KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

210
KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 7 MAKASSAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar OLEH: Yulinar NIM. 10536 11050 16 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Transcript of KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

Page 1: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN

PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 7 MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH:

Yulinar

NIM. 10536 11050 16

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 3: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 4: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 5: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 6: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

vi

MOTTO

“Hargai waktu selagi masih berjalan, nikmati hidup selagi masih bernafas”

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada kedua orangtuaku sebagai tanda terimakasih yang

selalu mendo’akanku dan berkorban untukku serta kepada orang-orang yang selalu

menyemangati, memberikan support, dan motivasi untuu dalam menggapai cita-cita

Page 7: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

vii

ABSTRAK

Yulinar, 2021, Kemampuan Pemahaman Konsep Persamaan Dan Pertidaksamaan

Nilai Mutlak Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 7

Makassar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Andi Alim

Syahri sebagai Pembimbing I dan Ernawati sebagai Pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep

siswa ditinjau dari gaya kognitif kelas X.MIA SMA Muhammadiyah 7 Makassar.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Adapun Analisis data

dalam penelitan ini melalui tahap-tahap yang meliputi pengumpulan data, reduksi

data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data

yang digunakan pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, Group Embedded Figure Test

(GEFT), tes pemahaman konsep dan pedoman wawancara. Ada 4 subjek dalam

penelitian ini, 2 subjek Field Dependent (FD) dan 2 subjek Field Independent (FI)

yang dipilih berdasarkan hasil tes Group Embedded Figure Test (GEFT). Soal tes

pemahaman konsep yang diajukan terdiri dari 2 nomor. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa (1) subjek Field Dependent (FD) dan Field Independent (FI)

mampu dalam indikator menyatakan ulang sebuah konsep dengan memberikan alasan

yang benar dengan menggunakan bahasa sendiri, (2) subjek Field Dependent (FD)

dan Field Independent (FI) mampu dalam indikator memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep dengan menunjukkan mana yang termasuk pernyataan bernilai

benar dan pernyataan benilai salah, (3) subjek Field Dependent (FD) dan Field

Independent (FI) mampu dalam indikator menyajikan konsep kedalam representasi

matematika dengan menuliskan model matematika dengan benar, dan (4) subjek

Field Dependent (FD) dan Field Independent (FI) mampu dalam indikator

mengaplikasikan konsep/algoritma kedalam pemecahan masalah dengan

menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang tepat.

Kata kunci : kemampuan pemahaman konsep, gaya kognitif, dan nilai mutlak.

Page 8: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

viii

ABSTRACT

Yulinar, 2021, The Ability to Understand the Concept of Equation and

Inequality of Absolute Value in terms of Cognitive Style of Class X Students of SMA

Muhammadiyah 7 Makassar. Thesis. Mathematics major. Faculty of Teacher

Training and Education. Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by

Andi Alim Syahri as Advisor I and Ernawati as Advisor II.

This study aims to determine the ability of students to understand concepts in

terms of cognitive style class X.MIA SMA Muhammadiyah 7 Makassar. This type of

research is descriptive research. The data analysis in this research through stages

which include data collection, data reduction, data presentation and drawing

conclusions. The technique of checking the validity of the data used in this study used

triangulation of sources. The instruments used in this study were the researchers

themselves, the Group Embedded Figure Test (GEFT), a concept understanding test

and an interview guide. There were 4 subjects in this study, 2 Field Dependent (FD)

subjects and 2 Field Independent (FI) subjects selected based on the results of the

Group Embedded Figure Test (GEFT). The proposed concept comprehension test

consists of 2 numbers. The results of this study indicate that (1) the subject of Field

Dependent (FD) and Field Independent (FI) is able in the indicators to restate a

concept by giving the right reasons in their own language, (2) the subject of Field

Dependent (FD) and Field Independent ( FI) is able to provide examples and not

examples of concepts by showing which statements are true and false, (3) the subject

of Field Dependent (FD) and Field Independent (FI) is able to present the concept

into a mathematical representation by writing mathematical models correctly, and

(4) the subject of Field Dependent (FD) and Field Independent (FI) is able to

indicator in applying concepts / algorithms to problem solving by solving problems

with the right steps.

Keywords : the ability to understand concepts, cognitive style, and absolute value.

Page 9: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbal ‘Alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT, yang karena-Nya kita hidup dan hanya kepada-Nya kita Kembali. Tuhan yang

maha kuasa yang telah memberikan pertolongan kepada hambanya sehingga penulis

dapat menyelesaikan Skripsi ini. Salam dan shalawat semoga tetap tercurah kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para keluarganya, para sahabatnya serta

orang-orang yang tetap istiqomah di jalan-Nya.

Teristimewa dan terutama sekali penulis sampaikan ucapan terima kasih yang

tulus kepada kedua orang tua tercinta Sangkala Beta dan Jumria atas segala

pengorbanan dan do’a restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam

menuntut ilmu sejak kecil sampai sekarang ini. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi kebaikan dan cahaya penerang kehidupan di dunia

dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan motivasi dari banyak pihak,

maka skripsi ini tidak dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Andi Alim Syahri S.Pd., M.Pd., Pembimbing 1 dan Ernawati S.Pd.,M.Pd.,

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi sejak

awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

Page 10: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

x

2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

3. Bapak Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Mukhlis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Matematika fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Ibu Dr. Andi Husniati, M.Pd., dan Bapak Wahyuddin, S.Pd., M.Pd., sebagai

Validator pada saat penyusunan instrument penelitian.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Khususnya

Jurusan Pendidikan Matematika yang telah mendidik dan memberikan bekal

ilmu pengetahuan kepada penulis selama menempuh perkuliahan.

7. Bapak dan ibu guru serta Staf Tata Usaha SMA Muhammadiyah 7 Makassar atas

perhatian dan kerja samanya serta dengan senag hati menerima dan membantu

penulis dalam melaksanakan penelitian ini.

8. Kepada sahabat seperjuanganku yaitu Ramlah, Nur Ahyana, Dwi Puspa Melati

Syam, Syamsinar, dan Hamrawati yang telah banyak membantu dan mensuport.

Semoga Allah Subhanahu Wata’ala memberikan balasan atas amal ibadah dan

bantuan yang diberikan dengan tulus ikhlas serta limpahan rahmat dan karunia-Nya

senantiasa tercurahkan kepada kita semua Aamiin.

Sebagai seorang yang masih dalam tahap belajar, tentu saja skripsi ini masih

banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis dengan hal terbuka menerima

segala kritikan dan saran yang bersifat konstruktif, guna perbaikan dan peningkatan

Page 11: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

xi

kualitas penulis dimasa yang akan dating. Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberi

manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri saya pribadi penulis.

Makassar, Juli 2021

Penulis

Page 12: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................iv

SURAT PERJANJIAN ....................................................................................v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................vi

ABSTRAK ........................................................................................................vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................4

C. Tujuan Penelitian .....................................................................................4

D. Manfaat Penenlitian .................................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pemahaman.............................................................................................6

B. Kemampuan Pemahaman Konsep ...........................................................6

Page 13: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

xiii

C. Gaya Kognitif .........................................................................................9

D. Group Embedded Figurest Test ...............................................................11

E. Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak ..........................................13

F. Penelitian Yang Relevan .........................................................................17

G. Karangka Pikir ........................................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................................21

B. Subjek Penelitian .....................................................................................21

C. Prosedur Penelitian ..................................................................................23

D. Instrumen Penelitian ................................................................................24

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................27

F. Teknik Analisis Data................................................................................28

G. Pengecekan Keabsahan Data ....................................................................29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Paparan Data Hasil Penelitian ..................................................................32

B. Pembahasan .............................................................................................59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..............................................................................................61

B. Saran .......................................................................................................61

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................63

Page 14: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbandingan Karakteristik Gaya Kognitif Tipe Field Independent dan

Field Dependent ........................................................................................ 10

Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas X. MIA SMA Muhammadiyah 7 Makassar .. 21

Tabel 3.2 Subjek yang dipilih ..................................................................... 23

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal .............................................................................. 25

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara ................................................................. 26

Tabel 4.1 Paparan Data Kemampuan Pemahaman Konsep ......................... 37

Tabel 4.2 Paparan Data Kemampuan Pemahaman Konsep ......................... 43

Tabel 4.3 Paparan Data Kemampuan Pemahaman Konsep ......................... 50

Tabel 4.4 Paparan Data Kemampuan Pemahaman Konsep ......................... 57

Page 15: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ........................................................................ 20

Gambar 4.1 Jawaban S1FD ........................................................................ 32

Gambar 4.2 Jawaban S2FD ........................................................................ 34

Gambar 4.3 Jawaban S1FI ......................................................................... 39

Gambar 4.4 Jawaban S2FI ......................................................................... 41

Gambar 4.5 Jawaban S1FD ........................................................................ 45

Gambar 4.6 Jawaban S2FD ........................................................................ 48

Gambar 4.7 Jawaban S1FI ......................................................................... 52

Gambar 4.8 Jawaban S2FI ......................................................................... 55

Page 16: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu yang memiliki karakteristik deduktif aksiomatik

mengunggulkan logika untuk meyakinkan kebenaran suatu pernyataan. Namun, pola

pikir induktif banyak berperan pada proses awal dalam matematika (Harry, 2015:1).

Matematika mempunyai peranan penting dalam berbagai ilmu serta dapat memajukan

pemikiran manusia. Aktivitas manusia pada kehidupannya sehari-hari tak terlepas

pada penerapan konsep matematika. Dengan banyak mempelajari ilmu matematika

seseorang bisa mempunyai bekal dalam bersosialisasi dengan sangat baik di

lingkungan masyarakatnya. Seseorang yang memiliki ilmu matematika maka mereka

mampu berpikir rasional dan logis ketika dihadapkan pada masalah tertentu di

masyarakat. Situasi ini memperlihatkan matematika adalah suatu pembelajaran yang

memiliki keterkaitan dengan yang lain. Dengan dimulai dari pemahaman konsep

matematika makasiswa harus mampu menjalankan beberapa model persoalan

matematika yang sedang dipelajari, ini dikarenakan siswa memiliki kemampuan

dalam memahami konsep dari materi. Pentingnya pada pemahaman konsep adalah

modal dasar untuk keberhasilan pembelajaran dan bisa dievaluasi akhir nanti. Dengan

mempelajari suatu konsep, maka siswa mampu membedakan beberapa kata-kata,

symbol dan beberapa tanda dalam matematika.

Page 17: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

2

Menurut Depdiknas (Permendiknas No. 22 tahun 2016 ) dari tujuan utama

pembelajaran matematika, terlihat pentingnya pemahaman konsep matematika yaitu

memahami konsep, menjelaskan hubungan antar konsep, dan fleksibel menerapkan

konsep atau logaritma dengan cara akurat , tepat, dan efisien untuk memecahkan

masalah. Berdasarkan pada tujuan pembelajaran tersebut, siswa harus mampu

memahami konsep matematika agar dapat menggunakan kemampuan tersebut untu

menyelesaikan masalah pada permasalahan yang ada pada soal matematika.

Pada saat pembelajaran Matematika, setiap siswa memiliki karakteristik khas

yang tidak dimiliki dengan siswa yang lain. Dengan ini, beberapa siswa mempunyai

model tersendiri untuk mempelajari matematika, baik dalam menerima, mengolah,

menganalisis dan merespon materi yang dipelajari atau dapat kita sebut dengan gaya

kognitif. Menurut Zukhruf (2015: 209) mengatakan model dari berbagai aktivitas

mental seseorang (mengingat, berpikir, melihat atau menjelaskan, memecahkan

masalah, dan mengambil keputusan) merupakan gaya kognitif.

Berdasarkan hasil observasi oleh peneliti di SMA Muhammadiyah 7 Makassar

khususnya pada kelas X. MIA, bahwa masih banyak siswa yang memiliki

kemampuan pemahaman konsep yang rendah pada materi persamaan dan

pertidaksamaan nilai mutlak yang mengacu pada nilai mereka yang rendah. Hal ini

disampaikan oleh guru matematika pada saat melakukan wawancara. Menurutnya,

kemampuan pemahaman siswa pada awal pembelajaran masih kurang. Dari 26 siswa

yang aktif dalam mengikuti pembelajaran matematika hanya sekitar 12 siswa yang

Page 18: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

3

memenuhi nilai ketuntasan yang telah ditentukan oleh kurikulum yaitu 75% standar

KKM untuk mata pelajaran matematika.

Dari masalah yang didapati di kelas, peneliti dapat melihat bahwa pemahaman

konsep siswa masih kurang dalam memahami materi tersebut. Siswa hanya

menghapal dan tidak memahami konsep dasar dari materi nilai mutlak. Hal lain yang

dapat kita lihat adalah cara siswa dalam menangkap dan mengolah materi yang

diberikan oleh guru. Seperti yang kita ketahui sendiri, setiap siswa memiliki

kemampuan masing-masing dalam menerima pembelajaran. Ada siswa yang mampu

menangkap informasi secara cepat dan ada pula siswa yang harus diberikan

pendekatan yang lebih. Atau dengan kata lain dapat kita sebut bahwa setiap siswa

memiliki gaya kognitifnya masing-masing.

Dalam hal ini, peneliti mengambil gaya kognitif siswa dari aspek psikologis

yang dibedakan menjadi dua yaitu Gaya kognitif Field Dependent (FD) dan Gaya

kognitif Field independent (FI). Siswa yang condong dan lebih banyak memperoleh

informasi dari guru merupakan gaya kognitif FD. Sedangkan siswa yang condong

memiliki kemandirian yang lebih ketika memperhatikan informasi tanpa bergantung

pada guru merupakan dalam mencermati suatu informasi tanpa ketergantungan dari

guru merupakan gaya kognitif FI. Perbedaan Gaya kognitif siswa yang berbeda-beda

ini menarik untuk diteliti guna mengetahui kemampuan pemahaman konsep siswa

yang berbeda Gaya kognitifnya dalam menyelesaikan soal persamaan dan

pertidaksamaan nilai mutlak.

Page 19: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

4

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis bermaksud mengadakan

penelitian dengan judul “Kemampuan Pemahaman Konsep Persamaan Dan

Pertidaksamaan Nilai Mutlak Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa Kelas X SMA

Muhammadiyah 7 Makassar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu bagaimana kemampuan pemahaman

konsep dalam menyelesaikan soal persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak siswa

yang memiliki Gaya Kognitif pada Kelas X SMA Muhammadiyah 7 Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan permasalahan yang telah dipaparkan, penelitian ini

dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep

dalam menyelesaikan soal persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak siswa yang

memiliki Gaya Kognitif pada Kelas X SMA Muhammadiyah 7 Makassar.

Page 20: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

5

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:

a. Bagi Siswa

Diharapkan bagi siswa dapat mengetahui kemampuannya dalam memahami

konsep persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak, dan mengoptimalkan

kemampuan pemahaman konsep siswa sehingga mampu menyelesaikan soal.

b. Bagi Pendidik

Sebagai bahan informasi guru dalam memperhatikan kemampuan pemahaman

konsep siswa ditinjau dari gaya kognitifnya dan menjadi masukan untuk

meningkatkan kualitas pemahaman konsep matematika siswa dalam proses

pembelajaran dikelas.

c. Bagi Sekolah

Sebagai bahan informasi bagi sekolah mengenai kemampuan pemahaman

konsep siswa ditinjau dari gaya kognitifnya sehingga mampu menambah mutu

sekolah pada pembelajaran.

d. Bagi Peneliti

Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan mengenai kemampuan

pemahaman konsep siswa ditinjau dari gaya kognitif yang dimiliki masing-masing

siswa.

Page 21: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pemahaman

Menurut Sudijono (Waedi ,2017: 3) mengemukakan pemahaman

(comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti benar atau mampu

memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.

