Praktikum Kimia Klinik 1

99
PRAKTIKUM KIMIA KLINIK I Oleh : Dr. Rudy Hidana, S.Pd., M.Pd.

description

kimia klinik

Transcript of Praktikum Kimia Klinik 1

PRAKTIKUM KIMIA KLINIK I

PRAKTIKUM KIMIA KLINIK IOleh :Dr. Rudy Hidana, S.Pd., M.Pd.

KIMIA KLINIKPenelitian penyakit berdasarkan perubahan fisiologi dan susunan kimiaBahan pemeriksaan terdiri dari berbagai cairan tubuh (Urine, faeces, LCS, dll)Fungsi mengetahui proses penyakitYang akan dipelajari :BAB I URINALISISMAKROSKOPIS URINMIKROSKOPIS URINCARIK CELUPPEMERIKSAAN URIN KIMIAWI & ATAS INDIKASIBAB II FAECESPEMERIKSAAN MIKROSKOPIS PEMERIKSAAN KIMIABAB III LCSMAKROSKOPIS LCSPEMERIKSAAN KIMIAMIKROSKOPIS LCSBAB IV TRANSUDAT & EKSUDATMAKROSKOPISKIMIAWIMIKROSKOPISBAB V PEMERIKSAAN SEMENMAKROSKOPISMIKROSKOPISKADAR FRUKTOSA SEMEN

URINALISISCAIRAN URINEPEMBENTUKKAN URINE di GINJAL - ultrafiltrasi plasma oleh ginjal - reabsorpsi bahan2 esensial & air - sekresi tubuler dikeluarkan dari tubuh melalui saluran kemih

120 mL darah/menit filtrasi 90% reabsorpsi 1 mL urine/menit 1200 -1500 mL urine/24 jam

Komponen dalam urine yang normal : -Air (95%) -Bahan hasil metabolisme tubuh mis: Ureum, asam urat, kreatinin Elektrolit: natrium, kalsium, fosfat, dan klorida hormon

Pem urine: urinalisis

Tujuan:1. Menunjang diagnosis2. Memantau perjalanan penyakit3. Memantau efektifitas pengobatan serta komplikasi penyakit4. Skrining dan pemantauan penyakit asimptomatik kongenital atau herediterMemberikan gambaran tentang:Saluran urogenitalGinjalHatiSaluran empeduPancreasdllPermintaan urinalisis diindikasikan pada pasien dengan:1. Riwayat atau memperlihatkan gejala penyakit ginjal dan atau saluran kemih (ISK, SN, GNA, Pielonefritis)2. Gangguan endokrin mis DM3. Ikterik4. Terapi yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal5. Kehamilan6. Kasus toksikologi atau over dosis obat7. Abnormalitas genetik seperti gangguan metabolisme asam amino mis sisteinuria, alkaptonuria, dan fenilketonuriaUrinalisis: Menggambarkan berbagai keadaan dalam tubuh ginjal/sal.kemih/organ lain penyakit sistemik

Bahan Pemeriksaan (BP) URINE: - mudah didapat - tidak invasif - pemeriksaan relatif sederhana - skrining(uji saring) awal - informasi cukup banyakMACAM2 BP URINE:

1. URINE PAGI: - PERTAMA: diperoleh pagi hari saat bangun tidur (pekat) - PUASA: saat bangun tidur, bak, buang (urine terbentuk saat malam hari + 8 jam yang lalu) 2. URINE SEWAKTU: diperoleh sewaktu waktu atau kapan saja pada saat penderita tidak puasa

3. URINE 2 JPP: urine yang dikeluarkan 2 jam setelah makan (untuk DM)4. URINE 24 JAM: seluruh urine yang dikeluarkan selama 24 jam ( bangun tidur jam 5.00, bak, buang, setelah itu mulai jam 5 sampai dengan jam 5 keesokan harinya, seluruh urine ditampung dalam tempat yang bersih, kering, bermulut lebar dan mempunyai tutup)

