Kasus Hepatobilier Blok 17

download Kasus Hepatobilier Blok 17

of 3

description

tq

Transcript of Kasus Hepatobilier Blok 17

Kasus 1Wanita 58 tahun datang ke UGD RSUD Koja dengan keluhan perut membesar sejak 1 minggu smrs, disertai kembung dan mual. BAB dan BAK biasa. Riw sakit kuning 3 tahun yl, beberapa kali kambuh dokter mengatakan sakit hepatitis B. Pada PF di dapatkan kesadaran CM, TD 110/70 mmHg, nadi 110/menit,suhu 36,pernafasan 20x/menit, konjungtiva anemis, sclera subikterik, ada vena kolateral di abdomen, lien SII, pekak berpindah + grade 2, nyeri tekan abdomen - , palmar eritem +, flapping tremor -. Lab: Hb 10g/dl, leukosit 2600 uL, Ht 29 %, trombosit 48000/ui,bilirubin total 2,8 mg/dL, direk 1,6 mg/dL, masa protrombin 14,7 dt (control 11,5 dt, INR 1,6), albumin 2,4 g/dl. Tentukan child pughnya!Kesadaran CM = 1Pekak berpindah grd 2 = 3Bilirubin total= 2Masa protrombin= 1INR = 1Albumin = 3 + Kelas C 11 Child pugh bisa digunakan untuk prognosis sirosis hati. Pada scenario di atas prognosis nya ad malam karena berada di kelas C. Diagnosis?1. asites masif2. sirosis hati ec hepatitis B Tatalaksana?Untuk asites perlu pungsi asites karena pekak berpindah grade 2. Untuk diuretiknya dengan spironolakton 1x100mg. Karena ada sirosis maka perlu diet hati IV. Karena hepatitis B perlu antivirus lamivudine 1x100mg/telbivudin/entecavir bila HBV DNA terdeteksi.Kasus 2Wanita 58 tahun datang ke UGD RSUD Koja dengan keluhan nyeri perut disertai demam sejak 2 hari smrs, perut membesar sejak 1 minggu smrs, disertai mual dan kembung. BAB dan BAK biasa. Riw sakit kuning 3 tahun yl, beberapa kali kambuh dokter mengatakan sakit hepatitis B. Pada PF di dapatkan kesadaran apatis, TD 110/70 mmHg, nadi 110/menit,suhu 38,pernafasan 28x/menit, konjungtiva anemis, sclera ikterik, ada vena kolateral di abdomen, lien SII, pekak berpindah +, nyeri tekan abdomen seluruh perut +, nyeri lepas -, palmar eritem +, flapping tremor +. Lab: Hb 10g/dl, leukosit 2600 uL, Ht 29 %, trombosit 48000/ui. Diagnosis?1. Karena keluhan utama nyeri perut disertai demam maka diagnosis utamanya peritonitis bacterial spontan.2. Karena ada pekak berpindah diagnosisnya asites massif.3. karena kesadaran menurun ensefalopati hepatic.4. karena penyakit dasar nya sirosis maka sirosis hati ec hepatitis B. Tata laksana?1. peritonitis bacterial spontan Parasintesis Sefotaksim 3x2griv 5 hari2. asites massif Parasintesis Infus albumin 20% 200cc karena kalo tidak bisa menyebabkan hepatorenal dan ensefalopati hepatikum. Spironolakton 1x100mg3. ensefalopati hepatic DH 1 DH II DH III DH IV LOLA drip iv 20 gram/hari selama fase akut oral 3x3 gruntuk maintenance (untuk menurunkan kadar ammonia darah).4. sirosis hati ec hepatitis B telbivudin 1x600 mg bila HBV DNA terdeteksi.Kasus 3Wanita 58 tahun (BB kering 40 kg)datang ke UGD RSUD Koja dengan keluhan perut membesar disertai demam sejak 1 minggu smrs, disertai kembung dan mual. Riw sakit kuning 3 tahun yl, beberapa kali kambuh dokter mengatakan sakit hepatitis B. Pada PF di dapatkan kesadaran CM, TD 110/70 mmHg, nadi 110/menit, suhu 38,5, pernafasan 20x/menit, konjungtiva anemis, sclera subikterik, ada vena kolateral di abdomen, lien SII, pekak berpindah +, nyeri tekan abdomen +, palmar eritem +, flapping tremor -. Lab: Hb 10g/dl, leukosit 2600 uL, Ht 29 %, trombosit 48000/ui. Ada demam (infeksi), suhu 38,5 (febris), nyeri tekan + Diagnosis?1. peritonitis bacterial spontan2. sirosis hati ec hepatitis B. Tatalaksana?1. DH IV, spironolakton 1x100mg, telbivudin 1x600mg bila HBV DNA terdeteksi.2. Pungsi asites 3L diagnostic (analisa cairan asites dan kultur mo) dan terapeutik.3. Antibiotik4. pencegahan sindrom hepatorenal infus albumin 1,5 g/kgBB (=60gr) untuk hari pertama dilanjutkan 1 gr/kg BB (=40gr) 2 hari kemudian. Kasus 4Laki2 52 tahun datang dengan keluhan nyeri RUQ sejka 2 minggu, perut membesar sejak 1 bulan, riw hepatitis B sejak 10 tahun. Pada PF didapatkan kesadaran apati, ikterik, hepatomegaly 3 jbpx 2 jbac keras berbenjol, asites +. Lab albumin 2,2 g/dl(rendah), bilirubin total 4,2 mg/dl(tinggi), USG didapatkan kesan sirosis hati dengan SOL lobus kanan ukuran 9cmx6cm. Diagnosis?1. Hepatoma 2. Sirosis hati Stadium menurut Okuda?Tumor size (9x6) < 50% (-)Asites (+)Albumin (+)Bilirubin (+) 3(+) stage 3 Rencana selanjutnya?Untuk diagnosis (RDx) CT scan, AFPUntuk terapi (RTx) RFA(radio frekuensi abrasi) atau TACE (terapi abrasi chemo embolisasi)Kasus 5Wanita 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri ulu hati hebat yang menjalar ke pundak sejak 8 jam smrs. 3 hari yl nyeri yang sama selama 3 jam. Mata kuning disangkal. Riw maag 2 tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, FP 24/menit, nadi 98 x/menit, suhu 36, sclera tidak ikterik, murphy sign -, Pemeriksaan penunjang: leukosit 9,3/mm3, SGOT 22 U/L, SGPT 23 U/L, bilirubin total 1,7 mg/dl, bilirubin direk 1,0 mg/dl. USG: kesan kolelitiasis multiple. Diagnosis?Kolik bilier ec kolelitiasis multiple Tata laksana?Th/ 1. Atasi nyeri: OAINS, 2. Kolesistektomi elektif.Kasus 6Wanita 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri ulu hati terus menerus sejak 2 minggu, demam tinggi sejak 3 hari. Mual-mual terus menerus. Mata kuning tidak disadari. Riw maag 2 tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, FP 24/menit, nadi 98 x/menit, suhu 38,5, sclera ikterik ringan, murphy sign +, Pemeriksaan penunjang: leukosit 11,3/mm3, SGOT 207 U/L, SGPT 97 U/L, bilirubin total 2,7 mg/dl, bilirubin direk 1,2 mg/dl. USG: kesan kolelitiasis multiple, kolesistitis akuta. Diagnosis?1. Kolesistitis akut2. Kolelitiasis multiple Tata laksana?1. antibiotic2. kolesistektomi

1