Kebiasaan Makan Di Halmahera Yang Mempengaruhi Kesehatan-1

9

description

Kebiasaan Makan Di Halmahera Yang Mempengaruhi Kesehatan-1

Transcript of Kebiasaan Makan Di Halmahera Yang Mempengaruhi Kesehatan-1

  • Masyarakat Halmahera Agraris

    Tergantung pada Alam

    Pendidikan rendah paling banyak lulusan SD

  • Sagu disimpan di dalam ember, Karung/Wadah yang berbentuk anyaman terbentuk dari daun saguMetode tersebut secara tradisional dapat bertahan 6 bulan-1 tahunMakanan lainnya: Beras (TapiMahal); Singkong,Talas,Jagung (Diproduksi Sendiri)

  • Ikan (Dari hasil memancing atau menjala di laut)

    Pengolahan : Di goreng ada juga yang di bakar dan di rebusSayuran juga biasa di konsumsi dan bervariasi, biasanya sayuran dan buah-buahan itu ditanam sendiri. Masyarakat tidak memiliki tempat penyimpanan khusus untuk sayuran dan buah sehingga jika dimasak langsung dihabiskan.

  • Rata-Rata tingkat kecukupan energi dan protein di Halmahera memenui standar.

    Tingkat kecukupan gizi yang dianggap rendah yaitu vitamin A, vitamin C dan Kalsium di daerah halmahera timur karena tingkat konsumsi sumber energi (serelia) dan protein (kacang-kacangan dan daging) lebih rendah dibandingkan halmahera tengah.

  • Anak balita dilarang untuk makan ikan asin, karena dianggap dapat menyebabkan batuk.Beberapa jenis burung yang dianggap tabu untuk dikonsumsi balita adalah burung maleo dan burung tawon.Buah nanas, pisang dianggap tabu untuk dikonsumsi.Banyaknya jenis makanan sumber protein hewani yang ditabukan untuk anak balita menyebabkan sumber hewani yang dikonsumsi sedikit, sehingga mempengaruhi status gizi anak balita.

  • Pisang...

    Kandungan gula dalam pisang yang terlalu tinggi justru memberikan dampak negative terhadap kestabilan kadar gula darah penderita kencing manis. Karenanya kemudian konsumsi pisang cenderung tidak diperbolehkan guna menghindari terjadinya lonjakan kadar gula darah.

  • Ikan asin mengandung nitrosamin yang merupakan karsinogen (zat pemicu kanker). Ini karena dalam proses pengasinan dan penjemurannya, sinar matahari bereaksi dengan nitrit (hasil perombakan protein) pada daging ikan, sehingga membentuk senyawa nitrosamin.

    dr Budi menjelaskan, di daerah China Selatan yang sebagian besar penduduknya adalah nelayan dan hampir setiap hari makan ikan asin ternyata angka kejadian kanker nasofaring sangat tinggi. Dan pencetus utamanya adalah ikan asin.