Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian...

64
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Pangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian

Transcript of Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian...

Page 1: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Kementerian Pertanian

Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Pangan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Kementerian Pertanian

Page 2: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Kinerja Penelitian dan PengembanganMenuju Kemandirian Pangan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

PenyusunA.M. Adnan

Agus W. AnggaraNarta

SunihardiAsrul Koes

Ronald T.P. HutapeaHaryo Radianto

Eman PaturohmanHappy Three Agustiwi

Laporan Tahunan 2017

Page 3: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan 2017

11 Varietas Unggul Baru: Padi 5, Kedelai 1, Kacang tanah 2, Jagung 2, Gandum 1.

11 Teknologi Budi Daya: Padi 6, Akabi 2, Serealia 3. 

188,6 ton Benih Sumber Padi 120,5 ton, Akabi 45,5 ton, Serealia  22,6 ton. 15 Propinsi Sekolah 

Lapang Mandiri Benih.

6 Rekomendasi Kebijakan Tanaman Pangan.

Taman Sains Pertanian: BBPadi dan Balitsereal.

Menuju Kedaulatan Pangan dan Lumbung Pangan Dunia

5.477 Aksesi plasma nutfah:  Padi 485 aksesi,  Akabi 3.992 aksesi,  Serealia 1.000 aksesi.

Page 4: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 iii

Program Badan Litbang Pertanian pada periode 2015-2019 diarahkan untukmenghasilkan teknologi dan inovasi pertanian bioindustri berkelanjutan. Selarasdengan program tersebut, Puslitbang Tanaman Pangan, melaksanakan kegiatanpenelitian dan pengembangan (litbang) tanaman pangan untuk menghasilkaninovasi teknologi perbaikan kuantitas dan kualitas produksi bahan bakubioindustri berbasis tanaman pangan yang ramah lingkungan dan minimuminput eskternal.

Laporan kegiatan 2017 merupakan tahun ketiga pelaksanaan Renstra 2015-2019. Teknologiyang telah dihasilkan antara lain varietas unggul baru, teknologi produksi guna mendukungproduksi nasional dan bioindustri, rekomendasi kebijakan, serta kegiatan penunjang lain seperti,diseminasi, produksi benih sumber, serta pembangunan dan pemanfaatan sarana penelitian.Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telahditetapkan melalui Perjanjian Kinerja 2017 keseluruhan telah tercapai, bahkan ada yang melebihidari target.

Semoga laporan ini dapat dimanfaatkan dan memenuhi harapan masyarakat dalam rangkamembangun kinerja khususnya dalam penelitian dan pengembangan tanaman pangan sesuaidengan kebutuhan masyarakat serta pengembangan IPTEK tanaman pangan.

Bogor, Januari 2018

Kepala Pusat,

Dr. Andriko Noto Susanto

Pengantar

Page 5: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

iv Laporan Tahunan 2017

Page 6: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 v

Daftar Isi

Pengantar ...................................................................................................................................... iii

Tantangan Swasembada Pangan ................................................................................................ 1

Program: Target dan Capaian ..................................................................................................... 3Kebijakan ................................................................................................................................. 3Strategi ...................................................................................................................................... 4Program .................................................................................................................................... 4Kegiatan dan Output ............................................................................................................... 4

Kinerja Penelitian dan Pengembangan ...................................................................................... 8Sumber Daya Genetik Tanaman Pangan ................................................................................ 8Varietas Unggul Baru Tanaman Pangan.................................................................................. 10Teknologi Budi Daya, Panen, dan Pascapanen Primer Tanaman Pangan ............................ 14Produksi Benih Sumber Tanaman Pangan ............................................................................ 20

Rekomendasi Pengembangan .................................................................................................... 23Antisipasi ledakan Hama Wereng Coklat dan Penyakit Virus yang Ditularkannya AkibatPercepatan Tanam dan Peningkatan Indeks Pertanaman Padi ........................................... 23Pengembangan Jarwo Super untuk Meningkatkan Produktivitas dan EfisiensiUsahatani Padi .......................................................................................................................... 25Budi Daya Kedelai Produktivitas Tinggi pada Lahan Sawah Tadah Hujan ........................... 26Pupuk Hayati Agrisoy untuk Mendukung Peningkatan Produksi Kedelai Nasional ............ 27Kebijakan Lisensi Varietas Unggul Jagung Hibrida Rakitan Balitbangtan Perlu Diperbaiki . 27Kebijakan Bantuan Benih Jagung dan Kedelai Perlu Diperbaiki .......................................... 29Pengembangan Desa Mandiri Benih Berbasis Rencana Bisnis ............................................ 30

Diseminasi dan Kerja Sama Penelitian ........................................................................................ 33Seminar Penelitian .................................................................................................................. 33Publikasi ................................................................................................................................... 34Ekspose dan Pameran............................................................................................................ 34Perpustakaan ........................................................................................................................... 39Pengelolaan Website ............................................................................................................... 39Media Sosial ............................................................................................................................. 39Kerja Sama Penelitian ............................................................................................................. 40

Sumber Daya Penelitian ............................................................................................................... 49Sumber Daya Manusia ............................................................................................................. 49Penganggaran .......................................................................................................................... 50Aset Perkantoran ...................................................................................................................... 51Aset Penting Lainnya ................................................................................................................ 54

Page 7: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

vi Laporan Tahunan 2017

Page 8: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 1

Tantangan Swasembada Pangan

Pemerintah telah menyusun 9 Agenda Prioritas(Nawa Cita) sebagai agenda prioritas kabinetkerja oleh Presiden Republik Indonesia.Pembangunan pertanian lima tahun ke depantelah diarahkan untuk mewujudkankedaulatan pangan. Selain kedaulatan pangan,salah satu butir dari Nawa Cita tersebut adalahmeningkatkan produktivitas rakyat dan dayasaing di pasar internasional.

Kinerja pembangunan pertanian selamaperiode 2017 relatif berhasil, produksipertanian 2017 secara umum meningkatdibandingkan tahun 2016, bahkan mencapaiswasembada beras.

Pencapaian peningkatan produksi jagungdi Indonesia pada 2017 telah melampauiproduksi jagung pada enam negara anggotaASEAN, seperti dilansir oleh Asean FoodSecurity Information System (AFSIS). Produksijagung di Filipina diperkirakan 8,04 juta ton,Vietnam 5,23 juta ton, Thailand 4,77 juta ton,

Jagung hibrida tongkol dua varietas Nasa 29 berkontribusi meningkatkan produktivitas jagung di Indonesia sekitar5,07 t/ha pada tahun ini dari rata-rata di kawasan ASEAN yang hanya 4,29 t/ha.

Myanmar 1,86 juta ton, Laos 1,11 juta ton, danKamboja 0,56 juta ton. Produktivitas jagung diIndonesia cukup baik sekitar 5,07 ton/ha padatahun ini dari rata-rata di kawasan ASEAN yanghanya 4,29 ton/ha. Produktivitas di Laosmencapai 5,30 ton/ha, di Kamboja 4,08 ton/ha, dan di Myanmar 3,86 ton/ha.

Kementerian Pertanian telah melaksanakanProgram Seribu Desa Mandiri Benih dalamrangka mewujudkan kemandirian pangan.Salah satu permasalahan utama bidangpertanian, yakni kurangnya ketersediaan danrendahnya kualitas benih padi yangmenyebabkan produksi padi petanimengalami stagnan bahkan menurun.Program Seribu Desa Mandiri Benih tersebardi 32 propinsi, agar kebutuhan benih petanidapat dipenuhi dari produksi petani sendirisehingga petani mandiri memenuhikebutuhan benihnya. Program ini merupakanlangkah konkrit pemerintah dalam rangkamenjaga kestabilan pasokan benih dalam

Page 9: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

2 Laporan Tahunan 2017

negeri, dan merupakan yang pertama kalidalam sejarah, begitu pentingnya benih untukmenaikkan produksi padi. Sebagai contohbenih baru Inpari 13 produksinya 7,1 ton/hadari benih sebelumnya yang hanya mampuberproduksi 4 ton/ha. Selain langkahpenyediaan benih mandiri ini, pemerintah jugatengah membangun kelembagaan penangkarbenih yang mandiri, dengan kapasitasproduksi yang lebih tinggi.

Kinerja Kementerian Pertanian mendapatapresiasi dari Presiden RI. Kinerja sektorpertanian mampu menorehkan prestasi dalammeningkatkan produksi dan menekan impor,seperti disampaikan Presiden RI saat membukaRakernas Pembangunan Pertanian di Jakarta.Dalam Rakernas yang mengangkat tema“Bangun Lahan Tidur untuk MeningkatkanEkspor dengan Pembangunan InfrastrukturPertanian”. Presiden mengingatkan kembalibahwa sektor pertanian harus terus digerakkandemi kesejahteraan rakyat. Sektor pertanianharus dikembangkan menjadi alat rakyat untukmencapai kesejahteraan bersama. Prestasikinerja Kementerian Pertanian dapat dilihatdari pertumbuhan ekonomi yang terus

meningkat, dimana PDB Pertanian triwulan II2017 naik 12,04% dibandingkan dengantriwulan I tahun 2017.

Puslitbang Tanaman Pangan sebagai salahsatu unit kerja di bawah Badan LitbangKementerian Pertanian, mempunyai peranansangat strategis. Berbagai kegiatan penelitiandan pengembangan (litbang) tanaman pangantelah dilakukan guna menunjang upayakeberlanjutan swasembada dan kemandirianpangan. Hal ini merupakan suatu tantanganyang tidak ringan, mengingat kendala yangdihadapi seperti alih fungsi lahan pertanian,perubahan iklim yang berdampak terhadapmunculnya serangan organisme pengganggutanaman dan dapat mempengaruhi produksitanaman pangan, serta kendala abiotik lainnya.

Berbagai varietas unggul padi, jagung,kedelai dan tanaman pangan lainnya terusdirakit untuk menjawab kendala biotik danabiotik, serta sesuai dengan kondisi sosialekonomi petani. Didukung pula denganteknologi produksi dan ketersediaan benihsumber agar mampu meningkatkan produksiserta kesejahteraan petani.

Page 10: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 3

Program: Target dan Capaian

KebijakanPusat Penelitian dan Pengembangan TanamanPangan (Puslitbangtan) merupakan salah satuunit eselon dua dibawah Badan Penelitian danPengembangan Pertanian (Balitbangtan),karena itu arah kebijakan yang akan diambilterkait erat dengan arah kebijakanpembangunan pertanian. Sesuai dengankondisi saat ini, arah kebijakan pembangunanpertanian mengacu pada dua dokumenpenting yaitu sasaran utama pembangunannasional RPJMN 2015-2019 dan RencanaStrategis (Renstra) Kementerian Pertanian2015-2019 arah penelitian dan pengembanganpertanian mengacu pada Renstra Balitbangtan2015-2019.

Pembangunan pertanian dalam lima tahunsesuai dengan kondisi saat ini berlandaskanpada Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional (RPJMN) 2015-2019,dimana RPJMN tersebut sebagai penjabarandari Visi, Program Aksi Presiden/Wakil PresidenJoko Widodo dan Jusuf Kalla serta berpedomanpada Rencana Pembangunan Jangka PanjangNasional 2005-2025. Visi pembangunan dalamRPJM 2015-2019 adalah “TerwujudnyaIndonesia yang Berdaulat, Mandiri danBerkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.Visi tersebut dijabarkan menjadi Tujuh Misi sertaSembilan Agenda Prioritas (NAWA CITA).

Kesembilan Agenda Prioritas (NAWA CITA)lima tahun ke depan adalah (1) Menghadirkankembali negara untuk melindungi segenapbangsa dan memberikan rasa aman padaseluruh warga Negara, (2) Membangun tatakelola pemerintahan yang bersih, efektif,demokratis, dan terpercaya, (3) MembangunIndonesia dari pinggiran dengan memperkuatdaerah-daerah dan desa dalam kerangkanegara kesatuan, (4) Memperkuat kehadirannegara dalam melakukan reformasi sistem danpenegakan hukum yang bebas korupsi,bermartabat dan terpercaya, (5) Meningkatkankualitas hidup manusia Indonesia, (6)Meningkatkan produktivitas rakyat dan dayasaing di pasar internasional, (7) Mewujudkan

kemandirian ekonomi dengan menggerakansektor-sektor strategis ekonomi domestik, (8)Melakukan revolusi karakter bangsa, dan (9)Memperteguh ke-bhineka-an dan mem-perkuat restorasi sosial Indonesia. Berdasarkanrincian dari Sembilan Agenda Prioritas (NawaCita) tersebut, maka agenda prioritas dibidangpertanian terdiri dari Peningkatan Agroindustri,dan Peningkatan Kedaulatan Pangan.

Sejalan dengan Nawa Cita pemerintahanJokowi-JK, maka Kebijakan PuslitbangTanaman Pangan dalam penelitian danpengembangan tanaman pangan merupakanbagian integral dari kebijakan Badan LitbangPertanian. Kebijakan dibangun denganmenerapkan prosedur standar seperti analisisSWOT dan logical framework. Pola pikirkemudian dielaborasi dari lintas jalan(pathway) penelitian, adopsi, dampak litbangpertanian, dan evaluasi umpan balik.Kebijakan penelitian dan pengembangantanaman pangan dalam lima tahun ke depanadalah sebagai berikut:1. Mengembangkan kegiatan penelitian yang

menunjang peningkatan produksipertanian melalui peningkatan pro-duktivitas, perluasan area pertanian,terutama pada optimalisasi pemanfaatanlahan suboptimal, serta mendukungpenyediaan sumber bahan pangan yangberagam dengan pola konsumsi yangberbeda.

2. Mendorong pengembangan danpenerapan advance technology untukmeningkatkan efisiensi dan efektivitaspemanfaatan sumber daya pertanian.

3. Mendorong terciptanya suasana keilmuandan kehidupan ilmiah yang kondusif untukmengoptimalkan sumber daya manusiadalam pelaksanaan penelitian danpengembangan serta diseminasi hasilpenelitian.

4. Meningkatkan kerja sama dan sinergi yangsaling menguatkan antara UK/UPT dilingkup Balitbangtan dan antaraBalitbangtan dengan berbagai lembagaterkait di dalam dan luar negeri.

Page 11: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

4 Laporan Tahunan 2017

Strategi1. Memfokuskan penciptaan inovasi

teknologi benih/bibit unggul dan rumusankebijakan guna pemantapan swasembadaberas dan jagung serta pencapaianswasembada kedelai untuk meningkatkanproduksi komoditas pangan substitusiimpor, diversifikasi pangan, bioenergi, danbahan baku industri.

2. Memperluas jejaring kerja sama penelitian,promosi dan diseminasi hasil penelitiankepada stakeholders nasional maupuninternasional untuk mempercepat prosespencapaian sasaran pembangunanpertanian (impact recognition), pengakuanilmiah internasional (scientific recognition),dan perolehan sumber-sumberpendanaan penelitian lainnya di luar APBN.

3. Meningkatkan kuantitas, kualitas, dankapabilitas sumber daya penelitian melaluiperbaikan sistem rekruitmen danpelatihan SDM, penambahan sarana danprasarana, dan struktur penganggaranyang sesuai dengan kebutuhan institusi.

4. Mendorong inovasi teknologi yangmengarah pada pengakuan danperlindungan HaKI (Hak KekayaanIntelektual) secara nasional daninternasional.

5. Meningkatkan penerapan manajemenpenelitian dan pengembangan yangakuntabel dan good government

ProgramSesuai dengan pokok-pokok ReformasiPerencanaan dan Penganggaran (SEB MenegPerencanaan Pembangunan Nasional/KepalaBAPPENAS dan Menkeu, No. 0412.M.PPN/ 06/2009, tanggal 19 Juni 2009), program hanya adadi eselon I, sedangkan kegiatan di eselon II.Program Balitbangtan (Eseleon I) pada periode2015-2019 adalah program penciptaanteknologi dan inovasi pertanian bioindustriberkelanjutan.

Program penelitian dan pengembangantanaman pangan merupakan bagian integraldari program Badan Penelitian danPengembangan Pertanian (Balitbangtan). Arahkebijakan dan strategi litbang tanaman panganmerupakan bagian dari arah kebijakan danstrategi litbang pertanian pada RenstraBalitbangtan 2015-2019 khususnya yang terkait

langsung dengan program Balitbangtan.Sejalan dengan program tersebut,Puslitbangtan menetapkan kebijakan alokasisumber daya litbang menurut komoditasstrategis sebagai prioritas utama yangditetapkan oleh Kementerian Pertanian, yaitupadi, jagung, kedelai, serta serealia lain (sorgumdan gandum) dan aneka kacang dan lainnya(kacang tanah dan ubi kayu) yang termasukdalam 30 komoditas penting.

Kegiatan dan OutputSesuai dengan organisasi Balitbangtan, makadi Puslitbangtan (eselon II) terdapat satukegiatan, yaitu penelitian dan pengembangantanaman pangan. Sejalan dengan kegiatanlitbang tanaman pangan maka ditetapkanoutput yang menjadi Indikator Kinerja Utama(IKU) pada periode 2015-2019 adalah (1)varietas unggul baru, (2) teknologi budi dayadan pascapanen primer, (3) produksi benihsumber, (4) rekomendasi kebijakan, (5) TamanSains Pertanian (TSP), dan (6) sekolah lapangkedaulatan pangan mendukung swasembadapangan terintegrasi 1.000 Desa Mandiri Benih.

Seiring dengan restrukturisasi kegiatandalam kerangka penganggaran berbasiskinerja (performance-based budgeting) yangdilengkapi dengan arsitektur dan informasikinerja (ADIK), dan mulai 2017 terintegrasidengan sistem aplikasi dari BAPPENAS yaituKolaborasi Perencanaan dan Informasi KinerjaAnggaran (KRISNA), maka kegiatan litbangtanaman pangan pada periode 2015-2019 yangdilaksanakan oleh lima satker (Puslitbangtan,BB Padi, Balitsereal, Balitkabi, dan Lolit Tungro)(capaian output disajikan pada Tabel 2, 3, 4, 5,dan 6) akan lebih diarahkan dan difokuskanuntuk menghasilkan inovasi teknologiperbaikan kualitas dan kuantitas produksibahan baku bioindustri berbasis tanamanpangan dengan proses ramah lingkungan danminimum input eksternal yang dapatdimanfaatkan. Kegiatan lebih difokuskan padaperakitan varietas unggul tanaman pangan,terutama padi, jagung, dan kedelai, dengankeunggulan salah satu atau lebih sepertipotensi hasil (produktivitas) tinggi, umursangat pendek (sangat genjah), dan toleranterhadap cekaman biotik/abiotik, adaptifdikembangkan pada lahan-lahan suboptimaldan lahan terdampak perubahan iklim akibatfenomena pemanasan global. Perakitan

Page 12: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 5

varietas unggul dirancang sejak awal denganmelibatkan konsumen dan stakeholder agarsesuai preferensi.

Sumber daya genetik untuk perakitanvarietas antisipatif dampak perubahan iklimtidak selalu tersedia dari jenis tanaman pangan,maka perakitan varietas unggul tidak hanyamenggunakan pendekatan pemuliaankonvensional, tetapi juga perlu pendekatanbiologi molekuler atau genomik untuk gendiscovery dan pemanfaatan teknologiinformasi. Identifikasi sumber-sumber genpeningkatan produktivitas, ketahanan/toleransi terhadap cekaman biotik/abiotikmenjadi sangat penting untuk dilakukanbersama-sama oleh litbang tanaman panganbersama dengan litbang bioteknologi.Penelitian dalam bentuk konsorsium ke depanakan dijadikan model atau wadah kegiatanperakitan varietas unggul dimulai darimerancang target pemuliaan. Mendukungkegiatan tersebut, peran plasma nutfah(sumber daya genetik) tanaman panganmenjadi vital karena keberhasilan identifikasi,karakterisasi morfologi dan genetik akandigunakan sebagai sumber tetua unggul dalamperakitan varietas unggul yang disesuaikandengan tujuan perakitan.

Diseminasi varietas unggul perludimassifkan untuk segera dimanfaatkan olehpetani dan stakeholder dengan sistemdiseminasi multichannel di antaranya melalui

Model Desa Mandiri Benih, Taman SainsPertanian (TSP), Taman Tekno Pertanian (TTP),dan Laboratorium Lapang Inovasi Pertanian(LL-IP). Ke depan, litbang tanaman panganakan lebih fokus pada peningkatan peran danfungsi UPBS tanaman padi, jagung, dan kedelaiuntuk dapat memenuhi kebutuhan benihsumber nasional mendukung penyebaranvarietas spesifik lokasi. Tingkat adopsi varietasunggul oleh petani adalah dalam bentuk riil dilapangan, melalui kegiatan diseminasi varietasunggul yang baru dilepas. Kinerja UPBSdicirikan oleh kemampuannya dalam menjagakemurnian genetik varietas yang telah diadopsimelalui penyediaan benih sumber (BS dan FS)inbrida dan F1 hibrida padi dan jagung yangdihasilkan dengan terus menerapkan sistemmanajemen mutu (SMM) ISO 9001-2008. Balitlingkup Puslitbangtan akan dikembangkansecara bertahap menjadi TSP dan bersamadengan BPTP mengembangkan TTP dan dem-area skala luas.

Sejalan dengan hal tersebut, untukaktualisasi potensi hasil varietas unggul perludisiapkan logistik benih sumber bermutu danpenelitian perakitan dan atau perbaikanteknologi budi daya ramah lingkungan denganpendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu(PTT), yang disiapkan secara paralel denganproses perakitan varietas unggul. Perakitandan atau perbaikan teknologi budi dayapendukung yang meliputi teknologipemupukan, cara tanam, pengelolaan air,

Tabel 1. Indikator Kinerja Utama (IKU) Kegiatan Litbang Tanaman Pangan.

No Sasaran kegiatan Indikator kinerja utama

1. Terciptanya varietas unggul baru tanaman pangan Jumlah varietas unggul baru tanaman pangan2. Tersedianya teknologi budi daya, panen, dan Jumlah teknologi budi daya, panen, dan

pascapanen primer tanaman pangan pascapanen primer tanaman pangan3 . Tersedianya benih sumber varietas unggul baru Jumlah produksi benih sumber varietas unggul

padi, jagung, kedelai, serealia lain, aneka kacang baru padi, jagung, kedelai, serealia lain, anekadan ubi untuk penyebaran varietas berdasarkan kacang dan ubiSMM-ISO 9001-2008

4 . Tersedianya rekomendasi kebijakan Jumlah rekomendasi kebijakan pengembanganpengembangan tanaman pangan tanaman pangan

5. Terbangunnya Taman Sains Pertanian (TSP) di Jumlah Taman Sains Pertanian (TSP)BBPadi Jawa Barat dan Balitsereal Maros.

6. Terselenggaranya Sekolah Lapang Kedaulatan Jumlah provinsi yang dilatih untuk menjadiPangan (SL-KP) yang terintegrasi dengan 1.000 pendamping melalui Training of Trainers (TOT)Desa Mandiri Benih mendukung Swasembada pada Sekolah Lapang Kedaulatan PanganPangan mendukung Swasembada Pangan terintegrasi

Desa Mandiri Benih

Page 13: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

6 Laporan Tahunan 2017

pengendalian organisme pengganggutanaman (OPT) seperti hama, penyakit, dangulma, panen dan pascapanen primer sejakawal lebih diarahkan untuk agroekosistemlahan suboptimal dengan mempertimbang-kan kondisi spesifik lokasi dan antisipatifterhadap dinamika perubahan iklim. Integrasi

Tabel 2. Target dan capaian satker Puslitbangtan dalam kegiatan litbang tanaman pangan 2017.

Volume/satuanOutput Biaya (Rp’000)

Target Capaian

Rekomendasi kebijakan komoditas strategis 6 rekomendasi 6 rekomendasi 1.646.660tanaman pangan

Sekolah lapang kedaulatan pangan 15 propinsi 15 provinsi 285.000mendukung swasembada panganterintegrasi Desa Mandiri Benih

Diseminasi inovasi teknologi komoditas 2 teknologi 2 teknologi 836.100strategis tanaman pangan

Layanan Internal (Overhead) 21 layanan 16 kegiatan 4.118.240

Layanan perkantoran 12 bulan layanan 12 bulan layanan 9.591.707

Jumlah 16.477.707

teknologi budi daya pendukung dalam PTTdiarahkan untuk mampu meningkatkanproduktivitas aktual dan indeks panen, sertadapat menjadi bagian dari keseluruhan modelpengembangan pertanian tanaman panganbioindustri berkelanjutan, yakni kemandirianpangan dan kecukupan energi.

Tabel 3. Target dan capaian satker BB Padi dalam kegiatan litbang tanaman pangan 2017.

Volume/satuanOutput Biaya (Rp’000)

Target Capaian

Varietas unggul padi 5 varietas 5 varietas 2.848.605Teknologi dan inovasi peningkatan produksi padi 4 teknologi 4 teknologi 1.960.835Produksi benih sumber 80 ton 89 ton 1.470.560Taman Sains Pertanian (TSP) 1 provinsi 1 provinsi 5.000.000Sekolah lapang kedaulatan pangan 11 Provinsi 13 Provinsi 900.000mendukung swasembada pangan terintegrasiDesa Mandiri BenihDiseminasi inovasi teknologi komoditas 2 teknologi 2 teknologi 400.000strategis tanaman padiLayanan internal (overhead) 46 layanan 46 layanan 10.309.537Layanan perkantoran 12 bulan layanan 12 bulan layanan 24.343.713

Jumlah 43.513.172

Page 14: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 7

Tabel 4. Target dan capaian satker Balitkabi dalam kegiatan litbang tanaman pangan 2017.

Volume/satuanOutput Biaya (Rp’000)

Target Capaian

Benih sumber tanaman kedelai 25 ton 29,5 ton 479.830Varietas unggul aneka kacang dan ubi 2 varietas 3 varietas 1.340.000Teknologi dan inovasi peningkatan produksi 3 teknologi 3 teknologi 760.000tanaman aneka kacang dan ubiProduksi benih sumber 16 ton 16 ton 920.170Sekolah lapang kedaulatan pangan h 8 provinsi 9 provinsi 705.000mendukung swasembada pangan terintegrasiDiseminasi inovasi teknologi komoditas akabi 1 teknologi 1 teknologi 825.000Desa Mandiri BenihLayanan Internal (overhead) 15 layanan 15 kegiatan 2.866.031Layanan perkantoran 12 bulan layanan 12 bulan layanan 19.448.827

Jumlah 27.344.858

Tabel 5. Target dan capaian satker Balitsereal dalam kegiatan litbang tanaman pangan 2017.

