Kelainan Telinga Tengah

50
Kelainan Telinga Tengah Oleh: Kevin B Malingkas 406127087 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Transcript of Kelainan Telinga Tengah

Page 1: Kelainan Telinga Tengah

Kelainan Telinga Tengah

Oleh: Kevin B Malingkas

406127087Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Page 2: Kelainan Telinga Tengah

OTITIS MEDIA

Page 3: Kelainan Telinga Tengah

Definisi • Peradangan sebagian atau seluruh mukosa

telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid

Otitis media

Otitis media akut Otitis media sub akut Otitis media kronik

Page 4: Kelainan Telinga Tengah

• Berdasarkan durasi : – Akut : 0-3 minggu – Subakut : 4-12 minggu (4-9) – Kronik : > 12 minggu (>9) – Rekuren : ≥ 4 episode dalam 1 tahun atau ≥3

episode dalam 6 bulan

Page 5: Kelainan Telinga Tengah

Klasifikasi Lain

• Pembagian:– Otitis media supuratif

• Otitis media supuratif akut/ otitis media akut (OMA)

• Otitis media supuratif kronik– Otitis media non supuratif/ otitis media serosa

• Otitis media serosa akut (barotrauma/ aerotitis)• Otitis media serosa kronik

– Otitis media adhesiva

Page 6: Kelainan Telinga Tengah
Page 7: Kelainan Telinga Tengah

Otitis Media Akut

• Secara Fisiologik terdapat mekanisme pencegahan masuknya mikroba ke dalam telinga tengah oleh silia mukosa tuba Eustachius, enzim dan antibodi.

• Faktor pertahanan tubuh terganggu pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah terganggu Kuman masuk Peradangan

• Pada bayi terjadinya OMA dipermudah oleh karena Tuba Eustachiusnya pendek, lebar dan letaknya agak horisontal.

• Faktor Pencetus : Infeksi Saluran Napas Atas

Page 8: Kelainan Telinga Tengah

• Etiologi – Streptokokus hemolitikus– Stafilokokus aureus– Pneumokokus– Hemofillus influenza– E. coli– Streptokokus anhemolitikus– Proteus vulgaris – Pseudomonas aurugenosa

Hemofillus influenza sering ditemukan pada anak berusia di bawah 5 tahun

Page 9: Kelainan Telinga Tengah

STADIUM OMAStadium

Oklusi Tuba Eustachius

Stadium Hiperemis

Stadium Supurasi

Stadium Perforasi

Stadium Resolusi

Gambaran retraksi membran timpani; kadang berwarna normal / pucat; sukar dibedakan dengan otitis media serosa.

Membran timpani hiperemis & edema; sekret sukar terlihat / masih bersifat serosa.

Membran timpani menonjol ke luar; eksudat purulen di kavum timpani; pasien sangat sakit; nadi & suhu ↑; nyeri hebat.

Ruptur Membran timpani; nanah keluar mengalir; pasien menjadi tenang, suhu badan ↓, tidur nyenyak.

Bila Membran timpani utuh, perlahan normal kembali. Bila perforasi, sekret ber<< & mengering.

Page 10: Kelainan Telinga Tengah
Page 11: Kelainan Telinga Tengah

Tata LaksanaStadium

Oklusi Tuba Eustachius

Stadium Hiperemis

Stadium Supurasi

Stadium Perforasi

Stadium Resolusi

•Buka kembali tuba eustachius. •Beri tetes hidung HCl efedrin 0,5% (untuk anak< 12 thn) atau 1% (untuk anak > 12 thn/ dewasa).•Antibiotik

•Antibiotik (penicilin, eritromisin)•Obat tetes hidung•Analgesik•Miringotomi

Miringotomi

•Obat cuci telinga H2O2 3% 3-5 hari•Antibiotik adekuat s/d 3 mgg•Sekret akan hilang & perforasi menutup dalam 7-10 hr

•Bila MT tidak normal kembali, lanjutkan antibiotik sampai dengan 3 minggu.•Bila tetap, mungkin telah terjadi Mastoiditis

Page 12: Kelainan Telinga Tengah

Tatalaksana Non Farmakologi

MIRINGOTOMI• Tindakan insisi pada pars tensa membran timpani• Tujuan : agar terjadi drainase sekret dari telinga

tengah ke liang telinga luar• Syarat :

– Harus dilakukan secara a-vue (dilihat langsung)– Anak harus tenang dan dikuasai

• Lokasi : kuadran posterior-inferior

Page 13: Kelainan Telinga Tengah

• Indikasi :– Bila terapi dengan AB tidak adekuat– Nanah terlihat jelas pada telinga tengah

• Komplikasi :– Perdarahan akibat trauma pada liang telinga luar– Dislokasi tulang pendengaran– Trauma pada fenestra rotundum– Trauma pada n.facialis– Trauma pada bulbus jugulare (bila ada anomali letak)

Page 14: Kelainan Telinga Tengah

Heartman Ear Speculam Trascheostomy Tube Jackson

Tracheal Dialator

Myringotomy Knife

Tracheal Hook Single

Trascheostomy Tube Fuller

Ferguson Suction Tube

Page 15: Kelainan Telinga Tengah

Pencegahan

• Pencegahan ISPA pada bayi dan anak-anak, • Pemberian ASI minimal selama 6 bulan, • Penghindaran pemberian susu di botol saat anak

berbaring• Penghindaran pajanan terhadap asap rokok.

