Kel 1 Makalah

29
SEJARAH PERKEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Disusun Oleh: Eka Nurshafniati (8105123305) Muhammad Nur Pirdaus (8105123315) Nurhidayat (8105123345) Reska Fitria A. (8105123225) Shinta Ningrum Wulandari (8105123327) PENDIDIKAN AKUNTANSI REGULER 2012

Transcript of Kel 1 Makalah

Page 1: Kel 1 Makalah

SEJARAH PERKEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Disusun Oleh:

Eka Nurshafniati (8105123305)Muhammad Nur Pirdaus (8105123315)Nurhidayat (8105123345)Reska Fitria A. (8105123225)Shinta Ningrum Wulandari (8105123327)

PENDIDIKAN AKUNTANSI REGULER 2012EKONOMI DAN ADMINISTRASI

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2015

Page 2: Kel 1 Makalah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya

kami dapat menyelesaikan makalah strategi belajar mengajar tentang Sejarah

Perkembangan Kegiatan Pembelajaran.

Pada kesempatan ini kami selaku penulis dari makalah ini mengucapkan

terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam penulisan

makalah ini, yaitu:

1. Ibu Santi Susanti, S.Pd M.Ak selaku dosen mata kuliah strategi belajar

mengajar;

2. Semua pihak yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materi.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kepada semua pihak dengan sangat

terbuka kami mengharapkan saran, masukan, maupun kritik untuk

penyempurnaan karya tulis ini. Akhirnya besar harapan kami semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, Februari 2015

Penulis

i

Page 3: Kel 1 Makalah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................... 1

1.2 Tujuan................................................................................................ 2

BAB II : ISI

2.1 Pengertian Pembelajaran................................................................... 3

2.2 Perkembangan Kegiatan Pembelajaran............................................. 3

2.3 Kegiatan Pembelajaran Dari Waktu ke Waktu...................................8

2.4 Hakikat Pembelajaran...................................................................... 10

2.5 Perkembangan Pembelajaran di Indonesia.......................................12

BAB III : PENUTUP

2.1 Kesimpulan...................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Kel 1 Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyelenggaraan sistem pendidikan di Indonesia pada umumnya lebih

mengarah pada model pembelajaran yang di lakukan secara masal dan

klaksikal, dengan berorientasi pada kuantitas agar mampu melayani

sebanyak-banyaknya peserta didik, sehingga tidak dapat mengakomodir

kebutuhan peserta didik secara individual diluar kelompok, pada hakikatnya

pendidikan hendaknya mampu mengembangkan potensi kecerdasan serta

bakat yang di miliki peserta didik secara optimal sehingga peserta didik dapat

mengembangkan potensi diri yang di milikinya menjadi suatu prestasi yang

punya nilai jual.

Dalam hal ini jelas bahwa sistem pendidikan di Indonesia sudah mulai

difokuskan pada keberhasilan pada peserta didik dengan jaminan kemampuan

yang diarahkan pada life skill yang kelak kemudian hari dapat menopang

kesejahtraan peserta didik itu sendiri untuk keluarganya serta masa depannya

dengan kehidupan yang layak di masyarakat.

Suatu sistem pembelajaran dari waktu ke waktu berubah. Salah satu faktor

yang mempengaruhinya yaitu semakin berkembangnya teknologi yang ada.

Sistem atau metode pembelajaran yang ada saat ini adalah proses

pengembangan dari metode pembelajaran yang ada sebelumnya. Hal tersebut

merupakan latar belakang dari kami untuk membahas mengenai sejarah

perkembangan kegiatan pembelajaran dari waktu ke waktu.

1

Page 5: Kel 1 Makalah

1.2 Tujuan

a. Mengenal sejarah perkembangan kegiatan pembelajaran;

b. Mengetahui hakikat dari pembelajaran;

c. Mengetahui teori pembelajaran;

2

Page 6: Kel 1 Makalah

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan salah satu sub sistem dari sistem pendidikan.

Lefran Cois (1988; 370) pada Martinis berpendapat bahwa pembelajaran

merupakan persiapan kejadian-kejadian eksternal dalam suatu situasi belajar

dalam rangka memudahkan pebelajar belajar, menyimpan atau mentransfer

pengetahuan atau keterampilan.