Sedangkan menurut Sudjana (2016: 24) menyatakan bahwa pemahaman ialah

tipe hasil pembelajaran yang setingkat lebih tertinggi dari pada pengetahuan,

misalnya menjelaskan dengan susunan kalimat sendiri sesuatu yang dibaca

atau didengarnya, memberikan contoh lain dari yang telah di contohkan, atau

menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman

adalah penguasaan suatu hal yang dipahami dengan baik sebagai kemampuan

seseorang dalam berfikir.

B. Kemampuan Pemahaman Konsep

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2019) paham berarti mengerti

dengan tepat, sedangkan konsep berarti suatu rancangan. Susanto (Fadhila, 2014)

menyatakan kemampuan pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa untuk

dapat mengerti konsep yang diajarkan guru.

Page 22: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

7

Sebagaimana yang dikemukakan Rosmawati (Pranata, 2016: 36) pemahaman

konsep adalah penguasaan sejumlah materi pembelajaran, dimana siswa tidak hanya

mengenal dan mengetahui, tetapi mampu mengungkapkan kembali konsep dalam

bentuk yang lebih mudah dimengerti serta mampu mengaplikasikannya. Padahal

pemahaman konsep merupakan bagian yang paling penting dalam pembelajaran

matematika.

Kemampuan memahami konsep dalam penelitian berarti keahlian dalam

memahami konsep matematika dengan mengaitkan fakta dengan kesimpulan atau

siswa dapat memberikan jawaban secara benar pada soal atas dasar fakta yang ada

dan dengan demikian bisa memberikan kesimpulan secara tepat serta berdasar pada

pernyataan yang telah ada. Berbagai sumber dalam mengukur yang sesuai adalah

sebagai berikut:

1. Indikator pemahaman konsep menurut Wardhani (Junitasari, 2019)

a. Mengutarakan ulang suatu konsep.

b. Mengelompokkan suatu topik sesuai ciri khusus disesuaikan menurut

konsepnya.

c. Memberi contoh dan non contoh dari konsep.

d. Menampilkan konsep dari segala wujud matematis representasi.

e. Menumbuhkan syarat perlu atau syarat cukup pada suatu konsep.

f. Memakai, memilih, dan memanfaatkan metode tertentu.

g. Menerapkan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

Page 23: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

8

2. Indikator pemahaman konsep (Wafa: 2019)

a. Mengutarakan kembali sebuah konsep.

b. Mengelompokkan topik berdasarkan ciri khusus menurut pada konsepnya.

c. Memberikan contoh dan non contoh dari konsep.

d. Menampilkan konsep pada bermacam wujud matematis representasi.

e. Memakai, memilih, dan memanfaatkan metode tertentu.

f. Menerapkan suatu konsep atau teorema pemecahan masalah.

Berdasarkan pengertian pemahaman konsep, maka indikator pemahaman

konsep yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.

a. Menyatakan ulang sebuah konsep

Siswa diharapkan mampu menyatakan ulang sebuah konsep dengan

menggunakan bahasanya sendiri.

b. Memberi contoh dan bukan contoh

Siswa diharapkan dapat memilih apa yang tergolong bukan contoh soal dan

contoh soal pada materi yang diberikan.

c. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika

Siswa diharapkan mampu menyajikan suatu konsep dalam berbagai bentuk

representasi / menggambarkan bentuk matematikanya.

d. Mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah

Siswa diharapkan mampu mengaplikasikan sebuah konsep atau algoritma ke

dalam pemecahan masalah berdasarkan langkah-langkah yang benar.

Page 24: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

9

C. Gaya Kognitif

Menurut Keefe (Uno, 2012:185), Gaya kognitif merupakan cara siswa yang

khas dalam belajar, baik yang berkaitan dengan cara penerimaan dan pengolahan

informasi, sikap terhadap informasi, maupun kebiasaan yang berhubungan dengan

lingkungan belajar. Sedangkan Messich (Uno H.B, 2010:185) mengemukakan bahwa

gaya kognitif merupakan kebiasaan seseorang dalam memproses informasi. Jadi

dapat disimpulkan bahwa gaya kognitif adalah karakteristik seseorang yang khas

untuk memahami dan menyerap informasi yang diberikan.

Secara psikologis, Gaya kognitif dibedakan menjadi dua, yaitu Gaya kognitif

(FI) dan Gaya Kognitif (FD). Siswa yang condong dan lebih banyak memperoleh

informasi dari guru merupakan gaya kognitif FD. Sedangkansiswa yang condong

memiliki kemandirian yang lebih ketika memperhatikan informasi tanpa bergantung

pada guru merupakan dalam mencermati suatu informasi tanpa ketergantungan dari

guru merupakan gaya kognitif FI. Indikator subjek yang FI dan FD, yaitu:

a. Pada pelaksanaan tugas sebuah soal, jika FI diberikan kebebasan pribadi maka

akan bekerja lebih baik. Sedangkan jika FD diberi instruksi tambahan maka akan

bekerja lebih baik.

b. Orang dengan FI kurang terpengaruh oleh lingkungan, sebalinya orang dengan

FD lebih cenderung terpengaruh oleh lingkungan.

c. Untuk menuntaskan tugas atau menyelesaikan masalah yang membutuhkan

keterampilan, orang dengan FI dapat memperoleh hasil yang lebih bagus daripada

orang dengan FD.

Page 25: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

10

Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Maka dari pada itu,

perilaku, penilaian, dan pemikiran seseorang akan berbeda. Untuk lebih jelasnya,

Nasution (Elsa, 2018) membedakan jenis FI dan FD yaitu:

Tabel 2.1 Perbandingan karakteistik Gaya kognitif tipe field Independent dan

field dependent.

NO Field Independent (FI) Field Dependent (FD)

1. Kurangnya menerima pengaruh

pendidikan di masa lampau.

Pendidikan sewaktu kecil sangat

dipengaruhi oleh lingkungan.

2. Di didik untuk berdiri sendiri dan tidak

mempunyai otonomi atas tindakannya.

Di ajar agar bergantung pada orang lain.

3. Tidak peduli akan norma-norma orang

lain.

Mengingat hal-hal dalam konteks social,

misalnya pria: menggunakan pakaian

yang rapih ketika ingin kekantor.

4. Berbicara cepat tanpa menghiraukan

daya tangkap orang lain

Bicara lambat agar dapat dipahami orang

lain.

5. Kurang mementingkan hubungan

sosial, sesuai untuk jabatan dalam

bidang matematika, science, insinyur.

Mempunyai hubungan sosial yang luas

cocok untuk bekerja dalam bidang

guidance, counseling, pendidikan dan

sosial.

6. Lebih sesuai memilih psikologi

eksperimental.

Lebih cocok untuk memilih psikologi

klinis.

7. Banyak pria, namun yang overlapping. Lebih banyak terdapat dikalangan

wanita.

8. Lebih cepat memilih bidang

mayornya.

Lebih sukar memastikan bidang

mayornya dan sering pindah jurusan.

Page 26: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

11

9. Dapat juga menghargai hubungan

humanitas dan lmu-ilmu sosial,

meskipun menonjol terhadap Sains

dan matematika.

Tidak suka disiplin ilmu matematika,

lebih menyukai bidang humanitas dan

ilmu-ilmu sosial.

10. Guru yang FI condong untuk

memberikan kuliah atau pelajaran

serta memberitahukan dengan tepat.

Guru yang FI condong diskusi,

demokratis.

11. Tidak membutuhkan arahan terperinci. Memerlukan petunjuk yang lebih luas

dalam menafsirkan sesuatu, materi

sepatutnya tersistematis.

12. Bisa menerima kritik demi perbaikan. Lebih peka akan kritik dan perlu

mendapat dorongan, kritik jangan

bersifat pribadi.

(Diadaptasi dari Nasution, 1982)

Menurut penjelesan yang dikemukakan sebelumnya, maka dalam pembelajaran

tentunya akan menggunakan metode ajar yang berebeda karena gaya kognitif (FI) dan

gayakognitif (FD) cenderung dimiliki oleh setiap siswa.

D. Group Embedded Figures Test

GEFT dikembangkan oleh Witkin, H.A, Oltman, P.K Raskin, E. (1971)

dipergunakan untuk mengenal gaya kognitif siswa sesuai perbandingan psikologinya

yaitu gaya kognitif FI dan gaya kognitif FD.

GEFT adalah tes persepsi menggunakan gambar. Orang yang mengikuti tes ini

akan dihadapkan pada serangkaian gambar yang kompleks. Untuk setiap gambar

Page 27: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

12

kompleks, ada gambar sederhana Tugas yang harus diselesaikan siswa adalah

memperkuat gambar sederhana yang terdapat pada setiap gambar kompleks.

GEFT terdiri dari 6 bagian, yaitu bagian pertama terdiri dari 7 pertanyaan, dan

bagian kedua dan ketiga masing-masing terdiri dari 9 pertanyaan. Hanya skor untuk

bagian kedua dan bagian ketiga yang dihitung, dan rentang skor adalah antara 0-18.

Adapun soal-soal tes bagian pertama, saya hanya menggunakannya sebagai latihan

dan tes keakraban.

Bagian pertama mendapat pertanyaan sederhana dalam waktu 6 menit, butir-

butir pada bagian ini tidak termasuk dalam penghitungan skor.Bagian kedua dan

ketiga merupakan bagian inti dari ujian.Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan

dalam waktu 12 menit untuk setiap bagian.Mahasiswa yang menyelesaikan bagian ini

dalam waktu yang relatif singkat tidak diperbolehkan melanjutkan ke bagian

berikutnya kecuali atas instruksi peneliti. Setiap bagian diselesaikan pada waktu yang

sama pada waktu yang sama.

Nilai tes bagian II dan III dari setiap jawaban yang benar akan diberi nilai 1.

Jika jawaban salah, nilainya akan diberi nilai 0, kemudian nilai bagian kedua dan III

akan ditambahkan. Jika skor berada dalam rentang 0-11, siswa tersebut memiliki

gaya kognitif FD. Sementara itu, jika skor antara 12-18, siswa memiliki gaya

konsisten FI.

Page 28: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

13

E. Persamaan Dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Nilai mutlak adalah nilai suatu bilangan yang selalu bernilai positif atau nol

tanpa memperhatikan tanda positif (+) atau negatif (-).

a. Pengertian Persamaan Nilai Mutlak

Persamaan nilai mutlak adalah suatu nilai dari sebuah bilangan yang dapat

di definisikan sebagai jarak bilangan tersebut terhadap titik 0 pada garis bilangan

tanpa memperhatikan arahnya.Konsep persamaan nilai mutlak yaitu:

Jika 𝑥 merupakan suatu bentuk aljabar dan 𝑘 ialah bilangan real positif,

maka|𝑥| = 𝑘 akan mengimplikasikan 𝑥 = −𝑘 atau 𝑥 = 𝑘 dengan syarat 𝑘 > 0 .

misalkan |x| = 5 memiliki dua penyelesaian, karena terdapat dua bilangan yang

jaraknya terhadap 0 adalah 5, maka x=–5 dan x=5.

b. Pengertian Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Pertidaksamaan nilai mutlak ialah kalimat terbuka yang menggunakan tanda

ketidaksamaan (<, >, ≤, ≥) dan mengandung variabel. Konsep pertidaksamaan nilai

mutlak yaitu :

1) Jika |𝑥| ≤ 𝑎 maka −𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑎

2) Jika |𝑥| ≥ 𝑎 maka 𝑥 ≤ −𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 𝑎

Dan berlaku pula pada konsep fungsi sebagai berikut:

Page 29: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

14

1) Jika |𝑓(𝑥)| ≤ 𝑎 maka −𝑎 ≤ 𝑓(𝑥) ≤ 𝑎

2) Jika |𝑓(𝑥)| ≥ 𝑎 maka 𝑓(𝑥) ≤ −𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑓(𝑥) ≥ 𝑎

Contoh soal :

1. Perhatikan persamaan dibawah ini!

a. |−5| = 5

b. |𝑥 − 2| = 4

c. |4𝑥 − 16| = 0

d. |−4| = −4

Dari persamaan diatas, manakah yang merupakan pernyataan yang bernilai benar

dan bernilai salah? Berikan alasanmu.

2. Sebuah perusahaan telah mendirikan rumah makan P di jarak 10 km pada suatu

jalan dan rumah makan Q di jarak 50 km dengan tempat yang sama. Perusahaan

itupun membangun rumah makan juga pada tempat yang sama. Apabila

perusahaan itu ingin mendirikan rumah makan baru yang mempunyai jarak lebih

dari 20 km terhitung dari rumah makan Q, maka pada jarak berapakah rumah

makan yang baru mungkin didirikan?

Jawaban :

1. Indikator pertama : Siswa mampu menyatakan ulang sebuah konsep dengan

menggunakan bahasa sendiri.

a. |−5| = 5, pernyataan yang bernilai benar karena hasilnya bernilai positif.

b. |𝑥 − 2| = 4, pernyataan yang bernilai benar karena hasilnya bernilai positif.

Page 30: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

15

c. |4𝑥 − 16| = 0, pernyataan yang bernilai benar karena memenuhi persamaan

nilai mutlak.

d. |−4| = −4, pernyataan yang bernilai salah karena yang kita tahu nilai mutlak

selalu bernilai positif.

Siswa dikatakan mampu menyatakan ulang konsep apabila dapat

memberikan alasan yang tepat pada tiap poin soal.

Indikator kedua: Siswa mampu menunjukkan contoh dan bukan contoh dari

konsep.

a. |−5| = 5, pernyataan yang bernilaibenar

b. |𝑥 − 2| = 4, pernyataan yang bernilai benar

c. |4𝑥 − 16| = 0, pernyataan yang bernilai benar

d. |−4| = −4, pernyataan yang bernilai salah

Siswa dikatakan mampu menunjukkan contoh dan bukan contoh nilai mutlak

dengan membedakan mana yang merupakan pernyataan yang bernilai benar dan

pernyataan yang bernilai salah.

2. Indikator ketiga: siswa mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk

representasi model matematika

Indikator keempat: mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan

masalah

Diketahui:

Rumah makan Q terletak pada jarak 50 km

Page 31: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

16

Rumah makan yang akan di bangun lebih dari 20 km dari jarak Q

Ditanyakan:

Pada jarak berapakah letak rumah makan yang baru...?

Penyelesaian:

Indikator ketiga: Kita misalkan x = letak rumah makan baru, maka diperoleh

pertidaksamaan nilai mutlak|𝑥 − 50| ≥ 20

Siswa dikatakan mampu menyajikan bentuk representasi matematika

apabila dapat menuliskan bentuk matematika dari soal, yaitu|𝑥 − 50| ≥ 20

Berdasarkan sifat pertidaksamaan nilai mutlak diperoleh mampu menuliskan 2

bentuk penyelesaian|𝑥 − 50| ≥ 20 atau |𝑥 − 50| ≤ −20

𝑥 − 50 + 50 ≥ 20 + 50

𝑥 ≥ 70

Atau

𝑥 − 50 ≤ −20

Indikator keempat: 𝑥 − 50 + 50 ≤ −20 + 50

𝑥 ≤ 30

Jadi, rumah makan baru tersebut dapat dibangun di jalan dengan jarak

kurang dari 30 km atau lebih dari 70 km.

Siswa dikatakan mampu mengaplikasikan konsep apabila dapat

menyelesaikan soal pertidaksamaan nilai mutlak dengan langkah-langkah yang

tepat.

Page 32: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

17

F. Penelitian yang Relevan

a. Mega Puspita Devi (2018) menyimpulkan bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa mahasiswa FI telah mencapai indeks konsep pengulangan

dan indeks pengklasifikasian objek menurut atribut tertentu, tetapi belum

mencapai penggunaan dan pemilihan prosedur atau operasi tertentu. indikator,

indikator menghasilkan hasil. Pada saat yang sama, siswa FD pada indikator

mengulangi konsep bahwa hanya satu mata pelajaran pada pertanyaan pertama

yang tidak terealisasi. Dalam indikator, hanya pertanyaan kedua tentang

ketidaksesuaian yang digunakan untuk mengklasifikasikan objek menurut

atribut tertentu. Indikator menggunakan dan memilih prosedur atau operasi

tertentu, dan indikator menyimpulkan bahwa hasil untuk semua topik tidak

konsisten. Beberapa faktor yang menghambat pemahaman konsep persamaan

linier adalah siswa kurang memahami isi persamaan linier, menyelesaikan

masalah dengan terburu-buru dan ceroboh, tidak memahami dasar

penghitungan, serta pelupa atau pelupa. Terlalu malas untuk menulis jawaban

akhirnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mega Puspita Devi,

adapun perbedaan dari penelitian ini adalah materi yang ia gunakan, dimana

materi yang digunakan peneliti adalah nilai mutlak. Sedangkan persamaan dari

penelitian ini adalah sama-sama menggunakan gaya kognitif siswa Field

Independent (FI) dan Field Dependent (FD) dengan indikator pemahaman

konsep menyatakan ulang sebuah konsep.

