Kepemimpinan Dalam Islam Berdasarkan Alquran Dan Hadist

17
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat selalu membutuhkan adanya pemimpin. Di dalam kehidupan rumah tangga diperlukan adanya pemimpin atau kepala keluarga, begitu pula halnya di masjid sehingga shalat berjamaah bisa dilaksanakan dengan adanya orang yang bertindak sebagai imam. Ini semua menunjukkan betapa penting kedudukan pemimpin dalam suatu masyarakat, baik dalam skala yang kecil apalagi skala yang besar. Untuk tujuan memperbaiki kehidupan yang lebih baik, seorang muslim tidak boleh mengelak dari tugas kepemimpinan. Di dalam Islam, pemimpin kadangkala disebut imam tapi juga khalifah. Dalam shalat berjamaah, imam berarti orang yang didepan. Secara harfiyah, imam berasal dari kata amma, ya'ummu yang artinya menuju, menumpu dan meneladani. Ini berarti seorang imam atau pemimpin harus selalu didepan guna memberi keteladanan atau kepeloporan dalam segala bentuk kebaikan. Disamping itu, pemimpin disebut juga dengan khalifah yang berasal dari kata khalafa yang berarti di belakang, karenanya khalifah dinyatakan sebagai pengganti karena memang pengganti itu dibelakang atau datang sesudah yang digantikan. Kalau pemimpin itu disebut khalifah, itu artinya ia harus bisa berada di belakang untuk menjadi pendorong diri dan orang yang dipimpinnya untuk maju dalam menjalani kehidupan yang baik dan benar sekaligus mengikuti 1

description

i

Transcript of Kepemimpinan Dalam Islam Berdasarkan Alquran Dan Hadist

Page 1: Kepemimpinan Dalam Islam Berdasarkan Alquran Dan Hadist

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat selalu membutuhkan adanya pemimpin. Di

dalam kehidupan rumah tangga diperlukan adanya pemimpin atau kepala keluarga, begitu

pula halnya di masjid sehingga shalat berjamaah bisa dilaksanakan dengan adanya orang

yang bertindak sebagai imam. Ini semua menunjukkan betapa penting kedudukan

pemimpin dalam suatu masyarakat, baik dalam skala yang kecil apalagi skala yang besar.

Untuk tujuan memperbaiki kehidupan yang lebih baik, seorang muslim tidak boleh

mengelak dari tugas kepemimpinan.

Di dalam Islam, pemimpin kadangkala disebut imam tapi juga khalifah. Dalam shalat

berjamaah, imam berarti orang yang didepan. Secara harfiyah, imam berasal dari kata

amma, ya'ummu yang artinya menuju, menumpu dan meneladani. Ini berarti seorang

imam atau pemimpin harus selalu didepan guna memberi keteladanan atau kepeloporan

dalam segala bentuk kebaikan. Disamping itu, pemimpin disebut juga dengan khalifah

yang berasal dari kata khalafa yang berarti di belakang, karenanya khalifah dinyatakan

sebagai pengganti karena memang pengganti itu dibelakang atau datang sesudah yang

digantikan. Kalau pemimpin itu disebut khalifah, itu artinya ia harus bisa berada di

belakang untuk menjadi pendorong diri dan orang yang dipimpinnya untuk maju dalam

menjalani kehidupan yang baik dan benar sekaligus mengikuti kehendak dan

arah yang dituju oleh orang yang dipimpinnya kearah kebenaran.

Dari pengantar di atas, terasa dan terbayang sekali betapa dalam pandangan Islam,

pemimpin memiliki kedudukan yang sangat penting, karenanya siapa saja yang menjadi

pemimpin tidak boleh dan jangan sampai menyalahgunakan kepemimpinannya untuk hal-

hal yang tidak benar. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil

keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

I.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, banyak permasalahan yang penulis

dapatkan. Permasalahan tsb antara lain :

Apa hakikat dari kepemimpinan?

1

Page 2: Kepemimpinan Dalam Islam Berdasarkan Alquran Dan Hadist

Apa tujuan dari kepemimpinan?

Apa saja syarat menjadi pemimpin?

Apa saja tugas dari pemimpin?

Bagaimana pandangan Alquran dan hadist terhadap kepemimpinan?

I.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah agar mahasiswa lebih memahami dan

mendalami pokok bahasan khususnya tentang kepemimpinan berdasarkan Alquran dan

hadist.

2

Page 3: Kepemimpinan Dalam Islam Berdasarkan Alquran Dan Hadist

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Hakikat Kepemimpinan

Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan

sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta

kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan

lainnya.

Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :

Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang

kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari

pekerjaannya dalam mencapai tujuan.

Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang

formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang

bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan

perusahaan.

Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang

mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas

utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :

Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya

menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.

Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat

berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.

Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang

diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

Dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki

sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang

lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses

mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk

mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan

3

Page 4: Kepemimpinan Dalam Islam Berdasarkan Alquran Dan Hadist

kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa

yang diinginkan pihak lainnya.1

Oleh karenanya, kepemimpinan mestinya tidak dilihat sebagai fasilitas untuk

menguasai, tetapi dimaknai sebagai sebuah pengorbanan dan amanah yang harus diemban

dengan sebaik-baiknya. Kepemimpinan juga bukan kesewenang-wenangan untuk bertindak,

tetapi kewenangan untuk melayani dan mengayomi dan berbuat dengan seadil-adilnya.

kepemimpinan adalah sebuah keteladanan dan kepeloporan dalam bertindak. Kepemimpinan

semacam ini akan muncul jika dilandasi dengan semangat amanah, keikhlasan dan nilai-nilai

keadilan.2

II.2 Tujuan Kepemimpinan

Pemimpin yang ideal merupakan dambaan bagi setiap orang, sebab pemimpin itulah

yang akan membawa maju-mundurnya suatu organisasi, lembaga, Negara dan bangsa. Oleh

karenanya, pemimpin mutlak dibutuhkan demi tercapainya kemaslahatan umat. Tidaklah

mengherankan jika ada seorang pemimpin yang kurang mampu, kurang ideal misalnya cacat

mental dan fisik, maka cenderung akan mengundang kontroversi, apakah tetap akan

dipertahankan atau di non aktifkan. 

Imam Al-mawardi dalam Al-ahkam Al sulthoniyah menyinggung mengenai hukum

dan tujuan menegakkan kepemimpinan, beliau mengatakan bahwa menegakkan

kepemimpinan dalam pandangan Islam adalah sebuah keharusan dalam kehidupan

bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Lebih lanjut, beliau mengatakan bahwa keberadaan

pemimpin (imamah) sangat penting, artinya, antara lain karena imamah mempunyai dua

tujuan: pertama: Likhilafati an-Nubuwwah fi-Harosati ad-Din, yakni sebagai pengganti misi

kenabian untuk menjaga agama. Dan kedua: Wa sissati ad-Dunnya, untuk memimpin atau

mengatur urusan dunia. Dengan kata lain bahwa tujuan suatu kepemimpinan adalah untuk

menciptakan rasa aman, keadilan, kemasylahatan, menegakkan amar ma'ruf nahi munkar,

1 L Black Heart, “Makalah Tentang Kepemimpinan”, diakses dari

http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-kepemimpinan/, pada tanggal 1

Agustus 2011.

2 Mahmud Sutarwan Waffa, “Konsep Kepemimpinan Islam”, diakses dari

http://www.ppalanwar.com/news/177/13/KONSEP-KEPEMIMPINAN-ISLAM/d,detail_news_mawai

dl.html, pada tanggal 1 Agustus 2011

4

Page 5: Kepemimpinan Dalam Islam Berdasarkan Alquran Dan Hadist

mengayomi rakyat, mengatur dan menyelesaikan problem-problem yang dihadapi

masyarakat.

Dari sinilah para ulama' berpendapat bahwa menegakkan suatu kepemimpinan

(Imamah) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah suatu keniscayaan (kewajiban).

Sebab imamah merupakan syarat bagi terciptanya suatu masyarakat yang adil dalam

kemakmuran dan makmur dalam keadilan serta terhindar dari kehancuran dalam kehidupan

bermasyarakat. Oleh karena itu, tampilnya seorang pemimpin yang ideal yang menjadi

harapan komponen masyarakat menjadi sangat urgen.3

II.3 Syarat Menjadi Pemimpin

1. Beriman dan beramal saleh

Ini sudah pasti tentunya.  Kita harus memilih pemimpin orang yang beriman,

bertaqwa, selalu menjalankan perintah Allah dan rasulnya.  Karena ini merupakan

jalan kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang damai, tentram, dan bahagia

dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus yang mengamalkan keimanannya itu

yaitu dalam bentuk amal soleh.

2. Berilmu

Para pemimpin harus mempunyai ilmu baik ilmu dunia maupun ilmu akherat. Karena

dengan ilmu ini maka akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam

bentuk pembangunan fisik maupun spiritual, baik pemabanugnan infrastruktur

maupun pembangunan manusianya itu sendiri.  Ilmu di dapat tidak harus melalui

sekolah yang formal, tapi bisa di dapat dari mana saja yang penting bisa

mengamalkan ilmunya itu dan nampak hasilnya ditengah-tengah masyarakat.

