Ketuban Pecah Dini

50
KETUBAN PECAH DINI 201 1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izinya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini yang berjudul “Ketuban Pecah DiniLaporan kasus ini dibuat untuk melengkapi persyaratan dalam mengikuti kegiatan Kepanitriaan Klinik Senior dibagian Ilmu Obstetri dan Ginekology yang dilaksanakan di RSU.DR.R.M.Djoelham Binjai. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr.Marwan Indamirsyah, Sp.OG selaku pembimbng dan dokter-dokter di SMF obgyn 1.Dr.Arusta Tarigan.Sp.OG 2.Dr.Anwar Affandi.H.Sp.OG 3.Dr.Sugianto.Sp.OG 4.Dr.Herizal,Sp.OG Yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan agar laporan kasus ini lebih akurat dan bermanfaat Tentunya penulis menyadari bahwa laporan kasus ini banyak kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca agar kedepannya MEINAR FITRI (05171058) Page 1 KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Transcript of Ketuban Pecah Dini

Page 1: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izinya penulis dapat

menyelesaikan laporan kasus ini yang berjudul “Ketuban Pecah Dini”

Laporan kasus ini dibuat untuk melengkapi persyaratan dalam mengikuti kegiatan

Kepanitriaan Klinik Senior dibagian Ilmu Obstetri dan Ginekology yang dilaksanakan di

RSU.DR.R.M.Djoelham Binjai.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr.Marwan

Indamirsyah, Sp.OG selaku pembimbng dan dokter-dokter di SMF obgyn

1.Dr.Arusta Tarigan.Sp.OG

2.Dr.Anwar Affandi.H.Sp.OG

3.Dr.Sugianto.Sp.OG

4.Dr.Herizal,Sp.OG

Yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan agar laporan

kasus ini lebih akurat dan bermanfaat

Tentunya penulis menyadari bahwa laporan kasus ini banyak kekurangan untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca agar

kedepannya penulis dapat memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan tersebut.

Besar harapan penulis agar laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

serta dapat memberikan suatu pengetahuan baru bagi mahasiswa untuk meningkatkan

keilmuannya

Binjai, April 2011

MEINAR FITRI (05171058) Page 1KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 2: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Penulis

BAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………,1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………2

Pendahuluan……………………………………………………………………..…..3

Defenisi……………………………………………………………………………….4

Epidemiologi………………………………………………………………………....5

Ar ketuban……………………………………………………………………….......5

Klasifikasi……………………………………………………………………………8

Etiologi…………………………………………………………………………….…8

Patofisiologi…………………………………………………………………………10

Gambaran Klinis……………………………………………………………………10

Diagnosa…………………………………………………………………………….12

Penanganan…………………………………………………………………………14

Komlikasi……………………………………………………………………………18

Prognosis……………………………………………………………………………19

Kesimpulan…………………………………………………………………………20

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………21

STATUS ORANG SAKIT…………………………………………………………………22

MEINAR FITRI (05171058) Page 2KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 3: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

KETUBAN PECAH DINI

Pendahuluan

Pecah ketuban merupakan proses yang pasti akan dilalui setiap wanita yang

melahirkan. Pecah ketuban merupakan hal yang umum terjadi sebelum proses melahirkan,

namun ada juga kasus “Pecah ketuban dini”  dan diikuti proses melahirkan.4

Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup

kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.9

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan

dan ditunggu satu jam sebelum dimulainya tanda-tanda persalinan. Ketuban pecah dini

merupakan masalah penting dalam bidang kesehatan yang berkaitan dengan penyulit

kelahiran prematur dan terjadinya infeksi korioamnionitis sampai sepsis, serta menyebabkan

infeksi pada ibu yang menyebabkan meningkatnya morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi .

Ketuban pecah dini kemungkinan besar menimbulkan risiko tinggi infeksi dan bahaya

kompresi tali pusat, maka dalam penatalaksanaan perawatannya dianjurkan untuk

pemantauan ibu maupun janin dengan ketat.9

KPD sering kali menimbulkan konsekuensi yang dapat menimbulkan morbiditas dan

mortalitas pada ibu maupun bayi terutama kematian perinatal yang cukup tinggi. Kematian

perinatal yang cukup tinggi ini antara lain disebabkan karena kematian akibat kurang bulan,

dan kejadian infeksi yang meningkat karena partus tak maju, partus lama, dan partus buatan

yang sering dijumpai pada pengelolaan kasus KPD terutama pada pengelolaan konservatif .

Dilema sering terjadi pada pengelolaan KPD dimana harus segera bersikap aktif terutama

pada kehamilan yang cukup bulan, atau harus menunggu sampai terjadinya proses persalinan,

MEINAR FITRI (05171058) Page 3KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 4: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

sehingga masa tunggu akan memanjang berikutnya akan meningkatkan kemungkinan

terjadinya infeksi. Sedangkan sikap konservatif ini sebaiknya dilakukan pada KPD kehamilan

kurang bulan dengan harapan tercapainya pematangan paru dan berat badan janin yang

cukup. 9

Defenisi

Kantung ketuban adalah sebuah kantung berdinding tipis yang berisi cairan dan janin

selama masa kehamilan. Dinding kantung ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama disebut

amnion, terdapat di sebelah dalam. Sedangkan, bagian kedua, yang terdapat di sebelah luar

disebut chorion.5

Cairan ketuban adalah cairan yang ada di dalam kantung amnion. Cairan ini

dihasilkan selaput ketuban dan diduga dibentuk oleh sel-sel amnion, ditambah air kencing

janin, serta cairan otak pada anensefalus.5

Ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum ada tanda-tanda npartu yaitu

pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multi kurang dari 5 cm. Bila periode laten

terlalu panjang dan ketuban sudah pecah, maka dapat terjadi infeksi yang dapat

meningkatkan angka kematian ibu dan anak.9

Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala II persalinan. Bisa

juga belum pecah sampai saat mengedan, sehingga kadang perlu dipecahkan (amniotomi).8

Prinsip – prinsip dasar ketuban pecah dini 9 :

Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan

berlangsung

Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam obstetric berkaitan

dengan penyulit kelahiran premature dan terjadinya infeksi khoriokarsinoma

MEINAR FITRI (05171058) Page 4KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 5: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

sampai sepsis, yang meningkatkaan morbiditas dan mortalitas perinatal dan

menyebabkan infeksi ibu.

Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membrane

atau meningkatnya tekanan intrauterine atau oleh kedua faktjor tersebut.

Berkurangnya kekuatan membrane disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat

berasal dari vagina dan serviks.

Penanganan ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan usia gestasi,

adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin dan adanya tanda-tanda

persalinan.

Epidemiologi

Kejadian KPD berkisar 5-10% dari semua kelahiran, dan KPD preterm terjadi 1% dari

semua kehamilan. 70% kasus KPD terjadi pada kehamilan cukup bulan. KPD merupakan

penyebab kelahiran prematur sebanyak 30%. 7

Air Ketuban

Anatomi dan struktur Membran Fetal

Amnion manusia terdiri dari lima lapisan yang berbeda. Lapisan ini tidak

mengandung pembuluh darah maupun saraf, sehingga nutrisi disuplai melalui cairan

amnion. Lapisan paling dalam dan terdekat pada fetus ialah epithelium amniotik.

Epitel amniotik ini mensekresikan kolagen tipe III dan IV dan glikoprotein non

kolagen ( laminin , nidogen dan fibronectin ) dari membrane basalis, lapisan amnion

disebelahnya.

Lapisan kompakta jaringan konektif yang melekat pada membrane basalis ini

membentuk skeleton fibrosa dari amnion. Kolagen dari lapisan kompakta disekresikan

oleh sel mesenkim dari lapisan fibroblast. Kolagen interstitial ( tipe I dan III )

mendominasi dan membentuk parallel bundles yang mempertahankan integritas

mekanikan amnion. Kolagen tipe V dan VI membentuk koneksi filamentosa antara

kolagen interstitial dan membrane basalis epithelial. Tidak ada interposisi dari materi

MEINAR FITRI (05171058) Page 5KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 6: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

yang menyusun fibril kolagen pada jaringan konektif amniotic sehingga amnion dapat

mempertahankan tensile strength selama stadium akhir kehamilan normal.Lapisan

fibroblast merupakan lapisan amniotic yang paling tebal terdiri dari sel mesenkimal

dan makrofag diantara matriks seluler. Kolagen pada lapisan ini membentuk jaringan

longgar dari glikoprotein non kolagenosa.Lapisan intermediate ( spongy layer atau

zona spongiosa ) terletak diantara amnion dan korion. Lapisan ini banyak

mengandung hydrated proteoglycan dan glikoprotein yang memberikan sifat

“spongy” pada gambaran histology. Lapisan ini juga mengandung nonfibrillar

meshwork yang terdiri sebagian besar dari kolagen tipe III. Lapisan intermediate ini

mengabsorbsi stress fisik yang terjadi. Walaupun korion lebih tebal dari amnion,

amnion memiliki tensile strength yang lebih besar. Korion terdiri dari membrane

epithelial tipikal dengan polaritas langsung menunggu desidua maternal. Pada proses

kehamilan, vili trofoblastik diantara lapisan korionik dari membrane fetal ( bebas

plasenta ) mengalami regresi. Dibawah lapisan sitotrofoblas ( dekat janin ) merupakan

membrane basalis dan jaringan knektif korionik yang kaya akan serat kolagen.

Membran fetal memperlihatkan variasi regional. Walaupun tidak ada bukti yang

menunjukan adanya titik lemah dimana membrane akan pecah, observasi harus

dilakukan untuk menghindari terjadinya perubahan struktur dan komposisi membrane

yang memicu terjadinya ketuban pecah dini.8

Ciri-ciri kimiawi 2

Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan kira-kira1000-1500 cc

Air ketuan berwara putih keruh

Berbau amis

Berasa manis

Reaksi agak alkalis atau netral

Berat jenis 1,008

Komposisi air ketuban 2

98 % terdiri dari air

MEINAR FITRI (05171058) Page 6KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 7: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Protein 2,6% g/l (albumin)

Urea

Asam uric

Kreatinin

Sel-sel epitel

Rambut lanugo

Vernik kaseosa

Garam anorganic

Lesitin dan sfingomielin

Fungsi air ketuban 2

Untuk proteksi janin

Mencegah pelekan janin dengan amnion

Agar janin dapat bergerak dengan bebas

Regulasi terhadap panas dan perubaha suhu

Untuk menambah suplai cairan janin dengan cara ditelan atau diminum yang

kemudian dikeluarkan melalui kencing janin, Diperkirakan janin menelan

lebih kurang 8-10 cc air ketuban atau 1 persen dari seluruh volume dalam tiap

jam

Meratakan tekanan intra uterin dan membersihkan jalan lahir bila ketuban

pecah

Untuk diagnosis, seperti

o Jenis kelamin bayi

o Golongan darah ABO

o Rhesus iso-imunisasi

o Maturitas janin

o Pemeriksaan tentang penyakit-penyakit

Asal air ketuban 2

MEINAR FITRI (05171058) Page 7KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 8: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Kencing janin

Transudasi dari darah ibu

Sekresi dari epitel amnion

Asal campuran

Cara membedakan air ketuban dengan air seni 4

1. Warna

Air ketuban umumnya tidak berwarna/transparan, bila bercampur dengan lendir

akan menjadi pink tipis. Air seni umumnya berwarna agak kekuningan.

2. Bau

Air seni berbau amoniak, tapi air ketuban berbau seperti cairan sperma.

3. Bisa tidaknya dihentikan.

Bila anda menahan daerah sekitar anus dan berhenti, maka itu adalah air seni. Bila

tidak berhenti maka merupakan air ketuban. Bila keluar saat anda bergerak itu pun

adalah air ketuban.

