Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

84
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI PUSKESMAS SIDOREJO LAMPUNG TIMUR TAHUN 2015 SKRIPSI Oleh : GEDE ROBIN NPM. 11320022 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FK UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2015

Transcript of Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

Page 1: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR

PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III

DI PUSKESMAS SIDOREJO

LAMPUNG TIMUR

TAHUN 2015

SKRIPSI

Oleh :

GEDE ROBIN

NPM. 11320022

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FK UNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG

2015

Page 2: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

ii

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR

PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III

DI PUSKESMAS SIDOREJO

LAMPUNG TIMUR

TAHUN 2015

SKRIPSI

Oleh :

GEDE ROBIN

NPM. 11320022

Disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FK UNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG

2015

Page 3: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR

PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI PUSKESMAS

SIDOREJO LAMPUNG TIMUR TAHUN 2015

Nama : Gede Robin

NPM : 11320022

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk seminar hasil skripsi di

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.

Bandar Lampung, Juli 2015

Pembimbing I Pembimbing II

(Triyoso, S.Kep., Ns., M.Kes) (Rahma Elliya, S.Kp., M.Kes)

Page 4: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

iv

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR

PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI PUSKESMAS

SIDOREJO LAMPUNG TIMUR TAHUN 2015

Nama : Gede Robin

NPM : 11320022

Diterima oleh Tim Penguji pada Ujian Sidang Skripsi di Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati tahun akademik 2011.

Penguji I : Triyoso, S.Kep., Ns., M.Kes ____________

Penguji II : Rahma Elliya, S.kp., M.Kes ____________

Penguji III : Aryanti W, Ns., M.Kep., Sp.Mat ____________

Tanggal Ujian : Juli 2015

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

FK Universitas Malahayati Bandar Lampung

Andoko, S.Kep., Ns., M.Kes

Page 5: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

v

ABSTRAK

Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur

Pada Ibu Hamil Primigravida Trimester III

di Puskesmas Sidorejo Lampung Timur

Tahun 2015

Oleh :

Gede Robin

Wanita hamil yang telah memasuki usia kandungan trimester III mengalami

gangguan tidur akibat rasa cemas menjelang proses persalinan. Khususnya ketika

ibu hamil baru pertamakali mengalami kehamilan (primigravida). Di Puskesmas

Sidorejo, Lampung Timur jumlah ibu hamil primigravida mencapai 35 orang,

yang mengalami kecemasan sedang-berat sebanyak 24 (68,6 %) dan yang

mengalmi kualitas tidur buruk sejumlah 24 orang (68,6%). 20 orang (83,3%) yang

mengalami kecemasan sedang-berat mengalami kualitas tidur yang buruk. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan

dengan kualitas tidur ibu hamil trimester III di Puskesmas Sidorejo Lampung

Timur Tahun 2015.

Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain survey analitik. Rancangan

penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional. Total populasi ibu hamil

primigravida di Puskesmas Sidorejo Lampung Timur adalah 75 orang. Jumlah

sampel pada penelitian ini adalah 35 orang yaitu ibu hamil primigravida trimester

III, dengan menggunakan tekhnik purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri

dari kuesioner HARS untuk mengukur tingkat kecemasan dan PSQI untuk

mengukur kualitas tidur. Analisa bivariat yang digunakan yaitu menggunakan

rumus chi-square dengan tingkat kemaknaan 0,05.

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 35 ibu hamil primigravida trimester

III, 65,7% menunjukan tingkat kecemasan sedang sampai kecemasan berat dan

68,6% menunjukan kualitas tidur buruk. Hasil dari penelitian ini diperoleh p-value

= 0,015 yang berarti adanya hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas

tidur ibu hamil primigravida trimester III. Hasil penelitian didapatkan hasil OR =

8,750. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti tentang gambaran

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur pada ibu hamil trimester III.

Kata Kunci : Tingkat kecemasan; kualitas tidur; primigravida; kehamilan

trimester III.

Kepustakaan : 18 (2005 - 2015)

Page 6: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

vi

ABSTRACT

The Correlation Between Anxiety Levels and Sleep Quality

Maternal Primigravidae Trimester III

In PHC Sidorejo East Lampung

2015

By:

Gede Robin

Pregnant women when entering the third trimester of pregnancy will sleep

disorders cause‟s anxiety ahead of the birth process. Especially when pregnant

women is first pregnancy (primigravida). The PHC Sidorejo, East Lampung

number of primigravidae pregnant women reached 35 people, who experience

moderate to severe anxiety were 24 (68.6 %) a and those with poor sleep quality a

number of 24 people (68.6 %) . 20 people (83.3 %) who experienced moderate to

severe anxiety experienced poor sleep quality. The purpose of this study was to

determine the relationship between the level of anxiety with sleep quality third

trimester pregnant women in health centers Sidorejo East Lampung 2015.

This research was a quantitative analytical survey design. The design of the study

using cross-sectional approach. Total population in PHC Sidorejo, East Lampung

is 75 Primigravidae pregnant women. The number of samples in this study were

35 respondent that‟s primigravidae pregnant women in third trimester, using

purposive sampling techniques. The research instrument consisted of a

questionnaire to measure the level of anxiety Hars and the PSQI to measure sleep

quality. Bivariate analysis using the formula used is chi-square with a significance

level of 0.05.

The results showed that as many as 35 primigravidae pregnant women in third

trimester, 65.7% showed moderate levels of anxiety to severe anxiety and 68.6%

showed poor sleep quality. Results of this study was obtained p-value = 0.015,

which means there is a correlation between the level of anxiety in primigravidae

pregnant women sleep quality third trimester. Results of the study showed OR =

8.750. Suggested for further research to examine the description of the factors that

can affect the quality of sleep in the third trimester pregnant women.

Keywords: Levels of anxiety; quality of sleep; primigravidae; gestation

the third trimester.

Bibliography: 18 (2005 - 2015)

Page 7: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

vii

IODATA PENULIS

Nama : GEDE ROBIN

TTL : OKU Timur, 20 November 1993

Agama : Hindu

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Harapan Jaya, Semendawai Timur, OKU Timur, Sum-Sel

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD : SD N 2 Semendawai Suku III, Lulus tahun 2005

2. SMP : SMP N 2 Semendawai Timur, Lulus tahun 2008

3. SMA : SMA PGRI 2 Palembang, Lulus tahun 2011

4. PSIK : Universitas Malahayati Bandar Lampung 2011-Sekarang

Page 8: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

viii

MOTTO

“ Kita tidak akan pernah tahu hasil dari dari apa yang kita lakukan, tetapi kita

tidak akan mendapatkan hasil jika tidak melakukan apa-apa”

(Mahatma Gandhi)

Page 9: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

ix

SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Gede Robin

NPM : 11320022

Fakultas : Kedokteran / Program Studi Ilmu Keperawatan

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR

IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS SIDOREJO LAMPUNG

TIMUR TAHUN 2015

Dengan ini menyatakan bahwa:

Skripsi yang saya buat tidak pernah/belum pernah dibuat oleh orang lain dan saya

menjamin orisinalitas skripsi yang saya buat.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Bandar lampung, 30 Juli 2015

Yang membuat pernyataan

Gede Robin

Page 10: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

x

PERSEMBAHAN

Om Swastyastu

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas

Karunia-Nya yang selalu memberikan petunjuk dalam setiap langkahku, izinkan

saya mempersembahkan skripsi ini kepada:

- Ibundaku Ni Made Murtini yang selalu memberikan kasih sayang, memotivasi,

mendukung, menginspirasi dan selalu mendoakan aku dalam setiap doanya.

- Ayahku I Gede Pujo yang selalu memberikan semangat, kasih sayang,

mendo‟akan dan bekerja untuk membiayaiku sekolah selama ini.

- Triyoso, S.Kep., Ns., M.Kes selaku pemimbing I dan Rahma Elliya, S.Kp.,

M.Kes Selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan saran dan motovasi

untuk perbaikan skripsi ini.

- Aryanti, Ns., M.Kep., Sp.Kep Mat selaku penguji yang telah memberikan saran

dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

- Untuk orang spesial Wayan Hariyati, yang selalu memberikan do‟a, semangat

dan dukungan buat penyelesaian skripsi ini.

- Untuk sahabatku I Gede Fredy V.S, Alfen Stefanes, Ida Bagus Kade Likita, Made

Laga dan teman-teman lain yang penulis tidak bisa sebutkan semuanya yang

selalu mendukung dan membantuku dalam segala hal.

- Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

- Almamater tercinta Universitas Malahayati yang telah mendewasakanku.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, saran dan kritikan yang

sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi pembaca pada umumnya dan peneliti pada khusunya.

Bandar Lampung, Juli 2015

(Peneliti)

Page 11: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tidur ................................................................................................ 9

2.1.1 Konsep Tidur ......................................................................... 9

2.1.2 Gangguan Tidur Ibu Hamil ................................................... 16

2.1.3 Kualitas Tidur Ibu Hamil ....................................................... 17

2.1.4 Pengukuran Kualitas Tidur .................................................... 18

2.2 Konsep Kecemasan ........................................................................... 22

2.2.1 Definisi Kecemasan ............................................................... 22

Page 12: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

xii

2.2.2 Tanda Gejala Kecemasan ...................................................... 22

2.2.3 Faktor penyebab Kecemasan ................................................. 24

2.2.4 Tingkat Kecemasan ............................................................... 26

2.2.5 Kecemasan Ibu Hamil ........................................................... 27

2.2.6 Pengukuran Tingkat Kecemasan ........................................... 28

2.3 Penelitian Terkait ............................................................................. 30

2.5 Kerangka Teori ................................................................................ 31

2.6 Kerangka Konsep............................................................................. 32

2.7 Hipotesis .......................................................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 33

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 33

3.3 Rancangan Penelitian ......................................................................... 33

3.4 Subjek Penelitian ............................................................................... 34

3.5 Variabel Penelitian ............................................................................. 34

3.6 Definisi Operasional .......................................................................... 35

3.7 Pengumpulan Data ............................................................................. 36

3.8 Pengolahan Data ................................................................................ 38

3.9 Analisa Data ....................................................................................... 39

Page 13: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 40

4.2 Hasil Penelitian ............................................................................. 41

4.3 Pembahasan ................................................................................... 44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ........................................................................................ 50

5.2 Saran ............................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kebutuhan Tidur Manusia ............................................................... 32

Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 43

Tabel 4.1 Tingkat Kecemasan .......................................................................... 43

Tabel 3.1 Kualitas Tidur .................................................................................. 43

Tabel 3.1 Hubungan Kecemasan dan Kualitas Tidur ....................................... 43

Page 14: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahapan Siklus Tidur Dewasa...................................................... 29

Gambar 2.2 Kerangka Teori ............................................................................. 39

Gambar 2.3 Kerangka Konsep ......................................................................... 39

Page 15: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 Lembar Kuesioner HARS

Lampiran 3 Lembar Kuesioner PSQI

Lampiran 4 Surat Balasan Penelitian

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Pembimbing

Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian

Page 16: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah proses bergabung nya sperma dan ovum (gamet pria

dan wanita) untuk menciptakan suatu sel tunggal yang disebut dengan zigot , yang

kemudian menggandakan diri berkali-kali melalui pembelahan sel untuk menjadi

lahir (Papalia, 2008). Pada wanita hamil terdapat tanda dan gejala yaitu amenore

(wanita hamil yang tidak haid lagi), nausea (enek), mengidam (menginginkan

makanan atau minuman tertentu), pingsan, payudara membesar dan tegang,

anoreksia (tidak nafsu makan), sering kencing, obstipasi (sulit buang air besar),

pigmentasi kulit (biasanya terjadi pada pipi, hidung dan dahi), pigmentasi kulit,

vasrises (Jannah, 2013).