Volume/satuanOutput Biaya (Rp’000)

Target Capaian

Benih sumber tanaman jagung 20,9 ton 21,5 ton 536.260Varietas unggul jagung dan seealia lain 3 varietas 3 varietas 1.800.000Teknologi dan inovasi peningkatan produksi jagung 2 teknologi 2 teknologi 400.000Produksi benih sumber 1 ton 1 ton 84.426Sekolah lapang kedaulatan pangan 5 provinsi 6 provinsi 150.000mendukung swasembada pangan terintegrasiDesa Mandiri BenihDiseminasi inovasi teknologi komoditas 4 teknologi 4 teknologi 725.000strategis tanaman panganLayanan internal (overhead) 13 layanan 13 layanan 12.010.582Layanan perkantoran 12 bulan layanan 12 bulan layanan 18.397.470

Jumlah 35.568.738

Tabel 6. Target dan capaian satker Lolit Tungro dalam kegiatan litbang tanaman pangan 2017.

Volume/satuanOutput Biaya (Rp’000)

Target Capaian

Benih sumber tanaman padi 30 ton 31,5 ton 300.000Teknologi dan inovasi peningkatan produksi padi 2 teknologi 2 teknologi 825.000Diseminasi inovasi teknologi komoditas 2 teknologi 2 teknologi 350.000strategis tanaman panganLayanan internal (overhead) 5 layanan 5 layanan 428.357Layanan perkantoran 12 bulan layanan 12 bulan layanan 3.266.869

Jumlah 5.170.226

Page 15: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

8 Laporan Tahunan 2017

Kinerja Penelitian dan Pengembangan

Sumber Daya GenetikTanaman Pangan

Padi

Pengelolaan sumber daya genetik (SDG) padidilakukan dengan pengkoleksian varietas lokal,varietas unggul baru atau galur dari dalamnegeri dan luar negeri, identifikasi, sertarejuvenasi. Hasil eksplorasi varietas lokal danseleksi plasma nutfah yang memiliki sifatkegenjahan, toleran kekeringan, toleranterhadap cekaman salinitas, sulfat masam, dantoleran rendaman, tahan penggerek batangpadi, hawar daun bakteri (HDB), werengbatang coklat (WBC), Blas dan tungro.Informasi karakteristik SDG padi telahdimanfaatkan untuk bahan tetua perakitancalon varietas unggul baru padi, yang memilikisifat ketahanan terhadap hama dan penyakitutama serta keunggulan spesifik lokasi dankebutuhan konsumen.

Peningkatan sumber daya genetik dapatdiperoleh melalui eksplorasi, pengkoleksianvarietas lokal, VUB atau galur dari lingkup dalamnegeri maupun melalui upaya introduksi dariluar negeri. Hasil eksplorasi plasma nutfah padidi Provinsi Sumatera Utara telah diperoleh 133aksesi. Telah diintroduksi 242 galur padiditambah 497 galur dalam proses izin masukIndonesia dan telah dikeluarkan galur asalIndonesia sebanyak 24 nomor galur ditambah1 nomor galur dalam proses pengiriman.Rejuvenasi telah dilakukan terhadap 300 aksesi,279 aksesi hidup dan 21 aksesi mati. Hasilrejuvenasi memperoleh benih antara 200- 3.500gram.

Karakterisasi Fenotipik Sumber DayaGenetik Padi

Karakterisasi fenotipik sumber daya genetikpadi. Kegiatan ini bertujuan untukmendapatkan informasi karakter morfologidan agronomi yang unggul materi sumber dayagenetik penerimaan baru BB Padi, sertameningkatkan informasi keunggulan materigenetik dalam mendukung programpemuliaan tanaman dan penelitian pertanian.

Materi yang digunakan sebanyak 242 genotipe,berasal dari penerimaan baru berupa varietaslokal maupun introduksi. Materi ditanam dilapangan dengan tanpa ulangan, jarak tanam25cm x 25cm, ukuran plot 1m x 5m ataudisesuaikan dengan ketersediaan benih.Metode yang digunakan untuk karakterisasimengacu pada Standar Evaluation System forRice (IRRI, 2014). Hasil karakterisasi diperoleh15 genotipe mempunyai panjang malai > 35cm. Satu genotipe mempunyai jumlah gabahisi per malai > 200 butir yaitu Utri Deli (reg.8100). Satu genotipe mempunyai bobot 1000butir > 35 gram dengan k.a 14% yaitu Bangkouy(reg. 8042). Empat belas genotipe mempunyaiwarna beras pecah kulit merah dan 2 genotipemempunyai warna beras pecah kulit unguyaitu Pulu Lotong (reg. 8132) dan Si PulukArang (reg. 8143).

Karakterisasi Genotipik (Marka Molekuler)Sumber Daya Genetik Padi dan VarietasUnggul Padi

Tujuan dari penelitian ini adalah meng-karakterisasi sifat fisik dan kimia sumber dayagenetik padi yang ada di koleksi plasma nutfahBB Padi. Kegiatan ini terdiri dari beberapakegiatan utama antara lain: karakterisasi mutufisik gabah, mutu fisik beras, karakterisasi mutugiling beras, dan karakterisasi mutu kimia-fisikokimia. Berdasarkan hasil analisis, dari 60aksesi terdapat 18 aksesi beras berpigmen.Berdasarkan persentase kehampaan gabah-nya, secara umum sebagian besar aksesimerupakan gabah bermutu baik, namun ada10 aksesi tergolong gabah bermutu rendahseperti aksesi nomor 10542, 10543, 10544,10545, 10548, 10550, 10562, 10564, 10577 dan10580. Densitas gabah berkisar antara 352,5-606,5 (g/l), dimana terdapat 2 aksesi memilikidensitas gabah yang cukup tinggi (>580 g/l),seperti aksesi 10500 (606,5 g/l), dan aksesi10577 (587 g/l). Berdasarkan SNI Gabah No.01-0224-1987, dari 60 aksesi terdapat 7 aksesiyang masuk dalam kelas mutu 1, 31 aksesimasuk kelas mutu 2, 12 aksesi masuk kelasmutu 3 dan 10 aksesi tidak masuk dalam kelasmutu gabah. Terdapat 29 aksesi yang tergolongmemiliki mutu giling yang sangat baik (memiliki

Page 16: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 9

rendemen beras giling melebihi 70% danpersentase beras kepala di atas 95%). Ukuranberas terpanjang terdapat pada aksesi 10544dan ukuran beras terpendek pada aksesi10500. Berdasarkan bentuknya, terdapat 13aksesi yang memiliki bentuk slender (panjangdan ramping), 43 aksesi yang memiliki bentukmedium (sedang), dan 4 aksesi yang memilikibentuk bold (pendek agak lonjong). Nilaiderajat putih untuk 60 aksesi SDG yang diujiberkisar antara 12,40-59,50%, sedangkan nilaiketerawangan berkisar antara 0-2,39%.Kandungan protein dari 60 aksesi cukup baikyaitu berkisar 8,62-12,32%. Kandungan proteinterendah terdapat pada aksesi 10510 (8,62%)dan kandungan protein tertinggi terdapat padaaksesi 10473 (12,32%). Terdapat 2 aksesi yangmerupakan beras beramilosa tinggi (>25%),20 aksesi beras beramilosa sedang (20-25%),34 aksesi merupakan beras beramilosarendah (9-20%) dan 4 aksesi termasuk berasberamilosa sangat rendah atau beras ketan (2-9%). Terdapat 10 aksesi beras berpigmen yangmemiliki tekstur pulen (amilosa rendah) yaitu10472, 10473, 10478, 10484, 10488, 10536,10538, 10563, 10566, dan 10580. Aksesi-aksesitersebut dapat dijadikan alternatif untuk tetuadalam perakitan varietas beras merah dengantekstur pulen. Sifat konsistensi gel dari 60 aksesicukup beragam dimana 31 aksesi memilikikonsistensi gel yang lunak, 26 aksesi memilikikonsistensi gel yang sedang, dan 3 aksesimemiliki konsistensi gel yang keras dan cocoksebagai bahan pembuatan pangan yangdikonsumsi dalam bentuk kering dan renyah.Terdapat 41 aksesi dari 60 aksesi yang memilikisuhu gelatinisasi tinggi, 6 aksesi memiliki suhugelatinisasi sedang, dan 13 aksesi memilikisuhu gelatinisasi rendah.

Aneka Kacang dan Umbi

Pengelolaan sumber daya genetik kacang danubi tahun 2017 telah dilaksanakan denganhasil secara ringkas diuraikan sebagai berikut:1. Benih terbarui dan tersimpan sebanyak 660

aksesi SDG kedelai.2. Informasi ketahanan 400 aksesi SDG

kedelai terhadap tanah salin.3. Benih terbarui dan tersimpan sebanyak 785

aksesi SDG kacang tanah.4. Informasi ketahanan 400 aksesi SDG

kedelai terhadap tanah salin.

5. Benih terbarui dan terkonservasi sebanyak300 aksesi SDG kacang hijau.

6. 262 Benih terbarui dan terkonservasianeka kacang potensial (kacang tunggak,kacang nasi, kacang gude, koro pedang,komak).

7. Informasi 29 aksesi SDG kacang nasi.8. Dilestarikannya 325 aksesi SDG ubikayu.9. Dikarakterisasinya mutu umbi 95 aksesi

SDG ubikayu.10. Dilestarikannya 331 aksesi SDG ubi jalar.11. Dikarakterisasinya kadar pati 50 aksesi SDG

ubi jalar.12. Dilestarikannya sebanyak 282 aksesi SDG

aneka ubi potensial.

Jagung dan Serealia Lain

Realisasi tingkat capaian indikator kinerjasumber daya genetik tanaman jagung danserealia potensial yaitu diperoleh 1.298 aksesi.untuk kegiatan koleksi, rejuvinasi, karakterisasi,dan evaluasi sumber daya genetik tanamanserealia diperoleh sebanyak 726 aksesi.kegiatan penelitian analisis genotipe berbasismarka molekuler (jagung, gandum, dansorgum) menunjang perakitan varietas ungguldiperoleh sebanyak 517 aksesi. Rinciankegiatan pengelolaan sumber daya genetikserealia antara lain:• Kegiatan koleksi/eksplorasi tanaman

jagung 52 aksesi, sorgum 5 aksesi, jewawut2 aksesi, dan hermada 5 aksesi.

• Kegiatan karakterisasi jagung 31 aksesi,dan sorgum 39 aksesi.

• Kegiatan rejuvenasi jagung 264 aksesi,sorgum 90 aksesi dan jawawut 70 aksesi.

• Kegiatan cekaman biotik kumbang bubuk33 aksesi, bulai 82 aksesi dan karat daun92 aksesi.

• Aksesi hasil penelitian berbasis markamolekuler jagung pulut anthosianin(ungu) 22 aksesi.

• Aksesi hasil penelitian berbasis markamolekuler jagung tahan cekaman penyakitbulai untuk pemetaan QTL 180 aksesi.

• Aksesi hasil penelitian berbasis markamolekuler sorgum manis 25 aksesi.

• Aksesi hasil penelitian berbasis markamolekuler dan identifikasi gen terpaut gulabrix tinggi 34 aksesi.

Page 17: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

10 Laporan Tahunan 2017

• Aksesi hasil penelitian berbasis markamolekuler gandum toleran suhu tropis 37aksesi

• Aksesi hasil penelitian berbasis markamolekuler gandum mengandung genyang toleran terhadap suhu tinggi 31 aksesi

Varietas Unggul BaruTanaman Pangan

Padi

Tahun 2017 telah dilepas sebanyak 5 VUB padiyang sesuai untuk padi sawah dan padi gogo.Varietas unggul baru yang dihasilkan oleh BBPadi pada 2017 adalah 2 (dua) VUB padi gogotoleran naungan, 1 (satu) VUB padi tipeJaponica, dan 2 (dua) VUB padi perbaikan padiKewal lebih genjah, dengan nama dandeskripsi VUB sebagai berikut:

Rindang 1 Agritan

Untuk mengoptimalkan lahan suboptimalkarena ternaungi tanaman tahunan ataupuntanaman perkebunan, lahan tersebut dapatditanami padi yang memiliki karakter tolerannaungan sehingga mampu berproduksi. Salahsatunya dengan menanam padi varietasRindang 1 Agritan dengan karakteristik umurpanen 113 hari, potensi hasil 6,97 ton/ha, danrasa nasi pera. Varietas ini toleran naungan,toleran keracunan aluminium sampai kadar40 ppm, dan berespon moderat terhadapkekeringan. Keunggulan lainnya tahanterhadap blas ras 001, 041, 033 dan agak tahanblas ras 173, namun agak peka terhadapwereng batang coklat 1, 2, dan 3. Saranpengembangan sebagai tanaman monokulturatau tumpang sari dengan naungan sampai55% di lahan kering masam dan lahan keringsubur dataran rendah.

Rindang 2 Agritan

Varietas ini termasuk golongan Cere, hasilpersilangan varietas Batutegi, CNA2903,IR60080-23, dan Cimelati memiliki karakteristikmoderat terhadap naungan, sangat tolerankeracunan aluminium 40 ppm, dan beresponmoderat terhadap kekeringan. VarietasRindang 2 Agritan dapat dipanen pada umur113 hari, potensi hasil 7,39 ton/ha, dan rasanasi pulen. Keunggulan lainnya tahan terhadapblas ras 001, 041, 033, agak tahan ras 073, 051,namun agak peka terhadap wereng batangcoklat biotipe 1, 2 dan 3. Saran pengembangansebagai tanaman monokultur atau tumpangsari dengan naungan sampai 55% di lahankering masam dan lahan kering subur dataranrendah.

Rindang 2 Agritan dapat dipanen pada umur 113 hari, potensi hasil 7,39 ton/ha, danrasa nasi pulen.

Rindang 1 Agritan dapat dipanen pada umur 113 hari, potensi hasil 6,97 ton/ha, danrasa nasi pera.

Page 18: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 11

Tarabas

Varietas Tarabas merupakan hasil seleksibeberapa varietas dari golongan Japonica, dimana beras jenis Japonica banyak diimpor dariJepang karena permintaan para expatriate diIndonesia cukup besar. Varietas yang pertamadi Indonesia dari golongan Japonica untukmeraih peluang pasar dan substitusi impor.Varietas Tarabas dapat dikembangkan di lahansawah dataran rendah sampai menengahdengan potensi hasil 5,38 ton/ha. Namun,lokasi tanam perlu memperhatikan kondisidaerahnya, karena varietas ini peka terhadapwereng coklat biotipe 1, agak tahan penyakittungro inokulum Garut, rentan terhadappenyakit tungro inokulum Purwakarta, agaktahan blas ras 033 dan 073, tahan blas ras 133dan 173. Rasa nasi sangat pulen sehinggadiharapkan mampu bersaing dengan berasdari Jepang.

Mustaban Agritan

Varietas ini juga merupakan hasil radiasidengan sinar gamma dari varietas lokal Kewalyang sebelumnya berumur dalam menjadiberumur lebih genjah (118 hari) dan sangatdisukai konsumen. Rasa nasi pulen denganpotensi hasil 10,86 ton/ha. Keunggulan lainnyaagak tahan wereng batang coklat biotipe 3,tahan terhadap penyakit hawar daun bakteripatotipe III, agak tahan patotipe IV dan VIII,dan agak tahan penyakit blas Ras 033. Cocokditanam pada agroekosistem sawah dataranrendah sampai 600 m dpl.

Munawacita Agritan

Varietas Munawacita Agritan merupakanperbaikan dari varietas lokal Kewal melaluiradiasi sinar gamma yang sebelumya berumurdalam menjadi berumur lebih genjah (123 hari)dan sangat disukai konsumen. Karakteristiklainnya, rasa nasi agak pulen dengan potensihasil 9,74 ton/ha. Keunggulan lainnya agaktahan wereng batang coklat biotipe 3, tahanterhadap penyakit hawar daun bakteripatotipe III, agak tahan patotipe IV dan VIII,dan agak tahan penyakit blas Ras 033. Varietasini sesuai ditanam di ekosistem sawah dataranrendah sampai 600 m dpl.

Padi varietas Munawacita Agritan tahan terhadap penyakit hawar daun bakteripatotipe III, dengan potensi hasil 9,74 ton/ha dan rasa nasi agak pulen.

Padi varietas Mustaban Agritan tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri patotipeIII, dengan potensi hasil 10,86 ton/ha dan rasa nasi pulen.

Padi varietas Tarabas ini dapat dikembangkan di lahan sawah dataran rendahsampai menengah dengan potensi hasil 5,38 ton/ha dan rasa nasi sangat pulen.

Page 19: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

12 Laporan Tahunan 2017

Jagung hibrida bertongkol 2 varietas Nasa 29 tahanterhadap bulai dengan potensi hasil 3,2 t/ha

Calon varietas unggul jagung Srikandi Andi Depu 2berbiji ungu hitam yang kaya antosianin.

Kedelai varietas Derap 1 berumur genjah (76 hari)dengan potensi hasil 3,2 t/ha

Jagung

Nakula Sadewa 29

Jagung varietas unggul Nakula Sadewa (Nasa29), merupakan jagung hibrida hasil silangtunggal. Umur sedang 103 hari, tahan terhadapBulai (Peronosclerospora maydis danPeronosclerospora philippinensis), hawar daunHelminthosporium maydis), dan karat daun.Beradaptasi luas dari dataran rendah sampaitinggi dan prolifik ≤30% pada lingkungan yangsesuai. Perakaran kuat dan tahan rebah,potensi hasil 13,7 ton/ha pada kadar air 15%.

VUB jagung Nasa 29 diharapkan dapatmeningkatkan pendapatan petani sertamemasok kebutuhan jagung nasional.

Srikandi Andi Depu 2

Calon varietas unggul baru jagung SrikandiAndi Depu 2 merupakan jagung khusus(specialty corn) karena bijinya berwarna ungu-hitam. Varietas ini kaya nutrisi antioksidan danmengandung antosianin 60 mikrogram/gsampel. Umur tanaman 98 hari dengan potensihasil 7,5 t/ha. Agak moderat terhadap penyakitbulai dan mampu beradaptasi pada dataranrendah daerah tropis.

Kedelai

Derap 1

Kedelai varietas Derap 1 merupakan hasilseleksi persilangan antara G511H dengan

Page 20: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 13

Calon varietas unggul gandum Guri 7 Agritan, potensi hasil 3,93 t/ha.

pertanian), b) bersifat fitotoksik atau mengaturpertumbuhan tanaman (hormon tanaman),dan c) bersifat aktif terhadap serangga (hormonserangga, feromon, antifeedant, repelen,atraktan, dan insektisida).

Bahan baku yang digunakan antara lainserai wangi, bawang putih, dan cengkeh. Seraiwangi mempunyai mekanisme pengendaliananti serangga, insektisida, antifeedan, repelen,antijamur, dan antibakteri. Daun danbatangnya mengandung saponin, flavonoid,polifenol, dan minyak atsiri. Daun dan minyakatsirinya potensial mengendalikan hama. Serai

Kacang tanah varietas Katana 1 (kiri) berbiji 2 dan Katana 2 (kanan) berbiji 3memiliki daya adaptasi di ragam agroekosistem sawah dan tegal cukup baikdengan potensi hasil 4,7 dan 4,8 t/ha.

Anjasmoro, yang memiliki keunggulan: potensihasil 3,2 t/ha dengan rata-rata hasil 2,8 t/ha,tahan terhadap hama pengisap polong hingga80% dan agak tahan hama penggerek polong,berukuran biji besar (17,6 gr/100 biji), umurmasak genjah (76 hari), tahan terhadap pecahpolong serta memiliki kandungan protein39,2%.

Kacang Tanah

Katana 1 dan Katana 2

Varietas Katana 1 merupakan hasil silangtunggal varietas Lokal Lamongan denganICGV87123, yang memiliki keunggulan potensihasil 4,8 t/ha, tahan penyakit layu bakteri, agaktahan penyakit karat dan bercak daun, memilikidaya adaptasi di ragam agroekosistem sawahdan tegal cukup baik, dan berbiji 2.

Varietas unggul katana 2 merupakan hasilsilang tunggal varietas Bima dengan ICGV99029,yang memiliki keunggulan potensi hasil 4,7 t/ha, tahan penyakit layu bakteri, agak tahanpenyakit karat, bercak daun, dan berbiji 3.

Gandum

Guri 7 Agritan

Calon varietas unggul baru gandum Guri 7Agritan merupakan galur G7 dengan potensihasil 3,93 t/ha dengan rata-rata hasil 3,11 t/ha.Dapat dipanen pada umur 99 HST dan umurberbunga 55 HST. Keunggulan lain varietas inidapat beradaptasi pada dataran menengah600 m dpl.

Teknologi Budi Daya, Panen,dan Pascapanen Primer

Tanaman Pangan

Biopestisida

Biopestisida (pestisida nabati) merupakansuatu alternatif pengendalian hama danpenyakit agar tidak bergantung pada pestisidasintetis serta lebih ramah lingkungan. Padadasarnya, bahan alami yang mengandungsenyawa bioaktif dapat digolongkan menjaditiga, yaitu a) bahan alami dengan kandungansenyawa bersifat anti-fitopatogenik (antibiotik

Page 21: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

14 Laporan Tahunan 2017

wangi diketahui memiliki fungsi untukmembunuh, mengusir, dan menghambatmakan hama. Senyawa aktif sitronella 35%pada minyak serai wangi dapat melumpuhkandan membunuh serangga dengan caramemblokir saraf sensoris. Ekstrak bawangputih berfungsi sebagai penolak kehadiranserangga. Minyak atsiri dari bawang putihmempunyai susunan serat yangmempengaruhi sistem saraf hama, jugamemberikan efek panas, serta rasa dan aromayang tajam. Selain itu, bawang putihmengandung allicin yang memiliki khasiatsebagai pembunuh kuman atau antibakteri.Komponen utama minyak cengkeh adalaheugenol sekitar 70-90 % dan merupakan cairantak berwarna atau kuning pucat, bila kenacahaya matahari berubah menjadi cokelathitam yang berbau spesifik. Eugenol dalamminyak cengkeh telah lama dikenal sebagaiinsektisida.

Hasil pengujian pengaruh pestisida nabatiterhadap wereng coklat. Ekstrak cengkeh 5%dapat membunuh 98% wereng terutama padahari ketiga mencapai 58%, sedangkan ekstrakcengkeh 1% dapat membunuh 88% wereng.Namun, ekstrak cengkeh yang terlalu tinggimenyebabkan fitotoksisitas pada tanaman padi,daun padi menguning. Oleh karena itu, untukkonsentrasi 5% tidak digunakan pada pengujianberikutnya. Serai wangi dengan konsentrasi 1%dan 5% masing-masing menyebabkankematian sebesar 93% dan 95%, kematiantertinggi terjadi pada hari ke-3 atau 72 jam.

Efek kontak pestisida nabati terhadapwereng coklat. Melalui penetesan bahan ujipada thorax wereng coklat, secara umumkombinasi bahan uji menyebabkan kematianwereng coklat diatas 60%. Tingkat kematianwereng coklat pada perlakuan serai wangi 1%+ cengkeh 1% sebesar 74% dan kematiantertinggi pada hari ke-3 hingga 54%.Berdasarkan pengamatan di laboratoriumselama 6 hari, kematian tertinggi terjadi setelah24 jam aplikasi pestisida nabati. Aplikasi ekstrakbawang putih 5% + serai 1% + methanoldengan tingkat mortalitas wereng sebesar66,67%.

Pada hari ke 3 atau setelah 72 jam, perlakuanbahan pestisida nabati bawang putih 5% + serai1% + methanol memiliki efikasi 80,7% namunpada hari ke-6 (144 jam) efikasi pestisida dilaboratorium mencapai 92,3%. Ekstrak serai 1%

+ cengkeh 1% + methanol dan serai 1% +cengkeh 1% + solar juga berpotensi untukdikembangkan dengan efikasi sebesar 89,3%dan 86,3% hingga hari ke-6.

Anjuran aplikasi pestisida nabati ini, yaitu:• Gunakan saat populasi wereng coklat

rendah, sejak pesemaian dan stadiavegetatif, terutama untuk wereng coklatGenerasi 0 (G0) atau generasi pendatangdalam bentuk wereng coklat bersayaphingga Generasi 1 (G1).

• Aplikasi dilakukan pada pagi hari atau sorehari, sebelumnya lahan dikeringkan.Aplikasi dapat dilakukan setiap 7-14 harisekali, dengan melakukan pengamatanpopulasi wereng coklat terlebih dahulupada pertanaman.

Sistem Tanam Jajar Legowo Ganda

Upaya peningkatan produksi padi sawah irigasiditempuh dengan pendekatan sistem tanam(pengaturan populasi tinggi) dengan hasil 15ton/ha. Syarat utama varietas yang ditanammampu menghasilkan anakan produktif 15/rumpun, 150 gabah/malai, 80% kemampuanpengisian gabah dengan bobot 1.000 butirgabah rata-rata 26 g, maka minimal populasiyang diperlukan sekitar 313.725 rumpun/ha.Pendekatan hasil merupakan perkalian antarakemampuan varietas potensi hasil tinggimenghasilkan malai produktif, jumlah gabahper malai, dan berat gabahnya. Salah satuupaya dengan mengembangkan Sistem TanamJajar Legowo Ganda (Jarwo Ganda) yangdilaksanakan di Kebun Percobaan Sukamandidan lahan petani di Kabupaten Indramayupada Musim Kemarau (MK) 2017.

