Kel.5 Reumathoid Artritis

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah osteoartritis. Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan meningkatnya usia manusia. Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita reumatik. Bagaimana timbulnya kejadian reumatik ini, sampai sekarang belum sepenuhnya dapat dimengerti. 1

description

sitem muskuluskeletal

Transcript of Kel.5 Reumathoid Artritis

Page 1: Kel.5 Reumathoid Artritis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan

makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan

hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh.

Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan

jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa

golongan reumatik. Salah satu golongan penyakit reumatik yang sering

menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama

adalah osteoartritis. Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan

dengan meningkatnya usia manusia.

Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat

menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna

mengaktifkan fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot

dapat dilatih dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau

menderita reumatik. Bagaimana timbulnya kejadian reumatik ini, sampai

sekarang belum sepenuhnya dapat dimengerti.

Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom

dan.golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik

cukup banyak, namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri.

Menurut kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat

terungkap sebagai keluhan dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada

tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa

kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan

sendi, kelemahan otot, dan gangguan gerak.

1

Page 2: Kel.5 Reumathoid Artritis

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Reumatoid Artritis?

2. Apa Penyebab dari Reumatoid Artritis?

3. Bagaimana Perjalanan Penyakit Reumatoid Artritis?

4. Bagaimana tanda dan gejalanya?

5. Apa saja pemeriksaan diagnostic penyakit reumatoid artritis?

6. Bagaimana asuhan keperawatan penyakit rheumatoid artritis?

1.3 Manfaat Pembuatan Makalah

1. Mengetahui apa itu Reumatoid Artritis

2. Mengetahui penyebab penyakit rheumatoid artritis

3. Mengetahui tanda dan gejala penyakit rheumatoid artritis

4. Mengetahui asuhan keperawatn penyakit rheumatoid artritis

1.4 Tujuan Pembuatan Makalah

1. Tujuan Umum

Untuk memberikan masukan informasi, pengetahuan, dan konsep kepada

publik mengenai reumatoid artritis.

2. Tujuan Khusus

Memberikan wawasan atau pengetahuan bagi diri kita, sebagai penulis

juga wawasan atau pengetahuan untuk para peneliti atau orang lain yang

memiliki ketertarikan terhadap penyakit reumatoid artritis

2

Page 3: Kel.5 Reumathoid Artritis

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

1. Artritis rheumatoid adalah penyakit inflamasi nonbaikterial yang

bersifat sistemik, progresif, cenderung kronis yang menyerang

berbagai system organ. peyakit ini adalah salah satu dari sekelompok

penyakit jaringan penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas

dan tidak diketahui sebabnya. Biasanya terjadi destruksi sendi

progresif walaupun episode peradangan sendi dapat mengalami masa

remisi (Arif Mutaqqin,2008)

2. Artritis rheumatoid dikarakteristikan dengan peradangan sendi yang

mengakibatkan penurunan mobilitas, nyeri dan pembengkakan.

(Kathleen Morgan Speer,2008)

3. Rheumatoid arthritis adalah suatu kondisi yang menyebabkan rasa

sakit, bengkak dan peradangan pada sendi.(www. )

2.2 Etiologi

Penyebab utama kelainan ini tidak diketahui. Beberapa teori yang

dikemukakan mengenai penyebab artritis rheumatoid adalah infeksi

streptokokus hemolitikus dan streptokokus nonhemolitikus, endokrin,

autoimun, metabolic, faktor genetic, atau faktor lingkungan. Pada saat ini,

artritis rheumatoid diduga karena factor imun dan infeksi. Autoimun ini

bereaksi terhadap kolagen tipe II, factor infeksi mungkin disebabkan oleh

virus dan organisme mikoplasma atau group difteroid yang menghasilkan

antigen kolagen tipe II dari tulang rawan sendi klien. Penyakit ini tidak

dapat dibuktikan hubungan pastinya dengan genetic. Terdapat kaitan

dengan tanda genetic seperti HLA-Dw4 dan HLA-DR5 pada orang kulit

putih. Akan tetapi, pada orang Amerika kulit hitam, Jepang, dan Indian

Chippewahanya ditemukan dengan HLA-Dw4. Hipotesis terbaru tentang

penyebab penyakit ini adalah adalah factor genetic yang mengarah pada

3

Page 4: Kel.5 Reumathoid Artritis

perkembangan penyakit setelah terjangkit beberapa penyakit virus, seperti

infeksi Epstein-Barr.