Kehamilan merupakan episode dramatis dari kondisi biologis maupun

psikis yang tentunya memerlukan adaptasi bagi wanita yang sedang

mengalaminya. Perubahan fisik dan emosional yang kompleks memerlukan

adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi.

Persoalan dalam kehamilan itu sendiri dapat menjadi pencetus berbagai reaksi

psikologis mulai dari reaksi emosional yang ringan hingga ke tingkat gangguan

jiwa yang berat (Mansur, 2009).

Kehamilan berlangsung dalam waktu 280 hari (40 minggu). Kehamilan

wanita dibagi menjadi tiga tribulan (triwulan) pertama (0-12 minggu), tribulan

(triwulan) kedua (13-28 minggu), tribulan (triwulan) ketiga (20-40 minggu)

(Manuaba, 2009).

Page 17: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

2

Selama masa kehamilan dari trimester I, II sampai dengan trimester III

terjadi perubahan pada ibu baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik pada ibu

hamil trimester pertama biasanya berupa mual akibat terjadinya peningkatan

hormon hCG dalam darah, sakit kepala / pusing, merasa lelah, sering meludah,dan

kram perut akibat pembesaran rahim. Pada trimester kedua adapun perubahan

fisik pada ibu hamil ditandai dengan meningkatnya frekuensi berkemih, bengkak

kaki dan tumit, adanya konstipasi, munculnya varices, sakit pinggang, dan tanda

bergaris pada perut. Sedangkan pada trimester ketiga ciri perubahan fisik ialah

kaki bertambah bengkak dan terasa nyeri, frekuensi buang air kecil semakin

meningkat, suhu tubuh ibu meningkat, rahim yang sering berkontraksi, payudara

mengeluarkan kolostrum, nyeri punggung hingga sesak nafas sehingga kesulitan

mendapat posisi nyaman untuk tidur (Janiwanty & Pieter, 2013).

Perubahan psikis pada ibu hamil trimester pertama diantaranya

ketidakyakinan/ketidakpastian, ambivalen, seksual yang menurun, perubahan

emosional, guncangan psikologis pada ibu hamil primigravida, dan stress.

Keadaan psikis pada trimester kedua pada ibu hamil akan tampak lebih tenang dan

mulai beradaptasi, namun terkadang ibu akan merasa khawatir dengan janin yang

dikandung, dan mencemaskan akan kondisi janinnya apakah akan dilahirkan sehat

atau cacat. Pada trimester III, perubahan psikologi ibu terkesan lebih kompleks

dan meningkat kembali dibanding trimester sebelumnya, dan ini tidak lain

dikarenakan kondisi kehamilan yang semakin membesar dan akan dilakukannya

persalinan dan memikirkan tugas-tugas apa yang akan dilakukan setelah kelahiran

(Janiwanti & Pieter, 2013).

Page 18: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

3

Pada trimester III wanita hamil mengalami kecemasan semakin bertambah

yang disebabkan karena munculnya rasa takut untuk melahirkan dan kekhawatiran

semakin membesar terhadap anak yang akan dilahirkan nanti (Detiana, 2010).

Tingkat kecemasan ibu akan semakin meningkat. Banyak calon ibu sering

berkhayal atau bermimpi tentang hal-hal negatif akan terjadi pada bayinya saat

melahirkan nanti. Khayalan-khayalan tersebut seperti kelainan letak bayi, tidak

dapat melahirkan, atau bahkan janin akan lahir dengan kecacatan. Calon ibu

menjadi sangat merasa bergantung pada pasangannya. Perasaan bahwa janin

merupakan bagian yang terpisah semakin kuat dan meningkat. Peningkatan

keluhan somatik dan ukuran tubuh pada trimester III dapat menyebabkan

kenikmatan dan rasa tertarik terhadap aktivitas seksual menurun ( Bobak, 2005).

Hal ini tidak bisa di biarkan berlarut-larut pada ibu hamil, karena menurut

Janiwanty dan Pieter (2013) kecemasan adalah salah satu faktor penyebab

keguguran (abortus).

National Institute of Mental Health (2005) di Amerika Serikat terdapat 40

juta orang berusia < 20 tahun mengalami gangguan kecemasan menjelang

persalinan (Pikirdong, 2008). Penelitian yang berkaitan dengan kejadian

persalinan lama, 65% disebabkan karena kontraksi uterus yang tidak efisien.

Menurut Oldetal (2000), adanya disfungsional kontraksi uterus sebagai respon

terhadap kecemasan sehingga menghambat aktifitas uterus. Respon tersebut

adalah bagian dari komponen psikologis, sehingga dapat dinyatakan bahwa faktor

psikologis mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan proses persalinan.

Page 19: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

4

Gangguan tidur selalu menyerang ibu hamil tanpa alasan yang jelas.

Gangguan tidur lebih banyak berkaitan dengan masalah psikis, seperti rasa

kekhawatiran (cemas). Sulit tidur sering terjadi pada ibu yang baru pertama kali

hamil (primigravida) dan menjelang kelahiran (trimestrer III) (Janiwanty & Pieter,

2013). Pada trimester III pada umumnya wanita mengalami sulit tidur adapun

penyebabnya yaitu perubahan hormon, stress, pergerakan janin yang berlebihan,

posisi tidur yang tidak nyaman, sering buang air kecil dan sakit pada pinggang

karena terjadi peregangan tulang-tulang terutama di daerah pinggang yang sesuai

dengan bertambah besarnya kehamilan (Huliana, 2007).

Menurut Janiwanty dan Pieter (2013), dampak buruk tidur bagi kesehatan

adalah dapat mengakibatkan depresi, kurang konsentrasi dalam beraktivitas,

gangguan pembelajaran verbal, gangguan memori, gangguan artikulasi bicara,

gangguan pengindraan, kondisi emosi yang gampang meledak, stress, denyut

jantung cepat (hipertensi), dan gangguan motorik. Dan jika depresi, stress dan

hipertensi terjadi pada wanita hamil, dapat berakibat buruk bagi ibu dan janinnya.

Karena bisa mengakibatkan prematur dan BBLR pada bayi, preeklamsi pada ibu

hamil bahkan bisa mengakibatkan terjadinya abortus pada bayi.

Manusia menggunakan sepertiga waktu dalam hidup untuk tidur. Data

hasil polling tidur di Amerika oleh National Sleep Foundation didapat bahwa

ternyata wanita lebih banyak mengalami gangguan tidur dibandingkan dengan

laki – laki, yaitu 63% : 54 % (National Sleep Foundation, 2007).

Page 20: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

5

Menurut data hasil survei National sleep Foundation (2007), 78% wanita

hamil di Amerika mengalami gangguan tidur dan 97,3% dan wanita hamil

trimester tiga selalu terbangun dimalam hari. Rata-rata 3-11 kali setiap

malam.Penelitian yang dilakukan University of California di San Francisco

menemukan fakta, wanita yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki

kemungkinan menjalani operasi caesar 4,5 kali lebih besar. Menurut penelitian

yang dilakukan University of Medicine and Dentistry of New jersey, New

Brunswick, gangguan tidur ini meningkatkan risiko meningginya tekanan darah

saat hamil menjadi empat kali lipat. Studi yang dilakukan University of Pittsburgh

School of Medicine menunjukkan kualitas dan kuantitas tidur yang buruk akan

mengganggu proses kekebalan tubuh. Pada ibu hamil, hal itu akan memperbesar

risiko berat bayi lahir rendah, pre-eklamsi dan komplikasi kesehatan lain.

Badan kesehatan dunia memperkirakan ada sekitar 145.000.000 wanita

hamil diseluruh dunia dan sekitar 289.000 wanita hamil meninggal saat

melakukan persalinan (WHO, 2013). Menurut survey Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional, data Ibu hamil di Indonesia mencapai 5.192.427

dan khusus untuk provinsi Lampung 186.372 ibu hamil (BKKBN, 2011). Angka

Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 228/100.000 kelahiran hidup (Depkes,

2007). Namun menurut Depkes RI tahun 2008 angka kematian ibu di Indonesia

mencapai 420 kasus. Di Indonesia, sekitar 28% kematian ibu disebabkan karena

perdarahan, 13% ekslampsi atau gangguan akibat tekanan darah tinggi saat

kehamilan, 9% partus lama, 11% komplikasi aborsi dan 10% akibat infeksi

(Depkes RI, 2010).

Page 21: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

6

Berdasarkan kasus kematian yang ada di Provinsi Lampung tahun 2012

kasus kematian ibu hamil seluruhnya sebanyak 179 kasus dimana kasus kematian

ibu terbesar ( 59,78% ) terjadi pada saat persalinan dan 70,95% terjadi pada usia

20 – 34 tahun. Penyebab kasus kematian ibu di Provinsi lampung tahun 2012

disebabkan oleh perdarahan, eklamsi, infeksi dan lain-lain (Depkes RI, 2012).

Dari data yang di peroleh jumlah ibu hamil di puskesmas Sidorejo Lampung

Timur tahun 2014 berjumlah 185 orang. Ibu hamil primigravida mencapai 78

orang, dan jumlah ibu hamil primigravida trimester III mencapai 38 orang.

Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Sidorejo Lampung Timur

dengan survey dan wawancara, data yang peneliti peroleh dari 10 orang ibu hamil

primigravida trimester III, 4 orang diantaranya mengeluhkan sulit untuk bernafas

dan merasa tidur nya tidak nyenyak karena posisi tidur yang serba salah karena

perut yang besar, sehingga berpengaruh pada kegiatan ibu keesokan harinya

seperti menurunya konsentrasi kegiatan ibu disiang hari, serta merasa pusing.

Sedangkan 5 ibu hamil yang lain sulit tidur karena mengkhawatiran nasib janin

yang sedang dia kandung, mereka mengeluhkan cemas dan takut pada saat

memasuki trimester III jika nanti anaknya dilahirkan tidak normal. Hanya seorang

ibu yang tidak mengalami kecemasan dan gangguan tidur.

Page 22: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, peneliti merasa perlu untuk

diadakan penelitian tentang hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur

pada ibu hamil primigravida trimester ke III di Puskesmas Sidorejo, Lampung

Timur. Karena angka kejadian abortus di daerah Sidorejo, Lampung Timur cukup

tinggi dan juga TD ibu hamil Trimester III di Puskesmas Sidorejo, Lampung

timur cenderung meningkat.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada ibu

hamil primigravida trimester ke III di Puskesmas Sidorejo, Lampung

Timur.

2. Tujuan Khusus

1. Diketahui tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester ke

III di Puskesmas Sidorejo, Lampung Timur

2. Diketahui kualitas tidur pada ibu hamil primigravida trimester ke III di

Puskesmas Sidorejo, Lampung Timur

3. Diketahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur

pada ibu hamil primigravida trimester ke III di Puskesmas Sidorejo,

Lampung Timur

Page 23: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

8

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi kesehatan di

komunitas dan dapat menjadi informasi yang mendukung dalam

pembuatan intervensi keperawatan yang tepat dalam memberikan asuhan

keperawatan maternitas dan jiwa.

2. Bagi petugas kesehatan

Sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi petugas kesehatan di

Puskesmas Sidorejo Lampung Timur dalam rangka mengatasi kecemasan

dan kualitas tidur yang buruk untuk ibu hamil.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian dapat dijadikan referensi untuk penelitian

keperawatan dan untuk dikembangkan pada penelitian berikutnya dalam

ruang lingkup kualitas tidur pada ibu hamil primigravida trimester ke III.

