Kehamilan Ektopik Case
-
Upload
arielnugroho -
Category
Documents
-
view
238 -
download
0
Transcript of Kehamilan Ektopik Case
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 1/23
PRESENTASI CASE
KEHAMILAN EKTOPIK
Pembimbing: dr.Gunawan, Sp.OG
Oleh:
Ariel Nugroho S ( 406127123)
Renny Hartanti ( 406117036)
KEPANITERAAN KLINIK KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
RSUD CIAWI
UNIVERSITAS TARUMANGARA
Periode 13 Januari - 22 Maret 2014
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 2/23
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Ariel Nugroho
NIM : 406127123
Nama : Renny Hartanti
NIM : 406117036
Fakultas : Kedokteran
Universitas : Tarumanagara
Tingkat : Program Pemndidikan Profesi Dokter
Bagian : Ilmu Kebidanan dan Kandungan
Periode Kepaniteraan : 13 Januari -22 Maret 2014
Judul Kasus : Kehamilan Ektopik
Diajukan : 13 Februari 2014
Pembimbing : dr. Gunawan,Sp.OG
Telah diperiksa dan disetujui tanggal…………………………………………
Ciawi, Februari 2014
Mengetahui,
Kepala SMF Obgyn RSUD Ciawi Pembimbing
dr. Gioseffi, Sp.OG dr. Gunawan, Sp.OG
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 3/23
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. E
Usia : 35 tahun
Alamat : Kp. Gunung Geulis 01/04,Sukaraja,Bogor
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Status : Menikah
Suku Bangsa : Sunda/ Indonesia
Tgl masuk RS : 12 Februari 2014 pukul 17.39 WIB
No. Reg : 0539**
II. ANAMNESA
Diambil dari autoanamnesa tanggal 13 Januari 2014 pukul 19.30 WIB
• Keluhan Utama:
Nyeri pada perut bagian bawah sejak ± 2 minggu
• Keluhan Tambahan:
Mual
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Pasien datang diantar oleh suaminya dengan keluhan nyeri perut bagian bawah
sejak ±2 minggu yang lalu di sertai mual-mual. Tidak ada perdarahan dari
vagina. Keluhan lain di sangkal oleh pasien
• HPHT : awal Januari 2014
• Riwayat Penyakit Dahulu : Ht (-), DM (-), Asma(-), Alergi(-), Jantung(-)
IV. RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 5-6 hari
Pembalut/ hari : 3-4
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 4/23
• Riwayat pernikahan:
1x , menikah saat usia 21 tahun
• Riwayat kehamilan:
Hamil pertama saat usia 26, keguguran 1x
• Riwayat KB: -
• Riwayat operasi: -
V. PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan Umum
KU: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
• Tanda-tanda vital
Tekanan darah: 100/70 mmhg
Frekuensi nadi: 88x/ menit
Frekuensi nafas: 22x/menit
Suhu tubuh: 36.6 0C
VI . PEMERIKSAAN SISTEMATIS
• Kepala
Mata : CA -/-, Refleks cahaya +/+, pupil isokor
Telinga : bentuk normal, serumen -/-
Hidung : bentuk normal, septum deviasi (-), sekret -/-
Tenggorokan : tonsil T1-T1, hiperemis (-)
Mulut : oral hygene sedang
• Leher
KGB dan tiroid tidak teraba membesar
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 5/23
Thoraks
• Payudara : bentuk normal, inverted nipple -/-, fissura-/-
• Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada normal
Palpasi : stem fremitus kanan kiri depan belakang sama kuat
Perkusi : sonor +/+
Auskultasi : suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
• Jantung
Inspeksi : pulsasi iktus cordis tidak tampak
Palpasi : pulsasi iktus cordis teraba pada ICS VI midclavicula line sinistra
Perkusi : redup
Auskultasi : BJ1&2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : permukaan datar, tegang
• Auskultasi : BU (+)
• Palpasi :
Nyeri tekan quadran bawah (+), Nyeri lepas (+),massa (-)
TFU tidak teraba
• Genitalia eksterna : v/v tidak ada kelainan, pendarahan (-)
• Genitalia interna : VT ostium tertutup ,portio tebal lunak, darah (-),
nyeri goyang portio (+)
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hb : 12.4 (12-16 g/dl )
• Ht : 36 ( 36-46% )
• Leukosit : 12.600 ( 4.000-10.000/ul )
• Trombosit : 395.000 ( 150.000-450.000/ul )
• Test pack : (+)
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 6/23
RESUME
Telah diperiksa seorang wanita berusia 35 tahun, datang dengan keluhan nyeri perut
bagian bawah sejak ±2 minggu sebelum masuk rumah sakit, mual(+)
• Riwayat penyakit dahulu tidak ada
• HPHT: awal Januari 2014
• Usia kehamilan : 5-6 minggu
Dari pemeriksaan fisik didapatkan
• Tekanan darah: 100/70 mmhg
• Frekuensi nadi: 88x/ menit
• Frekuensi nafas: 22x/menit
• Suhu tubuh: 36.6 0C
• Inspeksi abdomen : perut datar tegang
• Palpasi abdomen : nyeri tekan quadran bawah (+), nyeri lepas (+),massa (-)
• Vaginal Toucher : ostium tertutup, portio tebal lunak, darah (-),nyeri goyang
portio (+)
• Test pack (+)
DIAGNOSIS
• Kehamilan ektopik
PENATALAKSANAAN
• IVFD RL 2000cc / 24 jam
• Ondansetron 3 x 1 amp
• Ketorolac 2 x 1 amp
• Rencana USG
• H2TL / 6 jam
PROGNOSIS
• Ad vitam : dubia ad bonam
• Ad fungtionam : dubia ad bonam
• Ad sanationam : dubia ad bonam
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 7/23
Tinjauan Pustaka
KEHAMILAN EKTOPIK
DEFINISI
Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah di
buahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri.