2.3 Kriteria Reumatoid Artritis

Menurut ARA (American Reumatism Association) kriteria rheumatoid artritis

adalah sebagai berikut:

Kriteria Tanda dan Gejala

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Kekauan sendi jari tangan pagi hari (morning stiffness)

Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-

kurangnya pada satu sendi

Pembengakakan (oleh penebalan jaringan lunak atau oleh

efusi cairan) pada salah satu sendi secara terus menerus

sekurang-kurangnya selama 6 minggu

Pembengkakan sekurang-kurangnya salah satu sendi lain

Pembengkakan sendi yang bersifat simetris

Nodul subkutan pada daerah tonjolan tulang di daerah

ekstensor

Gambaran foto rontgen yang khas pada artritis rheumatoid

Uji aglutinasi factor rheumatoid

Perubahan karakteristik histologis lapisan synovia

Gambaran histologis yang khas pada nodul

Pengendapan cairan caousin yang jelek

4

Page 5: Kel.5 Reumathoid Artritis

2.4 Pathways

5

Page 6: Kel.5 Reumathoid Artritis

2.5 Manifestasi Klinis

Gejala rheumatoid arthritis cenderung untuk mengembangkan secara

bertahap, dengan gejala pertama sering terasa di sendi kecil, seperti jari

tangan dan kaki. Gejala rheumatoid arthritis sering cenderung untuk

datang dan pergi dan Anda akan mengalami apa yang dikenal sebagai 'suar

up'. Gejala rheumatoid arthritis diuraikan di bawah ini:

1. Nyeri sendi dan pembengkakan - ini biasanya terburuk di pagi hari

dan cenderung untuk meningkatkan saat Anda bergerak.

2. Kekakuan sendi - lagi, ini sering meningkat setelah Anda mulai

bergerak sekitar.

3. Kehangatan dan kemerahan - lapisan sendi yang terkena menjadi

meradang, meninggalkan kulit di atas sendi hangat, merah dan

bengkak.

4. Hilangnya nafsu makan.

5. Umumnya merasa tidak sehat.

6. Nodul kulit - satu dari empat orang dengan rheumatoid arthritis

mengembangkan benjolan di bawah kulit mereka, yang dikenal

sebagai rematik nodul. Ini biasanya terjadi pada kulit di atas siku dan

lengan, dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

7. Anemia - ini adalah suatu kondisi dimana darah tidak dapat membawa

oksigen yang cukup, karena rendahnya jumlah sel darah merah. Sering

membuat Anda merasa lelah dan lesu. Delapan dari sepuluh orang

dengan rheumatoid arthritis adalah anemia.

2.6 Penatalaksanaan

Tidak ada obat untuk radang sendi tetapi ada banyak obat-obatan, terapi,

prosedur dan perubahan gaya hidup yang dapat sangat meningkatkan

gejala. Tujuan pengobatan adalah untuk:

1. Mengurangi rasa sakit dan kekakuan pada sendi yang terkena dampak

sebanyak mungkin,

2. Mencegah kerusakan sendi, dan

6

Page 7: Kel.5 Reumathoid Artritis

3. Meminimalkan kecacatan yang disebabkan oleh rasa sakit, sendi

kerusakan atau cacat

Banyak obat-obatan yang berbeda digunakan untuk mengobati rheumatoid

arthritis. Beberapa bertujuan untuk meringankan gejala dan lain membantu

memperlambat perkembangan kondisi. Rheumatoid arthritis dialami setiap

orang berbeda, Beberapa obat-obatan yang berbeda, mungkin diuraikan di

bawah ini.

1. Terapi Analgesik

Analgesik, lebih dikenal sebagai penghilang rasa sakit, mengurangi

rasa sakit daripada peradangan. Yang paling sering diresepkan obat

penghilang rasa sakit adalah parasetamol. Codeine analgesik lain, yang

kadang-kadang diresepkan sebagai obat kombinasi dengan parasetamol

(dikenal sebagai co-codamol).

2. Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs (NSAID)

Ada banyak berbagai jenis NSAID. Beberapa yang paling umum

digunakan termasuk ibuprofen dan aspirin. Jenis lain termasuk

diclofenac, fenoprofen dan flurbiprofen. NSAID membantu untuk

mengurangi rasa sakit dan kekakuan sementara juga mengurangi

peradangan. Namun, mereka tidak akan memperlambat perkembangan

rheumatoid arthritis. Ketika diambil dalam dosis tinggi atau selama

jangka waktu yang panjang, OAINS dapat menyebabkan komplikasi,

seperti masalah disgestive, pendarahan lambung, ginjal dan kerusakan

hati, tinnitus (terngiang-ngiang di telinga Anda) dan tekanan darah

tinggi.

Cox-2 selektif inhibitor adalah jenis OAINS yang dirancang untuk

tidak terlalu berbahaya bagi lambung. Namun, penelitian telah

terhubung menggunakan Cox-2 inhibitor untuk peningkatan risiko

stroke, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan serangan jantung,

sehingga sangat penting untuk memberitahu dokter jika Anda memiliki

7

Page 8: Kel.5 Reumathoid Artritis

riwayat tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi, atau jika Anda

merokok.

Penyakit-memodifikasi obat anti-rematik (DMARDs): DMARDs

adalah jenis obat yang membantu untuk meredakan gejala dan

memperlambat perkembangan rheumatoid arthritis. Semakin awal

Anda mulai mengambil DMARD, semakin efektif akan. Ketika

antibodi menyerang jaringan di sendi, mereka memproduksi bahan

kimia yang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada tulang,

tendon, ligamen dan tulang rawan. DMARDS work by blocking the

effects of these chemicals. DMARDs bekerja dengan menghalangi

efek bahan kimia tersebut.

3. Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah jenis obat yang membantu untuk mengurangi

rasa sakit, kekakuan dan pembengkakan. Mereka biasanya digunakan

ketika NSAID gagal untuk menyediakan bantuan. Mereka umumnya

diresepkan pada jangka pendek, sering selama suar-up. Jika Anda

memiliki satu sendi meradang atau bengkak, dokter Anda dapat

menyuntikkan steroid ke dalam sendi. . Relief yang cepat dan efeknya

dapat berlangsung dari beberapa minggu sampai beberapa bulan,

tergantung pada keparahan. Jangka panjang penggunaan kortikosteroid

dapat memiliki efek samping yang serius. Ini dapat termasuk berat

badan, osteoporosis (penipisan tulang), mudah memar, kelemahan otot

dan penipisan kulit. Mereka juga dapat membuat diabetes dan

glaukoma (penyakit mata) lebih buruk.

4. Pembedahan

Jika artritis rematoid sangat berat, mungkin memerlukan pembedahan.

Artroplasti adalah jenis operasi yang merekonstruksi atau mengganti

sendi yang sakit untuk membantu memulihkan gerakan. Namun, tidak

semua sendi bisa digantikan. Yang paling sering diganti sendi pinggul

dan lutut. Osteotomy adalah jenis operasi lain yang membantu untuk

menyetel kembali sendi. Mungkin juga memerlukan pembedahan di

8

Page 9: Kel.5 Reumathoid Artritis

tangan Anda, untuk memperbaiki kerusakan tendon (jaringan yang

menghubungkan otot ke tulang).

5. Gaya Hidup (Life Style)

Banyak istirahat selama flare-up, karena ini adalah ketika sendi Anda

dapat sangat menyakitkan dan meradang. Menempatkan ketegangan

lebih lanjut yang sangat bengkak dan nyeri sendi sering membuat rasa

sakit dan peradangan lebih buruk.

6. Terapi Komplementer

Banyak penderita rheumatoid arthritis mencoba terapi komplementer.

