Kegiatan Yang Di Lakukan Di Bagian RM
-
Upload
dwi-tiara-sari -
Category
Documents
-
view
248 -
download
2
description
Transcript of Kegiatan Yang Di Lakukan Di Bagian RM
Kegiatan Yang Di Lakukan Di Bagian RM
a) Filling
Bagian filling sesuai namanya, kegiatan utama pada bagian ini adalah menyimpan data dan
rekam data medis seorang pasien. Selain itu menerima dokumen RM dari urusan
codind/indeksing dan menyimpan berdasarkan metode angka ahir (terminal digit filling) cesara
ber urutan. Apa bila dokumen RM lama akan di ambil, maka cara pengambilannya menggunakan
tracer, dan mencatat setiap penggunaan/peminjaman dokumen yang di ambil nomor RM, nama
pasien, tanggal, untuk siapa dan untuk keperluan apa serta dimana dokumen tersebut akan di
gunakan peminjaman harus membubuhi tanda tanagan sebagai bukti peminjaman di buku
peminjaman dokumen RM, menyiapkan dokumen RM bagi pasien dengan perjanjian yang di
peroleh informasinya dari TPPRJ, TPPRI, mengekspedisi peminjaman dokumem rekam medis,
melakukan penyisiran dokumen rekam medis, secara periodic oleh bagian filling dan menghitung
tingkat kehilangan dokumen, melakuka penyusutan dokumen rekam medik yang tidak aktif kerak
tempat penyimpanan dokumen rekam medik yang non aktif, dan mengusulkan pemusnahan
dokumen rekam medik kepada komite RM. Untuk melindungi terhadap kerahasiaan isi harus di
buat papan pengumuman bahwa selain petugas rekam medis di larang masuk, dan ada cara
penghitungan tingkat kebandelan terhadap pencatatan kelengkapan isi DRM perbulan dengan
rumus
Jumlah DRM lengkap yang di terima pada periode tertentu
X 100 %
Jumlah DRM lengkap yang diterima pada periode tertentu
Dan cara menghitung tingkat kehilangan DRM dengan rumus
Jumlah DRM yang hilang
X 100 %
Jumlah DRM yang di simpan
b) Koding dan Indeksing
Koding yaitu mencari kode berdasarkan diagnosis penyakit sesuai klasifikasi penyakit yang
berlaku yaitu buku international statistical classification of diseases and related health problems
(ICD-10 revisi ke 10) tujuannya adalah untuk standarisasi penggunaan istilah yang seragam/
kesatuan bahasa untuk mempermudah pengelompokan penyakit bagi kebutuhan pencatatan dan
pelaporan. Selian itu menerima dokumen rekam medis dari urusan assembling dengan buku
ekspedisi, memisahkan dokumen RM dan KK dan menyerahkan dokumen rekam medis ke
bagian filling dengan menggunakan buku ekspedisi sementara KK di gunakan untuk indeks,
mencatat indeks penyakit, jenis oprasi/ tindakan, nama dokter dan jenis sebab ke matian.
Menyusun indeks penyakit, oprasi, kematian, dan dokter pada rak penyimpanan indeks.
c) Assembling
Yang dimaksud dengan assembling adalah perakitan dokumen/ berkas rekam medis dengan
menganalisis kelengkapan berkas rekam medis. Menyediakan berkas rekam medis baru dan
kelengkapan di dalam nya, mencatat setiap penggunaan dokumen rekam medis ke dalam buku
pengendalian penggunaan dokumen rekam medis, mengendalikan penggunaan nomor rekam
medis agar tidak terjadi satu pasien memperoleh lebih dari satu nomor rekam medis, mencatat
penggunaan nomor rekam medis ke dalam buku penggunaan rekam medis, menerima
pengembalian dokumen rekam medis dan sensus harian rawat inap, rawat jalan, IGD, dengan
buku ekspedisi, mencocokkan jumlah dokumen RM dengan jumlah pasien yang tertulis pada
sensus harian dan buku ekspedisi, membuat kartu kendali (KK) pada setiap dokumen RM dan
nomor RM serta identitas pasien di tulis pada KK tersebut, menulis isi dokumen tersebut, apa
bila tidak lengkap, tulis ketidak lengkapannya pada kertas kecil kemudian tempelkan pada cover
depan untuk memudahkan kepala unit meminta kelengkapannya, tulis tanggal penerimaan
dokumen RM, nama pasien, ketidak lengkapannya pada KK, siapkan dokumen RM yang tidak
lengkap tersebut kepada rak dokumen tidak lengkap, kemudian di serahkan kepada kepala
ruangan perawatan yang bersangkutan dengan buku ekspedisi, simpam KK pada kotak KK untuk
tanggal penerimaan dokumen RM, untuk pengendalian dokumen yang tidak lengkap tersebut
agar kelengkapannya dapat di penuhi sebelu 2 X 24 jam sejak tanggal penyerahan ,apabila sudah
lengkap tulis nomor RM nama pasien, dan tanggal penerimaan dokumen pada KK kemudian di
serahkan ke urusan indeksing guna dip roses lebih lanjut, sensus harian setelah cocok dengan
dokumen rekam medis, di teliti kebenaran pencatatannya, bila belum benar kepala unit pelayanan
harus melengkapi terlebih dahulu.
