LP gerontik (artritis reumathoid) danty.docx

21
ARTRITIS RHEUMATOID KONSEP DASAR MEDIS A. DEFENISI Artritis reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. (Kapita Selekta Kedokteran, 2001 : hal 536). Artritis reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang tidak diketahui penyebabnya, dikarakteristikan oleh kerusakan dan proliferasi membran sinovial, yang menyebabkan kerusakan pada tulang sendi, ankilosis, dan deformitas. (Doenges, E Marilynn, 2000 : hal 859) B. ETIOLOGI Penyebab utama penyakit reumatik masih belum diketahui secara pasti. Biasanya merupakan kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, hormonal dan faktor sistem reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar adalah faktor infeksi seperti bakteri, mikoplasma dan

Transcript of LP gerontik (artritis reumathoid) danty.docx

Page 1: LP gerontik (artritis reumathoid) danty.docx

ARTRITIS RHEUMATOID

KONSEP DASAR MEDIS

A. DEFENISI

Artritis reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi

utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. (Kapita Selekta

Kedokteran, 2001 : hal 536).

Artritis reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang tidak

diketahui penyebabnya, dikarakteristikan oleh kerusakan dan proliferasi membran sinovial,

yang menyebabkan kerusakan pada tulang sendi, ankilosis, dan deformitas. (Doenges, E

Marilynn, 2000 : hal 859)

B. ETIOLOGI

Penyebab utama penyakit reumatik masih belum diketahui secara pasti. Biasanya

merupakan kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, hormonal dan faktor sistem

reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar adalah faktor infeksi seperti bakteri,

mikoplasma dan virus (Lemone & Burke, 2001). Ada beberapa teori yang dikemukakan

sebagai penyebab artritis reumatoid, yaitu :

1. Infeksi Streptokkus hemolitikus dan Streptococcus non-hemolitikus.

2. Endokrin

3. Autoimmun

4. Metabolik

5. Faktor genetik serta pemicu lingkungan

Pada saat ini artritis reumatoid diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan infeksi.

Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II; faktor infeksi mungkin disebabkan oleh

karena virus dan organisme mikroplasma atau grup difterioid yang menghasilkan antigen

tipe II kolagen dari tulang rawan sendi penderita.

Page 2: LP gerontik (artritis reumathoid) danty.docx

C. MANIFESTASI KLINIK

1. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pada satu sendi.

2. Pembengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh efusi cairan ) pada salah

satu sendi secara terus-menerus sekurang-kurangnya selama 6 minggu.

3. Lelah, kurang nafsu makan, berat badan menurun dan demam.

4. Poliartritis simetris (peradangan sendi pada sisi kiri dan kanan) terutama pada sendi

perifer, termasuk sendi-sendi di tangan, namun biasanya tidak melibatkan sendi-sendi

antara jari-jari tangan dan kaki. Hampir semua sendi diartrodial (sendi yang dapat

digerakan dengan bebas) dapat terserang.

5. Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jam (Morning Stiffness)

6. Artritis erosif merupakan merupakan ciri khas penyakit ini pada gambaran radiologik.

Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan pengikisan ditepi tulang .

7. Deformitas : kerusakan dari struktur penunjang sendi dengan perjalanan penyakit.

Pergeseran ulnar atau deviasi jari, pergeseran sendi pada tulang telapak tangan dan

jari, deformitas boutonniere dan leher angsa adalah beberapa deformitas tangan yang

sering dijumpai pada penderita

D. PATOFISIOLOGI

Antigen mengaktivasi CD4+ sel T yang menstimulasi monosit, makrofag dan

syinovial fibroblas untuk memproduksi interleukin-1, interleukin-6 dan TNF-α untuk

mensekresikan matrik metaloproteinase melalui hubungan antar sel dengan bantuan

CD69 dan CD11 melalui pelepasan mediator-mediator pelarut seperti interferon-γ dan

interleukin-17. Interleukin-1, interlukin-6 dan TNF-α merupakan kunci terjadinya inflamasi

pada rheumatoid arthritis. Arktifasi CD4+ sel T juga menstimulasi sel B melalui kontak sel

secara langsung dan ikatan dengan α1β2 integrin, CD40 ligan dan CD28 untuk

memproduksi immunoglobulin meliputi rheumatoid faktor. Sebenarnya fungsi dari

rhumetoid faktor ini dalam proses patogenesis reumatoid artritis tidaklah diketahui secara

pasti, tapi kemungkinan besar reumatoid faktor mengaktiflkan berbagai komplemen

melalui pembentukan immun kompleks.aktifasi CD4+ sel T juga mengekspresikan

Page 3: LP gerontik (artritis reumathoid) danty.docx

osteoclastogenesis yang secara keseluruhan ini menyebabkan gangguan sendi. Aktifasi

makrofag, limfosit dan fibroblas juga menstimulasi angiogenesis sehingga terjadi

peningkatan vaskularisasi yang ditemukan pada synovial penderita reumatoid artritis.