Menurut Yusufhadi Miarso (2004; 545) pada Martinis, pembelajaran

adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain

belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain.

Smith dan Ragan (1993; 4) pada Martinis menyatakan bahwa

pembelajaran adalah desain dan pengembangan penyajian informasi dan

aktivitas-aktivitas yang diarahkan pada hasil belajar tertentu. Walter (1996;

96-97) pada Martnis mendefinisikan pembelajaran sebagai intervensi

pendidikan yang dilaksanakan dengan tujuan tertentu, bahan atau prosedur

yang ditargetkan pada pencapaian tujuan tersebut, dan pengukuran yang

menentukan perubahan yang diinginkan pada perilaku.

2.2 Perkembangan Kegiatan Pembelajaran

Dalam perkembangan pembelajaran, interaksi antar manusia, dapat terjadi

dalam berbagai kehidupan serta di berbagai bidang. Dalam bidang pendidikan

perkembangan pembelajaran dapat diwujudkan melalui interaksi antar peserta

3

Page 7: Kel 1 Makalah

didik, interaksi antara peserta didik dengan guru, interaksi antara peserta

didik dengan lingkungan, interaksi antara guru dengan sesama rekan,

interaksi antara guru dengan masyarakat di sekitar lingkungannya.

Perkembangan pembelajaran atas seseorang melibatkan proses berpikir,

dalam membangun serta mengembangkan suasana dialogis melalui interaksi

tanya jawab yang berlangsung secara terus menerus serta berkesinambungan

guna menghasilkan kemampuan berpikir untuk memperoleh sejumlah ilmu

pengetahuan yang dapat membantu seseorang menemukan konsep diri serta

jati dirinya sehingga memiliki kepiawaian dalam mengkontruksi diri.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perkembangan pembelajaran

yang terjadi pada seseorang dapat dilakukan di suatu ruang dan waktu tertentu

atau di luar termasuk di dalamnya pada lingkungan dimana seseorang berada.

Untuk dapat menciptakan suasana perkembangan pembelajaran secara

efektif serta kondusif yang dilakukan di dalam suatu ruang tertentu maka

diperlukan seseorang dalam kapasitas sebagai pengajar (guru), yang

diharapkan dapat berperan sebagai pencipta suasana belajar sedemikian rupa

sehingga proses pembelajaran peserta didik di kelas tampak efektif serta

kondusif.

1. Pembelajaran Merupakan Proses.

Berbicara mengenai perkembangan pembelajaran adalah berbicara

mengenai pengetahuan yang harus di miliki serta di kuasai oleh

seseorang untuk mencapai kehidupan yang layak, manusia sebagai

4

Page 8: Kel 1 Makalah

individu memiliki sifat-sifat yang komplek agar mampu bersosialisasi

serta mengaktualisasikan dirinya di lingkungan masyarakat tempat

dimana individu itu bertempat tinggal.

Pembelajaran juga merupakan transper budaya, mengingat

pembelajaran dengan sendirinya diartikan sebagai suatu kegiatan yang

mengarah pada pewarisan budaya dari suatu generasi ke genersi

berikutnya yang turun temurun serta berkelanjutan, melalui pendidikan

kita dapat mentrasfer nilai-nilai budaya seperti kejujuran, tanggung

jawab serta kesiapan untuk kehidupan di masyarakat. Pendidikan

memiliki tugas untuk menyiapkan individu-individu sebagai obyek

yang merupakan sasaran utama untuk kelangsungan bangsa pada masa

yang akan datang. Dalam hal ini ketika Pendidikan merupakan suatu

gambaran dari transfermasi budaya maka dapat kita katakan bahwa

sistem pendidikan adalah merupakan sub sistem dari sistem

pembangunan nasional yang harus singkron dengan GBHN dengan

memberikan tekanan pada upaya untuk melestarikan serta

mengembangkan budaya yaitu : (BP.7. Pusat,1990: 109-110).

a. Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah

perwujudan cipta, rasa karsa bangsa Indonesia.

b. Kebudayaan nasional yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa

terus di pelihara, dibina, dan dikembangkan sehingga mampu

menjadi penggerak bagi perwujudan cita-cita bangsa di masa depan.