5. URINE ALIRAN TENGAH (MID-STREAM URINE (MSU): urine yang ditampung adalah porsi tengah dari urine yang dikeluarkan

Catatan : untuk pemeriksaan biakan/kultur:Pasien sebelumnya diinstruksikan untuk mencucibagian genitalia dengan sabun dan dikeringkan

Kegunaan macam2 BP urine:Urin pagi urine rutin/penyaringUrin sewaktu urin rutin dan hormonUrin puasa glukosuriaUrin post prandial glukosuriaUrin 24 jam pem. Kuantitatif mis. ProteinTimed specimen (urin siang 12 jam dll)BP URINE:

PEMERIKSAAN HARUS SEGERA !!!!! URINE SEGAR: < 1 JAM STLH BERKEMIHBILA HARUS DITUNDA Simpan dalam lemari es 2-80C 2jam

KENAPA ??????????????KENAPA ?????? :

Susunan/komposisi urine berubah:pH meningkat (pemecahan ureaamonia oleh urease yg dihslkan bakteri)Eritrosit lisisLeukosit lisisSilinder lisisGlukosa (+) menjadi negatif Akibat glikolisis dan pemakaian glukosa oleh bakteri Bakteri meningkat

Jika terpaksa urine + pengawet urine

Jenis pengawet urine Toluena Thymol Formaldehida Asam sulfat pekat NatriumkarbonatChloroformNaF Wadah urine Bersih dan kering Bermulut lebar Tutup rapatTerbuat dari gelasEtiket/identitas pasien

Wadah urine yg memenuhi syaratPEMERIKSAAN URINE LENGKAPMAKROSKOPISMIKROSKOPIS/SEDIMENKIMIAWIVOLUMEWARNAKEKERUHANBERAT JENISpHBAUEPITELERITROSITLEKOSITKRISTALSILINDER/CASTBAKTERIJAMUR/PARASITSPERMAPROTEINGLUKOSABILIRUBINUROBILINOGENBENDA KETONDARAH SAMARPROTEIN KUANTITATIF(URINE 24 JAM/ESBACH)KANDUNGAN UTAMA URINE :

AirUreaAsam uratKreatininNa, K, Cl, CaFosforMagnesiumAmmonium dll KEADAAN PATOLOGIK DAPAT DITEMUKAN:

Kimiawi sedimenGlukosa - silinder/castProtein - kristal tertentuBenda keton- eritrosit Bilirubin - lekositPorfirin dll - epitelMakroskopis urineVOLUME URINE:

NORMAL: 1200-1500 ml/24 jam 800- 1600 ml/24jam tergantung hidrasiPOLIURI: Vol meningkat (mis.DM, Diabetes insipidus, Nefritis kronis)OLIGURI: Volume menurun (mis. Diare berat, muntah hebat, demam)ANURI: volume sangat menurun (mis.shock, keracunan HgCl2, nefritis akut berat)WARNA URINE:

NORMAL: Kuning muda-tua(urokrom-urobilin)Berasal dari Urochrom dan urobilin

KELAINAN DIPENGARUHI OLEH:-Diuresis (banyak urin)-Ph (basa urin -Metabolisme urin-makanan / obat-penyimpanan yang lama WARNA ABNORMAL:

- darah: merah, coklat - bilirubin: kuning tua/the, coklat - phenol, salisilat, resorchinol:hijau - antipirin: kuning hitam - fenasetin: kuning - rifampicin: merah - porfirin: coklat tua- Pus/nanah : putih seperti susu

KEKERUHAN URINE:

NORMAL: Jernih

KERUH: - fosfat - pus - darah - bakteri - mukus - epitel- penyimpanan sampel terlalu lama- lemak- kristal(untuk pemeriksaan tertentu sebaiknya disaring/disentrifuge)BERAT JENIS URINE:

FUNGSI : -Diagnosis glukosuria-Faal ginjalALAT : Urinometer / refraktometerNORMAL : Urine sewaktu : 1.003 1.030 Urine 24 jam : 1.015 1.025ABNORMAL : - Glukosuria Rendah : 1.001-1.003: Diabetes insipidus Tinggi : Diabetes Mellitus (w. jernih) -Diuresis sedikit -Faal ginjal

