Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit...

67
LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 i Tahun 2016

Transcript of Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit...

Page 1: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016

i

Tahun 2016

Page 2: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

ii

KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2016 merupakan laporan

pelaksanaan kegiatan Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun Anggaran 2016. Laporan

ini disusun berdasarkan pencapaian target kinerja dan sasaran program pembangunan

yang dilaksanakan dalam mencapai visi dan misi Kementerian Kesehatan. Hambatan

dan kendala yang ada dalam melaksanakan program akan dievaluasi dalam upaya

perbaikan pencapaian kinerja program kesehatan keluarga

Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dan

berpartisipasi dalam penyusunan Laporan Tahunan ini, semoga dapat berguna dan

bermanfaat.

Laporan Tahunan ini jauh dari kesempurnan, oleh karena itu berbagai kritik dan saran

yang membangun sangat diharapkan untuk meningkatkan mutu kajian dan

kesempurnaan penyusunan laporan tahunan pada masa yang akan datang.

Jakarta, Januari 2016

Direktur Kesehatan Keluarga

dr. Eni Gustina, MPH NIP : 196308201994122003

Page 3: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

iii

Contents KATA PENGANTAR ......................................................................................................................................... ii

BAB I ..............................................................................................................................................................1

ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN ...................................................................................................................1

1.1. Hambatan Tahun Lalu ...............................................................................................................1

1.2. Kelembagaan ..............................................................................................................................3

1.3. Sumber Daya...............................................................................................................................5

1.3.1. Sumber Daya Manusia ...............................................................................................................5

1.3.2. Sarana dan Prasarana ..............................................................................................................6

1.3.3. Dana ..............................................................................................................................................7

BAB II .......................................................................................................................................................... 10

TUJUAN DAN SASARAN KERJA.................................................................................................................... 10

2.1. Dasar Hukum ................................................................................................................................ 10

2.2. Tujuan, Sasaran Dan Indikator .................................................................................................. 10

Tujuan .................................................................................................................................................. 10

Sasaran ............................................................................................................................................... 11

BAB III ......................................................................................................................................................... 13

STRATEGI PELAKSANAAN ........................................................................................................................... 13

3.1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran ............................................................................... 13

3.2. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi .................................................................................. 13

3.3. Terobosan Yang Dilakukan ........................................................................................................ 14

BAB IV ......................................................................................................................................................... 15

HASIL KERJA ................................................................................................................................................ 15

4.1. Pencapaian Tujuan dan Sasaran .......................................................................................... 15

4.2. Pencapaian Kinerja ................................................................................................................. 57

4.3. Realisasi Anggaran ................................................................................................................. 57

4.4. Upaya Meraih WTP dan Reformasi Birokrasi ..................................................................... 61

BAB V .......................................................................................................................................................... 63

PENUTUP .................................................................................................................................................... 63

Page 4: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016

1

BAB I ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan dalam RPJMN 2015-2019 dan SDGs. Menurut data SDKI, Angka Kematian Ibu sudah mengalami penurunan pada periode tahun 1994-2012 yaitu pada tahun 1994 sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 1997 sebesar 334 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2002 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup namun pada tahun 2012 , Angka Kematian Ibu meningkat kembali menjadi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk AKB dapat dikatakan penurunan on the track (terus menurun) dan pada SDKI 2012 menunjukan angka 32/1.000 KH (SDKI 2012). Dan pada tahun 2015, berdasarkan data SUPAS 2015 baik AKI maupun AKB menunjukan penurunan (AKI 305/ 100.000 KH; AKB 22,23/ 1000 KH).

Dari sisi indikator, Renstra sebagai bagian didalam upaya penurunan AKI dan AKB juga menunjukan keberhasilan didalam mencapai target Renstra walaupun pencapaian ini juga masih memberikan gap bila dibandingkan dengan seluruh sasaran penduduk di Indonesia.

No. Indikator Target 2015

Capaian 2015

1. Persentase (%) persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan 75% 78,43%

2. Persentase (%) puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil 78% 86,92%

3. Persentase (%) puskesmas yang melakukan orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi

77% 79,60%

4. Persentase (%) ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4)

72% 83,39%

5 Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) 75% 84%

6 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas I

50% 57%

7 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X

30% 48%

8 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja

25% 32%

1.1. Hambatan Tahun Lalu 1. Pelaksanaan pelaporan masih belum optimal, di tahun 2015, ketepatan

laporan triwulanan masih rendah, jejaring komunikasi data yang disediakan untuk kab/kota tingkat isian masih rendah sehingga unit teknis perlu berulang kali meminta laporan kepada dinas kesehatan provinsi.

Page 5: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

2

2. Pelaksanaan pencatatan belum optimal untuk melaporkan pelaksanaan program secara berjenjang dan tepat waktu dari tingkat kabupaten, propinsi ke pusat,

3. Pelaporan berbasis puskesmas belum terintegrasi dengan laporan pelayanan kesehatan dirumah sakit.

4. Ditahun 2015 dengan adanya PP No. 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan dan permenkes 92 tahun 2014 dimana sistem pelaporan diarahkan melalui 1 sistem, ternyata belum dapat terealisasi dikarenakan system informasi puskesmas yang rencananya akan mulai dilaksanakan pada tahun 2016 ternyata mundur menjadi tahun 2017 (kondisi system pelaporan yang selama ini dilaksanakan dengan adanya kebijakan tersebut sudah mulai di hentikan)

5. Belum optimalnya kerjasama antar sektor terkait, lintas program dan organisasi profesi serta perguruan tinggi untuk mendukung upaya kelangsungan hidup neonatal, bayi dan anak balitasertaupaya peningkatan kualitas hidup dan perlindungan kesehatan anak.

6. Masih kurangnya komitmen dan dukungan dana (APBD tingkat I dan II) dari pemerintah daerah setempat dalam program peningkatan kesehatan ibu dan anak

7. Terjadinya perubahan struktur dan pejabat di daerah yang berpengaruh dalam transfer informasi maupun pencairan dana.

8. Keterbatasan sumber daya strategis yang berkualitas untuk mendukung program kesehatan keluarga di Dinas Kesehatan maupun di Puskesmas.

9. Penggantian pengelola program cukup sering, sehingga mempengaruhi kelancaran pelaksanaan program di provinsi dan kabupaten/kota.

10. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu, anak dan reproduksi masih relatif rendah.

11. Akses dan kualitas pelayanan Kesehatan ibu dan anak belum optimal dan masih perlu ditingkatkan.

12. Belum optimalnya jejaring dan regionalisasi rujukan maternal dan neonatal antara pelayanan primer – Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan.

13. Kurang optimalnya pelibatan fasyankes swasta dalam hal peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan keluarga.

14. Pelayanan KB masih didominasi oleh metode kontrasepsi jangka pendek (pil dan suntik). Untuk menurunkan kehamilan 4 Terlalu, diperlukan metode kontrasepsi jangka panjang (IUD, susuk)

15. Kepatuhan terhadap standar pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan belum seperti yang diharapkan (antara lain karena kurangnya Bidan Kit, IUD Kit, Partus Kit, PONED Kit, dan PONEK Kit).

16. Kurangnya dukungan lintas program dalam pelaksanaan PKRT. 17. Kurangnya dukungan terhadap pelayanan kespro pada situasi krisis

kesehatan melalui kegiatan PPAM.

Page 6: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

3

18. Pemanfaatan KIE kespro bagi calon pengantin dan kerjasama lintas sektor dalam pelaksanaan pelayanan kespro catin belum optimal, utamanya Kementerian Agama.

19. Masih rendahnya dukungan Pemda dalam penyediaan dan pemantauan indikator AUKR.

20. Belum optimalnya penguasaan data dan informasi manajemen KIA (PWS, AMP, DTPS, Supfas).

1.2. Kelembagaan

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157, Direktorat Kesehatan Keluarga menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kesehatan maternal dan neonatal, balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, dan lanjut usia, serta perlindungan kesehatan keluarga;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan maternal dan neonatal, balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, dan lanjut usia, serta perlindungan kesehatan keluarga;

c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kesehatan maternal dan neonatal, balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, dan lanjut usia, serta perlindungan kesehatan keluarga;

d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan maternal dan neonatal, balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, dan lanjut usia, serta perlindungan kesehatan keluarga;

e. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kesehatan maternal dan neonatal, balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, dan lanjut usia, serta perlindungan kesehatan keluarga; dan

f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Gambaran struktur organisasi Direktorat Kesehatan Keluarga digambarkan pada gambar dibawah.

Page 7: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016

4

Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Kesehatan Keluarga Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2015

STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA

DIREKTORAT

KESEHATAN KELUARGA

SUBBAGIAN

TATA USAHA

SUBDIREKTORAT

KESEHATAN

MATERNAL DAN

NEONATAL

SUBDIREKTORAT

KESEHATAN BALITA

DAN ANAK PRA

SEKOLAH

SUBDIREKTORAT

KESEHATAN USIA

SEKOLAH

DAN REMAJA

SUBDIREKTORAT

KESEHATAN USIA

REPRODUKSI

SUBDIREKTORAT

KESEHATAN LANJUT

USIA

SEKSI

KESEHATAN

MATERNAL

SEKSI

KESEHATAN

NEONATAL

SEKSIKELANGSUNGAN

HIDUP BALITA DAN

ANAK PRA SEKOLAH

SEKSI

KESEHATAN USIA

SEKOLAH DAN

REMAJA DI DALAM

SEKOLAH

SEKSI

AKSES

KESEHATAN

REPRODUKSI

SEKSI

KUALITAS HIDUP

BALITA DAN ANAK

PRA SEKOLAH

SEKSI

KESEHATAN USIA

SEKOLAH DAN

REMAJA DI LUAR

SEKOLAH

SEKSI

KUALITAS

KESEHATAN

REPRODUKSI

SEKSI

AKSES

KESEHATAN

LANJUT USIA

SEKSI

KUALITAS

KESEHATAN

LANJUT USIA

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

Page 8: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016

5

1.3. Sumber Daya

1.3.1. Sumber Daya Manusia Jumlah Pegawai Direktorat Kesehatan Keluarga pada akhir tahun 2016 adalah 1109 pegawai, terdiri dari 96 orang PNS, 13 orang pramubakti. Pegawai PNS yang berlatar belakang pendidikan S3 sebanyak 0 orang, S2 sebanyak 46 orang, S1 sebanyak 35 orang, Diploma IV sebanyak 2 orang, Diploma III sebanyak 5 orang, SMU 8 orang, sedangkan pegawai Honorer (Pramubakti) yang berpendidikan Sarjana (S1) sebanyak 4 orang, D3 3 orang, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 4 orang, SMP 1 orang , SD 1 orang.

Dari jenis pendidikan, pegawai (PNS) dengan pendidikan di bidang kesehatan sebanyak 48 orang dan pegawai dengan pendidikan bidang non kesehatan sebanyak 10 orang. Direktorat Kesehatan Keluarga tidak memiliki staf fungsional tertentu.

Grafik 1.1. Persentase Pegawai Direktorat Kesehatan Keluarga Berdasarkan Jabatan Struktural dan Fungsional

Grafik 1.3. Persentase Pegawai Direktorat Kesehatan Keluarga Berdasarkan Golongan

Strukt

ural

18% JFT

1%

JFU

81%

Iia

5%

IIc

2%

IId

3%

IIIa

17%

IIIb

28%

IIIc

18%

IIId

6%

IVa

17%

IVb

4%

Page 9: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 6

Grafik 1.4. Persentase Jumlah Pegawai Direktorat Kesehatan Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin

Grafik 1.5. Persentase Jumlah Pegawai Direktorat Kesehatan Keluarga Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

1.3.2. Sarana dan Prasarana

Sumber daya sarana dan prasarana yang ada dan digunakan di Direktorat Kesehatan Keluarga sampai dengan 31 Desember 2016 bernilai Rp. 39.090.406.939,- (SIMAK BMN, 31 Desember 2016)dengan uraian sebagai berikut: 1) Peralatan dan Mesin

Peralatan dan mesin berjumlah 10.425 buah terdiri dari kendaraan dinas (sedan, station wagon, mini bus, sepeda motor), peralatan perkantoran dan rumah tangga, serta peralatan lainnya dengan nilai Rp. 6383952546

2) Aset Tetap Lainnya Aset tetap lainnya terdiri dari bahan kartografi lainnya berjumlah 1000 buah dengan nilai. Rp.0 ,-

3) Barang konsumsi Barang konsumsi adalah barang habis pakai (bahan administrasi dan computer suplies) dengan nilai. Rp.0 ,-

4) Barang persediaan untuk diserahkan ke masyarakat

Laki-

laki

24%Perem

puan

76%

S2

48%

S1

37%

D4

2%

D3

5%SMU

8%

Page 10: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 7

Barang persediaan ini berupa buku-buku cetakan dengan nilai Rp. 37.655.098.101,-

Berdasarkan peta ketersediaan alat pengolah data dengan jumlah JFU yang ada, Direktorat Kesehatan Keluarga memiliki sarana yang cukup memadai untuk mendukung kegiatan teknis. Begitu pula halnya dengan ketersediaan kendaraan untuk mendukung operasional teknis.

1.3.3. Dana

Pada tahun anggaran 2016, untuk mencapai tujuan dan target kegiatan, Direktorat Kesehatan Keluarga mendapatkan 2 (dua) sumber anggaran yaitu Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) dan Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN). Kedua sumber dana tersebut tertuang dalam DIPA Satker Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2016. Di dalam perjalanan kegiatan tahun 2016 terjadi perubahan/ revisi DIPA sebanyak 9 kali, perubahan ini terjadi seiring dengan adanya kebijakan ditingkat nasional maupun internal direktorat. Pada awal tahun 2016, Direktorat Keluarga mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 120.000.000.000,-. Kebijakan yang berpengaruh kepada perubahan didalam alokasi DIPA Direktorat Kesehatan Keluarga berasal dari kementerian keuangan dimana setiap unit di kemenkes diminta untuk efisiensi, Direktorat Kesehatan Keluarga melakukan efisiensi sebesar Rp. 40.000.000.000,- yang menjadikan perubahan DIPA menjadi Rp. 80.000.000.000,-. Hasil efisiensi yang ada di kumpulkan di tingkat Direktorat Jenderal Kesehatan masyarakat sebagian dijadikan efisiensi dan sebagian di lakukan refocusing untuk kegiatan prioritas. Direktorat Kesehatan Keluarga mendapatkan dana refocusing sebesar Rp. 4.627.892.000,- sehingga DIPA menjadi Rp. 84.627.892.000,-. Pada triwulan 3 terjadi efisiensi kembali dimana setiap unit diminta melakukan selfblocking, Direktorat Kesehatan Keluarga melakukan selfblocking sebesar 17.000.000.000,-. Sesuai kebijakan di kementerian keuangan, selfblocking yang ada tetap berada/ tetap menjadi DIPA (tidak dihapus), sehingga DIPA tetap pada alokasi sebesar Rp. 84.627.892.000,- dengan kondisi dana sebesar 17 M tidak dapat digunakan (selfblocking). Di bulan Desember dana PHLN masuk kedalam DIPA sebesar Rp. 8.552.538.000 (WHO 2.105.517.000,- UNICEF 4.555.689.000,- UNFPA 1.891.332.000,-) sehingga pada akhir tahun 2016 DIPA Kesehatan Keluarga (termasuk dana PHLN) sebesar Rp. 93.180.430.000.

Untuk mendukung pencapaian program di tingkat provinsi dan kab/kota, Direktorat Kesehatan Keluarga meluncurkan APBN melalui mekanisme dekonsentrasi ke 34 provinsi sebesar Rp. 360.034.526.000,-.