Klasifikasi

Ada 2 macam pecah ketuban

1. Pecah ketuban posisi atas

Selaput yang robek adalah yang jauh dari mulut rahim, dan hanya menyebabkan

basahnya celana dalam, dan sulit membedakan apakah ini air seni yang bocor atau air

ketuban.

2. Pecah ketuban total

Pecah ketuban total”, selaput yang robek adalah yang berada dekat mulut rahim, dan

air ketuban yang keluar banyak 4

MEINAR FITRI (05171058) Page 8KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 9: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Etiologi

Penyebab KPD masih belum diketahui dan tidak dapat ditentukan secara pasti.

Beberapa laporan menyebutkan faktor-faktor yang berhubungan erat dengan KPD, namun

faktor-faktor mana yang lebih berperan sulit diketahui. Kemungkinan yang menjadi faktor

penyebabnya adalah 9:

1. Infeksi

Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun asenderen dari

vagina atau infeksi pada cairan ketuban bisa menyebabkan terjadinya KPD.

2. Servik yang inkompetensia,

kanalis sevikalis yang selalu terbuka oleh karena kelainan pada servik uteri (akibat

persalinan, curetage).

3. Tekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihan

(overdistensi uterus)

MEINAR FITRI (05171058) Page 9KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 10: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Misalnya trauma, hidramnion, gemelli. Trauma oleh beberapa ahli disepakati

sebagai faktor predisisi atau penyebab terjadinya KPD. Trauma yang didapat

misalnya hubungan seksual, pemeriksaan dalam, maupun amnosintesis

menyebabakan terjadinya KPD karena biasanya disertai infeksi.

4. Kelainan letak

Misalnya sungsang, sehingga tidak ada bagian terendah yang menutupi pintu atas

panggul (PAP) yang dapat menghalangi tekanan terhadap membran bagian bawah.

Beberapa faktor risiko yang memicu terjadinya ketuban pecah dini ialah 8:

Kehamilan multiple : kembar dua ( 50%) , kembar tiga ( 90 %).

Riwayat persalinan preterm sebelumnya : risiko 2-4x

Tindakan coitus : tidak berpengaruh kepada risiko, kecuali jika hygiene

buruk , predisposisi terhadap infeksi.

perdarahan pervaginam : trimester pertama ( risiko 2x ) , trimester

kedua/ketiga ( 20x )

Bakteriuria : risiko 2x ( prevalensi 7 % )

PH vagina di atas 4,5 : risiko 32% ( vs. 16%)

Servix tipis / kurang dari 39 mm : risiko 25% ( vs 7%)

Flora vagina abnormal : risiko 2-3x

Fibronectin > 50 mg/ml : risiko 83% ( vs 19% )

Kadar CRH ( corticotropoin releasing hormone ) maternal tinggi misalnya

pada stress psikologis , dsb. Dapat menjadi stimulasi persalinanpreterm.

Patofisiologi

Mekanisme terjadinya ketuban pecah adalah selaput ketuban berfungsi untuk

menahan air ketuban keluar dari kantongnya,ini semua dipengaruhi oleh infeksi, tekanan intra

uteri,cervik yang inkompiten, apa bila factor –faktor diatas ada kelainan umpanya tekanan

intra uteri meningkat maka uterus menegang sehingga selaput ketuban makin tipis dan lemah

tidak sanggup menahan dorongan dari dalam sehingga pecah dan keluarlah air ketuban.

MEINAR FITRI (05171058) Page 10KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 11: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Gambaran Klinis

Tanda yang terjadi adalah 3,7

Keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina.

Warnanya putih agak keruh 

Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak

Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai

kelahiran. Tetapi bila Anda duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah

terletak di bawah biasanya "mengganjal" atau "menyumbat" kebocoran untuk

sementara.

Uterus lunak

Kalau ada gejala seperti ini: demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut,

denyut jantung janin bertambah cepat menunjukkan kalau infeksi sudh terjadi.

MEINAR FITRI (05171058) Page 11KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 12: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Hal-hal yang harus diperhatikan jika mengalami KPD 4,5

Hindari Infeksi

Usahakan daerah vagina selalu bersih untuk menghindari infeksi. Bersihkan

selalu daerah ini dari arah depan ke belakang. Jangan sekali-kali melakukan

dengan gerakan sebaliknya.

Puasa

Untuk sementara waktu, hindari melakukan hubungan seksual bila ada

indikasi yang menyebabkan ketuban pecah dini, seperti mulut rahim yang

lemah.

Istirahat

Istirahatlah sesuai anjuran dokter. Jangan merasa diri wanita super dengan

melakukan semua kegiatan. Ingatlah, setiap kehamilan selalu berbeda.

Menjaga Kebersihan

MEINAR FITRI (05171058) Page 12KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 13: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Bila cairan ketuban merembes, gunakanlah pembalut yang dapat menyerap air

ketuban. Pada minggu-minggu terakhir kehamilan sebaiknya gunakan

pembalut tipis pada celana dalam agar terasa segar dan nyaman. Sebab, pada

umumnya pengeluaran cairan dari vagina akan lebih banyak. Penggunaan

pembalut ini pun berguna untuk memudahkan untuk membedakan cairan

ketubaan dengan urin.

Yang harus segera dilakukan:

Pakai pembalut atau handuk yang bersih.

Tenangkan diri sambil bersiap mau kerumah sakit . Jangan bergerak terlalu

banyak pada saat ini. Ambil nafas dan tenangkan diri

Yang tidak boleh dilakukan:

Tidak boleh berendam dalam bath tub, karena bayi ada resiko terinfeksi

kuman.

Jangan bergerak mondar-mandir atau berlari ke sana kemari, karena air

ketuban akan terus keluar. Berbaringlah dengan pinggang diganjal supaya

lebih tinggi.

