ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI...

42
ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAM MELALUI POLA AGRIBISNIS DI DISTRIK MUARA TAMI KOTA JAYAPURA ELISABETH MASARRANG PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2009

Transcript of ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI...

Page 1: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAM MELALUI POLA AGRIBISNIS DI DISTRIK MUARA TAMI

KOTA JAYAPURA

ELISABETH MASARRANG

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2009

Page 2: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

ANALISIS USAHA IKAN NILA MELALUI POLA AGRIBISNIS DI KOTA JAYAPURA

Tesis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister

Program Studi Magister Agribisnis

Disusun dan diajukan oleh :

ELISABETH MASARRANG

kepada

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2008

Page 3: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

TESIS

ANALISIS USAHA IKAN NILA MELALUI POLA AGRIBISNIS DI KOTA JAYAPURA

Disusun dan diajuhkan oleh

ELISABETH MASARRANG Nomor Pokok P1001205539

telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis pada tanggal Nopember 2008

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Menyetujui

Komisi Penasehat,

Prof.Dr.Ir. M. Natsir Nessa, M.S. Dr. Ir. Niki E. Lewaherilla, M.Si.

Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur Program Pascasarjana Magister Agribisnis, Universitas Hasanuddin Dr.Ir. M Rahim Darma

Page 4: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Elisabeth Masarrang Nomor mahasiswa : P1001205539 Program Studi : Magister Agribisnis Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa

sebagian atau keseluruhan tesis ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi

atas perbuatan tersebut.

Makassar, Nopember 2008 Yang menyatakan, Elisabeth Masarrang

Page 5: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

i

ANALISIS USAHA IKAN NILA ( Oreochromis niloticus ) Di KOLAM MELALUI POLA AGRIBISNIS DI DISTRIK

MUARA TAMI KOTA JAYAPURA

TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Gelar Magister

Program Studi

Agribisnis

Disusun dan diajuhkan oleh

ELISABETH MASARRANG

kepada

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2009

Page 6: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a : Elisabeth Masarrang

Nomor mahasiswa : P1001205539

Program Studi : Agribisnis

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-

benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan

tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari tesis ini hasil

karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, Januari 2009 Yang menyatakan

(Elisabeth Masarrang)

Page 7: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

iii

PRAKATA

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa atas berkat dan

kemurahanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik .

Tesis ini merupakan wujud dari kepedulian penulis kepada para pengusaha

ikan nila di Distrik Muara Tami Kota Jayapura dengan maksud memberikan

gambaran tentang usaha yang dilakukan, agar dapat meningkatkan produksi

dan pendapatannya sekaligus memanfaatkan potensi secara optimal untuk

memenuhi permintaan pasar.

Tesis ini berjudul: “Analisis Usaha Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Di

Kolam Melalui Pola Agribisnis Di Distrik Muara Tami Kota Jayapura”.

Tujuan tesis ini adalah untuk menganalisis tingkat pendapatan usaha ikan

nila pada berbagai jenis usaha, saluran dan efisiensi pemasaran serta faktor-

faktor yang mempengaruhi hubungan antara pengusaha ikan dan lembaga-

lembaga pemasaran.

Penulis menyadari banyak masalah yang dihadapi mulai dari

pembuatan proposal, penelitian dan penulisan tesis ini, namun berkat

bantuan dari berbagai pihak sehingga semuanya dapat terselesaikan. Pada

kesempatan ini, penulis dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada

1. Bapak Dr.Ir. M Rahim Darma, selaku Ketua Program Studi Agribisnis dan

sekaligus sebagai dosen yang banyak memberikan arahan dan bimbingan

mulai dari penyusunan proposal penelitian sampai tersusunnya tesis ini.

Page 8: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

iv

2. Bapak Ir. Frits Wally, M.Si selaku Kepala Balai Diklat Pertanian Sentani

yang telah memberikan izin, bantuan dan selalu mendorong penulis untuk

mengikuti pendidikan di Program Studi Agribisnis Universitas Hasanuddin

3. Bapak Prof. Dr.Ir H. M Natsir Nessa, M.S selaku Ketua Komisi Penasehat

dan . Bapak Dr.Ir. Niki E. Lewaherilla, M.Si selaku Anggota Komisi

Penasehat yang selalu memberikan arahan dan bimbingan mulai dari

awal sampai selesainya tesis ini

4 . Bapak Dr F Risamasu, SE, M.Sc Agr. dan Bapak Basri, selaku Pengelola

Program Studi Magister Agribisnis di Universitas Cenderawasih yang

selalu memberikan motivasi dan bantuan yang berhubungan dengan

kegiatan kegiatan dalam mengikuti kuliah.

5. Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura bersama Staf yang telah banyak

membantu dalam rangka pengumpulan data-data dan informasi yang

berhubungan dengan judul penelitian

6. Bapak Burhan dan Bapak Juffri selaku penyuluh perikanan di Distrik

Muara Tami yang banyak membantu penulis di lokasi penelitian

7. Rekan – rekan mahasiswa Agribisnis , yang tidak henti-hentinya saling

memberikan motivasi satu sama lain terutama rekan-rekan kelompok

Sentani

8. Ir. Bonifacius Tandioga sebagai suami dan kedua anakku Emanuel Malle

Tandioga dan Anna Maria Toratu Tandioga yang dengan tulus senantiasa

membantu, memberikan motivasi dan dukungan doa hingga terselesainya

tesis ini

Page 9: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

v

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu segala kritik dan saran yang bersifat korektif penulis sangat

harapkan demi kesempurnaan tesis ini.

Jayapura, Januari 2009

Elisabeth Masarrang

Page 10: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

vi

ABSTRAK

ELISABETH MASARRANG. Analisis Usaha Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Di Kolam Melalui Pola Agribisnis di Kota Jayapura (dibimbing Oleh H. M Natsir Nessa dan Niki E Lewaherilla) Penelitian ini bertujuan menganalisis (1) tingkat pendapatan usaha ikan nila pada berbagai jenis usaha (2) saluran dan efisiensi pemasaran dan (3) faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan antara pengusaha ikan nila dan lembaga lembaga pemasaran Penelitian ini dilaksanakan di Distrik Muara Tami Kota Jayapura. Metode penelitian adalah survey dengan 26 responden yang dipilih secara acak berstrata (stratified random sampling) . Data dikumpulkan menggunakan metode wawancara dengan menggunakan koesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis pendapatan , analisis efisiensi pemasaran dan analisis deskriptif Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha pembenihan ikan, yang paling layak di kembangkan (R/C Ratio 3, 68 > 1), saluran distribusi pemasaran yang paling efisien yaitu produsen langsung ke konsumen, EP = 0,00 % dan faktor – faktor yang mempengaruhi hubungan antara pengusaha ikan nila dengan lembaga pemasaran adalah modal dan hubungan kemitraan.