Page 33: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

18

b. Ma’rufi dkk (2018) menyimpulkan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan

pemahaman konsep geometri, subjek yang memiliki gaya kognitif field

dependent hanya memenuhi 4 indikator yaitu: (1) menyatakan secara verbal

konsep yang dipelajari, (2) mengklasifikasikan konsep berdasarkan dipenuhi

atau tidaknya persyaratan, (3) menerapkan konsep secara algoritma, dan (4)

menerapkan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi. Indikator yang

belum dapat SFD lakukan adalah mengaitkan berbagai konsep (internal dan

eksternal matematika). Pemahaman konsep geometri subjek field independent

dapat memenuhi ke lima indikator dari pemahaman konsep yaitu: (1)

menyatakan secara verbal konsep yang dipelajari, (2) mengklasifikasikan

konsep berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan, (3) menerapkan konsep

secara algoritma, (4) menerapkan konsep dalam berbagai macam bentuk

representasi, dan (5) mengaitkan berbagai konsep (internal dan eksternal

matematika). Perbedaan dari penelitian Ma’rufi dkk terletak pada materi yang ia

gunakan yaitu materi geometri, pada penelitian ini digunakan materi nilai

mutlak. Sedangkan persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama

menggunakan gaya kognitif Field Dependent (FD) dan indikator pemahaman

konsep.

Page 34: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

19

G. Kerangka Pikir

Keberhasilan siswa dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa

meliputi pemahaman konsep, penalaran dan pemecahan masalah, yang merupakan

aspek yang sangat penting dalam berpikir matematis. Dalam proses pembelajaran

matematika, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep,

sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak memuaskan.

Pemahaman konsep itu sendiri merupakan kemampuan yang dimiliki siswa

dalam menyelesaikan sebuah permasalahan serta menerapkan algoritma atau konsep

atau algoritma dengan luwes, akurat, efisien dan tepat. Kemampuan pemahaman

konsep setiap siswa pasti berbeda-beda. Perbandingan ini disebabkan dari gaya

kognitif siswa.

Gaya kognitif FI adalah gaya kognitif orang dengan tingkat kemandirian yang

tinggi, dan dapat mengamati rangsangan yang tidak bergantung pada guru.

Sedangkan gaya kognitif FD merupakan gaya kognitif seseorang yang cenderung dan

sangat bergantung pada sumber informasi guru.

Oleh karena itu, perbedaan ketergantungan kedua gaya kognitif pada

interpretasi guru akan menyebabkan perbedaan pemahaman konsep, khususnya dalam

pembelajaran matematika. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Kemampuan Pemahaman Konsep Persamaan Dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Ditinjau Dari Gaya Kognitif siswa kelas X SMA Muhammadiyah 7 Makassar serta

melihat kesulitan yang dihadapi siswa dalam meyelesaikan soal tersebut. Kerangka

pikir diatas dirangkum dalam bentuk bagan sebagai berikut.

Page 35: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

20

Gambar. 2.1 kerangka pikir

Pemahaman konsep pada kelas X ditinjau dari

gaya kogintif

Pelaksanaan tes GEFT

(Group Embedded Figure Test)

Siswa dengan gaya kogintif

Field Dependent (FD)

Siswa dengan gaya kogintif

Field Independent (FI)

Pemberian tes pemahaman konsep

Page 36: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualiatif dengan teknik deskriptif, yakni

teknik penelitian yang menggambarkan hasil data apa adanya yang ada di lapangan

tanpa proses manipulasi atau perlakuan lain. Peneliti ingin mendeskripsikan

bagaimana kemampuan pemahaman konsep siswa ditinjau dari gaya kognitif siswa

kelas X. MIA SMA Muhammadiyah 7 Makassar.

B. Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 7 Makassar. Penelitian

berfokus pada kemampuan pemahaman konsep siswa ditinjau dari gaya kognitif field

independent dan field dependent.

Penentuan subjek didasarkan pada tes GEFT untuk melihat siswa yang FI dan

FD. Adapun daftar siswa kelas X. MIA sebagai berikut.

Tabel 3.1 daftar siswa kelas X. MIA SMA Muhammadiyah 7 Makassar

No. Inisial Siswa Skor

GEFT

Kategori Gaya

Kognitif

1. AN 6 FD

2. AS - -

3. AHW 8 FD

4. CDA 7 FD

Page 37: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

22

5. FR 5 FD

6. FRN 9 FD

7. KT 9 FD

8. MZ 5 FD

9. MAM - -

10. MAQK - -

11. MFR 11 FI

12. MT 12 FI

13. NS 16 FI

14. NSM 10 FD

15. RT 12 FI

16. RA - -

17. RY 8 FD

18. RH 14 FI

19. RI 6 FD

20. SR 8 FD

21. YN 10 FD

22. MR 7 FD

23. MAS - -

24. FRM 5 FD

25. FRI 6 FD

26. SSP 6 FD

Berdasarkan data yang telah didapat pada tabel 2.2 maka peneliti memilih 4

subjek yang masing-masing dipilih 2 siswa yang termasuk kategori siswa yang

memiliki gaya kognitif FI dan 2 siswa yang memiliki gaya kognitif FD. Subjek

Page 38: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

23

dipilih berdasarkan hasil tes GEFT dan pertimbangan guru mata pelajaran

matematika.

Berikut daftar siswa yang telah dipilih sebagai subjek dari penelitian ini :

Tabel 3.2 subjek yang dipilih

No. InisialSiswa Gaya Kognitif Kode Subjek Gaya

Kognitif

1. YN FD S1FD

2. MT FD S2FD

3. NS FI S1FI

4. RH FI S2FI

C. ProsedurPenelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini yakni tahap

persiapan, dan tahap pelaksanaan diuraikan sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

a. Meminta izin kepada Kepala SMA Muhammadiyah 7 Makassar untuk

melaksanakan penelitian.

b. Melaksanakan komunikasi terhadap guru matematika kelas X.

c. Menentukan kelas penelitian.

d. Menyusun dan menyiapkaninstrumenpenelitian yang akandi pergunakan.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan jadwal tes GEFT.

b. Memberikan tes GEFT guna mengetahui gaya kognitif siswa FI dan FD.

Page 39: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

24

c. Menentukan subjek penelitian yang terdiri dari 2 siswa gaya kognitif FI dan 2

gaya kognitif FD.

d. Memberikan Tes pemahaman konsep kepada subjek penelitian dalam bentuk

soal tes.

e. Melakukan wawancara mengenai tes yang diberikan.

f. Mengolah dan menganalisis data hasil tes kemampuan pemahaman konsep dan

data hasil wawancara.

g. Penarikan kesimpulan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dipegunakan terdiri dari instrument utama dan

instrument pendukung. Instrumen utama yakni peneliti itu sendiri, sebagai penetapan

focus penelitian, menunjuk subjek selaku sumber data, merancang pengumpulan data,

menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan

temuan (Sugiyono, 2018: 306). Instrumen utama juga dibantu dengan instrumen

pendukung, yaitu :

a. Tes

Tes ini bertujuan utuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa berdasarkan

gaya kognitif yang dimiliki tiap siswa dalam materi persamaan dan pertidaksamaan

nilai mutlak. Tes pertama yang diberikan kepada siswa yakni tes GEFT untuk

memilih subjek penelitian. Lalu, peneliti akan memilih 4 subjek dimana 2 siswa yang

termasuk FI dan 2 siswa yang termasuk FD.

Page 40: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

25

Peneliti memberikan tes kemampuan pemahaman konsep berdasarkan gaya

kognitif FI dan FD dengan memberi soal uraian. Soal-soal kemampuan pemahaman

konsep terdiri dari 2 soal yang dibuat berdasarkan 5 indikator pemahaman konsep

yang telah ditentukan oleh peneliti dan memperlihatkan soal tersebut pada guru mata

pembelajaran matematika yang sudah divalidasi oleh validator. Berikut kisi-kisi soal :

Tabel 3.3 kisi-kisi soal

No.

Soal Indikator Soal

1 Kemampuan menyatakan

ulang konsep

Kemampuan memberi

contoh dan bukan contoh

dari konsep

Perhatikan persamaan di bawah ini!

a. |4| = 4

b. |𝑥 − 3| = 5

c. |−8| = −8

d. |(5𝑥 − 10)| = 0

Dari persamaan diatas, manakah yang

merupakan pernyataan yang bernilai

benar dan bernilai salah? Berikan

alasanmu.

2 Kemampuan menyajikan

konsep dalam berbagai

bentuk representasi

matematika

Kemampuan

mengaplikasikan algoritma

ke dalam pemecahan

masalah

Suatu perusahaan telah membangun

minimarket A pada jarak 30 km dan

minimart B di jarak 70 km pada jalan

yang sama. Perusahaan akan

membangun minimarkett lagi di jalan

yang sama. Jika perusahaan tersebut

ingin minimarket yang baru memiliki

jarak lebih dari 30 km terhitung dari

minimarket B, jadi jarak berapakah

minimarket yang baru akan dibangun?

Page 41: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

26

b. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mempermudah peneliti untuk mengetahui

kemampuan pemahaman siswa setelah diberikan tes kemampuan pemahaman konsep.

Wawancara berisi garis-garis besar yang ingin diketahui oleh peneliti setelah

dilakukan tes. Wawancara dilakukan antara subjek dan peneliti dalam menanyakan

hal-hal yang belum terungkap dalam tes pemahaman konsep yang telah diberikan.

Adapun garis besar pertanyaan yang telah disusun sebagai berikut:

Tabel 3.4 pedoman wawancara

No Indikator Pertanyaan No.

Soal

1 Kemampuan menyatakan

ulang sebuah konsep

1. Apakah anda paham maksud

dari soal?

2. Coba anda jelaskan?

3. Dapatkah anda menyebutkan

kembali jawaban anda?

1

2 Kemampuan memberi contoh

dan bukan contoh dari konsep

1. Apakah anda dapat

membedakan mana pernyataan

yang bernilai benar dan bernilai

salah? Berikan alasanmu

1

3 Kemampuan menyajikan

konsep dalam berbagai bentuk

representasi matematika

1. Apakah soalnya sulit dipahami?

2. Dapatkah anda menyebutkan

kembali pemisalan yang anda

gunakan untuk menyelesaikan

soal?

2

4 Kemampuan mengaplikasikan 1. Apakah anda menyelesaikan 2

Page 42: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

27

konsep atau algoritma ke

dalam pemecahan masalah

soal dengan langkah-langkah

yang tepat?

2. Bagaimana langkah-langkah

penyelesaian yang anda

lakukan?

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan teknik sebagai berikut.

a. Metode Tes

Dalam penelitian ini digunakan tes untuk memperoleh data tentang

kemampuan pemahaman konsep berdasarkan gaya kognitif yang dimiliki tiap

siswa. Adapun yang diberi tes GEFT adalah 1 kelas yaitu kelas X. MIA yang sudah

ditentukan dengan pertimbangan dari guru mata pelajaran. Setelah melakukan tes

GEFT maka diberi tes pemahaman konsep kepada siswa yang telah terpilih

berdasarkan gaya kognitifnya.

b. Metode Wawancara

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak

terstruktur. Dalam hal ini, wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara dilakukan pada subjek penelitian

setelah melakukan tes pemahaman konsep dengan subjek penelitian yang berjumlah 4

orang secara bergantian, sehingga peneliti lebih mudah mendapatkan data untuk di

analisis secara valid.

Page 43: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

28

F. Teknik Analisis Data

Setelah mengumpulkan data, maka dibutuhkan menganalisis data yang

dilakulan setelah tes pemahaman konsep dan wawancara yang telah dilakukan

peneliti dan siswa sebagai informan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles

dan Huberman (Sugiyono, 2018) yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Reduksi data (Data Reduction)

Reduksi data merujuk pada proses memilih, menyederhanakan, dan

memfokuskan data yang mendekati keseluruhan bagian yang penting dalam

penelitian. Dalam hal ini data yang direduksi adalah data hasil wawancara

kemampuan pemahaman konsep. Hasil wawancara dirangkum, ungkapan subjek

yang tidak terkait dengan penelitian di hilangkan. Demikian data di reduksi

menampilkan gambaran jelas dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data

selanjutnya.

2. Penyajian data (Data Display)

menyajikan data ditampilkan dalam model uraian singkat, bagan, hubungan

berbagai kategori, dan sejenis. menyajikan data pada penelitian yakni

mengklasifikasikan dan mengidentifikasi data, yakni menggambarkan data yang

tertera dan dikategorikan sehingga mampu untuk menarik kesimpulan.

Page 44: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

29

menyajikan data dapat mempermudah untuk memahami apa yang sedang terjadi

dan kita dapat melakukan sesuatu, termasuk menganalisis lebih dalam atau

menentukan aksi berdasar pemahaman.

3. Menarik kesimpulan (Verification)

Kegiatan analisis terakhir adalah menarik kesimpulan dan memverifikasi data.

Menarik kesimpulan dan memverifikasi data dilakukan setelah mengumpulkan data-

data terakhir sehingga diperoleh kesimpulan akhir.

Untuk mendapatkan kesimpulan tentunya harus berdasar hasil dari analis data,

tes tertulis dan wawancara yang akan dilakukan dengan cara membandingkan hasil

tes tertulis dengan hasil wawancara subjek.

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Setelah data dianalisis, maka data akan di uji keabsahannya dengan

menggunakan triangulasi, yakni metode pemeriksaan data yang memanfaatkan suatu

hal diluar data untuk mengecek atau sebagai perbandingan dari data itu. Triangulasi

yang dipakai peneliti yakni triangulasi sumber dimana guna mendapatkan informasi

dari subjek menggunakan teknik yang sama.

Page 45: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 7 Makassar pada tanggal

28 November - 28 Januari 2021. Kelas yang dipilih peneliti adalah X.MIA, pemilihan

kelas X.MIA dilakukan berdasarkan kemampuan akademik siswa dan saran diberikan

guru pembelajaran matematika.

Proses pelaksanaan penelitian, pertama dengan observasi dan memberikan surat

izin penelitian kepada kepala sekolah dan melakukan wawancara dengan kepala

sekolah beserta bagian kurikulum sebelum melakukan wawancara guru mata

pembelajaran matematika pada SMA Muhammdiyah 7 Makassar. Karena situasi pada

saat penelitian masih dalam kondisi pandemi covid-19 SMA Muhammadiyah 7

Makassar melakukan 2 proses belajar mengajar yaitu, secara daring (dalam jaringan)

dan tatap muka bagi siswa yang mendapatkan izin dari orang tua untuk melakukan

pembelajaran disekolah dengan mematuhi protokol kesehatan. Kapasitas yang

diperbolehkan dari sekolah hanya 50% dari keseluruhan siswa yang ingin melakukan

pembelajaran di sekolah.

Maka dari itu, peneliti memberikan tes GEFT secara bertahap dengan

memberikan terlebih dahulu kepada siswa yang melakukan pembelajaran disekolah,

lalu siswa yang telah dikabari untuk datang kesekolah. Setelah siswa terpilih

berdasarkan gaya kognitifnya maka peneliti memberikan tes pemahaman konsep via

video call dan wawancara via telefon terhadap tiap subjek.