KLASIFIKASI
Kehamilan ektopik diklasifikasikan berdasar tempat implantasinya
- Kehamilan ektopik tuba (>95-96%) Ampula (70%), ismus (12%), fimbria
(11%), interstisial (angular, kornu) (2-3%)
- Kehamilan ovarium (3%)
- Kehamilan abdominal (1%)
- Kehamilan cervikal (1%) Implantasi servikal (jarang) ditunjukkan oleh serviks
yang sangat membesar (seringkali sebesar uterus tidak hamil, dikenal sebagai
“tanda jam pasir”. Tanda ini berupa serviks yang membesar dengan banyak
vaskularisasi dan perdarahan, dengan ostium interna yang rapat dan celah padaostium eksterna.
- Kehamilan ektopik uterus (jarang) dapat terjadi pada implantasi dalam kornu,
divertikulum uteri, sakulasi uteri, kornu rudimenter atau dinding otot
(intramural)
- Kehamilan intrauterine kombinasi (heterotopik). Terjadi pada 1/17.000-30.000
kehamilan.
- Kemungkinan yang jarang lainnya adalah kehamilan intraligamentosa.
Kehamilan bahkan terjadi setelah histerektomi
ETIOLOGI
Penyebab kehamilan ektopik ada yang diketahui dan ada pula yang tidak, atau
belum diketahui.
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 8/23
FAKTOR RISIKO
Ada beberapa faktor penyebab kehamilan ektopik :
Faktor uterus
- Tumor rahim yang menekan tuba
- Uterus hipoplastis
Faktor tuba
- Infeksi endosalfing
- Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
- Tuba sempit, panjang dan berlekuk-lekuk
- Gangguan fungsi rambut getar (silia) tuba
- Operasi dan sterilisasi tuba yang tidak sempurna
- Endometriosis tuba
- Struktur tuba
- Divertikel tuba dan kelainan kongenital lainnya
- Perlekatan perituba dan lekukan tuba
- Tumor lain menekan tuba
- Lumen kembar dan sempit
Faktor ovum
- Migrasi eksterna dari ovum
- Perlekatan membran granulosa
- Rapid cell devision
- Migrasi internal ovum
Lain – lain
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 9/23
- Merokok
- Riwayat operasi Caesar
- Riwayat abortus
- Berganti pasangan seks
EPIDEMIOLOGI
Insidensi kehamilan ektopik telah meningkat secara dramatis selama dua
dekade terakhir di Amerika Serikat menjadi > 1:100 kehamilan (dari kira-kira 1:500).
Peningkatan ini, paling jelas pada wanita kulit putih, disebabkan oleh infeksi tuba,
endometriosis dan peningkatan kemungkinan kehamilan ektopik setelah ligasi tuba
laparoskopik gagal.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia diperkirakan frekuensinya 1:24.
Laporan dari negara lain berkisar antara 1:38-1:150. Di negara-negara maju berkisar
antara 1:250 dan 1:329.
