Kegawatdaruratan Obstetri Poned.k
-
Upload
anitacharis -
Category
Documents
-
view
215 -
download
15
description
Transcript of Kegawatdaruratan Obstetri Poned.k
-
KEGAWATDARURATAN OBSTETRI
tatalaksana tk.PONED +PONEKWahdi
P2KP KOTA METRO
BAG/SMF KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RSU A. YANI METRO
RSIA ANUGERAH MEDICAL CENTRE
23 MEI 2012
- AKI di Indonesia TER-tinggi di ASEAN. Risiko kematian ibu
melahirkan di Indonesia 1 dari 65 kelahiran. THAILAND=1 dari 1.100
kelahiran (GOI-UNICEF, 2000)Khusus untuk Provinsi Lampung, angka
kematian ibu mencapai 128 per 100.000 kelahiran hidup. (Survei
Demografi Kes. Indonesia, 2007)METRO :????? RS.A.YANI = Jan-des
2011= 11 kematian
jan-maret 2012 = 3 kematian
*
- Penderita yang hidup menderita gangguan kesehatan dan cacat
sebagai akibat komplikasi 80% kematian akibat :
- Perdarahan
- Eklamsia dg komplikasi
- Persalinan macet
- Sepsis
- Komplikasi abortus
Di RS.A.yani :
2011 = 11 kematian 5 o/k PE/E dan komplikasi,
6 perdarahan post partum
2012 = o/k. PE/E dan komplikasi
-
Goal dari Millenium Declaration:
Kematian ibu dan neonatus menurun
AKI=102/100.000, AKB=28/1000
Memerlukan skilled attendance
Essensial (emergency) obstetric care (EOC)
Punya kemampuan untuk mengenal dan kemudian merespons efektif terhadap peristiwa yang tidak diharapkan salah satu kunci peranan skilled attendants
- Basic emergency obstetric care
( BEOC)=PONED terdiri dari 6 kunci:
- antibiotik IV/IM
- oksitosin IV/IM akselerasi /post patum
- antikonvulsan IV/IM (MGSO4)
- Menejemen aktif kala III
- pengeluaran plasenta manual
- persalinan bantuan pervaginam
Comprehensive emergency obstetric care (CEOC) = PONEK terdiri dari yang tersebut diatas ditambah:- INDUKSI PERSALINAN
- seksio sesarea
- transfusi darah
- Untuk melaksanakan kegiatan tersebut diatas tim multi disiplin
:
Keperawatan
Anesthesia
Obstetrisi
Tim kamar operasi
Bank darah
Dokter-dokter lainnya
Prosedur harus secara detailUsulan P2KP KOTA METRO:1. TIM-P3S (penatalaksanaan perdarahan pasca salin)
2. TIM- PE/E PMT ( PE/E penatalaksanaan menejemen terpadu)
-
Unit obstetri harus dilengkapi dengan:
Perawatan kehamilan high risk yang dilengkapi dengan staf dan peralatan emergensi obstetriMempunyai protokol yang jelas dalam pengelolaan baik pemindahan ke ICU unit Latihan untuk menghadapi kegawat daruratan obstetri ( Tim P3S, PE/E PMT) -
KEGAWATDARURATAN OB
KEADAAN BILA TIDAK SEGERA DIKELOLA KEMATIAN IBU + JANIN
KAUSA UTAMA :
1. 40-60 % PERDARAHAN 70% POST PARTUM ( 2 jam )
30 % ANTE PARTUM ( 12 JAM)
2. 20-30 % PE/E ( 2 X 24 JAM )
3. 20-30 % KOMPLIKASI PERSALINAN MACET ( 1- 3 HARI )
4. 20-30% SEPSIS ( 6 HARI )
BERBEDA TGT FKT PENDERITA DAN FKT KETERLAMBATAN
-
Kapan dpt Memperkirakan / Mengantisipasi Syok
Perdarahan:
Pada awal kehamilan (aborsi, KET, Molla)
Pada kehamilan atau persalinan ( R.E.V/F, SC, pl previa, solusio pl, ruptura uteri, perlukaan jalan lahir).
Sesudah kelahiran bayi (ruptura uteri, atonia uteri,inversio, plas ret/res, perlukaan jl lhr, ggg. Pembekuaan drh).
Infeksi : (aborsi yang tidak aman atau sepsis aborsi, amnionitis, metritis, nifas)
PER > PEB >E
PARTUS MACET = PARTOGRAF ?
-
Menejemen cegah G.D dan rujukan
ASPEK LIMA BENANG MERAHPARADIGMA BARU : DETEKSI DINI KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN( PARTOGRAP)MANAJEMEN RUJUKAN CEPAT, TEPAT WAKTU DAN TEMPAT1. MENCEGAH 3 (TIGA) KETERLAMBATAN= MENGENAL, MERUJUK, PENANGANAN ADEKUAT.