MEINAR FITRI (05171058) Page 13KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 14: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Diagnosa

Menegakkan diagnosa KPD secara tepat sangat penting. Karena diagnosa yang positif

palsu berarti melakukan intervensi seperti melahirkakn bayi terlalu awal atau melakukan

seksio yang sebetulnya tidak ada indikasinya. Sebaliknya diagnosa yang negatif palsu berarti

akan membiarkan ibu dan janin mempunyai resiko infeksi yang akan mengancam kehidupan

janin, ibu atau keduanya. Oleh karena itu diperlukan diagnosa yang cepat dan tepat. Diagnosa

KPD ditegakkan dengan cara :

1. Anamnesa Penderita merasa basah pada vagina

Mengeluarkan cairan yang banyak secara tiba-tiba dari jalan lahir

Cairan berbau khas

His belum teratur atau belum ada, dan belum ada pengeluaran lendir darah

2. Pemeriksaan fisik

Inspeksi

Pengamatan dengan mata biasa akan tampak keluarnya cairan dari vagina, bila

ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban masih banyak, pemeriksaan ini akan

lebih jelas.

Auskultasi

Denyut jantung janin cepat (fetal distress)

Inspekulum.

Pemeriksaan dengan spekulum pada KPD akan tampak keluar cairan dari

orifisium uteri eksternum (OUE), kalau belum juga tampak keluar, fundus uteri

ditekan, penderita diminta batuk, megejan atau megadakan manuvover valsava,

atau bagian terendah digoyangkan, akan tampak keluar cairan dari ostium uteri

dan terkumpul pada fornik anterior.

Pemeriksaan dalam (VT)

MEINAR FITRI (05171058) Page 14KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 15: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Didapat cairan di dalam vagina dan selaput ketuban sudah tidak ada lagi.

Mengenai pemeriksaan dalam vagina dengan vagina tocher perlu

dipertimbangkan, pada kehamilan yang kurang bulan yang belum dalam

persalinan tidak perlu diadakan pemeriksaan dalam. Karena pada waktu

pemeriksaan dalam, jari pemeriksa akan mengakumulasi segmen bawah rahim

dengan flora vagina yang normal. Mikroorganisme tersebut bisa dengan cepat

menjadi patogen. Pemeriksaan dalam vagina hanya diulakaukan kalau KPD yang

sudah dalam persalinan atau yang dilakukan induksi persalinan dan dibatasi

sedikit mungkin.

3. Pemeriksaan Penunjang

1.Pemeriksaan laboraturium

Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa : warna, konsentrasi, bau dan pH

nya. Cairan yang keluar dari vagina ini kecuali air ketuban mungkin juga urine

atau sekret vagina. Sekret vagina ibu hamil pH : 4-5, dengan kertas nitrazin tidak

berubah warna, tetap kuning.

a.Tes Lakmus (tes Nitrazin)

Jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru menunjukkan adanya air

ketuban (alkalis). pH air ketuban 7 – 7,5, darah dan infeksi vgina dapat

mengahsilakan tes yang positif palsu.

b.Mikroskopik (tes pakis)

Dengan meneteskan air ketuban pada gelas objek dan dibiarkan kering.

Pemeriksaan mikroskopik menunjukkan gambaran daun pakis.

2.Pemeriksaan ultrasonografi (USG)

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah cairan ketuban dalam

kavum uteri. Pada kasus KPD terlihat jumlah cairan ketuban yang sedikit.

Walaupun pendekatan diagnosis KPD cukup banyak macam dan caranya,

MEINAR FITRI (05171058) Page 15KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 16: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

namun pada umumnya KPD sudah bisa terdiagnosis dengan anamnesa dan

pemeriksaan sederhana.9

Penanganan

Penatalaksanaan KPD tergantung pada umur kehamilan. Kalau umur kehamilan tidak

diketahui secara pasti segera dilakukan pemeriksaann ultrasonografi (USG) untuk

mengetahui umur kehamilan dan letak janin. Resiko yang lebih sering pada KPD dengan

janin kurang bulan adalah RDS dibandingkan dengan sepsis. Oleh karena itu pada kehamilan

kurang bulan perlu evaluasi hati-hati untuk menentukan waktu yang optimal untuk

persalinan. Pada umur kehamilan 34 minggu atau lebih biasanya paru- paru sudah matang,

chorioamnionitis yang diikuti dengan sepsi pada janin merupakan sebab utama meningginya

morbiditas dan mortalitas janin. Pada kehamilan cukup bulan, infeksi janin langsung

berhubungan dengan lama pecahnya selaput ketuban atau lamanya perode laten. 9

1. Penatalaksanaan KPD pada kehamilan aterm (> 37 Minggu)

Beberpa penelitian menyebutkan lama periode laten dan durasi KPD keduanya

mempunyai hubungan yang bermakna dengan peningkatan kejadian infeksi dan

komplikasi lain dari KPD. Jarak antara pecahnya ketuban dan permulaan dari

persalinan disebut periode latent = L.P = “lag” period. Makin muda umur kehamilan

makin memanjang L.P-nya. Pada hakekatnya kulit ketuban yang pecah akan

menginduksi persalinan dengan sendirinya. Sekitar 70-80 % kehamilan genap bulan

akan melahirkan dalam waktu 24 jam setelah kulit ketuban pecah.Bila dalam 24 jam

setelah kulit ketuban pecah belum ada tanda-tanda persalinan maka dilakukan induksi

persalinan,dan bila gagal maka dilakukan bedah caesar.

Pemberian antibiotik profilaksis dapat menurunkan infeksi pada ibu.

Walaupun antibiotik tidak berfaeadah terhadap janin dalam uterus namun pencegahan

terhadap chorioamninitis lebih penting dari pada pengobatanya sehingga pemberian

antibiotik profilaksis perlu dilakukan. Waktu pemberian antibiotik hendaknya

diberikan segera setelah diagnosis KPD ditegakan dengan pertimbangan : tujuan

MEINAR FITRI (05171058) Page 16KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 17: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

profilaksis, lebih dari 6 jam kemungkinan infeksi telah terjadi, proses persalinan

umumnya berlangsung lebih dari 6 jam.