5

Page 9: Kel 1 Makalah

c. Perlu ditumbuhkan kemampuan masyarakat untuk mengangkat nilai-

nilai sosial budaya daerah yang luhur serta menyerap nilai-nilai luar

yang yang positif dan yang diperlukan bagi pembaruan dalam proses

pembangunan.

d. Perlu terus diciptakan suasana yang mendorong tumbuh dan

berkembangnya disiplin nasional serta sikap budaya yang mampu

menjawab tantangan pembangunan dengan di kembangkan pranata

social yang dapat mendukung proses pemantapan budaya bangsa.

e. Usaha pembaruan bangsa perlu dilanjutkan di segala bidang

kehidupan, bidang ekonomi, dan sosial budaya.

2. Perkembangan Pembelajaran Merupakan Proses Pembentukan

Jati Diri

Pembelajaran yang berlangsung dan berkesinambungan dapat pula

diartikan sebagai media untuk pembentukan jati diri, dimana secara

proses dilakukan secara sistimatis serta sistemik yang diarahkan pada

pembentukan karakter serta jati diri sehingga individu yang

bersangkutan memiliki kepribadian, yang berlangsung di dalam situasi

serta kondisi kehidupan sosial di lingkungan masyarakat sekitarnya

melalui interaksi sosial sehingga terjalin hubungan saling

ketergantungan satu sama lain.

Satu sisi proses pembentukan pribadi serta jati diri seseorang terdiri dari

pembentulan masa kelahiran sampai balita, dan pembentukan masa

6

Page 10: Kel 1 Makalah

menuju ke arah pendewasaan, hal ini merupakan proses yang

berlangsung secara alami serta mutlak di jalani oleh setiap individu.

Pembentukan pribadi seseorang di alami melalui pengembangan

diri sehingga memiliki kualitas kepribadian yang di peroleh baik

melalui pendidikan atau pada lingkungan dimana individu yang

bersangkutan bersosialisasi dengan berbagai kendala serta tantangan

dalam mengarungi hidup serta kehidupan yang di alaminya serta

dijadikan pembelajaran sebagai upaya dalam proses pengembangan

kepribadian yang mandiri yang kesemuanya sejalan dengan prroses

perkembangan secara fisik yang alami pula. 

Pendidikan diartikan juga sebagai kehidupan dalam arti luas,

Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam

segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala

situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu

(Mudyaharjo,2001:3)

Dalam hal ini jelas bahwa manusia sebagai makhluk sosial dan

sebagai individu di tuntut secara sadar harus belajar dalam artian bagian

dari upaya untuk melestarikan nilai-nilai kebudayaan adalah melalui

pendidikan yang di tugaskan untuk menyiapkan peserta didik sebagai

pewaris budaya agar menjadi generasi muda yang produktif, handal dan

siap untuk dipasarkan, Dalam hai ini melalui pembelajaran maka

pendidikan disiapkan untuk membekali peserta didik dengan

7

Page 11: Kel 1 Makalah

pembentukan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan untuk kelangsungan

hidup bagi peserta didik yang bersangkutan kelak kemudian hari.

Ada beberapa komponen dalam pembangunan pendidikan

diantaranya : pendidikan harus dapat menciptakan iklim budaya yang

memuat komitmen sumber daya manusia, Pendidikan harus mampu

membentuk akhlak mulia, berbudi pekerti luhur,demokratis,

berkeahlian, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berkeahlian

serta berdaya saing maju sehingga sejahtera, mengingat masyarakat

yang sejahtera adalah dimana dilingkungan wilayah tersebut

masyarakatnya telah benar-benar berpengetahuan dan mempunyai

pengetahuan akan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan

berdisiplin.