KEASAMAN URINE/pH:

NORMAL: 4,7 7,5 , rata-rata 6,00

FUNGSI :Untuk pemeriksaan Protein Ph harus asam Untuk memprediksi unsur yang terdapat pada urineUrine Alkali urea spliting organismeUrine Asam Koma diabetikum BAU:Normal: Bau aromatik, asam volatile (disebabkan asm-asam yang mudah menguap) Urine dibiarkan: Bau amoniak (pemecahan ureum oleh bakteri)

Abnormal: Bau makanan tertentu: petai, jengkol Bau obat: ampicillin Bau buah (fruity) : DM + ketonuriFISHBERG :Percobaan konsentrasi menurut fishbergFUNGSI : Untuk mengetahui faal ginjalUrine dengan BJ >1020 BaikUrine dengan BJ/lpb - lekosit >>/lpb - epitel >>/lpk - kristal cystin - kristal leucinKIMIAWI URINE :

PROTEIN: Normal: 2-8 mg/dL, pemeriks: (-)

Proteinuri fisiologik: - demam - makan protein tinggi - latihan berat

Abnormal: - penyakit ginjal - eklampsiGLUKOSA: Normal: pemeriks NEGATIF

Glukosuri: - DM - hipertiroid - Laktosa (wanita hamil, menyusui)

BILIRUBIN: Positif: hepatitis

BENDA KETON : (+) DM berat Aceton Asam asetoasetan Beta hidroksi butiratPEMERIKSAAN INDIKASI URINE:

PROTEINURIA KUANTITATIF/ ESBACH : urine 24 jam

DARAH SAMAR: Curiga ada perdarahan, sedimen tak ada kelainan

PEMERIKSAAN URINE LENGKAPKECUALI MIKROSKOPIK MENGGUNAKAN MIKROSKOPMANUALCARIK CELUP/DIPSTICKPEMBACAAN: MANUAL (MEMBANDINGKAN WARNA STRIP DENGAN TABEL WARNA)

SEMIOTOMATIS/URINE ANALYZER KEUNTUNGAN: CEPAT, MUDAH, MURAHPEMERIKSAAN URINEDENGAN CARIK CELUP

BERAT JENISNITRITpHPROTEINGLUCOSEKETON BODYUROBILINOGENBILIRUBINERYPLASTIK RODNYLON COVERTEST FIELD(KERTAS MENGANDUNG REAGEN)FILTER PAPERKEUNTUNGAN :- CEPAT- MUDAH- MURAH - AKURAT

Pem. Urinalisis ManualCara pemeriksaan:

1. Makroskopis UrineA. Warna: kuning muda kuning tua merah dllB. KEKERUHAN (NORMAL : JERNIH)

KEMERAHAN DARAH SEDIMEN ? (ERITROSIT) BERKABUTBAKTERI (GRAM) KERUH (ALKALIS / URINE NETRAL) - PUS - FOSFAT / KRISTAL KARBONAT BERKURANG / HILANG (FOSFAT/KRISTAL KARBONAT)

SPERMATOZOA

+ ASAM ASETAT (6%)C. KEASAMAN (pH) (N. 4,7 7,5) RATA-RATA : 6,0KERTAS LAKMUS

BIRU MERAH = ASAM BIRU = NORMAL

MERAH = NORMAL

RED BIRU = BASA/ALKALIS

D. B A U NORMAL BAU URINE (Bau ureum) KARENA ADANYA UREUM DLM URINE ABNORMAL c/ BAU JENGKOL INTOKSIKASI JENGKOL + ALBUMINURIA HEMATURIA KRISTALURIA

BUAH-BUAHAN KETONURIA

E. BERAT JENIS REFRACTOMETER

- URINOMETER

1,0001,0201,040KEUNTUNGAN :BAHAN SEDIKITMUDAH

KERUGIAN :< AKURATKEUNTUNGAN :-> AKURAT

KERUGIAN :-BAHAN BANYAK

1.002-1.030 ; BJ URINE 24 JAM : 1.015-1,0252. Pem. Mikroskopis UrineDengan menggunakan mikroskop