Penelitian dengan sistem tanam legowo 2:1(50;25;12,5 cm = jumlah populasi 213.333rumpun/ha); jarwo ganda 1 (50;25;12,5;5 cm= jumlah populasi 376.470 rumpun/ha); jarwoganda 2 (40;20;10;5 cm = jumlah populasi571.428 rumpun/ha); modifikasi titik tanamlegowo 2:1 (50;25;12,5 cm = jumlah populasi853.332 titik tanam/ha ≈ 213.333 rumpun/ha,dimana pada satu titik tanam dimodifikasimenjadi 4 titik tanam yang berdekatan). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa peningkatanhasil dengan penambahan populasi yangcukup tinggi melalui sistem tanam sangatspesifik dipengaruhi oleh tipe varietas yangsesuai. Respon yang cukup baik terlihat pada

Page 22: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 15

optimal untuk mencapai hasil optimum padatanaman padi gogo. Penelitian ini dilakukan diIndramayu, Jawa Barat pada MT 1 dan MT 2 diKebumen, Jawa Tengah tahun 2017/2018.Penelitian menggunakan rancangan split plotdengan 3 ulangan dan luas petak percobaan 6x 5 m2. Terdapat 14 plot percobaan sebagaimain plot yaitu T0 (sistem larikan manual) danT1 (sistem larikan alat pertanian), sedangkanSubplot P0 (kontrol), P1 (pemupukan carapetani), P2 (pupuk hayati + cara petani), P3(pupuk organik + pupuk hayati + cara petani),P4 (pupuk anorganik lengkap), P5 (50% pupukanorganik + organik + hayati), P6 (75% pupukanorganik + organik + hayati). Pemberianpupuk anorganik tetap diperlukan untukmendukung pertumbuhan tanaman dan hasilpadi gogo. Kombinasi pupuk anorganik

varietas Mekongga dan Inpari 32 HDB, dimanapeningkatan populasi hingga 571.528 rumpunper hektar pada sistem tanam jarwo ganda 2masih mampu meningkatkan hasil sebesar7,28 ton GKG/ha (16,31%) dengan menanamvarietas Mekongga dan 8,44 ton GKG/ha(20,17%) menanam varietas Inpari 32 HDBdibanding dengan sistem tanam legowo 2:1varietas Mekongga menghasilkan 6,26 ton/hadan Inpari 32 HDB 7,03 ton/ha.

Sistem Tanam Larikan Gogo (Larigo)

Larigo adalah sistem tanam padi secara jajarlegowo di lahan kering (gogo). Tujuan daripenelitian ini untuk mendapatkan kombinasipupuk organik dan anorganik serta hayati yang

Sistem tanam jajar legowo ganda.

Sistem tanam padi secara jajar legowo di lahan kering (gogo) pada MT-1 dan MT-2 di Kebumen, Jawa Tengah.

Page 23: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

16 Laporan Tahunan 2017

dengan pupuk organik dan pupuk hayati selainuntuk mendukung pertumbuhan dan produksipadi ada hal penting yaitu untuk konservasitanah dan air di lahan gogo. Hasil padi gogotertinggi dicapai pada perlakuan P5 sebesar 8,2ton GKP/ha.

Teknologi Beras Campuran

Dilakukan karakterisasi mutu fisik, kimia/fisikokimia, gizi dan organoleptik beberapaberas kombinasi (multigrain rice). Dirancangsepuluh beras kombinasi (Formula F1-F10)yang terdiri atas beras putih, beras merah, berashitam, beras wangi, ketan, kacang tolo dankacang hijau. Pada awal penelitian dilakukanFocus Grup Discussion (FGD) untukmemperoleh masukan untuk membuat beraskombinasi yang baik. Hasil FGD menyarankan

Beras kombinasi (Formula F1-F10) yang terdiri atasberas putih, beras merah, beras hitam, beras wangi,ketan, kacang tolo dan kacang hijau.

untuk melakukan penentuan rasio beras, yaituair yang tepat untuk tiap formula beraskombinasi, dan menentukan perlakuan awaluntuk menghilangkan perendaman dalamtahap penyiapan (pemasakan). Semuasampel beras tersebut dianalisis proksimat(kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadarserat dan kadar abu), total phenolic content,dan amilografi. Selain itu, dilakukan ujiorganoleptik (uji ranking dan uji hedonik)untuk seleksi produk beras yang disukai olehpanelis. Rasio beras kombinasi dengan airbervariasi, yaitu 1: 1,5 - 1: 1,9. Perlakuanperendaman selama 1-2 jam dilanjutkandengan penyangraian sampai matangmenghasilkan butir kacang tolo dan hijau yangmatang. Hasil analisis proksimat menunjukkanbahwa kadar air dan kadar abu sampel berastidak banyak berbeda kecuali pada kadarlemak, kadar protein dan kadar amilosa.Terpilih kombinasi F1, F6, dan F10 yangmemiliki kandungan protein terbaik diantara10 kombinasi yang diuji.

Peningkatan Ketahanan Varietas Paditerhadap Varian Virus TungroSpesifik

Teknologi yang dihasilkan berupa galur tahantungro di lapangan melalui Uji Daya HasilLanjutan yang memperlihatkan hasil gabahkonsisten lebih tinggi dari pembanding yaituvarietas Ciherang dan Inpari 7 Lanrang padadua musim tanam berupa galur. Diperoleh 4(empat) galur padi yang memiliki ketahananterhadap varian virus tungro, yaitu 1) BP11826-2f-Kn-6-1-1*B-Lrg-1-1-4-11, 2) BP11592f-7-Kn-1-1*B-Lrg-1-10-13, 3) BP11778-3f-5-Kn-1-1*B-Lrg-1-1-8, dan 4) BP11660f-3-Kn-3-1*B-Lrg-1-11-18.

Tabel 7. Kombinasi beras putih, merah, hitam, wangi, ketan, kacang tolo, dan kacang hijau.

Bahan F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 F10

Inpari 30 50% 33% 25% 25% 25% 25% 20% 20% 20% 20%Inpari 24 25% 33% 50% 25% 25% 25% 25% 20% 20% 20%Beras hitam 25% 33% 25% 50% 25% 25% 25% 20% 20% 20%Sintanur 0% 0% 0% 0% 25% 0% 20% 10% 20% 10%Ketan 0% 0% 0% 0% 0% 25% 10% 20% 10% 10%Kacang tolo 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 5% 10%Kacang hijau 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 5% 10%

Page 24: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 17

Petunjuk Teknis PemanfaatanTanaman Berbunga dalamPengendalian Tungro di DaerahEndemis

Pemanfaatan tanaman berbuga merupakanupaya pengelolaan habitat tanaman denganmengoptimalkan fungsi pematang sawahuntuk pengendalian hama wereng hijausebagai vektor penyakit tungro terutama didaerah endemis.

Tahapan-tahapannya sebagai berikut:• Membersihkan pematang bersamaan olah

tanah pertama, yakni menyiapkan bidanglahan pematang yang kemudian dioptimaluntuk ditanami tanaman berbunga.

• Tanam benih tanaman berbunga, melaluipenanaman biji tanaman berbunga yangdilakukan lebih awal sebelum semai benihpadi, hal ini terkait dengan waktu masaberbunga tanaman, populasi wereng hijau,pola penyebaran, dan masa kritispenularan

• Pilihan varietas tahan tungro, yakni pilihanvarietas yang memiliki sifat tahan terhadappenyakit tungro.

• Semai benih padi setelah olah lahanpertama atau 18-21 hari sebelum tanam,bertujuan menghindari peluang infeksiprimer atau penularan virus tungro olehwereng hijau selama di persemaian.

• Olah lahan kedua diikuti pengenangan airuntuk menekan perkembangan populasiwereng hijau agar tetap rendah saat masakritis penularan. Keuntungan cara ini akanmeningkatkan ketersediaan nutrisiterutama nitrogen dan fosfor, danmengkondisikan propagul (biji-biji gulma)tetap dorman.

• Tanam dengan sistem tanam jajar legowo(Jarwo). Sistem tanam Jarwo jugaberpengaruh pada perilaku hama-hamapadi, termasuk wereng hijau. Jumlahindividu wereng hijau lebih rendah padapertanaman yang ditanam mengunakansistem tanam Jarwo 2:1, demikian jugapersentase kejadian tungro berdampaklebih rendah dibandingkan padapertanaman yang menggunakan sistemtanam tegel.

• Pemantauan populasi hama dan musuhalami dapat diterapkan untuk hama danpenyakit padi yang dilakukan secara rutin

dan berkala. Khusus kejadian penyakittungro, dikenal masa kritis penularan yaitupersemaian, 2, 4, 6, dan 8 MST.

• Aplikasi Andrometa. Andrometa adalahcampuran antifidan nabati dari ekstraksambiloto dengan agen hayati jamurentomopatogen Metharizium anisoplie.Ukuran aplikasi atau penyemprotanAndrometa menggunakan satuankonsentrasi. Larutan yang dibutuhkandalam 1 tangki semprot (15-16 liter) terdiridari 40mg/l ekstrak sambiloto dan agenhayati 2 x 106 spora jamur M. anisoplie.

• Eradikasi gulma pada pertanaman danpematang pada 2 MST dan 4 MST 2 MSTdan 4 MST dianjurkan dilakukan eradikasigulma di pematang. Tujuan eradikasigulma di pematang adalah upayamemusnahkan atau meminimalisirpeluang gulma-gulma dapat menjadisumber inokulum virus tungro. Sedikitberbeda penangganannya, mengingatpematang sedang tumbuh danberkembang tanaman berbunga.

• Pengaturan ketersediaan air, yaitu airdipertahankan ketinggian 2-3 cm untukmendukung pembentukan anakan danmenekan gulma, sifat intrinsik wereng hijaumudah berpencar intensitasnya dapatdikurangi. Aktivitas memencar wereng hijaumembantu penyebaran virus semakinmeluas.

Pemanfaatan tanaman berbuga di pematang sawah merupakan upaya pengelolaanhabitat tanaman untuk pengendalian hama wereng hijau sebagai vektor penyakittungro.

Page 25: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

18 Laporan Tahunan 2017

Teknologi Budi Daya Jagung HibridaNasa 29

Jagung hibrida varietas Nakula Sadewa (Nasa29) varietas unggul baru dengan potensi hasil± 13 t/ha, rendemen >82%, bertongkol 2,ramping, dan warna kuning-oranye, mendapatrespon baik dari petani. Untuk mendapatkanhasil yang optimal, rendemen tinggi, danpersentase dominan tongkol 2, diperlukanteknologi budi daya yang sesuai agroekosistem.Teknologi budi daya jagung Nasa 29 di lahankering berbeda dengan lahan sawah beririgasisesudah padi. Di lahan kering peluang hasilnya10-11 t/ha, sedangkan di lahan sawah (air tidakjadi pembatas) peluang hasilnya 11-13 t/ha.

Teknologi budi daya untuk mencapaipeluang hasil optimal dan persentase tongkol2 yang tinggi, yaitu (1) Teknologi sistem tanamlegowo dan (2) pemupukan berdasarkanagroekosistem lahan. Sistem tanam legowodengan populasi saat panen optimal 66.000-71.000 tanaman/ha untuk mencapai populasipanen optimal yaitu: (1) sistem legowo (90-50) cm x 20 cm, (2) sistem legowo (100-50) cmx 20 cm dengan 1 biji/lubang tanam. Takaranpupuk di lahan kering, peluang hasil 10-11 t/ha adalah 185 kg N/ha, 45-56 kg P2O5 dan 35-45kg K2O/ha, dan pupuk organik 1 t/ha. Takaranpupuk di lahan sawah irigasi, peluang hasil 11-13 t/ha adalah 210 kg N/ha, 15-35 kg P2O5 dan15-35 K2O/ha, dan pupuk organik 1 t/ha. Pupukorganik diberikan saat tanam sebagai penutuplubang tanam, pupuk anorganik yaitu ½ daridosis N dan seluruh takaran P dan K pada awaltanam (<10 hari sesudah tanam) dan sisa Ndiberikan pada umur 40-45 HST.

Teknologi Pengendalian PenyakitBulai pada Jagung BerdasarkanSpesies Pathogen Penyebabnya

Penyakit bulai adalah salah satu penyakitutama yang dapat menurunkan produktivitasjagung. Spesies patogen penyakit bulai yangutama di Indonesia P. maydis, P. philippinensis.Untuk pengendalian penyakit bulai secaraefektif dan efisien diperlukan teknologi yangsesuai masing-masing spesies patogennya.

Teknologi pengendalian bulai berdasarkanspesies penyebabnya adalah 1) pada wilayahendemik yang disebabkan oleh spesies P.maydis ditemukan di Kalimantan Barat, Jawa

Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, SulawesiTengah, dan Sulawesi Selatan, teknologinyadengan mengkombinasikan varietas tahandengan pemberian bahan aktif Metalaksil ≥ 5-7 g/kg benih jagung, dan 2) pada wilayahendemik P. philippinensis ditemukan diSulawesi Utara, Gorontalo, dan sebagian besarSulawesi Selatan, pengendalian yang efektifdengan mengkombinasikan varietas tahandengan takaran dosis bahan aktif Metalaksilcukup 2 g/kg benih jagung pemberianmetalaksis diatas dosis yang dianjurkan tidakefisien. Varietas tahan yang dianjurkan antaralain varietas hibrida Bima 3, Bima14, Bima 15,Bima 20, Nasa 29, dan varietas bersari bebasLagaligo.

Budi Daya Kedelai Tumpangsaridengan Jagung pada Lahan KeringBeriklim Kering Tanah Alfisol

Budi daya kedelai tumpangsari dengan jagungyang perlu diperhatikan yaitu varietas kedelaiyang akan ditanam memiliki satu atau lebihkarakter, yaitu genjah (umur < 80 hari), tolerankekeringan, dan/atau toleran naungan.

Kandungan bahan organik dalam tanahumumnya rendah. Ketersediaan hara makroN, P, K, dan S, umumnya beragam dari statussedang hingga rendah. Untuk menjaminpertumbuhan tanaman dan hasil panen yangmemadai, tanah masih membutuhkantambahan hara N, P, K, dan S dari pupuk, baikpupuk anorganik maupun organik.Penggunaan pupuk organik pada lahan keringdi wilayah beriklim kering merupakan hal yangstrategis karena: (1) selain sebagai sumberhara, bahan organik juga dapat memperbaikistruktur tanah berikut kemampuan tanahuntuk menyimpan dan menyediakan lengas,serta meningkatkan populasi dan aktifitasmikrobia dalam tanah yang sangat bermanfaatbagi penyediaan dan penyerapan hara olehakar tanaman, dan (2) petani lahan kering iklimkering relatif kekurangan modal, sehinggapupuk kandang hasil samping ternak yangumumnya banyak dipelihara petanimerupakan pupuk murah dan tersedia dilahan petani.

Pada lahan kering beriklim kering tanahAlfisol di Probolinngo (Jawa Timur), denganpenerapan teknologi budi daya tersebut,pertanaman tumbuh cukup baik dan

Page 26: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 19

diperoleh hasil biji kering jagung (varietasPertiwi 6) dan biji kering kedelai (Dena 1)berturut-turut 4,00 t/ha dan 1,29 t/ha. Selainhasil panen dalam bentuk biji jagung dankedelai, juga diperoleh hasil panen dalambentuk biomas kering sebagai hasil sampingtanaman kedelai (brangkasan) dan jagung(brangkasan + klobot + janggel) sebanyak2,56 ton dan 7,16 ton/ha, yang dapat digunakansebagai pakan ternak, seperti sapi yang banyakdipelihara petani.

Pengendalian Hama Lalat BatangMelanagromyza Sojae

Pengendalian terhadap serangan lalat batangpada kedelai dapat dilakukan dengan seedtreatment dan penggunaan varietas tahan.Terjadinya serangan M. sojae pada tanamankedelai ditemukan pada umur 21 hari setelahtanam (HST). Hal ini berarti bahwa peletakantelur telah terjadi pada saat ± 2 minggusebelum tanam. Berdasarkan hal tersebut,pengendalian M. sojae dilakukan denganperlakuan benih (seed treatment)menggunakan insektisida sistemik. Insektisidaberbahan aktif Tiamektosan 3-4 ml/kg dapatdigunakan untuk perlakuan pada benih. Caraaplikasi perlakuan pada benih yaitu denganmemasukkan benih kedelai sejumlah berattertentu (kg), kemudian ditambahkaninsektsida dalam takaran 3-4 ml/kg benih.Untuk meratakan bahan insektisida dilakukandengan mengocok berulang-ulang campuranbenih dengan insektisida sebelum ditanam.

Hasil maksimal yang diperoleh dariperlakuan benih diikuti dengan aplikasiinsektisida berbahan aktif fipronil 2 ml/l mulai7 hingga 35 HST. Perlakuan benih yang diikutiaplikasi insektisida berdampak padarendahnya intensitas serangan M. sojae padabatang dibandingkan tanpa perlakuan.

Hasil pengujian beberapa varietas unggulbaru kedelai terhadap serangan lalat batangpada tahun 2017 menunjukkan belumditemukan varietas kedelai tahan terhadap M.sojae. Namun, dari 12 varietas yang diujivarietas Dena 1 menunjukkan intensitasserangan rendah dan menghasilkan biji kedelai

tinggi. Varietas Detam 4 intensitas serangantinggi, meskipun tetap memberikan hasil tinggi,yang mengindikasikan varietas ini tergolongtoleran. Penggunaan varietas toleran dapatdijadikan alternatif selama varietas tahanbelum tersedia.

Intensitas serangan M. sojae mulai terlihatpada pengamatan 2-7 MST. Tingkat seranganM. sojae lebih tinggi pada perlakuanpengendalian setengah intensif dibandingkandengan tingkat serangan pada perlakuanpengendalian intensif. Intensitas serangan M.sojae hingga 7 MST pada perlakuanpengendalian intensif dan setengah intensifyang tertinggi ditemukan pada varietas Dena 2yaitu berturut-turut sebesar 41,38% dan 53,21%.Sedangkan yang terendah ditemukan padavarietas Dena 1 yaitu berturut-turut 17,97% dan29,77%. Intensitas serangan M. sojae tidakberpengaruh terhadap hasil biji pada saatpanen. Bobot biji tertinggi terdapat pada varietasDetam 4 (2,44 t/ha), sedangkan hasil bijiterendah terdapat pada varietas Gema 1,82 t/ha. Varietas Dena 1 diketahui memiliki intensitasserangan yang rendah dan memberikan hasilbiji yang tinggi. Hal yang sama juga ditemukanpada varietas Detam 4, walaupun intensitasserangannya fluktuatif namun hasil biji yangdiperoleh tinggi (2,44 t/ha).

Tumpangsari baris ganda jagung dengan Kedelai (Dena 1) di lahan kering iklimkering, Alfisol di Kab. Probolinggo (Jawa Timur), MH 2017

Page 27: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

20 Laporan Tahunan 2017

BE-BAS: Biopestisida untukMengendalikan Hama PenggerekUbijalar (Cylas formicarius) diLahan Pasang Surut KalimantanSelatan

Be-Bas merupakan biopestisida yangmengandung bahan aktif konidia cendawanentomopatogen Beauveria bassiana yangdiformulasikan dalam bentuk tepung di dalamkemasan botol. Be-Bas efektif mengendalikanberbagai jenis hama dan penyakit tanamanpangan, hortikultura, dan tanamanperkebunan. Isolat cendawan B. bassianadiperoleh dari isolasi pada seranggapenggerek ubijalar (Cylas formicarius) padatanaman ubijalar di Probolinggo (Jawa Timur)pada tahun 2009. Hasil uji postulat Koch untuk

mengetahui virulensi cendawanmenunjukkan bahwa isolat B. bassianatersebut memiliki virulensi yang tinggi karenamenyebabkan mortalitas serangga ujimencapai 99%. Koloni isolat B. bassianaberwarna putih pada media potato dextroseagar (PDA), bentuk konidia bulat denganukuran 2-2,5 x 2-2,2 mm, konidiaberkecambah selama 6-9 jam setelahdiinkubasi di dalam air.

Produksi Benih SumberTanaman Pangan

Ketersediaan benih sumber diperlukan untukmenunjang upaya peningkatan produksi danproduktivitas tanaman pangan. Secara umum,target produksi benih sumber tanamanpangan tercapai setiap tahunnya, keragamanjumlah produksi benih sangat bergantungpada permintaan dari BPTP, serta penugasandari Kementerian Pertanian dalammendukung 4 target sukses KementerianPertanian. Benih tersebut telah didistribusikanke 34 propinsi selama tahun 2017, terdiri daripadi 96,21 ton, jagung 20,19 ton, dan kedelai32,07 ton (Tabel 8).

Perkembangan kinerja produksi benihsumber VUB padi, serealia, serta kacang danubi selama tahun 2017 lebih tinggi dari targetyang telah ditetapkan. Alokasi anggaran relatifmeningkat disesuaikan dengan target yangditetapkan. Realisasi anggaran relatifmendekati pagu anggaran.

Puslitbang Tanaman Pangan telahmendistribusi benih sumber kepadapengguna (Tabel 9) dengan rincian sebagaiberikut:

Tabel 8. Perbandingan capaian kinerja produksi benih sumber tahun 2015-2017.

Indikator Kinerja Target/ Realisasi 2015 2016 2017

Benih padi (ton) Target 143,50 140,00 110

Realisasi 156,49 143,73 120,5(109,05%) (102,66%) (109,50)

Benih aneka kacang dan ubi (ton) Target 53,30 53,00 41

Realisasi 62,73 53,72 45,5 (117,69%) (101,36%) (111,00)

Benih jagung dan serealia Target 35,00 35,00 22

lainnya (ton) Realisasi 35,63 35,02 22,6(101,80%) (100,06%) 102,7%)

Biopestisida Be-Bas efektif mengendalikan hamapenggerek ubijalar

Page 28: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 21

Padi

Telah dihasilkan sebanyak 110,5 ton benihsumber padi yang terdiri dari beberapa varietasunggul (VUB) dengan rincian benih kelas BS19,5 ton, FS 24,5 ton, dan SS 76,5 ton. Beberapadiantaranya VUB yang tahan tungro, yaituInpari 7 Lanrang, Inpari 8, Inpari 9 Elo, Inpari36 Lanrang, dan Inpari 37 Lanrang.

Jagung dan Serealia

Telah dihasilkan benih sumber serealia dariUPBS Balitsereal, Maros sebanyak 22,63 tonterdiri dari berbagai varietas dan kelas benih,antara lain:

• Jagung kelas BS dan F1 sebanyak 7.507 tonterdiri dari varietas jagung Pulut URI 875kg, Srikandi Kuning 900 kg, Bisma 1.243 kg,Lamuru 1.230 kg, Sukmaraga 1.200 kg,Anoman 725 kg, Provit A1 (1.010 kg), Arjuna37 kg, Gumarang 29 kg, dan Bima 20 Uri258 kg.

• Jagung kelas benih FS 14.000 kg, varietasBisma 2.135 kg, Lamuru 4.076 kg, SrikandiKuning 1.527 kg, Pulut URI 1.575 kg,Sukmaraga 4.160 kg, Provit A1 (477 kg), danArjuna 50 kg.

• Sorgum kelas benih FS sebanyak 1.012 kg,yaitu varietas Kawali 344 kg, Numbu 96 kg,Super 1 (435 kg), dan Super 2 (137 kg).

• Gandum kelas BS sebanyak 112 kg, varietasNias 50 kg dan Dewata 62 kg.

Tabel 9. Distribusi benih sumber padi, jagung, dan kedelai tahun 2017 (kg).

Padi Jagung KedelaiPropinsi

BS FS SS BS FS BS FS

Nanggroe Aceh D. 550 420 1.664 10 8 164,5 7Bali 345 60 0 16,8 15 0 5Banten 590 655 3.611 0 0 245 12Bengkulu 505 445 840 25 30 43 110,5Bangka Belitung 75 300 150 30 225 0 278Yogyakarta 922 135 135 32 79 337 708Jakarta 0 300 360 67 215 45 146Gorontalo 190 15 0 346 498 110 4Jambi 295 260 675 32 0 184 279Jawa Barat 4.585 8.284 17.830 69,5 705 294,5 1.145Jawa Tengah 3.647 1.965 8.035 0 49 1.357 839,5Jawa Timur 3.162 2.100 930 399,8 18 4.903,5 7.175,5Kalimantan Barat 550 60 775 199 176 198 770,5Kalimantan Selatan 380 35 1.565 0 0 134 1.384Kalimantan Tengah 122 115 640 30 0 8 36Kalimantan Timur 130 120 160 80 85 58 9Kalimantan Utara 0 155 40 5 5 1 0Kepulauan Riau 60 210 65 15 40 0 0Lampung 775 1.490 2.120 231 100 863 2.073Maluku 225 25 10 51 97 20 74Maluku Utara 110 0 0 20 30 0 0NTB 469 65 20 85 284 50 490NTT 111 155 460 102 75 2 3.480,5Papua 135 15 630 19 0 20 200Papua Barat 25 175 50 10 1,5 0 0Riau 265 100 2.515 123 54 67 172Sulawesi Barat 385 0 190 168 140 20 500Sulawesi Selatan 546 834 1.454 2.871,2 9.357,9 106 606Sulawesi Tengah 237 480 30 48 386 199 666Sulawesi Tenggara 182 35 90 568 682 120 130Sulawesi Utara 110 0 120 20 40 80 250Sumatera Barat 124 100 280 40 0 67 2Sumatera Selatan 470 637 132 67,5 0 117 292Sumatera Utara 3.005 1.192 6.413 0 1.022 20 397

Total 23.282 20.937 51.989 5.780,8 14.417,4 9.833,5 22.241,5

Page 29: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

22 Laporan Tahunan 2017

Aneka Kacang dan Umbi

Telah diproduksi benih sumber tanamankedelai, aneka kacang dan ubi sebanyak 45,466ton terdiri dari berbagai varietas dan kelasbenih, antara lain:

Benih sumber kelas BS sebanyak 3.909 kg,terdiri dari 1.513 kg kedelai, 797 kg kacangtanah, dan 1.599 kg kacang hijau, denganrincian:• Kedelai varietas Kaba, Anjasmoro,

Argomulyo, Tanggamus, Dering 1, Dena 1,Burangrang, Grobogan, Gepak Kuning,Detam 1, Detam 3, Detam 4, Demas 1,Devon 1, Devon 2, Dega 1, Deja 1, Deja 2,dan Detap 1.

• Kacang tanah varietas Bison, Hypoma 1,Hypoma 2, Hypoma 3, Kancil, Kelinci,Singa, Takar 1 & 2, Tala 1 & 2, Talam 1, 2, & 3,dan Tuban.

• Kacang hijau varietas Sampeong, Sriti,Vima 1, Murai, Perkutut, Kenari, Kutilang,Vima 2, dan Vima 3.

Benih sumber kelas BS, terdiri dari 5.704kg kedelai, 1.198 kg kacang tanah, dan 2.084kg kacang hijau, ubijalar dan ubikayu, denganrincian:• Kedelai varietas Anjasmoro, Argomulyo,

Dega 1, Dena 1, Detam 1, 2, 3, 4, Devon 1, 2,Grobogan, Dering 1, Deja 1, 2, Burangrang,Demas1, Detap 1.