Page 46: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

31

A. Paparan Data Hasil Penelitian

Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan data penelitian yang telah dilaksanakan

melalui petikan jawaban subjek yang diberikan kode dengan mengacu pada kode subjek

masing-masing berdasarkan gaya kognitifnya. Sebagai contoh untuk pewawancara

“P001” berarti kode petikan pertanyaan dari pewawancara untuk soal pertama pada

pertanyaan pertama.

Ada 8 (delapan) digit yang digunakan peneliti untuk menentukan masing-masing

kode subjek. Empat digit pertama menyatakan subjek yang diwawancarai seperti S1FD,

S2FD, S1FI, dan S2FI. Selanjutnya, satu digit kelima menyatakan kode soal yang

dibahas, diikuti dengan dua digit terakhir yang menyatakan urutan pertanyaan yang

dijawab. Sebagai contoh untuk subjek “S1FD1-001” berarti subjek dengan gaya kognitif

Field Dependent pertama untuk soal tes pertama dan jawaban pertanyaan pertama.

1. Indikator Menyatakan Ulang Sebuah Konsep Dan Mampu Menunjukkan

Contoh Dan Bukan Contoh Nilai Mutlak

a. Paparan data tes dan wawancara S1FD saat menyelesaikan soal persamaan

nilai mutlak.

Gambar 4.1 jawaban S1FD

Page 47: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

32

Subjek dikatakan mampu menyatakan kembali konsep apabila mampu

memberikan alasan tepat. Dilihat dari S1FD mampu memberikan alasan yang

tepat pada bagian a, b, dan c bahwa nilai mutlak selalu bernilai positif dan

memenuhi persamaan nilai mutlak, tetapi pada bagian d salah dalam menjawab.

Subjek dikatakan mampu menunjukkan contoh dan bukan contoh apabila dapat

menunjukkan mana pernyataan benar atau salah. Tetapi, dapat dilihat dari hasil

pekerjaan SIFD pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa SIFD salah dalam

menjawab bagian d, tetapi dari bagian a,b, dan c menjawab benar. Jadi dapat

kita simpulkan bahwa SIFD hanya mampu memenuhi kedua indikator pada

bagian a, b, dan c, sedangkan pada bagian d S1FD kurang mampu memenuhi

kedua indikator.

Berikut hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan S1FD1 :

P001 : paham jki soalnya dek?

S1FD1-001 : paham ji kak.

P002 : apa yang ditanyakan dari soal?

S1FD1-002 : nah minta tunjukkan yang mana pernyataan yang benar

atau salah beserta alasannya.

P003 : jadi apa jawabanta dibagian a?

S1FD1-003 : pernyataan yang bernilai benar kak.

P004 : jadi kapan dikatakan pernyataan bernilai benar?

S1FD1-004 : kalau hasilnya bernilai positif dan memenuhi persamaan

nilai mutlak kak.

P005 : bagian b apa jawabanta?

S1FD1-005 : pernyataan yang bernilai benar juga kak.

Page 48: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

33

P006

S1FD1-006

:

:

kalau c nya dek?

pernyataan bernilai salah disitu kak.

P007 : kenapa bisa dek?

S1FD1-007

P008

S1FD1-008

P009

S1FD1-009

P010

S1FD1-010

:

:

:

:

:

:

:

karena hasilnya negatif kak, baru kalau nilai mutlak itu

hasilnya selalu positif

kalau bagian d nya?

pernyataan bernilai benar kak.

kenapa disini kita jawab pernyataan salah dek?

karena kulupa kak kalau nol itu termasuk juga nilai mutlak.

yakin jki dek?

yakin ji kak

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat kita lihat bahwa S1FD mampu

memenuhi indikator menyatakan ulang konsep dengan memahami konsep dari

nilai mutlak dengan memberikan alasan dengan menggunakan bahasanya sendiri

bahwa nilai mutlak selalu bernilai positif dan memenuhi persamaan nilai mutlak

jika pernyataannya bernilai benar. Sedangkan pada indikator menunjukkan contoh

dan bukan contoh soal, S1FD mampu menunjukkan mana yang termasuk

pernyataan benar atau bernilai salah. S1FD mengatakan bahwa a, b, dan d

merupakan pernyataan benar dan c merupakan bernilai salah.

Dari hasil tes dan wawancara yang diatas, S1FD mampu dalam menyatakan

ulang konsep dan menunjukkan contoh dan bukan contoh dari nilai mutlak.

Hanya saja pada hasil tes S1FD pada soal nomor 1 dalam menjawab bagian a, b,

dan c benar dan salah dalam menjawab bagian d, tetapi pada saat wawancara

S1FD menjawab dengan benar semua bagian pada soal nomor 1 termasuk bagian

Page 49: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

34

d, S1FD mengatakan lupa jika nol juga termasuk nilai mutlak. Jadi, dapat kita

simpulkan bahwa S1FD mampu memenuhi kedua indikator meskipun keliru pada

saat mengerjakan soal nomor 1 pada bagian d.

b. Paparan data tes dan wawancara untuk S2FD saat menyelesaikan soal persamaan

nilai mutlak.

Gambar 4.2 jawaban S2FD

Dilihat dari S2FD mampu memberikan alasan yang tepat pada bagian a, b,

dan d merupakan pernyataan yang bernilai benar karena nilai mutlak selalu

bernilai positif dan memenuhi persamaan nilai mutlak dan pada bagian c

merupakan pernyataan yang bernilai salah karena hasilnya negatif. Dalam hal

ini, dapat dikatakan bahwa S2FD mampu dalam indikator menyatakan ulang

konsep. S2FD mampu menunjukkan mana pernyataan yang benar atau bernilai

salah pada bagian a, b, c, dan d pada soal nomor 1 yang menunjukkan bahwa

S1FD mampu menunjukkan contoh dan bukan contoh dari nilai mutlak dengan

memberikan jawaban pada bagian a, b, dan d merupakan pernyataan bernilai

positif dan bagian c merupakan pernyataan bernilai salah.

Page 50: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

35

Berikut hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan S2FD1 :

P001 : paham jki soalnya dek?

S2FD1-001 : Paham kak.

P002 : bisa kita jelaskan maksud dari soal dek?

S2FD1-002 : maksudnya ditunjukkan yang mana pernyataan yang bernilai

benar dan pernyataan yang bernilai salah dengan alasannya

kenapa.

P003 : jadi bagian a termasuk pernyataan benar atau salah?

S2FD1-003 : pernyataan benar kak.

P004 : kenapa bisa dek?

S2FD1-004 : karena yang ku tau kak kalau nilai mutlak itu selalu bernilai

positif atau kah nol ki.

P005 : jadi bagian b dek?

S2FD1-005

P006

S2FD1-006

P007

S2FD1-007

P008

S2FD1-008

P009

S2FD1-009

P010

S2FD1-010

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

bernilai benar juga kak.

kenapa ?

karena hasilnya positif kak jadi memenuhi nilai mutlak.

kalau bagian c nya dek?

c itu kak bernilai salahki.

kenapa dek?

karena disitu kak hasilnya toh negatifki, nah di nilai mutlak itu

selalu positifki atau nol nilainya.

jadi d nya dek?

bernilai benar kak,kah nol hasilnya seperti yang ku bilang tadi.

yakin ki?

iyee kak

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat kita lihat bahwa S2FD mampu

memenuhi kedua indikator yaitu, menyatakan ulang konsep dari nilai mutlak

dengan a, b, dan d merupakan pernyataan yang bernilai benar karena menurut

Page 51: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

36

S2FD nilai mutlak selalu bernilai positif atau nol dan memenuhi nilai mutlak dan

bagian c merupakan pernyataan bernilai salah karena hasilnya negatif. S2FD

mampu dalam indikator menunjukkan contoh dan bukan contoh soal apabila

S2FD mampu menunjukkan mana yang termasuk pernyataan benar yang

menunjukkan bagian a, b, dan d dan pernyataan bernilai salah yang merupakan

bagian c. S2FD mampu dalam indikator menunjukkan contoh dan bukan contoh

soal.

Dari hasil tes dan wawancara diatas, S2FD mampu dalam menyatakan

ulang konsep dengan mengatakan bahwa nilai mutlak selalu bernilai positif atau

bernilai nol dan mampu menunjukkan contoh dan bukan contoh dari nilai mutlak

dengan menunjukkan mana yang termasuk pernyataan bernilai benar dan bernilai

salah. Hasil tes S2FD pada soal nomor 1 menjawab bagian a, b, c, dan d benar.

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa S1FD mampu memenuhi kedua indikator.

Berdasarkan paparan data hasil S1FD dan S2FD, dapat disimpulkan pada

tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 paparan data kemampuan pemahaman konsep

S1FD S2FD

S1FD mampu menyatakan ulang

konsep nilai mutlak karena

mampu memberikan alasan pada

bagian a, b, c dan d yang tepat

pada soal nomor 1 bahwa nilai

mutlak selalu bernilai positif dan

memenuhi persamaan nilai

S2FD mampu menyatakan ulang

konsep dari nilai mutlak dengan

memberikan alasan pada bagian a,

b, c dan d yang tepat pada setiap

bagian soal nomor 1 bahwa nilai

mutlak selalu bernilai positif atau

nol dan mampu menunjukkan

Page 52: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

37

mutlak dan mampu menunjukkan

contoh dan bukan contoh dari

nilai mutlak dengan menunjukkan

mana yang termasuk pernyataan

bernilai benar dan pernyataan

bernilai salah

contoh dan bukan contoh nilai

mutlak dengan menunjukkan mana

yang merupakan pernyataan

bernilai benar dan pernyataan

bernilai salah dari tiap bagian soal

Berdasarkan paparan subjek yang memiliki gaya kognitif field dependent pada

saat menyelesaikan tes dan wawancara dapat dikatakan valid dan analisis datanya

hanya dilakukan pada subjek S2FD sebagai berikut:

Pada jawaban S2FD pada gambar 4.1 soal nomor 1 dalam memahami konsep

indikator menyatakan ulang konsep nilai mutlak dan memberi contoh dan bukan

contoh nilai mutlak. S2FD mampu memberikan alasan yang tepat pada setiap bagian

nomor 1 yaitu; a, b, c dan d dengan menyebutkan bahwa nilai mutlak selalu bernilai

positif dan memenuhi persamaan nilai mutlak yang menunjukkan bahwa S2FD

mampu dalam indikator menyatakan ulang sebuah konsep. S2FD mampu

menunjukkan mana yang termasuk pernyataan bernilai benar pada bagian a, b, dan d

dan pernyataan bernilai salah pada bagian c yang menunjukkan bahwa S2FD mampu

dalam indikator menunjukkan contoh dan bukan contoh soal. S2FD bukan hanya

sekedar menghafal konsep dari nilai mutlak tetapi benar-benar paham dengan konsep

nilai mutlak.

Page 53: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

38

c. Paparan data tes dan wawancara untuk S1FI dalam menyelesaikan soal

persamaan nilai mutlak.

Gambar 4.3 jawaban S1FI

S1F1 dikatakan mampu menyatakan ulang sebuah konsep apabila dapat

memberikan alasan pada tiap bagian soal. Dilihat dari S1F1 mampu

memberikan jawaban pada bagian a, b, c dan d dengan alasan bahwa nilai

mutlak selalu bernilai positif dan memenuhi nilai mutlak. S1F1 dikatakan

mampu menunjukkan contoh dan bukan contoh apabila menunjukkan mana

pernyataan benar atau bernilai salah. S1F1 mampu menunjukkan bahwa bagian

a, b, dan d merupakan pernyataan benar dan bagian c bernilai salah.

Berikut hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan S1FI1 :

P001 : paham jki soalnya dek?

S1FI1-001 : pahamji kak.

P002 : bisa kita jelaskan maksud dari soal dek?

S1FI1-002 : ditunjukkan mana pernyataan yang bernilai benar dan

pernyataan yang bernilai salah beserta alasan.

P003 : jadi bagian a dek apa jawabanta?

S1FI1-003 : pernyataan yang bernilai benar kak.

P004 : kenapa bisa dek?

Page 54: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

39

S1FI1-004 : Karena nilai mutlak itu selalu bernilai positif kak.

P005 : jadi bagian b dek?

S1FI1-005

P006

S1FI1-006

P007

S1FI1-007

P008

S1FI1-008

P009

S1FI1-009

P010

S1FI1-010

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Samaji kak bernilai benar jg.

alasanta?

samaji di atas kak, hasilnya positif jadi memenuhi nilai

mutlak.

kalau bagian c nya dek?

c itu pernyataan yang bernilai salah.

kenapa dek?

karena disitu kak hasilnya negatif, kalau nilai mutlak itu

selalu positifki atau nol nilainya.

jadi d nya dek?

bernilai benar kak,kan nol hasilnya seperti yang ku bilang

tadi.

yakin ki?

iyee kak

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat kita lihat bahwa S1FI mampu

memenuhi indikator menyatakan ulang konsep dari nilai mutlak dengan a, b, dan

d merupakan pernyataan yang bernilai benar karena menurut S1FI nilai mutlak

bernilai positif atau nol dan memenuhi nilai mutlak dan bagian c merupakan

pernyataan bernilai salah karena hasilnya negatif. S1FI mampu dalam indikator

menunjukkan contoh dan bukan contoh soal apabila S1FI mampu menunjukkan

mana yang termasuk pernyataan yang bernilai benar yang menunjukkan bagian a,

b, dan d dan pernyataan bernilai salah yang merupakan bagian c. S1FI mampu

dalam indikator menunjukkan contoh dan bukan contoh soal.

Page 55: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

40

Dari hasil tes dan wawancara diatas, S1FI mampu dalam menyatakan ulang

konsep dengan mengatakan bahwa nilai mutlak bernilai positif atau bernilai nol

dan memenuhi nilai mutlak. S1FI mampu menunjukkan contoh dan bukan

contoh dari nilai mutlak dengan menunjukkan mana yang termasuk pernyataan

bernilai benar dan bernilai salah. Tes dan wawancara S1FI menjawab bagian a,

b, c, dan d benar. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa S1FI mampu memenuhi

kedua indikator ditunjukkan dalam tes dan wawancara.

d. Paparan data tes dan wawancara untuk S2FI dalam menyelesaikan soal

persamaan nilai mutlak.

Gambar 4.4 jawaban S2FI

Pada gambar 4.4 jawaban S2FI mampu memberikan alasan yang tepat pada

bagian a, b, dan d merupakan pernyataan yang bernilai benar karena nilai mutlak

selalu positif dan memenuhi persamaan nilai mutlak dan pada bagian c

merupakan pernyataan bernilai salah karena hasilnya negatif. Dapat dikatakan

bahwa S2FI mampu dalam indikator menyatakan ulang konsep dan S2FI mampu

menunjukkan mana pernyataan benar atau bernilai salah pada bagian a, b, c, dan d

yang menunjukkan bahwa S1FI mampu menunjukkan contoh dan bukan contoh

Page 56: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

41

dari nilai mutlak dengan memberikan jawaban pada bagian a, b, dan d merupakan

pernyataan bernilai positif dan bagian c merupakan pernyataan bernilai salah.

Berikut hasil wawancara yang di lakukan peneliti dengan S2FI1 :

P001 : paham jki soalnya dek?

S2FI1-001 : Paham kak.

P002 : bisa kita jelaskan maksud dari soal dek?

S2FI1-002 : ditunjukkan yang mana bernilai benar dan yang mana

bernilai salah dengan alasannya kenapa.

P003 : jadi bagian a termasuk pernyataan benar atau salah?

S2FI1-003 : pernyataan bernilai benar kak.

P004 : kenapa bisa dek?

S2FI1-004 : karena nilai mutlak itu bernilai positif ki.

P005 : jadi bagian b dek?

