Kel 1 - Ag-1

70
Ada Apa dengan Euthanasia Oleh Kelompok 1 Fasilitator : dr. Evy Luciana, MEpid Senin. 1 Juni 2009 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

description

humaniora untar

Transcript of Kel 1 - Ag-1

  • Ada Apa dengan Euthanasia Oleh Kelompok 1Fasilitator : dr. Evy Luciana, MEpid

    Senin. 1 Juni 2009Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara

  • ANGGOTA KELOMPOK 1

    NIMNAMA405080058Jennifer AnnastasiaKetua405080059Cynthia CameliaSekretaris405080003Cynthia LawrencePenulis405080001Norman Adhitya LAnggota405070002Amelia BudimanAnggota405080004Yunita WidyaningsihAnggota405080028Nina ApriyanaAnggota405080029Rossy TrianaAnggota405080057Indra SyahputraAnggota405080060Elsa WidjayaAnggota405080176Acha Hirdie YodanmaAnggota405080177Paullya Dwi PAnggota

    *****

  • Ada Apa dengan EuthanasiaMembicarakan tentang euthanasia, pasti tidak bisa dilepas dengan definisi kematian. Sedangkan definisi mati sendiri terus mengalami perubahan, hal ini disebabkan karena ilmu pengetahuan terus menerus berkembang mencapai kemajuan yang pesat. Pada masa yang lalu pengertian mati ditetapkan apabila denyut jantung berhenti. Ternyata banyak kasus yang dijumpai ada orang yang denyut jantungnya berhenti, kemudia jantungnya berfungsi kembali, seperti kejadian orang mati suri. Terjadilah kontroversi pandangan mengenai mati. Pengertian euthanasia juga mengalami perubahan, dari euthanasia pasif sampai ke euthanasia aktif.

  • Karena itu, ketika seorang pasien bernama Sutono yang dirawat di rumah sakit karena mengalami pendarahan otak yang dahsyat, sehingga mengakibatkan pasien itu dalam keadaan comma. Kemudian setelah diteliti secara seksama ternyata batang otaknya juga tidak berfungsi. Keluarga pasien jadi sangat menderita. Tim dokter terus berusaha secara maksimal untuk memberikan pertolongan, tetapi setelah dirawat cukup lama, Sutono tetap dirawat dalam keadaan comma. Pihak keluarga kemudian mengusulkan pada tim dokter dan pihak rumah sakit, agar Sutono dibawa pulang saja, dirawat dirumah seadanya. Pihak keluarga tidak mampu lagi membayar biaya perawatan dan berbagai biaya lain, yang membuat mereka menderita lahir batin. Bila Anda salah satu anggota tim dokter itu, bagaimana sikap dan pandangan Anda?

  • Learning ObjectivesMengetahui definisi euthanasia, euthanasia aktif, euthanasia pasif dan kematianMengetahui sejarah euthanasiaMengetahui dan menjelaskan jenis-jenis euthanasiaMengetahui pandangan aspek agama, hukum, dan kedokteran mengenai euthanasiaMengetahui pandangan 4 agama mengenai rohMengetahui keadaan dilakukannya euthanasiaMengetahui contoh kasus nyata euthanasiaMengetahui dan menjelaskan solusi

  • Mind Map

  • Istilah AsingComma: keadaan pingsan yang berlangsung lama disertai penurunan daya reaksi /suatu kondisi yang terjadi pada seorang individu jika tidak ada reaksi pada mata, gerakan, dan suara setelah rangsang nyeri yang adekuat diberikan pada individu tersebut

    Mati suri: keadaan seperti mati yang masih bisa diatasi

  • LO 1Mengetahui definisi euthanasia, euthanasia aktif & pasif, dan kematian

  • Definisi EuthanasiaSecara Umum (Etimologi)Berasal dari bahasa Yunani eu = baik dan thanatos yang berarti kematian Kematian yang membahagiakan atau mati cepat tanpa derita.