Beberapa penulis meyarankan bersikap aktif (induksi persalinan) segera

diberikan atau ditunggu sampai 6-8 jam dengan alasan penderita akan menjadi inpartu

dengan sendirinya. Dengan mempersingkat periode laten durasi KPD dapat

diperpendek sehingga resiko infeksi dan trauma obstetrik karena partus tindakan dapat

dikurangi.

Pelaksanaan induksi persalinan perlu pengawasan yang sangat ketat terhadap

keadaan janin, ibu dan jalannya proses persalinan berhubungan dengan

komplikasinya. Pengawasan yang kurang baik dapat menimbulkan komplikasi yang

fatal bagi bayi dan ibunya (his terlalu kuat) atau proses persalinan menjadi semakin

kepanjangan (his kurang kuat). Induksi dilakukan dengan mempehatikan pelvis score

jika > 5 induksi dapat dilakukan, sebaliknya < 5, dilakukan pematangan servik, jika

tidak berhasil akhiri persalinan dengan seksio sesaria. 9

2. penatalaksanaan KPD pada kehamilan preterm (< 37 minggu)

Pada kasus-kasus KPD dengan umur kehamilan yang kurang bulan tidak

dijumpai tanda-tanda infeksi pengelolaanya bersifat koservatif disertai pemberian

antibiotik yang adekuat sebagai profilaksis

Penderita perlu dirawat di rumah sakit,ditidurkan dalam posisi trendelenberg,

tidak perlu dilakukan pemeriksaan dalam untuk mencegah terjadinya infeksi dan

kehamilan diusahakan bisa mencapai 37 minggu, obat-obatan uteronelaksen atau

tocolitic agent diberikan juga tujuan menunda proses persalinan.

Tujuan dari pengelolaan konservatif dengan pemberian kortikosteroid pada

penderita KPD kehamilan kurang bulan adalah agar tercapainya pematangan paru,

jika selama menunggu atau melakukan pengelolaan konservatif tersebut muncul

tanda-tanda infeksi, maka segera dilakukan induksi persalinan tanpa memandang

umur kehamilan

MEINAR FITRI (05171058) Page 17KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 18: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Induksi persalinan sebagai usaha agar persalinan mulai berlangsung dengan

jalan merangsang timbulnya his ternyata dapat menimbulkan komplikasi-komplikasi

yang kadang-kadang tidak ringan. Komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi gawat

janin sampai mati, tetani uteri, ruptura uteri, emboli air ketuban, dan juga mungkin

terjadi intoksikasi.

Kegagalan dari induksi persalinan biasanya diselesaikan dengan tindakan

bedan sesar. Seperti halnya pada pengelolaan KPD yang cukup bulan, tidakan bedah

sesar hendaknya dikerjakan bukan semata-mata karena infeksi intrauterin tetapi

seyogyanya ada indikasi obstetrik yang lain, misalnya kelainan letak, gawat janin,

partus tak maju, dll.

Selain komplikasi-kompilkasi yang dapat terjadi akibat tindakan aktif.

Ternyata pengelolaan konservatif juga dapat menyebabakan komplikasi yang

berbahaya, maka perlu dilakukan pengawasan yang ketat. Sehingga dikatan

pengolahan konservatif adalah menunggu dengan penuh kewaspadaan terhadap

kemungkinan infeksi intrauterin.

Sikap konservatif meliputi pemeriksaan leokosit darah tepi setiap hari,

pem,eriksaan tanda-tanda vital terutama temperatur setiap 4 jam, pengawasan denyut

jamtung janin, pemberian antibiotik mulai saat diagnosis ditegakkan dan selanjutnya

stiap 6 jam.

Pemberian kortikosteroid antenatal pada preterm KPD telah dilaporkan secara

pasti dapat menurunkan kejadian RDS. The National Institutes of Health (NIH) telah

merekomendasikan penggunaan kortikosteroid pada preterm KPD pada kehamilan 30-

32 minggu yang tidak ada infeksi intramanion. Sedian terdiri atas betametason 2 dosis

masing-masing 12 mg i.m tiap 24 jam atau dexametason 4 dosis masing-masing 6 mg

tiap 12 jam.9

Kesimpulan penanganan KPD 8,9

1. Kehamilan > 37 minggu

Setelah ketuban pecah tunggu samapai 8 jam,selama menunggu

diberikan medikamentosa seperti antibiotik dan kortikosteroid

MEINAR FITRI (05171058) Page 18KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 19: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

o Jika selama 8 jam ada tanda –tanda inpartu maka lahir

spontan

o Jika tidak ada tanda-tanda inpartu maka lakuan induksi

persalinan

o Jika induksi persalanan gagal maka lakukan sesar

caesarea

2. Kehamilan < 37 minggu

Kehamilan dipertahankan dengan melakukan tindakan

konserfatif seperti

o Anti biotic untuk mencegah infeksi

Pemberian antibiotic pada pasien ketuban pecah dini

dapat menekan infeksi neonatal dan memperpanjang

periode latensi. Sejumlah antibiotik yang digunakan

meliputi ampisilin 2 gram dengan kombinasi eritromisin

250 mg setiap 6 jam selama 48 jam, diikuti pemberian

amoksisilin 250 mg dan eritromisin 333 mg setiap 8 jam

untuk lima hari. Pasien yang mendapat kombinasi ini

dimungkinkan dapat mempertahankna kandungan

selama 3 minggu setelah penghentian pemberian

antibiotik setelah 7 hari.

