Ketuban Pecah Dini

download Ketuban Pecah Dini

of 28

Transcript of Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI

KETUBAN PECAH DINIOleh: I putu indra mahendra10700022 Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban dalam jangka waktu 1 jam dan tidak di ikuti tanda tanda inpartuDEFINISIMenurut Manuaba 2009 Etiologi ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor tersebut. Etiologi Tekanan intra uterin Serviks inkompetenUsia Paritas dan Riwayat KPDMerokok Sosial ekonomi (Pendapatan)

Faktor risikoPatofisiologi KPD Terjadi :Degenerasi kolagenGrup enzim MMPStimulus : infeksi dan peregangan selaput ketubanSelaput ketuban rapuh dan pecah Mekanisme terjadinya ketuban pecah dini dapat berlangsung sebagai berikut : selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat dari kurangnya jaringan ikat dan vaskularisasi sehingga bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban akan sangat lemah dan mudah untuk pecah dengan respon mengeluarkan air ketuban.

Patofisiologi Tanda dan gejala pada kehamilan yang mengalami KPD adalah :keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna darah. Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi (Manuaba, 2009).Gejala klinisTentukan pecahnya selaput ketuban dengan adanya cairan ketuban di vagina.Jika tidak ada dapat dicoba menggerakkan sedikit bagian bawah terbawah janin.Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (Nitrazin test) merah menjadi biruDari pemeriksaan inspekulo terlihat keluar cairan ketuban dari cairan servikalisPemeriksan penunjang dengan menggunakan USG untuk membantu dalam menentukan usia kehamilan, letak janin, berat janin, letak plasenta serta jumlah air ketuban. Tentukan ada tidaknya infeksi dengan tanda suhu tubuh lebih dari 38C dan leukosit darah lebih dari 15.000/mm3.

Diagnosa Penatalaksanaan pada ketuban pecah dini dibagi menjadi 2 yaitu :Penatalaksanaan KPD dengan kehamilan aterm.Penatalaksanaan KPD dengan kehamilan premature.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan KPD dengan kehamilan aterm.Observasi suhu rectal tiap 3 jam Bila suhu rectal >37,6C atau dalam 24 jam tidak ada tanda-tanda inpartu, pro terminasiBila inpartu, pro spt BInj. Ampicillin 1 g/hari tiap 8 jam

Penatalaksanaan KPD dengan kehamilan premature.EFW > 1500 gramObs. Suhu rectal tiap 3 jamBila suhu rectal > 37,6C atau dalam 2x24 jam tidak ada tanda-tanda inpartu, pro terminasiBila inpartu, pro spt BInj. Ampicillin 1 g/hari tiap 8 jam IVInj. Dexamethasone 3 amp. Selang 24 jam

EFW 37,6C atau dalam 24 jam tidak ada tanda-tanda inpartu, pro terminasiBila inpartu, pro spt Bd.Inj. Ampicillin 1 g/hari tiap 8 jam IV

Komplikasi yang biasa terjadi pada KPD meliputi ; 1. Mudah terjadinya infeksi intra uterin2. Partus prematur3. Prolaps bagian janin terutama tali pusat (Manuaba, 2009).

Terdapat tiga komplikasi utama yang terjadi pada ketuban pecah dini yaitu1. Pening katan morbiditas neonatal oleh karena prematuritas2. Komplikasi selama persalinan dan kelahiran, 3. Resiko infeksi baik pada ibu maupun janinKomplikasi KASUSI.IDENTITAS PASIEN Nama: Ny. AzzugrufAlamat: Tanjung anomUmur: 32 tahunJenis kelamin: PerempuanPekerjaan: IRTAgama: IslamNama suami: Tn. GunawanUmur suami: 40 tahuPekerjaan: swasta MKB tanggal/ jam: 8 Juni 2015 / 15.25

Kasus ANAMNESAPada tanggal 8 Juni 2015 pasien datang dikirim bidan ke UGD dengan GIIP1001 40-41 minggu / T / H dengan KPD- TB: 151 cm- HPHT : 27-08-2014- HPL : 04-06-2015- Status perkawinan : Menikah

III.PEMERIKSAAN FISIK Status Umum -Keadaan umum: cukup -Kesadaran : Compos mentis

Vital sign -TD: 120/80 mmHg -Nadi : 84 x/mnt -Suhu axilar : 36,8C-Suhu rectal: 37,3C

Status ObstetrikTFU : 34 cmLetak janin : Letak kepalaDJJ: (+) 141 x/menitTBJ: 3.410 gram