    *

  • Secara TerminologisBerpindah ke alam baka dengan tenang dan aman,tanpa penderitaan,untuk yang beriman dengan nama Allah di bibirWaktu hidup akan berakhir,diringankan penderitaan si sakit dengan memberikan obat penenangMengakhiri penderitaan & hidup seseorang yang sakit dengan sengaja atas permintaan pasien sendiri dan keluarganya

    *

  • KematianAda beberapa konsep tentang kematian, yaitu:Mati sebagai berhentinya darah mengalirHal ini sangat berhubungan dengan tugas jantung dan paru-paru yang berhenti fungsi juga, seperti dalam PP no. 18 tahun 1981 yang menyatakan bahwa mati adalah berhentinya fungsi jantung dan paru-paruPengertian ini pada dasarnya tidak dapat dipergunakan lagi karena adanya teknologi resusitasi yang memungkinkan jantung dan paru-paru yang berhenti berdenyut dapat dipacu untuk kembali normal

  • Mati sebagai saat terlepasnya nyawa dari tubuhMemberi kesan nyawa bisa ditarik lagi, sehingga euthanasia dilakukan untuk menarik nyawa itu kembali ke dalam raga manusia.Hilangnya kemampuan tubuh secara permanenHal ini masih perlu ditanyakan karena ada beberapa organ yang berfungsi sendiri-sendiri tanpa terkendali otakTetapi konsep ini sangat menguntungkan untuk kepentingan transplantasi

  • Hilangnya kemampuan manusia secara permanen untuk kembali sadar dan melakukan interaksi sosialKonsep ini tidak lagi melihat apakah organ-organ tubuh yang lain masih berfungsi atau tidak, tetapi apakah otaknya masih mampu atau tidak menjalankan fungsi pengendalian, secara jasmani maupun sosial, atau tidak.

  • Kematian dapat dibagi menjadi 2 fase, yaitu:Somatic death (kematian somatik)Merupakan fase kematian dimana tidak didapati tanda-tanda kehidupan seperti denyut jantung, gerakan pernafasan, suhu badan yang menurun dan tidak adanya aktifitas listrik otak pada rekaman EEG

    Biological death (Kematian biologik)Merupakan fase yang mengikuti kematian somatik yang ditandai dengan kematian sel. Kurun waktu 2 jam setelah kematian somatik diantaranya dikenal sebagai mati suri

  • Kematian berdasarkan cara terjadinyaOrthothanasiaKematian yang terjadi karena proses alamiahDysthanasiaKematian yang terjadi secara tidak wajarEuthanasia

  • LO 2Mengetahui sejarah euthanasia

  • Asal mula euthanasiaSekitar tahun 400 sebelum Masehi, sebuah sumpah yang terkenal dengan sebutan The Hippocratic Oath yang dinyatakan oleh seorang Fisikawan Hipokratis Yunani, dengan jelas mengatakan:

    Saya tidak akan memberikan obat mematikan pada siapapun, atau menyarankan hal tersebut pada siapapun.- The Hippocratic Oath

    Sekitar abad ke-14 sampai abad ke-20, Hukum Adat Inggris yang dipetik oleh Mahkamah Agung Amerika tahun 1997 dalam pidatonya:

    Lebih jelasnya, selama lebih dari 700 tahun, orang Hukum Adat Amerika Utara telah menghukum atau tidak menyetujui aksi bunuh diri individual ataupun dibantu. Chief Justice Rehnquist

  • Tahun 1920, terbitnya buku berjudul Permitting the Destruction of Life not Worthy of Life. Dalam buku ini, Alfred Hoche, M.D., Dosen Psikologi dari Universtas Freiburg, dan Karl Binding, Dosen Hukum dari Universitas Leipzig, memperdebatkan bahwa seorang pasien yang meminta untuk diakhiri hidupnya harus, dibawah pengawasan ketat, dapat memperolehnya dari seorang pekerja medis. Buku ini men-support euthanasia non-sukarela yang dilakukan oleh Nazi Jerman

    Tahun 1935, The Euthanasia Society of England, atau Kelompok Euthanasia Inggris, dibentuk sebagai langkah menyetujui euthanasia

  • Pada tahun 1937, eutanasia atas anjuran dokter dilegalkan di Swiss sepanjang pasien yang bersangkutan tidak memperoleh keuntungan daripadanya.

    Amerika tahun 1938 yang memberikan dukungannya pada pelaksanaan eutanasia agresif, walaupun demikian perjuangan untuk melegalkan eutanasia tidak berhasil digolkan di Amerika maupun Inggris.Tahun 1939, Nazi Jerman memberlakukan euthanasia secara non-sukarela

    Tahun 1955, Belanda sebagai negara pertama yang mengeluarkan Undang-Undang yang menyetujui euthanasia, dan diikuti oleh Australia yang melegalkannya di tahun yang sama.