Page 24: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tidur

2.1.1 Konsep Tidur

a. Pengertian

Tidur merupakam suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat

dibangunkan oleh stimulus atau s ensori yang sesuai. Dengan kata lain,

tidur merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan

hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih kepada

urutan siklus yang berulang (Uliyah & Hidayat, 2008).

b. Fisiologi Tidur

Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya

hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian untuk

mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun.

Aktivitas tidur ini salah satunya diatur oleh sistem pengaktivasi

retikularis yang merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan

kegiatan susunan saraf pusat termasuk pengaturan kewaspadaan dan

tidur.

Letak pusat pengaturan aktivitas kewaspadaan dan tidur terdapat

dalam mesensefalon dan bagian atas pons. Sedangkan, reticular

activating system (RAS) dapat memberikan rangsangan visual, nyeri,

pendengaran, dan perabaan juga dapat menerima stimulasi dari korteks

serebri termasuk rangsangan proses pikir dan emosi. Dalam keadaan

Page 25: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

10

sadar, neuron dalam RAS akan melepaskan katekolamin dan

noreoineprin. Demikian juga pada saat tidur, kemungkinan disebabkan

adanya perlepasan serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons

dan batang otak tengah, yaitu bulbar synchonizing regional (BSR),

sedangkan bangun tergantung dari keseimbangan impuls yang diterima

dipusat otak. Dengan demikian, sistem pada batang otak yang mengatur

siklus atau perubahan dalam tidur adalah RAS dan BSR (Uliyah &

Hidayat, 2008).

c. Tahapan Tidur

Berdasarkan prosesnya, tidur melibatkan dua fase yaitu tidur non-

rapid eye movement (NREM) dan tidur rapid eye movement (REM)

BSR (Uliyah & Hidayat, 2008).

1) Tidur NREM

Tidur NREM disebabkan oleh penurunan kegiatan dalam sistem

pengaktifan retikularis. Tahapan tidur ini disebut juga tidur

gelombang lambat (slow wave sleep), karena gelombang otak

bergerak dengan sangat lambat.

Tidur NREM terbagi menjadi 4 tahap, yaitu sebagai berikut:

a) Tahap I

Tahap I merupakan tingkat paling dangkal dari tidur dan

merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur. Tahap ini

ditandai dengan pengurangan aktivitas fisiologis dimulai dengan

penurunan tanda-tanda vital dan metabolisme secara bertahap,

Page 26: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

11

individu yang cenderung rileks, merasa mengantuk serta mudah

terbangun oleh stimulus sensori seperti suara. Tahap I normalnya

berlangsung sekitar 5 menit atau sekitar 5% dari total tidur.

b) Tahap II

Tahap II merupakan tahapan ketika individu masuk pada tahap

tidur, tetapi masih dapat bangun dengan mudah. Tahap I dan

tahap II termasuk dalam tahap tidur ringan (light sleep). Tahap II

normalnya berlangsung selama 10-20 menit dan merupakan 50-

55% dari total tidur.

c) Tahap III

Tahap II merupakan awal dari tahap tidur dalam atau tidur

nyenyak (deep sleep). Tahap ini dicirikan dengan relaksasi otot-

otot serta perlambatan denyut nadi, frekuensi nafas dan proses

tubuh yang lain. Pada tahap III, individu cenderung sulit

dibangunkan. Tahap III berlangsung selama 15-30 menit dan

merupakan 10% dari total tidur.

d) Tahap IV

Pada tahap IV merupakan tahap tidur terdalam atau delta sleep.

Tahap IV ditandai dengan perubahan fisiologis, yatu EEG

gelombang otak melemah serta penurunan denyut jantung,

tekanan darah, tonus otot, metabolisme, dan suhu tubuh. Pada

tahap ini individu jarang bergerak dan sangat sulit untuk

Page 27: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

12

dibangunkan. Tahap ini berlangsung selama 15-30 menit dan

merupakan 10% dari total tidur.

2) Tidur REM

Tidur REM disebut juga tidur paradoks. Pada tahapan ini

biasanya terjadi rata-rata setiap 90 menit setelah mulai tidur dan

berlangsung selama 5-20 menit. Tidur REM tidak senyenyak tidur

NREM, hal ini dicirikan dari pergerakan mata yang cepat, kecepatan

respirasi, fluktuasi jantung dan peningkatan tekanan darah. Pada

tidur REM biasanya sebagian besar mimpi terjadi, tidur REM

penting untuk keseimbangan mental dan emosi. Selain itu, tahapan

tidur ini juga berperan dalam proses belajar, memori, dan adaptasi.

Tidur REM ditandai dengan:

a) Lebih sulit dibangunkan atau justru dapat bangun tiba-tiba.

b) Sekresi lambung meningkat.

c) Frekuensi denyut jantung dan pernapasan sering kali menjadi

tidak teratur.

d) Terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur pada otot perifer.

e) Mata cepat tertutup dan terbuka.

f) Metabolisme meningkat.

g) Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga

berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.

Page 28: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

13

Gambar 2.1 Tahapan Siklus Tidur Dewasa

(Sumber: Potter & Perry, 2010)

d. Faktor yang mempengaruhi tidur

Menurut Iliyah & Hidayat (2008) kualitas dan kuantitas tidur

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kualitas tersebut dapat

menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan

memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhannya. Di

antara faktor yang dapat memengaruhinya adalah :

1) Penyakit

Sakit dapat memengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak

penyakit yang dapat memperbesar kebutuhan tidur seperti

penyakit yang disebabkan oleh infeksi, terutama infeksi limpa.

Infeksi limpa berkaitan dengan keletihan, sehingga

Kantuk pra-

tidur

NREM

tahap 1

NREM

tahap 2

NREM

tahap 3

NREM

tahap 4

Tidur REM

NREM

tahap 3

NREM

tahap 2

Page 29: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

14

penderitanya membutuhkan lebih banyak waktu tidur untuk

mengatasinya. Banyak juga keadaan sakit yang menjadikan

pasien kurang tidur, bahkan tidak bisa tidur.

2) Latihan dan kelelahan

Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih

banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yang telah

dikeluarkan. Hal tersebut terlihat pada seseorang yang telah

melakukan aktivitas dan mencapai kelelahan. Maka, orang

tersebut akan lebih cepat untuk dapat tidur karena tahap tidur

gelombang lambatnya diperpendek.

3) Stress psikologis

Kondisi stres psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat

ketegangan jiwa. Seseorang yang memiliki masalah psikologis

akan mengalami kecemasan sehingga sulit untuk tidur.

4) Obat

Obat dapat juga memengaruhi proses tidur. Beberapa jenis

obat yang mempengaruhi proses tidur jenis golongan obat

diuretik dapat menyebabkan insomnia, antidepresan dapat

menekan, kafein dapat meningkatkan saraf simpatis yang

menyebabkan kesulitan untuk tidur, golongan beta bloker

dapat berefek pada timbulnya insomnia dan golongan narkotik

dapat menekan REM sehingga mudah mengantuk.

Page 30: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

15

5) Nutrisi

Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat

mempercepat proses tidur. Konsumsi protein yang tinggi maka

sescorang tersebut akan mempercepat proses tcrjadinya tidur,

karcna dihasilkan triptofan yang merupakan asam amino hasil

pencernaan protein yang dicerna dapat membantu mudah tidur.

Demikian sebaliknya, kebutuhan gizi yang kurang dapat juga

memengaruhi proses tidur, bahkan terkadang sulit untuk tidur.

6) Lingkungan

Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang

dapat mempercepat proses terjadinya tidur. Sebaliknya

lingkungan yang tidak aman dan nyaman bagi seseorang dapat

menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga mempengaruhi

proses tidur.

7) Motivasi

Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang

untuk tidur, dapat memengaruhi proses tidur. Selain itu,

adanya keinginan untuk tidak tidur dapat mcnimbulkan

gangguan proses tidur.

e. Kebutuhan Tidur Normal

Kebutuhan tidur pada manusia bergantung pada tingkat

perkembangan.

Page 31: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

16

Tabel 2.1 Kebutuhan Tidur Manusia

Usia Tingkat Perkembangan Jumlah Kebutuhan Tidur

0-1 bulan Masa neonatus 14-18 jam/hari

1 bulan- 18 bulan Masa bayi 12-14 jam/hari

18 bulan- 3 tahun Masa anak 11-12 jam/hari

3 tahun- 6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari

6 tahun- 12 tahun Masa sekolah 10 jam/hari

12 tahun- 18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari

18 tahun- 40 tahun Masa dewasa muda 7-8 jam/hari

40 tahun- 60 tahun Masa paruh baya 7 jam/hari

60 tahun ke atas Masa dewasa muda 6 jam/hari

(Sumber: Uliyahh & Hidayat, 2008)

2.1.2 Gangguan Tidur Ibu Hamil

Ada beberapa masalah tidur yang biasanya terjadi pada ibu hamil. Menurut

sehatfresh.com, gangguan tidur yang biasanya terjadi pada kehamilan

berdasarkan pembagian trimester adalah sebagai berikut:

a. Trimester pertama

Pada trimester pertama ini ibu hamil akan sering terbangun malam

karena perubahan sistem perkemihan yang mengharuskan untuk ke

kamar mandi untuk melepaskan hasrat ingin buang air kecil. Keluhan

sulit tidur biasanya juga muncul karena stres, dimana ibu masih kurang

siap menerima kehamilan dan perubahan hormon yang menunjukkan

perubahan psikis seperti mudah marah dan sensitif, dan juga mual dan

muntah yang mengakibatkan ibu merasa lelah dan pusing.

Page 32: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

17

b. Trimester kedua

Umumnya kualitas tidur mulai membaik karena kurangnya

frekuensi berkemih dan juga rasa mual dan muntah, lemas, dan keluhan

lainnya pada trimester pertama akan hilang. Tetapi tetap, masalah stres

fisik dan emosional yang terjadi selama masa kehamilan bisa cukup

mengganggu tidur.

c. Trimester ketiga

Pada trimester ketiga penyebab sulit tidur bukan karena hormon

melainkan perubahan fisik, bobot ibu bertambah mengakibatkan

punggung terasa pegal, posisi tidur yang salah, dan juga gangguan

psikis seperti kecemasan.

2.1.3 Kualitas Tidur Ibu Hamil

Kualitas tidur adalah suatu keadaan tidur yang dijalani seorang

individu menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat terbangun.

Kepuasan tidur pada masa kehamilan berkurang khususnya pada trimester

ketiga, hal ini diakibatkan kondisi fisik ibu hamil yang menyebabkan

sulitnya mendapatkan tidur yang dalam. Ketidakpuasan tidur disebabkan

tidur yang tidak melewati seluruh tahapan normal baik NREM dan REM

(Musbikin, 2005; dikutip Siallagan, 2010).

Kesulitan tidur sering terjadi pada masa kehamilan karena pikiran

aktif dan merasa tidak mampu mengendalikan stress bahkan depresi yang

dialami berhubungan dengan perubahan fisik terutama pada trimeter ketiga

(Eisenberg, 1996; dikutip Siallagan, 2010).

Page 33: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

18

2.1.4 Pengukuran Kualitas Tidur

Buysse et al. (1989) melakukan penelitian tetang pengukuran kualitas

tidur. Buysse menggunakan instrumen pengukuran kualitas tidur yang

disebut Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). PSQI adalah instrumen

efektif yang digunakan untuk mengukur kualitas tidur dan pola tidur pada

orang dewasa. Kualitas tidur merupakan fenomena yang kompleks dan

melibatkan beberapa komponen yang seluruhnya dapat tercakup dalam

PSQI. Komponen tersebut dinilai dalam bentuk 16 pertanyaan dan

memiliki bobot penilaian masing-masing sesuai dengan standar baku. Dari

4 pilihan jawaban yang bernilai 0 (untuk tidak pernah/baik sekali), 1

(untuk kurang dari sekali dalam seminggu/baik), 2 (kurang dari dua kali

dalam seminggu/buruk), sampai 3 (untuk tiga kali atau lebih dalam

seminggu/buruk sekali) (Carney & Edinger, 2010).

