Kebutuhan Imunisasi Pada Ibu Hamil Trimester I

4
BAB I PENDAHULUAN Sebenarnya, imunisasi adalah proses memperkuat sistem imunitas tubuh terhadap zat-zat tertentu. Tujuannya? Agar si penerima imunisasi mendapat kekebalan dan terhindar dari efek mematikan penyakit tertentu. Imunisasi itu sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Imunisasi aktif terjadi bila seseorang ‘terjangkit’ molekul asing dan tubuhnya secara alami menciptakan antibodi. Sedangkan imunisasi pasif terjadi jika seseorang mendapat zat yang akan menciptakan kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit tertentu. Zat antibodi ibu yang ditransfer pada janinnya juga merupakan imunisasi pasif. Saat hamil, ada berbagai penyakit yang bisa membahayakan kondisi si ibu dan janin dalam kandungan. Dan,imunisasi menjadi ‘perisai’ yang paling kuat untuk melindungi Anda berdua terhadap gempuran penyakit itu (karena itu, penting untuk melengkapinya sebelum hamil). Bagaimana jika Anda sudah menjalani masa kehamilan? Perlu diketahui,ada imunisasi yang aman bagi ibu hamil, ada pula yang tidak. BAB II PEMBAHASAN Kebutuhan Imunisasi Pada Ibu Hamil Trimester I, II, III Pengertian Imunisasi Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Jadi Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh manuasia. Sedangkan kebal adalah suatu keadaan dimana tubuh mempunyai daya kemampuan mengadakan pencegahan penyakit dalam rangka menghadapi serangan kuman tertentu. Kebal atau resisten terhadap suatu penyakit belum tentu kebal terhadap penyakit lain. (Depkes RI, 1994) Dalam ilmu kedokteran, imunitas adalah suatu peristiwa mekanisme pertahanan tubuh terhadap invasi benda asing hingga terjadi interaksi antara tubuh dengan benda asing tersebut. Adapun tujuan imunisasi adalah

Transcript of Kebutuhan Imunisasi Pada Ibu Hamil Trimester I

Page 1: Kebutuhan Imunisasi Pada Ibu Hamil Trimester I

BAB IPENDAHULUAN

Sebenarnya, imunisasi adalah proses memperkuat sistem imunitas tubuh terhadap zat-zat tertentu. Tujuannya? Agar si penerima imunisasi mendapat kekebalan dan terhindar dari efek mematikan penyakit tertentu. Imunisasi itu sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Imunisasi aktif terjadi bila seseorang ‘terjangkit’ molekul asing dan tubuhnya secara alami menciptakan antibodi. Sedangkan imunisasi pasif terjadi jika seseorang mendapat zat yang akan menciptakan kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit tertentu. Zat antibodi ibu yang ditransfer pada janinnya juga merupakan imunisasi pasif.

Saat hamil, ada berbagai penyakit yang bisa membahayakan kondisi si ibu dan janin dalam kandungan. Dan,imunisasi menjadi ‘perisai’ yang paling kuat untuk melindungi Anda berdua terhadap gempuran penyakit itu (karena itu, penting untuk melengkapinya sebelum hamil). Bagaimana jika Anda sudah menjalani masa kehamilan? Perlu diketahui,ada imunisasi yang aman bagi ibu hamil, ada pula yang tidak.

BAB IIPEMBAHASANKebutuhan Imunisasi Pada Ibu Hamil Trimester I, II, III

Pengertian Imunisasi Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Jadi

Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh manuasia. Sedangkan kebal adalah suatu keadaan dimana tubuh mempunyai daya kemampuan mengadakan pencegahan penyakit dalam rangka menghadapi serangan kuman tertentu. Kebal atau resisten terhadap suatu penyakit belum tentu kebal terhadap penyakit lain. (Depkes RI, 1994)Dalam ilmu kedokteran, imunitas adalah suatu peristiwa mekanisme pertahanan tubuh terhadap invasi benda asing hingga terjadi interaksi antara tubuh dengan benda asing tersebut. Adapun tujuan imunisasi adalah merangsang sistim imunologi tubuh untuk membentuk antibody spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). (Musa, 1985)Departemen Kesehatan RI (2004), menyebutkan imunisasi adalah suatu usaha yang dilakukan dalam pemberian vaksin pada tubuh seseorang sehingga dapat menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.Program Imunisasi.