Dilihat:- eritrosit- lekosit- epitel- kristal/silinder3. Pemeriksaan Kimiawi UrineBENEDICT (PEMERIKSAAN GLUKOSA) Prinsip: Dalam suasana alkali kuat, gula-gula (reduktor) akan mereduksi Cupri menjadi Cuprohidroksida (CuOH) yang berwarna kuning atau Cuprooksida (CuO) yang berwarna merah Metode :Benedict (manual) Reagen :CuSO4.5H2O 17,3 gramNa Carbonat Anhidrous 100 gramNa Citrat ... 173 gramDilarutkan dalam 1 liter akuades

BENEDICT 5 mlURINE 8 GTTDIPANASKAN1000 CWATER BATH5

SIGN GLUCOSE gr/dl

BLUE - 14

TRACE GREEN + 28WITH YELLOW

YELLOW ++ 56

BROWN +++ 83

ORANGE ++++ 111TO BRICK RED0,5-10-0,11-1,51,5-2,52,5-4PEMERIKSAAN KIMIAWIBENEDICT (PEMERIKSAAN GLUKOSA)2. PEMERIKSAAN PROTEIN Prinsip:Proteinmenggumpal(dlm suasana asam)(dipanaskan) Metode:Bang (manual) Reagen:Bang, terdiri dari:Na Acetat 11,8 gramAs. Asetat pekat . 5,85 gramAkuades sampai 100 ml SIM- PROT BOL (mg %)JERNIH - 0KEKERUHAN SDKT + < 10SEKALIKEKERUHAN SDKT(TANPA BUTIR2) + 10 - 50KEKERUHAN ++ 50 - 200 BER-BUTIR2KEKERUHAN HEBAT ++ 200 - 500BER-KEPING2MENGGUMPAL ++++ > 5002. PEMERIKSAAN PROTEINA. BANG (MANUAL)

REAGEN 0.5 mlURINE 5 ml

1000 C WATER BATHPANASKAN10BACA+++++RESULHASIL3. Pemeriksaan BILIRUBINMetode: 1. Harrison(manual) 2. Hawkinson(manual)Tujuan : mengetahui adanya bilirubin dalam urinePrinsip: BaCl2 bereaksi dengan sulfat dalam urine membentuk endapan BaSO4 dan bilirubin akan menempel pada molekul ini

FeCl3 akan mengoksidasi bilirubin menjadi biliverdin, bilicianin, choletelin

BaCl2 10 GTTUrine 5 mlkocokTerjadi endapanSaring dengan Kertas saring : Warna : HIJAU BIRU RESULTS : ( - ) = TIDAK TERJADI PERUBAHAN WARNA ( + ) = PRESIPITAT/ENDAPAN WARNA HIJAU BIRU+HARISON

CUCI10% BacL2 JENUHKERINGKAN DAN GUNTING KERTAS SARING MENJADI POTONGAN KECIL-KECILI. URINEII. FOUCHET SOLUTIONTEST :1. TETESKAN URINE 1 TETES2. SATU TETES FOUCHET SOL. WARNA HIJAU BIRUTEST (+ ) =...HAWKINSON4. Pemeriksaan BENDA KETONMetode: 1. Rothera (manual) 2. Gerhard (manual)Tujuan: mengetahui adanya benda keton dalam urinePrinsip: 1. Rothera : Natriumnitroprusid (oksidator kuat) akan bereaksi dengan asetoasetat dan aseton dalam suasana basa akan membentuk senyawa berwarna ungu

2. Gerhard : FeCl3 dengan asetoasetat akan membentuk senyawa berwarna merah anggurFAECES Ada 3 kemungkinan pemeriksaan faeces yang dilakukan menurut kebutuhan klinik :

1. Penderita tidak menderita gangguan gastro intestinal (faeces rutin).2. Penderita menderita diare yang disangka karena kuman-kuman (disentri, telur cacing). 3. Penderita menderita gangguan gastro intestinal yang tidak disebabkan karena kuman-kuman (kanker,gangguan pencernaan).