Page 11: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

vii

DAFTAR ISI

halaman

PRAKATA .................................................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

ABSTRACT.................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

D. Kegunaan Penelitian ......................................................................... 5

II TINJAUAN PUSTAKA

A. Prinsip Agribisnis ............................................................................... 6

B. Pola Usaha ........................................................................................ 8

C. Sistem Pemasaran ............................................................................ 13

D. Konsep Pendapatan Petani .............................................................. 21

E. Kerangka Pemikiran Penelitian ......................................................... 22

F. Hipotesis ............................................................................................ 25

G. Defenisi Operasional ......................................................................... 25

Page 12: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

viii

III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................ 28

B. Populasi dan Sampel ........................................................................ 28

C. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 29

D. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 30

E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 31

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Usaha Perikanan .................................................... 34

B. Karateristik Responden ..................................................................... 44

C. Analisis Pendapatan Usaha Ikan Nila di Kolam ................................ 49

D. Pemasaran Ikan Nila ........................................................................ 53

E Pola Kemitraan .................................................................................. 59

V . KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................... 64

B. Saran ................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 68

Page 13: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

ix

DAFTAR TABEL

nomor halaman 1. Skala usaha pembesaran ikan nila di kolam ....................................... 11 2. Luas wilayah persentase dari setiap Distrik di Kota Jayapura ............ 35 3. Luas lahan berdasarkan jenis budidaya ikan di Kota Jayapura .......... 36 4. Rumah tangga perikanan budidaya pada 4 Distrik di Kota Jayapura.. 37 5. Kategori besarnya usaha budidaya pada 4 Distrik di Kota Jayapura . 38 6. Produksi budidaya ikan menurut jenisnya di Kota Jayapura .............. 39 7. Produksi benih ikan nila dalam setahun berdasarkan ukuran ............ 40 8. Produksi ikan ukuran konsumsi menurut jenisnya .............................. 41 9 Produksi ikan nila ukuran konsumsi berdasarkan jumlah ekor per kg. 43 10. Jumlah pengusaha ikan nila berdasarkan tingkat umur pada kelurahan Sampel di Kota Jayapura ........................................................... 44 11 Jumlah pengusaha ikan nila (Responden) menurut tingkat pendidikan pada Kelurahan sampel di Kota Jayapura ................................ 46 12 Jumlah anggota keluarga pembudidaya pada kelurahan sampel di Kota Jayapura ........................................................................ 47 13 Jumlah pengusaha ikan nila menurut pengalaman berusaha pada Kelurahan sampel di Kota Jayapura ........................................... 48 14 Analisis dari setiap jenis kegiatan usaha ikan nila di Distrik Muara Tami Kota Jayapura .............................................................................. 50 15 Kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis usaha ikan nila ............... 53 16 Jumlah pengusaha ikan nila berdasarkan sumber modal ..................... 62 17 Jumlah pengusaha ikan nila berdasarkan hubungan kekerabatan ..... 63

Page 14: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

x

DAFTAR GAMBAR

nomor halaman 1. Saluran pemasaran ikan nila ukuran konsumsi ................................... 19 2. Kerangka pemikiran penelitian ............................................................. 24 3. Saluran pendistribusian usaha pembenihan ikan nila ......................... 54 4. Saluran pendistribusian usaha pembesaran ikan nila ......................... 55 5 Saluran pendistribusian usaha pemancingan ...................................... 58 6 Saluran pendistribusian usaha pembenihan + pemancingan .............. 59

Page 15: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

nomor halaman 1. Foto – foto jenis usaha ikan nila ......................................................... 68 2. Identitas responden berdasarkan umur, pendidikan, pengalaman berusaha, tanggungan keluarga, jenis usaha, nama usaha, lokasi usaha ................................................................................................. 72 3. Luas lahan produksi, nilai produksi, biaya dan pendapatan responden berdasarkan jenis usaha .................................................................... 74 4. Analisis pembesaran ikan nila di kolam .............................................. 76 5 Analisis pembenihan ikan nila ............................................................. 77 6. Analisis usaha pemancingan ikan nila di kolam .................................. 78 7. Analisis pembenihan + pembesaran ikan nila ..................................... 79 8. Analisis pembenihan + pemancingan ikan nila ................................... 80 9. Analisis efisiensi pemasaran ikan nila per kg pada saluran pemasaran Distribusi pertama di Distrik Muara Tami Kota Jayapura ........... 81 10. Analisis efisiensi pemasaran ikan nila per kg pada saluran pemasaran Distribusi kedua di Distrik Muara Tami Kota Jayapura .............. 82 11. Analisis efisiensi pemasaran ikan nila per kg pada saluran pemasaran Distribusi ketiga di Distrik Muara Tami Kota Jayapura ............. 83 12. Produksi usaha ikan nila per tahun ..................................................... 84 13. Peta Kota Jayapura Provinsi Papua ................................................... 85 14. Koesioner Penelitian ............................................................................ 86

Page 16: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan

Nasional, tidak dapat dipisahkan dari prinsip otonomi daerah. Pemerintah

daerah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk memenuhi

kepentingan masyarakat berdasarkan prinsip keterbukaan, partisipasi

masyarakat dan pertanggungjawaban kepada masyarakat, termasuk

kesiapan daerah dalam menghadapi setiap perubahan global di era pasar

bebas yang dicirikan dengan persaingan dalam semua bidang

Sektor Perikanan merupakan salah satu sektor yang turut memegang

peranan dalam pembangunan daerah terutama dalam menunjang

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan Sektor Perikanan difokuskan pada Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat Perikanan, yang meliputi pembudidayaan ikan,

nelayan, maupun stack holder dengan maksud dan tujuan (1) meningkatkan

pendapatan (2) meningkatkan dan mengembangkan prasarana dan sarana

perikanan (3) menciptakan lapangan kerja (4) menambah peluang usaha

disektor perikanan (Anonimus, 2006)