E. KOMPLIKASI

Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan ulkus peptik

yang merupakan komplikasi utama penggunaan obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS)

atau obat pengubah perjalanan penyakit ( disease modifying antirhematoid drugs, DMARD

Page 4: LP gerontik (artritis reumathoid) danty.docx

) yang menjadi faktor penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada arthritis reumatoid.

Komplikasi saraf yang terjadi memberikan gambaran jelas , sehingga sukar dibedakan

antara akibat lesi artikuler dan lesi neuropatik. Umumnya berhubungan dengan mielopati

akibat ketidakstabilan vertebra servikal dan neuropati iskemik akibat vaskulitis.

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Tes serologi

a) BSE positif

b) Darah, bisa terjadi anemia dan leukositosis

c) Rhematoid faktor, terjadi 50-90% penderita

2. Pemerikasaan radiologi

a) Periartricular osteoporosis, permulaan persendian erosi

b) Kelanjutan penyakit: ruang sendi menyempit, sub luksasi dan ankilosis

3. Aspirasi sendi

Cairan sinovial menunjukkan adanya proses radang aseptik, cairan dari sendi dikultur

dan bisa diperiksa secara makroskopik

G. PENATALAKSANAAN

Oleh karena kausa pasti arthritis reumatoid tidak diketahui maka tidak ada

pengobatan kausatif yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Hal ini harus benar-benar

dijelaskan kepada penderita sehingga tahu bahwa pengobatan yang diberikan bertujuan

mengurangi keluhan / gejala memperlambat progresifvtas penyakit. Untuk

mempertahankan fungsi ada sejumlah cara penatalaksanaan yaitu :

1. Pendidikan

2. Istirahat

3. Latihan Fisik dan Termoterapi

4. Diet/ Gizi

5. Obat-obatan

Page 5: LP gerontik (artritis reumathoid) danty.docx

KONSEP KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1. Aktivitas/ istirahat

Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi;

kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi fungsional

yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan.

Tanda : Malaise Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktur/ kelaianan

pada sendi.

2. KardiovaskuleR

Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki ( pucat intermitten, sianosis, kemudian

kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal).

3. Integritas ego

Gejala : Faktor-faktor stres akut/ kronis: mis; finansial, pekerjaan, ketidakmampuan,

faktor-faktor hubungan. Keputusan dan ketidakberdayaan ( situasi ketidakmampuan )

Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi ( misalnya ketergantungan

pada orang lain).

4. Makanan/ cairan

Gejala : Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan

adekuat: mual, anoreksia, Kesulitan untuk mengunyah ( keterlibatan TMJ )

Tanda : Penurunan berat badan Kekeringan pada membran mukosa.

5. Hygiene

Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi,

ketergantungan.

6. Neurosensori

Gejala : Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan.

Tanda : Pembengkakan sendi simetris.

7. Nyeri/ kenyamanan

Gejala : Fase akut dari nyeri ( mungkin tidak disertai oleh pembengkakan jaringan

lunak pada sendi ).

Page 6: LP gerontik (artritis reumathoid) danty.docx

8. Keamanan

Gejala : Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutaneus. Lesi kulit, ulkus kaki.

Kesulitan dalam ringan dalam menangani tugas/ pemeliharaan rumah tangga.

Demam ringan menetap, kekeringan pada meta dan membran mukosa.

9. Interaksi sosial

Gejala : Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain; perubahan peran;

isolasi.

10. Penyuluhan/ pembelajaran

Gejala : Riwayat AR pada keluarga ( pada awitan remaja ). Penggunaan makanan

kesehatan, vitamin, ” penyembuhan ” arthritis tanpa pengujian.

Riwayat perikarditis, lesi katup, fibrosis pulmonal, pleuritis.

Pertimbangan : DRG Menunjukkan rerata lama dirawat : 4,8 hari.

Rencana Pemulanagan: Mungkin membutuhkan bantuan pada transportasi, aktivitas

perawatan diri, dan tugas/ pemeliharaan rumah tangga.

B. DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera, distensi jaringan oleh akumulasi cairan/

proses inflamasi, destruksi sendi.

Hasil yang diharapkan : Nyeri hilang atau terkontrol.

Intervensi :

a. Kaji tingkat nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10).

R/ Membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen nyeri dan keefektifan

program.

b. Berikan matras/ kasur keras, bantal kecil atau tinggikan linen tempat tidur sesuai

kebutuhan.