Pemeriksaan yang dilakukan terhadap faeces ada 3 macam :A. Pemeriksaan makroskopisB. Pemeriksaan mikroskopisC. Pemeriksaan kimiawi (Benzidin)

A. Pemeriksaan Makroskopis

1. WarnaWarna normal: coklat mudaWarna abnormal: Warna kuning: bertalian dengan susu, jagung, obat santonin atau bilirubin yang belum berubah.Warna hijau: oleh makanan yang mengandung banyak sayur mayur Warna abu-abu, Kemungkinan:a. Tidak ada urobilin dalam saluran makanan dan hal itu di dapat pada ikterus obstruktif ( tinja acholik) dan juga setelah dipakai garam barium pada pemeriksaan radiologic.Akholis : Faeces yang pucat, karena mengandung sedikit atau tak mengandung sterkobilinogenb. Makanan mengandung banyak lemak yang tidak dicernakan karena defisiensi enzim pancreas.Warna merah muda: perdarahan yang segar di bagian distal, mungkin pula oleh makanan seperti bit.Warna coklat: perdarahan di bagian proksimal atau dengan makanan coklat, kopi, dsb.

Warna hitam: oleh carbo medicalis, oleh obat-obatan yang mengandung besi dan mungkin juga oleh melena.Melena : faeces yang berwarna hitam karena suatu perdarahan yang terjadi pada tempat yang agak proksimal dari saluran gartrointestinal.Warna hitam disebabkan karena darah telah dicerna sebagian. Bila darah cukup banyak, maka selain warna hitam juga bau busuk dan encer seperti bubuk.Faeces berwarna hitam juga karena makan sayuran, tapi faeces ini berbentuk keras.

2. Bau

Normal: disebabkan bau indol, skatol dan asam butirat.Abnormal: sangat bau, tengik, asam, anyir.Bau busuk jika dalam usus terjadi pembusukan isinya, yaitu protein yang tidak dicernakan dan dirombak oleh kuman-kuman.Bau asam disebabkan peragian zat-zat gula yang tidak dicerna karena umpamanya diare.Bau tengik disebabkan oleh perombakan zat lemak dengan pelepasan asam-asam amino.

3. Konsistensi

Normal: lunak dan berbentukAbnormal: cair, keras, berbusa, gepengPeragian karbohidrat dalam usus menghasilkan tinja yang lunak dan bercampur gas (CO2).

4. Lendir

Normal: terdapat dalam jumlah sedikitAdanya lendir berarti rangsangan atau radang dinding usus. Kalau lender itu hanya didapat di bagian luar tinja, lokalisasi iritasi mungkin usus besar, kalau bercampur baur dengan tinja mungkin sekali usus kecil. Pada disentri, intususepsi, dan ileocolitis mungkin didapat lender saja tanpa tinja. Kalau lender berisi banyak leukosit terjadi nanah.

5. Darah

Normal: Tidak terdapat dalam faecesMakin proksimal terjadinya perdarahan, makin bercampurlah darah dengan tinja dan makin hitam warnanya. Jumlah darah yang besar mungkin disebabkan oleh ulcus, varices dalam oesophagus, carcinoma atau hemoroid.

6. ParasitTerdapatnya cacing Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Trichuris trichiura, Enterobius vermicularis dll.

7. Sisa makananMisalnya sisa sayuran.B. Pemeriksaan MikroskopisUntuk mengamati serat, lemak, karbohidrat dan Kristal (dengan perbesaran 100x)Untuk mengamati telur cacing, sel eritrosit dan leukosit, sel epitel, makrofag, amoeba juga sel ragi (dengan perbesaran 400x)

C. Pemeriksaan Kimia (Benzidin / Darah Samar)

BENDA MIKROSKOPIS DALAM FAECES

BENDA KARBOHIDRAT DALAM FAECES

BENDA LEMAK DALAM FAECES

BENDA SERAT DAGING/OTOT DALAM FAECES

BENDA SERAT TUMBUHAN DALAM FAECES

LCSLCS (Liquor cerebrospinal/Cairan Otak)Adalah: Cairan yang dibuat oleh pleksus koroideus yang terdapat pada ventrikel tertius, ventrikel quartus dan ventrikel lateralis melalui proses ultrafiltrasi plasma darah