• Kacang tanah 10 varietas: Hypoma 1,Hypoma 2, Hypoma 3, Tuban, Talam 1,Talam 2, Bison, Takar 1, Takar 2 dan Tala 1.

• Kacang hijau 9 varietas: Kutilang, Vima 1,Vima 2, Vima 3, dan Sampeong.

• Ubijalar kelas BS 80.000 stek 10 varietas,yaitu Beta 1, Beta 2, Beta 3, Kidal, PapuaSolossa, Sawentar, Antin 1, Antin 2, Antin 3,dan Sari.

• Ubikayu kelas BS 200.000 stek, 9 varietasDarul Hidayah, Adira 1, Agritan 2, Malang 1,Malang 4, Malang-6, Litbang UK2, UJ-3, danUJ-5.

Benih sumber kelas FS, terdiri dari 22.358kg kedelai, 5.191 kg kacang tanah, dan 5.022kg kacang hijau, dengan rincian:• Kedelai 12 varietas: Anjasmoro,

Burangrang, Dega 1, Demas 1, Dena 1,Dering 1, Detam 1, Detam 3, Detam 4,Devon 1, Argomulyo, Grobogan.

• Kacang tanah 12 varietas: Hypoma 1,Hypoma 3, Kelinci, Talam 1, Talam 2, Takar2, Tuban, Hypoma 2, Takar 1, Bison, Kancil,dan Tala 1.

• Kacang hijau 4 varietas: Vima 1, Vima 2,Vima 3, dan Kutilang

Page 30: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 23

Rekomendasi Pengembangan

Antisipasi Ledakan HamaWereng Batang Coklat dan

Penyakit Virus yangDitularkannya Akibat

Percepatan Tanam danPeningkatan Indeks

Pertanaman PadiPadi merupakan komoditas pangan yangsangat strategis, sebagai sumber pangan utamamasyarakat Indonesia. Untuk memenuhikebutuhan beras nasional dari produksi dalamnegeri, peningkatan produksi padi melaluiprogram intensifikasi sejak tahun 1960-an terusdilanjutkan oleh pemerintah sampai saat ini.Sejak tahun 2015, Kementerian Pertanianmencanangkan Upaya Khusus (UPSUS)peningkatan produksi padi diantaranya denganperbaikan jaringan irigasi yang memungkinkanpercepatan tanam dan peningkatan indekspertanaman (IP), sehingga luas tambah tanam(LTT) padi meningkat pada bulan dan tahunkegiatan berjalan, dibandingkan tahunsebelumnya. Pemantauan secara ketat LTTberdampak signifikan terhadap peningkatanproduksi padi dari 75,4 juta ton tahun 2015menjadi 79,1 juta ton tahun 2016, sehinggadilanjutkan untuk mancapai target produksinasional 2017 sebesar 78,13 juta ton, tahun 2018sebesar 80,08 juta ton dan tahun 2019 sebesar82,0 juta ton.

Keberhasilan peningkatan produksi padipada tahun 2015 dan 2016 bertumpu padapeningkatan LTT, melalui percepatan tanamdan peningkatan IP, memberi ruang lingkunganhidup yang baik untuk berkembangnya hamadan penyakit. Salah satu akibat yang munculpada tahun 2017, yakni terjadi ledakan WerengBatang Coklat (WBC), disertai Penyakit KerdilHampa (PKH) dan Penyakit Kerdil Rumput(PKR). Hal ini disebabkan oleh virus yangditularkan pada 30 kabupaten di Jawa, Bali, danLampung. Serangan WBC disertai PKH danPKR terjadi di daerah yang melakukan tanampadi setahun. Uniknya ledakan WBC padatahun 2017 hanya terjadi di Indonesia, namun

tidak terjadi di Thailand dan Vietnam sepertiledakan tahun 2010-2011.

Keberadaan WBC, PKH maupun PKRdipengaruhi oleh WBC dan virus patogen PKH/PKR, inang dan lingkungan, yang disebutsegitiga hama/penyakit (pest or diseasetriangle), ditambah dengan praktek budi dayapadi yang dilakukan. Perubahan salah satukomponen akan berpengaruh terhadapintensitas penyakit, demikian pula dengankeberadaan hama. Meningkatnya seranganWBC di Indonesia pada tahun 2017 yang tidakterjadi di Vietnam dan Thailand merupakandampak percepatan tanam dan peningkatanIP sehingga inang tersedia sepanjang tahun,ditambah kondisi musim kemarau 2017 yangbanyak hari hujannya (kemarau basah). Faktorlainnya yang turut memperparah seranganWBC dan penyakit diantaranya penanamanvarietas padi peka WBC, penggunaaninsektisida terlarang untuk padi dan aplikasipestisida kimia tidak berdasarkan hasilpengamatan (rasional). Petani tidakmengetahui kaitan antara ledakan populasiWBC dengan penyakit virus. Sistempengamatan hama dan penyakit yang belummampu memberi informasi cepat, membuatpetani merasa bahwa serangan WBC danpenyakit virus yang ditularkannya terjadimendadak. Saat ini belum ada varietas paditahan virus penyebab PKH maupun PKR,sehingga percepatan tanam dan peningkatanIP melestarikan inokulum virus dari musim kemusim dan tahun ke tahun.

Kementerian Pertanian sampai denganSeptember 2017 melaporkan bahwa WBC telahmenyerang pertanaman padi seluas 67.000 hadi 17 provinsi. Meskipun luas serangan WBChanya 0,47%, atau kurang 5% dari luas tanamsaat itu 9 juta ha, secara makro memang tidakmenjadi ancaman serius bagi produksi padinasional. Namun, bagi 134.000 keluarga petani/buruh tani yang mengusahakan lahan sempitrata-rata 0,5 ha yang lahannya terserang, sangatmempengaruhi produksi dan penghasilannya.

Rekomendasi tanggap darurat untukmengatasi masalah saat ini, jangka pendek dan

Page 31: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

24 Laporan Tahunan 2017

kebijakan jangka menengah-panjang untukmencegah tidak terulang lagi dimasa yangakan datang sebagai berikut: (1) Dalam kondisitanggap darurat, disarankan melakukangerakan pengendalian (Gerdal) untukmemusnahkan virus, karena sampai saat inibelum ada varietas tahan virus penyebab PKH/PKR, dengan delapan langkah untukmengamankan tanaman padi MT 2017/ 2018sebagai berikut: Langkah 1: Segeramusnahkan; Kendalikan virus denganmemusnahkan tanaman padi terserang virusdan segera lakukan pengolahan lahan untukmembersihkan gulma, singgang sebagai inangalternatif virus dan WBC; Langkah 2: Buatpesemaian ditutup kain kasa: Pada lokasi yangcukup air, buat pesemaian setelah lahan diolahtanah untuk menghilangkan sumber virus,selanjutnya tutup pesemaian dengan kain kasaagar WBC tidak bisa menularkan virus padabibit padi di pesemaian; Langkah 3:Pengolahan Tanah: Pada hamparan sawahyang sudah diberakan, dengan tunggul atautanaman bergejala dan gulma telah kering, bilaturun hujan segera olah tanah; Langkah 4:Tanam Serempak: Tanam serempak dalamsatu hamparan minimal pada luasan 25 ha.Pada hamparan yang luasnya melebihi luasan25 ha, upayakan sebagian besar tanamserempak; Langkah 5: Tanaman varietas tahanwereng coklat: Tanam varietas tahan WBCseperti Inpari 13, 33, 43 menggunakan carabudi daya Jajar Legowo Super, dengan jajarlegowo 2:1 untuk menekan kepadatanpopulasi WBC sebagai penular virus penyebabpenyakit PKH/PKR; Langkah 6: Minta bantuanpengamat hama: Apabila informasi daripengamat hama atau hasil pengamatan sendiripopulasi WBC tinggi (diatas ambang kendali),dapat menggunakan insektisida kimia untukmenurunkan populasi WBC secara cepat.Setelah populasi rendah, gunakan biopestisidauntuk memberi kesempatan pada musuhalami berkembang; Langkah 7: Populasi WBCrendah gunakan biopestisida: Apabilapopulasi WBC tidak tinggi (dibawah ambangkendali) pada saat umur tanaman sebulansetelah tanam, jangan menggunakan insetisidakimia, gunakan biopestisida secara rutin, untukmemberi kesempatan pada musuh alamiberkembang; Langkah 8: Amati hinggatanaman berbunga: Amati terusperkembangan populasi WBC, dan minta infopengamat hama tentang populasi WBC, hingga

tanaman berbunga. Apabila populasinya tinggi,dapat menggunakan insektisida kimia untukmenurunkan kepadatan populasi WBCdengan cepat; (2) Jangka pendek dalam upayamenyeimbangkan antara pasokan danpermintaan (supply-demand) beras,diversifikasi pangan perlu digalakkan untukmengurangi konsumsi beras yang dapatmengurangi tekanan untuk terusmeningkatkan produksi padi. Upaya khususpeningkatan produksi tidak hanya untuk padi,jagung, kedelai, tetapi juga komoditas panganlainnya untuk diversifikasi pangan sepertiubikayu, ubijalar, sorgum. Tekananpeningkatan produksi beras yang berkurangmemberikan kesempatan untuk menerapkanpola tanam yang membatasi tersedianya inangWBC dan konservasi musuh alami. Musuhalami WBC dari jenis laba-laba dapat hiduppada padi maupun palawija. Diversifikasipangan yang berhasil akan membuat petanidapat menerapkan pola tanam memutussiklus hama/penyakit dengan menanamkomoditas lain yang lebih bernilai ekonomitinggi sehingga pendapatannya lebih baik dankelestarian lingkungan terjaga. Berkurangnyakonsumsi beras membuat menu makananberimbang, sehingga kesehatan masyarakatlebih baik; (3) Pada jangka menengah-panjang,selaras dengan Undang Undang Budi dayaTanaman, pengendalian WBC dilakukandengan Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

Strategi penerapan PHT adalah: (a) membuattanaman sehat dengan mengintegrasikankomponen pengendalian varietas tahan WBCdibudi dayakan dengan teknologi jajar legowosuper untuk membuat kondisi lingkungankurang kondusif bagi perkembangan WBC, sertamendorong perakitan varietas tahan virus PKH/PKR; (b) pemanfaatan musuh alami denganpenggunaan biopestisida, pestisida nabati,rekayasa ekologi, dan menghindari aplikasiinsektisida kimia sampai tanaman umur satubulan setelah tanam untuk memberikesempatan musuh alami berkembang; (c)pengamatan rutin dan monitoring untukmengetahui keadaan darurat seperti imigrantinggi dan populasi melebihi ambang kendaliagar penggunaan pestisida kimia secara rasionaluntuk menghindari ketergantungan, sehinggaaman untuk lingkungan; (d) petani ahli dalampenerapan PHT melalui pendampingan danpelatihan.

Page 32: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 25

Pengembangan Jarwo Superuntuk Meningkatkan

Produktivitas dan EfisiensiUsahatani Padi

Badan Penelitian dan PengembanganPertanian (Balitbangtan) telah menghasilkanberbagai teknologi guna mewujudkanketahanan pangan, khususnya yangberdampak pada peningkatan produksi padinasional. Teknologi tersebut antara lainvarietas unggul baru, sistem tanam jajarlegowo (Jarwo), biodekomposer yang mampumempercepat pengomposan jerami, pupukhayati dan pemupukan berimbang, pestisidahayati serta alat mesin pertanian.

Terkait dengan upaya peningkatanproduksi padi nasional, Balitbangtan padatahun 2008 telah menghasilkan inovasiPengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padisawah. Inovasi ini kemudian diadopsi dandikembangkan Direktorat Jenderal TanamanPangan dan diimplementasikan dalam bentukSekolah Lapang PTT (SL-PTT). Komponenteknologi penyusun PTT terus disempurnakandari waktu ke waktu. Berbagai komponenteknologi yang dihasilkan dirakit menjadi paketteknologi yang disebut teknologi padi “JajarLegowo Super”.

Keunggulan Jajar Legowo Super telah diujimelalui demarea seluas 50 ha pada lahansawah irigasi di Kabupaten Indramayu, JawaBarat, musim tanam 2016, dengan melibatkanGapoktan setempat. Berdasarkan panenubinan Tim Terpadu BPS Indramayu, PenelitiBalitbangtan, Badan Ketahahan Pangan danPenyuluhan Pertanian Indramayu, UPTDKecamatan Bangodua, dan Gapoktan pesertademarea, varietas Inpari-30 (Ciherang Sub-1)ternyata mempunyai potensi produksi 13,9 tonGKP/ha, varietas Inpari-32 HDB 14,4 ton GKP/ha, dan varietas Inpari-33 12,4 ton GKP/ha,sementara produktivitas varietas Ciherangyang diusahakan petani di luar demarea hanya7,0 ton GKP/ha.

Penerapan teknologi Jajar Legowo Supersecara utuh oleh petani diyakini mampumemberikan hasil 10 ton GKG/ha per musim,sementara hasil padi yang diusahakan dengansistem jajar legowo hanya 6 ton GKG/ha. JikaJarwo Super diterapkan oleh petani, makaakan diperoleh penambahan produktivitas

padi sebesar 4 ton GKG/ha. Luas lahan sawahirigasi di Indonesia saat ini sekitar 4,8 juta ha.

Petani terbaik (the best 10%) yangmenerapkan paket teknologi Jarwo Supersecara penuh dapat meraih produksi sekitar9,4 ton GKG/ha. Dengan kata lain, terdapatsenjang hasil sebesar 4 ton GKG/ha per musimtanam dibandingkan dengan rata-rataproduksi petani non-Jarwo Super.

Produktivitas usahatani padi petanikooperator jarwo super meningkat 1,3 ton/ha diluar jawa dan hanya 0,3 ton/ha di Jawa. Rata-rata produktivitas usahatani padi petanikooperator di Jawa dan luar Jawa adalah 6,49ton/ha dan 6,19 ton/ha GKG. Efisiensipenggunaan pupuk Urea dan NPK majemukoleh petani jarwo super mencapai 32 dan 27 kgGKG/kg pupuk, sedangkan efisiensi petani non-jarwo super sebesar 25 dan 22 kg GKG/kg pupukatau terjadi peningkatan efisiensi penggunaanpupuk masing-masing 28% dan 23%.

Bila inovasi teknologi Jajar Legowo Superini dikembangkan pada 20% dari total lahanpertanian irigasi, maka dapat menyumbangkenaikan produksi 3,84 juta ton GKG per tahun.Dari sisi kelayakan usahatani, Teknologi JajarLegowo Super memberikan nilai R/C rasioyang layak sebesar 3,29, lebih tinggi dibandingcara petani non-Jarwo Super dengan R/C rasio2,94. Sebagian besar petani pada tempatdilaksanakannya program bantuan JarwoSuper menyatakan tertarik untuk mengadopsi(willingness to accept) teknologi Jarwo Super.Sebagian besar petani (94,44%) yangmemberikan penilaian positif dan hanyasebagian kecil petani (5,6%) menyatakan paketteknologi Jarwo Super memberikan hasil yangsama saja atau kurang baik. Petani yangmenyatakan tertarik adalah petani yangmempunyai mata pencaharian utama sebagaipetani dan tamat pendidikan dasar.

Rekomendasi untuk pengembangan JarwoSuper lebih lanjut adalah: (1) paket teknologijarwo super (terutama varietas unggul baru)sebaiknya spesifik lokasi, (2) komponenteknologi pelapuk jerami, pupuk dan pestisidahayati sebaiknya bersifat generik, (3)pendampingan oleh penyuluh dan pengamathama perlu lebih intensif, dan (4)pengembangan UPJA alat mesin tanam danpanen diarahkan ke daerah-daerah yangbiasanya mengalami kelangkaan tenaga kerja.

Page 33: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

26 Laporan Tahunan 2017

Budi Daya Kedelai ProduktivitasTinggi pada Lahan Sawah

Tadah HujanPemerintah menargetkan swasembadakedelai pada tahun 2018. Untuk dapatmencapai swasembada tersebut strategi yangdilakukan pemerintah adalah denganperluasan areal tanam (PAT) dan peningkatanproduktivitas. Rata-rata produktivitas kedelaipada lahan sawah tadah hujan di tingkat petanisaat ini baru mencapai 1,4 ton/ha, sedangkanrata-rata di tingkat penelitian dapat mencapai2,45 ton/ha. Data tersebut menunjukkanbahwa produktivitas kedelai di lahan sawahtadah hujan masih bisa ditingkatkan melaluiinovasi teknologi antara lain dengan teknologipupuk hayati dan pupuk organik.

Demfarm teknologi budi daya kedelai padalahan sawah tadah hujan (MK-I) denganmenerapkan teknologi pupuk hayati ditambahdengan pupuk organik. Penelitian dilakukandi lahan petani seluas 2 ha. Lokasi penelitian diKecamatan Pulo Kulon, Kabupaten Grobogan,MK 2017. Varietas yang digunakan yaitu varietasGrobogan berumur genjah (75 hari) dansangat cocok untuk lahan sawah tadah hujanyang ketersediaan air pada musim kemarausangat terbatas. Rancangan percobaan paircomparison, 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari :A = teknologi budi daya cara petani, B=teknologi pupuk hayati (Agrisoy dan Probio)+ pupuk organik (kompos). Tahapan budidaya sebagai berikut: (1) Penyiapan lahan :lahan tidak diolah (TOT), setelah tunggul jeramidibabat lahan disemprot dengan DecomposerLBF untuk mempercepat pembusukan jerami.Dibuat bedengan lebar 10 m x panjangpetakan, lebar parit antar-bedengan 40 cm; (2)Penanaman : sebelum tanam benih diberi seedtreatment dengan pupuk hayati Agrisoydengan dosis 10 g/1 kg biji. Tanam dengan caraditugal dengan jarak tanam 40 x 15 cm, 2 biji/lubang. Setelah selesai tanam, setiap barisanlubang biji ditutup dengan pupuk kompos, danselanjutnya lahan disemprot dengan herbisidaAlly Plus (20 g/10 l air) untuk mengendalikangulma; (3) Pemupukan: Perlakuan A = 50 kgurea + 200 kg Phonska/ha. B = 50 kg Phonska/ha + pupuk hayati + pupuk kompos 1 ton/ha.Urea dan Phonska diberikan pada umur 10

HST dengan cara dilarik di samping barisantanaman. Pupuk kompos diberikan pada saattanam dengan cara disebar sepanjang barisanlubang biji. Pupuk hayati Agrisoy diberikansebagai seed treatment, dengan dosis 10 g/1kg biji. Pupuk hayati Probio diberikan sebagaiFoliar Spray pada saat tanaman berumur 20,35 dan 50 HST dengan dosis 15 ml/1 l air.

Penggunaan pupuk hayati dan pupukorganik dapat memberikan hasil biji lebih tinggidaripada budi daya cara petani. Dengan pupukhayati ditambah pupuk organik, produktivitaskedelai pada lahan sawah tadah hujan (MK-1)dapat mencapai 3,43 ton/ha biji kering,sedangkan dengan teknologi budi daya carapetani hanya mencapai 2,37 ton/ha. Dengandemikian teknologi pupuk hayati dan pupukorganik dapat meningkatkan produktivitaskedelai pada lahan sawah tadah hujansebanyak 1,06 ton/ha atau setara dengan 44,7%lebih tinggi daripada teknologi budi daya carapetani (existing).

Rekomendasi budi daya kedelai untukmencapai produktivitas tinggi pada lahansawah tadah hujan sebagai berikut: (1) setelahpadi dipanen segera dibuat bedengan padasetiap petakan sawah dengan ukuran lebar 10m x panjang petakan. Lebar parit antar-bedengan 40 cm; (2) lahan tidak perlu diolah(TOT). Setelah tunggul jerami dibabat, lahandisemprot dengan Decomposer LBF untukmempercepat pembusukan jerami; (3)sebelum tanam benih kedelai diberi seedtreatment dengan pupuk hayati Agrisoydengan dosis 10 g/1 kg biji. Tanam dengan caraditugal, dengan jarak tanam 40 x 15 cm, 2 biji/lubang; (4) setelah selesai tanam, setiapbarisan lubang biji diberi pupuk komposdengan cara disebar sepanjang barisan lubangbiji. Selanjutnya lahan disemprot denganherbisida pratumbuh Ally Plus (20 g/10 liter air)untuk mengendalikan gulma. Pupuk NPKdiberikan pada umur 10 HST dengan caradilarik di samping barisan tanaman. Pupukhayati Probio diberikan pada umur 20, 35, dan50 hst dengan cara disemprotkan padapermukaan daun tanaman (foliar spray); (5)Pengairan dengan sumur pompa danpengendalian hama/penyakit dilakukan sesuaidengan kebutuhan apabila diperlukan.

Page 34: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 27

Pupuk Hayati Agrisoy untukMendukung PeningkatanProduksi Kedelai Nasional

Penggunaan pupuk anorganik secara massaldan terus-menerus pada lahan pertanianmenyebabkan terjadinya proses degradasikesuburan lahan pertanian terutama padalahan sawah, di mana terjadi penurunankualitas sifat fisik, anorganik, dan biologi tanah,yang berimbas pada penurunan kualitas tanah.Penggunaan pupuk anorganik secara cepatmemang mampu meningkatkan produksitanaman pangan, tetapi dengan usahapertanian yang makin intensif dapatberdampak buruk pada lingkungan.Penggunaan pupuk anorganik yang tidakbijaksana serta telah diabaikannya pupukorganik selama beberapa dekade telahberdampak sistemik terhadap pertanian yangmengakibatkan penurunan kandungan C-organik drastis dan kesuburan tanah. Selainitu ketersediaan dan harga pupuk anorganikyang terus meningkat harus diantisipasi karenadapat meningkatkan biaya produksi.

Pupuk organik dan pupuk hayati menjadisalah satu solusi alternatif untuk meningkatkankesuburan tanah, melalui: inokulasi tanahdengan mikroba pupuk hayati, meningkatkanvolume bahan organik tanah, mengurangipupuk kimia, dan menghindari pembakaransisa panen. Pupuk hayati merupakan pupukyang diformulasi berisi mikroba baik tunggalmaupun beberapa mikroba dalam satu bahanpembawa dengan fungsi untuk menyediakanunsur hara dan meningkatkan produksitanaman. Mikroba yang diformulakanmerupakan mikroba yang bermanfaat dantidak bersifat sebagai patogen tanaman.Beberapa mikroba yang digunakan sebagaipupuk hayati adalah dari golongan bakteripenambat N2 simbiotik (rhizobia), bakteripenambat N2 non-simbiotik (antara lainAzotobacter dan Azospirillum), mikrobapelarut P (Bacillus sp., Pseudomonas sp.,Streptomyces sp., dan jamur Trichoderma sp.,Aspergillus sp., Penicillium sp.).

Pupuk hayati dengan kandunganbeberapa mikroba memiliki prospek yang baikuntuk dikembangkan dan semakin diminatioleh petani. Oleh karena itu, Komite InovasiNasional (KIN) menetapkan pupuk hayatisebagai salah satu dari 14 program unggulan

inovasi nasional dan merekomendasikanuntuk memproduksi dan menguji multilokasipupuk hayati dalam skala besar. Diharapkanaplikasi pupuk hayati dalam jangka panjangdapat digunakan untuk pemulihan tanah kritisdan pencapaian swasembada pangankususnya kedelai.

Rekomendasi pengembangan pupukhayati Agrisoy mendukung peningkatanproduksi kedelai nasional adalah sebagaiberikut: (1) penggunaan pupuk hayati Agrisoysebagai seed treatment untuk mendukungusahatani kedelai dalam skala luas layakdikembangkan, karena di samping dapatmeningkatkan produktivitas kedelai per satuanluas, juga dapat mengurangi biaya pemupukankedelai; (2) Penggunaan pupuk hayati Agrisoydalam jangka panjang akan memperbaikidegradasi lahan sawah yang makin parah danmampu mengembalikan kesuburan tanah.

Kebijakan Lisensi VarietasUnggul Jagung Hibrida RakitanBalitbangtan Perlu Diperbaiki

Kebutuhan jagung dalam negeri meningkat3,77% setiap tahun seiring denganbertambahnya jumlah penduduk danmeningkatnya konsumsi daging unggas dantelur. Pada tahun 2016, kebutuhan jagunguntuk pakan ternak mencapai 11,4 juta tonyaitu 68,5% dari kebutuhan jagung nasionalsebesar 16,64 juta ton. Tahun 2016 produksijagung nasional sebesar 23,58 juta ton.

Pada tahun 2025, pemerintah menargetkanproduksi jagung sebesar 33,13 juta ton ataumeningkat 40,5% dibandingkan tahun 2016.Untuk mencapai target produksi jagungtersebut, maka secara bertahap diperlukanpeningkatan luas tanam, luas panen, danproduktivitas. Target luas tanam jagung padatahun 2025 sekitar 5,88 juta ha atau meningkat1,44 juta ha (32,4%) dibandingkan dengan luaspanen jagung tahun 2016 yang mencapai 4,44juta ha.

Saat ini, sebagian besar jagung ditanam dilahan suboptimal yaitu 79% di lahan kering,hanya 10% di lahan sawah tadah hujan dan11% di lahan sawah irigasi. Hal inimenyebabkan luas pertanaman jagung lebihbanyak terdapat pada musim hujan (Oktober-Maret) 69% dibandingkan musim kemarau

Page 35: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

28 Laporan Tahunan 2017

(April-September) 31%. Hal ini menjadi salahsatu penyebab produktivitas jagung diIndonesia masih rendah, tahun 2016 sebesar5,30 ton/ha. Sedangkan target produktivitasjagung pada tahun 2025 sekitar 5,63 ton/ha ataumeningkat 6,31% dibandingkan dengan tahun2016.

Faktor lain masih rendahnya produktivitasjagung di Indonesia adalah penggunaan benihjagung hibrida yang masih rendah 56% padatahun 2015. Ini berarti masih terdapat 44%(1,95 juta ha) petani masih menggunakanbenih jagung bersari bebas atau kompositdengan tingkat produktivitas rendah 3,32-5,31ton/ha atau 30-70% lebih rendah dibandingkandengan produktivitas jagung hibrida yangdapat mencapai 8,02-10,31 ton/ha.

Salah satu penyebab masih rendahnyapenggunaan benih jagung hibrida yaitu hargabenih jagung hibrida yang mahal, hingga 5 kalilipat dibandingkan dengan harga benih jagungkomposit. Mahalnya harga benih jagunghibrida karena produktivitas benih jagunghibrida saat ini oleh sebagian besar produsenmasih rendah yakni kurang dari 2 ton/ha benihF1. Apabila harga benih jagung hibrida dapatdikurangi hanya 3 kali lipat dibandingkandengan jagung komposit, maka luas arealpenggunaan benih jagung hibrida akanmeningkat.

Balitbangtan telah menghasilkan varietasunggul jagung hibrida dengan potensi hasil13,6 ton/ha. Untuk mempercepat danmeningkatkan adopsi varietas jagung hibridaBalitbangtan, Kementerian Pertanian padatahun 2017 memberikan porsi bantuan benihbersubsidi varietas jagung hibrida 40%(1.120.122 ha) dari total 3 juta ha luas jagungyang mendapat bantuan pemerintah. Dariluasan 1.120.122 ha tersebut dibutuhkan16.785.330 kg benih jagung dengan kebutuhanbenih sebar 15 kg/ha. Benih tersebut berasaldari 13 varietas jagung hibrida Balitbangtanyang diproduksi benihnya oleh lebih dari 10produsen/penyalur benih dengan targetproduksi benih 17.831 ton.

Jagung varietas Bima 19 dan Bima 20merupakan hibrida Silang Tiga Jalur (STJ) dari13 varietas jagung hibrida Balitbangtan yangdiproduksi benihnya oleh produsen pada 2017.Sedangkan sisanya hibrida Silang Tunggal (ST).Kondisi kerja sama antara Balitbangtan dengan

pelisensi/mitra produsen varietas jagunghibrida Balitbangtan pada tahun 2017 sebagaiberikut: (1) Kurangnya pendampingan teknisoleh Balitbangtan kepada pelisensi/mitraprodusen varietas jagung hibrida Balitbangtandalam memproduksi benih hibrida dilapangan. Hal ini berhubungan dengankualitas benih tetua baik mutu fisik, fisiologis,dan genetis yang masih perlu diperbaiki,termasuk daya tumbuh benih tetua di lapang;(2) Belum maksimalnya distribusi benih induk(tetua dari tiap varietas) kepada produsenuntuk mencapai target luas areal produksibenih hibrida F1 baik volume maupun waktudistribusi. Hal ini akan berdampak padaketerlambatan batas waktu distribusi benih kepetani penerima bantuan; (3) Belum adanyapenggolongan produsen berdasarkan outputkinerjanya, baik itu kemampuan saranaprossesing benih, tingkat produktivitas benih,maupun mutu benih; (4) Beberapa produsenmerasakan harga benih tetua masih mahalsekitar Rp 150.000/kg, belum termasuk ongkoskirim dan berharap harga benih dapatditurunkan sekitar Rp 60.000/kg.

Rekomendasi kebijakan yang perludilakukan untuk meningkatkan hubungankerja sama antara Balitbangtan denganpelisensi/mitra produsen varietas jagunghibrida Balitbangtan pada tahun 2018 adalah:(1) Balitbangtan agar meningkatkanpendampingan kepada para produsenterutama kesiapan dan ketepatan distribusibenih induk (tetua dari tiap varietas) kepadaprodusen. Hal ini dapat dilakukan denganperbaikan manajemen penyediaan benihtetua di UPBS Balitsereal dan KoperasiBalitsereal; (2) Balitbangtan agarmeningkatkan peran BPTP yang telah dilatihmemproduksi benih jagung hibrida diBalitsereal tahun 2017. BPTP perlu diberi tugasmemproduksi benih tetua betina dengansupervisi dari Balitsereal. Volume kebutuhanbenih tetua betina 4 kali lipat dibandingkandengan volume tetua jantan (dengan asumsijumlah baris tetua jantan : betina yaitu 4:1).Dengan demikian waktu yang dibutuhkan agarbenih sampai di produsen lebih cepat danongkos kirim lebih murah, sehingga hargabenih dapat lebih murah dibandingkan hargasaat ini; (3) Perlu adanya klasifikasi produsenberdasarkan output kinerjanya, baikkemampuan tingkat produktivitas benih,maupun mutu benih. Produsen yang belum

Page 36: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 29

mampu mencapai tingkat produktivitas benihmaupun mutu benih yang telah ditetapkan,perlu pendampingan lebih intensif. Berdasarkantarget produktivitas benih oleh produsen padatahun 2017, rata-rata untuk hibrida ST 1,45 ton/ha dengan kisaran 1,02-2,93 ton/ha, sedangkanSTJ Bima-19 dan Bima-20 dengan target hasilbenih 4 ton/ha. Target ini masih dibawah potensihasil galur tetua betina yang mencapai 3,0 ton/ha. Galur CY 10 sebagai tetua betina varietashibrida JH-234 memiliki potensi hasil 3,40 ton/ha. Produktivitas Benih Sebar untuk hibridaSilang Tunggal minimum 2 ton/ha, sedangkanuntuk hibrida Silang Tiga Jalur (seperti Bima 19dan Bima 20) dapat mencapai 4 ton/ha; (4)Hibrida STJ dengan produktivitas benih yanglebih tinggi dan harga benih yang lebih murah,dapat dikembangkan di lahan suboptimal diluar Jawa dengan tujuan untuk menggantikanjagung komposit unggul, seperti varietas Arjuna,Bisma, Lamuru, dan Sukmaraga yang masihditanam petani. Sedangkan komposit unggulLamuru dan Sukmaraga untuk menggantikanjagung komposit lokal atau lahan bukaan baru.Apabila 1 juta ha dari 1,95 juta ha lahan jagungyang masih menggunakan jagung kompositditanami jagung hibrida Silang Tiga Jalur (STJ)dengan produktivitas 1 ton di atas jagungkomposit, maka akan diperoleh peningkatanproduksi sebesar 1 juta ton; (5) Respon petaniterhadap varietas jagung hibrida Balitbangtanmelalui bantuan benih dari pemerintah padatahun 2017 tersebut perlu dievaluasi pada tahun2018 untuk perbaikan saran kebijakan lebihlanjut.

Kebijakan Bantuan BenihJagung dan Kedelai Perlu

DiperbaikiKebutuhan jagung dan kedelai di Indonesiameningkat setiap tahunnya seiringbertambahnya jumlah penduduk danberkembangnya industri pangan dan pakan.Peningkatan kebutuhan jagung dan kedelaimenyebabkan perlunya peningkatan produksiyang ditentukan oleh peningkatan luas panendan produktivitas. Kebutuhan jagungdomestik meningkat 3,77% setiap tahundengan target kebutuhan jagung pada tahun2017 sebanyak 17,28 juta ton, sedangkan targetproduksi 25,20 juta ton. Tahun 2045 targetkebutuhan jagung mencapai 45,628 juta tondengan sasaran produksi 63,16 juta ton.

Konsumsi kedelai dalam negeri rata-rata2,3 juta ton biji kering per tahun, sedangkanproduksi rata-rata 5 tahun terakhir hanyamampu 0,98 juta ton biji kering atau 43% darikebutuhan sehingga sisanya 57% dipenuhi dariimpor. Untuk merealisasikan swasembadakedelai tahun 2020, maka pemerintah telahmenyusun rencana pencapaian sasaran yangdituangkan dalam grand strategi percepatanpeningkatan produksi kedelai 2015-2045.Sasaran jangka pendek (2015-2019)tercapainya peningkatan produksi kedelai2.453.851 ton dan berkurangnya impor (imporhanya 200.000 ton) dan sasaran jangka panjang(2021-2045) tercapainya produksi tahun 2045sebesar 7.695.000 ton, dengan surplus2.908.360 ton. Untuk mencapai sasaranproduksi kedelai 1,2 juta ton tahun 2017,dibutuhkan luas tanam 787.500 ha, meningkat110.000 ha (16%) dibandingkan tahun 2015.Kebutuhan lahan untuk kedelai akan terusmeningkat karena tahun 2045 sasaran luastanam kedelai 2 juta ha yaitu meningkat 1,32juta ha (194%) dibandingkan tahun 2015.

Pengembangan kedelai di luar Pulau Jawamasih lamban, tidak sebanding denganpotensi lahan yang ada dibandingkan di Jawayang makin berkurang. Selama 20 tahunterakhir terjadi penurunan luas panen kedelai61,62%, rata-rata 4,05%/tahun. Luas panenkedelai tertinggi 1,6 juta ha tahun 1992 danberkurang luasnya hanya 614 ribu ha tahun2015. Penurunan luas panen terbesar 85%terjadi di Sumatera (dari 480.714 ha menjadi68.619 ha), Pulau Jawa 59% (dari 879.650 hamenjadi 358.070 ha), Sulawesi 48% (dari124.551 ha menjadi 64.616 ha), dan Bali, NTB,NTT 31,98% (dari 152.388 ha menjadi 103.657ha). Luas panen kedelai terbesar tahun 2015di Pulau Jawa seluas 358.070 ha atau 58,31%dari total luas panen, diikuti Nusa Tenggara16,88%, Sumatera 11,17%, Sulawesi 10,52%,Kalimantan 2,25%, Maluku dan Papua 0,87%.Pengembangan kedelai terhambat terbatasnyalahan karena persaingan lahan dengan padidan jagung. Di lahan sawah tadah hujan,jagung dan kedelai umumnya ditanam MK-IIsetelah tanaman padi MK-I, permasalahanpada MK II kedelai kalah bersaing karenakeuntungan masih dibawah padi dan jagung,sehingga luas lahan kedelai makin berkurang.Harga kedelai cenderung fluktuatif, apabiladibandingkan dengan usaha tanaman panganlain sebagai pesaingnya (jagung dan padi)

Page 37: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

30 Laporan Tahunan 2017

pada saat musim yang sama keuntungannyadibawah tanaman pesaing tersebut.Berdasarkan data tahun 2014 (BPS 2016), nilaiproduksi (keuntungan) per hektar untukkedelai yaitu Rp9 juta dibawah jagung Rp12juta, padi ladang Rp10,3 juta, dan padi sawahRp17,2 juta dengan biaya produksi per hektaruntuk kedelai Rp9,1 juta, jagung Rp9,1 juta, padiladang Rp7,8 juta, dan padi sawah Rp12,7 juta.

Kebijakan bantuan benih jagung dankedelai kepada petani oleh pemerintah melaluiDirektorat Jenderal Tanaman Pangan,Kementerian Pertanian saat ini, untuk programpenambahan luas areal panen sebagai berikut:(1) Program bantuan benih jagung berdirisendiri oleh Direktorat Budi Daya Serealia,sedangkan kedelai oleh Direktorat Budi DayaAneka Kacang dan Umbi, pada masing-masingsentra pengembangan jagung dan kedelaisecara monokultur yang lokasinya berbeda;(2) Pengembangan jagung dan kedelaidiarahkan pada lahan kehutanan khususnyadi sela tegakan pohon jati muda; (3)Pengembangan kedelai secara monokulturpada lahan sawah tadah hujan pada MK IIcenderung mengalami risiko anomali iklim.Pada saat terjadi La Nina (musim kemaraubasah) seperti tahun 2016 di mana pada MK IImasih terjadi hujan, sehingga petani memilihmenanam padi atau jagung karena airmencukupi. Petani yang mendapat bantuanprogram benih kedelai mengembalikan benihtersebut sekitar 200.000 ha kepadapemerintah, sehingga luas panen kedelai tidakmencapai target, walaupun luas panen padidan jagung mengalami peningkatan.

Rekomendasi kebijakan bantuan benihjagung dan kedelai kepada petani yang perludilakukan untuk meningkatkan luas tanamkedelai adalah: (1) Memberikan bantuan benihsatu paket jagung dan kedelai pada programtumpangsari jagung-kedelai kepada petaniyang biasa menanam jagung secaramonokultur. Hasil penelitian tumpangsarijagung-kedelai pada tahun 2017 di dua lokasidi Jawa Timur sebagai berikut: (a) Hasil jagungpada tumpangsari menggunakan jarak tanamjajar legowo (Jarwo) 2:1 pada baris jagungyaitu 9,60-9,82 ton/ha (94,8%-108%) rata-rata9,71 ton/ha (103%) dibandingkan hasil jagungmonokultur dengan kisaran 8,90-10,13 ton/hadan rata-rata 9,45 ton/ha. Hal ini berarti tidakterdapat penurunan hasil jagung pada

tumpangsari dengan sistem jarak tanamjagung jajar legowo 2:1 dibandingkan denganjarak tanam jagung sistem jajar legowo 2:1monokultur dan jarak tanam jagung sistemtegel; (b) Populasi kedelai pada tumpangsariyaitu 43%-50% dibandingkan dengan populasikedelai monokultur; (c) Hasil kedelai padatumpangsari yaitu 0,43-0,46 ton/ha (rata-rata0,44 ton/ha) atau 20,4%-21,8% (rata-rata 21%)dibandingkan dengan hasil kedelaimonokultur sebesar 2,11 ton/ha; (2) Karenaharga jagung relatif lebih baik dan keunggulankomparatif jagung relatif lebih tinggi dibandingkedelai, maka sistem tumpangsari jagung-kedelai, produktivitas jagung minimal samadengan jagung monokultur. Berdasarkan hasilpenelitian pada poin 1, maka bila 1 juta ha luastanam jagung di lahan sawah tadah hujantumpangsari dengan kedelai (populasi kedelaitumpangsari 43-50% daripada populasi kedelaimonokultur), diperoleh 0,43 juta-0,50 juta hatambahan luas tanam kedelai tanpamengurangi populasi jagung per hektar.Dengan hasil kedelai pada tumpangsarisebesar 21% dibandingkan monokultur, makabila 1 juta ha luas tanam jagungditumpangsarikan dengan kedelai, diperolehtambahan produksi kedelai 0,44 juta ton tanpamengurangi produksi jagung; (3) Balitbangtanperlu memberi tugas kepada BPTP sentraproduksi jagung untuk melakukan kajiantumpangsari jagung-kedelai di lahan petanipada skala luasan minimal 1 ha denganmelibatkan Penyuluh dan Kelompok Tani,sehingga diperoleh informasi nilai usahatanitumpangsari jagung-kedelai secara lebih detail;(4) Perlu dibangun Laboratorium Lapang diBalitkabi, Malang untuk melakukan penelitianjangka panjang tentang dampak tumpangsarijagung-kedelai terhadap tanaman utama(jagung) terutama terhadap kebutuhan pupukNitrogen dan dinamika populasi hama danpenyakit komoditas jagung dan kedelai.

Pengembangan Desa MandiriBenih Berbasis Rencana Bisnis

Sebagai impelemtasi salah satu butir Nawacitatentang berdaulat benih, yang dituangkandalam RPJM 2015-2019, telah dilaksanakanpengembangan 1.000 Desa Mandiri Benih Padisejak tahun 2015 oleh Direktorat JenderalTanaman Pangan. Pada waktu yangbersamaan, Badan Litbang Pertanian

Page 38: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 31

ditugaskan membuat Model Desa MandiriBenih (M-DMB) padi, jagung, dan kedelai. Sejaktahun 2016 Badan Litbang Pertanianmendapatkan tugas untuk melaksanakankegiatan Sekolah Lapang Kedaulatan PanganTerintegrasi Desa Mandiri Benih, disingkatdengan Sekolah Lapang Desa Mandiri Benihuntuk mengimplementasikan Model DesaMandiri Benih padi, jagung, dan kedelai.

Model Desa Mandiri Benih dibangunmenggunakan referensi Model SistemPerbenihan Berbasis Masyarakat yangdikembangkan oleh Consortium UnfavourableRice Environment (CURE), IRRI. Modelmelibatkan jaringan Balit komoditas, BPTP, danKelompok Tani (Keltan) Calon Penangkarberkoordinasi dengan unit pelaksana teknisterkait di daerah. Dasar hukum produksi benihadalah Surat Tugas Mentan Nomor 86/HK.410/M/4/2015 untuk produksi benih sumber danKepmentan Nomor 726 Tahun 2015 untukproduksi benih sebar dengan tujuandiseminasi, yang berlaku sampai denganDesember 2019.

Sekolah Lapang Desa Mandiri Benih (SL-DMB) adalah pelatihan produksi benihbermutu yang seluruh proses belajar-mengajarnya dilakukan di lapangan.Hamparan sawah milik petani peserta disebuthamparan SL, sedangkan hamparan sawahtempat praktek produksi benih danmengenalkan varietas unggul baru dan teknikproduksi benih bermutu disebut laboratoriumlapang (LL). Areal untuk produksi benih padalahan masing-masing petani peserta disebutareal Sekolah Lapang (SL) dalam satuhamparan untuk memenuhi kebutuhan benihsesuai permintaan (rencana bisnis). Dipilih dariareal SL seluas minimal 1 ha sebagai lahanlaboratorium lapang (LL), lahan percontohan(demplot) bagi petani peserta SL. Petak LLmenjadi petak demonstrasi penerapan inovasiteknologi produksi benih denganpendampingan oleh Pemandu. Melaluikegiatan SL dengan sistem belajar aktif danpraktek langsung produksi benih yangselanjutnya ditransfer ke sawah petani.Pembagian tugas dan tanggung jawab untukpelaksanaan SL-Desa Mandiri Benih sebagaiberikut: (1) Puslitbangtan merencanakan/mengusulkan anggaran, menyusun pedum,koordinasi umum, monev dan pelaporankeseluruhan; (2) Balai Besar Pengkajianmerencanakan dan mengusulkan anggaran

dan koordinasi ke BPTP, menyusun panduanteknis pelaksanaan SL, monev, dan pelaporanpelaksanaan oleh BPTP; (3) Balit lingkupPuslitbangtan (BB Padi, Balitsereal, danBalitkabi) menyediakan teknologi, benihsumber, panduan teknis produksi benih,peneliti sebagai narasumber (pemandu),menyediakan benih sumber, pendampingan,monev dan pelaporan pendampingan,penggunaan benih sumber; (4) BPTPmelaksanakan sekolah lapang, monev internal,dan laporan pelaksanaan unit SL-DMB.

Sekolah Lapang-DMB tahun 2017 telahdilaksanakan sesuai rencana di 13 provinsipenghasil padi utama, 6 provinsi penghasiljagung, dan 9 provinsi penghasil kedelai,kegiatan ini berjalan lancar dengan tingkatpermasalahan yang variatif di tiap provinsi.Realisasi produksi benih pada program SL-DMB tahun 2017 sebagian besar sudahberdasarkan pada permintaan konsumen,tetapi sebagian lagi masih berdasarkanestimasi produksi berdasarkan luas lahan disuatu desa dengan rincian untuk padi, jagung,dan kedelai berturut-turut 3, 2, dan 2 unit(provinsi). Orientasi produksi benih padi padatingkat penangkar di beberapa provinsiterutama di Jawa Timur dan DI Yogyakartasudah mengarah pada produksi kelas benihpokok (SS) sehingga diperlukan benih sumbersatu kelas diatasnya.

Rekomendasi untuk membuat kegiatanproduksi benih kelompok tani mandiri benihberkelanjutan: (1) target produksi benih harusberdasarkan pada permintaan pasar (businessplan) bukan pada estimasi target luas lahanpengembang; (2) sinergi antar-para pihakterkait (stakeholder) dari petani penangkar,produsen, pendamping, hingga pemasaranmasih perlu ditingkatkan baik antar instansipusat (Ditjen Tanaman Pangan danBalitbangtan) dan juga antar pusat-daerahdalam pelaksanaan program-programperbenihannya; (3) fokus kegiatanpendampingan dan pembinaan kelompokpenangkar SL-DMB dapat dialihkan kekelompok penangkar baru jika kelompok yanglama sudah dinyatakan mandiri memproduksibenih berdasarkan rencana bisnis. Namun,pembinaan terhadap kelompok penangkarlama yang sudah mandiri tetap dilakukan agarpenangkaran benih dapat berkelanjutan; (4)Bantuan berupa sarana dan prasaranapengolahan benih, seperti lantai jemur,

Page 39: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

32 Laporan Tahunan 2017

pengering (dryer), dll, masih diperlukan; (4)kerja sama kelompok tani mandiri benihdengan penangkar dan produsen benih masihperlu difasilitasi; (5) kelompok mandiri benihdisarankan menerapkan manajemenkorporasi dari anggota kelompok yang tertarikmemproduksi benih dengan penyaluran benihuntuk penggunaan sendiri, konsumen

bermitra dengan koperasi tani, produsen benihatau pemda; (6) bisnis model setelahkebutuhan benih petani terpenuhi, perludiidentifikasi agar produksi benih pajale dapatberkembang dan terjadi sinergi antaraperbenihan komersial dan perbenihanberbasis masyarakat.

Page 40: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 33

Diseminasi dan Kerja Sama Penelitian

Diseminasi adalah proses interaktif dalammengkomunikasikan pengetahuan kepadapengguna, sehingga dapat digunakan untukmelakukan suatu perubahan. Tujuandiseminasi adalah untuk percepatanpenerimaan dan pemahaman oleh penggunaterhadap suatu informasi atau inovasi baru.Hasil penelitian harus segera diinformasikankepada pengguna dengan berbagai mediakomunikasi. Hasil penelitian sangatbermanfaat apabila dapat digunakan dalamkebijakan dan diaplikasikan oleh pengguna(pembuat kebijakan, agen pembangunan,petani dan masyarakat umum).

Seminar Penelitian

Selama tahun 2017 telah diselenggarakan 13kali Seminar Rutin PuslitbangTanaman Pangan,yang membahas 26 makalah hasil penelitian.Pemrasaran berasal dari UK/UPT lingkupPuslitbang Tanaman Pangan, Kelti AnalisisKebijakan Puslitbang Tanaman Pangan, BBPadi, Balitsereal, Balitkabi, dan Lolit Tungro.Peserta seminar berasal dari berbagai instansi,baik dari lingkup Badan Litbang Pertanian,Pusat Penyuluhan Pertanian, Diklin TanamanPangan, Direktorat Perbenihan, Ditjen TanamanPangan, Ditjen Sarana dan Prasarana Pertanian,Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat danBanten, Dinas Pertanian Kota dan KabupatenBogor, BP4K Sukabumi, Perguruan Tinggi,Sekolah Penyuluh Pertanian, HKTI, HarianKompas, Republika, Sinar Tani, swasta, mediamassa, dan institusi terkait lainnya.

Adapun materi seminar dan para penyajiselama tahun 2017 antara lain:1. Upaya Percepatan Adopsi Varietas Unggul

Baru Padi Inpari (Dr. Made Jana Mejaya,Kelti Anjak Puslitbangtan)

2. Kelayakan dan Prospek Usahatani PadiSemi Mekanisasi (Ir. I. Putu Wardana, MSc,Kelti anjak Puslitbangtan)

3. Model Desa Mandiri Benih Padi, Jagung, danKedelai: Menuju Desa Mandiri Benih

Berkelanjutan (Dr. I Nyoman Widiarta, KeltiAnjak Puslitbangtan)

4. Pengembangan Varietas Padi KarakteristikKhusus di Lahan Sawah Irigasi (Ir. Ikhwani,Kelti Anjak Puslitbangtan)

5. Varietas Unggul Baru Padi Gogo ToleranNaungan untuk Budi Daya Padi sebagaiTanaman Sela Perkebunan (Dr. ArisHairmansis, BB Padi)

6. Peluang Pemanfaatan Lahan Suboptimalmelalui Perakitan Padi Rawa (Dr. IndrastutiA. Rumanti, BB Padi)

7. Interaksi Genetik x Lingkungan danStabilitas Hasil Galur Gandum Tropis padaDataran Menengah di Indonesia (Dr. AminNur, Balitsereal)

8. Inpari 38,39 dan 41: Varietas Unggul Baruuntuk Lahan Padi Sawah Tadah Hujan(Trias Sitaresmi, MSi, BB Padi)

9. Peluang Pengembangan Jagung Biji UnguAntioksidan sebagai Varietas Unggul BaruNasional (Sintetik dan Hibrida) (Ir. M. YasinHG., MS, Balitsereal)

10. Tantangan dan Peluang PengembanganVarietas Kedelai Tahan Hama (Dr.Suharsono, Balitkabi)

11. Deja 1 dan Deja 2 Varietas Unggul KedelaiToleran Jenuh Air (Ir. Suhartina, MP,Balitkabi)

12. Peningkatan Mutu Beras Merah denganPenyosohan Satu Kali Proses dan Evaluasiterhadap Kandungan Fenolik danAntosianinnya (Zahara Mardiah, M.Sc, BBPadi)

13. Teknologi Produksi Ubikayu di LahanPasang Surut Kalimantan Selatan (Prof. Dr.Sudaryono, Balitkabi)

14. Pemanfaatan Galur Mandul Jantan denganTipe Sitoplasma Berbeda pada PerakitanPadi Hibrida (Yuni Widyastuti MSi, BB Padi)

15. Pemuliaan Ketahanan terhadap PenyakitTungro pada Tanaman Padi (Dr. A. Muliadi,Lolit Tungro)

16. Penelitian dan Pengembangan VarietasGreen Super Rice di Indonesia (Dr. UntungSusanto, BB Padi)

Page 41: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

34 Laporan Tahunan 2017

17. Perkembanagan Ubi Kayu di Indonesia:Masalah dan Solusinya (Dr. Solihin,Balitkabi)

18. Padi Lokal Potensi Hasil Tinggi TahanPenyakit Hawar Daun Bakteri Patotipe IIIdan IV (Wage Ratna Rohaeni MSi, BB Padi)

19. Budidaya Kacang Tanah di Lahan Salin (Ir.Abdul Taufiq. MP, Balitkabi)

20. Verifikasi Komponen Budi Daya Salibusebagai Acuan Pengembangan Teknologi(Nurwulan A, M. Agr, BB Padi)

21. Menjawab Tantangan Efisiensi PemupukanMelalui Penggunaan Varietas Padi GreenSuper Rice (Swisci Margaret, M.Si, BB Padi)

22. Teknologi Budi Daya Kedelai di Lahan Salin(Dr. Runik Dyah Purwaningrahayu,Balitkabi)

23. Efektivitas Pupuk Hayati Pelarut P untukKedelai di Lahan Masam (Dra. Suryantini,Balitkabi)

24. Peningkatan Produktivitas Kedelai padaLahan Sawah Tadah Hujan denganTeknologi Pupuk Hayati dan Pupuk Organik(Drs. Lukman Hakim, Kelti AnjakPuslitbangtan)

25. Pengembangan Produksi Benih KedelaiBermutu Mendukung Swasembada Benihdi Sulawesi Selatan (Prof. Dr. DidiekHarnowo, Balitkabi)

26. Kajian Keberlanjutan PengembanganModel Pertanian Bio Industri Lahan SubOptimal (Dr. Nuning AS, Kelti AnjakPuslitbangtan)

Publikasi

Sampai akhir Desember 2017 Puslitbangtantelah meneritkan 15 judul publikasi hasilpenelitian dan sebagian besar telahdisebarluaskan ke berbagai institusi terkait.Publikasi hasil penelitian yang telah diterbitkanantara lain:1. Jurnal PP Volume 1, Nomor 1, 20172. Jurnal PP Volume 1, Nomor 2, 20173. Jurnal PP Volume 1, Nomor 3, 20174. Buletin Iptek Tanaman Pangan Volume 12,

Nomor 1, 20175. Buletin Iptek Tanaman Pangan Volume 12,

Nomor 2, 20176. Berita Puslitbangtan No. 64, April 20177. Berita Puslitbangtan No. 65, September

20178. Berita Puslitbangtan No. 66, Desember 20179. Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar

Legowo Super10. Rencana Strategis Puslitbang Tanaman

Pangan 2015-2019 (Revisi)11. Leaflet Juklak Budidaya Padi Jajar Legowo

Super12. Pengendalian Penyakit Tungro Terpadu

Tanaman Padi Berdasarkan DinamikaPopulasi Vektor dan Epidemiologi Virus

13. Panduan Umum Sekolah Lapang ModelDesa Mandiri Benih Padi, Jagung, danKedelai (Revisi)

14. Perakitan dan Teknologi Produksi BenihVarietas Unggul Jagung

15. Teknologi Padi Mendukung LumbungPangan Dunia 2045

Ekspose dan Pameran

Agrinex Expo 2017

Agrinex Expo 2017 ke-11thbertema “Food forAll Season” yang diselengggarakan pada 31Maret-2 April 2017 di Jakarta ConventionCenter, Jakarta Pusat. Puslitbangtanmenampilkan berbagai varietas unggul jagungdan kedelai. Selain itu, menampilkan publikasiterbaru padi, jagung, dan kedelai. Varietasunggul jagung yang ditampilkan Bima 19 Uridan Lamuru. Sedangkan varietas unggulkedelai Dena 1, Dena 2, Dega 1, Devon 1, Detam2, dan Dering 1. Varietas kedelai tersebut adalahMateri pameran Puslitbangtan pada pameran AgrinexExpo ke-11, 2017.