Dalam kebanyakan kasus, tidak ada penelitian ilmiah dan tidak ada

bukti untuk membuktikan bahwa mereka efektif Namun, ada beberapa

terapi, terutama yang ditujukan untuk mengurangi tekanan hidup

dengan rheumatoid arthritis, yang dapat membantu untuk membuat

Anda merasa lebih baik dalam diri Anda, ini termasuk:

a. Pijat.

b. Akupunktur: memasukkan jarum halus pada titik-titik tertentu pada

kulit.

c. Osteopathy: campuran lembut dan kuat teknik pemijatan bertujuan

untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.

d. Chiropractic: manipulasi hati-hati melibatkan sendi, otot dan

tendon untuk memberikan nyeri.

e. Hidroterapi: latihan baik yang hangat, dangkal kolam renang atau

hidroterapi khusus mandi.

f. Elektroterapi: menggunakan impuls listrik (sengatan listrik kecil)

untuk merangsang sistem saraf.

g. Suplemen gizi: seperti glucosamine sulfat, kondroitin dan minyak

ikan.

9

Page 10: Kel.5 Reumathoid Artritis

2.7 Pemeriksaan Diagnostik

1. Pemeriksaan Radiologi

Pada tahap awal, foto rontgen tidak menunjukan kelainan yang

mencolok, terlihat refraksi korteks sendi yang difus dan disertai

trabekulasi tulang, obliterasi ruang sendi yang memberikan perubahan

degenerative berupa densitas, iregularitas permukaan sendi, serta

spurring marginal. Selanjutnya bila terjadi destruksi rawan, akan

terlihat penyempitan ruang sendi dengan erosi beberapa tempat

2. Pemeriksaan Laboratorium

Ditemukan peningkatan laju endap darah, anemia normosistik

hipokrom, reaksi protein-C positif dan mukoprotein meningkat, factor

rheumatoid positif 80% (uji Rose-Waaler) dan factor antinuclear

positif 80%, tetapi kedua uji ini tidak spesifik.

2.8 Komplikasi

1. Carpel tunnel syndrome - ini adalah kondisi umum pada orang dengan

rheumatoid arthritis. Carpel tunnel syndrome adalah ketika ada terlalu

banyak tekanan pada saraf di pergelangan tangan. Hal ini dapat

menyebabkan sakit, mati rasa dan kesemutan di ibu jari Anda, jari-jari dan

bagian tangan.

2. Peradangan - karena rheumatoid arthritis adalah suatu kondisi inflamasi,

kadang-kadang dapat menyebabkan peradangan untuk mengembangkan di

bagian lain dari tubuh Anda, seperti paru-paru, jantung, pembuluh darah

atau mata.

3. Tendon rupture - tendon adalah potongan-potongan jaringan yang

fleksibel untuk melampirkan otot tulang. Rheumatoid arthritis dapat

menyebabkan tendon Anda akan menjadi meradang, yang dalam kasus-

10

Page 11: Kel.5 Reumathoid Artritis

kasus yang parah dapat menyebabkan mereka pecah. Hal ini paling sering

mempengaruhi tendon pada punggung jari-jari.

4. Serviks myelopathy - jika Anda memiliki radang sendi selama beberapa

waktu, Anda berada pada peningkatan risiko myelopathy serviks. Kondisi

ini disebabkan oleh dislokasi sendi pada bagian atas tulang belakang, yang

memberikan tekanan pada sumsum tulang belakang. Walaupun relatif

tidak umum, ini adalah kondisi serius yang dapat mempengaruhi mobilitas

Anda.

5. Vaskulitis - ini adalah suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada

pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan penebalan, melemah, menyempit

dan jaringan parut dinding pembuluh darah. Dalam kasus-kasus serius, hal

itu dapat mempengaruhi aliran darah ke organ tubuh Anda dan jaringan.

11

Page 12: Kel.5 Reumathoid Artritis

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

1. Anamnesis

Identitas: meliputi nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama,

bahasa yang digunakan, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan,

asuransi, golongan darah, nomor registrasi, tanggal masuk masuk

rumah sakit, dan diagnosis medis.

Provoking incident: hal yang dapat menjadi factor presipitasi nyeri

adalah peradangan

Quality of paint: nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien

bersifat menusuk

Rregion, Radiation, Relief: nyeri dapat menjalar atau menyebar,

dan nyeri terjadi di sendi yang mengalami masalah

Severity (scale) of paint: nyeri yang dirasakan ada diantara 1-3

pada skala pengukuran 0-4

Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah

buruk pada malam hari atau siang hari

Riwayat penyakit sekarang: pada klien artritis rheumatoid, stadium

awal biasanya ditandai dengan gangguan keadaan umum berupa

malaise, penurunan berat badan, rasa capek, sedikit panas, dan

anemia.