  • LO 3Mengetahui dan menjelaskan jenis-jenis euthanasia

  • Jenis-jenis Euthanasia1. Berdasarkan sudut cara pelaksanaannya Euthanasia aktifEuthanasia pasifAuto-euthanasia

    2. Berdasarkan sudut pemberian izinEutanasia diluar kemauan pasienEutanasia secara tidak sukarela Eutanasia secara sukarela

    *

  • Berdasarkan sudut cara pelaksanaannyaEUTHANASIA AKTIFSuatu tindakan mempercepat kematian baik dengan memberikan suntikan, obat-obat yang mematikan, melepas alat bantu medik (saluran zat asam, alat pacu jantung, dsb)Tanda-tanda kehidupan masih terdapat pada penderita ketika tindakan dilakukanEuthanasia aktif, dibagi 2, yaitu secara langsung dan tidak langsung

    *

  • Euthanasia aktif secara langsung:Dokter langsung terlibat :suatu tindakan secara sengaja yang dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lain untuk mempersingkat atau mengakhiri hidup si pasien.Misalnya dengan memberikan obat-obatan yang mematikan seperti misalnya pemberian tablet sianida atau menyuntikkan zat-zat yang mematikan ke dalam tubuh pasien.Euthanasia aktif secara tidak langsung:dilakukannya tindakan medik secara terarah yang diperhitungkan akan mengakhiri hidup pasien atau memperpendek hidup pasien (atau jika obat penangkal sakit yang diberikan memperpendek hidup pasien)Dokter terlibat pemberian obat

  • EUTHANASIA PASIFSuatu tindakan membiarkan pasien/penderita yang dalam keadaan tidak sadar (comma)Tanda-tanda kehidupan tidak terdapat lagi pada pasien tersebut

    *

  • AUTO-EUTHANASIAPasien menolak secara tegas dan dengan sadar untuk menerima perawatan medis dan pasien mengetahui bahwa penolakannya tersebut akan memperpendek atau mengakhiri hidupnyaSuatu praktek eutanasia pasif atas permintaan

    *

  • Berdasarkan sudut pemberian izin

    Eutanasia diluar kemauan pasien: suatu tindakan eutanasia yang bertentangan dengan keinginan si pasien untuk tetap hidup Eutanasia secara tidak sukarela: apabila seseorang yang tidak berkompeten atau tidak berhak untuk mengambil suatu keputusan misalnya statusnya hanyalah seorang wali dari si pasien Eutanasia secara sukarela: dilakukan atas persetujuan si pasien sendiri

    *

  • LO 4Mengetahui dan menjelaskan aspek agama, hukum kedokteran dan HAM mengenai euthanasia

  • Euthanasia Menurut Agama IslamIslam tidak membenarkan bunuh diri, karena manusia bukan pencipta diri sendiri dan bukan pemilik mutlakManusia diamanahkan untuk menjaga dengan baikKematian adalah ketentuan AllahEuthanasia aktif: merupakan tindakan yang haram, karena sama artinya dengan membunuh.Euthanasia pasif: dibolehkan,karena orang meninggal karena penyakitnnya sendiri.

  • Sebagaimana firmannya dalam: Surat An-Nahl ayat 61: Apabila sampai tempo mereka, tiadalah yang dapat meminta dikemudiankan sesaatpun dan tidak pula mereka dapat mendahulukannya.Surat A-Liimraan ayat 145 : Dan setiap mahluk bernyawa tidak kan mati melainkan dengan izin Allah.

  • Euthanasia menurut agama BuddhaAjaran agama Buddha sangat menekankan kepada makna dari kehidupan dimana penghindaran untuk melakukan pembunuhan makhluk hidup adalah merupakan salah satu moral dalam ajaran Budha Jelas bahwa euthanasia adalah sesuatu perbuatan yang tidak dapat dibenarkan dalam ajaran agama Budha

    *

  • Mempercepat kematian seseorang secara tidak alamiah adalah merupakan pelanggaran terhadap perintah utama ajaran Budha yaitu sila pertama Panatipatta yang dengan demikian dapat menjadi karma negatif kepada siapapun yang terlibat dalam pengambilan keputusan guna memusnahkan kehidupan seseorang tersebut