3. Jujur

Apa yang disampaikan kepada masyarakat tentunya harus dilaksanakan, dan apa yang

dikatakannya harus sesuai dengan perbuatannya.

4. Tegas

Merupakan sikap seorang pemimpin yang selalu di idam-idamkan oleh rakyatnya.

Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas maksudnya adalah yang benar katakan benar

dan yang salah katakan salah serta melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan

Allah, SWT dan rasulnya.

5. Amanah

3 Ibid

5

Page 6: Kepemimpinan Dalam Islam Berdasarkan Alquran Dan Hadist

Maksudnya adalah melaksanakan aturan-turan yang ada dengan sebaik-baiknya dan

bertanggungjawab terhadap peraturan yang telah dibuat.  Dan tentunya peraturan yang

dibuat itu yang berpihak kepada rakyat.4

6. Adil

7. Sehat panca indranya seperti pendengaran, penglihatan dan lisannya. Sehingga

seorang pemimpin bisa secara langsung mengetahui persoalan-persoalan secara

langsung bukan dari informasi atau laporan orang lain yang belum tentu dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya.

8. Sehat anggota badan dari kekurangan. Sehingga memungkinkan seorang

pemimpin untuk bergerak lebih lincah dan cepat dalam menghadapi berbagai

persoalan ditengah-tengah masyarakat.

9. Seorang pemimpin harus mempunyai misi dan visi yang jelas. Bagaimana

memimpin dan memanage suatu negara secara berstruktur, sehingga ada perioritas

tertentu, mana yang perlu ditangani terlebih dahulu dan mana yang dapat ditunda

sementara.5

II.4 Tugas Pemimpin

a. Fungsi path-finding, mencarikan jalan keluar yang benar. Yaitu, menyediakan

berbagai hal yang dibutuhkan rakyat yang dipimpinnya, sehingga rakyatnya

menjadi makmur dan sejahtera.

b. Fungsi directing. Yaitu, mengarahkan rakyat yang dipimpinnya agar berada di jalan

yang lurus.

c. Fungsi controlling. Yaitu, mengawasi rakyat yang dipimpinnya agar tidak

terjerumus ke dalam kehidupan yang membahayakan.

d. Fungsi protecting atau melindungi.

e. Melakukan refleksi, perenungan, dan berpikir secara jernih dan jujur untuk

menemukan cara-cara yang efektif dan efisien dalam melaksanakan fungsi-

4 NN, “Syarat-Syarat Pemimpin Menurut Islam”, diakses dari

http://masprim.wordpress.com/2009/02/28/syarat-syarat-pemimpin-menurut-islam.html,

pada tanggal 1 Agustus 2011)

5 Mahmud Sutarwan Waffa, op. cit.

6

Page 7: Kepemimpinan Dalam Islam Berdasarkan Alquran Dan Hadist

fungsinya sebagaimana tersebut di atasInilah tugas-tugas pemimpin yang

seharusnya dipahami, dihayati, dan diamalkan.6

II.5 Pandangan Alquran dan Hadist Terhadap Kepemimpinan

1. Menggunakan Hukum Allah

Dalam berbagai aspek dan lingkup kepemimpinan, ia senantiasa menggunakan

hukum yang telah di tetapkan oleh Allah, hal ini sebagaimana ayat :

واطيعواالرسول هللايآيهاالذينامنوآاطيعوا

االمرمنك م�واو ىل

والرسول ءفردوها ىلهللافانتنازعتمفي يش

واليوم االخ انكنتمتومنونب هللا

۞ذلكخيرواحسنتأويال"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri

di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka

kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-

benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama

(bagimu) dan lebih baik akibatnya". (Qs : An-Nisa: 59)

Melalui ayat di atas ta'at kepada pemimpin adalah satu hal yang wajib dipenuhi,

tetapi dengan catatan, para pemimpin yang di ta'ati, harus menggunakan hukum

Allah, hal ini sebagaimana di nyatakan dalam ayat-Nya yang lain :

اتبعوامآ انزل

ء�اليكممنربكموالتتبعوامندونهاوليآ

۞قليالماتذكرون

6 NN, diakses dari http://mimbarjumat.com/archives/1032.html, pada tanggal 1 Agustus 2011

7

Page 8: Kepemimpinan Dalam Islam Berdasarkan Alquran Dan Hadist

"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu

mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil

pelajaran (daripadanya)". (Qs: Al-A’raf: 3)