Riwayat penyakit dahulu: pada pengkajian penyakit ini, ditemukan

kemungkinan penyebab yang mendukung terjadinya artritis

rheumatoid. Penyakit tertentu seperti penyakit diabetes

menghambat proses penyembuhan artritis rheumatoid. Maslah lain

yang perlu ditanyakan adalah apakah klien pernah dirawat dengan

masalah yang sama. Sering klien menggunakan obat antireumatik

12

Page 13: Kel.5 Reumathoid Artritis

jangka panjang sehingga perlu dikaji jenis obat yang digunakan

(NSAID, antibiotic, dan analgesic)

Riwayat penyakit keluarga: adakah keluarga dari generasi

terdahulu yang mengalami keluhan yang sama dengan klien

Riwayat psikososial: klien dapat mengalami ketakutan akan

kecacatan karena perubahan bentuk sendi dan pandangan terhadap

dirinya yang salah (gangguan citra diri). Klien ini juga dapat

mengalami penurunan libido sampai tidak dapat melakukan

hubungan seksual karena harus rawat inap dan kelemahan fisik

serta nyeri.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan per system (B1-B6) dengan focus

pemeriksaan B6 (Bone) yang dikaitkan dengan keluhan klien.

B6 (Bone)

look : didapatkan adanya pembengkakan yang tidak biasa

(abnormal), deformitas pada daerah sendi kecil tangan,

pergelangan kaki dan sendi besar lutut, panggul dan

pergelangan tangan. adanya degenerasi serabut otot

memungkinkan terjadinya pengecilan, atrofi otot yang

disebabkan oleh tidak digunakan otot akibat inflasi

sendi. Sering ditemukan nodul subkutan multiple

Feel : nyeri tekan pada sendi yang sakit

Move : ada gangguan mekanis dan fungsional pada sendi

dengan manifestasi nyeri bila menggerakan sendi yang

sakit. Klien sering mengalami kelemahan fisik sehingga

mengganggu aktivitas hidup sehari-hari

13

Page 14: Kel.5 Reumathoid Artritis

3.2 Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri sendi berhubungan dengan peradangan

2. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan ujung

tulang dan sendi

3. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan gangguan dan

perubahan struktur tubuh

4. Defisiensi pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi

tentang penatalaksanaan perawatan di rumah

3.3 Rencana Dan Implementasi Keperawatan

Diagnosa : Nyeri yang berhubungan dengan peradangan

Tujuan : Nyeri berkurang, hilang atau teratasi

Kriteria Hasil : Klien melaporkan penurunan nyeri, menunjukan perilaku

rileks, memperagakan keterampilan reduksi nyeri yang

dipelajari dengan peningkatan keberhasilan skala 0-1 atau

teratasi.

Intervensi Rasional

1. Kaji lokasi, intensitas dan tipe

nyeri. Observasi kemajuan ke

daerah yang baru. Kaji nyeri

dengan skala 0-4

1. Nyeri merupakan respon

subjektif yang dapat dikaji

dengan menggunakan skala nyeri

klien melaporkan nyeri biasanya

di atas tingkat cedera

2. Bantu klien dalam

mengidentifikasi factor pencetus

2. Nyeri dipengaruhi oleh

kecemasan dan peradangan pada

sendi

3. Jelaskan dan bantu klien terkait

dengan tindakan pereda nyeri

non farmakologi dan non invasif

3. Pendekatan dengan

menggunakan relaksasi dan

tindakan nonformakologi lain

menunjukan keefektifan dalam

mengurangi nyeri

14

Page 15: Kel.5 Reumathoid Artritis

4. Ajarkan relaksasi, teknik

mengurangi ketegangan otot

rangka yang dapat mengurangi

intensitas nyeri dan tingkatkan

relaksasi masase

4. Akan melancarkan peredaran

darah sehingga kebutuhan

oksigen pada jaringan terpenuhi

dan mengurangi nyeri

5. Ajarkan metode distraksi selama

nyeri akut

5. Mengalihkan perhatian klien

terhadap nyeri ke hal yang

menyenangkan

6. Beri waktu kesempatan istirahat

bila terasa nyeri dan beri posisi

yang nyaman (missal ketika

tidur, beri bantal kecil di

punggung klien)

