Ketuban Pecah Dini (Lp)
Transcript of Ketuban Pecah Dini (Lp)
![Page 1: Ketuban Pecah Dini (Lp)](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/557211eb497959fc0b8fb4d8/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan merupakan suatu keadaan yang fisiologis yang akan
dialami oleh seorang wanita. Namun pada beberapa kasus persalinan ada
yang mengalami komplikasi. Sehingga persalinan tersebut tergolong
persalinan patologi. Persalinan patologi merupakan persalinan yang
disertai dengan komplikasi tertentu (Yunita, 2007). Salah satunya yaitu
persalinan dengan ketuban pecah dini (KPD). Ketuban dinyatakan pecah
dini bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Ketuban pecah
dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membrane atau
meningkatnya tekanan intrauterine atau oleh karena kedua faktor
(Saifuddin,2006).
Menurut Survey Demografi dan Kesehtatan Indonesia (SDKI)
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2005 yaitu 265/100.000
Kelahiran hidup. Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak
negara berkembang, terutama disebabkan oleh perdarahan pasca
persalinan, eklampsi, sepsis dan komplikasi. Sebagian besar penyebab
utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenarnya dapat dicegah.
Melalui upaya pencegahan yang efektif melalui persalinan yang bersih dan
aman serta mencegah terjadinya komplikasi.Hal ini merupakan pergeseran
paradigma dari menunggu terjadinya dan kemudian menangani
komplikasi, menjadi pencegahan komplikasi.
Tujuan dari asuhan persalinan adalah menjaga kelangsungan hidup
dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya,
melalui upaya yang terintregrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang
seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat
terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal). Untuk dapat mewujudkan
tujuan dari asuhan tersebut yang dapat dilakukan adalah memberikan
![Page 2: Ketuban Pecah Dini (Lp)](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/557211eb497959fc0b8fb4d8/html5/thumbnails/2.jpg)
asuhan efektif dan efesien yang nantinya mewujudkan well born baby well
health mother.
Salah satu program pemerintah yang telah dilakukan dalam upaya
penurunan angka kematian ibu dan bayi adalah penyediaan pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas dekat dengan
masyarakat difokuskan pada 3 peran kunci Making Pregnancy Safer, yaitu
setip persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi
obstretic dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat dan setiap wanita
subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak
diingikan dan penanganan komplikasi keguguran. Untuk dapat
memberikan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas
dibutuhkan tenaga kesehatan terampil yang didukung tersedianya sarana
dan prasarana yang memadai. Berdasarkan uraian diatas kami mahasiswa
Akademi Kebidanan Dinkes Provinsi Bali semester VI dalam Praktek
Klinik Kebidanan III ingin membahas kasus dengan judul “Asuhan
Kebidanan pada Ibu Bersalin “IT” Dengan G1P0000 UK 37 - 38 Mg Preskep
U Puki Janin Tunggal Hidup Intra Uteri Dengan KPD di ruang VK RSUD
Kabupaten Buleleng.
1.2 Tujuan
Tujuan umum :
Untuk mengetahui asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu bersalin
dengan KPD.
Tujuan khusus :
Mampu melakukan pengumpulan data pada ibu bersalin dengan
KPD
Mampu menganalisa data pada ibu bersalin dengan KPD
Mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial pada ibu
bersalin dengan KPD
Mampu mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera pada ibu
bersalin dengan KPD
![Page 3: Ketuban Pecah Dini (Lp)](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/557211eb497959fc0b8fb4d8/html5/thumbnails/3.jpg)
Mampu membuat perencanaan secara komprehensif pada ibu
bersalin dengan KPD
Mampu melaksanakan perencanaan yang telah dibuat untuk ibu
bersalin dengan KPD
Mampu melakukan evaluasi hasil tindakan pada ibu bersalin
dengan KPD
Mampu melakukan pendokumentasian SOAP pada ibu bersalin
dengan KPD
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan laporan kasus ini adalah :
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mengetahui asuhan kebidanan yang diberikan pada
ibu bersalin dengan KPD serta mahasiswa memperoleh
keterampilan secara nyata dengan pasien langsung dan mampu
mengaplikasikan dengan teori yang didapat tentang asuhan
pada ibu bersalin dengan KPD.