Anggaran tersebut terbagi atas 5 output, yaitu :

1. NSPK Pembinaan Kesehatan Keluarga 2. SDM Kesehatan yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pembinaan

Kesehatan Keluarga 3. Dukungan Sarana dan Prasarana Pembinaan Kesehatan Keluarga

Page 11: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 8

4. Bimbingan Teknis dan Evaluasi pembinaan Kesehatan Keluarga 5. Sistem Informasi dan Surveilans Pembinaan Kesehatan Keluarga 6. Dukungan Layanan Manajemen

Berikut adalah tabel pengelolaan DIPA Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2016

No Revisi Tanggal Pagu Keterangan Kewenangan

1 Ke 00 7-Dec-15 120,000,000,000

DIPA Awal -

2 Ke 01 5-Feb-16 120,000,000,000

Pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap, pergeseran antar keluaran (Output), satu kegiatan dan satu satker dalam rangka memenuhi kebutuhan biaya operasional, Revisi Halaman III DIPA dan Revisi Pejabat Perbendaharaan.

DJPB Kanwil DKI

3 Ke 02 13-Apr-16

120,000,000,000

Pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap, pergeseran antar keluaran (Output), satu kegiatan dan satu satker dalam rangka memenuhi kebutuhan biaya operasional.

DJPB Kanwil DKI

4 Ke 03 11-May-16

120,000,000,000

Pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap, pergeseran antar keluaran (Output), satu kegiatan dan satu satker dalam rangka memenuhi kebutuhan biaya operasional.

DJPB Kanwil DKI

5 Ke 04 26-May-16

120,000,000,000

Inpres Nomor 4 Tahun 2016 tentang pemotongan anggaran tahun 2016, Identifikasi secara mandiri kegiatan yang akan di hemat (Output Cadangan dan Pengurangan Output).

DJA

6 Ke 05 22-Jul-16 80,000,000,000

Surat Menteri Keuangan Nomor S-522/MK.02/2016 tangggal 23 Juni 2016 perihal perubahan pagu anggaran Belanja K/L dalam APBN-P Tahun 2016 (Pengurangan/Pemotongan angaran DIPA Tahun 2016)

DJA

7 Ke 06 29-Aug-16

84,627,892,000

Surat Sekjen. Kemenkes RI Nomor PR.01.02/I/1285/2016 tanggal 17 Juni 2016 tentang hasil rapat kerja komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan terkait anggaran yang akan di realokasi dan refocussing (Penambahan Anggaran)

DJA

Page 12: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 9

8 Ke 07 30-Sep-16

84,627,892,000

Inpres Nomor 8 Tahun 2016 tentang langkah-langkah penghematan belanja kementerian / lembaga, agar masing-masing Kementerian/Lembaga melakukan identifikasi secara mandiri terhadap program/kegiatan di dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2016, yang akan dihemat dan memastikan anggarannya tidak dicairkan melalui blokir mandiri (self blocking).

DJA

9 Ke 08 12-Oct-16

84,627,892,000

Pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap, pergeseran antar keluaran (Output), satu kegiatan dan satu satker dalam rangka memenuhi kebutuhan biaya operasional dan Revisi Pejabat Perbendaharaan.

DJPB Kanwil DKI

10 Ke 09 16-Dec-16

93,180,430,000

Penambahan anggara yang disebabkan adanya pelaksanaan kegiatan yang dananya bersumber dari hibah langsung dalam bentuk uang (UNFPA, WHO, dan UNICEF)

DJPB Kanwil DKI

Page 13: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 10

BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA

2.1. Dasar Hukum

1. UUD 1945 pasal 28B ayat 2 dan pasal 28H ayat 1. 2. UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002

tentang Perlindungan Anak. 3. UU Nomor 23 Tahun 2014 Perubahan Atas UU No.32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah 4. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 79, 131, 133, 136, 137 dan

139. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Urusan Wajib Bidang

Kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.

6. Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (JMN) tahun 2015 – 2019.

7. Inpres 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan yang dilanjutkan dengan Rencana Aksi Hak Asasi Manusia (RAN HAM) pada tahun 2012.

8. Inpres 14 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional tahun 2011.

9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.

10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

11. Peraturan Menteri Kesehatan No.68 tahun 2013 tentang Kewajiban Pemberi Layanan Kesehatan Memberikan Informasi Atas Adanya Dugaan Kekerasan terhadap Anak

12. Peraturan Menteri Kesehatan No. 25 tahun 2014 tentangUpaya Kesehatan Anak

13. Peraturan Menteri Kesehatan No.53 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial

14. Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 tahun 2014 tentang Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak

15. Peraturan Menteri Kesehatan No.78 tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital

2.2. Tujuan, Sasaran Dan Indikator

Tujuan

Tujuan sasaran Direktorat kesehatan Keluarga mengacu pada Renstra Kementerian Kesehatan RI tahun 2015 – 2017. Direktorat Kesehatan Keluarga memiliki tujuan yang bersifat outcome bahkan dapat dikatakan bersifat dampak, Tujuan tersebut yaitu :

Page 14: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 11

1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).

2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.

Didalam mencapai tujuan tersebut telah ditetapkan strategi nasional dan arah kebijakan nasional 2015-2019 yang kemudian juga menjadi tujuan (bersifat outcome) bagi Direktorat Kesehatan Keluarga yaitu :

1. Terjadinya Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas.

2. Peningkatan cakupan, mutu, dan keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut.

Sasaran

Didalam mencapai tujuan diatas Direktorat Kesehatan Keluarga melaksanakan kegiatan Pembinaan Kesehatan Bayi, Anak dan Remaja dan Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi yang memiliki sasaran :

1. meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bayi, anak dan remaja.

2. meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi

Indikator pencapaian (diakhir tahun 2019) sasaran diatas adalah : 1. Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) sebesar 90%.

2. Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas I sebesar 70%.

3. Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X sebesar 60%.

4. Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja sebesar 45%.

5. Persentase Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil sebesar 90%.

6. Persentase Puskesmas yang melakukan orientasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebesar 100%.

7. Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4) sebesar 80%.

Target Indikator sasaran Direktorat Kesehatan Keluarga untuk tahun 2016 dapat dilihat pada tabel dibawah yang menggambarkan pencapaian indikator pertahun (mulai tahun 2015) untuk mencapai target Renstra Kementerian Kesehatan pada akhir tahun 2019.

Page 15: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 12

Tabel 2.1. Indikator Kesehatan Keluarga pada Renstr a Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019

Kegiatan Sasaran Indikator Target / tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Pembinaan Kesehatan Bayi, Anak dan Remaja

meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bayi, anak dan remaja

Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)

75% 78% 81% 85% 90%

Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas I

50% 55% 60% 65% 70%

Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X

30% 40% 50% 55% 60%

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja

25% 30% 35% 40% 45%

Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi

meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi

Persentase Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil

78% 81% 84% 87% 90%

Persentase Puskesmas yang melakukan orientasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

77% 83% 88% 95% 100%

Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4)

72% 74% 76% 78% 80%

Tabel Sandingan RPJMN, Renstra, RKP dan Janji Presiden yang menjadi tanggung jawab Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2016

RPJMN Renstra RKP Janji Presiden Persentase kunjungan neonatal pertama (KN1)

Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)

Persentase kunjungan neonatal pertama (KN1)

Jumlah Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) (target 150 RTK)

Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan peserta didik

Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas I

Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan peserta didik

Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF)

Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X

Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal ke empat (K4)

Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal ke empat (K4)

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja

Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF

Persentase Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja

Persentase Puskesmas yang melakukan orientasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4)

Page 16: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 13

BAB III STRATEGI PELAKSANAAN

3.1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Strategi dalam pembinaan pelayanan kesehatan keluarga yaitu ; Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang bermutu bagi setiap orang pada setiap tahapan kehidupan dengan pendekatan satu kesatuan pelayanan (continuum of care) melalui :

1. intervensi komprehensif (six building block), 2. integratif promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif; 3. paripurna, 4. berjenjang mulai dari masyarakat, fasyankes tingkat pertama dan rujukan 5. fokus pada kelompok sasaran sesuai kelompok umur (life cycle), daerah

populasi tinggi, DTPK, jumlah kasus kematian ibu, bayi tertinggi, gizi buruk dan stunting

6. kemitraan antar pelaku sesuai strata kewenangan (provinsi, kabupaten/kota, swasta)

3.2. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi

Beberapa hambatan dalam pelaksanaan strategi pencapaian tujuan dan sasaran pada tahun 2016 adalah:

1. Kebijakan di tingkat nasional untuk efisiensi anggaran APBN 2. Masih kurangnya komitmen daerah dalam mengirimkan laporan tepat

waktu, tepat data 3. Masih kurangnya jumlah dan kualitas tenaga pelaksana program di

lapangan (berdasarkan hasil studi) walaupun telah dilakukan pelatihan dan pendistribusian tenaga kesehatan

4. Masih kurangnya kemampuan dalam menyusun perencanaan program secara holistik, (perencanaan masih bersifat business as usual, copy paste)

5. Masih terdapat kekurangan peralatan kesehatan dan bahan habis pakai untuk mendukung kesehatan keluarga, walaupun secara besaran dana, seharusnya sudah mencukupi

6. Tidak ada dukungan pendanaan dan bimbingan teknis dalam pemeliharaan alat

7. Masih terdapat pengelola program di daerah (terutama puskesmas) yang belum memahami definisi operasional indikator program, dapat disebabkan mekanisme sosialisasi secara berjenjang tidak berjalan dengan baik

8. Masih kurangnya koordinasi lintas program dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pelaporan

9. Struktur organisasi di daerah belum sesuai dengan sotk kementerian kesehatan. Contoh uks, penjaringan ada di promkes dinkes

10. Belum finalnya kebijakan pencatatan pelaporan 1 pintu, program mengalami “dilema” karena sudah tidak diperkenankan untuk meminta data langsung ke daerah, sementara pusat data dan informasi belum bisa memenuhi

Page 17: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 14

kebutuhan laporan data secara rutin. Lemahnya koordinasi lintas program di dinkes.

11. Masih lemahnya pemantauan penjaminan mutu pelaksanaan program secara berjenjang agar pelaksanaan kegiatan program di puskesmas sesuai dengan standar

3.3. Terobosan Yang Dilakukan 1. Menyusun Rencana Aksi Kesehatan Ibu dan bayi baru Lahir 2. Menyusun Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia 3. Melakukan Kajian Anggaran dalam upaya penurunan AKI dan

mendiseminasikannya 4. Menjalin kerjasama dengan akademisi dan organisasi profesi melalui

Konsorsium Perguruan Tinggi.` 5. Menyusun draft penyederhanaan pencatatan dan pelaporan 6. Memfasilitasi pelaksanaan perencanaan terpadu dengan pengembangan

model pelatihan Perencanaan Terpadu KIA 7. Pengembangan model posyandu-PAUD terintegrasi. 8. Pengembangan model UKS 9. Pengembangan model pendampingan program oleh tokoh agama, tokoh

masyarakat dan mahasiswa 10. Peningkatan kualitas layanan PKPR dengan orientasi dan implementasi

Standar Nasional PKPR, sebagai alat self assessment oleh puskesmas dan supervisi oleh Dinas Kesehatan.

11. Mendorong kemandirian daerah dalam pemenuhan kebutuhan sarana prasarana program melalui mekanisme DAK Fisik

12. Pengembangan upaya peningkatan persalinan di faskes melalui Jampersal

Page 18: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 15

BAB IV HASIL KERJA

4.1. Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran kesehatan keluarga yang diukur melalui indikator :

1) Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) sebesar 78 %.

2) Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas I sebesar 55%.

3) Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X sebesar 40%.

4) Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja sebesar 30%.

5) Persentase Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil sebesar 81%.

6) Persentase Puskesmas yang melakukan orientasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebesar 83%.

7) Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4) sebesar 74%.

Maka perlu di petakan berbagai macam kebutuhan (input) agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Secara umum gambaran pencapaian tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut :

(a) Input

1. Tenaga pelaksana dilapangan sebagai pelaku didalam pelaksanaan pelayanan kesehatan keluarga.

2. Pedoman didalam pelaksaaan pelayanan kesehatan keluarga 3. Alat-alat (sarana dan prasarana) pelayanan kesehatan keluarga 4. Komitmen pemerintah daerah, masyarakat, organisasi provesi (lintas

program dan lintas sector terkait) didalam mendukung pelayanan kesehatan keluarga

5. Alokasi anggaran yang mencukupi didalam pelayanan kesehatan keluarga

(b) Output

Didalam pelaksanaan kegiatan di tingkat pusat, Direktorat Kesehatan Keluarga harus mengacu pada tugas pokok dan fungsinya sebagaimana tercantum dalam Permenkes 64 tahun 2015. Untuk itu dalam pencapaian indikator diatas Direktorat Kesehatan Keluarga melaksanakan kegiatan Pembinaan Kesehatan Bayi, Anak dan Remaja dan Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi. Dan dalam pembinaan kesehatan Bayi, Anak dan Remaja dan Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi output yang ditetapkan untuk dicapai antara lain : 1. NSPK Pembinaan Kesehatan Keluarga sebanyak 8 dok umen

Sepanjang perjalanan upaya peningkatan kesehatan keluarga, telah banyak dikeluarkan pedoman. Pedoman yang ada harus sesuai dengan

Page 19: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 16

perkembangan yang terjadi, dan pelayanan yang belum diatur pedomannya maka harus dibuat untuk menjamin kualitas dan kemanan didalam pelaksanaan pelayanan kesehatan keluarga. Kegiatan penyusunan NSPK pada tahun 2016 terdiri dari : 1. Penyusunan Buku Kesehatan Lansia

(a) Input Kegiatan Penyusunan Buku Kesehatan Lansia dilaksanakan selama 3 tahap, yaitu:

1. Pada tanggal 3-5 Maret 2016 di Bekasi Jawa Barat, 2. Pada tanggal 9-11 Juni 2016 di Bekasi Jawa Barat, dan 3. Pada tanggal 13-15 Juni di Jakarta.

Kegiatan dilaksanakan dalam rangka review terhadap Buku Pemantauan Kesehatan Pribadi Lanjut Usia yang sudah ada dan penyusunan Buku Kesehatan Lansia yang baru dengan melibatkan lintas program, lintas sektor, organisasi profesi, dinas kesehatan provinsi, dan dinkes kabupaten/puskesmas serta akademisi.

(b) Output Tersusunnya Buku Kesehatan Lanjut Usia yang merupakan pembaharuan/updating serta penambahan konten (media KIE) dari Buku Pemantauan Kesehatan Pribadi Lanjut Usia yang sebelumnya telah disusun oleh Direktorat Bina Upaya Kesehatan pada tahun 2013.

(c) Outcome Dengan tersusunnya buku kesehatan lanjut usia dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan pelayanan di Posyandu Lansia dalam memantau kondisi kesehatan lansia, sekaligus juga dapat digunakan oleh Lansia sebagai sumber informasi, sehingga dapat mencapai lansia yang sehat, produktif, dan mandiri.

(d) Benefits Meningkatnya kualitas pembinaan dan pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas yang dilaksanakan dalam gedung maupun di luar gedung (melalui Posyandu Lansia), serta bertambahnya jumlah Lanjut Usia yang mendapatkan pelayanan kesehatan.

(e) Impact Meningkatknya status kesehatan lanjut usia, Quality of Life, dan Usia Harapan Hidup penduduk Indonesia.

2. Penyusunan Pedoman Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal (a) Masukan (input),

Tujuan dari kegiatan ini adalah : Tersusunnya Pedoman Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal untuk Pelatihan Pelayanan Kesehatan dan Penanganan Kegawatdaruratan

Page 20: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 17

Maternal dan Neonatal. Pelaksanaan kegiatan: Kegiatan ini dimulai dengan rapat-rapat persiapan yang dilakukan dalam kantor dengan menggunakan subbag TU dengan rincian sbb: • Rapat persiapan pelatihan terintegrasi (kegawatdaruratan

dan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal pada 26 Januari 2016

• Pertemuan Koordinasi LP/LS, organisasi Profesi, PT, lSM dalam rangka Peningkatan Pelayanan Kesehatan keluarga melalui Pelatihan terintegrasi pada 11-12 Februari 2016

Sementara kegiatan pokok penyusunan kurikulum modul ini ini dilakukan di hotel Harris Tebet, Jakarta pa da tanggal 7-9 Maret 2016. Kegiatan dilaksanakan melalui metode penyajian, tanya jawab dan diskusi kelompok dengan mengundang 35 orang yang berasal dari perwakilan organisasi profesi (IDAI. HOGSI-POGI, IPANI, IBI), lintas program (Dit Gizi,,PPSDM, dll) dan internal subdit maternal neonatal.