Page 16: Kelainan Telinga Tengah

16

Komplikasi

• Sebelum ada antibiotika:– Abses subperiosteal– Meningitis & abses otak

• Setelah ada antibiotika komplikasi OMSK

Page 17: Kelainan Telinga Tengah

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS(OMSK)

Page 18: Kelainan Telinga Tengah

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS(OMSK)

• Otitis media supuratif kronis (OMSK) dahulu disebut otitis media perforata (OMP) atau “congek”.

• Yang disebut OMSK ialah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul.

• Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah.

Page 19: Kelainan Telinga Tengah

PERJALANAN PENYAKIT

• Otitis media akut dengan perforasi membran timpani menjadi otitis media supuratif kronis apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan.

• Bila proses infeksi < 2 bulan, disebut otitis media supuratif subakut.

Page 20: Kelainan Telinga Tengah

ETIOLOGI

• Beberapa faktor yang menyebabkan OMA menjadi OMSK ialah:– Terapi yang terlambat diberikan– Terapi yang tidak adekuat– Virulensi kuman tinggi– Daya tahan tubuh pasien rendah (gizi kurang) – Higiene buruk

Page 21: Kelainan Telinga Tengah

LETAK PERFORASI

• Letak perforasi di membran timpani penting untuk menentukan tipe / jenis OMSK.

• Perforasi membran timpani dapat ditemukan di daerah sentral, marginal atau atik.

• Pada perforasi sentral, perforasi terdapat di pars tensa, sedangkan di seluruh tepi perforasi masih ada sisa membran timpani.

• Pada perforasi marginal sebagian tepi perforasi langsung berhubungan dengan anulus atau sulkus timpanikum.

• Perforasi atik ialah perforasi yang terletak di pars flaksida

Page 22: Kelainan Telinga Tengah
Page 23: Kelainan Telinga Tengah
Page 24: Kelainan Telinga Tengah

Perforasi Sentral

Perforasi Atik Perforasi Marginal

Page 25: Kelainan Telinga Tengah
Page 26: Kelainan Telinga Tengah

JENIS OMSK

• OMSK dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu:– OMSK tipe aman (tipe mukosa = tipe benigna)– OMSK tipe bahaya (tipe tulang = tipe maligna)

• Berdasarkan aktivitas sekret yang keluar dikenal juga:– OMSK aktif: OMSK dengan sekret yang keluar dari

kavum timpani secara aktif.– OMSK tenang: Keadaan kavum timpaninya terlihat

basah atau kering.

Page 27: Kelainan Telinga Tengah

JENIS OMSK• Proses peradangan pada OMSK tipe aman terbatas pada mukosa saja, dan

biasanya tidak mengenai tulang.– Perforasi terletak di sentral– Umumnya jarang menimbulkan komplikasi yang berbahaya– Tidak terdapat kolesteatoma

• Yang dimaksud dengan OMSK tipe maligna ialah OMSK yang disertai dengan kolesteatoma.– OMSK ini dikenal juga dengan OMSK tipe bahaya (OMSK tipe tulang).– Perforasi pada OMSK tipe bahaya letaknya marginal atau di atik,

kadang-kadang terdapat juga kolesteatoma pada OMSK dengan perforasi subtotal.

– Sebagian besar komplikasi yang berbahaya atau fatal timbul pada OMSK tipe bahaya.

Page 28: Kelainan Telinga Tengah

DIAGNOSIS• Diagnosis OMSK dibuat berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan THT

terutama pemeriksaan otoskopi.• Pemeriksaan penala merupakan pemeriksaan sederhana untuk mengetahui

adanya gangguan pendengaran.• Untuk mengetahui jenis dan derajat gangguan pendengaran dapat dilakukan

pemeriksaan: – Audiometri nada murni – Audiometri tutur (speech audiometry)– BERA (brainstem evoked response audiometry)

• Bagi pasien/anak yang tidak kooperatif dengan pemeriksaan audiometri nada murni.

• Pemeriksaan penunjang lain berupa:– Foto rontgen mastoid– Kultur dan uji resistensi kuman dari sekret telinga

Page 29: Kelainan Telinga Tengah

Penatalaksanaan

• Prinsip pengobatan OMSK adalah :– Membersihkan liang telinga dan kavum timpani.– Pemberian antibiotika :

• topikal antibiotik ( antimikroba)• sistemik.