    *

  • Ajaran agama Buddha sangat menekankan kepada makna dari kehidupan dimana penghindaran untuk melakukan pembunuhan makhluk hidup adalah merupakan salah satu moral dalam ajaran Buddha. Berdasarkan pada hal tersebut diatas maka nampak jelas bahwa euthanasia adalah sesuatu perbuatan yang tidak dapat dibenarkan dalam ajaran agama Budha. Selain daripada hal tersebut, ajaran Budha sangat menekankan pada welas asih ("karuna)

  • Euthanasia menurut Agama KristenPemikiran yang timbul mengenai euthanasia, menurut Robert H. Williams, disebabkan oleh dua hal, yaitu:Manusia diberi kemampuan Tuhan untuk berpikir.

    Manusia mempunyai kemampuan mental dan emosi untuk membuat keputusan dan menggunakannya seefektif mungkin

    Kelahiran dan kematian merupakan hak dari Tuhan sehingga tidak ada seorangpun di dunia ini yang mempunyai hak untuk memperpanjang atau memperpendek umurnya sendiriPernyataan ini menurut ahli ahli agama secara tegas melarang tindakan euthanasia, apapun alasannya. Dokter bisa dikategorikan melakukan dosa besar dan melawan kehendak Tuhan, yaitu memperpendek umur

  • Orang yang menghendaki euthanasia, walaupun dengan penuh penderitaan bahkan kadang kadang dalam keadaan sekarat dapat dikategorikan putus asa, dan putus asa tidak berkenan dihadapan Tuhan.

    Aspek lain dari pernyataan memperpanjang umur, sebenarnya bila dikaitkan dengan usaha medis bisa menimbulkan masalah lain. Mengapa orang harus ke dokter dan berobat untuk mengatasi penyakitnya, kalau memang umur mutlak di tangan Tuhan, kalau belum waktunya, tidak akan mati. Kalau seseorang berupaya mengobati penyakitnya maka dapat pula diartikan sebagai upaya memperpanjang umur atau menunda proses kematian.

  • Jadi upaya medispun dapat dipermasalahkan sebagai melawan kehendak Tuhan. Dalam hal hal seperti ini manusia sering menggunakan standar ganda. Hal hal yang menurutnya baik, tidak perlu melihat pada hukum hukum yang ada, atau bahkan mencarikan dalil lain yang bisa mendukung pendapatnya, tapi pada saat manusia merasa bahwa hal tersebut kurang cocok dengan hatinya, maka dikeluarkanlah berbagai dalil untuk menopangnya.

  • Iman Kristen, secara tegas menolak euthanasiaaktif ini (entah suntik mati atau bunuh dirIberbantuan).

    Alasannya:- Tuhanlah yang memberikan kepada manusia nafas kehidupan (Kej 2:7), maka Tuhan jugalah yang berhak memanggilnya kembali. - Kehidupan berasal dari Allah. Adalah keputusan Allah untuk memberi kehidupan dan mengambilnya kembali (Pengkhotbah 12:7; Ayub 1:21). - Dalam Alkitab, menumpahkan darah orang yang tidak bersalah disebut pembunuhan (1 Yohanes 3:15; Kejadian 9:6).

  • b.Hidup dan mati adalah hak prerogatif Tuhan sebagai Sang Khalik. - Alasan-alasan seperti rasa kasihan melihat penderitaan pasien, alasan ekonomi, atau kerepotan mengurus pasien,tidak bisa mengesampingkan hak prerogatif Allah tersebut. c.Euthanasia aktif pada hakikatnya sama dengan membunuh (menghilangkan nyawa) pasien, sekalipun dengan dalih yang argumentatif.d.Manusia diberi anugerah oleh Tuhan untuk melangsungkan kehidupannya, akan tetapi juga untuk menemui kematiannya. Kita harus merawatnya baik-baik sampat saat terakhir. Tentang kematian kita serah kan kepada Tuhan.

  • e. Dalam penderitaan yang sangat itulah kerap manusia menemukan sesuatu yang paling hakiki dalam hidupnya. - Bandingkan dengan pengalaman Ayub selepas ia melewati penderitaannya. Ayub 42:5, Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. - Di sini Ayub seolah hendak mengatakan. Dulu ketika ia masih sukses, makmur, hidup bergelimang kemewahan ia hanya tahu tentang Tuhan dari ajaran-ajaran dan nasihat-nasihat orang lain. - Tetapi sekarang setelah ia melewati berbagai penderitaan itu, ia mengalami sendiri Allah.