Komponen tersebut antara lain:

a. Kualitas Tidur Subjektif

Komponen dari kualitas tidur ini merujuk pada pertanyaan nomor 9

dalam kuesioner PSQI yang berbunyi “Bagaimana Anda menentukan

kualitas tidur Anda secara keseluruhan pada bulan yang lalu?”.

Kriteria penilaian (skor) berdasarkan pilihan jawaban responden

sebagai berikut : Sangat baik : 0, Cukup baik : 1, Kurang baik : 2,

Sangat buruk : 3.

Page 34: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

19

b. Latensi Tidur

Komponen dari kualitas tidur ini merujuk pada pertanyaan nomor 2

dalam PSQI yang berbunyi “Selama 1 bulan terakhir, berapa menit

biasanya Anda habiskan waktu di tempat tidur, sebelum akhirnya Anda

tertidur?”, dan pertanyaan nomor 5a yang berbunyi “Selama 1 bulan

terakhir, seberapa sering tidur Anda terganggu karena tidak bisa tidur

dalam waktu 30 menit”.

Kriteria penilaian (subskor) berdasarkan pilihan jawaban responden

terhadap pertanyaan nomor 2 sebagai berikut: ≤ 15 menit : 0, 16-30

menit : 1, 31-60 menit : 2, > 60 menit : 3.

Kriteria penilaian (subskor) berdasarkan pilihan jawaban responden

terhadap pertanyaan nomor 5a sebagai berikut:

Tidak ada selama 1 bulan terakhir : 0, Kurang dari 1 kali dalam

seminggu : 1, 1 atau 2 kali dalam seminggu : 2, 3 kali atau lebih dalam

seminggu : 3.

Jumlah subskor pertanyaan nomor 2 dan nomor 5a (skor komponen

latensi tidur) adalah sebagai berikut : 0 : 0, 1-2 : 1, 2-4 : 2, 5-6 : 3.

c. Durasi Tidur

Komponen dari kualitas tidur ini merujuk pada pertanyaan nomor 4

dalam PSQI yang berbunyi “Selama 1 bulan terakhir, berapa jam Anda

tidur di malam hari? (Jumlah jam pada tidur malam)”.

Kriteria penilaian (skor) berdasarkan pilihan jawaban responden

sebagai berikut : > 7 jam : 0, 6-7 jam : 1, 5-6 jam : 2, < 5 jam : 3.

Page 35: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

20

d. Efisiensi Kebiasaan Tidur

Komponen dari kualitas tidur ini merujuk pada pertanyaan nomor

1, 3 dan 4 dala,m PSQI mengenai jam tidur malam dan bangun pagi

serta durasi tidur.

Jawaban responden dihitung dengan rumus:

𝑑𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟 (#4)

𝑗𝑎𝑚 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛 𝑝𝑎𝑔𝑖 #3 − 𝑗𝑎𝑚 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟 𝑚𝑎𝑙𝑎𝑚 (#1)𝑥100%

Hasil perhitungan dikelompokan menjadi 4 kategori dengan penilaian

(skor) sebagai berikut:

Efesiensi tidur > 85% : 0, Efesiensi tidur 75-84% : 1, Efesiensi tidur 65-

74% : 2, Efesiensi tidur <65% : 3.

e. Gangguan Tidur

Komponen dari kualitas tidur ini merujuk pada pertanyaan nomor

5b – 5j dalam PSQI yang terdiri dari hal-hal yang dapat menyebabkan

gangguan tidur. Tiap item memiliki skor 0-3, dengan 0 berarti tidak

pernah sama sekali dan 3 berarti sangat sering dalam sebulan.

Skor kemudian dijumlahkan sehingga dapat diperoleh skor gangguan

tidur dan di kelompokan sebagai berikut:

Skor gangguan tidur 0 : 0, Skor gangguan tidur 1-9 : 1, Skor gangguan

tidur 10-18 : 2, Skor gangguan tidur 19-27 : 3.

f. Penggunaan Obat Tidur

Komponen dari kualitas tidur ini merujuk pada pertanyaan nomor 6

dalam PSQI yang berbunyi “Selama 1 bulan terkhir, seberapa sering

Anda memakan obat tidur (resep dokter atau obat bebas)”.

Page 36: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

21

Kriteria penilaian (skor) berdasarkan pilihan jawaban responden

sebagai berikut:

Tidak ada selama 1 bulan terakhir : 0, Kurang dari 1 kali dalam

seminggu : 1, 1 atau 2 kali dalam seminggu : 2, 3 kali atau lebih dalam

seminggu : 3.

g. Disfungsi Tidur Pada Siang Hari

Komponen dari kualitas tidur ini merujuk pada pertanyaan nomor 7

dalam PSQI yang berbunyi “Selama 1 bulan terkhir, seberapa sering

Anda tertidur ketika Anda mengemudi, makan, atau terlibat dalam

kegiatan sosial?” dan pertanyaan nomor 8 yang berbunyi “Selama 1

bulan terkhir, seberapa banyak masalah yang Anda hadapi untuk tetap

antusias menyelesaikan sesuatu?”.

Kriteria penilaian (subskor) berdasarkan pilihan jawaban responden

terhadap pertanyaan nomor 7 sebagai berikut:

Tidak ada selama 1 bulan terakhir : 0, Kurang dari 1 kali dalam

seminggu : 1, 1 atau 2 kali dalam seminggu : 2, 3 kali atau lebih dalam

seminggu : 3.

Kriteria penilaian (subskor) berdasarkan pilihan jawaban responden

terhadap pertanyaan nomor 7 sebagai berikut:

Tidak ada masalah : 0, Hanya masalah kecil : 1, Ada masalah : 2,

Masalah besar : 3.

Hasil total skor kuesioner dari 7 komponen tersebut dapat

diinterprestasikan menjadi 2 pilihan yaitu:

Kualitas tidur baik : ≤ 5, Kualitas tidur buruk : > 5.

Page 37: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

22

2.2 Konsep Kecemasan

2.2.1 Definisi Kecemasan

Cemas (ansietas) adalah sebuah emosi dan pengalaman subjektif

dari seseorang, membuat seseorang merasa tidak nyaman, berkaitan

dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya (Stuart, 2006).

Kecemasan (anxiety) berorientasi pada masa depan dan bersifat

umum, mengacu pada kondisi ketika individu merasakan kekhawatiran,

kegelisahan, ketegangan, dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali

mengenai akan terjadinya sesuatu yang buruk (Halgin & Whitbourne,

2012).

2.2.2 Tanda dan Gejala Kecemasan

Menurut Stuart (2006) pada orang yang cemas akan muncul beberapa

respon, adapun respon yang ditimbulkan berupa:

a. Respon fisiologis individu terhadap kecemasan, yaitu:

1) Kardiovaskuler

Respon dari kardiovaskuler dapat berupa palpitasi, jantung berdebar,

peningkatan tekanan darah atau dapat juga menurun, rasa mau

pingsan, dan denyut nadi menurun.

2) Pernafasan

Respon dari pernafasan dapat berupa nafas menjadi cepat dan

dangkal, nafas pendek, tekanan pada dada, pembengkakan pada

tenggorokan, sensasi tercekik, dan terengah-engah.

Page 38: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

23

3) Neuromuskuler

Respon dari neuromuskuler dapat berupa refleks meningkat, reaksi

kejutan, mata berkedip-kedip, tremor, gelisah, wajah tegang,

kelemahan umum, kaki goyang, dan gerakan yang janggal.

4) Gastrointestinal

Respon dari gastrointestinal dapat berupa kehilangan nafsu makan,

menolak makan, rasa tidak nyaman pada abdomen, mual, dan diare.

5) Traktus urinarius

Responnya dapat berupa sering berkemih, tidak dapat menahan

BAK.

6) Kulit

Respon dari kulit berupa wajah kemerarahan, berkeringat setempat

(telapak tangan), gatal, rasa panas dan dingin pada kulit, wajah

pucat, dan berkeringat seluruh tubuh.

b. Respon perilaku

Respon perilaku berupa gelisah, ketegangan fisik, tremor, gugup, bicara

cepat, kurang koordinasi, cenderung mendapat cidera, menarik diri dari

hubungan interpersoanl, menghalangi, dan menghindar dari masalah.

c. Kognitif

Responnya berupa konsentrasi terganggu dan pelupa, salah dalam

memberikan penilaian, hambatan berfikir, kreatifitas dan produktifitas

menurun, bingung, sangat waspada, kesadaran diri meningkat,

Page 39: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

24

kehilangan objektifitas, takut kehilangan kontrol, takut pada gambaran

visual, takut cidera atau kematian.

d. Afektif

Responnya berupa mudah terganggu, tidak sabar, gelisah dan tegang,

ketakutan, gugup, dan gangguan tidur.

2.2.3 Faktor Penyebab Kecemasan

a. Faktor Predisposisi

Berikut beberapa teori untuk menjelaskan asal ansietas menurut

Stuard & Sudden(2006).

1) Teori Psikoanalitis

Dalam teori psikoanalitis, kecemasan merupakan konflik yang

terjadi antara elemen kepribadian yaitu id dan superego. Id

mewakili dorongan insting dan impuls primitif, sedangkan

superego mencerminkan hati nurani dan dikendalikan oleh norma

budaya.

2) Teori interpersonal

Teori interpersonal menjelaskan bahwa kecemasan timbul dari

perasaan takut terhadap ketidaksetujuan dan penolakan

interpersonal, berhubungan dengan perkembangan trauma seperti

perpisahan dan kehilangan yang menimbulkan kerentanan

terutama individu dengan harga diri rendah.

Page 40: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

25

3) Teori Perilaku

Teori perilaku mengemukakan bahwa kecemasan merupakan

hasil frustasi, yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan

individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

4) Teori Keluarga

Teori keluarga menjelaskan bahwa gangguan cemas biasanya

terjadi dalam keluarga.

5) Teori Biologis

Teori biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor

khusus untuk benzodiazepin, obat-obatan yang meningkatkan

neuroregulator inhibisi asam gama-aminobutirat (GABA), yang

berperan dalam mekanisme biologi yang berhubungan dengan

cemas.

b. Faktor Presipitasi

Stressor pencetus berasal dari sumber internal dan eksternal. Stressor

pencetus dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu ancaman

terhadap integritas fisik dan terhadap sistem diri (Stuart, 2006).

1. Ancaman terhadap integritas fisik

Meliputi menurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup

sehari-hari.

2. Ancaman terhadap sistem diri

Seseorang dapat membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi

sosial yang terintegrasi.

Page 41: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

26

2.2.4 Tingkat Kecemasan

Rentang respon kecemasan (Stuart, 2006).

Berikut tingkat kecemasan menurut Stuart (2006).

a. Kecemasan Ringan

Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam

kehidupan sehari-hari. Kecemasan menyebabkan individu menjadi

waspada dan meningkatkan lapang persepsinya sehingga

meningkatkan motivasi belajar dan kreativitas.

b. Kecemasan Sedang

Kecemasan sedang memungkinkan individu untuk berfokus pada

hal yang penting dan mengesampingkan yang lain, menyebabkan

lapang persepsi individu menyempit.

c. Kecemasan Berat

Kecemasan berat sangat mengurangi lapang persepsi individu,

cenderung berfokus pada hal yang rinci dan spesifik, serta tidak bisa

berpikir tentang hal lain.

d. Kecemasan Panik

Kecemasan panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan,

dan teror. Individu mengalami kehilangan kendali.