Pemeriksaan Hematologi tanggal 08 Juni 2015Darah rutinLeukosit 9,29(3,60-11,00)Jumlah eritrosit 4,00(3,80-5,20)Hemoglobin11,7(11,7-15,5)Hematocrit34,6 L(35,0-47,0)MCV86,5(80,0-100,0)MCH29,3( 26,0-34,0)MCHC33,8(32,0-36,0)Trombosit269(150-400)RDW-SD44,2(37-54)RDW-CV14,4(11,0-15,0)PDW10,1MPV9,4P-LCR20,0PCT0,25

Riwayat persalinan yang lalu :1. Bidan / spontan / laki laki/ 3300 gram / 13 tahun 2. Hamil ini

Kala ITanggal 7 juni 2015 jam 23.00 : his mulaiTanggal 7 juni 2015 jam 23.00 : ketuban pecah

Pemeriksaan dalam :Pembukaan: 1 cm,Eff: 10%Selaput ketuban: (-) Presentasi: Kepala Hodge: Hodge 1Tes lakmus : (+)

DIAGNOSISDiagnosis kehamilan : GIIP1001 40-41 minggu / T / H dengan KPDDiagnosis persalinan : observasi inpartuPenyulit obstetrik : KPD

Tanggal 8 Juni 20151. Obstetrik- Bila inpartu, pro spt B

2. Medikamentosa- Inj. Ampicillin 3x1g IV- Repening CTC tablet/ 6jam

Jam 21.00 S:Keluar cairan dari jalan lahirO:KU baik, his (+), DJJ (+), VT : 1 cm, eff 10 %, ketmerembes, kep H1A:GIIP1001 40-41 minggu / T / H dengan KPDP: jam 00.00 injeksi ampicillin 1 g,

Penatalaksanaan Jam 02. 30: VT : 1 jari longgar, eff 50%, kep H1Jam 04.30 :VT : 3 cm eff 50 %, kep H1

Tanggal 9 juni 2015 jam 08.00S:Keluar cairan sedikit sedikit dari jalan lahir, dan kencang kencang

O:KU baik, TD : 130/90 mmHg, N : 90 x/menit, S: 36C, his (+), DJJ (+) 137 x/menit, VT : 3cm, eff 50 %, ket merembes, kep H1A:Inpartu kala I fase laten

P:injeksi ampicillin 1 g

Jam 09.30 :VT : 7cm, eff 85 %, kep H3A:Inpartu kala I fase aktifP:Misoprostol, infus RL 21 tpm, Obs CHPB, evaluasi 2 jam pro spt BJam 12.20 VT : bukaan lengkap , eff 100%, kep H III, his (+), pimpin partus

Kala II 9 juni 2015 jam 12.40 : Persalinan Spontan Belakang kepala, Indikasi : kala II

Kala III 9 juni 2015 jam 12.45 : Placenta lahir spontan lengkap , Indikasi : kala III, perdarahan +/- 200cc

Kala IV9 juni 2015 jam 12.50 Fundus uteri 2 jari di bawah pusat

Bayi :-Hidup AS 6-7-Jenis kelamin : Perempuan-Berat : 3400 gram-Panjang : 47 cm-Anus : +-Kelainan kongenital : --Kaput : --Cephal hematoma : -Plasenta lengkap , berat 500 gr, tali pusat 50 cm, cairan ketuban Jernih

Perineum : episiotomy (+), hecting jelujur

Tanggal 10 juni 2015S:Tidak ada keluhan, Flatus (+),

O: KU : baik, Td : 110/70 mmhg, Nadi : 80 x/menit, Suhu 36,7C, K/L : a(-), i(-),c(-),d(-). Cor : S1 S2 tunggal , mur mur (-), Pulmo : weezhing (-), ronkhi (-), abdomen : BU+, nyeri tekan (-)Ekstremitas : akral hangat, odem (-)

A:Post partum spt b hari 1P: Tx oral : amoxcilin 3x500 mgAsam mefenamat 3x500 mgSulfas Ferosus 1x1Pro KRS

Pasien wanita hamil berusia 32 tahun datang ke IGD rujukan dari bidan pada tanggal 8 juni 2015 jam 15.25 dengan KU Cukup. Pasien datang dengan keluhan keluar cairan pervaginam kemudian periksa ke bidan. Dari hasil pemeriksaan di dapatkan diagnosa kehamilan GIIP1001 40-41 minggu / T / H dengan Ketuban pecah dini aterm. Pasien diberikan Inj. Ampicillin 1 gram IV selang 8 jam, diberikkan CTC tablet/6 jam. Pada tanggal 9 juni 2015 jam 12.40 pasien menjalani proses persalinan Spontan Belakang kepala. Bayi lahir hidup dengan berat 3.400 gram. Keadaan umum ibu setelah melahirkan baik, mendapatkan terapi oral amoxcilin 3x500 mg, Asam mefenamat 3x500 mg, Sulfas Ferosus 1x1 dan direncanakan pulang tanggal 10 juni 2015.

Resume