  • Euthanasia menurut agama KatolikDalam ajaran gereja Katolik RomaSejak pertengahan abad ke-20, berjuang memberikan pedoman mengenai penanganan terhadap mereka yang menderita sakit tak tersembuhkan, sehubungan dengan ajaran moral gereja mengenai eutanasia dan sistem penunjang hidup. Paus Pius XII, yang tak hanya menjadi saksi dan mengutuk program-program egenetika dan eutanasia Nazi, juga menjadi saksi atas dimulainya sistem-sistem modern penunjang hidup, adalah yang pertama menguraikan secara jelas masalah moral ini dan menetapkan pedoman. Pada tanggal 5 Mei tahun 1980 , kongregasi untuk ajaran iman telah menerbitkan Dekalarasi tentang eutanasia ("Declaratio de euthanasia).

    *

  • Paus Yohanes Paulus II, dalam ensiklik Injil Kehidupan (Evangelium Vitae) nomor 64 yang memperingatkan kita agar melawan gejala yang paling mengkhawatirkan dari `budaya kematian' dimana jumlah orang-orang lanjut usia dan lemah yang meningkat dianggap sebagai beban yang mengganggu. Paus Yohanes Paulus II juga menegaskan bahwa eutanasia merupakan tindakan belas kasihan yang keliru, belas kasihan yang semu: Belas kasihan yang sejati mendorong untuk ikut menanggung penderitaan sesama. Belas kasihan itu tidak membunuh orang, yang penderitaannya tidak dapat kita tanggung (Evangelium Vitae, nomor 66)

  • Gereja Katolik berpendapat bahwa tidak diperbolehkan mempercepat kematian seseorang secara aktif dan terencana, juga jika secara medis ia tidak lagi dapat disembuhkan dan juga kalau euthanasia dilakukan atas permintaan pasien sendiri ("Iman Katolik", Konferensi Waligereja Indonesia, hal. 73)

    Gereja Katolik berpendapat bahwa tidak dibenarkan mengakhiri hidup seseorang hanya karena rasa iba dan kasihan. Penderitaan harus diringankan bukan dengan pembunuhan, melainkan dengan pendampingan oleh seorang teman

    Gereja mengakui adanya makna dalam penderitaan, sebab Allah tidak meninggalkan orang yang menderita. Dan dengan memikul penderitaan dalam solidaritas, kita ikut menebus penderitaan

  • pengertian eutanasia dalam Gereja Katolik menyangkut tiga hal yaitu: sebuah tindakan atau tidak berbuat dengan intensi pada kematian seseorang, dengan maksud mengahkiri penderitaan seseorang.

    Oleh karena itu, penilaian atas sebuah tindakan sebagai eutanasia atau tidak terletak pada intensi dan tindakannya.

  • Ditengah perdebatan pro dan kontra mengenai eutanasia, Gereja mengambil sikap tegas menolak eutanasia, terutama yang bersifat aktif dan langsungSecara etis, penolakan tersebut didasari pada pemahaman dan pelaksanaan otonomi manusia pada tempatnya

  • Secara teologis, hidup sebagai yang kudus, anugerah dan nilai tertinggi menjadi dasar yang kuat untuk menolak eutanasia. Hidup dan mati sungguh dipandang sebagai hak khusus Allah yang tidak boleh diambil alih oleh manusia.Namun demikian berhadapan dengan penderitaan yang ekstrim, Gereja memberi kemudahan eutanasia pasif dalam arti pemberian obat untuk mengurangi rasa sakit dengan efek samping memperpendek umur

  • Pandangan Hukum di IndonesiaMerujuk pada KUHP

    Pasal 304 KUHPBarangsiapa dengan sengaja menyebabkan atau membiarkan orang dalam kesengsaraan, sedang ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, kepada orang itu, karena hukum yang berlaku baginya atau karena perjanjian, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan atau denda sebanyak banyaknya empat ribu lima ratusrupiah

  • Pasal 306 KUHP1. Kalau salah satu perbuatan tersebut dalam pasal 304 dan 305 berakibat luka berat ,yang bersalah dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh tahun enam bulan.2. Kalau salah satu perbuatan tersebut berakibat matinya orang,maka yang bersalah dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya sembilan tahun.