Page 42: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 35

varietas unggul kedelai toleran naungan(Dena), kedelai umur genjah dan berbiji besar(Dega), kedelai mengandung isoflavon(Devon), kedelai hitam (Detam), dan kedelaitoleran kekeringan (Dering).

Pameran dan Bazar Gelar TeknologiDies Natalis ke-16 STTP Bogor

Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP)Bogor menyelenggarakan kegiatan Dies Nataliske-16 yang dilaksanakan mulai 10-13 April 2017di Kampus Cibalagung Bogor. Acara inimengangkat tema “Memacu Regenersi Petanidan Tumbuhnya Wirausahawan MudaPertanian yang Profesional”. Tema tersebutmerupakan bentuk dukungan terhadapprogram Kementerian Pertanian yangmencanangkan program Regenerasi Petanidan Penumbuhan Wirausahawan MudaPertanian (PWMP). PWMP mewujudkanregenerasi petani yang dirancang untukpenyadaran, penumbuhan, pengembangan,pemandirian minat, keterampilan dan jiwakewirausahaan generasi muda di sektorpertanian.

Pameran dalam Rangka KunjunganAPEKSI

Taman Sains dan Teknologi Pertanian Nasionalyang berada di Kawasan Kampus PenelitianPertanian Cimanggu, Bogor mendapatkunjungan dari istri walikota dari berbagaidaerah di Indonesia yang sedang mengikuti

ladies programme dari acara KoordinasiAsosiasi Pemerintah Kota seluruh Indonesia(APEKSI), Kamis 27 April 2017.

Pekan Nasional (PENAS) Petani-Nelayan ke XV

Pekan Nasional (PENAS) Petani-Nelayan ke-XVdipusatkan di Stadion Harapan Bangsa, BandaAceh pada 6-11 Mei 2017. PENAS kali inimengusung tema “MemantapkanKelembagaan Tani Nelayan sebagai Mitra KerjaPemerintah dalam Rangka Kemandirian,Ketahanan dan Kedaulatan Pangan MenujuKesejahteraan Petani Nelayan Indonesia”.Kegiatan PENAS dihadiri oleh perwakilanpetani-nelayan dari seluruh Indonesia yangjumlahnya mencapai 35 ribu orang. PusatPenelitian dan Pengembangan TanamanPangan bersama jajarannya mengisi klastertanaman pangan dan berperan besar dalamGelaran Teknologi dengan berbagai inovasiteknologi terbaru.

BB Padi menampilkan Gelar Teknologi(Geltek) padi gogo dalam bentuk demontrasiplot merupakan suatu model pengembanganpadi gogo dengan optimasi sistem produksipadi di lahan kering. Varietas yang ditanammeliputi Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10, danInpago 11 Agritan dengan sistem tanam larikangogo. Sedangkan pada gelar teknologi padisawah dengan sistem Jajar Legowo (Jarwo).Penataan lahan untuk mengurangi salinitasdengan cara mengatur sanitasi lingkungan/caren dan tata air. Varietas padi sawah yang

Page 43: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

36 Laporan Tahunan 2017

ditanam meliputi Inpari 30, Ciherang Sub 1,Inpari 32 HDB.

Balitkabi menampilkan gelar teknologiterkininya dalam saung inovasi teknologivarietas unggul kedelai Dena 1, Dering 1,Demas 1, Devon 1, Deja 1, Deja 2 dan dua galurharapan kedelai yaitu galur toleran hama ulatgrayak (Degra 5), dan galur toleran penyakitkarat daun (Dekar 13). Juga diperagakanbeberapa varietas kacang hijau di lapang yaituVima 1, Vima 2, Vima 3, Vima 4, Vima 5, Kutilangdan Sriti.

Balitsereal menampilkan gelar teknologijagung tongkol dua varietas Nasa 29 yangmemiliki potensi hasil 13,5 t/ha dan memilikivigoritas tinggi dengan pertumbuhan yangcepat. Keistimewaan jagung ini juga memilikipenampilan tanaman yang tetap hijau (staygreen) meski telah memasuki masa panen.Artinya bisa dimanfaatkan langsung untukpakan ternak. Kelebihan jagung Nasa 29 adalahmemiliki batang besar dengan perakaran yangkokoh sehingga tahan rebah, tahan penyakitbulai, karat, hawar dan tahan kekeringan.Ukuran biji Jagung Nasa 29 pun lebih besardengan daya tancap yang dalam dan jenggelyang kecil dan keras, sehingga rendemennyatinggi dan mudah dipipil. Selain gelar teknologitanaman jagung, Balitsereal juga menampilkantanaman sorgum varietas Super 1 dan Numbu.

Tarhib Ramadhan Badan LitbangPertanian

Tarhib (selamat datang) Ramadhan 1438 H/2017 lingkup Balitbangtan diselenggarakanuntuk umum pada tanggal 17 hingga 19 Mei2017 di Auditorium Ir. Sadikin Sumintawikarta,Bogor. Terselenggaranya acara ini atas kerjasama Dharma Wanita Balitbangtan denganKOPRI Badan Litbang Pertanian. Puslitbangtanikut berpartisipasi dalam tarhib ini denganmenampilkan berbagai macam produkolahan dari ubi jalar.

Pameran Hari Kebangkitan TeknologiNasional (Harteknas) ke-22

Sesuai dengan tema Hari KebangkitanTeknologi Nasional (Hakteknas) Ke-22 Tahun2017 yaitu “Pembangunan Maritim BerbasisPengetahuan”, puncak peringatan Hakteknas

Gelar Teknologi (Geltek) padi suatu model pengembangan padi toleran rendamandan gogo dengan model optimasi sistem produksi padi di lahan tergenang dan lahankering pada demontrasi plot.

Beberapa varietas unggul kedelai seperti Dena 1 (tahan naungan), Degra 5 (tahanulat grayak), Dekar 13 (tahan karat) dtampilkan pada demontrasi plot

Gelar Teknologi jagung tongkol dua varietas NASA 29 yang memiliki potensi hasil13,5 t/ha dan memiliki vigoritas tinggi dengan pertumbuhan yang cepat demontrasiplot.

Page 44: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 37

diselenggarakan di Center Point of Indonesia,Makassar, Sulawesi Selatan, pada 10 Agustus2017.

Puslitbangtan turut berpartisipasi dalamkegiatan ini dengan menampilkan displayberbagai varietas jagung terbaru, antara laincontoh aneka jenis dan warna biji koleksiplasma nutfah jagung, koleksi plasma nutfahtanaman serealia, sorgum, gandum, jewawut,jagung ungu, varietas jagung hibrida, serta paditahan tungro.

Mini Expo Litbang PertanianMenyemarakkan Pengukuhan Dewan

Kepengurusan baru Masyarakat Perbenihandan Perbibitan Indonesia (MPPI) periode 2017-2022 dikukuhkan pada Senin, 21 Agustus 2017di Auditorium Kementerian Pertanian, acarapengukuhan diselingi Seminar NasionalPengembangan Teknologi Perbenihan danPembibitan Nasional dan Mini Expo LitbangPertanian. Pengukuhan DPP MPPI mengusungtema peran strategis MPPI dalampengembangan teknologi perbenihan danperbibitan nasional.

Pada acara tersebut Menteri Pertanianmeluncurkan dua varietas unggul padi hasilBalitbangtan yaitu Inpari 42 Agritan GreenSuper Rice (GSR) dan Inpari 43 Agritan GSRdengan potensi hasil sekitar 10 ton/hektar danramah lingkungan. Bibit jenis ini mampumengurangi penggunaan input sepertipestisida, pupuk kimia, dan air. Selain ituvarietas padi Agritan GSR juga mampuberproduksi tinggi dalam kondisi suboptimum, seperti kekeringan dan kebanjiran(amphibi). Begitu juga dengan ketahanannyadalam menghadapi terjangan hama wereng.

Pameran Hari Pangan Se-Duniake-37

Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-37 Tahun 2017secara nasional dipusatkan di Markas KodamVII Tanjungpura, Kubu Raya, Kalimantan Baratpada 19-22 Oktober 2017. Tema HPS“Menggerakkan Generasi Muda dalamMembangun Pertanian Menuju IndonesiaLumbung Pangan Dunia”. Hal ini sejalandengan tema internasional HPS oleh FAO yakni“Change the Future of Migration, Invest in Food

Security and Rural Development”.

Puslitbang Tanaman Pangan bersamajajarannya menyajikan inovasi hasil penelitiandan pengembangan terbaru, antara lain:display berbagai varietas jagung, antara lainvarietas jagung hibrida tongkol dua varietasNASA 29, Bima 19 URI, Bima 20 URI, HJ 21Agritan, HJ 22 Agritan, JH 27 dan JH 45.Sedangkan jagung pulut yang ditampilkan

Wakil Presiden, Jusuf Kalla, Presiden RI ke-3, B.J. Habibie, Menteri KoordinatorPembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, Menteri KoordinatorKemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Anggota DPR RI, Anggota DPD RI, danGubernur Sulawesi Selatan, Yasin Limpo menekan tombol sirine, tanda dimulainyaPameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-22 di Makassar, Sulawesi Selatan,10-13 Agustus 2017.

Kepala Badan Litbang Pertanian, M. Syakir menerima plakat penghargaan sebagaipenghasil varietas super yang mampu berproduksi tinggi dengan masukan rendah,Inpari 42 Agritan GSR dan Inpari 43 Agritan GSR.

Page 45: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

38 Laporan Tahunan 2017

yakni varietas Pulut URI 1, Pulut URI 2, PulutURI 3 H, Pulut URI 4 dan varietas lokal pulutserta produk olahan dari bahan jagung berupaaneka santapan nusantara. Publikasi danleaflet yang dibagikan ke pengunjung yaitu:Pedoman Umum PTT Padi Sawah, PedomanUmum PTT Kedelai, Pedoman Umum PTTJagung, Pedoman Umum Produksi BenihSumber Padi Sawah, Pedoman UmumProduksi Benih Sumber Kedelai, PedomanUmum Produksi Benih Sumber Jagung,Deskripsi Varietas Unggul Tanaman Pangan2009-2016, Padi, Jagung, dan Kedelai UnggulBaru Toleran Dampak Perubahan Iklim, leafletBima 20 URI, Bima 19 URI, Bima 16, Bima ProvitA1, Bisma, Sukmaraga, Gumarang, Nasa 29 dll.

Pameran Peringatan HPS TingkatProvinsi Jawa Barat

Memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) ke37 tingkat Provinsi Jawa Barat. Kegiatan yangmengusung tema “Generasi Muda sebagaiPenggerak Ketahanan Pangan di Persedaan”dan Bersama Generasi Muda MembangunKetahanan Pangan yang Berkelanjutan diPedesaan” diselenggarakan di Stadion PakanSari, Kabupaten Bogor, 9-11 November 2017.

Puslitbangtan berpartisipasi dalam bentukpameran inovasi Badan Litbang Pertanian yang

menampilkan inovasi teknologi varietas-varietas unggul tanaman pangan dalambentuk benih dalam kemasan botol danpublikasi hasil penelitian yang berguna bagimasyarakat dan petani bagaimana teknis budidaya padi dan palawija, kebijakan pertanianserta program-program pertanian lainnya.Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadimedia yang strategis untuk mengenalkan danmensosialisasikan teknologi pertanian terkinidari Balitbangtan kepada masyarakat.

Agro Inovasi Fair 2017

Balitbangtan Kementerian Pertanian, melaluiBalai Pengelolaan Alih Teknologi Pertanian(BPATP) menyelenggarakan Agro Inovasi Fair2017 di LG Atrium Botani Square Bogor, pada22-26 November 2017. Kegiatan yang ketigakalinya bertujuan untuk mempromosikanteknologi pertanian terkini. Agro Inovasi Fairkali ini mengusung tema “Bangkitkan GenerasiMuda, Tingkatkan Nilai Tambah dan DayaSaing”. Tema ini untuk mengajak semuapemangku kepentingan dan masyarakatkhususnya generasi muda agar berperan aktifmembangun daya saing produk pertaniannasional, termasuk mendorong lahirnyawirausahawan muda di bidang pertanian.

Pada acara ini Puslitbangtan berpartisipasidengan menampilkan benih varietas unggulkedelai terbaru: kedelai hitam varietas Detam1, Detam 2, Detam 3 Prida, Detam 4 Prida,kedelai tahan lahan masam (Demas 1), kedelaitahan jenuh air (varietas Deja-1 Deja-2), kedelaitahan ulat grayak (varietas Dega-1), kedelaitahan naungan (varietas Dena-1, Dena-2),kedelai kaya isoflavon (varietas Devon-1),kedelai umur genjah (varietas Gema), dankedelai varietas Anjasmoro, Dering 1,Argomulyo, Gepak Kuning, Gepak Ijo,Grobogan, Ijen, dan Wilis dalam kemasanbotol. Benih varietas kacang tanah, yaitukacang tanah toleran lahan masam (Talam 1,Talam 2, Talam 3), kacang tanah tahan penyakitlayu (Tala 1 dan Tala 2), dan varietas Hypoma 3.Benih kacang hijau yang ditampilkan varietasVima 1 sampai Vima 5. Varietas jagung yangditampilkan antara lain varietas unggul terbarujagung hibrida, yaitu JH 27, JH 45, Bima 19 URI,Bima 20 URI dan jagung tongkol dua varietasNasa 29 yang dikemas dalam botol dan dalambentuk tanaman.

Kepala Puslitbang Tanaman Pangan Dr. Andriko Noto Susanto, beserta jajarannyamelihat dan foto bersama di depan stand Puslitbang Tanaman Pangan.

Page 46: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 39

PerpustakaanPerpustakaan Puslitbangtan memberikanlayanan kepada pemustaka/ pengguna dilingkungan sendiri, namun dituntut pulamemberikan layanan informasi kepadamasyarakat luas. Perpustakaan Puslitbangtanmemiliki tambahan bahan pustaka selamaperiode Januari sampai Desember 2017 yangterdiri atas 38 judul buku dan 146 judul majalah.Katalog digital yang dimiliki perpustakaan telahdiupload dengan alamat http://digilib.litbang.deptan.go.id/puslitbangtan. Data SIMPERTANsampai dengan Desember 2017 memiliki 460record bahan pustaka dan 877 record artikeljurnal. Respositori khusus terbitanPuslitbangtan berjumlah 171 record dengantotal entri sampai desember 2017 untuk bahanpustaka dan artikel jurnal adalah 1337 record.Pengguna Perpustakaan Puslitbangtan dalamperiode Januari-Desember 2016 berjumlah 103orang, 38% di antaranya peneliti, 34%mahasiswa, dan sisanya PNS, penyuluhpertanian, dosen, pengusaha, dan masyarakatumum.

Pengelolaan WebsiteWebsite Puslitbang Tanaman Pangan fokusterhadap informasi hasil penelitian tanamanpangan. Ragam materi yang disajikan terdiridari informasi tentang liputan, juknis, informasidata dan informasi yang bersifat ilmiah sepertijurnal/IPTEK. Informasi liputan adalahinformasi seputar kegiatan yang dilaksanakandi dalam atau luar kantor. Sedangkan informasibersifat ilmiah adalah publikasi yang dihasilkanoleh para peneliti lingkup Puslitbangtan ataudiluar lingkup Puslitbangtan.

Salah satu efek dari update berita secararutin adalah bertambahnya jumlahpengunjung website pada tahun 2017. Jumlahpengunjungnya meningkat dari 5.600.434pengunjung per tanggal 31 Desember 2017(Gambar 1). Berdasarkan bulan pengunjungtertinggi yaitu di bulan Desember yangmencapai 799.978 kunjungan. Sedangkanpada tahun 2016 jumlah pengunjung websitehanya 1.473.100 pengunjung (Gambar 2).

Media SosialTugas tambahan pada tahun 2017 selainmengelola website ada 3 media sosial yang

dikelola, yaitu Facebook/FansPage, Twitter danInstagram. Ketiga media sosial tersebut dikelolasetiap hari dengan memposting ataumenshare berita-berita yang berkaitan denganinformasi teknologi tanaman pangan atauinformasi tentang isu yang berkaitan denganpertanian. Jumlah pengunjung website standarantara 200 sampai 400 ribu orang per bulan.

Facebook/FansPage

https://www.facebook.com/Puslitbangtan147/h t t p s : / / w w w . f a c e b o o k . c o m /PuslitbangTanamanPangan147/

Twitter

https://twitter.com/puslitbangtan

Instagram

https://www.instagram.com/puslitbangtan/.

Gambar. (1) Data dan Grafik kunjungan Tahun 2017dan (2) Data kunjungan tahun 2016

Page 47: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

40 Laporan Tahunan 2017

Kerja Sama Penelitian

Sebagai institusi penghasil berbagai inovasitanaman pangan yang menempati posisipenting dalam pembangunan pertanian,Puslitbangtan terus berupaya mengembangkankerja sama dengan para pemangkukepentingan. Kerja sama dilakukan dalammendukung pelaksanaan programBalitbangtan yang meliputi kerja sama dalamnegeri, luar negeri, dan alih teknologi.

Berbagai upaya kerja sama lingkupPuslitbangtan dilakukan untuk mewujudkantercapainya: (1) pemanfaatan kekayaanintelektual dari inovasi pertanian yangdihasilkan; (2) mempercepat pematanganteknologi; (3) mempercepat diseminasi danadopsi teknologi; (4) mempercepat pencapaiantujuan pembangunan pertanian; (5) capacitybuilding bagi Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis(UK/UPT) lingkup Balitbangtan; (6) transfer

teknologi; (7) mendapatkan umpan balik untukpenyempurnaan teknologi; (8) optimalisasisumber daya; serta (9) menciptakan alternatifsumber pembiayaan.

Kerja Sama Dalam Negeri

Kerja sama dalam negeri merupakan suatukesepakatan yang dicapai untuk melakukanpenelitian dan pengembangan antara UK/UPTBalitbangtan dengan mitra dalam negeri.Tahun 2017, secara keseluruhan jalinan kerjasama yang dilakukan dengan mitra swastaberjumlah 48 judul kegiatan, dengan rincianPuslitbangtan memiliki 4 judul kegiatan, BB Padimemiliki 31 judul kegiatan sedangkansebanyak 13 judul kegiatan dilakukan olehBalitkabi. Secara umum, topik dan ruanglingkup kerja sama yang dijalin pada tahun2017 dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Kerjasama Dalam Negeri periode Januari-Desember 2017.

No Judul Penelitian Nama Mitra Penanggungjawab

Puslitbangtan1. Implementasi Jarwo Super Direktorat Jenderal Dr. Andriko Noto Susanto

Tanaman Pangan2. Implementasi Jarwo Super pada wereng Badan Litbang Pertanian Dr. Andriko Noto Susanto

batang coklat3. Implementasi Larigo Badan Litbang Pertanian Dr. Andriko Noto Susanto4. Bimtek dan workshop Badan Litbang Pertanian Dr. Ronald TP Hutapea

implementasi jarwo super di lapang

BB Padi1. Monitoring Resistensi Insektisida Rynaxypyr PT DuPont Agricultural Dr. Usyati

50SC Terhadap Hama Penggerek Batang Padi Products IndonesiaKuning, Scirpophaga incertulas (Walker)(Lepidoptera: Pyralidae)

2. Uji ketahanan galur padi hibrida PT DuPont PT DuPont Dr. SuprihantoIndonesia terhadap wereng batang cokelat,hawar daun bakteri dan tungro

3. Pengujian ketahanan WBC dan HDB, blast, Bapeda Kabupaten Klaten Dr. Rahminikandungan mutu fisik dan kimia gabah,organoleptik dan kandungan gizi berasvarietas padi Bapeda Kabupaten Klaten

4. Uji ketahanan terhadap WBC, HDB, Blast, Pemkab Ketapang, KalBar Dr. Indrastuti Rumantifisik dan organoleptik gabah/beras, molekulerkekerabatan padi lokal Ketapang

5. Karakterisasi dan Uji Adaptasi Varietas Impor PT Indo Hortikultura Sejahtera Zahara Mardiah, MScPT. Indo Hortikultura Sejahtera dan BeberapaVarietas Unggul Baru Indeks GlikemikRendah dari BB Padi di BeberapaAgroekosistem

Page 48: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 41

Tabel 10. Lanjutan.

No Judul Penelitian Nama Mitra Penanggungjawab

6. Pengujian Ketahanan Galur-Galur Padi PT Syngenta Indonesia Ir. SudirPT. Syngenta Indonesia terhadap PenyakitHawar Daun Bakteri Xanthomonas oryzaepv. oryzae (Xoo) Patotipe III

7. Pengujian Lapang Efikasi Insektisida PT DuPont Agricultural Dr. UsyatiPrevathon 50SC (b.a. : Clorantraniliprole) Products IndonesiaTerhadap Penggerek Batang Padi Kuning,Scirpophaga incertulas (Walker)(Lepidoptera: Pyralidae) Pada Tanaman Padi

8. Uji Ketahanan Galur Padi Hibrida PT. Syngenta PT Syngenta Indonesia Dr. SuprihantoIndonesia Terhadap Penyakit Blas dan Tungro

9. Pelepasan Padi Hibrida PT Biogene Plantation Dr. Satoto

10. Uji Multilokasi Padi Hibrida PT Bayer Indonesia Dr. Satoto

11. Uji Skrining Ketahanan Galur Padi Lembaga Agriculture Entrepreneur Ir. SudirEntrepreneur Clinics (AEC) terhadap Wereng ClinicsBatang Coklat, Hawar Daun Bakteri, Tungrodan Blas

12. Uji Skrining Ketahanan Galur Padi PT Maxima PT Maxima Agro Ir. SudirAgro Internasional terhadap Wereng Batang InternasionalCoklat (WBC), Hawar Daun Bakteri (HDB)Tungro dan Blas

13. Product Certification Test Cooperation/ PT Carsurin Dr. Dodi Dwi HandokoKerja Sama Pengujian Sertifikasi Produk

14. Pengujian Ketahanan Wereng Batang Coklat, BAPPEDA Klaten Dr. RahminiHawar Daun Bakteri, Blas, Kandungan MutuFisik dan Kimia Gabah, Organoleptik sertaKandungan Gizi Beras Varietas Padi BAPPEDAKabupaten Klaten_

15. Uji Ketahanan terhadap Wereng Coklat, Pemkab Ketapang Kalbar Dr. Indrastuti A. RumantiHawar Daun Bakteri, Blas, Fisik danOrganoleptik Gabah/Beras, MolekulerKekerabatan Padi Lokal Ketapang

16. Uji Ketahanan Galur Padi Transgenik LembagaIlmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) TerhadapPenyakit Tungro LIPI Dr. Suprihanto

17. Kerja Sama Pendidikan dan Pemberdayaan Fakultas Teknik dan IlmuSumber Daya Komputer Universitas Bakrie

18. Kerja Sama Kegiatan Pembinaan Indonesia Bangun DesaPendampingan Petani Padi Indonesia

19. Kerja Sama Pengujian Laboratorium Institut Pertanian Bogor

20 Pelepasan Varietas Padi dengan Potensi - Dr. Moh. Ismail WahabHasil Tinggi

21 Verifikasi Kesesuaian Varietas dan BPTP Sumatera Barat Lalu M. Zarwazi, MSiPemupukan pada Teknologi Salibu

22 Peningkatan Produksi Benih F1 Hibrida Universitas Mulawarman Dr. Satoto(2 Ton Ha-1) dan bermutu tinggi MendukungPengembangan Padi Hibrida

23 Perakitan padi sawah toleran kekeringan IPB dan LIPI Dr. Indrastuti Rumantipada fase generative menggunakanpendekatan marka molekluler

24 Seleksi, identifikasi dan pelepasan varietas AB2TI Dr. Rini Hermanasaripadi unggul AB2TI spesifik lokasi dan berdayahasil tinggi

25 Pengelolaan lahan salin melalui teknologi UNPAD Dr. Nafisahsimbiose indofit dan varietas unggul padi

Page 49: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

42 Laporan Tahunan 2017

Tabel 10. Lanjutan.