2. Manfaat Bagi Ruangan Tempat Praktek
Laporan kasus ini dapat dijadikan sebagai dokumentasi kasus
ibu bersalin dengan KPD, sehingga bisa digunakan sebagai
suatu pedoman dalam upaya untuk mengetahui mutu
pelayanan yang diberikan
3. Manfaat Bagi Institusi
Sebagai salah satu bahan penilaian praktek klinik kebidanan
mahasiswa serta bias menjadi suatu informasi bagi pendidikan
dalam hal pemberian asuhan kebidanan pada ibu bersalin
dengan KPD.
![Page 4: Ketuban Pecah Dini (Lp)](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/557211eb497959fc0b8fb4d8/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 PENGERTIAN KPD
Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban secara
spontan sebelum persalinan,1 jam kemudian tidak timbul tanda-tanda
awal persalinan.Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan
preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
2.1.2 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA
KPD
1) Fisiologi selaput amnion/ketuban ang abnormal
2) Inkompetensi serviks
3) Kehamilan ganda
4) Polihidramnion
5) Trauma
6) Distensi uteri
7) Stress maternal
8) Stress fetal
9) Infeksi
10) Serviks yang pendek
2.1.3 GEJALA KLINIS/DIAGNOSIS KPD
1) Anamnesis :
- Kapan keluarnya cairan,warna dan bau.
- Adakah partikel-partikel di dalam cairan (lanugo dan vernik).
2) Inspeksi: keluar cairan pervaginam.
3) Inspekulo: Bila fundus uteri ditekan atau bagian terendah
digoyangkan,keluar cairan dari ostium uteri internum(OUI) atau
terdapat cairan ketuban pada forniks posterior.
![Page 5: Ketuban Pecah Dini (Lp)](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/557211eb497959fc0b8fb4d8/html5/thumbnails/5.jpg)
4) Pemeriksaan dalam:
(1) Ada cairan dalam vagina.
(2) Selaput ketuban sudah pecah.
5) Pemerikasaan laboratorium:
(1) Dengan lakmus,menunjukkan reaksi basa(perubahan menjadi
warna biru).
(2).Mikroskopis,tampak lanugo atau vernik kaseosa(tidak selalu
dikerjakan)
.
2.1.4 Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada KPD adalah:
1) Saat ketuban pecah ditentukan berdasarkan anamnesis diketahui
pasti kapan ketuban pecah
2) Kalau anamnesis tidak dapat memastikan kapan ketuban
pecah,maka saat ketuban pecah adalah saat penderita masuk
rumah sakit (MRS).
3) Kalau berdasarkan anamnesis pasti bahwa ketuban sudah pecah
lebih dari 12 jam,maka di kamar bersalin dilakukan observasi
selama 2 jam.Bila setelah 2 jam tidak terdapat tanda-tanda inpartu
dilakukan terminasi kehamilan.
2.1.5 KOMPLIKASI KPD
1). Infeksi intra uterin
2) Infeksi puerperalis
3) Partus lama
4) HPP
5) Syn diformitas janin
6) Tali pusat menumbung
7) Kelahiran premature
8) Amniotic Band Syndrome (kelainan bawaan akibat ketuban
pecah sejak hamil muda).
![Page 6: Ketuban Pecah Dini (Lp)](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/557211eb497959fc0b8fb4d8/html5/thumbnails/6.jpg)
2.1.6 PENATALAKSANAAN KPD
1). KPD Dengan Kehamilan Aterm
1) Rawat dirumah sakit dan diberikan antibiotik cefotaxime 1
tab melaui intra vena
2) Dilakukan pemerikasaan Admision test bila hasilnya
patologis dilakukan terminasi kehamilan.
3) Observasi temperatur rectal setiap 3 jam,bila ada
kecenderungan meningkat lebih atau sama dengan 37,6°
C,segera dilakukan terminasi.
4) Bila temperatur rectal tidak meningkat,dilakukan observasi
selama 12 jam. Setelah 12 jam bila belum ada tanda-tanda
inpartu dilakukan terminasi.
5) Batasi pemeriksaan dalam,dilakukan hanya berdasarkan
indikasi obstetrik.
6) Bila dilakukan terminasi,lakukan evaluasi PS:
(1) Pelvik Score
Faktor SKOR
0 1 2 3
Bukaan (cm) Tertutup 1-2 3-4 >5
Panjang Serviks (cm) >4 3-4 1-2 <1
Konsistensi Kenyal Rata-rata Lunak -
Posisi Posterior Tengah Anterior -
- Bila PS lebih atau sama dengan 5,dilakukan induksi
dengan oksitosin drip.