    Pasal 344 KUHPBarangsiapa menghilangkan nyawa orang

    atas permintaan sungguh sungguh orang itu sendiri dipidana dengan pidana penjaraselama lamanya duabelas tahun.

  • Pasal 345 KUHPBarang siapa dengan sengaja membujuk orang supaya membunuh diri atau menolongnya dalam perbuatan itu, ataumemberi ikhtiar kepadanya untuk itu, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya empat tahun,kalau jadi orangnya membunuh diri

  • Euthanasia menurut pandangan KedokteranProfesi tenaga medis sudah sejak lama menentang euthanasia sebab profesi kedokteran adalah untuk menyembuhkan dan bukan untuk mematikan. Profesi medis adalah untuk merawat kehidupan dan bukan untuk merusak kehidupanSumpah Hipokrates menolak Euthanasia, Saya tidak akan memberikan racun yang mematikan ataupun memberikan saran mengenai hal ini kepada mereka yang memintanya. Sumpah ini kemudian menjadi dasar sumpah seluruh dokter di dunia, termasuk di IndonesiaHakikat profesi kedokteran adalah menyembuhkan dan meringankan penderitaan. Euthanasia justru bertentangan radikal dengan hakikat itu

  • Euthanasia menurut aspek HAMHak azasi manusia (HAM) selalu dikaitkan dengan hak hidup, hak damai, & sebagainya. Tapi tidak tercantum jelas adanya hak seseorang untuk mati. Mati sepertinya justru dihubungkan dengan pelanggaran HAM, terbukti dari aspek hukum euthanasia yang cenderung menyalahkan tenaga medis dalam pelaksanaan euthanasia. Sebenarnya, dengan dianutnya hak untuk hidup layak & sebagainya, secara tidak langsung seharusnya terbersit adanya hak untuk mati, apabila dipakai untuk menghindarkan diri dari segala ketidaknyamanan atau lebih jelas lagi dari segala penderitaan yang hebat.

  • LO 5Mengetahui pandangan 4 agama mengenai roh

  • Pandangan agama tentang jiwaDi dalam teologi, jiwa dipercaya hidup terus setelah seseorang meninggal, dan sebagian agama mengajarkan bahwa Tuhan adalah pencipta jiwa. Di beberapa budaya, benda-benda mati dikatakan memiliki jiwa, kepercayaan ini disebut animisme.[2]

    Penggunaan istilah jiwa dan roh seringkali sama, meskipun kata yang pertama lebih sering berhubungan dengan keduniaan dibandingkan kata yang kedua.[3] Jiwa dan psyche bisa juga digunakan secara sinonimous, meskipun psyche lebih berkonotasi fisik, sedangkan jiwa berhubungan dekat dengan metafisik dan agama.

  • Roh menurut pandangan IslamRoh dan jiwa itu berbeda Jiwa : badan halus manusia yang dapat berpergian pada saat tidur (mimpi)Komponen dari jiwa :

    Nafsu HasratAqalQolbu = spiritual(merupakan jantung dari jiwa)Jiwa mempunyai indera yang disebut batin

  • Roh

    Al-Israa:85 Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. katakanlah: ruh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.- Artinya: ruh itu suci dan ciptaan Allah

  • Al-hijr:29 Maka apabila yelah aku menyempurnakan kejadiannya dan telah meniupkan kedalamnya ruh-ku,maku tunduklah kamu kepadaku dengan bersujud.Artinya : ruh ciptaan dan punya Allah,yang ditiupkan Allah masuk dalam tubuh manusia,bila meninggal akan kembali ke sang pencipta

    Roh itu yang menjaga jiwa untuk selalu di jalan yang benar

  • Roh menurut pandangan Kristen & Katolik1. Manusia itu berasal dari debu, lalu diberi nafas hidup (dalam bahasa aslinya = "roh") oleh Allah.- Kejadian 2:7 : "Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup."

  • 2. Setelah mati, manusia (tubuh jasmaninya) akan kembali menjadi debu, tetapi rohnya akan kembali kepada Allah, Sang Penciptanya. (Berarti rohnya tidak mati !!)