فاولىكهمالكفرون هللاومنلميحكمبمآانزل ۞"..Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka

mereka itu adalah orang-orang yang kafir". (Qs: Al-Ma’idah: 44)

فاولىكهمالظلمون هللاومنلميحكمبمآانزل ۞"..Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka

mereka itu adalah orang-orang yang zalim". (Qs: Al-Ma’idah: 45)

فاولىكهمالفسقون هللاومنلميحكمبمآانزل ۞"..Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka

mereka itu adalah orang-orang yang fasik”. (Qs: Al-Ma’idah: 47)

ن�افحكمالجاهليةيبغو

حكمالقوميوقنون هللاومناحسنمن ۞" Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih

baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?". (Qs: Al-Ma’idah: 50)

Dan bagi kaum muslimin Allah telah dengan jelas melarang untuk mengambil

pemimpin sebagaimana ayat:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan

Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi

sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi

pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya

Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim". (Qs: Al-Ma’idah: 51)

2. Tidak meminta jabatan atau menginginkan jabatan tertentu.

"Sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan ini kepada seseorang yang

memintanya, tidak pula kepada orang yang sangat berambisi untuk mendapatkannya"

(HR.Muslim).

"Sesungguhnya engkau ini lemah (ketika abu dzar meminta jabatan dijawab demikian

oleh Rasulullah), sementara jabatan adalah amanah, di hari kiamat dia akan

8

Page 9: Kepemimpinan Dalam Islam Berdasarkan Alquran Dan Hadist

mendatangkan penyesalan dan kerugian, kecuali bagi mereka yang menunaikannya

dengan baik dan melaksanakan apa yang menjadi kewajiban atas dirinya".

(HR.Muslim).

3. Kuat dan amanah

ايابت استأجر ه�قالتاحد مه

۞انخيرمناستأجرت القوياالمينSalah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang

yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu

ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya." (Qs: Al-

Qasas: 26)

4. Profesional

“Sesungguhnya Allah sangat senang pada pekerjaan salah seorang di antara kalian

jika dilakukan dengan profesional" (HR : Baihaqi)

5. Tidak aji mumpung karena KKN

Rasulullah SAW, "Barang siapa yang menempatkan seseorang karena hubungan

kerabat, sedangkan masih ada orang yang lebih Allah ridhoi, maka sesungguhnya dia

telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan orang mukmin". (HR Al Hakim).

Umar bin Khatab; "Siapa yang menempatkan seseorang pada jabatan tertentu, karena

rasa cinta atau karena hubungan kekerabatan, dia melakukannya hanya atas

pertimbangan itu, maka seseungguhnya dia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan

kaum mukminin".

6. Menempatkan orang yang paling cocok

Rasulullah menjawab: “jika sebuah perkara telah diberikan kepada orang yang tidak

semestinya (bukan ahlinya), maka tunggulah kiamat (kehancurannya)". (HR Bukhari)7

7 NN, “Pemimpin dalam Islam”, diakses dari http://new.drisalah.com/index.php/inspirasi/25-

pemimpin-dalam-islam.html, pada tanggal 1 Agustus 2011

9

Page 10: Kepemimpinan Dalam Islam Berdasarkan Alquran Dan Hadist

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang

lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses

mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk

mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari

kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati

selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain.

Tugas sebagai pemimpin antara lain mencarikan jalan keluar yang benar,

mengarahkan rakyat yang dipimpinnya agar berada di jalan yang lurus, mengawasi rakyat

yang dipimpinnya agar tidak terjerumus ke dalam kehidupan yang membahayakan, dan

melindungi.

Pandangan Alquran dan hadist terhadap kepemimpinan adalah pemimpin yang dapat

menegakkan hukum Allah, tidak menginginkan jabatan tertentu, kuat dan amanah,

profesional, dan lain lain.

10

Page 11: Kepemimpinan Dalam Islam Berdasarkan Alquran Dan Hadist

Daftar Pustaka

Deva, Emperor. “Makalah Tentang Kepemimpinan”. http://emperordeva.wordpress.com/

(diakses tanggal 1 Agustus 2011)

Mahmud Sutarwan Waffa. “Konsep Kepemimpinan Islam”. http://www.ppalanwar.com/

(diakses tanggal 1 Agustus 2011)

NN. “Syarat-Syarat Pemimpin Menurut Islam”. http://masprim.wordpress.com/ (diakses

tanggal 1 Agustus 2011)

NN. “Pemimpin dalam Islam”. http://www.drisalah.com/ (diakses tanggal 1 Agustus 2011)

NN. http://mimbarjumat.com/ (diakses tanggal 1 Agustus 2011)

11