Sejalan dengan intensitas pembangunan Kota Jayapura yang

semakin meningkat berdampak pada pertumbuhan penduduk yang semakin

meningkat pula, konsekuensinya terjadi peningkatan kebutuhan

Page 17: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

2

konsumsi ikan.. Data Badan Statistik Kota Jayapura 2006 memperlihatkan

data kebutuhan konsumsi ikan penduduk Kota Jayapura sebesar 57.371 kg

perharinya. Kebutuhan konsumsi ikan tersebut seringkali tidak terpenuhi

dari produksi lokal sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut

didatangkan dari luar Kota Jayapura misalnya dari Kabupaten Jayapura

bahkan dari luar Papua yaitu Jakarta, Surabaya, Bitung dan Makassar .

Laporan Balai Karantina Ikan Pos Pelayanan Pelabuhan Laut Jayapura

(2007), ikan air tawar yang masuk di Kota Jayapura diantaranya ikan nila

sebanyak 15.910 ton pada tahun 2006 dan meningkat menjadi sebesar

19.850 ton pada tahun 2007 atau terjadi peningkatan 11,02 %.

Ikan nila merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak diminati

masyarakat, karena kandunga protein yang dimiliki cukup tinggi yaitu 55,58 %

protein basah dan 15,41 % protein kering atau lebih tinggi dari

kandungan ikan lele dumbo yaitu 51, 17 % protein basah dan 13,81 %

protein kering (Rukmana, R., 1997).

Oleh karena itu peningkatan produksi perikanan perlu ditingkatkan dan

sejalan dengan maksud tersebut maka sejak 3 tahun terakhir ini,

pengembangan perikanan Kota Jayapura diarahkan kepada usaha budidaya

ikan nila, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat

maupun untuk usaha kolam pemancingan (Mina Wisata). Indikator

peningkatan konsumsi ikan di Kota Jayapura terlihat semakin banyaknya

rumah-rumah makan, restoran dan kolam - kolam pemancingan yang

menyediakan lalapan ikan Nila, supermarket-supermaket dan pasar - pasar

Page 18: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

3

tradisional yang ada di Kota Jayapura ikut dalam memasarkan ikan nila, baik

dalam keadaan hidup maupun segar mati.

Untuk memenuhi kebutuhan ikan di Kota Jayapura, maka

pengembangan budidaya diarahkan pada pemanfaatan lahan di wilayah

potensial. Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam

pemeliharaan ikan 147,5 Ha pada tahun 2006 dan meningkat menjadi

174,15 ha pada tahun 2007 atau terjadi peningkatan 15,30 %.

Selain itu jumlah Rumah Tangga Perikanan yang membudidayakan

ikan dikolam sebanyak 168 KK tahun 2006 dan meningkat menjadi 174 KK di

tahun 2007, atau terjadi peningkatan 3,45 %. Produksi ikan yang diperoleh

pada tahun 2006 sebanyak 410,1 ton yang meliputi ikan mas 87,8 ton, ikan

nila 247,3 ton dan ikan mujair 75 ton sedang tahun 2007 sebanyak

430,26 ton yang terdiri dari ikan mas 265,83 ton, ikan nila 163,78 ton, ikan

mujair 0,45 ton dan ikan nilem 0,2 ton. Pendapatan para pembudidaya ikan

nila di Kota Jayapura sangat ditentukan oleh produksi yang dihasilkan

dimana tidak terlepas dari penerapan teknologi budidaya ikan yang tepat

guna misalnya penggunaaan induk, jumlah dan kualitas pakan yang

diberikan, dan kualitas benih yang digunakan. Selain itu keterlibatan

lembaga-lembaga pemasaran yang ikut dalam penyaluran ikan tersebut

sampai ke konsumen..

Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan analisis usaha ikan nila

melalui pola agribisnis di Kota Jayapura.

Page 19: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

4

B. Perumusan Masalah

Penggunaan teknologi budidaya ikan Nila di Kota Jayapura pada

Distrik Muara Tami masih kurang hal ini ditandai dengan penggunaaan induk

ikan secara terus menerus, jumlah kolam terbatas sementara lahan yang

tersedia masih banyak, disamping itu jumlah dan kualitas benih yang

digunakan rendah dan harga pakan yang relatif tinggi.

Berdasarkan gambaran tersebut menyebabkan produksi budidaya ikan

nila masih rendah sehingga konsekuensinya pendapatan para

pembudidaya rendah, disamping itu belum mampu memenuhi permintaan

pasar, dan harga yang diterima para pembudidaya masih rendah bila

dibandingkan dengan harga beli para konsumen, maka masalah pokok

dapat dirumuskan dengan mengajuhkan pertanyaan sebagai berikut:

1. Berapa tingkat pendapatan pengusaha ikan nila pada berbagai jenis

usaha ?

2. Bagaimana bentuk saluran dan efisiensi pemasaran ?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pola hubungan antara

pengusaha dan lembaga-lembaga pemasaran ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian Analisis Usaha Ikan Nila

Melalui Pola Agribisnis di Kota Jayapura sebagai berikut :

1. Menganalisis tingkat pendapatan pengusaha ikan nila pada berbagai jenis

usaha

Page 20: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

5

2. Menganalisis saluran dan efisiensi pemasaran

3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan antara

pengusaha dan lembaga-lembaga pemasaran

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah Daerah Kota Jayapura (Dinas Perikanan dan Dinas

Parawisata), sebagai bahan masukan dalam menetapkan suatu

kebijakan pembangunan ekonomi khususnya Pengembangan

Agribisnis Ikan Nila.

2. Bagi Pembudidaya Ikan, sebagai bahan masukan untuk lebih

meningkatkan produksinya agar mampu bersaing dipasaran dan

secara tidak langsung pendapatannya dapat meningkat.

3. Bagi Penyandang Dana, sebagai bahan pertimbangan dalam

memberikan bantuan / kredit lunak kepada para pengusaha ikan

4. Bagi Peneliti, sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada

program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar.