Proses
System pencatatan dan pelaporan
Pelaporan rumah sakit merupakan hasil kegiatan pelayanan dan penujang dari rumah sakit. System
pelaporan adalah suatu alat organisasi yang bertujuan menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan
akurat dengan bentuk sesuai kebutuhan organisasi secara berhasil, secara garis besar laporan rekam
medis di bagi dua:
Laporan interen rumah sakit
Laporan ini berisi semua kegiatan rumah sakit yang meliputi :
§ pasien masuk rumah sakit
§ pasien keluar rumah sakit
§ pasien meninggal, NDR/DR
§ LOS
§ BOR
§ TOI
§ BTO
§ Hari perawatan
§ Kegiatan pembedahan dan tindakan medik
§ Kegiatan rawat jalan
§ Kegiatan unit gawat darurat
§ Laporan sensus harian
§ Grafik indicator rumahsakit
§ Persalinan, KIA, imunisasi
§ Grafik barber johson
Laporan eksteren rumah sakit
Laporan eksteren rumah sakit ini di tujukan kepada depkes RI, kakanwil depkes, kedinkes propinsi
jateng dan kedinkes kodya. Jenis laporan yang sesuai dengan kebutuhan depkes RI meliputi:
§ Data kegiatan rumah sakit (RL1)
§ Data kegiatan mobilitas pasien rawat inap (RL2a)
§ Data keadaan mobilitas penyakit kusus tertentu rawat inap (RL2a.1)
§ Data keadaan morbilitas pasien rawat jalan (RL2b)
§ Data keadaan morbilitas pasien rawat jalan tertentu (RL2b.1)
§ Data morbilitas individual rawat inap :
« pasien umum (RL2.1)
« Pasien obsteti (RL2.2)
« Pasien bayi (RL2.3)
§ Data inveri pelayanan rumah sakit (RL3)
§ Data ketenagaan rumah sakit (RL4)
§ Data individual ketenagaan rumah sakit (RL4a)
§ Data peralatan medik rumah sakit
Analisis pelaporan rumah sakit dibuat dalam periode-periode tertentu, berdasarkan periodenya
berikut dapat di jabarkan beberapa laporan rumah sakit :
§ Periode bulan yang meliputi
« Semua laporan interen rumah sakit
« RL2a.1
« RL2b.1
§ Periode tri bulan yang meliputi
« RL1
« RL2.1, RL2.2, RL2.3
§ Periode semester
« RL4 (bulan juni, desember)
§ Periode tahunan
« RL2a
« RL2b
« RL3
« RL4a
« RL5
Output
1) Laporan kegiatan rumah sakit (RL1)
Laporan RL1 adalah yang di buat setiap tiga bulan mengenai data kegiatan pelayanan rumah
sakit, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan pelayanan rumah sakit baik pasien rawat
inap, rawat jalan dan penunjang lain.
Prosedur pelaksanaan kegiatan pelaporan ini adalah sebagai berikut :
a) Data di himpun melalui sensus harian dan bulanan
b) Sensus harian dan rekapitulasi harian rawat inap berlaku sebagai mengisi halaman satu.
c) Kegiatan rawat jalan di himpun melalui laporantiap bulan dari masing-masing poliklinik
kebagian urusan rekam medik
d) Untuk kegiatan pembedaan, penunjang medis lain, PKBRS, data di himpun melalui
rekapitulasi laporan bulanan dari masing-masing unit ke bagian rekam medis.