Page 42: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

27

2.2.5 Kecemasan Ibu Hamil

Menurut Prillia Detiana (2010), kecemasan selama kehamilan adalah:

a. Trimester pertama

Trimester pertama ini sering dirujuk sebagai masa penentuan.

Penegasan bahwa wanita tersebut sedang mengandung calon manusia.

Perubahan dalam harapan-harapan seperti rancangan karier,

kebebasan individu dan seorang ibu akan menghinggapi perasaan

seseorang wanita saat hamil. Perubahan tersebut akan membuat

wanita menjadi gusar, cemas, ketakutan hingga panic.

b. Trimester kedua

Trimester kedua sering dikatakan sebagai “periode pancaran

kesehatan”. Ini disebabkan karena di trimester ini wanita umumnya

merasakan lebih baik dan terlepas dari ketidak nyamanan biasanya

dialami selama kehamilan. Pada masa ini wanita cenderung untuk

memikirkan kesehatan kandungannya, keadaan janin dan berfantasi

angan-angan yang akan dicapainya pada kelahiran nanti.

c. Trimester ketiga

Trimester ketiga disebut “periode menunggu, penantian dan

waspada”. Karena pada saat trimester ini ibu biasanya tidak sabar

menunggu kelahiran bayinya. Namun pada periode ini sebagian besar

wanita hamil akan merasakan cemas karena sang ibu

mengkhawatirkan proses persalinan dan bagaimana anak yang akan

dilahirkannya nanti.

Page 43: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

28

2.2.6 Pengukuran Tingkat Kecemasan

Max Hamilton pertama kali memperkenalkan skala pengukuran

kecemasan HARS yang telah digunakan secara luas dalam berbagai

penelitian tentang kecemasan (Hamilton Anxiety Rating Scale) (Solehati

& Kosasih, 2015), HRS-A terdiri dan masing-masing kelompok gejala

diberikan nilai 0-4 dengan penilaian sebagai berikut:

a) Nilai 0 : tidak ada gejala atau keluhan

b) Nilai 1 : gejala ringan (satu gejala dari pilihan yang ada).

c) Nilai 2 : gejala sedang (separuh dari gejala yang ada).

d) Nilai 3 : gejala berat (lebih dari separuh dari gejala yang ada).

e) Nilai 4 : gejala berat sekali (semua gejala yang ada).

Nilai dari masing-masing gejala kecemasan tersebut kemudian

dijumlahkan sehingga dapat diketahui derajat kecemasannya. Hasil

penilaian total skor dikelompokkan menjadi lima yaitu sebagai berikut:

a) Tidak ada kecemasan jika < 14

b) Kecemasan ringan jika skor 14-20

c) Kecemasan sedang jika skor 21-27

d) Kecemasan berat jika skor 28-41

e) Kecemasan berat sekali / panik jika skor 42-56

HRS-A terdiri dari 14 kelompok gejala dan masing-masing kelompok

diantaranya:

1) Perasaan cemas : cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri dan

mudah tersinggung.

Page 44: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

29

2) Ketegangan : merasa tegang, lesu, tidak dapat beristirahat dengan tenang,

mudah terkejut, mudah menangis, gemetar dan gelisah.

3) Ketakutan : pada gelap, pada orang asing, ditinggal sendiri, pada binatang

besar, pada keramaian lalu lintas dan pada kerumunan orang banyak.

4) Gangguan tidur : sukar untuk tidur, terbangun pada malam hari, tidur

tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi, mimpi buruk dan

mimpi yang menakutkan.

5) Gangguan kecerdasan : sukar berkonsentrasi, daya ingat menurun dan

daya ingat buruk.

6) Perasaan depresi (murung) : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan

pada hobi, sedih, terbangun pada saat dini hari dan perasaan berubah-ubah

sepanjang hari

7) Gejala somatik/ fisik (otot) : sakit dan nyeri di otot, kaku, kedutan otot,

gigi gemerutuk dan suara tidak stabil.

8) Gejala somatik/ fisik (sensorik) : tinnitus (telinga berdenging),

penglihatan kabur, muka merah atau pucat, merasa lemas dan perasaan

ditusuk-tusuk.

9) Gejala kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) : takikardi (denyut

jantung cepat), berdebar-debar, nyeri di dada, denyut nadi mengeras, rasa

lesu/ lemas seperti mau pingsan dan detak jantung menghilang/ berhenti

sekejap.

10) Gejala respiratori (pernafasan) : rasa tertekan atau sepit di dada, rasa

tercekik, sering menarik nafas dan nafas pendek/ sesak.

Page 45: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

30

11) Gejala gastrointestinal (pencernaan) : sulit menelan, perut melilit,

gangguan pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan

terbakar di perut, rasa penuh atau kembung, mual, muntah, BAB

konsistensinya lembek, sukar BAB (konstipasi) dan kehilangan berat

badan.

12) Gejala urogenital (perkemihan dan kelamin) : sering buang air kecil, tidak

dapat menahan BAK, tidak datang bulan (tidak dapat haid), darah haid

berlebihan, darah haid sangat sedikit, masa haid berkepanjangan, masa

haid sangat pendek, haid beberapa kali dalam sebulan, menjadi dingin

(frigid, ejakulasi dini, ereksi melemah, ereksi hilang dan impotensi.

13) Gejala autonom : mulut kering, muka merah, mudah berkeringat, kepala

pusing kepala terasa berat, kepala terasa sakit dan bulu-bulu berdiri.

14) Tingkah laku/ sikap : gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kening/ dahi

berkerut, wajah tegang, otot tegang/ mengeras, nafas pendek dan cepar

serta wajah merah.

2.3 Penelitian Terkait

1. Penelitian Dewi Kusuma Iriana (2013) berjudul “Hubungan Kecemasan

dan kenyamanan fisik dengan kualitas tidur Ibu Hamil di Puskesmas

Helvetia Medan”. Desain penelitian ini dengan menggunakan metode

deskriptif korelasional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 69 orang,

dengan menggunakan tekhnik Purposive Sampling. Hasil penelitian

menunjukkan ada hubungan kecemasan dan kenyamanan fisik denga

kualitas tidur ibu hamil, dengan nilai p = 0,01.

Page 46: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

31

2.4 Kerangka Teori

Kerangka teori adalah ringkasan dari tinjauan pustaka yang digunakan untuk

mengidentifikasi variable-variabel yang akan diteliti (diamati) yang berkaitan

dengan kontek ilmu pengetahuan yang digunakan untuk mengembangkan

kerangka konsep penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Kerangka Teori

Gambar 2.2

Sumber : Uliyah & Hidayat (2008), Stuart (2006).

2.5 Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam suatu penelitian adalah suatu uraian dan visualitas

hubungan atau kaitan antara konsep-konsep yang akan diteliti atau diukur

melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2005)

Faktor yang mempengaruhi kualitas

tidur

1. Penyakit

2. Latihan dan kelelahan

3. Stress Psikologis

Kecemasan

Tidak cemas

Ringan

Sedang

Berat

Panik

4. Obat

5. Nutrisi

6. Lingkungan

7. Motivasi

Kualitas Tidur

Baik

Buruk

Page 47: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

32

Gambar 2.3

Kerangka Konsep

Independen Dependen

Berdasarkan kerangka konsep diatas dapat dijelaskan bahwa peneliti ingin

mengetahui “Hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur ibu hamil

primigravida trimester III di Puskesmas Sidorejo, Lampung timur tahun

2015”.

2.7 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Hipotesis penelitian ini adalah:

Ha: Ada hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur ibu hamil

primigravida trimester III di Puskesmas Sidorejo, Lampung timur

tahun 2015.

Ho: Tidak ada hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur ibu

hamil primigravida trimester III di Puskesmas Sidorejo, Lampung

timur tahun 2015.

Kecemasan

Kualitas tidur

Page 48: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian survey analitik yaitu

penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena

kesehatan itu terjadi ( Notoatmodjo, 2012).

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 sampai 21 Juni tahun 2015 dan

sebagai tempat penelitian di Puskesmas Sidorejo Sekampung Udik Lampung

Timur.

3.3 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan survey analitik yaitu

metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan

data berupa tanggapan atau respon dari sampel penelitian (Notoatmodjo, 2009).

Desain penelitian cross-sectional dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur ibu hamil

primigravida trimester ke III di Puskesmas Sidorejo Lampung Timur.

Page 49: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

34

3.4 Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien ibu

hamil primigravida di Puskesmas Sidorejo, Lampung Timur berjumlah 78

orang.

2. Sampel

Sampling adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Teknik

pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive Sampling yaitu tenik

pengambilan sampel dari responden atau kasus yang kebetulan ada di suatu

tempat atau keadaan tertentu sesuai persyaratan data yang diinginkan.

Sampel penelitian ini adalah pasien ibu hamil primigravida trimester ke III

di Puskesmas Sidorejo Lampung Timur dengan jumlah 35 orang.

Adapun kriteria sampel adalah:

a. Bersedia menjadi responden tanpa paksaan

b. Bisa membaca dan menulis

c. Responden adalah pasien Ibu Hamil Primigravida Trimester ke III

3.5 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitain (Arikunto, 2010). Penelitian ini mempunyai dua variabel, yaitu:

Variabel independen adalah tingkat kecemasan, Variabel dependen adalah

kualitas tidur.

Page 50: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

35

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau

pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2012).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

N

o

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara

Ukur

Hasil Ukur Skala

Ukur

1 Independen :

Tingkat

kecemasan

ibu hamil

primigravida

trimester III

Respon emosional

yang tidak menentu

terhadap suatu objek

yang tidak jelas yang

dialami oleh sebagian

ibu hami. Meliputi:

1. Perasaan cemas

2. Ketegangan

3. Ketakutan

4. Gangguan tidur

5. Gangguan

kecerdasan

6. Perasaan depresi

(murung)

7. Gejala somatik

(fisik otot)

8. Gejala sensorik

9. Gejala

kardiovaskuler

(jantung dan

pembuluh darah)

10. Gejala respiratory

(pernapasan)

11. Gejala gastro

intestinal

(pencernaan)

12. Gejala urogenital

(perkemihan dan

kelamin)

13. Gejala autonom

14. Tingkah laku dan

sikap

Kuesoner:

Hamilton

Rating

Scale for

Anxiety

(HARS).

Mengisi

lembar

kuesioner

HARS.

(Hawari,

2007)

0. <14-20:

tidak ada

kecemasan

sampai

kecemasan

ringan

1. 21-41:

kecemasan

sedang

sampai

kecemasan

berat

Ordinal

2 Kualitas

Tidur Ibu

hamil

Primigravida

trimester III

Keadaan dimana tidur

yang dijalani ibu hamil

trimester III.

Yang terdiri dari tujuh

komponen berupa:

1. kualitas tidur

subjektif, 2. tidur laten,

3. lama tidur, 4.

Kuesoner:

Pittsburgh

Sleep

Quality

Index

(PSQI)

Mengisi

Lembar

kuesioner

PSQI.

0. Baik:

jika skor

total <5

1. Buruk :

jika skor

total ≥5

Ordinal

Page 51: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

36

3.7 Pengumpulan Data

1) Alat Pengumpulan Data

Alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur skala kecemasan

adalah menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)

yang terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-masing kelompok dirinci

lagi dengan gejala-gejala yang lebih spesifik.