PATOFISIOLOGI
Ovum yang sudah dibuahi berimplantasi ditempat lain selain di endometrium
kavum uteri. Prinsip patofisiologi : gangguan/ interferensi mekanik terhadap ovum
yang telah dibuahi dalam pejalanannya menuju kavum teri. Kejadian ini sering terjadi
pada hal-hal berikut ini :
a. Kelainan tuba atau adanya riwayat penyakit tuba (mis: salpingitis),
menyebabkan oklusi atau kerusakan silia tuba.
b. Riwayat operasi tuba, sterilisasi dan sebagainya.
c. Riwayat penyakit radang panggul lainnya.
d. Penggunaan IUD yang mencegah implantasi intrauteri.
e. Ovulasi yang multipel akibat induksi obat-obatan, usaha fertilisasi in vitro dsb.
Isi konsepsi yang berimplantasi melakukan penetrasi terhadap lamina propria dan pars
muskularis dinding tuba.
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 11/23
separuh dari kehamilan ektopik ampula tetap berada di lumen tuba dengan lapisan
otot tidak terkena. Mudigah atau janin pada kehamilan ektopik sering tidak ada atau
tidak berkembang.
Ruptur tuba terjadi apabila produk konsepsi menginvasi dan membesar di
tuba. Sebelum tersedia metode yang tepat untuk mengukur hCG, banyak kasus
kehamilan tuba berakhir dengan ruptur pada trimester pertama. Sebagai patokan, jika
terjadi ruptur tuba pada beberapa minggu pertama, kehamilan terletak di bagian ismus
tuba. Ruptur biasanya spontan, tetapi kadang terjadi setelah koitus atau pemeriksaan
bimanual. Biasanya timbul gejala, dan sering dijumpai tanda-tanda hipovolemia.
Abortus tuba sebagian frekuensinya bergantung pada tempat implantasi.Abortus sering terjadi pada kehamilan ampula, sementara ruptur merupakan hasil
akhir yang biasanya terjadi pada kehamilan ismus. Akibat perdarahan, hubungan
antara plasenta dan membrane dan dinding tuba semakin terganggu.
MANIFESTASI KLINIS
Wanita dengan kehamilan tuba meperlihatkan beragam gejala klinis yang
sebagian besar bergantung pada ada tidaknya ruptur. Manifestasi pasien yang lebih
awal dan teknologi diagnostik yang lebih baik memungkinkan sebagian besar kasus
terdeteksi sebelum ruptur. Biasanya wanita yang bersangkutan tidak mencurigai
kehamilan tuba dan beranggapan bahwa kehamilannya normal, atau beranggapan ia
mengalami keguguran. Gejala dan tanda pada kehamilan ektopik sering samar atau
bahkan tidak ada.
Tanpa diagnosis dini, perjalanan alami kasus biasanya ditandai oleh
keterlambatan haid (dengan lama bervariasi) diikuti oleh spotting atau perdarahan
ringan per vagina. Jika terjadi ruptur, pasien biasanya mengalami nyeri hebat di
abdomen bawah dan panggul yang sering diungkapkan sebagai nyeri yang tajam,
menusuk, atau merobek. Terjadi gangguan vasomotor, berkisar dari vertigo hingga
sinkop. Dijumpai nyeri tekan pada palpasi abdomen dan pemerikasaan dalam
bimanual, terutama penggoyangan serviks menyebabkan nyeri hebat. Forniks
posterior vagina mungkin menonjol karena darah berkumpul di cul-de-sac
rektouterus, atau mungkin teraba suatu massa nyeri tekan di salah satu sisi uterus.
Gejala iritasi diafragma, yang ditandai oleh nyeri nyeri di leher atau bahu, terutama
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 12/23
ketika inspirasi, mungkin timbul pada sekitar separuh wanita dengan perdarahan
intraperitoneum yang cukup besar.
Tanda tanda vital meskipun umumnya normal sebelum ruptur, respon tehadap
perdarahan derajat sedang dapat berupa tidak adanya perubahan tanda vital,
peningkatan ringan tekanan darah, atau respon vasovagus disertai bradikardia dan
hipotensi. Birkhahn mencatat bahwa pada 25 wanita dengan kehamilan ektopik
ruptur, sebagian besar memiliki frekuensi jantung kurang dari 100 per menit dan
tekanan darah sistolik lebih besar daripada 100 mmHg pada saat datang. Tekanan
darah akan turun dan nadi meningkat hanya jika perdarahan berlanjut dan
hipovolemianya menjadi signifikan.
DIAGNOSIS
Pada kehamilan ektopik yang paling karakteristik adalah nyeri unilateral pada
pelvis dan rasa sakit ayng terlokalisir pada satu daerah adneksa. Serviks sering terasa
lunak; gerakan serviks hampir selalu mempresipitasi atau memperberar nyeri adneksa.