e) Data-data sudah masuk di konsep kemudian di isi dalam blangko RL1 yang telah di sediakan
oleh departemen kesehatan
f) Laporan tersebut di ajukan pada direktur untuk di tandatangani
g) Laporan dikirim melalui agenda pengiriman surat ke depkes, dinkes, propinsi, kadinkes dati
II dan arsip
h) Pembuatan laporan data morbiditas pasien rawat jalan dan inap ( RL2a, RL2a.1, RL2b,
RL2b.1)
Yang dimaksud disini adalah pembuatan laporan yang dibuat setiap bulan mengenai data
morbiditas pasien rawat inap dan jalan sedangkan prosedur pelaksanaannya adalah sebagai
berikut:
« Data indek penyakit harus terisi lengkap data yang di maksud:
a) RL2a adalah formulir morbiditas pasien rawat inap
b) RL2b adalah formulir morbiditas pasien rawat jalan
c) RL2a.1 adalah formulir morbiditas panyakit tertentu rawat inap
d) RL2a.1 adalah formulir morbiditas penyakit tertentu rawat jalan
« Formulir setelah itu di konsep lalu di isikan di blangko RL
« Hasil penelitian di teliti oleh kabag rekam medis ke mudian di mintakan tanda tangan ke
direktur
« Laporan di beri surat pengantar oleh kasi sekretaris untuk di kirim ke dinkes, depkes, dinkes
propinsi, dinkes dati II, arsip
« Pembuatan laporan 10 dan 20 besar penyakit secara akurat untuk prosedur pelaksanaan
adalah:
a) Data yang telah di himpun di kartu indek penyakit di terapkan berdasarkan kelompok
jenis penyakit
b) Rekapitulasi tersebut di salin dengan data morbidilitas secara bulanan.
c) Dari data morbidilitasdi urut secara rengking menurut kelompok jenis kelompok
penyakit 10 besar dan 20 besar
d) Data konsep di tiru dan di ketik dengan blangko laporan yang sudah di sediakan
e) Laporan di teliti oleh kabag rekam medis dan kasi sekretaris untuk di paraf dan di
mintakan tanda tangan kepada direktur.
f) Laporan di buat tri bulanan kemudian di kirim ke depkes RI tembusan kanwil, dinkes
dan arsip.
2) Laporan data inventaris rumah sakit (RL3)
Laporan ini dibuat satu tahun sekali berisi data inventaris rumah sakit untuk mengetahui
keadaan rumah sakit secara garis besar yang meliputi tipe rumah sakit, kapasitas tempat
tidur dengan perinciannya.dan jenis-jenis pelayanannya, prosedur pelaksanaannya adalah
sbb :
a) Data di himpun berdasarkan rumah sakit yang terbaru
b) Data-data yang telah di konsep di cetak kebenarannya ke masing-masing bagian
c) Bila data yang di masukkan sudah benar kemudian di ketik dengan blangko data
inventaris rumah sakit ( formulir RL3)
d) Data di buat tahun per 31 desember dan dapat di laporkan sewaktu-waktu di butuhkan
e) Data di teliti oleh kasi sekretaris dan RM kemudian di mintakan tanda tangan kepada
direktur
f) Data di kirim ke depkes, dinkes propinsi, kadinkes dati II, arsip
3) Laporan data ketenagaan (RL4)
Adalah laporan yang di buat setiap tahun mengenai jumlah tenaga yang adauntuk memenuhi
permintaan depkes RI. adapun prosedur pelaksanaannya sebagai berikut :
a) Data di himpun melalui konsep yang di koor dinasi dengan urusan kepegawean
b) Ditulis pada formulir RL4 hal 1-6
c) Data di ketik kemudian di teliti kasi sekretaris dan rekam memdis
d) Dimintakan tanda tangan ke direktur rumahsakit
e) Data diberi surat pengantar dan di kirim kepada depkes, dinkes propinsi, ka dinkes dati
II, arsip
4) Pembuatan grafik barber johson
Grafik baber johson yaitu suatu grafik secara visual dapat menyajikan dengan jelas tingkat
efisiensi pengelolaan rumah sakit dengan tujuan dapat memantau dengan benar mutu
pelayanan medis maupun pendaya gunaan sarana yang ada dalam menunjang pengelolaan
rumah sakit secara efisien. Prosedur pembuatan grafik baber johson adalah:
a) Rumus-rumus indicator yang di pergunakan disini
« rumus LOS L= O*HARI/D
« Rumus TOI T=(A-O)*HARI/D
« Rumus BOR P=O*100/A
« Rumus BTO B=D/A
Keterangan
O = rata-rata tempat tidur terisi
A = tempat tidur siap pakai
D = jumlah pasien keluar
b) Dasar-dasar membuat grafik baber johson
« Kumpulan data BOR
« Gambar sumbu X absis dan Y ordinat
« X Absis adalah TOI Y ordinat adalah LOS
« Gambar grafik BOR dengan menghubungkan titik TOI dan LOS
c) Analistik grafik
« Makin dekat titik atau grafik BOR denagan Y ordinat, maka BOR makin tinggi
« Makin dekat atau titik grafik BTO dengan titik sumbu maka hari perawatan makin
tinggi.