6. Istirahat merelaksasi semua

jaringan sehingga akan

meningkatkan kenyamanan

7. Tingkatkan pengetahuan tentang

penyebab nyeri dan hubungkan

dengan berapa lama nyeri akan

berlangsung

7. Pengetahuan tersebut membantu

mengurangi nyeri dan dapat

membantu meningkatkan

kepatuhan klien terhadap rencana

terapeutik

8. Kolaborasi dengan dokter untuk

pemberian analgesic NSAID oral

8. NSAID menghambat sistesis

prostaglandin yang mempunyai

efek analgesic efek sebagai

pereda nyeri

Diagnosa : Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan

kerusakan ujung tulang dan sendi

Tujuan : Klien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai

dengan kenyamanannya

Kriteria Hasil : Klien ikut program latihan, tidak mengalami kontraktur

sendi, kekuatan otot bertambah, klien menunjukan

15

Page 16: Kel.5 Reumathoid Artritis

peningkatan mobilitas, dan mempertahankan koordinasi

optimal

Intervensi Rasional

1. Kaji mobilitas dan observasi

adanya peningkatan kerusakan.

Kaji secara teratur fungsi

motorik

1. Mengetahui tingkat kemampuan

klien dalam melakukan aktivitas

2. Atur posisi fisiologis 2. Pengaturan posisi fisologis dapat

membantu perbaikan sirkulasi

oksigenasi local dan megurangi

penekanan local jaringan

3. Ajarkan klien melakukan

latihan gerak aktif pada

ekstremitas yang tidak sakit

3. Gerakkan aktif memberi massa,

tonus, dan kekuatan otot, serta

memperbaiki fungsi jantung dan

pernapasan

4. Bantu klien melakukan latihan

ROM dan perawatan diri

4. Untuk mempertahankan

fleksibelitas sendi sesuai

kemampuan

5. Pantau kemajuan dan

perkembangan kemampuan

klien dalam melakukan aktivitas

5. Untuk mendeteksi perkembangan

klien

6. Kolaborasi dengan ahli

fisioterapi untuk melatih fisik

klien

6. Kemampuan mobilisasi

ekstremitas dapat ditingkatkan

dengan latihan fisik dari tim

fisioterapi

Diagnosa : Gangguan citra diri yang berhubungan dengan

gangguan dan perubahan struktur tubuh

Tujuan : Citra diri klien meningkat16

Page 17: Kel.5 Reumathoid Artritis

Kriteria Hasil : Klien mampu menyatakan atau mengkomunikasikan dengan

orang terdekat tentang situasi dengan perubahn yang

terjadi mampu menyatakan penerimaan diri diikuti dan

menggabungkan perubahan ke dalam konsep diri dengan

cara yang akurat

Intervensi Rasional

1. Kaji prubabahan persepsi dan

hubungannya dengan

ketidakmampuan

1. Menetukan bantuan individual

dalam menyusun rencana

perawatan atau pemilihan

intervensi

2. Anjurkan klien

mengekspresikan perasaan

termasuk sikap bermusuhan

2. Menunjukkan penerimaan,

membantu klien untuk mengenal,

dan mulai menyesuaikan dengan

perasaan tersebut

3. Ingatkan kembali realitas bahwa

klien masih dapat menggunakan

sisi yang sakit dan belajar

mengontrol sisi yang sehat

3. Membantu klien melihat bahwa

perawat menerima kedua bagian

sebagai bagian keseluruhan tubuh

mengizinkan klien untuk

merasakan adanya harapan dan

mulai menerima situasi baru

4. Bantu dan anjurkan perawatan

yang baik dan memperbaiki

kebiasaan

4. Membantu meningkatkan

perasaan harga diri dan

membantu perkembangan harga

diri serta mempengaruhi proses

rehabilitasi

5. Anjurkan orang terdekat

mengizinkan klien melakukan

sebanyak mungkin hal untuk

dirinya

5. Menghidupkan kembali perasaan

mandiri klien dan membantu

perkembangan harga diri diri

serta mempengaruhi proses

rehabilitasi

17

Page 18: Kel.5 Reumathoid Artritis

6. Bersama klien mencapai

alternative koping yang positif