Rapat ini lanjutkan dengan Rapat lanjutan Penyusunan Kurikulum Modul Pelatihan Pelayanan kesehatan dan kegawatdaruratan maternal neonatal tanggal 4-5 April 2016.

(b) Luaran (output), Tersusunnya draft kurikulum dan modul: • Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal di Fasilitas

Pelayanan Kesehatan Dasar • Pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal di

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar � Tersusunnya draft kurikulum modul pelatihan pelayanan

kesehatan dan kegawatdaruratan maternal neonatal di fasilitas kesehatan dasar

� Hambatan dalam realisasi anggaran : untuk peserta ataupun narasumber dan organisasi profesi, seringkali tidak dapat mengikuti lengkap keseluruhan hari kegiatan, dikarenakan kesibukan dan kewajiban merawat pasien di RS

Foto Kegiatan Penyusunan Pedoman Pelayanan

Kesehatan Maternal dan Neonatal di Hotel Harris (7-9

Maret 2016)

Page 21: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 18

(c) Hasil (outcome), Tersusunnya draft NSPK dalam bentuk kurikulum modul untuk peningkatan kemampuan tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat) dalam tatalaksana pelayanan kesehatan dan kegawatdaruratan maternal dan neonatal di fasilitas kesehatan dasar

(d) Manfaat (benefit), Tersusunnya acuan teknis untuk peningkatan kemampuan tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat) dalam tatalaksana pelayanan kesehatan dan kegawatdaruratan maternal dan neonatal di fasilitas kesehatan dasar

(e) Dampak (impact), Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal

3. Penyusunan Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Se ksual Bagi Penyuluh Pernikahan (di Jawa Barat)

A. Pertemuan Penyusunan Draft Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Penyuluh Pernikahan di Bogor (a) Input

Kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka Pertemuan Penyusunan Draft Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Penyuluh Pernikahan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan: 1. Hotel Santika Bogor 22 - 24 Februari 2016 2. Hotel Amaroossa Bogor 02 - 04 Maret 2016 3. Hotel Grand Savero Bogor 20 - 22 April 2016

(b) Output Tersusunnya draft Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Penyuluh Pernikahan

(c) Outcome Tersedianya Norma Standart Prosedur dan Kriteria dalam upaya peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi serta keluarga berencana.

(d) Benefits Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan keluarga

(e) Impact Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas

B. Ujicoba Penyusunan Draft Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Penyuluh Pernikahan

(a) Input

Page 22: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 19

Kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka Ujicoba Penyusunan Draft Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Penyuluh Pernikahan di 2 propinsi: (1) Pada tanggal4 s/d 6 April 2016 di Yogyakarta (2) Pada tanggal13 April 2016 di DKI Jakarta

(b) Output Tersedianya dokumen draft Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Penyuluh Pernikahan.

(c) Outcome Tersedianya Norma Standart Prosedur dan Kriteria dalam upaya peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi serta keluarga berencana.

(d) Benefits Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan keluarga

(e) Impacts Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas

C. Pertemuan Finalisasi Buku Saku Kesehatan Reprodu ksi

dan Seksual bagi Penyuluh Pernikahan a) Input

Kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka Pertemuan finalisasi Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Penyuluh Pernikahan sekali di Hotel Kartika Chandra pada tanggal 08 Juni 2016.

b) Output Tersusunnya dumi Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Penyuluh Pernikahan

c) Outcome Tersedianya Norma Standart Prosedur dan Kriteria dalam upaya peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi serta keluarga berencana.

d) Benefits Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan keluarga

e) Impact Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas

4. Penyusunan Modul dan Media Audio Visual Teknik P elayanan

Kesehatan Anak dengan Disabilitas (a) Input

Page 23: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 20

5. Penyusunan Pedoman Yankes Usia Sekolah dan Rema ja tingkat Masyarakat, FKTP dan FKRTL A. Penyusunan Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan U sia

Sekolah dan Remaja (a) Input

Penyusunan Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja telah dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal 17 s/d 19 Februari 2016 dan 22 s/d 24 Maret 2016 di Hotel Parklane dan pada tanggal 27 s/d 29 April 2016 di Hotel Puri Denpasar.

(b) Output Tersusunnya Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja

(c) Outcome Meningkatnya kualitas Pelatihan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja Tahun Anggaran 2016 yang lebih terintegrasi dan komprehensif

(d) Benefits Dengan tersusunnya Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman bagi pelatihan di tingkat pusat dan daerah.

(e) Impact Dengan tersusunnya Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja dapat meningkatkan kapasitas petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi anak usia sekolah dan remaja sehingga dapat meningkatkan status kesehatan anak usia sekolah dan remaja.

B. Pertemuan Penyusunan Media KIE Kader Kesehatan

Remaja (a) Input

Pertemuan Penyusunan Media KIE Kader Kesehatan Remaja telah dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 14-16 Maret 2016 di Hotel Parklane dan 18 – 20 April 2016 di Hotel Puri Denpasar. Pertemuan kedua mengundang penanggungjawab program remaja dari 4 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Bangka Belitung dan Kalimantan Timur untuk memperoleh masukan.

(b) Output Tersusunnya Media KIE Kader Kesehatan Remaja

(c) Outcome Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh kader kesehatan bagi anak usia sekolah dan remaja.

(d) Benefits

Page 24: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 21

Dengan tersusunnya Media KIE Kader Kesehatan Remaja dapat digunakan sebagai alat bantu kader kesehatan remaja dalam menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya.

(e) Impact Dengan tersusunnya Media KIE Kader Kesehatan Remaja dapat meningkatkan status kesehatan remaja dan mencegah terjadinya perilaku berisiko antara lain kehamilan dan penikahan dini yang dapat meningkatkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.

C. Penyusunan Pedoman Manajemen Terpadu Masalah

Kesehatan Remaja di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lan jut (a) Input

Pertemuan Penyusunan Pedoman Manajemen Terpadu Masalah Kesehatan Remaja di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut telah dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 13-15 April 2016 di Hotel Parklane dan 24 s/d 26 Agustus 2016 di Hotel Manhattan.

(b) Output Tersusunnya Pedoman Manajemen Terpadu Masalah Kesehatan Remaja di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut

(c) Outcome Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan peduli remaja di fasilitas kesehatan tingkat lanjut.

(d) Benefits Dengan tersusunnya Pedoman Manajemen Terpadu Masalah Kesehatan Remaja di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut dapat digunakan sebagai pedoman yang dapat membantu tenaga kesehatan dalam menatalaksana masalah kesehatan atau penyakit pada remaja di fasilitas kesehatan tingkat lanjutan.

(e) Impact Dengan tersusunnya Pedoman Manajemen Terpadu Masalah Kesehatan Remaja di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut dapat dapat menurunkan angka kesakitan remaja dan meningkatkan status kesehatan remaja.

6. Penyusunan Buku Kesehatan Lansia Lanjutan (a) Input

Kegiatan Penyusunan Buku Kesehatan Lansia Lanjutan (Pedoman Pemberdayaan Lansia untuk Meningkatkan Status Kesehatan Keluarga bagi Petugas Puskesmas) dilaksanakan selama 3 tahap, yaitu: 1. Pada tanggal 21-23 Juni 2016 dan 31 Oktober-2 November

2016 di Depok Jawa Barat,

Page 25: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 22

2. Pada tanggal 6-8 November 2016 di Jakarta. Kegiatan dilaksanakan untuk mendapatkan masukan tentang konsep-konsep pemberdayaan dan menyusun Pedoman Pemberdayaan Lanjut Usia dalam meningkatkan status kesehatan keluarga dengan melibatkan Lintas Program/Lintas Sektor, organisasi profesi dan LSM serta perwakilan dari Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat.

(b) Output Tersusunnya Buku Kesehatan Lansia Lanjutan (Pedoman Pemberdayaan Lansia untuk Meningkatkan Status Kesehatan Keluarga bagi Petugas Puskesmas).

(c) Outcome Dengan tersusunnya Buku Kesehatan Lansia Lanjutan (Pedoman Pemberdayaan Lansia untuk Meningkatkan Status Kesehatan Keluarga bagi Petugas Puskesmas) dapat digunakan untuk meningkatkan pemberdayaan dan mengoptimalkan peran Lansia dalam lingkungan keluarga, sehingga dapat membantu meningkatkan status kesehatan keluarga termasuk kesehatan Lansia itu sendiri.

(d) Benefits Meningkatnya kualitas pembinaan lansia di komunitas/masyarakat yang dilaksanakan di luar gedung (melalui Posyandu Lansia), serta meningkatkan pengetahuan pada Lanjut Usia tentang kesehatan.

(e) Impact Meningkatnya status kesehatan lanjut usia, serta menurunkan AKI dan AKB melalui pendekatan siklus kehidupan (mulai dari ibu hamil, ibu melahirkan, bayi, anak, remaja dan usia subur).

7. Penyempurnaan Pedoman Pelayanan Kesehatan Masa S ebelum

Hamil (a) Input

Kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka pertemuan penyempurnaan Pedoman Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil 2 (dua) kali, yaitu: 1. Pada tanggal 28-29 April 2016 di Hotel Manhattan 2. Pada tanggal 13-15 Juni 2016 di Hotel Harris Bekasi

(b) Output Tersusunnya draft Pedoman Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil.

(c) Outcome Tersedianya Norma, Standar, Prosdur, dan Kriteria dalam upaya peningkatan akses pelayanan kesehatan reproduksi khusunya pada masa sebelum hamil.

(d) Benefits

Page 26: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 23

Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan keluarga (e) Impacts

Meningkatnya kualitas dan akses pelayanan kesehatan masyarakat.

8. Review Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jal anan Bagi Tenaga Kesehatan A. Rapat Persiapan

(a) Input Pertemuan Review Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan diawali dengan rapat persiapan yang dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2016 di Ruang Rapat Direktorat Kesehatan Keluarga, mengundang Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kemensos, Dinkes Provinsi DKI Jakarta dan beberapa Puskesmas.

(b) Output Terlaksananya pertemuan persiapan Review Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan

(c) Outcome Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi anak jalanan.

(d) Benefits Dengan dilaksanakannya Review Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan dapat memantapkan program, memfokuskan program pelayanan kesehatan bagi anak jalanan secara sinergis, melakukan update data, dan memperkuat jejaring kemitraan dengan LP/LS terkait.

(d) Impact Dengan dilaksanakannya Review Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan dapat menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan status kesehatan anak jalanan.

B. Pertemuan Review Buku Pedoman Pelayanan Kesehata n Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan (b) Input

Pertemuan Review Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan telah dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu 15 s/d 17 Juni 2016 dan 10 s/d 12 Agustus 2016 di Hotel Kartika Chandra mengundang peserta pusat yang terdiri dari lintas program dan lintas sektor terkait (Dit P2MKJN, Dit P2PM, Dit P2PTM, P2JK, Pusdatin, Balitbangkes, Dinkes Provinsi DKI Jakarta,

Page 27: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 24

Kemensos, Kemendikbud, KemenkumHAM, Kemendagri, Kemenag),.

(c) Output Terlaksananya pertemuan Review Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan

(d) Outcome Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi anak jalanan secara sinergis.

(e) Benefits Dengan dilaksanakannya Review Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan dapat memantapkan program, memperoleh update data, mengintegrasikan pelayanan yang sudah dilakukan oleh K/L terkait bagi anak jalanan pada Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan bagi Tenaga Kesehatan dan memperkuat jejaring kemitraan dengan LP/LS terkait. Selain juga buku ini diperlukan sebagai lampiran bagi Permenkes Perlindungan Anak yang sedang dalam proses penyusunan.

(f) Impact Dengan dilaksanakannya Review Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan dapat menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan status kesehatan anak jalanan.

C. Pertemuan Review dengan Daerah Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Keseha tan (b) Input

Pertemuan Review dengan Daerah Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan telah dilaksanakan 5 s/d 7 Oktober 2016 di Hotel Kartika Chandra mengundang peserta pusat yang terdiri dari lintas program dan lintas sektor terkait (Dit Kesehatan Lingkungan, Dit Yankes Primer, Dit P2MKJN, Dit P2PM, Dit P2PTM, P2JK, Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Kemensos, Kemendikbud, KemenkumHAM), peserta daerah terdiri pengelola program dari 4 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat dan Jawa Timur, organisasi profesi (IDAI) dan lembaga donor (MSF, Save The Children dan WHO).

(c) Output Terlaksananya pertemuan Review Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan

(d) Outcome

Page 28: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 25

Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi anak jalanan secara sinergis.

(e) Benefits Dengan dilaksanakannya Review Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan dapat memantapkan program, memperoleh update data, mengintegrasikan pelayanan yang sudah dilakukan oleh K/L terkait bagi anak jalanan pada Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan bagi Tenaga Kesehatan dan memperkuat jejaring kemitraan dengan LP/LS terkait. Selain juga buku ini diperlukan sebagai lampiran bagi Permenkes Perlindungan Anak yang sedang dalam proses penyusunan.

(f) Impact Dengan dilaksanakannya Review Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan dapat menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan status kesehatan anak jalanan.

2. SDM Kesehatan yang ditingkatkan kapasitasnya dal am pembinaan Kesehatan Keluarga sebanyak 800 orang 1. Hari Anak Nasional Tahun 2016

(a) Input Diperlukannya masyarakat yang mengetahui program kesehatan keluarga

(b) Output Tersosialisasinya masyarakat melalui 1. Sosialisasi di lokasi car free day terkait program kesehatan

anak 2. Seminar GeMASS 3. Workshop Kekerasan Pada Remaja

(c) Hasil Peningkatan pengetahuan masyarakat terkait program kesehatan anak

(d) Manfaat Masyarakat berperan serta dalam peningkatan program kesehatan masyarakat

(e) Dampak Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya Penurunan AKI dan AKB

2. Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Ge riatri

(a) Input Kegiatan Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri dilaksanakan pada tanggal 28 Maret s/d 2 April 2016 di Hotel

Page 29: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 26

Harris Bekasi. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri di Puskesmas. Peserta pelatihan terdiri dari dokter Puskesmas, Penanggung Jawab Program Kesehatan Lansia, dan perawat puskesmas dari 3 Puskesmas terpilih di Provinsi Banten dan DKI Jakarta serta 4 Puskesmas terpilih di Provinsi Jawa Barat. Pelatihan dilakukan dengan melibatkan tim fasilitator dari Direktorat Kesehatan Keluarga, Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam (FKUI RSCM), Departemen Rehabilitasi Medik (FKUI RSCM), Departemen Ilmu Gizi (FKUI RSCM), Departemen Psikiatri (FKUI RSCM), PPDGI, PPNI, Lintas Program Kemenkes, serta widyaiswara dari BPPK Jakarta.

(b) Output Meningkatkan kompetensi dan kapasitas teknis baik secara teori maupun praktek di lapangan, bagi para petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas.

(c) Outcome Petugas Kesehatan diharapkan memiliki komitmen yang tinggi dalam memberikan kontribusi ilmu yang dimiliki untuk mendukung program pemerintah dalam rangka mengembangkan Puskesmas Santun Lansia.

(d) Benefits Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas, bertambahnya jumlah tenaga kesehatan yang kompeten dalam pelayanan kesehatan lanjut usia, Puskesmas yang memberikan pelayanan Santun Lanjut Usia, meningkatkan jumlah penduduk Lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan.

(e) Impact Meningkatknya status kesehatan lanjut usia, Quality of Life, dan Usia Harapan Hidup penduduk Indonesia.