S2FI1-005

P006

S2FI1-006

P007

S2FI1-007

P008

S2FI1-008

P009

S2FI1-009

P010

S2FI1-010

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

bernilai benar juga kak.

kenapa ?

karena positif kak jadi memenuhi persamaan nilai mutlak.

kalau bagian c nya dek?

kalau c itu kak bernilai salah.

kenapa dek?

kaya yang kubilang diatas kak, kalau nilai mutlak itu positifki

hasilnya.

jadi d nya dek?

bernilai benar kak,kah nol hasilnya jadi memenuhi

persamaan nilai mutlak jg.

yakin ki?

iyee kak

Page 57: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

42

Dari hasil wawancara kita lihat bahwa S2FI mampu memenuhi kedua

indikator yaitu, menyatakan ulang konsep dari nilai mutlak dengan bagian a, b,

dan d merupakan pernyataan bernilai benar karena mengatakan bahwa S2FI nilai

mutlak bernilai positif atau nol dan memenuhi persamaan nilai mutlak dan bagian

c merupakan pernyataan bernilai salah karena bernilai negatif. S2FI mampu

dalam indikator menunjukkan contoh dan bukan contoh soal apabila S2FI mampu

menunjukkan mana yang termasuk pernyataan bernilai benar yang menunjukkan

bagian a, b, dan d dan pernyataan bernilai salah yang merupakan bagian c.

Dari hasil tes dan wawancara S2FI diatas, S2FI mampu dalam menyatakan

ulang konsep dengan mengatakan bahwa nilai mutlak bernilai positif atau

bernilai nol dan memenuhi persamaan nilai pada bagian a, b, c, dan d. S2FI

mampu menunjukkan contoh dan bukan contoh dari nilai mutlak dengan

menunjukkan mana yang termasuk pernyataan bernilai benar dan bernilai salah.

Tes dan wawancara S2FI menjawab bagian a, b, c, dan d benar. Jadi, dapat kita

simpulkan bahwa S2FI mampu memenuhi indikator menyatakan ulang konsep

dan menunjukkan contoh dan bukan contoh soal.

Berdasarkan paparan data hasil S1FI dan S2FI, dapat disimpulkan pada tabel

4.2 berikut.

Tabel 4.2 paparan data kemampuan pemahaman konsep

S1FI S2FI

S1FI mampu menyatakan ulang

konsep nilai mutlak karena

mampu memberikan alasan pada

S2FI mampu menyatakan ulang

konsep dengan mampu memberikan

alasan yang tepat pada bagian a, b,

Page 58: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

43

bagian a, b, c dan d yang tepat

pada soal nomor 1 bahwa nilai

mutlak bernilai positif atau nol

dan memenuhi persamaan nilai

mutlak dan mampu menunjukkan

contoh dan bukan contoh dengan

menunjukkan mana yang

termasuk pernyataan bernilai

benar dan pernyataan bernilai

salah

c dan d pada soal nomor 1 bahwa

nilai mutlak bernilai positif atau nol

dan memenuhi persamaan nilai

mutlak dan mampu menunjukkan

contoh dan bukan contoh dengan

menunjukkan mana yang termasuk

pernyataan bernilai benar dan

pernyataan bernilai salah

Berdasarkan paparan subjek yang memiliki gaya kognitif field independent

pada saat menyelesaikan masalah dan wawancara dapat dikatakan valid dan analisis

datanya hanya dilakukan pada subjek S1FI sebagai berikut:

Pada jawaban S1FI pada gambar 4.3 pada soal nomor 1 dalam memahami

konsep pada indikator menyatakan kembali konsep nilai mutlak dan memberikan

contoh dan bukan contoh dari nilai mutlak. S1FI mampu memberikan alasan yang

tepat pada bagian a, b, c, dan d pada soal nomor 1 dengan mengatakan bahwa nilai

mutlak selalu positif atau nol. S1FI juga mampu menunjukkan mana yang termasuk

pernyataan benar atau bernilai salah yang merupakan pencapaian dari indikator

menunjukkan contoh dan bukan contoh soal. S1FI tidak sekedar menghafal konsep

dari nilai mutlak tetapi benar-benar paham dengan konsep nilai mutlak. Dapat kita

simpulkan S1FI memiliki kemampuan dalam memahami konsep dari nilai mutlak.

Page 59: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

44

2. Indikator Menyajikan Konsep Dalam Berbagai Bentuk Representasi

Matematika Dan Indikator mengaplikasikan Konsep Ke Dalam Pemecahan

Masalah

a. Paparan data tes dan wawancara untuk S1FD dalam menyelesaikan soal

pertidaksamaan nilai mutlak.

Gambar 4.5 jawaban S1FD

Berdasarkan hasil tes S1FD diatas, S1FD mampu memenuhi indikator

menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematika dapat kita lihat bahwa

S1FD mampu menggunakan pemisalan 𝑥 sebagai lokasi minimarket baru,

minimarket b pada 70 km, dan menggunakan tanda pertidaksamaan lebih besar

sama dengan 30 km dan membentuk model matematika dari bentuk

pertidaksamaan nilai mutlak |𝑥 − 70| ≥ 30 . Dan S1FD mampu dalam indikator

mengaplikasikan konsep ke dalam pemecahan masalah dengan menyelesaikan

soal dari sifat pertidaksamaan nilai mutlak untuk mendapatkan 2 jarak yang ingin

Page 60: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

45

dapat digunakan sebagai jarak minimarket yang baru dengan langkah-langkah

yang tepat.

Berikut hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan S1FD2 :

P001 : mengerti jki soalnya dek?

S1FD2-001 : mengerti ji kak.

P002 : apa itu x dek?

S1FD2-002 : pemisalannya x itu kak untuk jarak minimarket baru.

P003 : kenapa pake tanda ≥ disitu dek?

S1FD2-003 : karena disoalnya kak dikatakan jarak minimarket baru

lebih dari 30 km.

P004 : kenapa −70 disitu?

S1FD2-004 : karena kalau positif disitu kak berarti mineski hasilnya.

P005 : kenapa dapatki |𝑥 − 70| ?

S1FD2-005 : kan x nya itu untuk jarak minimarket baru, terus 70 nya itu

jarak minimarket B.

P006 : setelah itu dek di apai?

S1FD2-006

P007

S1FD2-007

P008

S1FD2-008

P009

S1FD2-009

P010

:

:

:

:

:

:

:

:

kubentuk mi 2 penyelesaian pertidaksamaannya kak untuk

di dapat jarak minimarket barunya.

terus dek?

ku hilangkan dulu tanda mutlaknya.

terus dek?

ku tambah +70 kanan kiri untuk disisakan x nya mami kak.

terus dek?

setelah itu ku dapatmi hasilnya kak yang pertama itu 𝑥 ≥

100 km yang jarak kedua itu 𝑥 ≤ 40 km.

yakin jki sama jawabanta?

yakin ji kak.

Page 61: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

46

Berdasarkan hasil wawancara diatas, S1FD mampu memenuhi indikator

menyajikan konsep pertidaksamaan nilai mutlak dalam bentuk representasi

matematika menjelaskan setiap bagian yang dituliskan pada lembar jawaban,

S1FD mampu menyebutkan 𝑥 pemisalan yang digunakan untuk menentukan jarak

minimarket, menggunakan tanda ≥ 30 sebagai jarak dari minimarket B 70 km

sehingga mendapatkan bentuk matematika soal. S1FD mampu pada indikator

mengaplikasikan konsep dalam memecahkan masalah dengan menyelesaikan soal

dengan langkah-langkah yang tepat untuk mendapatkan 2 jarak yang akan

digunakan sebagai jarak minimarket baru yaitu 𝑥 ≥ 100 km atau jarak yang

kedua itu 𝑥 ≤ 40 km dengan menambahkan kedua ruas +70 untuk mendapatkan

jarak minimarket baru.

Dari hasil tes dan wawancara dapat kita lihat bahwa S1FD mampu

menuliskan model matematika dari soal pada lembar jawabannya dengan

menggunakan 𝑥 sebagai pemisalan minimarket baru yang akan dibangun

perusahaan, menentukan bentuk pertidaksamaan nilai mutlak dengan

menggunakan tanda ≥ 30 sebagai jarak dari minimarket B 70 km sehingga

mendapatkan model matematika dengan menyelesaikan soal dengan langkah-

langkah yang tepat dengan menyelesaikan 2 bentuk pertidaksamaan yang

digunakan untuk menentukan jarak minimarket baru yang akan dibangun oleh

perusahaan tersebut.

Page 62: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

47

b. Paparan data tes dan wawancara untuk S2FD dalam menyelesaikan soal

pertidaksamaan nilai mutlak.

Gambar 4.6 jawaban S2FD

Berdasarkan hasil tes S2FD pada gambar 4.6 diatas, S2FD dikatakan

mampu memenuhi indikator menyajikan konsep dalam bentuk representasi

matematika apabila S1FD mampu menggunakan pemisalan 𝑥 sebagai lokasi

minimarket baru, minimarket B pada 70 km, dan menggunakan tanda

pertidaksamaan ≥ 30 km dan membentuk model matematika pertidaksamaan

nilai mutlak |𝑥 − 70| ≥ 30. S1FD dikatakan mampu dalam indikator

mengaplikasikan konsep ke dalam pemecahan masalah apabila dapat

menyelesaikan soal dari sifat pertidaksamaan nilai mutlak untuk mendapatkan 2

jarak yang ingin digunakan sebagai jarak minimarket yang baru dengan langkah-

langkah penyelesaian yang tepat sehingga mendapatkan jarak minimarket baru

𝑥 ≥ 100 km yang jarak kedua itu 𝑥 ≤ 40 km.

Berikut hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan S2FD2 :

Page 63: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

48

P001 : mengerti jki soalnya dek?

S2FD2-001 : mengerti kak.

P002 : apa itu x dek?

S2FD2-002 : pemisalan x itu kak untuk jarak minimarket baru.

P003 : kenapa pake tanda ≥ disitu dek?

S2FD2-003 : karena disoalnya jarak minimarket baru lebih dari 30 km

dari jarak minimarket B.

P004 : kenapa −70 disitu?

S2FD2-004 : karena kalau positif disitu mines hasilnya kak.

P005 : kenapa dapatki |𝑥 − 70| ?

S2FD2-005 : emm, x nya itu untuk jarak minimarket baru, kalau 70 km

nya itu jarak minimarket B.

P006 : setelah itu dek di apai?

S2FD2-006

P007

S2FD2-007

P008

S2FD2-008

P009

S2FD2-009

P010

S1FD2-010

:

:

:

:

:

:

:

:

:

dapat mki 2 penyelesaiannya untuk di dapat jarak

minimarket barunya.

terus dek?

dihilangkan dulu tanda mutlaknya.

setelah itu dek?

ditambahkan kedua ruas +70 untuk disisakan x nya toh

kak.

terus dek?

setelah itu dapat mki hasilnya kak bisa ≥ 100 km bisa juga

jarak ≤ 40 km.

yakin jki sama jawabanta?

yakin ji kak.

Berdasarkan hasil wawancara S2FD diatas, S2FD mampu memenuhi

indikator menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematika dalam

Page 64: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

49

menjelaskan setiap bagian yang dituliskan pada lembar jawaban, S2FD mampu

menyebutkan 𝑥 sebagai pemisalan yang digunakan untuk menentukan jarak

minimarket, menggunakan tanda ≥ 30 km sebagai jarak dari minimarket B 70km

sehingga mendapatkan model matematika dari soal. S2FD mampu dalam

indikator mengaplikasikan konsep ke dalam pemecahan masalah dengan

menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang tepat untuk mendapatkan 2

jarak yang akan digunakan sebagai jarak minimarket baru yaitu 𝑥 ≥ 100 km atau

jarak yang kedua itu 𝑥 ≤ 40 km dengan menambahkan kedua ruas +70 untuk

mendapatkan jarak minimarket baru.

Dari hasil tes dan wawancara dapat kita lihat bahwa S2FD mampu

menuliskan model matematika dari soal nomor 2 pada lembar jawabannya dengan

menggunakan 𝑥 sebagai pemisalan minimarket baru yang akan dibangun

perusahaan, menentukan bentuk pertidaksamaan nilai mutlak dengan

menggunakan tanda ≥ 30 km sebagai jarak dari minimarket B 70 km sehingga

mendapatkan model matematika dengan menyelesaikan soal dengan langkah-

langkah yang tepat dengan menyelesaikan 2 bentuk pertidaksamaan yang

digunakan untuk menentukan jarak minimarket baru yang akan dibangun oleh

perusahaan tersebut.

Page 65: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

50

Berdasarkan paparan data hasil S1FD dan S2FD, dapat disimpulkan pada tabel

4.3 berikut.

Tabel 4.3 paparan data kemampuan pemahaman konsep

S1FD S2FD

S1FD mampu merepresentasikan

bentuk matematika soal diberikan

dengan menuliskan |𝑥 − 70| ≥ 30

sebagai model matematika dari

soal dan menyelesaikan soal

dengan langkah-langkah yang

tepat guna mendapatkan jarak

minimarket baru yang akan

dibangun

S2FD mampu merepresentasikan

bentuk matematika soal diberikan

dengan mendapatkan |𝑥 − 70| ≥ 30

sebagai model matematika dari soal

dan menggunakan langkah-langkah

yang tepat untuk mendapatkan

jarak minimarket baru yang akan

dibangun

Berdasarkan paparan subjek yang memiliki gaya kognitif field dependent

pada saat menyelesaikan masalah dan wawancara dapat dikatakan valid dan

analisis datanya hanya dilakukan pada subjek S1FD sebagai berikut:

Pada jawaban S1FD pada gambar 4.5 pada soal nomor 2 dalam kemampuan

memahami konsep pada indikator menyajikan konsep pertidaksamaan nilai

mutlak dalam bentuk representasi matematika S2FD telah mampu memenuhi

indikator tersebut dengan menuliskan model matematika dari soal nomor 2 pada

lembar jawabannya dengan menggunakan 𝑥 sebagai pemisalan minimarket baru

yang akan dibangun perusahaan, menentukan bentuk pertidaksamaan nilai mutlak

dengan menggunakan tanda ≥ 30 km sebagai jarak dari minimarket B 70 km

sehingga mendapatkan model matematika. Pada indikator mengaplikasikan

Page 66: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

51

konsep kedalam pemecahan masalah, S1FD telah mampu memenuhi dengan

menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang tepat dengan menyelesaikan 2

bentuk pertidaksamaan yang digunakan untuk menentukan jarak minimarket baru

yang akan dibangun oleh perusahaan tersebut.

c. Paparan data tes dan wawancara untuk S1FI dalam menyelesaikan soal

pertidaksamaan nilai mutlak.

Gambar 4.7 jawaban S1FI

Berdasarkan hasil pekerjaan S1FI diatas, dapat kita lihat bahwa S1FI

mampu dalam indikator menyajikan konsep pertidaksamaan nilai mutlak dalam

bentuk representasi matematika dengan menuliskan pemisalan 𝑥 sebagai lokasi

minimarket baru, minimarket B pada 70 km, dan menggunakan tanda

pertidaksamaan ≥ 30 km dan membentuk model matematika pertidaksamaan

nilai mutlak |𝑥 − 70| ≥ 30. S1FI dikatakan mampu dalam indikator

mengaplikasikan konsep ke dalam pemecahan masalah apabila dapat

menyelesaikan soal dari sifat pertidaksamaan nilai mutlak untuk mendapatkan 2

jarak yang ingin digunakan sebagai jarak minimarket yang baru dengan langkah-

Page 67: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

52

langkah penyelesaian yang tepat sehingga mendapatkan jarak minimarket baru

𝑥 ≥ 100 km yang jarak kedua itu 𝑥 ≤ 40 km.

Berikut hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan S1FI2 :

P001 : mengerti jki soalnya dek?

S1FI2-001 : mengerti ji kak.

P002 : apa itu x dek?

S1FI2-002 : pemisalannya x itu kak untuk jarak minimarket baru.

P003 : kenapa pake tanda ≥ disitu dek?

S1FI2-003 : karena disoalnya kak dikatakan jarak minimarket baru

lebih dari 30 km.

P004 : kenapa −70 disitu?

S1FI2-004 : karena kalau positif disitu kak berarti mineski hasilnya.

P005 : kenapa dapatki |𝑥 − 70| ?