Uterus terasa sakit, lunak dan berukuran normal atau sedikit membesar. Perasaan
penuh atau suatu massa dengan rasa sakit yang tidka menentu di daerah abdomen dpat
mengindikasikan darah beku yang berubuhngan dengan hematom perituba. Seringkali
suatu kehamilan ektopik mengalami perdarahan dari ujung fimbriae tuba ke dalam
kavum douglasi. Pada keadaan ini, bekuan darah yang terkumpul dalam kavum
Douglasi dapat terasa sangat sakit. Rasa penuh yang lunak, tidak menentu atau
penonjolan kavum douglasi dapat dipalpasi pada pemeriksaan vagina atau
rektovaginal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
I. Human Chorionic Gonadotropin ( β -hCG)
Penentuan kehamilan secara cepat dan akurat sangat penting dalam
mengevaluasi wanita dengan keluhan yang mengarah kepada kehamilan
ektopik. Uji-uji kehamilan serum dan urin yang saat ini ada dan menggunakan
metode ELISA untuk β-hCG cukup sensitif untuk kadar 10-20 mlU/mL dan
positif pada lebih dari 99% kehamilan ektopik. Namun, meskipun jarang
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 13/23
pernah dilaporkan kasus-kasus kehamilan ektopik dengan pemeriksaan β-hCG
serum yang negatif.
II. Progesteron Serum
Pengukuran progesterone serum satu kali sudah dapat digunakan untuk
menetapkan bahwa kehamilan berkembang normal dengan tingkat
kepercayaan tinggi. Nilai yang melebihi 25 ng/mL menyingkirkan kehamilan
ektopik dengan sensitivitas 92,5%. Nilai < 5ng/mL menandakan kehamilan
intrauterus dengan janin meninggal atau suatu kehamilan ektopik. Karena
pada sebagian besar kehamilan ektopik kadar progesterone bervariasi antara
10 dan 25ng/mL maka pemakaian klinis pemeriksaan ini terbatas.
III. Hemogram
Setelah perdarahan, volume darah yang berkurang akan dipulihkan ke
arah normal dengan hemodilusi dalam satu hari atau lebih. Bahkan setelah
perdarahan yang cukup banyak, hemoglobin atau hematokrit mungkin hanya
memperlihatkan penurunan ringan. Karena itu, setelah perdarahan akut,
penurunan kadar hemoglobin atau hematokrit setelah beberapa jam merupakan
indeks yang lebih bermanfaat daripada kadar awal. Pada sekitar separuh
wanita dengan kehamilan ektopik terganggu (ruptur), dapat dijumpai
leukositosis dengan derajat bervariasi hingga 30.000/μL.
Sonografi
I. Sonografi Transvagina (TVS)
Sonografi transvagina beresolusi tinggi menimbulkan revolusi dalam
perawatan wanita yang dicurigai mengalami kehamilan ektopik. Metode ini
adalah bagian integral dari sebagian besar algoritme yang ditujukan untuk
mengidentifikasi kehamilan ektopik.
II. Sonografi Transabdomen
Identifikasi hasil kehamilan tuba dengan sonografi transabdomen lebih
sulit dilakukan. Jika kantong gestasi jelas dapat diidentifikasi di dalam rongga
uterus maka kehamilan ektopik masih perlu dipertimbangkan jika pasien
menggunakan assisted reproductive technology ( ART). Sebaliknya, jikasecara sonografi tidak dijumpai kehamilan uterus maka hasil pemeriksaan
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 14/23
positif untuk β-hCG, cairan di cul-de-sac, dan adanya massa pelvis abnormal
menandakan bahwa kehamilan ektopik hampir pasti. Kehamilan uterus
biasanya belum diketahui dengan sonografi abdomen sampai 5 hingga 6
minggu haid atau 28 hari setelah ovulasi.
Kuldosentesis
Teknik sederhana inidahulu sering digunakan untuk mengidentifikasi
hemoperitoneum. Serviks ditarik menuju simfisis dengan tenakulum, dan dilakukan
insersi jarum ukuran 16 atau 18 melalui forniks vagina posterior ke dalam cul-de-sac.
Jika ada, cairan dapat diaspirasi, tetapi, tidak adanya cairan hanya diinterpretasikan
sebagai insersi yang tidak memuaskan ke cul-de-sac dan tidak menyingkirkan
kehamilan ektopik, mengalami ruptur atau tidak. Cairan yang mengandung fragmen
bekuan darah, atau cairan berdarah yang tidak membeku, sesuai dengan diagnosis
hemoperitoneum akibat kehamilan ektopik. Jika darah kemudian membeku, maka
darah tersebut mungkin berasal dari pembuluh darah sekitar dan bukan dari
perdarahan kehamilan ektopik.