Sedangkan instrumen pengumpulan data nilai kualitas tidur berupa

lembar kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) serta alat

okumentasi (buku dan bolpoin). Kuesioner ini terdiri dari 19 poin

pertanyaan yang erdiri dari 7 komponen nilai yaitu kualitas tidur subjektif,

tidur laten, lama tidur, efisiensi tidur, gangguan tidur, pemakaian obat tidur

dan disfungsi siang hari.

2) Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data tingkat kecemasan adalah menggunakan

kuesioner yang diberikan kepada responden. Masing-masing kelompok

gejala diberi penilaian angka skor antara 0 – 4, yang artinya adalah sebagai

berikut:

efisiensi tidur,

5. gangguan tidur,

6. pemakaian obat tidur

7. disfungsi siang hari

Page 52: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

37

a. 0 = tidak ada gejala jika tidak ada gejala

b. 1 = gejala ringan jika terdapat 1 dari gejala yang ada

c. 2 = gejala sedang jika terdapat sebagian dari gejala yang ada

d. 3 = gejala berat jika terdapat lebih dari sebagian gejala yang ada

e. 4 = gejala berat sekali jika terdapat semua gejala ada

Masing-masing nilai (skor) dari ke 14 kelompok gejala tersebut dijumlahkan

dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat kecemasan

seseorang, yaitu :

a. 0 = <14-20 : Tidak ada kecemasan sampai kecemasan ringan

b. 1 = 21-41 : Kecemasan sedang sampai kecemasan berat

Sedangkan dalam teknik pengumpulan data kualitas tidur digunakan

kuesioner yang diberikan kepada responden. Kuesioner ini terdiri dari 19

poin pertanyaan yang terdiri dari 7 komponen nilai yaitu kualitas tidur

subjektif, tidur laten, lama tidur, efisiensi tidur, gangguan tidur, pemakaian

obat tidur dan disfungsi siang hari.

Komponen 1 yaitu kualitas tidur subjektif terdapat pada pertanyaan

nomor 9 dengan pilihan jawaban sangat baik = 0, baik = 1, buruk = 2 dan

sangat buruk = 3. Komponen 2 yaitu tidur laten terdapat pada pertanyaan

nomor 2 dan 5.a dengan pilihan jawaban tidak pernah = 0, kurang dari

seminggu = 1, sekali atau dua kali dalam seminggu = 2 dan tiga kali atau

lebih dalam seminggu = 3. Komponen 3 yaitu lama tidur terdapat pada

pertanyaan nomor 4 tanpa pilihan jawaban atau jawaban dari responden.

Komponen 4 yaitu efisiensi tidur terdapat pada pertanyaan nomor 1 dan 3

Page 53: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

38

dengan jawaban dari responden. Komponen nomor 5 yaitu gangguan tidur

terdapat pada pertanyaan nomer 5.b sampai dengan 5.j dengan pilihan

jawaban sama dengan pertanyaan nomor 5. Komponen 6 yaitu pemakaian

obat tidur terdapat pada pertanyaan nomor 6 dengan pilihan jawaban sama

dengan pertanyaan nomor 5. Komponen 7 yaitu disfungsi siang hari terdapat

pada pertanyaan nomor 7 dengan pilihan jawaban sama dengan pertanyaan

nomor 5 dan pertanyaan nomor 8 dengan pilihan jawaban sama dengan

pertanyaan nomor 9. Ketujuh komponen dijumlahkan sehingga terdapat skor

0-21. Keterangan penjumlahan total skor dari 7 komponen, yaitu:

a. 0 = < 5 : Baik

b. 1 = ≥ 5 : Buruk

3.8 Pengolahan Data

Pengolahan data dengan melalui tahap (Hastono, 2007) yaitu:

1. Editing

Kegiatan untuk melakukan pengecekan isian jawaban responden apakah

sudah lengkap, jelas dan relevan.

2. Coding

Coding 0 = Tidak ada kecemasan-kecemasan ringan & kualitas tidur baik,

Coding 1 = Kecemasan sedang-kecemasan berat & kualitas tidur buruk.

3. Processing

Proses peng-entryan data dari kuesioner ke program komputer agar dapat di

analisis.

Page 54: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

39

4. Cleaning

Kegiatan pengecekan kembali data yang di-entry kedalam komputer agar

tidakterdapat kesalahan.

3.9 Analisis Data

1. Analisa univariat

Analisa univariat untuk melihat distribusi frekuensi variabel (Arikunto

2006). Analisa univariat dalam penelitian ini menggunakan bantuan

program komputer.

2. Analisa bivariat

Analisa bivariat untuk menguji hubungan antara variabel independent dan

variabel dependen (Arikunto, 2006). Uji statistik yang dilakukan dalam

penelitian adalah chi aquare. Taraf kesalahan yang digunakan adalah 5%

untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statistic digunakan batas

kemaknaan 0,05. Berarti jika p ≤ 0,05 maka hasilnya bermakna yang artinya

Ho ditolak dan Ha diterima. Analisa bivariat menggunakan bantuan

program komputer.

Page 55: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan daru tanggal 13 Juni 2015 sampai dengan 21 Juni

2015 di Puskesmas Sidorejo kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung

Timur dengan jumlah responden 35 orang ibu hamil Primigravida trimester III.

Puskesmas Sidorejo beralamat di Jalan Ir. Sutami km 45 desa Sidorejo

Sekampung Udik Lampung Timur Kode Pos 34183. Puskesmas Sidorejo ini

membawahi 8 desa dengan wilayah kerja seluas ± 375 ha. Yang mana disebelah

barat berbatasan dengan desa Pugung Raharjo, sebelah timur berbatasan dengan

Banjar Agung, sebelah utara berbatasan dengan desa Purwo Kencono, dan

sebelah selatan berbatasan dengan desa Bandung Jaya.

Secara umum jenis pelayanan yang diberikan Puskesmas Sidorejo antara lain

meliputi Rawat Inap, Balai Pengobatan, Poli Gigi, ANC (Ante Natal Care),

persalinan, KB, Imunisasi, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Tenaga medis yang

ada sebanyak 33orang dengan rincian sebagai berikut; 3Dokter umum, 1 Dokter

gigi, 10 Bidan, 15 Perawat, 3 Apoteker dan 1 Ahli gizi. Fasilitas untuk

mendukung pelayanan rawat inap khususnya pasien penyakit umum maupun

persalinan sudah cukup memadai, yaitu 4 kamar perawatan 3 ruang nifas dengan

masing-masing kamar kapasitas 2 tempat tidur, 1 ruang bersalin, 1 ruang

pemeriksaan KIA, 1 Balai Pengobatan, 1 ruang KB, 1 Poli Gigi, 1 ruang obat

(APOTEK) dan 5 kamar mandi untuk pasien.

Page 56: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

41

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisa Univariat

(a) Tingkat kecemasan

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida

Trimester III di Puskesmas Sidorejo

Lampung Timur Tahun 2015

No Tingkat Kecemasan Frekuensi Persentase (%)

1 Tidak ada kecemasan sampai

kecemasan ringan 12 31,4%

2 Kecemasan sedang sampai

kecemasan berat 23 68,6%

Total 35 100,0%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 35 responden yang

diteliti, ternyata sebagian besar dari responden dalam penelitian ini

yaitu sebanyak 24 orang (68,6%) termasuk kepada kecemasan sedang

sampai keceamasan berat dan sebanyak 11 orang (31,4%) tidak

mengalami kecemasan sampai kecemasan ringan.

(b) Kualitas Tidur

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Kualitas Tidur Pada Ibu Hamil Primigravida

Trimester III Di Puskesmas Sidorejo

Lampung Timur Tahun 2015

No Kualitas Tidur Frekuensi Persentasi

1 Baik 11 31,4%

2 Buruk 24 68,6%

Total 35 100,0%

Page 57: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

42

Dari tabel 4.2 dapat diketahui mayoritas ibu hamil primigravida

trimester III memiliki kualitas tidur yang buruk (68,6%), dan sebanyak

(31,4%) ibu memiliki kualitas tidur yang baik.

4.2.2 Analisa Bivariat

Tabel 4.3

Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil

Primigravida Trimester III di Puskesmas Sidorejo Lampung Timur

Tahun 2015

Tingkat Kecemasan

Kualitas Tidur

Total

P

Value

OR

CI

Baik Buruk

n % N % n %

Tidak ada Kecemasan

– Kecemasan Ringan 7 63,5% 4 36,4% 11 100,0%

0,015

8,750

1.712

44.723 Kecemasan Sedang -

kecemasan Berat 4 16,7% 20 83,3% 24 100,0%

Total 11 31,4% 24 68,6% 35 100,0%

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebanyak 7

responden (63,5%) tidak mengalami kecemasan sampai kecemasan

ringan dengan kualitas tidur yang baik, sedangkan responden dengan

kecemasan sedang sampai kecemasan berat dan memiliki kualitas tidur

buruk sebanyak 20 orang (83,3%), hal ini dikarenakan kehamilan yang

baru pertamakali dan semakin dekatnya waktu persalinannya serta iu

Page 58: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

43

hamil akan sering terbangun dimalam hari untuk berkemih. Sedangkan

responden dengan kualitas kecemasan sedang- kecemasan berat dan

memiliki kualitas tidur baik sebanyak 4 orang (16,7), hal ini

disebabkan karena pemenuhan nutrisi terckupi, motivasi dan dukungan

dari keluarga, dan pengetahuan yang cukup dari responden.

Hal ini menunjukkan semakin tinggi tingkat kecemasan maka akan

semakin buruk kualitas tidur yang dimiliki ibu hamil.

Uji statistik Chi-Square didapatkan nilai p-value = 0,015 (P

value < 0,05) yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara

tingkat kecemasan dengan kualitas tidur Ibu hamil primigravida

trimester III di Puskesmas Sidorejo Lampung Timur tahun 2015.

Kemudian didapatkan OR = 8,750 yang berarti bahwa ibu

hamil primigravida trimester III yang mengalami tingkat kecemasan

sedang-berat mempunyai peluang mengalami kualitas tidur yang

buruk 8,750 kali lebih besar, dibandingkan ibu hamil primigravida

trimester III yang tidak mengalami kecemasan sampai kecemasan

ringan yang mengalami kualitas tidur buruk.

Page 59: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

44

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pembahasan Univariat

4.3.1.1 Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III

Hasil penelitian yang telah dilakukan untuk variabel kecemasan ibu

hamil primigravida trimester III diperoleh bahwa sebanyak 11 orang (31,4

%), tidak mengalami kecemasan sampai kecemasan ringan, dan 24 orang

(68,6 %) mengalami kecemasan sedang sampai kecemasan berat.

Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Detiana

(2010), bahwa kehamilan primigravida trimester III adalah merupakan

pengalaman pertama kali, ibu akan cenderung merasa cemas dengan

kehamilannya, merasa gelisah dan mengkhawatirkan tentang keselamatan

dirinya dan nasib anak yang akan dilahirkan nanti. Kecemasan merupakan

respon individu terhadap suatu keadaan yang keadaannya mempengaruhi

bawah sadar. Kecemasan yang sudah memengaruhi atau terwujud pada

gejala-gejala fisik, terutama pada fungsi saraf maka akan terlihat gejala-

gejala yang akan ditimbulkan diantaranya tidak dapat tidur, jantung

berdebar-debar, keluar keringat berlebih, sering mual, gemetar, muka merah,

dan sukar bernafas. Selain itu, menurut teori Janiwanty & Pieter (2013)

kecemasan akan berdampak buruk terhadap kesejateraaan janin dan ibu yang

akan mengakibatkan bayi lahir kurang dari normal, prematur dan bahkan

bisa terjadi keguguran.

