kimia analisa

download kimia analisa

of 6

Transcript of kimia analisa

Salep adalah sediaan berlemak dengan konsistensi sedemikian rupa agar mudah digunakan pada kulit atau

Salep adalah sediaan semipadat dimaksudkan untuk digunakan pada jaringan kulit dengan atau tanpa bahan berminyak Beberapa sediaan farmasi yang merupakan sediaan setengah padat atau tergolong dalam salep adalah : Pasta Krim Gel Cerata Oculenta kataplasma

Salep mata adalah sediaan setengah pada yang dioleskan pada mata, dimana harus steril dan bebas dari bahan partikulat Krim ialah sediaan setengah padat berupa emulsi kental mengandung tidak kurang dari 60 % air, dimaksudkan untuk pemekaian luar. Tipe krim dapat berupa emulsi m/a atau emulsi a/m. Digunakan zat pengemulsi, umumnya berupa surfaktan anionic, kationik dan nonionic. Pasta adalah sediaan setengah padat yang mengandung sejumlah bahan padat yang tidak larut (biasanya 20% atau lebih) dicampurkan kedalam basis salep. Cerata adalah sediaan setengah padat yang mengandung bahan lilin yang relative banyak, yang biasanya disebar diatas bahan seperti kain sebelum digunakan.

Kataplasma adalah massa basah dari bahan padat yang digunakan pada kulit yang digunakan untuk mengurangi inflamasi dan sebagai counterirritant Salep biasanya digunakan sebagai : sebagai bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit. Sebagai bahan pelumas pada kulit.

Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair dan rangsang kulit. Dasar salep hidrokarbon, yaitu terdiri antara lain :

Vaselin putih Vaselin kuning Campuran vaselin dengan malam putih, malam kuning Parafin encer Parafin padat Minyak tumbuh-tumbuhan

Dasar salep serap, yaitu dapat menyerap air terdiri antara lain : Adeps lanae, Lanolin Unguentum simplex Campuran 30 bagian malam kuning dan 70 bagian minyak wijen. Hydrophilic Petrolatum

Dasar salep dapat dicuci dengan air, yaitu terdiri dari : Dasar salep emulsi tipe m/a, seperti Vanishing cream : Emulsifying ointment B.P Emulsifying wax Hydrophilic ointment, dibuat dari minyak mineral, stearil alcohol, Myrj 52 (emulgator tipe m/a), aquadest

Dasar salep yang dapat larut dalam air, yaitu terdiri dari antara lain PEG atau campuran PEG Polyethyleneglycol ointment USP. Dibuat dengan peleburan Tragakan PGA

Salep umumnya dibuat dengan melarutkan atau mensuspensikan obat kedalam dasar salep. Pembuatan salep dapat dibuat dengan metode pencampuran mekanik ataupun dengan metode peleburan. Bahkan dapat pula dengan campuran kedua metode tersebut. Aturan umum pembuatan salep adalah :

Zat yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan bila perlu dengan pemanasan Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dulu diserbukkan dan diayak dengan derajat ayakan no. 100

Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar salep mampu mendukung dan menyerap air tersebut, dilarutkan dulu dengan air, setelah itu ditambahkan bagian dasar salep yang lain

Ager-ager

Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi yang mengisi dinding sel rumput laut. Ia tergolong kelompok pektin dan merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa. Agar-agar dapat dibentuk sebagai bubuk dan diperjualbelikan. Gel terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas. Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar mulai saling merapat, memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air, sehingga terbentuk sistem koloid padatcair. Kisi-kisi ini dimanfaatkan dalam elektroforesis gel agarosa untuk menghambat pergerakan molekul obyek akibat perbedaan tegangan antara dua kutub. Kepadatan gel agar-agar juga cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil sehingga sangat sering dipakai sebagai media dalam kultur jaringan.

HisteresisHisteresis adalah gejala yang dimiliki oleh agar-agar dan sejumlah bahan gel lainnya, yang berhubungan dengan suhu transisi fase padat-cair. Agar-agar mulai mencair pada suhu 85 C dan mulai memadat pada suhu 32-40 C. Jadi tidak seperti air yang memadat dan mencair pada titik suhu yang sama.

KegunaanPawai pernikahan miniatur yang dibuat dari agar-agar Apabila dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar bersifat seperti gelatin: padatan lunak dengan banyak pori-pori di dalamnya sehingga bertekstur 'kenyal'. Sifat ini menarik secara inderawi sehingga banyak olahan makanan melibatkan agar-agar: pengental sup, puding (jelly), campuran es krim, anmitsu (di Jepang), Agar-agar dikenal luas di daerah Asia Tropika sebagai makanan sehat karena mengandung serat (fiber) lunak yang tinggi dan kalori yang rendah. Kandungan serat lunak yang tinggi membantu melancarkan pembuangan sisa-sisa makanan di usus (laksatif).

Selain digunakan sebagai makanan, agar-agar juga digunakan secara luas di laboratorium sebagai pemadat kemikalia dalam percobaan, media tumbuh untuk kultur jaringan tumbuhan dan biakan mikroba, dan juga sebagai fase diam dalam elektroforesis gel. Di laboratorium, agar-agar (biasanya dikemas dalam bentuk bubuk) dikenal sebagai agar atau agarosa saja.Mengapa agar-agar termasuk koloid Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikelpartikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Dimana di antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen. Agar-agar memiliki ciri-2 seperti berikut : Koloid (Dispersi Koloid) @2 fase @keruh @antara homogen dengan heterogen @diameter partikel: 1 nm