Laparoskopik
Visualisasi langsung tuba uterine dan panggul dengan laparoskopi
menawarkan diagnosis yang dapat diandalkan bagi hampir semua kasus yang
dicurigai kehamilan ektopik. Tindakan ini juga dapat diubah dengan cepat menjadi
terapi operatif definitif.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Pelvic Inf lamatory Di sease (PID)
Suatu spektrum klinis infeksi yang mungkin melibatkan serviks, endometrium,
tuba fallopi, ovarium-uterus, ligamentum latum, rongga intraperitoneum, dan daerah
perihepatik. PID akut (salpingitis akut) adalah sindroma klinis akut infeksi asendens.
PID kronik adalah istilah yang berarti gejala sisa jangka panjang kondisi ini.
Patogenesis belum dipahami secara lengkap, tetapi melibatkan infeksi
polimikrobial yang terjadi akibat naiknya flora bakteri dari vagina dan serviks.
Chlamidia trachomatis dan/atau Neisseria gonorrhoeae dapat dideteksi pada >50%
pasien. Patogen ini mungkin bertanggung jawab untuk invasi awal saluran genitelia
atas, dengan organism-organisme lain terlibat secara sekunder. 15% dari kasus terjadi
setelah suatu prosedur pembedahan (biopsy endometrium, pemasangan IUD) yang
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 15/23
merobek sawar mukosa serviks dan secara langsung memindahkan bakteri vagina ke
saluran genitelia atas. Penyebab langka pada penyakit radang panggul adalah
aktinomikosis dan Tuberkulosis panggul.
Wanita dengan resiko tertinggi adalah remaja yang sedang mengalami
menstruasi dan memiliki banyak pasangan seksual (meningkatkan resiko 5 kali lipat),
tidak menggunakan kontrasepsi, dan tinggal di daerah dengan prevalensi penyakit
menular seksual (PMS) yang tinggi. Insidens menurun sesuai dengan bertambahnya
usia: 75% pasien berusia <25 tahun. Pembilasan vagina yang sering meningkatkan
risiko sebanyak 3 kali lipat. Wanita premenarke, hamil, atau sudah menopause jarang
terkena PID. Wanita yang menggunakan IUD memiliki risiko yang lebih tinggi, tetapi
metode pelindung (kondom, diafragma) serta kontrasepsi oral akan menurunkan
risiko. Riwayat PID sebelumnya merupakan faktor risiko untuk episode selanjutnya di
masa yang akan datang: 25% dari pasien akan terkena infeksi lain.
Gejala dan tanda berupa nyeri pada perut bagian bawah dan panggul
merupakan keluhan yang paling sering ditemukan. Meskipun demikian, banyak
wanita mengalami sedikit sekali gejala atau memiliki gejala yang tidak Nampak. 75%
pasien mengalami duh servikal mukopurulen. Perdarahan per-vaginam abnormal,
terutama metroragia, sering ditemukan. Sepertiga pasien mengalami demam 380 C.
Mual dan muntah biasanya merupakan gejala tingkat lanjut. 5% pasien mengalami
sindrom fitz-hugh-curtis (inflamasi perihepatik dan perlengketan). Kondisi ini
ditandai oleh nyeri pleuritik kuadran atas dan seringkali salah diagnosis sebagai
pneumonia atau kolesistitis akut.
Malinfestasi klinis PID seringkali kurang jelas sehingga diagnosis sulit
ditegakkan. Hingga 50% pasien yang memenuhi kriteria klinis dan lab untuk PID
mungkin mengalami proses patologis terpisah (appendicitis, endometriosis, ruptur
massa adneksal) atau panggul normal. Kultur endoserviks untuk klamidia dan gonorea
harus dilakukan pada saat pasien datang. Deteksi USG untuk mencari adanya abses,
cairan purulen pada kuldosentesis, dan/atau peningkatanlaju endap darah (LED) dapat
membantu. Metode diagnostik PID akut paling akurat adalah bisualisasi langsung
dengan menggunakan laparoskopi.
Infertilitas terjadi pada 10% wanita dengan episode PID akut tunggal dengan
bergantung dengan keparahan infeksi.
Salpingitis akut
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 16/23
Organisme yang paling umum memulai terjadinya salpingitis-peritonitis akut
adalah Neiseria gonorrhoeae.