S1FI2-005 : kan x nya itu untuk jarak minimarket baru, terus 70 nya itu

jarak minimarket B.

P006 : setelah itu dek di apai?

S1FI2-006

P007

S1FI2-007

P008

S1FI2-008

P009

S1FI2-009

P010

:

:

:

:

:

:

:

:

kudapatmi 2 penyelesaian pertidaksamaannya kak untuk di

dapat jarak minimarket barunya.

terus dek?

ku hilangkanmi tanda mutlaknya kak.

terus dek?

ku tambah +70 ruas kanan kirinya untuk disisakan x nya

mami kak.

terus dek?

setelah itu ku dapatmi hasilnya kak yang pertama itu 𝑥 ≥

100 km yang jarak kedua itu 𝑥 ≤ 40 km.

yakin jki sama jawabanta?

Page 68: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

53

S1FI2-010 :

iyee kak.

Berdasarkan hasil wawancara diatas, S1FI mampu memenuhi indikator

menyajikan konsep pertidaksamaan nilai mutlak dalam bentuk representasi

matematika dalam menjelaskan setiap bagian yang dituliskan pada lembar

jawaban, S1FI mampu menyebutkan 𝑥 sebagai pemisalan yang digunakan

untuk menentukan jarak minimarket, menggunakan tanda ≥ 30 sebagai jarak

dari minimarket B 70 km sehingga mendapatkan bentuk matematika soal. S1FI

mampu dalam indikator menggunakan konsep dalam memecahkan masalah

dengan menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang tepat untuk

mendapatkan 2 jarak yang akan digunakan sebagai jarak minimarket baru yaitu

𝑥 ≥ 100 km atau jarak yang kedua itu 𝑥 ≤ 40 km dengan menambahkan

kedua ruas +70 untuk mendapatkan jarak minimarket baru.

Dari hasil tes dan wawancara dapat kita lihat bahwa S1FDI mampu

menuliskan model matematika dari soal pada lembar jawabannya dengan

menggunakan 𝑥 sebagai pemisalan minimarket baru yang akan dibangun

perusahaan, menentukan bentuk pertidaksamaan nilai mutlak dengan

menggunakan tanda ≥ 30 sebagai jarak dari minimarket B 70 km sehingga

mendapatkan model matematika dengan menyelesaikan soal dengan langkah-

langkah yang tepat dengan menyelesaikan 2 bentuk pertidaksamaan yang

digunakan untuk menentukan jarak minimarket baru yang akan dibangun oleh

perusahaan tersebut.

Page 69: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

54

d. Paparan data tes dan wawancara untuk S2FI dalam menyelesaikan soal

pertidaksamaan nilai mutlak.

Gambar 4.8 jawaban S2FI

Berdasarkan hasil pekerjaan subjek diatas, dapat kita lihat bahwa subjek

mampu menggunakan pemisalan 𝑥 sebagai lokasi minimarket baru dengan

mendapatkan model matematika dari bentuk pertidaksamaan nilai mutlak

|𝑥 − 70| ≥ 30 dan mampu mengembangkan 2 bentuk penyelesaian dari sifat

pertidaksamaan yang mengikuti model matematika.

Berikut hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan S2FI2 :

P001 : mengerti jki soalnya dek?

S2FI2-001 : mengerti ji kak.

P002 : apa itu x dek?

S2FI2-002 : pemisalannya x itu kak yang digunakan untuk jarak

minimarket baru.

P003 : kenapa pake tanda ≥ disitu dek?

S2FI2-003 : karena disoalnya kak dikatakan jarak minimarket baru

Page 70: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

55

lebih dari 30 km.

P004 : kenapa −70 disitu?

S2FI2-004 : karena kalau positif disitu kak berarti mineski hasilnya.

P005 : kenapa dapatki |𝑥 − 70| ?

S2FI2-005 : kan x nya itu untuk jarak minimarket baru, terus 70 nya

itu jarak minimarket B.

P006 : setelah itu dek di apai?

S2FI2-006

P007

S2FI2-007

P008

S2FI2-008

P009

S2FI2-009

P010

S2FI2-010

:

:

:

:

:

:

:

:

:

kubentuk mi 2 penyelesaian pertidaksamaannya kak untuk

di dapat jarak minimarket barunya.

terus dek?

ku hilangkan dulu tanda mutlaknya.

terus dek?

ku tambah +70 kanan kiri untuk disisakan x nya mami

kak.

terus dek?

setelah itu ku dapatmi hasilnya kak yang pertama itu 𝑥 ≥

100 km yang jarak kedua itu 𝑥 ≤ 40 km.

yakin jki sama jawabanta?

emm, iyee kak.

Berdasarkan hasil wawancara S2FI diatas, S2FI dikatakan mampu

memenuhi indikator menyajikan konsep pertidaksamaan nilai mutlak dalam

bentuk representasi matematika dengan menjelaskan setiap bagian yang

dituliskan pada lembar jawaban, S2FI mampu menyebutkan 𝑥 pemisalan yang

digunakan untuk menentukan jarak minimarket, menggunakan tanda ≥ 30

sebagai jarak dari minimarket B 70 km sehingga mendapatkan model matematika

Page 71: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

56

dari soal. S2FI dikatakan mampu dalam indikator mengaplikasikan konsep ke

dalam pemecahan masalah dengan menyelesaikan soal dengan langkah-langkah

yang tepat untuk mendapatkan 2 jarak yang akan digunakan sebagai jarak

minimarket baru yaitu 𝑥 ≥ 100 km atau jarak yang kedua itu 𝑥 ≤ 40 km dengan

menambahkan kedua ruas +70 untuk mendapatkan jarak minimarket baru.

Dari hasil tes dan wawancara dapat kita lihat bahwa S2FI dikatakan mampu

menuliskan model matematika dari soal pada lembar jawaban dengan

menggunakan 𝑥 sebagai pemisalan minimarket baru yang akan dibangun

perusahaan, menentukan bentuk pertidaksamaan nilai mutlak dengan

menggunakan tanda ≥ 30 sebagai jarak dari minimarket B 70 km sehingga

mendapatkan model matematika dengan menyelesaikan soal dengan langkah-

langkah yang tepat dengan menyelesaikan 2 bentuk pertidaksamaan yang

digunakan untuk menentukan jarak minimarket baru yang akan dibangun oleh

perusahaan tersebut.

Berdasarkan paparan data hasil S1FI dan S2FI, dapat disimpulkan pada tabel

4.4 berikut.

Tabel 4.4 paparan data kemampuan pemahaman konsep

S1FI S2FI

S1FI mampu merepresentasikan

bentuk matematika dari soal

dengan menuliskan |𝑥 − 70| ≥

30 sebagai model matematika

dari soal dan menyelesaikan soal

dengan langkah-langkah yang

S2FI mampu merepresentasikan

bentuk matematika dari soal

diberikan dengan menuliskan

|𝑥 − 70| ≥ 30 sebagai model

matematika dari soal dan

menyelesaikan soal dengan

Page 72: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

57

tepat guna mendapatkan jarak

minimarket baru yang akan

dibangun

langkah-langkah yang tepat guna

mendapatkan jarak minimarket baru

yang akan dibangun

Berdasarkan paparan subjek yang memiliki gaya kognitif field independent

pada saat menyelesaikan masalah dan wawancara dapat dikatakan valid dan analisis

datanya hanya dilakukan pada subjek S1FI sebagai berikut:

Pada jawaban S1FI pada gambar 4.7 pada soal nomor 2 indikator menyajikan

konsep dalam bentuk representasi matematika S1FI telah mampu memenuhi indikator

tersebut dengan menuliskan model matematika dari lembar jawaban pada soal nomor

2 dengan menggunakan 𝑥 sebagai pemisalan minimarket baru yang akan dibangun

perusahaan, menentukan bentuk pertidaksamaan nilai mutlak dengan menggunakan

tanda ≥ 30 km sebagai jarak dari minimarket B 70 km sehingga mendapatkan model

matematika. Pada indikator mengaplikasikan konsep kedalam pemecahan masalah,

S1FI telah mampu memenuhi indikator tersebut dengan menyelesaikan soal dengan

langkah-langkah yang tepat dengan menyelesaikan 2 bentuk pertidaksamaan yang

digunakan untuk menentukan jarak minimarket baru yang akan dibangun oleh

perusahaan tersebut.

Sesuai penjelasan S1FD dan S1FI pada kemampuan pemahaman konsep dilihat

dari indikator dapat dikatakan bahwa subjek telah mampu memenuhi keempat

indikator yang ditentukan oleh peneliti guna melihat kemampuan pemahaman konsep

siswa ditinjau dari gaya kognitifnya. Hal ini dapat dilihat dari subjek S1FD dan

Page 73: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

58

subjek S1FI dalam menyelesaikan kedua soal. Hasil analisis yang dilakukan bahwa,

subjek telah mampu memenuhi 4 indikator dari kemampuan pemahaman konsep

yaitu: menyatakan ulang sebuah konsep, memberikan contoh dan bukan contoh,

menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika, dan

mengaplikasikan konsep kedalam bentuk pemecahan masalah.

B. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan untuk melihat seberapa mampu

subjek dalam memahami konsep persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak ditinjau

dari gaya kognitif siswa kelas X. MIA SMA Muhammdiyah 7 Makassar, sebagai

berikut.

Pada saat subjek S1FD dan S1FI dalam menyatakan ulang sebuah konsep pada

soal nomor 1, dapat memberi alasan pada tiap bagian dengan alasan yang tepat. Pada

indikator memberi contoh dan bukan contoh subjek dapat membedakan mana yang

termasuk pernyataan benar atau bernilai salah. Subjek S1FD dan S1FI juga dapat

memberikan contoh yang merupakan pernyataan yang bernilai benar atau bernilai

salah. Indikator selanjutnya adalah menyajikan konsep dalam bentuk representasi

matematika. Pada tahap ini subjek telah mampu menuliskan model matematika dari

soal nomor 2 berdasarkan dari model matematika yang telah ditentukan S1FD dan

S1FI yaitu |𝑥 − 70| ≥ 30 . Indikator terakhir adalah mengaplikasikan konsep

kedalam pemecahan masalah yang dimana subjek S1FD dan S1FI telah

menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang tepat. Subjek mampu menentukan

Page 74: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

59

2 jarak yang akan digunakan dalam membangun minimarket yang baru terhitung dari

jarak minimarket B yang di inginkan lebih dari 30 km.

Dapat kita lihat bahwa subjek S1FD dan subjek S1FI dapat dikatakan memiliki

kemampuan dalam memahami konsep persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak.

Page 75: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Subjek telah mampu memenuhi indikator menyatakan ulang konsep dilihat dari

subjek mampu mengungkapkan konsep dari nilai mutlak dengan menggunakan

bahasanya sendiri dalam memberikan alasan yang tepat.

2. Subjek telah memenuhi indikator menunjukkan contoh dan bukan contoh soal

dapat dilihat dari subjek mampu menunjukkan manakah contoh pernyataan

bernilai benar dan bernilai salah pada nilai mutlak.

3. Subjek mampu memenuhi indikator menyajikan konsep dalam bentuk

representasi matematika dilihat dari subjek mampu menuliskan model

matematika dari soal pertidaksamaan nilai mutlak.

4. Subjek telah memenuhi indikator menggunakan konsep dalam memecahkan

masalah dilihat dari subjek mampu menyelesaikan soal dengan prosedur yang

tepat.

B. Saran

1. Untuk guru, dalam pembelajaran matematika sebaiknya memperhatikan

pemahaman konsep yang dimiliki tiap siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.

Page 76: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

61

2. Untuk siswa, setelah menerima materi dari sekolah sebaiknya siswa mengulang-

ulang kembali materi yang telah diberikan oleh guru guna mengingat materi

yang telah diberikan.

3. Untuk sekolah, menyokong fasilitas yang memadai kepada guru dan siswa agar

mampu mengembangkan keahlian berpikirnya.

Page 77: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

DAFTAR PUSTAKA

Agus Susanto, Herry. 2015. Pemahaman Pemecahan Masalah Berdasar Gaya Kognitif.

Yogyakarta : Deepublish.

Ardiyanto, Rama. 2019. Pengertian Nilai Mutlak, Sifat, Persamaan, Dan Contoh.

(https://www.sumberpengertian.id/pengertian-nilai-mutlak.diakses 17 februari 2020)

Blogspot. 2015. Pembelajaran Matematika Pengertian Gaya Kognitif. (http://matematika-

pembelajaran.blogspot.com/2015/01/pengertian-gaya-kognitif.html diakses 15 februari

2020)

Bassey, Sam. W & Umoren, Grace. 2009. Cognitive Styles, Secondary School

Students’Attitude And Academic Performance In Chemistry In Akwalbom State

Nigeria.(www.hbcse.tifr.res.in/episteme/episteme2/eproceedings/bassey diakses 15

februari 2020)

kemendikbud. 2013. Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum 2013. Jakarta :

Kemendikbud.

Dian Novitasari. 2016. Penngaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap

Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika &

Matematika, Vol.2 No.2, 9.

Elsa, dkk. 2018. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah MatematisBerdasarkan Teori

Polya Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent Pada

Pokok Pembahasan Trigonometri Kelas X SMAN 1 KOTA JAMBI. ? (Phi) Jurnal

Pendidikan Matematika, 2(2), 233242.

Fadhila, dkk. 2014. Penerapan Strategi REACT Dalam Meningkatkan Kemampuan

Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas X SMAN 1 Batang Anai. Jurnal

Pendidikan Matematika, 3 (1), Jurnal Pendidikan Matematika, 3 (2), 26-30.

Fatkhan. 2019. Pengertian Pemahaman. (https://fatkhan.web.id/pengertian-pemahaman/.

Diakses tanggal 13 maret 2021)

Herwandi. 2017. Analisis Pemahaman konsep dalam menyelesaikan Soal Geometri Dimensi

Tiga pada Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Makassar. Skripsi tidak diterbitkan.

Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

KBBI. 2019. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (Online) Available at

(https:/kbbi.web.id/deskripsi. diakses pada tanggal 2 februari 2021)

Ma’rufi , dkk. 2018. Analisis Pemahaman Konsep Geometri Mahasiswa Ditinjau Dari Gaya

Kognitif Field Dependent dan Field Independent. (online), Vol. 1, No. 2,

(https://journal.uncp.ac.id.diakses. Diakses 16 februari 2020).

Mega puspita devi. 2018. Analisis Pemahaman Konsep Persamaan Garis Lurus Ditinjau

Dari Gaya Kognitif Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gatak Sukoharjo. Skripsi

diterbitkan. Surakarta : Unismuh Surakarta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Page 78: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

Uno, B.Hamzah. 2012. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi

Aksara.

Waedi., Winarso, W. & Izzati, N. 2017. Perbandingan Pemahaman Konsep Matematika

Siswa Ditinjau dari Gaya Kognitif antara Field Independent dengan Field Dependent.

Cirebon: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika (Online), Vol. 6 No.1: 1-7.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.

Wafa, U. M. 2019. Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Smpit Nur

Hikmah. Universitas Islam Negeri Syaif Hidayatullah Jakarta.

Witkin, H.A., Oltman, P.K, Raskin, E. &Karp, S.A. 1971. Group Embedded Figures Test:

Manual. Palo Alto, CA: Consulting Psychologists Press. P.3

Junitasari, dkk. 2019. Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP

Pada Materi Kubus Dan Balok. Mathematics Education Journal, Vol.2.No.1, April

2019, 14-25.

Zero Maker. 2017. Persamaan Dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel.

(https://smatika.blogspot.com/2017/07/persamaan-dan-pertidaksamaan-

nilai.html?m=1. diakses 8 Agustus 2020)

Page 79: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1. Tes GEFT

2. Soal Kemampuan Pemahaman Konsep

3. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemahaman Konsep

4. Kisi-Kisi Soal

5. Pedoman Wawancara

Page 80: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

Instrument Group Embedded Figure Test (GEFT)

Nama :.................................................................

Kelas/ No. Absen :.................................................................