3. Orientasi Tim Pengkaji AMP (a) Masukan (input),

Tujuan kegiatan: Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan Tim Pengkaji AMP yang terdiri dari dokter spesialis obstetric ginekologi, dokter spesialis anak, Bidan dan pengelola proram KIA agar dapat melakukan pengkajian kasus kematian maternal dan neonatal dan menghasilkan rekomendasi yang tepat. Pelaksanaan kegiatan: Orientasi ini dilaksanakan selama 4 (empat) hari di Jakarta pada tanggal 30 Mei – 2 Juni 2016 bertempat di Hotel Grand Cempaka (Angkatan 1) dan tanggal 13 – 16 Juni 2016 bertempat di Hotel Kartika Chandra (Angkatan 2).

Page 30: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 27

Peserta orientasi berasal dari 34 provinsi. Jumlah peserta daerah dari masing-masing provinsi adalah 6 (enam) orang, yaitu pengelola program KIA, pengelola program yankes, dokter spesialis obsgyn, dokter spesialis anak, bidan dan penanggung jawab manajemen data di RS provinsi (Sekretaris PONEK). Total peserta daerah adalah 204 orang (@102 orang per angkatan). Jumlah peserta pusat adalah 21 orang tiap angakatan yang terdiri dari pelaksana (Direktorat Kesehatan Keluarga) dan peserta pusat (fasilitator nasional AMP, POGI, IDAI dan lain - lain).

(b) Luaran (output), Terorientasinya Tim Pengkaji AMP sejumlah 204 orang yang berasal dari 34 provinsi tentang pengkajian kasus kematian maternal dan neonatal

(c) Hasil (outcome), Peningkatan kompetensi Tim Pengkaji AMP dalam melakukan pengkajian kematian maternal dan neonatal dan menghasilkan rekomendasi yang tepat.

(d) Manfaat (benefit), Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.

(e) Dampak (impact), Penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.

4. Pemberdayaan SDM dalam Rangka Peningkatan Kualit as Program Kesehatan Keluarga (a) input

Kebutuhan organisasi atas personil yang solid setelah penggabungan direktorat.

(b) Output Personil Direktorat Kesehatan Keluarga memahami posisi dan perannya di Direktorat Kesehatan Keluarga

(c) Hasil Kinerja direktorat yang baik

(d) Manfaat Pencapaian capaian kinerja direktorat yang baik

(e) Dampak Pencapaian target-target sasaran kesehatan keluarga sebagai upaya penurunan AKI dan AKB

5. Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanju t Usia dan

Geriatri (a) Input

Kegiatan Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri dilaksanakan pada 2 Angkatan masing-masing selama 7 hari, yaitu:

Page 31: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 28

1. Angkatan ke-I pada tanggal 10-16 April 2016 di Depok Jawa Barat, dengan peserta yang berasal dari 10 Provinsi yaitu: Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bali, NTB, Gorontalo, Riau, Jambi, Lampung, Bangka Belitung dan Kepulauan Riau dengan jumlah 3 orang/provinsi,

2. Angkatan ke-II pada tanggal 24-30 April 2016 di Bekasi Jawa Barat, dengan peserta yang berasal dari 10 Provinsi yaitu: Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua) dengan jumlah 3 orang/provinsi.

Peserta pelatihan terdiri dari dokter Puskesmas, Penanggung Jawab Program Kesehatan Lansia di Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD. Pelatihan dilakukan dengan mengundang tim fasilitator dari Direktorat Kesehatan Keluarga, Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam (FKUI RSCM), Departemen Rehabilitasi Medik (FKUI RSCM), Departemen Ilmu Gizi (FKUI RSCM), Departemen Psikiatri (FKUI RSCM), PPDGI, PPNI, Lintas Program Kemenkes, serta widyaiswara BPPK Jakarta.

(b) Output Terbentuknya tim pelatih (fasilitator) di tingkat Provinsi yang dapat memberikan pelatihan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas.

(c) Outcome Tim fasilitator diharapkan memiliki komitmen yang tinggi dalam memberikan kontribusi ilmu yang dimiliki, untuk mendukung program pemerintah dalam rangka mengembangkan Puskesmas Santun Lansia serta pelayanan rujukannya di Rumah Sakit.

(d) Benefits Meningkatnya kualitas pembinaan dan pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas dan Rumah Sakit, bertambahnya jumlah tenaga kesehatan yang kompeten dalam pelayanan kesehatan lanjut usia, meningkatkan akses pelayanan kesehatan kepada penduduk Lansia, bertambahnya jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan Santun Lanjut Usia, jumlah Rumah Sakit dengan pelayanan Geriatri terpadu,

(e) Impact Meningkatkan status kesehatan lanjut usia, Quality of Life dan Umur Harapan Hidup penduduk Indonesia.

6. Pelatihan TOT SDIDTK Revisi 2015 (a) Input

Page 32: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 29

Untuk menjamin pelaksanaan program SDIDTK, nakes perlu dilatih SDIDTK, untuk menjamin kebutuhan pelaksanaan pelatih, maka dilaksanakan TOT SDIDTK edisi revisi 2015

(b) Ouput Terlatihnya trainer untuk melaksanakan pelatihan SDIDTK di daerah

(c) Outcome Daerah mampu menyelenggarakan pelatihan SDIDTK

(d) Benefit Mempermudah pelaksanaan pelatihan di daerah karena daerah sudah memiliki tenaga pelatih

(e) Impact Meningkatkan akses pelayanan kesehatan anak

7. Pelatihan Tatalaksana Kasus KekerasanTerhadap

Perempuan/Anak (KtP/A) di Puskesmas Tingkat provins i di Pusat (a) Input

Kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam rangka Pelatihan Tata Laksana Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A) di Puskesmas Tingkat Provinsi di Pusat pada tanggal 10-14 Oktober 2016 di Hotel Bidakara, Jakarta.

(b) Output Tersedianya SDM Kesehatan yang ditingkatkan kapasitasnya dalam Tata Laksana Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A) di Puskesmas Tingkat Provinsi.

(c) Outcome Meningkatnya pelayanan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di bidang akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi serta keluarga berencana.

(d) Benefits Meningkatnya kualitas dan akses pelayanan kesehatan keluarga.

(e) Impacts Meningkatnya kualitas dan akses pelayanan kesehatan masyarakat.

8. Pelatihan Bagi Pelatih Fasilitator Kelas Ibu

(a) Masukan (input), Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan tenaga pelatih fasilitator kelas ibu di di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota yang akan melatih fasilitator yang akan melaksanakan kelas ibu yaitu kelas ibu hamil dan kelas ibu balita di tingkat puskesmas dan desa. Pelaksanaan kegiatan: Pelatihan ini dilaksanakan selama 6 (enam) hari di Jakarta pada tanggal 18 – 23 April 2016 bertempat di Hotel Best Western Cawang. Jumlah peserta daerah yang hadir berjumlah 47 orang

Page 33: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 30

yang berasal dari 17 provinsi yaitu NTT, NTB, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Kaltara, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Malut, Maluku, Pabar, Papua.. Masing - masing provinsi mengirimkan 3 orang yang terdiri dari pengelola program KIA dinkes provinsi, perwakilan Bapelkes, dan perwakilan IBI cabang provinsi kecuali Provinsi Kalimantan Selatan dan Papua Barat hanya mengirimkan 2 orang dan Provinsi Sulawesi Selatan hanya mengirimkan 1 orang. Jumlah peserta pusat adalah 21 orang yang terdiri dari pelaksana (Direktorat Kesehatan Keluarga) dan peserta pusat (fasilitator Kelas Ibu dan MOT).

(b) Luaran (output) Dihasilkannya tenaga pelatih fasilitator kelas ibu di di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota yang akan melatih fasilitator yang akan melaksanakan kelas ibu yaitu kelas ibu hamil dan kelas ibu balita di tingkat puskesmas dan desa sejumlah 47 orang dari 17 Provinsi

(c) Hasil (outcome) Peningkatan pengetahuan pengelola program KIA provinsi, Bapelkes dan Bidan dalam melatih fasilitator kelas ibu dalam melaksanakan kelas ibu hamil dan kelas ibu balita di tingkat puskesmas dan desa.

(d) Manfaat (benefit), Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, serta pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak balita dengan menggunakan Buku KIA.

(e) Dampak (impact), Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan bayi dan anak balita melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat.

9. Pelatihan Pelatih Pelayanan Kesehatan Usia Sekol ah dan Remaja (Angkatan I) (a) Input

Pelatihan Pelatih Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja (Angkatan I) telah dilaksanakan 16 s/d 26 Mei 2016 di Hotel Maharani. Peserta terdiri dari lintas program Kemkes dan pengelola program UKS dan PKPR di Dinkes dan Puskesmas Prov DKI Jakarta.

(b) Output Terlatihnya tenaga kesehatan di Puskesmas terkait pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja

(c) Outcome

Page 34: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 31

Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja.

(d) Benefits Dengan terlatihnya tenaga kesehatan di Puskesmas terkait pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja dapat meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam menatalaksana masalah kesehatan atau penyakit pada anak usia sekolah dan remaja di fasilitas kesehatan tingkat pertama.

(f) Impact Dengan terlatihnya tenaga kesehatan di Puskesmas terkait pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja dapat menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan status kesehatan anak usia sekolah dan remaja.

10. Pelatihan Pelatih Pelayanan Kesehatan Usia Seko lah dan Remaja (Angkatan II) (a) Input

Pelatihan Pelatih Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja (Angkatan II) telah dilaksanakan 18 s/d 28 Juli 2016 di Hotel Maharani. Peserta pelatihan adalah pengelola dan penanggung jawab program dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas dari 9 provinsi fokus (Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Sulawesi Selatan).

(b) Output Terlatihnya tenaga kesehatan di Puskesmas terkait pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja

(c) Outcome Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja.

(d) Benefits Dengan terlatihnya tenaga kesehatan di Puskesmas terkait pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja dapat meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam menatalaksana masalah kesehatan atau penyakit pada anak usia sekolah dan remaja di fasilitas kesehatan tingkat pertama.

(e) Impact Dengan terlatihnya tenaga kesehatan di Puskesmas terkait pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja dapat menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan status kesehatan anak usia sekolah dan remaja.

11. Orientasi Bayi Baru Lahir (a) Masukan (input):

Tujuan dari kegiatan ini adalah:

Page 35: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 32

• Meningkatnya keterampilan dan kapasitas tenaga kesehatan sebagai fasilitator pelatihan Skrining Bayi Baru lahir

• Pengelola Program Kesehatan Anak yang terlatih mampu menjadi Skrining Bayi Baru Lahir

• Tersedianya Fasilitator Skrining Bayi Baru Lahir Pelaksanaan kegiatan:

Kegiatan ini dilakukan dalam 2 angkatan yang rangkaian kegiatannya dimulai dengan rapat persiapan tanggal 1 Maret 2016 di RR. 713 Direktorat Kesehatan Keluarga yang dihadiri oleh internal panitia (subdit Kesehatan maternal dan neonatal dan internal dit kesga) yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Orientasi Skrining Bayi Baru Lahir Angkatan I di Ho tel Aryaduta Bandung tanggal 2-5 Maret 2016 yang di hadiri oleh 34 peserta daerah dari 17 provinsi (Pabar, Jambi, Riau, Bengkulu, Maluku, NTT, NTB, Gorontalo, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kaltara, Kalbar, Lampung, Sumsel, Banten, Maluku Utara dan kepulauan Riau) dan dilanjutkan dengan Angkatan II di Hotel Holiday Inn, Bandung tanggal 12-15 April 2016 yang dihadiri oleh 38 peserta dari 17 provinsi (Aceh, Sumatera Barat, DKI, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Kalimantan timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan) Kegiatan orientasi Skrining BBL dilaksanakan melalui metode penyajian, tanya jawab dan diskusi kelompok dan praktek lapangan. Diakhir rangkaian kegiatan terkait Skrining Bayi Baru Lahir dilakukan Rapat Evaluasi Pelaksanaan SHK pada tanggal 6 Oktober 2016 dengan mengundang 40 orang yang berasal dari Lintas Program (Hukormas, BBLK Jakarta, Dit. Oblik, Balitbangkes, Dit. Fasyankes, RSCM, RSHS, Dinkes Jabar, Organisasi profesi (IDAI, Patklin, PPNI/IPANI, Patelki)dan internal Dit. Kesga

(b) Luaran Terlaksananya Orientasi Skrining BBL 2 angkatan dan dihasilkannya 72 fasilitator Skrining BBL yang berasal dari 34 Provinsi Realisasi Fisik : Terlaksananya orientasi Skrining Bayi Baru Lahir (2 angkatan) dan dihasilkannya 72 fasilitator skrining BBl dari 17 provinsi. Hambatan dalam realisasi anggaran : harga tiket peserta dibawah pagu

(c) Hasil

Page 36: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 33

Dihasilkannya 72 fasilitator Skrining BBl yang berasal dari 17 provinsi

(d) Manfaat Peningkatan kapasitas nakes di dalam skrining bayi baru lahir khususnya SHK

(e) Dampak: Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan neonatal

12. Orientasi Tenaga Kesehatan dalam Surveilans Kel ainan Bawaan

Berbasis RS di Jakarta (a) Masukan (input):

Meningkatnya keterampilan dan kemampuan tenaga kesehatan dalam surveilans kelainan bawaan berbasis Rumah Sakit sehingga nantinya Indonesia mempunyai data kondisi kelainan bawaan berbasis RS Pelaksanaan kegiatan: Rangkaian kegiatan Orientasi Tenaga Kesehatan dalam Surveilans Kelainan Bawaan Berbasis Rumah Sakit diawali dengan melakukan rapat persiapan pada tanggal 15 Juli 2016 di RR 713 Kantor Kementerian Kesehatan yang mengundang 25 orang yang berasal dari FKMUI, FKUI RSCM, RSAB Harapan kita, Pormiki, Badan Litbangkes, WHO indonesia serta internal subdit Kesehatan maternal dan neonatal serta internal Direktorat Kesehatan Keluarga. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti yakni Orientasi Tenaga Kesehatan dalam Surveilans Kelaina n Bawaan Berbasis Rumah Sakit dilaksanakan pada 25-28 Juli 2016 di Hotel Ciputra jakarta dengan mengundang 46 orang peserta daerah dan 10 orang peserta lokal yang terdiri dari para perekam medis dan dokter spesialis anak dari 13 Rumah Sakit pelaksanaan surveilans kelainan bawaan di Tahun 2014 (RSUP H. Adam Malik, medan, RSIA Budi kemuliaan Jakarta, RS Bunda Jakarta, RSUP dr. kariadi, RSUP. Dr. M. Djamil, Padang, RSUP Sanglah Denpasar, RSUP dr. Sardjito, RSUP dr. Soetomo, RSUP dr. Wahidin Sudiro Husodo, RS. Hermina Jakarta dan RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung), para dokter spesialis anak, obgyn, Penanggung-jawab ruang bersalin, perawat ruang perinatologi dan perekam medis dari 6 RS pengembangan surveilans kelainan bawaan 2016 (RSUP. H. Mohammad Hoesin, RSUD Pariaman, RSUD Pringadi, RSUD Kandou, RSUD NTB dan RSUD Wates)

(b) Luaran Terlaksananya Orientasi Tenaga Kesehatan dalam Surveilans Kelainan bawaan Berbasis RS dan peserta yang berasal dari

Page 37: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 34

intitusi terundang berkomintment melaksanakan surveilans kelainan bawaan berbasis RS di institusi tempat kerjanya. Realisasi Fisik : Terlaksananya orientasi nakes dalam Surveilans Kelainan Bawaan Berbasis RS

Hambatan dalam realisasi anggaran : harga tiket peserta dibawah pagu.

(c) Hasil Terorientasinya 56 orang nakes dalam Surveilans Kelainan Bawaan dan peserta yang berasal dari intitusi terundang berkomintment melaksankan surveilan kelainan bawaan berbasis RS di institusi tempat kerjanya.

