KIMIA KLINIK

5
KIMIA KLINIK Berbagai macam pemeriksaan kimia klinik yg dapat digunakan dalam mendiagnosa kanker, diantaranya : Absolute Neutrophil Count (ANC) ANC adalah jumlah neutrofil dibandingkan dengan jumlah sel darah putih total. Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah seseorang boleh mendapatkan kemoterapi. Acid Phosphatase Disebut juga acid phos, acid f, acid p?tase. Tes serum darah untuk mendeteksi adanya enzim spesifik yang dihasilkan oleh jaringan tubuh tertentu, seperti prostat. Acid phospatase akan meningkat pada 85% kasus metastase tulang, 60% kasus yang tidak mendapat pengobatan dan 20% kasus yang terlokalisir. Hasil tes mudah dipengaruhi oleh pemijatan atau rangsangan pada prostat, oleh karena itu sebaiknya tes dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan rectal. Alkaline Phosphatase Suatu enzim dalam darah yang akan meningkat apabila terdapat sumbatan kandung empedu (penyakit hati atau kanker yang mengenai hati) dan penyakit yang mengenai tulang, termasuk kanker tulang. Pasien dengan tumor maligna umumnya menunjukkan peningkatan serum alkalin fosfatase (ALP), mengindikasikan tubuh sedang berusaha untuk membentuk tulang baru dengan meningkatkan aktivitas osteoblastik. Bilirubin Pigmen sel darah merah yang dimetabolisme oleh hati. Peningkatan terjadi pada kasus penyakit hati dan beberapa tipe anemia, mengakibatkan warna kekuningan pada kulit. Hitung darah Tes laboratorium untuk menghitung jumlah masing-masing sel darah. BUN (Blood Urea Nitrogen) Tes kimia serum darah untuk menghitung kadar urea dalam darah. Peningkatan terjadi pada gangguan fungsi ginjal dan sumbatan saluran kencing. Nilai normal : 10-15 mg/100ml Kalsium Meningkat pada kanker yang mengenai tulang, kanker yang memproduksi protein yang menyerupai hormon parathyroid dan multiple myeloma. Dapat pula meningkat pada beberapa penyakit tidak ganas. Kreatinin

description

o

Transcript of KIMIA KLINIK

KIMIA KLINIK

KIMIA KLINIK

Berbagai macam pemeriksaan kimia klinik yg dapat digunakan dalam mendiagnosa kanker, diantaranya :

Absolute Neutrophil Count (ANC)ANC adalah jumlah neutrofil dibandingkan dengan jumlah sel darah putih total. Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah seseorang boleh mendapatkan kemoterapi.

Acid PhosphataseDisebut juga acid phos, acid f, acid p?tase. Tes serum darah untuk mendeteksi adanya enzim spesifik yang dihasilkan oleh jaringan tubuh tertentu, seperti prostat. Acid phospatase akan meningkat pada 85% kasus metastase tulang, 60% kasus yang tidak mendapat pengobatan dan 20% kasus yang terlokalisir. Hasil tes mudah dipengaruhi oleh pemijatan atau rangsangan pada prostat, oleh karena itu sebaiknya tes dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan rectal.

Alkaline PhosphataseSuatu enzim dalam darah yang akan meningkat apabila terdapat sumbatan kandung empedu (penyakit hati atau kanker yang mengenai hati) dan penyakit yang mengenai tulang, termasuk kanker tulang. Pasien dengan tumor maligna umumnya menunjukkan peningkatan serum alkalin fosfatase (ALP), mengindikasikan tubuh sedang berusaha untuk membentuk tulang baru dengan meningkatkan aktivitas osteoblastik.Bilirubin

Pigmen sel darah merah yang dimetabolisme oleh hati. Peningkatan terjadi pada kasus penyakit hati dan beberapa tipe anemia, mengakibatkan warna kekuningan pada kulit.

Hitung darahTes laboratorium untuk menghitung jumlah masing-masing sel darah.

BUN (Blood Urea Nitrogen)Tes kimia serum darah untuk menghitung kadar urea dalam darah. Peningkatan terjadi pada gangguan fungsi ginjal dan sumbatan saluran kencing. Nilai normal : 10-15 mg/100ml

KalsiumMeningkat pada kanker yang mengenai tulang, kanker yang memproduksi protein yang menyerupai hormon parathyroid dan multiple myeloma. Dapat pula meningkat pada beberapa penyakit tidak ganas.

KreatininProduk limbah dalam darah. Peningkatan terjadi pada kasus penyakit ginjal.

Elektrolit (Sodium, Potasium klorid, Karbon dioksida)Kadarnya digunakan untuk mendeteksi penyakit metabolism dan endokrin, serta memonitor status nutrisi dan efek terapi terhadap pasien.

FeritinMendeteksi kadar besi dalam asam sialic. Kadar yang rendah memberikan prognosis yang baik terhadap kanker kepala-leher. Kadar yang meningkat dapat ditemukan pada kasus proliferasi kelenjar getah beniing, penyakit Hodgkin?s, leukemia, penyakit neuroblastoma dan tumor saraf nonspesifik.

GranulositJenis sel darah putih yang berfungsi untuk membunuh bakteri

HematokritTes untuk mengetahui jumlah sel darah merah dalam darah. Nilai normal berkisar 40-45 pada pria dan 37-42 pada wanita. Rendahnya nilai hematokrit adalah gejala dari anemia.

LeukositNama lain dari sel darah putih. Sejenis sel dalam darah yang berfungsi melawan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. Terdapat tiga jenis sel darah putih yaitu monosit, granulosit dan limfosit.