Jenis Kelamin :.................................................................

Tempat/tanggal lahir :.................................................................

Tanggal (hari ini) :.................................................................

PENJELASAN

Tes ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan anda dalam menemukan bentuk sederhana

yang tersembunyi pada gambar rumit.

Gambar berikut merupakan bentuk yang sederhana dan diberi nama “X”

Bentuk sederhana yang bernama “X” ini tersembunyi di dalam gambar yang lebih rumit di

bawah ini.

Coba temukan bentuk sederhana “X” tersebut pada gambar rumit dan tebalkan dengan

pensil bentuk yang anda temukan tadi. Bentuk yang ditemukan haruslah mempunyai ukuran,

perbandingan dan arah yang sama dengan bentuk sederhan “X”

Jika anda selesai, baliklah halaman ini untuk memeriksa jawaban anda.

GROUP EMBEDDED

FIGURES TEST

Page 81: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

Pada halaman berikut ditemukan soal-soal seperti di atas pada setiap halaman. Anda melihat

gambar rumit dan kalimat dibawahnya merupakan perintah untuk menunjukkan bentuk

sederhana yang tersembunyi di dalamnya.

Untuk mengerjakan setiap soal, lihat sampul belakang lembar ini untuk melihat bentuk

sederhana yang harus ditemukan. Kemudian berilah garis tebal pada bentuk yang sudah

ditemukan dalam gambar rumit tersebut.

Perhatikan hal-hal berikut:

1. Soal-soal berikut dibagi menjadi 3 bagian, setiap bagian dikerjakan dalam waktu yang

berbeda, rincian waktu masing-masing bagian adalah:

a. Bagian pertama 6 menit,

b. Bagian kedua 12 menit, dan

c. Bagian ketiga 12 menit.

2. Lihat kembali bentuk sederhana jika dianggap perlu.

3. Kerjakan soal-soal secara berurutan, jangan melompati sebuah soal kecuali jika anda

benar-benar tidak bisa menjawab.

4. Untuk setiap soal, hanya satu saja bentuk yang ditebalkan. Jika Anda melihat lebih dari

satu bentuk sederhana yang tersembunyi pada pola gambar yang kompleks (rumit), maka

yang perlu ditebali cukup satu saja.

5. Bentuk sederhana yang tersembunyi pada gambar rumit mempunyai ukuran,

perbandingan dan arah menghadap yang sama dengan bentuk sederhana pada sampul

belakang.

6. Jangan membalik halaman sebelum ada perintah.

JANGAN MEMBALIK HALAMAN SEBELUM ADA PERINTAH

Page 82: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

BAGIAN. I

1. Carilah bentuk sederhana “B”

2. Carilah bentuk sederhana “G”

3. Carilah bentuk sederhana “D”

4. Carilah bentuk sederhana “E”

5. Carilah bentuk sederhana “C”

6. Carilah bentuk sederhana “F”

Page 83: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

7. Carilah bentuk sederhana “A”

BAGIAN. II

1. Carilah bentuk sederhana “G”

2. Carilah bentuk sederhana “A”

3. Carilah bentuk sederhana “G”

Page 84: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

4. Carilah bentuk sederhana “E”

5. Carilah bentuk sederhana “B”

6. Carilah bentuk sederhana “C”

7. Carilah bentuk sederhana “E”

8. Carilah bentuk sederhana “D”

9. Carilah bentuk sederhana “H”

Page 85: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

BAGIAN. III

1. Carilah bentuk sederhana “F”

2. Carilah bentuk sederhana “G”

3. Carilah bentuk sederhana “C”

4. Carilah bentuk sederhana “E”

5. Carilah bentuk sederhana “B”

Page 86: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

6. Carilah bentuk sederhana “E”

7. Carilah bentuk sederhana “A”

s

8. Carilah bentuk sederhana “C”

9. Carilah bentuk sederhana “A”

Page 87: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

BENTUK-BENTUK SEDERHANA

Page 88: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

Kunci Jawaban Instrument Group Embedded Figure Test (GEFT)

BAGIAN. I

Page 89: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

BAGIAN. II

Page 90: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

BAGIAN. III

Page 91: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 92: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

LEMBAR SOAL TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP

Mata Pelajaran : Matematika Wajib

Kelas/semester : X / Ganjil

Hari, tanggal :

Waktu : 60 menit

PETUNJUK UMUM

1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal.

2. Selesaikan soal dibawah ini dengan sungguh-sungguh sesuai dengan kemampuan

masing-masing.

3. Baca dan pahami permasalahan dengan cermat dan tepat.

4. Kerjakan secara individu dan tanyakan pada guru/ pengawas apabila terdapat soal yang

kurang jelas.

Kerjakan Soal-soal dibawah ini dengan tepat!

1. Perhatikan soal dibawah ini!

a. |4| = 4

b. |𝑥 − 3| = 5

c. |−8| = −8

d. |(5𝑥 − 10)| = 0

Dari persamaan diatas, manakah yang merupakan pernyataan yang bernilai benar dan

bernilai salah? berikan alasanmu.

2. Sebuah perusahaan sudah mendirikan minimarket A di jarak 20 km pada suatu jalan dan

minimarket B di jarak 70 km pada jalan yang sama. perusahaan tersebut ingin

mendirikan sebuah minimarket lagi di jalan yang sama. Jika perusahaan menginginkan

minimarket yang baru memiliki jarak lebih dari 30 km terhitung dari minimarket B, pada

jarak berapakah minimarket yang baru mungkin didirikan?

Page 93: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

KISI-KISI SOAL

Sekolah : SMA Muhammadiyah 7 Makassar

Mata Pelajaran : Matematika Wajib

Materi : Nilai Mutlak

Kelas : X

Indikator Bentuk Soal Nomor Soal

Kemampuan menyatakan ulang sebuah

konsep

Uraian 1

Kemampuan memberi contoh dan bukan

contoh dari konsep

Uraian 1

Kemampuan menyajikan konsep dalam

berbagai bentuk representasi matematika

Uraian 2

Kemampuan mengaplikasikan konsep atau

algoritma ke dalam pemecahan masalah

Uraian 2

RUBRIK PENILAIAN

No. Soal Penilaian

1. 1 Siswa dikatakan mampu menyatakan ulang konsep apabila

dapat memberikan alasan yang tepat

2. 1

Siswa dikatakan mampu memberikan contoh dan bukan

contoh apabila dapat membedakan yang mana yang

merupakan pernyataan yang bernilai benar dan pernyataan

yang bernilai salah

3. 2

Siswa dikatakan mampu menyajikan bentuk representasi

matematika apabila dapat menuliskan bentuk matematika

dari soal, yaitu |𝑥 − 50| ≥ 30

4. 2

Siswa dikatakan mampu mengaplikasikan konsep apabila

dapat menyelesaikan soal pertidaksamaan nilai mutlak

dengan langkah-langkah yang tepat

Page 94: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

PEDOMAN PENSKORAN TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP

No Soal Jawaban Skor

1 Perhatikan persamaan

dibawah ini!

e. |4| = 4

f. |𝑥 − 3| = 5

g. |−8| = −8

h. |(5𝑥 − 10)| = 0

Dari persamaan diatas,

manakah yang merupakan

pernyataan yang bernilai

benar? berikan alasanmu.

a. |4| = 4 merupakan pernyataan

yang bernilai benar karena

bernilai positif

b. |𝑥 − 3| = 5merupakan

pernyataan yang bernilai benar

karena memenuhi persamaan

nilai mutlak

c. |−8| = −8 tidak termasuk

pernyataan yang bernilai benar,

karena yang kita ketahui nilai

mutlak selalu bernilai positif

d. |(5𝑥 − 10| = 0 merupakan

pernyataan yang bernilai benar

karena memenuhi persamaan

nilai mutlak

8

2 Sebuah perusahaan sudah

mendirikan minimarket A

di jarak 20 km pada suatu

jalan dan minimarket B di

jarak 70 km pada jalan

yang sama. perusahaan

tersebut ingin medirikan

sebuah minimarket lagi di

jalan yang sama. Jika

perusahaan meginginkan

minimarket yang baru

Diketahui :

Minimarket B terletak pada jarak

70 km

Minimarket baru lebih dari 30 km

Ditanyakan :

Pada jarak berapa letak minimarket

yang baru...?

Penyelesaian :

Kita misalkan x = letak minimarket

baru, maka diperoleh

pertidaksamaan nilai mutlak

|𝑥 − 70| ≥ 30

Berdasarkan sifat pertidaksamaan

nilai mutlak diperoleh:

8

Page 95: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

memiliki jarak lebih dari

30 km terhitung dari

minimarket B, pada jarak

berapakah minimarket

yang baru mungkin

didirikan?

𝑥 − 70 ≥ 30

𝑥 − 70 + 70 ≥ 30 + 70

𝑥 ≥ 100

Atau

𝑥 − 70 ≤ −30

𝑥 − 70 + 70 ≤ −30 + 70

𝑥 ≤ 40

Jadi, minimarket baru tersebut

dapat dibangun di jalan dengan

jarak kurang dari 40 km atau

lebih dari 100 km.

PEDOMAN WAWANCARA SETELAH PELAKSANAAN TES TERTULIS

Sekolah : SMA Muhammadiyah 7 Makassar

Mata Pelajaran : Matematika Wajib

Materi : Nilai Mutlak

Kelas : X

A. Tujuan Wawancara

1. Mengkonfirmasi jawaban siswa dalam menyelesaikan soal kemampuan pemahaman

konsep.

2. Mengetahui kemampuan pemahaman konsep siswa yang akan diujikan dengan materi

nilai mutlak.

B. Jenis Wawancara

Jenis wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara tidak terstruktur. Yakni,

proses wawancara yang tidak tersusun secara sistematis dan tidak harus sama dengan

pedoman wawancara yang telah disusun, atau dengan kata lain wawancara ini dapat

berkembang setelah kita berada dilapangan.

Page 96: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

C. Pelaksanaan

Wawancara dilakukan setelah pengerjaan tes tertulis, peneliti menentukan waktu dan

tempat yang telah disepakati bersama siswa yang akan diwawancarai terkait sejumlah soal

yang telah dikerjakan. Adapun garis besar pertanyaan yang telah disusun sebagai berikut:

No Indikator Pertanyaan No.

Soal

1 Kemampuan menyatakan

ulang sebuah konsep

4. Apakah anda paham maksud

dari soal?

5. Coba anda jelaskan!

6. Dapatkah anda menyebutkan

kembali jawaban anda?

1

2 Kemampuan memberi contoh

dan bukan contoh dari konsep

2. Apakah anda dapat

membedakan mana pernyataan

yang bernilai benar dan

bernilai salah? Berikan

alasanmu

1

3 Kemampuan menyajikan

konsep dalam berbagai bentuk

representasi matematika

3. Apakah soalnya sulit

dipahami?

4. Dapatkah anda menyebutkan

kembali pemisalan yang anda

gunakan untuk menyelesaikan

soal?

2

4 Kemampuan mengaplikasikan

konsep atau algoritma ke

dalam pemecahan masalah

3. Apakah anda menyelesaikan

soal dengan langkah-langkah

yang tepat?

4. Bagaimana langkah-langkah

penyelesaian yang anda

lakukan?

2

Page 97: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1. Hasil Tes Pemilihan Subjek

2. Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep

3. Hasil Tes Wawancara Kemampuan Pemahaman Konsep

4. Dokumentasi

Page 98: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 99: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 100: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 101: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 102: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 103: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 104: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 105: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 106: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 107: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 108: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 109: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 110: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 111: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 112: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 113: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

TRANSKIP HASIL WAWANCARA SUBJEK 1

P : paham jki soalnya dek?

S1FD : paham ji kak.

P : apa yang ditanyakan dari soal?

S1FD : nah minta tunjukkan yang mana pernyataan yang benar

atau salah beserta alasannya.

P : jadi apa jawabanta dibagian a?

S1FD : pernyataan yang bernilai benar kak.

P : jadi kapan dikatakan pernyataan bernilai benar?

S1FD : kalau hasilnya bernilai positif dan memenuhi persamaan

nilai mutlak kak.

P : bagian b apa jawabanta?

S1FD : pernyataan yang bernilai benar juga kak.

P

S1FD

:

:

kalau c nya dek?

pernyataan bernilai salah disitu kak.

P : kenapa bisa dek?

S1FD

P

S1FD

P

S1FD

P

S1FD

:

:

:

:

:

:

:

karena hasilnya negatif kak, baru kalau nilai mutlak itu hasilnya selalu positif

kalau bagian d nya?

pernyataan bernilai benar kak.

kenapa disini kita jawab pernyataan salah dek?

karena kulupa kak kalau nol itu termasuk juga nilai mutlak. yakin jki dek?

yakin ji kak

P : mengerti jki soalnya dek?

S1FD : mengerti ji kak.

P : apa itu x dek?

S1FD : pemisalannya x itu kak untuk jarak minimarket baru.

P : kenapa pake tanda ≥ disitu dek?

S1FD : karena disoalnya kak dikatakan jarak minimarket baru

lebih dari 30 km.

P : kenapa −70 disitu?

S1FD : karena kalau positif disitu kak berarti mineski hasilnya.

P : kenapa dapatki |𝑥 − 70| ?

S1FD : kan x nya itu untuk jarak minimarket baru, terus 70 nya itu

jarak minimarket B.

P : setelah itu dek di apai?

S1FD

P

S1FD

P

S1FD

:

:

:

:

:

:

kubentuk mi 2 penyelesaian pertidaksamaannya kak untuk di dapat jarak minimarket barunya.

terus dek?

ku hilangkan dulu tanda mutlaknya.

terus dek?

ku tambah +70 kanan kiri untuk disisakan x nya mami kak.

Page 114: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

P

S1FD

P

S1FD

:

:

:

:

terus dek?

setelah itu ku dapatmi hasilnya kak yang pertama itu x ≥ 100 km yang jarak kedua itu x ≤ 40 km.

yakin jki sama jawabanta?

yakin ji kak.

TRANSKIP HASIL WAWANCARA SUBJEK 2

P : paham jki soalnya dek?

S2FD : Paham kak.

P : bisa kita jelaskan maksud dari soal dek?

S2FD : maksudnya ditunjukkan yang mana pernyataan yang bernilai

benar dan pernyataan yang bernilai salah dengan alasannya

kenapa.

P : jadi bagian a termasuk pernyataan benar atau salah?

S2FD : pernyataan benar kak.

P : kenapa bisa dek?

S2FD : karena yang ku tau kak kalau nilai mutlak itu selalu bernilai

positif atau kah nol ki.

P : jadi bagian b dek?

S2FD

P

S2FD

P

S2FD

P

S2FD

P

S2FD

S2FD

P

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

bernilai benar juga kak.

kenapa ?

karena hasilnya positif kak jadi memenuhi nilai mutlak.

kalau bagian c nya dek?

c itu kak bernilai salahki.

kenapa dek?

karena disitu kak hasilnya toh negatifki, nah di nilai mutlak itu

selalu positifki atau nol nilainya.

jadi d nya dek?

bernilai benar kak,kah nol hasilnya seperti yang ku bilang tadi.

yakin ki?

iyee kak

P : mengerti jki soalnya dek?

S2FD : mengerti kak.

P : apa itu x dek?

S2FD : pemisalan x itu kak untuk jarak minimarket baru.

P : kenapa pake tanda ≥ disitu dek?

Page 115: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

S2FD : karena disoalnya jarak minimarket baru lebih dari 30 km

dari jarak minimarket B.

P : kenapa −70 disitu?

S2FD : karena kalau positif disitu mines hasilnya kak.

P : kenapa dapatki |𝑥 − 70| ?

S2FD : emm, x nya itu untuk jarak minimarket baru, kalau 70 km

nya itu jarak minimarket B.

P : setelah itu dek di apai?