2.3 Kegiatan Pembelajaran Dari Waktu ke Waktu

Terdapat banyak macam kegiatan pembelajaran yang dikenal

sepanjang sejarah perkembangan strategi pembelajaran. Pada tahap

awal dikenal kegiatan pembelajaran yang berupa magang yaitu kegiatan

pembelajaran yang paling tua di dunia, dan bentuk kegiatan

pembelajaran magang pada umumnya masih bertahan sampai sekarang.

Magang semula adalah kegiatan pembelajaran peserta didik secara

perorangan telah dikembangkan menjadi kegiatan pembelajaran peserta

didik secara kelompok yang muncul sejak abad pertengahan yang

dilakukan terutama oleh perkumpulan serikat-serikat sekerja. Pada

perjalanan kemudian dengan semakin berkembangnya serikat kerja,

8

Page 12: Kel 1 Makalah

magang sebagai kegiatan pembelajaran kelompok mengalami

perubahan bentuk menjadi pelatihan (training) yang dikenal seperti

sekarang ini (Sudjana, 2005:7).

Mengenai pelatihan itu sendiri lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa

pelatihan merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik

terhadap peserta didik di tempat atau panti pelatihan yang tersedia atau

disediakan untuk kegiatan pelatihan seperti di tempat kerja, kantor,

bangunan umum, dan sekolah. Pada perkembangan kemudian, kegiatan

pembelajaran sering dilakukan dalam ruangan khusus yang disebut

kelas yang memiliki keuntungan yang berupa, pertama, pembelajaran di

kelas lebih efektif karena didukung oleh fasilitas, alat bantu, dan situasi

pembelajaran yang kondusif, kedua, hubungan antara pendidikan dan

peserta didik dengan bahan belajar dan lingkungan belajar semakin

jelas. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pelatihan sebagai

pengembangan dari magang merupakan pembelajaran peserta didik

secara bekelompok yang memiliki karakteristik tersendiri dan

umumnya dilakukan di dalam ruangan atau ruang kelas pada tempat

pelatihan.

Pembelajaran di dalam kelas merupakan pengembangan lebih

lanjut dari kegiatan belajar magang dan pelatihan. Pembelajaran di

dalam kelas berkembang sangat pesat di dunia pendidikan formal yang

kemudian diikuti pengembangannya di dunia pendidikan nonformal.

Pada tahap lebih lanjut pembelajaran di dalam kelas didampingi oleh

9

Page 13: Kel 1 Makalah

pembelajaran mandiri melalui berbagai fasilitas modul pembelajaran

sehingga kemudian dikembangkan pula apa yang disebut pembelajaran

jarak jauh. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam

pendidikan, membawa perkembangan pembelajaran dengan

memanfaatkan media internet, maka dikenal kemudian dengan e-

learning (belajar melalui pemanfaatan internet dan sejenisnya).

Dalam konteks pendidikan kesetaraan, model pembelajaran atau

layanan pembelajaran dikembangkan bervariasi sesuai kemajuan teori

pembelajaran dan kebutuhan peserta didik. Dikenal dalam pendidikan

kesetaraan: (1) model layanan pembelajaran langsung yaitu layanan

pembelajaran secara langsung, (2) lumbung sumber belajar yaitu

narasumber sebagai pemandu komunitas dalam menggerakan

pendidikan kesetaraan, (3) pangkalan belajar yaitu tempat mangkal para

tutor keliling, kelas berjalan, atau motor pembelajaran yang

menghubungkan titik-titik penyangga, (4) layanan pendidikan bergerak

atau kelas berjalan sebagai pelayanan pendidikan dengan sistem jemput

bola yang dilakukan oleh tutor pada peserta didik dari suatu tempat ke

tempat yang lain, dan (5) E-learning yaitu pembelajaran pendidikan

kesetaraan secara on-line sebagai alternatif bagi peserta didik yang

relatif sulit untuk bertemu langsung dengan tutor atau meninggalkan

tempat kerjanya (Ella Yulaelawati, 2007).

2.4 Hakikat Pembelajaran

10

Page 14: Kel 1 Makalah

Menurut aliran behavioristik, pembelajaran adalah usaha guru

membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan

atau stimulus. Aliran kognitif mendefinisikan pembelajaran sebagai cara guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir agar mengenal dan

memahami sesuatu yang sedang dipelajari (Darsono, 2000; 24). Adapun

humanistik mendeskripsikan pembelajaran sebagai memberikan kebebasan

kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai

dengan minat dan kemampuannya (Sugandi, 2004; 9).