« Jika rata-rata TOI tetap tetapi LOS berkurang maka BOR akan menurun
« Bila mana TOI tinggi pengelolaan rumahsakit kurang efisien
« Bila titik temu BOR, TOI, LOS, di luar garis efisien maka pengelolaan rumah sakit
kurang efisien.
5) Administrasi rekam medis
Pada dasarnya merupakan pelaksanaan kegiatan administrasi di lingkungan bagian rekam
medis yang meliputi kegiatan tata usaha bagi staf rekam medis surat menyurat serta
pelayanaan informasi data. Tujuan dari kegiatan ini adlah secara umum tercapainya tertib
administrasi di lingkungan rekam medis. Sedangkan tujuan kususnya adalah memudahkan
pengawasan terhadap personal di lingkungan rekam medis memberikan pelayanan terhadap
kebutuhan data serta menjalin hubungan kerja antar rekam medis dan unit tterkait lainnya
Tugas Pokok
a) Memberi informasi tentang pelayanan
b) Mencatat identitas pasien dengan jelas, lengkap dan benar
c) Menulis rekam medis pada setiap lembar dalam berkas rekam medis
d) Membuat dan menyimpan KIUP
e) Mencari nomor rekam medis pasien lama dengan menggunakan KIUP
f) Membuat KIB dan menyerahkan pada pasien
g) Mencatat dalam buku registrasi pendaftaran
h) Mendistribusikan berkas rekam medis
Tugas Pokok
a) Menerima pasien rawat inap untuk di arahkan ke bangsal dan kelas perawatan yang sesui dengan
pilihan pasien dan admission note
b) Mencatat setiap perubahan jumlah dan nama pasien baik masuk, keluar maupun mutasi antar
ruang
c) Menyediakan lembar tambahan untuk keperluan rawat inap
d) Melakukan komunikasi dengan bangsal rawat inap tentang pasien yang masuk maupun keluar
e) Meminta persetujuan dan memberikan petunjuk kepada pasien untuk mengisi lemba persetujuan
di rawat
3) Assembling
Meneliti kelengkapan isi dan merakit berkas rekam medis sebelum disimpan.
Tugas pokok
a) Menerima berkas rekam medis dan sensus dari unit pelayanan
b) Meneliti kelengkapan isi berkas rekam medis (analisi kuantitatif)
c) Menyusun lembar rekam medis sesuai urutan yang berlaku dirumah sakit
d) Mencatat dan mengendalikan berkas rekam medis yang belum lengkap
e) Membuat laporan ketidak lengkapan isi berkas rekam medis berikut penanggungjawab
pengisiannya
f) Menyerahkan berkas rekam medis yang sudah lengkap kebagian filling
g) Menyerahkan sensus harian kebagian pelapor
4) Koding dan Indeksing
Koding yaitu mencari kode berdasarkan diagnosis penyakit sesuai klasifikasi penyakit yang
berlaku yaitu buku international statistical classification of diseases and related health problems
(ICD-10 revisi ke 10) tujuannya adalah untuk standarisasi penggunaan istilah yang seragam/
kesatuan bahasa untuk mempermudah pengelompokan penyakit bagi kebutuhan pencatatan dan
pelaporan. Selian itu menerima dokumen rekam medis dari urusan assembling dengan buku
ekspedisi, memisahkan dokumen RM dan KK dan menyerahkan dokumen rekam medis ke
bagian filling dengan menggunakan buku ekspedisi sementara KK digunakan untuk indeks,
mencatat indeks penyakit, jenis oprasi/ tindakan, nama dokter dan jenis sebab kematian.
Menyusun indeks penyakit, oprasi, kematian, dan dokter pada rak penyimpanan indeks.
5) Reporting
6) Filling
Menyimpan berkas rekam medis agar mudah didapat jika dibutuhkan dan terjamin keamanannya.
a) Tugas pokok
1) Menerima berkas rekam medis yang sudah lengkap untuk kemudian disimpan
2) Menyediakan berkas rekam medis yang dibutuhkan dengan menggunakan tracer
3) Mencatat buku penggunaan buku berkas rekam medis
4) Melacak berkas rekam medis yang tidak di temukan di almari penyimpanaan dan misfile