Fungsi: Sebagai pelindung otak bila terjadi trauma, sebagai bahan lubrikasi sistem nervus sentralis, membantu transpor nutrisi dan pelepasan hasil metabolismeNormal :- Jumlah cairan otak 120-150 mlJernihtidak berwarna serta mengandung sedikit sel leukosit, glukosa dan protein * Berbagai kelainan intrakranial dapat menyebabkan perubahan pada cairan otak.

Pembentukan cairan otak dapat meningkat atau berkurang bila terdapat gangguan pada pleksus koroideus.

Teknik pengambilan cairan otak: Punksi Lumbal (r. interveterbra L3-L4 atau L4-L5) Jumlah cairan yang diambil 10-20 mL, yang ditampung ke dalam 3 tabung

Tabung I: Tes Kimia Tabung II: Tes mikroskopis Tabung III: Tes mikrobiologi

Tujuan: Indikasi diagnostikMendiagnosis meningitisMengetahui adanya perdarahan subarahnoidMengetahui adanya tumor/keganasanMemasukkan bahan kontras Indikasi terapeutikMengeluarkan darah dari ruang subarahnoidMemasukkan obat atau anestesi spinal

TRANSUDAT & EKSUDATPemeriksaan transudat - eksudat Makroskopis: warna kejernihan bekuan BJMikroskopis: jumlah sel hitung jenisKimiawi: protein kualitatif: RIVALTA Protein kuantitatifWARNAKEJERNIHANTRANSUDATJernih,serousKuning muda EKSUDATJernih, berkabutPurulent, chylous, hemorhagisBJBEKUAN< 1018Negatif > 1018 PositifPROTEINTest RIVALTA< 2,5 g%Negatif > 2,5 g% PositifJUMLAH SEL

BakteriSedikit: endotel + limfosit

NegatifBanyakAkut: PMNKronis: MNPositifPERBEDAAN TRANSUDAT EKSUDATTest RIVALTAPrinsip: Seromucin dalam suasana asam akan membentuk kekeruhan

PEMERIKSAAN SEMENCAIRAN SEMEN Adalah: ejakulat yang berasal dari seorang pria berupa cairan kental dan keruh, berisi sekret dari kelenjar prostat, kelenjar lain dan spermatozoa

Cairan semen dibagi 2 yaitu:1. Plasma semen: sekret yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar asesoris tr. reproduksi laki-laki ( epididimis, vas deferens, vesikula seminalis prostat, kel. bulbouretra dan kel. Uretra )2. Spermatozoa: diproduksi ditestis dan menjadi matur di dalam epididimisSpermatozoa:Merupakan sel tunggal yang terdiri dari kepala(berbentuk oval; uk 3-5 u); leher uk 2-3 u; dan ekor;panjang keseluruhan 45-50u. Tujuan pemeriksaan :Untuk menilai kesuburan pria

Pem. Disebut : Analisis semenTdd: tes makroskopis tes mikroskopis tes khusus

Warna: normal putih kelabu, jernih pada spermatozoa yang terlalu sedikit, coklat jika ada eritrosit dalam ejakulatVolume: aspermia bila tidak mengeluarkan semen pada waktu ejakulasi, hipospermia bila volume semen < 2 ml, hiperspermia > 6 mlBau: busuk jika ada infeksi dll

Tes Mikroskopis1. Motilitas a. Gerakan spermatozoa cepat dan lurus ke muka b. Geraknya lambat/sulit maju lurus / gerak tidak lurus c. Tidak bergerak maju d. Tidak bergerak Normal: a 25% atau a+b 50%2. Jumlah spermatozoa Normal 20 juta/ml 3. Morfologi spermatozoa Normal spermatozoa normal 50%Tes analisis semen merupakan tes yang palingsederhana, murah dan cocok untuk evaluasi fungsitestis.