o Kortikosteroid untuk pematangan paru janin bila

kehamilan tidak bisa dopertahankan

Pemberian kortikosteroid dapat menekan morbiditas

dan mortalitas perinatal pasca ketuban pecah dini

preterm. Kortikosteroid juga menekan risiko terjadinya

sindrom distress pernafasan ( 20 – 35,4% ), hemoragi

intraventrikular ( 7,5 – 15,9% ), enterokolitis

nekrotikans ( 0,8 – 4,6% ).National Institute of Health

MEINAR FITRI (05171058) Page 19KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 20: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

merekomendasikan pemberian kortikosteroid sebelum

masa gestasi 30 – 23 minggu, dengan asumsi viabilitas

fetus dan tidak ada infeksi intra amniotik.

o Agent tokolitik

Pemberian agent tokolitik diharapkan dapat

memperpanjang periode latensi namun tidak

memperbaiki luaran neonatal. Tidak banyak data yang

tersedia mengenai pemakaian agen tokolitik untuk

ketuban pecah dini. Pemberian agen tokolitik jangka

panjang tidak diperkenankan dan hingga kini masih

menunggu hasil penelitian lebih jauh

o Posisi tredelenburg

Kehamilan diterminasi bila ada tanda-tanda infeksi dengan

cara

o Induksi persalinan,jika gagal maka lakukan sesar

caesarea

Komplikasi

1. Tali pusat menumbung

2. Prematuritas, persalinan preterm, jika terjadi pada usia kehamilan preterm.

3. Oligohidramnion, bahkan sering partus kering (dry labor) karena air ketuban

habis.

4. infeksi

5. komplikasi ibu : endometritis, penurunan aktifitas miometrium (distonia, atonia),

sepsis CEPAT (karena daerah uterus dan intramnion memiliki vaskularisasi sangat

banyak), dapat terjadi syok septik sampai kematian ibu.

6. komplikasi janin : asfiksia janin, sepsis perinatal sampai kematian janin. 7

MEINAR FITRI (05171058) Page 20KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 21: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Prognosis

Morbiditas ketuban pecah dini menjadi kurang serius bila terjadi pada kehamilan yang

mendekati term dibandingkan kehamilan yang lebih awal. Pada kasus ketuban pecah dini

biasanya 80-90% akan mengalami partus dalam kurun waktu 24 jam. Ada beberapa hal perlu

dipertimbangkan pada ketuban pecah dini :

Ketuban pecah dini merupakan penyebab pentingnya persalinan premature dan

prematuritas janin.

Resiko terjadinya ascending infection akan lebih tinggi jika persalinan

dilakukan setelah 24 jam onset

Insiden prolaps tali pusat ( cord prolapse ) akan meningkat bila dijumpai

adanya malpresentasi

Pengeluaran cairan ketuban untuk waktu yang akan lama akan menyebabkan

dry labour atau persalinan kering

Hipoplasia pulmonal janin sangat mengancam janin, khususnya pada kasus

oligohidramnion.8

MEINAR FITRI (05171058) Page 21KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 22: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Kesimpulan

Ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum ada tanda-tanda inpartu

Penanganan KPD terganung pada usia kehamian

Prognosisnya semakain jelek apa bila KPD teradi sebelum usia kehamia 37 mingu

Medikamentosa seperti antibiotic,kortikosteroid dan anti tokolitik perlu diberikan

pada kasus KPD terutama pada usia kehamilan <37 minggu

DAFTAR PUSTAKA

MEINAR FITRI (05171058) Page 22KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 23: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

1. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran Bandung

Obstetri Fisiologi, Elstar offset,Bandung,1981

2. Moctar,rustam.Sinopsis Obstetri,EGC,Jakarta,1998

3. Taber Ben-Zion,Kedaruratan Obstetric dan Ginekologi,EGC,Jakarta,1994

4. http://ibudanbayi.grc.jp/

5. http://istikuma.wordpress.com/2008/03/17/yang-terjadi-ketika-ketuban-pecah-dini/

6. http://www.ayahbunda.co.id/artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/

ketuban.pecah.dini/001/001/1790/2

7. http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2011/04/04/249/ketuban-pecah-dini

8. http://www.indogamers.com/showthread.php?t=12429&page=1

9. http://www.scribd.com/doc/23903855/Asuhan-Keperawatan-Ibu-Hamil-Dengan-

Masalah-Ketuban-Pecah-Dini

MEINAR FITRI (05171058) Page 23KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 24: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

STATUS PASIEN

ANAMNESA PRIBADI

Nama : Ny. Risa Maylin

Umur : 28 Tahun

Pekerjaan : PNS

Agama : Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : DII

Alamat : Kel.Bela Rakyat Kuala

Nama Suami : Suka Wahyudi

Tgl. Masuk :16 April 2011 pukul 12:00 Wib

No RM :038688

ANAMNESA PENYAKIT

KU : Keluar Cairan dari vagina

Telaah : Os datang ke RSUD.DR.R.M.DJOELHAM dengan keluhan keluar

cairan dari alat kelamin berwarna putih agak kekeruhan,tapi tanda-tanda

inpartu tidak ada hal ini dialami os hari ini pukul 07:00 wib 4 jam sebelum

kerumah sakit,os juga mengeluh cairan terus terusan keluar,tidak bisa ditahan

dan jumlahnya cukup bayak,riwayat terjatuh disangkal tapi os mengaku tadi

malam melakukan hubungan intim dengan suami setelah bangun ,paginya

langsung keluar cairan dari alat kelamin, badan os agak demam.