LimfositSalah satu jenis dari sel darah putih. Terdiri dari 3 jenis sel yaitu sel T, sel B dan sel Natural Killer (NK). Sel T bertugas menyerang dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus, se lasing dan sel kanker. Sel B membantu memproduksi antibodi atau protein yang berfungsi menghancurkan senyawa asing. Sel NK bertugas menghancurkan sel kanker dan sel yang terinfeksi virus.

NeutrofilSel darah putih dewasa yang bertugas melawan infeksi bakteri.

Sel pembeku darahSel darah berfungsi dalam pembekuan darah

Hitung sel pembeku darahMenghitung jumlah sel pembeku darah dalam setetes darah yang diletakkan di atas gelas objek di bawah mikroskop. Jumlah akan meningkat pada keadaan stres, penyakit myeloproliferative, infeksi, radang, keganasan dan pengangkatan lien. Jumlah dapat menurun pada kasus menstruasi. Nilai normal berkisar 150.000-400.000 per mikroliter. Jumlah di bawah 50,000 terjadi pada kasus pendarahan spontan. Nilai di bawah 5.000 menunjukkan pasien berada dalam kondisi bahaya pendarahan.

Ploidy analysisTes untuk menghitung jumlah DNA dalam suatu sel, dimana sel kanker umumnya tidak mempunyai DNA.

Indeks proliferasiIndeks yang tinggi menunjukkan pertumbuhan tumor yang aktif dan resiko kekambuhan yang besar.

Sel darah merahSel dalam darah yang bertugas membawa oksigen dan mewarnai darah menjadi merah.

Hitung sel darah merahPenghitungan jumlah sel dalam merah dalam setetes darah di atas gelas objek di bawah mikroskop. Nilai normal bergantung terhadap usia dan jenis kelamin. Pria berkisar 4.5-6.2 juta, wanita 4.2-5.4 juta, anak-anak 4.6-4.8 juta. Nilai yang rendah menunjukkan adanya anemia, kelebihan cairan tubuh atau pendarahan. Nilai yang meningkat menunjukkan keadaan polisitemia (tingginya jumlah sel darah merah dalam darah) atau dehidrasi.

SGOTEnzim yang terdapat dalam sel hati, meningkat pada penyakit hati dan serangan jantung.

SGPTEnzim yang meningkat pada penyakit hati, seperti hepatitis, penyakit hati akibat alcohol dan lainnya)

S-Phase (Cell Cycle Analysis)Jumlah persentase sel tumor yang menghasilkan DNA. Pasien dengan nilai tes yang tinggi menunjukkan prognosis yang kurang baik.

Hormon tiroid T3 dan T4T3 (triiodotironin) dan T4 (tiroksin) dapat digunakan untuk menilai fungsi tiroid. Jenis gangguan tiroid yang berbeda akan mengakibatkan variasi kadar T3 dan T4 yang berbeda pula.

Profil tiroidMenunjukkan kadar hormone yang diproduksi oleh kelenjar tiroid. Berguna untuk mendiagnosa hipo atau hipertiroid dan monitoring respon terhadap terapi tiroid.

TiroglobulinPeningkatan kadarnya dalam serum dapat ditemukan pada kanker folikular. Penurunan kadarnya berfungsi untuk monitoring dan kekambuhan kanker folikular.

Asam uratMeningkat pada kasus sakit sendi akibat asam urat dan batu ginjal.

Sel darah putihJenis sel darah yang bertugas membunuh kuman dan infeksi. Sel darah putih terdiri dari monosit, limfosit, neutrofil, eusinofil dan basofil. Nilai normal berkisar 5.000-10.000. peningkatan dan penurunan sel darah putih dapat terjadi dalam berbagai macam penyakit, efek kemoterapi maupun radioterapi.

Hitung sel darah putihPeningkatan terjadi selmaa infeksi, radang, luka bakar, leukemia, depresi sumsum tulang akibat virus, reaksi toksis, campak, hepatitis dan penyakit lain.

OsteosarkomaPatofisiologi/Etiologi. Osteosarkoma adalah lesi yang relatif besar, menyebabkan nyeri dan pembengkakan dalam durasi singkat. Area yang terkena biasanya hangat karena vaskularisasi pada area tersebut meningkat. Bagian pusat massa berupa sklerotik meningkatkan aktivitas osteoblastik; bagian perifernya lembut, meluas melalui korteks tulang dengan tampakan seperti sinar matahari yang klasik, yang diasosiasikan dengn neoplasma. Ekpansi ke dalam kanalis medularis juga umum terjadi.

Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel tumor. Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksi atau penghancuran tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang lokal.. Pada proses osteoblastik, karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan periosteum tulang yang baru dekat lempat lesi terjadi sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif.Terapi

Medica Mentosa: Penatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari tumor tersebut saat didiagnosis. Tujuan penatalaksanaan secara umum meliputi pengangkatan tumor, pencegahan amputasi jika memungkinkan dan pemeliharaan fungsi secara maksimal dari anggota tubuh atau ekstremitas yang sakit. Penatalaksanaan meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau terapi kombinasi.Osteosarkoma biasanya ditangani dengan pembedahan dan / atau radiasi dan kemoterapi. Protokol kemoterapi yang digunakan biasanya meliputi adriamycin (doksorubisin) cytoksan dosis tinggi (siklofosfamid) atau metrotexate dosis tinggi (MTX) dengan leukovorin. Agen ini mungkin digunakan secara tersendiri atau dalam kombinasi.

Bila terdapat hiperkalsemia, penanganan meliputi hidrasi dengan pemberian cairan normal intravena, diurelika, mobilisasi dan obat-obatan seperti fosfat, mitramisin, kalsitonin atau kortikosteroid.