No Judul Penelitian Nama Mitra Penanggungjawab

26 Perakitan varietas padi gogo dataran tinggi Universitas Sumatera Utara Dr. Aris Hairmansisdengan produktifitas minimal 5 ton GKG/ha dan BB Biogenberbasis sumber daya genetik lokal denganbantuan marka molekuler

27 Perakitan varietas padi gogo tahan naungan LIPI Angelita Puji Lestariminimal 60%, intersepsi cahaya denganproduktifitas minimal 5 ton GKG/ha

28 Pelepasan varietas unggul turunan padi lokal - Dr. Untung SusantoSiam dan Adan melalui perbaikan umur danpotensi hasil

29 Percepatan pelepasan padi sawah padi tipe - Dr. Buang Abdullahberas basmati aromatik, beras merahromatik, beras hitam dan beras ketan

30 Penelitian pemanfaatan penerapan Rice PT Trimitra Sukses Bersama Dr. Ridwan RachmatMilling Unit (RMU) 2 Pass untuk produksibenih berkualitas dengan susut mutu rendah

31 Produksi benih sumber padi untuk BPTP Dr. Yudhistira Nugrahamendukung tahun benih nasional 2018

Balitkabi

1. Meningkatkan dan mengembangkan ilmu Fakultas Farmasi Universitas Ir. Erliana Ginting, M.Sc.pengetahuan dan teknologi di bidang Gadjah Mada Yogyakartapertanian, pangan fungsional, dan farmasi

2. Meningkatkan pengembangan pemanfaatan PT Amerta Indah Otsuka Ir. Abdullah Taufiq, M.P.kedelai dalam negeri

3. Kerja sama pengembangan kedelai tropis PT Mitratani Dua Tujuh Dr. Muchlish Adie

4. Kerja sama Tri Dharma Perguruan Tinggi Fakultas Pertanian Universitas Dr. Didik HarnowoWijaya Kusuma Surabaya

5. Kerja sama Tri Dharma Perguruan Tinggi Fakultas Teknik Universitas Dr. Didik HarnowoWijaya Kusuma Surabaya

6. Pelaksanaan insentif pembinaan Kementerian Riset, Dr. Moch. Muchlish Adiekelembagaan pusat unggulan Iptek Teknologi, dan Pendidikantahun 2017 Tinggi

7. Pengembangan teknologi budi daya kedelai Satker Badan Penelitian dan Prof. Dr. Arief Harsonopada sawah tadah hujan Pengembangan Pertanian

Kantor Pusat Jakarta

8. “KEPAS” (Kedelai Pasang Surut) Satker Badan Penelitian dan Prof. Dr. SubandiPengembangan PertanianKantor Pusat Jakarta

9. Pengujian galur kedelai berpotensi Satker Badan Penelitian dan Dr. Gatut W.A. Susantoproduktivitas >4 t/ha dan Pengembangan Pertanian

Kantor Pusat Jakarta

10. Perakitan varietas kedelai adaptif dan Satker Badan Penelitian dan Dr. Moch. Muchlish Adieproduktif pada lahan kering masam Pengembangan Pertanian(>3,0 t/ha) dan Tahan Pecah Polong Kantor Pusat Jakarta

11. Eksplorasi dan pencandraan karakter Kementerian Riset, Teknologi, Ayda Krisnawati, M.Sc.morfologi dan kimiawi dari bengkuang dan Pendidikan Tinggi(Pachyrhizus erosus) di Indonesia

12 Pembentukan varietas unggul kedelai Kementerian Riset, Teknologi, Dr. Heru Kuswantorodengan kandungan protein dan methionine dan Pendidikan Tinggitinggi berdasarkan marka molekuler

13 Pendidikan dan pengajaran, penelitian dan Fakultas Pertanian Dr. Joko Susilo Utomopengabdian kepada masyarakat Universitas Tidar

Page 50: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 43

Terkait kerja sama lisensi, sampai denganDesember 2017, kerja sama yang tercatat dilingkup Puslitbangtan mencapai 63 kontrak.Mayoritas kerja sama lisensi merupakan kerja

sama berstatus lanjutan. Berikut daftar kerjasama lisensi lingkup Puslitbangtan sampaidengan Desember 2017 (Tabel 11).

Tabel 11. Kerja sama dengan Instansi Pemerintah Periode Januari-Desember 2017.

No. Nama Invensi Nama Lisensor No. Perjanjian Jangka Waktu

Balitsereal1. Jagung Bima 12Q PT. Berdikari (Persero) 186/SM.340/I.2.3/10/2011 5 Tahun2. Jagung Hibrida PT. Jafran Indonesia 1071.SR.340.H.23/7/2017 5 Tahun

Bima 14 Batara 07/JFR/VII/20173. Jagung Hibrida PT Rahmat Rodel 1567A/HK.540/H2.3/10/2017 5 Tahun

Varietas Bima 20 078/RR-PT/PLC/X/20174. Jagung Hibrida Varietas

Bima 2 Bantimurung PT Saprotan Benih Utama 78/TP.143/J.2.3/06/2007 5 tahun5. Jagung Hibrida PT. Bintang Makmur Pasifik 342/LB.220/I.1.1/03/2009 5 tahun

Varietas Bima 46. Jagung Hibrida Varietas PT Sumber Alam Sutera 343/LB.220/I.1.1/03/2009 5 tahun

Bima 57. Jagung Hibrida Varietas PT Makmur Sejahtera 344/LB.220/I.1.1/03/2009 5 tahun

Bima 6 Utama8. Jagung Hibrida Bima 9 PT. Tosa Agro 159/SR.340/I.2.3/11/2010 5 tahun9. Jagung Hibrida Bima 10 PT. Tosa Agro 160/SR.340/I.2.3/11/2010 5 tahun

03/TAG/LEGAL/XI/201010. Jagung Hibrida Bima 11 PT. Tosa Agro 161/SR.340/I.2.3/11/2010 5 tahun

04/TAG/LEGAL/XI/201011. Jagung Hibrida Bima 7 PT. Biogene Plantataion 228/SR.340/I.2.3/2011 5 tahun12. Jagung Hibrida Bima 3 PT. Golden Indonesia Seed 79/SR.120/I.2.3/12/2012 5 Tahun

0001/PHI-MLG/XII/201213. Jagung Hibrida Bima 16 PT. Pusri 2294.1/Kpts/SR.120/2013 5 Tahun

452/SP/DIR/201314. Jagung Hibrida PT. Golden Indonesia Seed 728/SR.340/I.2.3/05/2015 3 Tahun

HJ 21 Agritan 024/GIS-ADMINMLG/V/201515. Jagung Hibrida Bima 9 PT. Srijaya Internasional 729/SR.340/I.2.3/05/2015 3 Tahun

17/PT.SI/V/201516. Jagung Hibrida PT. Srijaya Internasional 730/SR.340/I.2.3/05/2015 3 Tahun

HJ 22 Agritan 18/PT.SI/V/201517. Jagung Hibrida varietas PT. Jafran Indonesia 842a/SR.340/I.2.3/06/2015 5 tahun

Bima 11 03/JFR/VI/201518. Jagung Hibrida Bima 10 PT. Sang Hyang Seri 1720/SR.340/I.2.3/10/2015 5 tahun

SP.110/SHS.01/X/201519. Jagung Hibrida JH 234 PT. Green Grow Indonesia 406A/SR.120/I.2.3/03/2016 5 Tahun

015/GGI/III/201620. Jagung Hibrida PT. Pertani (Persero) 534//SR.120/I.2.3/04/2016 5 Tahun

Varietas JH 27 24/PERT.D/HKP.30/201621. Jagung Hibrida Varietas PT Tunas Widji Inti Nayottama 1767/SR.340/H.2.3/11/2016 5 Tahun

Bima 16 02/A.01/XI/201622. Jagung Hibrida PT Mulya Agro Sarana 52H/SR.340/H.2.3/01/2017 5 Tahun

Bima 20 URI SP.004/C/MAS/I/201723. Jagung Hibrida Bima 15 PT Pertani (Persero) 52i/SR.340/H.2.3/01/2017 5 Tahun

9/Pert.D/HKP.30/201724. Jagung Hibrida PT Pertani (Persero) 52j/SR.340/H.2.3/01/2017 5 Tahun

Bima 19 URI 8/Pert.D/HKP.30/201725. Jagung Hibrida PT Pertani (Persero) 52k/SR.340/H.2.3/01/2017 5 Tahun

Bima 20 URI 7/Pert.D/HKP.30/201726. Jagung Hibrida Bima 14 PT Sang Hyang Seri (Persero) 64/SM.340/H.2.3/01/2017 5 tahun

SP.33/SHS.01/I/201727. Jagung Hibrida Bima 15 PT Sang Hyang Seri (Persero) 65/SM.340/H.2.3/01/2017 5 tahun

SP.34/SHS.01/I/201728. Jagung Hibrida PT Sang Hyang Seri (Persero) 66/SM.340/H.2.3/01/2017 5 tahun

Bima 20 URI SP.35/SHS.01/I/201729. Jagung Hibrida Bima 10 PT Sang Hyang Seri (Persero) 86D/SM.340/H.2.3/01/2017 5 tahun

SP.35/SHS.01/I/2017

Page 51: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

44 Laporan Tahunan 2017

Tabel 11. Lanjutan.

No. Nama Invensi Nama Lisensor No. Perjanjian Jangka Waktu

30. Jagung Hibrida PT Tani Solusi 237A/SR.340/H.2.3/02/2017 5 tahunBima 19 URI 2.28/Dir/TS/Lis/II/2017

31. Jagung Hibrida PT Tani Solusi 238A/SR.340/H.2.3/02/2017 5 tahunBima 20 URI 2.29/Dir/TS/Lis/II/2017

32 Jagung Hibrida Bima 14 CV Agro Indo Seed 238A/SR.340/H.2.3/02/2017 5 tahun05/AIS/II/2017

33. Jagung Hibrida Bima 14 UD Sari Bumi Indonesia 240A/SR.340/H.2.3/02/2017 5 tahun007/SBI-MLG/2/2017

34. Jagung Hibrida JH 36 PT Agri Makmur Pertiwi 352/SR.340/H.2.3/03/2017 5 tahun035/AMP/BD-Ext/III/2017

35. Jagung Hibrida JH 45 PT Agri Makmur Pertiwi 353/SR.340/H.2.3/03/2017 5 tahun036/AMP/BD-Ext/III/2017

36. Jagung Hibrida PT Golden Indonesia Seed 1073/SR.340.H.2.3/7/2017 5 TahunBima 14 Batara 151/GIS-MLG/PL/VII/2017

37. Jagung Hibrida PT Golden Indonesia Seed 1074/SR.340.H.2.3/7/2017 5 TahunBima 20 URI 152/GIS-MLG/PL/VII/2017

38. Jagung Hibrida Bima 4 PT Esa Sarwaguna Adinata 1075/SR.340.H.2.3/7/2017 5 Tahun001/ADI/VII/2017

39. Jagung Hibrida PT Esa Sarwaguna Adinata 1076/SR.340.H.2.3/7/2017 5 TahunBima 20 URI 002/ADI/VII/2017

40. Jagung Hibrida JH 27 PT Esa Sarwaguna Adinata 1077/SR.340.H.2.3/7/2017 5 Tahun003/ADI/VII/2017

41. Jagung Hibrida PB Oryza Sativa 178/SR.340.H.2.3/7/2017 3 TahunBima 20 URI 060/SPK-OS/VII/2017

42. Jagung Hibrida PB Oryza Sativa 179/SR.340.H.2.3/7/2017 3 TahunHJ 21 Agritan 061/SPK-OS/VII/2018

43. Jagung Hibrida PT. Jafran Indonesia 1072.SR.340.H.23/7/2017 5 TahunBima 19 URI 08/JFR/VII/2017

44. Jagung Hibrida Varietas PT Srijaya Internasional 1070/SR.340.H.2.3/7/2017 5 TahunBima 14 Batara 77/SP/PT-SI/VII/2017

45. Jagung Hibrida PT Rahmat Rodel 1568A/HK.540/H2.3/10/2017 5 TahunVarietas Bima 10 077/RR-PT/PLC/X/2017

46. Jagung Hibrida PT Agro Indo Mandiri 1564A/HK.540/H.2.3/10/2017 5 TahunBima 20 URI 51/AIM-KL/X/2017

47. Jagung Hibrida Varietas PT. Benindo Perkasa Utama 1908.A/HK.540/H.2.3/11/2017 5 TahunBima 19 URI 041/BND/XI/2017

48. Jagung Hibrida Varietas PT. Benindo Perkasa Utama 1908.A/HK.540/H.2.3/11/2017 5 TahunHJ 21 Agritan 041/BND/XI/2017

BB Padi1. Padi Hibrida Varietas RokanPT. Sumber Alam Sutera 746/LB150/J.21/11.06 5 Tahun2. Padi Hibrida Varietas Maro PT Dupont Indonesia 62/LB.150/J.2.2/01.07 7 tahun3. Padi Hibrida Hipa 8 PT. Dupont Indonesia 1325/LB.150/I.2.1/11.9 10 tahun4. Padi Hibrida Hipa 9 PT. Metahelik Life Science 1326/LB.150/I.2.1/12.10 5 tahun5. Padi Hibrida Hipa 10 PT. Petrokimia Gresik 1327/LB.150/I.2.1/11.10 10 tahun6. Padi Hibrida Hipa 11 PT. Petrokimia Gresik 1328/LB.150/I.2.1/11.10 10 tahun7. Padi Hibrida HiPa 12 PT. Saprotan Benih Utama 1166/LB.150/I.2.1/10.11 20 Tahun

117/SBU-ext/X/20118. Padi Hibrida HiPa 14 PT. Saprotan Benih Utama 1167/LB.150/I.2.1/10.11 20 Tahun

119/SBU-ext/X/20119. Static Light Trap So-Cell PT. Sainindo Kurniasejati 585/LB.150/I.2.1/06.12 5 Tahun

001/PL-SKW/VI/201210. Moving Light Trap So-Cell PT. Sainindo Kurniasejati 586/LB.150/I.2.1/06.12 5 Tahun

002/PL-SKW/VI/201211. Padi Hibrida Hipa Jatim 1 Dinas Pertanian Provinsi 618/LB.210/I.2.1/06.12 10 Tahun

Jawa Timur 521.1/1661/113.24/201212. Padi Hibrida Hipa Jatim 2 Dinas Pertanian Provinsi 619/LB.210/I.2.1/06.12 10 Tahun

Jawa Timur 521.1/1662/113.24/201213. Padi Hibrida Hipa Jatim 3 Dinas Pertanian Provinsi 620/LB.210/I.2.1/06.12 10 Tahun

Jawa Timur 521.1/1663/113.24/201214. Padi Hibrida Varietas PT Agro Indo Mandiri B-915/HM.230/H.2.1/07/2017 5 Tahun

HIPA 19 41/P-AGR/VII/201715. Padi Hibrida Varietas PT Petrokimia Gresik B-1071/HM.230/H.2.1/09/2017 3 Tahun

HIPA 18 1404/TU.04.06/27/SP/2017

Page 52: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 45

Kerja Sama Luar Negeri

Kerja sama luar negeri merupakan suatukesepakatan untuk melakukan kegiatanpenelitian, perekayasaan, pengkajian,pengembangan dan alih teknologi dalambidang pertanian antara UK/UPT Balitbangtandengan mitra kerja sama luar negeri. SejakJanuari sampai dengan Desember 2017

terdapat 15 (lima belas) judul kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh balai-balai di lingkupPuslitbangtan. Dari Puslitbangtan sendiriterdapat 1 judul kegiatan, BB Padi terdapat 13(tiga belas) judul kegiatan dan Balitkabi 1 (satu)judul kegiatan. Adapun kegiatan yangdilakukan dengan mitra luar negeri tersebutdisajikan pada Tabel 12.

Tabel 12. Data kerja sama dengan pihak luar negeri periode Januari sampai Desember 2017.

No. Judul Penelitian Mitra kerja sama Peneliti Periode

Puslitbang Tanaman Pangan1. Closing rice yield gaps in Asia IRRI/Dr. Hasil 2017

(CORIGAP) Sembiring

BB Padi1. Multi-location Hybrid Rice Yield IRRI Dr. Indrastuti 1 Mei 2017-

Trial (MRYT) at Sukmandi, ICRR Rumanti 30 Des. 2020Farm, Indonesia DRPC2008-49

2. Reducing Risk and Raising Rice IRRI Dr. Indrastuti 1 Mei 2016-Livelihoods in Southeast Asia Rumanti 30 April 2017through the Consortium forUnfavorable Rice (CURE)Phase 2 (WG2) C-2014-167

3. Reducing Risk and Raising Rice IRRI Dr. NafisahLivelihoods in Southeast Asiathrough the Consortium forUnfavorable Rice (CURE)Phase 2 (WG3) C-2014-270

4. Reducing Risk and Raising Rice IRRI Dr. Aris 1 Maret 2017-Livelihoods in Southeast Asia Hairmansis 31 Maret 2018through the Consortium forUnfavorable Rice (CURE)Phase 2 (WG4) C-2014-204

5. Reducing Risk and Raising IRRI Dr. Untung Mei 2017-Rice Livelihoods in Southeast Susanto Maret 2018Asia through the Consortiumfor Unfavorable Rice (CURE)Phase 2 (WG1) C-2014-123

6. Capacity Enhancement in Rice Japan-ASEAN Dr. Untung April 2015-Production in Southeast Asia Cooperation Susanto April 2017under Organic AgricultureFarming SystemAGF/AGR/12/0017/REG

7. Climate Change Adaptation IRRI Nurwulan 1 Okt. 2016-through Development of a Agustiani, M.Agr 30 Sept. 2017Decision Support Tool to GuideRainfed Rice Production(CCADS-RR) A-2015-88(DRPC2015-87)

8. Expanded GxE Experiments in IRRI Dr. Untung Jan.-Different Agro-Ecologies in Susanto Des. 2017Support of Bangladesh and EasternIndia High-Zinc Rice Profiles:Multi-Location (Indonesia)Evaluation of RecombinantInbred Lines for IdentifyingMost Adapted Line for VarietalPromotion C-2014-196

Page 53: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

46 Laporan Tahunan 2017

Governing Council CAPSA Meeting,Bogor 28 Februari 2017

Dalam pertemuan Governing Council theCentre of the Alleviation of Poverty throughSustainable Agriculture (CAPSA) ke-13 negara-negara anggota memastikan kembali bahwaperan CAPSA tetap relevan dengan Agenda2030 untuk Pembangunan yang Berkelanjutandi Asia-Pasifik. Anggota Council memperbaruikomitmen mereka untuk tetap mendukungCAPSA serta memastikan bahwa kegiatan-kegiatan CAPSA senantiasa bermanfaat baginegara-negara anggota.

Kaveh Zahedi, Deputy Executive Secretary,the Economic and Social Commission for Asia

and the Pacific (ESCAP) menekankan bahwaAgenda 2030 untuk Pembangunan yangBerkelanjutan memberikan peluang besar bagiCAPSA untuk ikut serta bersama negaraanggota lain dalam menghadapi Agenda 2030dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutansecara terpadu.

Permanent Secretary KementrianPertanian Fiji, Jitendra Singh, yang jugamemimpin sidang Pertemuan GC ke-13 ini,menyoroti permintaan yang signifikan darinegara-negara berkembang di wilayah Asia-Pasifik terhadap CAPSA melalui fungsinyasebagai kantor regional untuk kegiatan-kegiatan yang mencakup penelitian kebijakan,

Tabel 12. Lanjutan.

No. Judul Penelitian Mitra kerja sama Peneliti Periode

9. Building Capacity for IRRI Dr. Indrastuti 1 Okt. 2016-Sustainable Rice Intensification Rumanti/ Dr. 31 Juli 2017in the Outer Island of Indonesia Yudhistira N.

10 An inspection system for grade SATAKE- Zahara 2017of paddy rice in accordance Japan Mardiah, MScwith an Indonesian standardwith equipment manufacturedby SATAKE

11 Assessing toxicity of DR8 in Landcare Dr. Nur’aini Maret-key rat species of Indonesia Research, Herawati Des. 2017

New Zealand12 Genetic improvement of rice JIRCAS Dr. Aris 2017-2021

breeding material and Hairmansistechnology in Indonesia

13 Studi genetic, fisiologi dan IRRI Dr. Aris 2017molecular sifat-sifat penting Hairmansistanaman padi untukmenghasilkan varietas yangadaptif perubahan iklim global

14 Modeling tanaman untuk IRRI Dr. Moh. Ismail 2017pengembangan alat bantu Wahabpengambilan keputusan(WeRise) untuk peningkatanproduktivitas padi di lahansawah tadah hujan

15 Kajian small farmer large field IRRI Dr. Satoto Juli-padi hibrida Indonesia Des. 2017mendukung ekspor beras kepasar internasional

Balitkabi1. Kerja sama Riset Ma Chung Dr. Muchlish 5 tahun -

Research Center Adie (11 Okt. 2016-for Photosynthetic 11 Okt. 2021)Pigment,Universitas MaChung

Page 54: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 47

pengembangan kapasitas, berbagipengetahuan dan pengembangan jaringan(networking) di bidang pertanianberkelanjutan, ketahanan pangan danpembangunan perdesaan. Untuk mendukunghal ini, Pemerintah Fiji telah mengambillangkah-langkah untuk memperkuatkontribusi finansial mereka bagi CAPSA.

Sementara itu, Sekretaris Badan LitbangPertanian Dr Prama Yufdi dalam sambutannyamewakili Kementerian Pertanian,mengemukakan bahwa Indonesia berharapmelalui pertemuan ini, kita bisa melihat kembalipentingnya CAPSA, “Seiring dengan rencanakita semua mendiskusikan masa depan CAPSA,hanya dengan dukungan penuh dari negara-negara anggota dan Sekretariat ESCAP PBB,CAPSA baru akan mampu memenuhi tujuandi atas. Dengan demikian, kita harusmeningkatkan kerja sama dan bekerjabergandengan tangan untuk mendukungCAPSA memenuhi mandat,”.

Beberapa Key Decision Points dalam sidangGC CAPSA Meeting ke-13 yang dilaksanakanpada 28 Februari 2017, di Puslitbangtan BogorIndonesia:a) Negara anggota GC sepakat bahwa hasil

kerja CAPSA tetap sangat relevan terutamamengingat implementasi regional AgendaPembangunan Berkelanjutan 2030termasuk Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan. GC mengakui bahwaAgenda 2030 selaras dengan mandat intiCAPSA.

b) GC mengidentifikasi area-area untukmemperkuat kinerja CAPSA mencakup:• Fokus pada agenda terpadu

menangani elemen sosial, lingkungandan ekonomi pertanian sepertiketahanan terhadap perubahan iklimdan bencana alam; sinergi antarakeberlanjutan pertanian danketahanan pangan; pertanianperkotaan, dan sebagainya.

• Fokus pada kebijakan penelitian yangrelevan untuk membawa manfaat bagipertanian untuk menjadi perhatianpara pembuat kebijakan dalamkonteks Sustainable DevelopmentGoals (SDG’s).

• Research dan review status sustainableagriculture di wilayah Asia Pacific.

• Layanan konsultasi dapat disesuaikandalam mendukung prioritas nasionalpertanian yang berkelanjutan

Pada pertemuan ke-13 ini, GoverningCouncil juga merekomendasikan tolak ukurberikut guna memperkuat kinerja CAPSA:

• CAPSA agar terus memperkuatkomunikasi dengan negara-negaraanggota agar tetap relevan dan responsterhadap permintaan.

Peserta Governing Council CAPSA Meeting, foto bersama di Puslitbang Tanaman Pangan ,Bogor 28 Februari 2017.

Page 55: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

48 Laporan Tahunan 2017

• CAPSA agar terus memperkuatkemitraan dan kerja sama denganorganisasi-organisasi yang relevandengan fokus taking full advantage ofcomparative advantage, danmenghindari berbagai duplikasi

• CAPSA agar berupaya membuktikanbahwa kegiatan-kegiatan CAPSAmemberi keuntungan yang spesifikbagi masing-masing negaraanggotanya.

• Governing Council me-reviewkegiatan-kegiatan dan capaian CAPSAmulai dari sesi ke-12, financialstatement tahun 2016, dan work plan2017. GC mengemukakan apresiasinyaterhadap hasil kerja CAPSA serta fokusbaru dalam mendukung implementasiregional Agenda SustainableDevelopment 2030 termasuk SDG’s.

Lebih jauh, Governing Council mencatatada 3 opsi yang disampaikan oleh sekretariatyaitu:

• Opsi 1: CAPSA dapat terus melanjutkanoperasinya dengan dukungan annualcontributions dari negara-negaraanggota terutama dari hostgovernment.

• Opsi 2: CAPSA dapat menjadiintergovernmental organization di luarsistem United Nations.

• Opsi 3: CAPSA menghentikanoperasinya sebagai InternationalCenter.

Governing Council (GC) MeetingCAPSA ke-14

Pertemuan 14th Governing Council (GC)Meeting of Centre for Alleviation of Povertythrough Sustainable Agriculture (CAPSA) telahdilaksanakan di Bangkok, Thailand padatanggal 13 Desember 2017. Delegasi RI dipimpinoleh Dr. Sahat Pasaribu, Peneliti Utama, PusatSosial Ekonomi Kebijakan Pertanian,Kementerian Pertanian, dan terdiri dari unsur-unsur Setditjen Kerja Sama Multilateral danDirektorat PELH, Kementerian Luar Negeri;Biro KLN, Kementan; dan KBRI Bangkok.Pertemuan diikuti oleh negara anggota GCCAPSA (Indonesia, Malaysia, Pakistan, Filipina,Srilanka, Thailand, Bangladesh, Kamboja, danFiji), negara anggota ESCAP lain yaitu Nepal,

serta Deputy Executive Secretary of ESCAP danJapan International Research Centre forAgricultural Sciences (JIRCAS).

Pertemuan dibuka oleh Direktur CAPSA danselanjutnya Deputy Executive Secretary ofESCAP menyampaikan welcoming remarksdengan menekankan pentingnya keberadaanCAPSA di Asia Pasifik yang mewakili semangatdeveloping countries dalam pencapaian Agenda2030, mengingat CAPSA didanai secara penuholeh developing countries. Pertemuan dipimpinoleh Indonesia sebagai chair dan Malaysia sertaSrilanka sebagai vice-chair, dengan agendautama antara lain (i) laporan kegiatan CAPSA;(ii) laporan pertanggungjawaban finansialsekretariat CAPSA; dan (iii) keberlangsunganCAPSA dimasa datang.