Riwayat mentruasi sebelumnya:

MEINAR FITRI (05171058) Page 24KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 25: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Menarche : 14 Tahun

Siklus : 28 hari

Banyak : 2 kali ganti duk

Lamanya : 7 hari

HPHT : 12 – 07- 2010

TTP : 19 – 04 – 2011

Riwayat persalinan: Hamil ini

RPT : (-)

RPO : (-)

PEMERIKSAAN FISIK

Status Present

1. Keadaan Umum

Sensorium : Compos Mentis

Tekanan darah : 120/80mmHg

Respirasi Rate : 24x/menit

Heart Rate : 100x/menit

Suhu : 37,7 0 C

2. Keadaan Penyakit

Anemia : (-)

Sianosis : (-)

Dyspnoe : (-)

MEINAR FITRI (05171058) Page 25KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 26: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Ikterus : (-)

Edema : (-)

Status Lokalisata

1. Kepala

Mata : conjungtiva palpebra superior pucat (-/-)

Telinga : dbn

Hidung : dbn

Leher : pembesaran kelenjar getah brning (-/-)

2. Thorax

Inspeksi : simetris

Palpasi : Sterm fremitus kanan dan kiri sama

Perkusi : Sonor (+/+)

Auskultasi : Vesikuler (+/+),suara tambahan (-/-)

3. Abdomen

Inspeksi : Abdomen sudah tampak membesar,striae gravidarum (+),

bekas operasi (-),

Palpasi : Hati tidak teraba, Lien tidak teraba, nyeri tekan abdomen (+)

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Peristaltic usus normal

4. Ektremitas

MEINAR FITRI (05171058) Page 26KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 27: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Superior : dbn

Inferior : dbn

Status Obstetri dan Ginekologi

1. Abdomen

Inspeksi : Abdomen sudah tampak membesar, striae gravidarum (+),

bekas operasi (-),

Palpasi : Leopold I :3 jari dibawah proc.xipoideus

Leopold II :Punggung kiri (puki)

Leopold III :Letak kepala (LK)

Leopold :Belum masuk (U)

Nyeri tekan abdomen (+)

Gerakan janin (+)

HIS (-)

Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan

Auskultasi : Terdengar denyut jantung janin : 156x/i

2. Genetalia Ekterna

Inspeksi :Tampak cairan keluar dari vagina dan cairan itu bukan air seni

3. Genetalia Interna

Vaginal Thoucer :Ada pembukaan 1 cm

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. USG

MEINAR FITRI (05171058) Page 27KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 28: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Dilakukan pada tanggal 16 April 2011 hasilnya adalah :

Janin tunggal

Air ketuban sedikit

Plasenta di fundus

DJJ (+): 156x/i

Gerak (+)

Usia kehamilan 38-40 minggu

2. Laboratorium

Dilakukan pada tanggal 16 April 2011

Darah rutin :

Hb : 11,4 gr/dl

Leukosit : 15.000 mm3

Hematokrit : 37,4%

Trombosit : 213.000 mm3

Golongan Darah : “O”

Urin rutin : Negatif

MEINAR FITRI (05171058) Page 28KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 29: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

RESUME

ANEMNESA

KU : Keluar cairan dari alat kelamin

Telaah : Os datang ke RSUD.DR.R.M.DJOELHAM dengan keluhan keluar

cairan dari alat kelamin berwarna putih agak kekeruhan,tapi tanda-tanda

inpartu tidak ada hal ini dialami os hari ini pukul 07:00 wib 4 jam sebelum

kerumah sakit,os juga mengeluh cairan terus terusan keluar,tidak bisa ditahan

dan jumlahnya cukup bayak,riwayat terjatuh disangkal tapi os mengaku tadi

malam melakukan hubungan intim dengan suami setelah bangun ,paginya

langsung keluar cairan dari alat kelamin, badan os agak demam.

PEMERIKSAAN FISKIK

Status Present

MEINAR FITRI (05171058) Page 29KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 30: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

1. Keadaan Umum

Heart Rate : 100x/menit

Suhu : 37,7 0 C

Status Obstetri dan Ginekologi

1. Abdomen

Inspeksi : Abdomen sudah tampak membesar, striae gravidarum (+),

bekas operasi (-),

Palpasi : Leopold I :3 jari dibawah proc.xipoideus

Leopold II :Punggung kiri (puki)

Leopold III :Letak kepala (LK)

Leopold :Belum masuk (U)

Nyeri tekan abdomen (+)

Gerakan janin (+)

HIS (-)

Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan

Auskultasi : Terdengar denyut jantung janin : 156x/i

2. Genetalia Ekterna

Inspeksi :Tampak cairan keluar dari vagina dan cairan itu bukan air seni

3. Genetalia Interna

Vaginal Thoucer :Ada pembukaan 1 cm

PEMERIKSAAN PENUNJANG

MEINAR FITRI (05171058) Page 30KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 31: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

1. USG

Dilakukan pada tanggal 16 April 2011 hasilnya adalah :

Janin tunggal

Air ketuban sedikit

Plasenta di fundus

DJJ (+): 156x/i

Gerak (+)

Usia kehamilan 38-40 minggu

2. Laboratorium

Dilakukan pada tanggal 16 April 2011

Darah rutin :

Hb : 11,4 gr/dl

Leukosit : 15.000 mm3

Hematokrit : 37,4%

Trombosit : 213.000 mm3

Golongan Darah : “O”

Urin rutin : Negatif

DIAGNOSA KERJA

PG + KDR (38-40 minggu) + LK + AH + JT + KPD

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 gtt/ menit

- Inj.Cefotaxim 1gr/12 Jam

- Diet MB

- Awasi kemajuan persalinan dan DJJ

LAPORAN PENGAWASAN DJJ

- Pukul 13:00 :155x/i

MEINAR FITRI (05171058) Page 31KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 32: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

- Pukul 17:00 :155x/i

- Pukul 21:00 :157x/i

- Pukul 01:00 :160x/i

- Pukul 05:00 :162x/i

RENCANA

- Induksi persalinan,jika gagal maka dilakukan SC

USULAN

- Cek ulang darah rutin

LAPORAN INDUKSI PERSALINAN

Dilakukan pada tanggal 17 April 2011 pukul 01:15 wib

- Drip syntosinon 5 UI (1/2 ampul) dalam RL 500 cc (prosedur biasa)

- 01:15 wib : 4 gtt (HIS tidak ada)

- 02:10 wib : 8 gtt (HIS tidak ada)

- 02:25 wib : 12 gtt(HIS tidak ada)

- 02:40 wib : 16 gtt (HIS tidak ada)

- 02:55 wib : 20 gtt (HIS tidak ada)