2. PENUNDAAN RUJUKAN MENINGKATKAN AKI
3. RUJUKAN TEPAT WAKTU MRPK BAG ASUHAN
SAYANG IBU DAN MENUNJANG SAFE
MOTHERHOOD
IV. MAKING PRAGNACY SAFER (MPS)
SIAPA YAMG AKAN MENEMANI PASIEN?TEMPAT2 MANA YANG MENJADI TUJUAN RUJUKAN (DISKUSIKAN DG PASIEN DAN KELUARGA)?SARANA TRANSPORTASI APA YG MUNGKIN DAPAT DIGUNAKAN?BERAPA BANYAK UANG YANG HARUS DISIAPKAN?(BAKSOKU)
)
-
Tanda Klinis Syok
Gelisah, bingung, kesadaran menurun
Gangguan Perfusi Perifer
Raba telapak tangan :
Hangat, Kering, Merah : Normal. ; Dingin, Basah, Pucat : syok
Tekan - lepas ujung kuku / telapak tangan :
Merah kembali < 2 detik : Normal. ; > 2 detik : syok
* >>>>Bandingkan dengan tangan pemeriksa
Nadi meningkat : raba nadi radialis * > 100 : Syok
Tekanan darah menurun * Sistolik < 100 : Syok
RR > 30x/mnt = syok
Urin < 30ml/ jam = syok
-
Tata Laksana
Mengatasi Perdarahan HebatAirway
Breathing
Circulation and hemorrhage control
Shock position
Replace blood loss
Stop / minimize the bleeding process
-
Posisi Syok
ANGKAT
KEDUA
TUNGKAI
300 - 500 cc
darah dari kaki
pindah ke
sirkulasi sentral
-
Penatalaksanaan Khusus
Akses intravenosus
Berikan oksigen dengan laju 6-8 L/menit
Uji darah : Cek Hemoglobin, dan uji silang
Penilaian status pembekuan darah dengan tes pembekuan di tempat tidur ( 2CC drh vena dlm tabung:N
-
Infus IV 1 2 jalur dg jarum berlubang besar:
Infus tetesan cepat, 1L habis dalam 15-20 menit
Berikan sekurang-kurangnya 2L cairan pada jam pertama
Apabila syok disebabkan oleh perdarahan, diperlukan tetesan infus yang lebih cepat
Apabila pada vena perifer tidak bisa dilakukan infus, lakukan vena seksi
-
Estimasi BB : ... 60 kg
Estimasi Blood Volume : ... 70 ml/kg x 60 = 4200 ml
Estimasi Blood Loss : .... % EBV = ..... ml
NORMO
VOLEMIA
-- 30%
EBV
-- 15%
EBV
-- 50%
EBV
Tsyst
Nadi
Perf
120
80
hangat
100
100
pucat
< 90
> 120
dingin
< 60-70
> 140 - ttb
basah
EBL =
perdarahan
600
1200
2000
ml
Resusitasi cairan
1200-2000 2500-5000 4000-8000 ml
-
PASIEN PERDARAHAN DATANG
perkirakan volume yang hilang
|
Syok ?
1.posisi syok
2.pasang infus jarum besar
ambil sample darah u/ cari donor
|
infusi RL 1000
(+1000 lagi)Perfusi baik=syok teratasi
nadi < 100
T-sist > 100
|
Lambatkan infusi (2 maintenance)
Perfusi, nadi, T-sist
belum baik, masih syok
|
tambah RL lagi
(3-4 x volume hilang)
-
Kristaloid vs Koloid : Cairan Pengganti
Choi et al 1999.
KristaloidKoloidMerembes ke komponen ekstraselularMengurangi peningkatan cairan paruMeningkatkan fungsi organ setelah operasi Reaksi anafilaktik minimalKemungkinan dapat mengurangi angka kematian Lebih murah PREDISPOSISI EDEM PULMONUMTetap berada di komponen intravaskularvolume yang diperlukan lebih sedikitMeningkatkan transpor oksigen ke jaringan, kontraktilitas jantung dan keluarannya mahal -
Alternatif Untuk Transfusi
Larutan yang konsentrasinya mirip dengan plasma:
- Kristaloid
- Koloid
LARUTAN DEKTROSA ADALAH CAIRAN PENGGANTI YANG BURUK. JANGAN DIGUNAKAN
KECUALI TIDAK ADA PILIHAN LAIN. JANGAN GUNAKAN CAIRAN PLASMA ATAU AIR BIASA
-
Pencegahan Terhadap Syok Akibat Perdarahan
Meminimalkan darah yang terbuang:
Gunakan teknik terbaik dalam anastesi dan pembedahan untuk meminimalkan hilangnya darah pada operasi
Autotransfusi selama prosedur jika dibenarkan
Penatalaksanaan aktif kala tiga pada persalinan
Penatalaksaan terhadap perdarahan pascapersalinan
-
RL 2000
RL 2000
RL 2000
Bleeds
1000
Bleeds
2000
Hb 14
Hb 10
Hb 7
Bleeds
3000
RL 2000
RL 2000
Hb 4
RL 2000
Sampai Hb rendah berapa pasien masih hidup ?