6. Dukungan perawat kepada klien

dapat meningkatkan rasa percaya

diri

7. Dukung perilaku atau usaha,

seperti peningkatan minat atau

partisipasi dalam aktivitas

rehabilitas

7. Klien dapat beradaptasi terhadap

perubahan dan pengertian tentang

peran individu masa mendatang

8. Rujuk ke ahli neuropsikologi

bila ada indikasi

8. Dapat memfasilitasi perubahan

peran yang penting untuk

perkembangan perasaan

Diagnosa : Defisiensi pengetahuan yang berhubungan dengan

kurang informasi tentang penatalaksanaan perawatan di

rumah

Tujuan : Klien dan keluarga dapat memahami cara perawatan

dirumah

Kriteria Hasil : Klien mengungkapkan pengartian tentang proses

penyakit, rencana pengobatan, dan gejala kemajuan

penyakit, mengekspresikan pengertian tentang jadwal

pengobatan

Intervensi Rasional

1. Kaji tingkat pengetahuan klien

dengan keluarga tentang

perawatan dirumah

1. Menjadi data dasar bagi perawat

untuk menjelaskan sesuai

pengetahuan klien dan dapat

menghindari pembicaraan yang

18

Page 19: Kel.5 Reumathoid Artritis

tidak perlu karena klien dan

keluarga sudah mengetahuinya

2. Diskusikan tentang pengobatan:

nama, jadwal, tujuan, dosis dan

efek samping

2. Memberi pengetahuan dasar

tentang obat-obatan yang akan

digunakan sehingga dapat

mengurangi dampak komplikasi

dan efek samping obat.

3. Diskusikan tanda dan gejala

kemajuan penyakit, peningkatan

nyeri mobilitas

3. Membantu klien dan keluarga

dalam penatalaksanaan perawatan

klien artritis rheumatoid

4. Beri dukungan psikologis agar

klien menjalankan apa yang

sudah disepakati

4. Meningkatkan kemauan keluarga

tentang pentingnya perawatan

dirumah

3.4 Evaluasi

Hasil asuhan keperawatan yang diharapkan adalah sebagai berikut

1. Terpenuhinya penurunan dan peningkatan adaptasi nyeri

2. Terpenuhinya dukungan psikologis

3. Tercapainya fungsi sendi dan mencegah terjadi deformitas

4. Tercapainya peningkatan fungsi anggota gerak yang terganggu

5. Terpenuhinya kebutuhan pendidikan dan latihan dalam rehabilitasi

19

Page 20: Kel.5 Reumathoid Artritis

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Artritis rheumatoid dikarakteristikan dengan peradangan sendi yang

mengakibatkan penurunan mobilitas, nyeri dan pembengkakan. Yang ditandai

dengan: Nyeri sendi dan pembengkakan - ini biasanya terburuk di pagi hari

dan cenderung untuk meningkatkan saat Anda bergerak.

1. Kekakuan sendi - lagi, ini sering meningkat setelah Anda mulai bergerak

sekitar.

2. Kehangatan dan kemerahan - lapisan sendi yang terkena menjadi

meradang, meninggalkan kulit di atas sendi hangat, merah dan bengkak.

3. Hilangnya nafsu makan.

4. Umumnya merasa tidak sehat.

5. Nodul kulit - satu dari empat orang dengan rheumatoid arthritis

mengembangkan benjolan di bawah kulit mereka, yang dikenal sebagai

rematik nodul. Ini biasanya terjadi pada kulit di atas siku dan lengan, dan

biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

6. Anemia - ini adalah suatu kondisi dimana darah tidak dapat membawa

oksigen yang cukup, karena rendahnya jumlah sel darah merah. Sering

membuat Anda merasa lelah dan lesu. Delapan dari sepuluh orang dengan

rheumatoid arthritis adalah anemia.

4.2 Saran

20

Page 21: Kel.5 Reumathoid Artritis

DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, Arif.2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem

Muskuloskeletal.EGC:Jakarta

Speer, Kathleen Morgan.2007.Rencana Asuhan Keperawatan Pediatrik dengan

Clinical Pathways.Terj.Jakarta:EGC

21