(d) Manfaat Peningkatan kapasitas nakes di RS di dalam Surveilans Kelainan Bawaan berbasis RS

(e) Dampak: Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan neonatal

13. Orientasi Model Pelaksanaan UKS Dalam Rangka Pe ningkatan

Gizi dan Keamanan Pangan Sekolah Dasar Bagi Kepala Sekolah,Guru UKS, Tenaga Kesehatan Di Kepulauan Ser ibu dan Jakarta Pusat (a) Orientasi Model Pelaksanaan UKS

A. Input Kegiatan orientasi telah dilaksanakan pada 13 – 15 Juli 2016 di Hotel Kartika Chandra. Kegiatan dihadiri oleh Kepala Sekolah dan guru UKS dari 16 sekolah model UKS, pengelola program UKS dan Kesehatan Lingkungan dari Puskesmas Pembina sekolah model UKS, Suku Dinas Kesehatan dan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta, Kanwil Agama, BPOM, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama serta lintas program Kementerian Kesehatan (Dit. Kesehatan Lingkungan, Dit. Gizi Masyarakat, Dit. Kesehatan Kerja dan Olah Raga, Dit. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat). Pada kegiatan tersebut diorientasikan materi untuk pelaksanaan dan peningkatan model UKS di sekolah antara lain : pengelolaan kantin dan PKL sehat di sekolah, pengawasan makanan dan minuman berbahaya di sekolah, penjaringan kesehatan/pemeriksaan berkala dan penggunaan Buku Rapor Kesehatanku, aktifitas fisik pada pergantian pelajaran, penerapan gizi seimbang di sekolah, kegiatan sikat gigi bersama, literasi kesehatan di sekolah, pelaksanaan kebersihan dan pengelolaan sampah,

Page 38: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 35

pelaksanaan kegiatan psn di sekolah (jumantik), penanaman dan perawatan tanaman pangan.

(b) Output Terorientasinya guru UKS, kepala sekolah dan pengelola program UKS di Puskesmas terkait pelaksanaan UKS terintegrasi melalui Trias UKS.

(c) Outcome Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan anak sekolah melalui UKS.

(d) Benefits Dengan orientasi ini dapat memberikan pembekalan kepada warga sekolah dan tenaga kesehatan di puskesmas tentang pelaksanaan UKS di sekolah melalui Trias UKS dengan kegiatan yang kongkrit, khususnya dalam hal peningkatan gizi dan keamanan pangan.

(e) Impact Dengan orientasi ini dapat menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan status kesehatan anak usia sekolah.

B. Evaluasi Model Pelaksanaan UKS (a) Input

Pertemuan Evaluasi Model Pelaksanaan UKS telah dilaksanakan 5 Desember 2016 di Hotel Kartika Chandra. Peserta pertemuan terdiri dari lintas program (Dit Gizi Masyarakat, Dit Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dit Kesehatan Lingkungan, Dit P2PTVZ, HPU, Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Sudinkes Jakarta Pusat dan Sudinkes Kepulauan Seribu) dan lintas sektor (Kemendagri, Kemendikbud, Kemenag, BPOM), 16 sekolah model serta puskemas yang membina sekolah tersebut, lembaga donor (UNESCO, UNICEF, Unilever).

(b) Output Diperolehnya masukan dan rencana tindak lanjut terkait upaya pengembangan model peningkatan gizi dan keamanan pangan melalui UKS/M

(c) Outcome Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan anak di sekolah dalam memilih pangan yang aman dan bergizi, mewujudkan kualitas pangan yang sehat dan aman bagi anak di sekolah dan meningkatkan jumlah TPM (tempat pengelolaan makanan) yang memenuhi syarat kesehatan.

(d) Benefits Dengan terlaksananya Evaluasi Model Pelaksanaan UKS dapat memberikan umpan balik bagi pusat dan provinsi/kab/kota untuk mengembangkan model peningkatan

Page 39: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 36

gizi dan keamanan pangan melalui UKS dan direplikasikan di sekolah lain.

(e) Impact Dengan terlaksananya Evaluasi Model Pelaksanaan UKS dapat menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan status kesehatan anak usia sekolah.

14. Orientasi SDM dalam Tatakelola Manajemen a. Input.

Direktorat Kesehatan Keluarga yang merupakan Organisasi Baru, yang lahir dari Permenkes 64 tahun 2015, mengemban banyak program yang dirasakan baru oleh personil direktyorat kesehatan keluarga. Untuk menjamin keberlangsungan peogram yang baik maka personil direktorat kesehatan keluarga perlu mendapatkan pemahaman yang utuh terkait program kesehata keluarga sehingga program dapat saling bersinergi.

(b) Output seluruh personil direktorat kesehatan keluarga memahami program kesehatan keluarga dan isu-isu penting terkait kesehatan keluarga.

(c) Hasil Peningkatan sinergitas pelaksanaan program kesehatan keluarga

(d) Manfaat Meningkatkan pengetahuan personil Direktorat Kesheatan Keluarga terkait kesehatan keluarga dan peran masing-masing subdit, Meningkatkan keterpaduan dan sinergitas antar program di lingkungan kesehatan keluarga

(e) Dampak Pencapaian indikator-indikator kesehatan keluarga dengan efektif dan efisen

3. Dukungan Sarana dan Prasarana Pembinaan Kesehata n Keluarga

sebanyak 4.934.541 unit. Bentuk kegiatan dukungan sarana dan prasarana pembinaan kesehatan keluarga adalah berupa kegiatan pengadaan. Yang terdiri dari :

1. Pengadaan Alat Pengolah Data dan Alat Operasional Perkantoran

2. Pencetakan Buku dan Media KIE Kesehatan Keluarga 3. Menyediakan Media KIE Kesehatan Keluarga 4. Menyediakan Kit Kesehatan Keluarga.

a. Input Karena bentuk kegiatan dukungan sarana prasarana relatif sama yaitu pengadaan maka pada penjelasan input ke empat kegiatan

Page 40: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 37

tersebut kami didalam mencapai output sebesar 4.934.541 unit maka dibutuhkan :

1. pegawai yang berkompetensi didalam proses pengadaan (Pengadaan dilakukan oleh ULP dan Direktorat Kesehatan Keluarga)

2. Data dukung usulan pengadaan 3. Ketersediaan anggaran (terlampir dalam tabel realisasi

anggaran) b. Output

1. Pengadaan Alat Pengolah Data dan Alat Operasiona l Perkantoran Output Volume Laptop/notebook 10 Komputer PC 10 Printer 10 Projector/LCD 7 Wireless Presentation System (WPS) 2 Handytalky + Aksesoris 8 Lemari Data Kepegawaian dan Arsip 6 Lemari Besi Penyimpan Dokumen 2 Router Mikrotik 2 Server Database 1 Mesin Faximile 2 Media Informasi (TV) 1 Dispenser 2 Braket 1 Kamera SLR + Aksesoris 1

2. Pencetakan Buku dan Media KIE Kesehatan Keluarga

Output Volume Buku Pedoman SHK 5,000 Buku KIA Revisi 2015 4,850,000 Juknis Buku KIA Revisi 2015 10,524

3. Menyediakan Media KIE Kesehatan Keluarga

Output Volume Satuan Paket Kelas Ibu Hamil 150 SET Paket Kelas Ibu Balita 150 SET

4. Menyediakan Kit Kesehatan Keluarga.

Output Volume Satuan UKS KIT 4,110 KIT

Page 41: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 38

Alat Penunjang KIE Puskesmas Pembina Pemenang LSS

24 SET

Tas + Presenter Remote With Laser Penunjang KIE Puskesmas Pembina Pemenang LSS

24 SET

Alat Bantu Pelatihan Pelayanan Maternal dan Neonatal

40 PT

Poster Alat Bantu Pelatihan 10 PT c. Hasil (outcome)

Dengan adanya sarana dan prasaran yang memadai maka kegiatan dapat berjalan dengan baik dan berkualitas.

d. Manfaat (benefit) 1. Pengadaan Alat Pengolah Data dan Alat Operasional

Perkantoran Penerima manfaat kegiatan ini adalah pegawai dilingkungan direktorat kesehatan keluarga. Dengan adanya sarana dan prasaran yang memadai maka pegawai dapat bekerja dengan optimal

2. Pencetakan Buku dan Media KIE Kesehatan Keluarga kegiatan ini termasuk kedalam kegiatan yang barang (output) langsung diberikan kepada masyarakat. Dengan adanya Buku KIA maka masyarakat akan terinformasikan terkait pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas. Adapun untuk juknis, penerima manfaatnya adalah tenaga kesehatan dilapangan didalam pelaksanaan fungsi promotif preventif menggunakan buku KIA, dan pelaksanaan skrining Hipotiroid Kongenital.

3. Menyediakan Media KIE Kesehatan Keluarga Dengan adanya output dari kegiatan ini maka kegiatan kelas ibu dapat berjalan dengan optimal dan berkualitas

4. Menyediakan Kit Kesehatan Keluarga. Terdapat 2 penerima manfaat dari kegiatan ini yaitu pelaksana program UKS (UKS Kit, Alat Penunjang KIE Puskesmas Pembina Pemenang LSS, Tas + Presenter Remote With Laser Penunjang KIE Puskesmas Pembina Pemenang LSS) dan pelaksana kegiatan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal (Alat Bantu Pelatihan Pelayanan Maternal dan Neonatal, Poster Alat Bantu Pelatihan). Dengan adanya kegiata pengadaan ini maka pelaksanaan UKS dan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal dapat sesuai standar.

e. Dampak (Impact)

1. Pengadaan Alat Pengolah Data dan Alat Operasional Perkantoran

Page 42: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 39

Dampak dari kegiatan ini adalah peningkatan kinerja pegawai dilingkungan Direktorat Kesehatan Keluarga

2. Pencetakan Buku dan Media KIE Kesehatan Keluarga Dampak yang timbul dari kegiatan ini adalah perubahan perilaku

dan peningkatan status kesehatan ibu dan anak 3. Menyediakan Media KIE Kesehatan Keluarga Dampak dari kegiatan ini adalah informasi yang terserap oleh

peserta kelas ibu akan semakin banyak dan mudah dipahami yang berujung pada peningkatan status kesehatan ibu dan anak

4. Menyediakan Kit Kesehatan Keluarga Dengan Kit yang diadakan maka pelayanan berjalan optimal

dan pelayanan terkait UKS dan pelayanan maternal dan neonatal dapat berkualitas dan memuaskan

4. Bimbingan Teknis dan Evaluasi pembinaan Kesehatan K eluarga

sebanyak 100 kali (satuan 100 dokumen laporan pelak sanaan bimbingan ) 1. Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan Keluar ga

(a) Input Dengan telah tersosialisasinya program kesehatan keluarga, maka perlu dipastikan bahwa pelaksanaan program sesuai dengan standar yang ada untuk itu perlu dilakukan kegiatan untuk melihat langsung kondisi dilapangan terkait pelaksanaan standar.

(b) Output Dokumen monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program kesehatan keluarga yang sesuai standar

(c) Outcome Target indikator kesehatan kelaurga dapat tercapai

(d) Benefit 1. Meningkatkan pengetahuan pengelola program di daerah 2. Mengetahui implementasi pelaksanaan program didaerah 3. Mendapatkan bahan evaluasi dalam perbaikan program

selanjutnya (e) Impact

1. Peningkatan kualitas pelaksaan program kesehatan keluarga 2. Penurunan AKI dan AKB

2. Koordinasi Teknis dan Manajemen Program Kesehata n Keluarga

(a) Input Kesehatan keluarga sangat terkait lintas program dan lintas sector, untuk itu perlu dilaksanakan koordinasi untuk menjamin pelaksanaan program

(b) Output Dokumen koordinasi pelaksanaan program kesehatan keluarga yang sesuai standar

Page 43: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 40

(c) Outcome Target indikator kesehatan kelaurga dapat tercapai

(d) Benefit 1. Meningkatkan pengetahuan pengelola program di daerah,

LP/LS 2. Mengetahui implementasi pelaksanaan program didaerah,

LP/LS 3. Mendapatkan bahan evaluasi dalam perbaikan program

selanjutnya (e) Impact

3. Peningkatan kualitas pelaksaan program kesehatan keluarga 4. Penurunan AKI dan AKB

3. Perjalanan Pimpinan dalam rangka Pembinaan Progr am Kesehatan

Keluarga (a) Input

Kesehatan keluarga sangat terkait lintas program dan lintas sector, untuk itu perlu advokasi dan koordinasi untuk menjamin pelaksanaan program

(b) Output Dokumen advokasi pelaksanaan program kesehatan keluarga

(c) Outcome Target indikator kesehatan kelaurga dapat tercapai

(d) Benefit 1. Meningkatkan pengetahuan dan komitmen pengelola program

di daerah, LP/LS 2. Mengetahui implementasi pelaksanaan program didaerah,

LP/LS 3. Mendapatkan bahan evaluasi dalam perbaikan program

selanjutnya (e) Impact

1. Peningkatan kualitas pelaksaan program kesehatan keluarga 2. Penurunan AKI dan AKB

4. Fasilitasi dan Pendampingan Pusat dalam Rangka P eningkatan

Kualitas Pelayanan Kesehatan Keluarga TA 2016 a) Input

Kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam rangka Fasilitasi dan Pendampingan Pusat dalam rangka Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Keluarga ke 9 provinsi, sebagai berikut:

1. Sumatera Barat pada tanggal 11-14 April 2016 2. Kalimantan Selatan pada tanggal 13-16 April 2016 3. Sulawesi Utara pada tanggal 14-17 Juni 2016 4. Nusa Tenggara Timur pada tanggal 8-11 Juni 2016 5. Sulawesi Tengah pada tanggal 8-11 Agustus 2016

Page 44: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 41

6. Sulawesi Barat pada tanggal 9-12 Agustus 2016 7. Papua Barat pada tanggal 23-26 Oktober 2016 8. Kalimantan Utara pada tanggal 28 November – 1 Desember

2016 9. Aceh pada tanggal 29 November – 2 Desember 2016

Dari kegiatan tersebut mencapai realisasi sebesar Rp235.604.800 b) Output

Tersedianya dokumen bimbingan teknis dan evaluasi pembinaan kesehatan reproduksi sebanyak 9 buah.

c) Outcome Terlaksananya pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi serta keluarga berencana.

d) Benefits Meningkatnya kualitas dan akses pelayanan kesehatan keluarga.

e) Impacts Meningkatnya kualitas dan akses pelayanan kesehatan masyarakat

5. Kampanye Kesehatan Lanjut Usia Salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada Lanjut Usia adalah pencanangan tanggal 29 Mei sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN). Peringatan HLUN Tahun 2016 ini bertemakan “Bersama Lansia, dari Lansia, untuk Lansia” , dengan sub tema bidang kesehatan yaitu “Lansia Sehat, Lansia Aktif dan Produktif” . Peringatan HLUN ini dapat digunakan sebagai momen untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap Lanjut Usia dengan cara melakukan sosialisasi dan kampanye mengenai kesejahteraan Lanjut Usia termasuk kesehatan Lanjut Usia itu sendiri. Pelaksanaan HLUN 2016 merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri dari: A. Rapat Persiapan Hari Lanjut Usia Nasional

(a) Input Kegiatan rapat persiapan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2016 di Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka persiapan rangkaian kegiatan HLUN yang berupa: kampanye kesehatan Lansia di area car free day, workshop dan peluncuran Rencana Aksi Nasional (RAN) kesehatan Lansia tahun 2016-2019, dan Bakti sosial pemeriksaan kesehatan Lansia bekerja sama dengan Kementerian Sosial dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Peserta pertemuan berasal dari panitia internal Direktorat Kesehatan Keluarga, Lintas Program di Kemenkes, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dan Kementerian Sosial.

(b) Output

Page 45: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 42

Konsep rencana pelaksanaan dan SK Tim Panitia Pelaksanaan rangkaian kegiatan Hari Lanjut Usia Nasional.

(c) Outcome Ketersediaan dokumen rencana teknis pelaksanaan kegiatan, layout acara, media promosi kesehatan dan KIE HLUN, SK Tim Panitia Pelaksanaan rangkaian kegiatan HLUN tahun 2016.

(d) Benefits Persiapan rangkaian perayaan HLUN tahun 2016 yang berupa: kampanye kesehatan Lansia di area car free day, workshop dan peluncuran Rencana Aksi Nasional (RAN) kesehatan Lansia tahun 2016-2019, dan Bakti sosial pemeriksaan kesehatan Lansia untuk meningkatkan kualitas kesehatan Lanjut Usia.