R/ Matras yang lembut/ empuk, bantal yang besar akan mencegah pemeliharaan

kesejajaran tubuh yang tepat, menempatkan stress pada sendi yang sakit.

Peninggian linen tempat tidur menurunkan tekanan pada sendi yang terinflamasi /

nyeri.

Page 7: LP gerontik (artritis reumathoid) danty.docx

c. Anjurkan pasien untuk sering mengubah posisi, Bantu untuk bergerak di tempat

tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan bawah, hindari gerakan yang

menyentak.

R/ Mencegah terjadinya kelelahan umum dan kekakuan sendi. Menstabilkan

sendi, mengurangi gerakan/ rasa sakit pada sendi.

d. Anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada waktu bangun

dan /atau pada waktu tidur. Sediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-

sendi yang sakit.

R/ Panas meningkatkan relaksasi otot, dan mobilitas, menurunkan rasa sakit dan

melepaskan kekakuan di pagi hari. Sensitivitas pada panas dapat dihilangkan dan

luka dermal dapat disembuhkan.

e. Berikan masase yang lembut

R/ Meningkatkan relaksasi / mengurangi nyeri

f. Dorong penggunaan teknik manajemen stres, misalnya relaksasi progresif,

sentuhan terapeutik, biofeed back, visualisasi, pedoman imajinasi, hypnosis diri,

dan pengendalian napas.

R/ Meningkatkan relaksasi, memberikan rasa kontrol dan mungkin meningkatkan

kemampuan koping)

g. Beri obat sebelum aktivitas/ latihan yang direncanakan sesuai petunjuk.

R/ Meningkatkan realaksasi, mengurangi tegangan otot/ spasme, memudahkan

untuk ikut serta dalam terapi)

h. Kolaborasi: Berikan obat-obatan sesuai petunjuk (mis:asetil salisilat)

R/ sebagai anti inflamasi dan efek analgesik ringan dalam mengurangi kekakuan

dan meningkatkan mobilitas.

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal,

nyeri, penurunan kekuatan otot.

Hasil yang diharapkan : Klien mampu berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan

Intervensi :

Page 8: LP gerontik (artritis reumathoid) danty.docx

a. Pertahankan istirahat tirah baring/ duduk jika diperlukan jadwal aktivitas untuk

memberikan periode istirahat yang terus menerus dan tidur malam hari yang tidak

tergannggu.

R/ Istirahat sistemik dianjurkan selama eksaserbasi akut dan seluruh fase

penyakit yang penting untuk mencegah kelelahan mempertahankan kekuatan.

b. Bantu dengan rentang gerak aktif/pasif, demikiqan juga latihan resistif dan

isometris jika memungkinkan

R/ Mempertahankan atau meningkatkan fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina

umum. Catatan : latihan tidak adekuat menimbulkan kekakuan sendi, karenanya

aktivitas yang berlebihan dapat merusak sendi.

c. Ubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup. Demonstrasikan/

bantu tehnik pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas, mis, trapeze

R/ Menghilangkan tekanan pada jaringan dan meningkatkan sirkulasi.

Memepermudah perawatan diri dan kemandirian pasien. Tehnik pemindahan yang

tepat dapat mencegah robekan abrasi kulit.

d. Posisikan dengan bantal, kantung pasir, gulungan trokanter.

R/ Meningkatkan stabilitas ( mengurangi resiko cidera ) dan memerptahankan

posisi sendi yang diperlukan dan kesejajaran tubuh, mengurangi kontraktor.

e. Gunakan bantal kecil/tipis di bawah leher.

R/ Mencegah fleksi leher.

f. Dorong pasien mempertahankan postur tegak dan duduk tinggi, berdiri, dan

berjalan

R/ Memaksimalkan fungsi sendi dan mempertahankan mobilitas.

g. Berikan lingkungan yang aman, misalnya menaikkan kursi, menggunakan

pegangan tangga pada toilet, penggunaan kursi roda.

R/ Menghindari cidera akibat kecelakaan/ jatuh.

h. Kolaborasi: konsul dengan fisoterapi.

R/ Berguna dalam memformulasikan program latihan/ aktivitas yang berdasarkan

pada kebutuhan individual dan dalam mengidentifikasikan alat.

i. Kolaborasi: berikan obat-obatan sesuai indikasi (steroid).

R/ Mungkin dibutuhkan untuk menekan sistem inflamasi akut.

Page 9: LP gerontik (artritis reumathoid) danty.docx

3. Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran berhubungan dengan

perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan

penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas.

Hal yang diharapkan : Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam

kemampuan untuk menghadapi penyakit,perubahan pada gaya hidup,dan

kemungkinan keterbatasan

Intervensi :

a. Dorong pengungkapan mengenai masalah tentang proses penyakit, harapan

masa depan.