Pemeriksaan laboratorium. Apusan discharge hampir selalu menunjukkan
adanya infeksi dan dapat menarah ke etiologi (misalnya diplokokus gram negatif N.
gonorrhoeae), tetapi konfirmasi biakan sangat penting, dengan menggunakan media
selektif. Jumlah sel darah putih mungkin meningkat atau normal. Wanita dengan
kecurigaan PRP harus diperiksa kadar hCG, karena 2-3% pasien akan mengalami
kehamilan ektopik. Hasil pemeriksaan kaudosintesis akan menunjukkan cairan keruh
berawan.
Manifestasi klinis. Salpingitis biasanya terjadi pada wanita muda (seringkali
umur belasan tahun) yang mempunyai banyak mitra seksual dan tidak menggunakan
kontrasepsi vagina. Gejala-gejala biasanya dimulai segera seteah berhentinya
mesntruasi atau setelah tindakan dengan alat. Onset nyeri pelvis dan nyeri perut
bagian bawah biasanya bilateral dan akut mungkin juga tersembunyi. Nyeri dapat
menyebar dari punggung ke tungkai bawah. Mungkin juga terdapat discharge purulen
pada vagina. Gejala-gejala sistemik seperti demam, sakit kepala, malaise, mual dan
muntah. Pemeriksaan fisik memperlihatkan adanya nyeri abdomen, biasanya di
kuadaran bawah. Nyeri lepas dapat terlihat jika terjadi peritonitis. Bunyi usus dapat
menurun atau tidak ada sama sekali. Kelenjar paraureta dan Bartholin bisa meradang
dan mengelurakan bahan purulen.
Terapi. Pasien-pasien yang memerlukan rawat inap harus tirah baring, mula-
mula dijaga agar tetap puasa, berikan cairann IV dan pasanglah pengisap nasogastrik
untuk mengatasi distensi abdomen atau ileus. Terapi antibiotika harus diberikan IV
sampai pasien menunjukkan perbaikan klinis selama 48 jam.
Kista Korpus Luteum
Setelah ovulasi. Sel-sel granulosa mengalami luteinisasi untuk membentuk
korpus luteum. Jika darah meresap masuk ke dalam kavum selama proses ini,
terbentuk korpus hemoragikum. Resolusi kista menyebabkan resorbsi darah dan kista
korpus luteum tetap ada. Kista disebut kista korpus luteum jika berukuran > 3cm.
Kadang-kadang diameter kista ini dapat sebesar 10 cm.
Manifestasi klinis. Korpus luteum hemoragik biasanya menyebabkan rasa
sakit setempat dan nyeri tekan terutama saat pemeriksaan panggul. Jika perdarahnnya
sangat hebat sehingga kapsul ovarium pecah, terjadi hemoperitonium. Herannya,
pecahnya kapsul ovarium ini lebih sering terjadi (dua pertiga) pada sebelah kanan.
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 17/23
Perdarahan biasanya menyebabkan nyeri hebat, mendadak di perut bawah. Rasa sakit
paling sering terjadi 14-60 hari setelah periode menstruasi berakhir.
Terapi. Apabila terjadi perdarahan setempat maka harus dilakukan tindakan
operatif biasanya berupa kistektomi ovarii dengan mempertahankan ovarium. Operasi
dilakukan jika hematokrit cairan yang didapat melalui kuldosentesis > 15%. Namun
jika perdarah tidak begitu berat, rasa sakit dan nyeri tekan berhubungan dengan
menstruasi yang terlambat atau amenore.