(e) Impacts Meningkatkan status kesehatan lanjut usia, Quality of Life dan Umur Harapan Hidup penduduk Indonesia.

B. Rapat Persiapan Workshop Kesehatan Lansia (a) Input

Kegiatan rapat persiapan workshop kesehatan Lansia dilaksanakan pada tanggal 22-23 April tahun 2016 di Bogor. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka persiapan workshop kesehatan Lansia dan dokumen buku Rencana Aksi Nasional (RAN) Kesehatan Lanjut Usia tahun 2016-2019. Peserta kegiatan berasal dari internal Direktorat Kesehatan Keluarga, Lintas Program di lingkungan Kementerian Kesehatan, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

(b) Output Dokumen Permenkes No.25 tahun 2016 tentang RAN Kesehatan Lanjut Usia tahun 2016-2019 dan rencana pelaksanaan kegiatan workshop kesehatan Lansia.

(c) Outcome Permenkes No.25 tahun 2016 tentang RAN Kesehatan Lanjut Usia tahun 2016-2019 untuk di-launching, dan rencana pelaksanaan workshop Kesehatan Lansia di Bogor.

(d) Benefits Dengan disusunnya Permenkes No.25 tahun 2016 tentang RAN Kesehatan Lanjut Usia tahun 2016-2019, dapat dilucurkan pada saat workshop kesehatan Lanjut usia sebagai panduan daerah untuk melaksanakan program kesehatan Lansia.

(e) Impacts Meningkatkan status kesehatan lanjut usia, Quality of Life dan Umur Harapan Hidup penduduk Indonesia

C. Car Free Day Ramah Lansia (a) Input

Page 46: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 43

Kegiatan Car Free Day Ramah Lansia dilaksanakan pada hari minggu tanggal 29 Mei 2016 di Area Car Free Day Panin Bank-Ratu Plaza, Jl. Jend. Sudirman. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional ke-20.

Peserta yang hadir (± 800 orang) berasal dari internal Dit. Kesga, lintas program, lintas sektor, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Sudinkes Jakarta Pusat, AGD 118 Dinkes, Departemen Psikiatri, FKUI RSCM, Organisasi Pemerhati Kesehatan Lansia (Lembaga Lansia Indonesia, Forum Komunikasi Lanjut Usia, Pusaka / Pusat Santunan Keluarga, Paguyuban Werdatama Jaya, Legiun Veteran, Komunitas Lansia Peduli, Alzheimer Indonesia), Perwakilan Lansia dari Puskesmas Jagakarsa, Puskesmas Setiabudi, Puskesmas Kebayoran Lama, Puskesmas Tebet, dll., Pra Lansia dan Lansia yang ada di sekitar area CFD.

(b) Output Pelaksanaan Car Free Day Ramah Lansia dalam rangka Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional.

(c) Outcome

Page 47: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 44

Rangkaian HLUN berupa Car Free Day Ramah Lansia (Kampanye Kesehatan Lansia di area car free day) yang terdiri dari kegiatan Senam Bersama, Pemeriksaan Kesehatan Lansia, dan Fun Walk serta lomba yel-yel sambil membawa jargon yang berisi pesan-pesan kesehatan Lansia (Media KIE Kesehatan).

(d) Benefits 1. Melakukan sosialisasi program kesehatan Lanjut Usia untuk

meningkatkan awareness masyarakat terhadap Kesehatan Lanjut Usia;

2. Mendorong terwujudnya gerakan masyarakat Lanjut Usia yang lebih berperilaku sehat dan aktif;

3. Meningkatkan perhatian dan peran serta Lanjut Usia, keluarga serta masyarakat dalam peningkatan kesehatan Lanjut Usia.

(e) Impacts Meningkatkan status kesehatan lanjut usia, Quality of Life dan Umur Harapan Hidup penduduk Indonesia.

D. Workshop Kesehatan Lansia

(a) Input Kegiatan Workshop Kesehatan Lansia dilaksanakan pada puncak perayaan HLUN tanggal 1 Juni 2016 di Gedung Tegar Beriman Pemkab Bogor. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional ke-20. Peserta yang hadir berasal dari internal Dit. Kesga, lintas program, lintas sektor, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Organisasi Pemerhati Kesehatan Lansia, Perwakilan Lansia dari Kabupaten Bogor.

Page 48: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 45

(b) Output

Pelaksanaan Puncak Peringatan HLUN Tahun 2016 di Bogor, berupa: Launching RAN Kesehatan Lansia (Permenkes No.25 Tahun 2016), Pencanangan Kabupaten Bogor sebagai Pilot Project RAN Kesehatan Lansia, Talkshow Kesehatan Lansia, Kunjungan Lapangan ke Puskesmas Santun Lansia (Puskesmas Cirimekar) dan Rumah Sakit Geriatri (RS. Cibinong), serta Posbindu Lansia Sentul City.

(c) Outcome Dengan diluncurkannya Permenkes No.25 tahun 2016 tentang RAN Kesehatan Lanjut Usia tahun 2016-2019, dapat digunakan sebagai panduan daerah untuk melaksanakan program kesehatan Lansia. Sedangkan pada kegiatan kunjungan lapangan diharapkan peserta daerah mendapatkan lesson learnt untuk pengembangan model pelayanan kesehatan yang santun Lansia pada fasilitas kesehatan tingkat primer dan pelayanan Geriatri terpadu di Rumah Sakit (fasilitas rujukan), serta inovasi pelaksanaan kegiatan di posyandu lansia pada tingkat komunitas.

(d) Benefits 1. Meningkatkan kemitraan untuk meningkatkan kepedulian dan

komitmen dari Lintas Program, Lintas Sektor, Organisasi Profesi, Organisasi Masyarakat dan Sektor Swasta dalam peningkatan kesehatan Lanjut Usia;

2. Membangun komunikasi dan publikasi yang efektif melalui berbagai media, baik nasional maupun lokal untuk menyebarkan informasi secara luas dan positif sehingga dapat menggugah kesadaran masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan Lanjut Usia.

(e) Impacts Meningkatkan status kesehatan lanjut usia, Quality of Life dan Umur Harapan Hidup penduduk Indonesia.

E. Pelaksanaan Baksos dalam Rangka HLUN

(a) Input Kegiatan Bakti Sosial dalam rangka HLUN ini dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2016 di Komplek Warakawuri Seroja (Jl. Mangga No.2 Kel. Harapan Jaya Bekasi Utara). Kegiatan ini dilakukan dengan bekerja sama dengan Kementerian Sosial dan Dinas Kesehatan Kab. Bekasi. Kegiatan berupa pemeriksaan kesehatan (tekanan darah, berat badan, tinggi badan, pemeriksaan gula darah, kolesterol darah,

Page 49: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 46

serta pemberian obat-obatan), senam bersama, konseling kesehatan jiwa dan promosi/penyuluhan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan dilakukan terhadap ± 500 orang Lansia.

(b) Output Pelaksanaan Bakti Sosial untuk pemeriksaan kesehatan Lansia dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional.

(c) Outcome Kegiatan pemeriksaan kesehatan (tekanan darah, berat badan, tinggi badan, pemeriksaan gula darah, kolesterol darah, serta pemberian obat-obatan), senam bersama (senam vitalisasi otak), deteksi dini demensia, konseling kesehatan jiwa dan promosi/penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan Pra Lansia dan Lansia.

(d) Benefits 1. Mendorong terwujudnya Lanjut Usia yang berperilaku sehat dan

aktif; 2. Meningkatkan perhatian dan peran serta keluarga serta

masyarakat dalam peningkatan kesehatan Lanjut Usia; 3. Meningkatkan kemitraan untuk meningkatkan kepedulian dan

komitmen dari Lintas Program, Lintas Sektor, Organisasi Profesi, Organisasi Masyarakat dan Sektor Swasta dalam peningkatan kesehatan Lanjut Usia;

(e) Impacts Meningkatkan status kesehatan Lansia, Quality of Life dan jumlah Lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan serta skrining PTM.

6. Workshop Peningkatan Peran Lintas Sektor Dalam K ie Kesehatan

Reproduksi Dan Seksual Bagi Calon Pengantin

Page 50: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 47

7. Pertemuan Koordinasi LP/LS, Oraganisasi Profesi, Perguruan Tinggi, LSM dalam rangka peningkatan pelayanan kese hatan keluarga (a) Input

Kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam rangka Pertemuan Koordinasi LP/LS, Organisasi Profesi, Perguruan Tinggi, LSM dalam rangka Peningkatan Pelayanan Kesehatan Keluarga, yaitu: 1. Pada tanggal 7 April 2016 dan 27 Mei 2016 di Hotel Manhattan,

Jakarta tentang Penyempurnaan Pedoman Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil

2. Pada tanggal 25-26 April 2016 di Hotel Aston, Jakarta tentang Penyempurnaan Modul Pelatihan KtPA

3. Pada tanggal 9 Juni 2016 di Hotel Best Western, Jakarta tentang Pembahasan Materi Inti dan Materi Penunjang Kurikulum Modul Pelatihan KtPA

(b) Output Tersedianya dokumen bimbingan teknis dan evaluasi pembinaan kesehatan reproduksi sebanyak 4 buah. Jumlah peserta tiap kali pertemuan 30 orang, tiap pertemuan dilaksanakan selama 1 hari meningkatnya dukungan LP/LS dan Organisasi Profesi, Perguruan Tinggi, LSM dalam meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.

(c) Outcome Tersedianya bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi serta keluarga berencana.

(d) Benefits Meningkatnya kualitas dan akses pelayanan kesehatan keluarga.

(e) Impacts Meningkatnya kualitas dan akses pelayanan kesehatan masyarakat 1. Penyusunan Buku FAQ Jampersal 2. Pertemuan Koordinasi LP/LS, Organisasi Profesi, Perguruan

Tinggi, LSM dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Kesehatan Keluarga melalui Pelatihan Terintegrasi (2 kali)

3. Pertemuan Koordinasi LP/LS dalam Rangka Persiapan Pelaksanaan Orientasi Pengkaji AMP

8. Rapat dalam Kantor dalam rangka Konsolidasi dan koordinasi

dengan LP/LS, Organisasi Profesi, LSM dll Jumlah peserta tiap kali pertemuan 30 orang, tiap pertemuan dilaksanakan selama 1 hari dil (outcome) (a) Input

Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka konsolidasi dan koordinasi peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi:

Page 51: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 48

(1) Pada tanggal 15 Februari 2016 Persiapan Pemantauan Penguatan Teknis dan Manajemen Kespro

(2) Pada tanggal 17 Juni 2016 Penyusunan SK Tim Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan (PUGBK)

(3) Pada tanggal 29 September 2016 Penyiapan Materi Pelatihan KtP/A

(4) Pada tanggal 5 Oktober 2016 Persiapan Materi Pelatihan KtP/A

(5) Rakor Penyusunan Pedoman Kelainan Bawaan (6) Rapat Lanjutan Penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan

Pelayanan Kesehatan dan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal

(7) Rapat Koordinasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Keluarga

(8) Rapat Persiapan Visitasi

(b) Output Tersedianya dokumen konsolidasi dan koordinasi dengan lintas program/lintas sektor, organisasi profesi, LSM sebanyak 4 buah.

(c) Outcome Terlaksananyapenyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang akses dan kualitas kesehatan reproduksi, serta keluarga berencana. meningkatnya dukungan LP/LS dan Organisasi Profesi, Perguruan Tinggi, LSM dalam meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.

(d) Benefits Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan keluarga

(e) Impacts Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas

Rapat Dalam Jam Kantor

a. Rapat Persiapan Pelatihan Terintegrasi (Kegawatdaruratan dan Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal)

b. Rapat Persiapan Penyusunan Buku Saku Pelaksanaan Rumah Tunggu Kelahiran dalam Jampersal 2016

c. Rapat Persiapan Orientasi Skrining Bayi Baru Lahir d. Rapat Persiapan WHA e. Rapat Persiapan pelatihan bagi Pelatih fasilitator Kelas Ibu f. Rapat Persiapan Finalisasi Revisi Pedoman Pelayanan Neonatal

Esensial.

Page 52: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 49

9. Pertemuan Evaluasi Akselerasi UKS (a) Input

Pertemuan telah dilaksanakan pada tanggal 7 s/d 10 Juni 2016 di Hotel Aryaduta Jakarta. Peserta terdiri dari Dit. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dit. Gizi Masyarakat, Dit. Kesehatan Lingkungan, Dit. Kesehatan Kerja dan Olah Raga, Dit. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat, Setditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Dit. Pembinaan SD Kemendikbud, Dit. Pendidikan Madrasah Kemenag, Dit. Pondok Pesantren Kemenag, Dit. Dekonsentrasi, Tugas Perbantuan dan Kerjasama Kemendagri, Dit. Ketahanan Remaja BKKBN, Dit. Pencegahan BNN, WHO, UNICEF, UNFPA, Save The Children, WFP, GIZ, Hellen Keller Indonesia dan perwakilan 4 lintas sektor UKS dari 34 provinsi.

(b) Output Resolusi TP UKS Pusat dan Resolusi TP UKS 34 Provinsi

(c) Outcome Dengan tersusunnya resolusi TP UKS Pusat dan Resolusi TP UKS 34 Provinsi dapat meningkatkan pemahaman kegiatan akselerasi UKS oleh TP UKS Provinsi.

(d) Benefits Dengan tersusunnya resolusi TP UKS Pusat dan Resolusi TP UKS 34 Provinsi dapat meningkatkan mekanisme koordinasi dan komitmen lintas sektor terkait implementasi UKS.

(e) Impact Dengan tersusunnya resolusi TP UKS Pusat dan Resolusi TP UKS 34 Provinsi dapat meningkatkan pelaksanaan UKS terintegrasi dan paripurna serta status kesehatan anak usia sekolah dan remaja.

10. Fasilitasi Koordinasi TP UKS Prop/Kab/Kota/Kec dan TP Sekolah a. Input

Fasilitasi Koordinasi TP UKS Prop/Kab/Kota/Kec dan TP Sekolah telah dilaksanakan di 18 propinsi yaitu Sulawesi Selatan (18 - 22 April 2016), Aceh (18 - 22 April 2016), Sulawesi Tengah 18 - 22 April 2016), Jawa Barat (24 – 28 April 2016), Riau (25 – 28 April 2016), Sulawesi Utara (25 – 29 April 2016), Sumatera Selatan (25 – 27 April), Jambi (16 – 20 Mei 2016), Jawa Tengah (16 – 20 Mei 2016), Kalimantan Selatan (17 – 21 Mei 2016), DKI Jakarta (18 – 20 Mei dan 23 Mei 2016), Bali (23 – 26 Mei 2016), Banten (23 – 26 Mei 2016), Bengkulu (23 – 27 Mei 2016), Jawa Timur (23 – 27 Mei 2016), Kalimantan Barat (24 – 28 Mei 2016), Kalimantan Timur (24 – 28 Mei 2016), dan Sumatera Barat (24 – 28 Mei 2016).

b. Output

Page 53: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 50

Data evaluasi pelaksanaan Trias UKS di sekolah dan pelaksanan pembinaan di Sekretaris TP Prop/Kab/Kota/Kec.

c. Outcome Dengan fasilitasi Koordinasi TP UKS Prop/Kab/Kota/Kec dan TP Sekolah dapat memacu TP-UKS secara berjenjang dan Tim Pelaksana UKS melaksanakan kegiatan program agar mewujudkan sekolah sehat yang mampu melakukan promosi kesehatan bagi lingkungan disekitarnya sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

d. Benefits Dengan fasilitasi Koordinasi TP UKS Prop/Kab/Kota/Kec dan TP Sekolah dapat meningkatkan mekanisme koordinasi dan komitmen lintas sektor terkait implementasi UKS.

e. Impact Dengan fasilitasi Koordinasi TP UKS Prop/Kab/Kota/Kec dan TP Sekolah dapat meningkatkan pelaksanaan UKS terintegrasi dan paripurna serta status kesehatan anak usia sekolah dan remaja.