• Pengobatan untuk OMSK maligna adalah operasi.

Page 30: Kelainan Telinga Tengah

Medikamentosa

• Ada 3 cara terapi konservatif (medikamentosa) otitis media supuratif kronik (OMSK) benigna, yaitu :– Obat pencuci telinga, H2O2 3%. Berikan selama 3-5 hari. – Obat tetes telinga, mengandung antibiotik & kortikosteroid,

setelah sekret yang keluar telah berkurang. Jangan berikan selama lebih 1-2 minggu secara berturut-turut. Juga hindari pemberiannya pada OMSK tenang. Hal ini disebabkan semua antibiotik tetes telinga bersifat ototoksik.

– Obat antibiotik. • oral golongan ampisilin atau eritromisin sebelum hasil tes

resistensi obat kita terima. • Berikan ampisilin asam klavulanat bila terjadi resistensi ampisilin.

Page 31: Kelainan Telinga Tengah

Pembedahan

• Pembedahan OMSK dengan mastoiditis kronis, baik tipe benigna atau maligna:– Mastoidektomi sederhana ( simple mastoidectomy)– Mastoidektomi radikal– Mastoidektomi radikal dengan modifikasi– Miringoplasti– Timpanoplasti– Pendekatan ganda timpanoplasti ( Combined approach

tympanoplasty)

• Tujuan operasi adalah menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.

Page 32: Kelainan Telinga Tengah

Pedoman tatalaksana OMSKOtorea kronis

Otoskopi MT utuh MT perforasi

•Otitis eksterna difusa•Otomikosis•Dermatitis / eksim•Otitis eksterna maligna•Miringitis granulomatosa

OMSK

Komplikasi (-) Komplikasi (+)

•Onset, progresifitas, predisposisi.•Penyakit sistemik•Fokus infeksi•Riwayat pengobatan•Cari gejala komplikasi

Kolesteatom (-)OMSk benigna

Kolesteatom (+)OMSk berbahaya

LIHAT ALGORITMA 1 LIHAT ALGOIRITMA 2

Page 33: Kelainan Telinga Tengah

ALGORITMA 1OMSK benigna

Kolesteatoma (-)

OMSK tenang OMSK aktif

Tepi perforasi

Perforasi menutup

Tuli konduktif ?

Perforasi menetap

Tidak sembuh

Tuli konduktif (+)

•RO mastoid•X-ray•Audiogram

Timpanoplasti tanpa / dengan mastoidektomi

•Cuci telinga•Antibiotik sistemik lini I : amoksisilin / sesuai etiologi•Antibiotik topikal

Otorea menetap >1 minggu

Antibiotik berdasarkan pemr. mikroorganisme

Otorea menetap >3 bln

Mastoidektomi + timpanoplasi

OMSK bahayaKolesteatoma (+)

Pilihan :•Atikotomi anterior•Timpanoplasti dinding utuh (canal wall up tymphanoplasty)•Timpanoplasti dinding runtuh (canal wall down tymphanoplasty)•Atikoantroplasti•Timpanoplasti buka-tutup

Page 34: Kelainan Telinga Tengah

ALGORITMA 2

OMSK + komplikasi

Komplikasiintratemporal

Komplikasiintrakranial

•Abses subperiosteal•Labirinitis•Paresis fasial•Petrositis

•Antibiotik dosis tinggi•Mastoidektomi•Dekompresi N.VII•petrosektomi

•Abses ekstradura•Abses perisinus•Tromboflebitis sinus lateral•Meningitis•Abses otak•Meningitis atikus

•Rawat inap•Periksa sekret telinga•Antibiotik I.V dosis tinggi 7-15 hr•Mastoidektomi anastesi lokal / umum•Operasi bedah saraf

Page 35: Kelainan Telinga Tengah

Komplikasi

• Komplikasi ditelinga tengah :– Perforasi persisten

membrane timpani.– Erosi tulang

pendengaran.– Paralisis nervus fasial

• Komplikasi telinga dalam– Fistel labirin– Labirinitis supuratif– Tuli saraf (sensorineural )

• Komplikasi ekstradural– Abses ekstradural– Trombosis sinus

lateralis– Petrositis

• Komplikasi ke susunan saraf pusat– Meningitis– Abses otak– Hindrosefalus otitis

Page 36: Kelainan Telinga Tengah

OTITIS MEDIA SEROUSakumulasi cairan di telinga tengah

Page 37: Kelainan Telinga Tengah

Otitis Media Serosa

• Keadaan terdapatnya sekret yang nonpurulen di telinga tengah, sedangkan membran timpani utuh.

• Adanya cairan di telinga tengah dengan membran timpani utuh tanpa tanda-tanda infeksi disebut otitis media efusi.