Salah satu sasaran pembelajaran adalah membangun gagasan sainstifik

setelah siswa berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi dari

sekitarnya. Pada dasarnya, semua siswa memiliki gagasan atau pengetahuan

awal yang sudah terbangun dalam wujud skemata. Dari pengetahuan awal dan

pengalaman yang ada, siswa menggunakan informasi yang berasal dari

lingkungannya dalam rangka mengonstruksi interpretasi pribadi serta makna-

maknanya. Makna dibangun ketika guru memberikan permasalahan yang

relevan dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah ada sebelumnya,

memberi kesempatan kepada siswa menemukan dan menerapkan idenya

sendiri. Untuk membangun makna tersebut, proses belajar mengajar berpusat

pada siswa.

2.5 Perkembangan Pembelajaran di Indonesia

Perkembangan pendidikan di Indonesia tidak luput dari adanya sistem

kurikulum yang dibentuk pemerintah Indonesia.kurikulum kerap berubah

setiap ada pergantian Menteri Pendidikan, sehingga mutu pendidikan

11

Page 15: Kel 1 Makalah

Indonesia hingga kini belum memenuhi standar mutu yang jelas dan mantap.

Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional

telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975,

1984, 1994, 2004, 2006, dan 2013. Perubahan tersebut merupakan

konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya,

ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab,

kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan

secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di

masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang

sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok

dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya. Adapun

kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia yaitu:

1. Rencana Pelajaran 1947

2. Rencana Pelajaran Terurai 1952

3. Kurikulum 1968

4. Kurikulum 1975

5. Kurikulum 1984

6. Kuriukulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999 (CBSA)

7. Kurikulum 2004 (KBK)

8. Kurikulum 2006 (KTSP)

9. Kurikulum 2013

12

Page 16: Kel 1 Makalah

13

Page 17: Kel 1 Makalah

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembelajaran adalah usaha yang disengaja dan terkendali agar orang lain

belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain.

Perkembangan kegiatan pembelajaran di mulai dari interaksi, baik interaksi

antara peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan lingkungan,

guru dengnan rekan , dan guru dengan masyarakat di lingkungan sekitar. Dengan

adanya interaksi, proses perkembangan pembelajaran dimulai dari proses berpikir

yang kemudian akan terjadi dialog dan dilanjutkan dengan Tanya jawab yang

meningkatkan kemampuan berpikir sehingga menghasiilkan sebuah ilmu. Ilmu

tersebut yang akan membantu seseorang dalam menemukan jati diri.

Proses perkembangan pembelajaran tentu memerlukan sebuah lingkungan

yang efektif dan kondusif. Untuk menciptakan lingkungan tersebut diperlukan

keahlian seorang guru. Dalam proses perkembangan pembelajaran terdapat suatu

proses transfer budaya dari generasi ke generasi selanjutnya seperti kejujuran,

tanggung jawab, disiplin, dll. Dari proses itulah terbentuk suatu kepribadian yang

diperlukan dalam kehidupan sosial.

Dalam pembentukan perkembangan pembelajaran tentu harus

memperhatikan hakikat pendidikan itu sendiri. Menurut aliran behavioristik,

pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan

dengan menyediakan lingkungan atau stimulus. Menurut aliran kognitif,

pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

14

Page 18: Kel 1 Makalah

berpikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari.

Sedangkan menurut aliran humanistik, pembelajaran sebagai upaya memberikan

kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya

sesuai dengan minat dan kemampuannya.

15

Page 19: Kel 1 Makalah

DAFTAR PUSTAKA

Yamin, Martinis. 2013. Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. GP Press

Group : Jakarta

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. CV Pustaka Setia : Bandung

http://bagusyogohutomo.blogspot.com/2013/05/perkembangan-dunia-pendidikan-

negara.html

16

Page 20: Kel 1 Makalah

17