11. Tatap Muka dan Dialog Pemenang Lomba Sekolah Se hat dengan

Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaa n, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Pertemuan Pemenang Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional

a. Input Pertemuan telah dilaksanakan tanggal 16 – 19 Agustus 2016 di Hotel Grand Sahid.

b. Output Terorientasinya 24 pengelola program UKS di Dinkes Kabupaten/Kota dan 24 staf puskesmas pengelola UKS dari sekolah pemenang lomba tentang pelaksanaan Trias UKS.

c. Outcome Dengan terorientasinya pengelola program UKS dapat memacu TP-UKS secara berjenjang dan Tim Pelaksana UKS melaksanakan kegiatan program secara terintegrasi sehingga dapat mewujudkan sekolah sehat yang mampu melakukan promosi kesehatan bagi lingkungan disekitarnya sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

d. Benefits Dengan orientasi tersebut dapat meningkatkan kapasitas petugas terkait implementasi UKS paripurna dan terintegrasi.

e. Impact Dengan terlaksananya orientasi tersebut dapat meningkatkan pelaksanaan UKS terintegrasi dan paripurna serta status kesehatan anak usia sekolah dan remaja.

Page 54: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 51

12. Bimbingan Teknis dan Evaluasi Model Pelaksanaan UKS Dalam Rangka Peningkatan Gizi dan Keamanan Pangan Sekolah Dasar Di Kepulauan Seribu dan Jakarta Pusat (a) Input

Bimbingan Teknis dan Evaluasi Model Pelaksanaan UKS Dalam Rangka Peningkatan Gizi dan Keamanan Pangan Sekolah Dasar Di Kepulauan Seribu dan Jakarta Pusat telah dilaksanakan dengan jadual pelaksanaan sebagai berikut:

No. Tanggal Kota Jakarta Pusat Kabupaten Kep. Seribu

Nama Sekolah Nama Sekolah 1 11 Agustus 2016 1. SDN Rawa Sari 05

2. SDN Johar Baru 01 3. SDN Rawa Sari 01

2. 12-13 Agustus 2016

1. SDN P. Kelapa 01 2. SDN P. Panggang

3. 22 Agustus 2016 1. SDN Tanah Tinggi 11 2. SDN Cempaka Putih Timur 03

SDN P.Kelapa 01 SDN P.Panggang

4. 23 Agustus 2016 1. SDN Kemayoran 09 5. 22-23 September

2016 1. SDN Pulau Kelapa 02

Pagi 2. SDN Pulau Kelapa 01

Pagi 3. SDN Pulau Panggang

01 Pagi 4. SDN Pulau Panggang

02 Pagi 5. MIN 17 Pulau Kelapa 6. SDN 01 Pulau

Harapan

6. 4 Oktober 2016 1. SDN Cempaka Putih Barat 01

2. SDN Cempaka Putih Barat 05

7. 7 Oktober 2016 1. SDN Kebon Kosong 09

2. SDN Kemayoran 09

8. 11 Oktober 2016 1. SDN Pulau Panggang 01 Pagi

2. SDN Pulau Panggang 02 Pagi

9. 19 Oktober 2016 1. SDN Johar Baru 01 2. SDN Tanah Tinggi 11

10. 24 – 25 Oktober 1. MIN 17 Pulau Kelapa 2. SDN 01 Pulau

Harapan Pagi 11. 25 Oktober 2016 1. SDN Pulau Kelapa

02 Pagi 2. SDN Pulau Kelapa

01 Pagi

Page 55: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 52

12. 27 Oktober 2016 1. SDN Rawa Sari 01 2. SDN Rawa Sari 05

13. 28 Oktober 2016 1. SDN Kebon Kosong 02

2. SDN Cempaka Putih Timur 03

14. 14 November 2016

1. SDN Rawa Sari 01 2. SDN Rawa Sari 05 3. SDN Cempaka Putih

Barat 01 4. SDN Cempaka Putih

Barat 05 15. 15 November

2016 1. SDN Johar Baru 01 2. SDN Tanah Tinggi 11 3. SDN Kemayoran 09 4. SDN Kebon Kosong

02 5. SDN Kebon Kosong

09 6. SDN Cempaka Putih

Timur 03 16. 16 - 18 November

2016 1. SDN Pulau Kelapa

02 Pagi 2. SDN Pulau Kelapa

01 Pagi 3. SDN Pulau

Panggang 01 Pagi 4. SDN Pulau

Panggang 02 Pagi 5. MIN 17 Pulau Kelapa 6. SDN 01 Pulau

Harapan Pagi 17. 2 Desember 2016 1. SDN Kelapa 01

2. SDN Harapan 01

(b) Output

Data progress pelaksanaan pilot UKS terintegrasi meliputi data pelayanan kesehatan, data sarana prasana dan data kegiatan UKS (penyelenggaraan makan bersama, literasi kesehatan melalui pemanfaatan buku Rapor Kesehatanku, aktivitas fisik pergantian antar mata pelajaran, gerakan pungut sampah, pembinaan kantin sekolah, inspektur cilik keamanan pangan dll)

(c) Outcome Dengan terlaksananya bimbingan teknis dan evaluasi model pelaksanaan UKS dalam rangka peningkatan gizi dan keamanan pangan Sekolah Dasar Di Kepulauan Seribu dan Jakarta Pusat dapat memacu TP-UKS secara berjenjang dan Tim Pelaksana UKS melaksanakan kegiatan program secara terintegrasi sehingga dapat mewujudkan sekolah sehat yang mampu melakukan promosi

Page 56: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 53

kesehatan bagi lingkungan disekitarnya sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

(d) Benefits Dengan terlaksananya bimbingan teknis dan evaluasi model pelaksanaan UKS Dalam rangka peningkatan gizi dan keamanan pangan Sekolah Dasar Di Kepulauan Seribu dan Jakarta Pusat dapat meningkatkan mekanisme koordinasi terkait implementasi UKS paripurna dan terintegrasi.

(e) Impact Dengan terlaksananya bimbingan teknis dan evaluasi tersebut dapat meningkatkan status kesehatan anak usia sekolah dan remaja.

5. Sistem Informasi dan Surveilans Pembinaan Keseha tan Keluarga sebanyak 15 dokumen 1. Pelaksanaan PWS-KIA , Perencanaan Terpadu, SIMAK -BMN dan

SAI Program Kesehatan Keluarga (a) Input

Kesehatan keluarga sangat terkait lintas program dan lintas sector, untuk itu perlu advokasi dan koordinasi untuk menjamin pelaksanaan program

(b) Output Dokumen evaluasi dan pembinaan atas pelaksanaan PWS KIA, SIMAK BMN dan SAI program kesehatan keluarga di daerah

(c) Outcome Pelaksanaan pemantauan yang berkualitas atas indikator-indikator kesehatan keluarga Pelaksanaan akuntabilitas atas barang-barang yang dikirimkan ke daerah

(d) Benefit 1. Meningkatkan pengetahuan dan komitmen pengelola program

di daerah, LP/LS 2. Mengetahui implementasi pelaksanaan program didaerah,

LP/LS 3. Mendapatkan bahan evaluasi dalam perbaikan program

selanjutnya (e) Impact

1. Target indikator kesehatan keluarga dapat tercapai 2. Peningkatan kualitas pelaksaan program kesehatan keluarga 3. Penurunan AKI dan AKB

2. Software Pelayanan Kesehatan Anak di Sekolah

a. Penyusunan Software Pelayanan Kesehatan Anak di Sekolah a. Input

Pertemuan telah dilaksanakan tanggal 23 – 25 Februari 2016 di Hotel Amos Cozy.

Page 57: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 54

b. Output Sistem Informasi dan Surveilans Pembinaan Kesehatan Keluarga berupa konsep software dan prototype pelayanan penjaringan kesehatan anak di sekolah.

c. Outcome Dengan tersusunnya konsep software pelayanan kesehatan anak di sekolah dapat meningkatkan koordinasi pelaporan program Usaha Kesehatan Sekolah/ Madrasah (UKS/M) dalam rangka menunjang pencapaian program RPJMN dan Renstra.

d. Benefits Dengan tersusunnya konsep software pelayanan kesehatan anak di sekolah dapat meningkatkan kualitas pelaporan UKS terintegrasi.

e. Impact Dengan tersusunnya konsep tersebut dapat meningkatkan status kesehatan anak usia sekolah.

3. Pelaksanaan Surveilan Kelainan Bawaan Berbasis R S di Kab/Kota a. Masukan (input):

Tujuan dari kegiatan ini adalah: Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan surveilans kelainan bawaan berbasis RS di RS sentinel. Pelaksanaan kegiatan: Kegiatan ini dilakukan di 6 Rumah Sakit, amtara lain: RSUP. Mohammad Hoesin, Palembang (10-12 Maret 2016), RSUP dr. Kandou Manado (6-8 April 2016), RSUP.dr. M.Djamil Padang (6-8 April 2016), RSUD Provinsi NTB, Mataram (8-10 Juni 2016), RSUP. Adam Malik (13-15 Juni 2016), RSUD Wates, Kuloprogo (11-14 Oktober 2016) (untuk monev di RSUD Wates menggunakan dana TU Direktorat kesga)

b. Luaran Terlaksananya monev kelainan bawaan di 6 RS sentinel. Hambatan dalam realisasi anggaran : harga tiket peserta dibawah pagu

c. Hasil Terdapatnya masukan hasil monev surveilan kelainan bawaan di 6 RS sentinel

d. Manfaat Peningkatan kualitas pelaksanaan Surveilans Kelainan Bawaan berbasis RS di 6 RS Sentinel

e. Dampak: Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan neonatal

6. Dukungan Layanan Manajemen sebanyak 12 dokumen.

1. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Per kantoran

Page 58: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 55

Kegiatan ini dilakukan untuk menjamin kelancaran administrasi Direktorat Kesehatan Keluarga didalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan sasaran direktorat. Kegiatan ini digunakan untuk membiayai honor pramubakti, pengelola anggaran,

Output Volume Satuan Honor Pramubakti selama 1 tahun

13 Orang

Honorarium pengelola anggaran selama 1 tahun

1. Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran

2. Pejabat Pembuat Komitmen

3. Pejabat Penandatangan SPM

4. Bendahara Pengeluaran 5. Bendahara PUMC

1 2 1 1 6

Orang Orang Orang Orang Orang

2. Pertemuan Konsolidasi Ketatausahaan Dan Rumah Ta ngga

Direktorat Kesehatan Keluarga a) Input

Dibutuhkan koordinasi didalam memberikan pelayanan untuk pelaksanaan program Kesehatan keluarga

b) Output Pertemuan telah dilaksanakan yang berisi sharing informasi dan penatalaksanaan kegiataan untuk mencapai organisasai yang akuntabel

c) Outcome Direktorat Kesehatan keluarga menjadi organisasi yang menerapkan azas akuntabilitas

d) Benefit Kinerja organisasi yang meningkat, dan akuntabel

e) Impact Pencapaian target indikator Kesehatan keluarga

(b) Hasil (outcome)

Hasil yang diharapkan dari pencapaian output diatas antara lain : 1) Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) sebesar 78 %.

2) Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas I sebesar 55%.

3) Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X sebesar 40%.

4) Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja sebesar 30%.

Page 59: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 56

5) Persentase Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil sebesar 81%.

6) Persentase Puskesmas yang melakukan orientasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebesar 83%.

7) Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4) sebesar 74%.

(c) Manfaat Melalui output yang dicapai maka harapannya akan memberikan manfaat berupa : 1. NSPK Pembinaan Kesehatan Keluarga; dengan adanya NSPK maka

berbagai manfaat dapat dirasakan oleh nakes dan masyarakat, yang antara lainnya adalah :

1. mendapatkan pedoman didalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

2. Keamanan didalam pelaksanaan pelayanan kesehatan keluarga (perlindungan bagi nakes yang melakukan sesuai pedoman)

3. Masyarakat mendapatkan pelayanan berkualitas dan sesuai standar

2. SDM Kesehatan yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pembinaan Kesehatan Keluarga, manfaat bagi masyarakat dan daerah :

1. Daerah memiliki nakes terlatih yang diharapkan dapat menjaga keberlangsungan peningkatan kapasitas nakes didaerah

2. Meningkatkan rasio jumlah kebutuhan nakes yang memiliki kompetensi pelayanan kesehatan keluarga

3. Dukungan Sarana dan Prasarana Pembinaan Kesehatan Keluarga, manfaat bagi masyarakat dan daerah : Baik masyarakat maupun daerah mendapatkan pedoman/ media KIE, Alat kesehatan, dll sesuia peruntukannya di dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan keluarga

4. Bimbingan Teknis dan Evaluasi pembinaan Kesehatan Keluarga, manfaat bagi daerah : Mendapatkan solusi atas permasalahan pelaksanaan pelayanan kesehatan keluarga di daerah

5. Sistem Informasi dan Surveilans Pembinaan Kesehatan Keluarga, manfaat bagi daerah :

1. Memudahkan system pelaporan dari daerah ke pusat 2. Memudahkan puskesmas dan daerah didalam melakukan

pemantauan di wilayahnya 6. Dukungan Layanan Manajemen, memberikan manfaat bagi semua

stake holder yang terkait pelayanan kesehatan keluarga berupa kelancaran dan kemudahan pelayanan di Direktorat Kesehatan Keluarga.

(d) Impact (dampak)

Page 60: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 57

Dampak yang diharapkan dari tercapainya tujuan dan sasaran kegiatan Direktorat Kesehatan Keluarga adalah penurunan AKI dan AKB.