• Apabila efusi tersebut encer disebut otitis media serosa dan apabila efusi tersebut kental seperti lem disebut otitis media mukoid.

Page 38: Kelainan Telinga Tengah

Otitis media serosa akut

• Keadaan terbentuknya sekret di telinga tengah secara tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan fungsi tuba.

• Keadaan ini disebabkan oleh :– Sumbatan tuba

• Terbentuknya cairan di telinga tengah disebabkan oleh tersumbatnya tuba secara tiba-tiba seperti pada barotrauma.

– Virus• Terbentuknya cairan akibat infeksi virus pada jalan napas atas.

– Alergi• Terbentuknya cairan akibat alergi pada jalan napas atas.

– Idiopatik

Page 39: Kelainan Telinga Tengah

Transudat otitis media serosa

Dengan air fluid level

Page 40: Kelainan Telinga Tengah

Gejala Otitis media serosa akut• Pendengaran berkurang• Rasa tersumbat pada telinga• Suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda• Terasa seperti ada cairan yang bergerak dalam telinga saat posisi

kepala berubah• Sedikit nyeri dalam telinga• Rasa nyeri tidak pernah ada bila penyebabnya adalah virus atau

alergi• Tinitus, vertigo atau pusing kadang-kadang ada dalam bentuk ringan• Pada otoskopi terlihat membran timpani retraksi, kadang-kadang

tampak gelembung udara atau permukaan cairan dalam kavum timpani.

Page 41: Kelainan Telinga Tengah

Terapi Otitis media serosa akut

• Medikamentosa– Vasokonstriktor lokal ( tetes hidung)– Antihistamin– Perasat valsava bila tidak ada tanda ISPA

• Pembedahan– Bila satu atau dua minggu gejala masih menetap

lakukan miringitomi.– Bila masih belum sembuh lakukan miringitomi

serta pemasangan pipa veentilasi (Grommet).

Page 42: Kelainan Telinga Tengah

Otitis media serosa kronik

• Sekret terbentuk secara bertahap tanpa rasa nyeri dengan gejala-gejala pada telinga yang berlangsung lama.

• Lebih sering terjadi pada anak-anak• Sekret kental seperti lem ( glue ear)• Otitis media serosa kronik dapat juga terjadi sebagai

gejala sisa dari otitis media akut yang tidak sembuh sempurna.

• Penyebab lainnya berhubungan dengan infeksi virus, alergi atau gangguan mekanis pada tuba.

Page 43: Kelainan Telinga Tengah

Glue ear

Page 44: Kelainan Telinga Tengah

Gejala Otitis media serosa kronik

• Perasaan tuli lebih menonjol karena adanya sekret kental.

• Pada otoskopi terihat membran timpani utuh, retraksi, suram, kuning kemerahan atau keabu-abuan.

Page 45: Kelainan Telinga Tengah

Terapi Otitis media serosa kronik

• Mengeluarkan sekret dengan miringitomi dan memasang pipa ventilasi (Grommet).

• Dekongestan tetes hidung dan kombinasi antihistamin – dekongestan per oral kadang-kadang bisa berhasil.

• Sebagian ahli menganjurkan pengobatan medikamentosa selama 3 bulan, bila tidak berhasil baru dilakukan tindakan operasi.

Page 46: Kelainan Telinga Tengah

Otitis media serosa akut

Otitis media serosa kronik

Sekret Cairan serosa Cairan sangat kental (glue ear)

Terbentuk nya sekret tiba –tiba di sertai rasa nyeri

Bertahap tanpa rasa nyeri

Epidemiologi Dewasa Anak - anakGejala Pendengaran

berkurangTuli lebih (40 – 50 dB)

Otoskopi Membran timpani retraksi, tampak gelembung udara dan permukaan cairan dalam kavum timpani

Membran timpani retraksi, utuh, suram, kuning kemerahan / keabuan

Pengobatan VasokonstriktorAntihistaminPerasat valsavaMiringotomiPipa ventilasi

Antihistamin – dekongestanMiringotomi Pipa ventilasi

Page 47: Kelainan Telinga Tengah

Otitis media adhesiva

Page 48: Kelainan Telinga Tengah

Otitis media adhesiva

• Keadaan terjadinya jaringan fibrosis di telinga tengah sebagai akibat proses peradangan yang berlangsung lama sebelumnya.

Page 49: Kelainan Telinga Tengah

Gejala klinik Otitis media adhesiva

• Pendengaran berkurang dengan adanya riwayat infeksi telinga sebelumnya, terutama diwaktu masih kecil.

• Pada otoskopi gambaran membran timpani dapat bervariasi mulai dari sikatriks minimal, suram, sampai retraksi berat disertai bagian-bagian yang atrofi atau timpanosklerosis plaque.

Page 50: Kelainan Telinga Tengah