    Kejadian 3:19 : "dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.Pengkhotbah 12:7 "Dan debu kembali menjadi tanah seperti semula, dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya." (Bdk Ayub 34:14 - 15)

  • LO 6Mengetahui keadaan dilakukannya euthanasia

  • Keadaan dilakukannya EuthanasiaKondisi pasien pada fase terminal atau fase akhir penyakit sehingga tidak mungkin diobatiPasien mengalami penderitaan atau kesakitan yang hebatPasien yang sudah ditangani dokter dalam waktu lama.Pasien / keluarga sengaja atau secara sukarela meminta dilakukannya euthanasia pada dokter, tapi sebelumnya si dokter harus menjelaskan dan mendiskusikannya terlebih dahulu dengan pasien tersebut.

  • Dokter yang akan melakukan euthanasia sebelumnya juga harus meminta persetujuan dokter lain untuk memastikan kalau dasar kriteria penggunaannya sudah jelas.

    Ada dua pilihan obat yang umumnya digunakan, yaitu obat oral (dari mulut) atau melalui kulit (suntik). Biasanya, dokterlah yang menentukan akan menggunakan obat apa

  • LO 7Mengetahui contoh kasus nyata euthanasia

  • Negara-negara yang Melegalkan EuthanasiaBelandaNegara bagian Amerika Serikat: OregonBelgiaSwiss

  • Contoh Kasus NyataKasus Hasan Kusuma Indonesia

    Permohonan untuk euthanasia diajukan oleh Hasan Kusuma, dengan alasan karena tidak tega melihat istrinya koma dan faktor ekonomi. Permohonan ini diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, tetapi ditolakKasus Terri Schiavo

    Terri Schiavo (usia 41 tahun) meninggal dunia di negara bagian Florida, 13 hari setelah Mahkamah Agung Amerika memberi izin mencabut pipa makanan (feeding tube) yang selama ini memungkinkan pasien dalam koma ini masih dapat hidupKasus "Doctor Death

    Dr. Jack Kevorkian dijuluki Doctor Death, seperti dilaporkan Lori A. Roscoe. Kevorkian melakukan tindakan euthanasia di Pusat Medis Adven Glendale, California pada awal April 1998. Ia berargumen apa yang dilakukannya semata demi menolong mereka. Tapi para penentangnya menyebut, apa yang dilakukannya adalah pembunuhan

  • LO 8Mengetahui dan menjelaskan solusi

  • SolusiDokterDokter tidak berhak mengambil keputusan bagi pasienPeran dokter hanya memberikan informasi kepada keluarga mengenai keadaan pasien dan kemungkinan yang akan terjadi pada pasienPasienKarena pasien dalam keadaan koma, sehingga semua keputusan berada pada pihak keluarga

  • Keluarga perawatan di rumah, bantuan dukungan emosional dan spiritual bagi pasien dan Sebagai wakil mengambil keputusan apabila pasien dalam keadaan tidak bisa mengambil keputusan

  • KesimpulanEuthanasia dilihat dari berbagai agama, dilarangTetapi pada praktek kehidupannya disesuaikan pada situasi dan kondisi yang diadapi

    *

  • Sampai saat ini, euthanasia masih menjadi perdebatan dalam hidup umat manusia. Ada yang bersikap pro dan ada yang bersikap kontra terhadap euthanasia. Beberapa negara bahkan sudah melegalkan dan mengatur praktek euthanasiaEuthanasia bisa merupakan kebenaran pada salah satu aspek, tetapi belum tentu merupakan kebenaran, bahkan pelanggaran kebenaran pada aspek lainnya.

  • SaranSebaiknya dokter memikirkan euthanasia secara kritis terlebih dahulu dan melihat segala resiko dari segala aspek

  • Daftar PustakaHanafiah MJ, Amir A. Penulisan Ilmiah Kedokteran Atau Kesehatan. In: Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. 3rd ed. Jakarta : EGC. p:150WMA. Masalah di Akhir Kehidupan. In: Panduan Etika Medis. Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.2006. p: 64Komisi Kateketik KWI.Bunuh Diri dan Euthanasia.In: Perutusan Murid-Murid Yesus. Jakarta : Kanisius. 2004. p: 96-8http://id.wikipedia.org/wiki/Eutanasiahttp://www.vatican.va/roman_curia/congregations/cfaith/documents/rc_con_cfaith_doc_19800505_euthanasia_en.html

  • *****

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    **