Tabel 1.1 Perbedaan Gejala dan Tanda
Gejala Kehamilan
ektopik
Abortus Kista
Ovarium
Infeksi Pelvis
Amenore Ada (75%) Semua Tidak ada Ada 25%
Perdarahan
Vaginal
Sedkit Banyak Tidak ada Bisa ada
Perdarahan
abdomen
Banyak Tidak Tidak Tidak
Pireksia <38oC Tidak Tidak >38oC
Massa Pelvis Dibawah Tidak Ada Bilateral
Uterus Sedikit
membesar
Membesar Tidak Tidak
membesar
Nyeri Hebat Tidak hebat Nyeri
Anemia Ada Bisa ada Tidak Tidak
Leukositosis Bisa ada Tidak Tidak Ada
Reaksi
kehamilan
(+) 75% (+) Tidak Tidak
Shiffting dullness Ada Tidak Tidak Tidak
Tabel 1.2 Diagnosis Banding Kehamilan Ektopik
Kehamilan
ektopik
Apendisitis Salpingitis Ruptur kista
korpus luteum
Rasa sakit Kram, nyeri Nyeri Kedua kuadran Unilateral,
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 18/23
tekan
unilateral
sebelum
ruptur
epigastrik
periumbilical,
kemudian
kuadran kanan
bawah; nyeri
tekan setempat
(Mc Burney)
bawah menjadi
menyeluruh
dengan
terjadinya
perdarahan
hebat
Mual-Muntah Kadang-
kadang
sebelum
ruptur, jika
ruptur sering
Ada Tidak sering Jarang
Menstruasi Tidak haid,
perdarahan
bercak
Tidak berkaitan Metromenoragi Terlambat,
kemudian
perdarahan,
sering disertai
nyeri
Suhu, Nadi Normal, Cepat
setelah ruptur
Nadi cepat 37-40oC, nadi
meningkat
sesuai demam
Tidak lebih
dari 37,2oC,nadi normal,
kecuali
kehilangan
darah banyak
Pemeriksaan
Pelvis
Nyeri tekan,
unilateral
terutamaa
pada
pergerakan
servix;masa
krepitasi pada
satu sisi atau
dalam cul-de
sac
Tidak ada
massa
Nyeri tekan
bilateral pada
pergerakan
servix, masa
hanya jika ada
piosalping atau
hidrosalping
Nyeri tekan
pada ovarium
yang kena
Hasil Lab Leukosit
15000/µl
Leukosit
10.000-
Leukosit
15.000-
Leukosit
10.000/ µl
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 19/23
Eritorsit
rendah
LED
meningkat
18.000/µl
Eritrosit
normal
LED
meningkat
sedikit
30.000/µl
Eritrosit normal
LED meningkat
dikit
Eritosit
normal, LED
normal
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Darurat
Pasien kirim ke rumah sakit, pasang infus dengan jarum berdiameter besar
pada vena besar. Dapatkan hemogram, panel pembekuan darah dan darah untuk
menentukan golongan darah dan pencocokan silang. Berikan upaya-upaya untuk
mengatasi syok sesuai keperluan: kristaloid IV, tranfusi komponen darah, menjaga
pasien tetap hangat, berikan oksigen.
Bedah
Laparoskopi adalah terapi bedah yang dianjurkan untuk kehamilan ektopik,
kecuali jika wanita yang bersangkutan secara hemodinamis tidak stabil. Berdasarkan
pengalaman yang telah terkumpul, kasus-kasus yang semula ditangani dengan
laparotomi misalnya, kehamilan tuba atau kehamilan interstisium yang mengalami
ruptur, dapat dengan aman diatasi dengan laparoskopi.
Bedah tuba dianggap konservatif jika tuba diselamatkan. Contohnya adalah
salpingostomi, salpingotomi, dan ekspresi kehamilan ektopik melalui fimbria. Bedah
radikal didefinisikan sebagai salpingektomi. Bedak konservatif dapat meningkatkan
angka keberhasilan kehamilan uterus berikutnya tetapi menyebabkan peningkatan
angka persistensi fungsi trofoblas.
Salpingostomi digunakan untuk mengangkat kehamilan kecil yang panjangnya
biasanya kurang dari 2cm dan terletak di sepertiga distal tuba uterin dengan membuat
insisi linier 10-15mm dengan kauter jarum unipolar di atas kehamilan. Hasil
kehamilan akan menyembul dari insisi dan mudah dikeluarkan atau dibilas.
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 20/23
Perdarahan ringan dikontrol dengan elektrokoagulasi atau laser, dan insisi dibiarkan
tidak dijahit agar sembuh dengan secondary intention.
Salpingotomi sudah jarang dilakukan sekarang. Prosedurnya serupa dengan
salpingostomi, bedanya hanya insisi ditutup dengan jahitan menggunakan benang
yang lambat diserap. Salpingektomi merupakan reseksi tuba yang mungkin dilakukan
untuk kehamilan ektopik ruptur dan tak ruptur.
Medikamentosa
Penatalaksanaan medis dengan Metotrexate. Antagonis asam folat ini sangat
efektif terhadap trofoblas yang cepat berploriferasi dan telah digunakan selama lebih
dari 40 tahun untuk mengobati penyakit trofoblastik gestasional. Obat ini juga
digunakan untuk mengakhiri kehamilan dini. Methotrexate awalnya pernah digunakan
untuk mengobati kehamilan interstisium, dan sejak itu obat ini berhasil digunakan
untuk berbagai variasi kehamilan ektopik.
Perdarahan intra-abdomen aktif adalah kontraindikasi untuk kemoterapi.
Kontraindikasi mutlak lain adalah kehamilan intrauterus, menyusui, imunodefisiensi,
alkoholisme, penyakit hati, ginjal, atau paru kronik, diskrasia darah, dan penyakit
tukak peptik.