GC Meeting CAPSA ke-14 berhasilmenyepakati beberapa hal sebagai berikut:a. Mengadopsi laporan kegiatan dan laporan

finansial CAPSA 2017.b. Merekomendasikan CAPSA untuk

bertransformasi sebagai OrganisaiInternasional di luar badan PBB terhitungmulai 1 Juli 2018.

c. Merekomendasikan executive secretaryESCAP untuk mengambil langkah yangdiperlukan baik dari segi administrasimaupun hukum untuk membantutransformasi CAPSA sebelum 30 Juni 2018.

d. Sisa dana CAPSA yang ada (USD140.120)akan digunakan untuk kepentingan transisiorganisasi dan diserahkan kepada CAPSAyang baru.

e. Mencatat posisi Fiji saat ini untuk tidakmengambil bagian maupun ikut sertasebagai anggota pada pembentukanCAPSA yang baru.

f. Menyambut baik kesediaan Indonesiauntuk memimpin dan mendukung transisiCAPSA menjadi OI baru di luar PBB

g. Negara GC yang ada (selain Fiji) bersediauntuk tetap menjadi anggota GC,memberikan kontribusi dan dapatmengirimkan personil profesionalnya(secondment) guna mendukung prosestransformasi.

h. Hasil keputusan tersebut akan diajukanuntuk disahkan pada Sidang Komisi ESCAPke-74 yang rencananya akandiselenggarakan pada bulan Mei 2018 diBangkok.

Page 56: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 49

Sumber Daya Penelitian

Sumber Daya Manusia

Pembangunan pertanian yang modern,tangguh dan efisien dapat diwujudkan apabiladidukung oleh sumber daya manusia (SDM)serta sistem adminsitrasi dan manajemenpertanian yang efektif dan efisien. Oleh karenaitu, pembangunan SDM mutlak diperlukan danmerupakan bagian yang tak terpisahkan bagipembangunan itu sendiri. Aparatur pertanianyang andal akan mewujudkan suatukelembagaan pertanian yang kokoh danprofesional, serta pelayanan administrasikepegawaian yang efektif dan efisien.

Jumlah pegawai lingkup Puslitbangtan pertanggal 31 Desember 2017 berjumlah 696orang, dan berkurang 72 orang dibandingkandengan tahun 2016. Jumlah pegawai tersebutterdiri dari 50 orang pegawai Golongan I(7,18%), 213 orang Golongan II (30,60%), 347

orang Golongan III (49,86%), dan 86 orangGolongan IV (12,36%) (Tabel 13). Ditinjauberdasarkan tingkat pendidikan setingkatSLTP/SD 94 orang, SLTA 249 orang, D3 39 orang,S1 159 orang, S2 101 orang, dan S3 59 orang,serta didukung oleh 8 orang profesor riset yangtersebar di 5 satuan kerja. Secara rinci sebarandistribusi pegawai lingkup Puslitbangtan,sebaran SDM jabatan fungsional peneliti,sebaran SDM jabatan fungsional non-penelitidan fungsional umum disajikan pada Tabel 14dan 15.

Diklat fungsional peneliti selama tahun2017 telah diikuti oleh 12 orang calon peneliti,yang terdiri atas Puslitbangtan 1 orang, BB Padi4 orang, Balitkabi 2 orang, Balitsereal 3 orangdan Lolit Tungro 2 orang. Sebaran SDMpenerima beasiswa tugas belajar lingkupPuslitbangtan on going per tanggal 31Desember 2017, dari BB Padi sebanyak 7 orang,Balisereal 3 orang dan Balitkabi 1 orang.

Tabel 14. Sebaran SDM Berdasarkan Jabatan Fungsional Peneliti per 31 Desember 2017.

Unit Kerja Peneliti Peneliti Peneliti Peneliti Calon JumlahUtama Madya Muda Pertama Peneliti

Puslitbang Tanaman Pangan 5 4 2 1 2 14BB Padi 2 11 27 23 5 68Balitkabi 18 15 13 12 6 64Balitsereal 9 14 12 8 5 48Lolit Tungro - - 2 4 7 13

Jumlah 34 44 56 48 25 207

Tabel 13. Distribusi SDM di lingkup Puslitbangtan berdasarkan pendidikan, 31 Desember 2017.

SDM berdasarkan tingkat pendidikanSatker Total

S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP/SD

Puslitbangtan 8 9 18 6 35 7 83BB Padi 18 24 51 8 87 22 210Balitkabi 20 30 47 9 55 28 189Balitsereal 12 32 31 14 60 35 184Lolit Tungro 1 6 9 2 9 3 30

Jumlah 59 101 159 39 249 94 696

Page 57: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

50 Laporan Tahunan 2017

Pelatihan analis kepegawaian lingkupPuslitbangtan tahun 2017 diikuti oleh 3 orangpegawai yang terdiri dari analis kepegawaian2 orang dan pranata humas 1 orangseluruhnya dari Puslibangtan. Selain haltersebut telah diikutsertakan 20 orang pegawaiuntuk mengikuti pelatihan fungsional litkayasabagi para pegawai yang ditugaskan di Balaikomoditas dengan perincian sebagai berikut :BB Padi 8 orang, Balitkabi 3 orang, Balitsereal 7orang, dan Lolit Tungro 2 orang.

Berdasarkan peta jabatan pegawai lingkupPuslitbangtan per 31 Desember 2016 sebanyak768 orang, sedangkan per tanggal 31 Desember2017 berkurang 72 orang pegawai karenapensiun, mutasi atau meninggal yang terdiridari S3 5 orang, S1 14 orang, SLTA 23 orangdan SLTP/SD 25 orang atau berkurang 8,85%.

Penganggaran

Pada tahun 2017 Puslitbangtan beserta unitkerja penelitiannya mendapatkan anggaranoperasional penelitian dan pengembangansebesar Rp128.460.501.000 dengan realisasipenyerapan 94,51% hingga akhir tahun 2017

atau Rp121.407.671.272 (Tabel 16) denganrincian: belanja pegawai Rp52.913.334.690(93,47%), belanja barang Rp53.456.973.713(99,36%), dan belanja modal Rp15.037.363.500(83,31%).

Rincian realisasi penggunaan anggaran dimasing-masing unit kerja Puslitbangtanmenurut pos pembelanjaan pada tahun 2017adalah sebagai berikut:1. Puslitbangtan realisasi anggaran

Rp15.667.369.333 (95,08%) dari totalanggaran sebesar Rp16.477.707.000 yangterdiri atas Belanja pegawaiRp6.079.962.412 (89,71%), belanja barangRp9.226.274.921 (98,84%), dan belanjamodal Rp361.132.000 (98,84%).

2. Realisasi anggaran BB Padi sebesarRp42.417.091.207 (96,62%) dari totalanggaran Rp43.898.972.000 yang terdiridari belanja pegawai Rp15.648.050.158(92,46%), belanja barang Rp22.202.966.891(99,62%), dan belanja modalRp4.561.326.000 (97,29%).

3. Realisasi anggaran Balitkabi sebesarRp26.715.126.037 (97,70%) dari totalanggaran Rp27.344.858.000 yang terdiri daribelanja pegawai Rp15.112.599.370 (96,42%),

Tabel 16. Pagu dan dan realisasi anggaran operasional penelitian dan pengembangan tanaman pangan 2017.

Unit Kerja Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) Persentase

Puslitbang Tanaman Pangan 16.477.707.000 15.667.369.333 95,08BB Padi 43.898.972.000 42.417.091.207 96,62Balitkabi 27.344.858.000 26.715.126.037 97,70Balitsereal 35.568.738.000 31.739.804.735 89,23Lolit Tungro 5.170.226.000 4.868.279.960 94,16

Total 128.460.501.000 121.407.671.272 94,51

Tabel 15. Sebaran SDM Fungsional Non-Peneliti per 31 Desember 2017.

Non Fungsional Puslitbangtan BB Padi Balitkabi Balitsereal Lolit Tungro Jumlah

Litkayasa - 29 7 8 4 48Pustakawan 1 3 2 3 - 9Analisis Kepegawaian - - 1 - - 1Arsiparis 1 1 1 - - 3Fungsional umum 69 109 125 136 17 456

Jumlah 71 142 136 147 21 517

Page 58: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 51

belanja barang Rp10.812.171.285 (99,38%)dan belanja modal Rp781.364.900 (98,78%).

4. Realisasi anggaran Balitsereal sebesarRp31.739.804.735 (89,24%) dari totalanggaran Rp35.568.738.000 yang terdiridari belanja pegawai Rp14.202.768.758(93,95%), belanja barang Rp8.312.373.242(99,07%), dan belanja modalRp9.192.131.600 (76,22%).

5. Realisasi anggaran Lolit Tungro sebesarRp4.868.279.960 (94,16%) dari totalanggaran Rp5.170.226.000 yang terdiri daribelanja pegawai Rp1.856.214.721 (87,69%),belanja barang Rp2.870.656.239 (98,71%),dan belanja modal Rp141.409.000(97,47%).

Sebagai institusi pengguna APBN,Puslitbangtan beserta unit kerja penelitianberkewajiban menyetorkan PenerimaanNegara Bukan Pajak (PNBP) ke kas Negara.Target PNBP pada tahun anggaran 2017 dilingkup Puslitbang Tanaman Panganditetapkan Rp7.156.901.000 atau meningkat117,21% dibandingkan dengan tahun 2016(Rp3.990.003.000), sedangkan realisasi PNBPhingga 31 Desember 2017 mencapaiRp9.049.620.464 dari target yang ditetapkan.Rincian PNBP Puslitbangtan serta unit kerjapenelitiannya pada tahun 2017 disajikan padaTabel 17.

Aset PerkantoranPerhitungan pada semester II tahun 2017menunjukan nilai aset perkantoran lingkupPuslitbangtan per 31 Desember 2017 adalahRp5.419.252.155.157 atau meningkat 400,57%dibanding tahun 2016 sebesar Rp1.082.624.892.093 (Tabel 18).

Nilai aset Puslitbangtan beserta unit kerjapenelitian hingga akhir Desember 2017meningkat 79,89% dari tahun 2016 (Tabel 19).Aset tersebut terdiri dari tanah, peralatan danmesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi danjaringan aset tetap lainnya, kontruksi, aset takberwujud, dan aset lain-lain.

Kebun Percobaan

Kebun Percobaan (KP) mempunyai peranpenting dalam penyelenggaraan kegiatanpenelitian. Keberadaan KP merupakan ciri khasdari satu lembaga yang mempunyai mandatmelaksanakan penelitian dan pengembanganpertanian. KP terdiri atas satu atau beberapabidang tanah yang dilengkapi dengan berbagaifasilitas pendukung penelitian. Penggunaan danpemanfaatan lahan KP secara umum mengikutiperaturan perundang-undangan yang berlaku,dalam hal ini PP 6 tahun 2006 dan PeraturanMenteri Keuangan Nomor 96 tahun 2007.Namun demikian, pengelolaan KP perluperlakuan tersendiri mengingat komposisi BMNdi dalam KP yang spesifik untuk menunjangkegiatan penelitian dan pengkajian.

Strategi optimalisasi pendayagunaan KPantara lain: 1) Aktualisasi pelaksanaan litbangmelalui penggunaan kebun percobaan untukmelaksanakan kegiatan penelitian danpengembangan tanaman pangan dan koleksiplasma nutfah, 2) Aktualisasi keunggulanteknologi hasil penelitian denganmenggunakan kebun percobaan untukdiseminasi teknologi melalui show windowteknologi, diversifikasi dan ketahanan pangan,dan agro widya wisata hasil Balitbangtan, 3)Pendukung pembiayaan litbang: pemanfaatanuntuk peningkatan PNBP, dan pemanfaatanuntuk kerja sama untuk mendapatkan hibah.

Tabel 17. Target dan realisasi PNBP lingkup Puslitbang Tanaman Pangan, 2017.

Target Realisasi

Unit kerja Penerimaan Penerimaan Penerimaan Penerimaanumum fungsional umum fungsional

Puslitbang Tanaman Pangan 4.050.000 0 39.157.426 0BB Padi 103.000.000 5.175.740.000 245.244.710 5.971.935.600Balitkabi 4.180.000 877.226.000 156.947.115 1.081.521.300Balitsereal 7.714.000 829.171.000 429.132.214 860.915.200Lolit Tungro 2.000.000 153.820.000 8.196.899 243.050.352

Total 120.944.000 7.035.957.000 878.678.364 8.170.942.100

Page 59: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

52 Laporan Tahunan 2017

Secara fungsi, KP digunakan untukkegiatan penelitian dan pengkajian (litkaji),konservasi ex-situ sumber daya genetik (SDG),produksi benih sumber, show window inovasiteknologi. Selebihnya, KP dapat dimanfaatkanuntuk kebun produksi, pendukung ketahananpangan, media pendidikan, dan sebagaiwahana agrowidyawisata. Dengan demikian,KP berperan sangat strategis sebagai sarana

pelaksanaan tugas dan fungsi UPT dan sebagaiwahana untuk menghasilkan PendapatanNegara Bukan Pajak (PNBP).

Kebun Percobaan lingkup Puslitbangtanterbagi kedalam 5 (lima) peruntukan yaituuntuk bangunan kantor, sawah, sawah tadahhujan, lahan kering dan lahan rawa denganluas total mencapai 903,18 ha, seperti terlihatpada Tabel 20.

Tabel 18. Posisi aset lingkup Puslitbangtan per 31 Desember 2017.

Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016 Kenaikan %

ASET

Aset LancarKas di Bendahara Pengeluaran 0 0 0 100Kas Lainnya dan Setara Kas 0 19.743.893 -19.743.893 -100Pendapatan yang Masih

Harus Diterima 693.700.000 811.450.000 -117.750.000 -14,51Persediaan 2.091.912.200 3.546.192.269 -1.454.280.069 -41,01

Jumlah Aset Lancar 2.785.612.200 4.377.386.162 -1.591.773.962 -36,36Aset TetapTanah 5.236.981.120.015 929.490.698.046 4.307.490.421.969 463,42Peralatan dan Mesin 166.447.782.337 164.728.544.610 1.719.237.727 1,04Gedung dan Bangunan 192.220.270.242 160.042.661.013 32.177.609.229 20,11Jalan, Irigasi dan Jaringan 29.317.843.927 20.238.217.793 9.079.626.134 44,86Aset Tetap Lainnya 1.636.436.698 1.570.655.708 65.780.990 4,19Konstruksi dalam Pengerjaan 371.142.600 893.098.000 -521.955.400 -58,44Akumulasi Penyusutan

Peralatan dan Mesin -128.882.083.975 -113.171.520.574 -15.710.563.401 13,88Akumulasi Penyusutan

Gedung dan Bangunan -37.694.712.683 -61.843.882.001 -24.149.169.318 -39,05Akumulasi Penyusutan Jalan,

Irigasi dan Jaringan -7.606.852.175 -8.970.905.281 1.364.053.106 -15,21

Jumlah Aset Tetap 5.452.790.946.986 1.092.977.567.314 4.359.813.379.672 398,89

Aset LainnyaAset Tak Berwujud 103.653.895 55.442.000 48.211.895 86,96Aset Lain-lain 1.625.844.064 609.392.500 1.016.451.564 166,80Akumulasi Penyusutan

Aset Lainnya -1.652.874.567 -500.892.820 -1.151.981.747 229,99Akumulasi Amortisasi

Aset Lainnya 0 -27.355.809 27.355.809 -100

Jumlah Aset Lainnya 76.623.392 136.585.871 -59.962.479 -43,90

Jumlah Aset 5.455.653.182.578 1.097.491.539.347 4.358.161.643.231 397,10

Kewajiban

Kewajiban Jangka PendekUtang Kepada Pihak Ketiga 180.873.828 159.558.908 21.314.920 13,36Uang Muka dari KPPN 0 0 0 100,00Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 180.873.828 159.558.908 21.314.920 13,36Jumlah Kewajiban 180.873.828 159.558.908 21.314.920 13,36

EkuitasEkuitas 5.419.071.281.329 1.082.465.333.185 4.336.605.948.144 400,62

Jumlah Ekuitas 5.419.071.281.329 1.082.465.333.185 4.336.605.948.144 400,62

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 5.419.252.155.157 1.082.624.892.093 4.336.627.263.064 400,57

Page 60: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 53

Upaya perbaikan/renovasi bangunankantor, laboratorium, rumah kaca, rumahkawat, gudang, lantai jemur dan sarpraslainnya terus dilaksanakan selama periode 5tahun guna meningkatkan kinerja dan umurpakai sarpras.

Aset Laboratorium lingkup Puslitbangtanperiode 2010-2017 mencapai 21 unit dan

terjadi perubahan nilai aset akibat perbaikan/renovasi gedung dan penambahan ataumodernisasi peralatan laboratorium.• Puslitbangtan terus berupaya melakukan

dan meningkatkan akreditasi gunamendukung kinerja dan kompetensi UPTlingkup Puslitbangtan dari klasifikasi Cmenjadi klasifikasi A agar dapat

Tabel 20. Profil Kebun Percobaan lingkup Puslitbangtan TA. 2017.

Jenis lahanStatus

Satuan Kerja Luas irigasi hujan kering Sertifikat(ha) (ha) (ha) (ha)

BB Padi 512,59 396,25 - 11,32 Hak PakaiBalitkabi 141,95 67,69 12,64 61,62 Hak PakaiBalitseeal 206,95 171,67 33,78 1,50 Hak PakaiLolit Tungro 41,69 - 37,50 4,19 Hak Pakai

Jumlah 903,18 635,61 83,92 78,63

Tabel 19. Posisi aset tetap dan aset lainnya lingkup Puslitbangtan per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016.

Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016 Kenaikan %

ASETAset LancarPendapatan Harus diterima 693.700.000 0 693.700.000 0Persediaan 2.091.912.200 3.546.192.269 -145.280.069 -69.52Jumlah Aset Lancar 2.785.612.200 3.546.192.269 -145.280.069 -52.21Aset TetapTanah 5.236.981.120.015 929.490.698.046 4.307.490.421.969 82.25Peralatan dan Mesin 166.447.782.337 164.728.544.610 1.719.237.727 1.03Gedung dan Bangunan 192.220.270.242 160.042.661.013 32.177.609.229 16.74Jalan. Irigasi dan Jaringan 29.317.843.927 20.238.217.793 9.079.626.134 30.97Aset Tetap Lainnya 1.622.974.198 1.570.655.708 65.780.990 3.22Konstruksi Dalam Pengerjaan 371.142.600 893.098.000 -521.955.400 -140.63Akumulasi Penyusutan

Peralatan dan Mesin -128.882.083.975 -113.171.520.574 -15.710.563.401 12.19Akumulasi Penyusutan

Gedung dan Bangunan -37.694.712.683. -61.843.882.001 24.149.169.318 -64.07Akumulasi Penyusutan Jalan.

Irigasi dan Jaringan -7.606.852.175 -8.970.905.281 1.364.053.106 -17.93Jumlah Aset Tetap 5.452.777.484.486 1.092.977.567.314 4.359.799.917.172 79.96Aset LainnyaAset Tak Berwujud 103.653.895 55.442.000 48.211.895 46.51Aset Lain-lain 1.625.844.064 609.392.500 1.016.451.564 62.52Akumulasi Penyusutan

Aset Lainnya -1.652.874.567 -500.892.820 -1.151.981.747 69.70Akumulasi Amortisasi

Aset Lainnya 0 -27.355.809 27.355.809 0.00Jumlah Aset Lainnya 76.623.392 136.585.871 -59.962.479 -78.26

Jumlah Aset 5.455.653.182.578 1.097.491.539.347 4.358.161.643.231 79.89

Page 61: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

54 Laporan Tahunan 2017

mengimbangi perkembangan dankemajuan IPTEK dewasa ini. Selain itu, UK/UPT lingkup Puslitbangtan terus berupayamengamankan aset berupa tanah/lahandan bangunan melalui sertifikasi lahan/tanah. Beberapa upaya lainnya adalahpenyusunan laporan SIMAKBMN tiaptahunnya sebagai kelengkapan dokumenlaporan keuangan.

• BB Padi memiliki tujuh laboratorium yaituLab. Proksimat, Lab.Mutu Benih, Lab.UjiFisik Gabah/Beras, Lab. Flavor, Lab.Agronomi, Lab. Hama dan Penyakit, Lab.Pemulian dan Plasma Nutfah Tigalaboratorium yang disebut pertama telahterakreditasi ISO 17025:2005. Nilai asetlaboratorium mengalami perubahanakibat renovasi gedung dan penambahanatau modernisasi peralatan laboratorium.

• Balitkabi memiliki tujuh Laboratoriumyaitu: Lab. Kimia Tanah dan Tanaman, Lab.Kimia, Lab. Mutu Benih, Lab. Hama danPenyakit, Lab. Mikrologi, Lab. Biopestisida,Lab. Pemuliaan. Peralatan penelitian,sarana kerja, sarana pendukung danprasarana penelitian dalam 10 tahunterakhir belum mendapatkan tambahanyang berarti. Hasil evaluasi diri (selfassessment) menyimpulkan bahwaperalatan penelitian tergolong usang dankurang mendukung program penelitianteknologi tinggi dan strategis.Laboratorium Tanah dan Pemuliaandiakreditasi dan peralatannya akandilengkapi sesuai dengan yang disyaratkan.

• Balitsereal memiliki enam unitlaboratorium, terdiri dari Lab. PengujianBenih, Lab. Bio Molekuler, Lab. ServiceKimia Tanah, Lab. Hama dan Penyakit, Lab.Pascapanen, dan Lab. Ekofisiologi.

• Lolit Tungro memiliki 1 unit laboratoriumyaitu laboratorium Hama/ Parasitologi.

Aset Penting LainnyaPuslitbangtan juga memiliki aset pentinglainnya berupa rumah jabatan, mess guesthouse, dan rumah dinas lingkup Puslitbangtantercatat 330 unit (Tabel 22) dan kendaraanoperasional berjumlah 166 unit (Tabel 23).

Tabel 22. Jumlah rumah jabatan, mess/guest house, dan rumah dinas lingkupPuslitbang Tanaman Pangan Tahun 2017.

Unit kerja Rumah Mess/guest Rumah Jumlahjabatan house hunian/dinas

Puslitbang Tanaman Pangan 11 1 7 19BB Padi 1 21 147 171Balitkabi 5 5 12 22Balitsereal 2 2 108 112Lolit Tungro 6 0 0 6

Total 26 29 288 330

Tabel 23. Jumlah kendaraan dinas lingkup Puslitbang Tanaman Pangan Tahun 2017.

Unit Kerja Roda 2 Roda 3 Roda 4 Roda 6 Jumlah

Puslitbang Tanaman Pangan 5 2 15 0 22BB Padi 26 21 29 0 76Balitkabi 1 9 17 1 28Balitsereal 10 9 8 2 29Lolit Tungro 2 3 6 0 11

Total 44 44 75 3 166

Tabel 21. Jenis dan status laboratorium lingkup Puslitbangtan TA. 2017.

Unit Kerja Nama Laboratorium Status

BB Padi 1 Laboratorium Proksimat Terakreditasi 2 Laboratorium Mutu Benih Terakreditasi 3 Laboratorium uji Fisik Gabah Beras Terakreditasi 4 Laboratorium Flavor Belum terakreditasi

5 Laboratorium Agronomi Belum terakreditasi6 Laboratorium Hama dan Penyakit Belum terakreditasi7 Laboratorium Pemuliaan dan Belum terakreditasi

Plasma Nutfah

Balitkabi 1 Laboratorium Kimia Tanah dan TerakreditasiTanaman

2 Laboratorium Kimia Pangan Terakreditasi 3 Laboratorium Mutu Benih Terakreditasi 4 Laboratorium Hama Penyakit Belum terakreditasi 5 Laboratorium Mikrologi Belum terakreditasi 6 Laboratorium Biopestisida Belum terakreditasi

7 Laboratorium Pemuliaan Belum terakreditasi

Balitsereal 1 Laboratorium Pengujian Benih Terakreditasi 2 Laboratorium Bio Molekuler Belum Terakreditasi 3 Laboratorium Service Kimia Tanah Belum Terakreditasi 4 Laboratorium Hama dan Penyakit Belum Terakreditasi

5 Laboratorium Pasca Panen Belum Terakreditasi6 Laboratorium Ekofisiologi Belum Terakreditasi

Lolit Tungro 1 Laboratorium Hama/parasitologi Belum Terakreditasi

Page 62: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Laporan Tahunan 2017 55

Alamat Kantor

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganJalan Merdeka 147 Bogor 16111Telp: 0251-8334089, 8332537/ Fax. 0251-8312755E-mail: [email protected]://pangan.litbang.pertanian.go.id

Balai Besar Penelitian Tanaman PadiJalan Raya 9, Sukamandi, Subang, Jawa BaratTelp.:0260-520157/Fax.0260-520158E-mail: [email protected]://bbpadi.litbang.pertanian.go.id

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan UmbiJalan Raya Kendal Payak, Kotak 66, Malang, Jawa TimurTelp.:0341-801468 /Fax. 0341-801496E-mail: [email protected]://balitkabi.litbang.pertanian.go.id

Balai Penelitian Tanaman SerealiaJalan Ratulangi No. 274 Maros, Sulawesi SelatanTelp.:0411-371016 /Fax. 0411-371961E-mail: [email protected]://balitsereal.litbang.pertanian.go.id

Loka Penelitian Penyakit TungroJalan Bulo Lanrang Rappang Sidrap, Sulawesi SelatanTelp.: 0421-93702/Fax.0421-93701E-mail: [email protected]://lolittungro.litbang.pertanian.go.id

Page 63: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

56 Laporan Tahunan 2017

Page 64: Kinerja Penelitian dan Pengembangan Menuju Kemandirian Panganpangan.litbang.pertanian.go.id/files/Laptah/laptah2017.pdf · kerja oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan pertanian

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganJalan Merdeka 147 Bogor 16111Telp. 0251-8334089, 8332537, Faks. 0251-8312755E-mail: [email protected]//pangan.litbang.pertanian.go.id

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganJalan Merdeka 147 Bogor 16111Telp. 0251-8334089, 8332537, Faks. 0251-8312755E-mail: [email protected]//pangan.litbang.pertanian.go.id