Page 60: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

45

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Utami dan Lestari (2009)

didapatkan primigravida mayoritas berada pada tingkat kecemasan berat

(46,7%). sedangkan multigravida mayoritas berada pada tingkat kecemasan

sedang (72.3%). Terdapat perbedaan tingkat kecemasan primigravida dengan

multigravida dalam menghadapi kehamilan (p value= 0,001). Penelitiannya

juga menyebutkan bahwa pada masa trimester III adalah masa yang

kompleks bagi ibu hamil, ibu akan merasa lebih cemas untuk menghadapi

persalinan. Rasa cemas akibat perubahan fisik yang dialami ibu dan juga

kondisi psikologis dan kesiapan emosional calon ibu dalam menghadapi

persalinan turut mempengaruhi kecemasan.

Menurut pendapat peneliti bahwa kecemasan ini disebabkan karena

ibu hamil belum pernah mengalami pengalaman bersalin mengingat

kehamilannya adalah kehamilan yang pertama (primigravida). Pada saat

melakukan penelitian, peneliti mendapatkan beberapa ibu hamil yang

mengatakan sering merasa jantung berdebar-debar lebih dari biasanya, hal

tersebut terjadi pada saat ibu merasakan atau memikirkan akan bagaimana

tentang kehamilan dan melahirkan anaknya nanti. Selain itu, wawancara

peneliti juga mendapatkan salah satu tanda-tanda kecemasan dimana

responden mengeluhkan sering merasa muka merah. Penelitipun

mendapatkan tanda dan gejala kecemasan lainnya yaitu tiga orang ibu hamil

tangannya gemetar saat rasa cemas menghampiri dan tidak bisa

berkonsentrasi dengan baik.

Page 61: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

46

4.3.1.2 Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

Untuk variabel kualitas tidur dari hasil penelitian didapatkan data

bahwa 24 orang (68,6%) ibu hamil memiliki kualitas tidur yang buruk, dan

hanya 11 orang (34,1 %) ibu hamil yang memiliki kualitas tidur yang baik.

Penelitian ini sesuai dengan teori Bobak dkk. (2005) yang

menyatakan bahwa trimester ketiga adalah tahap tidur yang paling

menantang dari kehamilan, dengan meningkatnya frekuensi dari buang air

kecil, ketidak mampuan untuk merasa nyaman dan gangguan psikis seperti

kecemasan dalam menghadapi persalinan. Selain itu terdapat beberapa hal

lain yang dapat menyebabkan kualitas tidur ibu hamil trimester III terganggu

yaitu gerakan janin yang mengganggu istirahat ibu, dispnea, nyeri punggung,

konstipasi dan varises. Sesak napas disebabkan karena ekspansi diafraghma

yang terbatas sebagai akibat dari uterus yang membesar. Nyeri pinggang

pada ibu hamil trimester III disebabkan karena membesarnya uterus yang

menyebabkan pergeseran pusat gravitasi dan postur tubuh ibu hamil

sehingga tubuh ibu cenderung menjadi lordosis yang akan meregangkan

otot punggung dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri. Sering berkemih

disebabkan karena berkurangnya kapasitas kandung kemih akibat

pembesaran uterus dan bagian presentasi janin sehingga kandung kemih

menjadi lebih cepat untuk penuh (Hamilton, 2009).

Page 62: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

47

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Komalasari (2012) tentang

kecemasan dengan kualitas tidur ibu hamil trimester III di Puskesmas

Jatinagor Sumedang, yang menyatakan 72,2% ibu hamil trimester III

mengalami kualitas tidur yang buruk dan dari hasil analisa data diketahui

bahwa p-value (0,016) < taraf kekeliruan (α =0,05). Penelitian diatas

diperkuat dengan data hasil survei National Sleep Foundation (2007), bahwa

78% wanita hamil di Amerika mengalami gangguan tidur.

Menurut pendapat peneliti bahwa sebagian besar ibu hamil yang

mengalami gangguan tidur dikarenakan merasakan kecemasan akan

mengahadapi persalinan, sering terbangun untuk berkemih, kontraksi janin

dan sukar untuk bernafas. Pada saat peneliti melakukan penelitian,

didapatkan sebagian besar ibu hamil mengatakan bahwa sebelum tidur ia

selalu terbayang-bayang akan persalinan yang akan dihadapinya nanti dan

mencemasakan akan nasib anak dan dirinya kelak ketika dilakukan

persalinan sehingga ibu hamil sukar untuk memulai masuk tidur. Karena

perut ibu yang sudah membesar, ada sebagian ibu hamil mengeluhkan

kesukaran untuk menentukan posisi tidur.. Melihat dari hasil penelitian yang

telah dilakukan menunjukkan bahwa ibu hamil memiliki kualitas tidur yang

buruk mungkin dapat dipicu oleh adanya peningkatan frekuensi BAK

meningkat, kesulitan untuk bernafas, kecemasan menghadapi persalinan,

nyeri punggung dan kontraksi janin.

Page 63: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

48

4.3.2 Pembahasan Bivariat

4.3.2.1 Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Pada

Ibu Hamil Primigravida Trimester III

Dari hasil analisa data diketahui bahwa p-value (0,015) < taraf

kekeliruan (α =0,05). Dari hasil perbandingan dalam analisis data, apabila

nilai p-value < α =5%, maka H0 ditolak atau Ha diterima. Sehingga

dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan

yang berarti/bermakna antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur ibu

hamil Primigravida trimsester III.

Berdasarkan pendapat Kozier et al. (2010), yang menyatakan

ansietas atau kecemasan seringkali mengganggu tidur. Ansietas

meningkatkan kadar norepinefrin dalam darah melalui sistem saraf

simpatis. Sehingga perubahan kimia ini menyebabkan kurangnya waktu

tidur tahap IV NREM dan tidur REM serta lebih banyak perubahan dalam

tahap tidur lain dan lebih sering terbangun. Faktor-faktor yang

menyebabkan adanya hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur

yang buruk adalah karena kecemasan semakin tinggi pada saat mendekati

proses melahirkan dan hal itu yang menyebabkan ibu sulit memulai tidur

dan sering terbangun pada malam hari (Janiwanty & Pieter, 2010).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Iriana (2013), yang

menyatakan bahwa responden dengan kecemasan ringan lebih banyak

Page 64: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

49

yang memiliki kualitas tidur yang baik yaitu 25 responden (36%), dan 21

responden (30,4%) mengalami kecemasan sedang dan memiliki kualitas

tidur yang buruk, serta responden dengan kecemasan berat dan memiliki

kualitas tidur buruk dua kali lebih banyak dibandingkan dengan

responden yang memiliki kualitas tidur baik yaitu (2,9%). Pada uji

analisa data didapatkan p-value = 0,00 (a=<0,05).

Menurut pendapat peneliti, kecemasan dapat mempengaruhi

kualitas tidur karena ibu hamil kerap memikirkan proses persalinan yang

semakin dekat. Sehingga hal itu menyebabkan ibu hamil sulit untuk

memulai tidur dan sering terbangun di malam hari. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin tinggi tingkat kecemasan maka akan semakin buruk

kualitas tidur yang dimiliki ibu hamil. Selain kecemasan menjelang

persalinan, bahwa seluruh responden sering menyatakan sering terbangun

dimalam hari karena sering buang air kecil, nyeri punggung, sulit untuk

bernafas (sesak), merasa gerah dan kontraksi janin. Hal ini menunjukkan

bahwa bukan hanya karena kecemasan saja yang mempengaruhi kualitas

tidur, namun dipengaruhi juga oleh faktor-faktor fisik ibu hamil itu

sendiri. Masalah ini tidak bisa dibiarkan terjadi, karena kualitas tidur yang

buruk bisa memicu terjadinya depresi dan tekanan darah ibu hamil

meningkat, mengingat depresi dan tekanan darah tinggi dapat

menyebabkan preeklamsi pada ibu hamil dan BBLR, prematur hingga

abortus pada bayi

Page 65: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

50

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hubungan tingkat kecemasan

dengan kualitas tidur ibu hamil primigravida trimester III di Puskesmas Sidorejo

Lampung Timur tahun 2015, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III di Puskesmas

Sidorejo Lampung Timur dari 35 responden rata-rata mengalami kecemasan

sedang sampai berat yaitu sebanyak 24 orang (68,6%), sedangkan yang tidak

mengalami sampai kecemasan ringan sebanyak 11 orang (31,4%).

2. Kualitas tidur pada ibu hamil primigravida trimester III di Puskesmas

Sidorejo Lampung Timur dari 35 responden rata-rata mengalami kualitas

tidur yang buruk sebanyak 24 orang (68,6%), sedangkan yang mengalami

kualitas tidur yang baik sebanyak 11 orang (31,4%).

3. Secara statistik ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan

dengan kualitas tidur Ibu hamil primigravida trimester III di Puskesmas

Sidorejo Lampung Timur dengan P value = 0,015 (P<0,05) dan Odds

Ratio(OR) = 8,750.

Page 66: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

51

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai

berikut:

1. Bagi petugas kesehatan

Untuk tenaga kesehatan disarankan agar dapat lebih optimal dalam melakukan

asuhan keperawatan mengenai kualitas tidur yang buruk serta melakukan

penyuluhan yang mendalam tentang pentingnya nutrisi, pengetahuan dan

dukungan keluarga untuk memotivasi terhadap ibu hamil agar ibu bisa

mengatasi kecemasan serta dapat dengan mudah untuk melakukan aktifitas

tidur pada malam hari.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti tentang gambaran

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur pada ibu hamil

trisemester III. Karena pada saat melakukan penelitian bukan hanya

kecemasan saja yang peneliti dapatkan mengenai penyebab dari kualitas tidur

yang buruk pada ibu hamil trisemester III, juga pada saat melakukan

penelitian sebaiknya diteliti karakteristik dari responden.

3. Bagi Primigravida

Diharapkan dapat menambah informasi tentang kehamilan khususnya ibu

hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan dan agar ibu

hamil tidak berpikir negatif tentang persalinan sehingga akan mengurangi

kecemasan menghadapi persalinan nanti.

Page 67: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

DAFTAR PUSTAKA

Arafan, C.T & Aizar, Eliya. 2011. Kecemasan Ibu Primigravida dalam

menghadapi Persalinan di Klinik Hj. Hadijah Medan Setelah Menonton

Video Proses Persalinan (Jurnal Kesehatan). Medan: FK USU

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

BKKBN. 2013. Jumlah Ibu Hamil yang Melakukan Pemeriksaan Kehamilan.

http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/Pages/DataLainlain/Profil_kesehatan

_indonesia/kesehatan_ibu/Jumlah_Ibu_Hamil/Nasional.aspx. diakses 15

Januari 2015.

Carney, E.C & Edinger, J.D. 2010. Insomnia and Anxiety.. Buku Ajar Fisiologi

Kedokteran. New York: Springer

Detiana, Prillia. 2010. Hamil Aman dan Nyaman diatas Usia 30 Tahun. Jakarta:

Media Pressindo

E-Jurnal. 2013. Proses Terjadinya Kehamilan. www.e-

jurnal.com/2013/09/proses-terjadinya-kehamilan.html. diakses 15 Maret 2015

Huliana, Mellyna. 2010. Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspa

Swara

Iriana, D.K. 2014. Hubungan Kecemasan dan Gangguan Kenyamanan Fisik

dengan Kualitas tidur Ibu Hamil di Puskesmas Helvetia Medan (Skripsi).