4.2. Pencapaian Kinerja Berikut hasil pelaksanaan program yang digambarkan melalui indikator Kesehatan Keluarga : Tabel Pencapaian Indikator Kesehatan Keluarga Tahun 2015

No. Indikator Target 2016

Pencapaian

1 Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) 78% 78,1% 2 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan

kesehatan untuk peserta didik kelas I 55% 76,2%

3 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X

40% 64,3%

4 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja

30% 43,9%

5 Persentase Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil

81% 88,9%

6 Persentase Puskesmas yang melakukan orientasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

83% 84,9%

7 Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4)

74% 75,5%

Adapun capaian kinerja kegiatan Pembinaan Kesehatan Keluarga sesuai tugas pokok dan fungsinya (permenkes 64 tahun 2015) dapat dilihat dari tabel di bawah. Tabel Capaian Output Pembinaan Kesehatan Keluarga T ahun 2016

No. Nama Output Output

Target Realisasi Total Progres

1 NSPK Pembinaan Kesehatan Keluarga 8 8 100 2 SDM Kesehatan yang ditingkatkan

kapasitasnya dalam pembinaan Kesehatan Keluarga

800 800 100

3 Dukungan Sarana dan Prasarana Pembinaan Kesehatan Keluarga

4.934.541 4.934.541 100

4 Bimbingan Teknis dan Evaluasi pembinaan Kesehatan Keluarga

100 100 100

5 Sistem Informasi dan Surveilans Pembinaan Kesehatan Keluarga

15 15 100

6 Dukungan Layanan Manajemen 12 12 100

Sumber : emonev dja tahun 2016

4.3. Realisasi Anggaran

Kode Kegiatan Pagu Realisasi % Realisasi

5832 Pembinaan Kesehatan Keluarga 84,627,892,000 6 2,150,828,336 73%

5832.001 NSPK Pembinaan Kesehatan Keluarga 2,684,51 2,000 2,357,667,756 88%

052 Penyusunan Buku Kesehatan Lansia 259,428,000 259,233,256 100%

056 Penyusunan Pedoman Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal

75,180,000 75,180,000 100%

A Penyusunan Pedoman 75,180,000 75,180,000 100%

Page 61: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 58

057 Penyusunan Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Penyuluh Pernikahan (di Jawa Barat)

446,835,000 446,768,600 100%

A Pertemuan Penyusunan Draft Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Penyuluh Pernikahan di Bogor

386,261,000 386,238,700 100%

B Ujicoba Penyusunan Draft Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Penyuluh Pernikahan

26,064,000 26,019,900 100%

C Pertemuan Finalisasi Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Penyuluh Pernikahan di Jakarta

34,510,000 34,510,000 100%

058 Penyusunan Modul dan Media Audio Visual Teknik Pelayanan Kesehatan Anak dengan Disabilitas

145,137,000 144,725,000 100%

A Penyusunan Modul Pelayanan Kesehatan Anak dengan Disabilitas

145,137,000 144,725,000 100%

059 Penyusunan Pedoman Yankes Usia Sekolah dan Remaja tingkat Masyarakat, FKTP dan FKRTL

702,777,000 702,286,000 100%

B Penyusunan Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja

311,502,000 311,495,000 100%

C Pertemuan Penyusunan Media KIE Kader Kesehatan Remaja

221,537,000 221,055,000 100%

E Penyusunan Pedoman Manajemen Terpadu Masalah Kesehatan Remaja di Fasilitas Kesehatan tk. Lanjut

169,738,000 169,736,000 100%

061 Penyusunan Buku Kesehatan Lansia Lanjutan 301,680,000 254,778,200 84%

062 Penyempurnaan Pedoman Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil

137,290,000 137,208,500 100%

A Pertemuan Penyempurnaan Pedoman Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil

137,290,000 137,208,500 100%

063 Review Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan

345,314,000 337,488,200 98%

A Rapat Persiapan 2,610,000 2,610,000 100%

B Pertemuan Review Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan

172,104,000 172,102,400 100%

C Pertemuan Review dengan Daerah Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Jalanan Bagi Tenaga Kesehatan

170,600,000 162,775,800 95%

064 Inpres No 8 Tahun 2016 270,871,000 - 0%

5832.002 SDM Kesehatan yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pembinaan Kesehatan Keluarga

18,184,014,000 9,997,601,805 55%

051 Pertemuan Teknis Nasional Program Kesehatan Keluarga Tahun 2016

- - Kegiatan dihapus

052 Hari Anak Nasional Tahun 2016 1,078,110,000 1,078,110,000 100%

A Car Free day Hari Anak Nasional 601,080,000 601,080,000 100%

B Seminar GEMASS 224,700,000 224,700,000 100%

C Workshop Hari Anak Nasional Tahun 2016 252,330,000 252,330,000 100%

053 Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri

328,967,000 327,507,600 100%

054 Orientasi Pelatihan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Bagi SPOG dan SPA untuk 9 Propinsi okus

- - Kegiatan dihapus

A Orientasi Pelatihan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Bagi SPOG dan SPA untuk 9 Propinsi okus

- - Kegiatan dihapus

055 TOT Penanganan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Bagi Trainer untuk 3 Propinsi Fokus

- - Kegiatan dihapus

057 Orientasi Tim Pengkaji AMP 1,103,515,000 1,103,359,671 100%

059 TOT Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Maternal dan Neonatal Bagi Trainer untuk 9 Propinsi Fokus

- - Kegiatan dihapus

Page 62: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 59

060 Pemberdayaan SDM dalam Rangka Peningkatan Kualitas Program Kesehatan Keluarga

491,695,000 491,600,200 100%

061 Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri di Jawa Barat

973,958,000 973,957,700 100%

064 Pelatihan TOT SDIDTK Revisi 2015 485,696,000 485,695,405 100%

066 TOT Penanganan Kesehatan Balita dan Prasekolah di Puskesmas di Pusat

852,409,000 852,408,358 100%

069 Pelatihan Tatalaksana Kasus KekerasanTerhadap Perempuan/Anak (KtP/A) di Puskesmas Tingkat provinsi di Pusat

693,200,000 566,605,000 82%

A Angkatan I - -

A Angkatan II 693,200,000 566,605,000 82%

070 Pelatihan Bagi Pelatih Fasilitator Kelas Ibu 557,836,000 557,835,653 100%

072 Jambore Konselor Sebaya Berprestasi - - Kegiatan dihapus

073 Pelatihan Pelatih Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja (Angkatan II)

922,856,000 922,855,300 100%

074 Orientasi Skrining Bayi Baru Lahir 632,365,000 632,364,642 100%

075 Orientasi Tenaga Kesehatan dalam Surveilans Kelainan Bawaan Berbasis RS di Jakarta

427,865,000 427,864,005 100%

076 Pelatihan Pelatih Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja (Angkatan I)

309,817,000 309,816,500 100%

077 Uji Coba Kurikulum Modul Pelatihan Penanganan Kesehatan Balita dan Prasekolah di Puskesmas

493,942,000 493,941,538 100%

079 Pelatihan dalam penanganan Kelainan Tumbuh Kembang balita

32,547,000 32,546,683 100%

A Persiapan di Bandung 11,280,000 11,280,000 100%

B Pelatihan Rujukan Kelainan Tumbuh Kembang Bagi Tim Tumbuh Kembang RS di 5 Provinsi (Bandung)

- - Kegiatan dihapus

C Persiapan Pelatihan di Surabaya 21,267,000 21,266,683 100%

080

Orientasi Model Pelaksanaan UKS Dalam Rangka Peningkatan Gizi dan Keamanan Pangan Sekolah Dasar Bagi Kepala Sekolah,Guru UKS, Tenaga Kesehatan Di Kepulauan Seribu dan Jakarta Pusat

389,734,000 388,733,550 100%

A Orientasi Model Pelaksanaan UKS 300,634,000 300,633,550 100%

B Evaluasi Model Pelaksanaan UKS 89,100,000 88,100,000 99%

081 Orientasi SDM dalam Tatakelola Manajemen 382,547,000 352,400,000 92%

082 Inpres No 8 Tahun 2016 8,026,955,000 - 0%

5832.003 Dukungan Sarana dan Prasarana Pembinaan Kesehatan Keluarga

47,694,382,000 36,000,944,405 75%

051 Pengadaan Alat Pengolah Data dan Alat Operasional Perkantoran

579,154,000 579,153,580 100%

A Pengadaan Alat Pengolah Data dan Alat Operasional Perkantoran

579,154,000 579,153,580 100%

052 Pencetakan Buku dan Media KIE Kesehatan Keluarga

23,605,126,000 14,241,779,700 60%

A Buku Pedoman Kesehatan Keluarga 23,605,126,000 14,241,779,700 60%

053 Menyediakan Media KIE Kesehatan Keluarga 144,150,000 144,150,000 100%

054 Menyediakan Kit Kesehatan Keluarga 16,675,079,000 21,035,861,125 126%

055 Inpres No 8 Tahun 2016 6,690,873,000 - 0%

5832.004 Bimbingan Teknis dan Evaluasi pembinaan Kesehatan Keluarga [Base Line]

9,925,474,000 8,542,243,014 86%

Page 63: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 60

051 Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan Keluarga

542,500,000 536,218,450 99%

A Monev Kesehatan Perempuan 542,500,000 536,218,450 99%

053 Koordinasi Teknis dan Manajemen Program Kesehatan Keluarga

559,000,000 558,660,100 100%

A Dalam Kota 54,000,000 54,000,000 100%

B Luar Kota 505,000,000 504,660,100 100%

054 Perjalanan Pimpinan dalam rangka Pembinaan Program Kesehatan Keluarga

239,400,000 238,675,700 100%

055 Fasilitasi dan Pendampingan Pusat dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Keluarga TA 2016

920,550,000 912,230,000 99%

056 Pertemuan Penguatan Pelayanan Teknis dan Manajemen Kesehatan Reproduksi

920,742,000 920,741,491 100%

058 Kampanye Kesehatan Lanjut Usia 1,028,887,000 1,028,886,600 100%

A Rapat Persiapan Workshop Kesehatan Lansia di Bogor

33,312,000 33,311,600 100%

B Workshop Kesehatan Lansia di Bogor 376,300,000 376,300,000 100%

C Pelaksanaan Baksos dalam Rangka HLUN di Bekasi

105,690,000 105,690,000 100%

D Car Freeday Ramah Lansia di Jakarta 485,360,000 485,360,000 100%

E Rapat Persiapan HLUN 28,225,000 28,225,000 100%

059 Workshop Peningkatan Peran Lintas Sektor Dalam Kie Kesehatan Reproduksi Dan Seksual Bagi Calon Pengantin

304,033,000 304,032,596 100%

060 Pertemuan Koordinasi LP/LS, Oraganisasi Profesi, Perguruan Tinggi, LSM dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan keluarga

987,975,000 987,475,000 100%

061 Rapat dalam Kantor dalam rangka Konsolidasi dan koordinasi dengan LP/LS, Organisasi Profesi, LSM dll

795,800,000 764,217,000 96%

062 Pemantauan Paska Latih Rujukan Kelainan Tumbuh Kembang

212,000,000 176,913,200 83%

063 Pembinaan Teknis Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja

- - Kegiatan dihapus

A di Sekolah dan di Luar Sekolah (Lapas, Panti, Pontren, Anjal)

- - Kegiatan dihapus

064 Pertemuan Evaluasi Akselerasi UKS 891,293,000 891,292,600 100%

065 Fasilitasi Koordinasi TP UKS Prop/Kab/Kota/Kec dan TP Sekolah

120,601,000 120,600,300 100%

066 Reguler Meeting Buku KIA, MTBS, SDIDTK, dan MTBS-M Serta Yankes Anak di RS

66,790,000 66,790,000 100%

A di Jakarta 66,790,000 66,790,000 100%

067

Tatap Muka dan Dialog Pemenang Lomba Sekolah Sehat dengan Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri

340,776,000 340,768,538 100%

A Pertemuan Pemenang Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional

340,776,000 340,768,538 100%

069 Third Country Training Program (TCTP) 287,546,000 280,657,000 98%

A Pertemuan Persiapan TCTP tahun 2016 27,881,000 27,880,200 100%

B Pertemuan Persiapan TCTP Tahun 2016 di Yogyakarta

92,289,000 92,287,900 100%

D Penyelenggaraan TCTP Buku KIA Tahun 2016

85,596,000 85,595,600 100%

E Pertemuan Evaluasi TCTP Tahun 2016 dan Persiapan TCTP Tahun 2017

81,780,000 74,893,300 92%

071 Finalisasi Kurikulum Modul Penanganan Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah di Puskesmas

294,075,000 294,074,439 100%

Page 64: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 61

072

Bimbingan Teknis dan Evaluasi Model Pelaksanaan UKS Dalam Rangka Peningkatan Gizi dan Keamanan Pangan Sekolah Dasar Di Kepulauan Seribu dan Jakarta Pusat

136,800,000 120,010,000 88%

073 Inpres No 8 Tahun 2016 1,276,706,000 - 0%

5832.005

Sistem Informasi dan Surveilans Pembinaan Kesehatan Keluarga

1,025,520,000 821,166,371 80%

052 Pelaksanaan PWS-KIA , Perencanaan Terpadu, SIMAK-BMN dan SAI Program Kesehatan Keluarga

642,000,000 627,871,550 98%

060 Software Pelayanan Kesehatan Anak di Sekolah

73,504,000 73,503,408 100%

B Penyusunan Software Pelayanan Kesehatan Anak di Sekolah

73,504,000 73,503,408 100%

068 Pelaksanaan Surveilan Kelainan Bawaan Berbasis RS di Kab/Kota

122,953,000 119,791,413 97%

069 Inpres No 8 Tahun 2016 187,063,000 - 0%

5832.006 Dukungan Layanan Manajemen 5,113,990,000 4,431,204,985 87%

051 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

3,897,358,000 3,799,154,985 97%

A Kelancaran Administrasi Kegiatan 3,897,358,000 3,799,154,985 97%

052 Pertemuan Konsolidasi Ketatausahaan Dan Rumah Tangga Direktorat Bina Kesehatan Keluarga

669,100,000 632,050,000 94%

053 Inpres No 8 Tahun 2016 547,532,000 - 0%

Alokasi Pagu Akhir Efisiensi dan

Refokusing 2015 (Rp) Realisasi (Rp) %

APBN PUSAT

• Self Blocking

• APBN tanpa

SelfBlocking

84.627.892.000

17.000.000.000

67.627.892.000

64.705.447.919

0

64.705.447.919

76,46%

0 %

95,67%

PHLN PUSAT

(WHO + UNICEF) 8.552.538.000 7.344.943.498 85.88%

Total APBN 93.180.430.000 72.050.391.417 77,32%

Total APBN tanpa

Self Blocking 76.180.430.000 72.050.391.417 94,58%

4.4. Upaya Meraih WTP dan Reformasi Birokrasi Direktorat Kesehatan Keluarga berkomitmen untuk turut menyukseskan upaya Kementerian Kesehatan dalam mencapai hasil penilaian keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada tahun 2016.

Berbagai langkah yang telah dilakukan pada tahun 2015 oleh Direktorat Kesehatan Keluarga dalam upaya meraih WTP 2016 meliputi:

1. Membangun komitmen dan integritas pimpinan dan seluruh staf Direktorat. 2. Penguatan perencanaan dan penganggaran di Direktorat.

Page 65: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 62

3. Pembenahan pengelolaan kas, sistem pembukuan, dan akuntansi keuangan di Direktorat.

4. Perbaikan pengelolaan hibah langsung yang diterima Direktorat. 5. Penataan rekening untuk kegiatan yang ada di lingkungan Direktorat. 6. Peningkatan kualitas proses pengadaan barang dan/atau jasa Pemerintah

yang dilaksanakan oleh Direktorat, di antaranya melalui proses LPSE. 7. Pembenahan penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) yang ada di

Direktorat. 8. Penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Direktorat. 9. Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) di Direktorat.

10. Penguatan monitoring dan evaluasi di internal Satker Direktorat Bina Kesehatan Ibu.

11. Perbaikan penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan dan keuangan. 12. Peningkatan kualitas pengawasan kegiatan dan keuangan. 13. Percepatan penyelesaian tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

Sementara itu dalam rangka menuju Reformasi Birokrasi, Direktorat Bina Kesehatan Ibu juga telah melaksanakan berbagai langkah, yaitu:

1. Penetapan uraian jabatan dan analisis beban kerja pegawai. 2. Analisis beban kebutuhan SDM dengan menggunakan Workload

IndikatorStaff Need (WISN) 3. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) di lingkungan Direktorat

Bina Kesehatan Ibu 4. Analisis jabatan struktural dan fungsional diikuti job grading untuk:

a. Pemegang jabatan manajemen Eselon II, III, dan IV b. Pemegang jabatan non manajemen c. Pemegang jabatan fungsional

5. Penetapan Agent of Change dan Assessor Reformasi Birokrasi di Direktorat Bina Kesehatan Ibu

6. Sosialisasi tentang Reformasi Birokrasi di lingkungan Direktorat Bina Kesehatan Ibu

7. Penyusunan Kertas Kerja Reformasi Birokrasi Direktorat Bina Kesehatan Ibu

8. Penyiapan dokumen kelengkapan pelaksanaan reformasi birokrasi.

Page 66: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 63

BAB V PENUTUP

Laporan Tahunan ini merupakan informasi hasil pelaksanaan kegiatan selama tahun 2016, dan merupakan gambaran kinerja Satuan Kerja Direktorat Kesehatan Keluarga. Seluruh kegiatan Kesehatan Keluarga dapat terlaksana dengan dukungan sumber daya tenaga, sarana, dan pembiayaan yang sudah terencana pada tingkat pusat maupun daerah. Diharapkan Laporan Tahunan ini menjadi referensi untuk evaluasi dan perencanaan kegiatan Kesehatan Keluarga di masa yang akan datang. Diharapkan pula, keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2016 dapat ditingkatkan dengan cara memanfaatkan secara optimal segala peluang dan sumber daya yang ada dengan memperhatikan hambatan / kendala dan permasalahan yang dihadapi selama ini serta ketentuan dan peraturan yang berlak

Page 67: Laptah TA 2016 Dit Kesga - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Laptah TA 2016 Dit Kesga.pdf · LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016 1 ... S1 sebanyak

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TA 2016

1