R/ Berikan kesempatan untuk mengidentifikasi rasa takut/ kesalahan konsep dan

menghadapinya secara langsung.

b. Diskusikan arti dari kehilangan / perubahan pada pasien/orang terdekat.

Memastikan bagaimana pandangaqn pribadi pasien dalam memfungsikan gaya

hidup sehari-hari, termasuk aspek-aspek seksual.

R/ Mengidentifikasi bagaimana penyakit mempengaruhi persepsi diri dan interaksi

dengan orang lain akan menentukan kebutuhan terhadap intervensi/ konseling

lebih lanjut.

c. Diskusikan persepsi pasienmengenai bagaimana orang terdekat menerima

keterbatasan.

R/ Isyarat verbal/non verbal orang terdekat dapat mempunyai pengaruh mayor

pada bagaimana pasien memandang dirinya sendiri.

d. Berikan bantuan positif bila perlu.

R/ Memungkinkan pasien untuk merasa senang terhadap dirinya sendiri.

Menguatkan perilaku positif. Meningkatkan rasa percaya diri.

e. Kolaborasi: Rujuk pada konseling psikiatri, mis: perawat spesialis psikiatri,

psikolog.

R/ Pasien/orang terdekat mungkin membutuhkan dukungan selama berhadapan

dengan proses jangka panjang/ ketidakmampuan.

Page 10: LP gerontik (artritis reumathoid) danty.docx

f. Kolaborasi: Berikan obat-obatan sesuai petunjuk, mis; anti ansietas dan obat-

obatan peningkat alam perasaan.

R/ Mungkin dibutuhkan pada sat munculnya depresi hebat sampai pasien

mengembangkan kemapuan koping yang lebih efektif.

4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan musculoskeletal, penurunan

kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.

Hal yang diharapkan : Klien dapat melaksanakan aktivitas perawatan diri secara

mandiri.

Intervensi :

a. Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri. Identifikasi /rencana

untuk modifikasi lingkungan.

R/ Menyiapkan untuk meningkatkan kemandirian, yang akan meningkatkan harga

diri

b. Pertahankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan program latihan.

R/ Mendukung kemandirian fisik/emosional.

c. Kolaborasi: Konsul dengan ahli terapi okupasi.

R/ Berguna untuk menentukan alat bantu untuk memenuhi kebutuhan individual.

Mis; memasang kancing, menggunakan alat bantu memakai sepatu,

menggantungkan pegangan untuk mandi pancuran.

d. Kolaborasi: Atur evaluasi kesehatan di rumah sebelum pemulangan dengan

evaluasi setelahnya.

R/ Mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi karena tingkat

kemampuan aktual

5. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan perurunan fungsi tulang

Hal yang diharapkan : Klien dapat mempertahankan keselamatan fisik

Intervensi :

a. Kendalikan lingkungan dengan : Menyingkirkan bahaya yang tampak jelas,

mengurangi potensial cedera akibat jatuh ketika tidur misalnya menggunakan

Page 11: LP gerontik (artritis reumathoid) danty.docx

penyanggah tempat tidur, usahakan posisi tempat tidur rendah, gunakan

pencahayaan malam hari siapkan lampu panggil

R/ : Lingkungan yang bebas bahaya akan mengurangi resiko cedera dan

membebaskan keluaraga dari kekhawatiran konstan

b. Memantau regimen medikasi. Izinkan kemandirian dan kebebasan maksimum

dengan memberikan kebebasan dalam lingkungan yang aman, hindari

penggunaan restrain, ketika pasien melamun alihkan perhatiannya ketimbang

mengagetkan

R/ : Hal ini akan memberikan pasien merasa otonomi, restrain dapat

meningkatkan agitasi,mengagetkan klien akan meningkatkan ansietas

6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajannya informasi tentang

penyakitnya.

Hasil yang diharapkan : Klien dapat memperoleh pengetahuan tentang penyakitnya.

Intervensi :

a. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya.

R/ Untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya.

b. Berikan penkes tentang penyakit yang telah diderita.

R/ Agar klien mengetahui penyakit yang telah dideritanya.

Page 12: LP gerontik (artritis reumathoid) danty.docx

DAFTAR PUSTAKA

Doenges E Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC: Jakarta

Smeltzer, Suzzanne C.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. .Jakarta: EGC.

Marilynn E. Doenges dkk. Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3. Jakarta : EGC, 1999.

Mansjoer, Arif. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 jilik 2. Jakarta : Media Aesculapius

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000.

Carpenito, Lynda Juall. Diagnosa Keperawatan. Jakarata : EGC, 1999.