-
Hemodilusi
Mengganti perdarahan dengan cairan :
Ringer
Laktat/Asetat (2-4 x)
Plasma Substute/Expander (1-2 x)
NaCI hipertosis (1/4 x)
Mengembalikan normo-volemia
Menyebabkan anemia akut
Mengurangi kebutuhan transfusi
Mengurangi risiko tertular hepatitis / HIV
-
Normovolemia
Jantung dapat kompensasi meningkatkan cardiac output
Oksigenasi jaringan terpelihara
Aliran darah di mikrosirkulasi lebih baik
Anemia merangsang bone marrow lebih aktif
-
Hemodilusi Hb 2
Pasien Sementara Masih HidupVenous oxygen reserve digunakan
Viskositas darah turun karena hemodilusi
Vasodilatasi kerja jantung ringan, kebutuhan O2 miokard berkurang
Harus dibantu menurunkan O2-demand : * beri O2 100% * nafas buatan + pelumpuh otot (tidak bergerak)
* morfin i.v. (tidak nyeri) + sedasi (tidur tenang)
* antibiotika yang sesuai
-
PDRH POST PARTUM
Retensio placenta ?
Atonia uteri ?
Sisa/restan plasenta ?
Robekan jalan lahir ?
Ruptura uteri ?
Inversio uteri ?
Gangguan pembekuan darah ?
-
Atonia Uteri: Penatalaksanaan
Lanjutkan:
- Infus
- Masase uterus
- Obat oksitosika
Lakukan :
- Kompresi bimanual
- Kompresi aorta= (PONED)
Pertimbangkan : ligasi arteri uterina atau arteri utero ovarika atau histerektomi ( RS. PONEK)
Bersamaan dengan itu :
- SIAPKAN RUJUKAN ( BAKSOKU)
- DONOR DARAH + AMBULAN DESA
- Pertimbangkan diagnosis lainnya (?)
Jangan lakukan tampon uterus
For uterine atony, bimanual compression means placing one hand in the abdomen and one hand in the vagina to compress the uterus between the hands.Aortic compressiong is most useful if the abdomen is open. The aorta should be compressed below the level of the renal arteries to prevent harm to the kidneys.Use a large needle and a large chronic suture to ligate the ascending branch of the uterine arteries (at the level of the internal os).The utero-ovarian artery can also ligated. If there is no success, hysterectomy is warranted.Packing the uterus does not help, and only serves to increase infection. -
Inversio Uteri: Penatalaksanaan
Bertindak cepat
Kembalikan posisi uterus
Tunda pemberian oksitosin sampai uterus ke posisinya
BILA PLASENTA MASIH MELEKAT JANGAN LEPASKAN.
Bersamaan dengan itu :
Tata laksanan syok, rujukan,donor darah,ambulan desa.
Beri obat nyeri dan antibiotik
- Ampisilin 2 g IV satu dosis
Reposition the uterus with the hand open, pushing along the long axis of the uterus.
Relaxation of the uterus with magnesium may facilitate the process.
If unsuccessful, laparotomy can be performed to incise a posterior constriction ring, replace the uterus and then close the incision in the uterus in two layers.
-
Strategi Pencegahan
Kesiapan melahirkan
Penolong yang terampil pada kelahiran (APN/SANGGAH SUSUR)
Pengobatan anemia
Penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga
Hindari prosedur yang tidak perlu (misalnya, episiotomi)
Penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga:
Oksitosin 10 U I.m dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir
Penegangan tali pusat terkendali
Masase fundus setelah kelahiran plasenta
-
INDIKASI U/ TINDAKAN DAN ATAU RUJUKAN KALA III DAN IV
Temuan:RETENSIO PLASENTA Tanda atau gejala retensio plasenta;Plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit setelah kelahiran bayi berikan oksitosin 10 IU IM, pasang infus dg jarum besar dan berikan RL atau garam fisiologis.Lakukan plasenta manual Bila penolong terlatih dan mampuSetelah plasenta lahir: lakukan masase pd uterus dan periksa plasenta - Temuan;Tanda ruptur uteri,Perdarahan pd persalinan dan atoni pasca persalinanTemuan dari penilaian dan pemeriksaan Tanda atau gejala ATONIA UTERI: utr tak berkontraksi, perdarahan ppvRUPTURA UTERI IMMINENS: utr kontraksi, bandle ring patologis,sakit,nadi cpt, gross hematuria, fetal distresRUPTURA UTERI:Utr tak kontraksi , gg hemodinamika, perdarahan ppv, gawat janin sampai kematian.rencana asuhan dan perawatanLakukan manajeman atonia uteri kurangi his Akhiri kehamilan/persalinan Resusitasi Siapkan tim operasi
- PE BERAT/EPenilaianTDUrineKeluhan subjektifKesadaranKejangTanda atau gejala preeklamsi berat atau eklamsia:TD Diastolik 110 mmhg atau lebihTD diastolik 90 mmhg atau lebih dg kejangNyeri keplaGangguan penglihatanKejang.Rencana asuhan perawatanBaringkan ibu miring ke kiri]Pasang infus dg jarum besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan RL atau cairan garam fisiologis (NS) 1`25 ml/jamJika mungkin berikan dosis awal 4 gr MgSO4 40 % IV (10cc) selama 5 menit, selanjutnya 6 mg (15cc) dlm RL infusum 20 tts (6 jam).Lakukan menejemen obstetri.