S2FD

P

S2FD

P

S2FD

P

S2FD

P

S1FD

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

dapat mki 2 penyelesaiannya untuk di dapat jarak

minimarket barunya.

terus dek?

dihilangkan dulu tanda mutlaknya.

setelah itu dek?

ditambahkan kedua ruas +70 untuk disisakan x nya toh

kak.

terus dek?

setelah itu dapat mki hasilnya kak bisa x ≥ 100 km bisa

juga jarak x ≤ 40 km.

yakin jki sama jawabanta?

yakin ji kak.

Page 116: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

101

TRANSKIP HASIL WAWANCARA SUBJEK 3

P : paham jki soalnya dek?

S1FI : pahamji kak.

P : bisa kita jelaskan maksud dari soal dek?

S1FI : ditunjukkan mana pernyataan yang bernilai benar dan

pernyataan yang bernilai salah beserta alasan.

P : jadi bagian a dek apa jawabanta?

S1FI : pernyataan yang bernilai benar kak.

P : kenapa bisa dek?

S1FI : Karena nilai mutlak itu selalu bernilai positif kak.

P : jadi bagian b dek?

S1FI

P

S1FI

P

S1FI

P

S1FI

P

S1FI

P

S1FI

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Samaji kak bernilai benar jg.

alasanta?

samaji di atas kak, hasilnya positif jadi memenuhi nilai mutlak.

kalau bagian c nya dek?

c itu pernyataan yang bernilai salah. kenapa dek?

karena disitu kak hasilnya negatif, kalau nilai mutlak itu selalu positifki atau nol nilainya.

jadi d nya dek?

bernilai benar kak,kan nol hasilnya seperti yang ku bilang tadi.

yakin ki?

iyee kak

P : mengerti jki soalnya dek?

S1FI : mengerti ji kak.

P : apa itu x dek?

S1FI : pemisalannya x itu kak untuk jarak minimarket baru.

P : kenapa pake tanda ≥ disitu dek?

S1FI : karena disoalnya kak dikatakan jarak minimarket baru

lebih dari 30 km.

Page 117: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

P : kenapa −70 disitu?

S1FI : karena kalau positif disitu kak berarti mineski hasilnya.

P : kenapa dapatki |𝑥 − 70| ?

S1FI : kan x nya itu untuk jarak minimarket baru, terus 70 nya itu

jarak minimarket B.

P : setelah itu dek di apai?

S1FI

P

S1FI

P

S1FI

P

S1FI

:

:

:

:

:

:

:

kudapatmi 2 penyelesaian pertidaksamaannya kak untuk di

dapat jarak minimarket barunya.

terus dek?

ku hilangkanmi tanda mutlaknya kak.

terus dek?

ku tambah +70 ruas kanan kirinya untuk disisakan x nya

mami kak.

terus dek?

setelah itu ku dapatmi hasilnya kak yang pertama itu 𝑥 ≥

100 km yang jarak kedua itu 𝑥 ≤ 40 km

Page 118: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

TRANSKIP HASIL WAWANCARA SUBJEK 4

P : paham jki soalnya dek?

S2FI : Paham kak.

P : bisa kita jelaskan maksud dari soal dek?

S2FI : ditunjukkan yang mana bernilai benar dan yang mana

bernilai salah dengan alasannya kenapa.

P : jadi bagian a termasuk pernyataan benar atau salah?

S2FI : pernyataan bernilai benar kak.

P : kenapa bisa dek?

S2FI : karena nilai mutlak itu bernilai positif ki.

P : jadi bagian b dek?

S2FI

P

S2FI

P

S2FI

P

S2FI

P

S2FI

P

S2FI

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

bernilai benar juga kak.

kenapa ?

karena positif kak jadi memenuhi persamaan nilai mutlak. kalau bagian

c nya dek?

kalau c itu kak bernilai salah.

kenapa dek?

kaya yang kubilang diatas kak, kalau nilai mutlak itu positifki hasilnya.

jadi d nya dek?

bernilai benar kak, kah nol hasilnya jadi memenuhi

persamaan nilai mutlak jg.

yakin ki?

iyee kak

Page 119: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

DOKUMENTASI

Page 120: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 121: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

Power point

Page 122: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

Y U L I N A R

1 0 5 3 6 1 1 0 5 0 1 6

PEMBIMBING 1 : ANDI ALIM SYAHRI S.Pd., M.Pd

PEMBIMBING 2 : ERNAWATI S.Pd., M.Pd

KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN

PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 7 MAKASSAR

pemahaman konsep adalah penguasaan suatu konsep

yang dipahami dengan baik sebagai kemampuan

seseorang dalam berfikir.

Pada saat pembelajaran Matematika, setiap siswa

memiliki karakteristik khas yang tidak dimiliki dengan

siswa yang lain. Dengan ini, beberapa siswa mempunyai

model tersendiri untuk mempelajari matematika, baik

dalam menerima, mengolah, menganalisis dan merespon

materi yang dipelajari atau dapat kita sebut dengan

gaya kognitif.

BAB IPENDAHULUAN

Bagaimana kemampuan pemahaman

konsep dalam menyelesaikan soal

persamaan dan pertidaksamaan nilai

mutlak siswa yang memiliki Gaya

Kognitif pada Kelas X SMA

Muhammadiyah 7 Makassar ?

Bagaimana kemampuan pemahaman

konsep dalam menyelesaikan soal

persamaan dan pertidaksamaan nilai

mutlak siswa yang memiliki Gaya

Kognitif pada Kelas X SMA

Muhammadiyah 7 Makassar ?

Manfaat Pe ne litian

Page 123: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

PEMAHAMAN

pemahaman adalah penguasaan suatu hal yang dipahami dengan baik

sebagai kemampuan seseorang dalam berfikir.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP

Kemampuan Pemahaman konsep adalah kemampuan menguasai beberapa

materi atau dapat dikatakan mengerti apa yang diajarkan dan mampu

menyebutkan kembali materi yang telah diajarkan.

1. Menyatakan ulang sebuah konsep

2. Memberi contoh dan bukan contoh

3. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika

4. Mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalahGAYA KOGNITIF

Gaya kognitif merupakan cara belajar siswa dalam menerima informasi

pembelajaran. Secara psikologis, Gaya kognitif dibedakan menjadi dua,

yaitu gaya kognitif field independent (FI) dan gaya kognitif field

dependent (FD).

GROUP EMBEDDED FIGURES TEST (GEFT)

GEFT dikembangkan oleh Witkin, H.A, Oltman, P.K Raskin, E. (1971)

dipergunakan untuk mengenal gaya kognitif siswa sesuai perbandingan

psikologinya yaitu gaya kognitif FI dan gaya kognitif FD.

KERANGKA PIKIR

Kemampuan pemahaman konsep setiap siswa pasti

berbeda-beda. Perbandingan ini disebabkan dari gaya

kognitif siswa. Perbedaan ketergantungan kedua gaya

kognitif pada interpretasi guru akan menyebabkan

perbedaan pemahaman konsep, khususnya dalam

pembelajaran matematika. Oleh karena itu, penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui Kemampuan

Pemahaman Konsep Persamaan Dan Pertidaksamaan

Nilai Mutlak Ditinjau Dari Gaya Kognitif siswa kelas X

SMA Muhammadiyah 7 Makassar serta melihat

kesulitan yang dihadapi siswa dalam meyelesaikan soal

tersebut.

1. Mega Puspita Devi (2018) “Analisis Pemahaman

Konsep Persamaan Garis Lurus Ditinjau Dari Gaya

Kognitif Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gatak

Sukoharjo”

2. Ma’rufi dkk (2018) “Analisis Pemahaman Konsep

Geometri Mahasiswa Ditinjau Dari Gaya Kognitif

Field Dependent dan Field Independent”

PENELITIAN YANG

RELEVAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian kualitatif dengan metode

deskriptif

G. UJI KEABSAHAN DATA

Triagulasi Sumber

METODE PENELITIAN

BAB III

B. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian yaitu siswa kelas X.

MIA

C. PROSEDUR PENELITIAN

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

D. INSTRUMEN PENELITIAN

instrumen utama

Insturmen Pendukung

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Metode Tes

Metode Wawancara

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Reduksi Data

Penyajikan Data

Penarikan Kesimpulan

Page 124: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tes GEFT maka dipilih 4 siswa yang memenuhi skor yaitu

NAMA SISWA KODE

YN S1FD

MT S2FD

NS S1FI

RH S2FI

Analisis Data

A. Deskripsi Paparan data kemampuan pemahaman konsep pada indikator menyatakan ulang sebuah konsep

dan memberi contoh dan bukan contoh

B. Deskripsi paparan data menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika dan

mengaplikasikan konsep ke dalam pemecahan masalah

PEMBAHASAN

A. Kemampuan Menyatakan Ulang Konsep

Pada saat menyelesaikan masalah dalam menyatakan ulang konsep pada soal nomor 1, subjek mampumemberikan

alasan yang tepat menggunakan bahasa sendiri

C. Menyajikan Konsep Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematika

Pada saat menyelesaikan masalah dalam menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematika pada soal nomor 2,

subjek mampu menuliskan bentuk matematika dari soal dengan memperhatikan bagian yang ditanyakan dari soal yang

diberikan

B. Kemampuan Memberi Contoh Dan Bukan Contoh

Pada saat menyelesaikan masalah dalam memberi comtoh dan bukan contoh pada soal nomor 1, subjek mampu

menunjukkan mana yang termasuk pernyataan yang bernilai benar dan pernyataan yang bernilai salah pada soal

D. Mengaplikasikan Konsep Ke Dalam Pemecahan Masalah

Pada saat menyelesaikan masalah dalam mengaplikasikan konsep ke dalam pemecahan masalah pada soal nomor 2,

subjek mampu menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang tepat

A. KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek telah memenuhi keempat indokator yaitu,

indikator menyatakan ulang sebuah konsep, memberi contoh dan bukan contoh,

menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika dan mengaplikasikan

konsep ke dalam pemecahan masalah

B. SARAN

1. Untuk guru, dalam pembelajaran matematika sebaiknya memperhatikan pemahaman

konsep yang dimiliki tiap siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Untuk siswa, setelah menerima materi dari sekolah sebaiknya siswa mengulang-ulang

kembali materi yang telah diberikan oleh guru guna mengingat materi yang telah

diberikan.

3. Untuk sekolah, menyokong fasilitas yang memadai kepada guru dan siswa agar mampu

mengembangkan keahlian berpikirnya.

BAB V

KESIMPULAN DAN

SARAN

Page 125: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

Persuratan

Page 126: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 127: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 128: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 129: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 130: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 131: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 132: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 133: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 134: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 135: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 136: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 137: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 138: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 139: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

RIWAYAT HIDUP

sama penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 10 Makassar dan

tamat pada tahun 2016. Pada tahun 2016 penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Atas ridho Allah SWT dan dengan kerja keras, pengorbanan, dan kesabaran

serta doa pada tahun 2021 penulis mengakhiri masa perkuliahan SI dengan judul

skripsi “Kemampuan Pemahaman Konsep Persamaan Dan Pertidaksamaan

Nilai Mutlak Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah

7 Makassar”.

YULINAR, lahir di Ujung Pandang pada tanggal 16 Juli 1997,

anak pertama dari enam bersaudara, buah kasih sayang

pasangan Sangkala Beta dan Jumria. Penulis memulai

pendidikan formal di SDI Pannara pada tahun 2004 dan tamat

pada tahun 2010, penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri

17 Makassar dan tamat pada tahun 2013, dan pada tahun yang

sama penu

Page 140: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

YULINAR BAB Iby 10536 1105016

Submission date: 03-Jun-2021 09:49PM (UTC+0700)Submission ID: 1599701262File name: BAB_I.docx (24.81K)Word count: 837Character count: 5531

Page 141: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

4

Page 142: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 143: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

6

Page 144: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

2

2

3

5

5

Page 145: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 146: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

12%SIMILARITY INDEX

12%INTERNET SOURCES

5%PUBLICATIONS

3%STUDENT PAPERS

1 2%

2 2%

3 2%

4 2%

5 2%

6 2%

Exclude quotes On

Exclude bibliography On

Exclude matches < 2%

YULINAR BAB IORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

repo.stkippgri-bkl.ac.idInternet Source

zombiedoc.comInternet Source

digilibadmin.unismuh.ac.idInternet Source

Submitted to Sriwijaya UniversityStudent Paper

repository.radenintan.ac.idInternet Source

id.123dok.comInternet Source

Page 147: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

YULINAR BAB IIby 10536 1105016

Submission date: 05-Jun-2021 05:11PM (UTC+0700)Submission ID: 1600865564File name: BAB_II.docx (69.34K)Word count: 2276Character count: 14475

Page 148: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

5

Page 149: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 150: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 151: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 152: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

2

4

4

Page 153: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

1

2

Page 154: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

1

1

Page 155: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 156: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

3

Page 157: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 158: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

3

3

3

3

Page 159: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 160: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 161: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

Page 162: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

2

Page 163: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

12%SIMILARITY INDEX

11%INTERNET SOURCES

6%PUBLICATIONS

8%STUDENT PAPERS

1 4%

2 3%

3 2%

4 2%

5 2%

Exclude quotes On

Exclude bibliography On

Exclude matches < 2%

YULINAR BAB IIORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

www.scribd.comInternet Source

media.neliti.comInternet Source

mathcyber1997.comInternet Source

digilib.uinsby.ac.idInternet Source

Submitted to Universitas MuhammadiyahYogyakartaStudent Paper

Page 164: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

YULINAR BAB IIIby 10536 1105016

Submission date: 03-Jun-2021 09:50PM (UTC+0700)Submission ID: 1599701618File name: BAB_III.docx (32.22K)Word count: 1301Character count: 7673

Page 165: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 166: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 167: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 168: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 169: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

2

2

Page 170: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

2

Page 171: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 172: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

Page 173: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 174: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

3%SIMILARITY INDEX

5%INTERNET SOURCES

2%PUBLICATIONS

2%STUDENT PAPERS

1 2%

2 2%

Exclude quotes On

Exclude bibliography On

Exclude matches < 2%

YULINAR BAB IIIORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

ocs.unud.ac.idInternet Source

repository.radenintan.ac.idInternet Source

Page 175: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

YULINAR BAB IVby 10536 1105016

Submission date: 21-Apr-2021 08:12PM (UTC+0700)Submission ID: 1565589181File name: BAB_IV.docx (1.89M)Word count: 5306Character count: 30305

Page 176: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

1

Page 177: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

3

Page 178: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

4

4

Page 179: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

4

4

Page 180: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

3

4

Page 181: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 182: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 183: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

2

2

Page 184: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

3

4

4

Page 185: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

4

Page 186: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

1

3

Page 187: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

4

Page 188: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

Page 189: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

2

2

Page 190: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

3

Page 191: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 192: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1 1

2

Page 193: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

3

Page 194: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 195: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

2

Page 196: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

2

Page 197: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

2

3

Page 198: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 199: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1 1

2

Page 200: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

3

Page 201: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 202: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

2

Page 203: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

1

2

Page 204: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

1

1

2

4

Page 205: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 206: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

7%SIMILARITY INDEX

7%INTERNET SOURCES

2%PUBLICATIONS

2%STUDENT PAPERS

1 2%

2 2%

3 2%

4 2%

Exclude quotes On

Exclude bibliography On

Exclude matches < 2%

YULINAR BAB IVORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

repository.upstegal.ac.idInternet Source

publikasi.mipastkipllg.comInternet Source

Submitted to Universitas Negeri Surabaya TheState University of SurabayaStudent Paper

moam.infoInternet Source

Page 207: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

YULINAR BAB Vby 10536 1105016

Submission date: 05-Jun-2021 05:11PM (UTC+0700)Submission ID: 1600865582File name: BAB_V.docx (12.95K)Word count: 165Character count: 1068

Page 208: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

1

Page 209: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...
Page 210: KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN ...

5%SIMILARITY INDEX

5%INTERNET SOURCES

0%PUBLICATIONS

0%STUDENT PAPERS

1 5%

Exclude quotes On

Exclude bibliography On

Exclude matches < 2%

YULINAR BAB VORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

es.scribd.comInternet Source