Page 21: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Prinsip Agribisnis

David-Goldberg dalam Anonimus (2003) menggambarkan agribisnis

sebagai proses aliran secara vertikal bergerak mulai dari penyediaan sarana

produksi – budidaya – pengolahan – pemasaran sampai konsumen. Sedang

Rukmana, R., 1977 mengartikan agribisnis sebagai suatu system yang terdiri

atas sub sistem biaya pertanian ( the agriculture sector), produksi pertanian

(the production sector), pengolahan dan industri (the processing

manufacturing sector) secara terpadu. Oleh karena itu, agribisnis ikan nila

dari sudut pandang produsen atau pengusaha tani adalah sebagai berikut:

(1) Menciptakan dan mengembangkan teknologi unggulan, yaitu teknologi

yang berbiaya paling murah dengan kualitas prima dan volume kontinu sesuai

dengan permintaan pasar. (2) Orientasi usaha ditujukan ke pasar dengan

motif keuntungan (profit) (3) Menjalankan prinsip efisiensi, baik efisiensi

teknis, harga ataupun efisiensi ekonomi (4) Menjalin kemitraan diantara

pelaku agribisnis, yaitu petani (pembudidaya ikan), pelaku ekonomi (Badan

Usaha, Swasta) dengan Pemerintah.

Sektor Agribisnis memiliki karateristik yang berbeda dengan sektor

ekonomi lain. Menurut Saragih B (2001) karateristik suatu agribisnis sangat

erat kaitannya dengan tuntutan kualitas sumber daya manusia misalnya :

(1) Produk akhir yang dihasilkan suatu agribisnis komoditi merupakan hasil

Page 22: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

7

suatu tahapan-tahapan produksi produk antara yang berbasis pada proses

produksi dan produk biologis. Artinya setiap SDM yang berada pada suatu

agribisnis harus sadar betul bahwa proses produksi dan produk yang

ditanganinya adalah produk biologis, sangat sensitif terhadap perubahan

waktu dan iklim dan agribisnis tidak mungkin berhasil kalau hanya menangani

proses produksi saja. (2) Antar tahapan proses produksi (dari hulu ke hilir)

mempunyai ketergantungan yang sangat tinggi, terutama dari segi mutu

produk. Mutu produk akhir suatu agribisnis sangat ditentukan oleh genetic

make up bibit/benih yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis hulu (industri

pembibitan). (3) Kinerja akhir suatu argibisnis ditentukan oleh konfergensi

berbagai aspek seperti teknologi, sosial budaya dan kelembagaan, politik

(kebijakan) dan lain-lain, mulai dari subsistem agribisnis hulu sampai

subsistem agribisnis hilir dan subsistem penyedia jasa.

Pengembangan dan pengusahaan agribisnis tidak dapat dilakukan

sepotong-sepotong misalnya on-farm atau agroindustri saja, tetapi antara

sub-sistem, pengelolaan dan pengusahaannya harus menjadi satu sistem

yang utuh.

Anonimus (1993), beberapa faktor pembatas dalam pengelolaan

agribisnis terdiri dari: (1) Di luar pengaruh agribisnis: Kualitas tanah, iklim,

penyediaan air, infrastruktur, situasi pasar, situasi kredit. (2) Di dalam

pengaruh agribisnis: Penggunaan agroinput sebaik-baiknya, pemilihan

komoditi yang menilai keunggulan kompetitif, teknologi Produksi, kebijakan

pemasaran.

Page 23: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

8

Faktor-faktor pembatas dari luar, sulit dirubah sehingga para petani

umumnya menerima sebagaimana adanya sedang faktor-faktor pembatas

dari dalam sebaiknya dikuasai oleh para petani.

B. Pola Usaha

Perkembangan dan penyebaran ikan nila yang amat pesat sekarang

ini disebabkan oleh beberapa faktor yang sifatnya menguntungkan, yakni:

1. Sifat pertumbuhannya yang relatif cepat

2. Toleransi terhadap lingkungan perairan cukup tinggi, sehingga mudah

dipelihara.

3. Ukuran badan ikan relative besar, dagingnya berwarna putih, rasanya

enak dan tidak berduri sehingga disukai konsumen

4. Ikan nila mudah dikembangkan dan daya kelangsungan hidupnya tinggi.

5. Ikan nila rakus terhadap makanan sisa (limbah) sehingga

pemeliharaannya mudah (Rukmana H.R, 1977).

Pola usaha ikan nila dikolam meliputi usaha pembenihan dan usaha

pembesaran .

(1) Usaha Pembenihan

Usaha Pembenihan adalah usaha untuk menghasilkan benih ikan

pada ukuran tertentu (Sunarya, U.P., 2002) Benih yang baik sangat penting

untuk memperoleh produksi yang tinggi. Benih tersebut harus sudah cukup

umur untuk dilepas, ukurannya sudah memenuhi syarat dan sehat serta

presentase kematiannya rendah. Bila mendatangkan benih dari tempat yang

Page 24: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

9

jauh, usahakan jangan sampai benih mati akibat cara pengangkutan benih

yang kurang baik.

Benih yang baik sangat penting diperhatikan karena akan

berpengaruh pada produksi yang tinggi. Benih tersebut harus memenuhi

persyarat sebagai berikut (1) Benih berasal dari induk unggul (2) Seragam

umur dan ukurannya (3) Sehat dan tidak cacat fisik (4) Bebas dan tahan

penyakit (5) Pertumbuhannya cepat (Masarrang, E., 2005).

Rukmana,R. (1977), dalam usaha pembenihan sarana dan prasarana

pembenihan sangat perlu diperhatikan agar usaha tersebut dapat berjalan

dengan baik yaitu:

1. Sarana pokok meliputi: kolam induk, kolam pemijahan, kolam pen-

dederan, kolam penampungan dan kolam pakan alami

2. Sarana penunjang (sarana produksi) meliputi induk ikan, pakan, pupuk,

kapur, obat-obatan dan bahan kimia. Sarana produksi ini harus tersedia

dalam jumlah yang cukup dengan kualitas baik sesuai dengan kapasitas

produksi dan perlu menyiapkan tempat penyimpanan yang baik agar

mutunya tidak turun.