Di Indonesia, program imunisasi telah dimulai sejak abad ke 19 untuk membasmi penyakit cacar di Pulau Jawa. Kasus cacar terakhir di Indonesia ditemukan pada tahun 1972 dan pada tahun 1974 Indonesia secara resmi dinyatakan Negara bebas

Page 2: Kebutuhan Imunisasi Pada Ibu Hamil Trimester I

cacar. Tahun 1977 sampai dengan tahun 1980 mulai diperkenal kan imunisasi BCG, DPT dan TT secara berturut-turut untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit-penyakit TBC anak, difteri, pertusis dan tetanus neonatorum. Tahun 1981 dan 1982 berturut-turut mulai diperkenalkan antigen polio dan campak yang dimulai di 55 buah kecamatan dan dikenal sebagai kecamatan Pengembangan Program Imunisasi (PPI). (Depkes RI 2000)

Pada tahun 1984, cakupan imunisasi lengkap secara nasional baru mencapai 4%. Dengan strategi akselerasi, cakupan imunisasi dapat ditingkatkan menjadi 73% pada akhir tahun 1989. Strategi ini terutama ditujukan untuk memperkuat infrastruktur dan kemampuan manajemen program. Dengan bantuan donor internasional (antara lain WHO, UNICEF, USAID) program berupaya mendistribusikan seluruh kebutuhan vaksin dan peralatan rantai dinginnya serta melatih tenaga vaksinator dan pengelola rantai dingin . Pada akhir tahun 1989, sebanyak 96% dari semua kecamatan di tanah air memberikan pelayanan imunisasi dasar secara teratur. (Abednego, 1997)Dengan status program demikian, pemerintah bertekad untuk mencapai Universal Child Immunization (UCI) yaitu komitmen internasional dalam rangka Child Survival pada akhir tahun 1990. Dengan penerapan strategi mobilisasi social dan pengembangan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS), UCI ditingkat nasional dapat dicapai pada akhir tahun 1990. Akhirnya lebih dari 80% bayi di Indonesia mendapat imunisasi lengkap sebelum ulang tahunnya yang pertama. (Depkes RI, 2000)Pentingnya Imunisasi dan Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien dalam mencegah penyakit dan merupakan bagian kedokteran preventif yang mendapatkan prioritas. Sampai saat ini ada tujuh penyakit infeksi pada anak yang dapat menyebabkan kematian dan cacat, walaupun sebagian anak dapat bertahan dan menjadi kebal. Ketujuh penyakit tersebut dimasukkan pada program imunisasi yaitu penyakit tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan hepatitis-B.

Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap berbagai penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan adanya akibat yang membahayakan janin. Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT untuk mencegah kemungkinan tetanus neonatorum. Imunisasi TT harus diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi lengkap pada umur kehamilan 8 bulan. Vaksinasi dengan toksoid dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi

Page 3: Kebutuhan Imunisasi Pada Ibu Hamil Trimester I

Karena infeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan dua kali selama hamil.

Imunisasi

Interval Durasi Perlindungan

TT1TT2TT3TT4TT5

Selama kunjungan antenatal pertama4 minggu setelah TT16 bulan setelah TT21 tahun setelah TT31 tahun setelah TT4

-3 tahun5 tahun10 tahun

25 tahun (seumur hidup)

BAB III

PENUTUP

Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap berbagai penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan adanya akibat yang membahayakan Janin.

Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT untuk encegah kemungkinan tetanus neonatorum. Imunisasi TT harus diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1 bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi lengkap pada umur kehamilan 8 bulan.

Page 4: Kebutuhan Imunisasi Pada Ibu Hamil Trimester I

DAFTAR PUSTAKA

http://elfallife.blogspot.com/2012/05/kebutuhan-imunisasi-pada-ibu-hamil.html