Tabel 2. Terapi Methotrexate untuk Pengobatan Primer Kehamilan Ektopik
Regimen Surveilans
Dosis tunggal
Methotrexate, 50 mg/m2 IM
Ukur kadar β-hCG pada hari ke-4 dan 7
- Jika perbedaan ≥15%, ulangi setiap
minggu sampai tidak terdeteksi
- Jika perbedaan < 15% antara hari ke-4
dan ke-7, ulangi dosis methotrexate
dan mulai hari ke-1 yang baru
- Jika terdapat aktivitas jantung janin
pada hari ke-7 , ulangi dosis
methotrexate, mulai hari ke-1 yang
baru
- Terapi bedah jika kadar β-hCG tidak
menurun atau aktivitas jantung janin
menetap setelah tiga dosis
methotrexate
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 21/23
Dua dosis
Methotrexate 50 mg/m2 IM, hari 0,4
Pemantauan seperti regimen untuk dosis
tunggal
Dosis bervariasi (hingga empat
dosis):
Methotrexate 1mg/kg IM hari 1,3,5,7
Leucovorin 0,1 mg/kg IM, hari
2,4,6,8
Ukur kadar β-hCG pada hari 1,3,5,7.
Lanjutkan injeksi selang sehari sampai kadar
β-hCG turun ≥15% pada 48 jam atau empat
dosis methotrexate telah diberikan. Kemudian
β-hCG setiap minggu sampai tidak terdeteksi
Regimen-regimen ini dilaporkan jarang menyebabkan kelainan laboratorium
dan gejala meskipun kadang terjadi toksisitas berat. Efek samping mereda dalam 3-4
hari setelah methotrexate dihentikan. Efek terering adalah keterlibatan hati, stomatitis,
gastroenteritis, depresi sumsum tulang, nutropenia, demam, pneumonitis imbas obat,
alopesia. Yang penting obat NSAID dapat meningkatkan toksisitas methotrexate,
sementara vitamin yang mengandung asam folat dapat menurunkan efektivitas obat
ini.
KOMPLIKASI
Tanpa intervensi bedah, kehamilan ektopik yang ruptur dapat menyebabkan
perdarahan yang mengancam nyawa (≥0,1% mengakibatkan kematian ibu). Infeksi
sering terjadi setelah ruptur kehamilan ektopik yang terabaikan. Sterilitas atau gagal
reproduksi lainnya dapat terjadi setelah atau akibat kehamilan ektopik (pada 30%-
50% pasien yang menjalani operasi pengangkatan tuba karena kehamilan ektopik).
Obstruksi dan fistula dapat jadi setelah hematoperitoneum, peritonitis atau
pembentukan litopedion.
PENCEGAHAN
Pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu dengan mengobati salpingitis secara
tepat, mengeluarkan hasil konsepsi secara lengkap pada abortus inkomplit, dan
melakukan peritonealisasi semua daerah pada pembedahan (untuk menghindari
perlekatan).
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 22/23
PROGNOSIS
Kehamilan ektopik merupakan kelainan yang mengancam nyawa pada >10%
kasus, dan >1% pasien-pasien ini meninggal karena perdarahan interna dan syok atau
karena komplikasi lanjut. Jarang sekali janin dapat tetap hidup pada kehamilan ini.
Kehamilan ektopik dapat berulang pada sekitar 15% kasus, tetapi kebanyakan
pasien yang pernah mengalami satu kali kehamilan ektopik selanjutnya akan
mengalami kehamilan normal.
Pada kehamilan ganda di luar rahim dan di dalam rahim, biasanya hanya salah
satu yang akan terdiagnosis (jarang keduanya). Umunya, kehamilan di luar rahim
akan mati dan 60% dalam rahim akan terus hidup.
8/12/2019 Kehamilan Ektopik Case
http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-ektopik-case 23/23
DAFTAR PUSTAKA
1. Kehamilan Ektopik. Dalam: Cunningham, Leveno, Bloom, dkk, editor.
Obstetri Williams. Edisi 23. Volume 1. Jakarta: EGC, 2013.H. 251-61
2. Prawirohardjo,Sarwono.2009. Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirahardjo. H. 474-487
3. Hakimi M. Radang dan beberapa penyakit lain pada alat genital. Dalam:
Anwar M, Baziad A, Prabowo P. Ilmu kandungan. Edisi ketiga. Jakarta:PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2011.h.227-31
4. Pedoman diagnosis dan terapi obstetri dan ginekologi RS DR.Hasan
Sadikin.bagian pertama (obstetri).Bandung:Bagian obstetri dan ginekologi
fakultas kedokteran universitas padjajaran ,2005.H 53-55