3. Peralatan meliputi Seser, blower, aerator, timbangan, ayakan dan lain-

lain. Peralatan tersebut harus memadai dan memenuhi persyaratan

sebagai berikut: (a) bermutu baik, jumlah cukup, mudah didapat atau

dibeli, harga relatif murah, sesuai dengan kapasitas produksi.

4. Prasarana meliputi fasilitas transportasi, komunikasi, listrik, pemasaran

dan legalitas (peraturan). Persyaratan prasarana yang penting diper-

hatikan adalah: (a) Unit usaha pembenihan terletak dalam jangkauan

Page 25: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

10

pemasaran dan kebutuhan sarana produksi (b) Alat komunikasi dan

jaringan listrik dapat menjangkau semua sarana termasuk perkolaman

(c) Jalan khusus didalam kompleks unit usaha pembenihan, tidak

melewati areal perkolaman.

(2) Usaha Pembesaran

Usaha Pembesaran adalah usaha yang dilakukan untuk meng-

hasilkan ikan konsumsi dengan tujuan untuk memenuhi permintaan pasar

(konsumen). Permintaan pasar (konsumen) terhadap ikan ukuran konsumsi

amat bervariasi, tergantung pada tingkat pendapatan, kebiasaan, adat,

macam masakan dan selera konsumen. Secara umum, ukuran ikan

konsumsi yang banyak diminati konsumen dalam negeri adalah diatas

250 gram/ekor atau 3 – 4 ekor dalam sekilo.

Rukmana, R., 1997. Usaha pembesaran ikan nila dapat dilakukan

dalam 3 sistem, yaitu (1) Sistem Ekstensif (2) Semi-Intensif dan (3) Intensif.

Ciri yang penting pada usaha pembesaran nila secara ekstensif adalah

menerapkan teknologi sederhana. Pembesaran ikan nila secara Semi-

Intensif ditandai dengan penerapan teknologi madya yang digunakan dan

(investasi) yang cukup besar. Pembesaran ikan secara intensif ditandai

dengan penerapan teknologi maju (modern) untuk mencapai tingkat efisiensi

yang tinggi, misalnya dengan pemberian pakan bermutu tinggi, padat

penebaran yang tinggi dan pemanfaatan sifat biologis ikan tunggal kelamin

jantan. Disamping itu, usaha pembesaran ikan secara intensif dapat

Page 26: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

11

dilakukan dengan cara perbaikan lingkungan, misalnya penggunaan kincir air

atau pipa U untuk peningkatan penyediaan oksigen.

Lama pemeliharaan (pembesaran) ikan nila antara 3 – 6 bulan,

tergantung pada tujuan produksi akhir, tempat, sistem dan metode

pemeliharaan. Hasil penelitian Puslitbang Perikanan (1991) menunjukkan

fakta sebagai berikut: (1) Produksi akhir ikan nila yang dipelihara sistem

ekstensif dengan padat penebaran 0,5 ekor/m², bobot awal 10 g/ekor selama

3 bulan masa pemeliharaan mencapai 25 g/m² dengan bobot 50 g/ekor,

sedang produksi akhir ikan nila yang dipelihara dengan sistem intensif

dengan metode campur kelamin, bobot awal 15 g/ekor dan padat

penebaran 30 ekor/m², setelah 4 bulan mencapai bobot 90 g/ekor.

Skala usaha pembesaran ikan nila dibedakan menjadi dua macam,

yaitu skala kecil dan skala besar. Kriteria yang membedakan skala usaha

pembesaran ikan nila dapat dilihat pada Tabel 1 :

Tabel 1. Skala Usaha Pembesaran Ikan Nila di Kolam

Skala Usaha NO Kolam Tanah

Kecil Besar

1

2

3

4

5

6

Luas Kolam

Jumlah Benih

Pakan selama 5 – 6 bulan

Pupuk Kandang

Kapur

Tenaga Kerja

500 m²

10.000 ekor

3750 kg

250 kg

50 – 100 kg

1 Orang

1000 m²

20.000 ekor

7500 kg

500 kg

200 kg

> 2 Orang

Sumber: Data Puslitbang Perikanan, 1991 dalam Rukmana R, 1997

Page 27: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

12

Rukmana R (1977), sarana prasarana yang perlu diperhatikan dalam

usaha pembesaran ikan nila adalah: (1) sarana pemeliharaan (kolam)

(2) sarana penangkapan (wadah penampungan, waring, hapa) (3) sarana

produksi (benih ikan, pupuk, kapur, pakan) (4) peralatan (ayakan, serok,

timbangan, tangki, kantong plastik, oksigen) (5) prasarana (fasilitas jalan

umum, komunikasi, listrik, pemasaran, legal dan sosial)

Benih ikan, padat penebaran benih disesuaikan dengan sistem dan

metode pemeliharaan. Pada umumnya benih ikan nila berukuran 8 cm –

12 cm atau berat 30 g/ekor ditebar dengan padat penebaran 5 – 10 ekor/m².

Pupuk, yang biasa digunakan adalah pupuk kandang sekitar 200 – 300 g/m²,

urea 60 kg/ha, TSP 40 kg/ha, KCl 45 kg/ha. Kapur, yang biasa digunakan

adalah kapur tohor dengan dosis 100 – 200 g/m² yang dicampur merata

bersama pupuk kandang dan selama pemeliharaan pakan yang biasa

diberikan berupa pellet dengan kadar protein berkisar 20 % - 25 % dengan

dosis 3 -5 % dari bobot ikan.

Menurut Soekartawi (1995), faktor-faktor yang turut mempengaruhi

kemampuan dan perkembangan produksi ditentukan oleh: (1) faktor produksi

tanah (2) tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi,

(3) faktor produksi modal yang tersedia, (4) faktor kecerdasan dan

ketrampilan, (5) jumlah benih yang digunakan dalam produksi dan (6) iklim

dan musim setempat.

Faktor-faktor produksi menjadi semakin penting bila dikaitkan dengan

masalah efisiensi. Artinya bila faktor produksi yang lain tersedia cukup,

Page 28: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

13

namun tidak dikelola dengan baik, maka harapan untuk memperoleh

produksi yang tinggi tidak dapat dicapai ( Mubyarto, 1994)

3. Usaha Mina Wisata.

Mina wisata merupakan salah satu jenis wisata yang memanfaatkan

usaha perikanan (Mina) sebagai objek wisata . Dengan semakin banyaknya

kolam-kolam pemancingan akan menambah pula permintaan ikan nila di

pasaran.

Pada kolam pemancingan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

yang berkunjung maka ikan dapat ditawarkan dalam bentuk keadaan segar

hidup (hasil pemancingan) dan dalam bentuk olahan (goring/panggang).

C. Sistem Pemasaran

Pemasaran adalah jalan yang harus ditempuh oleh produk yang

dihasilkan oleh produsen agar dapat sampai ke tangan konsumen (Badan

pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, 2002). Pemasaran hanya

terdapat dalam usahatani yang komersial artinya usahatani yang berorientasi

pasar, oleh karena itu perencanaan produksi dan pelaksanaannya

disesuaikan dengan kebutuhan pasar, misalnya: (1) Jenis produknya apa saja

(2) Berapa jumlahnya (3) Bagaimana kualitasnya (4) Bagaimana

pemilihannya (5) Bagaimana pengepakannya (6) Bagaimana

pengangkutannya (7) Kapan diperlukannya (8) Siapa saja yang terlibat dalam

pesanan.

Page 29: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

14

Pemasaran agribisnis adalah aktivitas pengusaha agribisnis untuk

dapat menjual produk pertanian primer maupun olahan agar dapat

memperoleh keuntungan yang sebesar - besarnya. Pemasaran dapat

dilakukan oleh produsen sendiri (misalnya petani, pembudidaya ikan dan

peternak) atau oleh pengusaha agribisnis lainnya (misalnya tengkulak,

pedagang pengumpul, pengecer dan lain-lain).

Suyana, A., (2007), pemasaran hasil pertanian merupakan rantai

terakhir dalam sistem agribisnis dan hingga saat ini sebagian besar petani

masih menghadapi permasalahan pada saat akan menjual hasil

pertaniannya. Lemahnya posisi tawar petani sering menjadi penyebab petani

tidak mampu memasarkan produk pertaniannya pada tingkat harga yang

wajar. Untuk itu disamping untuk mendorong sistem kemitraan antara petani

dengan pengusaha (pedagang), upaya penguatan kelembagaan petani

(kelompok tani/Gapoktan) juga diarahkan untuk membantu meningkatkan

posisi tawar petani dalam memasarkan hasil pertaniannya.

A.T Mosher (1966) dalam Anonimus (2003), mengemukakan

pentingnya pasar dan pemasaran bagi produk-produk yang dihasilkan para

petani. Bahkan dikatakan bahwa tanpa pasar untuk hasil usahatani, maka

tidak akan ada pengembangan pertanian.

Di Negara-negara berkembang, masalah-masalah dalam pemasaran

banyak ditemukan misalnya (1) Tidak tersedia komoditas pertanian dalam

jumlah cukup dan kotinyu, (2) Harga komoditi pertanian yang sering

berfluktuasi secara tajam, (3) Tidak efisiennya para pelaku

pemasaran, (4) Tidak memadainya fasilitas, seperti transportasi, gudang,

Page 30: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

15

pasar dan sebagainya, (5) Lokasi produsen dan konsumen yang terpencar

sehingga menyulitkan dalam penyampaian barang dari produsen ke

konsumen,(6) Kurang lengkapnya informasi pasar, (7) Kurangnya

pengetahuan terhadap pemasaran karena lemahnya penguasaan aspek

– aspek manajemen, (8) Kurangnya modal, sehingga investasi dalam

kegiatan pemasaran menjadi lemah, (9) Kurangnya respon dari produsen

terhadap permintaan pasar dan (10) Tidak memadainya peraturan-peraturan

yang ada sehingga mekanisme pasar menjadi tidak efisien (Soekartiwi, 1993)

Efisiensi pemasaran agribisnis pada umumnya belum dapat dicapai

secara maksimal. Hal ini terutama disebabkan oleh: (1) kemampuan

manajerial petani produsen sangat rendah (2) Buruknya prasarana

pemasaran agribisnis (3) Posisi tawar petani lemah karena mereka

merupakan petani kecil dan modalnya terbatas (4) Petani tidak mampu

menanggung resiko biayaan pemasaran (5) Jarak usaha agribisnis dengan

pasar umumnya terlalu jauh (Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia

Pertanian, 2002)

Sistem pemasaran dianggap efisien bila mampu menyampaikan hasil

produksi dari produsen kepada konsumen dengan biaya yang semurah-

murahnya dan mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan

harga yang dibayar konsumen akhir kepada semua pihak yang terlibat dalam

semua kegiatan produksi dan pemasaran tersebut (Mubyarto, 1998)

Pola pemasaran merupakan salah satu dari aspek pemasaran

yang menekankan tentang jalur distribusi suatu produk dari produsen

melalui beberapa pelaku pemasaran hingga sampai ke tangan konsumen.

Page 31: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

16

Mahyuddin, K (2002), menyatakan bahwa produk perikanan memiliki

3 Pola Pemasaran,yaitu: Pemasaran melalui koperasi, Kemitraan dan Pola

pemasaran umum. Yang dimaksud dengan :

1. Pola Pemasaran Melalui Koperasi

Pola pemasaran melalui koperasi adalah pemasaran produk

perikanan yang dihasilkan dapat menggunakan wadah koperasi sebagai

saluran untuk memasarkan produk sekaligus sebagai tujuan pemasaran.

Keuntungan dari pola ini adalah petani ikan tidak perlu mencari tempat

untuk memasarkan produknya karena semua produk yang dihasilkan akan

ditampung oleh koperasi. Bagi petani ikan yang ingin menggunakan pola

pemasaran melalui koperasi sebagai tempat memasarkan produknya terlebih

dahulu harus menjadi anggota koperasi atau kelompok.

2. Pola Pemasaran Melalui Kemitraan

Pola pemasaran kemitraan terjadi antara petani sebagai plasma dan

perusahaan atau indiustri perikanan sebagai inti. Pihak petani tersebut

mempunyai keterikatan dengan perusahaan. Sesuai dengan perjanjian, pihak

petani ikan sebagai plasma harus menjual hasil produknya ke perusahaan

inti. Sementara itu, pihak perusahaan inti memasok pakan dan benihnya.

Standar mutu produk yang harus dihasilkan oleh petani ikanpun telah

ditentukan sebelumnya oleh perusahaan inti.

Page 32: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

17

3. Pola Pemasaran Umum

Pola pemasaran ini banyak dilakukan oleh petani ikan yang ingin

memasarkan sendiri produknya. Petani ikan dapat menjual produk

langsung ke konsumen, pedagang eceran, pedagang pengumpul, pasar

khusus maupun pasar ekspor.

Ada 3 macam cara distribusi produk perikanan secara umum,

yaitu penyaluran secara langsung, penyaluran semi langsung dan

penyaluran secara tidak langsung.

a) Penyaluran Langsung

Pada penyaluran langsung, produsen langsung menjual

produksinya ke konsumen dan tidak menggunakan pedagang

perantara. Hal ini sering dilakukan oleh petani ikan skala kecil.

(Produsen Konsumen)

b) Penyaluran Semi Langsung

Produsen dalam menyalurkan hasil produksinya terlebih dahulu

ke tangan pedagang eceran. Selanjutnya dari tangan pedagang

eceran disalurkan ke konsumen.

( Produsen Pedagang Eceran Konsumen)

c) Penyaluran Tidak Langsung

Penyaluran atau distribusi produk sangat dipengaruhi oleh

jarak produsen ke konsumen. Semakin jauh jaraknya semakin

Page 33: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

18

panjang tata niaganya yang harus dilalui. Dengan demikian, harga

ditingkat konsumenpun akan semakin mahal.

Dalam penyaluran ini dikenal beberapa tipe sebagai berikut:

* Produsen Pedagang Pengumpul Pedagang Besar

Pedagang Pengecer Konsumen)

* Pengusaha/produsen Pasar ikan/TPI Pedagang

Besar Pedagang Pengecer Konsumen

* Pengusaha/produsen Eksportir Pasar Khusus

Konsumen

* Pengusaha/produsen Pedagang Pengumpul Pedagang

Besar Pasar Khusus Konsumen)

Page 34: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

19

Rukmana H.R (1997), jalur pemasaran ikan nila untuk ukuran

konsumsi adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Saluran Pemasaran Ikan Nila Ukuran Konsumsi

Saluran pemasaran dapat berbentuk rantai pendek dan berbentuk

rantai panjang, tergantung dari sifat dan jenis dari barang yang dipasarkan

(Swasta,B dan Irawan., 1997). Lanjut dikemukakan, pendek atau

panjangnya saluran pemasaran akan menyebabkan perbedaan dalam

penetapan harga jual suatu komoditi, sebab pergerakan barang dari produsen

ke konsumen akhir merupakan jasa daripada lembaga-lembaga pemasaran

yang terlibat didalamnya.

Pada saluran yang lebih panjang, harga jual akan lebih tinggi bila

dibandingkan dengan harga jual untuk komoditi yang sama pada saluran

pemasaran yang lebih pendek.

Panjang pendeknya mata rantai pemasaran menentukan besar atau

kecilnya biaya pemasaran. Semakin panjang mata rantai pemasaran

PETANI PRODUSE

PEDAGANG PERANTARA

KONSUMEN RUMAH TANGGA RESTAURAN, dll

PABRIK PENGOLAHAN

Page 35: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

20

biasanya akan semakin besar biaya pemasarannya. Sebaliknya semakin

pendek mata rantai pemasaran akan semakin kecil biaya pemasarannya.

Semakin besarnya biaya pemasaran biasanya akan mengurangi margin yang

diterima produsen dalam hal ini petani. Oleh karena itu yang terbaik adalah

petani dapat melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran sendiri sehingga mata

rantai pemasaran akan semakin pendek. biayanya semakin murah, dan

margin yang diterimanya juga semakin tinggi.

Kohis dan Uhi (1992), panjang pendeknya saluran distribusi

pemasaran yang terlibat dalam penyaluran barang dan jasa tergantung antara

lain pada factor : Skala produksi, jarak antara produsen dan konsumen,

banyak sedikitnya jasa yang harus ditambahkan kepada komoditi tersebut,

infrastruktur berupa sarana transportasi dan pergudangan. Sedang Hamid

(1992) mengatakan bahwa tingkat teknologi dan kondisi alam dari satu

daerah ke daerah lain juga mengakibatkan timbulnya perbedaan saluran

pemasaran dari daerah yang bersangkutan.

Kotler, P (2005), mengemukakan bahwa untuk mencapai pasar

sasaran, pemasar menggunakan tiga jenis saluran pemasaran, yaitu

(1) Saluran komunikasi, digunakan untuk memberikan dan menerima pesan

dari pembeli sasaran (2) Saluran distribusi untuk memamerkan atau

menyerahkan produk fisik atau jasa kepada pembeli atau pengguna.

Termasuk disini distributor, grosir, pengecer dan agen (3) Saluran jasa,

untuk melakukan transaksi dengan calon pembeli. Saluran ini mencakup

pergudangan, bank, perusahaan transportasi dan perusahaan asuransi yang

memudahkan transaksi.

Page 36: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

21

D. Konsep Pendapatan Petani

Pendapatan petani ikan adalah selisih antara hasil produksi

dengan biaya usahatani. Rukmana, R (1997), biaya-biaya dalam usaha

pembesaran ikan nila di kolam meliputi (1) biaya tetap (perawatan kolam,

bunga modal, penyusutan alat-alat perikanan), (2) biaya tidak tetap ( benih

ikan, pakan ikan, pupuk, kapur, tenaga kerja).

Soekartiwi (1995), mengemukakan bahwa ada beberapa ukuran

pandapatan usahatani, antara lain:

1. Pendapatan kotor usahatani (Gross Farm Income), terdiri dari nilai

produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual

maupun yang tidak dijual, jangka waktu pembukuan umumya satu

tahun.

2. Pendapatan bersih usahatani (Net Farm Income), merupakan selisih

pendapatan kotor usahatani dan pengeluaran total usahatani.

Sedangkan pengeluaran total usahatani merupakan nilai semua

masukan habis terpakai didalam proses produksi, tetapi tidak termasuk

tenaga kerja, keluarga petani, bunga modal sendiri dan bunga modal

pinjaman.

3. Penghasilan bersih usahatani (Net Farm Earning), diperoleh dengan

mengurangi pendapatan bersih dengan bunga modal pinjaman.

Anonimus (2003), pendapatan bersih usaha tani (net farm income)

dipengaruhi oleh tiga faktor: (1) Volume produk pertanian yang

Page 37: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

22

dijual (2) Harga produk (3) Biaya produksi dan pemasaran produk

tersebut.

Suatu perubahan dalam salah satu faktor akan mengubah besarnya

pendapatan bersih usaha tani. Lagipula, komponen-komponen ini tidak

bergerak secara bebas, masing-masing saling berkaitan. Suatu

perubahan dalam harga produk pertanian akan mempengaruhi jumlah

produk usahatani yang dihasilkan sebagaimana harga produk usahatani

mempengaruhi biaya input usaha tani.

Perubahan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

petani antara lain disebabkan oleh pengetahuan dan informasi yang

kurang sempurna dari para produsen yaitu ketidak pastian pendapatan

dan ketidakpastian yang berkaitan dengan faktor-faktor penentu

pendapatan (keadaan produksi, harga pasar dan biaya).

E. Kerangka Pemikiran Penelitian

Kota Jayapura memiliki potensi perikanan air tawar yang

menjanjikan dengan adanya sumber daya manusia, areal lahan yang

cukup luas yang dapat dijadikan areal perkolaman, kebijakan Pemerintah,

keadaan sosial, budaya yang mendukung. Disamping itu permintaan ikan

nila yang cukup tinggi yang merupakan tantangan dan peluang pasar

yang dapat dimanfaatkan bagi peningkatan pendapatan dan

kesejahteraan para petani maupun pertumbuhan perikanan secara umum.

Peningkatan produksi dan sistem pemasaran ikan melalui penerapan

Page 38: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

23

sistem agribisnis budidaya ikan nila tidak terlepas dari pola usaha yang

dilakukan, sistem pemasaran dan pola hubungan antara pengusaha ikan

dan lembaga-lembaga yang terlibat dalam penyaluran ikan nila tersebut

baik berupa benih maupun ikan nila yang berukuran konsumsi dan

pemancingan. Dengan peningkatan tersebut diharapkan pendapatan dan

kesejahteraan para pembudidaya ikan nila dan pelaku bisnis lainnya

dapat optimal (Gambar 3)

Page 39: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

24

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian

INPUT PROSES OUTPUT

Analisis Usaha Ikan Nila Melalui

Pola Agribisnis

Potensi Lahan Yang Belum

Dikembangkan

Kebijakan Pemerintah Mendukung

Kondisi, Sosial, Ekonomi, Budaya Masyarakat

Tingkat Pendapatan setiap jenis

usaha

Saluran dan Efisiensi

Pemasaran

Hubungan Pengusaha dan

Lembaga pemasaran

- Analisis Deskriptif

- R/C ratio - Efisiensi

Pemasaran

- Peningkatan Produksi

- Peningkatan panda patan

Page 40: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

25

F. Hipotesis

Untuk menemukan jawaban sementara atas rumusan masalah, maka

dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

1. Pendekatan agribisnis pada setiap usaha ikan nila cenderung

meningkatkan pendapatan

2. Makin pendek saluran pemasaran membuat pemasaran ikan nila semakin

efisien

3. Pola hubungan antara petani dan lembaga pemasaran baik dapat

meningkatkan pendapatan

G. Defenisi Operasional

Guna menyatukan pandangan dan menyeragamkan pengertian,

maka dikemukakan d sebagai berikut defenisi operasional sebagai berikut:

1. Produksi Perikanan adalah hasil budidaya ikan yang diusahakan di kolam

yang mempunyai prospek pemasaran yang cukup baik untuk

dikembangkan

2. Pendekatan Agribisnis adalah pendekatan yang digunakan dalam

penerapan agribisnis, meliputi sistem pengadaan input, sub-sistem

budidaya, sub-sistim pengolahan dan pemasaran

3. Pemasaran adalah proses penyampaian hasil produksi ikan mulai dari

pembudidaya sampai kepada konsumen

Page 41: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

26

4. Lembaga pemasaran adalah orang /badan yang menyelenggarakan

kegiatan pemasaran dari produsen ke konsumen.

5. Saluran Distribusi adalah seluruh rangkaian penyaluran ikan dari

pembudidaya ke konsumen meleui lenbaga pemasaran

6. Efisisensi Pemasaran adalah ratio antara hasil pemasran dengan biaya

yang dikeluarkan dalam pemasaran

7. Pendapatan Pembudidaya ikan adalah selisih dari jumlah penerimaan

dengan jumlah biaya yang dikeluarkan dalam satu periode

pemeliharaan.

6. Biaya Usahatani adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh

pembudidaya ikan mulai dari kegiatan pengadaan sarana produksi,

budidaya, penanganan pasca panen, hingga pemasarannya.

9 Permintaan adalah banyaknya kebutuhan ikan yang diminta oleh para

konsumen atau yang dipasarkan

10. Produsen atau pembudidaya ikan merupakan orang yang menanamkan

modal yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan proses

produksi, menentukan keberhasilan dan mutu suatu produk

11. Konsumen merupakan pembeli terakhir suatu produk perikanan,

sehingga tujuan bisnis selalu berorientasi untuk memenuhi kebutuhan

konsumen.

12. Pedagang Pengumpul merupakan pedagang yang mengumpulkan ikan

dari pengusaha, petani ikan dalam jumlah yang cukup besar untuk

dipasarkan kembali ke pedagang lainnya. Pedagang pengumpul juga

Page 42: ANALISIS USAHA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAMdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...Data Statistik Perikanan 2007, menyatakan bahwa luas kolam pemeliharaan ikan

27

dapat berperan sebagai pedagang perantara kemudian disampaikan

pada konsumen

13. Pedagang perantara adalah pedagang yang menyalurkan ikan atau

pelancar distribusi komoditas perikanan, selain itu dapat juga

menyalurkan informasi dari konsumen ke produsen serta meringankan

beban produsen dalam mendistribusikan produknya. Namun dengan

adanya pedagang perantara, harga produk menjadi mahal.

.14. Pedagang Pengecer merupakan pedagang yang menjual komoditas

perikanan langsung ke tangan konsumen dengan tujuan memenuhi

kebutuhan konsumen dalam partai kecil.