Medan: FK USU

Janiwanty, B & Pieter H.Z. 2013. Pendidikan Psikologi untuk Bidan. Yogyakarta:

ANDI

Jannah, Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Yogyakarta: ANDI

Komalasari, Dewi. 2012. Hubungan Antara Tingkat Kecemasan dengan Kualitas

Tidur pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Jatinangor Kabupaten

Sumedang (Jurnal Universitas Padjadjaran). Bandung: Unpad

Page 68: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

Mansur, H. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Manuaba, I.B.G. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta:

EGC

National Sleep Foundation. 2007. Woman and Sleep 2.

http://www.sleepfoundation.org, diakses 17 Januari 2015.

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Solehati, Tetti & Kosasih, C.E. 2015. Relaksasi dalam Keperawatan Maternitas.

Bandung: PT. Refika Aditma

Stuart, G.W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 5, Penerjemah Ramona P

Kapoh, Egi komara Yudha. Jakarta: EGC

Prasadja, A.P 2009. Ayo Bangun dengan Bugar Karena Tidur yang Benar. Jakarta:

Hikmah

Puri, B.K dkk. 2011. Buku Ajar Psikiatri, Edisi 2. Jakarta: EGC

SehatFresh.com. 2014. Gangguan Tidur pada Masa Kehamilan.

http://www.sehatfresh.com/gangguan-tidur-pada-masa-kehamilan/, diakses 15

Januari 2015

Siallagan, A.M. 2010. Pola Tidur Ibu pada Masa Kehamilan di Poliklinik Ibu Hamil

RSUP Haji Adam Malik Medan (Skripsi). Medan: FK Universitas Sumatera

Utara

Uliyah, Musrifatul & Hidayat, A.A.A. Keterampilan Dasar Praktik Klinik

Kebidanan, Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

World Health Organisation. 2013. Trend in Maternal Mortality.

http://www.who.int/reproductivehealth/publications/monitoring/maternal-

mortality-2013/en/, diakses 17 Maret 2015

Page 69: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III
Page 70: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

FREQUENCIES VARIABLES=Umur Pekerjaan Pendidikan Kecemasan Tidur

/STATISTICS=MEAN MEDIAN SUM

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet1] C:\Users\GEDE ROBIN\Documents\test.sav

Statistics

Umur Ibu

Hamil

Pekerjaan Ibu

Hamil

Pendidikan

Ibu Hamil

Kecemasan

ibu hamil

Kualitas

tidur

N Valid 35 35 35 35 35

Missing 0 0 0 0 0

Mean 1.97 1.40 2.14 .69 .69

Median 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00

Sum 69 49 75 24 24

Frequency Table

Umur Ibu Hamil

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <20 7 20.0 20.0 20.0

21-25 22 62.9 62.9 82.9

>25 6 17.1 17.1 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 71: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

Pekerjaan Ibu Hamil

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ibu Rumah Tangga 23 65.7 65.7 65.7

Pegawai Swasta 10 28.6 28.6 94.3

Pegawai Negeri 2 5.7 5.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pendidikan Ibu Hamil

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Pendidikan Dasar 4 11.4 11.4 11.4

Pendidikan Menengah 22 62.9 62.9 74.3

Pendidikan Tinggi 9 25.7 25.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

Kecemasan ibu hamil

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak ada Kecemasan -

Kecemasan Ringan 11 31.4 31.4 31.4

Kecemasan Sedang -

Kecemasan Berat 24 68.6 68.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 72: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

Kualitas tidur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kualitas Tidur Baik 11 31.4 31.4 31.4

Kualitas Tidur Buruk 24 68.6 68.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

CROSSTABS

/TABLES=Kecemasan BY Tidur

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ RISK

/CELLS=COUNT ROW

/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

[DataSet1] C:\Users\GEDE ROBIN\Documents\test.sav

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kecemasan ibu

hamil * Kualitas

tidur

35 100.0% 0 .0% 35 100.0%

Page 73: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

Kecemasan ibu hamil * Kualitas tidur Crosstabulation

Kualitas tidur

Total

Kualitas

Tidur Baik

Kualitas

Tidur Buruk

Kecemasan

ibu hamil

Tidak ada

Kecemasan -

Kecemasan

Ringan

Count 7 4 11

% within

Kecemasan ibu

hamil

63.6% 36.4% 100.0%

Kecemasan

Sedang -

Kecemasan

Berat

Count 4 20 24

% within

Kecemasan ibu

hamil

16.7% 83.3% 100.0%

Total Count 11 24 35

% within

Kecemasan ibu

hamil

31.4% 68.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 7.722a 1 .005

Continuity Correctionb 5.696 1 .017

Likelihood Ratio 7.527 1 .006

Fisher's Exact Test .015 .009

Linear-by-Linear

Association 7.501 1 .006

N of Valid Casesb 35

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.46.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 74: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Kecemasan

ibu hamil (Tidak Cemas –

Kecemasan Ringan /

Kecemasan Sedang -

Kecemasan Berat)

8.750 1.712 44.723

For cohort Kualitas tidur =

Kualitas Tidur Baik 3.818 1.405 10.378

For cohort Kualitas tidur =

Kualitas Tidur Buruk .436 .196 .973

N of Valid Cases 35

Page 75: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III
Page 76: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

LEMBAR PERSETUJUAN

SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Nama suami :

Umur :

Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang berjudul „Hubungan

tingkat kecemasan dengan kualitas tidur ibu hamil primigravida trimester III di

Puskesmas Sidorejo, Lampung Timur‟. Demikian surat pernyataan ini saya tanda

tangani secara sadar tanpa ada unsur paksaan dari pihak mana pun.

Sidorejo, Juni, 2015

Responden

Page 77: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

KUISIONER DATA DEMOGRAFI

Nama :

Nama Suami :

Umur :

Usia Kehamilan :

Pekerjaan :

Pendidikan : SD / SMP / SMA / Perguruan Tinggi

LEMBAR KUISIONER HARS

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda checklist () pada setiap kolom yang tersedia di bawah ini sesuai

dengan situasi dan kondisi yang anda alami.

Keterangan:

f) Nilai 0 : tidak ada gejala atau keluhan

g) Nilai 1 : gejala ringan (satu gejala dari pilihan yang ada).

h) Nilai 2 : gejala sedang (separuh dari gejala yang ada).

i) Nilai 3 : gejala berat (lebih dari separuh dari gejala yang ada).

j) Nilai 4 : gejala berat sekali (semua gejala yang ada).

Page 78: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

No Gejala Kecemasan 0 1 2 3 4

1. Perasaan cemas:

- Cemas

- Mudah tersinggung

- Firasat buruk

- Takut akan pikiran sendiri

2. Ketegangan:

- Merasa tegang

- Lesu

- Tidak bisa istirahat tenang

- Mudah terkejut

- Mudah menangis

- Gemetar

- Gelisah

3. Ketakutan:

- Pada gelap

- Pada orang asing

- Ditinggal sendiri

- Pada binatang besar

- Pada keramaian lalu lintas

- Pada kerumunan banyak

orang

Page 79: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

4. Gangguan tidur:

- Sukar masuk tidur

- Terbangun malam hari

- Tidur tidak nyenyak

- Bangun dengan lesu

- Banyak mimpi-mimpi

- Mimpi buruk

- Mimpi menakutkan

5. Gangguan kecerdasan:

- Sukar konsentrasi

- Daya ingat menurun

6. Perasaan depresi (murung):

- Hilangnya minat

- Berkurangnya kesenangan

pada hobi

- Sedih

- Bangun dini hari

- Perasaan berubah-ubah

sepanjang hari

7. Gejala somatic / fisik (otot)

- Sakit dan nyeri otot-otot

- Kaku

- Kedutan otot

- Gigi gemerutuk

- Suara tidak stabil

Page 80: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

8. Gejala somatic / fisik (sensorik)

- Tinitus (telinga

berdenging)

- Penglihatan kabur

- Muka merah atau pucat

- Merasa lemas

- Perasaan ditusuk-tusuk

9. Gejala kardiovaskuler (jantung dan

pembuluh darah)

- Takikardia (denyut jantung

cepat)

- Berdebar-debar

- Rasa lesu / lemas seperti

ingin pingsan

- Denyut nadi mengeras

- Nyeri di dada

- Detak jantung menghilang

(berhenti sekejap)

10. Gejala respiratori (pernafasan)

- Rasa tertekan atau sempit

di dada

- Rasa tercekik

- Sering menarik nafas

- Nafas pendek / sesak

Page 81: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

11. Gejala gastrointenstinal (pencernaan)

- Sulit menelan

- Perut melilit

- Gangguan pencernaan

- Nyeri sebelum dan

sesudah makan

- Perasaan terbakar di perut

- Rasa penuh atau kembung

- Mual muntah

- Sukar buang air besar

(konstipasi)

- Kehilangan berat badan

12. Gejala urogenital (perkemihan dan

kelamin)

- Sering buang air kecil

- Tidak dapat menahan air

kencing

- Menstruasi tidak teratur

- Friginitas menjadi dingin (tidak

mampu menerima rangsangan

untuk melakukan hubungan

seksual / tidak bergairah)

Page 82: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

13. Gejala autonom:

- Mulut kering

- Muka merah

- Mudah berkeringat

- Kepala pusing, kepala

terasa sakit

- Bulu-bulu berdiri

14. Tingkah laku(sikap)pada saat wawancara

:

- Gelisah

- Tidak tenang

- Jadi gemetar

- Kerut kening

- Muka tegang

- Nafas pendek dan cepat

- Muka merah

Total

Page 83: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

KUESIONER KUALITAS TIDUR

(PSQI)

1. Jam berapa biasanya anda mulai tidur malam?

2. Berapa lama anda biasanya baru bisa tertidur tiap malam?

3. Jam berapa anda biasanya bangun pagi?

4. Berapa lama anda tidur dimalam hari?

5 Seberapa sering masalah-masalah dibawah ini

mengganggu tidur anda?

Tidak

pernah

(0)

1x

seming

gu (1)

2x

seming

gu (2)

≥ 3 x

seming

gu (3)

a) Tidak mampu tertidur selama 30 menit sejak

berbaring

b) Terbangun ditengah malam atau terlalu dini

c) Terbangun untuk ke kamar mandi

d) Tidak mampu bernafas dengan leluasa

e) Batuk atau mengorok

f) Kedinginan dimalam hari

g) Kepanasan dimalam hari

h) Mimpi buruk

i) Terasa nyeri

j) Alasan lain ………

6 Seberapa sering anda menggunakan obat tidur

7 Seberapa sering anda mengantuk ketika melakukan

aktifitas disiang hari

Tidak

antusias

Kecil Sedang Besar

8 Seberapa besar antusias anda ingin menyelesaikan

masalah yang anda hadapi

Sangat

baik

Baik kurang Sangat

kurang

9 Bagaimana kualitas tidur anda selama sebulan yang

lalu

Page 84: Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III

Keterangan Cara Skoring PSQI

7 KOMPONEN KUESIONER PSQI

Komponen (K) Keterangan Skor

K1 Skor pertanyaan #9

K2 Skor pertanyaan #2 (<15 menit =0), (16-30 menit=1) (31-60

menit=2) (>60 menit=3) + skor pertanyaan #5a jika

jumlahnya sama dengan 0=0, 1-2=1, 3-4=2, 5-6=3

K3 Skor pertanyaan #4 >7=0, 6-7=1, 5-6=2,<5=3

K4 Jumlah jam tidur pulas (#4)/ jumlah jam di tempat tidur

(kalkulasi #1&#3) x 100, >85%=0,, 75-84%=1, 65-

74%=2, <65%=3

K5 Jumlah skor 5b hingga 5j (0=0, 1-9=1, 10-18=2, 19-

27=3)

K6 Skor pertanyaan #6

K7 Skor pertanyaan #7 + 8 (0=0, 1-2=1,3-4=2, 5-6=3)

Total skor Jumlahkan skor komponen 1-7 (≤5:baik, >5:buruk)