- Bila PS kurang dari 5,dilakukan pematangan servik
dengan Misoprostol 50 µgr setiap 6 jam oral
maksimal 4 kali pemberian.
7) Kehamilan > 37 minggu induksi dengan oksitosin, bila
gagal dilakukan SC
![Page 7: Ketuban Pecah Dini (Lp)](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/557211eb497959fc0b8fb4d8/html5/thumbnails/7.jpg)
2). KPD Dengan Kehamilan Preterm
(1) Penanganan dirawat di RS.
(2) Diberikan Antibiotika: Ampicillin 4 x 500 mg selama 7 hari.
(3) Untuk merangsang maturasi paru diberikan kortikosteroid (untuk
UK kurang dari 35 minggu): Deksametasone 5 mg setiap 6 jam.
(4) Observasi di kamar bersalin :
- Tirah baring selama 24 jam,selanjutnya dirawat di ruang
obstetric.
- Dilakukan observasi temperatur rektal tiap 3 jam,bila ada
kecenderungan terjadi peningkatan temperatur rektal lebih
atau sama dengan 37,6º C,segera dilakukan terminasi.
(5) Di ruang obstetric :
- Temperatur rektal diperiksa setiap 6 jam
- Dikerjakan pemeriksaan laboratorium: leukosit dan laju
endap darah (LED) setiap 3 hari.
(6) Tata cara perawatan konservatif :
- Dilakukan sampai janin viable.
- Selama perawatan konservatif,tidak dianjurkan melakukan
pemeriksaan dalam.
- Dalam observasi selama 1 minggu,dilakukan pemeriksaan
USG untuk menilai air ketuban :
Bila air ketuban cukup,kehamilan
diteruskan.
Bila air ketuban kurang (oligohidramnion),
dipertimbangkan untuk terminasi kehamilan
- Pada perawatan konservatif,pasien dipulangkan pada hari
ke-7 dengan saran sebagai berikut:
Tidak boleh koitus
Tidak boleh melakukan manipulasi vagina
Segera kembali ke RS bila ada keluar air lagi
![Page 8: Ketuban Pecah Dini (Lp)](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/557211eb497959fc0b8fb4d8/html5/thumbnails/8.jpg)
- Bila masih keluar air,perawatan konservatif
dipertimbangakan dengan melihat pemeriksaan lab.Bila
terdapat leukositosis /peningkatan LED lakukan terminasi.
6. TERMINASI KEHAMILAN
1) Induksi persalinan dengan drip oksitosin.
2) Seksio sesaria bila prasyarat drip oksitosin tidak terpenuhi.
3) Bila skor pelvik jelek,dilakukan pematangan dan induksi
persalinan dengan misoprostol 50 µgr oral tiap 6 jam,maksimal
4 kali pemberian.
2.2 Landasan ASKEB
Dalam memberikan asuhan kebidanan terutama pada bayi ada beberapa
hal yang perlu dikaji yang nantinya akan mempengaruhi masalah yang
mungkin terjadi. Dalam pengkajian kita menggunakan alur pikir varney
tapi dalam pendokumentasiannya menggunakan metode SOAP yang
terdiri dari beberapa langkah yaitu :
2.2.1 Data subyektif
Pengkajian data dilakukan untuk memperoleh sumber data yang
nantinya akan digunakan untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi
status kesehatan klien, data yang didapat harus lengkap sesuai
dengan kenyataan. Data ini bisa diperoleh melalui anamnesa pada
ibu atau juga dapat dilihat dari catatan kesehatan ibu diantaranya
buku KIA atau rekam medik. Hal yang perlu ditanyakan adalah
1) Identitas ibu dan suami
2) Alasan Berkunjung dan Keluhan Utama
3) Riwayat Persalinan Ini
4) Riwayat Kebidanan Lalu
5) Riwayat KehamiLan Sekarang
6) Riwayat Kesehatan
7) Riwayat Menstruasi dan KB
![Page 9: Ketuban Pecah Dini (Lp)](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/557211eb497959fc0b8fb4d8/html5/thumbnails/9.jpg)
8) Data Bio-Psiko-SosiaL-SpirituaL
Dari data Bio-psiko-sosial-spiritual ini perlu dikaji berapa hal
diantaranya:
(1) Bernafas
(2) Nutrisi
(3) Istirahat
(4) Eliminasi
(5) PsikoLogis
(6) SosiaL
(7) SpirituaL
9) Pengetahuan Ibu dan Pendamping
2.2.2 Data Obyektif
Data ini diperoleh secara langsung baik itu melalui
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan
medik lainnya.