- 03:10 wib : 24 gtt (HIS tidak ada)

- 03:25 wib : 28 gtt (HIS tidak ada)

- 03:40 wib : 32 gtt (HIS tidak ada)

- 03:55 wib : 36 gtt (HIS tidak ada)

- 04:10 wib : 40 gtt (HIS 1x dalam 10 menit selama 15 detik

LAPORAN SESAR CAESAREA

Dilakukan pada tanggal 17 April 2011 pukul 08:00 wib

Operator :Dr.Herizal,Sp.OG

MEINAR FITRI (05171058) Page 32KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 33: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Dokter anestesi :Dr.Roni.D,Sp.An

Penata anestesi :Berti dan Idrus

- Ibu dalam posisi litotomi

- Sebelumnya kateter dan infuse terpasamg dengan baik

- Dilakukan anestesi lumbal

- Dilakukan inssi pada abdomen

- Diakukan insisi pada SBR

- Lahir bayi dengan melahirkan kepala jenis kelamin perempuan dengan berat 2800 gr

scor apgar 7/8

- Plasenta lahir lengkap

- Dilakukan penjahitan pada uterus

- Evaluasa perdarahan uterus

- Dinding perut dijahit lapis demi lapis

TERAPI POST SC

- IVFD RL 30 gtt /i

- Inj.Sefotaksim 1 gr/12 Jam

- Inj.Gentamisin 80 gr / 8 Jam

- Inj.Kalnex /8 Jam

- Kaltropen Supp / 8 Jam

LAPORAN CEK ULANG DARAH RUTIN

Dilakukan pada tanggal 17 April 2011 pukul 22:09 wib

Leukosit :17000 mm3

Hb :11,4 gr/dl

Hematokrit :30,9 %

MEINAR FITRI (05171058) Page 33KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 34: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Trombosit :181000 mm3

FOLLOW UP

FOLLOW

UP

Tgl 17April 2011

pukul 14:00 Wib

Tgl 18April

2011 pukul

18 :00 Wib

Tgl 19April 2011

pukul 06:00 Wib

Tgl 20April 2011

pukul 14:00 Wib

Tgl 21April 2011

pukul 14:00 Wib

MEINAR FITRI (05171058) Page 34KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 35: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

KU Baik, kontraksi

uterus baik,TFU 3

jari dibawah pusat

Baik,kontraksi

uterus baik,

TFU 3 jari

dibawah pusat

Baik,kontraksi

uterus baik, TFU

3 jari dibawah

pusat

Baik, kontraksi

uterus baik, TFU 3

jari dibawah pusat

Baik,kontraksi

uterus baik TFU 3

jari dibawah

pusat,

Kesadaran CM CM CM CM CM

Keluhan - Nyeri bekas

operasi

-Perdarahan

pervagina (+) 20

cc

-Flatus (-)

-Nyeri bekas

operasi,pat

disuruh

mika/miki

-Perdarahan

pervagina (+) 5

cc

-Flatus (+)

Peristaltik

usus(+)

-Nyeri bekas

operasi,pat

disuruh belajar

duduk

-Perdarahan

pervagina (+) 5

cc

- Peristaltik

usus(+)

- Nyeri bekas

operasi,pat disuruh

belajar berjalan

-Perdarahan

pervagina (+) 5cc

- Peristaltik usus(+)

- Nyeri bekas

operasi,pat

disuruh belajar

berjalan

-Perdarahan

pervagina (+) 5cc

- Peristaltik

usus(+)

Vital Sign TD :120/70

mmhg

RR :24x/i

HR :112x/i

T :37,9 0 C

TD :120/70

mmHg

RR :24x/i

HR :100x/i

T : 37,7 0 C

TD :120/80

mmHg

RR :20x/i

HR :88x/i

T : 36,8 0 C

TD :120/70 mmhg

RR :20x/i

HR :80x/i

T :36,5 0 C

TD :120/70

mmHg

RR :20x/i

HR :84x/i

T : 36,5 0 C

Terapi -IVFD RL 30

gtt /i

-Inj.Sefotaksim 1

gr/12 Jam

-Inj.Gentamisin

80 gr / 8 Jam

-Inj.Kalnex /8

-IVFD RL 30 gtt

/i

-Inj.Sefotaksim

1 gr/12 Jam

-Inj.Gentamisin

80 gr / 8 Jam

-Inj.Kalnex /8

-Infus diaff

-Ciprofloksasin

500 mg 3x1

-Asam

Mefenamat 500

mg 3x1

-Metronidazol

-Ciprofloksasin

500 mg 3x1

-Asam Mefenamat

500 mg 3x1

-Metronidazol 500

mg 3x1

-Viferron 1x1

-Ciprofloksasin

500 mg 3x1

-Asam

Mefenamat 500

mg 3x1

-Metronidazol

500 mg 3x1

MEINAR FITRI (05171058) Page 35KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 36: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

Jam

-Kaltropen Supp /

8 Jam

-Diet M I

Jam

-Kaltropen Supp

/ 8 Jam

-Diet M II

500 mg 3x1

-Viferron 1x1

-Diet MB

-Diet MB -Viferron 1x1

-Diet MB

MEINAR FITRI (05171058) Page 36KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 37: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

KESIMPULAN

Bayi lahir SC pada pukul 08:15 wib,BB 2800 gr,PB 40 cm, JK perempuan,scor apgar

7/8

Kurretage dilakukan setelah bayi lahir tepatnya pada pukul 22:45wib

Pada tanggal 21 April 2011 pukul 11:30 wib Pasien PBJ

Terapi PBJ adalah

Ciprofloksasin 500 mg 3x1

Asam Mefenamat 500 mg 3x1

Metronidazol 500 mg 3x1

Viferron 1x1

Pasien pulang dalam kondisi sehat

MEINAR FITRI (05171058) Page 37KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Page 38: Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINI 2011

MEINAR FITRI (05171058) Page 38KKS ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI