

hidupnya serta biaya yang relatif murah untuk memperbaiki kualitas air di media

budidaya (Purwaningsih 2009). Salah satu jenis tanaman yang dapat digunakan

sebagai fitoremediator adalah tanaman Hydrilla verticillata. Penelitian Hydrilla

verticillata sebagai fitoremediator telah dilakukan oleh beberapa peneliti

diantaranya Artiyani (2011), Sumiyati et al (2009), dan Yusuf (2008). Menurut

Artiyani (2011) Hydrilla verticillata dapat menurunkan kosentrasi N Total sebesar

75,39% dan P Total sebesar 85,29% pada limbah cairan tahu. Selanjutnya Sumiyati

et al. (2009) Hydrilla verticillata dapat menurunkan kadar Cu sebesar 84% pada

limbah kerajinan perak. Yusuf (2008), menyatakan bahwa Hydrilla verticillata

yang dikombinasikan dengan mendong (Iris sibirica), teratai (Nymphaea firecrest),

dan kiambang (Spirodella polyrrhiza) dapat memperbaiki kualitas air meliputi

kualitas fisik, kimia, dan biologi limbah rumah tangga yang memenuhi syarat untuk

dilepaskan ke lingkungan. Beberapa penelitian tentang penggunaan Hydrilla

verticillata sebagai fitoremediator, belum banyak yang mengkaji berapa banyak

kapasitas Hydrilla verticillata yang digunakan dalam budidaya intensif ikan nila.

Oleh karena itu, penelitian tentang penggunaan Hydrilla verticillata dengan bobot

berbeda terhadap tingkat kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kualitas air ikan

nila (Oreochromis niloticus) dalam sistem terkontrol perlu dilakukan.

Page 12: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

2

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pemanfaatan Hydrilla verticillata

sebagai fitoremediator terhadap kinerja produksi benih ikan nila (Oreochromis

niloticus) ukuran 4-5 cm dengan kepadatan 3 ekor/L.

METODE

Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL),

yang terdiri atas empat perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri atas tiga

ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbedaan bobot

Hydrilla verticillata pada media air bervolume 30 liter. Perlakuan tersebut adalah:

Kontrol : Tanpa penambahan Hydrilla verticillata

Perlakuan A : Penambahan Hydrilla verticillata sebesar 25 g bobot basah

Perlakuan B : Penambahan Hydrilla verticillata sebesar 50 g bobot basah

Perlakuan C : Penambahan Hydrilla verticillata sebesar 75 g bobot basah

Prosedur Penelitian

Persiapan Wadah

Wadah pemeliharaan berupa akuarium berukuran 493230 cm sebanyak

12 unit. Akuarium dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran yang

menempel dan didesinfeksi dengan cara direndam menggunakan kalium

permanganat (KMnO4). Setelah 24 jam, akuarium dibilas menggunakan air bersih

dan dikeringkan. Setelah kering, akuarium diisi air sampai ketinggian 20 cm atau

hingga volume 30 L. Selanjutnya dilakukan pemasangan aerasi dan top filter di

setiap akuarium (Lampiran 1). Filter yang digunakan adalah kapas sebagai filter

fisik dan zeolit 500 g sebagai filter kimia dan biologi.

Ikan Uji

Ikan uji yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah ikan nila

(Oreochromis niloticus) yang berasal dari pembudidaya ikan di daerah Laladon.

Ikan nila terlebih dahulu diaklimatisasi selama 7 hari. Setelah masa aklimatisasi

selesai, ikan uji dipuasakan selama 24 jam dengan tujuan menghilangkan sisa pakan

dalam tubuh ikan. Selanjutnya dilakukan pengukuran panjang dan penimbangan

bobot awal pada ikan nila. Ikan nila yang digunakan memiliki panjang total rata-

rata 4,64±0,1 cm/ekor dan bobot rata-rata 2,33±0,04 g/ekor. Selanjutnya ikan uji

ditebar ke dalam akuarium penelitian dengan kepadatan 3 ekor/L. Selanjutnya

tanaman Hydrilla verticillata yang diperoleh dari pembudidaya tanaman di daerah

Gunung Bunder ditempatkan ke dalam akuarium sesuai perlakuan yang diberikan.

Pemeliharaan ikan nila berlangsung selama 30 hari.

Page 13: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

3

Pemberian Pakan

Selama 30 hari pemeliharaan, ikan nila diberi pakan berupa pakan komersil

dengan kandungan protein 37–38%. Pakan diberikan dengan feeding rate 5% dari

biomassa ikan setiap akuarium. Pemberian pakan dilakukan setiap tiga kali sehari

yaitu pukul 08.00, 12.00, dan 16.00 WIB.

Sampling

Kegiatan sampling panjang dan bobot dilakukan setiap tujuh hari sekali

dengan jumlah sampel ikan sebanyak 30 ekor setiap akuarium. Alat yang digunakan

dalam sampling panjang yaitu penggaris dengan ketelitian 0,1 cm dan alat yang

digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g.

Pengelolaan Kualitas Air

Pengelolaan kualitas air selama pemeliharaan dilakukan dengan cara

penyiponan kotoran dan pergantian air setiap satu minggu sekali setelah

pengukuran kualitas air. Pergantian air dilakukan sebanyak 30% dari volume awal.

Serta dilakukan pembersihan kotoran yang menempel pada tanaman setiap

seminggu sekali agar proses fitoremediasi tanaman Hydrilla verticillata berjalan

dengan baik. Pengamatan parameter kualitas air dilakukan setiap seminggu sekali

sebelum pergantian air. Parameter kualitas air yang diamati selama penelitian

meliputi suhu, pH, oksigen terlarut, amonia, nitrit, nitrat, fosfat, bahan organik total,

dan kekeruhan. Alat dan metode yang digunakan untuk mengukur kualitas air

disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Alat dan metode pengukuran parameter kualitas air.

Parameter Satuan Metode/alat ukur

Suhu oC Termometer digital

Oksigen terlarut mg/L DO-meter

pH Unit pH-meter

Amonia mg/L Spektrofotometer

Nitrit mg/L Spektrofotometer

Nitrat mg/L Spektrofotometer

Fosfat mg/L Spektrofotometer

Bahan organik total mg/L Titrimetri

Kekeruhan NTU Turbidimeter

Parameter Uji

Tingkat Kelangsungan Hidup

Tingkat kelangsungan hidup (TKH) merupakan persentase jumlah ikan

hidup pada akhir pemeliharaan dibandingkan dengan jumlah ikan pada awal

pemeliharaan. TKH dihitung berdasarkan persamaan (Effendie 1979).

TKH (%) = ∑ total ikan akhir (ekor)

∑ total ikan awal (ekor) 100

Page 14: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

4

Laju Pertumbuhan Harian

Laju pertumbuhan harian (LPH) merupakan persentase dari selisih berat

akhir dan berat awal ikan dibagi dengan lamanya waktu pemeliharaan (Handajani

dan Widodo 2010).

LPH(%) = In Wt − In Wo

t x 100

Keterangan:

LPH = Laju pertumbuhan harian (%/hari)

Wt = Bobot rata-rata ikan pada waktu ke-t pemeliharaan (g/ekor)

Wo = Bobot rata-rata ikan pada awal pemeliharaan (g/ekor)

t = Waktu pemeliharaan (hari)

Pertumbuhan Panjang Mutlak

Pertumbuhan panjang mutlak merupakan perubahan panjang rata-rata

individu pada tiap perlakuan dari awal hingga akhir pemeliharaan. Pengukuran

panjang mutlak menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Effendi (1979) yaitu.

Pm = Lt − Lo Keterangan:

Pm = Pertumbuhan mutlak ikan (cm)

Ĺt = Panjang rata-rata akhir ikan (cm)

Ĺ0 = Panjang rata-rata awal ikan (cm)

Konversi Pakan

Nilai konversi pakan (KP) merupakan jumlah pakan yang diberikan selama

masa pemeliharaan untuk menghasilkan satu kg daging. KP dihitung dengan

menggunakan rumus (Handajani dan Widodo 2010).

KP = [F

(Bt + Bm) − Bo]x 100

Keterangan:

F =Jumlah pakan (g)

Bt =Biomassa ikan pada waktu ke-t pemeliharaan (g)

Bm =Biomassa ikan mati (g)

Bo =Biomassa ikan pada awal pemeliharaan (g)

Keuntungan Usaha

Keuntungan usaha diperoleh berdasarkan selisih antara total penerimaan

dengan total biaya yang dikeluarkan selama masa pemeliharaan. Total penerimaan

bergantung pada jumlah ikan dan harga produk yang dijual. Total penerimaan dapat

dihitung menggunakan rumus (Nurmalina et al. 2010):

TR = Q x P Keterangan:

TR = Total penerimaan (Rp)

Q = Jumlah ikan yang dijual (Ekor)

P = Harga (Rp/ekor)

Keuntungan didapat dari hasil pengurangan total penerimaan dengan biaya

pengeluaran. Berikut ini merupakan rumus keuntungan (Nurmalina et al. 2010):

Page 15: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

5

π = TR − TC Keterangan:

π = Keuntungan (Rp)

TR = Total penerimaan (Rp)

TC = Total pengeluaran (Rp)

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2013 dan SPSS

versi 20. Uji lanjut yang digunakan untuk melihat perbedaan pada tiap perlakuan

adalah uji Duncan. Parameter yang dianalisis secara statistik kuantitatif adalah

tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian, pertumbuhan panjang mutlak,

dan konversi pakan. Parameter uji yang dianalisis secara deskriptif adalah

parameter kualitas air dan perhitungan keuntungan usaha.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil pengamatan kelangsungan hidup ikan nila menunjukkan hasil yang

berbeda nyata. Nilai kelangsungan hidup ikan nila pada perlakuan bobot Hydrilla

verticillata 25 g, 50 g, dan 75 g serta kontrol berturut-turut adalah 71,5±7,56%,

68,5±2,3%, 78,1±3,9%, dan 57,8±5,77% tersaji pada Gambar 1.

Keterangan : Nilai yang tertera pada ujung grafik merupakan rata-rata± standar deviasi dan huruf di

belakang standar deviasi yang berbeda menunjukan perbedaan nyata (P<0,05) (Lampiran 2)

Gambar 1 Kelangsungan hidup ikan nila selama penelitian

Kinerja pertumbuhan ikan nila terdiri atas laju pertumbuhan harian,

pertumbuhan panjang mutlak, dan konversi pakan selama 30 hari masa

pemeliharaan dicantumkan pada Tabel 2. Pengamatan laju pertumbuhan harian

menunjukkan hasil yang berbeda nyata antara perlakuan penambahan Hydrilla

57,8±5,77b

71,5±7,56a

68,5±2,3a

78,1±3,9a

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

0 25 50 75

Kel

angsu

ngan

Hid

up

(%

)

Bobot Hydrilla verticillata (g)

Page 16: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

6

verticillata sebanyak 75 g dan kontrol. Pertumbuhan panjang mutlak tidak berbeda

nyata antara perlakuan namun pada perlakuan penambahan Hydrilla verticillata

sebanyak 75 g lebih baik dari perlakuan lainnya. Nilai konsumsi pakan tertinggi

terdapat pada perlakuan kontrol sebesar 2,34±0,23 dan berbeda nyata dengan

perlakuan lainnya.

Tabel 2 Laju pertumbuhan harian, pertumbuhan panjang mutlak, dan konversi

pakan ikan nila selama penelitian

Parameter Perlakuan penambahan bobot Hydrilla verticillata (g)

0 25 50 75

LPH1) (%) 2,42±0,20b 2,75±0,12ab 2,82±0,32ab 3,08±0,18a

PM2) (cm) 1,76±0,44a 2,13±0,16a 2,29±0,24a 2,30±0,14a

KP3) 2,34±0,23b 1,59±0,12a 1,64±0,22a 1,29±0,15a Keterangan: Nilai yang tertera merupakan rata-rata ± standar deviasi dan huruf standar deviasi yang

berbeda dalam baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) (Lampiran 3,4,dan 5). 1)Laju pertumbuhan harian (LPH), 2)Pertumbuhan panjang mutlak (PM), 3)Konversi pakan (KP)

Gambar 2 menunjukkan pertambahan bobot rata-rata ikan nila yang

dipelihara selama 30 hari. Pada akhir penelitian nilai rata-rata bobot tubuh ikan

berkisar antara 4,63–5,59 g.

Gambar 2 Bobot rata-rata ikan nila selama penelitian dengan perlakuan

penambahan bobot Hydrilla verticillata yang berbeda.

Gambar 3 menunjukkan pertambahan panjang rata-rata ikan nila yang

dipelihara selama 30 hari. Pada akhir penelitian nilai rata-rata panjang tubuh ikan

berkisar antara 6,54–6,93 cm.

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

0 8 1 5 2 2 2 9

Bo

bo

t ra

ta-r

ata

ikan

(g)

Pengukuran hari ke-

0 g 25 g 50 g 75 g

Page 17: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

7

Gambar 3 Panjang rata-rata ikan nila selama penelitian dengan perlakuan

penambahan bobot Hydrilla verticillata yang berbeda.

Kualitas Air

Hasil pengamatan parameter kualitas air pada media pemeliharaan ikan nila

selama penelitian disajikan pada Tabel 3. Parameter kualitas air yang diamati

meliputi suhu, oksigen terlarut (DO), pH, amonia, nitrit, nitrat, fosfat, bahan

organik total (BOT), dan kekeruhan.

Tabel 3 Hasil pengamatan kualitas air media pemeliharaan ikan nila selama

penelitian

Parameter

Perlakuan Bobot Hydrilla verticillata (g)

0 25 50 75

Suhu (oC) 26,8–27,2 26,8–27,2 26,7–27,1 26,7–27,4

Kekeruhan (NTU) 2,3–18 4,3–20,4 3,7–30,7 4,7–28,7

DO (mg/L) 3,6–5,8 3,7–6,0 3,7–6.1 4,3–6.1

pH (unit) 5,46–7,78 5,74–7,82 5,58–7,82 5,91–7,78

Amonia (mg/L) 0,0005–0,0354 0,0006–0,0533 0,0003–0,0691 0,0009–0,0788

Nitrit (mg/L) 0,72–1,78 0,48–1,75 0,45–1,77 0,46–1,44

Nitrat (mg/L) 0,80–1,99 0,48–2,12 0,44–1,88 0,55–1,55

Fosfat (mg/L) 0,46–2,09 0,52–1,75 0,40–2,07 0,48–1,26

BOT (mg/L) 32,44–120,9 24,40–109,55 23,55–133,56 31,18–140,30

Parameter suhu selama penelitian cenderung stabil berkisar antara 26,7–

27,4oC. Nilai kekeruhan berkisar antara 2,3–30,7 NTU dan cenderung meningkat

hingga hari ke-22 pemeliharaan. Nilai oksigen terlarut selama penelitian berkisar

antara 3,6 – 6,1 mg/L dan cenderung menurun hingga akhir penelitian. Nilai pH

diakhir penelitian berada diluar kisaran optimal untuk pemeliharaan ikan nila

mencapai titik 5,46. Konsentrasi amonia selama penelitian berada dalam kisaran

optimal, yaitu 0,0003–0,0788 mg/L. Konsentrasi nitrit berada diluar kisaran optimal,

yaitu 0,45–1,78 mg/L. Konsentrasi nitrat selama penelitian berkisar antara 0,44–

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

0 8 1 5 2 2 2 9

Pan

jang r

ata-

rata

(cm

)

Pengukuran hari ke-

0 g 25 g 50 g 75 g

Page 18: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

8

2,12 mg/L. Konsentrasi fosfat berkisar antara 0,40–2,09 mg/L dan cenderung

meningkat hingga pengukuran hari ke-22. Konsentrasi bahan organik total berkisar

antara 23,55–140,3 mg/L dan cenderung meningkat sampai akhir penelitian.

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

(g)

(h)

0

5

10

15

20

25

30

0 1 8 1 5 2 2 2 9

Suhu a

ir (

OC

)

Pengukuran hari ke-

0

2

4

6

8

0 1 8 1 5 2 2 2 9

Oksi

gen

ter

laru

t d

i

air

(mg/L

)

Pengukuran hari ke-

0

50

100

150

0 1 8 1 5 2 2 2 9

BO

T a

ir (

mg/L

)

Pengukuran hari ke-

0.00

0.02

0.04

0.06

0.08

0.10

0 1 8 1 5 2 2 2 9

Am

onia

(m

g/L

)

Pengukuran hari ke-

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

0 1 8 1 5 2 2 2 9

Nit

rit

(mg/L

)

Pengukuran hari ke-

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

0 1 8 1 5 2 2 2 9

Fo

sfat

air

(m

g/L

)

Pengukuran hari ke-

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

0 1 8 1 5 2 2 2 9

Nit

rat

(mg/L

)

Pengukuran hari ke-

0

2

4

6

8

10

0 1 8 1 5 2 2 2 9

pH

ai

r

Pengukuran hari ke-

Page 19: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

9

(i)

─○─ 0 g ─□─ 25 g ─Δ─ 50 g ─◊─ 75 g

Gambar 4 Pengamatan parameter kualitas air ikan nila selama penelitian dengan

perlakuan penambahan bobot Hydrilla verticillata yang berbeda. (a)

suhu, (b) oksigen terlarut, (c) bahan organik total, (d) amonia, (e) nitrit,

(f) fosfat, (g) nitrat, (h) pH, (i) kekeruhan.

Keuntungan Usaha

Keuntungan usaha dihitung menggunakan asumsi jumlah akuarium 100 unit,

tiap akuarium berisi 90 ekor benih, harga benih ukuran 3–5 cm Rp 150,00 dan

harga jual saat panen Rp. 300,00 serta harga pakan Rp. 8.000/kg. Tabel 3

menunjukkan hasil perhitungan analisis usaha pendederan ikan nila. Keuntungan

tertinggi didapat pada perlakuan tanaman Hydrilla verticillata 75 g sebesar Rp

613.102,-.

Tabel 4 Analisis usaha pendederan ikan nila dalam satu siklus produksi

parameter

satuan

Perlakuan bobot Hydrilla verticillata (g)

0 25 50 75

Jumlah total tebar Ekor 9.000 9.000 9.000 9.000

SR % 58 72 69 78

Jumlah pakan Kg 15.5 17.3 17.2 17.9

Total produksi Ekor 5.220 6.480 6.210 7.020

Pengeluaran

Biaya benih Rp 1.350.000 1.350.000 1.350.000 1.350.000

Biaya pakan Rp 123.869 138.414 137.222 142.897

Total Pemasukan Rp 1.566.000 1.944.000 1.863.000 2.106.000

Total pengeluaran Rp 1.473.869 1.488.414 1.487.222 1.492.897

Keuntungan Rp 92.130 455.585 375.777 613.102

Selisih Rp 363.455 283.647 520.972

Pembahasan

Pemanfaatan tanaman Hydrilla verticillata sebagai fitoremediator untuk

memperbaiki kualitas air pada media budidaya berpengaruh terhadap kinerja

produksi ikan nila selama penelitian. Kelangsungan hidup ikan pada akhir

penelitian dengan perlakuan penambahan bobot Hydrilla verticillata berkisar antara

0

5

10

15

20

25

30

35

0 1 8 15 22 29

Kek

eruhan

air

(N

TU

)Pengukuran hari ke-

Page 20: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

10

68,52 – 78,15%, sedangkan pada perlakuan kontrol sebesar 57,78%. Hal ini

menunjukkan tanaman Hydrilla verticillata berpengaruh dalam meningkatkan

kelangsungan hidup ikan nila. Nilai kelangsungan hidup ikan nila selama penelitian

lebih rendah jika dibandingkan dengan hasil penelitian Abdel dan Tawwab (2012)

dengan padat penebaran 0,3 ekor/L yaitu berkisar antara 93,3–96,7%. Menurut

Nugroho (2013), kepadatan yang tinggi mengakibatkan naiknya konsentrasi amonia

dan menurunkan kualitas air. Penurunan kualitas air merupakan tekanan lingkungan

yang menyebabkan ikan stres, daya tahan tubuh ikan menurun, dan menyebabkan

kematian.

Penyebab kematian ikan selama penelitian diduga akibat penurunan kualitas

air seperti konsentrasi nitrit yang tinggi selama penelitian. Menurut Boyd (1990),

ketika nitrit diserap dan masuk ke dalam pembuluh darah ikan, nitrit dapat bereaksi

dengan hemoglobin membentuk methemoglobin yang dapat menyebabkan brown

blood disease. Methemoglobin tidak efektif sebagai pembawa oksigen dan nitrit

terus menerus masuk ke dalam pembuluh darah ikan, sehingga dapat menimbulkan

hypoxia dan cyanosis pada ikan.

Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran baik bobot maupun panjang

dalam satuan waktu (Effendi 1997). Pemanfaatan tanaman Hydrilla verticillata

sebagai fitoremediator diakhir penelitian menghasilkan laju pertumbuhan bobot

harian dan panjang mutlak lebih baik dibandingkan kontrol. Perlakuan Hydrilla

verticillata 75 g menghasilkan laju pertumbuhan bobot harian dan pertumbuhan

panjang mutlak yang terbaik sebesar 3,08% dan 2,3 cm. Perlakuan kontrol

menghasilkan laju pertumbuhan harian dan pertumbuhan panjang mutlak ikan nila

sebesar 2,42% dan 1,76 cm. Laju pertumbuhan ikan nila pada perlakuan Hydrilla

verticiillata lebih tinggi dibandingkan kontrol menandakan bahwa ikan nafsu

makan dan dapat memanfaatkan makanan dengan baik. Salah satu faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah makanan. Pemberian makanan yang

maksimum dapat meningkatkan pertumbuhan ikan (Handajani dan Widodo 2010).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio konversi pakan dengan nilai

terbaik pada perlakuan Hydrilla verticillata 75 g sebesar 1,29% dan pada kontrol

sebesar 2,34%. Konversi pakan pada perlakuan kontrol menunjukkan makanan

yang diberikan kurang efisien sehingga pertumbuhan ikan lambat. Hal ini diduga

karena perbedaan kualitas air antara perlakuan Hydrilla verticillata dan kontrol

selama penelitian. Tanaman Hydrilla verticillata dapat memanfaatkan limbah

budidaya yang berasal dari hasil metabolisme atau sisa pakan sehingga dapat

memperbaiki kualitas air. Menurut Effendi (1979), beberapa faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah jumlah ikan, sumber makanan yang

tersedia, dan kualitas air. Penurunan kualitas air dapat mempengaruhi nafsu makan

ikan (Effendi et al. 2008). Saat nafsu makan berkurang, ikan tidak dapat

memanfaatkan pakan yang diberikan dengan baik. Sehingga nutrisi yang terdapat

pada pakan tidak dapat dimanfaatkan secara optimal oleh ikan. Hal ini akan

berdampak pada meningkatnya nilai konversi pakan dan menurunkan laju

pertumbuhan.

Penggunaan tanaman Hydrilla verticillata sebagai fitoremediator secara

tidak langsung dapat meningkatkan kinerja produksi ikan nila selama penelitian.

Peningkatan kinerja produksi memberi manfaat secara ekonomis berupa

keuntungan. Perbedaan kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan konversi pakan

yang diperoleh pada penelitian ini mempengaruhi pendapatan dan keuntungan yang

Page 21: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

11

didapatkan. Tabel 4 menunjukkan bahwa penambahan Hydrilla verticillata

sebanyak 75 g menghasilkan keuntungan sebesar Rp 613.102,-./siklus, sedangkan

pada perlakuan tanpa penambahan Hydrilla verticillata sebesar Rp 92.130,-./siklus.

Hal ini menunjukkan bahwa media pemeliharaan dengan Hydrilla verticillata

memberi keuntungan terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

Aspek penting dalam pemanfaatan Hydrilla verticillata di media budidaya

ikan adalah perbaikan kualitas air. Bahan organik dan anorganik yang berasal dari

metabolisme ikan dan sisa pakan yang tidak termakan menyebabkan pembentukan

senyawa-senyawa beracun bagi ikan seperti amonia dan nitrit. Pemanfaatan

Hydrilla verticillata sebagai filter biologis dapat merubah bentuk nitrogen

anorganik yang berbahaya bagi ikan (amonia dan nitrit) menjadi bentuk yang tidak

berbahaya bagi ikan (nitrat). Tanaman Hydrilla verticillata menjadi substrat

sebagai tempat penempelan bakteri sehingga proses nitrifikasi berjalan dengan baik.

Bakteri nitrifikasi memanfaatkan amonia dan nitrit sebagai bahan makanannya

yang menghasilkan produk akhir berupa nitrat (Djokosetiyanto et al. 2006).

Selanjutnya nitrat dimanfaatkan tanaman akuatik berupa Hydrilla verticillata

sebagai sumber hara untuk pertumbuhannya. Penyerapan unsur-unsur hara oleh

Hydrilla verticillata diduga dilakukan oleh bulu-bulu akar yang membentuk lapisan

biofilm dan bagian tubuh lainnya seperti daun. Penelitian Sumiyati et al. (2009),

menyatakan bahwa akar tanamanan Hydrilla verticillata efektif menyerapkan

logam Cu. Mikroorganisme yang terdapat pada bagian akar dapat berperan

penyediaan unsur hara bagi tanaman.

Hasil pengamatan kualitas air diperoleh bahwa suhu pada saat

pemeliharaan cenderung stabil yaitu berkisar antara 26,7–27,40C. Hal ini

menunjukkan bahwa suhu selama pemeliharaan berada dikisaran optimal

pemeliharaan ikan nila karena masih dikisaran 23–300C (BSN 2009).

Kandungan oksigen terlarut pada awal penelitian relatif cukup tinggi untuk

semua perlakuan berkisar antara 5,77–6,13 mg/L dan cenderung menurun hingga

akhir penelitian berkisar antara 3,63–4,33 mg/L. Nilai ini dikatakan kurang layak

untuk pemeliharaan ikan nila karena masih dibawah 5,0 mg/L (BSN 2009). Rata-

rata kandungan oksigen terlarut di media pemeliharaan ikan nila pada perlakuan

tanaman Hydrilla verticillata lebih tinggi dibandingkan kontrol. Hal ini diduga

tanaman Hydrilla verticillata efektif meningkatkan konsentrasi oksigen dalam air

melalui proses fotosintesis. Hydrilla verticillata termasuk tanaman yang seluruh

bagian tubuhnya tenggelam dalam air. Hasil fotosintesis tanaman ini yang berupa

oksigen dilepaskan langsung ke dalam perairan, sehingga konsentrasi oksigen

terlarut meningkat. Menurut Puspitaningrum et al. (2012), Hydrilla verticillata

dapat memproduksi oksigen 0,26 mg/L dalam waktu satu jam.

Nilai pH pada awal pemeliharaan berkisar antara 7,76–7,83 dan cenderung

menurun hingga akhir penelitian berkisar antara 5,46–6,02. Menurut Badan Standar

Nasional (2009), ikan nila tumbuh dengan baik pada kisaran pH 6,5–8,5. Nilai pH

selama penelitian dikatakan kurang optimum untuk pemeliharaan ikan nila, karena

nilai pH diakhir pemeliharaan cenderung menurun dibawah kisaran optimal untuk

pemeliharaan ikan nila. Nilai pH memegang peran penting dalam budidaya ikan

karena berhubungan dengan kemampuan untuk hidup, tumbuh, dan reproduksi.

Nilai pH berpengaruh terhadap konsentrasi amonia di perairan. Menurut Boyd

(1990), amonia yang tidak terionisasi (NH3) berada dalam kesetimbangan ion

amonium (NH4) dipengaruhi oleh nilai pH dan suhu perairan. Semakin rendah nilai

Page 22: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

12

pH, konsentrasi amonia semakin menurun sedangkan konsentrasi amonium

semakin meningkat. Reaksi kesetimbangan antara NH3 dan NH4 sebagai berikut:

NH3 + H2O ↔ NH4+ + OH –

Konsentrasi amonia pada awal penelitian berkisar antara 0,0354–0,0788

mg/L dan cenderung menurun hingga akhir penelitian berkisar antara 0,0006–

0,0053 mg/L. Hal ini diduga pada awal penelitian proses nitrifikasi belum

berlangsung secara optimal sehingga menyebabkan konsentrasi amonia meningkat.

Secara umum pada semua perlakuan konsentrasi amonia yang terukur cenderung

menurun setiap minggunya. Menurut Putra (2010), pemberian zeolit sebagai

medium filter pada pemeliharaan ikan nila dalam sistem resirkulasi dapat

menurunkan konsentrasi amonia. Hal ini dikarenakan zeolit mempunyai

kemampuan cukup besar dalam mengikat amonia yang mengakibatkan konsentrasi

amonia pada media pemeliharaan berkurang.

Hasil pengamatan konsentrasi nitrit dalam media budidaya cenderung

meningkat pada semua perlakuan khusus pada pemeliharaan hari ke-8. Peningkatan

nilai nitrit selama penelitian menunjukkan adanya aktivitas bakteri nitrifikasi

namun proses nitrifikasi terjadi secara lambat. Hal ini diduga menurunnya

kandungan oksigen terlarut selama penelitian. Oksigen terlarut di media penelitian

cukup untuk mengubah amonia menjadi nitrit tapi relatif kurang untuk mengubah

nitrit menjadi nitrat sehingga terjadi peningkatan nitrit. Konsentrasi nitrit pada

perlakuan Hydrilla verticillata cenderung lebih rendah dibandingkan kontrol. Hal

ini diduga tanaman Hydrilla verticillata menjadi substrat biofilter tempat

penempelan bakteri sehingga proses nitrifikasi berjalan dengan baik. Menurut

Joseph et al. (1993), konsentrasi nitrit yang baik untuk budidaya harus kurang dari

0,1 mg/L. Nilai nitrit selama penelitian dikatakan kurang optimum untuk

pemeliharaan ikan nila, karena nilai nitrit selama penelitian cenderung diatas

kisaran optimal untuk pemeliharaan ikan nila. Nilai nitrit yang tinggi selama

penelitian berpengaruh negatif terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan

selama penelitian.

Konsentrasi nitrat selama penelitian berkisar antara 0,44–2,12 mg/L.

Menurut Tatanggidatu (2013), nilai nitrat yang didapat masih dalam kisaran optimal

untuk pemeliharaan ikan air tawar. Secara keseluruhan, nilai nitrat pada perlakuan

Hydrilla verticillata lebih rendah dibandingkan kontrol. Pada awal penelitian,

Hydrilla verticillata lebih banyak memanfaatkan nitrat sehingga nilai nitrat yang

didapat cenderung menurun hingga pemeliharaan hari ke-22. Hal ini diduga

tanaman Hydrilla verticillata memanfaatkan nitrat dari wadah pemeliharaan

sebagai nutrisi untuk mendukung pertumbuhannya.

Konsentrasi fosfat selama penelitian berkisar antara 0,40–2,09 mg/L.

Menurut UNESCO (1992), nilai fosfat yang didapat berada diluar kisaran kadar

fosfat di perairan alami. Nilai fosfat yang didapat cenderung meningkat hingga

pemeliharaan hari ke-22. Pada akhir penelitian nilai fosfat yang didapat pada

perlakuan Hydrilla verticillata mengalami penurunan karena fosfat dimanfaatkan

oleh Hydrilla verticillata sebagai sumber nutrien untuk pertumbuhannya. Fosfat

merupakan salah satu nutrisi penting bagi tanaman yang berperan untuk

pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah (Purwaningsih 2009)..

Konsentrasi bahan organik total (BOT) pada awal penelitian berkisar antara

Page 23: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

13

23,55–32,44 mg/L dan cenderung meningkat hingga akhir penelitian berkisar antara

109,55–140,30 mg/L. Peningkatan konsentrasi BOT mempengaruhi nilai

kekeruhan. Nilai kekeruhan selama pemeliharaan berkisar antara 2,3–30,7 NTU.

Menurut Lloyd (1985), nilai rata-rata kekeruhan optimal untuk pemeliharaan ikan

nila dibawah 25 NTU.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penambahan Hydrilla verticillata dengan bobot 75 g memberi hasil yang

terbaik terhadap peningkatan kinerja produksi benih ikan nila dibanding dengan

perlakuan yang lain dan kontrol.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan menggunakan fitoremediator tanaman

Hydrilla verticillata yang dikombinasi dengan tanaman lainya yang memiliki

perakaran yang banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Abdel M, Tawwab. 2012. Effects of diatary protein level and rearing density on

growth performance and stress response of Nile tilapia, (Oreochromis niloticus).

International Aquatic Research 4:1-13.

Artiyani A. 2011. Penurunan kadar N-Total dan P-Total pada limbah cairan tahu

dengan metode fitoremediasi aliran Batch dan kontinyu menggunakan tanaman

Hydrilla verticillata. Jurnal Spectra 9: 9-14.

[BSN] Badan Standar Nasional. 2009. Produksi induk ikan nila (Oreochromis

niloticus). Kelas induk pokok. Jakarta (ID): BSN.

Boyd CE. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Alabama (US): Auburn

University Agriculture Eksperiment Station.

Djokosetiyanto D, Sunarman A, Widanarni. 2006. Perubahan ammonia (NH3-N),

nitrit (NO2-N), dan nitrat (NO3-N) pada media pemeliharaan ikan nila merah

Oreochromis sp. di dalam sistem resirkulasi. Jurnal Akuakultur Indonesia 5: 13-

20.

Effendi I, Ratih TD, Kadarini T. 2008. Pengaruh padat penebaran terhadap

pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan balakshark (Balantiocheilus

melanopterus Blkr) di dalam sistem resirkulasi. Jurnal Akuakultur Indonesia 7:

189-197.

Effendie MI. 1979. Metode Biologi Perikanan. Bogor (ID): Yayasan Dewi Sri.

Effendie MI.1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta (ID): Yayasan Pustaka

Nusatama.

Page 24: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

14

Handajani H, Widodo W. 2010. Nutrisi Ikan. Malang: UMM Press.

Joseph K, Richard W, Daniel E. 1993. An introduction to water chemistry in

freshwater aquacuture. Northeastern Regional Aquaculture center. Dartmouth

(US): Universitas Massachusetts.

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014. Kelautan dan Perikanan dalam

Angka Tahun 2014. Jakarta (ID): KKP.

Lloyd DS. 1985. Turbidity in Freshwater Habitats of Alaska. A Review of

Published and Unpublished Literature Relevant to the use of Turbidity as a water

Quality Standard. Juneau, Alaska: Alaska Departement of Fish and Game

Habitat Division.hlm 3-4.

Nugroho A, Arini E, Eifitasari T. 2013. Pengaruh kepadatan yang berbeda terhadap

kelulusan hidupan dan pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) pada

sistem resirkulasi dengan filter arang. Journal of Aquaculture Management and

Technology 2: 95-100.

Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor (ID): IPB

Press.

Purwaningsih, IS. 2009. Pengaruh penambahan nutrisi terhadap efektivitas

fitoremediasi menggunakan tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes)

terhadap limbah orto-klorofenol. Jurnal Rekayasa Proses 3: 5-9.

Puspitaningrum M, Izzati M, Haryanti S. 2012. Produksi dan konsumsi oksigen

terlarut oleh beberapa tumbuhan air. Buletin Anatomi dan Fisiologi 20: 47-55.

Putra I. 2010. Efektifitas penyerapan nitrogen dengan medium filter berbeda pada

pemeliharaan ikan nila Oreochromis niloticus dalam sistem resirkulasi. [tesis].

Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.

Sumiyati S, Handayani DS, Hartanto W. 2009. Pemanfaatan hydrilla (Hydrilla

verticillata) untuk menurunkan logam tembaga (Cu) dalam limbah

elektroplating studi kasus: industri kerajinan perak Kelurahan Citran, Kotagede.

Jurnal Presipitasi 7: 23-26.

Suyanto R. 2010. Pembenihan dan Pembesaran Nila. Jakarta (ID): Penebar

Swadaya.

Tatangidatu F, Kalesaren O, Rompas R. Studi parameter fisika kimia air pada areal

budidaya ikan di Danau Tondano, Desa Paleloan, Kabupaten Minahasa.

Budidaya Perairan 1: 8-19

UNESCO. 1992. Water Quality Assesment. Edited by Chapman, D. Chapman and

Hall Ltd. London (GB): hlm 92-97.

Yusuf G. 2008. Bioremediasi limbah rumah tangga dengan sistem simulasi tanaman

air. Jurnal Bumi Lestari 8: 136-144.

Page 25: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

15

Lampiran 1 Desain wadah pemeliharaan ikan nila menggunakan fitoremediasi

tanaman Hydrilla verticillata selama penelitian

Keterangan:

Page 26: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

16

Lampiran 2 Anova dan hasil uji Duncan kelangsungan hidup

Anova

Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah Nilai F Nilai P

Perlakuan 648,286 3 216,095 7,782 0,009

Sisa 222,156 8 27,769

Total 870,442 11

Uji Duncan

Perlakuan N α = 0,05

a b

0 g 3 57,7733

25 g 3 71,4833

50 g 3 68,5200

75 g 3 78,1467

Sig, 0,064 1,000

Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan.

Lampiran 3 Anova dan hasil uji Duncan laju pertumbuhan harian

Anova

Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah Nilai F Nilai P

Perlakuan 0,659 3 0,220 4,696 0,036

Sisa 0,374 8 0,047

Total 1,032 11

Uji Duncan

Perlakuan N α = 0,05

a b

0 g 3 2,4233

25 g 3 2,7500 2,7500

50 g 3 2,8233 2,8233

75 g 3 3,0800

Sig, 0,111 0,111

Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan.

Lampiran 4 Anova dan hasil uji Duncan pertumbuhan panjang mutlak

Anova

Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah Nilai F Nilai P

Perlakuan 0,580 3 0,193 2,643 0,121

Sisa 0,585 8 0,073

Total 1,166 11

Page 27: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

17

Lampiran 5 Anova dan hasil uji Duncan konversi pakan

Anova

Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah Nilai F Nilai P

Perlakuan 1,786 3 0,595 17,022 0,001

Sisa 0,280 8 0,035

Total 2,065 11

Uji Duncan

Perlakuan N α = 0,05

a b

0 g 3 2,3440

25 g 3 1,5836

50 g 3 1,6353

75 g 3 1,2947

Sig, 0,065 1,000

Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan.

Page 28: KINERJA PRODUKSI BENIH IKAN NILA Oreochromis niloticus ... · sistem intensif. Intensifikasi ... digunakan dalam sampling bobot yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. ...

18

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Riau pada tanggal 25 Mei 1993, merupakan anak ke-6

dari enam bersaudara ( Arifai, Arjab, Azumar, Jefri Lianda, dan Nanang Erizon)

dari keluarga Bapak Khaidir dan Ibu Halimatussadiah. Pendidikan formal yang

pernah dilalui penulis yaitu SD Negeri 1 Siak Kecil, SMP Negeri 1 Siak Kecil, dan

SMA Negeri 1 Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, Riau. Pada tahun 2011, penulis

diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Beasiswa Undangan Daerah

(BUD) pada Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya,

Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Selama menjalani masa kuliah, penulis pernah menjadi asisten Manajemen

Kualitas Air pada tahun ajaran 2014/2015 dan Fisika Kimia Perairan pada tahun

ajaran 2014/2015. Penulis juga pernah mengikuti kegiatan Praktikum Lapang

Akuakultur (PLA) di Balai Perikanan Budidaya Laut Batam dengan komoditas

bawal bintang (Trachinotus blochii). Penulis juga aktif dalam kepengurusan

Rumpun Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Bengkalis (RKPMB) pada tahun

2012/2013 sebagai ketua. Tugas akhir dalam pendidikan perguruan tinggi

diselesaikan dengan menulis skripsi berjudul “ Kinerja Produksi Benih Ikan Nila

Oreochromis niloticus ukuran 4-5 cm dengan Memanfaatkan Hydrilla verticilata

sebagai Fitoremediator” dibawah bimbingan Bapak Dr Ir Kukuh Nirmala, Msc dan

Bapak Prof Dr Ir Daniel Djokosetiyanto.