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan fisik
(1) Wajah
(2) Mata
(3) Mulut
(4) Leher
(5) Payudara
(6) Abdomen
(7) Tangan dan Kaki
(8) Genetalia dan Anus
3) Permeriksaan Penunjang
2.2.3 Assessment
Setelah kita melakukan pengkajian dilanjutkan dengan menganalisa
data yang telah didapat kemudian dirumuskan diagnosis atau masalah
actual dan merumuskan diagnosis dan masalah potensial kalau ada.
![Page 10: Ketuban Pecah Dini (Lp)](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/557211eb497959fc0b8fb4d8/html5/thumbnails/10.jpg)
2.2.4 Planning
1. Beri tahu tentang hasil pemeriksaan dan rencana perawatan
selanjutnya kepada ibu dan keluarga
2. Beri informasi pada ibu dan keluarga tentang KPD
3. Beri KIE tentang teknik mengurangi nyeri
4. Beri KIE tentang proses persalinan
5. Beri KIE tentang teknik IMD
6. Pantau kesejahteraan ibu dan janin serta kemajuan persalinan
dengan partograf WHO
7. Penuhi kebutuhan nutrisi dan eliminasi ibu
8. Siapkan alat-alat persalinan
9. Kolaborasi dengan dr Spog dalam penanganan konservatif atau
aktif dan dalam pemberian terapi
![Page 11: Ketuban Pecah Dini (Lp)](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/557211eb497959fc0b8fb4d8/html5/thumbnails/11.jpg)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dapat ditarik simpulan bahwa sebagian besar penyebab utama kesakitan
dan kematian ibu dapat dicegah. Melalui upaya pencegahan yang efektif
melalui persalianan yang bersih dan aman serta mencegah terjadinya
komplikasi. Hal ini merupakan penggeseran paradigma dan menunggu
terjadinya dan kemudian menangani komplikasi, menjadi pencegahan
komplikasi.
Seperti pada kasus ibu ”IT” dalam penanganan ibu bersalin dengan
ketuban pecah dini sudah sesuai dengan teori penanganan pada ibu bersalin
dengan KPD, yaitu memperhatikan pertimbangan usia gestasi, adanya infeksi
pada komplikasi ibu dan janin dan adanya tanda-tanda persalinan. Asuhan
yang diberikan pada ibu “IT” yaitu pemberian antibiotika profilaksis
(Cefotaxime 1 x 500 mg), Observasi temperatur rectal setiap 3 jam,bila ada
kecenderungan meningkat lebih atau sama dengan 37,6° C,segera dilakukan
terminasi. Bila temperatur rectal tidak meningkat,dilakukan observasi selama
12 jam. Setelah 12 jam bila belum ada tanda-tanda inpartu dilakukan
terminasi. Serta membatasi pemeriksaan dalam, dilakukan hanya berdasarkan
indikasi obstetrik. Hal yang dilakukan dalam penanganan ibu bersalin dengan
KPD, merupakan salah satu contoh langkah yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi.
2.3 Saran
1) Mahasiswa
Agar mahasiswa lebih meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam memberikan asuhan pada ibu bersalin dengan
kasus patologi, baik melalui membaca buku sumber maupun
![Page 12: Ketuban Pecah Dini (Lp)](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/557211eb497959fc0b8fb4d8/html5/thumbnails/12.jpg)
berdiskusi dengan pembimbing ruangan dan dosen pembimbing di
Institusi, sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal
2) Tempat Pelayanan
Khususnya di rumah sakit diharapkan untuk tetap mempertahankan
pelayanan bermutu yang sudah diberikan dalam memberikan
asuhan.
3) Institusi Pendidikan
Diharapkan institusi pendidikan menjaga kualitas dan kuantitas
bimbingan yang diberikan kepada mahasiswa agar mahasiswa
dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin secara
berkesinambungan.